34
Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and MediumSized Enterprises Based on Science and Technology (Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah) Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected] Halaman ke1 dari 34 Laporan Perjalanan Dinas Keterangan Umum Nama Kegiatan International Training Workshop on Technological Innovation for Small and MediumSized Enterprises Based on Science and Technology (Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah) Penyelenggara Kegiatan 1. (Penyelenggara Utama) Beijing International Business Incubator (Beijing IBI); Lihat website organisasi tersebut di sini . Keterangan tentang Beijing IBI: Beijing IBI adalah salah satu instansi penunjang Zhongguancun Fengtai Science Park (disingkat “ZPark”). Fokus layanan Beijing IBI adalah KUKM yang berada di dalam bimbingan ZPark. Aneka layanan Beijing IBI adalah dalam hal pelatihan pengelolaan bisnis, pembangunan jaringan, perluasan akses peralatan laboratorium, investasi dan pelayanan keuangan, dan intermediasi. Beijing IBI telah membantu ZPark untuk menginkubasi lebih dari seribu perusahaan KUKM, menjalankan anggaran lebih dari 10 trilium RMB, bernilai kewajiban pajak 400 juta RMB atau sekitar Rp. 60 milyar (1 RMB = 1500 IDR), membuka lapangan kerja sebanyak lebih dari 10.000 posisi. Beberapa sumber setempat menyebutkan bahwa ZPark dinilai pemerintah RRC sebagai referensi bagi science park lainnya, terutama untuk layanan inkubasi bisnis dan penyediaan dana kerja. Adapun deskripsi layanan Beijing IBI adalah sebagai berikut: Pelatihan Sistem Bisnis (Venture Training System) Beijing IBI memiliki pusat pelatihannya sendiri. Pusat pelatihan memberikan fungsi pelatihan dan pendidikan bagi para kelompok bisnis yang dilayani, seperti “Hukum Perbisnisan” “Hukum Kerjasama”, Pengelolaan Permodalan, Pengolaan Perkreditan, Pengembangan Jaringan, Pengenalan ISO 9000, Manajemen Bisnis, dan lainnya. Untuk tujuan fungsinya sebagai lembaga pengembangan jaringan bisnis, Beijing IBI juga memberikan layanan pelatihan bagi pegawai baru, analisis bisnis, dan pengembangan kemampuan estimasi bisnis. Dalam menjalankan fungsi “Venture Training System” Beijing IBI menjalankan pelatihan yang diikuti oleh peserta kali ini. Pembangunan Jaringan Untuk Perluasan Akses Peralatan Laboratorium Beijing IBI mempromosikan, mengorganisir, memelihara kerjasama penggunaan fasilitas penelitian antar kelompok pengembang iptek (terutama yang masuk dalam layanan ZPark). Contoh klien Beijing IBI adalah Beijing Polytechnic University, Tsinghua Pioneering Center, dan lain sebagainya. Investasi dan Pelayanan Keuangan Kantor Beijing IBI

Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan pandangan langsung ini dapat dijadikan refleksi bagi Indonesia tentang bagaimana seharusnya Pemda (Pemprov dan Pemkab) mengambil sikap dalam kebijakan iptek. Bahwa iptek sangat berpotensi untuk diamit langsung dalam menguatkan sektor riil sekaligus menyandingkannya dengan sektor costs (fiskal/pajak) PLUS pariwisata.

Citation preview

Page 1: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­1 dari 34   

   

Laporan Perjalanan Dinas

Keterangan Umum

Nama Kegiatan International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ (Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  

Penyelenggara Kegiatan

1. (Penyelenggara Utama) Beijing International Business Incubator (Beijing IBI); Lihat website organisasi tersebut di sini. 

• Keterangan tentang Beijing IBI: Beijing IBI adalah salah satu instansi penunjang Zhongguancun Fengtai Science Park (disingkat “Z‐Park”). Fokus layanan Beijing IBI adalah KUKM yang berada di dalam bimbingan Z‐Park. Aneka layanan Beijing IBI adalah dalam hal pelatihan pengelolaan bisnis, pembangunan jaringan, perluasan akses peralatan laboratorium, investasi dan pelayanan keuangan, dan intermediasi.  

Beijing IBI telah membantu Z‐Park untuk menginkubasi lebih dari seribu perusahaan KUKM, menjalankan anggaran lebih dari 10 trilium RMB, bernilai kewajiban pajak 400 juta RMB atau sekitar Rp. 60 milyar (1 RMB = 1500 IDR), membuka lapangan kerja sebanyak lebih dari 10.000 posisi. 

Beberapa sumber setempat menyebutkan bahwa Z‐Park dinilai pemerintah RRC sebagai referensi bagi science park lainnya, terutama untuk layanan inkubasi bisnis dan penyediaan dana kerja. 

Adapun deskripsi layanan Beijing IBI adalah sebagai berikut: 

Pelatihan Sistem Bisnis (Venture Training System)  Beijing IBI memiliki pusat pelatihannya sendiri. Pusat pelatihan memberikan fungsi pelatihan dan pendidikan bagi para kelompok bisnis yang dilayani, seperti “Hukum Perbisnisan” “Hukum Kerjasama”, Pengelolaan Permodalan, Pengolaan Perkreditan, Pengembangan Jaringan, Pengenalan ISO 9000, Manajemen Bisnis, dan lainnya. 

Untuk tujuan fungsinya sebagai lembaga pengembangan jaringan bisnis, Beijing IBI juga memberikan layanan pelatihan bagi pegawai baru, analisis bisnis, dan pengembangan kemampuan estimasi bisnis.  

Dalam menjalankan fungsi “Venture Training System” Beijing IBI menjalankan pelatihan yang diikuti oleh peserta kali ini.   

Pembangunan Jaringan Untuk Perluasan Akses Peralatan Laboratorium  Beijing IBI mempromosikan, mengorganisir, memelihara kerjasama penggunaan fasilitas penelitian antar kelompok pengembang iptek (terutama yang masuk dalam layanan Z‐Park). Contoh klien Beijing IBI adalah Beijing Polytechnic University, Tsinghua Pioneering Center, dan lain sebagainya. 

Investasi dan Pelayanan Keuangan  

      

Kantor Beijing IBI 

Page 2: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­2 dari 34   

   

Untuk membantu kelompok usaha yang menjadi obyek layanannya agar dapat senantiasa berkembang, Beijing IBI selalu memantau untuk mengindentifikasi kebutuhan layanan (konsultasi) investasi dan pengelolaan keuangan dalam berbagai ragam tingkat pertumbuhan perusahaan.  

Perbantuan dalam Program Pendanaan/Intensif Iptek Nasional  Beijing IBI pada tahun 2001 mendirikan sebuah perusahaan investasi yang dinamakan “Zhongguancun Zhongcheng Sci‐tech Investment Co., Ltd.”Lembaga ini didirikan dalam kerjasama dengan tiga kelompok bisnis lainnya, yang bertujuan memberikan bantuan antara lain “credit re‐assurance” bagi KUKM yang dikelolanya, sedemikian rupa untuk membantu mereka mendapatkan modal kapital secara proporsional terhadap kebutuhan KUKM yang dikelola di Z‐Park.  

Dengan fungsi ini, Beijing hubungan perbankan bagi KUKM yang diasuhnya. Perusahaan “Zhongguancun Zhongcheng Sci‐tech Investment Co., Ltd.” bergabung dengan Beijing Enterprises Investment, sehingga perspektif kerjanya bisa melintasi batasan kebijakan iptek ‐  termasuk dalam pemberian konsultasi kepada KUKM. 

Pembangunan Infrastruktur Jaringan Beijing IBI membangun local area network (LAN) dan office automation system (OA) sehingga operasi kerjanya bisa berlangsung secara efesien, terutama untuk kepentingan pelayanan kelompok KUKM yang menjadi tanggungjawabnya. 

Sistem Intermediasi Dengan membangun kerjasama kuat dengan organisasi perdagangan dan perindustrian, Beijing IBI memberikan layanan spesifik/praktis dalam hal konsultasi bisnis, termasuk dalam pengenalan penerbitan ISO 9000. Tujuannya adalah agar KUKM yang dibina dalam meningkatkan daya kompetisi. 

2.  (Penyelenggara Pendukung) Komite Administratif Zhongguancun Science, Pemerintah Kota Beijing, RRC. 

3.  (Penyelenggara Pendukung) Asoasi Kerjasama Internasional Iptek RRC 

Keterangan: Pada bagian berikutnya akan terlihat bahwa baik Beijing IBI dan Z‐Park adalah bagian dari Torch Program (Program Torch), program nasional KUKM teknologi yang dilansir Kementerian Sains dan Teknologi. 

Tujuan Kegiatan • Melihat dari dekat usaha pemerintah RRC mengembangkan, mempromosikan akses teknologi bagi 

kelompok UKM; • Melakukan pertukaran pendapat, pengalaman, di antara peserta; • Meletakkan dasar kerjasama lanjutan yang mungkin dilakukan selanjutnya, antara lain dengan pihak 

penyelenggara maupun UKM yang dimbimbing oleh Pemerintah China maupun di antara para peserta sendiri. 

Lokasi dan Durasi Kegiatan Beijing, Cina,20 Oktober 2008 – 01 November 2008. 

Nama Delegasi (Indonesia) Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Republik Indonesia). Email: [email protected]   

Page 3: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­3 dari 34   

   

      

Suasana saat pembukaan 

Deskripsi Kegiatan Harian

Data lengkap presentasi dapat diberikan sesuai permintaan melalui email: [email protected]  

 

 

Hari Pertama, 20 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Upacara pembukaan 

SIANG  HARI  

Diskusi “Supporting Small & Small‐Size Enterprise in the Globalizing Economy” oleh Rustam Lalkaka. Oleh penyelenggara, posisi Rustam Lalkaka diperlakukan sebagai tamu kehormatan, karena yang bersangkutan pernah membantu RRC meletakkan dasar‐dasar pengembangan pengelolaan KUKM berbasis teknologi di era akhir 1970‐an.  

Topik yang dibawakan oleh Rustam Lalkaka dalam diskusi tersebut memberikan materi fundamental dari seluruh kegiatan pelatihan selanjutnya. Mengingat tingginya presentasi KUKM, maka grup ini dapat dipandang sebagai metode efektif memobilisasi sumber potensi yang dimiliki suatu negara. Refensi tertinggi untuk hal ini diduduki oleh Amerika Serikat, yang pada tahun 2000 memiliki nilai ekspor teknologi sebesar 34%. Pendapatan perkapita (paritas) penduduk AS adalah sebesar US$ 29.080. Korea Selatan, merupakan referensi menengah, yang dalam waktu 25 tahun berhasil mengembangkan ekspor teknologi hingga sebesar 35%. Barometer makro yang menentukan hal ini antara lain adalah nilai realisasi untuk infrastruktur riset, anggaran riset, dan besarnya jumlah ilmuwan yang bekerja di negara bersangkutan. Sebagai perbandingan dengan dua negara tadi, pada tahun 2000, RRC memiliki pendapatan paritas perkapita sebesar US$ 4.260, rasio ekspor teknologi sebesar 19%, jumlah rerata ilmuwan 350 per satu juta penduduk, dan 6 komputer per 1000 penduduk. 

Untuk memperbesar kontribusi KUKM, maka manajemen akses terhadap iptek adalah faktor paling krusial. Alasannya adalah, karena tingkat akomodasi iptek akan menentukan kemampuan adaptasi KUKM. Agar situasi tersebut bisa diwujudkan, maka dalam manajemen iptek bagi KUKM yang paling dasar adalah dalam hal penyediaan dana usaha (pinjaman bank, re‐assurance guarantee, dan strategi lainnya termasuk dari koperasi); konsultasi pengelolaan bisnis (legal, keuangan, pengelolaan TIK, dan elemen ekuitas lainnya); SDM (suplai tenaga kerja, pelatihan, dan lainnya); tempat kerja (gedung, science park, economic zone, dan infrastruktur atau varian kapital lainnya); jaringan (rantai produksi, kamar dagang, asosiasi profesional, pembentukan situs internet, intelejen perdagangan, evaluasi/perbandingan, dan lainnya). 

Dengan kata lain, kesuksesan KUKM dalam berkembang sangat bergantung pada akses terhadap modal/kapital (infrastruktur fisik/non‐fisik) dan manajemen SDM. 

Rustam Lalkaka 

Page 4: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­4 dari 34   

   

   Dukungan Pemerintah 

Dalam karakter aksesibilitas, maka kekuatan pranata dapat dikategorikan pada tiga sektor: publik (contohnya kebijakan umum, seperti perpajakan), swasta‐publik (contohnya keperluan matchmaking), dan swasta (misalnya pada fungsi “binaan”, dari perusahaan besar kepada perusahaan kecil).  

Dalam perspektif jumlah grup, maka kelompok KUKM memiliki volume potensi paling besar untuk menghasilkan jumlah agregat produksi antar unit (chain production). Data Persatuan Bangsa‐Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa penduduk lebih miskin, yang memiliki kemungkinan lebih besar terlibat dalam KUKM, memiliki perbandingan volume potensi pasar jauh lebih besar dibanding yang dimiliki oleh grup industri besar. 

Dalam perspektif sumber ilmu, maka kelompok perguruan tinggi (PT) seharusnya adalah lembaga pensuplai teknologi dengan fleksibilitas terbaik. Meskipun kita patut mencatat bahwa kelompok PT juga memiliki hambatan internal besar untuk mentransformasi wawasan diri ke dalam berbagai lingkup masalah publik. 

Tanggungjawab pemerintah adalan mengelola kekuatan‐kekuatan yang ada (peran swasta, antar KUKM, akademisi, akademisi, dan pemerintah) untuk mampu saling berinteraksi, mengelola insting bisnis sedemikian rupa hingga tiap unit KUKM yang dibina mampu menyelesaikan siklus pertumbuhan sebagai berikut: 

 

 

 

 

Diagram I – Tugas pemerintah dalam mengelola KUKM 

Hari Kedua, 21 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Diskusi “China Torch Program” oleh Qian Jinqui ([email protected]), Divisi Kerjasama Internasional, Sentra Pengembangan Teknologi Tinggi “Torch”, Kementerian Sains dan Teknologi – RRC. 

 

Program Torch diluncurkan oleh Partai Komunis bersama Dewan Penasihat RRC, melalui Kementerian Sains dan Teknologi ‐ RRC pada Agustus 1988. Program ini bertujuan untuk mengelola industri teknologi tinggi RRC,termasuk KUKM teknologis,  yang mampu meningkatkan performa ekonomi negara.  

Pokok‐pokok tugas Program Torch ini adalah mengelola proyek‐proyek pengembangan produk iptek agar dapat memiliki nilai ekspor; membangun zona industri teknologi tinggi di wilayah Cina; mengembangkan sistem manajemen untuk industri teknologi tingkat tinggi. 

Konsep Bisnis  Start‐up  Pertumbuhan Pendewasaan Inovasi untuk berekspasi 

GO PU

BLIC 

Page 5: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­5 dari 34   

   

“Torch High Technology Industry Development Centre” yang sekarang, sebetulnya merupakan integrasi dari Sentra Torch, Innofund Administrative Centre (pendanaan inovasi), dan China Technology Market & Management Centre yang sebelumnya berdiri secara terpisah. 

Visi Torch sendiri terutama untuk mengangkat kapasitas daya saing kelompok produksi komoditas teknologi tinggi lokal; juga untuk membantu perkembangan KUKM teknologis; mempromosikan klusterisasi kelompok industri sekaligus meningkatkan mobilitas vertikalnya; serta mempercepat arus kapitalisasi dan elemen modal teknologi beserta SDM‐nya, hingga dapat mengkatalis proses inovasi dan industrialisasi. 

Pencapaian program Torch selalu berdasarkan pijakan berpikir untuk mengutamakan kekuatan ekonomi lokal/daerah. Dalam periode 1992 – 2007, program Torch berhasil meningkatkan rata‐rata 44% dari nilai indeks‐indeks ekonomi utama pada 54 zona pengembang teknologi tingkat tinggi seantero wilayah RRC. Dari zona‐zona yang ada, 27 area telah berhasil menjadi penyuplai 20% PDB, sehingga menanjakkan posisi industri teknologi tinggi dalam kredensial peta ekonomi RRC. 

Secara lebih spesifik, misi program Torch China saat ini adalah: 

Pembangunan lingkungan kerja yang kondusif terhadap sektor industri teknologi tinggi (mengembangkan “Buku Putih”, sistem manajemen administrasi dan proyek, promosi dan distribusi); 

Mengembangan daerah Zona Industri Teknologi Tinggi/“High‐Tech Industry Development Zones (STIPs)”, yang bertujuan meningkatkan daya inovasi independen perusahaan teknologis; 

Menyebarkan Pusat Inkubator/Layanan Inovasi Teknologi Tinggi/”High‐Tech Innovation Service Center (Incubators)”; 

Mengimplementasikan program Torch, termasuk dalam pokok pelibatan kelompok industri besar (“designation of Key High‐Tech Enterprise Group”) sebagai sumber pengetahuan atau tenaga pembimbing; 

Mengembangkan sentra‐sentra layana, terutama berbasis TIK (“Torch Program Software Parks”);  Mengembangkan industri‐industri khusus (“Torch Program Specialized Industrial Bases“);  Mengembangkan sistem inovasi untuk KUKM teknologis (sistem finansial dan investasi);  Meng‐internasionalisasikan industri dalam negeri (globalisasi);  Mengorganisasikan pelatihan‐pelatihan yang diperlukan.  

Pokok perhatian Torch sendiri adalah sebagai berikut: 

 

 

Mengurangi 

 

 

 

Diagram II – Fokus perhatian program Torch 

Sekelumit Tentang Science Parks di China 

Mengingat di bagian berikutnya kata “science park” akan banyak disebut, maka makna frase tersebut akan dijelaskan lebih dahulu.  

Pembibitan KUKM Teknologis  

Pengelompokan industri forestation engineering 

“Penyuburan Lahan” 

Mengurangi resiko kegagalan perkembangan KUKM Dijalankan dengan: 

Innovation Fund for Tech‐based SME’s/Innofund; S&T Industrial Parks/STIP’s;  Technology Business Incubators. 

Page 6: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­6 dari 34   

   

  

     

Fasilitas science park: sepenuhnya dirancang untuk menciptakan suasana korporat modern ‐ internasional 

Di RRC, “New and high technology industrial development  park” bersinonim dengan:   

“Science Park” (menunjuk pada sebuah zona/area),  “Science and Technology Industrial Park” (sebuah zona),  Zona “High Technology Industrial“,  “Science and Technology Park” (sebuah zona).  

 

Pembangunan konsep science park di RRC mengambil referensi antara lain dari “Stanford University Science Park” (didirikan pada 1950), dari universitas Cambridge dan Oxford (awal 1960‐an), Universitas Sofia (Perancis, akhir 1960‐an), dan berbagai science park yang didirikan di wilayah Eropa Utara, Australia, dan Taiwan di awal 1980‐an. 

RRC menarik kesimpulan bahwa sebuah science park memiliki ciri‐ciri antara lain: (1) Mewadahi sejumlah akademisi/teknolog yang siap mengembangkan teknologi untuk keperluan bisnis; (2) Memerlukan kehadiran kuat layanan venture capital atau indukan permodalan finansial lainnya, karena jenis bisnis pengembangan iptek yang dilakukan memang sangat beresiko tinggi sehingga kecil  kemungkinan dapat menerima pinjaman bank; (3) Menikmati infrastruktur fisik untuk ruangan kerja.  

Lokasi science parks di China 

Di negara‐negara lain, sebuah science park belum tentu memiliki fungsi sebagai inkubator bisnis, apalagi pendanaannya ditalangi oleh pemerintah.  

Dari pelajaran yang dipetiknya, RRC mengambil versi sebuah science park sebagai: (1) Wilayah yang operasionalisasinya didasarkan pada kegiatan penelitian PT atau non‐PT;  (2) Dipergunakan untuk menginkubasi/membina perkembangan KUKM; (3) Dijalankan dengan dana pemerintah . 

 

Urutan sejarah pengaktualisasian pembangunan science parks di China adalah:  

Juni 1984 – Sebuah kajian “Countermeasure to Meet the Challenge and Opportunity Coming with the New Technological Revolution” diserahkan kepada Dewan Negara, yang secara jelas menyarankan agar kebijakan inkubator dilaksanakan dalam konsep kuat dan berani; 

Maret 1985 – Partai Komunis dan Dewan Negara secara bersama menghasilkan “Keputusan Kebijakan Inovasi Iptek”, yang didalamnya menyebutkan secara gamblang tentang pembentukkan sentra‐sentra iptek di berbagai kota/daerah, dan dijalankan sesuai kondisi spesifik di masing‐masing wilayah; 

Juli 1985 – Lembaga Ilmu Pengetahuan RRC bekerjasama dengan pemerintah Shenzhen mulai bekerja untuk mendirikan science park pertama; 

Mei 1988 – Dewan Negara RRC menyetujui pembentukan” Zona Pengembangan Teknologi Baru”, berikut 18 opsi kebijakannya; 

1988 –   “Zhongguancun New Technology Industry Development  Zone” di berbagai wilayah Beijing didirikan; 

1991 – Dewan Negara menyetujui dan menerbitkan kebijakan agar 26 area baru dapat dibangun 

Page 7: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­7 dari 34   

   

sebagai science park;  1992 – Dewan Negara menyetujui 25 wilayah baru science parks (berdasarkan pidato arahan Deng 

Xiaoping “South Cruises”, yang memerintahkan agar aparatur negara mengeleminir kesulitan‐kesulitan pengembangan/pengimplementasian iptek dalam dunia wirausaha); 

1996 – Jian Zemin menyatakan bahwa atraksi utama RRC adalah dalam membangun S&T‐Industrial parks; 

2003 – Saat menilik Z‐Park, Hu Jintao meminta agar pengelolaan science parks dilaksanakan secara lebih agresif; 

Januari 2006 – Dewan Negara dan Partai Komunis menyetujui agar S&T‐Industrial parks menjalankan “Inovasi Independen”. 

 Berdasarkan fungsi dan kondisi lingkungannya, 29 science parks dipergunakan untuk mengeksplorasi potensi akademik dan industri lokal; 13 yang berlokasi di daerah pantai dipergunakan untuk memperkuat aksen keterbukaan pasar RRC; 12 diarahkan untuk memperkuat industri konvensional dan militer. 

Kepada para peserta pelatihan, diperlihatkan bahwa sebuah science park di RRC akan memiliki rupa fisik seperti layaknya central business district, atau area special economic zone, yang marak dengan gedung perkantoran dan fasilitas perkotaan. Namun, ada perbedaan antara special economic and development zone dan science park, yaitu: 

“The economic and technical development zones”: berfungsi sebagai lokasi yang dirancang untuk menarik investasi asing, memudahkan operasionalisasi instansi luar negeri di wilayah negara penerima. Perkembangan kebijakan ekonomik dan pendifusian teknologi sangat menggarisbawahi hubungan eksternal; 

“Science Park”: Mengutamakan posisi iptek lokal. Sumber dana asing diposisikan sebagai faktor penguat pertumbuhan, mentranformasikan/mengoptimalkan struktur industri yang ada. 

 Pihak‐pihak pemerintahan (“governance stakeholders”) yang terlibat dalam pengelolaan kebijakan science parks adalah: 

Kementerian Sains dan Teknologi: bertugas mengawasi manajemen operasional keseluruhan;  Pemda (yang menangani iptek) : mengindentifikasi potensi KUKM teknologis setempat;  Pemda: Pemimpin eksekutif dan pemberi kebijakan dan tunjangan yang diperlukan;  Komite Administrasi Zona Teknologi Tinggi (dipilih oleh Pemda setempat). Komite ini dituntut bekerja 

secara efesien, dengan perbandingan jumlah tenaga lebih kecil seperempat hingga sepersepuluh dibanding posisi pemerintahan setingkat;  Mereka bertugas antara lain: (1) Mengelola kebijakan dan menetapkan anggaran; (2) Menetapkan desain fisik sebuah science park; (3) Merancang layanan (“one‐stop services”) kepada para penyewa/penghuni science park; (4) Memastikan bahwa science park yang dikelola memiliki wawasan lingkungan dan menambah tingkat pertumbuhan ekonomi.   

 Berkaitan dengan upaya meningkatkan nilai aktraktif investasi dana pemerintah/publik/swasta terhadap science parks, tercatat perkembangan kebijakan nasional yang berkaitan dengan insentif perpajakan: 

1991 ° Sebuah UKM akan menerima pengurangan pajak sebanyak 15% semenjak posisinya mulai 

mendapat bantuan administrasi negara (selama dua tahun berturut‐turut); ° Sebuah perusahaan joint venture, dengan lembaga asing, akan mendapatkan keringanan pajak 

selama 10 tahun, dihitung semenjak perusahaan tersebut mulai menghasilkan keuntungan. 

Page 8: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­8 dari 34   

   

° Bila sebuah perusahaan teknologis melakukan ekspor minimimum 70% dari seluruh produksinya, maka institusi tersebut bisa mendapat potongan pajak sebanyak 10%;  

° KUKM teknologis yang memiliki pendapatan bersih kurang dari 300.000 RMB dapat menerima potongan pajak sebanyak 100%; 

° Perusahaan domestik yang membangun permodalannya sendiri bisa mendapat potongan pajak sebanyak 100%; 

° Perusahaan yang melakukan ekspor barang yang masuk dalam komoditas unggulan negara, bisa mendapat keringanan dalam bea ekspor; 

° Perusahaan yang mengimpor perangkat/peralatan untuk tujuan litbang, bisa mendapat keringangan bea impor setelah diaudit oleh lembaga bersangkutan. 

  2006, Kebijakan yang langsung berhubungan dengan science parks: 

° Sebuah KUKM teknologis yang berada dalam naungan inkubasi sebuah science park, akan memperoleh potongan pajak sebanyak 15% selama dua tahun dihitung dari saat perusahaan tersebut mulai berdiri. Pemerintah juga akan mengawasi untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan ekspor, serta pajak penghasilan bagi para pekerja yang terlibat di dalam perusahaan 

tersebut;  ° Pemerintah memulai proyek 

percontohan dalam Z‐Park, dalam hal credit reassurance yang melibatkan pihak investor;  

° Bagi KUKM yang berdiri di dalam science park Perguruan Tinggi, mereka akan dibebaskan dari pajak bisnis, pajak pendapatan, pajak penggunaan gedung (termasuk dalam pajak spesifik pemda);  

° Pemerintah tidak akan turut campur bagi tata cara penyaluran modal yang 

ditetapkan oleh sebuah perusahaan VC (“Venture Capital”); ° Pemerintah akan memberikan pajak khusus bagi (catatan, kadang bermakna memberikan donasi 

tambahan 100%) bagi sebuah perusahaan VC yang ingin memberikan/menambahkan dana bagi sebuah KUKM; 

° Pemerintah menggandeng China Development Bank sebagai mitra investor. Dalam hal ini, pemerintah akan memberikan kemudahan finansial dalam kebutuhan melakukan ekspor‐impor perangkat teknologis maupun sistem inti teknologi (misalnya dalam hal berkaitan dengan Intellectual Property Rights); 

° Multilevel Capital Market. Pemerintah akan mendukung supaya KUKM teknologis dapat tercatat dalam berbagai pasar permodalan, termasuk untuk menerbitkan surat hutang perusahaan/”corporate bonds” (“credit assurance” dan “credit re‐assurance”); 

° Membantu KUKM memperoleh asuransi, termasuk dalam manajemen keuangan yang berhubungan dengan pasar mata uang; 

° Mempromosikan kebebasan bagi KUKM untuk menetapkan kebijakan internalnya sendiri, dalam hal pengembangan iptek maupun kegiatan administrasi. 

Page 9: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­9 dari 34   

   

Market‐Driven 

Pemerintah RRC – melalui Kementerian Sains dan Teknologi – menggunakan instrumen program Torch dalam melakukan manajemen nasional science parks. Patut diperhatikan, bahwa berbagai perkembangan kebijakan tadi, tidak dilahirkan dalam proses arus tunggal, yaitu atas‐bawah. Kebijakan atas‐bawah kaku tersebut tidak mungkin diaplikasikan, karena memang orientasi pengembangan science park yang dipilih sangat “market‐driven” dan fokus kepada konteks daerah. Jadi “policy guide” yang dipilih adalah untuk merestrukturisasi pasar, terutama memperkuat sisi suplai dan permintaan. Pengelolaan KUKM akan mencegah terbentuknya “underground economy”, sehingga memperkuat kendali pemerintah terhadap ekonomi secara keseluruhan. 

Sesuai dengan ide Kebijakan Umum Reformasi dan Keterbukaan “General Policy of Reforming and Opening‐up”, maka kegiatan program Torch sangat berorientasi kepada kemampuan ekspansi ekonomi RRC. Dari Torch program inilah seluruh spesifikasi layanan pengembangan KUKM teknologis – misalnya pembangunan science park atau pula disebut National Science and Technology Industrial Parks (STIPs), Innovation Fund for Tech‐based SME’s (Innofund), dan Technology Business Incubators (TBIs’) dijalankan. 

Dari program yang dijalankan, dapat terlihat bahwa tantangan bagi program Torch sebagai bagian koordinasi Kementerian Sains dan Teknologi, adalah dalam membuka celah‐celah pada kluster kebijakan sektor ekonomi yang lebih konservatif agar bergerak memberikan atmosif kondusif bagi kelompok industri pengembang Iptek (menghasilkan berbagai kebijakan lokal “market‐driven development mode”).  

Pada praktiknya, meskipun image budaya patriakis sangat melekat dalam bangsa Cina, program Torch yang dipayungi oleh Partai Komunis mesti dijalankan dengan banyak lobi. Bahkan pihak eksekutifnya selalu membangun kemampuan berargumentasi kepada badan pemerintah bersangkutan, terutama kepada Departemen Keuangan. Seluruhnya dilakukan sehingga grup KUKM teknologis bisa menikmati dana publik dan berbagai layanan lainnya, termasuk koordinasi dengan kelompok akademisi (perguruan tinggi).  

Tugas administratif program Torch ini melingkupi pembangunan inkubator/industri tingkat tinggi nasional, mengawasi distribusi/pemasaran produk Iptek, menjalin kerjasama dengan lembaga pengelola investasi, memperkuat kerjasama dengan kelompok swasta teknologi tinggi yang sudah ada. 

Sifat koordinasi program Torch sendiri sangat memperhatikan faktor kedaerahan. Program Torch memang mengusahakan agar kekuatan‐kekuatan iptek (KUKM teknologis) di daerah bisa sesegera mungkin mentransformasikan diri sebagai revenue maker, sesuai dengan kondisi spesifik masing‐masing. Namun, karena Torch pada dasarnya berazaskan kebutuhan makro, maka program ini dapat dipandang sebagai media penyetaraan tingkat kapasitas teknologi di antar wilayah RRC. 

Penulis mengamati bahwa program Torch menjalankan tugas untuk senantiasa mengevaluasi kondisi dan problem yang ditemui dalam operasionalisasi zona‐zona teknologi tinggi (di dalam science parks), situasi pasar, dan kondisi industri. Hasil evaluasi yang dilaksanakan dengan ketat tersebut antara lain akan dipergunakan oleh Kementerian Sains dan Teknologi RRC untuk mengembangkan kebijakan yang berkaitan.  

Berkat sifat “pengawasan melekat” yang dilakukannya, maka dari program Torch inilah berbagai proposal pengembangan science parks (sebagai “central business district”) dilansir. Singkatnya, Program Torch adalah garda depan untuk mengorganisir arus investasi kapital bagi industri teknologi tinggi KUKM. Itulah sebabnya, program Torch menjalankan berbagai aktivitas pemuliaan sektor KUKM 

    Lobby = keharusan 

Page 10: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­10 dari 34   

   

seperti ditampilkan dalam diagram di atas. 

Karena sifat mendasar kegiatan Torch adalah industrialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, data‐data operasional yang dikumpulkan dapat menghasilkan deskripsi kontribusi litbang iptek kepada ekonomi nasional. 

Tiga unsur sistem “status quo” yang diperlukan sebagai sendi utama sektor riil senantiasa dipenuhi oleh program Torch, antara lain: 

Sistem legal: program Torch mensistesis kerjasama legal dan kontrak hukum yang dibuat termasuk berdasarkan kebijakan daerah bersangkutan; 

Sistem kebijakan: program Torch menjalankan dalam realisasi perkasus untuk kebijakan insentif perpajakan bagi pengembangan/transaksi/transfer teknologi; 

Sistem manajemen: saat ini program Torch memperkerjakan lebih dari 3.000 orang untuk terlibat dalam 1.000 agensi penjualan; program Torch memperkejakan lebih dari 2.000 staff hukum di 800 unit institusi hukum untuk menangani kontrak transaksi iptek. 

 

Innovation Fund for Tech‐Based SME’s (Innofund) 

Diluncurkan sejak 21 Mei 1999, Innofund adalah kegiatan pemberian insentif dari Kementerian Sains dan Teknologi untuk membina perkembangan KUKM teknologis China. Prinsip terutama dari Innofund adalah  orientasinya yang mengacu pada situasi makro ekonomi. Sehingga dengan demikian, aktivitas turunan dari program insentif ini dapat memiliki makna antar‐muka, seperti bagi kelompok Venture Capital (penanam modal, disingkat VC), konsultasi hukum, dan lain sebagainya. Innofund memperlakukan dana insentif sebagai bagian investasi negara bagi penyediaan modal kerja KUKM yang corak kerjanya dapat dianggap memiliki resiko kerugian/kegagalan tinggi. 

Sokoguru manajemen Innofund antara lain adalah sebagai berikut: 

Otonomi Daerah; Melibatkan potensi dukungan pemerintah dan rakyat lokal (provinsi setempat), baik dalam fungsi penyedia dana maupun sumber kemampuan kerja (“talent resource”); 

E‐Innofund, Seluruh proses bisnis bijalankan dengan tulangpunggung infrastruktur administrasi berdasarkan jaringan internet. Jadi, seluruh proses registrasi/diseminasi informasi, dan pengelolaan lainnya dapat dilaksanakan dengan bantuan sistem intranet dan internet – diatur sedemikian rupa agar mudah dimengerti dan dapat membantu proses pengorganisasian pengetahuan secara efektif. Sistem ini mulai diaplikasikan sejak tahun 2006; 

 Market‐driven; Pengaturan Innofund diupayakan mengaitkan antara kebutuhan masyarakat dan struktur produksi yang tersedia. 

 Sejak diluncurkan, Innofund hingga 2007 telah menerima lebih dari 30.000 aplikasi, menyalurkan insentif sebesar 5,3 milyar RMB dalam 8.000 proyek. Keterlibatan daerah sudah meningkat sebanyak 1700%. Sedangkan jumlah perusahaan yang berhasil berkembang hingga tahap Go‐Public sudah mencapai lebih dari 100 perusahaan (misalnya Suntech Power). 

Secara administrasi, selain mendapat bimbingan dari Kementerian Sains dan Teknologi, Innofund juga diawasi oleh Departemen Keuangan (Ministry of Finance/MOF). Mitra kerja di daerah antara lain adalah badan Iptek yang berada dalam masing‐masing instansi provinsi bersangkutan. Para mitra ini akan membantu program Torch dalam aktivitas‐aktivitas yang memerlukan pengetahuan lokal – misalnya, mengaudit pemohon dana, menentukan lembaga layanan setempat, menganalisis kebutuhan pelatihan, dan lain sebagainya. Sebagai catatan, pemohon haruslah merupakan sebuah 

Page 11: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­11 dari 34   

   

entitas usaha tunggal yang sudah berjalan dan mendapatkan rekomendasi mitra Torch setempat. 

Untuk membantu kemudahan program registrasi, Program Torch juga akan memilih sebuah unit layanan lokal yang akan menolong para calon penerima insentif setempat mengerti seluk‐beluk manajemen pendanaan Innofund. Unit layanan ini akan bekerjasama dengan mitra Program Torch. 

  

 

 

 

 

 

  

Diagram III – Metode Manajemen InnoFund (berdasarkan lembaga yang dilibatkan) 

 Yang dimaksud dengan KUKM teknologis pada diagram tadi adalah: 

Dapat bekerja dalam berbagai bidang industri;  Terlibat dalam pengembangan teknologi;  Terdiri dari minimum 30% staf Litbang yang memiliki gelar formal akademis;   Biaya litbang yang sudah kerahkan minimal 5% dari seluruh keuntungan yang pernah dipetik;  Tidak memiliki hutang lebih dari 70% dari seluruh nilai kapital yang dimiliki. 

 Fokus bidang yang dikelola oleh Program Torch antara lain berkisar pada materi baru, bioteknologi, TIK, teknologi layanan, mekanika‐elektronik integratif, biofarmakologi, teknologi energi, teknologi penghematan energi. 

Sebuah Jasil (penyedia layanan KUKM), akan mendapatkan insentif untuk proyek kerja selama 2 (dua) tahun dengan batas atas anggaran sebanyak 1 juta RMB (+/‐Rp. 1,5 milyar). Syarat yang sebelumnya harus dipenuhi adalah: 

Mampu memberikan layanan teknis kepada KUKM, dengan pengalaman kerja minimum 2 (dua) tahu;  

Telah melakukan riset tentang utilisasi teknologi (daerah setempat), dan mampu mengantisipasi kegiatan transfer teknologi, serta bisa menjadi pengelola inkubasi KUKM;  

Sebelumnya telah melayani minimum 8 KUKM, dan belum menghasilkan keuntungan kerja serta membutuhkan suntikkan dana untuk ekspansi layanan ; 

Memiliki wawasan profesional, yang ditandai dengan akumulasi pengalaman tenaga kerja terlibat sebanyak paling tidak 10 tahun bekerja. 

 Jadi, sebelum operasionalisasi insentif di suatu daerah, program Torch akan menyiapkan komponen Jasil‐nya terlebih dahulu. 

Program Torch: InnoFund Unit KUKM calon peneria insetif 

Jenis I: Grant, untuk KUKM Teknologis. 

Jenis II: Subsidi untuk layanan KUKM (Jasil) 

 Verfikasi 

Oleh Pusat registrasi dan Unit 

Supervisi 

Jenis III: Modal Usaha untuk KUKM teknologis 

Unit Layanan Jasa Ilmiah 

Mitra Program (Pemda) 

Page 12: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­12 dari 34   

   

 Diagram IV– Metode Manajemen Sistem InnoFund 

 Insentif “Modal Usaha untuk KUKM Teknologis” dalam Innofund pada dasarnya adalah membantu penerima dana untuk bisa menjadi donor perusahaan Venture Capital (VC) Empat metode kerja yang dilakukan oleh program Torch adalah: (1) Memberikan dana bagi perusahaan yang sudah mengalirkan dana kepada KUKM; (2) Memberikan dana bagi KUKM yang telah menerima atau akan menerima dana dari VC; (3) Mengambilalih saham perusahaan VC sebanyak 25%; (4) Membagi porsi dana sebanyak 50% dari yang seharusnya dikeluarkan oleh sebuah VC kepada KUKM. 

Patut dicatat, bahwa pada saat pemerintah (melalui program Torch) memberikan dana kepada VC, hal tersebut bukan berarti bahwa pemerintah juga mengambil alih unsur kepemimpinan yang diperoleh investor tersebut. Strategi “hands‐up” ini bertujuan untuk mengurangi inefektivitas yang mungkin ditimbulkan oleh intervensi pemerintah yang terlalu dalam, juga sebagai cara menjungkitkan nilai kemudahan investasi di RRC pada umumnya. 

                  

Page 13: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­13 dari 34   

   

  

Proyek   Jumlah Pendaftar  

Proyek yang 

mendapat insentif 

Total Dana  (Juta RMB) 

Average Funding 

Tingkat Keberhasilan 

(%) 

Grant KUKM  663  379 151,40 0,40 57,16 

Proyek Dasar  856  392 299,95 0,765 45,79 

Topik Khusus: Daerah underdeveloped 

36  20 14,6 0,73 55,56 

Peruntukkan Jasil  390  258 189,1 0,73 66,15 

Modal Usaha (VC)   1175  102 100 0,98 8,68 

Total  3120  1151 755,05 0,656 36,89 

Tabel I – Status Innofund 

 

Bidang Teknologi  Total Proyek Funding Amount (Juta RMB) 

% Total Anggaran

TIK  578 306,75 24,42 

Bio & Farmakologi 209 123,2 9,81 

Material Baru  240 137,25 10,92 

Sistem integrasi (optik, mekanik, dan elektrik) 

487 263,75 21 

SDA dan lingkungan 118 70,85 5,64 

Energi Baru dan Penghematan Energi  91 48,65 3,87 

Industri Jasa (berbasis Teknologi Tinggi)  30 16,65 1,33 

Subsidi Jasil  258 189,1 15,05 

Investasi Pilot  102 100 7,96 

Total  2113 1256,20 100 

Tabel II – Perincian Perproyek 

 

Page 14: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­14 dari 34   

   

Pengelompokan Industri (Forestration Industries) 

Untuk memudahkan manajemen harian pengembangan KUKM, maka program Torch juga melaksanakan program pengelompokkan unit‐unit usaha berdasarkan bidang kerjanya. 

Kluster isasi  dengan  Model  Science  &   Industr ia l  Science  Parks (STIP ’s)  

Dalam pengamatan penulis, STIP’s diperlakukan sebagai metode pembangunan infrastruktur layaknya sebuah Central Business District (misalnya, di Jakarta CBD Kuningan). Suatu STIP akan terdiri dari area perkantoran, pusat perbelanjaan, ruang pertemuan/pameran, dan fasilitas infrastruktur niaga lainnya. Kelebihan sebuah STIP misalnya adalah pada fasilitas pemberian akses tambahan bagi suatu KUKM untuk menempati suatu area kerja. Sedangkan jaringan ke suatu perguruan tinggi (misalnya dalam TusPark yang dibentuk oleh Tsing Hua University), dalam platform pengembangan teknologi, adalah suatu kelebihan science park yang dibentuk oleh sebuah perguruan tinggi. Penamaan “science park” bagi sebuah CBD, menyiratkan keberadaan kebijakan untuk mendahulukan unit usaha KUKM. 

Zhongguanchun Science Park (dibahas kemudian), adalah proyek STIP pertama di China. Didirikan pada tahun 1988, Z‐park telah menjadi kluster science park/CBD yang matang. 

Dalam jenjang kematangan pembangunan, STIP’s dibagi dalam tiga kategori: 

Tahap Awal (“Conception Innovation”)—Diperlukan waktu hingga 10 tahun untuk pembangunan infrastruktur fisik dan penarikan para investor. Di sini, KUKM sudah mulai dikelola; 

Tahap Konstruksi dan Inovasi (“The Innovation and Construction Stage/ System Innovation”)—Diperlukan waktu 10 tahun untuk mematangkan sistem inkubasi, manajemen profesional, yang dapat mengintegrasikan seluruh subsistem (ekonomik dan iptek) yang ada; 

Tahap International (“The International Developing Stage”)— Pada tahap ini, sebuah science park diharapkan sudah mulai mengikuti standar operasional internasional. 

 Hingga 2007, telah terdapat 54 science parks di seluruh RRC, menaungi 45.828 perusahaan yang berkantor/beroperasi di wilayah‐wilayah tersebut. Patut diingat, perusahaan‐perusahaan besar‐multinasional dapat menyewa lokasi perkantoran di area science park, hingga memberikan atmosfir bisnis lebih baik bagi KUKM yang dibina. Adapun profil jumlah perusahaan berdasarkan volume kerja adalah sebagai berikut:  (1) Bervolume bisnis lebih dari 1 milyar RMB: 5051 perusahaan; (2) bervolume lebih besar dari 50 milyar RMB: 90 perusahaan; (3) bervolume lebih dari 100 milyar RMB: sebanyak 83 instansi. 

Juga pada tahun 2007, hasil STIP’s telah berkontribusi sebanyak 7,1% dari total PDB RRC. Sebanyak 9% industri lanjutan (“value added industrial”) mengambil lokasi di area science parks. 11 STIP’s telah memberikan kontribusi sebanyak 20% PDB Pemda. Manajemen science park juga sudah menyumbangkan 35,8% anggaran iptek nasional (kendati jumlah tersebut pada kenyataannya hanya 9% dari anggaran litbang yang dikeluarkan dalam science park). Jadi nuansa terbesar dalam science park/STIP’s adalah kegiatan bisnis dan bukan litbang. 

 

 

 

 

Page 15: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­15 dari 34   

   

 

   

 

 

 

 

 

 

Total Sumbangan STIP’s (sebutan lain untuk science park) terhadap GDP pada 2007 adalah senilai 17.574,5 milyar RMB, atau sekitar 7,1% dari PDB RRC. 

Torch  Program  Special ized   Industria l  Bases,  Torch  Program  Software  Parks,  Productiv ity  Promotion  Centres  

Dalam pengamatan penulis, ketiga jenis klusterisasi tadi saat ini lebih banyak menitikberatkan pada strategi pengelolaan kapital (bangunan, jalan, dan infrastruktur sebagainya). Pihak manajemen pun sangat  menonjolkan pembicaraan tentang penjualan atau penyewaan lokasi ruang kerja/gedung dalam sebuah science park yang dikelolanya. 

Infrastruktur yang rapih, akan lebih menangkat citra RRC, karena menggambarkan kemampuan organisasionil mereka. Sangat bermanfaat untuk menarik investasi asing. Namun, para pengelola tidak banyak untuk berbicara lebih lanjut tentang administrasi, manajemen broker, dan lain sebagainya. Di suatu sesi, seorang pengelola TsuPark mengakui bahwa China memang masih harus bekerja banyak agar dapat diakui misalnya dalam International Association of Science Parks. 

Tambahan 

Sebagai garda depan, Program Torch menyentuh berbagai kepentingan praktis dalam sektor riil. Antara lain mengembangkan sistem penyaluran dana dengan perusahaan VC, membangun “Productivity Promotion Centers”, mengeluarkan “national key new products”, serta menerbitkan katalog kompilasi “China High‐tech Products Catalogue”dan “China High‐tech Commodities Export Catalogue” serta proyek lainnya. 

Sejauh ini, program Torch telah purna menangai 19.646 proses hukum bagi transaksi teknologi, termasuk dalam pengembangan, lisensi, konsultasi, dan layanan lainnya. Program Torch juga telah menaungi 335 grup kerja perdagangan teknlogi dalam berbagai level, serta 40 layanan ekuitas teknologi yang memberikan layanan diseminasi informasi, pewadahan negosiasi, pengadaan eksibisi, dan penjebatan layanan finansial. Sedangkan di lingkup science park sendiri, hingga 2007, 49.680 paten telah dilahirkan (pada tahun 2007, jumlahnya adalah 7658 paten). 70% dari paten yang dilahirkan tersebut adalah hasil kerja perusahaan lokal.  

2,6%3,2%

4,0% 4,5% 5,0%5,8%

7,1%

0%

2%

4%

6%

8%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Page 16: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­16 dari 34   

   

Program Torch ini juga telah menghasilkan lapangan kerja bagi kelompok terdidik secara signifikan. Dari pengelolaan science parks, hingga akhir tahun 2007, zona‐zona teknologi yang dibangun telah menjadi lapangan kerja bagi 29.000 pemilik gelar doktor, 216.000 pasca sarjana, memperkerjakan 2.753.000 orang tenaga kerja berpendidikan diploma (“junior college”), menarik 28.000 warga negara RRC yang sebelumnya berdomisili di luar negeri. Total unit lapangan kerja yang dibuka adalah sebanyak 6,5 juta. 

Program Torch sendiri sudah berekspansi ke luar negeri. Di dalam negeri, Torch telah membangun 9 International Business incubator (IBI), termasuk Beijing IBI. 6 Science Parks sudah didirikan di negara lain,  yaitu di Singapura, Maryland (Amerika Serikat), Cambridge dan Machester (Inggris), Moscow (Rusia), dan Austria. Science Parks di luar negeri tersebut adalah memudahkan warga China dapat mengembangkan kegiatan KUKM‐nya di negara lain. 

Selama 9 tahun operasionalisasinya, Innofund telah menerima registrasi sebanyak 40.324 aplikasi. Total aplikasi yang sukses melewati babak penyeleksian adalah 11.980 (29,7%). Dana pemerintah daerah serta sumber dana sosial lainnya yang berhasil ditarik dari Innofund adalah lebih dari 40 milyar RMB (sekitar  60 triliun rupiah), sedangkan budget total yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat bagi kegiatan insentif ini adalah 6,25 milyar RMB (pemerintah pusat hanya menyumbang sebanyak 15% dari operasionalisasi insentif). Jadi program yang melibatkan potensi daerah akan sangat bermanfaat untuk mendongkrak anggaran iptek nasional. 

Berkat dukungan generous pemerintah RRC volume pengelolaan kapital science park sendiri semakin meningkat hingga mampu berkontribusi sebanyak 7% terhadap PDB pada tahun 2007. Pertumbuhan daya kontribusi tersebut meningkat rata‐rata sebanyak 0,73% pertahun, pada periode 2001 ‐ 2007. Perhatian di luar kepada KUKM sendiri memberikan dampak langsung dengan meningkatnya jumlah cakupan ekonomi formal dalam grup ini; Dari 11.339 (1996) unit ke 34.946 unit KUKM (2007). Dalam periode 1996 hingga 2007, unit KUKM yang berhasil berkembang, telah meningkat sebanyak 1582%. Artinya, program Torch, telah memilih metode kerja penginkubasian yang tepat. Yaitu dengan mendahulukan perspektif pemberian bantuan modal/kapital, keahlian/konsultasi, jaringan, dan dukungan credit re‐assurance agar KUKM bisa berjalan secara market‐driven (bukan dilakukan secara technological push).  

SIANG  HARI  (21  OKTOBER  2008)  

Diskusi “Practical Concept for Business Incubation System and its Service Management” oleh Ma Feng‐Ling, Direktur Tianjin Incubation Center. 

Diskusi kali ini tidak berjalan seintens sesi sebelumnya. Isi pembicaraan banyak dihabiskan justru dengan tanya/jawab, dari pembicara ke peserta.  

Pada intinya, Ma Feng‐ling mengingatkan bahwa saat ini perkembangan konsep inkubasi sudah sangat maju; Berjalan secara sangat integratif, menjawab berbagai kebutuhan, semakin terspesialisasi, dan memiliki efesiensi kerja tinggi. 

 

 

 

 

      

Ma Feng‐Ling 

Page 17: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­17 dari 34   

   

 

 

 

                                

Diagram V– Tren Manajemen Inkubator KUKM 

 Target keberhasilan inkubator bisnis sekarang adalah di atas 90%, jauh di atas tingkat kesuksesan mengembangkan KUKM tanpa bimbingan yang hanya 30‐60%. 

Berdasarkan orientasi pelayanannya, Ma Feng‐Ling membagi matriks tingkat kesulitan jenis‐jenis inkubasi: 

Pelatihan  Wirausaha  Industri 

Konsep Bisnis Inkubator KUKM 

Sentra Bisnis 

Science Parks 

Inkubator multi bidang 

Inkubator bidang khusus (misalnya UKM teknologis) 

Inkubator “Without Walls” 

Inkubator sektor spesifik (misalnya 

Inkubator  Teknologi 

  

1970s      

Early 1980s 

            

Late 1990s 

      

Inkubator berbasis Internet 

  

  

1970‐an 

 Awal 1980‐an 

             

Akhir 1990‐an 

    

Akhir 2000‐an 

Inkubator untuk kepentingan spesifik 

(Mis. Daerah tertinggal) 

Inkubator berbasis InternetPelayanan Serba Cepat dan Efesien 

Page 18: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­18 dari 34   

   

 Di RRC, “science park” (STIP’s) bentukkan pemerintah adalah yang dimaksud sebagai “Pusat Teknologi” dalam bagan di atas. 

Layanan yang diperlukan dalam membentuk sebuah “business incubator” adalah: 

Ruang kerja bagi KUKM terinkubasi (incubator space; disarankan untuk merancang ruang kerja yang memudahkan pergantian penghuni, karena memang KUKM yang dibina diharapkan dapat berkembang hingga mampu memenuhi kebutuhan‐kebutuhan kerjanya. Lokasi di area kompleks “science parks” akan memudahkan KUKM mengorientasikan/mengembangkan visi perkembanganny;.  

Layanan umum, termasuk kebutuhan sekretariat, jaringan telephon (sentral), ruang rapat, kantin. Akan sangat menguntungkan bila KUKM diberikan layanan ruang pameran. Di dalam kasus pengelolaan KUKM manufaktur, maka kelompok yang dibina dapat diajak untuk mempromosikan produk ciptaannya bagi organisasi‐organisasi sesama binaan dalam bentuk pemakaian hasil produksi bersama di berbagai kepentingan umum; 

Pelayanan konsultasi bisnis. KUKM akan membutuhkan banyak konsultasi untuk masalah perencanaan bisnis, manajemen, akuntansi, hukum, marketing, keuangan, dan masalah ad‐hoc lainnya; 

Layanan bantua/konsultasi finansial. Dana yang terkumpul dari pengelolaan sebuah science park dapat “diputar” dalam pemberian modal bagi KUKM binaan. Manajemen spesifiknya sangat bergantung dari tingkat keberhasilan masing‐masing KUKM. Mengingat beban kualitas dan kuantitasnya bisa berkembang tinggi, maka pihak III, konsultan, dapat mengambil alih kebutuhan ini;

Layanan jaringan. Prinsip paling mendasar adalah agar kelompok KUKM yang dibina dapat saling mengenal, berinteraksi, untuk kemudian menciptakan ide‐ide bisnis bersama; 

Setelah berhasil melewati fase inkubasi, sebuah instansi akan tetap membutuhkan bimbingan, terutama dalam hal penguasaan pasar regional; 

 Sebagai referensi, berikut diberikan deskripsi pemberian layanan oleh pemberi layanan inkubator KUKM di Amerika Serikat saat ini: 

Layanan  %  Memberikan Layanan Ruang Kerja  81 Perencanaan Bisnis  65 Bantuan Pengelolaan Utang  59 Bantuan Dana (grant)  58 Pelatihan Umum  52 Bantuan Manajemen Keuangan  51 Bantuan Marketing/Sales  51 Bantuan Pembiayaan via Pihak III  47 

 Ma Feng‐Ling mengingatkan bahwa prinsip‐prinsip dalam inkubator akan pula sangat membantu proses pembangunan di daerah tertinggal/”rural areas”. Keteraturan sosial yang dibentuk dalam pembangunan science park, akan sangat membantu faktor penting agar daerah tertinggal dapat mengadakan percepatan pembangunan: mengorganisasikan kebijakan yang mendukung daya kreatif penduduk setempat untuk mewujudkan keunggulan daerah. 

  

Page 19: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­19 dari 34   

   

       

DR. Xia Yingqi 

 

Hari Ketiga, 22 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Mengunjungi kantor pengelola Z‐Park, untuk membicarakan topik “Innovative Development and Human Resource in Z‐Park”. Sebagai narasumber adalah Xia Yingqi, wakil direktur komite administratif Z‐Park. 

Pada awal pertemuan, para peserta diajak untuk melihat berbagai tampilan pameran profil Z‐Park, di kantor pengelola yang berada di sekitar distrik Haidian, Beijing. Penulis mengamati bahwa Z‐Park adalah salah satu science park yang paling dibanggakan di RRC. Pada umumnya, fasilitas yang diberikan di Z‐park adalah seperti yang telah dideskripsikan dalam laporan ini 

(bagian hari pertama). 

Fungsi Z‐park adalah sebagai infrastruktur pendukung kegiatan transfer teknologi, inkubasi bisnis, dan industrialisasi, sekaligus sebagai lokasi kegiatan pelatihan SDM 

teknologis RRC.  

Didirikan pada 1988, Z‐park saat ini ditinggali oleh 4 juta penghuni, 1 juta diantara bekerja untuk instansi‐instansi yang ada di Z‐park. Di dalam Z‐Park, telah berdiri 20 juta perusahaan dalam berbagai volume kerja, dengan total penghasilan sebesar 870 milyar RMB (kurang lebih 1.305 triliun rupiah). Pada tahun 2006, penghasilan agregat di Z‐park adalah sebesar 600 milyar RMB. 

Di Z‐Park, perusahaan‐perusahaan besar RRC berkantor. Mereka antara lain adalah Lenovo, Founder, UFsoft, HanWang, Sinovac, Sohu, Sina, Baidu, Vimicro, dan Aigo. Yang menarik adalah Google memiliki paling tidak dua gedung di dua lokasi sub‐science park berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya potensi pasar RRC – karena jumlah penduduknya – telah menarik perhatian investor asing.  

Z‐Park sendiri sebetulnya terdiri dari 10 sub area yang tersebar di sekitar Beijing. (lihat peta di samping). Z‐park juga telah memiliki kantor perwakilan di berbagai kota di dunia, antara lain di Silicon Valey, Washington (Amerika Serikat), Tokyo, Toronto, dan London.  

Dari pembicaraan dengan dengan Xia Yingqi, para peserta menunjukkan rasa ketertarikan paling tinggi dalam hal keberanian pemerintah RRC memberikan pendaan kepada KUKM yang dibina, terutama untuk meningkatkan daya tarik di mata VC. Kebijakan yang mulai dari sekitar tahun 2006 ini antara lain dengan pemberian tambahan dana secara berkala, sesuai dengan perkembangan nilai investasi yang diberikan oleh VC. Di samping itu, bila sebuah perusahaan VC ingin menanamkan modal kepada sebuah KUKM yang telah berkembang dan hendak memasuki tahap Go‐Public, maka pemerintah akan menanamkan dana sebanyak 100% dari yang akan ditanamkan. Seluruh dana tersebut tidak akan disertai dengan permintaan untuk meningkatkan posisi kendali (hak suara). Dapat dipahami bahwa kemudahan semacam ini adalah demi menunaikan kebiasaan pemerintah RRC yang tidak meluaskan agar sebuah perusahaan asing dapat menguasai saham perusahaan 100% bila beroperasi di sana. Kendati demikian, Xia Yingqi menyatakan bahwa pemerintah RRC tidak memberikan pembedaan antara perusahaan lokal dan asing. 

Page 20: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­20 dari 34   

   

 

    

Salah satu areal Z‐Park 20 tahun lalu  Areal yang sama, sekarang 

 Sebagai catatan, Xia Yingqi memiliki latar belakang pendidikan doktor teknik mesin. Pernah bekerja sebagai pegawai kedutaan besar di Washington, Amerika Serikat. Sebelum ditugaskan di Z‐Park yang bersangkutan merupakan salah satu pejabat teras di Departemen Keuangan RRC. Seorang pejabat yang berhubungan dengan science park  yang memiliki latar belakang pernah 

bekerja di Departemen Keuangan bukan kasus tunggal pada Xia Yingqi. 

SIANG  HARI  

Pada kegiatan kali ini, tidak banyak  yang dilakukan selain melihat‐lihat maket berbagai kompleks bangunan Z‐park – termasuk rencana pembangunan tahap lanjut. Hambatan bahasa adalah faktor penghalang terbesar antara nara sumber (seorang tour guide) dengan para peserta yang hadir. 

Hari Keempat, 23 Oktober 2008

PAGI  –  SORE  HARI  

Seluruh peserta diminta untuk menghadiri “The International Association of Science Parks (IASP) and the Asian Science Park Association (ASPA)” yang dilaksanakan di TusPark‐International Conference Center, TusPark, Beijing, RRC (lihat foto gedung di samping).  

Acara ini dibuka oleh Menteri Sains dan Teknologi RRC dalam satu sidang plenary. 

Di dalam sidang plenary tersebut, pembicara Luiz Sanz (kepala IASP), membahas tentang semakin meningginya tuntutan science park untuk berintegrasi secara utuh dengan lingkungan perkotaan. Bahwa atmosfir urban akan semakin menonjol, tuntutan untuk meningkatkan infrastruktur yang menunjang networking makin meningkat. Di kesempatan berikutnya, pembicara dari Iran, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan tuan rumah, melakukan presentasi tentang pengelolaan science park di negaranya masing‐masing dalam berbagai perspektif. 

Secara umum, catatan tentang kegiatan acara dapat dilihat di sini. 

Menarik untuk diperhatikan bahwa konsep science park akan menunjuk pada ide Sistem Inovasi Daerah. Hal tersebut karena sasaran pembangunan sebuah science park akan mengarah pada pembangunan infrastruktur (human capital) secara komprehensif, baik dalam wilayah fisik maupun pada kebijakan 

  

 Strategi SDM 

Page 21: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­21 dari 34   

   

ekonomis (pengelolaan sumber daya yang terbatas). 

Hari Kelima, 24 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Di kesempatan ini, para peserta diajak untuk mengikuti Project Introduction Presentation. Acara ini tidak lain adalah untuk memberikan kesempatan bagi KUKM yang pernah dikelola di Z‐Park.  

Acara presentasi ini dilakukan beberapa kali, dilaksanakan pada hari yang berbeda‐beda. Penulis mengamati bahwa tujuan presentasi‐presentasi ini diadakan tidak lain adalah untuk memberikan kesempatan pemasaran bagi perusahaan‐perusahaan 

bersangkutan. Adapun perusahaan yang berpresentasi adalah: 

Beijing Sanyi Ecosystem & Environmental Engineering Co., Ltd.: perusahaan perekayasaan untuk unit pengelolaan biogas untuk area perternakan dan unit perumahan serta layanan lanjutan perawatan/pelatihan. Perusahaan ini didukung oleh Universitas Agrikultur Beijing. 

  Beijing Aeonmed Co. Ltd.: perusahaan pembuatan perangkat mekanik 

kedokteran. Pelajaran strukturisasiAeonme – dari tahun perkembangannya – sebagai berikut: ° 27 Februari 2001, Aeonmed didirikan sebagai perusahaan distributor 

perangkat ventilator dan anestesi; ° 18 Mei 2009, Aeonmed mendapatkan perizinan menjadi perusahaan 

manufaktur;  ° November 2001, Aeonmed mulai mengikuti pameran komersil, menjual 

produk anestesi; ° Juli 2002, Aeonmed mendapatkan sertifikat ISO 9001/13485; ° April 2003, Proses manufaktur anesthesi Aeon disetujui sebagai bagian 

inkubasi program Torch; ° Oktober – Desember 2003, Aeonmed menjadi klien Departemen 

Perlengkapan dan Departemen Kesehatan RRC (dalam program pengadaan nasional);  

° April 2004, Aeonmed menambahkan jenis produk, ventilator, di Z‐Park (Fentai); 

° November 2004, mengikuti pameran internasional “Medika” (pertama kali) 

° Mei 2005, Aeonmed mendapatkan sertifikasi lainnya, CE, untuk perangkat anestesi Aeon Aeon 7400A; 

° Februari 2006; Aeonmed mulai bisnis software kesehatan; ° Maret 2007, Aeonmed bekerja untuk teknologi purifikasi rumah sakit; ° Mei 2007; Aoenmed bekerjasama dengan Rumah Sakit PLA 301 untuk 

membentuk riset klinis bersama; ° Juli 2007, Aeonmed dipilih menjadi supplier perangkat kesehatan untuk 

 

    Promo KUKM Binaan 

Page 22: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­22 dari 34   

   

acara Olimpiade Beijing 2008; ° September 2007; Aeonmed dan Datascope (Amerika Serikat) bekerja 

sama untuk ekspansi bisnis di AS – melengkapi pasar Timur Tengah, CIS, Amerika Latin, Asia, Afrika, dan Eropa; 

  

    ° Aeonmed memiliki modal dasar kerja sebesar 6 juta US$, dengan volume 

penjualan sebanyak 20 juta US$; Mengerahkan 10% keuntungan tahunan untuk membiayai kegiatan litbang, memperkejakan 120 teknolog sebagai pegawai litbang (23,1% dari seluruh SDM). 

° Contoh produk: 

 Mesin Anestesi Pesanan 

Pemerintah (2003) RS PLA301, Mitra Riset 

Klinik Kantor Pusat Aeonmed di 

Z‐Park (2007) Produk Set Aeonmed

  Beijing Guodian Futong Science & Technology Development Co.,Ltd.: Bergerak 

dalam kegiatan rekayasa (engineering) untuk kepentingan optimasi penghematan energi/air, perlindungan lingkungan, perancangan sistem listrik arus kuat. Perusahaan yang memiliki modal kerja 45 juta RMB ini dimiliki oleh “ China Electric Power Research Institute”, dan memiliki klien di Indonesia (Indonesia Pacitan 2x(300‐400MW), Banten‐Labuan 2x300MW, PLTU 3 Banten 3x315MW, Muyin 2x150MW). 

 

← Contoh  sistem “Dry Bottom Ash Handling” yang dirangkaikan perusahaan Beijing Futong S&T untuk klien di Indonesia. 

   Beijing FangDa Carbon‐Tech Co., Ltd.: perusahaan ini menghasilkan elektroda grafit yang diperlukan sebagai pematik pembakar elektrik – dipergunakan dalam industri baja dan non metal. Perusahaan ini sudah memiliki mitra dagang di Indonesia.     

   Diagram VI – Contoh revolusi bisnis KUKM teknologis 

Menjual                 Meniru  Mendapat sertifikasi  Mendapat bantuan Pemerintah (Torch)Ekspansi Pasar Lokal & Go International 

Page 23: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­23 dari 34   

   

  Beijing H&L Medical System, perusahaan pembuat alat diagnostik/pengumpul informasi medis jarak jauh (holter).  

 

   

← Contoh produk Beijing H&L Medical System 

  Beijing Yijing Luyuan Technology Development Co.: Merupakan perusahaan 

material khusus (baru), yang meniru bentuk/warna alam maupun membentuk karakter tertentu (misalnya ketahanan terhadap kejutan panas, anti korosi). Perusahaan ini belum memiliki situs internet. 

 

  Beijing JinBenTeng (JBT) Auto S&T Co., Ltd, adalah perusahaan manufaktur 

yang menghasilkan perangkat diagnostik mesin untuk kendaraan elektrik.   

 

 

← Contoh produk Beijing JinBen Teng (JBT). Perangkat ini sudah di jual antara lain di Malaysia, Thailand, Amerika Selatan, Australia, Mauritius, Pakistan, Mesir, dan Rusia. 

  Beijing Jinxiunianhua Information Technology, Ltd., adalah perusahaan 

pembuat “electronic white board”. Perusahaan yang belum mempunyai klien di luar negeri ini, berhasil mendapatkan perhatian paling tinggi dari para peserta karena presentasinya yang aktraktif . Produk “electronic white board” memberikan solusi kebutuhan presentasi interaktif, tanpa dibatasi oleh ruangan. 

 

 

← Contoh hasil produk Beijing Jinxiunianhua Information Technology, Ltd. 

SIANG  HARI  

Di acara ini, masing‐masing peserta diberikan kesempatan untuk membicarakan project activities yang dikelola. Dari 18 (delapan belas) peserta, hanya 3 (tiga) peserta yang bekerja dalam bidang tidak berhubungan langsung dengan science park – termasuk dengan penulis. Dalam pengamatan penulis, terlihat bahwa acara ini diselenggarakan sebagai courtessy point semata karena tidak diamati dengan baik oleh penyelenggara. 

     

Page 24: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­24 dari 34   

   

Hari Keenam, 25 Oktober 2008

PAGI  –  SORE  HARI  

Libur, berkaitan dengan acara ASEM. 

Hari Ketujuh, 26 Oktober 2008

PAGI  –  SORE  HARI  

Kunjungan ke Tembok Cina dan Forbidden City 

 

 ← Penulis berpose bebas bersama seorang peserta pelatihan Hasan Yildiz, Direktur Kosgeb Science Park (Kayseri, Turki) di Tembok Cina.

 Seluruh peserta yang berasal dari Bangladesh, 

Belarusia, Filipina, Nigeria, Rumania, Rusia, Thailand, Turki, Vietnam, dan Indonesia di Forbidden City.  →.

Hari Kedelapan, 27 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Diskusi tentang “Credit Guarantee and Development of SME’s with Technology Innovation Type” oleh Qin Kai, Direktur Utama Beijing Municipal Credit Re‐Guarantee Co Ltd. 

Pemerintah RRC menyadari bahwa tidak mudah bagi KUKM teknologis untuk menerima kredit perbankan, padahal hal tersebut merupakan kebutuhan bagi setiap perusahaan untuk dapat berkembang. Mengingat hingga tahun 2001, 99% dunia perbisnisan RRC diisi oleh KUKM – menampung 75% tenaga kerja, 60% sumbangan GDP ‐, maka masalah akses terhadap kredit untuk kelompok ini dipandang sebagai urusan nasional. Apalagi bila melihat pendapat bahwa reformasi ekonomi RRC ternyata justru semakin memperkuat daya saing kelompok bisnis besar saja. 

Untuk memperbaiki paradigma dunia perbankan lokal terhadap KUKM, pada 2001 pemerintah RRC mengadakan sensus tingkat nasional dalam hal perkreditan KUKM. Dari langkah ini, pemerintah dapat mengambil peringkat kredit yang dibutuhkan oleh perbankan untuk mengelola masalah pinjaman dalam langkah proporsional terhadap kebijakan makroekonomi yang ada (misalnya, berhubungan faktor nilai tukar tetap yang waktu itu berlaku). Diketahui kemudian bahwa masalah terbesar KUKM adalah pada sisi manajemen kepemilikan kapital seringkali tidak berjalan sesuai dengan kebutuhan dunia perbankan. 

Pada tahun 1999,Pemerintah China membangun skema‐skema penjaminan kredit untuk KUKM mulai dibangun. Proses pelaksanaannya dijembatani oleh para “stakeholders” Komisi Ekonomi dan 

   Strategi Bantuan Dana untuk KUKM 

Page 25: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­25 dari 34   

   

Perdagangan Negara, Bank of China (seperti BI di Indonesia), Departemen Keuangan, dan Komisi Industri dan Perdagangan Negara. Komisi Ekonomi dan Perdagangan Negara adalah yang menjadi koordinator bagi pelayanan penjaminan kredit KUKM. Dalam praktiknya, skema perkreditan diwujudkan oleh Badan Penjaminan Kredit, Badan Penjaminan Kredit Komersial, dan disokong oleh “mutual guarantee funds” (MGF). 

Badan Penjaminan Kredit, dilaksanakan dalam konsep pemerintahan desentralisasi, sehingga ia terdiri dari Badan Penjaminan Kredit Provinsi serta Badan Penjaminan Kredit Kabupaten. Pemerintah pusat sendiri akan menanggung biaya penjaminan kredit sebanyak 90%, sedangkan sisanya ditanggung bersama‐sama oleh pemprov dan pemkab. Ketiga tingkatan instansi tersebut adalah nirlaba. Tercatat, pada 2001, kontribusi “mutual fund” yang dikumpulkan 45%‐nya berasal dari pemerintah lokal (pemprov dan pemkab), 30% berasal dari lembaga departemen tingkat lokal, 15% berasal dari iuran KUKM, 10% berasal dari hasil pengolahan akuntansi (aset). Patut diingat, pemerintah RRC berkuasa absolut terhadap urusan pengolahan lahan – meskipun swasta lokal/asing bisa membeli sebidang tanah. Hal ini akan memudahkan proses integrasi manajemen sektoral, termasuk dalam hal implementasi kebijakan S&T. 

Pemerintah Pemkab dapat membangun cabang‐cabang sesuai kebutuhan, termasuk untuk pelayanan jaminan ulang (“re‐guarantee”). Oleh kasus inilah, Beijng Municipial Credit Reguarantee Co. Ltd, dibangun.  

Target utama skema jaminan kredit nasional adalah KUKM teknologis dan non‐teknologis, sesuai dengan aturan badan penaungnya masing‐masing. Berarti konsep KUKM teknologis akan berada antara lain dalam naungan program Torch. 

Prosedur mendapatkan jaminan adalah sebagai berikut: (1) Pihak pemohon mengajukan bantuan kepada lembaga penjamin, dengan menyertai keterangan pinjaman dari Bank; (2) Pemerintah merevieu isi permohonan; (3) Pemerintah mengintervensi pembuatan kontrak yang sedang berjalan; (4) Pihak pemberi pinjaman memberikan dana; (5) Pemerintah akan membayarkan angsuran bila terjadi kredit macet; (6) Pemerintah menerbitkan ulang jaminan kepada pihak pemohon. 

Sedangkan untuk mendapatkan jaminan ulang, prosedurnya adalah sebagai berikut: (1) Pemerintah – selaku penjamin – mengajukan permohonan jaminan ulang kepada lembaga yang ditugaskan; (2) Lembaga penjamin ulang mereviu permohonan; (3) Pihak penjamin ulang mengintervensi pembuatan kontrak pinjaman yang sedang berjalan; (4) Pihak pemohon membayar bea yang diperlukan; (5) Pihak penjamin ulang akan menalangi kredit macet yang mungkin terjadi; (6) Pihak penjamin dan penjamin ulang akan menerbitkan ulang jaminan kepada pihak pemohon. 

Batas atas volume dana yang bisa dikerahkan ditentukan oleh peraturan perundangan setempat. 

Pemerintah menetapkan ukuran proporsionalitas pemberian jaminan berdasarkan seluruh rincian tunjangan pemerintah kepada KUKM teknologis (jadi jaminan/jaminan ulang bisa diselenggarakan secara tidak langsung). Di samping itu, pemerintah akan mereviu kontrak teknologis, termasuk dalam potensi perolehan HAKI, sebagai hal yang perlu diperhitungkan dalam memberikan jaminan ulang. 

Proses pemberian jaminan dan jaminan ulang ini akan diselenggarakan mengikuti kebutuhan perkembangan masing‐masing UKM. Dari tahap “start‐up”, berkembang, dan memasuki tahap go‐public. Menarik untuk dicatat, narasumber Qin Kai memberikan informasi bahwa untuk kasus KUKM teknologis yang sedang berkembang (bukan dalam tahap “start‐up”), pemerintah akan menggarisbawahi kepemilikan HAKI sebuah UKM sebagai bagian jaminan yang dipegang oleh Pemerintah disamping jenis aktiva lainnya. Dengan demikian, pemerintah menugaskan kepada KUKM 

Page 26: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­26 dari 34   

   

teknologis untuk terus melaksanakan litbang selama berada dalam masa inkubasi. RRC sedang menetapkan suatu paradigma bahwa ukuran volume bisnis suatu badan usaha akan berbanding lurus dengan kemampuan litbangnya. Dengan demikian, jelas bahwa KUKM yang dibina akan “dipaksa” untuk terus mengembangkan sistem litbang berkualitas. 

SIANG  HARI  

Di kesempatan ini, para peserta kembali mengikuti Project Introduction Presentation.  

Hari Kesembilan, 28 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Mengunjungi Beijing Olympic Sites 

 

 ← Unit lampu jalan di sekitar Beijing Olympic Sites banyak yang disertai dengan sistem pembangkit listrik tenaga surya. Penulis mengamati bahwa pemerintah RRC sangat ingin memperbaiki reputasi kota Beijing dalam hal pengelolaan lingkungan. Pemerintah RRC mengambil sebanyak mungkin kesempatan untuk mempromosikan kemampuan ipteknya, termasuk untuk tujuan pelestarian lingkungan. 

 

SIANG  HARI  

Mengunjungi Digital China Networks Limited  

Kegiatan kali ini hanya diisi dengan pengenalan sejarah dan profil kontemporer perusahaan Digital China Networks Limited, perusahaan kembar Lenovo, kebanggaan RRC. 

Hari Kesembilan, 29 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Mengikuti acara “Project negotiations and Project Signing Ceremony at Report Hall”  

Maksud dari acara ini adalah agar para peserta training mau melakukan komunikasi lebih lanjut dengan salah satu dari pihak KUKM yang telah melakukan presentasi tentang bisnis mereka. Penulis menolak untuk melakukan penandatanganan. Dengan alasan bahwa hal tersebut bertolakbelakang dengan hukum di Indonesia. Peserta dari negara lain, karena latarbelakang mereka yang berprofesi di lingkungan science park atau pekerja profesional mandiri, bersedia melakukan penandatanganan kesepakatan 

Page 27: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­27 dari 34   

   

menggalang lebih lanjut komunikasi bisnis berkelanjutan. Namun, penulis dan pihak penyelenggara (pihak pemerintah setempat) setuju untuk melakukan komunikasi lebih lanjut untuk saling menggali pengetahuan lebih lanjut tentang pengelolaan KUKM di masing‐masing negara (tanpa ikatan hukum/”legal bonding”). 

 

Peserta training dari Filipina dan Belarusia melakukan penandatanganan kesepakatan melakukan komunikasi dengan perusahaan Beijing Sanyi Ecosystem & Environmental Engineering Co., Ltd. 

SIANG  HARI  

Mengunjungi Tsinghua University Science Park (TusPark). Presentasi mengenai TusPark dibawakan oleh Herbert Chen (atau Chen Hongbo),  Wakil Direktur TusPak dan Presiden Divisi Asia Pasifik, International Association of Science Park (IASP). 

TusPark Co., Ltd didirikan oleh Universitas Tsinghua pada 1994. Pembangunan gedung pertama rampung pada 1998. Seluruh kompleks gedung science park tersebut selesai pembangunannya pada tahun 2006. 

TusPark didirikan di 9 lokasi di seluruh wilayah RRC. 

Saat ini terdapat sekitar 500 perusahaan berada di TusPark, memperkerjakan sebanyak 19.592 pekerja litbang. TusPark sendiri digawangi oleh 87 staf pengelola. 

 Pada 2006, total penerimaan pajak tahunan dari TusPark sudah mendekati 1 milyar RMB (sekitar 1,5 milyar rupiah). Di tahun yang sama, total 

investasi riset yang telah telah dikerahkan adalah 3 milyar RMB (kurang lebih 4,5 triliun rupiah), yaitu sekitar 1,3% dari seluruh anggaran iptek RRC. Paten yang telah diajukan adalah sebanyak 874 buah. 

Manfaat terbesar TusPark antara lain dinikmati oleh para peneliti/mahasiswa Universitas Tsinghua. Tenaga peneliti dari perguruan tinggi ini dapat langsung bekerja, magang, sebagai staf litbang di berbagai perusahaan lokal yang berada di TusPark. Perusahaan tersebut misalnya adalah Legend TV (digitalisasi siaran televisi, dengan volume penjualan sebanyak 38 juta RMB), Nutech (pengindai x‐ray; mengklaim menguasai 70% pasar dunia), dan Tsinghua Solar (pemanas air yang menggunakan sumber energi panas dari pancaran sinar matahari).  

Salah satu bisnis TusPark sendiri adalah dalam properti. 

Internasional  

Lokal (besar)  

KUKM Teknologis 

Universitas Tsinghua 

Diagram VII – Pengembangan atmosfir internasional bagi KUKM oleh TusPark. Strategi ini kerap dilakukan dalam science parks  lainnya. 

Page 28: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­28 dari 34   

   

Pihak pengelola memberikan opsi untuk menjual kavling tanah, membangun dan menjual unit gedung, atau mempromosikan beberapa investor untuk membangun gedung secara bersama. Perusahaan asing yang membangun unit R&D‐nya atau operasional umumnya di TusPark antara lain Sun (350 pegawai), Google (350 pegawai), dan Schlumberger (200 pegawai). 

Menurut narasumber, saat ini status akuntansi TusPark masih membutuhkan sekitar 10 tahun lagi untuk mencapai “break event point”.  

Hari Kesepuluh, 30 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Mengikuti pembahasan pengenalan Zhongguancun Fengtai Science Park bersama Kong Lingbin, Direktur Komite Pemerintah untuk Zhongguancun Fengtai Science Park. 

Kualitas diskusi sangat terbatasi oleh kemampuan komunikasi pembicara, yang hanya menggunakan bahasa Mandarin dalam pembicaraan dan tampilan presentasinya.   

Kong Lingbin menjelaskan, alasan gencarnya pendirian science parks di RRC berkaitan dengan fase‐fase pertumbuhan ekonomi sebagai berikut: 

1992 – 2001: memperbaiki kualitas sektor manufaktor;  2002 – 2006: meletakkan dasar‐dasar sektor manufaktur teknologi tinggi;  2007 – seterusnya: mengembangkan manufaktur teknologi tinggi sebagai karakter utama ekonomi 

RRC. Dari urutan fase 2002 ‐ 2006, terlihat bahwa pemerintah RRC menyadari bahwa dampak pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh reformasi sektor manufaktur telah meningkatkan derajat ekonomi negara tersebut. Tingginya kelajuan pembangunan ekonomi akibat reformasi sektor manufaktur cenderung mendorong upah buruh untuk semakin meningkat dan dengan demikian RRC semakin tidak kompetitif dalam persaingan produksi komoditas “low‐tech”. Atau, dengan kata lain, RRC perlu untuk meningkatkan keterlibatan unsur teknologi pada industri “low tech” berikut pemasarannya, bila mereka ingin tetap memiliki nilai kompetisi tinggi di sektor tersebut (misalnya pada faktor teknik produksi, manajemen, promosi industri baja setempat, yang sebelumnya masuk dalam jajaran “low tech”). 

Pelajaran terpenting dari hal ini adalah kemampuan visioner pemerintah RRC sehingga mereka dapat mengatur langkah persiapan, meletakkan dasar ekonomi yang diperlukan dalam masa satu langkah di depan era kepemimpinannya. 

 Salah satu sudut Fengtai Park 

Pembangunan sarana fisik (kompleks gedung) science parks yang sangat intens dilakukan di berbagai daerah  berstatus ekonomi terdepan, adalah bagian dari pembangunan pranatas sosial yang sedemikian rupa dapat mengakomodir pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

Kebutuhan tata kota yang terdesak masalah kependudukan khas negara berkembang, diisi dengan strategi penciptaan science parks demi menyiapkan ruang yang mendukung terbentuknya masyarakat teknologis. 

Kong Lingbin mengisyaratkan bahwa karena bentuk bisnis sebuah science park pada dasarnya adalah 

     

Kong Lingbin 

Page 29: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­29 dari 34   

   

jasa, maka penting sekali bagi para pengelolanya untuk memiliki wawasan kebutuhan dan manajemen iptek yang luas, agar bisa memberikan layanan berkualitas. Berikut ditampilkan cuplikan daftar klien Fentai Park, sedangkan dalam tabel berikutnya diberikan deskripsi  kluster layanan yang diperlukan klien science park tersebut: 

 

No. Nama Litbang  Nama Instansi 

1  National‐level Quality Assurance Center China Quality Certification Center 

2  National‐level Automotive Research Center China Automotive Technology & Research 

Center 

3  National‐level Minting Technology Center China Banknote Printing and Minting 

Corporation 

4  National‐level Magnetic Material R&D Center BGRIMM Magnetic Materials & Technology Co., 

Ltd. 

5 National‐level Gas Power Transport Test 

Research Central Laboratory Beijing Guodian Futong Science and Technology 

Development Co., Ltd. 

6 National‐level Military Supplies Quality Test 

Center Xinxing Ductile Iron Pipes Co., Ltd. 

7 National‐level Satellite Navigation Application 

Engineering Research Center China Aerospace Times Electronics Corporation 

8  National‐level Enterprise Technology Center  China Animal Husbandry Industry Co., Ltd. 

9  National‐level Enterprise Technology Center Xinxing Ductile Iron Pipes Co., Ltd. 

 Tabel III – Contoh klien Fengtai Park, untuk menggambarkan jenis layanan yang harus diantisipasi untuk diadakan di wilayah science park tersebut. 

            

Page 30: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­30 dari 34   

   

Pokok Kebutuhan  Fungsi yang Dibutuhkan Layanan (Industri Jasa) yang 

Dibutuhkan/Terkait 

Human resource   Pelayanan SDM   Penyediaan tenaga kerja, pelatihan, pendidikan

Finansial  Pusat Finansial  Akuntansi, audit, perbankan 

Investasi dan layanan finansial  Bank, sekuritas, asuransi, dana, pinjaman, pengkajian bisnis, trust 

Bahan Baku  Pusat Penjualan (sebagai penyedia) Transaksi elektronik, sistem perdagangan, industri logistik, pengetesan barang 

Pusat Pembelian 

Informasi  Pusat Marketing  Penyebarluasan informasi, investigasi pasar, media, periklanan, publisitas, pameran/konferensi 

Pusat Informasi  Komukasi/informasi, jaringan lembaga 

Pengetahuan  Litbang  Desain layanan bisnis, transaksi, kelompok Litbang, KUKM teknologis 

Pusat Manajemen Pengetahuan Konsultasi manajemen dan hukum  

 Tabel IV – Kompleksitas kebutuhan bisnis, dalam contoh yang terjadi di Fengtai Park 

 Tantangan pengelolan science park adalah memastikan bahwa alur kebutuhan dan suplai tersebut bisa dilaksanakan baik di antara lembaga yang berdiri di dalam maupun berlokasi di luar area kelolaanya. 

SIANG  HARI  

Penulis mengunjungi Kedutaan Besar RI di Beijing, untuk melengkapi keperluan administrasi negara. 

Hari Kesebelas, 31 Oktober 2008

PAGI  HARI  

Mengikuti pembahasan “National Innovation System and Succesful Incubation of Technology SME’s” oleh Professor Otto CC Lin/Lin Chuizhou (Direktur utama/Kepala Komisaris China Nansha Technology Enterprise, Professor – Hongkong University, mantan Kepala ITRI‐Taiwan). 

Kebanyakan dari para peserta menganggap bahwa Professor Otto adalah pembicara terbaik, terutama karena cara komunikasinya yang dianggap atraktif. Professor Otto sendiri membawakan materi dengan mengambil sumber inspirasi utama dari pengalaman Taiwan mengembangkan industri IC sebagai basis pertumbuhan ekonomi nasionalnya. 

      

 Prof. Otto CC Lin/Lin 

Chuizhou 

Page 31: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­31 dari 34   

   

Sesi Prof Otto Lin kali ini merupakan konklusi dari presentasi presentasi Lalkaka sebelumnya sebelumnya, yang menunjukkan bahwa pemerintahlah yang bertanggungjawab mengantarkan KUKM bisa berkembang hingga mencapai tingkat kemandirian/kematangan operasional. 

KUKM teknologis dapat berkembang hanya bila deskripsi manajemen pengembangan iptek secara umum dipautkan agar berkembang dalam taraf sederajat dengan domain kebijakan lainnya – misalnya perbankan/perpajakan, sistem legal, perencanaan pembangunan daerah, performa kewirausahaan publik, kualitas pendidikan di PT, kualitas pengembangan iptek (sebagai ilmu dasar), dan lain sebagainya. Artinya, dibutuhkan usaha penjebatanan irama kerja antara wilayah litbang dan sektor riil, manakala pemerintah telah dapat mengidentifikasi pokok keunggulan masing‐masing kelompok. 

Bila mengikuti prinsip yang diuraikan Lalkaka, bahwa PT memiliki hambatan internal besar untuk dapat menjadi lembaga penyuplai iptek bagi kelompok di sekitarnya, maka Prof. Lin mengungkapkan bahwa sebaiknya penjebatanan ilmu dilakukan oleh lembaga transformasi yang menyalurkan iptek dari PT ke sektor industri. 

          

Diagram VIII – Alur kerja ABG, berdasarkan penyaluran arus pengetahuan teknis. 

 Mengenai kebutuhan menciptakan kerjasama yang fleksibel, antara lain dalam memperlakukan kasus di mana industri/bisnis harus menjadi “starting agent” (misalnya untuk kebutuhan memperbaiki kualitas kerja faktor produksi di lapangan), maka pemerintah lagi‐lagi mendapat tanggungjawab untuk mengantisipasi dan mengakomodir struktur hak/kewajiban dalam jaringan ABG 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

Diagram IX– Hubungan antar elemen ABG. Masyarakat akan menikmati hasil kerjasama ABG dalam bentuk peningkatan pembangunan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur, peningkatan kepastian hukum, dan lain sebagainya. 

 

  

  Dapat menjadi satu, sesuai kondisi (disebut Akademisi/A) 

Perguruan Tinggi (PT) 

Tansforming Research  Organization 

KUKM teknologis/ Industri/Bisnis 

Penciptaan lingkungan kerja yang kondusif oleh Pemerintah 

 A    B 

  G 

Khusus A: peramalan perkembangan teknologi, kerjasama antar litbang, pemberian pelatihan. 

A‐B: Spin‐offs, akreditasi/sertifikasi pegawai dan teknologi, jaringan marketing, kewirausahaan. 

 

A – G: perancangan pengembangan iptek, pendanaan riset, Inisiatif kebijakan, evaluasi. 

B‐G: Pengembangan infrastruktur, IPR, permodalan, VC, kerjasama hukum, perpajakan.  

Page 32: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­32 dari 34   

   

Dari pengalaman Taiwan, Prof. Lin melihat bahwa faktor‐faktor keberhasilan kebijakan publik untuk KUKM teknologis  adalah: 

Pemilihan jenis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan daya akomodasi pemerinta;.   Business plan: pemerintah harus tahu gambaran besar pengelolaan KUKM yang hendak dibuat – 

terutama dari sisi pembangunan pranata atau perekatan kerjasama antar fungsi masyarakat;  Kelengkapan fungsi aktuator, yang tidak hanya terdiri dari kalangan teknologis namun juga dalam 

bidang penjualan, manajemen, dan bidang sosial lainnya;  Kepemimpinan (leadership). Makna kepemimpinan adalah kemampuan mendelegasikan pekerjaan, 

mentransformasikan pengalaman pribadi sebagai pelajaran pihak lain/mitra/generasi penerus;  Jaringan kerjasama yang berorientasi bisnis;  Adanya bibit‐bibit KUKM teknologis yang dapat dibantu perkembangannya;  Sistem kerja yang terbuka terhadap perbaikan secara kontinu;  Pemerintah bersikap sebagai mentor (pembangun pranata sosial). 

 Dari pengalaman Taiwan memilih teknologi IC untuk dikembangkan KUKM negara tersebut di era 70‐an, (lihat tabel di bawah untuk melihat gambaran perusahaan tersebut sekarang), Prof. Otto menunjukkan bahwa bila entitas ekonomi suatu negara terdiri dari mayoritas grup UKM, maka pengembangan kelompok ini harus membawa visi internasional. Jika tidak, pengembangan KUKM tidak akan bermakna kuat secara makro. Yaitu, pengembangan KUKM tidak berhenti pada visi menciptakan keunggulan daerah, namun mengembangkan skala kekuatan ekonomi agar masyarakat dapat terus menikmati perkembangan yang berkelanjutan. 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel V – Daftar 10 besar perusahaan produsen IC di dunia, berdasarkan besarnya keuntungan 

 Dari keterangan ini, dapat dilihat bahwa ide penciptaan atmosfir internasional di lingkungan science parks di Beijing adalah demi membangun sikap siap menghadapi persaingan global di antara KUKM yang dibina. 

 

TSMC dan UMC adalah KUKM yang dibina ITRI pada tahun 1970‐an. Pola binaannya  antara lain pada pemberian modal aset teknologi, dana operasional. 

Page 33: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­33 dari 34   

   

      

Suasana saat penutupan, para peserta diminta memberikan atraksi kelompok. Grup penulis mendapatkan dukungan favorit dari peserta. 

SIANG/MALAM  HARI  

Acara bebas diikuti dengan kegiatan jamuan makan malam untuk penutupan. 

      

Hari Keduabelas, 01 November 2008

PAGI  –  MALAM  HARI  

Acara bebas, persiapan kembali ke Jakarta. 

 

Kesimpulan Tambahan

Kesesuaian dengan Indonesia

Bersama RRC, Indonesia termasuk dalam 5 (lima) besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Posisi pendapatan perkapita Indonesia saat ini berada di kisaran peringkat 115 dunia, sedangkan RRC baru masuk dalam kelompok 100 besar. Indonesia dan RRC sama‐sama memiliki kondisi geografis yang variatif, dan oleh karenanya keduanya tengah menghadapi tantangan untuk menciptakan mobilitas antar daerah dengan lebih baik – faktor geografis ini mengantarkan kedua negara memilih tata laksana ekonomi dan sektor kebijakan lainnya dalam kerangka otonomi daerah. Dengan demikian, pendekatan koordinasi pemerintahan berprinsip otonomi dalam mengembangkan kebijakan sistem pemuliaan KUKM di RRC pun dapat ditiru. 

Pembagian beban nilai investasi dan kuantitas kerja dengan pemda untuk pengelolaan KUKM teknologis, hanya bisa dilakukan manakala pihak pemerintah pusat menyiapkan agenda kerja matang, terutama dalam hal pengembangan infrastruktur pengawasan/koordinasi simultan dengan baik. Di dalam kasus RRC, salah satu langkah fundamental yang ditetapkan adalah kecilnya perbandingan pengurus science parks atau badan pengelola inkubator dibanding organisasi pemerintah yang setaraf. Dengan demikian, sedari semula, sistem komunikasi efektif dan efesien telah dipikirkan dan dibentuk.  

Perbedaan dengan Indonesia

Tidak seperti RRC, pemerintah Indonesia kerap harus memberikan perhatian lebih banyak pada faktor opini publik. Ekspansi kebijakan iptek & industri di Indonesia tidak dapat sepenuhnya mengikuti prinsip ABG di RRC – yang menjadi metode fundamental penyebaran kluster inkubator KUKM dalam kompleks‐kompleks science park besar ‐ namun sebaiknya dibawakan dalam prinsip ABGS. Yaitu S (society/publik) diajak terlibat dalam agenda‐agenda koordinasi ABG (misalnya mengkombinasikan KUKM setempat dengan kelompok A, untuk menciptakan KUKM teknologis). 

Page 34: Laporan Perjalanan Dinas Ke Beijing RRC - 02102008-01112008 Amir F Manurung

Laporan Perjalanan Dinas International Training Workshop on Technological Innovation for Small and Medium‐Sized Enterprises Based on Science and Technology ‐ 

(Pelatihan Internasional Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Kelompok Usaha Kecil dan Menengah)  Beijing, RRC, 20 Oktober – 01 November 2008 

Amir F. Manurung (Kementerian Negara Riset dan Teknologi), email: [email protected]  

   Halaman ke­34 dari 34   

   

Patut diperhatikan bahwa pemerintah RRC menerapkan prinsip analisis continous evaluation, yang akan meningkatkan intensitas praktik “good governance”. Sehingga argumentasi yang menyorot gaya pemerintahan komunis sebagai wujud pemerintah otoriter semata seharusnya tidak dapat dipergunakan.