Upload
vocong
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENELITIAN
PENENTUAN PERIIITUNGAN ONGKOS PRODUKSIBERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING
(STUDI KASUS PADA PT. "X',)
PENELITIProf. Dr.Ir. Raihan, M.si.
M. Yahya Difinubun
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIEAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM JAKARTAApril,2018
UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA
EAI(UI,'TAS TEKNIKJl. Balai Rakyat, Utan Kayu, Jakarta 13120
Tel : (021) 8566451, 8504818 Pes. 22-28 Fax : (021) 8504818
SURAT TUGASNo. : 141 A-ST/D.FT/UID|Q.4(YNZAL7
Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Islam Jakarta denganini menugaskan kepada:
Nama
MDN
Jabatan Pungsional
Prof. Dr. Ir. Raihan" M.Si.
0301075603
Guru Besar
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik-Universitas Islam Jakarta
untuk melakukan penelitian bidang ilmu teknik indusfi dengan judul "Peneutuan Perhitungan
Ongkos Produksi Berdasarkan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus Pada PT. DX ".
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Tembusan:Pertinggal
Jakarta, l1 Desember 2017Universitas
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian
2. Bidang IImu
3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIDNc. JabatmFungsionald. Program Studi
e. NomorHPf. Alamat s,rel(e-mai[)
4. AnggotaPehelitia. Nama Lengkap
b. NPMc. Program Studi
d. Fakultas
e. Perguruan Tingg5. Lama Penelitian Keseluruhan
6. Biaya Peaelitian Keseluruhan
7. Braya Penelitian
a. Dana tntemal PT
b. Dana Institusi Lain
PENENTUAN PERHITUNGAN ONCKOSPRODUKSI BERDASARKAN METODEACTryITY BASED COSTING (STUDI KASUS
PADA PT. *}(')
Teknik Industi
Prof. Dr. Ir. Raihan" M.Si.030107s603
GuruBesmTeknik Indusfri+62 818-9796-17
M. YahyaDifinubun4tt40t4Teknik tndustri
TeknikUniversitas Islam Jakarta
4 bulan
Rp. 5.500.000,- (Lima Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah)
Rp. 5.500.000,- (Lima Juta Lima Ratus Ribu
|wian)
Jakarta, April2018
Peneliti
Prof. Dr. k. Raihan, M.Si,
IDENTITAS DAN URAIAN T]MUM
l. Judul Penelitian
2. Tim Peneliti
Objek Penelitian (ienis materialyang akan diteliti dan segr penelitian)
- Proses Pe,mbelajaran Di Universitas Islam Jakarta
Masa Pelaksanaan
PENENTUAN PERHITUNGAN ONGKOS PRODUKSI
BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED
cosrING (STUDI KASUS PADA PT. *)r',)
3.
4.
Mulai
Berakhir
5. Usulan Biaya
: Januari 2018
: Maret2018
6.
7.
a. Universitas Islam Jakarta : Rp. 5.500.000,- (Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
b. Fakultas :-c. Peneliti : -
Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan)
- Jakarta
Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, tori, atau antisipasi
yang dikontribusikan pada bidang ilmu)
- Menentukan biaya produksi tak langsung rmtuk produk yang diproduksiperusahaan dengan metode Activity Based Costing dan metode Traditional
Costing.- Melakukanperbandingan biaya produksi hasil pembebanan metode Activity
Based Costing dan metode Traditional Costing.
- Melakukan analisis terhadap perbmdingan tersebut, serta dampaknya terhadap
profitabilitas produk secara keseluruhan.
- Mengindentifikasi kondisi-kondisi perusahaan yang mungkin berpengaruh
terhadap kesulitan atau kemudahan dalarn menerapkan sistern Activity Based
Costing di perusahaan.
Ilr
No Nama Jabatan Bidang KeahlianAlokasi waktu
(Jam/Waktu)
1 Prof. Dr k. Raihan, M.Si. Ketua Teknik Indusffi 6 jam/minggu
2 M. Yahya Difinubun Anggota Teknik Industri 6 jaillminggu
L Kontribusi mendasar pada suatu bidang atau kaidah ilmu (uraikan tidak lebih dari 50
kata tekankan pada gagasan firndamental dan orisinal yang akan mendukung
pengembangan iptek)
- Produk Neckennan mendapatkan pembebanan biaya produksi tak langsung
sebesar Rp. 6290 dengan metode traditioaal costing. Sedangkan de'ngan metode
activity based costing, Neckennan mendapat pembebanan biaya produksi tak
langsung yang lebih besar, yaitu sebesar Rp. 7384, dengan demikian produk
Neckerman mengalami undercosting sebesar Rp.1094 atau 14,81 %. Untuk
produk Adidas mendapatkan pe,nrbebanan biaya produksi tak laapung sebesar
Rp.6290 dengan metode taditional costing. Sedangkan dengan metode activity
based costing, Adidas mendapat pembebanan biaya produksi tak langsung yang
lebih besar, yaitu sebesar Rp. 10.086, dengan demikian Adidas mengalami
undercosting sebesar Rp.3796 atau 37,64yo. Produk Osh Kosh B'gosh
mendapatkan pembebanan biaya produksi tak langsung sebesar Rp. 6290 dengan
metode traditional costing. Sedangkan dengan metode activity based costing, Osh
Kosh B'gosh mendapat pembebanan biaya produksi tak langsung yang lebih kecil,
yaitu sebesar Rp. 4505, dengan demikian produk Osh Kosh B'gosh mengalami
overcosting sebesar Rp. I 785 atzu 28,38Yo.
9. Jumal ilmiah yang menjadi sasanm (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah
intemasional bereputasu, nasional terakreditasi, atau nasional tidak teralaeditasi dan
tahun rencana publikasi)
- Jumal Teknik Industri
10. Rencana luaran berupa buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun
rencana perolehan atau penyelesaiannya
- Prosiding,20lS
KATA PENGANTAR
As sa lamu' alailatm l{arahmatullahi Wabaralmtuh
Puji qyukur kehadirat Allah SWT yang telah berkenan memberikan ralmrat
dan hidayah-Nya serta kekuatan untuk mengerjakan peneilitian ini sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengna judul "Penentuan Perhitungan
Ongkos Prtdulai Berdasarkan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus
Pada PT. X)."
Peneliti menyadmi bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu peneliti mengharapkan Lritik dan saran dari para pembaca. Semoga
hasil penelitian ini dapat bennanfaat bagi peneliti khususnya dm pembaca pada
umumnya atas segala perhatian dan partisipasi semua pihalL peneliti
mengucapkan terima kasih.
Wa ssalormt' ala i latm Warahmafitl I ahi Wab arakatuh
Jakarta, April2018
Peneliti
ABSTRAK
Penetapan biayaproduksi merupakan proses yang sangat penting, tidak saja
berpengaruh terhadap profitabilitas produk secara individual, melainkan juga
terhadap profitabilitas perusahaan secara keseluruhan dalam suatu waktu.
Keputusan yang dilakukan dalam rangka memaksimalkan keuntungan perusah&Ln,
-"*put * tanggung jawab pihak manajemen. Dengan demikian manajemen
membutuhkan informasi yang tepat untuk mengarrbil keputusan.
Penentuan biaya produksi dengan metode traditional costing dapat
menimbulkan distorsi dalam penentan biaya produk. Hal ini disebabkan karena
metode tersebut hanya mempergunakan safu macam basis pembebanan biaya
untuk pemakaian sumber daya perusahaan, sementara setiap sumber daya yang
berbeda dapat saja dikonsumsi berdasarkan basis yang berbeda.
Untuk mengatasi keterbatasan pada metode traditional costing, maka
dikembangkan sistem biaya yang didasarkan pada aktivitas yang disebtt activity
based ,oiting, yang didasari oleh azumsi bahwa aktivitas mengkonsumsi biaya
dan produh mengkonsumsi aktivitas. Dengan demikian, penyebab dari
dikonsumsinya biaya adalah aktivitas yang dilalrukan untuk membuat suatu
produk, bukan produk itu sendiri. Maka dengan metode activity based costing,
pembebanan biaya tidak selatu dianggap proposional terhadap volume produk,
melainkan proposional terhadap pengkonsumsian sumber daya oleh aktivitas-
aktivitas yang ditalcukan dalam membuat produk tersebut.
Dari h;il penelitian pada PT. 'oX' yang selama ini menggunakan metode
traditional costiig berbasis unit produk dalam penentuan ongkos produksi, maka
setelah dihihrng dengan menggunakan metode activity based coltingmenunjukkan distorsi undercosting untuk produk Neckerman dan Adidas.
Kelompok biaya yang mengalami distorsi undercostingtwtinggS adalah kelompok
biaya tinaga kerja langsung sebesar W.522 dan kelompok biaya kepegawaian
sebLsar np. f ZS:, artinya ada aktivitas-aktivitas yang selama ini dikonsumsi oleh
produk dari kelompok biaya tenaga kerja langsung dan kepegawaian yang selama
ini tiOrt diketahui oleh metode traditional costing yang secara langsung
membebankan biaya berdasarkan unit produk. Untuk produk Osh Kosh B'gosh
mengalami distorsi overcosting. Kelompok biaya yang mengalami distorsi
oveiosting adalah kelompok biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 839 dan
kelompok biaya kepegawaian sebesar Pip. 577, artinya ada aktivitas-aktivitas yang
tidak bernilai tar"Uun pada kelompok biaya tenaga kerja langsung dan
kepegawaian yang selama ini tidak diketahui oleh perusahaan.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDT'L
HALAMAN PENGES.{HAN
IDENTITAS I}AI\[ URAIAN UMUM
KATA PENGAI\ITAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAT'TAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BABI PENDAHULUAII
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalatr
1.3 Pembatasan Penelitian
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5 Sistimatika Penulisan
BAB II LAI\IDASAI{ TEORI
2.1 DefinisiActivity Based Costing
2.2 Keunggulan Activity Based Costing
2.3 Dasar-Dasar Activity Based Costing
Halaman
i
ii
iii
v
vl
vll
xlll
xiv
I
2
3
aJ
4
6
7
8
2.3.1 Biaya Produksi Tidak Langsung (Factory
Overhead Cost)
vll
2.4
2.5
2.3.2 Aktivitas 11
2.3.3 Tujuan Biaya(Cost Objective) 15
2.3.4 Pemicu Biaya (Cost Driver) 16
2.3.5 Kelompok Biaya (Cost Poot) 20
2.3.6 Prosedur Pembebanan Biaya Dua Tahap Sistem
Traditional Costing dwrActivity Based Casting .. 2A
Pembebanan Biaya Tak Langsung 25
Profitabilitas 26
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LangkatFlangkah Penelitian
3.2 Perumusan Masalah dan Identifikasi Tujuan Penelitian ..
3.3 Landasan Teori
3.4 Identifikasi Perusahaan Tempat Studi Kasus ...................
3.4.1 Identifikasi & Pengumpulan Data Produk
3.4.2 Identifikasi & Pengumpulan Data Biaya
3.5 Pembebanan Biaya Tak Langsung Metode30
Traditional Costing
3.5.1 Identifikasi Metode Penentuan Biaya
Tr oditional di Perusahaan
3.5.2 Perhitungan Pembebanan Biaya Tak Langsung
Metode Traditional C osting
3.6 Pembebanan Biaya Tak Langsung Metode Activity
Based Costing
BAB ITI
27
27
28
28
30
30
30
30
vllr
3t
3.7
3.8
3.6.1 Identifikasi & Pengumpulan Data Aktivitas
3.6.2 Pembuatan Model Pembebanan Biaya
3.6.3 Penentuan dan Pengumpulan Data Pemicu Biaya
3.6.4 Perhitungan Pembebanan Biaya Tak Langsung
Metode Activity Based Costing
Perbandingan Biaya Produk Antara Kedua Metode ........
Analisis
PENGUMPULAIY DAN PENGOLAIIAN DATA
4.1 DataProduk
4.2 DataAktivitas
4.3 DataBiaya
4.3.1 Kelompok Biaya Tenaga Kerja Langsung
4.3.2 Kelompok Biaya Reparasi & Pemeliharaan
alat Produksi .............
4.3.3 Kelompok Biaya Perlengkapan Produksi .............
4.3.4 Komponen Biaya Penyusutan Alat Produksi .......
4.3.5 Kelompok Biaya Kepegawaian
4.3.6 Kelompok Biaya Administrasi dan Kantor ..........
4.3.7 Kelompok Biaya GedunglBangunan
4.3.8 Komponen Biaya Listrik
4.3.9 Kelompok Biaya Kendaraan
4.4 Identifftasi Sumber Daya dan Aktivitas
4.4.1 Kelompok Biaya Tenaga Kerja Langsung
3l
3l
32
32
32
32
BAB IV
JJ
JJ
35
35
36
36
37
37
38
38
38
38
39
ix
4.4.2 Kelompok Biaya Reparasi & pemeliharaan
alat Produksi
4.4.3 Kelompok Biaya Perlengkapan produksi
4.4.4 Komponen Biaya Penyusutan Alat produksi .......
4.4.5 Kelompok Biaya Kepegawaian ............
4.4.6 Kelompok Biaya Administrasi dan Kantor
4.4.7 Kelompok Biaya Gedung/Bangunan
4.4.8 Komponen Biaya Listrik
4.4.9 Kelompok Biaya Kendaraan
4.5 Model Pembebanan Biaya
4.5.1 Kelompok Biaya Tenaga Kerja Langsung
4.5.2 Kelompok Biaya Reparasi dan pemeliharaal
& Produksi
39
40
4t
4t
4l
42
42
43
43
44
44
454.5.3
4.5.4
4.5.5
Kelompok Biaya Perlengkapan Produksi
Komponen Biaya Penyusutan Alat produksi .......
Kelompok Biaya Kepegawaian ............
46
46
46
47
47
48
48
4.6
4.5.6 Kelompok Biaya Administrasi dan Kantor ..........
4.5.7 Kelompok Biaya GedunglBangunan
4.5.8 Komponen Biaya Listrik
Penentuan Pemicu Biaya Pembebanan Tahap pertama ....
4.6.1 Kelompok Biaya Tenaga Kerja Langsung
4.6.2 Kelompok Biaya Reparasi & pemeliharaan
alat Produksi .............
4.6.3 Kelompok Biaya Perlengkapan produksi .............
49
4.6.4 Komponen Biaya Penyusutan Alat produksi
4.6.5 Kelompok Biaya Kepegawaian
4.6.6 Kelompok Biaya Administrasi dan Kantor
4.6.7 Kelompok Biaya GedunglBangunan
4.6.8 Komponen Biaya Listrik
4.6.9 Kelompok Biaya Kendaraan
4.6. I 0 Aktivitas Sekunder Administrasi Umum
4.6.11 Aktivitas Sekunder Lighting
4.6.12 Aktivitas Sekunder Water Supplying
4.6.13 Aktivitas Sekunder Plant Sustaining
4.7 Penentuan Pemicu Biaya Pembebanan Tahap Kedua ......
4.7.1 Aktivitas Potong
4.7.2 Aktivitas Distribusi I ....,.........
4.7.3 Aktivitas Embos
4.7.4 Alitivitas Jahit .........
4.7.5 Aktivitas Distibusi II .............
4.7.6 Aktivitas Gambar Outsol
4.7.7 Aktivitaslrriance
4.7.8 Aktivitaslssembling
4.7.9 Aktivitas Cooling
4.7.10 Aktivitas PacHng
4.7 .11 Aktivitas Gudang
4.7.12 Aktivitas Delivering
50
5l
51
5t
5l
52
52
52
53
53
53
53
54
54
54
54
55
55
55
55
56
56
56
564.8 Data Volume Produksi
4.9 DataKapasitas Standff Aktivitas
4.10 Perhitungan Pembebanan Biaya Produksi Tak Langsung
Metode Activity Based Costing
4.ll Perhitungan Pembebanan Biaya Produksi Tak Langsung
Metode Traditional C osting
4.12 Perbandingan Hasil Pembebanan Biaya Produksi
Tak Langsung ..........
ANALISIS
5.1 Perbandingan Pembebanan Biaya Produksi tak langsung
5.2 Konsumsi Biaya Aktivitas
5.3 Perbandingan Biaya Tak langsung Per Kelompok Biaya
5.4 Analisis Profitabilitas Per Unit Produk
5.5 Analisis Biaya Capocity Wastage
BAB VI KESIMPULANT DAN SARAN
6. I Kesimpulan .............
6.2 Saran
57
60
60
BAB V
62
62
64
66
67
69
70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CT'RRICT'LUM YITAE
ST}RAT KEPUTUS$I KEPALA LEMBAGA PENELITIA}I
ST'RAT PERJANJIAI\I PELAIGAIYAAI{ PENELITIAN
xu
DATTAR TABEL
Spesifikasi Produk
Aktivitas Primer
Aktivitas Sekunder
Data Produksi Rata-Rata Per Bulan
Kapasitas Standar Aktivitas
Pembebanan Biaya Tahap I ................
Pembebanan Biaya Tahap II ..............
Perbandingan Pembebanan Biaya Metode
Traditional Costing dan Activity B as e d C osting
Perbandingan Biaya Tak Langsung Metode Activity Based
Costing dan Metode Traditional Costing
Konsumsi Biaya Total Aktivitas Per Unit Produk
Perbandingan Biaya Tak Langsung Per Kelompok Biaya .
Harga Jual Produk PT. *X"
Perbandingan Gross Profit Margin Metode Activity Based
C o s ting dan Tr aditi onal C o s tin g
Hasil Perhitung ar Capac ity Was tage
Halaman
Tabel4.l
Tabr,l4.2
Tabel4.3
Tabel4.4
Tabel4.5
Tabel4.6
Tabr,l4.7
Tabel4.8
JJ
34
34
57
57
6l
Tabel5.l
Tabel5.2
Tabel5.3
Tabel5.4
Tabel5.5
Tabel5.5
63
64
65
66
x11l
Gambar 2.1
Ganbar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Garnbar2.T
Gambar 2.8
Gambar 3.1
DAFTAR GAMBAR
Model Dasar Activity Based Costing
Penentuan Biaya Overhead Sistem Traditionol Costing ....
Penentuan Biaya Overhead Sistemlctivity Based Costing
Tingkatan Product Driven Aetivity ............
Model Implementasi Activity Bas e d C o sting
Pembebanan Biaya 2 Tahap Metode Traditionol Costing ..
Pembebanan Biaya zTahap Metode Activity
Based Costing
Hubungan antara Biaya Tak Langstrng, Basis
Pembebanan dan Biaya Tak Lengsung Per Unit Produk ....
Langkatr-Langkah Penelitian
Halaman
8
10
ll
l3
t6
20
23
25
29
xlv
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan dapat menjadi berhasil karena memiliki kemampuan untuk
menyediakan produk yang berkualitas, dengan hatgayang kompetitif dan disertai
pelayanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dilayani oleh
perusahaan tersebut {quality, cost, service). Tanpa ketiga faktor tersebut'
perusahaan tidak akan borhasil. Tetapi memiliki ketiga faktor tersebut bukan
merupakan jaminan keberhasilan. sekalipun perusahaan mampu menyediakan
ketiga hal tersebut di atas, tanpa adanya pengetahuan mengenai profitabilitas dari
produk-produk yang disediakan oleh perusahaan tersebut, tidak dapat dipastikan
bahwa perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan' Perusahaan dapat saja
menyediakan produk yang berkualitas, dengan harga yang kompetitii disertai jasa
yang memuaskan konsumen. Tetapi perusahaan tidak akan memperoleh untung
jika usaha penyediaan produk tersebut ternyata menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
sampai dengan hari ini, banyak perusahaan yang masih menggunakan
sistem traditional costing yang dikembangkan 70 tahun yang lampau dalam
kondisi bisnis yang jauh berbeda dari sekarang. Sistem *aditional costing
didasarkan pada biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung' Biaya
overhead dialokasikan ke semua unit produk yang dihasilkan secara merata atau
sebagai persontase dari jam tenaga kerja langsung dan biaya material langsung'
Sistem traditional costing ini dianggap tidak mampu lagi memberikan informasi
biaya yang tepat untuk dasar pengambilan keputusan' Keterbatasan sistem
traditional costing adalah bahwa sistem tersebut hanya dapy- mengukur secara
alqrrat sumber daya yang dikonsumsi secara proposional dengan jumlah unit yang
diproduksi. Tetapi banyak sumber daya perusahaan dikonsumsi oleh aktivitas dan
transaksi yang tidak berhubungan dengan volume fisik yang diproduksi (Cooper;
1ee1)
untuk mengatasi keterbatasan pada sistem traditional costin$, maka
dikembangkan sistem biaya yang didasarkan pada aktivitas yang disebut Activity
Based Costing System,yang didasari oleh asumsi bahwa aktivitas mengkonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J, David E Stout, dan Gary Cokins. 2011. Monajemen Biaya:
Penekansn S*ategis. Buku Satu. Diterjemahkan oleh David Wtjaya.
Jakarta: Salemba Empat.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 14. Buku Satu. Diterjemahkan
oleh Krista. lakarta: Salemba Empat.
Garrison, H Ray dan Eric W Noreen. 2000. Akuntansi Manajerial. Buku Satu.
Diterjemahkan oleh Totok Budi Santoso. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. 2000. Manajemen Biaya: Akuntansi
dan Pengendalian. Buku Satu. Diterjemahkan oleh Thomson Learning.
Jakarta: Salemba Empat.
Homgren, Charles T, Srikant M Datar, dan George Foster. 2008. Akuntansi Biaya:
Penekanan Manajerial. Jilid Satu. Dite{emahkan oleh Lestari. Iakarta:
Erlangga.
Kamaruddin, Ahmad. 2013. Akuntansi Manaiemen. Edisi Revisi. lakarta:
Rajawali Pers
Mulyadi. 20A3. Activity Based Costing Sytem Edisi ke 6. Cetakan ke Satu.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Nazir, Moh. 2009 . Metode penelitian. Cetakan Ketujuh. Bogor: Ghalia Indonesia.
72