Upload
aminudin-harahap
View
457
Download
30
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS
1/6
LAPORAN PENDAHULUAN
URETRITIS
II. Konsep dasar penyakit Uretritis
A. Definisi uretritisUretritis adalah peradangan (iritasi dan pembengkakan dengan
kehadiran sel kekebalan tambahan) dari uretra (tabung yang dilalui urin dari
tubuh) yang dapat berlanjut selama beberapa minggu atau bulan. Juga dikenal
dengan nama alternatif sindrom uretra.
Uretritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang
menyebar naik yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal (
Uretritis peradangan pada uretra). Namun demikian kedua kondisi tersebut
dapat terjadi pada satu pasien.
Uretritis terbagi menjadi dua yaitu ;
1. Uretritis akut, terjadi karena naiknya infeksi atau sebaliknya oleh karenaprostat mengalami infeksi
2. Uretritis kronik, infeksi ini disebabkan oleh pengobatan yangtidaksempurna pada masa akut, prostatitis kronik, atau striktura uretra.
B. Anatomi dan FisiologiUretra pada dasarnya adalah ekskretoris urin saluran yang memanjang dari
leher kandung kemih ke meatus eksternal. Dalam kedua jenis kelamin fungsi
yang sama, bagaimanapun, memiliki beberapa perbedaan. Pada wanita, uretra
adalah sekitar 3,5 cm panjang dan membuka ke luar dari tubuh tepat di atas
vagina. Pada pria, uretra adalah sekitar 12 cm panjang, melewati kelenjarprostat dan kemudian penis keluar dari tubuh. Pada pria, uretra adalah kemih
umum dan sistem reproduksi. Oleh karena itu, fungsinya adalah untuk
membawa luar baik urin dan cairan mani. Pada pria, uretra dari bagian bawah
kandung kemih, melewati prostat dan bagian penis. Pada wanita,
bagaimanapun, adalah jauh lebih pendek karena jalurnya kurang. Melekat erat
pada dinding vagina, tidak akan melalui prostat-perempuan kurang organ-dan
ini tidak, seperti dalam manusia, fungsi reproduksi.
7/28/2019 LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS
2/6
C. Klasifikasi Uretritis1. Uretritis akut2. Uretritis kronik
D. EtiologiUretritis disebabkan oleh kuman gonore atau terjadi tanpa adanya
bakteri. Sesuai dengan sebutan infeksi itu sendiri yaitu uretritis gonoreal dan
nongonoreal.
1. Kuman gonorrhoe2. Tindakan invasive3. Iritasi batu ginjal4. Trihomonas vaginalisOrganisme gram negatif :
1. Escherichia coli2. Entero bakteri3. Pseudomonas4. Klebsiella dan Proteus
1. Uretritis gonorealdisebabkan oleh neisseria gonorrhoeae. Dan ditularkan melalui
kontak seksual. Pada pria inflamasi orifisium meatal terjadi disertai rasa
terbakarketika urinasi, meskipun demikian penyakit ini dapat
asimtomatik. Pada wanita, rabas uretra tidak selalu muncul dan penyalkit
juga asimtomatik, oleh karena itu gonore pada wanita tidak
didiagnosis/dilaporkan.
http://2.bp.blogspot.com/-oAuToaxWQc0/TZwJDrVNNYI/AAAAAAAAABA/5kyGVPGWyeI/s1600/fyfiy.jpg7/28/2019 LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS
3/6
2. Uretritis nongonorealUretritis yang tidak berhubungan dengan neisseria gonorrhoeae
biasanya disebabkan oleh klamidia trakomatik atau urea plasma
urelytikum. Jika pasien pria adalah simtomatik akan mengeluh adanya
disuria tingkat sedang atau parah dan rabas uretral dengan jumlah sedikit
atau sedang.
E. Tanda dan gejala Terdapat cairan eksudat yang purulent1. Mukosa merah udematus2. Ada ulserasi pada uretra, iritasi, vesikal iritasi, prostatitis3. Mikroskopis ; terlihat infiltrasi leukosit sel-sel plasma dan sel-sel limfosit4. Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu
morning sickness
5. Pada pria pembuluhdarah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh pus6. Pada wanita jarang ditemukan uretritis akut, kecuali bila pasien menderita
F. Patofisiologi1. Invasi kuman (gonorrhoe, trihomonas vaginalis gram negatif) uretritis2. Iritasi (iritasi batu ginjal, iritasi karena tindakan invasif )menyebabkan
retak dan permukaan mukosa pintu masuknya kuman proses peradangan
uretritis
G. Pemeriksaan penunjangPada kasus uretritis hal-hal yang perlu diperiksa untuk mendukung
diagnosa adalah:
1.
pemeriksaan urine lengkap2. pemeriksaan sekret uretra3. test sensitivitas dan kultur untuk menentukan antibiotika yang akan
dipakai.
H. PrognosaInfeksi pada uretra atau uretritis bila pengobatannya tidak baik maka
infeksi dapat menjalar kekandung kemih, ureter ataupun ginjal
7/28/2019 LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS
4/6
I. PengobatanPada uretritis dilakukan pengobatan dengan
1. Chemoterapi2. Antibiotika3. Anti inflamasi
J. Manifestasi Klinik1. Mukosa memerah dan edema2. Terdapat cairan exudat yang purulent3. Ada ulserasi pada uretra4. Adanya rasa gatal yang menggelitik5. Good morning sign6. Adanya pus awal miksi7.Nyeri pada saat miksi8. Kesulitan untuk memulai miksi9.Nyeri pada abdomen bagian bawah
K. Komplikasi1. Prostatitis2. Abses uretra striktur atau fistel uretra
L. Pemeriksaan Diagnostik1. Kultur urine2.
Urine analisi
3. Darah lengkap
M. Pengkajian1. Riwayat kesehatano Apakah pernah ISKo Apakah pernah menderita batu ginjal
7/28/2019 LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS
5/6
2. Pengkajian fisiko Palpasi kandung kemiho Infeksi meatuso Pengkajian : warna,jumlah,bau dan kejernihan urin
3. Riwayat psikologiso Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendikkno Persepsi terhadap kondisi penyakito Mekanisme koping dan support system
4. Pengkajian pengetahuan klieno Pemahaman tentang penyakitnyao Pemahaman ttg pencegahan, perawatan terapi medis.
N. Diagnosa Keperawatan1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses peradangan2. Perubahan pola eliminasi urin (disuri, urgency b/d proses peradangan3. Resiko infeksi sekunder b/d tindakan invasive
Rencana Keperawatan
o Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses peradanganTujuan : Gangguan rasa nyaman nyeri berkurang
Kriteria hasil :
1. Klien mengungkapkan nyeri berkurang2. Tidak ada nyeri abdomen bawah3. Mukosa uretra tidak memerah/edema4. Tidak ada nyeri saat berkemih5. Ekspresi wajah tenang6. Vital sign dalam batas normalIntervensi :
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas2. Beri posisi yang menyenangkan pada saat klien berkemih3. Ajarkan tehnik relaksasi4. Anjurkan klien minum 2-3 liter/hari5. Kolaborasi pemberian analgesic
7/28/2019 LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS
6/6
Perubahan pola eliminasi urin (dysuri, urgency, frekuensi b/d proses
peradangan
Tujuan :
o Klien dapat mempertahankan pola eliminasi bak secara adekuatKriteria hasil
o Klien dapat berkemih setiap 3 jamo Klien tidak kesulitan saat berkemiho Klien dapat bak dengan lancer
Intervensi
1. Ukur dan catat urine setiap kali berkemih2. Anjurkan untuk berkemih tiap 2-3 jam3. Palpasi kandung kemih tiap 4 jam4. Bantu klien ke kamar kecil (memakai pispot /urinal) Bantu klien
mendapatkan posisi berkemih yang nyaman
Risiko infeksi sekunder b/d tindakan invasive
Tujuan :
o Tidak ada tandatanda infeksiKriteria hasil :
o Vital sign dalam batas normalo Nilai kultur urin negativeo Urin berwarna bening dan tidak berbau
Intervensi
1.
Observasi tanda-tanda radang2. Ambil urin tengah untuk pem. Kultur.Anjurkan klien berkemih segera,jika
ada dorongan berkemih
3. Anjurkan klien mengosongka vu setiap berkemih4. Ajarkan tehnik hygine perineal yang baik.