36
Uretritis gonorrhea Dr. Tri Novia Maulani

Uretritis Gonorrhea

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GO

Citation preview

  • Uretritis gonorrheaDr. Tri Novia Maulani

  • Laporan kasusTn. M, 20 tahun, belum menikah, datang dengan keluhan keluar cairan berwarna putih dari lubang kencing sejak 3 hari yang lalu

  • Riwayat penyakit sekarang3 hari yang lalu, pasien merasakan nyeri di daerah lubang kencing, kemudian keluar cairan berwarna putih susu kental dari lubang kencing tersebut. Pasien mengatakan terasa perih bila sedang buang air kecil. Tidak adanya bengkak di sekitar lubang kencing. Pasien tidak mengeluh adanya demam. Tidak terdapat luka di sekitar daerah kemaluan.1 minggu yang lalu, pasien mengaku melakukan hubungan seksual dengan wanita tuna susila di sekitar derah tempat dia bekerja. Pasien mengaku baru pertama kali melakukan hal tersebut dengan wanita penjaja seksual.

  • Riwayat penyakit dahulu

    Belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnyaRiwayat pengobatan

    Belum meminum obat apapun untuk mengtaasi keluhan tersebut

  • Riwayat perilaku seksual

    Pasien mengaku hanya pernah berhubungan seksual dengan pacar pasien, sebanyak 5kali, tidak pernah menggunakan kondom, terakhir kali sekitar 3 bulan yang lalu.Baru pertama kali ini berhubungan seksual dengan wanita tuna susila, saat berhubungan tidak menggunakan kondom.

  • Pemeriksaan fisikStatus generalis : dalam batas normalStatus VeneriologisCorpus penis : tidak ditemukan kelainanPreputium : (-) pasien telah disirkumsisiGlans penis : tidak ditemukan kelainanOUE: tidak ditemukan kelainanScrotum: tidak ditemukan kelainanEpididimis: tidak ada nyeri tekanTestis: tidak ada nyeri tekanDischarge: purulen, berwarna putih kekuninganStatus lokalisLokasi: Orificium uretra eksternum (OUE)Distribusi : LokalInspeksi : OUE Tampak duh tubuh berwarna putih kekuningan, purulen, yangkeluar dari Orificium uretra eksternum (OUE), edema (-), eritem (-)

  • Pemeriksaan penunjangVCTHasil : negatif

  • Diagnosis banding

  • Pemeriksaan anjuranPemeriksaan sediaan langsung yaitu sekret dengan menggunakan pewarnaan gramkuman diplococcus gram negatif berbentuk seperti biji kopi yang terletak intra dan ekstra seluler

  • KOMUNIKASIEDUKASIINFORMASIPasien seharusnya menghindari kontak seksual sampai pengobatan selesai dan juga sampai pasangan seksualnya selesai dievaluasi dan diobati.Penjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh pada keberhasilan pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak diobati secara tuntasEdukasi tentangr esiko unsafe seks dan penggunaan kondomKontrol 7 hari kemudian

  • Prognosis

  • Gonnorhea infeksi bakteri yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, sebuah Diplococcus gram ngatif yang reservoirnya adalah manusia. infeksi ini hampir selalu berhubungan dengan aktifitas seksual-bakteri diplokok berbentuk seperti biji kopi -bersifat tahan terhadap asam-lebar 0,8 dan panjang 1,6. tidak tahan lama di udara bebas, -cepat mati dalam keadaan kering, -tidak tahan terhadap suhu diatas 39oc, - kuman ini tidak tahan terhadap zat desinfektan

  • Duh tubuh uretra pendekatan sindrom

  • Duh tubuh uretra pemeriksaan mikroskop

  • HIVCara kerja HIVSel CD4

  • Golongan ARVNRTI penghambat nukleosida/nukleotida mis. AZT, 3TC, FTC, ABC, ddI, d4T, TDF NNRTI penghambat non-nukleosida mis. efavirenz, nevirapine Menghambat pekerjaan Reverse Transcriptase untuk mengubah RNA virus menjadi DNA pada langkah awal replikasi

    PI protease inhibitor mis. lopinavir, ritonavir Menghambat pekerjaan Protease dalam perakitan dan pematangan virus baru agar menjadi menular penuh pada langkah akhir replikasiMasing-masing golongan bekerja pada langkah dan dengan cara berbeda, untuk mencegah replikasi HIV dalam sel CD4

  • Cara kerja NRTIPenghambat nukleosida/nukleotida (NRTI) mengikat pada bagian DNA baru yang sedang dibentuk oleh reverse transcriptase, sehingga DNA cacatHIVSel CD4Cara kerja NRTI

  • Cara kerja NNRTIPenghambat non-nukleosida (NNRTI) mengikat pada reverse transcriptase dan menghambat perkerjaannya, sehingga DNA tidak dibuatSel CD4HIVCara kerja NNRTI

  • Protease inhibitor (PI) mencegah perakitan akhir dan pematangan virus baru dalam selCara kerja PISel CD4HIVCara kerja PI

  • APAKAH SEMUA ODHA PERLU MENDAPATKAN ARV?

  • APAKAH SEMUA ODHA PERLU MENDAPATKAN ARV?TIDAK

  • TERGANTUNG DARI.....

  • Pedoman Kemenkes 2011Odha dewasa dan remaja sebaiknya mulai ART waktu mengalami:Penyakit HIV stadium 3 atau 4, tanpa memandang jumlah CD4; atauPenyakit HIV stadium 1 atau 2, dengan jumlah CD4 di bawah 350; atauTB aktif, HBV kronis aktif dan ibu hamil, tanpa memandang jumlah CD4Bila tes CD4 tidak tersedia, juga boleh dengan penyakit HIV stadium 2, berdasarkan penilaian klinis

  • Pedoman WHO 2013Odha dewasa dan remaja sebaiknya mulai ART waktu mengalami:Penyakit HIV stadium 3 atau 4, tanpa memandang jumlah CD4; atauPenyakit HIV stadium 1 atau 2, dengan jumlah CD4 500 ke bawah*; atauTB aktif, HBV kronis aktif, ibu hamil/menyusui, Odha dengan pasangan HIV tanpa memandang jumlah CD4* Prioritas untuk CD4 350 ke bawah

  • SASARAN - SUFASTRATEGIC USE OF ARVibu hamilpasien IMSpasangan ODHApasien TBpasien HepatitisPopulasi Kunci : WPS, LSL, Waria, Penasun, WBPLBT

    Penawaran Tes : Pemberian ARV tanpa melihat CD4 Meningkatkan retensi ARTIbu Hamil HIVKo Infeksi TB HIVKo Infeksi HepatitisSero DiscordantPopulasi Kunci

    Peningkatan koordinasi Peran aktif ODHA dan keluargaStrategi komunikasi Dukungan ODHA

  • Mulai dengan apa?Rejimen obat yang dipakai sebagai kombinasi ARV di IndonesiaLini Pertama: NRTINNRTIAZT + 3TC nevirapine atau +atau TDF + 3TC/FTCefavirenzLini Kedua:(TDF, AZT atau ABC) + 3TC/FTC + lopinavir/r (LPV/r Aluvia)

  • BAGAIMANA DIKATAKAN TERAPI ARV BERHASIL ?Viral load menurun sedikitnya 10 kali lipat dari tingkat sebelum mulai obat pada 6-8 minggu setelah mulai ART

    Viral load menurun menjadi tidak terdeteksi pada 24 minggu setelah mulai ART

  • Efek samping berat

    AZT:anemia (kurang darah merah), neutropenia (kurang darah putih), trombositopenia (darah sulit beku)3TC:(jarang)ABC:reaksi hipersensitivitasd4T:neuropati perifer, lipodistrofi, pankreatitis, asidosis laktikddI:neuropati perifer, toksisitas hati, pankreatitisTDF:toksisitas ginjal, kepadatan tulangEFV:mimpi jelas, halusinasi, insomnia, toksisitas hatiNVP:toksisitas hati (jarang pada anak), ruamLPV/r:tingkat lemak (kolesterol), lipoatrofi

  • *