28
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN GRESIK 17 Februari – 17 April 2014 GAMBARAN PERKAWINAN REMAJA DAN FERTILITAS PENDUDUK JAWATIMUR 2008-2012

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

magang

Citation preview

Page 1: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANGDI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN GRESIK

17 Februari – 17 April 2014

GAMBARAN PERKAWINAN REMAJA DAN

FERTILITAS PENDUDUK JAWATIMUR 2008-2012

Page 2: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

PENDAHULUAN

Page 3: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan terjadi peningkatan pernikahan usia dini di perkotaan.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, perempuan usia 15-19 tahun yang menikah di perkotaan meningkat jadi 32%. Bila dibandingkan dengan lima tahun lalu, persentase pernikahan dini di perkotaan 26% dari total populasi kelompok usia tersebut. Fenomena ini justru berbanding terbalik dengan yang terjadi di pedesaan, dimana pada tahun 2012 yang lalu angka pernikahan dini menurun menjadi 58% jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yaitu 2007 yang mencapai angka 61%.

Page 4: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

melahirkan atau melakukan proses persalinan dibawah usia 20 sangatlah membahayakan bagi seorang perempuan, karena di masa itu tingkat emosionalnya masih labil dan organ reproduksinya juga belum siap untuk melahirkan atau bereproduksi. Ini juga yang menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu saat melahirkan. Disinilah peran serta orang tua dan juga masyarakat sangat diperlukan untuk menekan angka pernikahan diusia dini, para remaja juga juga diharapkan dapat merencanakan masa depan mereka dengan baik sebelum melangsungkan pernikahan.

Page 5: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

1.2 Rumusan MasalahBagaimana gambaran perkawinan perempuan remaja dan fertilitas penduduk di Jawa Timur tahun 2008-2012

1.3 TujuanTujuan UmumMengetahui gambaran perkawinan perempuan remaja dan

fertilitas penduduk di Jawa Timur 2008-2012.

1.3.2 Tujuan KhususMengidentifikasi Karakteristik penduduk di Propinsi Jawa

Timur tahun 2008-20121. Mengidentifikasi karakteristik penduduk remaja di Jawa

Timur tahun 2008-2012

Page 6: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

2. Mengidentifikasi status perkawinan penduduk perempuan remaja di Jawa Timur tahun 2008-2012

3. Megetahui jumlah anak lahir hidup dan anak masih hidup penduduk perempuan remaja di Jawa Timur 2008-2012

4. Menganalisis perkawinan remaja dan fertilitas penduduk Jawa Timur tahun 2008-2013

5. Menganalisis perkawinan remaja dan fertilitas penduduk Jawa Timur tahun 2008-2013

Page 7: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

1.4 Manfaat

Bagi MahasiswaMemperluas wawasan dalam mengaplikasikan bidang statistika sosial khususnya analisis dalam bidang kesehatan.

Bagi Instansi terkaitSebagai masukan bagi instansi terkait mengenaik tren perkawinan dan fertilitas pada perempuan remaja di Kabupaten Gresik tahun 2008-2012 sehingga dapat digunakan sebagaidasar untuk membuat program selanjutnya.

Bagi MasyarakatSebagai informasi yang dapat meningkatkan pengetahuanmasyarakat mengenai tren dan fertilitas pada remaja di Kabupaten Gresik.

Page 8: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

METODE KEGIATAN

Metode Pengumpulan Data :

Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2008-2012

Page 9: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Penduduk di Jawa Timur

Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang diperlukan dalam proses pembangunan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap evaluasi terhadap hasil pembangunan itu sendiri. Beberapa masalah kependudukan yang perlu diperhatikanantara lain mencakup jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk.

Page 10: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

2008 2009 2010 2011 201217,600,000

17,800,000

18,000,000

18,200,000

18,400,000

18,600,000

18,800,000

19,000,000

19,200,000

19,400,000

Laki-LakiPerempuan

Page 11: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Pada tahun 2008-20012 jumlah penduduk Jawa Timur menurut perbandingan jenis kelamin, jumlah penduduk peremuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Walaupun penduduk perempuan di tahun 2010 sempat mengalami penurunan yaitu 18.996.798 jiwa dari sebelumnya pada tahun 2009 yaitu 19.020.440 jiwa. Dan pada tahun 2011 hingga 2012 pendudduk perempuan mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2011 sebanyak 19.048.091 jiwa dan pada 2012 menjadi 19.182.286 jiwa.

Page 12: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Sex ratio penduduk Jawa Timur tahun 2008-2012 rata-rata untuk setiap penduduk 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 97-98 peduduk laki-laki. Dalam lima tahun selama 2008-2012 sex ratio dibawah 100 persen menunjukan bahwa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dibanding angka harapan hidup laki-laki.

Sex Ratio = jumlah penduduk laki-laki x 100

jumlah penduduk perempuan

Page 13: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

2. Penduduk Remaja di Jawa Timur

Jumlah penduduk remaja di Jawa Timur tahun 2008-2012 berkisar antara 7 persen pertahun dari seluruh penduduk berdasarkan perbandingan jenis kelamin.

2008 2009 2010 2011 20121,150,000

1,200,000

1,250,000

1,300,000

1,350,000

1,400,000

1,450,000

1,500,000

Laki-LakiPerempuan

Page 14: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Berdasarkan hasil SUSENAS 2008-2012 yang di gambarkan pada grafik 4.2 dapat diketahui bahwa di Jawa Timur jumlah perempuan 15-19 tahun dari tahun 2008-2009 mengalami peningkatan Pada tahun 2008 penduduk perempuan remaja sebanyak 1.281.627 jiwa pada 2009 sebanyak 1.331.430 jiwa kemudian di tahun 2010-2012 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2010 sebanyak 1.337.158 jiwa, tahun 2011 1.394.320 jiwa dan pada tahun 2012 sebanyak 1.442.507 jiwa.

Page 15: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Dari hasil Survey Ekonomi Sosial Nasional Jawa Timur angka penduduk perempuan remaja dari tahun 2008-2012 adalah 1.281.627-1.442.507 jiwa. Walaupun jumlah penduduk remaja perempuan lebih rendah dari penduduk remaja laki-laki selama lima tahun, semenjak 2008-2012 yaitu 1.417.391-1.454.659 jiwa rendahnya jumlah penduduk perempuan remaja di bandingkan jumlah penduduk remaja laki-laki bisa disebabkan karena faktor mortalitas, migrasi maupun urbanisasi. Banyak perempuan remaja yang pergi ke luar negeri atau urbanisasi ke kota besar di luar Propinsi Jawa Timur, untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak baik mencari pekerjaan di kota besar

Page 16: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

3. Status Perkawinan Penduduk Perempuan Remaja di Jawa Timur

Status perkawinan penduduk perempuan dapat dilihat dari data Survey Sosial Ekonomi Nasional Propinsi Jawa Timur 2008-2012 yaitu berupa penduduk perempuan berstatus kawin maupun pernah kawin.

2008 2009 2010 2011 20120

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000

Pernah Kawin

Kawin

Page 17: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Jumlah penduduk perempuan remaja di jawatimur berstatus pernah kawin sebanyak 33.194 Jiwa kemudian 2009 meningkat menjadi 38.078 jiwa, terjadi penurunan di tahun 2010 menjadi 35.835 jiwa. Pada tahun 2011-2012 terjadi peningkatan yaitu 39.589 jiwa menjadi 41.832 jiwa. Sedangkan pada remaja yang bersetatus kawin pada tahun 2008 sebanyak 34.091 jiwa meningkat di tahun 2009 menjadi 39.410 jiwa di tahun 2010 terjadi peneurunan status kawin perempuan remaja menjadi 37.172 jiwa, namun pada tahun 2011-2012 terjadi peningkatan menjadi 41.411- 43.257 jiwa untuk status kawin perempuan remaja di Jawa Timur.

Page 18: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Pernah kawin pada remaja perempuan adalah dimana perempuan remaja usia 15-19 tahun yang pada saat pencacahan status perkawinanmya kawin, cerai hidup atau cerai mati.

Terjadinya peningkatan usia perkawinan remaja perempuan di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2011-2012 ini bisa disebabkan karena beberapa faktor. Menurut abdurahman dalam dasar-dasar demografi (1981), perkawinan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi seperti umur, asal daerah, dan faktor yang menjadi penunjang antara lain kondisi ekonomi dan pendidikan. Pernikahan pada usia remaja pada perempuan dapat meningkatkan angka kelahiran, karena wanita cenderung untuk mulai mempunyai anak pada umur yang rendah dan mempunyai fertilitas yang tinggi.

Page 19: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

4. Fertilitas Perempuan Remaja di Provinsi JATIM

Rata-rata Anak yang Dilahirkan Hidup per Perempuan Remaja dan Rata-rata Anak yang Masih Hidup per Perempuan Remaja. Tingkat fertilias pada penduduk perempuan bisa dilihat dari jumlah rata-rata Anak Lahir maupun jumlah rata-rata anak masih Hidup per perempuan usia remaja.

Page 20: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

ALH AMH0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

20122011201020092008

Page 21: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional Jawa Timur pada tahun 2008-2012, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup untuk penduduk perempuan remaja menurun sebanyak 0,01 dari rata-rata jumlah anak masih hidup per perempuan remaja Jawa Timur kecuali pada tahun 2009 dan 2011 rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup untuk perempuan remaja dengan rata-rata jumlah anak yang masih hidup yang dilahirkan perempuan remaja tidak terjadi penurunan yang dimana artinya tidak terjadi kematian atau mortalitas.

Page 22: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Tahun Rata-rata Anak yang Dilahirkan

Hidup per Perempuan Remaja

Rata-rata Anak yang Masih

Hidup per Perempuan Remaja

2008 0,07 0,06

2009 0,07 0,07

2010 0,07 0,06

2011 0,06 0,06

2012 0,38 0,37

Page 23: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional pada tahun 2008-2012, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup per penduduk perempuan remaja di tahun 2008, 2010, dan 2011 terdapat penurunan sebanyak 0,01% terjadinya penurunan ini terjadinya karena adanya kematian yang bisa disebabkan karena usia ibu yang terlalu muda yang dimana berdasarkan pada saat hamil dan melahirkan sehingga menimbulkan masalah kesehatan pada anak yang dilahirkan khususnya kematian bayi menurut efendi, 2009 usia kehamilan perempuan kurang dari 20 tahun sering mengalami masalah dikarenakan belum sempurnanya perkembangan dinding uterus dan organ reproduksi lainnya, selain itu ibu hamil yang terlalu muda pada saat hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol kehamilan, ini berdampak pada meningkatnya resiko kehamilan yang bisa membahayakan kesehatan ibu maupun anak.

Page 24: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Penduduk Jawa Timur selama lima tahun terakhir ini mengalami peningkatan semenjak 2008- 2012 yaitu dari 37.094.836 – 37.879.712 jiwa. Rata-rata jumlah anak lahir hidup dan rata-rata jumlah anak masih hidup pada perempuan remaja di Jawa Timur tidak bisa dikatakan sedikit ini juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia.

Sejalan dengan pemikiran bahwa makin muda seorang melakukan perkawinan makin panjang masa reproduksinya maka dapat diharapkan makin muda seseorang melangsungkan perkawinan makin banyak pula anak yang dilahirkan. Jika tingkat fertilitas pada perempuan remaja ini terus meningkatan dari tahun ke tahun dengan pesat kemungkinan akan terjadi ledakan penduduk.

Page 25: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Kesimpulan

1. Ratio penduduk Jawa Timur tahun 2008-2012

rata-rata untuk setiap penduduk 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 97-98 peduduk laki-laki

2. Secara keseluruhan jumlah penduduk remaja laki-laki Jawa Timur lebih banyak dari pada remaja perempuan dari ahun 2008-2012.

3. Status menikah pada perempuan remaja dari tahun 2008-2012 cenderung meningkat pada dahun 2010-2012 dari 35.835- 41.832 Jiwa.

Page 26: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

4. Jumlah rata-rata anak masih hidup pada perempuan remaja dan rata-rata lahir hidup per perempuan remaja Propinsi Jawa Timur pada Tahun 2008-2012 mengalami peningkatan terutama pada tahun 2012 sebanyak 0,38 % per perperempuan remaja Jawa Timur.

5. Jumlah Rata-rata anak lahir hidup (ALH) pada perempuan remaja Propinsi Jawa Timur tahun 2008-2012 meningkat terus seiring dengan meningkatnya jumlah remaja perempuan yang pernah kawin dan kawin. Karena perkawinan merupakan salah satu faktor penentu fertilitas

Page 27: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Saran

Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkawinan dan fertilitas pada perempuan remaja, terutama tentang faktor-faktor yang paling mempengaruhi sehingga dapat dilakukan kebijakan-kebijakan yang benar dan sesuai dengan kondisi perkawinan dan fertilitas pada perempuan remaja di Indonesia, khususnya di Propinsi jawa Timur.

Page 28: LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

TERIMAKASIH