13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kegiatan dasar yang dilakukan dilaboratorium yaitu pembuatan dan pengenceran. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakuka dalam laboratorium. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larut di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan molaritas, normalitas, persen berat, persen volume, atau sebagainya. Untuk memperkecil konsentrasi suatu larutan maka dilakukan pengenceran, de menambahkan pelarut. Selain itu melalui praktikum ini mahasiswa juga diperk dengan berbagai macam jenis zat larutan dan pelarut, serta tingkat bahaya d masing larutan. Sangat penting bagi mahasiswa untuk mempelajari mengenai pembuata pengenceran larutan sebab pembuatan dan pengenceran larutan merupaka palingdasar dalam praktikum AplikasiTeknologi aboratorium, juga pada kenyataannya tidak semua mahasiwa mampu serta menguasai cara untuk suatu lalrutan dan cara melakukan pengenceran yang baik. !erdasarka maka dilakukan praktikum mengenai pembuatan larutan dan pengenceran agar praktikan mengerti cara membuat suatu larutan dan mengencerkan larutan. B. Rumusan Masalah ". !agaimana cara membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dalam bentuk molaritas# $. !agaimana cara menentukan % berat&volume, % volume&volume, dan pengenceran# C. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut' ". Untuk mengetahui pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dalam ben molaritas. $. Untuk mengetahui penentuan % berat&volume, % volume&volume, dan pengenceran.

Laporan Organisasi Laboratorium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Laboratorium

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSalah satu kegiatan dasar yang dilakukan dilaboratorium yaitu pembuatan larutan dan pengenceran. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakukan di dalam laboratorium. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya.Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas, normalitas, persen berat, persen volume, atau sebagainya. Untuk memperkecil konsentrasi suatu larutan maka dilakukan pengenceran, dengan cara menambahkan pelarut.Selain itu melalui praktikum ini mahasiswa juga diperkenalkan dengan berbagai macam jenis zat larutan dan pelarut, serta tingkat bahaya dari masing masing larutan.Sangatpenting bagi mahasiswa untuk mempelajari mengenai pembuatan dan pengenceran larutan sebab pembuatan dan pengenceran larutan merupakan hal yang paling dasar dalam praktikum Aplikasi Teknologi Laboratorium,jugapada kenyataannya tidak semua mahasiwa mampu serta menguasai cara untuk membuat suatu lalrutan dan cara melakukan pengenceran yang baik.Berdasarkan hal di atas maka dilakukan praktikum mengenai pembuatan larutan dan pengenceran agar praktikan mengerti cara membuat suatu larutan dan mengencerkan larutan.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana cara membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dalam bentuk molaritas?2. Bagaimana cara menentukan % berat/volume, % volume/volume, dan pengenceran?C. Tujuan PraktikumAdapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dalam bentuk molaritas.2. Untuk mengetahui penentuan % berat/volume, % volume/volume, dan pengenceran.

BAB IIDASAR TEORIA. LarutanLarutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain (Faizal, 2011).Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004). Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adlah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya (Syukri, 1999).Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh larutan tidak jenuh. Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperature dan tekanan. Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada tinjauan ini hanya dibahas larutan yang mengandung dua komponen, yaitu larutan biner. Komponen dari larutan biner yaitu pelarut dan zat terlarut.

Contoh larutan binerZat terlarutPelarutContoh

GasGasUdara, semua campuran gas

GasCairKarbondioksida dalam air

GasPadatHydrogen dalam platina

CairCairAlcohol dalam air

CairPadatRaksa dalam tembaga

PadatPadatPerak dalam platina

PadatCairGaram dalam air

Larutan akan terjadi jika atom, molekul atau dari suatu zat semuanya terdispersi. Larutan terdiri atas zat yang dilarutkan (zat terlarut) yang disebut solute dan pelarut yang dinamakan solvent. Solvent atau pelarut merupakan senyawa dalam jumlah yang lebih besar sedangkan senyawa dalam jumlah yang lebih sedikit disebut solute atau zat terlarut (Baroroh,2004). Larutan yang saling melarutkan adalah campuran dua larutan polar atau dua larutan non polar yang membentuk larutan satu fase homogen. Larutan yang tidak melarutkan adalah campuran dari dua zat cair polar dan non polar membentuk dua fase. ( Stephen,2002)Konsentrasi larutan dalam kimia menurut Gunadarma (2011), dinyatakan sebagai berikut:1) Molaritas (M)Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. Kemolaran atau Molaritas adalah banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Atau konsentrasi suatu larutan yang mengukur banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Kemolaran alatu Molaritas lambangnya M. Molaritas dapat dirumuskan sebagai berikut : atau Keterangan : M = kemolaran (mol/L)gr = massa zat (gr)n = mol zat (mol)V = volume yang ditempati zat (L)2) Normalitas (N)Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan.N= gr ekivalen/liter larutan3) Molalitas (m)Molalritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilogram larutan. atau m = gr/Mr4) Persen massa (%(b/b))Adalah berat bahan yang terkandung dalam 100 gram larutan.%(massa) = gr/100 gr x 100%5) Persen volume (%(v/v))Adalah volume bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.%(volume) = ml/100 ml x 100%6) Persen berat per volume %(b/v))Adalah berat bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.%(b/v) = gr/100 ml x 100%7) Parts Per Million (ppm)Untuk larutan antara dua zat penyusunnya. Menyatakan kandungan suatu senyawa dalam larutan.B. Pembuatan LarutanLarutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecilsolute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas. Molaritas, persen berat, persen volume, atau sebagainya (Faizal,2013). Langkah-langkah dalam membuat larutan menurut Wahyuni (2012) adalah sebagai berikut.1. Bacalah detil resep larutan yang ingin dibuat. Kalau ada yang perlu dihitung, siapkan perhitungan dulu.2. Kumpulkan bahan kimia yang akan dipakai dan letakkan dekat dengan timbangan digital.3. Siapkan alat lain yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu, beaker, dll)4. Ukur jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati.5. Ketika semua bahan kimia diukur, kembalikan botol-botolnya ke rak, bersihkan alat timbangan serta tempat sekelilingnya, dan bawalah beaker yang berisi bahan kimia ke meja kerja.6. Tuangkan akuades yang secukupnya (kurang dari yang ditentukan pada resepnya) ke dalam beaker dan letakkanlahstir bardengan ukuran yang sesuai kedalamnya. Pakailah alat otomatik stirer dengan kecepatan sedang untuk mengencerkan bahan kimia.C. PengenceranPengenceran suatu larutan adalah suatu penambahan zat pelarut ke dalam suatu larutan sehingga konsentrasi larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut). Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Brady, 2000).Rumus sederhana pengenceran menurut Lansida (2010), adalah sebagai berikut :

Keterangan:M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutanV1 =Volume larutan sebelum pelarutanM2 = Molaritas larutan sesudah pelarutanV2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAANA. Jenis PercobaanPercobaan membuat larutan termasuk kedalam eksperimen karena percobaan membuat larutan dilakukan secara langsung.B. Tempat dan Waktu PenelitianPraktikum membuat larutan di lakukan di Laboratorium Sains FMIPA UNESA pada hari Senin tanggal 10 November 2014 pukul 13.00 WIB.C. Alat dan BahanAlat :a. Gelas Kimia1 buahb. Corong Ukur1 buahc. Gelas Ukur1 buahd. Labu Ukur1 buahe. Neraca1 buahBahan :a. NaOH b. KOHc. HCl 37%d. Alcohol 95%e. Aquades

D. Variabel Percobaan1. Percobaan a dan bVariabel kontrol: volume aquadesVariabel manipulasi : -Variabel respon: larutan NaOH dan KOH, massa NaOH dan KOH

2. Percobaan c dan dVariabel kontrol: volume aquadesVariabel manipulasi : -Variabel respon: larutan HCl dan larutan alkoholE. Prosedur Percobaan1. NaOHLarutan NaOH 1 MDitimbang sebanyak 2 grDimasukkan kedalam labu ukurDitambahkan aquades 50 mlDigoyang searah jarum jamPembuatan larutan NaOH

2. Pembuatan larutan KOH

KOH

Ditimbang sebanyak 2,8 grDimasukkan kedalam labu ukurDitambahkan aquades 50 mlDigoyang searah jarum jam

Larutan KOH 1 M

3. Pembuatan larutan HCl

HClLarutan HCl 1 MDiukur dengan gelas ukur 18,5 mlDimasukkan kedalam gelas kimiaDitambahkan aquades 31,5 ml

4. Pembuatan larutan Alkohol

AlkoholLarutan AlkoholDimasukkan kedalam labu ukur 150 mlDitambahkan aquades hingga 190 ml

F. Desain Percobaan1) Pembuatan larutan NaOH

NaOH

Ditimbang sebanyak 2,8 gr Dimasukkan ke labu ukur dan ditambah aquades 50 ml

digoyang searah jarum jam Larutan NaOH

2) Pembuatan larutan KOH

KOH

Ditimbang sebanyak 2 grDimasukkan ke labu ukur dan ditambah aquades 50 ml

digoyang searah jarum jam Larutan KOH

3) Pembuatan larutan HCl

HCl

Diukur dengan gelas ukur 18,5 ml Dimasukkan ke gelas kimia + aquades 31,5 ml

Larutan HCl4) Pembuatan larutan Alkohol

Alkohol

Dimasukkan ke labu ukur 150 mlLarutan Alkohol+ Aquades 190 ml

BAB IVDATA DAN ANALISISA. DataNoLarutanMassa(0,1) grVolume(0,5) ml

1Larutan NaOH 1 M, 50 ml250

2Larutan KOH 1 M, 50 ml2,850

3Larutan HCL 1 M,50 ml4,950

4Larutan Alkohol 95% 250 mlValkohol = 316,67 mlVair= 66,67 ml

B. AnalisisPada tabel percobaan diatas dalam pembuatan larutan di lakukan empat kali percobaan dengan membuat larutan yang berbeda-beda. Pada percobaan yang pertama adalah pembuatan larutan NaOH dengan konsentrasi 1 M sebanyak 50 ml. Dalam membuat larutan NaOH ini dibutuhkan massa 2 gram untuk menghasilkan larutan sebanyak 50 ml. Selanjutnya, pada percobaan kedua yaitu pembuatan larutan KOH dengan konsentrasi 1M sebanyak 50ml. Dalam pembuatan larutan ini dibutuhkan KOH dengan massa sebanyak 2,8 gram yang dilarutkan ke dalam aquades. Selanjutnya, pada percobaan ketiga yaitu pembuatan larutan HCL dengan konsentrasi 1M sebanyak 50 ml yang dilakukan dengan mencampurkan HCl dengan massa 4,9 gram dan volume 50 ml. Dan pada percobaan keempat adalah membat larutan Alkohol dengan konsentrasi 95% sebanyak 250 ml. Dalam pembuatan larutan Alkohol dibutuhkan dengan mencampur volume air sebanyak 66,67 ml dan volume alkoholnya 316,67 ml.C. Pembahasan Dalam percobaan pembuatan larutan ini bertujuan untuk menghitung suatu massa larutan. Dalam percobaan ini terdapat empat kali percobaan larutan yang berbeda, namun kelompok kami hanya melakukan salah satu percobaan pembuatan larutan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu sehingga kami melakukan percobaan praktikum yang pertama aja yang pertama yaitu larutan NaOH dengan konsentarasi 1 M sebanyak 50 ml. Tetapi sebelumnya, massa NaOH yang diperlukan belum diketahui, sehingga perlu dilakukan perhitungan untuk mencari massa NaOH yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus molaritas yaitu dengan rumus atau , dengan menggunakan rumus molaritas tersebut diperoleh massa NaOH yang dibutuhkan sebesar 2 gram. Setelah massa sudah diketahui langkah selanjutnya adalah melakukan percobaan langkah yang pertama kami lakukan adalah menimbang NaOH yang berbentuk padatan sebesar 2 gram dengan menggunakan neraca teknis. Sebelum menimbang padatan NaOH maka terlebih dahulu adalah mengkalibrasi neraca teknis tersebut dengan tujuan adalah agar timbanganya akurat. Kemudian NaOH dimasukkan ke dalam labu ukur dan ditambahi aquades hingga batas yang tertera pada labu ukur tersebut (volume larutan menjadi 50 ml). Selanjutnya dikocok hingga larutan menjadi homogen. Kemudian amati perubahan apa yang terjadi.NaOH atau Natrium Hidroksida yang merupakan salah satu basa kuat yang terdisosiasi sempurna dalam air. Garam-garamnya akan membantuk larutan jernih dan tidak bewarna serta dalam percobaan ini juga tidak terjadi perubahan warna, dan hanya membentuk larutan jernih tak berwarna, sehingga reaksi yang terjadi adalah NaOH(kristal) + H2O(l) NaOH (encer) + H2O (l)

BAB VPENUTUPA. KesimpulanSetelah dilakukan praktikum pembuatan larutan dan pengenceran, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Untuk membuat suatu larutan, pertama hitungmassabahan yang akan dibuat larutan dengan menggunakan rumus molaritas yaitu atau .2. Untukpengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan diencerkan denga menggunakan rumus pengenceran yaitu . Setelah itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan.B. SaranSaran untuk praktikum kali ini adalah agar semua praktikan dapat mengikuti prosedur pada percobaan, sehingga praktikan dapat mengerti akibat dari proses-proses yang dilakukan pada pembuatan larutan dan pengenceran.

DAFTAR PUSTAKATry, Permata.2013. Laporan Pengenceran dan Pembuatan Larutan.[online]. (http://misskalaburthry.blogspot.com/2013/12/laporan-pengenceran-dan-pembuatan.html) diakses pada tanggal 13 November 2014Syabatini, Annisa.2008. Pembuatan dan Penentuan Konsentrasi Larutan.[online]. (https://annisanfushie.wordpress.com/2008/09/29/74/) diakses pada tanggal 13 November 2014Krisma, Rangga.2012. Prosedur Praktikum Pembuatan Larutan.[online]. (http://theblueschem.blogspot.com/2012/10/prosedur-praktikum-membuat-larutan.html) diakses pada tanggal 13 November 2014