23
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM TEKNIK LABORATORIUM NIA WIDYARSIH F05112062 REG A KELAS B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

laporan praktikum teknik laboratorium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

just for barter

Citation preview

Page 1: laporan praktikum teknik laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM

TEKNIK LABORATORIUM

NIA WIDYARSIHF05112062

REG A KELAS B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2013

TEKNIK LABORATORIUM

Page 2: laporan praktikum teknik laboratorium

A. PENDAHULUAN

1. Latar BelakangPada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan

alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph.

Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan.

Pada kegiatan praktikum Biologi kita mengenai jenis praktikum dengan alat-alat, disamping sifatnya khusus untuk kegiatan yan bersangkutan. Berikut adalah diuraikan peralatan yang biasa dipergunakan pada beberapa laboraturium antara lain mikrobiologi, fisiologi, anatomy,dll yang dipergunakan dibanyak egiatan laboraturium lainnya.

2. Dasar Teori

Laboratorium merupakan tempat dimana proses belajar mengajar yang berupa kegiatan praktek dilaksanakan. Kegiatan praktek di laboratorium dapat berupa pengukuran, pengamatan, pengujian bahan dan eksperimen. Fungsi utama laboratorium dan workshop adalah memberikan pengetahuan dasar, menerapkan dan mengaplikasikan konsep, pengujian, produksi, pemeliharaan dan servis. Laboratorium dan workshop yang baik yaitu jika terdapat sejumlah perkakas dan alat yang memadai, jenisnya lengkap dan kualitasnya memenuhi syarat serta pengelolaan yang baik Fungsi lain dari sebuah laboratorium dan workshop ditentukan oleh jenis laboratorium dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Ruang lingkup pengembangan laboratorium Teknik RTU meliputi: jenis gedung, jenis ruangan, kondisi klimatologi, kelembaban udara, dimensi ruang kegiatan, kemudahan gerak dan pengawasan, tata letak perabotan/peralatan dan kelengkapannya.. Laboratorium dan workshop harus mendapatkan penanganan dan perawatan yang baik dan terencana serta kontinu. Program perawataan harus dilakukan secara bersama-sama antara pengelola dan pemakai sebagai rasa tanggung jawab.

Page 3: laporan praktikum teknik laboratorium

Kelengkapan fasilitas pendidikan merupakan dapat menentukan tingkat pen-capaian hasil belajar mengajar. Pencapaian hasil belajar atau kompetensi dipengaruhi oleh kelengkapan fasilitas laboratorium dan workshop. Kelengkapan saja tidak cukup untuk menjamin tercapainya proses belajar mengajar yang diinginkan. Untuk ini perlu dilakukan perencanaan dan pengembangan laboratorium yang baik dan terpadu. Pengelolaan dan perawatan peralatan yang baik dan teratur, pengusulan dan penggunaan bahan yang tepat dan administrasi yang rapih merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh sebuah laboratorium(Sumardi,2008)

COURSE DESCRIPTION

This course equips students with advanced laboratory techniques and management skills necessary for effective running of school laboratories. The course puts emphasis on the safety of laboratory users and management of laboratory chemical wastes in schools.

COURSE OBJECTIVES

By the end of the course, students should be able to:

Classify chemicals according to their hazardous classesFormulate laboratory safety rulesUse the various instruments in the secondary school laboratory.Design suitable experiments to be carried out in a school settingPrepare standard reagentsCarry out safety laboratory inspectionsHandle laboratory accidents effectivelyEffectively manage chemical wastes from a school chemistry laboratory(Gibbs,1970)

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang

Page 4: laporan praktikum teknik laboratorium

berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph. Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka,2008).Antonie Van Leuwenhook adalah orang yang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu ia menemukan bakteri dalam berbagai cairan, diantara cairan tubuh, air, ekstrak lada, serta bir. Penemuan mikroskop pada waktu itu membuka peluang unttuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Ferdias, 1992).Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali (Lay,1994).Adapun alat-alat yang dipergunakan pada laboratorium mikrobiologi antara lain (Blacksweetranger,2008) :•Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi. •Autoklaf

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC

Page 5: laporan praktikum teknik laboratorium

(250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.•Inkubator (Incubator)Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.

•Hot plate stirrer dan Stirrer barHot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.•Colony counterAlat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.•Biological Safety CabinetBiological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.•Mikropipet (Micropippete) dan TipMikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.•Cawan Petri (Petri Dish)Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.•Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan

Page 6: laporan praktikum teknik laboratorium

menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

•Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.•Gelas ukur (Graduated Cylinder)Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

•Tabung DurhamTabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).•Jarum InokulumJarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi (Indra, 2008) :1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,

Page 7: laporan praktikum teknik laboratorium

misal nya larutan enzim dan antibiotik.2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.• Pemanasana. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.• Penyinaran dengan UV Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

B. TUJUANPelaksanaan praktikum teknik laboratorium ini diolakukan agar prektikan mengetahui teknik-teknik dasar dalam pengelolaan laboratorium serta mrngetahui fungsi alat-alat yang digunakan dilaboratorium beserta prinsip kerja dari alat tersebut

C. METODELOGIAlat maupun bahan yang dugunakan pada praktikum ini merupakan alat-alat yang umum terdapat dilaboratorium. Untuk melakukan 15 tehnik dasar laboratorium yng termasuk dalam penyiapan , perawatan, pemyimpamam serta penggunaan alat dan bahan .Pada praktikum ini, praktikan melakukan 15 teknik dasar pengelolaan laboratorium, kemudian praktikan mengamati tiap tahap dan mencatatnya kedalam tabel hasil pengamatan.

D. HASIL PENGAMATAN

NO TEKNIK LABORATORIUM

METODE

1 Memasukann tabung atau pipa gelas kedalam penutup karet ( rubber stopper )

a. Tabung atau pipa gelas dan lubang penutup karet dibasahi dengan air atau pun gliserol.

b. Tabung gelas dipegang kira-kira berjarak 2-3 cm dari penutup karet dengan tangan yang di lindungi handuk.

Page 8: laporan praktikum teknik laboratorium

c. Tebung atau pipa gelas diputar atau di dorong perlahan dan hati-hati kedalam penutup karet.

d. Sisa gliserol pada tabung atau pipa gelas atau rubber stopper dicuci dengan air lalu dikeringkan.

2 Membersihkan peralatan gelas ( glassware )

a. Semua peralatan gelas setelah praktikum dicuci dengan sabun dan air bersih.

b. Jika masih terdapat larutan didalamnya maka dibuang isinya terlebih dahulu sambil di encerkan dengan air.

c. Pembilasan dilakukan minimal 2 kali dan menggunakan air yang mengalir

3 Penanganan bahan kimiaa. Label pada botol kemasan dibaca minimal 2 kali sebelum membuka kemasannya.

b. Hidari penggunaan yang berlebihan dari regen jika terlanjur berlebihan sisa regen jangan dimasukan kembali. Simpan ditempat atau di botol yang berbeda.

c. Jangan memegang, mencium atau merasakan bahan kimia. Gunakan google, sarung tangan dan jas lab.

4 Membuang limbah bahan kimia

a. Cek ulang label sebelum dibuang.b. Bahan kimia yang masih pekat diencerkan

terlebih dahulu sebelum dibuang.5 Mempersiapkan larutan a. Tabung volumetric di isi dengan air atau

larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah sampai sepertiga atau setengah dari garis.

b. Bahan solid yang akan dilarutkan atau larutan yang lebih pekat ditambahkan kedalam tabung volumetric secara perlahan.

6 Menimbang a. Sebelum menimbang, di anjurkan menggunakan kertas alas ( weighing paper ), beaker, gelas arloji atau alas lainnya sebagai tempat menampung bahan, agar bahan tidak jatuh atau tumpah opada pan timbangan.

b. Kalibrasi alat terlebih dahulu sebelum menimbang bahan.

c. Setelah selesai menimbang, piring neraca ( pan ) harus bersih dari sisa bahan.

7 Menggunakan mikro pipet atau mikroskala

a. Atur volume larutan yang akan diambil menggunakan mikro pipet dengan cara memutar pengatur volume yang ada pada alat.

Page 9: laporan praktikum teknik laboratorium

b. Ujung alat dimasukkan pada larutan yang akan di ambil kemudian menekan tombol sedot yang akan membuat larutan masuk kedalam alat sesuai dengan volume yang di inginkan.

c. Tekan tombol yang ada pada alat untuk mengeluarkan larutan yang ditamapung.

8 Mengukur volume Menggunakan gelas ukura. Larutan yang akan di ukur dimasukkan

kedalam gelas ukur.b. Gunakan mediskus cembung untuk mengukur

larutan yang bewarna dan gunakan mediskus cekung untuk mengukur larutan bernih.

c. Larutan di tuangkan pada wadah secara perlahan dan gelas ukur dibersihkan dengan air dan sabun.Menggunakan pipet ukur

a. Balon penghisap ( bulb ) diletakkan pada ujung pipet.

b. Sisi balon bertuliskan A ( air ) diremas untuk memompa udara keluar dari balon.

c. Sisi balon bertuliskan S ( suck – hisap ) ditekan perlahan sampai memperlihatkan gerakan larutan yang masuk dalam pipet.

d. Penekan S dilepaskan sampai larutan keluar dari pipet ukur.

e. Kosongkan pipet ukur dengan cara menekan sisi E ( empty ) pada balon.

f. Pipet dibersihkan setelah dipakai. 9 Mengambil dan

menuangkan bahana. Botol bahan dipegang dengan posisi label di

bawah telapak tangan.b. Botol dimiringkan agar bahan masuk kedalam

tutup botol, kemudian keluarkan tutup botol dengan hati-hati.

c. Tutup botol di ketuk dengan telunjuk batang pinisil sehingga bahan pada tutup jatuh kedalam wadah.Cara lain :

a. Bahan diambil dengan spatula atau sendok yang sesuai dan tutup botol dijepit diantara jari tangan.

b. Spatula atau sendok diketuk perlahan dengan teluinjuk sehingga bahan jatuh ke wadah.

Page 10: laporan praktikum teknik laboratorium

10 Mengambil dan menuangkan bahan cair

a. Label bahan pada botol dibaca dengan teliti minimal dua kali.

b. Botol dipegang dengan label botol terletak pada telapak tangan.

c. Tutup botol dibasashi dengan bahan yang ada dialam boto dengan cara dimiringkan perlahan.

d. Saat menuangkan tutup botol dibuka dan dijepit diantara jari.

e. Bahan cair dituangkan dengan bantuan batang pengaduk.

11 Membaui suatu bahan a. Bahan yang akan dibaui ditempatkan , kira-kira 20-30 cm.

b. Tangan dikibaskan diatas tempat zat sehingga bahan dapat dibaui.

12 Melarutkan dan mengocok

a. Batang pengadduk dicelupkan kedalam bahan yang akan dilarutkan kemudian batang pengaduk digerakan dengan gerakan memutar. Hindari tersentuhnya antara batang pengaduk dengan wadah larutan.

b. Jika didalam tabung reaksi, tutuplah tabung sebelum melarutkan, kemudian gerakan tabung kedepan dan kebelakang dengan hati-hati. Jangan sampai bahan terpecik keluar.

c. Selain itu dapat juga digunakan alat yang lebih modern ( ex. pengaduk magnet dam pengaduk mekanik ).

13 Memanaskan dan menguapkan

Untuk menggunakan tabung reaksi :a. Bunsen atau pemanas dinyalakan dengan baik

( api kecil dan biru ).b. Tabung reaksi di jepit dengan penjepit.c. Tabung reaksi dipanaskan dan hadapkan tabung

reaksi dengan posisi berlawanan dari wajah praktikan, jangan lupa m,enggerakan tabung selama pemanasan.Menggunakan gelas kimia :

a. Gelas kimia diletakkan diatras kawat kasa berasbes.

b. Batang pengaduk atau alat bantu didih digunakan untuk meratakan panas.

c. Nyala api di arahkan tepat ke arah batang pengaduk.

14 Menyaring a. Kertas saring dibentuk sesuai dengan bentuk

Page 11: laporan praktikum teknik laboratorium

corong ( kerucut ).b. Tempatkan kertas saring pada corong dan

dibasahi dengan air suling sehingga benar-benar melekat.

c. Corong dipasang pada statif dan ditempatkan tepat diatas penampungan.

d. Campuran dituangkan keatas corong dengan hati-hati.

15 Pemisahan bahan padat dan cair

a. Dengan cara decantee ( dekantasi ) :Tabung dimiringkan dan cairan dimasukkan kedalam wadah lainnya.Padatan akan tertinggal dibawah tabung karena presipitasi.

b. Dengan cara filtrasi :Ujung dari corong menyentuh dasar wadah akan di isi dengan cairan.Cairan dibiarkan mengalir dari filter pada corong sampai semua cairan habis.

c. Penyemprotan bisa dilakukan dengan campuran colvent dengan botol pencuci.

d. Filter vakum dapat dilakukan dengan cara menggunakan corong buchner. Corong buchner dihubungkan dengan tabung dengan aspirator yang telah ditutup, hubungkan dengan keran air sehingga menimbulkan daya hisap.

e. Centrifuge digunakan untuk membentuk presipitasi dari campuran.,

E. PEMBAHASANTeknik yang dilakukan pada praktikum ini merupakan teknikn dasar dalam pengelolaan laboratorium. Adanya teknik ini agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan laboratorim. Selain itu juga agar praktikan mengetahui cara mempersiapkan alat dan bahan, merawat,safe and safety.

Berikut teknik dasar yang diamati praktikan:Teknik 1 : memasukkan tabung atau pipa gelas kedalam penutup karet ( rubber stopper ). Teknik ini digunakan untuk mempersiapkan alat sebelum praktikum. Tujuanm digunakannya lap atau serbet sebagai pembatas antara tangan dengan alat agar alat tidak terkontaminasi secara langsung. Selain itu agar menghindari bahan kimia terkena langsung ke kulit.

Teknik 2 : membersihkan peralatan gelas ( glassware ).

Page 12: laporan praktikum teknik laboratorium

Pembersihan alat gelas ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi. Gelas yang tidak bersih berakibat fatal pada percobaan dalam mokrobiologi atau percobaan yang memerlukan sterilisasi tinggi. Kontaminasi dapat berakibat pada perhitungan yang keliru. Teknik ini dilakukan setelah selesai melakukan praktikum. Selain agar dapat digunakan untuk pratikum selanjutnya, juga menjaga ketahanan dan alat tersebut.

Teknik 3 : penanganan bahan kimiaPada praktikum ini diharuskan menganalisis jenis dan kandungan bahan kimia yang tertera dilabel bahan untuk menghindari kekeliruan, praktikan harus membaca minimal 2 kali untuk menghindari kecelakaan akibat bahan kimia. Bahan kimia biasanya dilabel dengan standar NFPA ( Nasional Fire Protection Assocation) yang mendeskripsi 4 kategori : kesehatan (healt hazard-biru), kebakaran( fire hazard-merah), bereaksi (reactivity- kuning), spesifik (spesifik hazard-putih). Tanda-tanda tambahan juga digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan baahaya dari suatu bahan kimia baik solid, gas atau cair.

Teknik 4 : membuang limbah bahan kimiaPembuangan limbah menjadi perhatian yang khusus agar tidak mencemari lingkungan. Sekali pun banyak bahan kimia yang termasuk kategori aman. Namun pembuangannya tidak boleh sembarangan. Buanglah limbah kimia ini sesuai petunjuk dalam prosedur eksperimen atau instruktur. Selalu mengencerkan larutan yang pekat sebelum dibuang.Karena bahan kimia yang berbahaya jika langsung dibuang kelingkugan akan membahayakan makhluk hidup mikro maupun makro yang tinggal dilingkungan tersebut. Pada umumnya setiap pembelian bahan kimia biasanya dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDM) dan memberikan informasi tentang bahan tersebut, termasuk cara pembuangan limbahnya.

Teknik 5 : mempersiapkan larutanMembuat larutan sudah merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam suatu teknik laboratorium. Berat,volume, konsentrasi dari bahan harus diketahui untuk dihitung sesuai dengan kebutuhan yang akan dilarutkan. Pengetahuan mengenai perhitungan mol harus dimiliki oleh pengguna laboratorium.Teknik ini dilakukan untuk persiapan bahan sebelum melakukan praktikum. Ketelitian dan cara membuat larutan juga harus diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil dari praktikum yang akan dilakukan.

Teknik 6 : menimbang

Page 13: laporan praktikum teknik laboratorium

Teknik menimbang sering dilakukan dalam praktikum. Sebelum menimbang, tmbangan terlebih dahulu di alas dengan alas agar bahan yang ditimbang tidak menyentuh langsung dengan timbangan. Ini dilakukan selain agar bahan yang tertinggal tidak mengkontaminasi bahan lain yang akan ditimbang, selanjutnya juga menjaga alat timbang dari resiko yang tidak diinginkan.

Teknkik 7 : menggunakan mikropet atau mokroskalaAlat pada teknik ini digunakan untuk mengambil bahan atau larutan sesuai keinginan dengan volume tertentu. Alat ini memiliki ketelitian tersendiri, berbedadengan pipet tetes.

Teknik 8 : mengukur volumeTeknik ini dilakukan menggunakan alat pengukur yang ada dilaboratorium ( ex. gelas ukur, pipet ukur ). Pengukuran volume dilakukan dua sudut pandang yang berbeda. Untuk larutan berwarna digunakan meniskus cembung, sedangkan un tuk larutan jernih digunakan meniskus cekung.

Teknoik 9 : mengambil dan menuangkan bahanTknik ini dilakukan secara hati-hati dan harus sesuai prosedur untuk menghindari kecelakaan atau terkena bahan kimia berbahaya.

Teknik 10 : mengambil dan menuangkan bahab cairDalam praktikum, teknik ini dilakukan berdasarkan prosedur karena ada bebeberapa larutan yang bersifat korosif atau membahayakan. Oleh sebab itu teknik ini perlu diketahui.

Teknikn 11 : membaui suatu bahanDalam praktikum, praktikan selain mengamati reaksi yang terjadi pada bahan juga harus mengamati perubahan atau bau dari bahan. Akan tetapi jika dilakukan sembarangan ( tanpa teknik ), bahan kimia yang berbahaya akan langsung masuk ketubuh dan merusak.

Teknik 12 : melarutkan dan mengocokTerknik ini digunakan dalam pembuatan larutan dan mereaksikan zat. Teknik ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.

Teknik 13 : memanaskan dan menguapkanProses pemanasan dan penguapan bahan memerlukan keterampilan khusus untuk keselamatan kerja. Pengetahuan bahan kimia sangat diperluikan, misalnya jangan sekali-kali memanaskan atau menguapkan bahan yang mudah terbakar di atas nya;la apinlangsung, tetapi gunakan penangas air atau penangas uap. Selain

Page 14: laporan praktikum teknik laboratorium

mengetahui jenis-jenis bahan, praktikan juga harus mengetahui konsentrasi dan kandungan yang terdapat pada bahan.

Teknik 14 : menyaringPada kegiatan dilaboratorium, teknik menyaring digunakan untuk memisahkan anatara larutan dari residu yang salah satunya atau bahkan keduanya digunakan dalam pratikum yang menggunakan cara berbeda atau terpisah.

Teknik 15 : pemisahan bahan padat dan cairanTeknik ini dilakukan untuk memisahakan dua jenis fase bahan yang berbeda ( padat dan cair ) dengan berbagai cara yaitu penyaringan, decantee ( dekantasio ), filtrasi, penyemprotan dan filter vakum.

F. KESIMPULAN

Teknik yang dilakukan pada praktikum ini merupakan teknikn dasar dalam pengelolaan laboratorium. Adanya teknik ini agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan laboratorim. Selain itu juga agar praktikan mengetahui cara mempersiapkan alat dan bahan, merawat,safe and safety.

Berikut teknik dasar yang diamati praktikan:Teknik 1 : memasukkan tabung atau pipa gelas kedalam penutup karet ( rubber

stopper Teknik 2 : membersihkan peralatan gelas ( glassware ).Teknik 3 : penanganan bahan kimiaTeknik 4 : membuang limbah bahan kimiaTeknik 5 : mempersiapkan larutanTeknik 6 : menimbangTeknkik 7 : menggunakan mikropet atau mokroskalaTeknik 8 : mengukur volumeTeknoik 9 : mengambil dan menuangkan bahanTeknik 10 : mengambil dan menuangkan bahab cairTeknikn 11 : membaui suatu bahanTeknik 12 : melarutkan dan mengocokTeknik 13 : memanaskan dan menguapkanTeknik 14 : menyaringTeknik 15 : pemisahan bahan padat dan cairan

Page 15: laporan praktikum teknik laboratorium

DAFTAR PUSTAKA

Blacksweetheart., 2008 , http:/wordpress.com/Pengenalan- alat/Blacksweetranger’s /Blog.htm .diakses pada tanggal 13 mei 2013

Ferdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Jakarta .Gramedia Pustaka Utama.

Gibbs, F J.1970. The Journal of medical laboratory technology volume 04.:halaman 492

Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-3-Sterilisasi/.htm . diakses pada tanggal 13 mei 2013

Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Moningka, Harvey., 2008, http://harveymoningka.wordpress.com/teknik-laboratorium- pengenalan-alat-dan-bahan/trackback/. diakses pada tanggal 13 mei 2013

Sumardi,Kamin.2008. Manajemen dan Pengembangan Laboratorium Teknik Refrigerasi dan Tata Udara.Volume.6, halaman.12