23
1 Uji Sensitivitas Bakteri Terhadap Antibiotik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada ilmu mikrobiologi ini kita mempelajari banyak tentang jasad-jasad renik yang disebut juga dengan microba atau protista, di mana adanya, ciri- cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, penggunaan dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa di antaranya bermanfaat dan yang lain merugikan. Banyak di antaranya menjadi penghuni dalam tubuh manusia. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan anggur, keju, yogurt, produksi penicillin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan limbah. Uji sensitivitas bakteri merupakan cara untuk mengetahui dan mendapatkan produk alam yang GREDIS IQRA NEGARA MUH. RAMDAN MARAMIS F1 F1 13 146

Laporan Mikro Sensitivitas

  • Upload
    dila

  • View
    30

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MIKRO

Citation preview

21Uji Sensitivitas Bakteri Terhadap AntibiotikBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Pada ilmu mikrobiologi ini kita mempelajari banyak tentang jasad-jasad renik yang disebut juga dengan microba atau protista, di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, penggunaan dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa di antaranya bermanfaat dan yang lain merugikan. Banyak di antaranya menjadi penghuni dalam tubuh manusia. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan anggur, keju, yogurt, produksi penicillin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan limbah.Uji sensitivitas bakteri merupakan cara untuk mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah.Metode uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri.B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk dapat mengetahui kepekaan/sensitivitas suatu bakteri (peka, setengah peka atau resisten) terhadap suatu antibiotika yang dinyatakan sebagai konsentrasi hambat miinimum (KHM) suatu antibiotika.C. ManfaatManfaat yang didapatkan ialah dapat membedakan suatu antibiotika yang tepat untuk digunakan sebagai penghambat pertumbuhan suatu bakteri yang tepat. Mahasiswa dapat mengetahui konsentrasi minimum suatu antibiotika dalam menghambat pertumbuhan bakteri sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan konsentrasi. Dapat mengetahui antibiotika mana yang sesuai digunakan terhadap bakteri tertentu.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori Umum Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi mikroba pada manusia.Sedang antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain. Secara garis besar antimikroba dibagi menjadi dua jenis yaitu yang membunuh kuman (bakterisid) dan yang hanya menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik). Antibiotik yang termasuk golongan bakterisid antara lainpenisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol, rifampisin, isoniazid danlain-lain (Utami,2011).Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan dalam larutan encer, untuk menghambat pertumbuhan dan membunuh mikroorganisme. Antibiotik yang relatif non-toksik terhadap penjamunya digunakan sebagai agen kemoterapeutik dalam pengobatan penyakit infeksi pada manusia.4 Salah satu jenis antibiotik adalah kloramfenikol. Kloramfenikol adalah antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap beberapa jenis bakteri dan kuman anaerob (Dian,2015).Sebagian besar memperlihatkan adanya pertumbuhan kuman dan bakteri yang diidentifikasi ialah Staphylococcus aureus, Enterobacter Aerogenes, Staphylococcus Epidermitis, Proteus vulgaris, Cibrobacter divertus, Alcaligenes falcelus, dan Pseudomonas aeruginosa. Hampir semua jenis bakteri yang diuji peka terhadap levofloxacin dan ciprofoxacin sedangkan clindamycin dan eritromycin telah menunjukkan tingkat resistensi yang cukup tinggi (Rumimpunu,2013). Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri yang umum ditemukan dalamdahak.Kulturdarah,mengungkapkan bahwa Staphylococcuskoagulasenegatif adalah bakteri umum.Antibiotik yang masih sensitif terhadap Pseudomona saeruginosa piperacillin tazobaktam, cefoperazon sulbaktam, Meropenem,tobramisin,levofloxacin. Pseudomonas aeruginosa adalah penyebab umum pneumonia pada pasien dewasa yang menggunakan ventilator yang rentan dengan berbagai spektrum antibiotik ( Tyas,2013).B. Uraian Bahan 1. Aquadest (Ditjen POM. 1979. FI Edisi III: 96)Nama resmi: Aqua destillataNama lain: Air sulingRM/ BM: H2O / 18,02Pemerian: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.Stabilitas: Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es, air ,dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel - partikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air.2. Alkohol (Ditjen POM. 1979. FI Edisi III: 65) Nama resmi: AethanolumNama lain: Etanol / AlkoholRumus molekul: C2H6OBM: 46,07Pemerian: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap meskipun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78C dan mudah terbakar.Kelarutan: Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik.Kegunaan: Anti mikroba, desinfektan, pelarut, penetrasi kulit.Penyimpanan: Wadah tertutup rapat jauh dari api.3. Kapas (Ditjen POM. 1979. FI Edisi III : 277)Nama resmi: Gossypium depuratumNama lain: Kapas murni ; kapas tak berlemakPemerian: Hampir tidak berbau ; praktis tidak berasa.Makroskopik:Rambut utuh atau terputus, berbentuk pita halus, warna putih, lunak, panjang tidak kurang dari 2 cm.Mikroskopik: Pita berongga, terpilih, dan bergaris-garis ; ujung agak menebal. Setiap rambut terdiri dari 1 sel, lebar sampai 40 m atau lebih, ujung rambut membulat, sering tidak berongga.Kelarutan: praktis tidak larut dalam pelarut biasa ; larut dalam larutan tembaga (II) klorida ammonia P.Penyimpanan:Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Tidak boleh dibungkus langsung dengan kertas lilin.Penggunaan: PembalutC. Uraian Sampel 1. Amoksilin ( Ditjen POM, 1995 FI Edisi IV)Nama resmi : Amoxicillinum Nama lain : Amoksisilin RM/BM : C16H19N3S3H2O/ 419,45Pemerian : Serbuuk hablur,putih, praktis tidak berbauKelarutan: Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzen , koroform dan karbon tetrakloridaWadah : tertutup rapat pada suhu kamar.2. Eritromicin ( Diitjen POM, 1995 FI Edisi IV)Nama resmi : Erythromycinum Nama lain : Eritromisin RM / BM : C37H67NO13/ 733,94Pemerian : Serbuk hablur putih agak kuning, tidak berbau praktis Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, koroform dan eterWadah : Dalam wadah tertutup rapat3. Kloramfenikol ( Ditjen POM, 1995 FI Edisi IV)Nama resmi : ChloramfenicolumNama lain : Kloramfenikol RM/ BM : C11H12CL2N2O5/ 323,13 Pemerian : hablur halus bebrbentuk jarum atau lempeng ,memanjang putih hingga kelabu atau putih kekuningan Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, propilen glikol, dalam aseton dan etil asetatPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat 4. Ofloksasin (ISO Indonesia 48, 2012)Komposisi:Ofloxacin Indikasi : Infeksi saluran kemih, infeksi saluranpernafasan bagian bawah, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi kebidanan dan kandungan, uretritis gonokokal yang tidakberkomplikasi.Kontra Indikasi:Hipersensitivitas,anak-anak, wanita hamil,& menyusui. Perhatian:Kerusakanginjal, kejang. Usia lanjutInteraksi obat :antasida dapat mengurangiabsorpsi/penyerapanOfloksasin.Efek Samping :Gejala-gejala anafilaksis, ruam kulit, gatal-gatal, gangguan saluran pencernaan, kelainan hati & hematologis.Dosis: Infeksi saluran kemih : 100-400 mg/hari dibagi menjadi 1-2 kali pemberian selama 1-10 hari.komplikasi :Dinaikkan sampai 600 mg/hari dan atau sampai 20 hari.

5. Cefadroxil (ISO Farmakoterapi , 2008)Indikasi : Infeksi bakteri gram positif dan bakteri gram negative.Peringatan : Alergi terhadap penisilin, gangguan fungsi ginjal, kehamilan dan menyusui, positif palsu untuk glukosa urin, positif palsu pada uji coms.Cara Kerja : Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian oral.Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel bakteri.Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis.Kontraindikasi : Hipersensitifitas terhadap sefalosporin, porfilia.Efek samping : Diare dan colitis yang disebabkan oleh antibiotik, mual dan muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna, sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam, pruritus, urtikaria, demam, atralgia, eritema, gangguan fungsi hati, hepatitis sementara dan hikteruscolestatik.Dosis : Berat badan > dari 40kg 0,5-1g 2 x sehari; anak < dari 1 tahun 25 mg/kg perhari dalam dosis terbagi; anak 1-6 tahun 250 mg 2 x sehari; anak > dari 6 tahun 500 mg 2 x sehari.6. Ciprofloxasin (ISO Farmakoterapi, 2008) Komposisi :Tiap tablet salut selaput mengandung ciprofloksasin 500 mgIndikasi : Infeksi saluran kemih, saluran cerna, termasuk demam tifoid dan paratiroid, saluram nafas kecuali pneumonia akibat Streptococcus, infeksi kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi.Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap ciprofloxasin dan derivat kinolon yang lain, wanita hamil dan menyusui, anak dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan.Farmakologi : Ciprofloxacin (1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylic acid) merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone. mekanisme kerjanya adalah menghambat aktifitas DNA gyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. ciprofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh. metabolismenya dihati dan diekskresi terutama melalui urine.Dosis : Infeksi ringan(saluran kemih) : sehari 2x250 mgInfeksi berat(saluran kemih) : sehari 2x500 mg. Infeksi ringan (saluran nafas) : sehari 2x500 mg Infeksi berat (saluran nafas) : sehari 2x750 mg.Infeksi saluran pencernaan : sehari 2x500 mgEfek samping : Kadang kadang terjadi keluhan saluran pencernaan seperti mual, diare, muntah, dispepsia, sakit perut dan meteorisme

BAB IIIMETODE KERJAA. Alat dan Bahan1. AlatAlat alat yang digunakan dalam percobaan yaitu :a. Batang pengaduk b. Cawan petri c. Erlenmeyerd. Gelas kimia e. Jarum ose bulat f. Jarum ose lurus g. LAF (Luminal Air Flow)h. Lumpang dan alui. Rak tabung j. Sendok tandukk. Tabung reaksi 2. Bahan Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan yaitu :a. Alkoholb. Aquades c. Kapas d. Kasa e. Nutrient Agar f. Paper diskg. Sampel : Amoksilin, Cloramfenikol, Eritromisin, Civroksasin, Ofloksasin, B. Cara Kerja 1. Pembuatan Media NA a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakanb. Diambil NA sintetik sebanyak 7 gram c. Dimasukan NA Sintetik dalam erlenmeyer 300 mld. Dilarutkan dalam air sebanyak 250 ml e. Diletakan erlenmeyer berisikan NA Sintetik didalam elektromantelf. Dipanaskan sambill diaduk g. Dibuat penutup dari kapas dan kasa h. Ditutup erlenmeyer lalu sisterilkan.2. Pembuatan sampel obat a. Disiapkan alat dan obat-obat antibiotikb. Diitmbang berat yang diinginkan dari masing-masing tablet c. Digerus obat yang telah ditimbang d. Diambil sesuai dengan hasil perhitungane. Dilarutkan dalam air 50 ml 3. Perlakuan terhadap bakteri dalam LAF a. Disiapkan alat dan bahan serta media NA b. Diletakan alat dan bahan dalam LAF c. Disemprotkan alkohol tangan dan permukaan bagian dalam LAFd. Dihidupkan LAF dengan UV didiamkan sebentare. Dimulai perlakuan dengan membagi 6 bagian pada permukaan cawan petri menggunakan spidol.f. Diberi tanda obat pada masing-masing bagiang. Dimasukan media NA ke dalam cawan petri sebanyak 20 ml h. Diambil salah satu bakteri, kemudian dituangkan sebanyak 1 pipet tetesi. Disiapkan 6 paper disk yang telah direndam dalam arutan obat j. Diletakan paper disk pada medium NA yang tercampur dengan bakterik. Diinkubasi daam alatl. Diamati 1 x 24 Jam

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan Tabel Hasil PengamatanLABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HALU OLEO

NO.GAMBARKETERANGAN

1.

Bakteri PAHampir semua bening menandakan antibiotik masih sensitif terhadap bakteri

2.

Bakteri SAHampir semua bening menandakan antibiotik masih sensitif terhadap bakteri

B. Pembahasan GREDIS IQRA NEGARA MUH. RAMDAN MARAMISF1 F1 13 146