18
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Membuat Beberapa Media Pertumbuhan (Perbenihan) dan Sterilisasi Disusun oleh : Amallia Sesqi Sabila 2011210010 Kelas / Kelompok : I / 1 Jakarta, 2012 Laboratorium Mikrobiologi

Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Membuat Beberapa Media Pertumbuhan (Perbenihan) dan

Sterilisasi

Disusun oleh :

Amallia Sesqi Sabila

2011210010

Kelas / Kelompok : I / 1

Jakarta, 2012

Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Page 2: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme pertama yang tidak bisa dilihat

dengan kasat mata, berada disekitar kita, dan mampu beradaptasi dimanapun dengan

kondisi apapun. Untuk menumbuhkan mikroba dibutuhkan media pertumbuhan. Media

pertumbuhan (perbenihan) adalah kumpulan bahan organik maupun anorganik yang

diperlukan sebagai nutrisi untuk tumbuh kembangnya suatu mikroba dengan syarat

tertentu. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,

menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses

pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari

kontaminasi pada media.

Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua

bentuk kehidupan. Sterlisasi ini diperlukan agar mikroba yang ingin ditumbuhkan,

diamati dan diisolasi terbebas dari mikroba lain (mikroba kontaminan). Secara umum

sterilisasi dapat dilakukan dengan cara mekanik, kimia dan fisika.

B. Tujuan

1. Memilih dan menentukan jenis perbenihan yang sesuai untuk suatu uji.

2. Membuat beberapa perbenihan dasar yang digunakan dengan praktek mikrobiologi.

3. Melakukan sterilisasi alat dan media dengan sterilisasi panas lembab menggunakan

autoklaf dan panas kering menggunakan oven.

4. Melakukan uji sterilisasi terhadap media-media yang telah disterilkan untuk

memastikan bahwa media-media tersebut telah steril.

C. Manfaat

Teknik membuat media sterilisasi dan teknik sterilisasi dapat digunakan untuk

melakukan penelitian dan pengaplikasian ilmu biologi khususnya mikrobiologi.

D. Hipotesis

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum kali ini, hipotesis atau

dugaan saya adalah tercapainya sterilisasi pada praktikum ini. Karena selama praktikum

berlangsung, keadaan diri saya sendiri, tempat, dan media yang digunakan sudah dalam

Page 3: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

keadaan steril, hingga kagiatan pembuatan media berlangsung sampai teknik sterilisasi

dengan menggunakan autoklaf masih dalam keadaan steril.

Page 4: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

BAB II

STUDI PUSTAKA

Media pertumbuhan (perbenihan) adalah kumpulan bahan organik maupun anorganik

yang diperlukan sebagai nutrisi untuk tumbuh kembangnya suatu mikroba dengan syarat

tertentu. Agar suatu perbenihan dapat menumbuhkan mikroba dengan baik, maka perbenihan

tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Mengandung unsur-unsur makanan yang sesuai dan dapat digunakan oleh mikroba

untuk keperluan tumbuh kembangnya dalam jumlah yang cukup.

2. Tidak mengandung zat inhibitor (zat yang menghambat tumbuh kembang mikroba).

3. Memiliki pH dan tekanan osomosis yang sesuai dengan kondisi optimal yang

dibutuhkan mikroba.

Bahan-bahan media pertumbuhan :

1. Bahan dasar

a. Air, pelarut.

b. Agar, pemadat media.

c. Gelatin, polimer asam amino yang diproduksi dari kalogen.

d. Silika gel, bahan yang mengandung natrium silikat.

2. Nutrisi atau zat makanan

a. Sumber N anorganik seperti urea (unsur makro: C, H, O, N, P; unsur mikro: Fe, Mg).

b. Sumber karbon dan energi, diperoleh dari senyawa organik dan anorganik (karbon

organik: karbohidrat, protein, lemak, asam organik).

c. Sumber nitrogen (asam amino, protein, senyawa nitrogen lain, sejumlah vitamin).

3. Bahan tambahan

a. Peptone, produk hidrolisis protein hewani atau nabati (otot, liver, darah, susu,

casein).

b. Meat extract, basa organik (otak, limpa, plasenta, daging sapi).

c. Yeast extract, asam amino yang lengkap dan vitamin Bcomplex (ragi pengembang

roti, pembuat alkohol).

d. Karbohidrat.

Medium berdasarkan sifat fisik :

1. Medium padat, mengandung agar 15% setelah dingin media menjadi padat (Nutrient

Agar, Potato Dextrose Agar).

Page 5: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

2. Medium cair, tidak mengandung agar (kaldu pepton, Nutrient Broth, Tryptic Soy

Broth).

3. Medium semi solid (setengah padat-cair), mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi

sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair (Nutrient Gelatin).

Medium berdasarkan komposisi :

1. Medium sintesis, komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti

(Glucose Agar, Mac Conkey Agar).

2. Medium semi sintesis, sebagian komposisinya diketahui secra pasti (Potato Dextrose

Agar).

3. Medium non sintesis, komposisi tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya

langsung diekstrak dari bhan dasarnya (Tomato Juice Agar).

Berdasarkan kegunaannya, perbenihan dapat digolongkan sebahai berikut :

1. Perbenihan dasar/pokok

Semua jasad renik umumnya dapat tumbuh dalam media ini.

2. Perbenihan yang diperkaya (enrichment media)

Menumbuhkan jasad renik secara optimal terlebih dahulu sebelum ditanam pada media

lain sehingga mudah diisolasi.

3. Perbenihan selektif/diferensial

Koloni dari satu jasad renik dapat dibedakan dengan koloni jasad renik lainnya.

4. Perbenihan inklusif

Menumbuhkan satu jasad renik, sedangkan jasad renik yang lainnya terhambat

pertumbuhannya atau tidak tumbuh sama sekali.

5. Perbenihan pengangkutan/transportasi

Penyimpanan sementara contoh untuk dibawa ke laboratorium pemeriksaan.

6. Assay media (media identifikasi)

Pemeriksaan terhadap antibiotika, asam amino, dan vitamin.

Sterilisasi berarti proses pemusnahan bakteri dengan cara membunuh mikroorganisme.

Dalam praktikum penelitian mikroba harus digunakan alat dan medium yang steril, maka

sterilisasi ini digunakan untuk membebaskan alat atau bahan-bahan dari segala macam

kehidupan atau kontaminasi oleh mikroba. Sterilisasi ini dapat dilakukan dengan cara-

cara sebagai berikut :

1.Pemanasan

Page 6: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

a. Sterilisasi dengan pemijaran

Pembakaran alat-alat diatas bunsen atau lampu spirtus sampai pijar.

b. Sterilisasi dengan udara panas (kering)

Menggunakan oven listrik atau gas dengan suhu 170°C-180°C selama 2 jam.

c. Sterilisasi dengan uap air panas

Digunakan untuk cairan dengan suhu 100°C.

d. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan

Menggunakan pressure cooker atau autoklaf dengan suhu 212°C selama 12-30 menit.

2.Penyaringan

Dilakukan terhadap bahan cair yang sangat peka terhadap pemanasan (serum darah,

toksin, larutan garam fisiologis), dan tidak dapat di sterilkan dengan pemanasan tinggi.

Untuk itu digunakan filter bakteri (Berkeled filter, Chamberland filter).

3.Sterilisasi bahan makanan

Dilakukan dengan cara memasukan kedalam uap air panas selama 1 jam dalam suhu

100°C diulang selama tiga kali. Atau dapat disterilkan dengan menggunakan autoklaf.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi pemanasan :

1. Jenis pemanasan, kering atau basah

2.Suhu dan waktu

3. Jumlah organisme yang ada

4.Kemampuan organisme untuk membuat spora

5. Jenis bahan yang mengandung organisme yang harus dibunuh

Page 7: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

Pada praktikum mikrobiologi yang pertama, alat yang digunakan untuk membuat

media pertumbuhan yaitu, dengan menyiapkan air suling (aquadest); perbenihan kaldu

pepton untuk mewakili perbenihan cair; dan perbenihan Nutrient Agar (NA) sebagai

media dasar untuk bakteri, dan untuk mewakili perbenihan padat.

Sedangkan peralatan yang digunakan untuk mempelajari teknik sterilisasi yaitu,

dengan menggunakan tabung-tabung reaksi bersih sebagai tempat media dasar

perbenihan cair, agar tegak, dan agar miring; cawan petri bersih sebagai tempat media

dasar perbenihan agar lempeng; gelas ukur, labu erlenmeyer, gelas kimia, pipet volume,

pembakar bunsen, rak tabung, kapas berlemak, alumunium foil atau kertas kraft, benang

kasur, dan autoklaf sebagai alat yang digunakan untuk teknik sterilisasi dengan uap air

panas bertekanan.

B. Cara Kerja

Perbenihan yang digunakan dalam praktek mikrobiologi sebagian besar telah tersedia

dipasaran dalam bentuk serbuk yang siap dilarutkan dengan pelarut yang sesuai dengan

jumlah tertentu. Untuk membuat perbenihan padat maupun cair, dapat dilakukan dengan

menempatkan serbuk media (kaldu pepton dan nutrient agar) sejumlah yang diperlukan

kedalam erlenmeyer, lalu tambahkan 50mL air suling dan campur baik-baik. Pada

perbenihan nutrient agar, harus dipanaskan hingga mendidih selama 1-2 menit. Setelah

itu tutup masing-masing media dengan kapas berlemak dan sterilkan.

Pada perbenihan cair (kaldu pepton), masukan media kaldu pepton yang telah

dilarutkan tadi sebanyak 5mL menggunakan gelas ukur kedalam tabung reaksi yang

bersih, kemudian tutup tabung menggunakan kapa berlemak, dan lakukan sterilisasi akhir

menggunakan autoklaf.

Pada perbenihan agar tegak, masukan nutrient agar cair hangat (yang masih cair)

masing-masing sebanyak 5mL kedalam tabung reaksi yang bersih, beri sumbat tabung

dengan kapas berlemak, dan lakukan sterilisasi akhir menggunakan autoklaf. Setelah

steril dan dikeluarkan dari autoklaf, letakan tabung yang berisi media agar ini pada rak

tabung dengan posisi tegak, biarkan hingga memadat.

Pada perbenihan agar miring, masukan nutrient agar cair hangat (yang masih cair)

masing-masing sebanyak 5mL kedalam tabung reaksi yang bersih, beri sumbat tabung

Page 8: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

dengan kapas berlemak, dan lakukan sterilisasi akhir menggunakan autoklaf. Setelah

steril dan dikeluarkan dari autoklaf, letakan tabung yang berisi media agar ini pada suatu

penyangga dengan posisi miring sekitar 30°, biarkan hingga memadat.

Pada perbenihan agar lempeng, secara aseptik, pindahkan 15-20mL nutrient agar cair

hangat (yang masih cair) dan telah steril, dituangkan dengan menggunakan gelas ukur

kedalam cawan petri yang juga telah setril, tutup kembali cawan petri dan biarkan hingga

memadat.

Prosedur sterilisasi dengan menggunakan autoklaf yaitu, dengan cara menaruh media-

media yang telah dibuat dalam wadah yang sesuai (kecuali media agar lempeng

disterilisasi awal) dibungkus, dipastikan tertutup rapat dan ditempatkan pada keranjang

untuk disterilisasi. Tabung yang berisi media cair dan media agar (untuk agar tegak dan

agar miring) ditutup dengan kapas berlemak, dilapisi dengan kertas kraft atau aluminium

foil dan diikat dengan benang kasur, serta ditempatkan pada rak tabung atau bejana yang

sesuai. Alat-alat gelas non-volumetrik yang telah dicuci bersih seperti cawan petri,

tabung-tabung reaksi yang telah diberi sumbat kapas berlemak dibungkus dengan kertas

krep, gelas kimia dan erlenmeyer mulutnya ditutup dengan kertas krep dan diikat dengan

benang kasur, kemudian ditempatkan dalam keranjang untuk disterilisasi menggunakan

autoklaf bersama dengan media-media. Setelah itu, masukan keranjang yang telah berisi

media-media dan alat-alat gelas kedalam autoklaf, nyalakan autoklaf, sterilisasi selama

15-20 menit dengan suhu 121°C dengan tekanan 15 lb/inci2.

Page 9: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil pengamatan sifat fisik dan sterilitas media pertumbuhan

Nama media Bentuk Sifat fisik Hasil uji sterilitas media (+/-)

Kaldu Pepeton Perbenihan cair Jernih, tidak berwarna (-)

Nutrient Agar Agar tegak Jernih, tidak berwarna (-)

Agar miring Jernih, tidak berwarna (-)

Agar lempeng Jernih, tidak berwarna (-)

Sifat fisik dan sterilitas media pertumbuhan hasil praktikum pertama dapat dilihat pada

tabel 1. Seperti yang dicantumkan pada tabel, kaldu pepton dalam bentuk perbenihan cair

menunjukan sifat fisik yang jernih dan tidak berwarna. Dan pada nutrient agar bentuk agar

tegak, agar miring, dan agar lempeng juga menunjukan sifat fisik yang jernih dan tidak

berwarna. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil uji sterilitas pada semua media menunjukan

tidak ada pertumbuhan mikroba.

Adanya pertumbuhan mikroba pada media cair ditandai dengan terbentuknya kekeruhan

ataupun partikel-partikel yang mengandap atau mengapung. Sedangkan adanya pertumbuhan

mikroba pada media agar ditandai dengan tumbuhnya koloni-koloni mikroba pada permukaan

agar.

Pada praktikum kali ini, digunakan sterilisasi alat dan media dengan sterilisasi panas

lembab menggunakan autoklaf. Untuk memastikan bahwa media-media yang telah dibuat dan

disterilisasi telah steril, maka media-media tersebut diuji sterilitasnya dengan cara

menginkubasikan media-media tersebut pada inkubator yang sesuai (media untuk bakteri:

inkubator suhu 35-37°C selama 18-24 jam; media untuk jamur: inkubator suhu 20-25°C

selama 5-7 hari).

Hasil dari sterilisasi pada praktikum kali ini dapat digunakan untuk mengkulturkan

mikroba pada praktikum selanjutnya.

Page 10: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

BAB V

KESIMPULAN

1. Bahan media pertumbuhan mikroba yang dibuat adalah kaldu pepton dan nutrient agar.

2. Media pertumbuhan berdasarkan sifat fisik yang digunakan adalah medium padat yang

diwakili oleh nutrient agar, dan medium cair yang diwakili oleh kaldu pepton.

3. Konsistensi media pertumbuhan yang dibuat adalah dalam bentuk media cair dan media

agar (agar tegak, agar miring, agar lempeng).

4. Teknik sterilisasi yang dilakukan dengan menggunakan teknik sterilisasi dengan uap

panas bertekana dengan menggunakan alat autoklaf.

5. Semua media pertumbuhan yang dibuat dalam keadaan steril.

Page 11: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

DAFTAR PUSTAKA

1. Kumala, Shirly, dkk, 2012, Penuntun Praktikum Mikrobiologi, Jakarta : Fakultas Farmasi

Universitas Pancasila.

2. http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/06/pembuatan-medium-dasar-untuk.html ,

diakses pada tanggal 22 September 2012.

3. http://rockapolka.blogspot.com/2011/04/media-perbenihan.html , diakses pada tanggal 22

September 2012.

4. http://tekpan.unimus.ac.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=105:sterilisasi-dan-media-mikroba-oleh-dewi-

julianingsih&catid=34:tugas-mahasiswa&Itemid=55, diakses pada tanggal 23 September

2012.

Page 12: Laporan Mikro Ke-1 Sesqi

LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil sterilisasi kaldu pepton dalam bentuk perbenihan cair

Gambar 2. Hasil sterilisasi nutrient agar dalam bentuk agar tegak

Gambar 3. Hasil sterilisasi nutrient agar dalam bentuk agar miring

Gambar 4. Hasil sterilisasi nutrient agar dalam bentuk agar lempeng