Upload
ahmad-nur-arifin
View
237
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Engineering
Citation preview
ETAP (Electric Tranient and Analysis Program) Power Station
PSSTL-ETAP PowerSationLAPORAN
LAPORAN TUGAS MID SEMESTERPRAKTIK SIMULASI SISTEM TENAGA LISTRIKJurnal: Voltage Stability Enhancement of Low Voltage Distribution Feeder Using Static Var Compensator: A Case Study
Oleh: Ahmad Nur Arifin12501241011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2015
PENDAHULUANDalam perencanaan digambarkan tagihan daya listrik yang besar dan kekurangan pasokan daya , saluran transmisi dan distribusi dengan beban yang berat. Salah satu konsekuensi kondisi demikian adalah stabilitas tegangan yang hilang. Ini akan mempengaruhi penampilan dari operasi beban dan akan menghasilkan pematian arus listrik. Penyebab utama tegangan jatuh adalah pembebanann yang selalu meningkat, gangguan luas, tegangan line yang fluktuasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tegangan jatuh adalah dengan menggunakan peralatan FACTS (Flexible AC Transmission system) atau SVC (Static Var Compensator). FACTS sangat efektif untuk memperbaiki stabilitas tegangan. Alat ini dipasang secara seri, parallel, atau kombinasi seri dan parallel. Seperti FACTS, SVC dan dikontrol thristor series capasitor juga dapat digunakan untuk memperbaiki penampilan sistem daya. hampir semua peralatan FACT mengharuskan kapasitor bank untuk menyuplai dan menyerap daya reaktif.Dari jurnal akan di simulasi analisis aliran daya dari 33/11 kV sub-distribusi tanpa SVC dan dengan SVC. SVC dimasukkan dalam pada akhir beban.
BAGIAN IMENJALANKAN ETAP POWER STATION
A. Menjalankan ETAP PowerStation 4.0.01. Klik icon ETAP2. Klik New 3. Beri nama file dan Pilih direktori folder penyimpanan.
4. Kemudian klik OK5. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini pada layar. Selesai Menu BarFiles, Printing, Conversions, Project Standards, Settings & Options, Edit Libraries, Set Defaults, Select Annotation Fonts, Print Libraries, Based & Revision Data, etc)Project ToolbarFiles, Printing, Cut, Copy, Paste, Zooming, Grid, Continuity Check, Calculator, Help, etc..Select ModeEdit Mode: Drag/Drop & Connect Elements
Instruments (Edit Toolbar)AC Elements (Edit Toolbar)
One-Line DiagramIn Edit ModeProject ViewCreate new and manipulate one-line diagrams
DC Elements (Edit Toolbar)
B. Komponen/ Elemen AC STLCara menggunakan komponen yang ada pada ETAP yaitu tinggal di drag and drop pada lembar kerja. Adapun komponen arus bolak balik pada ETAP yang sering digunakan yaitu:KomponenSimbol IECSimbol ANSI
1. Bus
2. Tansformator 2 & Tansformator 3 kawat
3. Saluran Transmisi
4. Pembatas Arus (resist) dan Impedansi
5. Power Grid & Generator
6. Motor Induksi & Sinkron
7. Beban Statis & Beban Dinamis
8. Kapasitor
9. Harmonic Filter
10. Fuse
11. Kontaktor
12. HVCB & LVCB(High Voltage CB & Low Voltage CB)
13. SPST & SPDT(Single Throw Switch & Double Throw)
BAGIAN IIMEMBUAT SINGLE LINE DIAGRAM
Single Line Diagram (SLD) menunjukkan hubungan antar komponen/peralatan listrik sehingga membentuk suatu sistem kelistrikan. SLD digunakan untuk merepresentasikan sistem tenaga listrik dan memudahkan dalam menganalisis. Adapun langkah langkah untuk membuat SLD adalah sebagai berikut:1. Jalankan terlebih dahulu ETAP PowerStation 4.0.02. Pada menu bar, klik Project Information lalu isikan data seperti gambar di bawah
3. Pada menu bar, klik Project Standards lalu isikan data seperti gambar di bawah
4. Klik Power Grid satu kali pada AC element, lalu klik satu kali pada one line diagram untuk meletakkannya
5. Double click pada Power Grid, lalu isikan data pada tab Info dan Rating seperti di atas.
6. Gambarlah Single Line Diagram seperti gambar di bawah . Kemudian isikan parameter yang tersedia dengan cara seperti langkah 4 dan 5.
Elements ACPropertiesParameterKeterangan
Power Grid
IDSource 1
Rated KV33 kV
Transformator 1 Transformator 2
Type/ ClassLiquid-Fill; OA/FA;65
Primer33 kV
Secunder11 kV
Daya3 MVA
ImpedanceKlik Typical Z & X/R
Transformator 3Transformator 4Transformator 5 Transformator 6Type/ ClassLiquid-Fill; OA/FA;65
Primer11 kV
Secunder0.435 kV
Daya3 MVA
ImpedanceKlik Typical Z & X/R
Bus 1Rating22 kV
Bus 2 ; 3Rating11 kV
Bus 4 ; 5 ; 6 ; 7Rating11 kV
Bus 8 ; 9 ; 10 ; 11Rating0.435 kV
Load 1Voltage; Power; Amp0.435 kV ; 1.4 MW ; 84 A
Load 2Voltage; Power; Amp0.435 kV ; 1.33 MW ; 80 A
Load 3Voltage; Power; Amp0.435 kV ; 1.33 MW ; 68 A
Load 4Voltage; Power; Amp0.435 kV ; 1.53 MW ; 92 A
Line 1R ; X0.16 ohm ; 0.32 ohmLength 43.29 km
Line 2R ; X0.16 ohm ; 0.32 ohmLength 30.95 km
Line 3R ; X0.16 ohm ; 0.32 ohmLength 27.13 km
Line 4R ; X0.16 ohm ; 0.32 ohmLength 28.07 km
7. Single Line Diagram selesai. Klik SAVE.8. SLD siap untuk di analisis
BAGIAN IIILOAD FLOW ANALYSISA. Menjalankan Simulasi Load Flow Analysis ETAP 4.0.0Setelah Single Line Diagram selesai dibuat, maka dapat diketahui aliran daya sutu sistem kelistrikan yang telah dibuat dengan melakukan running load flow. Adapun langkahnya sebagai berikut:1. Klik Load Flow Analysis
2. Klik Run Load Flow
3. Maka akan didapatkan hasil simulasi yang ditunjukan dengan huruf berwarna merah seperti pada gambar di bawah, terdapat nilai daya aktif dan daya reaktif (P + JQ) serta prosentase tegangan.
4. Klik Display Options Pilih apa yang akan di tampilkan5. Klik Alert View
Untuk melihat kondisi hasil yang kurang bagus baik itu prosentase tegangan maupun peralatan yang spesifikasinya kurang baik juga tampilan overload.6. Klik Report Manager
Untuk menampilkan hasil simulasi loadflow yang lengkap. 7. Pilih Complete kemudian OK
8. File hasil analisis siap untuk di cetak.
B. ANALISISBerdasarkan hasil simulasi di atas dapat diketahui bahwa terdapat 8 bus yang mengalami tegangan di bawah norma atau under voltage. Bus yang kritis ditunjukkan dengan warna merah. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Dapat dilihat pada B10, B11, B8, dan B9 yang ratingnya hanya sebesar 0.435 kV namun karena beberapa penyebab yang menjadikannya turun hingga menjadi di bawah 98 %. Kondisi di bawah 98 % menandakan bus dalam keadaan under voltage meski belum pada level kritis. Demikian juga halnya pada bus 4,5,6, dan 7.Berdasarkan hasil simulasi di atas juga dapat dilihat terjadi drop tegangan pada saluran transmisi. Drop tegangan pada L1 sebesar 3.8%, L2 sebesar 2.6%, L3 sebesar 1.9%, dan L4 sebesar 2.7%.
Terdapat beberapa kemungkinan mengapa kondisi ini dapat terjadi, diantaranya yaitu:1. Transmisi terlalu panjang yang mengakibatkan terjadainya drop tegangan2. Beban teralu besar sehingga memperbesar drop tegangan
C. REKOMENDASIBerdasarkan hasil analisa dapat diberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki keandalan sistem.1. Panjang dari saluran transmisi dapat dikurangi sehingga drop tegangan dapat dikurangi atau diminimalkan. Panjang ideal supaya bus tidak berada dalam kondisi kritis yaitu rata-rata panjang transmisi sebesar 15 km. Berikut hasil simulasi setelah panjang saluran transmisi dikurangi.
Setelah panjang dari saluran transmisi diubah menjadi rata-rata 15 km semua bus dalam keadaan normal. Drop tegangan juga berkurang semua hingga di bawah 2 %.
2. Dipasang kapasitor bank untuk memperbaiki tegangan sehingga drop tegangan menjadi kecil.
D. KOMPARASI
Sebelum menggunakan kapasitor.
Sesudah dipasang kapasitor
E. KESIMPULANPenggunaan kapasitor pada bus dan beban dapat bekerja untuk mengurangi tegangan jatuh. Dengan menambahkan kapasitor pada beban maupun bus dapat memperbaiki stabilitas tegangan, faktor daya, memperbaiki aliran daya, mengurangi daya hilang. Perbandingan hasil analisis dapat dilihat pada gambar di atas. Selain itu dapat dilakukan juga dengan cara mengurangi panjang saluran transmisi.
Page 13