Upload
duongbao
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kegiatan
Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi Masyarakat Sipil
di Makassar
Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil yang dilaksanakan di Makassar
pada tanggal 2 s/d 5 April 2018 merupakan pelaksanaan lokalatih yang kedua dari 4 rangkaian
kegiatan lokalatih mobilisasi sumber daya yang dilakukakan oleh Yayasan Penabulu dan
diselenggarakan atas dukungan CEPF.
1. Peserta
Peserta Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil di Makassar terdiri dari 9
orang dari 9 organisasi mitra CEPF PFA 1 dan 3, antara lain:
1. Ni Made Sri Handayani, Support Koordinator Yayasan Idep
2. Topan Cahyono, Program manager Unit Perkumpulan YAPEKA
3. Marsel A. I. Korompis, Direktur Rumah Ganeca Sulut
4. Karno Batiran, Direktur Eksekutif Perkumpulan Payo - Payo
5. Sella Runtulalo, Ketua Umum Manengkel Solidaritas
6. Dimas Panji Pangestu, Kepala Divisi Program Balang Institute
7. Aniswati Syahrir, Program Officer/Manajer Program Lembaga JURnal Celebes
8. Erwin Setiawan, Manajer Keuangan FKKM
9. Samsared B. Barahma, Pengurus Perkumpulan Sampiri
Fasilitator dari Yayasan Penabulu yang terlibat dalam Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi Masyarakat Sipil di Makassar, antara lain:
1. Khairi Syah Fitria
2. Ratna Dwi Puspitasari
3. Suhud Ridwan
2. Catatan Pelaksanaan
Metode belajar yang digunakan dalam lokalatih ini adalah metode belajar orang dewasa, dimana
partisipasi dan keterlibatan peserta menjadi landasan utama bagi metode pembelajaran
bersama. Materi disampaikan oleh trainer dengan memberikan ruang tukar pengalaman antar
peserta dan simulasi bagi peningkatan keterampilan teknis serta diskusi/kerja kelompok untuk
menghasilkan rencana tindak lanjut yang akan dapat menjadi panduan operasional masing-
masing organisasi setelah lokalatih.
2.1. Agenda kegiatan pelaksanaan Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Makassar
Waktu Sesi
Hari Pertama
08.00 – 10.00 120” Pre tes, perkenalan peserta, penyepakatan alur dan gambaran lokakarya
10.00 – 10.15 15” Coffee Break
10.15 – 12.00 105” Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Mendefinisikan organisasi
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 15.00 120” Lanjutan: Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Praktik:
Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya organisasi
15.00 – 15.15 15” Coffee Break
15.15 – 17.00 105” Lanjutan: Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Praktik:
Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi dalam melakukan mobilisasi sumber daya dengan metode SWOT
Hari Kedua
08.30 – 09.00 30” Overview
09.00 – 10.45 105” Konsep dan Tujuan Mobilisasi Sumber Daya
Kerangka kerja mobilisasi sumber daya
Jenis-jenis mobilisasi sumber daya
Cerita keberhasilan
Mengidentifikasi bentuk sumber daya yang sesuai dengan organisasi
10.45 – 11.00 15” Coffee Break
11.00 – 12.00 60” Menyiapkan Organisasi Penggalang Sumber Daya
Mengidentifikasi kesiapan organisasi sebagai penggalang sumber daya
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
Waktu Sesi
13.00 – 14.00 60” Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi
Mengapa organisasi membutuhkan relawan?
Cerita – Pengelolaan Relawan
Mengelola Relawan
14.00 – 15.15 75” Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi
Praktik: Mengelola Relawan
15.15 – 15.30 15” Coffee Break
15.30 – 17.00 90” Maksimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Mobilisasi Sumber Daya
Kerangka kerja pemanfaatan TIK
Strategi Komunikasi Organisasi
Pemanfaatan Web dan social media
Hari Ketiga
08.30 – 09.00 30” Overview
09.00 – 10.30 90” Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Pemetaan aktor/ pihak luar yang mendukung kerja-kerja organisasi
Menemukan irisan kebutuhan antara organisasi dan pihak luar
Membangun strategi pendekatan dengan pihak luar
10.30 – 10.45 15” Coffee Break
10.45 – 12.00 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Membaca kebutuhan, melahirkan produk, dan mendirikan jembatan dalam pelibatan pihak luar
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 14.30 90” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Melibatkan pihak swasta/sektor bisnis dalam kerja-kerja organisasi
Strategi kemitraan dengan pihak swasta
Tahapan bermitra dengan sektor bisnis/pihak swasta
14.30 – 15.15 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Pengenalan Konsep Pelibatan Pihak dengan Metode Kanvas
15.15 – 15.30 15” Coffee Break
15.30 – Selesai 90” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Praktik:
Menyusun Konsep Pelibatan Pihak dengan metode kanvas
Hari Keempat
09.00 – 10.15 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Presentasi Konsep
10.15 – 10.30 15” Coffee Break
Waktu Sesi
10.30 – 12.00 90” Cerdas dalam Mengelola Energi
Kondisi saat ini, pemahaman arus energi organisasi
Model pengelolaan energi dengan fokus pada pertumbuhan internal organisasi
Prespektif donor sebagai investor
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 15.00 120” Rencana Aksi Organisasi Produk Mobilisasi Sumber Daya Organisasi
15.00 – 15.15 15” Coffee Break
15.15 – 15.45 30” Post Tes
15.45 – 17.00 45” Penutup Penilaian bersama atas hasil dan capaian lokakarya
Apresiasi dan selebrasi
Administrasi
Selesai
2.2. Tahapan dalam pelaksanaan Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Makassar
Hari ke 1
Pada hari pertama, kegiatan lokalatih dimulai dengan perkenalan. Perkenalan dilakukan dengan
cara masing-masing peserta untuk menggambar di kertas tentang organisasi yaitu nama, fokus
isu, area intervensi dan area kerja organisasi. Hasil gambar di presentasikan oleh masing-masing
peserta sekaligus memperkenalkan nama dan posisi peserta dii organisasi. Setelah perkenalan
dilakukan, fasilitator memaparkan tentang agenda untuk empat hari kedepan.
Dimulai dengan materi pertama yaitu tentang “Mengapa Organisasi Masyarakat Sipil Melakukan
Mobilisasi Sumber Daya?”. Mengawali materi pertama, masing-masing peserta diajak untuk
menceritakan alasan mengapa organisasinya melakukan mobilisasi sumber daya. Beragam
jawaban yang disampaikan oleh masing-masing peserta, mayoritas jawaban adalah
menghilangkan ketergantngan organisasi kepada lembaga donor. Akan tetapi pada intinya
adalah mobilisasi sumberdaya dilakukan untuk melanjutkan kerja-kerja organisasi.
Setelah melakukan penggalian peserta mengapa OMS melakukan mobilisasi sumber daya,
peserta diajak untuk mengingat kembali tentang visi dan misi organisasi, mengingat kembali apa
mimpi organisasi, apakah kerja-kerja yang dilakukan organisasi sesuai dengan tujuan organisasi.
Diskusi terkait visi dan misi organisasi bersama peserta ini mendorong peserta untuk kembali lagi
kepada alasan mengapa organisasi berdiri. Kemudian mengajak peserta untuk melihat apakah
misi yang dilakukan untuk mencapai visi sudah sesuai. Diskusi ini sebagai bentuk refleksi atas
kerja-kerja di masing-masing organisasinya.
Membahas tentang misi organisasi, peserta diarahkan pada sebuah pertanyaan tentang sumber
daya apa yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan misi organisasi. Peserta diajak untuk
mengidentifikasi sumber daya apa saja yang dibutuhkan dan sumber daya apa yang sudah dimiliki
oleh masing-masing organisasi. Peserta per organisasi melakukan simulasi menggunakan kertas
plano dengan mengidentifikasi:
a. Sumber daya apa yang dibutuhkan organisasi untuk mendukung misi dan memberikan
peringkat dari masing-masing sumber daya yang dibutuhkan mana yang dianggap paling
penting
b. Sumber daya yang dimiliki organisasi saat ini dan membandingkan dengan sumber daya yang
dibutuhkan, jika yang dibuthkan sudah dimiliki maka berapa presentase yang telah dimiliki
sehingga bisa diketahui berapa presentase yang dibutuhkan oleh organisasi
Dalam tahapan ini, selain mengenali sumber daya yang dibutuhkan, organisasi juga bisa melihat
saat ini apa saja sumber daya yang sudah dimiliki oleh organisasi. Dengan begitu, organisasi akan
mengetahui sumber daya apa yang masih harus dipenuhi untuk kelanjutan kerja-kerja organisasi.
Setelah masing-masing organisasi memahami tentang kebutuhan sumber daya bagi organisasi,
dan melihat sumber daya organisasi yang dimiliki, peserta diajak untuk melihat lagi ke dalam
organisasi dan mengingat dalam kurun waktu 3 sampai dengan 5 tahun terakhir apa yang terjadi
dengan organisasi. Kemudian melihat keluar dan membayangkan kira-kira trend apa yang akan
terjadi dalam 5 tahun kedepan. Trend ini bisa jadi mempengaruhi dengan kondisi yang terjadi di
organisasi 3 sampai 5 tahun terakhir. Kemudian, peserta diajak untuk membayangkan, akan
menjadi organisasi yang seperti apa dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
Diskusi tentang “Apa yang terjadi pada organisasi 3 sampai 5 tahun terakhir”, “Trend yang akan
muncul dalam 3 sampai 5 tahun kedepan”, dan “Apa yang terjadi dengan organisasi 5 tahun
kedepan” mengajak peserta untuk melihat tantangan dan peluang yang harus dihadapi organisasi
dalam melakukan mobilisasi sumber daya. Dari tahapan inilah peserta kemudian diajak untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam melakukan mobilisasi
sumber daya organisasi menggunakan metode SWOT. Metode ini dilakukan untuk organisasi bisa
mengenali kekuatan dan kelemahan organisasi terkait sumber daya dan mengidentifikasi peluang
apa yang bisa diambil oleh organisasi dan tantangan apa yang harus dihadapi oleh organisasi
dalam pemenuhan sumber daya untuk melanjutkan kerja-kerja organisasi.
Lokalatih hari kesatu diakhiri dengan peserta menyampaikan harapan untuk proses lokalatih
selama empat hari kedepan.
Hari ke 2
Pada hari kedua, kegiatan lokalatih dimulai dengan mengingat kembali materi yang telah
didiskusikan di hari pertama selama 30 menit. Lalu dilanjutkan dengan materi “Konsep dan
Tujuan Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil”. Penyampaian materi ini lebih
kepada paparan tentang sumber daya organisasi dan mobilisasi sumber daya organisasi. Peserta
juga diajak untuk memahami peran mobilisasi sumber daya bahwa betapa pentingnya melakukan
mobilisasi sumber daya untuk keberlanjutan kerja-kerja organisasi. Peserta diharapkan untuk
bisa menentukan bentuk mobilisasi sumber daya apa yang sesuai dengan karakteristik dan basis
kerja masing-masing organisasi. Secara umum, ada 3 basis kerja organisasi yaitu organisasi
berbasis konstituen, organisasi berbasis kompetensi dan organisasi berbasis advokasi.
Berdasarkan karateristik dan basis kerja organisasi akan mempengaruhi bentuk mobilisasi
sumber daya yang bisa dilakukan oleh organisasi. Pada sesi ini, masing-masing organisasi diajak
untuk menentukan bentuk mobilisasi sumber daya apa yang sesuai dengan organisasinya dengan
menempelkan sticker pada template bentuk mobilisasi sumber daya yang telah disediakan.
Sebelum istirahat siang, peserta diajak untuk melihat kedalam organisasi masing-masing apakah
organisasinya telah cukup siap untuk melakukan mobilisasi sumber daya dengan materi
“Menyiapkan Organisasi Sebagai Penggalang Sumber Daya”. Materi ini merupakan kesimpulan
dari diskusi “Mengapa organisasi melakukan mobilisasi sumber daya” dan “Konsep dan tujuan
mobilisasi sumber daya”. Dalam penyampaiannya, lebih ditekankan bahwa, organisasi yang
mampu melakukan mobilisasi sumber daya adalah organisasi yang; 1) Siap menghadapi dinamika
perubahan yang begitu cepat, artinya adalah organisasi yang sering untuk melihat kedalam untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan, dan organisasi yang sering melihat keluar untuk
membaca peluang dan menghadapi tantangan, 2) Fokus pada pengelolaan sumber daya yang
dimiliki, artinya organisasi tidak hanya fokus pada pencarian sumber daya tapi juga harus
melakukan penguatan organisasi. Selain dua hal tersebut, organisasi harus mempunya tujuan dan
hasil yang jelas dalam melakukan mobilisasi sumber daya, 3) Organisasi yang dalam melakukan
mobilisasi sumber daya mampu menyeimbangkan antara tujuan dan hasil yang diharapkan
antara individu, organisasi dan penerima manfaat, 4) Organisasi masyarakat sipil sebagai
pengelola dana publik yang mampu untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas kepada
publik.
Setelah istirahat siang, peserta diajak untuk berdiskusi tentang pengelolaan relawan dengan
materi “Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi”. Sebagian besar organisasi peserta
sudah melakukan perekrutan relawan sehingga dalam penyampaian materi di sesi ini lebih
banyak memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana
organisasi melakukan pengelolaan relawan. Secara umum pengelolaan relawan yang dilakukan
oleh beberapa organisasi peserta lokalatih belum sistematis. Pengelolaan relawan lebih banyak
dilakukan pada pelibatan kegiatan atau sesuai idengan kebutuhan proyek. Artinya, organisasi
belum menempatkan relawan sebagai peluang regenerasi dan sumberdaya yang dapat
mendukung visi dan misi organisasi kedepan. Diskusi bersama peserta kemudian diarahkan ke
cara bagaimana mengelola relawan secara sistematis, antara lain:
1) Planning, adalah sebuah perencanaan untuk mengidentifikasi sejauh mana organisasi
membutuhkan relawan, relawan yang seperti apa yang dibutuhkan oleh organisasi, apa
penugasan-penugasan yang akan diberikan kepada relawan, berapa alokasi pendanaan yang
dibutuhkan dalam melakukan pengelolaan relawan dan darimana sumber pendanaan yang
digunakan, dan bagaimana mengantisipasi permasalahan yang muncul dengan adanya
relawan di organisasi.
2) Rekruitmen lebih kepada bagaimana metode organisasi melakkan rekriutmen relawan.
3) Orientasi dan training, bagaimana organisasi membuat relawan untuk bisa mengenali dan
memiliki organisasi, dan penguatan kapasitas apa saja yang harus diberikan kepada relawan
untuk bisa menyelesaikan penugasan dalam membantu kerja-kerja organisasi.
4) Monitoring dan evaluasi, bagaimana organisasi melakukan monitoring dan evaluasi atas
penugasan-penugasan yang diberikan kepada relawan, yang hasil dari monitoring dan
evaluasi akan dijadikan dasar untuk keputusan-keputusan yang diambil terkait keberlanjutan
relawan, misalnya kebutuhan untuk lebih meningkatkan kapasitas atau memberikan
penugasan yanglebih tepat.
5) Pengakuan/recognition, dimana pengakuan dan penghargaan kepada relawan harus
diberikan kepada organisasi, tidak selalu dalam bentuk barang akan tetapi dalam bentuk
apapun yang bisa memberikan semangat bahwa relawan sangat membantu kerja-kerja
organisasi.
Penekanan dalam diskusi terkait dengan pengelolaan relawan di organisasi adalah relawan
sebaagai salah satu aset organisasi yang seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya.
Setelah sesi “Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi”, materi dilanjutkan dengan
“Maksimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Mobilisasi Sumber Daya Organisasi”. Dalam sesi ini
peserta diajak untuk melihat sejauh apa TIK bisa dimanfaatkan untuk melakukan kerja-kerja
mobilisasi sumber daya. Dalam melakukan mobilisasi sumber daya, pemanfaatan TIK sangat
penting untuk bisa membuat pihak luar mengenali organisasi. Penyampaian materi ini lebih
kepada bagaimana metode pemanfaatan TIK dan apa saja yang bisa dilakukan oleh organisasi
dalam pemanfaatannya. Fasilitator mengajak untuk melihat website masing-masing organisasi,
apakah informasi yang disampaikan di website sudah cukup informatif untuk mengenalkan siapa
organisasinya. Belum banyak organisasi peserta lokalatih di Makassar yang memiliki website,
kebanyakan organisasi memanfaatkan facebook dan blog untuk mendokumentasikan hasil-hasil
kerja organisasi meskipun secara pemanfaatan juga belum maksimal.
Diskusi tentang pemanfaatan TIK sebagai penutup lokalatih hari kedua.
Hari ke 3
Pada hari ketiga, diawali dengan materi “Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak”. Para pihak
yang dimaksud disini adalah pihak-pihak diluar organisasi yang mendukung kerja-kerja organisasi.
Dalam sesi ini, peserta melakukan simulasi untuk mengidentifikasi siapa pihak-pihak luar yang
bisa dilibatkan untuk mendukung kerja-kerja organisasi. Identifikasi dilakukan dengan
menggunakan template berisi empat kotak yaitu; Kotak 1 mengidentifikasi pihak yang sangat
strategis dan dekat, kotak 2 mengidentifikasi pihak yang sangat strategis tetapi jauh, kotak 3
mengidentifikasi pihak yang kurang strategis tetapi dekat, dan kotak 4 mengidentifikasi pihak
yang kurang strategis dan jauh.
Setelah melakukan identifikasi pihak menjadi empat tingkat strategis, peserta diajak untuk
mengidentifikasi irisan kebutuhan dari masing-masing pihak yang dilibatkan dan dukungan apa
yang diharapkan oleh organisasi dari pihak-pihak yang dilibatkan. Berdasarkan dari irisan
kebutuhan antara pihak dan bentuk dukungan yang diharapkan oleh organisasi, selanjutnya
dilakukan identifikasi strategi pendekatan yang harus dilakukan untuk menjalin kerjasama
dengan pihak tersebut. Tentunya kepada masing-masing pihak mempunyai strategi yang
berbeda.
Poin penting yang ditekankan kepada peserta adalah, ketika organisasi akan melakukan
kerjasama dengan pihak luar maka organisasi harus mempunyai sebuah “produk”. Produk
organisasi bukanlah program atau kegiatan, produk juga tidak selalu berupa barang, bisa berupa
unit layanan, menu layanan, tools/perangkat, dan juga kerja kolaboratif. Produk bisa lahir dari
sebuah program/proyek yang telah dijalankan, ataupun sebaliknya bisa melahirkan
program/proyek. Produk organisasi inilah yang akan ditawarkan kepada pihak luar yang akan
dilibatkan sebagai dasar kerjasama.
Dalam memahami produk organisasi, metode yang digunakan adalah menggunakan kanvas.
Metode kanvas akan memandu peserta untuk menyusun sebuah konsep sederhana dalam
melahirkan produk. 7 poin penting dalam metode kanvas antara lain:
1. Menentukan siapa penerima manfaatnya. Dalam menentukan penerima manfaat, organisasi
harus mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh penerima manfaat. Dalam
mengidentifikasi permasalahan, organisasi harus bisa melihat lebih jauh lagi apa yang
melatar belakangi permasalahan tersebut. Dengan begitu, organisasi bisa menentukan apa
yang bisa diberikan kepada penerima manfaat.
2. Menentukan produk. Dalam menentukan produk, organisasi harus bisa memastikan bahwa
produk yang dilahirkan bisa menjawab kebutuhan/permasalahan yang dihadapi oleh
penerima manfaat.
3. Strategi yang digunakan dalam menjalankan produk organisasi.
4. Metode/cara yang dilakukan dalam melaksanakan strategi-strategi dalam mewujudkan
produk.
5. Pihak luar yang dilibatkan. Pihak luar yang dilibatkan adalah pihak-pihak diluar organisasi dan
diluar penerima manfaat. Bisa dari swasta, pemerintah, dan individu yang bisa mendukung
kerja-kerja organisasi
6. Bentuk dukungan yang diharapkan dari pihak yang dilibatkan. Jika pihak yang dilibatkan lebih
dari satu maka dalam mengidentifikasi dukungan yang diharapkan tentunya berbeda antara
pihak yang satu dengan pihak yang lain. Dalam menentukan bentuk dukungan dari pihak
yang dilibatkan, organisasi harus mempertimbangkan juga irisan kebutuhan antara
organisasi dengan pihak yang dilibatkan. Komitman apa yang bisa diberikan organisasi
kepada pihak yang dilibatkan.
7. Strategi untuk mengajak kerjasama pihak yang dilibatkan. Dikarenakan pihak yang dilibatkan
adalah dari luar organisasi, maka organisasi harus menyiapkan strategi-strategi dalam
mengajak kerjasama dengan pihak luar supaya pihak luar bersedia mendukung kerja-kerja
organisasi.
Sebelum peserta melakukan simulasi menyusun produk organisasi, peserta diberikan tips
bagaimana strategi untuk bekerja sama dengan pihak swasta dengan materi “Bagaimana Cara
Melibatkan Private Sektor/Pihak Swasta Dalam Kerja-kerja Organisasi”.
Menutup sesi hari ketiga, peserta melakukan simulasi menyusun konsep produk menggunakan
metode kanvas dengan berkolaborasi. Ada tiga konsep yang kemudian di presentasikan oleh
masing-masing kelompok organisasi antara lain:
a. Kelompok FKKM, IDEP dan Balang Istitute dengan prduk kolaborasi Kelompok Pengelola
Ekopisata
b. Kelompok Jurnal celebes dan Payo-payo dengan produk kolaborasi Youth Preneur House
c. Kelompok Perkumpulan Ganeca, YAPEKA, Manengkel, dan Sampiri dengan produk
kolaborasi Minahasa Cinta Penyu
Hari ke 4
Pada hari keempat, kegiatan lokalatih dimulai dengan post tes. Setelah post tes, peserta diajak
diskusi tentang “Merubah Paradigma dan Mengelola Energi”. Diskusi di hari keempat ini adalah
refleksi dari materi yang sudah disampaikan selama 3 hari. Sebelum diarahkan ke perubahan
paradigma, peserta diajak untuk melihat tantangan yang dihadapi oleh organisasi masyarakat
sipil di Indonesia antara lain dengan adanya donor yang berubah negara sasaran pendanaan, pola
penyaluran pendanaan yang berbeda tidak lagi langsung kepada organisasi pelaksana,
transformasi Indonesia menjadi negara “Middle Income Country”, banyaknya organisasi
masyarakat sipil baru yang lahir, perubahan pandangan masyarakat melihat organisasi
masyarakat sipil, dan beberapa tantangan lainnya.
Merubah paradigma yang dimaksud adalah merubah pemikiran tentang donor sebagai pemberi
dana untuk bisa diajak kerjasama sesuai dengan visi misi organisasi, bukan sebagai pembeli jasa
organisasi yang kemudian membuat organisasi tidak memiliki posisi tawar. Untuk menjadi
organisasi yang memiliki posisi tawar, organisasi harus melakukan pola yang berbeda dari yang
sudah dilakukan sebelumnya yaitu: 1) Organisasi tidak hanya fokus kepada pelaksanaan
program, tetapi harus fokus dalam melakukan penguatan kapasitas organisasi dan inovasi baru,
2) Transparansi dan akuntabilitas, 3) Komunikasi publik dan publikasi organisasi, 4) Pengelolaan
data, informasi dan pengetahuan, dan memaksimalkan TIK sebagai dasar mengembangkan
tawaran investasi baru.
Setelah istirahat siang, semua peserta menyusun Rencana Aksi Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi.
Lokalatih hari keempat diakhiri dengan peserta menyampaikan masukan dan kesan selama 4
hari berproses.
3. Kesimpulan
Dalam melakukan mobilisasi sumber daya, organisasi peserta Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
mitra CEPF di Makassar ada yang sudah melakukan kerja-kerja mobilisasi sumber daya dengan
melibatkan pihak swasta (CSR) yaitu Manengkel, IDEP dan YAPEKA. Sedangkan 6 organisasi yang
lain belum melakukan kerja sama dengan pihak swasta. Mobilisasi sumber daya dengan
menggalang relawan dilakukan oleh seluruh organisasi peserta, akan tetapi dalam pengelolaan
relawan masih berbeda-beda, ada yang relawan hanya digalang untuk event atau proyek, tapi
ada beberapa organisasi yang memang mengelola relawan dan menyiapkan untuk regenerasi.
IDEP justru memanfaatkan organisasi penggalang relawan untuk mengirimkan relawan yang
sesuai dengan SDM yang dibutuhkan oleh IDEP.
Unit usaha baru dilakukan oleh beberapa organisasi yaitu YAPEKA dengan usaha tiket, IDEP
dengan usaha percetakan dan media, Payo-payo dengan penyedia jasa riset. Sebagian besar
organisasi melakukan penggalangan dana melalui donasi individu yaitu kontribusi staf dan juga
dengan bekerja sama dengan lembaga donor.
Dalam proses lokalatih selama 4 hari di Makassar, secara keseluruhan materi yang secara
sistematis dan saling terkait antara materi yang satu dengan materi yang lainnya sehingga
peserta juga bisa melakukan diskusi dan simulasi secara sistematis pula, maka secara keseluruhan
materi akan bisa diterapkan di organisasi dalam melaksanakan kerja-kerja mobilisasi sumber
daya. Akan tetapi dengan proses mobilisasi yang dijalankan antara organisasi yang satu dengan
yang lain berbeda, dan juga memiliki pengalaman yang berbeda maka ekspektasi peserta dalam
lokalatih yang dilakukan selama 4 hari juga berbeda. Beberapa organisasi yang saat ini memiliki
jaringan pendanaan yang lebih dari 3 merasa bahwa seharusnya dalam lokalatih ini lebih spesifik
kepada tema tertentu misalnya khusus materi pelibatan pihak swasta, mengelola dan
memanfaatkan TIK, dan unit usaha untuk OMS. Akan tetapi beberapa organisasi menganggap
dengan rangkaian materi yang disajikan dan didiskusikan bersama cukup membantu dalam
memulai proses dan pengembangan pelaksanaan mobilisasi sumber daya, khususnya dalam
materi penyajian konsep produk organisasi menggunakan metode kanvas.
4. Rencana Aksi Mobilisasi Sumber Daya Organisasi – Makassar
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
PERKUMPULAN PAYO – PAYO
Hal yang menjadi periotas organisasi saat ini adalah membangun kemandirian organisasi secara finansial. Paling tidak untuk biaya operasional kantor minimum dan untuk mendanai program-program inisiatif organisasi yang diharapkan dapat dicapai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan. Saat ini organisasi sudah mengidentifikasi kemungkinan unit usaha yang bisa dikerjakan, yaitu unit usaha perkebunan skala menengah (50-100 ha). Organisasi sudah memiliki dana yang bisa
- Modal usaha - Sarana & Prasarana
(kantor sendiri dan kendaraan)
- Skill SDM dalam menulis & Riset
- Jaringan Ke pemerintah-pemerintah desa
- Jaringan yang baik dengan kelompok-kelompok tani di beberapa desa.
- Relawan/program relawan
- Anggota panel expert
Pengembangan unit usaha perkebunan
Dalam kurun waktu 5 tahun, organisasi PAYO-PAYO bisa mandiri secara finansial, dalam hal biaya operasional minimum kantor, dan bisa membiayai program-program pengorganisasian desa inisiatif organisasi.
Memulai usaha perkebunan skala menengah (50 – 100 Ha), bekerjasama dengan kelompok-kelompok tani di Kampung Batu Rajang, Berau Kalimantan Timur, kelompok tani tersebut memiliki lahan yang belum dikelola, bisa dikelola skema kerjasama.
April 2018
- Dukungan pemerintah desa
- Dukungan kelompok tani pemilik lahan
- Modal usaha - Jaringan pemasaran
komoditi perkebunan yang dihasilkan (Jagung, Kacang tanah)
- Lobby dengan pemerintah desa dan kelompok tani
- Presentasi ide kerjasama dengan kelompok-kelompok tani
- Analisis/studi kelayakan komoditi yang akan dikerjakan
- kickoff
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
dijadikan sebagai modal usaha perkebunan.
JURNAL CELEBES
- Kekurangan SDM. Sejak lima tahun terakhir JURnaL celebes belum pernah melakukan mobilisasi SDM, baik melalui perekrutan secara langsung maupun dengan sistem volunteer/relawan.
- Belum ada kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas untuk para staf lembaga.
- Belum ada sistem keuangan yang akuntabel dan transparan.
- TIK belum dimanfaatkan secara maksimal untuk memperluas jaringan
- 5 orang staf yang belum maksimal bekerja untuk pengembangan lembaga.
- Legalitas lembaga - Jaringan (CSOs,
pemerintah, donor, media dll)
- TIK (website, Facebook)
- Sarana dan prasarana kerja (laptop, komputer, kamera, peralatan kantor, dll
- Merekrut volunteer/relawan yang konsen dan berminat pada isu-isu advokasi lingkungan dan media. (rencana aksi ini akan didahului dengan kajian dan analisis, untuk menyusun strategi berdasarkan kebutuhan SDM)
- Memaksimalkan fungsi TIK (media sosial) untuk keperluan branding
- Muncul SDM-SDM baru untuk regenerasi
- Brand lembaga bisa lebih luas dan mampu menarik jaringan-jaringan baru, dan mampu menarik perhatian donor-donor baru.
- Ada unit usaha sebagai sumber fundraising
- Melibatkan jaringan (lembaga mahasiswa, media, CSO lain) untuk proses perekrutan volunteer/relawan.
- Memaksimalkan promosi melalui TIK yang dimiliki lembaga dan media massa.
- Menentukan staf yang bertanggungjawab untuk masing-masing kegiatan mobilisasi (rekrutmen volunteer, unit usaha, dll)
- Membuat unit usaha yang sesuai dengan kapasitas lembaga.
Butuh diskusi dengan direktur
- Dana - Koordinator
relawan/volunteer - Jaringan (kampus,
CSO dll)
- Melakukan sosialisasi dalam bentuk seminar di kampus-kampus untuk merekrut relawan/volunter.
- Menentukan staf (dapat berupa volunteer) yang bertugas khusus untuk pengelolaan TIK
- Membuat proposal kepada korporat.
- Mencari sponsor lain.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
maupun brand lembaga.
- Belum ada kantor permanen, masih menggunakan sistem kontrak tahunan.
- Pendanaan masih bergantung dari donor. Belum ada sumber pendanaan lain.
- Staf bekerja project-based.
lembaga dan membangun jaringan dengan multistakeholder.
- Memaksimalkan fungsi website, dengan melakukan perbaikan desain dan konten sesuai visi misi lembaga, dan untuk kebutuhan branding.
- Membangun jaringan dengan korporat untuk melihat potensi/peluang CSR.
- Membuat produk yang berguna untuk fundraising
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
dalam bentuk unit usaha
PERKUMPULAN SAMPIRI
Perkumpulan Sampiri memahami bahwa di dalam lembaga maupun di luar lembaga terdapat sumber daya yang sangat potensial dalam mengembangkan lembaga dalam mewujudkan visi dan menjalanakan fungsi dan misi, melalui pelaksanaan program dan kegiatan. Namun sumber daya tersebut masih berdiri terpisah-pisah. Biasanya sumber-sumber daya itu diingat, dilirik, atau dimanfaatkan pada saat tiba waktu pelaksanaan suatu kegiatan. Belum ada pemikiran untuk mengelola sumber daya itu sebagai suatu bagian dalam perencanaan pengembangan
Perkumpulan Sampiri memiliki sumber daya non finansial dan finansial. - Sumber daya non
finansial berupa SDM berjumlah 9 orang, dokumen-dokumen legal, dan AD/ART, media sosial
- Sumber daya finansial berupa: Aset dan dana
- Memperkenalkan istilah dan makna dari mobilisasi sumber daya kepada semua komponen lembaga
- Mengajak komponen lembaga untuk mulai menginisiasi mobilisasi sumber daya lembaga
- Membangun mekanisme atau SOP pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, dan pengelolaan program.
- Semua komponen lembaga memahami sumber daya yang ada disekitar lembaga yang dapat diberdayakan untuk mendukungan penyelenggarakan lembaga dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi.
- Komponen lembaga mulai memikirkan cara memobilisasi sumber daya yang dimiliki.
- Adanya SOP pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, pengelolaan program.
- Produk lembaga menjadi sumber pendanaan lembaga atau menjadi
- Pertemuan internal - Pelatihan staf keuangan - Bekerjasama dengan produk
lembaga - Menyusun panduan
pembelajaran dari pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki personal.
- Menggiatkan pemanfaatan media social.
Tahun 2018 - Materi tentang mobilisasi sumber daya
- Pelatihan pengelolaan keuangan
- Kelompok pengelola produk
- Mencari sumber daya manusia yang mempu mengelola sosmed.
- Mengikutkan staf keuangan dalam pelatihan pengelolaan keuangan yang akan dilaksanakan oleh mitra CEPF.
- Membangun ide bersama dengan kelompok pengelola produk.
- Membangun kemitraan untuk mendapatkan input dalam mengembangkan SOP-SOP lembaga.
- Bekerja sama dengan tenaga professional sebagai mitra atau relawan.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
lembaga, apalagi dinilai sebagai suatu modal dalam mendukung lembaga. Sistem manajemen dan pengelolaan lembaga dan administrasi sudah mulai diterapkan namun belum dilembagakan. Pengetahuan dan keterampilan sudah dimiliki dan diperoleh staf da pengurus saat ini sudah mulai dilembagakan menjadi pengetahuan dan keterampilan lembaga.
- Memberdayakan produk-produk lembaga.
- Melembagakan pengetahuan dan keterampilan personal menjadi pengetahuan dan keterampilan lembaga
- Memanfaatkan asset dan dana untuk peningkatan kapasitas lembaga dan inovasi kegiatan.
- Memberdayakan media sosial
pelaksana program lembaga melalui upaya mandiri produk.
- Lembaga memiliki pengetahuan dan keterampilan.
- Dana yang terbatas dapat dijadikan modal untuk pengembangan kapasitas lembaga.
- Media social menjadi salah satu alat untuk mempublikasi kegiatan lembaga.
Manengkel Solidaritas
- Administrasi: masih perlu adanya rencana jangka panjang pendek dan
Staff: ada 9 staff inti sebagai project implementer
- Bersama penasihat dan staff, kami akan membahas dan
- Kemajuan lembaga semakin baik dan terarah mengacu pada Rencana
- Mengadakan Rapat 3 tahunan lembaga, menggunakan diskusi terbukan dan interaktif, serta
2018-2019
1. Mengadakan Rapat 3 tahunan, menyusun Rencana Strategy jangka panjang.
- Menyusun Rencana strategy jangka panjang lembaga
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
jangka organisasi dalam bentuk dokumen sebagai acuan mencapai visi besar lembaga. Beberapa SOP yang pendukung operational masih perlu di buat.
- Dana: Pendapatan
organisasi masih berpusat pada proyek-proyek yang masuk dengan pembebanan biaya operasional sebagai direct cost project, sehingga Manengkel belum memiliki simpanan yang dapat digunakan untuk produk baru lembaga.
- Teknologi: Peran IT menjadi salah satu kebutuhan utama dalam mempublikasikan
Website, facebook, jarigan internet, perangkat computer Ada 4 donor tetap yang masih terikat, termsauk 3 dana csr. Legal standing lembaga sudah dimiliki.
menyusun Rencana Strategy organisasi jangka menengah dan jangka panjang.
- Mendesign unit usaha sebagai produk program, untuk mendapatkan dana simpanan lembaga.
- Merekrut 1 orang untuk mengisi posisi staff HR
- Menjaring perusahaan yang memiliki irisan program sama yang didanai dari dana CSR.
- Menyusun SOP administrasi yang belum ada, seperti
Strategy Jangka panjang organisasi.
- Organisasi mempunyai dana simpanan untuk mengembangan program dan produk tanpa tergantung dari lembaga donor melalui unit usaha yang dimiliki.
- Pengaturan dan administrasi terkait staff semakin baik dan struktur organisasi menjadi lebih lengkap dengan terisinya posisi HR
- Barang inventaris kantor semakin rapid an terjaga dengan adanya SOP peminjaman Barang.
- Terbuka kesempatan yang lebih luas pihak luar mengenal organisasi kami melalui website yang
menggunakan metode SWOT untuk menghasilkan Rencana Strategy Jangka panjang organisasi.
- Menganalisa program yang ada yang memiliki potensi menghasilkan minimal 1 produk lembaga, yang dapat dikelolah sebagai unit usaha.
- Membuka informasi perekrutan tenaga HR melalui media social.
- Tim pelaksana rapat 3 tahunan
- 3 orang penasihat organisasi; 2 dari universitas Samratulangi dan 1 dari lembaga internasional
- Relasi seperti; AJI, dan DKP
2. Menganalisa program yang ada yang memiliki potensi menghasilkan minimal 1 produk lembaga, yang dapat dikelolah sebagai unit usaha. - Staff inti
lembaga,Tim pengkaji program yang terdiri dari penasihat, pemerintah, dan rekanan NGO lain.
3. Membuka informasi perekrutan tenaga HR melalui media social. Fasilitas media social yang dimiliki, dan
- Melihat kembali VISI dan MISI organisasi
- Mengukur Kekuatan dan Kelemahan serta Peluang dan Ancaman yang ada sebagai bahan pertimbangan membuat Rencana Strategy jangka panjang lembaga.
- Mendapatkan masukan dan pendapat sebanyak banyaknya dari peserta rapat terlebih dari para penasihat lembaga.
- Menganalisa program yang ada yang memiliki potensi menghasilkan minimal 1 produk lembaga, yang
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
keberadaan lembaga, wadah campaign, dan penjaringan pendanaan baru termasuk relawan dan donasi. Perbaikan qualitas website, serta penyediaan system Data Base bagian didalam kebutuhan IT.
- Sumberdaya manusia: hingga saat ini posisi human resources masih kosong, dan masih terpusat pada pimpinan. Tertib administrasi terkait kontrak staff Setiap staff masih dilakukan berdasarkan project dan sangat sederhana.
SOP peminjaman Barang.
- Meningkatkan kualitas website
lebih komunikatif dan menarik
rekan-rekan yang dapat menyebarkan informasi terkait.
dapat dikelolah sebagai unit usaha.
- Memetakan minimal 3 program dimana penerima manfaat adalah lembaga.
- Menganalisa dan mendesign produk dengan mengukur kemampuan dan kapasitas Sumberdaya Organisasi yang dimiliki serta menilai dampak jangka pendek dan panjang terhadap organisasi, yang hasil akhirnya adalah tidak keluar dari Core dan Visi-Misi lembaga.
- Membuka informasi perekrutan tenaga HR melalui media social.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
- Mempertimbangkan pos biaya yang efisien dengan merekrut 1 tenaga fresh graduate dari fakultas management jurusan HR.
YAPEKA
Belum maksimal dalam pengelolaan unit usaha dan volunter
- SDM - Dokumen legalitas - Database - Jejaring - Dana - Sarana dan
prasarana - TIK
- Pelegalan unit usaha dan dokumen-dokumen pendukungnya, supaya mampu bergerak lebih aktif
- Pengembangan program terkait volunter yang lebih terstruktur
- Legalnya unit usaha dengan dokumen pendukungnya, sehingga mampu merealisasikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
- Terbentuknya unit/program yang menangani volunter dengan lebih terstruktur, sehingga tercapai proses keberlanjutan dan regenerasi dalam tahap selanjutnya
- Dengan unit pengembangan program
- Terkait unit usaha, sedang dalam proses untuk pelegalan status
- Terkait volunter, akan secepatnya di jalankan, beberapa sudah dijalankan dengan pendekatan langsung dari penerima manfaat dari program yang sedang dilaksanakan.
- Unit Pengembangan program
- Kebijakan organisasi
- Peningkatan SDM - Peningkatan
branding organisasi - Open recruitment
yang lebih umum, tidak terkait program.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM
Saat ini, ada beberapa hal terkait keterbatasan sumber daya, diantaranya : 1. Keterbatasan SDM
yang terlibat di struktur manajemen organisasi. Dalam organisasi kami menyebutnya Staf Sekretariat Nasional. Ini masih dibutuhkan, setidaknya untuk Staf Program dan Staf Pencairan Dana/Fundraising. Belum ada pula staf FKKM di masing-masing wilayah sebaran FKKM atau wilayah kerja.
2. Keterbatasan Dana Operasional dan Program, baik di Sekretariat Nasional maupun di Wilayah.
Saat ini organisasi sudah memiliki; - Legalitas Lembaga,
seperti akta pendirian, SKT, NPWP, Statuta FKKM
- Standar operasional prosedur, SOP keuangan dll
- Aset TIK, seperti Laptop, PC, jaringan online
- Aset Peralatan Kantor & Furniture, TV, meja, lemari, kursi dll
- SDM yang memadai, baik staf sekretariat nasional maupun pengurus nasional.
- Dana operasional yang cukup untuk sekretariat nasional.
- Data dan Informasi, data mitra organisasi, data hibah/penerimaan donor dll
Mobilisasi sumber daya berdasatkan poin 1 - Untuk
mengatasi kekurangan SDM di staf Sekretariat Nasional, perlu dilakukan recruitment/hired secara Part Time, untuk mengisi kebutuhan tambahan Staf Program dan Staf Fundraising. Untuk memenuhi kebutuhan staf FKKM wilayah, bisa dilakukan recruitment staf part time, jam kerja virtual, based on
Berdasarkan poin 3: 1. Terpenuhinya SDM
yang dibutuhkan untuk tambaha Staf Sekretariat Nasional dan Staf FKKM wilayah, untuk jangka pendek terlebih dahulu(1 tahun).
2. Tercukupinya dana operasional minimal per tahunnya untuk periode 3 tahun mendatang, dan dana program minimal untuk periode 1 tahun.
3. Terlembagakannya relawan FKKM, sebagai organisasi sayap organisasi.
Berdasarkan poin 3: 1. Recruitment langsung,
dengan metode pra-kualifikasi.
2. Pengajuan Proposal ke CSR, berbagi rencana kerja dengan mitra/CSO lain yang pada akhirnya bisa dilakukan sharing anggaran, fundraising secara online untuk salah satu atau dua program yang isunya sudah menjadi perhatian publik. Isu perusakan hutan dst.
3. Open Recruitment di kampus IPB
Secara keseluruhan, metode pelaksanaan poin 5 akan dilakukan inisiasinya dan pelaksnanaannya dalam jangka waktu 2 tahun ini dimulai dari saat ini.
1. SDM, Staf Fundraiser
2. Jaringan 3. Dana
Berdasarkan poin 7: - Assesment
kebutuhan SDM yang diperlukan, kualifikasi keahlian dst yang akan diseleksi.
- Menginventarisir jaringan yang sudah dimiliki dan pihak lain yang secara strategis diperlukan dalam mendukung pencapaian organisasi. Memaksimalkan jaringan yang sudah dekat dengan organiasi
- Perluasan pencarian sumber dana.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
3. Belum memiliki relawan yang dilembagakan.
- Perpustakaan, literature/buku referensi, buku pengetahuan, buku hasil program, laporan-laporan program dan keuangan.
- Relawan, yang secara virtual dapat diminta dukungan pemikiran/ide, keahlian untuk kepentingan organisasi.
output/activity, dan tidak perlu full time berkantor di sekretariat FKKM wilayah.
- Untuk mememuhi kebutuhan dana operasional, akan diinisasi pembentukan unit bisnis dibawah organisasi, yang incomenya bisa menjadi salah satu pemasukan organisasi. Selain itu dimaksimalkannya kontribusi dana individu, baik staf sekretariat hingga pengurus, kepada organisasi.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
Untuk memenuhi kebutuhan dana program, akan dilakukan perluasan pencarian sumber-sumber dana selain dari pengajuan proposal kepada Lembaga donor. Diantaranya akan dilakukan inisiasi kerjasama dengan perusahaan dengan dana CSR, sharing anggaran dengan pemerintah maupun mitra/CSO lain, dan digital fundraising.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
- Meng-engage mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir yang keahliannya dibutuhkan untuk kerja-kerja organisasi.
Yayasan Rumah Ganeca Sulawesi Utara
- Dana operasional kantor
- Dana kegiatan program
- Staff admintrasi keuangan, dan program masih dalam tahap belajar
- Belum memiliki unit usaha
-
- 10 staff - Dokumen legal - Data kehati di 3 desa
(Karor, Lalumpe dan Ranowangko II)
- 1 laptop - Kantor Sekretariat
lapangan - Jaringan LSM local
(LP2S Sulut, Walhi Sulut, Manengkel)
- Jaringan LSM Nasional (Samdhana Institut Bogor, Satunama, JKPP Bogor, WCS Indonesia, Burung Indonesia)
- Adanya perbaikan system keuangan yang baik.
- Pengadaan 1 unit usaha penangkapan ikan
- Pengadaan TIK - Melakukan
diskusi dengan perusahaan-perusahaan untuk proses CSR
- Diskusi dengan Dinas Instansi terkait
- Mempunyai system administrasi dan keuangan baik
- Mempunyai staff program yang handal
- Mempunyai TIK sesuai kebutuhan lembaga
- Mendapatkan program CSR
- Terfasilitasinya kegiatan perlidungan penyu oleh masyarakat
- Melakukan OJT dan IST untuk Admin keuangan dan program
- Pelatihan-pelatihan - fundraising
- 1 unit Usaha penangkapan ikan dalam proses pelaksanaan.
- TIK bulan Juli 2018 - Staff admin
keuangan dan program dalam proses pendampingan.
- Data informasi - Tim kerja lembaga - Pendanaan -
- Proposal - Fundraising
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
- Jaringan pemerintah (DKP Kabupaten dan Propinsi, Dinas lingkungan Hidup)
Balang Institute
Saat ini Balang Instittute dikelola oleh hanya lima orang staff dengan sumber daya yang terbilang masih sangat terbatas. Yang dimaksud dengan sumber daya yang masih sangat terbatas ini adalah kompetensi anggota-anggotanya untuk membuka peluang-peluang pendanaan program yang baru dan meresponnya dalam bentuk proposal-proposal program yang efektif serta jenis-jenis fund raising yang inovatif.
Jaringan dengan masyarakat dalam hali ini kelompok-kelompok tani serta pihak pemerintah yang mana sebelumnya sangat sulit untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Hal tersebut dapat diukur dari inisiatif dari kelompok-kelompok tani, pemerintah desa, serta SKPD-SKPD tertentu seperti Dinas Koperasi Bantaeng dan Disperindag Bantaeng untuk memercayai Balang dalam memberikan penguatan kelompok tani memproduksi kopi standar specialty, serta
Rencananya Balang akan melakukan penguatan kapasitas dua orang staff masing-masing untuk penguatan kapasitas manajemen internal organisasi dan fund raising.
Ada dua orang personil Balang yang memiliki kuallifikasi yang baik untuk hal manajemen internal organisasi dan fund raising.
Balang akan bekerjasama dengan instruktur yang ahli dibidang manajemen inernal organisasi dan fund raising untuk memberikan pelatihan yang memadai untuk mencapai keluaran tersebut di atas.
Mei 2018
1. Instruktur yang ahli di kedua bidang tersebut
2. Kurikulum yang komprehensif terkait kedua bidang tersebut
Balang akan mengalokasikan dana dan waktu untuk mengadakan pelatihan dengan mengundang trainer yang kompeten di kedua bidang tersebut.
Kondisi organisasi saat ini terkait dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki organisasi
Rencana mobilisasi sumber daya berdasarkan kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber daya
Strategi yang digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan
mengelola sentra pengelolaan kopi.
Yayasan IDEP
Saat ini yayasan idep sudah memiliki sumber daya yang cukup memadai untuk mendukung kegiatan baik program maupun operational agar tercapainya misi dan visi organisasi. Namun masih memerlukan pemahaman yang lebih baik terkait mobilisasi sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki oleh Idep saat ini mencakup sumber daya secara financial maupun non financial namun masih dalam skala yang belum optimal secara ideal Belum memiliki kapasitas memadai dalam hal pemamfaatan media, Juga belum memiliki database sebagai Data bank, jga Pengembangan unit bisnis Idep
Rencana mobilisasi yang akan di laksanakan adalah peningkatan kapasitas Dari SDM untuk bisa lebih kreatif dan menangkap peluang2 pendanaan bagi organisasi, juga membuat rencana untuk pembuatan database yang bisa mengorganise Data Dan informasi yang organisasi miliki
- Hasil yang ingin dicapai dari mobilisasi tersebut adalah agar bisa menjadikan organisasi lebih kompeten dalam hal pemenuhan kebutuhan untuk keberlangsungan dan keberlanjutan organisasi.
- Mencari konsultan atau sukarelawan yang bisa membantu meningkat kapasitas SDM organisasi yang ada Di Unit Bisnis lebih bisa berpikir profit orinted dan bekerja sesuai prosedur bisnis
- Metode yang akan kita gunakan adalah memberikan pelatihan2 terkait pada SDM dan berencana membuat Database yang bisa menjadi centralisasi Data 2 yang dimiliki oleh organisasi yang mudah diakses dan juga bisa digunakan dari tempat pelaksanaan program
- Membuka lowongan sukarelawan untuk SDM bisnis unit
Untuk pelatihan disesuaikan dengan jadwal yang ada Untuk pembuatan database tahun 2018 akhir diharapkan selesai Pengembangan bisnis perlu secepatnya
- Kesempatan diikutkan dalam pelatihan2 dengan free dari pihak 2 tertentu sesuai dengan kebutuhan.
- Dukungan Dana untuk pembuatan database, perangkat dan sistemnya
- Bantuan expertise Di bidang bisnis
- Mengikuti undangan pelatihan dari pihak2 terkait.. Mengirim SDM ikut pelatihan berbasis berbayar bila dibutuhkan
- Pengajuan permohonan dana terkait pembuatan database ke lembaga donor
- Menggunakan Dana tidak terikat lembaga sebagai investasi penunjang keberhasilan dlm mobilisasi sumber daya
- Mencari bantuan konsultan atau relawan untuk pengembangan Bisnis