Upload
nur-fitry-a
View
221
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LAPAN SURVEY
Citation preview
BAB I
PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG
Lembaga Penerbangandan Antariksa Nasional, disingkat LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
Tugas pokok LAPAN ialah Melaksanakan tugas pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta Melaksanakan tugas Sekretariat Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (DEPANRI).
LAPAN melakukan kegiatan penginderaan jauh dengan menggunakan sinyal yang dipancarkan dari satelit - satelit yang beredar (Satelit LAPAN-TUBSAT, Landsat, NOAA, MODIS, SPOT, dan Fengyun) kemudian ditangkap oleh stasiun stasiun bumi penerima data inderaja. Kegiatan inderaja dilakukan untuk berbagai hal, seperti mitigasi bencana, perhitungan tingkat polusi udara, pemantauan wilayah hutan, pemantauan lahan pertanian dan pangan, informasi zona tangkapan ikan di laut, serta pemantauan titik api secara near real time. Data yang telah diterima oleh LAPAN dikumpulkan kedalam sebuah Bank Data Penginderaan Jauh Nasional yang dapat diakses secara luas melalui internet.
Dalam melakukan kegiatan penginderaan jauh, dikenal Sistem informasi geografi (SIG) yang merupakan sebuah sistem yang terorganisir termasuk di dalamnya perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), operator serta database yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,menyimpan, menganalisis, mengupdate, memanipulasi, dan menampilkan data-data yang bereferensi geografis. SIG mempunyai manfaat untuk memberikan informasi yang mendekati dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis. SIG juga dapat menjelaskan lokasi, menjelaskan kondisi ruang (spasial), menjelaskan suatu kecenderungan (tren), menjelaskan tentang pola spasial, serta pemodelan.Salah satu kemampuan SIG adalah melakukan analisa kesesuaian lahan. Analisa Kesesuaian Lahan (Land Suitabilty Analysis / LSA) adalah proses berbasiskan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan terhadap penggunaan tertentu. Dasar pemikiran dari LSA adalah lahan memiliki beragam nilai, baik internal maupun eksternal, dimana tiap nilai tersebut dapat dikategorikan mendukung atau menghambat penggunaan lahan tersebut, baik eksisting maupun direncanakan.Oleh karena itu dilakukan survey di Pare Pare untuk mengetahui bagaimana kondisi tutupan lahannya yang terbagi dalam tiga titik atau statiun. Statiun pertamanya itu terletak di Kabupaten Maros Kecamatan Lau.Statiun kedua terletak di Kabupaten Pangkep kecamatan Marang dan station ketiga terletak di Kabupaten Barru Kecamatan Malisetasi Desa Kupa. Dari ketiga station tersebut diperoleh tutupan lahan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kondisi land cover , land use dan apa titik koordinat dari Statiun 1 ?2. Bagaimana kondisi land cover , land use dan apa titik koordinat dari Statiun 2 ?3. Bagaimana kondisi land cover , land use dan apa titik koordinat dari Statiun 3 ?C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi land cover , land use dan apa titik koordinat dari Statiun 1.2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi land cover , land use dan apa titik koordinat dari Statiun 2.3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi land cover , land use dan apa titik koordinat dari Statiun 3.BAB I
PEMBAHASANSTASIUN PENGAMATAN
1. Stasiun 1 Stasiun 1 ini terletak di Kabupaten Maros Kecamatan Lau, Provinsi Sulawesi Selatan.
a. Land Cover ( Tutupan Lahan )
Gambar 1 Land Cover Stasiun 1
Dari gambar peta Land Cover diatas dapat terlihat dengan jelas bahwa pada lokasi stasiun 1 ini tutupan lahannya adalah lahan padi pada bagian timur dan juga terdapat lahan kosong. Di titik stasiun ini dikelilingi oleh batu gamping atau batu gunung, dan batu-batu tersebut letaknya tidak terlalu jauh dengan titik stasiun 1 ini. Dan pada sebelah selatan ini tutupan lahannya berupa sawah dan bangunan.
b. Land Use ( Fungsi Lahan )
Gambar 2 Land Use Stasiun 1Dari gambar peta Land use diatas dapat terlihat dengan jelas bahwa pada lokasi stasiun 1 ini fungsi lahannya adalah digunakan sebagai lahan persawahan pada bagian timur dan juga terdapat lahan kosong yang belum dipergunakan untuk keperluan masyarakat kabupaten Maros ini. Di sebelah selatan pada stasiun 1 ini digunakan sebagai lahan persawahan tetapi juga terdapat beberapa rumah warga kabupaten Maros. Di sebelah Barat dari stasiun 1 ini di gunakan sebagai hunian, komersil dan transportasi. Dimana hunian ini merupakan rumah warga kabupaten Maros dan lahan yang dipergunakan sebagai fungsi komersil ini merupakan ruko yang bergerak dibidang kendaraan dengan nama rukonya yaitu Yamaha Angkasa Motor. Serta di bagian selatan ini juga digunakan sebagai transportasi yaitu jalan yang menghubungkan antara kabupaten Makassar Maros Pangkep.
2. Stasiun 2 Stasiun 2 ini terletak di Kabupaten Pangkep Kecamatan Marang, Provinsi Sulawesi Selatan.
a. Land Cover ( Tutupan Lahan )
Gambar 3 Land Cover Stasiun 2
Pada titik stasiun 2 ini tutupan lahannya banyak didominasi oleh tambak dan tanaman tembakau. Sebelah utara dan barat stasiun 2 ini merupakan tambak dan tanaman tembakau. Sebelah timur dari stasiun 2 ini tutupan lahannya berupa bangunan.
b. Land Use ( Fungsi Lahan )
Gambar 4 Land Cover Stasiun 2Pada stasiun 2 lokasi fungsi lahannya yaitu berupa pertambakan dan hunian. Dan stasiun 2 ini juga merupakan pendaratan material laut dari tambak sehingga wilayah ini memiliki bau yang khas yaitu bau ikan asin. Dan pada lokasi stasiun titik 2 terdapat sungai yang digunakan sebagai moda transportasi bagi perahu-perahu nelayan yang melintasi lokasi ini. Selain dari itu di satsiun ini juga terdapat lahan yang digunakan sebagai lahan untuk tanaman tembakau yang berfungsi untuk mengurangi ombak dari pantai.
3. Stasiun 3Stasiun 3 ini terletak di Kabupaten Barru Kecamatan Malisetasi, Desa Kupa, Provinsi Sulawesi Selatan.
a. Land Cover ( Tutupan Lahan )
Gambar 5 Land Cover Stasiun 3
Pada stasiun 3 ini tutupan lahannya berupa pasir dan laut. Pada bagian timur stasiun 3 ini tutupan lahannya yaitu tebing. Pada bagian barat tutupannya lahannya berupa pulau dan pada bagian utara dan selatan stasiun 3 ini tutupannya lahannya yaitu berupa bangunan. b. Land Use ( Fungsi Lahan )
Gambar 6 Land Use Stasiun 3
Pada stasiun 3 ini penggunaan lahannya yaitu berupa hunian, gunung dan tebing. Lahan yang berada di sisi utara dan selatan dipergunakan sebagai lahan hunian dan perdagangan. Di sisi timur pada stasiun 3 ini berupa gunung dan tebing. Dan di sisi barat stasiun 3 ini berupa laut. LAMPIRAN1. Titik Koordinat Stasiun 1 Lintang selatan : S 0512.538
Bujur Timur : E 11930.507
Gambar 6 Stasiun 1
Sumber: Dokumentasi Kelompok,22 November 20142. Titik Koordinat Stasiun 2Lintang Selatan : S 0443.915
Lintang Timur : E 11932.705
Gambar 7 Stasiun 2
Sumber: Dokumentasi Kelompok,22 November 20143. Titik Koordinat Stasiun 3
Lintang Selatan : S 0406.356
Lintang Timur : E 11936.437
Gambar 8 Stasiun 3
Sumber: Dokumentasi Kelompok,22 November 2014
KESIMPULAN Dari tiga titik stasiun yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa setiap titik stasiun memiliki land cover dan land use yang berbeda-beda. Pada stasiun 1 ini yaitu Kabupaten Maros land use nya yaitu hunian, persawahan dan komersil. Sedangkan untuk land covernya yaitu padi, bangunan dan lahan kosong. Pada stasiun 2 yaitu Kabupaten Pangkep land use nya yaitu hunian, tambak dan tanaman tembakau. Sedangkan untuk land covernya yaitu bangunan dan air. Dan pada stasiun 3 yaitu Kabupaten Barru Land use nya yaitu hunian, pantai, perdagangan dan Land cover yaitu bangunan, air. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
LAPORAN LAPAN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
FREDY ANDI LOLO
D52113319
ANDI RISDAYANTI
D52113027
NUR FITRIANI
D52113010
MAHDA MARHAENIA
D52113315
CHANDRA YUNUS
D52113311
MUHAMMAD ANSAR
D52113302
RIVALDI RIVAI
D52113317
ERWIN BAHAR
D52113008
WIRYANTO BIRINGKANAE
D52113322
RUDI ANDRI WAHYUDI
D52113013PRODI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014