15
Kelompok 2 Ernesta Gaeno Tirsa Aplugi Yuliana Eoh Femy Fanggidae Maria Sao Mariana Deto Ibnu Aman Meker Yohana Serlince Rande Sri Rahayu Jamaluddin POLTEKKES KEMENKES KUPANG

laporan Labkes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktek di labkes kupang

Citation preview

Kelompok 2

Ernesta GaenoTirsa Aplugi

Yuliana EohFemy Fanggidae

Maria SaoMariana Deto

Ibnu Aman MekerYohana Serlince Rande

Sri Rahayu Jamaluddin

POLTEKKES KEMENKES KUPANGJURUSAN ANALIS KESEHATAN2014BAB IPENDAHULUAN

Dunia pendidikan merupakan wadah potensial yang membentuk kesiapan generasi muda dengan modal kompetensi yang berkualitas. Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia pendidikan di perguruan tinggi, kunjungan ke suatu laboratorium dinilai sebagai langkah tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman sebagai hakikat kompetensi itu sendiri. Hal tersebut dilakukan dengan metode observasi langsung berkaitan dengan teori-teori yang telah dipelajari.Globalisasi yang pada gilirannnya disusul dengan kemajuan teknologi kesehatan merupakan tantangan nyata yang harus dihadapi. Kesiapan generasi muda sebagai penerus bangsa dalam menghadapinya akan menentukan apakah globalisasi tersebut merupakan ancaman ataukah suatu kendaraan menuju kemajuan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Maka sebagai generasi penerus bangsa sangat dibutuhkan kompetensi yang memadai untuk terjun dalam persaingan global tersebut.Kunjungan laboratorium merupakan salah satu kegiatan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang yang diadakan sebagai praktik nyata mata kuliah dengan tujuan untuk memperluas wawasan dan menambah pengalaman serta meningkatkan kualitas belajar mengajar dalam mengaplikasikan teori yang diajarkan dan dipelajari.Kunjungan laboratorium merupakan salah satu upaya pembelajaran yang dilakukan dengan metode observasi langsung. Melalui metode ini diharapkan akan tercipta pembelajaran yang efektif, sehingga mahasiswa lebih memahami aplikasi teori-teori yang diajarkan selama kuliah.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN1. Maksuda) Mahasiswa dapat memahami dan membandingkan secara langsung realitas kerja yang ada di lapangan dengan ilmu (teori) dari apa yang telah dipelajari.b) Memperluas cakrawala berfikir mahasiswac) Terjalinnya pola hubungan mutualisme antara instansi selaku dunia kesehatan dengan aktivitas akademika2. Tujuana) Menggali ilmu dan pengalaman dari objek lapanganb) Menjalin hubungan kerja antara instansi kesehatan/pelaku laboratorium dengan aktivitas akademikac) Memperkenalkan dunia kesehatan yang sesungguhnya kepada mahasiswad) Menyeimbangkan pola pikir dan pola kerja yang dinamis

BAB IIISASARANSasaran dari kegiatan ini adalah UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Kupang, yang di ikuti oleh mahasiswa Jurusan Anails Kesehatan Kupang, khususnya yang megambi mata kuliah Kimia Air. Sejumlah 20 mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelompok kecil.

BAB IVNAMA KEGIATANPengenalan dan Penggunaan Alat Analisa Air BAB VBENTUK KEGIATANBentuk kegiatan ini adalah berupa pengamatan dan praktikum secara langsung oleh Mahasiswa yang dilaksanakan melalui pembinaan dan pengarahan dari dosen pembimbing serta dibawah pengawasan dan kendali dari pihak yang berwenang di instansi yang terkait.

BAB VIPELAKSANAANHari / tanggal: Jumat, 5 Desember 2014Waktu: 08.30 12.00 WITATempat berkumpul: Kampus Analis Kesehatan Kupang Jln. Adi Sucipto Penfui Kota KupangTempatPelaksanaan:UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Jln. Arif Rahman Hakim Kota Baru Kota Kupang

BAB VIIHASILMahasiswa di perkenalkan dengan petugas lab. dan diberikan penjelasan singkat mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebelum memasuki laboratoorium.Setelah menggunakan APD dengan baik dan benar, mahasiswa di persilahkan masuk kedalam laboratorium dan dilakukan perkenalkan alat dan cara menggunakannya.

Alat dan cara kerja yang diperkenalkan antara lain adalah :

A. Spektrofotometer DR-2800Alat untuk mengukur konsentrasi suatu senyawa dalam air dengan prinsip fotometer.Cara kerjanya :1) Dipastikan alat tersambung dengan sumber listrik2) Dihidupkan alat dengan menekan tombol power3) Disiapkan sampel pada cuvet :a) Cuvet 1 diisi sampel 10 ml dan reagenb) Cuvet yang lain diisi dengan aquadest 10 ml sebagai blanko4) Diklik system check5) Diklik store program6) Dipilih parameter yang akan diamati, seperti Nitrit, Sulfat dan lainnya7) Diklik start8) Diklik gambar jam untuk mengetahui waktu preparasi9) Ditunggu sampai waktu preparasi selesai10) Dimasukkan blanko aquadest11) Ditekan zero dan ditunggu hingga muncul angka nol12) Dikeluarkan blanko dan dimasukkan kembali denagn sampel13) Ditekan Read 14) Hasil dibaca

B. Iron Test atau Colory metriAlat untuk mengukur kadar besi (Fe) dalam air secara kasar yang menggunakan prinsip perbandingan warna satndar dengan warna sampel yang diberi reagen besiCara kerjanya :1) Sampel dimasukkan kedalam botol pertama (sudah tersedia pada alat) sebanyak 5 ml dan botol kedua diisi dengan aquadest2) Ditambahkan 2 tetes reagen Fe pada sampel3) Warna yang terjadi disesuaikan dengan warna standar pada Iron Test

C. pH meterAlat untuk memeriksa kadar keasaman suatu larutan dengan ketelitian yang tinggi.

D. DO meterAlat untuk mengukur oksigen terlarut dalam air

E. COD Reactor1) Dimasukkan 10 ml reagen COD (0-1500 mg) kedalam 2 tabung. Tabung satu sebagai blanko2) Tabung kedua dimasukkan sampel 2 ml3) Dimasukkan kedalam alat, untuk COD ditunggu hingga 2 jam4) Dikeluarkan tabung dari COD reactor5) Hasil dibaca pada alat COD HACH

F. BOD1. Alat penunjang uji BODa) Botol KOB 300 mlb) Aerator c) Gelas ukur 1000 mld) Gelas piala 2000 mle) Alat untuk pengujian O2 terlarut sesuai dengan SK SNI M-01-19902. Bahan penunjang ujia) Larutan pengencerb) Larutan NaOH 0,1Nc) Larutan H2SO4 0,1Nd) Larutan Na2SO4 0,025N

3. Persiapan benda uji1) Sediakan sampel yang diambil sesuai dengan SNI 06-2414-19912) Ukur 1000ml contoh uji secara duplo dan masukkan kedalam gelas piala 2000ml3) Apabila contoh uji bersifat asam/basa, netralkan dengan NaOH 0,1N atau H2SO4 0,1N sampai pH 6,5-7,54) Apabila contoh uji mengandung sisa klor Cl2, tambahkan larutan Na2SO3 0,025N sampai semua Cl2 hilang5) Apabila contoh uji tidak mengandung mikroorganise pengurai, tambahkan 1 liter pengencer hingga pengencerannya menjadi 2 kali6) Apabila contoh uji diperkirakan punya kadar KOB lebih dari 6mg/L, encerkan dengan pengencer sehingga kadar KOB sama dengan 3-6mg/L.7) Aerasi dengan aerator selama 10 menit sampao O2 terlarut 7-8mg/L8) Masukkan kedalam 2 botol KOB 300ml sampai meluap9) Tutup botol KOB, hindarkan terjadi turbulensi dengan gelembung udara selama pengisian10) Benda uji siap diuji

4. Persiapan pengujiana) Siapkan alat dan bahan untuk uji O2 terlarut sesuai SNI 06-2424-1991.Cara uji :a. Periksa O2 terlarut 0 hari dari salah satu botol KOB yang berisi benda uji dengan alat DO meter1. Celupkan probe kedalam sampel, pilih satuan mg/L2. Tekan meas pada alat dan baca hasilb. Masukkan botol KOB yang berisi benda uji kedalam incubator pada suhu 20C selama 5 haric. Periksa kadar olsigen terlarut 5 hari dengan DO meter.

5. Perhitungana. Contoh uji tanpa diencerkanKOB = C0 C5 b. Contoh uji yang diencerkanKOB = [(C0 C5) - K(AP0 AP5)] x P

Keterangan :C0= kadar oksigen terlarut mg/L 0 hari benda ujiC5= kadar oksigen terlarut mg/L 5 hari benda ujiAP0= kadar oksigen terlarut mg/L 0 hari larutan pengencerAP5= kadar oksigen terlarut mg/L 5 hari larutan pengencerK= koreksi sebesar (P-1)/PP= factor pengencer

Selisih kadar KOB maksimum yang diperbolehkan antara 2 pengujian duplo adalah 10% dari rata-rata yang dihasilkan.

G. Pemeriksaan Besi (Fe)a) Pereaksi1) HCl(p)2) NH2OH.HCl (10 gr dalam 100 ml air)3) Penyangga : NH4C2H3O2 (250 gr dalam 150 ml + 700 mg Asam AsetatGlasial + 1 L air)4) Fenantrolinmonohidrat (0,1 gr + 100 ml air yang dipanaskan suhu 80C dan jangan mendidih)5) 0,1 gr 1,10 fenantrolinmonohidrat C12H8N2HO 100 air pnskan pd sh 80 tdk mndidh6) Sediaan standar Fe : FeNH4(SO4)2.12H2O (8,65 gr + 50 ml HNO3(p))

b) Jumlah Fe1. Dimasukkan 50 ml sampel kedalam Erlenmeyer2. Ditambahkan 2 ml HCl p) dan 1 ml NH2OH.HCl3. Dipanaskan sampai larutan tersisa 15-20 ml. Jika ada pengganggu maka dipanaskan sampai kering. Kemudian dilarutkan dengan 2 ml HCl(p) dan ditambah 5 ml air4. Didinginkan5. Ditambah larutan penyangga 10 ml dan 2 ml fenantrolin6. Diencerkan sampai tanda batas (labu ukur 50 atau 100 ml)7. Dibaca 10-15 menit setelahnya dan dibandingkan dengan tabung nessler atau dengan alat spektro dengan panjang gelombang 510 nm

c) Fe larut1. Sampel disaring dengan kertas saring halus2. Dimasukkan 50 ml sampel kedalam Erlenmeyer3. Ditambahkan 2 ml HCl p) dan 1 ml NH2OH.HCl4. Dipanaskan sampai larutan tersisa 15-20 ml. Jika ada pengganggu maka dipanaskan sampai kering. Kemudian dilarutkan dengan 2 ml HCl(p) dan ditambah 5 ml air5. Didinginkan6. Ditambah larutan penyangga 10 ml dan 2 ml fenantrolin7. Diencerkan sampai tanda batas (labu ukur 50 atau 100 ml)8. Dibaca 10-15 menit setelahnya dan dibandingkan dengan tabung nessler atau dengan alat spektro dengan panjang gelombang 510 nm

d) Ion fero1. Sampel diambil dan diawetkan dengan asam mineral terlebih dahulu (secepatnya)2. Sampel dipanaskan dalam botol gelas tertutup asah, tambah 4 ml HCl(p) (tiap 100 ml sampel), ditutup rapat jangan ada gelembung3. Dimasukkan 50 ml sampel yang diasamkan dalam labu 100 ml4. Ditambah 20 ml fenantrolin dan ditambah 10 ml buffer ammonium asetat5. Diencerkan sampai tanda batas6. Baca 10-15 menit setelahnya dan dibandingkan dengan tabung nessler atau dengan alat spektro dengan panjang gelombang 510 nm

e) Standar warna1. Dimasukkan sampel 0,1 . 0,2 . 0,4 dan 0,5 kedalam masing-masing Erlenmeyer2. Ditambahkan 25 ml aquadest dan dibuat blanko 25 ml aquadest3. Pengerjaan selanjutnya sama dengan cara kerja jumlah Fe waktu pengerjaan contoh, standard an blanko harus bersamaan

BAB IIXPENUTUPPerencanaan merupakan langkah awal dalam penyelenggaraan kunjungan lab. ini, kerjasama yang baik dari semua pihak dalam implementasinya merupakan kunci utama suatu keberhasilan. Akhirnya dengan penuh rasa syukur, kami menutup laporan pertanggung jawaban kunjungan lab. ini.Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut terlibat dalam kesuksesan kunjungan lab. tersebut. Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan manfaat yang nyata.