Upload
lamkhanh
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
PERAN DIVISI PROMOSI
DALAM PELAKSANAKAN SURVEI UNTUK PENGEMBANGAN AGROWISATA SONDOKORO KARANGANYAR
Oleh :
Nama : Dedy Fajar Prasetyo
NIM : D1307018
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
2
PERSETUJUAN
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PERAN DIVISI PROMOSI DALAM PELAKSANAKAN SURVEI UNTUK PENGEMBANGAN
AGROWISATA SONDOKORO KARANGANYAR
Karya :
Nama : Dedy Fajar Prasetyo
NIM : D1307018
Konsentrasi : Periklanan
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 26 Juli 2010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si
NIP : 19690207 199512 2 001
3
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir
Program DIII Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari : Senin
Tanggal : 26 Jjuli 2010
Panitia Ujian Tugas Akhir :
1. Drs. Kandyawan (..........................................) NIP. 19610413 199003 1 002
2. Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si (..........................................) NIP. 19690207 199512 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001
4
MOTTO
v Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar
( QS. Al Baqarah ; 153 ).
v Kesalahan adalah suatu pembelajaran, sebagai kunci keberhasilan yang akan
kita capai dengan usaha keras dan percaya diri hari ini atau esok.
v Kegagalan bukan akhir dari segalanya, karena kegagalan adalah sebuah
keberhasilan yang tertunda.
v Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendak_Nya. Dan barang
siapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan
tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal
( Al-Baqarah ; 269 ).
v Waktu adalah barang yang paling berharga untuk kujaga, karena adalah
barang yang paling mudah hilang dariku, orang bodoh adalah orang yang
diberi modal hidup berupa waktu kemudian ia sia-siakan ( AA’GYM ).
v Putuskanlah apa yang seharusnya kamu lakukan, atas waktu yang telah
diberikan untukmu.
5
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya ini.
2. Kedua orang tua saya dan saudara-saudara saya yang tak pernah lelah
mendo’akanku.
3. Almamater yang saya banggakan.
4. Teman-teman Advertising 2007 yang telah memberi semangat.
6
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kuliah Kerja Media di Agro Wisata Sondokoro dan untuk Production selanjutnya
menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar Ahli Madya ( AMd ) bidang Komunikasi Terapan pada Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Adapun judul tugas akhir ini adalah PERAN DIVISI PROMOSI DALAM
PELAKSANAKAN SURVEI UNTUK PENGEMBANGAN AGROWISATA
SONDOKORO KARANGANYAR. Atas terselesainya Kuliah Kerja Media (KKM)
dan tersusunnya TA ( tugas akhir) ini, penulis juga tak lepas dari berbagai kesulitan
dan kendala. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat melalui
kesulitan-kesulitan tersebut, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas bantuan saran dan petunjuk yang diberikan kepada penulis.
Dan dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis secara sehat wal-afiat dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dengan sebaik-baiknya.
7
2. Drs. H Supriyadi, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. A. Eko Setyanto, M,Si. Selaku Ketua Program DIII Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing Tugas Akhir.
5. Drs. Kandyawan selaku penguji tugas akhir. .
6. Seluruh staf Agrowisata Sondokoro.
7. Keluarga besarku yang selalu memberi semangat baik suka maupun duka selama
ini.
8. Dan berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah ikut
andil dalam penyusunan tugas akhir ini.
Sebagai manusia, penulis tahu betul bahwa dalam penyusunan laporan Tugas
Akhir ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis memohon
kepada pembaca sekalian sekiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun dan akhirnya dapat menjadi hal yang berguna bagi para
pembaca.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta kita semua dan
dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, amien.
Surakarta, 26 Juli 2010
Penulis
8
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.................................................................................................................. i
PERSETUJUAN ................................................................................................... ii
PENGESAHAN.................................................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Media.............................................................. 2
C. Manfaat Kuliah Kerja Media ........................................................... 3
D. Waktu dan Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Media...................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6
A. Definisi Periklanan........................................................................... 6
B. Fungsi Periklanan ............................................................................. 7
C. Pengertian divisi kreatif.................................................................... 9
D. Pengertian Promosi........................................................................... 14
E. Tentang Survei dan Kuisioner .......................................................... 17
BAB III PROFIL AGROWISATA SONDOKORO............................................ 20
9
A. Sejarah Berdirinya Agrowisata Sondokoro...................................... 20
B. Company Profile............................................................................... 24
C. Visi dan Misi Agrowisata Sondokoro .............................................. 25
D. Struktur Perusahaan ......................................................................... 25
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA...................................... 26
A. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) ............................ 26
B. Kegiatan Kuliah Kerja Media........................................................... 26
C. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Promosi .................................... 34
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 37
A. Simpulan .......................................................................................... 37
B. Saran-saran ....................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia bisnis pada saat ini mengharuskan setiap
pelaku usaha untuk bersaing dengan sangat ketat. Banyaknya sarana rekreasi
modern mengakibatkan semakin ketatnya persaingan diantara para pelaku bisnis,
masyarakat pun semakin selektif dalam memilih tempat untuk refreshing yang
akan digunakanya. Semakin ketatnya persiangan membuat para pengelola bisnis
melihat dengan sangat jelinya dengan keunggulan tempat wisata dalam
perusahaanya, dan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya setiap celah dan peluang
pasar yang ada untuk memperoleh hasil yang maksimal, sehingga menempatkan
produknya dalam posisi yang utama. Untuk dapat mempertahankan posisinya,
sebuah perusahaan dituntut untuk dapat menemukan inovasi baru sebagai strategi
kreatifnya, salah satunya dalam bidang promosi produknya karena dengan
melakukan promosi produk merupakan salah satu upaya mempertahankan
keunggulan produk dan merebut pangsa pasar yang dituju.
Sebuah promosi suatu produk atau tempat yang akan dijual bukan hanya
memuat informasi yang akan disampaikan kepada konsumen, tetapi harus dapat
menunjukkan keunggulan yang dimiliki sebuah produk dan menutup kelemahan
11
yang dimilikinya. Dalam kata lain, sebuah produk tidak ada gunanya jika
konsumen tidak mengenal produk tersebut.
Dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa departemen, salah satunya
adalah divisi kiklan dan promosi yang mempunyai fungsi yang penting dalam
keberhasilan suatu produk. Pemilihan bentuk sarana promosi yang menarik,
sederhana, dapat dipahami dengan mudah, beda dari yang lain akan dapat dengan
mudah diingat oleh konsumen,sehingga mampu menciptakan “brand image”
bagi para konsumen.
Pengetahuan tentang sebuah produk sangat diperlukan dalam bidang ini
karena dengan mengerti seluk beluk sebuah produk, bagian divisi promosi dapat
menentukan sarana promosi yang tepat.
Untuk memperkenalkan suatu produk, bagian divisi promosi dapat melalui
sebuah event disertai pembuatan desain flyer, spanduk, poster, brosur, ataupun
baliho, yang berisi informasi tentang produk tersebut.
B. Tujuan Kuliah Kerja Media
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini, penulis memilih bagian divisi
Iklan dan promosi sebagai fokus dari kegiatan KKM karena penulis tertarik pada
kegiatan yang dikerjakan bagian ini.
Bagian Iklan dan promosi suatu Agrowisata lebih mengarah pada strategi-
strategi promosi yang dilakukan melalui event, riset, dan design. Sehingga dapat
menjadi sebuah acara yang menarik bagi khalayak dan mampu memberikan suatu
12
kesan yang dapat merayu audiens untuk mendatangi taman wisata sondokoro atau
jasa dari perusahaan yang telah mengadakan event tersebut. Adapun tujuan utama
dan tujuan kusus kuliah kerja media adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum Kuliah Kerja Media
1. Memperluas wawasan dalam berkarya.
2. Menambah pengetahuan mengenai proses pelaksanaan kerja dan
mengetahui secara persis cara kerja dalam bidang periklaan di suatu
perusahaan.
3. Membantu mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang didapat dalam
bangku kuliah kedalam dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Tujuan Khusus Kuliah Kerja Media
Mengetahui secara langsung dan mendalam tentang bagaimana sebuah
proses riset periklanan dan pengembangan mulai dari proses penyusunan
hingga proses produksi.
C. Manfaat Kuliah Kerja Media
Kuliah Kerja ini membawa manfaat tidak hanya bagi mahasiswa yang
menjalankan saja, tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan yang dijadikan tempat
Kuliah Kerja Media (KKM), manfaat tersebut yaitu :
a. Bagi Mahasiswa
1. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang dunia kerja yang
sesungguhnya, sesuai dengan bidang studi yang sedang dipelajari.
13
2. Melatih mahasiswa dalam menghadapi situasi kerja dan cara
berkomunikasi dengan semua yang ada didalam prusahaan termasuk
dengan klien.
3. Mengembangkan kreatifitas mahasiswa dan memperluas wawasan.
4. Mengajarkan mahasiswa bagaimana cara bekerjasama dengan sebuah tim.
5. Membantu mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir.
b. Bagi Almamater
Sebagai partner dalam pengembangan kualitas mahasiswa/i terutama
dalam hal pengayaan ketrampilan praktis dan kemampuan managemen kerja.
c. Bagi Perusahaan
1. Sebagai acuan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan
berkenaan dengan kualitas karyawan.
2. Menambah wawasan tentang kemajuan dibidang pendidikan sehingga
mampu membantu pada saat penerimaan karyawan baru terutama yang
berhubungan dengan prestasi.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Kuliah Kerja Media yang dilakukan penulis adalah antara bulan Februari
sampai Maret 2010, KKM dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa mulai dari
proposal pengajuan permohonan magang, waktu pelaksanaan magang hingga
konsentrasi yang dipilih.
14
Penulis melaksanakan KKM selama 1 1/2 bulan antara bulan Februari
sampai dengan bulan Maret 2010. Adapun data mengenai perusahaan tempat
KKM adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan : AGROWISATA SONDOKORO
DESA NGIJO, KECAMATAN TASIKMADU,
KARANGANYAR
Telp. 0271 7009334
0271 495562
Bidang usaha : Agrowisata dan Taman Rekreasi
Waktu pelaksanaan : Februari- Maret 2010
Waktu kerja : Senin – Sabtu
Konsentrasi : Bagian Iklan dan Promosi
xv
xv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Periklanan
Dengan berkembangnya periklanan di Indonesia, kebutuhan komunikasi
merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena pada dasarnya periklanan
merupakan media komunikasi untuk menyampaikan pesan dalam sebuah iklan.
Sebuah perusahaan yang telah memiliki Brand image yang positif dan ternama
dimata konsumennya merupakan sebuah hal yang sangat penting, karena sebuah
citra perusahaan mampu mambangun sebuah loyalitas daripada konsumen.
Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang mempunyai arti
berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada
barang dan jasa yang ditawarkan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif
adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide,
barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu
(Durianto, dkk, 2003: 1). Lebih lanjut Durianto menjelaskan bahwa iklan
merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau
menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak
pembuat iklan.
xvi
xvi
Beberapa pendapat mengenai definisi periklanan :
§ Periklanan merupakan proses penyampaian pesan-pesan penjualan yang
paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling
potensial atas produk, barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-
murahnya (Jefkins, 1995: 5).
§ Iklan
adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang
media bayaran untuk menyampaikan pesan (Lwin dan Aitchhison, 1997: 3)
Sebagai suatu model wacana, iklan merupakan sebuah modal komunikasi
yang khas, karena dengan kekhasannya tersebut membedakannya dengan bentuk
komunikasi wacana tulis atau lisan yang lain. Salah satu kekhasan yang paling
menonjol dari iklan adalah mencoba mengkomunikasikan citra secara maksimum
dalam waktu yang minimum, sehingga dapat mencapai sasaran dan tetap
menjamin keuntungan perusahaan (Alfin Toffler, 1987: 152).
Sebuah perusahaan tentunya tidak sendiri dalam mempromosikan produknya,
perusahaan tersebut bisa melalui media elektronik dan media cetak, bahkan
seringkali promosi penjualan sebuah perusahaan dilakukan oleh Event Organizer
melalui Event dan Brand activation.
B. Fungsi Periklanan
Iklan dapat dijelaskan berdasarkan peranan atau fungsi yang dimainkannya
dalam dunia usaha dan masyarakat :
xvii
xvii
1. Fungsi Pemasaran
Pemasaran merupakan strategi yang digunakan oleh dunia usaha untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap barang dan jasa.
Hal ini sejalan dengan fungsi iklan yang berusaha memuaskan atau
menawarkan produk dan jasa. Iklan juga membantu Produsen dalam
memasarkan produknya yaitu dengan tujuan agar produk tersebut laku keras
di pasaran, serta dapat mencapai target yang diinginkan.
2. Fungsi Pendidikan
Memberikan Informasi yang jelas mengenai peluncuran suatu produk
baru atau pengembangan produk yang sudah ada, kepada masyarakat.
Sehingga masyarakat dapat mengetahui bahwa sudah ada produk baru di
Pasaran. Dengan hal ini memungkinkan ada persaingan produk baru di
Pasaran.
3. Fungsi Ekonomis
Dengan adanya iklan, konsumen dapat memilih produk secara selektif
dengan mutu yang lebih baik dan dengan harga yang lebih murah. Iklan juga
mendongkrak daya saing di antara Produsen, yang memungkinkan adanya
penyempurnaan produk serta penurunan harga yang akan menguntungkan
Konsumen.
4. Fungsi Sosial
Iklan merupakan kekuatan yang kehadirannya sangat terasa dalam
kehidupan sehari-hari. Iklan juga dapat meningkatkan Produktifitas dan taraf
xviii
xviii
kehidupan. Bagi Produsen dapat menyempurnakan taraf kehidupan di
perusahaannya, sedangkan untuk Konsumen dapat mendapatkan Produk yang
dibutuhkan (Wells, 1992: 11)
C. Pengertian Kreatif
Pengertian kreatif menurut bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru
tanpa ada contoh sebelumnya. Karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif
itu bentuk akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan keunikan, meskipun
unsur-unsur dasarnya sudah ada sebelumnya. Definisi lain adalah proses yang
darinya terlahir produk baru yang disenangi masyarakat atau diterima sebagai
sesuatu yang bermanfaat. (Firman, 2006 : 25).
Dengan demikian pengertian kreatif adalah kemampuan berpikir untuk
mencapai produk yang beragam dan baru yang dapat dilaksanakan, baik dalam
bidang keilmuan, seni, sastra maupun lainnya, dari bidang-bidang kehidupan
yang banyak. Menciptakan suatu ide-ide atau gagasan untuk dapat menciptakan
sesuatu yang menarik dan diperhatikan oleh khalayak adalah tugas pokok yang
harus dilakukan oleh seorang kreator. (Firman, 2006 : 27)
Divisi kreatif merupakan bagian yang bisa dianggap sebagai tangan kanan
dari promosi, karena dengan ide-ide yang menarik maka dapat mndukung
keberhasilan branding activation. Pada divisi kreatif ini seseorang dituntut untuk
dapat memiliki ide-ide yang bisa diandalkan untuk dapat membuat sesuatu yang
menarik perhatian khalayak. Biasanya jika suatu hal yang menarik bagi khalayak
xix
xix
ini bisa diingat oleh khalayak dan masuk pada pikiran khalayak maka brand telah
berhasil dipromosikan.
Salah satu contohnya yaitu kreatif desain grafis. Desain grafis dapat
didefinisikan sebagai penerapan dari keterampilan seni dan komunikasi untuk
kebutuhan bisnis dan industri ( yang bisa disebut sebagi seni komersil ).
Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan
produk,menciptakan identitas visual untuk institusi,produk dan perusahaan, dan
lingkungan grafis, desain informasi dan secara visual menyempurnakan pesan
dalam publikasi. Media komunikasi massa cetak dan elektronik merupakan
sarana atau media untuk menyampaikan pesan visual.
Seorang desainer grafis menggunakan kata ( huruf ) dan symbol serta
elemen-elemen grafis lain untuk berkomunikasi. Seni mereka adalah sebuah
ekspresi verbal maupun visual karena seorang desainer merupakan penghubung
antara klien dengan sebuah pesan yang akan disampaikan kepada target,desainer
atas nama klien akan memberikan informasi kepada sasaran, membujuk, bahkan
menjual. Desainer grafis pada hakikatnya mempunyai dua tujuan yang saling
berhubungan. Pertama, menyampaikan sebuah pesan ke audiens melalui media.
Kedua, menciptakan desain yang memaksakan atau menyenangkan sebagai
penyempurna sebuah pesan.
Seperti halnya komunikator yang lain, desainer grafis bekerja membuat
pesan yang jelas dan seperti setiap seniman yang lain,desain grafis lebih
xx
xx
menonjolkan pada bagian estetika atau keindahan sebuah pesan yang
disampaikan.seorang desainer mengambil bagian kata-kata maupun simbol dan
elemen grafis lainnya untuk disusun dan menyatukannya dalam sebuah
bentuk.untuk itu seorang desainer harus mempunyai pengetahuan yang
mendalam terhadap elemen-elemen dasar dan prinsip desain. Adapun elemen-
elemen grafis meliputi garis, bentuk, volume, tekstur dan warna. Prinsip dan
elemen dasar desain merupakan landasan pendidikan desain untuk itu, sebaiknya
dasar-dasar ini dipelajari sebelum menerapkannya dalam sebuah aplikasi desain.
Desain adalah pengorganisasian elemen-elemen dengan menggunakan
suatu kaidah tertentu sehingga tercipta kesatuan karya seni yang indah. Suatu
proses merancang yang dimulai dari penentuan ide,memilih dan menyusun
dengan tujuan menciptakan suatu tata susunan ( organisasi ) dari unsur desain (
garis, bidang, warna, tekstur ) sehingga mewujudkan suatu kesatuan bentuk yang
mengandung kaidah, rasa dan nilai keindahan. (Hahn, 1999 : 185)
Suatu proses desain dapat dikatakan selesai jika sang kreator telah selesai
dengan sempurna dalam mempertimbangkan semua komponen desain dirasa
sudah cukup matang. Komponen proses desain antara lain :
1. Ide
2. Fungsi
3. Media ( alat dan bahan )
4. Metode / tehnik (Hahn, 1999 : 188-190 )
xxi
xxi
Adapun elemen yang menyusun sebuah karya seni terdiri dari dua elemen,
yaitu :
1. Elemen Visual Materi
a. Titik dan garis (dot and line)
b. Bidang dan bentuk (shape and form)
c. Nada dan warna (tone and colour)
d. Jejak dan tekstur (spot and teksture)
e. Ruang (space)
2. Elemen Visual Variabel
a. Ukuran (size)
b. Jumlah (number)
c. Penempatan (position)
d. Arah (direction)
e. Jarak (distance)
Selain elemen-elemen desain, seorang desainer grafis juga harus
mempertimbangkan kaidah-kaidah atau tata nilai desain untuk menciptakan sebuah
karya yang bernilai estetis :
1. Kesatuan (Unity)
Kualitas hubungan antara elemen desain yang membentuk kesatuan yang utuh
dan tidak dapat dipisahkan lagi kedalam komponen penyusun perwujudannya.
xxii
xxii
2. Keseimbangan (Balance)
Kualitas hubungan antar eleman desain yang membangun keseimbangan
kekuatan ( equilibrium ) dari kesan tarikan, tolakan, gaya berat dan perhatian.
3. Keselarasan (Harmony)
Kualitas hubungan antar elemen yang membentuk sinergi / hubungan yang
saling mendukung, terpadu dan selaras. Adapun unsur yag dapat membentuk
keselarasan adalah :
a. Nada ( tone )
Karakter elemen desain akan menimbulkan perbedaan tingkat kekuatan dan
perhatian yang berbeda, namun perbedaan tersebut harus terpadu dan
selaras
b. Irama ( Rhytm )
Keteraturan pengulangan elemen desain
c. Pergerakan ( movement )
Kesan gerak dari gambar yang pada dasarnya statis akan memberikan
kesan hidup.
4. Penonjolan (Emphasis)
Sebuah karya seni harus mempunyai cirri khas yang unik dan dapat
membentuk sebuah pemusat perhatian
5. Kesederhanaan (Simplicity)
Pertimbangan terhadap daya guna suatu elemen desain dalam membangun
nilai estetis, sehingga tidak terkesan kacau
xxiii
xxiii
6. Kejujuran (Honesty)
Orisinalitas merupakan nilai utama dari sebuah karya seni.
D. Pengertian Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi
atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Tujuan Promosi:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Promotional Mix / Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada
untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan
dapat memberikan hasil yang maksimal.
Sebelum melakukan prmosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang
mencakup bauran promosi sebagai berikut :
1. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
xxiv
xxiv
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat.
6. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung.
· Definisi Promosi Penjualan:
Sales Promotion : Merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan
insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau
konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang
segera.
Definisi promosi penjualan menurut institute of sales promotion in
England: Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakaan
untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan menggunakan
biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik
kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam
jangka waktu tertentu.
Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon
pembeli harus membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Manfaat yang
dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Fungsi. Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut, (contoh:
makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk
menyiapkannya).
xxv
xxv
b. Citra. Gaya, prestise dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut.
c. Manfaat extra. Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa
tersebut (contoh: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan harga).
Promosi penjualan menggambarakan insentif-insentif dan hadiah-hadiah
untuk membuat para pelanggan membeli barang-barang perusahaan sekarang
ketimbang nanti. Jika iklan adalah alat jangka panjang untuk membentuk
perilaku pasar terhadap suatu merk, promosi penjualan dimaksudkan sebagai
alat jangka pendek untuk memicu terjadinya tindakan pembelian. Promosi
penjualan menghasilkan respons-respons yang lebih cepat dan terukur dalam
penjualan daripada yang dapat dilakukan oleh iklan. Sekarang ini pembagian
antara periklanan dan promosi penjualan adalah 30-70.
Pertumbuhan promosi penjualan yang mencerminkan prioritas perusahaan
yang lebih tinggi berkaitan dengan penjualan saat ini daripada terhadap
pembentukan merk jangka panjangnya. Ini adalah satu bentuk hasil dari
transaction marketing (TM) ketimbang relationship marketing (RM).
Promosi penjualan dapat diarahkan pada pengecer, pelangan dan tenaga
penjualan. Pengecer akan bekerja lebih keras jika diberi penawaran diskon
harga, jatah iklan dan display, dan produk-produk gratis. Mungkin pelanggan
membeli produk kita jika disediakan kupon-kupon potongan harga, paket harga,
hadiah-hadiah dan jaminan-jaminan. Tenaga penjual akan beroperasi dengan
lebih giat sebagai respons atas diselenggarakannya kontes-kontes berhadiah
untuk kinerja terbaik.
xxvi
xxvi
Tujuan Sales-Promotion:
1. Peningkatan uji coba dan pengulangan pembelian
2. Peningkatan frekuensi dan kuantitas
3. Menghitung penawaran-penawaran dari pesaing
4. Membangun ‘Customer database’ dan peningkatan ingatan
konsumen.
5. Cross-selling dan perluasan dari penggunaan dari suatu merk
6. Memperkuat brand image dan Memperkuat brand relationship
Keterangan :
Peningkatan uji coba dan pengulangan pembelian. Untuk menarik
perhatian calon konsumen baru, alat dari sales promotion dapat menurunkan
resiko dari konsumen yang berusaha mencoba sesuatu yang baru, seperti
menawarkan harga yang murah atau buy one get one free. Peningkatan
frekuensi dan kuantitas
Untuk menaikkan frekuensi dari pemebelian. Hal pertama yang harus
dilakukan perusahaan adalah menghitung frekuensi pembelian secara teratur,
pada pesanan utuk mengatur suatu tujuan, lalu harus menyusun strategi yang
akan membuat konsumen akan membeli produk lebih sering.
E. Pengertian Tentang Survei dan Kuisioner
Istilah survei biasanya dirancukan dengan istilah observasi dalam
pengertian sehari-hari. Pada hal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian
xxvii
xxvii
yang berbeda, walaupun keduanya merupakan kegiatan yang saling
berhubungan.
Menurut kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi tertentu
yang menghendaki kepastian informasi, terutama bagi orang-orang yang
bertanggung jawab atau yang tertarik. Tujuan dari survei adalah memaparkan
data dari objek penelitian, dan menginterpretasikan dan menganalisisnya secara
sistematis. Kebenaran informasi itu tergantung kepada metode yang digunakan
dalam survei.
Ada beberapa tipe dalam survei, yaitu:
Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau
elemen-elemen yang menjadi objek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.
Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau
hanya menggunakan sampel dari populasi.
Pembuatan Koesioner
Terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh dalam membuat
kuesioner yaitu :
Menyusun pertanyaan.Dalam tahap ini harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Kejelasan konsep atau variabel yang akan digunakan.
2. Standarisasi pertanyaan.
3. Objektivitas pertanyaan.
4. Relevansi unit pengamatan.
xxviii
xxviii
5. Isi pertanyaan
Isi pertanyaan berkaitan dengan jenis pertanyaan yang terdiri dari 4
1. Jenis pertanyaan, yaitu tentang :
2. Fakta;
3. Opini;
4. Informasi atau pengetahuan; persepsi diri.
Terdapat 4 tipe kesalahan yang harus diperhatikan dalam menyusun
pertanyaan, yaitu:
1. Satu pertanyaan yang mengandung dua pertanyaan;
2. Kata-kata tidak jelas atau kabur;
3. Bahasa yang tidak sesuai kemampuan;
4. Pertanyaan yang mengarahkan jawaban.
Bentuk dan urutan pertanyaan:
Bentuk pertanyaan digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Pertanyaan tertutup;
2. Pertanyaan terbuka;
3. Pertanyaan setengah terbuka.
Sedangkan urutan pertanyaan berkaitan dengan mengurutkan daftar
pertanyaan agar diperoleh data yang cukup memadai.
xxix
xxix
BAB III
DESKRIPSI INSTANSI
A. Agrowisata Sondokoro
Agrowisata Sondokoro Karanganyar adalah sebuah badan usaha milik
negara yang bergerak di bidang Agrowisata dan tempat rekreasi yang terletak di
DESA NGIJO, KECAMATAN TASIKMADU, KARANGANYAR.
Agrowisata Sondokoro merupakan wisata keluarga di Pabrik Gula
Tasikmadu Karanganyar Solo. Pada mulanya wisata ini diadakan saat pabrik akan
melakukan giling tebu untuk pembuatan gula atau yang sering di sebut
"CEMBRENGANG". Kegiatan ini pada intinya merupakan ucapan syukur kepada
TUHAN.
B. Sejarah Berdirinya Agrowisata Sondokoro
PG Tasikmadu dirikan pada tahun 1870 pada masa pemerintahan
Mangkoenegoro IV. Seperti kita ketahui, pada masa Mangkoenegoro VI banyak
membangun pabrik-pabrik gula di sekitar Solo. Keberadaan PG Tasikmadu masih
eksis hingga sekarang bahkan mampu menghidupi masyarakat sekitarnya.
Hal ini sesuai dengan pesan yang disampaikan Mangkoenegoro IV saat
pembangunan PG Tasikmadu : Pabrik iki openono, senajan ora nyugihi, nanging
nguripi, kinaryo papan pangupo jiwone kawulo dasih. (Pabrik ini peliharalah,
xxx
xxx
meskipun tidak membuat kaya, tapi menghidupi, memberikan perlindungan,
menjadi jiwa rakyat kecil). Demikianlah pesan KGPAA Mangkunegara IV, satu-
satunya pribumi yang menggagas keberadaan pabrik gula (PG). Visinya tegas!
Keberadaan PG demi penghidupan rakyat kecil, misinya pun jelas, sebab PG di
mana saja adalah proyek padat karya.
Ratusan hingga ribuan orang, mulai mekanik mesin, masinis lokomotif
tebu, sopir truk, hingga pembabat tebu adalah serpihan faktor produksi sebuah PG
yang menggantungkan hidupnya di situ. Mengepulnya asap dapur, di samping
keberlanjutan ekonomi daerah, mau tak mau turut dipengaruhi sebuah PG.
Bicara tentang sejarah keemasan Mangkunegaran, maka keberadaan PG
Colomadu yang didirikan 1861, dan PG Tasikmadu yang berdiri sepuluh tahun
setelahnya menjadi bagian tak terpisahkan. Singkap selubung kotak seng yang
tersembunyi di belakang kantor Administratur PG Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar, maka sebuah gerbong kereta bercat hijau buatan S Chavalier
Constructe, Paris-Perancis, yang biasanya digunakan Mangkunegara IV untuk
meninjau rakyat, menjadi saksi bisu zaman keemasan ini.
Memasuki bangunan utama pabrik yang bertuliskan PG Tasikmadoe
maka lampu hijau diatas gerbang utama, serta asap putih yang mengepul dari
cerobong utama PG, menjadi penanda aktifnya pabrik.
Sekitar 670 pekerja tetap dan kurang lebih 3.000 pekerja musiman PG
memulai kembali kerja kerasnya selama tiga bulan musim panen raya tebu 2004,
xxxi
xxxi
sedangkan mesin-mesin utama PG yang diproduksi Machinefabriek Gebr Stork &
Co pada tahun 1926 dengan perkasanya mulai bekerja kembali. Bukan hanya
menggiling tebu, tapi juga memasak, mencampur, dan mengkristalkan cairan tebu
menjadi gula.
BAU kolonial -yang tak selalu harus berkonotasi negatif -ajaibnya masih tercium
kental di PG ini. Panggilan administratur bagi kepala PG, masinis bagi kepala
teknik PG, merupakan kultur sehari-hari yang belum terkikis modernisasi.
Bila Anda berdialog tentang nira atau gula kristal putih-hal demikian akan
percuma, sebab pekerja PG takkan tahu hal itu. Bagi mereka nira adalah sap, gula
kristal putih adalah superior hoof suiker (SHS), dan tebu adalah riet.
Bila Anda menanyakan di mana kepala pengolahan PG kepada pekerja pabrik,
mereka akan bingung karena mereka biasa memanggilnya dengan Pak FC atau
fabrikaat chef -atau dokter gula- demikian sebagian petani tebu menyebutkannya.
Bukti zaman keemasan gula Indonesia masih terekam dari peninggalan
yang ada. Rumah tua administratur, lengkap dengan seperangkat gamelan dan
meja biliar tua, lantas pedang-pedang tahun 1800-an dengan pelindung tangan,
masih tersimpan di rumah satpam. Menurut asisten masinis Edi Suroso, turis-turis
asing yang menyambangi PG ini, bahkan sering berupaya membeli alat-alat
produksi PG bukan untuk mengolah tebu melainkan sebagai barang koleksi.
Hampir semua alat produksi nyaris tidak tersentuh pergantian zaman. Secara
konkret hanya mesin utama pabrik yang direnovasi di tahun 1988/1989, lainnya
xxxii
xxxii
tidak! Sekitar lima lokomotif tua dengan beban maksimal 24-30 lori, juga masih
berseliweran, menaikkan tebu dari crane tebu di sisi selatan pabrik, lalu
memasukkannya ke pelataran sisi timur PG.
Bukan main-main, loko tebu dengan mekanisasi ketel uap dan berbahan
bakarkan ampas tebu (bal), ada yang berangka tahun 1910-an. Ambil contoh, loko
nomor III berkekuatan 80 PK (paardekracht, tenaga kuda) diproduksi Orenstein &
Koppel Arthur Koppel AG Berlin-Germany tahun 1913, serta loko nomor X
berkekuatan 150 PK diproduksi Orenstein & Koppel AG Berlin-Germany tahun
1929.
Walau demikian, Administratur PG Tasikmadu, Karanganyar, menolak
mentah-mentah kalau PG ini dikatakan tidak mampu lagi bersaing mengolah tebu
karena uzurnya alat produksi. “Kapasitas mesin giling kami sekitar 1.500 ton tiap
hari sehingga menurut perhitungan dapat diberdayakan untuk memproduksi
450.000 ton tebu pada musim panen. Tapi, pada kenyataannya PG Tasikmadu
kami proyeksikan di tahun 2004 hanya mengolah maksimal 350.000 ton tebu,”
katanya merujuk pada penurunan produktivitas dan produksi tebu dari petani.
Kini, kurangnya produksi tebu membuat pabrik ini tidak lagi
memancarkan auranya. Hal sederhana, batang-batang tebu yang masuk pun, tidak
berwarna hijau segar, melainkan cokelat kering.
PG Tasikmadu, yang pada awalnya sekitar tahun 1870 dibaptis dengan
nama PG Sudokoro oleh Mangkoenegara IV juga menggantungkan diri
xxxiii
xxxiii
sepenuhnya pada kemurahan hati petani. Sebab, dengan besaran lahan tebu PG
Tasikmadu kurang lebih 5000 hektar, dari besaran lahan itu, hanya tujuh persen
yang dimiliki PG, sisanya 93 persen dimiliki petani.
C. Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN AGROWISATA SONDOKORO Alamat : DESA NGIJO, KECAMATAN TASIKMADU,
KARANGANYAR
Phone : 0271 7009334
0271 495562
Fax : 0271 495562
Tahun Berdiri : 18 DESEMBER 2005
S t a t u s : BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
Status Investasi : -
Izin yang dikeluarkan oleh : IZIN PENGELOLAAN USAHA PARIWISATA
BPPT PEMERINTAH KABUPATEN
KARANGANYAR
NOMOR. 503/ 20/ XI/ 2009
Bidang Usaha : JASA
B a n k e r s : MANDIRI
Jumlah Tenaga Kerja : 43 ORANG
Pimpinan : Ir. BAMBANG SUCAHYO
Manager : Ir. MEGANTARA
Marketing : SINUNG NUGROHO, SS
Accounting : ADHI MASAGI, SE
xxxiv
xxxiv
D. Visi Dan Misi Agrowisata Sondokoro
Visi : Perusahaan di bidang jasa Agrowisata, Outbond, dan taman bermain.
Misi : Profesional, memiliki integritas, berbasis kreatif, seni cipta dan keahlian,
wahana belajar, berkarya dan berkarier.
Motto : Membangun kepercayaan.
E. Struktur Organisasi Argowisata Sondokoro
Direktur
Sekretaris
Divisi Public relation
Account division
Media & logistic
Administrasi & Keuangan
Direct marketing dan sales
promotion
Event
Brand Activasion
Sales Promotion
Account Planning
Account Service
Research
Data Enter
Media Buying
Media Planning
Finance
Accounting
SDM
xxxv
xxxv
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Materi Kuliah Kerja Media
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar professional mahasiswa tingkat
akhir adalah Kuliah Kerja Media (KKM). Praktek Kuliah Kerja Media merupakan
salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata bagi mahasiswa.
Proses Kuliah Kerja Media di Agrowisata Sondokoro dilakukan oleh penulis
khususnya di Divisi Promosi. Berbagai aspek tugas dan tanggung jawab seorang
Pegawai di Agrowisata Sondokoro.
B. Kegiatan Kuliah Kerja Media
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan oleh penulis adalah
antara tanggal 14 Februari - 28 Maret 2010 (1 ½ bulan ). Kuliah Kerja Media
diadakan di Taman Agrowisata Sondokoro Karanganyar di bagian Periklanan dan
Promosi. Pada saat pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penulis masuk mulai hari
Senin tanggal 14 Februari 2010 dengan 5 hari kerja pada hari senin-jum’at mulai
pukul 09.00 – 14.00 WIB.
Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara detail tentang
segala sesuatu yang telah penulis kerjakan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja
Media di Taman Agrowisata Sondokoro Karanganyar.
1. Pengenalan Perusahaan dan Staf Agrowisata Sondokoro
xxxvi
xxxvi
Kegiatan yang pertama penulis lakukan adalah berkenalan dengan staf
Divisi Promosi Agrowisata Sondokoro Karanganyar. Pertama kali penulis
memasuki ruangan Promosi, penulis merasa kurang percaya diri dengan bekal
ketrampilan yang telah penulis miliki. Sulit sekali untuk menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi di kantor Agrowisata Sondokoro baik dengan
karyawan maupun dengan Managing Director-nya, yaitu bapak Ir. Bambang
Sucahyo.
Pada rentang waktu kira-kira 1 minggu, penulis diberi pengarahan
tentang apakah sebenarnya Agrowisata itu, bagaimana sistem kerjanya, kita
harus bagaimana jika ingin berkecimpung di dunia Kerja, dan lain sebagainya.
Penulis bersama dengan rekan melaksanakan Kuliah Kerja Media di
Agrowisata Sondokoro ini benar-benar diberi pengarahan yang jelas tentang
seluk beluk kinerja Agrowisata Sondokoro dalam menjalankan sebuah
Perusahaan.
2. Pelaksanaan Kegiatan KKM
Kebetulan sekali pada divisi promosi di Agrowisata Sondokoro saat
itu Membutuhkan tenaga kreatif desain, konsep, dan tenaga riset atau survei.
Penulis memilih menduduki divisi promosi, diberi tugas untuk membuat
konsep-konsep yang diperlukan untuk sarana promosi pada suatu agrowisata
Sondokoro sendiri dan juga penulis diberi tugas untuk mengadakan Survei
untuk event dan pengembangan Agrowisata Sondokoro.
xxxvii
xxxvii
Penulis bersama rekan di divisi promosi membuat konsep untuk
pengembangan agrowisata dan melaksanakan survei atau riset periklanan
langsung kepada konsumen/ pengunjung agrowisata untuk mengetahui letak
kekurangn yang harus segera dibenahi.
Sebelum kegiatan tersebut di selenggarakan, penulis bersama rekan
divisi promosi merencanakan sebuah riset pemasaran dan membuat plan pada
event untuk pengembangan agrowisata Sondokoro
1. Proses Perencanaan Survei
Dalam riset ini penulis menyusun survei melalui beberapa tahap. Tahapan ini
hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi sebagai suatu spiral
yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian akan
merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan seterusnya.
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Identifikasi masalah
Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh
seorang peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa
rasa ingin tahu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat dengan jelas tujuan dan
sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan lingkungan
masalah itu. Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria,
antara lain apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan,
apakah penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan,
xxxviii
xxxviii
waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain.
Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa sub-
masalah. Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan
konkrit. Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya
dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit dan jelas ini,
memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab
secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana, dan
apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan
mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk
mengukur variabel tersebut.
2. Perumusan masalah
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi,
peneliti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang mau
dijawab atau memadukan pengetahuannya menjadi suatu perumusan.
Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan penelitian yang jelas, yang
mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian dilakukan, sasaran
penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil penelitian.
Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai
dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional. Verbalisasi
gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat
memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas,
sehingga mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian.
xxxix
xxxix
Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model.
Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan
masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan
untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya hipotesis
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan
sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti.
Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan
pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara
lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian
tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua
penelitian memerlukan hipotesis.
3. Penelusuran pustaka
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan
dengan subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan
langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk
penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi
pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui
penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
4. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan
dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus
memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik
xl
xl
penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran
penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.
5. Pengumpulan data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian
yang telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan
pengamatan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data
yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang
diteliti.
6. Pengolahan data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan
diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut
rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan
untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang
diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh.
Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan
atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat
dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian
dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.
7. Penyimpulan hasil
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata
didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian
tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis
xli
xli
data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian
sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali
validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang
digunakan.
2. Konsep Pengembangan Agrowisata Sondokoro
Penambahan & Pembenahan Wahana
1. Terowongan Education
Terowongan tersebut terletak pada jalan masuk dari parkir sepeda motor
menuju pos ticket masuk sebelah utara kantor Agrowisata Sondokoro.
Dalam terowongan tersebut disetiap dindingnya diberi gambar tentang
berbagai macam pakaian adat, rumah adat, tarian atau kebudayaan yang
dimiliki negara Indonesia sesuai dengan provinsi masing-masing.
1. Penyambut Pengunjung (Among Tamu)
Pada gerbang tiket masuk sebaiknya ada petugas penyambut, petugas
penyambut tersebut dapat berupa badut atau pun hiasan-hiasan yang
sesuai dengan perayaan atau musim yang sedang terjadi.
Misal:
· Natal
Badut yang memakai kostum santaclaus,
Hiasan pohon Natal, atau patung hewan rusa.
· Imlek
xlii
xlii
Barongsai, Lampion-lampion khas Imlek.
· Lebaran atau Maulid Nabi
Adanya hiasan-hiasan Islami, yang bisa berupa patung onta atau
Kaligrafi.
· Valentines Day
Hiasan ataupun pernik berwarna merah muda (pink), boneka.
· Tahun Baru
Bisa menggunakan badut dari tokoh kartun yang sedang booming.
2. Petugas Wahana
Ada baiknya, disetiap wahana ditugaskan seorang petugas yang
mampu menarik perhatian pengunjung & yang mampu menjelaskan
dengan detail apa saja disetiap tempat yang ada di Agrowisata
Sondokoro. Petugas tersebut menggunakan pakaian/ kostum yang
seragam, tapi berbeda dengan petugas ticketing atau yang lain nya.
3. Panggung Hiburan ( Musik )
Melihat perkembangan jaman dalam dunia musik Indonesia,
hendaknya panggung hiburan Agrowisata Sondokoro sanggup
memanjakan penikmat musik yang berkunjung. Bukan untuk sekedar
sambil lalu, tapi menjadi salah satu tujuan pengunjung.
Menyajikan musikalitas yang profesional & variatif yang
diharapkan menarik pengunjung.
xliii
xliii
Konsep-konsep tersebut merupakan hasil observasi yang penulis lakukan
sendiri disertai musyawarah dengan beberapa staf perusahaan Agrowisata
Sondokoro. Dan konsep-konsep ini merupakan strategi untuk menjadikan
Agrowisata Sondokoro sebagai tempat wisata yang memiliki kesan tersendiri,
berubah mengikuti alur jaman sehingga tidak terkesan membosankan. Dengan
demikian kedudukan Agrowisata Sondokoro sebagai tempat tujuan berwisata
dalam masyarakat luas akan semakin meningkat.
Dengan konsep-konsep tersebut, diharapkan juga mampu sebagai wujud
peningkatan fasilitas untuk menanggulangi adanya pesaing, seperti Jurug, Taman
Sriwedari, Grojogan Sewu, Kebun Teh, dll.
Dari Yang tertulis diatas penulis tahu bahwa seorang divisi promosi
dalam Agrowisata Sondokoro Karanganyar tidak hanya bertugas untuk membuat
rancangan desain kreatif saja tetapi juga harus bisa merencanakan suatu
rancangan promosi dengan ide-ide kreatif yang akan di tuangkan di setiap konsep
pengembangan dan melakukan Survei perencanaan pengembangan yang dibuat
oleh Agrowisata Sondokoro yang dimaksudkan untuk mengembangkan taman
wisata.
C. Tugas dan Tanggung jawab Divisi Iklan dan Promosi di Agrowisata
Sondokoro Karanganyar
Tugas seorang Divisi Promosi dalam mengemas dan menyusun program dan
sarana promosinya dalam sebuah pengembangan agrowisata sangat berpengaruh
atas keberhasilan pengembangan sebuah perusahaan, dimana pengemasan acara
xliv
xliv
yang kreatif, Survei, dan mempromosikan agrowisata tersebut dan merupakan
tugas seorang Divisi Iklan dan Promosi.
Seorang Divisi promosi dituntut untuk bisa memiliki gagasan atau ide-ide
yang menarik dan mudah diterima oleh masyarakat. Seorang divisi promosi harus
mampu menghasilkan karya yang lain dari yang lain. Di Agrowisata Sondokoro
ini, seorang divisi promosi dituntut untuk dapat membuat suatu brand image
kepada para khalayak. Dalam perusahaan Agrowisata Sondokoro ini
mengutamakan sebuah ide yang kreatif dalam mengembangkan agrowisata
Sondokoro. Untuk itu perusahaan Agrowisata Sondokoro tidak main-main dalam
memilih seseorang untuk menduduki pada divisi Promosi.
Ø Skema Sistem Kerja Divisi Promosi Agrowisata Sondokoro
Didalam Perusahaan Agrowisata Sondokoro terdapat sistem kerja yang
terorganisir dengan baik salah satu contohnya sistem kerja divisi promosi.
Berikut ini adalah system kerja divisi Promosi Agrowisata Sondokoro :
1. Divisi Promosi mendapatkan tugas dari seorang Direktur.
Disini pejabat divisi Promosi mendapat tugas dari pimpinan tentang
permintaan Masyarakat, Untuk pengembangan Agrowisata Sondokoro.
2. Penuangan ide dan gagasan.
Setelah mendapat tugas, pejabat divisi Promosi akan mulai berfikir
untuk pencarian ide-ide dan gagasan dan menuangkannya untuk
menjadikan sebuah konsep-konsep yang sesuai dengan permintaan klien.
xlv
xlv
3. Pemantuan melalui Pimpinan
Seorang divisi Promosi juga harus selalu melakukan pemantuan
terhadap Pimpinan, hal ini penting dilakukan karena untuk mengantisipasi
apabila ada klien.yang mengajukan permintaan lain.
4. Survei
Sebelum membuat perencanan divisi promosi ditugaskan untuk
mengadakan survei untuk mengembangkan Agrowisata.
xlvi
xlvi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam perkembangannya, sebuah Agrowisata dituntut untuk dapat menarik
konsumen dengan menggunakan strategi promosi yang dikemas dengan
menarik dan mudah diterima oleh khalayak. Kemudian Agrowisata harus dapat
mencapai Target Market dengan sempurna agar khalayak tahu akan apa
keunggulan Agrowisata. Adapun salah satu Konsep Pengembanagan dapat
melalui riset tertentu yang membawa nama perusahan,. Fungsi sebuah riset
adalah untuk mengetahui kekurangan yang ada pada perusahaan Agrowisata
Sondokoro.
Disadari atau tidak, Kuliah Kerja Media telah banyak memberikan
manfaat bagi penulis. Manfaat yang dimaksud antara lain :
1. Sebagai tempat praktek bagi penulis untuk menerapkan apa yang telah
diperoleh penulis selama masa perkuliahan.
2. Divisi Promosi dapat mengasah kemampuan penulis untuk lebih
meningkatkan kreatifitas penulis.
3. Penulis menjadi mengerti bahwa strategi Promosi dan kreatif sangat
diperlukan oleh produsen untuk dapat memperoleh konsumen.
4. Penulis tahu apa tugas dan tanggung jawab seorang divisi promosi.
xlvii
xlvii
5. Penulis telah mengetahui bagaimana untuk melaksanakan kegiatan riset
pengembangan Agrowisata Sondokoro.
6. Penulis mengerti akan pentingnya sebuah sifat kreatif sehingga dapat
memiliki ide-ide untuk dapat menarik perhatian orang lain.
7. Penulis tahu bagaimana seorang divisi promosi memposisikan diri dalam
sebuah pelaku riset dan kreatif. Bagaimana seorang divisi promosi ternyata
sangat berpengaruh untuk berhasil atau tidaknya dalam mencapai sebuah
brand image bagi khalayak dan bagaimana menanggulangi kesulitan yang
ada.
B. SARAN
Berdasar dari pengalaman penulis selama masa Kuliah Kerja Media,
penulis dapat memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk
Agrowisata Sondokoro:
1. Penulis berharap agar Perusahaan Agrowisata Sondokoro memberikan
sedikit pengetahuan tentang bagaimana seharusnya seorang kreatif dalam
mengembangkan sebuah usahanya
2. Tanamkan kedisiplinan pada seluruh karyawan, agar hasil kerja dapat
selesai dengan baik dan tepat waktu.
3. Dibutuhkan suasana kerja dan kondusif serta team work yang terorganisasi
yang mampu menunjang kenyamanan para karyawan untuk
menyelelesaikan suatu pekerjaan.
xlviii
xlviii
4. Berikan sarana pekerjaan yang memadai bagi para karyawan dari berbagai
divisi, karena hasil kinerja akan lebih sempurna jika tersedia sarana
pekerjaan yang memadai.
5. Perlu adanya penambahan tenaga kerja pada divisi promosi untuk
menunjang kinerja perusahaan.
Adapun untuk Fakultas, penulis mempunyai saran yang mungkin juga
bermanfaat yaitu antara lain:
1. Penulis berharap intensitas untuk melaksanakan kerja praktek dapat
ditambah, karena teori kurang efektif untuk menerapkan ilmu yang telah
didapatkan penulis dalam dunia kerja.
2. Penulis berharap agar pengetahuan di bidang desain grafis dapat ditambah
lagi, mengingat perkembangan dan persaingan di lapangan yang semakin
ketat.
xlix
xlix
DAFTAR PUSTAKA
Gilson Chirsthoper dan Berkman, Harold W, 1980. Advertising : Concept and strategies. : Random House Inc : New York
Hahn, Fred A dan Mangun, Kenneth G. Beriklan dan Berpromosi Sendiri,.
Jakarta : Grasindo, 1999 Jefkins Frank , 1997. Periklanan, Erlangga : Jakarta
Nuradi, dkk. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005
Nuryanto. Periklanan. Surakarta. Depdikbud UNS, 199700
http://www.spgumbrella.com/2010/03/definisipengertian-promosi- fungsitujuan.html
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2007. John Dewey (1859-1952). Diambil Oktober 2007, dari
http:/www.iep.utm.edu/d/dewey.htm http://massofa.wordpress.com/2008/09/18/pendekatan-kuantitatif/