Upload
susan-n-n-santini
View
305
Download
34
Embed Size (px)
DESCRIPTION
good
Citation preview
LAPORAN KEGIATAN
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
UNDIKSHA SINGARAJA
TAHUN 2015/2016
DESA PITRA HALAMAN JUDUL
OLEH KELOMPOK
1. I GST PUTU BAGUS NARAMAS WAHYU PRAYOGA (FTK/PTI)
2. NI KETUT AYU PURNAMA SARI (FTK/PTI)
3. KADEK DESY INDAH SARI (FBS/ PBSI)
4. LUH GEDE UTARI UTAMI DEWI (FBS/PBJ)
5. NI PUTU PUSPITA SELLY ARYATI (FBS/PBI)
6. NI MADE WIDA ARIASIH (FOK/PENJAS)
7. NI GST PT WAHYU S (FIP/PGPAUD)
8. I WAYAN ADIWIGUNA (FIP/PGSD)
9. NI KADEK TARMIYUSIKA (FIP/PGSD)
10. I MADE GUSNADI (FIP/TP)
11. I GEDE SUDARSANA (FEB/AKUNTANSI PROG S1)
12. YENI ASTUTI (FEB/AKUNTANSI PROG S1)
13. LUH PUTU IKA MAYANI (FEB/ MANAJEMEN)
14. I MADE SWISMA DANU SANJAYA (FEB/MANAJEMEN)
15. IDA BAGUS AGUNG DHARMA YOGA (FEB/ PEND. EKONOMI)
16. PUTU RINI HANDAYANAI (FMIPA/PEND. MATEMATIKA)
17. ANAK AGUNG PUTRI PRADNYAWATI (FMIPA/ PEND. FISIKA)
18. NI NEGAH SANTINI (FMIPA/ PEND. KIMIA)
PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESA SINGARAJA
2015
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kelompok mahasiswa KKN tahun
2015/2016 di Desa Pitra.
Laporan ini disusun berdasarkan kerjasama yang baik antara masyarakat Desa
Umeanyar dengan mahasiswa KKN selama berada di Desa Pitra. Berkat bantuan dari
berbagai pihak, seluruh program yang kami rencanakan dalam rencana kerja kami
dapat terlaksana dengan baik. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada
pihak-pihak yang membantu diantaranya :
1. Prof. Dr. Ketut Suma. M.S. selaku ketua LPM Undiksha yang telah
menyelenggarakan program KKN Reguler.
2. I Made Suarsana, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing kami di Desa Pitra
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing kami selama
melaksanakan kegiatan KKN di Desa Pitra.
3. I Nengah Dwi Antara, ST selaku Kepala Desa Pitra yang telah memberikan
kami bimbingan dan motivasi selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa
Pitra.
4. Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu kami.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya
membangun guna penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Pitra, 8 Agustus 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan .......................................................................................2
1.3 Manfaat ......................................................................................................3
1.4 Sasaran.......................................................................................................5
BAB II ANALISIS SITUASI DESA .......................................................................7
2.1 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan ......................................................7
2.2 Visi dan Misi Desa Pitra ............................................................................7
2.3 Kondisi Geografis......................................................................................8
2.4 Kondisi Sosial Budaya ..............................................................................8
2.5 Kondisi Ekonomi .......................................................................................9
2.6 Potensi Masyarakat..................................................................................10
2.7 Analisis Kekurangan ...............................................................................10
BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH ..................................11
3.1 Masalah-Masalah Bidang Kesehatan ......................................................11
3.2 Masalah-Masalah Bidang Sarana Prasarana Sarana ................................11
3.3 Masalah-Masalah Bidang Lingkungan Hidup .........................................11
3.4 Masalah-Masalah Bidang Sosial Budaya ................................................11
3.5 Masalah-Masalah Bidang Koperasi & Usaha Masyarakat ......................12
3.6 Masalah-Masalah Bidang Pertanian ........................................................12
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA ......................................................13
4.1 Program Kerja Desa ................................................................................13
4.2 Program Kerja Cluster .............................................................................20
4.2.1 CLUSTER 1 .....................................................................................20
4.2.2 CLUSTER 2 .....................................................................................29
4.2.3 CLUSTER 3 .....................................................................................48
4.2.4 CLUSTER 4 .....................................................................................61
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM....................................................76
vi
5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Desa ..................................................76
5.2 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Cluster / Keluarga Asuh ...................85
5.2.1 CLUSTER 1 .....................................................................................85
5.2.2 CLUSTER 2 .....................................................................................93
5.2.3 CLUSTER 3 ...................................................................................109
5.2.4 CLUSTER 4 ...................................................................................116
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...................................................................128
6.1 SIMPULAN...........................................................................................128
6.2 SARAN..................................................................................................130
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja merupakan salah
satu lembaga pendidikan tinggi di Bali yang bergerak dalam bidang kependidikan.
Namun, output dari lembaga ini tidak hanya tenaga kependidikan dalam hal ini guru,
tetapi tenaga non kependidikan pun juga dihasilkan di lembaga ini. Tenaga
kependidikan dan non kependidikan dari UNDIKSHA diharapkan dapat memiliki
kemampuan akademik dan professional tinggi dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni sehingga mampu menghadapi tantangan masa depan
serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu mahasiswa UNDIKSHA juga
diharapkan mudah bergaul dengan masyarakat sehingga dapat dengan mudah
bermasyarakat setelah menamatkan pendidikan. Salah satu kegiatan yang memberi
bekal dan pengalaman kepada mahasiswa UNDIKSHA adalah pelaksanaan program
Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) diikuti oleh mahasiswa program setara
satu (S-1) Undiksha Singaraja, sebagai salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu Dharma Pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi
hakikatnya muncul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS). Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa dalam wujud
KKN diharapkan mampu berkolaborasi membangun dan memberdayakan masyarakat
dilokasi desa KKN. KKN juga merupakan bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat. Kehidupan di luar kampus adalah upaya untuk mengoptimalkan
kecerdasan sosial.
Pada kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu melihat dengan nyata dan
mengalami langsung segala persoalan yang didapat di lingkungan kampus.
Mahasiswa diharapkan juga mampu mengidentifikasi masalah, memberi skala
prioritas, dan berusaha mencari pemecahan, sehingga masalah pembangunan dapat
2
dengan baik serta diatasi dengan KKN UNDIKSHA Singaraja yang menekankan
pada upaya pemberdayaan masyarakat di desa. Bidang-bidang kegiatan program
meliputi Ekonomi Kerakyatan, Teknologi Tepat Guna, Sanitasi dan Kesehatan
Lingkungan, Pendidikan/Pembelajaran, dan Sosial Budaya. Khususnya dalam bidang
pendidikan, pembelajaran, dari bimbingan, sehingga mampu mengelola potensinya
sendiri untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Hal-hal yang
diuraikan di atas dapat dijadikan acuan dalam penugasan mahasiswa KKN
UNDIKSHA Singaraja di Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan didapatkan banyak pengalaman yang berharga
melalui keterlibatan dalam masyarakat secara langsung untuk menemukan,
merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan yang ditemui di
masyarakat.
1.2 Tujuan Penulisan
Secara umum, KKN Undiksha Singaraja mempunyai beberapa tujuan, antara
lain:
1. Memberi pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui
keterlibatan secara langsung dimasyarakat untuk menemukan, merumuskan,
mempelajari, mengenal potensi masyarakat sasaran, mengorganisasikan
masyarakat, memecahkan dan menaggulangi permasalahan pembangunan
masyarakat secara rasional dengan menumbuhkan motivasi untuk
memanfaatkan kekuatan sendiri.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan
pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) secara
kolaboratif dan multidisiplin dalam upaya menumbuhkan, mempercepat gerak
serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.
3. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat.
3
4. Meningkatkan kedewasaan dan kepribadian, yakni (1) nasionalisme dan jiwa
Pancasila, (2) keuletan, etos kerja dan dan tanggungjawab, dan (3)
kemandirian, kepemimpinan, serta memperluas wawasan mahasiswa.
5. Meningkatkan daya saing nasional.
6. Meningkatkan jiwa peneliti, terutama dalam hal (1) eksplorasi data dan
analisis, (2) mendorong learning community dan learning society.
7. Memelihara dan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara UNDIKSHA
dengan Pemerintah Kabupaten/Daerah, instansi terkait, dan masyarakat secara
multidisipliner sehingga undiksha dapat lebih berperan serta menyesuaikan
dengan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdiannya dengan tuntutan
nyata masyarakat yang sedang membangun.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa UNDIKSHA
Melalui kegiatan KKN, Manfaat bagi Mahasiswa UNDIKSHA sebagai
berikut:
1. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara
kolaborasi dengan pendekatan multidisiplin.
2. Memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan Ipteks
bagi pelaksanaan pembangunan.
3. Memperdalam pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
4. Mendewasakan daya nalar dalam melakukan penelaaahan, perumusan dan
pemecahan permasalahan secara konperhensif.
5. Melaksanakan pembangunan dan pemngembangan masyarakat
berdasarkan ipteks secara multidisipliner.
6. Menjadi inisiator, motivator, mediator dan dinamisator masyarakat dalam
meningkatkan kualitas hidup.
7. Mengasah dan meningkatkan kecerdasan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
4
1.3.2 Manfaat bagi Masyarakat
Melalui kegiatan KKN, masyarakat diharapkan sebagai berikut:
1. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
2. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
3. Memperoleh pengalaman dalam mengenali berbagai potensi yang ada di
masyarakat
4. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menggali serta
menemukan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi
aktif dalam pembangunan.
5. Terbentuknya kader-kader yang berkualitas di dalam masyarakat untuk
menjamin keberlanjutan upaya pembangunan.
6. Mendayagunakan potensi masyarakat untuk melaksanakn program
pembangunan di desa.
1.3.3 Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten/Kota
Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai berikut :
1. Memperoleh bantuan sumber daya dalam menggali informasi potensi
masyarakat dan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
2. Memperoleh bantuan sumber daya dalam mempercepat pelaksanaan
pembangunan.
3. Memperoleh bantuan sumber daya dalam mempercepat proses
penyampaian informasi kepada masyarakat.
1.3.4 Manfaat bagi UNDIKSHA
Manfaat bagi Undiksha dengan adanya KKN ini adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni sebagai perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Memperoleh umpan balik bagi pengembangan kurikulum materi kuliah
dan disiplin ilmu yang dikembangkan.
5
3. Meningkatkan, memperluas, dan mepererat kerja sama dengan instansi
terkait di daerah melalui rintisan kerja sama mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
1.4 Sasaran
KKN Undiksha Singaraja memiliki tiga sasaran pencapaian, yaitu: bagi
mahasiswa, bagi masyarakat, dan bagi Undiksha Singaraja. Manfaat yang dapat
diperoleh pada masing-masing kelompok yang menjadi sasaran dengan adanya
Progran KKN, adalah sebagai berikut:
1.4.1 Mahasiswa Undiksha Singaraja
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat IPTEKS
yang dipelajari untuk pelaksanaan pembangunan.
b. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan
dan kerja sama antar sektor.
c. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap kasulitan yang
dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran
mahasiswa di dalam melaksanakan penelahaan, perumusan, dan
pemecahan masalah
e. Memberikan mahasiswa menjadi motivator, mediator, dan dinamisator
untuk kepentingan masyarakat.
f. Mengasah mahasiswa untuk meningkatkan kecerdasan sosial dan
masyarakat.
1.4.2 Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan.
6
c. Memperoleh pengalaman di dalam menggali serta menumbuhkembangkan
potensi swadaya masyarakat, sehingga mampu berpartisipasi aktif di
dalam pembangunan.
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan yang berkualitas di
dalam masyarakat, sehingga terjamin kelanjutan pembangunan.
e. Mendayagunakan potensi mahasiswa dan masyarakat untuk melaksanakan
program pembangunan yang ada di desa.
1.4.3 Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa
dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga
kurikulum, materi kuliah dan pengembangan ilmu yang diasuh dapat
disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b. Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh di
dalam memberikan materi kuliah dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.
c. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerja sama dengan instansi
terkait di daerah melalui rintisan kerja sama mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
7
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
2.1 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan
Luas wilayah Desa Pitra 266.620 Ha. Secara administrative Desa Pitra
terbagi atas sepuluh (8) Banjar Dinas yang meliputi: Dusun Pitra, Dusun Nyuling,
Dusun Nyeleket, Dusun Pohgending Kawan, Dusun Pohgending Kangin, Dusun
Asah Kaja, Dusun Asah Kelod, Dusun Serason.
2.2 Visi dan Misi Desa Pitra
a. Visi
Dengan pertimbangan potensi dan kebutuhan dominan masyarakat desa
serta kondisi eksternal desa, yang mempunyai titik berat di sector pertanian, maka
desa Pitra tahun 2015–2019 menetapkan Visi yang merupakan cita-cita yang
ingin dicapai, yaitu :
“Mewujudkan Desa Pitra yang BINA Sejahtera (Bersih Indah Nyaman dan
Sejahtera) berlandaskan Tri Hita Karana, sebagai pusat aktifitas pemerintahan
kecamatan.
b. Misi
Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi disusun sebagai pedoman
dalam menyusun rencana pembangunan lebih detail, misi Desa Pitra adalah :
1) Meningkatkan efektifitas pelaksanaan Pendidikan.
2) Meningkatkan kapasitas dan peran fungsi unsure pemerintahan desa,
lembaga-lembaga desa dinas dan desa adat.
3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan pelayanan
kebutuhan dasar bagi Rumah Tangga Miskin.
4) Meningkatkan pelayanan transportasi dalam dusun, antardusun, antardesa
dan transportasi ke pusat pemerintahan serta akses ke lokasi pertanian.
5) Meningkatkan pelayanan kelompok usaha kecil dan peningkatan
produktifitas pertanian
8
6) Meningkatkan kenyamanan aktifitas social dan ke dinasan di lingkungan
dusun.
Penggunaan lahan di wilayah Desa Pitra, sekarang dipilih menjadi Daerah
Pekarangan 24.000 Ha, tanah sawah 178.000 Ha,perkebunan / tegalan 58.000 Ha,
Luas lain-lain 5000 Ha, luas jalur hijau 0,040 Ha, jalan 0,065 Ha, perkantoran
0,040 Ha, pertokoan 0,050 Ha, lain-lain 17.396 Ha.
2.3 Kondisi Geografis
Secara tofografi Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
memiliki topografi yang bervariasi dari elevasi 325 m dari permukan laut sampai
pada ketinggian 400 m dari permukaan laut. Dari tingkat kemiringan lahan tersebut
maka sebagian besar lahan berpontensi erosi dan longsor sehingga perlu penerapan
teknologi konserfasi lahan dan hutan agar produktifitas lahan dapat dipertahankan
bahkan secara berlanjut ditingkatkan. Jenis tanah secara umum bervariasi antara jenis,
laktosol dan gramosal. Tekstur tanah sedang sampai gembur dan pH tanah sekitar
5,5-6,5. Desa pitra memiliki batasan-batasan Wilayah sebagai berikut :
a. Sebalah Utara : Desa Penebel
b. Sebelah Timur : Desa Tajen
c. Sebelah Selatan : Buruan
d. Sebelah Barat : Desa Penatahan
2.4 Kondisi Sosial Budaya
Jumlah penduduk Desa Pitra berdasarkan hasil sensus pada tahun 2014,
adalah sebanyak 2199 jiwa, terdiri dari 1.059 jiwa penduduk laki-laki dan 1140 jiwa
penduduk perempuan, yang terdiri dari 684 KK. Sedangkan jumlah RTM pada desa
Pitra sangat memprihatinkan. Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan
kualitas Sumber Daya Manusia yang dipunyai Desa Pitra, yaitu yang berusia pada
usia 7-18 tahun yang sedang sekolah berjumlah 174 orang. Sedangkan yang tidak
pernah sekolah 22 orang.
9
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian
besar penduduk menggantungkan sumber kehidupan di sector karyawan perusahaan
swasta sebesar 46,22%, sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja
adalah pertanian sebesar 32,31%, selain itu sector buruh tani sebesar 7,50 %, sector
pegawai negeri sipil sebesar 5,77 %, dan sector lainnya seperti pegawai negeri,
karyawan swasta dari berbagai sector sebesar 8,22%. Struktur penduduk menurut
agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa Pitra, beragama Hindu sebesar
97,20 %, Islam sebesar 1,84%, Kristen sebesar 0,96 % dan Budha sebesar 0%.
Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa angkatan kerja penduduk
yang berusia 18-56 tahun sebesar 43,55%, penduduk yang berusia 18-56 tahun
sebesar 14,60%, penduduk berusia 18-56 tahun yang menjadi buruh rumah tangga
sebesar 11,03%, penduduk yang berusia 18-56 tahun yang bekerja penuh sebesar
19,86%. penduduk yang berusia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu sebesar
10,21%, penduduk yang berusia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja sebesar
0,63%, dan penduduk yang berusia 18-56 tahun yang cacat dan bekerja sebesar
0,12%.
Kebudayaan Daerah Desa Pitra, tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama
Hindu dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang, dan
serasi antarmanusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan
lingkungannya).
2.5 Kondisi Ekonomi
Berdasarkan data yang ada bahwa pertumbuhan ekonomi atas dasar harga
terus meningkat dimana sumbangan terbesar didominasi oleh sector pertanian
(tanaman pangan, perkebunan dam peternakan) dan kehutanan.
2.6 Potensi Desa
Beberapa potensi desa yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan di
Desa Pitra dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut:
1) Sumber Daya Alam, lahan / tanah pertanian yang cukup luas, dan sumber
daya air.
10
2) Sumber Daya Manusia, jumlah penduduk yang cukup banyak dengan usia
produktif namun belum memiliki pendidikan yang memadai dan keterampilan
yang mencukupi.
3) Letak geografis yang strategis, memiliki tekstur tanah sedang sampai gembur
dan berpotensi pada bidang pertanian.
2.7 Potensi Masyarakat
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian
besar penduduk menggantungkan sumber kehidupan di sector karyawan perusahaan
swasta sebesar 46,22%, sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja
adalah pertanian sebesar 32,31%, selain itu sector buruh tani sebesar 7,50 %, sector
pegawai negeri sipil sebesar 5,77 %, dan sector lainnya seperti pegawai negeri,
karyawan swasta dari berbagai sector sebesar 8,22%.
2.8 Analisis Kekurangan
Beberapa hal yang menjadi kekurangan dari Desa Pitra yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan khusunya
kesehatan tempat tinggal. Selain itu masyarakat yang memiliki pandangan yang
berbeda menyebabkan adanya pemikiran yang berbeda. Kurangnya motivasi belajar
siswa dan dorongan dari orang tua menyebabkan anak kurang mencapai prestasi yang
maksimal.
Masyarakat di Desa Pitra kurang memiliki pemahaman tentang pentingnya
menjaga fasilitas umum. Banyak fasilitas yang sudah di bangun pemerintah rusak
sebelum waktunya. Ini akibat prilaku masyarakat yang menyimpang tidak sesuai
dengan norma yang ada.
11
BAB III
PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH
3.1 Masalah-Masalah Bidang Kesehatan
Adapun masalah yang sering muncul didalam bidang kesehatan adalah :
a. Masalah penyedian kebutuhan air bersih bagi warga.
b. Masalah aktifitas pelayan kesehatan bagi balita dan masyarakat.
c. Masalah kebersihan lingkungan.
3.2 Masalah-Masalah Bidang Sarana Prasarana Sarana
Adapun masalah yang sering muncul di bidang sarana dan prasarana
khususnya di Desa Pitra:
a. Masalah kelancaran transportasi dilingkungan dusun, antar dusun dalam desa,
antar desa dalam kecamatan serta akses ke pusat pemerintahan.
b. Masalah akses dusun ke wilayah pertanian belum semuanya memadai.
3.3 Masalah-Masalah Bidang Lingkungan Hidup
Adapun masalah terkait dengan lingkungan hidup di Desa Pitra antara lain:
a. Masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan desa belum terjaga.
b. Perkembangan penduduk dan pemukiman kurang tertata dan kurang
terkendali.
3.4 Masalah-Masalah Bidang Sosial Budaya
Adapun masalah bidang sosial budaya yang sering muncul di Desa Pitra
adalah:
a. Masalah pelayanan Rumah Tangga Miskin (RTM).
b. Masalah peningkatan kapasitas sekehe-sekehe, lembaga-lembaga desa dinas
dan desa adat.
c. Masalah kenyamanan aktifitas sosil dan kedinasan ditingkat dusun.
12
d. Masalah kenyamanan aktifitas sosial dalam persembahyangan kurang
nyaman.
3.5 Masalah-Masalah Bidang Koperasi & Usaha Masyarakat
Beberapa masalah terkait koperasi dan usaha masyarakat adalah:
a. Masalah perkembangan LPD masih relatif rendah.
b. Masalah Produktifitas Kelompok Usaha Rumah Tangga sangat rendah.
c. Masalahnya sulitnya mendapatkan permodalan dengan bunga rendah.
3.6 Masalah-Masalah Bidang Pertanian
Adapun masalah terkait dengan pertanian khususnya di desa Pitra:
d. Masalah irigasi subak
e. Masalah produktifitas pertanian.
f. Biaya Pengolahan tanah sangat tinggi.
g. Mahalnya sarana produksi pertanian.
h. Transportasi jalan usaha tani tidak memadai.
13
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA
4.1 Program Kerja Desa
4.1.1 PROGRAM 1 : Tema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
1) Nama Program : GO CLEAN and GREEN
2) Rasional : Daerah Pitra merupakan daerah kering dan
berdebu saat musim kemarau. Secara nyata, sampah-sampah berserakan
dan tanah yang kering berdebu ditemukan di lingkungan kantor kepala
desa. Kantor Kepala Desa yang telah kita ketahui sebagai pusat pengaduan
masyarakat, harus memberikan suasana yang nyaman. Lingkungan yang
bersih dan asri adalah salah satu usaha untuk menciptakan suasana yang
nyaman. Program ini merupakan pilot project yang diharapkan go green
dan green dapat tersebar ke wilayah desa.
3) Sifat Program : Komplementer
4) Sasaran : Kantor Kepala Desa Pitra
5) Keterlibatan : Perangkat desa
6) Metode pelaksanaan : demonstrasi dan “direct project for product”.
7) Alokasi waktu : 1 jam/ hari
8) Jadwal pelaksanaan : 1 Juli- 10 Agustus 2015
9) Luaran program : Menciptakan lingkungan yang bersih sehat dan
nyaman.
4.1.2 PROGRAM 2 : Tema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
1) Nama Program : Pelatihan Senam Pramuka
2) Rasional : Dari pengajaran senam pramuka diharapkan
siswa mampu menumbuhkan kedisiplinan, melatih kekompakan dan juga
gerak motorik dasar anak. Mengingat bahwa kedisiplinan perlu diterapkan
sejak dini, terutama pada siswa sekolah dasar yang berada di desa Pitra
kecamatan Penebel.
14
3) Sifat Program : Rintisan
4) Sasaran : Siswa SD
5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan Siswa SD
6) Metode pelaksanaan : Pelatihan dan Pembinaan
7) Alokasi waktu : 1 jam/ hari
8) Jadwal pelaksanaan : 1 Juli- 10 Agustus 2015
9) Luaran program : Menciptakan siswa yang terampil serta sehat
jasmani.
4.1.3 PROGRAM 3 : Tema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
1) Nama Program : Sikat GIGI bersama
2) Rasional : Melihat kurangnya kesadaran anak untuk
menjaga kesehatan kebersihan diri terutama pada gigi. Maka dari itu
diharapkan dengan dilaksanakannya program ini dapat menigkatkan
kesadaran anak-anak di desa Pitra akan pentingnya kebersihan diri
terutama pada kebersihan dan kesehatan gigi.
3) Sifat Program : Rintisan
4) Sasaran : Siswa SD
5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN, siswa SD dan staf pengajar
6) Metode pelaksanaan : Sosialisasi dan Penyuluhan
7) Alokasi waktu : 3 jam
8) Jadwal pelaksanaan : 28 Juli 2015
9) Luaran program : Mengajarkan bangaimana cara menjaga
kesehatan tubuh.
4.1.4 PROGRAM 4 : Tema Teknologi Pedesaan/Tepat Guna
1) Nama Program : Pembuatan Website
2) Rasional : Teknologi internet saat ini mempermudah
seluruh lapisan masyarakat untuk saling bertukar informasi melalui
internet. Salah satu penyebaran informasi melalui internet adalah web,
15
maka untuk mendukung adanya penyebaran informasi yang lebih merata
dan sebagai media untuk memperkenalkan desa pitra kepada seluruh
lapisan masyarakat baik potensi desa pitra maupun kebudayaann di desa
pitra maka dibuatlah sebuah website yaitu website desa pitra.
3) Sifat Program : Rintisan
4) Sasaran : Desa Pitra
5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan staf desa
6) Metode pelaksanaan : Observasi dan Wawancara
7) Alokasi waktu : 10 Jam
8) Jadwal pelaksanaan : Menyesuaikan
9) Luaran program :Melalui pembuatan website ini dapat
membantu sistem pengelolaan informasi secara lebih lengkap dan
eksklusif untuk mendukung perkembangan Desa Pitra.
4.1.5 PROGRAM 5 : Tema Pendidikan/Pembelajaran
1) Nama Program : KKN goes to School
2) Rasional : Berdasarkan obeservasi dan wawancara
dengan kepala desa, didapatkan informasi bila sekolah-sekolah di desa
Pitrakekurangaan guru ekstrakulikuler, bahasa asing dan teknologi.Kepala
desa memberikan inisiatif dan tugas untuk membantu para guru di
sekolahsekolah tersebut.
3) Sifat Program : Ikutan
4) Sasaran : SD dan SMP wilayah Desa Pitra
5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN dan guru-guru di sekolah
setempat
6) Metode pelaksanaan : Demonstrasi
7) Alokasi waktu : 2 jam/hari
8) Jadwal pelaksanaan : Senin-Sabtu (27-31 Juli 2015)
9) Luaran program : Membantu guru memiliki ketrampilan lebih
dalam metode pembelajaran dan memberikan motivasi ke para siswa-
16
siswi untukmeningkatkan prestasinya. Khusus bagi mahasiswa KKN dapat
menerapkan ilmu yang telah diperoleh saat di bangku kuliah serta belajar
mengahadapi masalah di lingkungan sekolah.
4.1.6 PROGRAM 6 : Tema Pendidikan/Pembelajaran
1) Nama Program : Pengadaan buku untuk Perpustakaan Mini
2) Rasional : Keterbatasan fasilitas yang dapat memenuhi
kebutuhan siswa khususnya pelajar sekolah dasar mendorong kami untuk
membuat fasilitas kecil yang bisa membantu mereka dalam belajar dan
mencari informasi.
3) Sifat Program : Rintisan
4) Sasaran : Siswa SD
5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN
6) Metode pelaksanaan : Pengumpulan buku
7) Alokasi waktu : 1 jam/ hari
8) Jadwal pelaksanaan : 21-31 Juli 2015
9) Luaran program : Menumbuhkan niat membaca bagi seluruh
warga desa Pitra, khususnya anak-anak.
4.1.7 PROGRAM 7 : Tema Sosial Budaya
1) Nama Program : Pemetaan Infrastruktur Desa
2) Rasional : Kurangnya gambaran mengenai kondisi jalan
desa, maka perlulah ikut serta dalam kegiatan pemetaan desa.
3) Sifat Program : Ikutan
4) Sasaran : SIG (Sistem Informasi Geografis ) Desa
5) Keterlibatan : Mahasiswa KKN & Warga Desa Pitra
6) Metode pelaksanaan : Demonstrasi
7) Alokasi waktu : 10 Jam / 2 hari
8) Luaran program : Dapat mengetahui gambaran kondisi jalan di sekitar
Desa Pitra.
17
4.1.8 Rekapitulasi Program Kerja Desa
No Program Sifat Program Sasaran Metode
Pelaksanaan
Luaran Alokasi
Waktu
1. Sanitasi dan Kesehatan
Lingkungan
Lingkungan (GO CLEAN and
GREEN)
Komplementer Mahasiswa, STT dan
PKK Desa Pitra
demonstrasi dan
“direct project for
product”.
Menciptakan lingkungan
yang bersih sehat dan
nyaman. Di awali dari
Kantor Desa Pitra melebar
keseluruh wilayah desa Pitra.
5 Jam
2 Sanitasi dan Kesehatan
Lingkungan
Pelatihan Senam Pramuka
Rintisan Masyarakat umum
desa Pitra
Pelatihan dan
Pembinaan
Menciptakan siswa yang
terampil serta sehat jasmani.
5 jam
3. Tema
Pendidikan/Pembelajaran
Pembuatan Perpustakaan
Mini
Rintisan Siswa SD 1 Pitra Pengumpulan Buku Menumbuhkan minat
membaca bagi seluruh warga
desa Pitra, khususnya anak-
anak
10 Jam
18
4. Pendidikan/Pembelajaran
KKN goes to School
Ikutan SD dan SMP wilayah
Desa Pitra
Demonstrasi Membantu guru memiliki
ketrampilan lebih dalam
metode pembelajaran dan
memberikan motivasi ke
para siswa-siswi untuk
meningkatkan prestasinya.
Khusus bagi mahasiswa
KKN dapat menerapkan
ilmu yang telah diperoleh
saat di bangku kuliah serta
belajar mengahadapi
masalah di lingkungan
sekolah.
7 jam
5. Tema Teknologi
Pedesaan/Tepat Guna
Pembuatan Website
Komplementer Mahasiswa KKN dan
staf desa
Observasi dan
Wawancara
Melalui pembuatan website
ini dapat membantu sistem
pengelolaan informasi secara
lebih lengkap dan eksklusif
untuk mendukung
perkembangan Desa Pitra.
10 jam
6. Tema Sanitasi dan
Kesehatan Lingkungan
Rintisan Siswa SD dan Staf
pengajar
Sosialisasi dan
Penyuluhan
Mengajarkan bagaimana
cara menjaga kesehatan
3 Jam
19
Sikat GIGI bersama tubuh
7. Tema Sosial Budaya
Pemetaan Infrastruktur Desa
Ikutan SIG (Sistem Informasi
Geografis ) Desa
Demonstrasi Dapat mengetahui gambaran
kondisi jalan di sekitar Desa
Pitra
10 Jam
JUMLAH JAM KERJA 50 Jam
20
4.2 Program Kerja Cluster
4.2.1 CLUSTER 1
4.2.1.1 Nama anggota cluster:
a. Ni Kadek Tarmiyusika
b. Kadek Desy Indah Sari
c. Ida Bagus Agung Dharma Yoga
d. I Gst Putu Bagus Naramas Wahyu Prayoga
4.2.1.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
a. I Gst Putu Budiarta/ Banjar Dinas Nyuling
b. I Made Susiladana/ Banjar Dinas Nyuling
c. I Made Tegen/ Banjar Dinas Serason
d. I Nengah Sugiantara/ Banjar Dinas Serason
4.2.1.3 Program 1
a. Tema : Teknologi pedesaan/tepat guna
b. Nama program : Pelatihan pengoprasian komputer untuk meningkatkan
keterampilan anak keluarga asuh
c. Rasional : Dewasa ini, melihat perkembangan teknologi yang sangat
pesat, masyarakat dituntut untuk melek akan perkembangan zaman.
Terlebih lagi generasi muda yang terdiri dari pelajar. Komputer
sebagai salah satu media perkembangan teknologi diharapkan dapat
dikuasai dengan baik oleh para pelajar tersebut. Untuk pelajar tingkat
SMP sudah diberikan pembelajaran komputer di sekolah. Namun,
kurang optimalnya waktu belajar di sekolah menyebabkan masih
banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam pengoprasian
komputer tersebut.
d. Sifat program : rintisan
21
e. Tujuan program:untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan anak
keluarga asuh dalam pengoperasian computer.
f. Sasaran : Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Gede
Ari anak keluarga asuh I Made Tegen. Sedangkan mahasisswa KKN
berperan sebagai pelaksana kegiatan.
g. Metode pelaksanaan : Metode wawancara berupa Penggunaan metode
observasi, wawancara untuk memperoleh data tentang karakteristik
keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan wawancara
h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya teknologi
terutama dalam pengoprasian komputer sehingga dapat meningkatkan
keterampilan dan keahlian anak keluarga asuh.
i. Alokasi Waktu : Waktu 90 menit x 2 pertemuan = 3 jam
j. Jadwal Pelaksanaan: Selasa, Kamis
4.2.1.4 Program 2
a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
b. Nama Program: Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan
Tempat Tinggal
No. Keterangan
Pertemuan
I II III IV V
1
a. Persiapan
- Observasi tempat pelatihan
- Perkenalan dengan keluarga asuh
- Sosialisasi Program kegiatan
2
b. Pelaksanaan
- Pelatihan pengoperasian
computer
3 c. Evaluasi
22
c. Rasional : Melihat kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang
sehat, akan mempengaruhi kesehatan keluarga yang tinggal di rumah
tersebut. Hal ini terjadi di salah satu keluarga yang berada di
lingkungan Banjar Dinas Serason. Dengan lingkungan yang bersih
tentunya akan meningkatkan kesehatan dari penghuni rumah tersebut.
Maka dari itu diharapkan dengan adanya pembinaan terkait dengan
kesehatan lingkungan tempat tinggal penting untuk disampaikan
kepada keluarga ini.
d. Sifat Program : Rintisan
e. Tujuan Program : Meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan
tempat
tinggal.
f. Sasaran : Putu Bagus Mardika anak dari Keluarga Asuh I Nengah
Sugiantara.
g. Metode Pelaksanaan : Observasi dan wawancara
h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal, sehingga rumah yang sederhana
bisa tetap sehat dan layak untuk menjadi tempat tinggal.
i. Alokasi Waktu : Waktu 90 menit x 2 pertemuan = 3 jam
j. Jadwal Pelaksanaan : Senin, Rabu
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
b. Pelaksanaan
23
4.2.1.5 Program 3
a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
b. Nama Program : Bimbingan belajar membaca, menulis, dan berhitung
(CALISTUNG) untuk anak Sekolah Dasar kelas rendah
c. Rasional : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya Pendidikan sangat
berkaitan erat dengan sumber daya manusia. Perkembangan di bidang
pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal dan
berkualitas sangat berklaitan dengan persaingan global.
Dengan demikian, Bidang pendidikan digalakkan terus oleh
pemerintah agar masyarakat semakin mudah mencapai kesejahteraan
hidup. Dari kota hingga ke desa sekarang pendidikan telah
berkembang. Begitu juga di desa Pitra Kec. Penebel, pendidikan disini
sudah cukup berkembang. Sebagian besar penduduk desa ini yang
bermata pencaharian sebagai petani telah berusaha meningkatkan masa
depan anak-anak mereka dengan menyekolahkan mereka di lembaga
pendidikan yang pantas. Mengingat pentingnya pendidikan tersebut
maka dirasa perlu mengadakan bimbingan belajar, karena di luar jam
sekolah aktifitas belajar siswa di Desa Pitra kurang efektif. Hal ini
disebabkan oleh aktifitas orang tua yang sibuk mengurus ladang atau
sawah sehingga siswa tidak didampingi ketika belajar di rumah. Tak
sedikit anak-anak sekolah dasar khususnya kelas rendah mengalami
2 - Pembinaan pentingnya kesehatan
- Pembersihan tempat tinggal
3 c. Evaluasi
24
kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung sehingga anak-anak
akan sulit menerima serta menangkap pembelajaran yang diberikan.
Dengan demikian, bimbingan belajar membaca, menulis, dan
berhitung (CALISTUNG) merupakan aspek penting untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan penggunaan bahasa dan
kemampuan berhitung. Sehingga, penulis akan melakukan bimbingan
belajar kepada anak ini dengan menggunakan media-media yang
mampu menarik minat siswa dalam membaca, menulis, dan berhitung
(CALISTUNG) seperti menggunakan media kartu huruf dan angka,
media gambar, juga dapat menggunakan teknologi informasi.
d. Sifat Program : Rintisan
e. Tujuan program :
1. Meningkatkan mutu pendidikan di desa pitra,
2. Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang Membaca, Menulis,
Dan Berhitung (Calistung),
3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmu yang dimiliki
kepada masyarakat serta sebagai bekal ketika nantinya
menjadi tenaga pendidik.
f. Sasaran : Shandy Anak Keluarga Asuh I Gst Putu Budiarta
g. Metode Pelaksanaan : Wawancara dan observasi
h. Luaran Program : Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang
Membaca, Menulis, Dan Berhitung (Calistung)
i. Alokasi Waktu Pelaksanaan : Waktu 2 jam x 4 pertemuan = 8 jam
j. Jadwal Pelaksanaan : Dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam 1 minggu
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V VI
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Sosialisasi Program
25
4.2.1.6 Program 4
a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
b. Nama program : Pelatihan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
c. Rasional : Dewasa ini, melihat perkembangan zaman yang sangat
pesat, masyarakat dituntut untuk bisa berbahasa indonesia yang baik
dan benar. Terlebih lagi generasi muda yang terdiri dari pelajar.
Bahasa indonesia sebagai salah satu alat komunikasi yang diharapkan
dapat dikuasai dengan baik oleh para pelajar tersebut. Untuk pelajar
seluruh pelajar sudah diberikan pembelajaran bahasa indonesia di
sekolah. Namun, kurang optimalnya waktu belajar di sekolah
menyebabkan masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam
berbahasa indonesia tersebut.
d. Sifat program : rintisan
e. Tujuan program : untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan anak
keluarga asuh dalam berbahasa indonesia yang baik dan benar.
f. Sasaran : Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Ade
anak keluarga asuh I Made Susiladana
g. Metode pelaksanaan : Observasi dan wawancara
- Pengumpulan dan pengarahan serta
penentuan jadwal pelaksanaan
Bimbingan Belajar Calistung
2
b. Pelaksanaan
- Pemberian materi Bimbingan Belajar
Calistung
3 c. Evaluasi
26
h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, sehingga dapat berkomunikasi dengan
sesama warga dengan benar dan baik.
i. Alokasi Waktu : Waktu 2 jam x 4 pertemuan = 8 jam
k. Jadwal Pelaksanaan : Dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam 1 minggu
No Keterangan
Pertemuan
I II III IV V VI
1 Tahap Pra Pelaksanaan
Observasi kondisi dan situasi
keluarga asuh
Identifikasi permasalahan
atau kebutuhan keluarga
asuh
Sosialisasi mengenai
bimbingan belajar Bahasa
Indonesia kepada keluarga
asuh
2 Tahap Pelaksanaan
Memberikan bimbingan
belajar Bahasa Indonesia
kepada anak didik di
keluarga asuh
3 Tahap Pasca Pelaksanaan
Melaksanakan evaluasi
terhadap hasil belajar peserta
didik di keluarga asuh
27
REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 1 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015
No Program Sifat
Program Sasaran
Metode
Pelaksanaan Luaran
Alokasi
Waktu
1 Tema Teknologi
pedesaan/tepat guna
Pelatihan pengoprasian
komputer untuk
meningkatkan
keterampilan anak
keluarga asuh
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi, dan
Wawancara,
Memberi pembinaan akan
pentingnya teknologi
terutama dalam
pengoprasian komputer
sehingga dapat
meningkatkan
keterampilan dan keahlian
anak keluarga asuh.
3 jam
2 Tema Sanitasi dan
Kesehatan Lingkungan
Pembinaan Pentingnya
Kesehatan Lingkungan
Tempat Tinggal
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi dan
wawancara
Memberi pembinaan akan
pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan
tempat tinggal, sehingga
rumah yang sederhana
bisa tetap sehat dan layak
untuk menjadi tempat
tinggal.
3 jam
28
3 Tema Pengembangan
Sumber Daya
Manusia/Pendidikan
Bimbingan belajar
membaca, menulis, dan
berhitung (CALISTUNG)
untuk anak Sekolah Dasar
kelas rendah
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi, dan
Wawancara
Meningkatkan Akademik
Anak Di Bidang
Membaca, Menulis, Dan
Berhitung(Calistung)
8 jam
4 Tema Pengembangan
Sumber Daya
Manusia/Pendidikan
Pelatihan penggunaan
bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi, dan
Wawancara
Memberi pembinaan akan
pentingnya berbahasa
Indonesia yang baik dan
benar, sehingga dapat
berkomunikasi dengan
sesama warga dengan
benar dan baik.
8 jam
29
4.2.2 CLUSTER 2
4.2.2.1 Nama anggota cluster:
1. I Made Swisma Danu Sanjaya
2. Yeni Astuti
3. Ni Putu Puspita Selly Aryati
4. Anak Agung Putri Pradnyawati
5. Ni Nengah Santini
4.2.2.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
1. I Made Wena/ Banjar Dinas Pohgending Kawan
2. I Wayan Yadnya Putra/ Banjar Dinas Asah Kaja
3. I Made Suartawan/ Banjar Dinas Asah Kaja
4. I Made Nuarta/ Banjar Dinas Pohgending Kawan
5. Ni Nyoman Sukerti/ Banjar Dinas Pohgending Kawan
4.2.2.3 Program 1
a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
b. Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan
Tempat Tinggal
c. Rasional : Melihat kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang
sehat, akan mempengaruhi kesehatan keluarga yang tinggal di rumah
tersebut. Hal ini terjadi di salah satu keluarga yang berada di
lingkungan Banjar Dinas Poh Gending Kawan. Dengan lingkungan
yang bersih tentunya akan meningkatkan kesehatan dari penghuni
rumah tersebut. Kegemaran dari pemilik rumah untuk berternak hewan
seperti babi seharusnya disertai dengan menjaga kebersihan
kandangnya. Sehingga kesehatan keluarga akan terjaga. Maka dari itu
diharapkan dengan adanya pembinaan terkait dengan kesehatan
lingkungan tempat tinggal penting untuk disampaikan kepada keluarga
ini.
d. Sifat Program : Rintisan
30
e. Tujuan Program : Meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan
tempat tinggal.
f. Sasaran : Keluarga I Made Wena
g. MetodePelaksanaan :
1. Metode wawancara
Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang
karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan
wawancara secara langsung dengan semua anggota keluarga,
sekaligus memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan
diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2. Metode observasi
Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan
anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di
sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan
baik proker yang dirancang.
3. Metode Diskusi
Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan
pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh
dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan
kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan
kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan
penulis.
4. Metode terlibat langsung dalam kegiatan
Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang
dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh
anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga
tersebut memberikan manfaat yang positif.
31
h. Luaran program : Memberi pembinaan akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal, sehingga rumah yang sederhana
bisa tetap sehat dan layak untuk menjadi tempat tinggal.
i. Alokasi Waktu : Waktu 1 Jam x 4 pertemuan = 4 jam
j. Jadwal Pelaksanaan : Senin, Jumat, Sabtu, Minggu
4.2.2.4 Program 2
a. Tema : Pendidikan/Pembelajaran
b. Nama program : Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media
Permainan
c. Rasional : Peranan mahasiswa dalam pengembangan pendidikan di
masyarakat yaitu diharapkan mampu mengembangkan segala sesuatu
yang dimiliki masyarakat menjadi hal yang bernilai dan diperlukan.
Segala hal yang telah di dapatkan perkuliahan merupakan ilmu yang
sifatnya teoritis. Sehingga kami merasa perlu untuk
No Keterangan Pertemuan
I II III IV
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
2
b. Pelaksanaan
- Pembinaan pentingnya kesehatan
- Pembersihan tempat tinggal
3 c. Evaluasi
32
mengimplementasikan ilmu-ilmu tersebut dalam dunia nyata, yang
dalam tahap sarjana muda adalah dengan melakukan kerja praktek.
UNDIKSHA merupakan lembaga perguruan tinggi negeri yang
berkonsentrasi pada pembangunan dan penyiapan sumber daya
manusia yang profesional dalam bidang pendidikan dan
mempersiapkan SDM sebagai pendidik untuk menghasilkan lulusan
yang berkualitas sehingga siap bersaing dan dapat berguna bagi
masyarakat. Sebagai lembaga yang terfokus dalam bidang pendidikan,
maka UNDIKSHA dalam program KKN tahun 2015 bergerak dalam
lima tema yaitu pendidikan/pembelajaran, ekonomi kerakyatan,
sanitasi dan kesehatan lingkungan, sosial budaya dan teknologi
pedesaan/tepat guna. Dalam kelima tema tersebut diharapkan dapat
menghasilkan perbaikan pada masyarakat yaitu tercapainya
peningkatan sumber daya manusia yang mampu membangun desa
untuk lebih maju dan dapat diserap oleh dunia kerja.
Desa Pitra merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Desa Pitra jika dipandang
dari sudut pendidikan, penduduk di desa Pitra sebagian besar adalah
lulusan sekolah dasar dan terdapat beberapa warga yang berusia
produktif belum memiliki pekerjaan. Kemudian terdapat beberapa
anak sekolah dasar yang belum memiliki kemampuan dasar membaca,
menulis dan berhitung, sedangkan di sekolah dasar anak-anak
diharapkan sudah memiliki kemampuan membaca, menulis dan
berhitung. Oleh karena itu pada saat di bangku taman kanak-kanak
peserta didik perlu diajarkan calistung namun tetap terfokus pada
permainan. Untuk mengantisipasi hal tersebut akan diupayakan
program Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media
Permainan. Program bimbingan belajar ini mencakup tentang
mambaca, menulis, berhitung dan menggambar dan terfokus pada
permainan. Selain itu, bimbingan belajar ini didukung dengan media
33
permainan yang dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan. Diupayakannya program Bimbingan Belajar
Calistungbar Berbantuan Media Permainan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada anak usia dini
khususnya anak kelas 1 SD di desa Pitra.
d. Sifat program : Rintisan
e. Tujuan program : Untuk memberikan pengetahuan sehingga anak asuh
dari keluarga bapak memiliki pengetahuan dan mampu
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari Bimbingan Belajar
Calistungbar Berbantuan Media Permainan ke dalam sekolah.
f. Sasaran : Sasaran pelaksanaan program ini adalah Ni Kadek Gita
Cahyani putri dari Bapak Suta Aryanata yang masih mengikuti jenjang
pendidikan SD dan baru menginjak kelas 1 SD.
g. Metode Pelaksanaan :
Adapun beberapa metode dalam pelaksaaan program Bimbingan
Belajar Calistungbar Berbantuan Media Realistik yaitu:
Metode pengumpulan data :
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi
tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik
langsung maupun tidak langsung. Metode ini dilakukan dengan
melakukan wawancara pada sumber informasi (kepala desa Pitra).
Penulis juga melakukan wawancara dengan pihak terkait guna
menunjang pengumpulan data awal sebelum membuat usulan
kegiatan program dan pelaksanaan program.
2. Observasi
Metode observasi merupakan suatu metode yang dilakukan dengan
cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu
34
atau kelompok secara langsung untuk memperoleh informasi lebih
lanjut mengenai keadaan potensi yang dimiliki desa Pitra, sehingga
dapat memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar
calistungbar.
Metode pelaksanaan program :
a. Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
siswa. Metode ini digunakan pada saat penyampaian materi pada
peserta didik sehingga informasi yang disampaikan dapat
tersalurkan dengan baik.
b. Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu. Dalam metode ini
dilakukan pendemontrasian media permainan yang digunakan
untuk mendukung terlaksananya pembelajaran.
c. Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa
memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan
bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan.
d. Penugasan
Pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar
dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Metode ini
dilakukan dengan memberikan tugas pada peserta didik untuk
mengerjakan pelatihan soal, seperti mewarnai gambar, membuat
gambar, berhitung, menulis huruf dan membaca huruf.
35
h. Luaran program
Adapun luaran program Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan
Media Permainan adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik mampu mengenal huruf dan angka
2. Peserta didik dapat menggambar bentuk benda
3. Mengarahkan peserta didik kearah yang lebih positif
4. Menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
5. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat desa Pitra
i. Alokasi waktu
Program Bimbingan Belajar Berbantuan Media Permainan ini akan
dilaksanakan dalam 1 minggu terdiri dari 2 kali pertemuan dengan
alokasi waktu 1 jam tiap pertemuan. Pertemuan tersebut meliputi hari
selasa, kamis, sabtu, dan minggu
j. Jadwal pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan bimbingan belajar adalah sebagai berikut:
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V VI
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Sosialisasi Program
- Pengumpulan dan pengarahan serta
penentuan jadwal pelaksanaan
Bimbingan Belajar Calistungbar
2
b. Pelaksanaan
- Pemberian materi Bimbingan Belajar
Calistungbar
3 c. Evaluasi
36
4.2.2.5 Program 3
a) Tema : Pendidikan/Pembelajaran
b) Nama program : Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
c) Rasional : Dewasa ini, Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional
sangatlah penting untuk dipelajari. Dapat berkomunikasi menggunakan
Bahasa Inggris sangatlah penting tidak hanya berkaitan dengan bahasa
Inggris sebagai bahasa internasional, namun juga penggunaannya
dalam komunikasi sehari-hari karena kini Bahasa Inggris telah masuk
dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek, contohnya
pendidikan dan teknologi.
Setelah melakukan observasi mengenai situasi dan kebutuhan
keluarga asuh, ditemukan bahwa salah satu anggota keluarga yang
masih duduk di jenjang pendidikan Sekolah Dasar masih memiliki
kompetensi Bahasa Inggris yang dirasa kurang. Kekurangan tersebut
terkait dengan pemenuhan tuntuan penguasaan Bahasa Inggris dasar
untuk pengetahuan dasar anak didik serta tuntutan pemenuhan
pendidikan di sekolah.
Berdasarkan rasional tersebut, maka program kerja yang
ditetapkan untuk membantu keluarga asuh tersebut adalah bimbingan
belajar Bahasa Inggris untuk anak didik dengan jenjang pendidikan
Sekolah Dasar.
d) Sifat program : Rintisan
e) Tujuan program :
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi
Bahasa Inggris anak didik di keluarga asuh dengan memberikan
bimbingan, arahan, dan bantuan dalam belajar.
f) Sasaran :
Sasaran dari program ini adalah Ni Putu Ayu Sintya Ningsih anggota
keluarga asuh dari Bapak I Made Suartawanyang masih mengikuti
jenjang pendidikan SD, memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang
37
cukup rendah, dan berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi
menengah ke bawah..
g) Metode pelaksanaan :
Metode pelaksanaan dari program ini adalah sebagai berikut.
1) Tahap Pra Pelaksanaan:
a. Observasi
Pelaksanaan metode observasi dilaksanakan dengan
mengunjungi langsung kediaman keluarga asuh dan
melakukan pengamatan demi melihat kondisi dan situasi
keluarga asuh.
b. Identifikasi
Setelah melaksanakan proses observasi, kegiatan dilanjutkan
dengan proses identifikasi masalah atau kebutuhan dengan
melaksanakan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga asuh terkait perancangan program kerja serta
menjalin hubungan yang terbuka, saling percaya, dan
harmonis dengan keluarga asuh.
c. Sosialisasi program kerja
Sosialisasi program kerja dilaksanakan pada saat program
kerja telah selesai disusun berdasarkan permasalahan yang
dialami atau kebutuhan yang dimiliki oleh keluarga asuh telah
diobservasi dan berhasil diidentifikasi. Sosialisasi program
kerja keluarga asuh dilaksanakan agar keluarga asuh
mengetahui permasalahan atau kebutuhan apa saja yang telah
berhasil diidentifikasi dan program kerja apa yang akan
dilaksanakan demi membantu keluarga asuh terkait
permasalahan atau kebutuhan yang dimiliki.
2) Tahap Pelaksanaan
a. Terlibat langsung
38
Melaksanakan program kerja selama kegiatan KKN
berlangsung dengan terlibat langsung dalam kegiatan
pembelajaran Bahasa Inggris berupa bimbingan belajar atau
les kepada anak didik dalam keluarga asuh.
3) Tahap Pasca Pelaksanaan
4) Evaluasi
Proses evaluasi dilaksanakan setelah proses kegiatan bimbingan
belajar telah beberapa kali dilakukan demi mengetahui
keberhasilan siswa dalam memahami materi-materi pembelajaran
yang diberikan serta keberhasilan perserta KKN dalam
melaksanakan program kerja.
h) Luaran program.
Luaran dari program ini adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan motivasi anak dalam belajar, terutama dalam
belajar Bahasa Inggris.
2. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi anak didik di keluarga
asuh dalam bidang Bahasa Inggris.
3. Mengenalkan metode bimbingan belajar yang lebih bervariasi,
konvensional, dan intensif kepada keluarga asuh.
i) Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu pelaksanaan program kerja ini adalah lebih kurang 6
jam sampai program kegiatan KKN berakhir dengan rincian waktu 1
jam x 6 pertemuan.
j) Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan program disesuaikan dengan kebutuhan anak didik
di keluarga asuh dengan rincian sebagai berikut.
No Keterangan
Pertemuan
I II III IV V VI
1 Tahap Pra Pelaksanaan
39
Observasi kondisi dan situasi
keluarga asuh
Identifikasi permasalahan
atau kebutuhan keluarga
asuh
Sosialisasi mengenai
bimbingan belajar Bahasa
Inggris kepada keluarga asuh
2 Tahap Pelaksanaan
Memberikan bimbingan
belajar Bahasa Inggris
kepada anak didik di
keluarga asuh
3 Tahap Pasca Pelaksanaan
Melaksanakan evaluasi
terhadap hasil belajar peserta
didik di keluarga asuh
4.2.2.6 Program 4
a. Tema : teknologi pedesaan/tepat guna
b. Nama program : Pelatihan pengoprasian komputer dan penggunaan
internet untuk browsing, searching, dan pembuatan e-mailguna
meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh
c. Rasional : Dewasa ini, melihat perkembangan teknologi yang sangat
pesat, masyarakat dituntut untuk melek akan perkembangan zaman.
Terlebih lagi generasi muda yang terdiri dari pelajar. Komputer
sebagai salah satu media perkembangan teknologi diharapkan dapat
dikuasai dengan baik oleh para pelajar tersebut. Untuk pelajar tingkat
40
SMP dan SMA sudah diberikan pembelajaran komputer di sekolah.
Namun, kurang optimalnya waktu belajar di sekolah menyebabkan
masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam pengoprasian
komputer tersebut. Terlebih lagi, saat ini dalam pengiriman tugas
kepada guru ataupun ujian sudah banyak yang menggunakan media
online yaitu internet. Maka pelajar tersebut hendaknya memiliki
keahlian untuk membuat akun sendiri dan mampu mengoperasikan e-
mail. Dengan demikian, program pelatihan ini dapat meningkatkan
keahlian anak keluarga asuh dalam pengoperasian komputer dan
penggunaan internet untuk browsing, searching, pembuatan e-mail.
e. Sifat program : rintisan
f. Tujuan program : untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan anak
keluarga asuh dalam pengoperasian komputer dan internet untuk
browsing, searching dan pembuatan e-mail.
g. Sasaran : Sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Ni Luh
Gede Padmawati anak dari Bapak I Made Nuarta .
h. Metode pelaksanaan :
Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang
karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan
wawancara secara langsung dengan semua anggota keluarga, sekaligus
memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan diadakannya program
kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
1. Metode observasi
Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan
anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di
sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan
baik proker yang dirancang.
41
2. Metode Diskusi
Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan
pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh
dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan
kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan
kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan
penulis.
3. Metode terlibat langsung dalam kegiatan
Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang
dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh
anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga
tersebut memberikan manfaat yang positif.
i. Luaran program : diharapkan anak keluarga asuh memiliki
keterampilan dan keahlian untuk pengoperasian komputer dan internet
untuk browsing, searching dan pembuatan e-mail.
j. Alokasi waktu pelaksanaan :
Alokasi waktu yang direncanakan dalam pelaksanaan program ini
yaitu dua hingga tiga kali pertemuan setiap minggunya. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan rincian waktu setiap pertemuan adaah 60 menit.
Jadi pelaksanaan program ini setara dengan 5 jam.
k. Jadwal pelaksanaan :
Jadwal pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
No. Keterangan
Pertemuan
I II III IV V
1
a. Persiapan
- Observasi tempat pelatihan
- Perkenalan dengan keluarga asuh
- Sosialisasi Program kegiatan
42
4.2.2.7 Program 5
a. Tema : Sosial Budaya
b. Nama program : Bantuan Sosial
c. Rasional : Sebagian besar masyarakat di desa Pitra sudah tergolong
maju, namun masih ada beberapa masyarakat khususnya Ni Nyoman
Sukerti (85 tahun) yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Pohgending
Kawan keadaannya sangat memperihatinkan. Dari observasi yang
dilakukan, diketahui bahwa Ni Nyoman Sukerti tinggal seorang diri
tanpa adanya sanak saudara sehingga dalam menjalani kehidupan
sehari-harinya dirasa sangat berat. Hal tersebut dilihat dari pekarangan
rumahnya yang kurang terawat dan keadaan perekonomiannya sangat
memperhatinkan. Melihat keadaan tersebut, maka
diperlukannyaberupa bantuan dan motivasi untuk Ibu Ni Nyoman
Sukerti dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
d. Sifat program : Rintisan
e. Tujuan program : untuk memberikan bantuan dan motivasikepada
keluarga asuh Ni Nyoman Sukerti dalam menjalani kehidupan sehari-
harinya.
f. Sasaran : Sasaran dari program ini adalah keluarga asuh yaitu Ni Ketut
sukerti
2
b. Pelaksanaan
- Pelatihan pengoperasian
komputer dan internet untuk
browsing, searching dan
pembuatan e-mail
3 c. Evaluasi
43
g. Metode Pelaksanaan :
1. Metode wawancara
Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang
karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan
wawancara secara langsung dengan semua anggota keluarga,
sekaligus memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan
diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2. Metode observasi
Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan
anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di
sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan
baik proker yang dirancang.
3. Metode Diskusi
Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan
pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh
dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan
kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan
kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan
penulis.
4. Metode terlibat langsung dalam kegiatan
Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang
dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh
anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga
tersebut memberikan manfaat yang positif.
h. Luaran program: Luaran yang diharapkan dari program ini
adalahdiharapkan dapat memberikan motivasi dan bantuan sosial
kepada keluarga asuh untuk meringankan kehidupan sehari-harinya.
44
i. Alokasi waktu pelaksanaan : Kegiatan ini akan dilaksanakan 1 jam per
minggu dengan total waktu lebih kurang 4 jam sampai program KKN
berakhir.
j. Jadwal pelaksanaan : Jadwal pelaksanaan program adalah sebagai
berikut
No. Keterangan
Pertemuan
I II III IV
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat tinggal keluarga asuh
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
2
b. Pelaksanaan
- Pemberian motivasi dan pembersihan tempat
tinggal
- Membantu mejejahitan
3 c. Evaluasi
45
REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 2 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015
No Program Sifat
Program
Sasaran Metode
Pelaksanaan
Luaran Alokasi
Waktu
1. Tema : Sanitasi dan
Kesehatan
Lingkungan
Pembinaan Pentingnya
Kesehatan Lingkungan
Tempat Tinggal
Rintisan Keluarga I Made
Wena
Wawancara,
observasi, diskusi,
terlibat langsung
Memberi pembinaan akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan
tempat tinggal, sehingga rumah yang
sederhana bisa tetap sehat dan layak
untuk menjadi tempat tinggal.
4 jam
2. Tema : Pendidikan/
Pembelajaran
Bimbingan Belajar
Calistungbar
Berbantuan Media
Permainan
Rintisan Ni Kadek Gita
Cahyani Anak
dari Bapak I
Wayan Yadnya
Putra
Wawancara,
observasi,
ceramah,
demonstrasi, tanya
jawab, penugasan
1. Peserta didik mampu mengenal
huruf dan angka
2. Peserta didik dapat menggambar
bentuk benda.
3. Mengarahkan peserta didik kearah
yang lebih positif
4. Menciptakan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan
5. Meningkatkan kualitas SDM
masyarakat desa Pitra
6 Jam
46
3. Tema : Pendidikan/
Pembelajaran
Bimbingan Belajar
Bahasa Inggris
Rintisan Ni Putu Ayu
Sintya Ningsih
Anak dari I
Made Suartawan
Observasi,
identifikasi,
sosialisasi, terlibat
langsung, evaluasi.
1. Meningkatkan motivasi anak
dalam belajar, terutama dalam
belajar Bahasa Inggris.
2. Meningkatkan kemampuan dan
kompetensi anak didik di keluarga
asuh dalam bidang Bahasa
Inggris.
3. Mengenalkan metode bimbingan
belajar yang lebih bervariasi,
konvensional, dan intensif kepada
keluarga asuh.
6 jam
4. Tema : teknologi
pedesaan/tepat guna
Pelatihan pengoperasian
computer, penggunaan
internet untuk browsing,
searching, dan
pembuatan e-mail guna
meningkatkan
keterampilan anak asuh
Rintisan Luh Gede
Padmawati Anak
dari Bapak I
Made Nuarta
Wawancara,
observasi, diskusi,
terlibat langsung
diharapkan anak keluarga asuh
memiliki keterampilan dan keahlian
untuk pengoperasian komputer dan
internet untuk browsing, searching
dan pembuatan e-mail
5 Jam
47
5. Tema : Sosial Budaya
Bantuan Sosial
Rintisan Ibu Ni Nyoman
Sukerti
Wawancara,
observasi, diskusi,
terlibat langsung
diharapkan dapat memberikan
motivasi dan bantuan sosial kepada
keluarga asuh untuk meringankan
kehidupan sehari-harinya.
4 Jam
JUMLAH JAM KERJA 25 Jam
48
4.2.3 CLUSTER 3
4.2.3.1 Nama anggota cluster:
1. I Wayan Adiwiguna
2. Ni Ketut Ayu Purnama Sari
3. Ni Made Wida Ariasih
4. Ni Gst Pt Wahyu Suryastuti
4.2.3.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
1. Wayan Suarnaya/ Banjar Dinas Pitra
2. Nyoman Muger/ Banjar Dinas Pitra
3. I Wayan Arimawan/ Banjar Dinas Nyeleket
4. I Nengah Dwi Antara /Banjar Dinas Nyeleket
4.2.3.3 Program 1
a. Tema : Pendidikan
b. Nama Program : Pelatihan Membaca, Menulis, Berhitung dan
Menggambar.
c. Rasional
Bimbingan belajar membaca, menulis, berhitung dan menggambar
(Calistungbar) merupakan aspek penting untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan penggunaan bahasa, kemampuan
berhitung dan kemampuan berimajinasi siswa. Sehingga, penulis akan
melakukan bimbingan belajar kepada anak asuh dengan menggunakan
media-media yang mampu menarik minat siswa dalam membaca,
menulis, berhitung dan menggambar (Calistunbar) seperti
menggunakan media kartu huruf dan angka, media gambar, juga dapat
menggunakan teknologi informasi.
d. Sifat Program : Rintisan
e. Tujuan :
1. Meningkatkan mutu pendidikan di desa pitra,
49
2. Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang Membaca, Menulis,
Berhitung Dan Menggambar (Calistungbar)
3. Mahasiswa kkn dapat menerapkan ilmu yang dimiliki kepada
masyarakat serta sebagai bekal ketika nantinya menjadi tenaga
pendidik.
f. Sasaran :
Sasaran dari pelaksanaan Program Bimbingan Belajar Membaca,
Menulis, Berhitung dan Menggambar (CALISTUNGBAR) yaitu
keluarga asuh khususnya untuk anak asuh yang masih duduk di kelas
1 SD yaitu Ni Kadek Ayu Lestari.Adapun biodata dari keluarga asuh
yaitu:
Ayah : I Wayan Awimawan
Ibu : Ni Nyoman Rumini
Anak : Ni Kadek Ayu Lestari
g. Metode Pelaksanaan
1) Metode wawancara
Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang
karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan
wawancara secara langsung dengan anggota keluarga, sekaligus
memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan diadakannya
program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2) Metode observasi
Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan
anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di
sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan
baik proker yang dirancang.
3) Metode Diskusi
Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan
pengenalan dan pendekatan dengan semua anggota keluarga asuh
50
dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan
kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan
kepercayaan dan keharmonisan hubungan anggota keluarga dengan
penulis.
4) Metode terlibat langsung dalam kegiatan
Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang
dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh
anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga
tersebut memberikan manfaat yang positif.
h. Luaran program
Meningkatkan Akademik Anak Di Bidang Membaca, Menulis,
Berhitung dan Menggambar (Calistungbar)
i. Alokasi waktu pelaksanaan:
1. Waktu 1 jam x 1 pertemuan = 1 jam
2. Waktu 2 jam x 3 pertemuan = 6 jam
j. Jadwal pelaksanaan :
No Kegiatan Pertemuan
Keterangan 1 2 3 4
1 Penjajakan tempat pembinaan,
Sosialisasi Program, Pengumpulan
dan pengarahan serta penentuan
jadwal pelaksanaan Bimbingan
Belajar Calistungbar
1 jam
2 Pemberian bimbingan belajar
untuk Menulis dan membaca dan
dilakukan evaluasi diakhir
pembelajaran.
2 jam
3 Pemberian bimbingan belajar 2 jam
51
4.2.3.4 Program 2
a. Tema : Pendidikan/Pembelajaran
b. Nama program : Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office Word
2010
c. Rasional
Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dimana
masyarakat dituntut untuk menguasai teknologi, salah satunya adalah
komputer.Program dasar yang harus kita kuasai adalah Microsoft
Office.Dimana dalam Microsoft Office terdapat berbagai macam
program aplikasi.Salah satunya adalah Microsoft Office
Word2010.Microsoft Office Word2010 adalah sebuah program aplikasi
untuk pengolahan data yang biasa digunakan untuk membuat laporan,
membuat dokumen, membuat surat kabar, membuat label surat,
membuat tabel pada dokumen, dan lan-lain, dimana hal tersebut
dilakukan oleh seluruh instansi.
Oleh karena itu, pelatihan Microsoft Office Word 2010 dirasa
sangat perlu untuk diberikan agar keterampilan terhadap komputer
khususnya orangtua asuh. Sehingga orangtua asuh yang menjabat
sebagai kelian banjar dinas bisa mempergunakan Microsoft Office
Word 2010 ini untuk mengerjakan tugas-tugas kantor.
Universitas Pendidikan Ganesha merupakan lembaga yang
membina dan membentuk para calon pendidik, sehingga dengan
adanya program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilaksanakan di
Desa Pitra, maka mahasiswa dapat menanggulangi masalah
untuk Berhitung dan dilakuna
evaluasi diakhir pembelajaran.
4 Pemberian bimbingan belajar
untuk menggambar dan dilakukan
evaluasi diakhir pembelajaran
2 Jam
52
kependidikan khususnya pengetahuan tentang komputer.Oleh karena
itu, penulis sebagai mahasiswa KKN menerapkan program “Pelatihan
Microsoft Office Word 2010”.
d. Sifat program : Rintisan
Tujuan program : Untuk memperkenalkan dan melatih Bapak Asuh
didalam melaksanakan tugas-tugas sebagai kelian dinas misalnya
tugas dalam membuat dokumen, contohnya surat, laporan dan tugas
lainnya menggunakan Microsoft Office Word 2010.
e. Sasaran : Sasaran dari pelaksanaan Program Pelatihan Microsoft Office
Word 2010 yaitu keluarga asuh khusunya Bapak asuh yang berprofesi
sebagai kelian Banjar Dinas Pitra.Adapun biodata dari keluarga asuh
yaitu:
Ayah : Wayan Suarnaya
Ibu : Putu Herawati
Anak : Putu Heri Sanjaya
Made Darmayuda
f. Metode Pelaksanaan :
1. Metode wawancara
Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang
karakteristik keluarga asuh dengan mengadakan tanya jawab dan
wawancara secara langsung dengan anggota keluarga, sekaligus
memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan diadakannya
program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2. Metode observasi
Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan
anggota keluarga asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di
sekitar lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya
dengan baik proker yang dirancang.
3. Metode terlibat langsung dalam kegiatan
53
Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang
dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh
anggota keluarga sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga
tersebut memberikan manfaat yang positif.
g. Luaran program
Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah
Pengetahuan dasar mengenai Microsoft Office Word 2010 yang
ditujukan kepada Bapak asuh dan Bapak Asuh yang bertugas sebagai
kelian Banjar Dinas Pitra dapat membuat dokumen menggunakan
Microsoft Office Word 2010.
h. Alokasi waktu pelaksanaan
Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini yaitu 1 kali
pertemuan setiap minggunya dimana pertemuan pertama
direncanakan 1 jam, pertemuan kedua dan ketiga selama 2 jam.
Sehingga jika program ini dilaksanakan selama 3 minggu, akan
terdapat tiga kali pertemuan yang setara dengan 5 jam.
i. Jadwal pelaksanaan
No Kegiatan Pertemuan
Keterangan 1 2 3
1 Perkenalan ke rumah orangtua asuh dan
Melakukan observasi mengenai program
1 jam
2 Pengenalan Microsoft Word dan
Pengenalan icon Microsoft Word serta
fungsinya, menyimpan file serta menutup
aplikasi.
2 jam
3 Praktek mengetik, mengatur rata tulisan,
font dan ukuran font, ketebalan tulisan,
Praktek mengatur margin,dan mengatur
ukuran kertas. Dilaksanakan pula evaluasi
2 jam
54
dari keseluruhan pelatihan yang telah
diberikan.
4.2.3.5 Program 3
a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
b. Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Diri dan
Kebersihan Lingkungan
c. Rasional
Kesehatan dan kebersihan adalah satu kesatuan yang sangat
menentukan kondisi tubuh dan kondisi kebersihan lingkungan sekitar.
Pembinaan kesehatan diri dan kebersihan lngkungan akan
mengajarkan bagaimana memelihara kebersihan diri serta lingkungan
baik secara fisik maupun mental. Pentingnya menjaga kesehatan diri
dan lingkungan dapat mengindari diri dari penyakit. Kesehatan diri
dapat dilakukan dari hal yan paling sederhana, seperti mencuci tangan,
memotong kuku, mandi bersih, sikat gigi pagi dan malam sebelum
tidur, serta menggunakan sandal atau sepatu kemanapun. Sedangkan
untuk kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan menyap,
mengepel, membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman,
memisahkan sampah nonorganik dan sampah organik.
Melihat kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat, akan
mempengaruhi kesehatan keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Hal
ini terjadi di salah satu keluarga yang berada di lingkungan Banjar
Dinas Nyeleket. Dengan menjaga kebersihan lingkungan tentunya
akan meningkatkan kesehatan diri masing-masing dari penghuni
rumah tersebut. Maka dari itu diharapkan dengan adanya pembinaan
terkait dengan kesehatan diri dan kebersihan lingkungan tempat
tinggal penting untuk disampaikan kepada keluarga ini.
d. Sifat Program: Rintisan
55
e. Tujuan :
Meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan diri sendiri dan
lingkungan sekitar, sehingga kesehatan setiap anggota keluarga
menjadi terjaga serta kebersihan lingkungan akan terjaga.
f. Sasaran:
Sasaran dari pelaksanaan Pembinaan Pentingnya Kesehatan Diri dan
Kebersihan Lingkungan yaitu keluarga asuh di Banjar Dinas
Nyeleket.Adapun biodata dari keluarga asuh yaitu:
Ayah : Nyoman Muger
Ibu : Ni Ketut Sandreg
g. Metode Pelaksanaan : Observasi, wawancara dan diskusi
h. Luaran program : Meningkatnya kesadaran keluarga asuh akan
pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan
i. Alokasi waktu pelaksanaan: 1 jam x 5 pertemuan= 5 jam
j. Jadwal pelaksanaan :
No Kegiatan Pertemuan
Keterangan 1 2 3
1 Persiapan yang meliputi observasi tempat
pembinaan dan perkenalan ke keluarga
asuh
1 jam
2 Pelaksanaan Program yaitu pembinaan
tentang kesehatan diri
2 jam
3 Pelaksanaan Program yaitu pembersihan
tempat tinggal. Pada akhir pertemuan ini,
dilakukan evaluasi terhadap program kerja
yang telah dilaksanakan.
2 jam
4.2.3.6 Program 4
a. Tema : Sosial dan Budaya
b. Nama Program : Mejejahitan
56
c. Rasional : Bali dikenal sebagai surganya para pelancong, hal tersebut
disebabkan karena keindahan alam dan tradisi dari pulau Bali. Salah
satu cirri khas dari pulau Bali adalah banyaknya upacara keagamaan
yang ada di Bali. Upacara keagamaan di Bali berkaitan erat dengan
kegiatan mejejahitan. Saat ini, masyarakat Bali semakin jarang untuk
membuat sarana persembahyangan sendiri karena lebih sering
membeli. Hal tersebut menyebabkan semakin pudarnya kemampuan
generasi penerus dalam hal mejejahitan untuk sarana
persembahyangan. Dalam hal ini, kegiatan mejejahitan perlu diajarkan
sejak masih anak-anak agar mudah untuk dilatih kemampuannya.
Dalam kegiatan mejejahitan yang dilaksanakan bersama-sama,
khususnya bersama keluarga maka akan terjadi kebersamaan, duduk
bersama, dan dapat merekatkan hubungan kekeluargaan. Kegiatan
mejejahitan dapat melatih kosentrasi, karena pada saat kegiatan
mejejahitan kita harus berkosentrasi agar apa yang kita buat dapat
terlihat bagus dan mempunyai nilai seni. Dalam menerapkan kegiatan
mejejahitan, secara tidak langsung kita sudah melaksanakan ajeg Bali,
karena kegiatan tersebut dapat tetap menjaga citra Bali, sehingga tidak
terpengaruh dengan perkembangan negatif dari kemajuan gaya hidup
dan teknologi yang semakin canggih.
d. Sifat program : Rintisan
e. Tujuan program:
1. Mengembangkan kemampuan mejejahitan sarana
persembahyangan.
2. Melatih kosentrasi dan menciptakan kebersamaan antara orang-
orang yang ikut dalam kegiatan mejejahitan.
f. Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan program mejejahitan yaitu keluarga asuh di
Banjar Dinas Nyeleket. Adapun biodata dari keluarga asuh yaitu:
Ayah : I Nengah Dwi Antara
57
Ibu : Komang Dian Ning Laksmi
Anak : Putu Tari Angganeswari dan Made Jyotisa Yogiswari
g. Metode Pelaksanaan:
1. Metode wawancara
Penggunaan metode wawancara untuk memperoleh data tentang
karakteristik anak asuh dengan mengadakan tanya jawab dan
wawancara secara langsung dengan anak asuh dan orang tuanya,
sekaligus memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan
diadakannya program kerja yang akan dilaksanakan tersebut.
2. Metode observasi
Penggunaan metode observasi ini dengan mengadakan pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan mengadakan interaksi dengan
anak asuh serta mencatat hal-hal penting yang ada di sekitar
lingkungan keluarga yang mendukung terlaksananya dengan baik
proker yang dirancang.
3. Metode Diskusi
Penulis menggunakan metode diskusi ini dalam melakukan
pengenalan dan pendekatan kepada anak asuh dan orang tua anak
dengan saling bertukar pikiran terkait dengan kekurangan dan
kelebihan proker yang dirancang sekaligus menimbulkan
kepercayaan dan keharmonisan hubungan keluarga anak asuh
dengan penulis.
4. Metode terlibat langsung dalam kegiatan
Pelaksanaan metode ini pada saat kegiatan real proker yang
dirancang dengan memperhatikan keterlibatan aktif dari seluruh
keluarga anak asuh sehingga kedatangan mahasiswa di keluarga
tersebut memberikan manfaat yang positif.
h. Luaran Program : meningkatnya kesadaran tentang pentingnya
memiliki keterampilan mejejahitan dan anak asuh mampu melakukan
kegiatan mejejahitan yang biasa digunakan dalam persembahyangan.
58
i. Alokasi waktu: Waktu 1 jam x 5 pertemuan = 5 jam.
j. Jadwal Pelaksanaan :
k. No Kegiatan
Pertemuan Keterangan
I II III
1 Persiapan yang meliputi penjajakan
dan perkenalan ke keluaga asuh serta
sosialisasi program dan menentukan
jadwal pelaksanaan
1 jam
2 Melaksanakan kegiatan mejejahitan
sarana persembahyangan (Membuat
Ketupat)
2 jam
3 Melaksanakan kegiatan mejejahitan
sarana persembahyangan (Membuat
Canang). Pada akhir pertemuan ini,
dilakukan pula evaluasi terhadap
program kerja yang telah
dilaksanakan
2 jam
59
REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 3 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015
No Program Sifat
Program Sasaran
Metode
Pelaksanaan Luaran
Alokasi
Waktu
1 Tema
Pendidikan/Pembelajaran
Pelatihan Calistungbar
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi,
Wawancara,Diskusi
dan terlibat
langsung dalam
kegiatan
Membantu
keluarga Asuh
khususnya anak
asuh untuk dapat
membaca,menulis,
menghitung dan
menggambar
7 Jam
2 Tema
Pendidikan/Pembelajaran
Pengenalan dan Pelatihan
Dasar-dasar Microsoft
Office Word 2010
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi,
Wawancara,Diskusi
dan terlibat
langsung dalam
kegiatan
Membatu
Keluarga Asuh
khususnya Bapak
Asuh untuk dapat
MEMAHAMI
dasar-dasar
mengenai
Microsoft Office
Word 2010.
5 Jam
60
3 Tema Sanitasi dan
Kesehatan Lingkungan
Senam dan Pembinaan
Kesehatan Diri
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi,
Wawancara,Diskusi
dan terlibat
langsung dalam
kegiatan
Mengajarkan pola
hidup sehat
dengan
berolahraga
seperti senam dan
lingkungan sehat.
5 Jam
4 Tema Sosial Budaya
Pelatihan Tari Bali
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi,
Wawancara,Diskusi
dan terlibat
langsung dalam
kegiatan
Meningkatkan
kesadaran untuk
melestarikan tari
Bali
5 Jam
61
4.2.4 CLUSTER 4
4.2.4.1 Nama anggota cluster :
a. I Gede Sudarsana
b. Luh Gede Utari Utami Dewi
c. Putu Rini Handayani
d. Luh Putu Ika Mayani
e. I Made Gusnadi
4.2.4.2 Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani
a. I Wayan Mandayasa/ Br. Dinas Pohgending Kangin
b. I Wayan Buana/ Br. Dinas Pohgending Kangin
c. I Gede Sutama/ Br. Dinas Pohgending Kangin
d. I Nyoman Suarta/ Br. Dinas Asah Kelod
e. I Wayan Surtika Yasa/ Br. Dinas Asah Kelod
4.2.4.3 Program 1
a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
b. Nama Program :“Bimbel Calistung (Bimbingan Belajar Baca, Tulis dan
Hitung)”.
c. Rasional : Globalisasi sekarang ini sudah menyentuh berbagai tatanan
kehidupan umat manusia termasuk pada bidang pendidikan. Hal ini
menyiratkan bahwa pendidikan merupakan salah satu bekal yang penting
bagi manusia untuk menghadapi ketatnya persaingan di era globalisasi
sekarang ini. Mereka yang miskin akan pendidikan, akan tertinggal dengan
mereka yang kaya dengan pendidikan.
Kemampuan dasar yang harus dikuasai semua anak khususnya siswa yang
masih mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar adalah baca, tulis dan
hitung. Namun karena keterbatasan fasilitator dari pihak sekolah dan
motivasi belajar dari orang tua, diri sendiri serta lingkungan disekitarnya,
62
menyebabkan banyak siswa di Desa Pitra belum mampu menguasai ketiga
hal tersebut. Selain itu juga karena kurangnya kesadaran orang tua untuk
memanfaatkan waktu luangnya untuk menemani sang anak untuk belajar.
Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku mahasiswa
KKN Undiksha berencana memberikan bimbingan belajar yang bernama
“BimbelCalistung (Bimbingan Belajar Baca, Tulis, dan Hitung)”dirumah
(diluar jam sekolah) serta membantu anak keluarga asuh untuk mengerjakan
tugas rumah yang diberikan guru di sekolah. Melalui program bimbingan
belajar Calistung ini, diharapkan dapat membantu anak keluarga asuh
meningkatkan pemahamannya pada bidang baca, tulis dan hitung. Selain itu,
bimbingan belajar ini secara tidak langsung memberikan manfaat positif
pada siswa untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan
bimbingan belajar berupa pembelajaran baca,tulis,hitung.
d. Sifat program : Rintisan
e. Tujuan program :
1. Meningkatkan mutu pendidikan di desa Pitra,
2. Meningkatkan kemampuan akademik anak dalam bidang membaca,
menulis, dan berhitung,
3. Menerapkan ilmu yang telah dimiliki mahasiswa KKN kepada
masyarakat serta sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik.
f. Sasaran : Anak Keluarga Asuh
g. Metode pelaksanaan : Wawancara dan observasi
h. Luaran program : Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Bimbel
Calistung ini adalah membantu anak meningkatkan pemahamannya pada
bidang baca, tulis dan hitung dan memberikan manfaat positif pada siswa
untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan bimbingan belajar
berupa pembelajaran baca,tulis,hitung.
63
i. Alokasi waktu : Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 3
kali pertemuan sekitar 2 jam. Jadi untuk 3 kali pertemuan, alokasi waktunya
adalah 3 x 2 jam= 8 jam.
j. Jadwal pelaksanaan : Dilaksanakan 2 kali dalam 1 minggu
4.2.4.4 Program 2
a. Tema : Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan
b. Nama Program : Pelatihan Seni melipat kertas (Origami)
c. Rasional : Kegiatan seni melipat kertas atau origami sangat menyenangkan,
hanya saja dalam mempelajari seni melipat kertas tidak semudah yang
dibayangkan, dalam kegiatan ini origami dapat mengasah dan
mengembangkan kreativitas, imajinasi, dan intelejensi mereka secara
perlahan-lahan dengan cara dan suasana yang menggembirakan mereka.
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V
1
a. Tahap Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
2
b. Tahap Pelaksanaan
- Memberikan bimbingan belajar
Calistung pada anak didik keluarga
asuh
- Melatih anak didik keluarga asuh
dengan latihan soal
3 c. TahapEvaluasi
- Melaksanakan evaluasi terhadap hasil
belajar pada anak didik keluarga asuh
64
Belum lagi, bila dibuat secara tekun dan serius dengan bahan kertas yang
bagus bisa menghasilkan model-model yang menarik dan bernilai jual. Disini
juga bisa meningkatkan kegiatan pembelajaran kepada anak-anak, namun
siapa menyangka di balik kegiatan lipat-melipat kertas tersebut ada manfaat
yang luar biasa bagi perkembangan otak. Hal itu tidak hanya berlaku pada
anak-anak, namun juga dapat membantu mengurangi risiko pikun bagi para
lanjut usia. Maka dari itu diharapkan dengan adanya pelatihan seni melipat
kertas atau origami dapat membantu mengasah kreativitas anak-anak .
d. Sifat Program : Rintisan
e. Tujuan Program : Meningkatkan Keterampilan seni melipat kertas pada anak-
anak
f. Sasaran : Ni Made Wiraguna Anak keluarga asuh I Nyoman Suarta
g. Metode Pelaksanaan : Terlibat langsung.
h. Luaran program : Memberi pelatihan seni lipat melipat kertas agar anak-anak
bersemangat dalam melakukan pembelajaran dan bisa melatih keseimbangan
otak, selain itu juga mengajarkan bagaimana berpikir secara sistematis.
i. Alokasi Waktu : Waktu 1 Jam x 5 pertemuan = 5 jam
j. Jadwal Pelaksanaan : 5 kali dalam seminggu
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
2
b. Pelaksanaan
- Memberikan pelatihan seni lipat
melipat kertas
65
4.2.4.5 Program 3
a. Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
b. Nama Program : Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai Sabun (CTS)
c. Rasional : Dalam kehidupan sekarang banyak sekali masyarakat yang tidak
menerapkan hidup sehat. Hal tersebut bisa disebabkan karena masyarakat
yang tidak mengerti bagaimana meneraapkan hidup sehat atau bahkan ada
yang mengerti tetapi tidak menerapkannya karena alasan tertentu, misalnya
dikarenakan masalah ekonomi keluarga. Dalam menerapkan hidup sehat,
harusnya masyarakat memulainya dari kebersihan lingkungan terlebih
dahulu. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang
tidak sehat menjadi berperilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di
rumah tangga. Perilaku sehat di rumah tangga salah satunya adalah mencuci
tangan pakai sabun.
Program cuci tangan ini adalah merupaakan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dirumah tangga yang merupakan upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu
melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan khususnya
daerahbanjar dinas Pohgening Kangin.
Kami mahasiswa KKN Undiksha sudah mengobservasi di daerah banjar
Pohgending Kangin, dimana masih banyak penduduk yang tinggal di tempat
- Memberikan apresiasi dalam seni lipat
melipat kertas
3 c. Evaluasi
- Melaksanakan evaluasi terhadap hasil
belajar pelatihan seni lipat melipat
kertas
66
yang kumuh karena sulitnya mendapatkan biaya untuk meghidupi dirinya
dan keluarganya.
Banyak penduduk desa Pohgending Kangin yang tidak
menghiraukan hidup bersih ini, khususnya keluarga I Wayan Mandayasa
mereka sebelum mengonsumsi makanan tidak mencuci tangan terlebih
dahulu. Hal ini mengakibatkan masuknya kuman-kuman ke dalam tubuh
dan membuat mereka sakit perut. Padahal Gerakan aktif mencuci tangan ini
tidak dipunguti biaya dan keluarga mereka juga mempuyai kran air yang
mengalir deras.
Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku mahasiswa
KKN Undiksha berencana memberikan pembinaan “Gerakan Aktif Cuci
Tangan Pakai Sabun”. Melalui program ini, diharapkan dapat membantu
keluarga yang menjadikan keluarga I Wayan Manda Yasa untuk hidup
sehat.
d. Sifat program : Rintisan
e. Tujuan program : Tujuan dari program “Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai
Sabun“ meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama masyarakat tentang
pentingnya cuci tangan pakai sabun. Khususnya, meningkatkan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan ibu rumah tangga untuk
melaksanakan PHBS berupa gerakan cuci tangan pakai sabun. Efek dari
gerakan ini diharapkan setiap anggota masyarakat meningkatkan kesehatan
dan tidak mudah sakitt. Dengan adanya”Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai
Sabun” ini, pencegahan penyakit menular yang terkait dengan kondisi
lingkungan dapat dicegah.
f. Sasaran : Keluarga Asuh I Wayan Mandayasa
g. Metode pelaksanaan : Observasi dan wawancara
h. Luaran Program : Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Gerakan
Cuci Tangan Pakai Sabun ini adalah membantu anak meningkatkan
pemahamannya pada bidang kesehatan dan memberikan manfaat positif
67
pada keluarga asuh untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun.
i. Alokasi waktu : Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 3
kali pertemuan sekitar 1 jam. Jadi untuk 3 kali pertemuan, alokasi waktunya
adalah 3 x 1 jam= 3 jam.
j. Jadwal pelaksanaan : Dilakukan 5 kali dalam 1 minggu
4.2.4.6 Program 4
a. Tema : Teknologi tepat guna
b. Nama Program : Pelatihan Pengoperasian Komputer Dan
PelatihanMenggunaan Microsoft Word.
c. Rasional : Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era
globalisasi menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
2
b. Pelaksanaan
- Memberikan pelatihan gerakan aktif
cuci tangan pakai sabun
3 c. Evaluasi
- Melaksanakan evaluasi terhadap
gerakan aktif cuci tangan pakai sabun
68
Mencari pekerjaan di saat ini semakin sulit. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya keterampilan dan pendidikan yang dimiliki masyarakat saat ini.
Salah satu keterampilan yang bisa dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan
adalah keterampilan di bidang Komputer. Dengan pengetahuan di bidang
computer maka akan memudahkan mencari pekerjaan maupun membuka
lapangan kerja sendiri.
Karena masih kurangnya pengetahuan anak pada computer di desa Pitra
menjadi latar belakang penulis untuk memberi pengajaran komputer pada anak
desa. Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku
mahasiswa KKN Undiksha berencana memberikan Pelatihan yang bernama
“Pelatihan Pengoperasian Komputer dan Pelatihan Menggunaan Microsoft
Word”dirumah (diluar jam sekolah). Melalui program Pelatihan
Pengoperasian Komputer dan Pelatihan Menggunaan Microsoft Word ini,
diharapkan dapat membantu anak keluarga asuhmeningkatkan pemahamannya
pada pengoprasian komputer. Selain itu Pelatihan ini secara tidak langsung
memberikan manfaat positif pada siswa untuk dapat memanfaatkan waktu
luang melalui kegiatan Pelatihan Pengoperasian Komputer Dan Pelatihan
Menggunakan Microsoft Word.
d. Sifat program : Rintisan
e. Tujuan program
Adapun tujuan dari program ini yaitu dapat membantu siswa (anak
keluarga asuh) dalam hal belajar komputer dan penggunaan Microsoft Word
sehingga siswa dapat dengan mudah mengoprasikan komputer untuk
keperluan di zaman sekarang yang sudah serba di komputerisasi
f. Sasaran : I Komang Rama Harisma Dinata anak Keluarga Asuh I Wayan
Surtikayasa
g. Metode pelaksanaan : Observasi dan wawancara
h. Luaran program : Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Pelatihan
pengoprasian komputer dan pelatihan menggunakan Microsoft Word ini
69
adalah membantu anak meningkatkan pemahamannya dalam pengoprasian
komputer serta penggunaan Microsoft Word dan memberikan manfaat
positif pada siswa untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan
pelatihan berupa Pengoperasian Komputer Dan Pelatihan Menggunaan
Microsoft Word.
i. Alokasi waktu : Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 3 kali
pertemuan sekitar 2 jam. Jadi untuk 3 kali pertemuan, alokasi waktunya adalah
3 x 2 jam= 6 jam.
j. Jadwal pelaksanaan : dilaksanakan 2 kali dalam 1 minggu
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
2
b. Pelaksanaan
- Memberikan pelatihan pengoperasian
computer
- Memberikan pelatihan menggunakan
Microsoft word
3 c. Evaluasi
- Memberikan evaluasi terhadap hasil
belajar pelatihan pengoperasian
computer
- Memberikan evaluasi terhadap hasil
belajar pelatihan menggunakan
Microsoft word
70
4.2.4.7 Program 5
a. Tema : Sosial Budaya
b. Nama Program : Pembuatan Drainase Limbah Rumah Tangga
c. Rasional : Dalam kehidupan sekarang banyak sekali masyarakat yang tidak
mempunyai drainase di lingkungan maupun pekarangan rumah. Seringkali
saluran drainase seringkali ditudingnya menjadi satu-satunya penyebab
terjadinya genangan atau banjir bila musim hujan datang. Karena sebenarnya
saluran drainase merupakan salah satu bagian dari proses bergulirnya siklus
air. Drainase dalam skala kecil berupa saluran-saluran penampung di sekitar
rumah.
Oleh karena itu, permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan
sumber daya air di Desa Pitra khususnya banjar dinas Asah Kelod ini
memerlukan perhatian yang serius. Maka dari itu dibutuhkan suatu program
pengelolaan yang menyeluruh, sehingga keberlangsungan pasokan air di Desa
pitra dapat terpenuhi sepanjang tahun.
Berdasarkan hasil observasi beberapa hari ini. Kami melihat banyaknya titik
di lingkungan banjar Dinas Asah Kelod yang tergenang air dan barang tentu
air tersebut tidak dapat mengalir dengan semestinya. Setelah kami telaah,
ternyata sumber dari permasalahan terebut ada pada system drainase yang
tidak efektif. Oleh sebab itu, kami menuangkan ide pada program ini, agar
solusi terbaik bagi penanggulangan masalah drainase tersebut dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
Dari permasalahan yang terjadi pada keluarga asuh, kami selaku
mahasiswa KKN Undiksha berencana memberikan pembinaan “Pembuatan
Drainase Limbah Rumah Tangga “. Melalui program ini, diharapkan dapat
membantu keluarga yang menjadikan keluarga I Nyoman Suarta untuk hidup
sehat.
d. Sifat program : Rintisan.
71
e. Tujuan program : Tujuan dari program “Pembuatan Drainase Limbah Rumah
Tangga “ untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air
permukaan dan bawah permukaan tanah) atau bangunan resapan. Selain itu
sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air, dan banjir. Tujuan utama dari
program ini yaitu menemukan solusi terbaik menanggulangi masalah drainase,
dan menambah wawasan pengetahuan tentang pembuatan drainase limbah
rumah tangga dan penaggulangannya.
f. Sasaran : Keluarga Asuh I Gede Sutama
g. Metode pelaksanaan : Wawancara dan observasi
h. Luaran program
Adapun luaran yang diharapkaan dari kegiatan Pembuatan Drainase
Limbah Rumah Tangga ini adalah membantu keluarga asuh meningkatkan
pemahamannya pada bidang Sosial budaya dan memberikan manfaat positif
pada keluarga asuh untuk dapat memanfaatkan waktu luang melalui kegiatan
Pembuatan Drainase Limbah Rumah Tangga.
i. Alokasi waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan ini adalah 6 kali
pertemuan sekitar 1 jam. Jadi untuk 6 kali pertemuan, alokasi waktunya adalah
6 x 1 jam= 6 jam.
j. Jadwal pelaksanaan
No Keterangan Pertemuan
I II III IV V
1
a. Persiapan
- Penjajakan tempat pembinaan
- Perkenalan
- Sosialisasi Program
72
2
b. Pelaksanaan
- Memberikan pelatihan pembuatan
drainase limbah rumah tangga.
3 c. Evaluasi
- Memberikan evaluasi terhadap
pembuatan drainase limbah rumah
tangga
73
REKAPITULASI PROGRAM KERJA CLUSTER 4 KKN UNDIKSHA DI DESA PITRA TAHUN 2015
No Program Sifat Program Sasaran Metode
Pelaksanaan Luaran
Alokasi
Waktu
1 Tema Pengembangan
Sumber Daya
Manusia/Pendidikan
Bimbel Calistung
( Bimbingan Belajar
Baca Tulis dan Hitung)
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi, dan
Wawancara,
Membantu anak meningkatkan
pemahamannya pada bidang baca,
tulis dan hitung dan memberikan
manfaat positif pada siswa untuk
dapat memanfaatkan waktu luang
melalui kegiatan bimbingan
belajar berupa pembelajaran
baca,tulis,hitung.
6 jam
2 Tema Pengembangan
Sumber Daya
Manusia/Pendidikan
Pelatihan Seni melipat
kertas (Origami)
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi dan
wawancara
Memberi pelatihan seni lipat
melipat kertas agar anak-anak
bersemangat dalam melakukan
pembelajaran dan bisa melatih
keseimbangan otak, selain itu juga
mengajarkan bagaimana berpikir
secara sistematis.
5 jam
3 Tema Sanitasi dan
Kesehatan Lingkungan
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi, dan
Wawancara
Membantu anak meningkatkan
pemahamannya pada bidang
3 jam
74
Gerakan Aktif Cuci
Tangan Pakai Sabun
kesehatan dan memberikan
manfaat positif pada keluarga
asuh untuk dapat memanfaatkan
waktu luang melalui kegiatan
Gerakan Cuci Tangan Pakai
Sabun.
4 Tema Teknologi
pedesaan/tepat guna
Pelatihan
Pengoperasian
Komputer Dan
PelatihanMenggunaan
Microsoft Word.
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi, dan
Wawancara
membantu anak meningkatkan
pemahamannya dalam
pengoprasian komputer serta
penggunaan Microsoft Word dan
memberikan manfaat positif pada
siswa untuk dapat memanfaatkan
waktu luang melalui kegiatan
pelatihan berupa Pengoperasian
Komputer Dan Pelatihan
Menggunakan Microsoft Word.
6 jam
5 Tema Sosial Budaya
Pembuatan Drainase
Limbah Rumah Tangga
Rintisan Keluarga
Asuh
Observasi dan
Wawancara
membantu keluarga
asuhmeningkatkan
pemahamannya pada bidang
Sosial budaya dan memberikan
6 jam
75
manfaat positif pada keluarga
asuh untuk dapat memanfaatkan
waktu luang melalui kegiatan
Pembuatan Drainase Limbah
Rumah Tangga.
76
BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Desa
5.1.1 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan
Nama Program : GO CLEAN And GREEN
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Program Go Clean and Green adalah program rintisan Mahasiswa KKN
UNDIKSHA terkait dengan pembersihan lingkungan Desa Pitra. Mahasiswa KKN
UNDIKSHA berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembersihan serta gotong royong
bersama dengan staff desa, lingkungan, warga, maupun Sekaa Truna Truni yang ada di
Desa Pitra. Kegiatan-kegiatan yang telah diikuti oleh Mahasiswa KKN UNDIKSHA
terkait program Go Clean and Green adalah sebagai berikut:
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Kamis, 2 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu membersihkan lingkungan di
seputaran Kantor Perbekel Desa Pitra.
2 Jumat, 3 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu mengecat ulang papan nama Kantor
Perbekel Desa Pitra, papan-papan atribut Desa
Pitra, dan tiang bendera di Kantor Perbekel Desa
Pitra.
3 Sabtu, 4 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu melaksanakan kegiatan gotong-
royong permbersihan di seputaran Banjar Dinas
Serason bersama STT Yowana Jaya Laksana.
4 Minggu, 5 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu melaksanakan gotong-royong
pembersihan serta pembuatan saluran air atau
drainase di Banjar Dinas Pohgending
77
5 Senin, 6 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu melaksanakan gotong-royong
pembersihan serta pembuatan saluran air atau
drainase di Dusun Nyeleket.
6 Selasa, 7 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu melaksanakan gotong-royong
pembersihan di Banjar Dinas Nyuling.
7 Rabu, 8 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu membersihkan lingkungan di
seputaran Kantor Perbekel Desa Pitra serta
membuat tulisan “Om Swastyastu” di pintu masuk
Kantor Perbekel Desa Pitra.
8 Sabtu, 11 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu kegiatan ngayah pembersihan di Pura
Desa di Banjar Dinas Pitra.
9 Minggu, 19 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu membersihkan lingkungan di
seputaran Kantor Perbekel Desa Pitra.
10 Senin, 20 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu melaksanakan gotong-royong
pembersihan di Banjar Dinas Asah Kaja.
11 Selasa, 21 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu melaksanakan gotong-royong
pembersihan di Banjar Dinas Asah Kelod.
12 Rabu, 29 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu membuat papan nama organisasi-
organisasi Desa Pitra.
13 Kamis, 30 Juli 2015 Melaksanakan program kerja Go Clean and
Green, yaitu melanjutkan kegiatan membuat
papan nama organisasi-organisasi Desa Pitra.
78
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari pengamatan terhadap kegiatan Go Clean and Green yang telah dilaksanakan,
hambatan-hambatan ditemui dalam pelaksanaan program adalah sebagai berikut :
1. Alat-Alat Kerja
Alat-alat kerja yang digunakan dalam kegiatan Go Clean and Green didapat
langsung dari Kantor Perbekel Desa Pitra serta masing-masing banjar dinas yang
merupakan lokasi kegiatan. Alat-alat yang tersedia cukup terbatas sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan berlangsung lebih lama dikarenakan penggunaan alat-alat yang
harus bergiliran.
2. Kekurangan Tenaga
Dalam melaksanakan kegiatan Go Clean and Green yang berupa pembuatan
saluran air atau drainase, tenaga laki-laki sangat dibutuhkan karena kegiatan yang
dilaksanakan cukup berat dan memerlukan banyak tenaga. Dikarenakan anggota
kelompok KKN yang terdiri atas 6 orang laki-laki dan 12 perempuan, serta warga
banjar yang terdiri atas bapak-bapak berjumlah tidak terlalu banyak menyebabkan
kegiatan berlangsung lebih lama. Oleh karena itu, tambahan tenaga laki-laki
sesungguhnya sangat dibutuhkan.
5.1.2 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan
Nama Program : Pelatihan Senam Pramuka
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan program kerja yang bertema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
yaitu Pelatihan Senam Pramuka ini diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) yang
terdapat di Desa Pitra. Sekolah Dasar yang menjadi sasaran program kerja Pelatihan
Senam Pramuka ini adalah seluruh siswa dan siswi di SD N 1 Pitra, dan SD N 2 Pitra.
Dalam pelaksanaan program kerja kelompok Pelatihan Senam Pramuka yang telah
dilaksanakan, adapun hasil serta hambatan-hambatan yang ditemukan dalam
melaksanakan program ini.
Pelaksanaan program ini dimulai dengan sosialisasi program Pelatihan Senam
Pramuka bersamaan dengan sosialisasi program kerja Sikat Gigi Bersama yang
dilakukan di Sekolah Dasar dengan terjun langsung ke sekolah masing-masing dan
79
bertemu langsung dengan Kepala Sekolah disetiap Sekolah Dasar yang berada di
Desa Pitra. Alasan dipilihnya Pelatihan Senam Pramuka untuk anak SD dbandingkan
dengan senam yang lain karena senam tersebut merupakan senam yang cocok
diberikan untuk anak SD dan sering dilombakan tingkat Kabupaten, Provinsi, dan
Nasional, selain itu belum pernah diberikan di SD yang ada di Desa Pitra.
“Pelatihan Senam Pramuka” mulai dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2015.
Program kerja ini dilaksanakan selama 4 minggu yang dimulai dari minggu pertama
Bulan Juli sampai minggu keempat Bulan Juli. Berhubung pada bulan Juli seluruh
siswa masih dalam suasana libur sekolah, maka kami melaksanakan pelatihan di
banjar dinas yang ada di Desa Pitra. Pelatihan senam pramuka kami lakukan dengan
menggabungkan beberapa banjar dinas yang jaraknya berdekatan untuk lebih
mengefisienkan waktu dan tenaga.
Dalam satu minggu program ini dilaksanakan dua kali, yaitu hari Minggu pagi
pukul 07:30 – 08:30 di Banjar Dinas Serason yang digabung dengan Banjar Dinas
Pohgening Kangin, Pohgening Kauh, dan Nyuling. Begitu juga di hari yang sama
namun pada sore hari pukul 16:30 – 17:30, pelatihan senam pramuka di Banjar Dinas
Nyuling yang digabung dengan Banjar Dinas Nyeleket, Pitra, Asah Kaje, dan Asah
Kelod. Sementara itu untuk di SD N 1 Pitra dilaksanakan pelatihan senam pramuka
pada Selasa, 28 Juli 2015 dan Jumat, 31 Juli 2015. Untuk di SD N 2 Pitra,
pelaksanaan latihan dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2015 dan Sabtu, 1 Agustus
2015.
Alokasi waktu untuk satu kali pertemuan adalah 1 jam dan program Pelatihan
Senam Pramuka ini akan dilaksanakan sebanyak empat kali di seluruh banjar dinas
dan dua kali pertemuan di SD N 1 Pitra dan SD N 2 Pitra. Jadi jumlah pertemuan
keseluruhan yakni 6 jam, dimulai dari pukul 07.30 WITA sampai dengan pukul 08.30
WITA untuk pagi dan 17.00 WITA sampai dengan pukul 18.00 WITA. Pada saat
pelatihan senam pramuka seluruh peserta diinstruksikan untuk berbaris dan
merentangkan tangan. Pelatihan Senam Pramuka yang diajarkan terlebih dahulu tanpa
menggunakan musik dimulai dari pemanasan, inti, dan pendinginan kemudian
dilanjutkan dengan menggunakan musik.
80
B. Hambatan Pelaksanakan Program
Dari hasil pengamatan, bimbingan belajar tentang Pelatihan Senam Pramuka
sudah berlangsung dengan baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi,
antara lain:
1. Waktu pelaksanaan
Karena waktu yang dialokasikan hanya 5 jam banyak dari siswa belum hafal
terkait Senam Pramuka. Apalagi ditambah dengan waktu pelatihan yang hanya
disediakan 1 jam untuk masing-masing pertemuan sangat kurang untuk latihan
yang dibagi menjadi pemanasan, inti dan pendinginan.
2. Tempat pelaksanaan
Sesuai dengan pemaparan diatas bahwa jadwal pelatihan senam yang seharusnya
dilakukan di SD berbenturan dengan libur sekolah, maka pelaksanaan Pelatihan
Senam Pramuka di laksanakan di banjar dinas di Desa Pitra. Desa Pitra memiliki
8 banjar dinas, maka dari itu untuk pelaksanaan pelatihan senam pramuka
dilakukan dengan menggabungkan beberapa banjar menjadi satu tempat.
Ketersediaan lahan yang kurang memadai mengakibatkan banyak anak-anak yang
tidak bisa bergerak dengan leluasa.
5.1.3 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan
Nama Program : Sikat GIGI Bersama
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan program kerja yang bertema Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
yaitu Sikat Gigi Bersama ini diselenggarakan di SD N 2 Pitra pada Rabu, 29 Juli 2015.
Dalam pelaksanaan program kerja kelompok yakni Sikat Gigi Bersama ini melibatkan
seluruh siswa-siswi SD N 2 Pitra dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pada program ini,
siswa SD N 2 Pitra membawa sikat gigi, pasta gigi, dan satu buah gelas untuk diri mereka
masing-masing. Program Sikat Gigi Bersama ini dipiih sebagai program kelompok,
dengan alasan bahwa kebersihan diri pada umunya dimulai dari hal terkecil, seperti sikat
gigi, cuci tangan, potong kuku, dan lain sebagainya. Kemudian dilihat dari faktor anak
usia sekolah dasar kurang memiliki kesadaran akan kesehatan gigi. Terlihat bahwa
hampir sebagian besar memiliki gigi yang rusak, hitam, dan berlubang.
81
Pelaksanaan program ini dimulai dengan memberi informasi atau materi terkait
cara menyikat gigi secara baik dan benar. Setelah pemberian informasi atau materi
tersebut, siswa diarahkan menuju lapangan yang berada tepat di depan sekolah untuk
mempraktikkan apa yang telah diinformasikan sebelumnya. Sambil mengikuti instruksi
yang diberikan, siswa SD N 2 Pitra mengikuti dengan baik kgiatan sikat gigi bersama ini.
Dengan terlaksananya program sikat gigi bersama ini, siswa diharapkan memiliki
kesadaran akan kebersihan dan kesehatan gigi mereka masing-msing dengan cara
menyikat gigi secara baik dan benar.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Adapun hambatan dalam pelaksanaan program Sikat Gigi Bersama yaitu:
1. Perlengkapan
Dalam pelaksaan program ini, siswa SD N 2 Pitra masih membawa peralatan
untuk sikat gigi bersama ini seperti sikat gigi, pasta gigi dan gelas sendiri.
Sehingga siswa kerepotan untuk membawa perlengkapan tersebut, bahkan ada
beberapa siswa yang tidak membawa pasta gigi dan gelas.
5.1.4 Tema : Teknologi Tepat Guna / Pedesaan
Nama Program : Pembuatan Website
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan teknologi tepat guna yaitu pembuatan website Desa Pitra
dilakukan pada waktu yang tidak menyesuaikan dengan jadwal yang dimiliki. Tempat
pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Pitra dan juga posko KKN
Undiksha Desa Pitra. I Nengah Dwi Antara, ST sebagai Kepala Desa Pitra sangat
antusias menerima kegiatan teknologi tepat guna ini. Hal ini terbukti dengan
dimudahkannya dalam mencari informasi tentang Desa Pitra.
Dalam Pelaksanaan kegiatan ini, dalam pelaksanaannya dikerjakan oleh
Mahasiswa yang memahami tentang pembuatan website ini dan mahasiswa yang lain
membantu dalam pencarian potensi Desa Pitra, kegiatan setiap Dusun di Desa Pitra dan
berita – berita yang diperlukan dalam website tersebut. Maka dari itu penulis berharap
website ini berguna bagi masyarakat luar untuk mengetahui bagaimana keadaan Desa
82
Pitra, sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk Desa Pitra dalam memberikan informasi
kepada masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana keadaan Desa Pitra.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, kegiatana teknologi tepat guna pembuatan website
Desa Pitra berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi,
antara lain :
1. Waktu pelaksanaan
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pembuatan website meliputi
identifikasi kebutuhan program, pembuatan database, rancangan website,
pembuatan code program dan selanjutnya memasukkan data di website. Sehingga
waktu 10 jam dirasa sangat kurang, oleh karena itu pembuatan website ini
dilaksanakan dengan memanfaatkan waktu luang Tim KKN.
5.1.5 Tema : Pendidikan/Pembelajaran
Nama Program : KKN Goes To School
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan KKN Goes to School dilakukan mulai tanggal 27 Juli –
01 Agustus 2015. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam efektif sekolah.pada pagi hari
mulai jam 08.00 – selesai, bertempat di SDN 1 Pitra dan SDN 2 Pitra.Sasaran dari
kegiatan ini adalah seluruh siswa di SDN 1 Pitra dan SDN 2 Pitra. KKN Goes to
School ini bertujuan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran,
mengembangkan keterampilan dan memberi motivasi para peserta didik untuk
meningkatkan prestasinya.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN dapat membantu
memberikan materi terkait dengan pembelajaran yang sedang berlangsung hari itu,
serta membantu dalam memberikan motivasi kepada peserta didik. Mengingat
kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari
kurangnya perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Maka dari itu
penulis berharap para peserta didik memiliki motivasi tinggi dalam mengikuti
pembelajaran sehingga nantinya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan dapat
meningkat.
83
Adapun Jadwal kegiatan KKN Goes to School adalah sebagai berikut :
No Hari/ Tanggal Waktu
1 Senin (27 Juli 2015) 08.00
2 Selasa (28 Juli 2015) 08.00
3 Rabu (29 Juli 2015) 08.00
4 Kamis (30 Juli 2015) 08.00
5 Jumat (31 Juli 2015) 08.00
6 Sabtu (1 Agustus 2015) 08.00
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, KKN Goes to School di sekolah-sekolah dasar sudah
berlangsungbaik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain
sebagai berikut :
1. Waktu pelaksanaan
Salah satu hambatan dalam melaksanakan program ini adalah pemilihan waktu
pelaksanaan. Hal tersebut disebabkan karena liburan semester serta liburan hari
raya Galungan dan Kuningan yang cukup lama. Sehingga, pemilihan waktu
pelaksanaan kegiatan ini dengan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
sekolah tertumpuk pada akhir jangka waktu KKN.
2. Kurangnya Partisipasi siswa
Selain waktu pelaksaan, hambatan dalam melaksanakan program ini yaitu
kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Tak sedikit
siswa terlihat bingung karena kedatangan kami (Mahasiswa KKN) bahkan ada
beberapa siswa terlihat acuh tak acuh dalam mengikuti pembelajaran.
5.1.6 Tema : Pendidikan / Pembelajaran
Nama Program : Pengadaan Buku Untuk Perpustakaan Mini
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan Pengadaan buku untuk perpustakaan mini dilakukan
mulai tanggal 21 Juli – 31 Juli 2015. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam efektif
sekolah.pada pagi hari mulai jam 08.00 – selesai, bertempat di SDN 1 Pitra. Sasaran
84
dari kegiatan ini adalah seluruh siswa di SDN 1 Pitra. Pengadaan buku perpustakaan
mini ini bertujuan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran,
mengembangkan keterampilan dan memberi motivasi para siswa untuk meningkatkan
prestasinya.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa menyumbangkan berbagai
macam buku pelajaran bagi siswa SD kelas 1 sampai kelas 6. Selain buku pelajaran,
mahasiswa juga menyumbangkan buku-buku pengetahuan umum dan beberapa
majalah yang dapat membantu menambah wawasan siswa. Buku-buku yang
disumbangkan berasal dari mahasiswa KKN desa Pitra. Keterbatasan buku yang ada
di sekolah desa Pitra merupakan alasan mahasiswa untuk melaksanakan program
perpustakaan mini. Dengan adanya perpustakaan mini ini, kami berharap agar proses
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lebih efektif.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, program perpustakaan mini di sekolah dasar sudah
berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain
sebagai berikut :
1. Waktu Pengumpulan Buku
Salah satu hambatan dalam melaksanakan program ini adalah keterbatasan waktu
yang dimiliki mahasiswa untuk memperoleh dan mengumpulkan buku yang
diperlukan. Hal itu disebabkan oleh liburan hari raya Galungan dan Kuningan
yang cukup lama. Sehingga, waktu untuk memperoleh dan mengumpulkan buku-
buku yang diperlukan sangat terbatas.
2. Sulitnya Memperoleh Buku Yang Diperlukan
Selain waktu pengumpulan buku, hambatan dalam melaksanakan program ini
yaitu sulitnya memperoleh buku yang diperlukan, karena lebih banyak diperlukan
buku pedoman pembelajaran. Akan tetapi, tidak semua mahasiswa memiliki
buku-buku pedoman yang diperlukan, hal itu menyebabkan mahasiswa mencari
buku-buku tersebut ke anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar,
namun kendalanya buku yang mereka pakai adalah buku milik sekolah yang
nantinya harus mereka kembalikan ke sekolah.
85
5.1.7 Tema : Sosial Budaya
Nama Program : Pemetaan Infrastruktur Desa
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan bertemakan sosial budaya tentang pemetaan desa
dilakukan pada sore atau menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki mahasiswa
KKN. Tempat pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di sekitaran desa Pitra. Dengan
adanya pemetaan desa ini dapat mempermudah dalam penyusunan anggaran untuk
APBDes. Melalui pemetaan ini diperoleh panjang dan lebar jalan dan yang yang akan
dipetakan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh kelihan dinas untuk
membantu menunjukkan jalan dan gang yang akan di petakan untuk memperoleh
anggaran yang diperlukan.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, pemetaan desa ini sudah berlangsung baik, namun
masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain :
1. Medan/wilayah yang dipetakan
Medan/wilayah yang dipetakan berada di tempat yang cukup sulit dijangkau.
Sehingga sedikit menghambat proses pemetaan.
2. Alat yang diperlukan
Untuk melakukan pemetaan ini diperlukan alat yang memadai seperti meteran
untuk mengukur panjang dan lebar jalan dan gang yang dipetakan. Namun, pada
saat pelaksanaan alat yang diperlukan masih kurang memadai sehingga sedikit
menghambat proses pemetaan tersebut.
5.2 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Cluster / Keluarga Asuh
5.2.1 CLUSTER 1
5.2.1.1 Tema : Teknologi Pedesaan/Tepat Guna
Nama Program : Pelatihan Pengoprasian Komputer Untuk Meningkatkan
Keterampilan Anak Keluarga Asuh
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Sesuai dengan program kerja yang diprogramkan, program KKN di Desa Pitra
yang dirancang dapat berjalan lancar. Program ini dilaksanakan selama 1,5 bulan dan
86
mendapat respon positif dari masyarakat desa Pitra. Dari program yang dirancang
diperoleh hasil yakni terlaksananya bimbingan belajar dengan sasaran anak didik di
keluaarga asuh. Program bimbingan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan
dengan alokasi waktu 2 jam setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di bulan Juli
sampai dengan Agustus 2015. Bimbingan belajar ini dilaksanakan di rumah masing-
masing keluarga asuh. Rata-rata dilaksanakan disore hari karena penulis harus
menyesuaikan jadwal dengan program kelompok. Bimbingan belajar ini mendapat
sambutan positif dari keluarga asuh sehingga program dapat berjalan dengan lancar.
Dalam pelaksanaan program kerja bimbingan belajar ini materi yang diajarkan
yaitu materi pelajaran untuk SMP kelas 1 dengan menggunakan komputer untuk
meningkatkan keterampilan pengorganisasian dalam menggunakan komputer.
1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)
Pada tahap awal kami memulai dengan observasii kelapangan,
memperkenalkan diri dengan masing-masing keluarga asuh. Selanjutnya memulai
sosialisasi program kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya mempersiapkan
materi yang di dapatkan oleh siswa SMP kelas 1, menyiapkan alat-alat berupa
buku tulis, pensil, penghapus, dan beberapa media pembelajaran seperti
komputer, dan media lain terkait program yang akan dilaksanakan. Sedangkan
peserta belajar menyediakan alat berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan buku
pelajaran yang didapat disekolah.
2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)
Tahap pelaksanaan yang dilakukan penulis dalam melaksanakan
bimbingan belajar adalah sebagai berikut.
a) Menanyakan sejauh mana materi yang sudah diajarkan di sekolah.
b) Menanyakan kesulitan-kesulitan atau materi yang belum dipahami anak didik.
c) Menjelaskan materi yang belum dipahami.
d) Mengaitkan materi yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari untuk
meningkatkan pemahaman anak didik.
3. Tahap Penilaian (Evaluasi)
Tahap evaluasi pasti ada dalam setiap proses pembelajaran, karena dengan
dilaksanakan evalusi maka ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
87
dilaksanakan dapat diketahui. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui dan
menetapkan apakah siswa telah mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil dari evaluasi itu adalah berupa hasil tes dan umpan balik. Pada tahap ini
penulis memberikan evaluasi berupa tes dalam mengoprasikan komputer.
Apabila peserta mampu mengoprasikan komputer dengan benar, maka dapat
dikatakan bahwa anak didik telah mampu memahami materi yang dipelajari.
B. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan
Selama proses pembinaan yang dilaksanakan selama 1,5 bulan bersama
anggota cluster lain, tentunya tidak semudah yang diharapkan. Selama pertemuan
yang berlangsung ada saja hambatan yang terjadi, namun hambatan tersebut tidak
berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang
dilaksanakan kami selama KKN berpedoman pada program kerja yang telah disusun
oleh kami. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program
cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya waktu yang
dimiliki oleh kami untuk melaksanakan program individu yaitu menggunakan
komputer untuk meningkatkan keterampilan pengorganisasian dalam menggunakan
komputer karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja kelompok,
sehingga penulis mengambil waktu sore hari dengan jam yang terbatas. Selain itu
kendala pada anak asuh yang susah untuk mau ikut serta dalam proses pembinaan
menggunakan komputer.
5.2.1.2 Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan Tempat
Tinggal
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Sesuai dengan program kerja yang telah diprogramkan, program KKN di Desa
Pitra yang dirancang dapat berjalan lancar. Program ini dilaksanakan selama 1,5
bulan dan mendapat respon positif dari masyarakat desa Pitra. Dari program yang
dirancang diperoleh hasil yakni terlaksananya pembinaan pentingnya kesehatan
lingkungan tempat tinggal. Program pembinaan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali
88
pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di
bulan Juli sampai dengan Agustus 2015. pembinaan pentingnya kesehatan lingkungan
tempat tinggal ini di laksanakan pada rumah masing-masing keluarga asuh. Rata-rata
dilaksanakan disore hari karena penulis harus menyesuaikan jadwal dengan program
kelompok. Pembinaan pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal ini mendapat
sambutan positif dari keluarga asuh sehingga program ini dapat berjalan dengan
lanacar.
Dalam pelaksanaan program kerja pembinaan pentingnya kesehatan
lingkungan tempat tinggal tersebut memberikan arahan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal,
sehingga rumah yang sederhana bisa tetapp sehat dan layak menjadi tempat tinggal.
1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)
Pada tahap awal kami memulai dengan observasi kelapangan,
memmperkenalkan diri dengan masing-masing keluarga asuh. Selanjutnya
memulai sosialisasi program kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya
mempersiapkan alat-alat kebersihan seperti, sapu ijuk, sapu lidi, tempat sampah,
cangkul dan skop serta menjelaskan cara untuk membersihkan dan memilah
sampah organik dan sampah non organik.
2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)
Tahap pelaksanaan yang dilakukan penulis dalam melaksanakan
bimbingan belajar adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pembinaan akan pentingnya kesehatan,terutama di mulai dari
lingkungan tempat tinggal.
b. Melakukan pembersihan tempat tinggal bersama-sama.
3. Tahap Penilaian (Evaluasi)
Tahap evaluasi pasti ada dalam setiap proses pembinaan, karena dengan
dilaksanakan evalusi maka ketercapaian tujuan pembinaan yang telah
dilaksanakan dapat diketahui. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui dan
menetapkan apakah keluarga asuh telah mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hasil dari evaluasi itu adalah melihat apakah keluarga asuh dapat
89
mengetahui pentingnya kesehatan lingkunggan tempat tinggal dan memilah
sampah organik dan non organik serta menerapkan prinsip 3M (menguras,
menutup dan mengubur) untuk menghindari nyamuk deman berdarah. Pada tahap
ini penulis mengevaluasi dengan cara melihat keadaan rumah serta apakah
keluarga asuh dapat menerapkan pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal.
Apabila keluarga asuh mampu menerapkan pembinaan kesehatan lingkungan
tempat tinggal dengan benar, maka dapat dikatakan bahwa keluarga asuh telah
mampu memahami pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal.
B. HambatanPelaksanaan Kegiatan
Selama proses pembinaan yang dilaksanakan selama 1,5 bulan bersama
anggota cluster lain, tentunya tidak semudah yang diharapkan. Selama pertemuan
yang berlangsung ada saja hambatan yang terjadi, namun hambatan tersebut tidak
berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang
dilaksanakan kami selama KKN berpedoman pada program kerja yang telah disusun
oleh kami. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program
cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya waktu yang
dimiliki oleh kami untuk melaksanakan program individu yaitu pembinaan kesehatan
lingkungan tempat tinggal karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja
kelompok, sehingga penulis mengambil waktu sore hari dengan jam yang terbatas.
Selain itu kendala pada anak asuh yang susah untuk mau ikut serta dalam proses
pembinaan kesehatan lingkungaan tempat tinggal.
5.2.1.3 Tema : Pendidikan / Pembelajaran
Nama Program : Bimbingan Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung
(CALISTUNG) Untuk Anak Didik Di Keluarga Asuh
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Sesuai dengan program kerja yang telah diprogramkan, program KKN di Desa
Pitra yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Program ini dilaksanakan
selama 1,5 bulan dan mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Pitra. Dari
program yang dirancang diperoleh hasil yakni terlaksananya bimbingan belajar
90
CALISTUNG dengan sasaran anak didik di keluarga asuh. Program bimbingan
belajar CALISTUNG ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 jam setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di bulan Juli dan Agustus
2015. Bimbingan belajar CALISTUNG ini dilaksanakan di rumah kelurga asuh rata-
rata dilaksanakan di sore hari karena penulis harus menyesuaikan jadwal dengan
program kelompok. Bimbingan belajar CALISTUNG ini mendapat kesan positif
khususnya dari keluarga asuh, sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar.
Dalam pelaksanaan program kerja bimbingan belajar CALISTUNG ini materi
yang diajarkan yaitu membaca, menulis dan berhitung. Tahapan-tahapan secara rinci
dari program bimbingan belajar penulis uraikan sebagai berikut:
1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)
Sebelum kegiatan pelaksanaan berlangsung, anak binaan dan tutor
menyepakati waktu dan tempat dilaksanakannya bimbingan belajar, dan anak juga
diberikan fasilitas belajar berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan beberapa
media pembelajaran seperti poster huruf dan angka, kartu huruf, dan media lain
terkait program yang akan dilaksanakan.
2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)
Pertama-tama anak binaan mengenal huruf melalui memperlihatkan poster
gambar huruf dan kartu huruf, setelah itu anak dituntun untuk melakukan latihan
praktik membaca dan menulis huruf. Dalam kegiatan ini, tutor selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan hingga anak dapat mengerti dan melakukan langkah-
langkah membaca dan menulis dengan baik dan benar. Dalam pembelajaran
membaca dan menulis ini hal pertama yakni pengenalan huruf, kami memberikan
pengenalan dengan memperlihatkan media yakni poster huruf dan kartu huruf
yang mana berisi huruf-huruf di kartu tersebut. Dengan media tersebut, anak
binaan dapat mengenal huruf, setelah mengenal huruf kemudian anak binaan
menulis huruf tersebut ke dalam buku yang telah diberikan. Kegiatan berikutnya
anak binaan belajar membaca masing-masing huruf yang dilanjutkan dengan
mengeja kata sehingga anak tersebut dapat membaca dengan baik dan benar.
Kegiatan mengeja kata ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga anak dapat
membaca dengan lancar, setelah membaca kemudian anak diminta untuk
91
mengenal angka dengan memperlihatkan media yakni poster angka dan kartu
angka yang mana berisi angka-angka di kartu tersebut, dan belajar berhitung
mengenai materi penjumlahan dan pengurangan dasar dan cara berhitung susun
yang baik dan benar. Anak akan dapat membaca, menulis, dan berhitung
(CALISTUNG) dengan baik dan benar.
3. Tahap Penilaian (Evaluasi)
Kami mengadakan penilaian setiap pelaksanaan bimbingan belajar
CALISTUNG berlangsung. Kami menilai dengan melihat kemampuan anak
dalam mengikuti proses belajar serta kemampuan mempraktikan materi yang
diberikan. Ketika anak binaan dapat membaca, menulis, dan berhitung
(CALISTUNG) dengan baik, berarti anak tersebut dapat menerima bimbingan
dengan baik. Ketika anak binaan mengalami kesulitan selama proses membaca,
menulis, dan berhitung (CALISTUNG) kurang, maka kami kembali memberikan
bimbingan sehingga anak lebih memahami materi apa yang diberikan dan dapat
membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG) dengan baik dan benar.
B. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan
Mulai dari pembekalan hingga ujian, KKN dilaksanakan kurang lebih selama
2 bulan. Progarm kerja yang dilaksanakan telah terlaksana dengan baik meskipun
dalam pelaksanaannya belum mencapai sempurna dan perlu ditingkatkan. Namun
kendala-kendala tersebut tidak berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan
lancar. Kegiatan yang dilaksanakan selama KKN berpedoman pada program kerja
yang telah disusun. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa
program cluster ini dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya
masih terdapat beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya
waktu yang kami miliki untuk melaksanakan program cluster yaitu bimbingan belajar
karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja kelompok, sehingga kami
mengambil waktu di sore hari. Selain itu kami juga menemukan kendala dari segi
fasilitas. Fasilitas kurang lengkap sehingga mahasiswa KKN harus berusaha lebih
keras untuk mengumpulkan media-media pembelajaran yang relevan.
92
5.2.1.4 Tema : Pendidikan / Pembelajaran
Nama Program : Pelatihan Pengguanaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan
Benar
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Sesuai dengan program kerja yang telah diprogramkan, program KKN di Desa
Pitra yang direncanakan dapat berjalam dengan baik. Program ini dilaksanakan
dengan 1,5 bulan dan mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Pitra maupun
dari keluarga asuh. Dari program yang dirancang dipeoleh hasil yakni terlaksananya
bimbingan belajar dengan sasaran anak didik di keluarga asuh. Program bimbingan
belajar ini dilaksanakanm sebanyak 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam
setiap pertemuan, program ini dilaksanakan di bulan Juli dan Agutus 2015.
Bimbingan belajar ini dilaksanakan di rumah keluarga asuh rata-rata dilaksanakan
disore hari karena kami harus menyesuaikan jadwal dengan program kelompok.
Bimbingan belajar ini mendapat kesan positif khususnya dari keluarga asuh, sehingga
program ini dapat belajar dengan lancar. Dalam pelaksanaan program kerja
bimbingan belajar ini materi yang diajarkan yaitu materi pelajaran untuk kelas 3 SD.
Tahapan-tahapan secara rinci dan program bimbiingan belajar penulis uraikan
sebagai berikut :
1. Tahap Awal (Persiapan dan Pengenalan)
Pada tahap awal penulis mempersiapkan materi yang di dapatkan oleh
siswa SD kelas 3, menyiapkan alat-alat berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan
beberapa media pembelajaran seperti buku pelajaranan, dan media lain terkait
program yang akan dilaksanakan. Sedangkan peserta belajar menyediakan alat
berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan buku pelajaran yang didapat disekolah.
2. Tahap Pelaksanaan (Praktek)
Tahap pelaksanaan yang dilakukan kami dalam melaksanakan bimbingan
belajar adalah sebagai berikut.
a) Menanyakan sejauh mana materi yang sudah diajarkan di sekolah.
b) Menanyakan kesulitan-kesulitan atau materi yang belum dipahami anak didik.
c) Menjelaskan materi yang belum dipahami.
93
d) Mengaitkan materi yang disampaikan dengan kehidupan sehari-hari untuk
meningkatkan pemahaman anak didik.
3. Tahap Penilaian (Evaluasi)
Tahap evaluasi pasti selalu ada dalam setiap proses pembelajaran, karena
dengan dilaksanakan evalusi maka ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dapat diketahui. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui dan
menetapkan apakah siswa telah mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hasil dari evaluasi itu adalah berupa hasil tes dan umpan balik. Pada tahap ini
penulis memberikan evaluasi berupa soal-soal terkait materi yang telah dibahas.
Apabila peserta mampu menjawab soal-soal tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa anak didik telah mampu memahami materi yang dipelajari.
B. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan
Selama proses pembelajran yang dilaksanakan selama 1,5 bulaan bersama
anggota cluster lain, tentunya tidak semudah yang diharapkan. Selama pertemuan
yang berlangsung ada saja hambatan yang terjadi, namun hambatan gtersebut tidak
berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang
dilaksanakan kami selama KKN berpediman pada program kerja yang telah disusun
oleh kami. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program
cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
beberapa kendala atau hambatan, yaitu dari segi waktu, terbatasnya waktu yang
dimiliki oleh kami untuk melaksanakan program individu yaitu bimbingan belajat
karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja kelompok, sehingga penulis
mengambil waktu sore hari dengan jam yang terbatas. Selain itu kendala pada anak
asuh yang susah untuk mau ikut serta dalam belajar.
5.2.2 CLUSTER 2
5.2.2.1 Tema : Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Lingkungan
Tempat Tinggal
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Program pembinaan pentingnya kesehatan lingkungan tempat tinggal
merupakan program kerja yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran keluarga
94
asuh mengenai kesehatan tempat tinggal. Program ini dilaksanakan dari tanggal 11
Juli – 31 Juli 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan program ini dilaksanakan secara
terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh, Bapak I Made Wena Banjar Dinas
Pohgending Kawan. Program ini dilaksanakan 4 kali dan ditujukan kepada seluruh
anggota keluarga asuh. Tujuan pembinaan ini adalah memberi pembinaan akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, sehingga rumah yang
sederhana bisa tetap sehat dan layak untuk menjadi tempat tinggal.. Adapun hasil -
hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya program pembinaan ini, dapat meningkatkan kesadaran keluarga
asuh terhadap pentingnya kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan
lingkungan tempat tinggal.
2. Dengan adanya program pembinaan ini, keluarga asuh terbiasa hidup sehat dan
menjaga kebersihan lingkungan.
Adapun jadwal pembinaan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga
Agustus adalah sebagai berikut.
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Sabtu, 18 Juli 2015 14.30-15.30
2 Senin, 20 Juli 2015 16.00-17.00
3 Rabu, 22 Juli 2015 16.00-17.00
4 Jumat, 31 Juli 2015 13.00-14.00
Pelaksanaan pembinaan ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni tahap
pengenalan, tahap bimbingan belajar, dan tahap evaluasi.
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan
kepada keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pembinaan pentingnya
kesehatan yang akan dilaksanakan
2. Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pembinaan pentingnya
kesehatan dan pembersihan tempat tinggal.
95
3. Tahap Evaluasi
Tahapan ini adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan dan luaran yang
diharapkan. Dari evaluasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dengan adanya
pembinaan ini, keluarga asuh lebih termotivasi dalam meningkatkan gaya hidup
sehat.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, program kerja cluster pembinaan pentingnya
kesehatan lingkungan tempat tinggal pada keluarga asuh sudah berlangsung baik
meskipun dalam pelaksanaannya belum mencapai kata sempurna dan perlu
ditingkatkan. Namun kendala-kendala tersebut tidak berpengaruh besar, sehingga
kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang dilaksanakan selama KKN berpedoman
pada program kerja yang telah disusun oleh penulis. Setelah selesai melaksanakan
kegiatan dapat dilihat bahwa program kerja cluster dapat dilaksanakan dengan baik.
Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala atau hambatan, yaitu:
3. Waktu pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, jadwal pelaksanaan pembinaan ini susah disesuaikan
dengan waktu yang dimiliki oleh keluarga asuh. Mengingat kesibukan yang
dimiliki oleh keluarga asuh.
4. Kurangnya tanggapan
Kurangnya tanggapan dari keluarga asuh disebabkan oleh pendidikan yang
ditempuh hanya sebatas sekolah dasar dan program ini adalah program yang
cenderung baru dilaksanakan di desa ini.
5. Fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah sarana pembersihan, dimana sarana
pembersihan yang dimiliki keluarga asuh sangat minim.
5.2.2.2 Tema : Pendidikan/Pembelajaran
Nama Program : Bimbingan Belajar CARLISTUNGBAR Berbantuan
Media Permainan
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Program Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media Permainan
merupakan suatu program bimbingan belajar yang diberikan pada anak asuh dengan
96
mengajarkan membaca, menulis, berhitung dan menggambar pada anak asuh dengan
memanfaat media permainan sebagai penunjang kegiatan bimbingan belajar. Selain
media permainan kegiatan Bimbingan Belajar Calistungbar ini juga didukung dengan
media lainnya seperti kartu huruf, kartu angka, buku latihan membaca, buku
berhitung, pohon ilmu, buku mewarnai dan mencocok benda. Dengan adanya media
permainan ini akan membangkitkan semangat anak dalam kegiatan bimbingan
belajar, dan akan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan
bimbingan.
Proses pelaksanaan Bimbingan Belajar Calistungbar Berbantuan Media
Permainan ini, diawali dengan melakukan wawancara dan observasi pada oranng tua
asuh, hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan
yaitu terkait dengan fasilitas penunjang kegiatan bimbingan belajar, dan hal-hal yang
menyangkut pelaksanaan program bimbingan belajar calistungbar. Setelah
memperoleh informasi yang dibutuhkan, maka dilaksanakannya program bimbingan
belajar calistungbar pada tanggal 19 Juli 2015. Program ini dilaksanakan 4 kali dan
ditujukan kepada seluruh anggota keluarga asuh. Kegiatan bimbingan belajar
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dalam satu minggu. Setiap pertemuan
dialokasikan 1 jam. Pada awal kegiatan dipersiapkan alat dan kelengkapan bimbingan
belajar untuk menunjang kegiatan.
Jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan diuraikan ke dalam tabel sebagai
berikut :
No Jadwal Pelaksanaan
(Hari, Tanggal)
Waktu Pelaksanaan
(WITA)
1 Minggu, 19 Juli 2015 14.00-15.00
2 Selasa, 21 Juli 2015 15.00-16.00
3 Kamis, 23 Juli 2015 10.00-11.00
4 Selasa, 28 Juli 2015 15.00-16.00
5 Kamis, 30 Juli 2015 15.00-16.00
6 Sabtu, 01 Agustus 2015 15.00-16.00
Pada tahap pelaksanaan bimbingan belajar calistungbar ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu ceramah, bermain peran, demonstrasi, Tanya
jawab dan penugasan. Metode tersebut digunakan pada saat mengajar membaca,
menulis, berhitung dan menggambar. Selain metode tersebut digunakan juga
97
beberapa teknik mengajar yaitu misalnya pada saat mengajarkan menulis angka dan
huruf dapat dilakukan dengan cara meminta anak menulis di udara dan menebalkan
dan menghubungkan garis yang satu dengan garis yang lain hingga terbentunya huruf
dan angka.
Untuk melatih anak untuk membaca dapat digunakan media berupa kartu
huruf dengan cara anak asuh diminta untuk menebak beberapa huruf kemudian
disatukan menjadi satu kata, lalu anak asuh membacanya dengan mengeja, jika anak
dapat membaca satu suku kata dilanjutkan dengan membaca kata yang jumlahnya dua
suku kata dan serterusnya hingga ia benar-benar dapat membaca dengan lancar.
Menggambar merupakan suatu bentuk pencurahan dan penuang inspirasi seseorang
dalam bentuk gambar yang dapat dilakukan dengan cara menghubungkan garis yang
nantinya akan terbentuknya suatu gambaran, kemudian meminta anak didik untuk
mewarnai gambar yang telah dibuat dengan kreasinya sendiri.
Untuk mengajarkan berhitung pada anak dapat kita dekatkan anak asuh
dengan kehidupan disekitarnya misalnya dengan meminta anak asuh menghitung
jumlah jari tangan dan kakinya, menghitung banyak benda yang ada disekelilingnya
dan lain-lain serta dengan menyelipkan nyanyian-nyanyian dalam kegiatan bimbingan
agar kegiatan bimbingan menjadi lebih menyenangkan. Selain itu kegiatan bimbingan
dapat dilakukan dengan memanfaatkan media permainan seperti permainan tebak
huruf, angka dan benda, permainan ular tangga, permainan kotak pos, dan permainan
lainnya. Dengan demikian akan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan
anak menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti bimbingan belajar.
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak asuh terhadap materi yang
diberikan, maka dilaksanakan berupa penilaian atau evaluasi. Evaluasi ini dilakukan
dengan memberikan tes pada anak asuh. Tes tersebut berupa tes membaca, menulis
kata, menghitung banyak benda dan menggambar benda.
Selama pelaksanaan evaluasi bimbingan belajar calistungbar anak asuh
mengikuti kegiatan dengan baik, anak mampu memahami materi yang diberikan.
Anak dapat membaca bacaan satu suku kata hingga tiga suku kata dengan mengeja
dan menghubungkan huruf yang satu dengan huruf yang lainnya. Kemampuan
menulis anak asuh sudah baik anak mampu menulis huruf abjad yang dimulai dari
98
huruf A hingga huruf Z dan mampu menulis kata. Anak asuh menulis huruf tersebut
dengan rapi pada buku berpetak yang telah disediakan. Selain huruf anak asuh juga
sudah dapat menulis angka, yang dimulai dari angka 1 hingga angka 10. Anak
mampu menulis huruf dan angka di awan dengan daya ingatnya. Selain membaca dan
menulis anak juga dapat menghitung banyak benda, dengan menggunakan teknik
berhitung berulang dengan menggunakan media yang dekat dengan anak asuh seperti
meminta anak asuh menghitung banyak katik lidi dan menghitung banyak benda pada
gambar. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pelaksanaan program bimbingan belajar
calistungbar sudah memenuhi indikator yang diharapkan.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Selama melakukan KKN di Desa Pitra ada beberapa hambatan yang ditemukan
dalam merealisasikan program yang sudah direncanakan. Hambatan tersebut
diantaranya:
1. Terbenturnya waktu kegiatan KKN dengan jadwal pelaksanaan program
bimbingan belajar calistungbar sehingga pada hari-hari tertentu tidak dapat
melaksanakan bimbingan belajar pada keluarga asuh. Selain itu, adanya hari raya
Galungan, Kuningan, dan Idul Fitri juga menyebabkan kesulitan dalam
menentukan waktu pelaksanaan program dikarenakan keluarga asuh sibuk
mempersiapkan upacara.
2. Pada awal kegiatan bimbingan belajar anak asuh mengalami kesulitan dalam
membaca kata. Hal tersebut disebabkan oleh anak asuh yang belum hafal akan
huruf.
3. Kemampuan menghitung anak asuh agak lambat sehingga dibutuhkan beberapa
media yang terkait dengan kebutuhan masalah.
4. Minimnya dana yang dimiliki sehingga kegiatan bimbingan belajar calistungbar
selalu menyesuaikan dana yang dimiliki. Selain itu, dana yang dikeluarkan sangat
diperlukan dalam penyediaan berbagai media yang dapat mendukung kegiatan
program bimbingan belajar calistungbar pada keluarga asuh.
99
Hambatan-hambatan tersebut dirasa perlu untuk dicarikan solusi guna
memperlancar kegiatan yang dilakukan. Solusi yang ditawarkan oleh tutor dalam
kegiatan keluarga asuh ini akan dipaparkan pada penjelasan berikutnya.
1. Masalah waktu yang bertabrakan dengan kegiatan KKN dengan jadwal
pelaksanaan program bimbingan belajar calistungbar memberikan solusi dengan
mencari hari pengganti untuk melaksanakan bimbingan belajar pada keluarga
asuh.
2. Melatih anak asuh belajar membaca dengan sabar, pada saat mengajar membaca
di awal pertemuan hendaknya mengajarkan huruf pada anak asuh dengan
menggunakan kartu huruf. Kemudian huruf-huruf tersebut dihubungkan hingga
membentuk suatu kata, anak asuh mengeja kata yang telah terbentuk perlahan-
lahan hingga anak asuh benar-benar pahan, kemudian dilanjutkan dengan
tingkatan kata yang lebih tinggi.
3. Melatih anak asuh dengan menggunakan media yang realistik, dan dekat dengan
anak asuh. Melatihnya dengan sabar dan menyelipkan nyanyian dan permainan
agar anak asuh tidak cepat merasa bosan.
4. Minimnya dana yang dimiliki untuk menunjang kegiatan program bimbingan
belajar yaitu dalam penyediaan media pendukung proses bimbingan belajar, hal
tersebut dapat diatasi dengan mencari media yang sesuai dengan kegiatan
program bimbingan belajar calistungbar namun media tersebut mudah dijangkau,
selain itu kita juga dapat membuat media pembelajaran yang dibutuhkan yang
sederhana namun dekat dengan lingkungan anak asuh.
5.2.2.3 Tema : Pendidikan/Pembelajaran
Nama Program : Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris terkait dengan
tema Pendidikan/Pembelajaran dilaksanakan selama enam jam yang terbagi dalam
enam kali pertemuan. Enam pertemuan tersebut terbagi atas satu pertemuan untuk
persiapan dan perkenalan tujuan dan materi kepada keluarga asuh dan anggota
keluarga asuh yang menjadi peserta didik., empat pertemuan untuk pelaksanaan
100
bimbingan belajar, serta satu pertemuan untuk pelaksanaan evaluasi dalam rangka
mengetahui hasil bimbingan belajar yang telah dilaksanakan.
Berkaitan dengan pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa
Inggris, nama kepala keluarga yang dijadikan keluarga asuh adalah I Made
Suartawan. Beliau bertempat tinggal di Banjar Dinas Asah Kaja, Desa Pitra,
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Program bimbingan belajar Bahasa Inggris
ini kemudian ditujukan kepada anak di keluarga asuh, yaitu Ni Putu Ayu Sintya
Ningsih yang berusia 12 tahun. Pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar
Bahasa Inggris dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap bimbingan, dan
tahap evaluasi. Adapun penjelasan terhadap hasil dari ketiga tahap tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Tahap Awal (Persiapan dan Perkenalan)
Dalam tahap ini, kelompok cluster melakukan observasi tempat,
perkenalan, dan pendekatan dengan keluarga asuh. Kelompok cluster kemudian
melakukan pendekatan personal dengan anak asuh melalui perbincangan ringan
seputar aktifitas keseharian anak dan mengenai permasalahan belajar yang
mungkin sedang dialami anak asuh. Informasi mengenai mata pelajaran yang
menjadi permasalahan bagi anak asuh juga ditanyakan. Diketahui bahwa mata
pelajaran yang paling dirasa sulit dan kurang diminati adalah mata pelajaran
Bahasa Inggris. Setelah mengetahui mata pelajaran yang menjadi permasalahan
anak asuh, yaitu Bahasa Inggris, maka materi-materi Bahasa Inggris yang kurang
dimengerti oleh anak asuh dan yang sesuai diajarkan kepada anak asuh
didiskusikan dan ditentukan.
2. Tahap Bimbingan
Sebelum melaksanakan kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris,
kelompok cluster membuat kesepakatan awal mengenai jadwal dan waktu
bimbingan belajar pertama, yang kemudian jadwal dan waktu bimbingan belajar
berikutnya disesuaikan dan disepakati di setiap akhir kegiatan bimbingan belajar.
Adapun hal-hal yang dilaksanakan selama tahap bimbingan adalah sebagai
berikut:
101
a. Pendidik memberikan materi berupa kosa-kata dasar Bahasa Inggris terkait
dengan hal-hal dan benda-benda di lingkungan sekitar anak asuh serta dua
tenses yang sering digunakan terkait dengan materi Bahasa Inggris kelas 6
SD, yaitu simple present tense dan simple past tense.
b. Pendidik memberikan materi dengan menggunakan media slide power point
yang dilengkapi dengan gambar dan animasi demi menarik minat siswa untuk
belajar Bahasa Inggris.
c. Pendidik memberikan soal-soal di setiap akhir kegiatan bimbingan yang
berupa soal-soal Find the Words in the Table (mencari kata-kata dalam tabel)
dan Guess the Pictures (tebak gambar).
d. Pendidik membimbing anak asuh dalam menyelesaikan soal-soal yang harus
dijawab.
e. Pendidik melakukan bimbingan dan pengawasan secara terus-menerus
terhadap perkembangan anak asuh selama pelaksanaan kegiatan program kerja
Bimbingan Belajar Bahasa Inggris.
3. Tahap Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana anak asuh berhasil menguasai materi,
maka dilaksanakan evaluasi pada pertemuan terakhir. Evaluasi dilaksanakan
dengan cara memberikan soal-soal berkaitan dengan materi-materi Bahasa Inggris
yang telah diberikan sebelumnya dengan menggunakan aplikasi Hot Potatoes
dengan lima buah soal JQuiz (pilihan ganda) dan lima buah soal JMatch
(menjodohkan). Hasil dari evaluasi tersebut digunakan sebagai salah satu acuan
dalam menentukan hasil dari pencapaian program.
Pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris ini
dilaksanakan selama enam jam yang terbagi dalam enam kali pertemuan dengan
jadwal pelaksanaan menyesuaikan atas kesepakatan keluarga asuh dengan kelompok
cluster KKN. Jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan diuraikan ke dalam tabel
sebagai berikut.
No Jadwal Pelaksanaan
(Hari, Tanggal) Waktu Pelaksanaan
(WITA)
1 Minggu, 19 Juli 2015 15.30-16.30
2 Selasa, 21 Juli 2015 16.30-17.30
102
3 Kamis, 23 Juli 2015 16.30-17.30
4 Selasa, 28 Juli 2015 16.30-17.30
5 Kamis, 30 Juli 2015 16.30-17.30
6 Sabtu, 01 Agustus 2015 16.30-17.30
Adapun hasil-hasil yang telah dicapai terkait pelaksanaan program kerja
Bimbingan Belajar Bahasa Inggris adalah sebagai berikut.
1. Dengan adanya program ini, anak asuh mendapatkan pengetahuan baru mengenai
Bahasa Inggris.
2. Dengan adanya program ini, anak asuh dapat meningkatkan kemampuan Bahasa
Inggris yang sebelumnya sudah dimiliki.
3. Dengan adanya program ini, anak asuh menjadi mengetahui tentang pentingnya
Bahasa Inggris dan pentingya untuk mempelajari dan menguasai Bahasa Inggris.
4. Dengan adanya program ini, anak asuh menjadi termotivasi untuk meningkatkan
kemampuannya dalam berbahasa Inggris.
5. Dengan adanya program ini, anak asuh dapat mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan sosialnya melalui interaksi-interaksi yang telah dilakukan bersama
dengan mahasiswa-mahasiswa KKN UNDIKSHA.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris,
kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan cukup lancar. Namun dalam
pelaksanaannya, ada beberapa hal yang cukup menjadi kendala atau hambatan,
walaupun tidak terlalu mengganggu dan berpengaruh besar. Adapun kendala atau
hambatan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sarana Pendukung Pembelajaran
Dalam melaksanakan kegiatan program kerja Bimbingan Belajar Bahasa Inggris,
sarana pendukung pembelajaran dirasa kurang ketersediaannya. Sarana
pendukung tersebut seperti buku pegangan, papan tulis, spidol, serta penghapus.
Sarana pendukung tersebut diperlukan guna memperlancar jalannya bimbingan
belajar agar dapat berjalan lebih maksimal. Pendidik yang pada awalnya
menggunakan laptop hanya sebagai media untuk memperlihatkan materi juga
memanfaatkan laptop sebagai media pengganti papan tulis. Terkait masalah tidak
103
adanya buku pegangan, pendidik berusaha mencari di internet sehingga materi
yang diberikan adalah materi yang bersifat lebih umum.
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu yang dialokasikan untuk program kerja ini dirasa cukup sedikit apabila
dibandingkan dengan kebutuhan anak asuh akan materi-materi Bahasa Inggris
yang ingin diajarkan. Sehingga, materi-materi yang diajarkan adalah materi-
materi Bahasa Inggris yang paling kurang dimengerti oleh anak asuh karena
tersandung waktu yang cukup terbatas. Selain itu, adanya hari raya Galungan,
Kuningan, dan Idul Fitri juga menyebabkan kesulitan dalam menentukan waktu
pelaksanaan program dikarenakan keluarga asuh sibuk mempersiapkan upakara.
3. Gangguan dari Anak-anak Lain
Dalam proses pelaksanaan program bimbingan belajar Bahasa Inggris, ada saja
anak-anak lain yang datang untuk menyaksikan kegiatan yang mengambil tempat
di rumah keluarga asuh. Mereka merasa penasaran dan tertarik untuk mengetahui
seperti apa kegiatan tersebut. Namun, seringkali ketika mereka menyaksikan
kegiatan mereka justru bermain-main dan bercanda sehingga mengganggu
konsentrasi anak asuh dalam belajar.
5.2.2.4 Tema : Teknologi Tepat Guna
Nama Program : Pelatihan Pengoprasian Komputer Dan Penggunaan
Internet Untuk Browsing, Searching dan Pembuatan
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Program pelatihan pengoprasian komputer dan penggunaan internet untuk
browsing, searching, dan pembuatan e-mail merupakan program kerja yang
dirancang untuk meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh. Program ini
dilaksanakan dari tanggal 8 Juli–2 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan
program ini dilaksanakan secara terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh,
Bapak I Made Nuarta Banjar Dinas Pohgending Kawan. Program ini dilaksanakan 5
kali dan ditujukan kepada anak keluarga asuh yaitu Luh Gede Padmawati kelas 1
104
SMP. Tujuan pelatihan ini adalah membantu anak keluarga asuh meningkatkan
keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian komputer dan penggunaan internet.
Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengenal perangkat
teknologi berupa komputer dan laptop
2. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh termotivasi dalam
menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yaitu komputer,
laptop dan internet
3. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh menjadi termotivasi
untuk belajar komputer dan mahir menggunakan internet untuk browsing,
searching, dan pembuatan e-mail.
4. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengetahui pentingnya
internet sebagai sarana untuk mempermudah mengakses informasi untuk
kepentingan pembelajaran.
5. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh dapat meningkatkan
kemampuan pengoperasian Microsoft Word seperti mengetik. Selain itu,
pengoperasian Microsoft Excel dapat meningkatkan keterampilan anak keluarga
asuh dalam membuat tabel dan melakukan perhitungaan dengan rumus-rumus
sederhana.
6. Dengan adanya pelatihan program ini, anak keluarga asuh memperoleh
kemampuan berinteraksi dengan masyarakat luar, yang dalam hal ini adalah
mahasiswa KKN yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kompetensi
sosialnya.
7. Dengan adanya pelatihan program ini, dapat menimbulkan atmosfer belajar positif
bagi lingkungan anak keluarga asuh. Hal ini terlihat dari adanya beberapa anak
yang turut bergabung menyaksikan pelatihan ini.
Adapun jadwal pelatihan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga
Agustus adalah sebagai berikut:
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Rabu, 8 Juli 2015 09.00-10.00
105
2 Sabtu, 18 Juli 2015 13.00-14.00
3 Rabu, 22 Juli 2015 10.00-11.00
4 Jumat, 31 Juli 2015 11.00-12.00
5 Minggu, 2 Agustus 2015 10.00-11.00
Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni
tahap pengenalan, tahap bimbingan belajar, dan tahap evaluasi.
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan
kepada keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pelatihan yang akan
dilaksanakan
2. Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan yang intensif terkait
pengoperasian komputer dan internet untuk browsing, searching dan pembuatan
3. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian indikator materi yang
telah diajarkan. Hal ini dilakukan dengan melakukan tes kecil dalam membuat
karangan singkat yang sudah diketik dengan Microsoft Word serta tabel nama-
nama teman sekelas yang telah dibuat dengan Microsoft Excel. Kedua data
tersebut dikirim melalui e-mail yang telah dibuat dalam pelatihan sebelumya.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Terjadi beberapa hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan
pengoprasian komputer dan penggunaan internet untuk browsing, searching, dan
pembuatan e-mail. Adapun hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan ini
adalah sebagai berikut.
1. Waktu pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pelatihan ini, waktu yang dialokasikan adalah 5 jam dengan
60 menit setiap kali pertemuan. Waktu yang disediakan tersebut dinilai kurang
dapat mengkover seluruh materi yang diajarkan mulai dari pengoperasian
komputer hingga penggunaan internet.
2. Fasilitas pendukung pembelajaran
106
Fasilitas pendukung pelatihan pembelajaran dalam hal ini meliputi komputer,
laptop, dan modem. Anak keluarga asuh dalam hal ini telah memiliki laptop tapi
belum dilengkapi dengan modem sehingga kedepannya ketika pelatihan ini
berakhir ditakutkan penggunaan internet akan terhambat karena kurangnya media
ini.
3. Sinyal modem lambat
Dalam pembelajaran mengenai pengenalan internet, sinyal modem ini sangat
berpengaruh terhadap jalannya pelatihan. Anak keluarga asuh merasa bosan disaat
menunggu jalan atau proses loading yang lambat.
4. Kurangnya referensi
Anak keluarga asuh yang masih duduk dibangku kelas 1 SMP baru memperoleh
pelajaran TIK di sekolah sehingga mengalami kesulitan dalam menemukan
referensi yang memadai untuk menunjang pelatihan.
5. Ganguan dari anak-anak lain yang menyaksikan pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini menghasilkan ketertarikan terhadap anak-anak
dan warga yang ada di lingkungan rumah keluarga asuh. Setiap pelatihan
dilaksanakan ada saja anak-anak lain ataupun warga yang datang berkunjung
untuk sekadar melihat-lihat. Terkadang ada yang berlari-larian dan rebut sehingga
kedatangan mereka terkadang menimbulkan gangguan. Hal ini menyulitkan
mahasiswa KKN saat memberikan pelatihan.
5.2.2.5 Tema : Sosial Budaya
Nama Program : Bantuan Sosial
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Program kerja cluster dengan tema sosial budaya yaitu berupa bantuan sosial
kepada keluarga asuh Ibu Sukerti. Bantuan sosial ini merupakan program kerja cluster
yang dirancang untuk memberikan bantuan dan motivasi kepada keluarga asuh Ni
Nyoman Sukerti untuk meringankan kehidupan sehari-harinya. Program ini
dilaksanakan dari tanggal 10 Juli – 2 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya, program
kerja ini dilaksanakan pada sore hari dan menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki
Ibu asuh dan mahasiswa KKN. Tempat pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di
rumah Ibu asuh.
107
Dalam pelaksanaan program kerja ini, bantuan sosial yang diberikan kepada
keluarga asuh yaitu berupa bantuan dalam membersihkan pekarangan rumah dan
membantu menyiapkan perlengkapan upakara menjelang hari raya galungan dan
kuningan di rumah Ibu Sukerti. Bantuan ini diberikan mengingat bahwa Ibu Sukerti
tinggal seorang diri dan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dirasa cukup
berat. Sebagai anak asuh, mahasiswa KKN desa Pitra khususnya Cluster 2
memberikan bantuan saat menjelang hari raya galungan dan kuningan untuk
meringankan pekerjaan Ibu sukerti. Bantuan yang diberikan yaitu berupa bantuan
bersih-bersih di pekarangan rumah dan membantu dalam menyiapkan perlengkapan
upakara untuk galungan dan kuningan, seperti mejejahitan dan membuat penjor.
Disamping memberikan bantuan sosial, mahasiswa KKN juga menyempatkan
untuk memberi motivasi dan perhatian kepada Ibu asuh agar lebih bersemangat untuk
menjalani kehidupan sehari-harinya. Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya program ini, pekarangan rumah Ibu Sukerti yang sebelumnya
tidak terurus, banyak rumput-rumput liar dan tanaman-tanaman yang tidak terurus
menjadi bersih dan tertata rapi.
2. Ibu Sukerti menjadi lebih termotivasi untuk menjalani kehidupan sehari-harinya.
Hal ini ditunjukkan dari semangat Ibu Sukerti dalam melakukan aktivitas sehari-
harinya walaupun tinggal seorang diri.
3. Beban dari Ibu Sukerti dapat berkurang, seperti saat menjelang hari raya galungan
dan kuningan, anak asuh (mahasiswa KKN) memberikan bantuan berupa bantuan
bersih-bersih di pekarangan rumah dan membantu dalam menyiapkan
perlengkapan upakara, seperti mejejahitan dan membuat penjor.
Pelaksanaan pemberian bantuan sosial ini dilaksanakan selama 4 jam yang
terdistribusi ke dalam selama 4 minggu. Untuk lebih jelasnya akan diberikan tabel
jadwal kegiatan sebagai berikut :
No Hari/ Tanggal Waktu
1 Jumat ( 10 Juli 2015) 14.00-15.00
2 Sabtu ( 11 Juli 2015) 13.00-14.00
3 Kamis ( 23 Juli 2015) 16.00-17.00
108
5 Minggu (2 Agustus 2015) 13.00-14.00
Pelaksanaan pemberian bantuan sosial ini dilakukan dengan beberapa tahap
yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap pengenalan
dimulai dengan penjajakan tempat tinggal keluarga asuh, perkenalan dengan keluarga
asuh, dan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan. Tahap pelaksanaan atau
pemberian bantuan sosial dimulai dengan pembersihan pekarangan rumah,
dilanjutkan dengan pemberian motivasi terkait dengan kehidupan dan membantu
mejejahitan. Tahap terakhir adalah tahap evaluasi, tahapan ini adalah untuk mengukur
ketercapaian tujuan dan luaran yang diharapkan. Dari evaluasi yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa dengan pemberian bantuan sosial ini, Ibu Sukerti lebih termotivasi
dan diringankan pekerjaannya.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, program kerja cluster pemberian bantuan sosial pada
keluarga asuh sudah berlangsung baik meskipun dalam pelaksanaannya belum
mencapai kata sempurna dan perlu ditingkatkan. Namun kendala-kendala tersebut
tidak berpengaruh besar, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar. Kegiatan yang
dilaksanakan selama KKN berpedoman pada program kerja yang telah disusun oleh
penulis. Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program kerja
cluster dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
beberapa kendala atau hambatan, yaitu :
1. Waktu pelaksanaan
Bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga asuh cukup banyak, namun waktu yang
dialokasikan hanya sedikit, sehingga bantuan yang dapat diberikan tidak terlalu
banyak dan cenderung tergesa-gesa.
2. Kurangnya fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah sarana pembersihan, dimana sarana
pembersihan yang dimiliki keluarga asuh sangat minim.
3. Minimnya biaya yang di alokasikan
Biaya menjadi hambatan dalam berjalannya program ini. Hal ini dikarenakan
keluarga asuh tergolong keluarga yang tidak mampu, sehingga biaya-biaya yang
109
dikeluarkan dalam menjalankan program ini, seperti membeli alat pel, sapu, dan
lain sebagainya harus diminimalisir sehingga semua program dapat berjalan.
5.2.3 CLUSTER 3
5.2.3.1 Tema : Pendidikan / Pembelajaran
Nama Program : Pelatihan Membaca, Menulis, Berhitung dan Menggambar
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Belajar Membaca, Menulis, Berhitung dan
Menggambar dilaksanakan dari tanggal 9 Juli 2015 sampai tanggal 23 Juli 2015.
adapun jadwal yang lebih mendetail dari pelaksanaan program kerja ini adalah
sebagai berikut.
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Kamis, 9 Juli 2015 15.00-16.00
2 Jumat, 10 Juli 2015 17.00-19.00
3 Selasa, 21 Juli 2015 14.30-16.30
4 Kamis, 23 Juli 2015 14.30-16.30
Kegitan ini menyesuaikan dengan jadwa dari mahasiswa KKN. Kegiatan
Bimbingan Belajar Membaca, Menulis, Berhitung dan Menggambar dilaksanan di
rumah keluarga asuh yang dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Sasaran dari
kegiatan ini adalah Anak Asuh yang bernama Ni Kadek Ayu Lestari. Ni Kadek Ayu
Lestari adalah anak dari I Wayan Awimawan dan Ni Nyoman Rumini. Dalam
pelaksanaan program kerja bimbingan belajar CALISTUNGBAR ini materi yang
diajarkan yaitu membaca, menulis dan berhitung dan menggambar.
Sebelum kegiatan pelaksanaan berlangsung, anak asuh dan mahasiswa KKN
menyepakati waktu dan tempat dilaksanakannya bimbingan belajar, dan anak juga
diberikan fasilitas belajar berupa buku tulis, pensil, penghapus, dan beberapa media
pembelajaran seperti poster huruf dan angka, kartu huruf, dan media lain terkait
program yang akan dilaksanakan.Kemudian pada pertemuan kedua, anak asuh
diajarkan untuk menulis dan membaca. Pertama anak asuh mengenal huruf melalui
memperlihatkan gambar huruf dan kartu huruf, setelah itu anak dituntun untuk
melakukan latihan praktik membaca dan menulis huruf. Media gambar huruf dan
110
kartu huruf bertujuan agar anak asuh dapat mengenal huruf, setelah mengenal huruf
kemudian anak asuh menulis huruf tersebut ke dalam buku yang telah diberikan.
Pada pertemuan ketiga anak asuh diajarkan berhitung, mengenal angka dengan
memperlihatkan media yakni poster angka dan kartu angka yang mana berisi angka-
angka di kartu tersebut. Anak asuh pada pertemuan ketiga belajar berhitung mengenai
materi penjumlahan dan pengurangan dasar dan cara berhitung susun yang baik dan
benar. Pada pertemuan keempat anak asuh dibimbing untuk menggambar. Pertama
anak asuh dituntun untuk mewarnai gambar yang sudah disediakan oleh mahasiswa
KKN.Setelah selesai mewarnai, selanjutnya anak asuh dituntun untuk menggambar
sendiri dari awal dengan tema bebas, kemudian mahasiswa KKN membimbing warna
yang cocok untuk gambar yang dibuat oleh anak asuh.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Setelah selesai melaksanakan kegiatan dapat dilihat bahwa program cluster ini
dapat dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
beberapa kendala atau hambatan, yaitu :
1. Waktu Pelaksanaan
Terbatasnya waktu yang kami miliki untuk melaksanakan program cluster yaitu
bimbingan belajar karena harus menyesuaikan dengan jadwal program kerja
kelompok, sehingga kami mengambil waktu di sore hari.
2. Fasilitas
Fasilitas kurang lengkap sehingga mahasiswa KKN harus berusaha lebih keras
untuk mengumpulkan media-media pembelajaran yang relevan dengan materi
yang diajarkan.Solusi dari hambartan ini adalah dengan mencari materi di internet
dan beberapa tutorial maka hambatan ini bisa diatasi.
5.2.3.2 Tema : Pendidikan / Pembelajaran
Nama Program : Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office Word 2010
A. Hasil-hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Word 2010
dilaksanakan dari tanggal 11 Juli 2015 sampai tanggal 29 Juli 2015. Adapun jadwal
yang lebih detail mengenai program kerja ini adalah sebagai berikut.
111
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Sabtu, 11 Juli 2015 11.00-12.00
2 Sabtu, 18 Juli 2015 09.00-11.00
3 Rabu, 29 Juli 2015 17.00-19.00
Kegitan ini menyesuaikan dengan jadwa dari mahasiswa KKN. Kegiatan
pengenalan dan pelatihan Microsoft Office Word 2010 dilaksanan di rumah keluarga
asuh yang dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Sasaran dari kegiatan ini adalah
Bapak yang bernama Wayan Suarnaya. Bapak Wayan Suarnaya adalah Kelian Banjar
Dinas Pitra.Kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office Word 2010 bertujuan
untuk memperkenalkan dan melatih mempergunakan perangkat lunak pengolah kata
salah satunya yaitu Microsoft Office Word 2010.Microsoft Office Word 2010 ini
nantinya dapat dipergunakan oleh Bapak Wayan Suarnaya selaku Kelian Banjar
Dinas Pitra untuk mengetik dokumen seperti surat laporan keuangan dan membantu
pekerjaan lainnya yang berhubungan tugas sebagai kelian Banjar Dinas menggunakan
Microsoft Office Word 2010.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN pada pertemuan pertama
memperkenalan diri ke rumah keluarga asuh dan melakukan observasi mengenai
program yang akan dilaksanan. Pada Pertemuan kedua, mahasiswa KKN
mengajarkan membuka Microsoft Office Word 2010, memperkenalkan icon-icon
yang terdapat pada menu bar di Microsoft Office Word 2010 serta fungsinya.
Menyimpan file serta menutup aplikasi. Pada Pertemuan Kedua, mahasiswa KKN
mengajarkan Bapak asuh cara mengetik mengetik, mengatur rata tulisan, font dan
ukuran font, ketebalan tulisan, mengajarkan mengatur margin, dan mengatur ukuran
kertas. Bapak asuh sangat antusian didalam mengikuti Pengenalan dan Pelatihan
Microsoft Office Word 2010 dan hasil dari program ini adalah Bapak Asuh dapat
mengetik sebuah dokumen yaitu surat Keterangan Miskin, Bapak asuh juga bisa
mengedit dokumen yang sudah dibuat kemudian dapat menyimpan dokumen yang
sudah diedit. Bapak asuh juga kami arahkan untuk berbagi ilmu kepada Kelian Banjar
Dinas lainnya yang belum bisa mempergunakan Microsoft Office Word 2010
112
sehingga kelanjutan dari program ini masih bisa berjalan dan ilmu yang diberikan
dapat disalurkan kepada orang lain.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft
Office Word 2010 yang diberikan kepada Bapak asuh sudah berjalan dengan baik
dilihat dari hasil dari program ini yaitu Bapak asuh sudah bisa membuat sebuah
dokumen yaitu surat Keterangan Miskin, namun masih ada hambatan yang
mahasiswa temui dalam melaksanakan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Microsoft
Office Word 2010 di keluarga asuh. Hambatan-hambatan yang dimaksud adalah
sebagai berikut.
1. Waktu pelaksanaan
Waktu merupakan salah satu hambatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Word 2010 kepada Bapak asuh. Waktu 5 jam
yang dibagi kedalam 5 jam pertemuan masih dirasa sangat kurang, mahasiswa
KKN hanya bisa memperkenalkan dan melatih beberapa fitur yang ada di
Microsoft Office Word 2010, mahasiswa KKN kekurangan waktu untuk
mengajarkan cara memberi page number baik page number yang sederhana
maupunpage number yang bervariasi dan masih banyak fitur lain yang masih bisa
dikembangkan di Microsoft Office Word 2010. Solusi dari permasalahan ini
adalah, mahasiswa KKN memberikan fotocopy modul Microsoft Office Word
2010.
2. Sarana
Agar bisa lancar atau fasih mempergunakan Microsoft Office Word 2010 adalah
dengan cara praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari, semakin sering
mempergunakan maka semakin cepat bisa atau lancar mempergunakan Microsoft
Office Word. Permasalahannya adalah Bapak Asuh tidak mempunyai Laptop
maupun Komputer sehingga untuk bisa lancar mempergunakan Microsoft Office
Word akansangat sulit. Solusi dari permasalahan ini adalah Bapak asuh yang
berprofesi sebagai Kelian Banjar Dinas Pitra, dapat mempergunakan komputer
yang ada di Kantor Desa Pitra dalam membuat dokumen baik surat, laporan dan
tugas lainnya yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Kelian Banjar.
113
5.2.3.3 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan
Nama Program : Pembinaan Pentingnya Kesehatan Diri Dan Kebersihan
Lingkungan
A. Hasil-hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan program kerja pembinaan kesehatan diri dan kesehatan kebersihan
lingkungan dilaksanakan dari 11 Juli 2015 sampai 31 Juli 2015. Adapun jadwal yang
detail mengenai program kerja ini adalah sebagai berikut.
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Sabtu, 11 Juli 2015 13.30-14.30
2 Selasa, 21 Juli 2015 10.00-12.00
3 Jumat, 31 Juli 2015 16.30-18.30
Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari dirumah keluarga asuh dengan 4 kali
pertemuan, masing-masing pertemuan dengan aokasi waktu 1 jam. Sasaran dalam
program ini adalah keluarga Nyoman Muger dan Ni Ketut Sandreg.Kegiatan ini
bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan rumah keluarga asuh.
Apalagi keluarga asuh ini sudah lanjut usia, maka dari itu penting bagi mereka
mengetahui dan menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. Selain itu,
pembinaan ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang cara memjaga
kesehatan diri dan lingkungan sekitar rumahnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kelompok cluster memberikan pembinaan
tentang bagaimana menjaga kesehatan diri dengan menjaga pola makan, istirahat
yang cukup, mandi bersih, memotong kuku, dan menggunakan alas kaki saat keluar
rumah. Kemudian untuk kebersihan lingkungan sekitar, pembinaan dilakukan dengan
memberikan penyuluhan atau informasi tentang bagaimana membersihkan
lingkungan seperti menyapu, membersihkan selokan, dan melaksanakan 3 M
(menguras, menutup, mengubur). Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil
observasi kepada keluarga asuh, bahwa Kakek Nyoman Muger sedang dalam masa
pemulihan dari penyakit stroke yang dialaminya sejak 3 tahun yang lalu. Berdasarkan
hal tersebut, mahasiswa KKN berharap dengan menjaga kesehatan diri dan
114
kebersihan lingkungan, kondisi kesehatan dan kebersihan keluarga asuh menjadi
semakin membaik.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan mejejahitan di anak asuh sudah
berlangsung dengan baik, namun terdapat beberapa hambatan yang ditemui alam
pelasanaan kegiatan ini. Hambatan-hambatan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Waktu pelaksanakan
Waktu pelaksanaan merupakan salah satu hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
pembiaan kesehatan diri dan kebersihan lingkungan di keluarga asuh. Hal tersebut
disebabkan karena terbentur dengan libur hari raya galungan dan kuningan yang
cukup lama. Sehingga, pemilihan waktu pelaksanaan kegiatan ini menjadi
terhambat kemudian kegiatan yang dijadwalkan tidak sesuai dengan apa yang
telah direncanakan.
5.2.3.4 Tema : Sosial Dan Budaya
Nama Program : Mejejahitan
A. Hasil-hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan mejejahitan dilaksanakan dari tanggal 10 Juli 2015 sampai
tanggal 28 Juli 2015. Adapun jadwal yang detail mengenai program kerja ini adalah
sebagai berikut.
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Jumat, 10 Juli 2015 15.00-16.00
2 Sabtu, 11 Juli 2015 08.00-10.00
3 Selasa, 28 Juli 2015 15.00-17.00
Kegitan ini dilaksanakan pada sore hari di rumah anak asuh yang
dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan.Sasaran dari kegiatan ini adalah anak yang
bernama Made Jyotisa Yogiswari. Kegiatan mejejahitan bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan mejejahitan sarana persembahyangan, melatih
kosentrasi dan menciptakan kebersamaan antara orang-orang yang ikut dalam
115
kegiatan mejejahitan.Selain itu dengan mejejahitan secara tidak langsung kita sebagai
masyarakat Bali telah melaksanakan ajeg Bali.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN mengajarkan cara membuat
sarana persembahyangan yang umumnya digunakan, seperti membuat canang sari,
ceper, dan mengulat ketipat. Mejejahitan sangat perlu diberikan kepada anak,
khususnya anak puteri sejak dini karena pembinaan mejejahitan sejak dini akan
mempengaruhi kemampuan mejejahitan anak saat dewasa. Dewasa ini sarana
persembahyangan sudah jarang yang membuat, karena orang biasanya lebih memilih
untuk membeli.Hal tersebut disebabkan karena ingin hidup mudah dan kurangnya
kemampuan dalam mejejahitan sehingga mereka lebih memilih untuk membelinya
agar lebih praktis.Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa berharap dengan kegiatan
mejejahitan yang diberikan anak memiliki kemampuan mejejahitan sarana
persembahyangan yang biasanya digunakan.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan mejejahitan di anak asuh sudah
berlangsung baik, namun adapun hambatan yang mahasiswa temui dalam
melaksanakan kegiatan mejejahitan di keluarga asuh.Hambatan-hambatan yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Waktu pelaksanaan
Waktu merupakan salah satu hambatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
mejejahitan di anak asuh.Hal tersebut disebabkan karena liburan hari raya
Galungan dan Kuningan yang cukup lama.Sehingga, pemilihan waktu
pelaksanaan kegiatan ini sangat sedikit dan terbentur dengan kegiatan KKN
lainnya, hal tersebut menyebabkan mahasiswa hanya bisa menjalankan kegiatan
mejejahitan sebanyak 3 kali, yang dimana setiap pertemuan dilakukan selama 2
jam.Solusi dari permasalahan ini adalah, anak asuh dapat menggunakan gambar
tutorial mejejahitan sarana persembahyangan, yang dimana dasarnya sudah
diajarkan oleh mahasiswa sehingga tinggal mempelajarinya melalui gambar.
2. Perbedaan cara pembuatan sarana persembahyangan antara mahasiswa dengan
cara pembuatan sarana persembahyangan di anak asuh.
116
Perbedaan cara pembuatan sarana persembahyangan setiap daerah tentu berbeda
dan hal tersebut merupakan hambatan bagi mahasiswa untuk menjalankan
program mejejahitan. Solusi dari permasalahan ini adalah mahasiswa
menjalankan program mejejahitan mengikuti budaya di daerah anak asuh, yang
dimana inti dari program ini adalah mengajarkan membuat sarana
persembahyangan yang umum digunakan dalam persembahyangan namun hanya
cara membuatnya saja yang berbeda.
5.2.4 CLUSTER 4
5.2.4.1 Tema : Pendidikan / Pembelajaran
Nama Program : Bimbel CARLISTUNG (Bimbingan Belajar, Baca,
Tulis,dan Hitung)
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan kegiatan Bimbel Calistung (Bimbingan Belajar Baca, Tulis dan
Hitung) dilakukan pada sore hari atau menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki
anak asuh dan mahasiswa KKN, tentunya bimbingan ini dilaksanakan diluar jam
efektif sekolah. Tempat pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di rumah keluarga asuh
I Nyoman Suarta di Br. Dinas Asah Kelod. Anak dari keluarga asuh sangat antusias
mengikuti bimbingan belajar baca, tulis dan hitung. Hal ini terbukti dengan rutinnya
mereka mengikuti bimbingan belajar dan serius dalam mengerjakan latihan yang
diberikan.
Dalam pelaksanaan bimbel ini diberikan materi terkait dengan membaca,
menulis dan berhitung, dalam pelaksanaanya anak keluarga asuh diarahkan untuk
mengenal dan menghafal abjad, melatih membaca yang baik dan benar. Dalam
menulis kita menerapkan bagaimana cara anak memegang pensil, memperkirakan
bentuk tulisan, melatih menulis, serta cara berhitung dengan cara yang cepat dan
praktis. Dalam hal ini dikarenakan dilingkungan keluarga anak asuh tersebut belum
memahami dalam membaca, menulis, dan berhitung. Walaupun disekolah sudah
mendapatkan pembelajaran calistung namun tentunya diberikan rutin agar mereka
lebih lancar dan cepat dalam membaca, menulis dan berhitung. Maka dari itu penulis
berharap anak asuh tersebut memiliki pengetahuan dasar cara membaca, menulis dan
117
berhitung. sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk mereka ketika melanjutkan
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, bimbingan belajar tentang calistung pada keluarga
asuh sudah berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi,
antara lain:
1. Waktu pelaksanaan
Karena waktu yang dialokasikan adalah 6 jam, jadi materi-materi dasar lainnya
masih banyak yang belum bisa tersampaikan, dan waktu yang digunakan terlalu
singkat. Selain itu kemampuan individu belum bisa menghafal abjad maka dari itu
anak keluarga asuh belum bisa membaca dengan lancar dan menjadikan proses
bimbingan belajar harus dilakukan secara lebih perlahan.
2. Tempat pelaksanaan
Tempat yang digunakan untuk melakukan bimbingan ini adalah rumah anak asuh
di Br. Dinas Asah Kelod. Namun terkadang ketika bimbingan dilaksanakan masih
banyak keributan dari aktivitas-aktivitas yang ada disekitarnya, sehingga
terkadang konsentrasi dan keseriusan dalam mengikuti bimbingan menjadi
terganggu.
Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilaksanakan selama 6 jam yang
terdistribusi ke dalam jadwal tiga kali seminggu. Untuk lebih jelasnya akan diberikan
tabel jadwal kegiatan les/ bimbingan belajar membaca, menulis dan Berhitung.
Jadwal kegiatan les yang dilakukan Adapun jadwal kegiatan les ini adalah sebagai
berikut :
No Hari/ Tanggal Waktu
1 Minggu, 19 juli 2015 14.00-16.00
2 Selasa, 21 juli 2015 15.00-17.00
3 Kamis, 23 juli 2015 13.00-15.00
Dalam pelaksanaan bimbingan belajar, penulis tidak hanya memberikan
bimbingan belajar kepada anak dari keluarga asuh saja, melainkan ada beberapa anak
yang turut serta mengikuti bimbingan belajar ini. Hal ini disebabkan oleh ketertarikan
118
mereka untuk belajar bersama dan kesulitan mereka untuk belajar secara mandiri
dalam mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Dari sekian siswa yang mengikuti
bimbingan belajar, hanya dua orang anak yang senantiasa hadir dalam setiap
pertemuan. Kedua anak tersebut kemudian ditetapkan oleh penulis menjadi peserta
bimbingan belajar tetap. Berikut ini adalah nama anak-anak yang mengikuti kegiatan
bimbingan belajar membaca dan menulis bahasa Bali yaitu:
No Nama Siswa Nama Orang Tua Keteterangan
1 Ni Putu Lani Silsilia Wati I Nyoman Suarta Keluarga Asuh
2 I Made Wiraguna I Nyoman Suarta Keluarga Ikutan
Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni
tahap pengenalan, tahap bimbingan belajar terpadu, dan tahap evaluasi. Tahap
pengenalan materi dilakukan bersamaan dengan pendekatan kepada peserta les
dilakukan pada awal pertemuan, selanjutnya tahap bimbingan belajar terpadu adalah
pemberian materi dan membantu peserta les untuk mengerjakan tugas-tugas dari
sekolah. Tahap bimbingan belajar terpadu ini meliputi pemberian materi yang
didasarkan kepada buku paket dan daftar materi yang dimiliki oleh peserta les, jadi
tutor hanya menyesuaikan materi dan memberikan penjelasan seperlunya. Tahap
terakhir adalah tahap evaluasi, tahapan ini adalah untuk mengukur ketercapaian
indicator peserta les. Materi tes atau materi evaluasi adalah materi yang telah
dijelaskan selama tahap bimbingan belajar terpadu. Dari tiga peserta les, ketiganya
mencapai nilai yang memuaskan dan telah lulus semua. Bimbingan belajar calistung
untuk siswa SD ini diakhir dengan memberikan kenang-kenangan berupa seperangkat
alat tulis dari tutor kepada peserta les.
5.2.4.2 Tema : Pendidikan / Pembelajaran
Nama Program : Pelatihan Seni melipat Kertas (Origami)
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan program kerja cluster dengan tema pendidikan yaitu berupa
pelatihan seni melipat kertas (origami) kepada anak dari keluarga asuh I Wayan
Sutirka Yasa yaitu Ni Putu Lani Silsilia Wati yang dilakukan pada sore hari atau
119
menyesuaikan waktu anak keluarga asuh dan mahasiswa KKN .Tempat pelaksanaan
kegiatan ini berlangsung di rumah keluarga asuh.
Dalam pelaksanaan program kerja ini, pelatihan yang diberikan kepada anak
keluarga asuh yaitu berupa pelatihan seni melipat kertas (origami) bermacam-macam
bentuk yang mudah dimengerti. Bantuan ini diberikan mengingat bahwa Lani masih
duduk di bangku sekolah dasar dan memperoleh mata pelajaran kesenian, sehingga
dengan program ini dapat membantu meningkatkan keterampilan dalam berkesenian
untuk menunjang mata pelajaran kesenian yang ada di sekolah. Sebagai anak asuh,
mahasiswa KKN desa Pitra khususnya Cluster 4 memberikan pelatihan yang
bermanfaat meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh.
Pelaksanaan pemberian pelatihan ini dilaksanakan selama 1 jam yang
terdistribusi selama 3 minggu dimana dalam satu minggunya dilaksanakan 2 kali.
Untuk lebih jelasnya akan diberikan tabel jadwal kegiatan sebagai berikut :
No Hari/ Tanggal Waktu
1 Jumat, 10 Juli 2015 14.00 - 15.00
2 Senin, 27 Juli 2015 10.00 - 11.00
3 Kamis, 30 Juli 2015 15.00 - 16.00
4 Jumat, 31 Juli 2015 11.00 - 12.00
5 Sabtu, 1 Agustus 2015 11.00 - 12.00
Pelaksanaan pemberian pelatihan ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap pengenalan dimulai
dengan penjajakan tempat tinggal keluarga asuh, perkenalan dengan keluarga asuh,
dan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan. Tahap pelaksanaan atau
pemberian pelatihan dimulai dengan pengenalan asal seni melipat kertas (origami).
Tahap terakhir adalah tahap evaluasi, tahapan ini adalah untuk mengukur
ketercapaian tujuan dan luaran yang diharapkan. Dari evaluasi yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa dengan pemberian pelatihan ini, Lani lebih memiliki pengetahuan
dan keterapilan dalam hal kesenian terutama seni melipat kertas.
120
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, pemberian pelatihan pada anak keluarga asuh sudah
berlangsung baik, namun masih ada kendala yang dihadapi, yaitu:
1. Waktu pelaksanaan
Karena waktu yang dialokasikan adalah 1 jam, jadi pelatihan yang dapat
diberikan tidak terlalu banyak. Selain itu kemampuan kelompok cluster yang
hanya berjumlah 5 orang masih kurang, selain itu tidak semua mampu membuat
seni melipat kertas (origami) sehingga proses pelatihan sedikit terhambat.
5.2.4.3 Tema : Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan
Nama Program : Gerakan Aktif Cuci Tangan Pakai Sabun (CTS)
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Pelaksanaan program kerja cluster dengan tema Sanitasi dan Kesehatan
Lingkungan yaitu Gerakan Aktif Cuci Tangan pakai Sabun (CTS) merupakan
program kerja yang dirancang dalam meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah tangga yang berupa gerakan cuci tangan pakai sabun dan
juga dapay meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah tangga. Dengan
meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
pendidikan dan uasaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota
masyarakat. Program ini dilaksanakan dari tanggal 10 Juli – 22 Juli 2015. Program ini
dilaksanakan untuk membantu keluarga asuh dalam meningkatkan pengetahuan
tentang kebersihan dan kesehatan.
Dalam pelaksanaan program kerja ini, bantuan sosial yang diberikan kepada
keluarga asuh yaitu berupa penyuluhan terkait dengan kebersihan dan kesehatan yang
memberikan sabun cair dan antis pada keluarga I Wayan Buana dan Made Yunawati.
Bantuan ini diberikan mengingat bahwa Ibu Yunawati tidak memperdulikan
kesehatan dan kebersihannya. Dengan tempat tinggal yang tidak memadai dan
kurangnya air bersih disekitar Br. Dusun Poh Gending Kangin. Maka dari itu, sebagai
anak asuh, mahasiswa KKN desa Pitra khususnya Cluster 4 memberikan penyuluhan
CTS ini dan mempraktekkan cara cuci tangan yang benar. Pelaksanaan program ini
121
dilaksanakan selama 3 jam yang terdistribusi ke dalam selama 1 minggu. Untuk lebih
jelasnya akan diberikan tabel jadwal kegiatan sebagai berikut :
No Hari/ Tanggal Waktu
1 Jumat, 10 Juli 2015 07.00 - 08.00
2 Minggu, 19Juli 2015 15.30 - 16.30
3 Kamis, 22 Juli 2015 16.00 - 17.00
Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh dapat menjaga kesehatannya
dan menambah wawasan tentang pentignya kesehatan khususnya pada gerakan
cuci tangan pakai sabun.
2. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh termotivasi dalam menjaga
kesehatan tubuh serta jika mengonsumsi makanan terlebih dahulu mencuci
tangan.
3. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh menjadi termotivasi untuk
belajar membuat hidup sehat sehinggat terhindar dari penyakit-penyakit.
4. Dengan adanya program pelatihan ini, keluarga asuh dapat meningkatkan
kesadaran bahwa pentingnya untuk menjaga kesehatan dan kebersihan
lingkungan.
5. Dengan adanya pelatihan program ini, keluarga asuh berupaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Adapun pelaksanaan program Cuci Tangan ini dilakukan dengan beberapa
tahap yakni tahap pengenalan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
a. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan kepada
keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pelatihan yang akan
dilaksanakan.
122
b. Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan terkait Gerakan Cuci
Tangan Pakai Sabun dan memberikan pelatihan yang intensif terkait mencuci
tangan yang benar.
c. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian indikator materi yang telah
diajarkan. Hal ini dilakukan dengan mempraktekkan kembali khususnya keluarga
asuh. Dengan tahap evaluasi ini keluarga asuh termotivasi untuk menciptakan
hidup yanh bersih dan sehat.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Terjadi beberapa hambatan dalam pelaksanaan program gerakan aktif cuci tangan
pakai sabun adalah sebagai berikut.
1. Fasilitas pendukung penyuluhan
Fasilitas pendukung pelatihan penyuluhan dalam hal ini meliputi sabun cair, air
bersih, dan antis yang digunakan agar kuman-kuman yang ada di tangan
komputidak menyebar ke seluruh tubuh bagian luar.
2. Kurangnya tanggapan
Pada keluarga asuh mengenai mencuci tangan yang benar dengan hambatan
kurangnya tanggapan yang antusias pada keluarga asuh sehingga kesehatan dan
kebersihan tidak terjamin.
3. Waktu pelaksanaan
Karena waktu yang dialokasikan adalah 3jam, jadi bantuan yang dapat diberikan
tidak terlalu banyak. Terlebih lagi bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga asuh
hanyalah air bersih dengana danya air bersih keluarga asuh dapat hidup sehat.
5.2.4.4 Tema : Teknologi Tepat Guna / Pedesaan
Nama Program : Pelatihan Pengoperasian Komputer dan Pelatihan
Menggunakan Microsoft Word
A. Hasil-Hasil Yang Dicapai
Program pelatihan pengoprasian komputer dan penggunaan internet untuk
browsing, searching, dan pembuatan e-mail merupakan program kerja yang dirancang
123
untuk meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh. Program ini dilaksanakan dari
tanggal 8 Juli–23 Juli 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan program ini
dilaksanakan secara terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh, Bapak I
Wayan Sutirka Yasa Banjar Dinas Asah Kelod. Program ini dilaksanakan 4 kali dan
ditujukan kepada anak keluarga asuh yaitu I Komang Rama Harisma Dinata kelas 7
SMP. Tujuan pelatihan ini adalah membantu anak keluarga asuh meningkatkan
keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian komputer dan penggunaan internet.
Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengenal perangkat
teknologi berupa komputer dan laptop.
2. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh termotivasi dalam
menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yaitu komputer,
laptop dan internet
3. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh menjadi termotivasi
untuk belajar komputer dan mahir menggunakan internet untuk browsing,
searching, dan pembuatan e-mail.
4. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh mengetahui pentingnya
internet sebagai sarana untuk mempermudah mengakses informasi untuk
kepentingan pembelajaran.
5. Dengan adanya program pelatihan ini, anak keluarga asuh dapat meningkatkan
kemampuan pengoperasian Microsoft Word seperti mengetik. Selain itu,
pengoperasian Microsoft Excel dapat meningkatkan keterampilan anak keluarga
asuh dalam membuat tabel dan melakukan perhitungaan dengan rumus-rumus
sederhana.
6. Dengan adanya pelatihan program ini, anak keluarga asuh memperoleh
kemampuan berinteraksi dengan masyarakat luar, yang dalam hal ini adalah
mahasiswa KKN yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kompetensi
sosialnya.
124
7. Dengan adanya pelatihan program ini, dapat menimbulkan atmosfer belajar positif
bagi lingkungan anak keluarga asuh. Hal ini terlihat dari adanya beberapa anak
yang turut bergabung menyaksikan pelatihan ini.
Adapun jadwal pelatihan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga
Agustus adalah sebagai berikut.
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Rabu, 8 Juli 2015 09.00-11.00
2 Sabtu, 18 Juli 2015 13.00-15.00
3 Rabu, 22 Juli 2015 08.00-10.00
4 Kamis, 23 Juli 2015 10.30-12.30
Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilakukan dengan beberapa tahap yakni
tahap pengenalan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
a. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, perkenalan dan pendekatan kepada
keluarga asuh serta melakukan sosialisasi terhadap pelatihan yang akan
dilaksanakan
b. Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan yang intensif terkait
pengoperasian komputer dan internet untuk browsing, searching dan pembuatan
c. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian indikator materi yang telah
diajarkan. Hal ini dilakukan dengan melakukan tes kecil dalam membuat
karangan singkat yang sudah diketik dengan Microsoft Word serta tabel nama-
nama teman sekelas yang telah dibuat dengan Microsoft Excel. Kedua data
tersebut dikirim melalui e-mail yang telah dibuat dalam pelatihan sebelumya.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Terjadi beberapa hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan pengoprasian
komputer dan penggunaan internet untuk browsing, searching, dan pembuatan e-mail.
Adapun hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan ini adalah sebagai berikut.
125
1. Fasilitas pendukung pembelajaran
Fasilitas pendukung pelatihan pembelajaran dalam hal ini meliputi komputer,
laptop, dan modem. Anak keluarga asuh dalam hal ini telah memiliki laptop tapi
belum dilengkapi dengan modem sehingga kedepannya ketika pelatihan ini
berakhir ditakutkan penggunaan internet akan terhambat karena kurangnya media
ini.
2. Sinyal modem lambat
Dalam pembelajaran mengenai pengenalan internet, sinyal modem ini sangat
berpengaruh terhadap jalannya pelatihan. Anak keluarga asuh merasa bosan disaat
menunggu jalan atau proses loding yang lambat.
3. Kurangnya referensi
Anak keluarga asuh yang masih duduk dibangku kelas 5 SD dan belum
memperoleh pelajaran TIK di sekolah mengalami kesulitan dalam menemukan
referensi yang memadai untuk menunjang pelatihan.
4. Ganguan dari anak-anak lain yang menyaksikan pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini menghasilkan ketertarikan terhadap anak-anak
dan warga yang ada di lingkungan rumah keluarga asuh. Setiap pelatihan
dilaksanakan ada saja anak-anak lain ataupun warga yang datang berkunjung
untuk sekadar melihat-lihat. Terkadang ada yang berlari-larian dan rebut sehingga
kedatangan mereka terkadang menimbulkan gangguan. Hal ini menyulitkan
mahasiswa KKN saat memberikan pelatihan.
5.2.4.5 Tema : Sosial Budaya
Nama Program : Pembuatan Drainase Limbah Rumah Tangga
A. Hasil – Hasil Yang Dicapai
Program kerja cluster dengan tema sosial budaya berupa pembuatan drainase
limbah rumah tangga yang bertujuan untuk mengalirkan air permukaan ke badan air
(sumber air permukaan dan bawah permukaan tanah) atau bangunan resapan. Selain
itu sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki
daerah becek, genangan air, dan banjir. Program ini dilaksanakan dari tanggal 20 Juli
– 03 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya, pelatihan program ini dilaksanakan
126
secara terjadwal yang bertempat di rumah keluarga asuh yaitu Bapak I Wayan
Mandayasa Banjar Dinas Pohgending Kangin. Program ini dilaksanakan 6 kali.
Dalam pelaksanaannya program ini dilaksanakan pada siang dan sore hari dan
menyusuaikan dengan waktu yang dimiliki Bapak asuh dan mahasiswa KKN. Tempat
pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dirumah Keluarga asuh.
Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah
sebagai berikut. (1) Dengan adanya program ini, limbah rumah tangga Bapak I
Wayan Mandayasa yang sebelumnya tidak terurus seperti limbah kamar mandi,
limbah dari dapur. sekarang sudah tertata rapi sehingga tidak menimbulkan bau tidak
sedap dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. (2) dengan lingkungan
yang bersih dan sehat Bapak I Wayan Mandayasa menjadi lebih termotivasi untuk
menjalani kehidupan sehari-harinya. Hal ini ditunjukkan dari semangat Bapak I
Wayan Mandayasa dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, (3) terciptanya
kesehatan di lingkungan Bapak I Wayan Mandayasa , yang dulunya limbah-limbah
tidak teralirkan dengan benar, sekarang sudah teralirkan dan tidak menimbulkan bau
Adapun jadwal pelatihan yang telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga
Agustus adalah sebagai berikut.
No Hari/ Tanggal Waktu (WITA)
1 Rabu, 20 Juli 2015 16.00 - 17.00
2 Sabtu, 28 Juli 2015 16.30 - 18.30
3 Rabu, 29 Juli 2015 14.00 - 15.00
4. Jumat, 31 Juli 2015 13.30 - 14.30
5. Minggu, 02 Agustus 2015 14.00 - 15.00
6. Selasa, 03 Agustus 2015 16.00 - 17.00
Pelaksanaan Pembuatam Drainase Limbah Rumah Tangga ini dilakukan
dengan beberapa tahap yakni tahap persiapan, tahap Pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan observasi tempat, melihat masalah yang di hadapi dan
perkenalan dan pendekatan kepada keluarga asuh serta melakukan sosialisasi
terhadap bahaya limbah rumah tangga bagi keluarga asuh untuk menjaga
kesehatan
127
2. Tahap Pelaksanaan
Tahapan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan tata cara pembuatan
drainase limbah rumah tangga, dan membatu pembuatan drainase limbah rumah
tangga
3. Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah drainase yang di buat berjalan
dengan baik, dan bisa bermanfaat bagi keluarga tersebut. Hal ini dilakukan
dengan mengecek saluran-saluran drainase apakah mengalir dengan baik.
B. Hambatan Pelaksanaan Program
Dari hasil pengamatan, pemberian bantuan sosial pada keluarga asuh sudah
berlangsung baik, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:
a. Waktu pelaksanaan
Karena waktu yang dialokasikan adalah3jam, jadi bantuan yang dapat diberikan
tidak terlalu maksimal. Terlebih lagi bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga asuh
cukup banyak. Selain itu kemampuan kelompok cluster yang hanya berjumlah 5
orang masih kurang, sehingga proses pemberian bantuan cenderung lambat.
b. Minimnya fasilitas pendukung pelaksanaan kegiatan
Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah alat pembersihan, cangkul, sabit, dan
ember.
128
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 SIMPULAN
Kelompok KKN Desa Pitra tahun 2015 mengambil empat tema untuk program yang
kelompok yang nantinya akan dilaksanakan di desa yang bersangkutan. Tema tersebut yaitu
bidang pendidikan, bidang kesehatan, teknologi tepat guna dan social budaya. Dari empat
tema tersebut terbentuklah tujuh program utama yang di rinci sebagai berikut:
1. Di bidang pendidikan/pembelajaran, mahasiswa mengambil program KKN Goes To
School. Pelaksanaan program ini dilaksanakan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa,
meningkatkan kualitas SDM di Desa Pitra, serta mengubah kebiasaan buruk siswa yang
menggunakan semua waktu senggang mereka untuk bermain. Selain itu, dapat
membantu memberikan materi terkait dengan pembelajaran yang sedang berlangsung
hari itu, serta membantu dalam memberikan motivasi kepada peserta didik. Mengingat
kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari
kurangnya perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Maka dari itu penulis
berharap para peserta didik memiliki motivasi tinggi dalam mengikuti pembelajaran
sehingga nantinya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan dapat meningkat. Di akhir
pelaksanaan, program bimbingan ini dirasa sudah berhasil dalam membantu siswa
untuk meningkatkan nilainya dalam mata pelajaran-mata pelajaran tersebut. Itu telihat
dari peningkatan nilai post test mereka yang di ambil sebagai evaluasi di akhir
pelaksanaan program. Program Pengadaan Buku Untuk Perpustakaan Mini bertujuan
untuk membantu guru dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan dan
memberi motivasi para siswa untuk meningkatkan prestasinya. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini, mahasiswa menyumbangkan berbagai macam buku pelajaran bagi siswa
SD kelas 1 sampai kelas 6. Selain buku pelajaran, mahasiswa juga menyumbangkan
buku-buku pengetahuan umum dan beberapa majalah yang dapat membantu menambah
wawasan siswa. Buku-buku yang disumbangkan berasal dari mahasiswa KKN desa
Pitra. Dengan adanya perpustakaan mini ini, kami berharap agar proses pembelajaran
di sekolah dapat berjalan lebih efektif.
2. Di bidang Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan ada program Go Clean And Green. Dari
pelaksanan kegiatan Go Clean And Green dihasilkan Mahasiswa KKN UNDIKSHA
129
berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembersihan serta gotong royong bersama
dengan staff desa, lingkungan, warga, maupun Sekaa Truna Truni yang ada di Desa
Pitra. Selain itu terdapat program Pelatihan Senam Pramuka dari pelaksanaan tersebut
dihasilkan kegiatan tersebut Pelaksanaan program ini dimulai dengan sosialisasi
program Pelatihan Senam Pramuka bersamaan dengan sosialisasi program kerja Sikat
Gigi Bersama yang dilakukan di Sekolah Dasar dengan terjun langsung ke sekolah
masing-masing dan bertemu langsung dengan Kepala Sekolah disetiap Sekolah Dasar
yang berada di Desa Pitra. Alasan dipilihnya Pelatihan Senam Pramuka untuk anak SD
dibandingkan dengan senam yang lain karena senam tersebut merupakan senam yang
cocok diberikan untuk anak SD dan sering dilombakan tingkat Kabupaten, Provinsi,
dan Nasional, selain itu belum pernah diberikan di SD yang ada di Desa Pitra serta
dapat memberikan dan meningkatkan kebugaran serta memberikan dampak positif bagi
anak SD. Program Sikat GIGI Bersama dihasilkan dengan memberi informasi atau
materi terkait cara menyikat gigi secara baik dan benar. Setelah pemberian informasi
atau materi tersebut, siswa diarahkan menuju lapangan yang berada tepat di depan
sekolah untuk mempraktikkan apa yang telah diinformasikan sebelumnya. Sambil
mengikuti instruksi yang diberikan, siswa SD N 2 Pitra mengikuti dengan baik kegiatan
sikat gigi bersama ini. Dengan terlaksananya program sikat gigi bersama ini, siswa
dapat memiliki kesadaran akan kebersihan dan kesehatan gigi mereka masing-msing
dengan cara menyikat gigi secara baik dan benar.
3. Di bidang Sosial Budaya ada program Pemetaan Infrastruktur Desa berjalan dengan
lancar dan baik. Dengan adanya pemetaan desa ini dapat mempermudah dalam
penyusunan anggaran untuk APBDes. Melalui pemetaan ini diperoleh panjang dan
lebar jalan dan yang akan dipetakan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh
kelihan dinas untuk membantu menunjukkan jalan dan gang yang akan di petakan
untuk memperoleh anggaran yang diperlukan.
4. Terakhir di bidang teknologi tepat guna ada program Pembuatan Website. Kegiatan
Pembuatan Website berjalan dengan lancar dan baik. Berdasarkan hasil kegiatan
tersebut dapat diketahui website ini sangat berguna bagi masyarakat luar untuk
mengetahui bagaimana keadaan Desa Pitra, sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk
130
Desa Pitra dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin mengetahui
bagaimana keadaan Desa Pitra.
6.2 SARAN
Program KKN merupakan program yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Sebelum
pelaksanaan program, perlu perencanaan yang cukup matang baik dalam menganalisis
masalah, berkoordinasi, maupun kesiapan mental mahasiswa untuk berbaur ke masyarakat.
Hal serupa pun harus dilakukan saat pelaksanaan program di Desa. Oleh sebab itu, lancarnya
pelaksanaan program KKN reguler tidak terlepas dari dukungan semua pihak serta kerjasama
yang baik antara mahasiswa KKN dengan aparat desa, masyarakat, serta beberapa instansi
terkait.
Berdasarkan program kerja yang telah kami laksanakan selama satu bulan di Desa
Pitra, ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1. Masyarakat
a. Kerjasama dan saling pengertian antara masyarakat dengan pemerintah desa perlu
terus ditingkatkan sehingga timbul rasa saling pengertian, memiliki, dan solidaritas
yang tinggi. Mahasiswa KKN harus lebih merencanakan kegiatan dengan matang dan
membagikan pembagian tugas yang jelas dan adil pada setiap individu, setidaknya
dengan hal ini segala permasalahan yang akan muncul dapat diminimalisir.
b. Masyarakat perlu lebih ditingkatkan Desa Pitra sehingga rasa kekeluargaan,
kepercayaan, dan saling memiliki akan terbina dengan baik yang akhirnya dapat
membuat program berjalan dengan baik., terutama pemuda-pemudi sebagai pelopor
dalam usaha membangun, melestarikan, serta melanjutkan kegiatan fisik maupun non
fisik.
2. Pemerintah Desa
Kerjasama dan koordinasi antara aparat desa dengan masyarakat perlu
ditingkatkan, sehingga rasa kekeluargaa dan saling memiliki akan terbina dengan baik.
3. Pemerintah Kabupaten
Pemerintah kabupaten hendaknya mengembangkan potensi pariwisata yang ada di
desa AbangSongan. Karena di desa AbangSongan mempunyai potensi wisata yang tinggi
131
dan memilki keindahan alam yang luar biasa. Alahkah baiknya potensi ini lebih
diperhatikan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
4. Panitia KKN Reguler
Keberhasilan program KKN juga sangat ditentukan oleh panitia KKN regular.
Pada tahun-tahun selanjutnya, panitia KKN hendaknya dapat memberikan bimbingan dan
arahan yang baik demi keberhasilan mahasiswa KKN di lapangan. Selain itu, panitia
KKN seharusnya bekoordinasi dengan LPPL masalah waktu pelaksanaan. Hal ini sangat
penting untuk menghindari permasalahan jadwal seperti tahun ini. Peserta KKN
hendaknya menjalin kerja sama dan kekompakan serta mampu menunjukan peranannya
sebagai insan intelektual yang sesungguhnya, mampu melakukan perubahan kearah yang
lebih baik dalam menunjang proses pembangunan yang ada.
5. Mahasiswa KKN Selanjutnya
Hendaknya mahasiswa KKN tahun selanjutnya mengikuti prosedur KKN dengan
baik agar program KKN dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
132
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Dalam Negeri Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa. 2015.
Format Laporan Profil Desa dan Keseluruhan. Desa Pitra:-------
-------. 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Desa Pitra: -------
-------. 2015. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Desa Pitra: -------
FOTO-FOTO KEGIATAN
1. Foto Kegiatan Program Kerja Kelompok
Website Desa Pitra
Perpustakaan Mini
Pelatihan Senam Pramuka
Sikat Gigi
2. Foto Kegiatan Program Kerja Cluster
2.1 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 1
Bimbingan Belajar CALISTUNG untuk
Anak Sekolah Dasar Kelas Rendah
Pelatihan Pengoprasian Komputer
untuk Meningkatkan Keterampilan
Anak Keluarga Asuh
2.2 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 2
Pembersihan di pekarangan rumah Ibu
Sukerti
Pelaksanaan program
CALISTUNGBAR berupa mengajarkan
anak asuh dalam membaca di Keluarga
Asuh Banjar DInas Asah Kaja
2.3 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 3
Pengenalan dan Pelatihan Microsoft Office
Word 2010 di Keluarga Asuh Banjar Dinas
Pitra
Mejejahitan di Keluarga Asuh Banjar
Dinas Nyeleket
2.4 Foto Kegiatan Program Kerja Cluster 4
Program Kerja Pelatihan Seni Melipat
Kertas (Origami) di Br. Dinas Asah
Kelod
Program Kerja Pelatihan Pengoperasian
Komputer dan Pelatihan Menggunakan
Microsoft Word di Br. Dinas Asah Kelod