67
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SEBELAS MARET (PERIODE I / TAHUN 2014) DESA : BORANGAN KELURAHAN : BORANGAN KECAMATAN : MANISRENGGO KABUPATEN : KLATEN DISUSUN OLEH: NAMA MAHASISWA NIM JUR/PRODI/FAKULTAS 1. ERMA DWI H K2311027 Pendidikan Fisika 2. SITI MUTMAINAH K2311073 Pendidikan Fisika 3. ADI SETYANINGTYAS K1211001 P. Bahasa & Sastra Indonesia 4. ZULI ASTRIA I0111112 Teknik Sipil 5. WAHYU ARIYADI F0111079 Ekonomi Pembangunan 6. BASKORO ADI P F0111015 Ekonomi Pembangunan 7. RANIKA LESTARI K1511042 Pendidikan Teknik Bangunan 8. FITRI IKA SURYANI G0011096 Pendidikan Dokter 9. ZULLAIKA TIPE N H E0011348 Ilmu Hukum

Laporan KKN Desa Borangan, Kec Manisrenggo, Klaten

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEBELAS MARET(PERIODE I / TAHUN 2014)

DESA: BORANGANKELURAHAN: BORANGANKECAMATAN: MANISRENGGOKABUPATEN: KLATEN

DISUSUN OLEH:NAMA MAHASISWA NIM JUR/PRODI/FAKULTAS 1. ERMA DWI H K2311027Pendidikan Fisika2. SITI MUTMAINAH K2311073Pendidikan Fisika3. ADI SETYANINGTYAS K1211001P. Bahasa & Sastra Indonesia4. ZULI ASTRIAI0111112Teknik Sipil5. WAHYU ARIYADIF0111079Ekonomi Pembangunan6. BASKORO ADI P F0111015Ekonomi Pembangunan7. RANIKA LESTARIK1511042Pendidikan Teknik Bangunan8. FITRI IKA SURYANIG0011096Pendidikan Dokter9. ZULLAIKA TIPE N HE0011348Ilmu Hukum

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIT PENGELOLA KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEBELAS MARET 2014

HALAMAN PENGESAHAN

Tema / Judul: Pengentasan Kemiskinan melalui Perbaikan Sistem Pertanian dan Penganekaragaman Usaha KecilDesa: BoranganKecamatan: ManisrenggoOleh:1ERMA DWI HK2311027Pendidikan Fisika

2SITI MUTMAINAH K2311073Pendidikan Fisika

3ADI SETYANINGTYASK1211001P. Bahasa & Sastra Indonesia

4ZULI ASTRIAI0111112Teknik Sipil

5WAHYU ARIYADIF0111079Ekonomi Pembangunan

6BASKORO ADI PF0111015Ekonomi Pembangunan

7RANIKA LESTARIK1511042Pendidikan Teknik Bangunan

8FITRI IKA SURYANIG0011096Pendidikan Dokter

9ZULLAIKA TIPE N HE0011348Ilmu Hukum

Disetujui Oleh:Dosen Pembimbing Lapangan

Ir. Ato Sulistyo, M.P.NIP. 19580621 198503 1 003

Mengetahui:Kepala Desa Kepala UPKKN LPPM Universitas Sebelas Maret

Pitoyo Dr. Sc. Agr. Rahayu, SP., MP. NIP. 197505292003121001

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat dan ucapan terimakasih, kami berikan kepada:1. Dr. Sc. Agr. Rahayu, SP.,MP. selaku Kepala UPKKN LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta2. Ir. Ato Sulistyo, M.P. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah menyediakan waktu untuk membimbing KKN kami hingga terselesaikannya laporan ini3. Bapak Pitoyo selaku Kepala Desa Borangan4. Bapak Haryanto selaku tuan rumah5. Warga Desa BoranganPenyusun menyadari pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca.

Surakarta, Agustus 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman PengesahaniKata PengantariiDaftar IsiiiiDaftar LampiranivBAB IPendahuluan1A. Gambaran Umum Lokasi KKN1B. Maksud dan Tujuan Laporan7C. Program Pembangunan yang Telah Ada di Lokasi7D. Metode dan Sistematika Pembahasan9BAB IIBidang Permasalahan di Lokasi13A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya13B. Sarana dan Prasarana14C. Produksi14D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan14E. Administrasi dan Pemerintahan Desa15BAB IIIRealisasi Kegiatan Mahasiswa KKN16A. Kegiatan Mandiri16B. Kegiatan Kelompok28BAB IVPenutup39A. Kesimpulan39B. Saran39

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1: Catatan Kegiatan Mahasiswa KKN Desa Borangan 402. Lampiran 2: Peta Desa Borangan 483. Lampiran 3: Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan494. Lampiran 4: Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Borangan535. Lampiran 5: Dokumentasi kegiatan54

BAB IPENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKNI. Kondisi GeografisDesa Borangan termasuk wilayah Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten dengan ketinggian 275 m di atas permukaan laut dan suhu rata-rata 27 yang berbatasan dengan sebelah Utara : Sukorini, Manisrenggo sebelah Selatan : Tambakan, Jogonalan sebelah Timur : Kadilajo, Karang Nongko sebelah Barat : Barukan, ManisrenggoSecara geografis terletak pada 6 51 46 sampai dengan 7 11 47 LS dan 109 40 19 sampai dengan 110 03 05 BTII. Luas WilayahLuas Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten : 169.6480 Ha. Yang terbagi dalam 12 wilayah dusun, 12 RW, dan dibagi menjadi 30 RT. Adapun nama-nama dukuh yang ada di Desa Borangan adalah:

NODUKUHRWRT

1Kedusan01RT 1, RT 2

2Mranggen02RT 3, RT 4, RT 5

3Ngremang03RT 6, RT7

4Pungkruk04RT 8, RT 9, RT 30

5Candran05RT 10, RT 11

6Jatirejo06RT 13, RT 14

7Wates07RT 15, RT 16

8Mrisen08RT 17, RT 18

9Borangan09RT 19, RT 20, RT 21, RT 22

10Tempel10RT 23, RT 24, RT 25

11Candirejo11RT 26, RT 27

12Sidorejo12RT 12, RT 28, RT 29

1. Peruntukan LahanLuas Desa Borangan sebesar 169.6480 Ha terbagi menjadi:NOPERUNTUKANLUASKET

1Lahan sawah100.2240Ha

2Pemukiman/ perumahan51.8458Ha

3Pekuburan/ pemakaman0.7500Ha

4Tegal kas desa/ bangunan umum1.0940Ha

5Jalan 7.1920Ha

6sungai8.5422Ha

Luas tanah Kas Desa Borangan terdiri dari :NOPERUNTUKANLUASKET

1Tanah Sawah (....bidang)6.9476Ha

2Tanah Kering (....bidang)0.68756.2601Ha Digunakan untuk kantor desa Digunakan untuk SD / TK, Masjid dll

Tanah Bengkok Perangkat Borangan Ha terdiri dari :NOURAIANLUASKET

1Bengkok Kepala Desa2.7395Ha

2Bengkok Sekertaris Desa1.8095Ha

3Bengkok Kaur Pemerintahan0.8340Ha

4Bengkok Kaur Pembangunan1.3190Ha

5Bengkok Kaur Umum0.7775Ha

6Bengkok Kepala Dusun I1.0455Ha

7Bengkok Kepala Dusun II1.1435Ha

III. Jumlah Penduduk1. Jumlah Kepala Keluarga : 789 KK2. Jumlah penduduk menurut jenis kelaminLaki laki : 1.375 orangPerempuan: 1.414 orang3. Jumlah penduduk menurut pemeluk agamaNOAGAMAJUMLAHKET

1Islam 2.611Orang

2Kristen 41Orang

3Katolik 4Orang

4Hindu133Orang

5Budha-Orang

6Kepercayaan-Orang

Total2.789Orang

4. jumlah penduduk menurut mata pencaharianNOMATA PENCAHARIANJUMLAHKET

1PNS48Orang

2ABRI/POLRI5Orang

3Pensiunan20Orang

4Petani297Orang

5Swasta149Orang

6Karyawan-Orang

7Buruh tani299Orang

8Tukang31Orang

9Jasa14Orang

5. jumlah penduduk menurut tingkat pendidikanNOTINGKATANJUMLAHKET

1Tamat SD546Orang

2Tamat SLTP337Orang

3Tamat SLTA420Orang

4Tamat D1 - D356Orang

5Tamat S1 S371Orang

6. Jumlah penduduk menurut kelompok umurNOUMURJUMLAHKET

10 03 tahun51Orang

204 06 tahun59Orang

307 12 tahun124Orang

413 15 tahun136Orang

516 18 tahun179Orang

619 tahun keatas2.748Orang

IV. Kondisi Bangunan Dan Sarana Umum 1. Balai Desa: 1 buah luas 300 m22. Kantor Desa: 1 buah luas 200 m23. Pasar: 1 buah luas 1400 m24. Tempat IbadahNOTEMPAT IBADAHJUMLAHKET

1Masjid3buah

2Mushola12buah

3Gereja-buah

4Pura1buah

5. KesehatanNOSARANAJUMLAHKET

1Rumah Sakit--

2Puskesmas--

3Pustu--

4PKD--

5Polindes1unit

6Bidan1orang

7Apotek--

8Klinik Kesehatan--

6. PendidikanNOSARANAJUMLAHKET

1Play Group--

2TK1unit

3SD/ MI2unit

4SMP--

5SMA--

6SMK--

7PLS--

7. Olah RagaNOSARANAJUMLAHKET

1Kolam Renang--

2Gedung Olah raga1unit

3Tenis meja--

4Lapangan voli--

5Lapangan bulutangkis1buah

6Lapangan sepak bola--

8. SeniNOSARANAJUMLAHKET

1Gedung pertunjukan-buah

2Studio-buah

9. Makam: 7 buah 10. Pompa Bensin: -11. Jalan, Jembatan, dan IrigasiNOSARANAJUMLAHKET

1Jalan poros desa2.220M3

2Jembatan desa3buah

3Gorong-gorong18buah

4Tetek pintu air1buah

5Sumur pantek-buah

V. Perekonomian1. Industri dan PerdaganganNOSARANAJUMLAHKET

1Handycraft-buah

2Mebelair-buah

3Mini Market-buah

4Toko bangunan1buah

5Toko kelontong7buah

2. JasaNOJENISJUMLAHKET

1Mantri-orang

2Bengkel mobil-buah

3Bengkel sepeda motor2buah

4Wartel-buah

5Penggilingan padi2buah

6Fotocopy-buah

7Counter HP5buah

VI. ORGANISASI1. PertanianNONAMA KELOMPOK TANIALAMATKET

1Rukun TaniMranggen27 orang

2Rumpun TaniWates23 orang

3Manunggal TaniBorangan32 orang

2. P3ANONAMA ALAMATKET

1Tani MulyoDesa Borangan54 orang

3. Sosial masyarakatNONAMA ALAMATKET

1Karang TarunaDesa Borangan48 orang

VII. Objek WisataNONAMAJUMLAHKET

1Pemandian--

2Pemancingan--

3Makam Kyai--

VIII. Kondisi PerekonomianKeuangan Desa Borangan diambil dari :1. APBDesa rata-rata per tahun 150 juta (APBD 2008/2009)2. Pendapatan Asli Desa rata-rata per tahun 25 juta3. ADD per tahun rata-rata 70 juta4. Swadaya masyarakat rata-rata 15 juta5. Bantuan dari kabupaten Klaten 50 juta

B. Maksud dan Tujuan Laporan1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatannya dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan2. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader pembangunan3. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah daerah, instansi teknis dan masyarakat sehingga Perguruan Tinggi lebih dapat berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun

C. Program Pembangunan DesaI. Sejarah Desa Jauh sebelum Indonesia merdeka munculah seorang tokoh legendaris yang amat disegani masyarakat karena kewibawaannya dan sangat berpengaruh di wilayah desa Borangan bernama Kyai Borang. Dalam perkembangannya yang mengarah pada kemajuan desa, warga sepakat menamakan desa ini menjadi Desa Borangan, yang berlaku hingga sekarang, diambil dari nama Kyai tersebut. Desa Borangan sebenarnya merupakan dua Desa yang kemudian disatukan. Kedua desa Itu adalah Desa Kedusan dan Desa Borangan itu sendiri. Kemudian pada sekitar tahun 1950-an kedua desa tesebut disatukan.Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat adalah sebagai berikut:Kepala Desa I: ......................Tahun ...................Kepala Desa II: Karto PawiroTahun 1900-1929Kepala Desa III: Yoto SukartoTahun 1930-1972Kepala Desa IV: SuciptoTahun 1976-1992Kepala Desa V: JaswadiTahun 1993-1999Kepala Desa VI: SarmanTahun 2000-2012Kepala Desa VII: PitoyoTahun 2013- sekarang

II. Potensi WilayahKondisi tanah Desa Borangan cukup baik, dengan luas pemukiman penduduk desa Borangan 51,8458 ha/m2, sedangkan luas persawahannya 100,2240 ha/m2 yang dimiliki oleh 300 keluarga, dengan jenis tanaman terbanyak padi sawah, kemudian sisanya kacang tanah, kacang panjang, jagung, cabe, mentimun, tomat, dan sawi. Selain itu juga terdapat tanaman buah-buahan seperti pisang, melinjo, rambutan, mangga, semangka, dan jambu air. Pada musim tertentu, area persawahan desa Borangan ditanami tembakau sebagai komoditas andalan, dan merupakan salah satu potensi yang cukup berkembang di Desa Borangan.Selain dibidang pertanian, potensi yang cukup menonjol adalah peternakan. Populasi ternak terbanyak adalah ayam kampung sejumlah kurang lebih 1278 ekor ayam, kemudian sapi sejumlah 636 ekor ternak dan sisanya berupa kambing, burung puyuh, anjing, dan ayam broiler. Desa Borangan memiliki ketersediaan pakan ternak yang ditanam di lahan warga seluas 15 ha dan menghasilan 5 ton pakan ternak.Kondisi perairan di desa Borangan cukup bagus, karena sumber air bersih desa berasal dari sumur galian yang dimiliki hampir seluruh warga desa dan tidak memanfaatkan air sungai karena keadaan sungai yang tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai sumber air. Potensi lain desa Borangan yang belum dikembangkan secara maksimal adalah potensi tambang pasir yang terdapat disepanjang Kaliworo yang letaknya ditengah desa Borangan. Sungai Kaliworo yang hulunya berasal dari Gunung merapi selalu menghasilkan pasir jika terjadi erupsi pada gunung merapi. Seperti saat ini kondisi Kaliworo masih penuh dengan pasir yang merupakan hasil dari banjir lahar dingin setelah erupsi gunung Merapi. Namun sampai saat ini, pasir yang terdapat di Kaliworo hanya ditambang secara swadaya oleh masyarakat, kemudian dijual kepenampung, tanpa diolah terebih dahulu.Desa Borangan mempunyai pasar desa sehingga kebutuhan masyarakat dapat tercukupi dengan lancar dan dekat. Selain itu, warga desa juga dapat memanfaatkannya untuk kegiatan ekonomi. Untuk lahan pertanian, sebagian besar sawah sudah beririgasi teknis sehingga dapat ditanami padi sepanjang tahun dengan 3 kali panen.Di desa Borangan ini ada beberapa hal yang menonjol diantaranya terdapat puskesmas pembantu yang dihuni oleh seorang bidan yang melayani masyarakat desa Borangan dan sekitarnya. Untuk kesenian di desa Borangan ada 3 kelompok karawitan yang masih aktif menggunakan gamelan milik sendiri. Selain itu, warga juga menekuni kerajinan ukir. Di bidang olah raga ada kelompok bulu tangkis yang berlatih di gedung Balai Desa Borangan, bola voli di lapangan dukuh masing-masing.

D. Metode dan Sistematika Pembahasan Metode PembahasanIstilah metodologi berasal dari kata metode yang berarti jalan ke. Terhadap metodologi biasanya diberikan arti sebagai berikut; logika dari penelitian ilmiah, studi terhadap prosedur dan penelitian ilmih, dan suatu sistem dari prosedur dan penelitian ilmiah. Maka menurut simpulan dari penulis, metodologi penelitian merupakan suatu prosedur dan teknik dalam penelitian yang digunakana oleh peneliti sebagai acuan dalam mempelajari dan menganalisa permasalahan yang sedang diteliti.1. Jenis Penelitian Mengacu daripermasalahan diatas, maka penelitian ini termasuk penelitian empiris. Penelitian hukum empiris mengkaji dalam realita yang terjadi dalam masyarakat dengan berbagai dinamika dalam masyarakat. Penulis melakukan penelitian dengan cara studi kasus di Desa Borangan mengenai Pengentasan Kemiskinan melalui Perbaikan Sistem Pertanian dan Penganekaragaman Usaha Kecil.2. Sifat Penelitian Ditinjau dari sifatnya maka penelitian hukum ini merupakan penelitian deskriptif. Karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang bagaimana cara mengentaskan kemiskinan melalui perbaikan sistem pertanian dan penganekaragaman usaha kecil.3. Pendekatan PenelitianPendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah. Pendekatan ini dilakukan penulis untuk meneliti hakikat dan makna terhadap data yang tersaji. Sehingga penelitian ini menghasilkan data yang deskriptif dengan menghubungkan masalah dalam kondisi dan aspek-aspek lain yang berhubungan dengan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. 4. Lokasi PenelitianPenelitian yang dilakukan penulis guna menyusun penulisan hukum ini dilakukan di Desa Borangan, kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten.5. Jenis dan Sumber Data Penelitiana. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang langsung menjadi objek dari penelitian. Data ini merupakan keterangan dan informasi tentang permasalahan yang penulis teliti. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan hasil wawancara dengan warga desa Borangan.b. Data sekunder, yaitu data yang dapat memberikan penjelasan terhadap data primer yang telah diperoleh. Data sekunder merupakan sejumlah data yang tidak secara langsung diperoleh dari lokasi penelitian melainkan dengan studi kepustakaan seperti jurnal baik nasional maupun internasional, doktrin para ahli, surat kabar, berita internet, rumusan pendapat para ahli. Data sekunder juga termasuk penelitian terhadap dokumen resmi dari kantor Kepala Desa Borangan.6. Teknik Pengumpulan dataa. WawancaraUntuk memperoleh data Primer yang kualitatif dengan validitas yang memadai, maka penulis menggunakan metode wawancara. Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur yaitu wawancara yang telah diertai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada subjek-subjek kompeten yang dapat memberikan informasi secara mendalam terhadap permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Dalam hal ini wawancara dilakukan langsung kepada warga desa Borangan.b. Studi KepustakaanStudi kepustakaan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan sebanyak mungkin bahan yang memiliki relevansi kuat dengan permasalahan yang sedang diteliti. Studi Kepustakaan dilakukan dengan dengan mempelajari buku-buku, referensi perpustakaan, yaitu berupa peratutan perundang-undangan, setelah sebelumnya melakukan penelitian atas dokumen resmi dari kantor Kepala Desa Borangan.c. Teknik Analisis data Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian suatu laporan. Analisis data dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena dari analisis diperoleh suatu titik-titik yang menjadi sumber permasalahan sekaligus menjadi solusi, maka analisis data menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari hasil penelitian.Penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Analisa kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang dilakukan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku yang sebenarnya dan diteliti yang diteliti merupakan sesuatu yang nyata dan utuh, maka analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Tahapan dalam analisis data dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :1) Pengumpulan dataMerupakan suatu proses pengumpulan segala data yang berhungan dengan penelitian yang sedang dilakukan.2) Reduksi dataMerupakan proses pemilihan dan penyederhanaan data-data yang tidak diperlukan yang muncul dalam catatan tertulis di kepustakaan. Reduksi data tersebut berlangsung secara continue hingga Penelitian ini selesai dilakukan. 3) Penyajian dataMerupakan kumpulan informasi yang telah tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan dalam masalah yang diteliti. 4) Penarikan simpulanSimpulan dalam penelitian hukum sosiolegal pada mulanya diawali dengan hipotesis. Hipotesis ini membantu penulis merumuskan permasalahan yang ada dalam bentuk kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kemudian dilakukan verifikasi data untuk memperoleh simpulan dari masalah yang ada dan kemungkinan-kemungkinan dalam masalah tersebut. Simpulan bukan hanya merupakan ringkasan temuan, tetapi hasil dari verifikasi antara teori-teori yang sudah ada dengan kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. Dalam simpulan tersebut juga dimasukkan pemikiran-pemikiran penulis yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

Sistematika PembahasanBAB I PENDAHULUANA. Gambaran Umum B. Lokasi KKNC. Maksud dan Tujuan LaporanD. Program Pembangunan yang Telah Ada di LokasiE. Metode dan Sistematika PembahasanBAB II BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASIF. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial BudayaG. Sarana dan PrasaranaH. ProduksiI. Kesehatan dan Kebersihan LingkunganJ. Administrasi dan Pemerintahan DesaBAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKNA. Kegiatan MandiriB. Kegiatan KelompokBAB IV PENUTUPC. KesimpulanD. SaranLAMPIRAN

BAB IIBIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI

A. EkonomiPada saat survei awal di lokasi KKN yaitu di desa Borangan, ditemukan beberapa permasalahan yang sesuai dengan tema yang diberikan, yaitu mengenai pengentasan kemiskinan karena Desa Borangan termasuk kedalam desa Miskin di Kabupaten Klaten. Berdasarkan data yang menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk desa Borangan merupakan petani, khususnya petani padi dan tembakau, maka kami memutuskan untuk memusatkan perhatian pada masalah perekonomian yang berhubungan dengan pertanian. Masalah yang muncul adalah besarnya biaya produksi yang diperlukan untuk melakukan satu periode penanaman.Setelah ditinjau lebih lanjut, ditemukan permasalahan berupa pembengkakan biaya produksi yang digunakan untuk membeli pupuk mentah berupa kotoran ternak. Pembengkakan tersebut mengurangi keuntungan yang didapatkan oleh petani pada akhir masa penanaman. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami melakukan survei dan pendekatan dengan warga, untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan, ditemukan pemecahan permasalahan yang sebenarnya bisa dilakukan oleh warga. Di lokasi Desa Borangan, sebagian besar warga yang memiliki mata pencaharian sebagai petani, memiliki ternak masing-masing yang sebenarnya dapat dimanfaatkan kotorannya untuk diolah dan dijadikan pupuk organik untuk menekan biaya produksi. Namun pada kenyataannya, kotoran ternak yang dihasilkan hanya dikumpulkan kemudian dibawa ke sawah untuk angsung dicampurkan ketanah di sawah milik warga. Sedangkan kotoran ternak tersebut tidak mencukupi untuk memupuk seluruh lahan pertanian yang dimiliki petani tersebut. Pada akhirnya petani terpaksa mengeluarkan biaya lagi untuk membeli kotoran ternak atau pupuk kimia untuk menutupi kekurangan pupuk yang dibutuhkan, dan tentu saja hal tersebut meningkatkan biaya produksi petani tersebut.Pengeluaran petani yang digunakan untuk biaya produksi sebenarnya bisa ditekan apabila petani mau mengolah limbah ternak berupa kotoran dan urine untuk dijadikan pupuk organik. Karena perbandingan penggunaan kotoran ternak mentah dengan penggunaan kotoran hewan yang sudah diolah cukup jauh. Jika petani menggunakan kotoran hewan mentah, maka dibutuhkan kurang lebih 5 Colt kotoran untuk memupuk satu petak tanah pertanian, sedangkan jika menggunakan kotoran hewan yang sudah diolah maka hanya dibutuhkan 5 kantung pupuk. Pengolahan kotoran ternak milik warga tersebut akan menekan biaya produksi dan meningkatkan penghasilan warga, selain itu, kualitas hasil pertanian juga akan meningkat.

B. Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana di desa Borangan sudah cukup lengkap. Sarana umum di desa Borangan seperti kantor desa, polindes, rumah ibadah, pasar, dan gedung olahraga mudah ditemui dan keadaannya masih layak. Jalan dan jembatan di desa Borangan juga cukup baik, meskipun ada beberapa bagian jalan di desa tersebut yang mengalami kerusakan karena sering dilintasi truk pengangkut pasir.

C. ProduksiHasil produksi Desa Borangan kebanyakan berasal dari bidang pertanian, seperti padi, tembakau dan melinjo. Hasil produksi tersebut kemudian dijual kepada tengkulak. Permasalahan yang muncul disini adalah kurangnya usaha warga untuk mengolah hasil produki tersebut, sehingga pendapatan mereka tidak berkembang.Pada dasarnya, jika warga mau sedikit mengolah hasil produksinya tersebut, maka pendapatan mereka akan meningkat. Misalnya dengan mengolah emping yang dihasilkan para petani melinjo dengan kreasi yang lebih kreatif lagi, maka harga jual emping tersebut tentu akan meningkat dan penghasilan warga juga akan ikut meningkat.Dengan adanya permasalahan tersebut maka kami memprogramkan sebuah kegiatan untuk meningkatkan kreatifitas warga dalam mengolah hasil produksi mereka dalam rangka peningkatan pendapatan sehingga akan membantu program KKN kami yaitu dengan tema pengentasan kemiskinan.

D. Kesehatan dan Kebersihan LingkunganDibidang Kesehatan dan kebersihan lingkungan, warga Borangan sendiri sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan mereka. Hal tersebut tercermin dari adanya kegiatan bersih desa dan Posyandu, baik Posyandu balita maupun posyandu lansia secara rutin. Selain itu, adanya Bidan yang memfasilitasi pelayanan kesehatan bagi warga Desa Borangan tentu saja sangat membantu dan meningkatkan kualitas kesehatan warga Desa Borangan.Masalah yang muncul kemudian adalah kurangnya tenaga yang membantu pelaksanaan posyandu tersebut. Maka salah satu program yang kami ajukan adalah turut serta membantu kegiatan Posyandu balita dan Posyandu lansia yang sudah secara rutin diadakan dan memberikan beberapa program baru untuk kemudian diadakan secara rutin di Posyandu tersebut seperti senam bagi lansia.

E. Administrasi dan Pemerintahan desaUntuk administrasi dan pemerintahan desa Borangan sudah cukup lengkap. Hanya saja dikarenakan ada beberapa perangkat desa yang kurang menguasai komputer, maka diperlukan bantuan tenaga untuk mengerjakan administrasi desa.

BAB IIIREALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Kegiatan MandiriKuliah Kerja Nyata mengajarkan mahasiswa untuk dapat hidup bersama masyarakat dan mengikuti setiap kegiatan yang ada di masayarakat. Selain mengikuti kegiatan yang sudah ada di masyarakat, mahasiswa juga dituntut untuk memberikan sumbangan pemikiran atau tenaga berdasarkan bidang ilmu yang dimiliki untuk memajukan masyarakat, selain dari program kelompok yang sudah direncanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, mahasiswa membuat kegiatan mandiri yang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

ADI SETYANINGTYASK1211001P. Bahasa & Sastra Indonesia

1. Bidang Kegiatan yang DipilihBerdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Bahasa Indonesia, mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan kunjungan ke sekolah dasar. Kegiatan yang dipilih adalah melakukan proses pembelajaran yang menarik yang mungkin belum pernah dilaksanakan di sekolah dasar tersebut. Mahasiswa memilih SD Negeri 1 Borangan dengan mempertimbangkan lokasi yang dapat dijangkau dan adanya dukungan dari sekolah yang bersangkutan.Selain beberapa alasan diatas, ditemukannya permasalahan dalam hal minat belajar siswa terutama Bahasa Indonesia, menjadikan mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan tersebut di SD Negeri 1 Borangan. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai1) Maksud dan Tujuana. Meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran khususnya Bahasa Indonesiab. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Bahasa Indonesiac. Memperkenalkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan kooperatif terhadap siswa 2) Sasarana. Siswa Kelas 5 SD Negeri Borangan 1b. Guru Kelas dan Guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjuta. Kecintaan siswa terhadap Bahasa Indonesia meningkatb. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia meningkatc. Guru di SD Borangan 1 menjadi lebih kreatif dalam menciptakan model pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa4. Faktor Pendukung dan Penghambat1) Faktor Pendukunga. Siswa memberikan respon positif terhadap kehadiran mahasiswa KKNb. Dukungan dari pihak sekolah terhadapn program mandiri mahasiswa KKN2) Faktor Penghambata. Keterbatasan waktu dan tenagab. Kurangnya alat peraga yang bisa digunakan untuk menunjang model pembelajaran yang diinginkan.

WAHYU ARIYADIF0111079Ekonomi Pembangunan

1. Bidang Kegiatan yang DipilihBerdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Ekonomi Pembangunan, mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan. Kegiatan yang dipilih adalah dengan melakukan kegiatan sosialisasi mengenai UMKM di Desa Borangan. Mahasiswa memilih kegiatan ini karena bahan-bahan yang digunakan sebagai produk UMKM banyak tersedia di Desa Borangan.Selain beberapa alasan diatas, terdapat alasan lain, yaitu kebanyakan ibu-ibu di Desa Borangan hanya mengurus rumah saja, atau menjadi ibu rumah tangga. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai1) Maksud dan Tujuana. Melatih ibu-ibu untuk dapat menjadi seorang wirausahab. Meningkatkan kesadaran ibu-ibu bahwa bahan-bahan yang digunakan sebagai produk UMKM tersedia di sekitar merekac. Membantu meningkatkan perekonomian rumah tangga ibu-ibu Desa Borangan2) SasaranIbu-ibu PKK Desa Borangan

3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjuta. Minat ibu-ibu PKK dalam berwirausaha meningkatb. Dapat menghasilkan produk UMKM yang unggul dari Desa Borangan, dalam hal ini produknya berupa emping.c. Ibu-ibu PKK di Desa Borangan menjadi punya kegiatan yang lebih menguntungkan bagi perekonomian keluarganya.4. Faktor Pendukung dan Penghambat1) Faktor Pendukunga. Ibu-ibu PKK memberikan respon positif terhadap kehadiran mahasiswa KKNb. Dukungan dari ibu-ibu PKK terhadap program mandiri mahasiswa KKN2) Faktor Penghambata. Keterbatasan waktu dan tenagab. Kurangnya alat peraga yang bisa digunakan untuk menunjang kegiatan sosialisasi

BASKORO ADI PF0111015Ekonomi Pembangunan

1. Bidang Kegiatan yang DipilihBerdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya jurusan Ekonomi Pembangunan, mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan kunjungan ke sekolah dasar. Kegiatan yang dipilih adalah dengan melakukan sosialisasi siswa SD untuk gemar dan rajin menabung. Mahasiswa memilih SD Negeri 1 Borangan dengan mempertimbangkan lokasi yang dapat dijangkau dan adanya dukungan dari sekolah yang bersangkutan.Selain beberapa alasan diatas, ditemukannya permasalahan dalam hal minat siswa untuk menabung, menjadikan mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan tersebut di SD Negeri 1 Borangan. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai1) Maksud dan Tujuana. Mengajarkan siswa untuk dapat mengelola uang dengan baikb. Mengajarkan siswa untuk hidup hematc. Memperkenalkan bahwa menabung memberikan banyak manfaat kepada siswa

2) SasaranSiswa Kelas 4 SD Negeri 1 Borangan3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjuta. Keinginan siswa untuk menabung meningkatb. Minat siswa untuk mengelola uang dengan baik dapat terlaksana4. Faktor Pendukung dan Penghambat1) Faktor Pendukunga. Siswa memberikan respon positif terhadap kehadiran mahasiswa KKNb. Dukungan dari pihak sekolah terhadap program mandiri mahasiswa KKNc. Belum pernah ada kegiatan sejenis2) Faktor Penghambata. Keterbatasan waktu dan tenagab. Kurangnya alat peraga yang bisa digunakan

FITRI IKA SURYANIG0011096Pendidikan Dokter

1. Bidang Kegiatan yang dipilihBerdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Kedokteran khususnya jurusan Pendidikan Dokter, mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatana. Senam lansiaSenam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak memberatkan, sehingga baik diterapkan pada lansia. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pra-lansia (45 tahun) dan usia lansia (65 tahun ke atas). Kegiatan senam lansia ini kami terapkan pada peserta posyandu lansia Desa Borangan. Durasi senam adalah 8 menit yang terdiri dari pemanasan, inti, dan pendinginan.b. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang benarKesehatan berawal dari kebersihan. Anak-anak rentan untuk terserang penyakit. Banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau perilaku higienis dengan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), seperti diare, tipus, dan kecacingan. Perilaku cuci tangan, terlebih cuci tangan pakai sabun merupakan sasaran penting dalam promosi kesehatan, khususnya terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk itu, kegiatan ini kami sosialisasikan kepada anak-anak SD Desa Borangan.

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapaia. Senam LansiaSenam lansia ini dimaksudkan dapat meningkatkan kebugaran tubuh lansia, mendorong jantung bekerja optimal, dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Sasaran kegiatan ini adalah peserta posyandu lansia Desa Borangan.b. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang benarSosialisasi cuci tangan yang benar dimaksudkan dapat memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang cara, manfaat, dan waktu cuci tangan yang tepat serta melatih anak-anak untuk membiasakan diri hidup sehat sejak dini sehingga tidak mudah terserang penyakit. Sasaran kegiatan ini adalah siswa SD Negeri Borangan 3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjuta. Senam LansiaKegiatan senam lansia diikuti secara antusias oleh lansia peserta posyandu Desa Borangan. Mahasiswa sebagai instruktur senam dan warga mengikuti gerakan senamnya. Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan rutin saat posyandu setiap bulan dengan gerakan-gerakan yang bervariasi.b. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang benarKegiatan penyuluhan diikuti secara antusias oleh anak-anak SD dan didukung sepenuhnya oleh kepala sekolah dan para guru. Anak-anak antusias memperagakan gerakan sesuai cotoh dari mahasiswa. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan anak-anak dapat membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar, dan setelah bermain di tempat yang kotor.4. Faktor Pendukung dan Penghambata. Senam LansiaKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh ibu bidan desa dan ibu kader. Kendala yang dihadapi antara lain, tempat senam yang kurang luas dan peralatan (sound system) bermasalah.b. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang benarKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh kepala sekolah dan para guru. Kendala yang dihadapi adalah sulit mengkondisikan siswa-siswa SD.

SITI MUTMAINAH K2311073Pendidikan Fisika

1. Bidang Kegiatan yang DipilihBerdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Fisika, mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan Bimbingan Belajar dan melakukan Kunjungan ke Sekolah Dasar. Kegiatan yang dipilih adalah dengan melakukan proses pembelajaran IPA yang unik dan menarik bagi siswa kelas III. Mahasiswa memilih SD Negeri 1 Borangan dengan mempertimbangkan lokasi yang dapat dijangkau dan adanya dukungan dari sekolah yang bersangkutan.Selain beberapa alasan diatas, ditemukannya permasalahan dalam hal kurangnya minat belajar siswa terutama IPA, menjadikan mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan tersebut di SD Negeri 1 Borangan serta adanya Bimbingan Belajar IPA. 1. Bimbingan BelajarBimbingan belajar IPA diselenggarakan setiap hari pukul 13.00-15.00 WIB, bertempat di posko KKN UNS kelompok 4, Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten. Jumlah peserta yang mengikuti bimbingan belajar sekitar 10-15 anak.2. Kunjungan Ke Sekolah DasarKunjungan ke SDN 1 Borangan diselenggarakan pada hari kamis, 14 Agustus 2014. Khususnya kelas III pada mata pembelajaran IPA. Jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 20 anak2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dan Tujuana. Meningkatkan minat belajar siswa khususnya IPAb. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap IPAc. Memperkenalkan proses pembelajaran IPA yang unik, menyenangkan dan kooperatif terhadap siswa Sasarana. Siswa Kelas III SD Negeri 1 Boranganb. Guru Kelas dan Guru yang mengampu mata pelajaran IPA3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjuta. Meningkatnya motivasi belajar siswa SDN 1 Boranganb. Meningkatnya kecintaan siswa terhadap pembelajaran IPAc. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya IPA meningkatd. Guru di SDN 1 Borangan menjadi lebih kreatif dalam menciptakan model pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa4. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukunga. Siswa memberikan respon positif terhadap kehadiran mahasiswa KKNb. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran IPAc. Dukungan dari pihak sekolah terhadap program mandiri mahasiswa KKN Faktor Penghambata. Keterbatasan waktu dan tenagab. Kurangnya alat peraga yang bisa digunakan untuk menunjang model pembelajaran yang diinginkan.c. Pengetahuan awal siswa yang masih terbatas terkait pembelajaran IPA kelas III

ERMA DWI HK2311027Pendidikan Fisika

A. Kegiatan Mandiri1. Bidang Kegiatan yang dipiliha. Bimbingan BelajarBimbingan belajar merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mencapai tiap kompetensi yang dihadapinya. Pada umumnya bimbingan belajar dilakukan seperti sekolah-sekolah yang dilakukan setiap harinya, seperti ada guru dan siswa-siswa yang berminat untuk mengikuti bimibingan ini. Akan tetapi terdapat perbedaannya yaitu waktu bimbingan belajar dilakukan diluar jam sekolah dan dilaksanakan dengan suasana yang nyaman sehinga membuat siswa-siswa menikmati pembelajaran secara menyenangkan tanpa ada rasa malu atau takut untuk bertanya. Melalui bimbingan belajar siswa-siswa diharapkan untuk lebih mampu memahami kompetensi dalam pembelajaran.Terdapat banyak anak-anak di Desa Borangan dalam masa pembelajaran. Pendidikan yang ada di Desa Borangan ada dua yaitu dua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan dua Sekolah Dasar (SD) yaitu SD N Borangan I dan SD N Borangan II. Antusias anak-anak di Desa Borangan untuk memahami suatu kompetensi cukup besar. Maka dari itu TIM Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2014 mengadakan suatu bimbingan belajar secara gratis yang bertempat di posko KKN yaitu di Dusun Mranggen. Siswa-siswa dalam bimbingan belajar berbagai macam pendidikan, mulai dari PAUD, SD dan SMP. aKegiatan umum dalam bimbingan belajar adalah tanya jawab. Siswa bertanya pada guru bimbingan belajar tentang materi atau kompetensi yang belum paham, kemudian guru bimbingan belajar menjawab dan menjelaskan materi yang ditanyakan siswa, dengan suasana yang santai. Indikator pencapaian siswa ketika siswa diberi soal mandiri dan dikerjakan dan lulus jika dinilai guru bimbingan belajar b. Kunjungan ke Sekolah Dasar (SD)Salah satu program dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kunjungan ke sekolah yang ada di Desa Borangan. Salah satunya, kunjungan ke Sekolah Dasar (SDN) Borangan I. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pengetahuan mengenai kompetensi yang ada di sekolah serta memberi pengetahuan tenang perjuangan para pahlawan bangsa.Dimana dilaksanakan kunjungan di Kelas 3, 4, 5, & 6. Dilakukan pemberian materi mengenai hari kemerdekaan RI dan peringatan Hari Pramuka. Siswa menunjukan respon positif terhadap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah tersebut. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapaia. Bimbingan Belajar Maksud dan Tujuana. Meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pembelajaran.b. Mencapai tiap kompetensi pembelajaran siswa Sasaran yang ingin DicapaiSemua anak-anak di Desa Borangan b. Kunjungan ke Sekolah Dasar Maksud dan Tujuana. Meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pembelajaran.b. Meningkatkan rasa nasionalisme pada diri siswa. Sasaran yang ingin DicapaiSiswa-siswi SDN I Borangan 3. Hasil Pencapaian dan Tindak Lanjuta. Bimbingan belajarHasil pencapaian dari bimbingan belajar ini meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Selain itu juga siswa diharapkan lebih semangat dalam belajar. Siswa diharapkan mampu belajar mandiri setelah adanya bimbingan belajar agar mendapatkan hasil yang maksimal di sekolah.b. Kunjungan ke Sekolah Dasar (SD)Hasil pencapaian dari kunjungan ke Sekolah Dasar adalah meningkatnya antusias siswa terhadap nasionalisme dengan menunjukkan sikap positif ketika TIM KKN sedang menjelaskan. Siswa diharapkan untuk selalu ada jiwa nasionalisme dalam diri siswa dan meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa.4. Faktor Pendukung dan Penghambata. Bimbingan belajar Faktor pendukung Antusias anak didik yang cukup tinggi daam pembelajaran Suasana yang santai dan nyaman dalam pembelajaran Ketersediaan tempat pembelajaran Faktor penghambat Keterbatasan buku pembelajaran Keterbatasan tenaga pengajar Keterbatasan waktub. Kunjungan ke Sekolah Dasar Faktor pendukung Didukung sepenuhnya oleh kepala sekolah, guru, dan staf karyawan SDN I Borangan Adanya waktu dan kesempatan Faktor penghambat Kurangnya koordinasi antar mahasiswa dengan pihak sekolah

RANIKA LESTARIK1511042Pendidikan Teknik Bangunan

1. Bidang Kegiatan yang DipilihBerdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Pendidikan Teknik Bangunan, sehubungan tidak ada Sekolah Menengah Kejuruan di desa Borangan, mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan kunjungan ke sekolah dasar. Kegiatan yang dipilih adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang menarik yang mungkin belum pernah dilaksanakan di sekolah dasar tersebut. Mahasiswa memilih SD Negeri Borangan 1 dengan mempertimbangkan lokasi yang dapat dijangkau dan adanya dukungan dari sekolah yang bersangkutan.Selain beberapa alasan diatas, ditemukannya permasalahan dalam hal minat belajar siswa terutama Matematika, menjadikan mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan tersebut di SD Negeri Borangan 1. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dan Tujuana. Meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran khususnya Matematikab. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Matematikac. Memperkenalkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan kooperatif terhadap siswa Sasarana. Siswa Kelas 4 SD Negeri Borangan 1b. Guru Kelas dan Guru yang mengampu mata pelajaran Matematika3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjuta. Kecintaan siswa terhadap Matematika meningkatb. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya Matematika meningkatc. Guru di SD Borangan 1 menjadi lebih kreatif dalam menciptakan model pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa4. Faktor Pendukung dan Penghambat1) Faktor Pendukunga. Siswa memberikan respon positif terhadap kehadiran mahasiswa KKNb. Dukungan dari pihak sekolah terhadap program mandiri mahasiswa KKN2) Faktor Penghambata. Keterbatasan waktu dan tenagab. Kurangnya alat peraga yang bisa digunakan untuk menunjang model pembelajaran yang diinginkan

ZULLAIKA TIPE N HE0011348Ilmu Hukum

1. Bidang Kegiatan yang DipilihPenanaman Budaya Anti Korupsi Terhadap Siswa SD Sebagai Sarana Preventif Pemberantasan KKN (Kolusi, Korupsi Dan Nepotisme)Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu program pengabdian diri mahasiswa dalam masyarakat yang bertujuan untuk mengenal lingkungan sosial dimana dengan hal tersebut akan menumbuhkan sikap mahasiswa yang kritis terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul di masyarakat. Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata yang melibatkan mahasiswa untuk turun langsung di lapangan yaitu masyarakat, maka diharapkan masyarakat tersebut menjadi lebih maju dan sejahtera. Kemajuan tersebut diantaranya yaitu menanamkan mental antikorupsi dimana korupsi sebagai salah satu faktor utama penghambat kemajuan suatu masyarakat. Siswa SD sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki suatu nilai pembelajaran sikap antikorupsi sejak dini. Desa Borangan dimana jumlah anak-anak yang berpendidikan dasar cukup banyak menjadikan mahasiswa mencoba mengadakan kegiatan untuk menanamkan budaya anti korupsi terhadap siswa SD tersebut. Berdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Hukum, kegiatan ini relevan untuk diadakan karena menanamkan budaya anti korupsi sejak dini merupakan langkah preventif sebagai usaha pemberantasan korupsi. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan dua Sekolah Dasar (SD) yang berada di desa Borangan yaitu SDN Borangan I dan SDN Borangan II. Memberikan pengertian dari Korupsi dan dampak yang ditimbulkan kepada para siswa dengan metode yang menyenangkan dan mudah ditangkap menjadikan siswa antusias dalam kegiatan ini. Ditengah kegiatan kami juga melakukan ice breaking untuk memecahkan suasana dan memberikan hadiah kepada siswa yang berani tampil didepan. Cara tersebut disamping agar siswa lebih mudah memahami dari tujuan kami, namun juga bertujuan bahwa lembaga pendidikan mengajarkan bagaimana menumbuhkan nilai moral yang baik.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai Maksud dan Tujuana. Menumbuhkan pemahaman sikap antikorupsi kepada siswa SDb. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya budaya anti korupsi dan dampak yang ditimbulkan dari korupsic. Menjadikan Desa Borangan sebagai desa maju yang bebas dari korupsi SasaranSiswa SD di Desa Borangan3. Hasil yang dicapai dan Tindak LanjutHasil pencapaian dari kegiatan ini menjadikan siswa mengerti arti kejujuran dan menerapkannya. Siswa lebih berani berkompetensi dengan tampil didepan untuk menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah. Selain itu siswa lebih peduli dengan teman-teman disekitarnya dimana hal tersebut penting untuk menumbuhkan moral yang baik bagi mereka.Untuk tindak lanjutnya, diharapkan tenaga pengajar memberikan pengetahuan lebih mengenai permasalahan dimasyarakat kepada siswa dengan materi yang ringan dan mudah diterima tiap bulan atau tiap minggunya, selain itu diharapkan sekolah dapat membuat Kantin Kejujuran yang sederhana sebagai wujud nyata dari pembelajaran sikap antikorupsi.4. Faktor Pendukung dan Penghambat a. Faktor Pendukung Antusias siswa SD yang tinggi Kondisi tempat lembaga pendidikan yang memadai Tersedianya alat dan bahan yang digunakan untuk penunjang kegiatan Dukungan dari pihak-pihak terkait seperti aparatur daerah dan guru dari SD yang bersangkutan.b. Faktor Penghambat Adanya keterbatasan waktu

ZULI ASTRIAI0111112Teknik Sipil

1. Bidang Kegiatan yang DipilihBerdasarkan bidang keahlian mahasiswa Fakultas Teknik khususnya Teknik Sipil, mahasiswa memilih untuk melakukan kegiatan Pendampingan Pengaspalan Jalan yang diselenggarakan pada 10 Agustus 2014. Kegiatan yang dipilih adalah dengan melakukan proses pendampingan dalam kegiatan pengaspalan jalan yang dilaksanakan di Desa Borangan..Adapun beberapa permasalahan dalam pendampingan pengaspalan ini, dan salah satunya karena kurangnya pengetahuan akan pengaspalan jalan dari masyarakat sekitar. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dan Tujuana. Memberikan pengetahuan tentang pengaspalan jalanb. Membantu kelancaran dalam proses pengaspalan jalan SasaranMasyarakat Desa Borangan3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjuta. Terlaksananya proses pengaspalan yang lancarb. Masyarakat dapat sedikit mengetahui bagaimana proses pengaspalan yang baik 4. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukunga. Masyarakat memberikan respon yang positif b. Masyarakat aktif dalam proses pendampingan pengaspalanc. Dukungan dari pihak-pihak Desa Borangan Faktor Penghambata. Keterbatasan waktu dan informanb. Kurangnya pengetahuan dari masyarakat tentang dunia sipil

B. KEGIATAN KELOMPOK1. Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Ternak Untuk Pembuatan Pupuk Organika. Latar BelakangKegiatan pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama di desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo. Selain tembakau, hasil pertanian utama didesa ini adalah padi, dan holtikultura. Tetapi desa ini beberapa saat yang lalu dikatakan sebagai salah satu desa pengguna pupuk kimia terbesar dalam pertanian. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kondisi tanah dan kualitas beras yang dihasilkan. Keunggulan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia adalah dari segi kesuburan tanah, kualitas hasil panen, dan biaya yang diperlukan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang tidak merusak kesuburan tanah pertanian dan tidak mematikan jasad renik yang ada didalam tanah, tidak seperti pupuk kimia yang akan merusak kesuburan tanah apabila digunakan secara terus menerus. Keunggulan lainnya dari penggunaan pupuk organik adalah kualitas hasil panen petani yang jauh lebih baik dibandingkan ketika menggunakan pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik akan menekan biaya produksi karena bahan baku pembuatan pupuk organik menggunakan limbah ternak yang dimiliki oleh petani itu sendiri.Namun, masyarakat desa Borangan sendiri kurang mempedulikan masalah tersebut karena kurangnya pengetahuan mereka terhadap dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Maka dari itu, perlu diadakan penyuluhan mengenai pengurangan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik, serta cara pembuatannya dengan memanfaatkan limbah ternak dan daun sisa panen disekitar lingkungan petani, agar hasil pertanian yang dihasilkan petani Desa Borangan memiliki kualitas yang baik serta dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Borangan.b. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutKegiatan penyuluhan pembuataan pupuk ini diikuti secara antusias oleh warga Desa Borangan yang berprofesi sebagai petani. Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu rumah petani yang bernama Bapak Haryanto, dengan mendatangkan narasumber dari PPL Delanggu yaitu Bapak Hartono yang merupakan praktisi pembuat pupuk organik dan pembina desa penghasil beras organik di daerah Karanganom, Klaten. Penyuluhan pembuatan pupuk dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada hari Minggu 10 Agustus dan Senin 11 Agustus 2014. Adapun kepanitiaan kegiatan adalah sebagai berikut :Ketua Panitia : Baskoro Adi PSekretaris : Siti MuthmainahKonsumsi : Ranika LestariPerlengkapan : Wahyu AriyadiPublikasi & Dokumentasi : Adi SetyaningtyasPupuk yang dihasilkan dari kegiatan ini ada dua macam, yaitu pupuk cair yang berasal dari urin sapi dan pupuk padat yang dibuat dari kotoran sapi. Selanjutnya, dari penyuluhan ini diharapkan petani mampu secara mandiri memproduksi pupuk organik dengan memanfaatkan limbah ternak yang mereka miliki, selain itu dengan memproduksi pupuk organik secara mandiridiharapkan petani mampu menekan biaya produksi dan dapat meningkatkan penghasilan dari hasil pertanian mereka.c. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/Dinas/InstansiKegiatan Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Ternak untuk Pembuatan Pupuk Organik ini dilaksanakan atas kerjasama antara mahasiswa KKN UNS dengan Bapak Hartono dari PPL Delanggu, Kelompok Tani Desa Borangan dan difasilitasi oleh Perangkat Desa Borangan. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 40 peserta dari 3 kelompok tani di Desa Borangan, yaitu : Rukun Tani, Rumpun Tani, dan Manunggal Tani.

2. Penyuluhan Penanggulangan Bencana Alam oleh Taganaa. Latar BelakangGunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Letaknya yang berada di sebelah utara Desa Borangan, mengakibatkan Desa Borangan menjadi salah satu daerah yang cukup rawan bencana alam. Desa ini dilewati oleh sungai yang cukup besar, yaitu Kali Woro. Apabila Gunung Merapi meletus, Kali Woro menjadi salah satu sungai yang dilewati aliran lahar dingin dari Gunung Merapi. Maka dari itu, penyuluhan tentang penanggulangan bencana alam ini dirasa perlu bagi masyarakat Desa Borangan untuk menambah pengetahuan mereka tentang penanggulangan bencana alam. b. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutKegiatan penyuluhan penanggulangan bencana alam ini diikuti secara antusias oleh muda-mudi Desa Borangan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 23 Juli 2014 pukul 15.30-17.00. Pemateri adalah mas Jaenardi dari TAGANA Klaten. Materi dari kegiatan penyuluhan ini berisi tentang pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat dan pemulihan pasca bencana. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan muda-mudi Desa Borangan agar lebih tanggap dalam menghadapai bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat berjalan secara rutin dengan pelatihan-pelatihan langsung di lapangan.c. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/DinasKegiatan penyuluhan ini terlaksana berkat kerja sama dari KKN UNS dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Klaten dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Kegiatan ini juga disambut antusias oleh muda-mudi Desa Borangan selaku obyek dari kegiatan penyuluhan ini.

3. Posyandu Balita dan Posyandu Lansiaa. Latar Belakang Posyandu BalitaPosyandu balita merupakan kegiatan wajib dan rutin yang diselenggarakan oleh pemerintah guna meningkatkan kesehatan ibu dan balita. Kegiatan kesehatan secara preventif dan edukatif melalui posyandu, akan memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan status kesehatan dan gizi anak. Penimbangan yang dilakukan di posyandu merupakan instrumen awal penilaian status gizi balita. Posyandu balita di desa Borangan telah dilaksanakan secara rutin tiap bulan oleh ibu bidan dibantu ibu kader posyandu. Dalam posyandu balita dilaksanakan penimbangan berat badan, pencatatan dalam KMS, evaluasi kesehatan balita, dan pemberian makanan tambahan. Dalam kegiatan ini kami turut serta memberikan penyuluhan tentang manfaat ASI. Posyandu LansiaPeningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya pada bidang kesehatan berkorelasi positif dengan meningkatnya usia harapan masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah lanjut usia (lansia) setiap tahunnya. Isu sentral masalah kependudukan yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya lansia yang dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor, antara lain konsumsi makanan dan gizi, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan serta pengakuan masyarakat bahwa mereka masih mempunyai kemampuan bekerja dan pendapatan dari pensiunan yang masih rendah. Kondisi yang demikian menyebabkan masih rendahnya derajat kesehatan lansia. Permasalahan penduduk lansia perlu ditangani dengan strategi antara lain pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bersama-sama dengan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ditempuh pada posyandu lansia. Dalam kegiatan posyandu dilaksanakan penimbangan berat badan, pengecekan tekanan darah, dan konsultasi kesehatan dengan petugas kesehatan. Kami berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan memberikan penyuluhan tentang penyakit yang biasa dialami lansia dan senam lansia.

b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Posyandu BalitaKegiatan posyandu ini diikuti secara antusias oleh ibu dan balita warga Desa Borangan. Kegiatan posyandu dilaksanakan rutin setiap Bulan. Dukuh Tempel dilaksanakan pada tanggal 14, Dukuh Candirejo tanggal 15, dan Dukuh Borangan tanggal 16. Adapun kepanitiaan kegiatan posyandu adalah sebagai berikut : Ketua Panitia : Fitri Ika Suryani Sekretaris : Siti Mutmainah Konsumsi : Ranika Lestari Perlengkapan : Wahyu Ariyadi Publikasi & Dokumentasi : Adi SetyaningtyasBalita ditimbang berat badannya dan dicatat dalam KMS serta diberikan makanan tambahan. Kami turut serta memberikan penyuluhan tentang manfaat ASI. Kegiatan posyandu ini diharapkan dapat berjalan rutin dan setiap pertemuan diharapkan ada penyuluhan tentang kesehatan balita agar para ibu mengerti kebutuhan balita sehingga balita dapat tumbuh kembang secara sehat. Posyandu LansiaKegiatan posyandu lansia ini diikuti secara antusias oleh lansia Desa Borangan. Kegiatan posyandu dilaksanakan rutin setiap Bulan. Dukuh Tempel dilaksanakan pada tanggal 14, Dukuh Candirejo tanggal 15, dan Dukuh Borangan tanggal 16. Dalam kegiatan ini mahasiswa membantu berpartisipasi dengan turut serta melakukan pengukuran tekanan darah, memberikan penyuluhan tentang penyakit yang biasa dialami lansia, dan senam lansia. Kegiatan posyandu ini diharapkan dapat terus berjalan secara rutin. Tidak hanya penimbangan berat badan dan pengukuran tensi, diharapkan penyuluhan kesehatan lansia dan senam lansia juga berjalan rutin dalam posyandu sehingga taraf kesehatan lansia dapat meningkat.c. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi Posyandu BalitaKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Ibu Heriyanti selaku bidan Desa Borangan dan ibu kader posyandu. Kegiatan ini juga disambut antusias oleh masyarakat serta para ibu dan balita peserta posyandu. Posyandu LansiaKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Ibu Heriyanti selaku bidan Desa Borangan dan ibu kader posyandu. Kegiatan ini juga disambut antusias oleh masyarakat serta para lansia peserta posyandu.

4. Pembinaan TPA dan Lomba Santri TPAa. Latar Belakang Pembinaan TPA (Taman Pendidikan Al-quran)TPA merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh setiap masjid dan mushola di wilayah Desa Borangan. Kegiatan ini dilakukan guna membina dan membentuk karakter dan kepribadian anak, baik dalam hal spiritual maupun dalam hal perkembangan diri anak. Pada Bulan Ramadan, TPA dilakukan setiap hari sedangkan diluar Ramadan, TPA dilakukan pada hari-hari tertentu sesuai jadwal TPA masing-masing. Kegiatan TPA ini meliputi kegiatan pembinaan cara membaca iqro dan alquran secara baik dan benar, pembinaan cara wudhu, shalat dan adzan yang benar, serta pembelajaran yg kreatif yang dapat meningkatkan kreatifitas anak yakni permainan, hafalan dan nyanyian islami. Melalui kegiatan ini akan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kualitas kepribaadian anak melalui pendidikan spiritual sejak dini. Dalam Kegiatan ini diawali dengan shalat ashar berjamaah di masjid, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan dengan membaca doa, selanjutnya siswa berbaris untuk disimak bacaan iqro atau al-quran sesuai tingkatannya. Setelah selesai, kemudian anak diajarkan untuk kegiatan inti yang diisi dengan kegiatan permainan, hafalan, nyanyian atau pembelajaran wudhu, shalat dan adzan. Diakhir kegiatan diadakan buka bersama dan shalat maghrib berjamaah. Sasaran Kegiatan ini adalah seluruh TPA di wilayah Desa Borangan yang meliputi : TPA Al-Ikhsan Tempel, TPA As-salam, TPA Sholihin Mranggen, TPA Masjid Pungkruk, TPA Borangan, dan TPA Candirejo Lomba Santri TPALomba santri TPA diselenggarakan untuk meningkatkan motivasi anak dalam menuntut ilmu dan mengikuti kegiatan TPA, meningkatkan kualitas perkembangan diri anak khususnya dalam hal spiritual serta meningkatkan ukhuwah antar anak. Kegiatan ini terdiri dari Lomba Wudhu dan Shalat, Lomba Adzan, dan Lomba Membaca Al-quran (Tilawah). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri TPA. Masing-masing lomba diambil 3 juara, yakni juara 1, juara 2, dan juara 3.b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Pembinaan TPAKegiatan posyandu ini diikuti secara antusias anak-anak santri TPA di wilayah Desa Borangan. Adapun kepanitiaan kegiatan ini adalah : Ketua Panitia : Siti Mutmainah Sekretaris : Erma Dwi H Konsumsi : Zullaika Tipe Nur H Perlengkapan : Baskoro Adi Prakoso Publikasi & Dokumentasi : Zuli AstriaAnak-anak diajarkan cara membaca al-quran yang baik dan benar, cara wudhu, shalat dan adzan serta kegiatan permainan edukatif, hafalan dan nyanyian islami. Pembinaan dilakukan oleh Ustad Ustdzah pembina TPA serta seluruh mahasiswa KKN Desa Borangan. Kegiatan TPA ini diharapkan dapat berjalan rutin sebagai upaya pembentukan karakter dan kepribadian anak yang baik khususnya dalam hal spiritual, serta dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak-anak di wilayah Desa Borangan. Lomba Santri TPAKegiatan lomba santri TPA diikuti oleh anak-anak santri TPA di wilayah Desa Borangan. Dalam kegiatan ini mahasiswa membantu berpartisipasi dengan turut serta melakukan serta menjadi panitia dan juri penilai dalam lomba santri TPA. Kegiatan lomba santri TPA ini diharapkan dapat terus berjalan secara rutin dalam periode waktu tertentu, diharapkan dengan kegiatan ini untuk meningkatkan motivasi anak dalam menuntut ilmu dan mengikuti kegiatan TPA, meningkatkan kualitas perkembangan diri anak khususnya dalam hal spiritual serta meningkatkan ukhuwah antar anak. c. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi Pembinaan TPAKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Takmir masjid dan mushola, pemerintah Desa, orang tua santri serta masyarakat secara umum. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak di Desa Borangan di masjid atau mushola di dusun masing-masing. Lomba Santri TPAKegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Takmir masjid dan mushola, pemerintah Desa, orang tua santri serta masyarakat secara umum. Kegiatan ini juga disambut antusias oleh anak-anak diseluruh TPA, terlihat dari besarnya partisipasi dalam mengikuti lomba.

5. Kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)a. Latar BelakangUsaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha rumahan yang dilakukan untuk menopang keberlangsungan kehidupan masyarakat, atau usaha yang tidak memerlukan modal yang besar sehingga bisa dilakukan oleh masyarakat dengan keadaan ekonomi menengah kebawah. Di desa Borangan terdapat Perkumpulan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang beranggotakan ibu-ibu yang berada di desa Borangan. Maka dari itu TIM KKN UNS mengadakan kegiatan UMKM pada : Hari, Tanggal : Minggu, 20 Juli 2014 Pukul: 09.00 Tempat: Rumah Bpk. Haryanto Dusun Mranggen, Borangan, Manisrenggo, Klaten Peserta: Ibu-Ibu PKK Desa Borangan Kegiatan yang dipilih:1) Sosialisasi pembuatan emping aneka rasa (rasa asam manis, rasa pasta buah).2) Sosialisasi pembuatan bronis kukus. Kepanitiaan:1) Ketua:Erma Dwi Hastiningrum2) Sekretaris: 1. Fitri Ika Suryani 2. Ranika Lestari3) Bendahara: Zuli Astria4) Sie. Acara : Adi Setyaningtyas5) Sie. Dokumentasi: Zullaika Tipe N H6) Sie. Perlengkapan : 1. Baskoro Adi Prakoso 2. Wahyu AriadiKegiatan berupa sosialisasi pembuatan makanan serta praktek cara pembuatan makanan tersebut sebagai usaha untuk mengembangkan ekonomi masyarakat dengan memproduksi hasil sosialisasi. Rasa antusias para ibu-ibu PKK sangat tinggi yang ditunjukkan dengan banyaknya ibu-ibu PKK yang hadir dalam kegiatan UMKM yang diaakan oleh TIM KN UNS. Dilakukan sesi tanya jawab bagi ibu-ibu yang belum paham akan cara pembuatan makanan tersebut yang kemudian dijawab oleh TIM KKN UNS.b. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHasil yang dicapai dalam kegiatan UMKM ini adalah : Meningkatkanya pemahaman ibu-ibu PKK tentang pembuatan emping aneka rasa Meningkatkanya pemahaman ibu-ibu PKK tentang pembuatan bronis kukus.Tindak Lanjut kegiatan UMKM adalah ibu-ibu PKK diharapkan masyarakat ma,pu menerapkan ilmu yang didapat dari sosialisasi kegiatan UMKM serta dapat mengembangkan menjadi usaha rumahan sebagai usaha untuk menngkatkan ekonomi masyarakat.c. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi.Partisipasi masyarakat didukung sepenuhnya oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti Ibu Munaroh sebagai Ibu Lurah dan ketua ibu-ibu PKK desan Borangan Bapak Ibu Haryanto sebagai pemilik rumah Ibu Mantep sebagai ketua ibu-ibu PKK dusun MranggenSelain dukungan dari tokoh masyarakat, acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan pembicara yaitu Ibu Aryani dan Ibu Tutik.

6. Kegiatan lomba menyambut Hari Kemerdekaan Indonesiaa. Latar BelakangTanggal 17 Agustus merupakan hari yang istimewa bagi bangsa Indonesia, dimana hari tersebut Indonesia memperingati hari Kemerdekaannya. Oleh karena itu, tanggal 17 Agustus disambut dengan meriah oleh seluruh warga Indonesia, tidak terkecuali warga Desa Borangan, kecamatan Manisrenggo. Kemeriahan tersebut dilakukan dengan mengadakan berbagai acara untuk memperingati hari kemerdekaan, seperti upacara bendera dan kegiatan lomba untuk anak-anak di Desa Borangan.Kegiatan perlombaan tersebut dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengajarkan arti nasionalisme, kerja sama dan rasa tanggung jawab di kalangan remaja dan anak-anak didesa Borangan. Sehubungan dengan hal tersebut, TIM KKN UNS mengadakan ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pada: Hari, tanggal: Minggu, 17 Agustus 2014 Tempat: Halaman rumah Pak Wiryo Dusun Mranggen, Desa Borangan Peserta: anak-anak, remaja dan ibu-ibu dusun Mranggen Kegiatan Lomba yang dilaksanakan:1) Kategori anak-anaka. Lomba kepruk kendilb. Lomba makan kerupukc. Lomba mencari koin dibuah semangkad. Lomba balap karunge. Lomba memasukkan pensil dalam botolf. Lomba giring balon kedalam gawangg. Lomba mengisi air ke dalam peralon2) Kategori remaja dan dewasaa. Lomba merias wajah wanitab. Lomba gendong tenggokc. Lomba membawa air yang berada di nampan3) Kategori regua. Lomba Voli airb. Lomba sepak bola dengan memakai dasterc. Lomba memanjat batang pisangd. Lomba tarik tambang Kepanitiaan1) KetuaPelaksana: Baskoro Adi Prakoso2) Sekretaris: 1. Siti Mutmainah2. Fitri Ika Suryani3) Bendahara: Zuli Astria4) Sie. Acara: Zullaika Tipe Nurhidayah5) Sie. Dokumentasi: Erma Dwi Hastiningrum6) Sie. Perlengkapan: 1. Wahyu Ariyadi2. Adi Setyaningtyas3. Ranika Lestarib. Hasil yang dicapai dan tindak lanjutHasil pencapaian dari kegiatan ini menjadikan warga desa lebih mengerti arti kerjasama antar kelompok. Warga lebih berani dalam berkompetisi dengan lomba dengen mencoba memenangkan pertandingan tersebut untuk merebutkan hadiah. Selain itu dengan semangat nasionalisme juga terwujud, hal ini terlihat saat warga mengikuti upacara bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan semangat dan hikmat.Selanjutnya, diharapakan lomba-lomba pada Hari Kemerdekaan di Desa Borangan tetap diadakan setiap tahunnya dengan membuat kegiatan lomba yang lebih kreatif serta mengandung nilai-nilai kebaikan didalamnya. Selain itu, diharapkan semua warga dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini agar manfaat ataupun tujuan yang hendak dicapai dapat dirasakan oleh semua warga desa Borangan.c. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/ Dinas/ InstansiKegiatan Lomba Hari Kemerdekaan Indonesia di dusun Mrenggen diikuti oleh sebagian besar warga. Tokoh perangkat desa juga turut berpatisipasi dalam kegiatan ini seperti Pak Pitoyo sebagai Lurah desa Borangan, Forum Pemuda desa Mranggen dan Pak Wiryo sebagai pemilik tempat dilaksanakannya kegiatan

BAB IIIPENUTUP

A. SimpulanKegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa memberikan keterampilan untuk hidup bermasyarakat. Melalui KKN di Desa Borangan, mahasiswa memperoleh banyak pengalaman baik yang berhubungan dengan bidang keahlian masing-masing mahasiswa maupun kegiatan sosial di masyarakat. KKN mengajarkan mahasiswa untuk mengamalkan pengetahuan yang mereka dapatkan dibangku perkuliahan untuk memecahkan permasalahan yang muncul di masyarakat tempat tinggal mahasiswa selama mengikuti KKN. Sampai akhir masa KKN, mahasiswa mampu melaksanakan setiap rencana kegiatan dengan baik dan diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan yang muncul di Desa Borangan. Selain melaksanakan program kegiatan kelompok yang sudah direncanakan, mahasiswa juga mampu membantu warga dengan memanfaatkan bidang keahlian yang mereka miliki melalui kegiatan mandiri yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa. Setelah berakhirnya masa KKN, diharapkan program yang telah terlaksana dapat terus berjalan dan memberikan perubahan positif terhadap berlangsungnya kehidupan masyarakat di Desa Borangan.

B. Saran1) Kuliah kerja nyata (KKN) sebaiknya mempertimbangkan luas desa lokasi KKN agar program KKN dapat dilaksanakan secara menyeluruh.2) Koordinasi dengan desa lokasi KKN sebaiknya ditingkatkan agar pelaksanaan program dapat lebih maksimal