Upload
duongnguyet
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LAPORAN KINERJAPPPPTK BMTI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin
dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) berhasil menyelesaikan
penyusunan laporan kinerja tahun dengan tepat waktu. 2018
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah telah mengamanatkan kepada setiap
instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja setiap
tahun.
Laporan ini menyajikan informasi kinerja atas pencapaian
sasaran strategis indikator kinerjanya sebagaimana beserta
tertuang dalam Perjanjian Kinerja tahun PPPPTK BMTI 2018
PPPPTK BMTI 2018 2 (dua) pada tahun menetapkan
sasaran dan indikator kinerja. Secara umum 3 (tiga) PPPPTK BMTI
telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan
dalam perjanjian kinerja.
Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun
masih banyak permasalahan yang perlu diselesaikan di tahun
mendatang. Permasalahan tersebut diantaranya terjadinya
beberapa kali revisi pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dan Sasaran tidak berubah sementara Anggaran
mengalami penurunan . Dengan dukungan dan keterlibatan
seluruh pemangku kepentingan, diharapkan permasalahan yang
dihadapi tersebut dapat segera terselesaikan.
Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan
gambaran objektif tentang kinerja yang dihasilkan PPPPTK BMTI
pada tahun Semoga laporan kinerja ini bermanfaat sebagai 2018.
bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan anggaran,
perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan serta
peningkatan kinerja di tahun mendatang.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya laporan kinerja PPPPTK
BMTI 2018pada tahun
Cimahi, 2 Januari 2019
Kepala PPPPTK BMTI,
Drs. Marthen Katte Patiung, M.M.
NIP 19590416 198603 1 002
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB IV PENUTUP
A. Gambaran UmumB. Dasar HukumC. Tugas dan Fungsi serta Struktur OrganisasiD. Isu-isu Strategis/Permasalahan
A. Capaian Kinerja OrganisasiB. Realisasi AnggaranC. Capaian Kinerja Lainnya
01
11
15
43
IKHTISAR EKSEKUTIF
aporan kinerja PPPPTK BMTI Tahun 2018 menyajikan tingkat pencapaian satu sasaran
Lstrategis dengan dua indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
tahun 2018. Uraian tingkat ketercapaian dan ketidakcapaian indikator lebih detail
diuraikan pada Bab III.
Secara umum, capaian kinerjanya dari Sasaran Strategis “Meningkatnya kompetensi guru
dan tenaga pendidikan sesuai bidangnya” adalah sebagai berikut.
Kinerja KeuanganPPPPTK BMTI
99,95%
80.000
0
40.000
60.000
20.000
100.000
120.000
4.721 3.398 3.638 3.869 4.159
TREN
68.380
77.454
107.924
2015 2016 2017 2018
Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
Jumlah guru yang meningkatkompetensi bidangnya
Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensi bidangnya
Target Realisasi
5.000
0
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
175 290
29.650 30.470
4 Kendala geografis daerah, misalnya tempat peserta sangat jauh dengan tempat pelatihan
5 Informasi pemanggilan tidak sampai ke peserta, dikarenakan ada kendala jaringan internet
6 Peserta pelatihan sudah mutasi Jabatan (tidak lagi menjadi guru atau pindah pekerjaan lain)
7 Peserta Pelatihan sudah pensiun/sudah meninggal
8 Terbatasnya jumlah guru di sekolah yang bersangkutan sehingga ketika dipanggil tidak bisa semua meninggalkan sekolah
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan/kendala yang muncul antara lain :
Peserta yang dipilih untuk menjadi sasaran adalah yang sudah mempunyai nomor identitas UKG
Data peserta, khususnya untuk Diklat Kurikulum 2013, sebelum pelaksanaan diklat sudah di sortir sehingga didapatkan data yang up to date
Peserta yang dipilih untuk mengikuti peningkatan kompetensi adalah yang sesuai dengan bidang kompetensi keahliannya
Kegiatan dilaksanakan dekat dengan tempat asal peserta dengan didukung oleh anggaran yang memadai
Untuk peserta yang lokasinya terkendala jaringan internet, dikirim kurir khusus dari dinas pendidikan setempat untuk menyampaikan surat pemanggilan ke yang bersangkutan.
Beberapa permasalahan/kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian target antara lain:
1 Peserta peningkatan kompetensi tidak terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
2 Data peserta peningkatan kompetensi jumlahnya tidak up to date, sehingga capaian keluaran berkurang banyak dari target keluaran
3 Mata pelajaran/kompetensi keahlian peserta peningkatan kompetensi tidak sama dengan mata pelajaran/kompetensi keahlian UKG
BAB 1 PENDAHULUAN
B. DASAR HUKUM
A. GAMBARAN UMUM
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
D. ISU-ISU STRATEGIS/ PERMASALAHAN
1. Sejarah PPPPTK BMTI2. Kedudukan PPPPTK BMTI3. Kondisi SDM PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri4. Bidang Garapan dan Wilayah Mitra SMK
1. Tugas Pokok dan Fungsi2. Struktur Organisasi
1
A GAMBARAN UMUM
1. Sejarah PPPPTK BMTI
Cikal bakal PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri Bandung adalah STM Instruktor (ex
SGPT) yang diselenggarakan oleh Proyek Peningkatan Mutu Pengajaran (PMPT) di Jalan
Dr. Rum nomor 9 Bandung yang pada waktu itu dimaksudkan untuk mendukung program
peningkatan mutu guru teknik pada proyek STM Pembangunan dan BLPT.
Melalui bantuan tenaga ahli Australia (1972-1975), dirumuskan satu bentuk kelembagaan
yang disebut Technical Teacher Upgrading Centre, yang disingkat TTUC. Sejak tahun
1975/1976, kegiatan-kegiatan penataran telah mulai melembaga di TTUC.
Seiring dengan dampak positif dari peran TTUC terhadap pengembangan kemampuan
guru, maka pada tahun 1978 diterbitkan Surat Keputusan Nomor 0205/0/1978 tentang
kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG)
Teknologi Bandung, bersamaan dengan PPPG yang lain. Operasional PPPG Teknologi
Bandung secara efektif dimulai pada tahun 1980.
Berkembangnya tuntutan peningkatan mutu pendidikan kejuruan maka dikembangkan
program penataran guru STM dalam bentuk Program Diploma III Guru Kejuruan (1982).
Misi program ini adalah menciptakan guru STM menjadi guru profesional. Sebagai bagian
dari upaya memantapkan organisasi dan manajemen, PPPG Teknologi Bandung dituntut
untuk menyajikan program dan manajemen yang berkualitas profesional.
Pada tahun 1986, kampus PPPG Teknologi Bandung dipindahkan dari Jl. Dr. Rum nomor 9
Bandung, ke Desa Ciwaruga Cimahi. Pada tanggal 14 Agustus tahun 1990 diterbitkan SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor: 0529/0/1990, yang menuntut diadakannya
perampingan organisasi sekaligus diikuti dengan pengembangan kebijakan strategis,
yakni pengakuan terhadap fungsi dan peranan PPPG Teknologi Bandung sebagi Pusat
Pengembangan Pendidikan Teknik. Ini berarti semakin terbukanya peluang PPPG
Teknologi Bandung melakukan program pengembangan sebagai sub sistem yang sangat
vital bagi pembangunan pendidikan menengah teknologi di Indonesia.
Perjalanan dan eksistensi PPPG Teknologi Bandung semakin membawa manfaat positif
bagi pembangunan pendidikan teknologi kejuruan di Indonesia. Lembaga ini menjadi
think-tank bagi Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kekuatan kerja sama kelembagaan intra dan antar institusi luar dan dalam negeri serta
kemitraan dan jaringan kerja dengan industri berskala nasional dan internasional, turut
membentuk citra lembaga ini. Hal inilah yang membawa pengakuan terhadap eksistensi
PPPG Teknologi Bandung sebagai “kawah candradimuka” dan the centre of excellence
pendidikan teknologi kejuruan di Indonesia.
2
Budaya, etos kerja, kebersamaan, kreativitas, dan inovasi telah terbentuk serta menjiwai
pada setiap insan (pimpinan lembaga, pengajar, staf administrasi, teknisi, dan layanan
teknis), sehingga membentuk suatu kesatuan yang selaras (sinergi) antara semangat dan
tanggung jawab kerja yang tinggi.
Sejalan dengan berakhirnya program reguler Diploma III Guru Kejuruan pada tahun 1992,
peran PPPG Teknologi beralih fungsi untuk melaksanakan pelatihan kompetensi yang
rancangan dan pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dunia pendidikan dan
industri. Hal ini menuntut perubahan layanan, strategi kerja yang lebih dinamis, dan
fleksibel sehingga memberikan pengaruh PPPG Teknologi tumbuh menjadi lebih matang
yang membawa keberhasilan untuk membangun jaringan kerja sama pada tataran
nasional dan internasional.
Perubahan struktur organisasi tata kerja (SOTK) Depdiknas berdampak pada perubahan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pada PPPG seluruh Indonesia. Dengan diberlakukannya Permendiknas Nomor 8 tahun 2007 Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi berubah nama dan fungsi menjadi Pusat Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI). Melengkapi perubahan tersebut, diterbitkan Permendiknas Nomor 50 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Perubahan-perubahan tersebut meningkatkan peran PPPPTK BMTI tidak hanya memberikan layanan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tetapi juga memberikan layanan kepada setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam mengembangkan dan memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan dalam bidang kejuruan, teknologi, dan sains.
2. Kedudukan PPPPTK BMTI
PPPPTK BMTI adalah unit pelaksana teknis di bawah Direktorta Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen GTK) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di bidang
pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, beralamat di
Jalan Pasantren Km 2 Cibabat, Cimahi 40513. Lembaga ini didirikan pada tahun 1978.
Organisasi dan tata kerjanya diatur berdasarkan Surat Keputusan Menteri dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional, yaitu:
a. Permendiknas No. 8 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
b. Permendiknas Nomor 50 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2015, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (PPPPTK).
Dalam operasionalisasinya, lembaga ini mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya
kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
PPPPTK BMTI dipimpin oleh Kepala Pusat (eselon 2B); dibantu oleh Kepala Bagian Umum (eselon 3) yang membawahi Kepala Subbagian Perencanaan dan Penganggaran (eselon 4), Kepala Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian (eselon 4), Kepala Subbagian Tata
3
Usaha dan Rumah Tangga; Kepala Bidang Program dan Informasi (eselon 3), yang membawahi Kepala Seksi Program (eselon 4) dan Kepala Seksi Data dan Informasi (eselon 4). Kepala Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi (eselon 3) yang membawahi Kepala Seksi Penyelenggaraan, dan Kepala Seksi Evaluasi (eselon 4).
3. Kondisi SDM PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi PPPPTK BMTI, yaitu melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidikan dan tenaga kependidikan di Bidang Mesin dan Teknik Industri, PPPPTK BMTI didukung oleh 217 karyawan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tersebar di berbagai unit kerja, baik pejabat struktural, staf, maupun pejabat fungsional tertentu yang terdiri dari Widyaiswara, Pustakawan, Pranata Laboratorium Pendidikan, dan Pengembang Teknologi Pembelajaran , 115 Fungsional Umum dan Jabatan Struktural 11 orang. Selain dari itu PPPPTK BMTI mempunyai tenaga honorer dan kontrak sebanyak 84 orang untuk membantu/ memfasilitasi PPPTK BMTI dalam melaksanakan tusi lembaga, dengan rincian sebagai berikut:.
Berdasarkan kualifikasi pendidikan 146 karyawan diantaranya memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/DIV, atau sekitar 67,28% dari total 217 karyawan berstatus PNS. Berdasarkan Jabatan yang diampu, PPPPTK BMTI memiliki 88 karyawan dengan jabatan fungsional tertentu yang terdiri dari Widyaiswara, Pustakawan, Pranata Laboratorium Pendidikan, dan Pengembang Teknologi Pembelajaran, 115 Fungsional Umum dan Jabatan Struktural 11 orang. Selain dari itu PPPPTK BMTI mempunyai tenaga honorer dan kontrak sebanyak 84 orang untuk membantu/ memfasilitasi PPPPTK BMTI dalam melaksanakan tusi lembaga, dengan rincian sebagai berikut:
Kondisi SDM PPPPTK BMTI berdasarkan Jabatan dan Kualifikasi Pendidikan
4
4. Bidang Garapan dan Wilayah Mitra SMK
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang
menangani SMK Bidang Teknologi Rekayasa dalam peningkatan kompetensi guru-guru
SMK ada 3 (tiga) lembaga. Dimana masing-masing PPPPTK memiliki garapan utama dan
garapan khusus. PPPPTK BMTI memiliki garapan utama untuk Teknik Pemesinan dan
Teknik Industri sedangkan garapan khusus pada kompetensi keahlian Teknik
Instrumentasi Industri, Teknik Energi Terbarukan, Teknologi Pesawat Udara dan Teknologi
Tekstil.
Penanggung Jawab Program Keahlian
Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) pada kompetensi di garapan utama dibagi
berdasarkan wilayah binaan masing-masing PPPPTK (Gambar 2). Sementara itu,
kompetensi keahlian pada garapan khusus dilaksanakan oleh masing-masing PPPPTK.
Untuk PKB mata pelajaran (mapel) Matematika dan Kewirausahaan (Gambar 3),
peningkatan kompetensi gurunya berbagi dengan 6 (enam) PPPPTK dan 1 (satu) LP3TK
KPTK. Pembagian ini dilakukan guna memudahkan dalam kegiatan Diklat dan pemetaan di
Sistem Informasi Manajemen PKB (SIM PKB).
5
Wilayah Mitra SMK Bidang Teknologi dan Rekayasa
Wilayah Mitra Guru Matematika dan Kewirausahaan
6
Dasar hukum yang menjadi acuan antara lain:
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
Permen PAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Permendikbud No. 9 tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan
Pendidikan dan Kebudayaan;
Permendikbud No. 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
Permendikbud No. 16 tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK);
Permendikbud Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Penidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019;
Rencana Strategis PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri Tahun 2015-2019;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri
Nomor : SP DIPA- 023.16.2.361165/2018 tanggal 5 Desember 2017
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BDASAR HUKUM
7
C TUGAS DAN FUNGSISERTA STRUKTUR ORGANISASI
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas dan fungsi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dalam
Permendikbud No. 16 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata kerja PPPPTK, dinyatakan: mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik
dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya. Dalam
melaksanakan tugasnya PPPPTK menyelenggarakan fungsi:
1) p e n y u s u n a n p r o g r a m Pe n g e m b a n g a n d a n
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
2) pengeloaan data dan informasi peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan;
3) fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan;
4) pelaksanaan kerjasama di bidang pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan;
5) evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan; dan
6) pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK.
Susunan organisasi PPPPTK terdiri dari
1. Kepala;
2. Bagian Umum;
3. Bidang Program dan Informasi;
4. B i d a n g F a s i l i t a s i P e n i n g k a t a n
Kompetensi;
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Struktur Organisasi
8
Struktur Organisasi PPPPTK
(Permendikbud No. 16 Tahun 2015)
9
Kepala
PPPPTK BMTI
Bagian Umum
SubbagPerencanaan dan
Penganggaran
SubbagTata Usaha danRumah Tangga
SubbagTatalaksana dan
Kepegawaian
Bidang Fastingkom
Seksi Penyelenggaraan
SeksiEvaluasi
KelompokJabatan Fungsional
BidangProginfo
SeksiProgram
SeksiData dan Informasi
D ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan/isu strategis yang menjadi perhatian antara lain:
Peserta peningkatan kompetensi
tidak terdaftar di Sistem Informasi
Manajemen Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah data peserta peningkatan kompetensi tidak
up to date, sehingga capaian keluaran berkurang
banyak dari target keluaran
Mata pelajaran/kompetensi keahlian
peserta peningkatan kompetensi
t i d a k s a m a d e n g a n m a t a
pelajaran/kompetensi keahlian UKG
Kendala geografis daerah, misalnya tempat peserta
sangat jauh dengan tempat pelatihan
Informasi pemanggilan tidak sampai
ke peserta, dikarenakan ada kendala
jaringan internet
Peserta pelatihan sudah mutasi jabatan (tidak lagi
menjadi guru atau pindah pekerjaan lain)
Peserta Pelatihan sudah pensiun/
sudah meninggal
Terbatasnya jumlah guru di sekolah yang bersangkutan
sehingga ketika dipanggil t idak bisa semua
meninggalkan sekolah
Hasil peningkatan kompetensi guru
tidak berkorelasi positif pada mutu
lulusan. Guru dengan nilai UKG yang
baik belum bisa mencerminkan
peningkatan nilai Ujian Nasional
siswanya secara signifikan.
Hasil peningkatan kompetensi tenaga kependidikan
walaupun hasilnya sudah baik tetapi belum
berkorelasi positif terhadap peningkatan mutu
sekolah. Hal ini terlihat dari hasil akreditasi sekolah
yang belum memenuhi Standar Nasional
Pendidikan.
10
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA
VISI & MISI PPPPTK BMTIMOTO & KOMITMEN
TUJUAN STRATEGIS
11
VISI
MISI
MOTO
KOMITMEN
“Terbentuknya Insan dan Ekosistem Pendidikan yang Berkarakter untuk Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Profesional di Bidang Mesin dan Teknik Industri”
1. Meningkatkan kualitas/mutu pendidik dan tenaga kependidikan kejuruan sesuai dengan standar;
2. Meningkatkan keter sed iaan layanan fas i l i tas i pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah kejuruan;
3. Memper luas keter jangkauan layanan fas i l i tas i pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan;
4. Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan fasilitasi peningkatan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan;
5. Menjamin kepastian pendidik dan tenaga kependidikan memperoleh layanan fasilitasi peningkatan kompetensi;
6. Memperluas kerjasama antar lembaga dan dunia usaha/dunia industri serta masyarakat luas dalam pendidikan keprofesian berkelanjutan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Visi & Misi PPPPTK BMTI
“Melayani tanpa Pamrih”
“Bermakna bagi Peserta Diklat dan Masyarakat Sekitar”
12
TUJUAN
STRATEGIS
Meningkatnya Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan sesuai
bidangnya
INDIKATOR
UMUM
Jumlah guru dan tenaga kependidikan yang lulus dengan predikat minimal
Cukup
TARGET AKHIR
TAHUN 2019
103.844 orang
Tujuan Strategis
ANGGARANTARGETINDIKATOR
KINERJA
SASARAN
STRATEGIS
Berikut ringkasan Perjanjian Kinerja PPPPTK BMTI tahun 2018
Meningkatnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan sesuai bidangnya
1. Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
OUTPUT:
1) Jumlah guru yang m e n d a p a t k a n P e n i n g k a t a n Kompetensi Bidang Mesin dan Teknik Industri
2) Jumlah guru yang m e n d a p a t k a n P e n i n g k a t a n Kompetensi Bidang Tematik
3) Jumlah guru yang meng iku t i D i k l a t Keahlian Ganda
4) Jumlah guru yang mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013
29.650 orang
210 orang
295 orang
167 orang
28.978 orang
89.764.652.000
2.755.430.000
3.026.240.000
8.907.716.000
83.992.391.000
13
ANGGARANTARGETINDIKATOR
KINERJA
SASARAN
STRATEGIS
Meningkatnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan sesuai bidangnya
2. Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
OUTPUT:
1) Jumlah Pengawas yang memperoleh p e n i n g k a t a n kompetensi
2) J u m l a h K e p a l a S e k o l a h y a n g m e m p e r o l e h p e n i n g k a t a n kompetensi
175 orang
70 orang
105 orang
3.505.702.000
2.530.085.000
975.617.000
14
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA PPPPTK BMTI
B. REALISASI ANGGARAN
C. CAPAIAN KINERJA LAINNYA
15
A. Capaian Kinerja PPPPPTK BMTISasaran Strategis “Meningkatnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan sesuai
bidangnya”.
IKK #1. Jumlah guru
yang meningkat kompetensi
bidangnya
IKK #2. Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
Ketercapaian indikator kinerja 1 “Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya” didukung oleh 4 (empat) kegiatan yaitu:
Ketercapaian indikator kinerja 2 “Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya” didukung oleh 2 (dua) kegiatan yaitu:
Peningkatan Kompetensi Bidang Mesin dan Teknik Industri Peningkatan Kompetensi Pengawas
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Peningkatan Kompetensi Bidang Tematik
Diklat Keahlian Ganda
Pelatihan Kurikulum 2013
Ketercapaian indikator kinerja
Dukungan Hambatan Langkah Antisipasi
16
A CAPAIAN KINERJA PPPPTK BMTI
Sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2018, PPPPTK BMTI menetapkan 1 (satu) sasaran dengan 2
(dua) indikator kinerja. Berikut informasi tingkat ketercapaiannya selama tahun 2018.
Sasaran Strategis “Meningkatnya kompetensi guru dan tenaga kependidikan sesuai
bidangnya”
Yang dimaksud dengan “meningkat kompetensinya” adalah guru yang mengikuti diklat dan
lulus dengan predikat minimal cukup. Di tahun 2018, ada peningkatan sebanyak 30.470 guru
yang meningkat kompetensinya dari tahun sebelumnya. Tercatat sampai dengan tahun 2017,
terdapat sebanyak 77.454 guru meningkat kompetensi bidangnya.
Sedangkan untuk tenaga kependidikan, di tahun 2018, ada peningkatan sebanyak 290 tenaga
kependidikan yang meningkat kompetensinya. Tercatat sampai dengan tahun 2017, terdapat
sebanyak 3.869 tenaga kependidikan.
Selain dari guru dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya, berdasarkan
laporan evaluasi dampak diklat yang dilakukan di tahun 2018, hasil dari diklat yang dilakukan
oleh PPPPTK BMTI telah berdampak positif terhadap prestasi siswa. Data tersebut
mencerminkan hasil (output) diklat tersebut telah berbanding lurus dengan mutu lulusan
(outcome) siswanya.
IKK #1. Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
17
Target Realisasi % Capaian
9.074 29.650 30.470 102,77 107.924 101.401 106,43
% Realisasi
terhadap target
akhir renstra
2019
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Capaian Tahun
2015 Sampai
Tahun 2018
Target akhir
renstra sampai
dengan 2019
80.000
0
40.000
60.000
20.000
100.000
120.000
4.721 3.398 3.638 3.869 4.159
68.380
77.454
107.924
2015 2016 2017 2018
TREN CAPAIAN
Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
Tren Capaian jumlah guru yang Meningkat Kompetensi Bidangnya sampai dengan tahun 2018
Guru dikatakan meningkat kompetensinya apabila mengikuti diklat dan dinyatakan lulus serta
mendapatkan sertifikat dengan predikat dari Nilai Akhir (NA) minimal Cukup.
Berikut adalah kategori predikat yang diterima peserta mengadaptasi Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2015:
Peningkatan kompetensi dilakukan terhadap guru bidang mesin dan teknik industri, guru
bidang tematik, guru bidang keahlian ganda, dan guru yang mengikuti pelatihan kurikulum
2013 di seluruh Indonesia yang menjadi wilayah binaan PPPPTK BMTI.
Berdasarkan data kehadiran, yang mengikuti peningkatan kompetensi guru sebanyak 30.486
orang. Guru yang berhasil memperoleh nilai akhir dengan predikat minimal cukup adalah
sebanyak 30.470 Orang. Peserta yang dinyatakan tidak lulus (16 Orang) terdiri dari:
1. Peserta diklat Keahlian Ganda (1 Orang), disebabkan oleh Nilai Akhir di bawah standar.
2. Perserta Diklat Guru Bidang Mesin dan Teknik Industri (15 Orang), disebabkan oleh nilai
akhir di bawah standar.
18
80.000
0
40.000
60.000
20.000
100.000
120.000
4.721 9.074
107.924
2015 2016 2017 2018
Tren Capaian Kinerja
Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
63.659
sampai dengan tahun 2018
30.470
1. Amat Baik
3.
5.
Cukup
Kurang
> 90,0 - 100
>70,0 - 80,0
<=60,0
No.
2.
Skala Nilai
4.
Predikat
Baik
Sedang
> 80,0 - 90,0
> 60,0 - 70,0
Capaian kinerja yang melebihi target disebabkan adanya jumlah peserta guru yang mengikuti
diklat peningkatan kompetensi lebih banyak dari yang ditargetkan karena adanya efisiensi
anggaran.
Ketercapaian indikator kinerja 1 “Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya”
didukung oleh 4 (empat) kegiatan yaitu:
1) Peningkatan Kompetensi Bidang Mesin dan Teknik Industri;
2) Peningkatan Kompetensi Bidang Tematik;
3) Diklat Keahlian Ganda;
4) Pelatihan Kurikulum 2013.
a. Peningkatan Kompetensi Bidang Mesin dan Teknik Industri
PPPPTK BMTI memiliki tugas fungsi untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan di Bidang Mesin dan Teknik Industri. PPPPTK BMTI secara
berkesinambungan melaksanakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
untuk guru-guru SMK Bidang Mesin dan Teknik Industri. Tujuannya agar guru mampu
meningkatkan kompetensinya sebagai seorang pendidik, sehingga dapat dirumuskan
upaya-upaya untuk dapat meningkatkan profesionalisme guru secara berjenjang.
Berikut rincian capaian jumlah guru bidang mesin dan teknik industri yang berhasil
ditingkatkan kompetensinya di tahun 2018:
19
Target Realisasi%
Capaian
1 2 3 4
Output 1:
Jumlah guru yang mendapatkan Peningkatan Kompetensi
Bidang Mesin dan Teknik Industri210 382 181,9
Kegiatan:
Diklat PKB Guru SMK Rekayasa Perangkat Lunak 20
Diklat PKB Guru SMK Teknik Komputer Jaringan 20
Diklat Matematika 24
Diklat Pengelasan 12
Diklat Elektronika Industri 16
Diklat Teknik Kendaraan Ringan 15
Tahun 2018
Capaian Output
b. Peningkatan Kompetensi Bidang Tematik
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang
Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) telah ditunjuk oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai Pusat Keunggulan Bidang Listrik, Otomasi, dan Energi Terbarukan
melalui Kepmendikbud No. 116/P/2018 Tentang Penunjukan PPPPTK BMTI Sebagai
Pusat Keunggulan untuk Pelatihan Guru dan Instruktur Bidang Kelistrikan, Otomasi, dan
Energi Terbarukan. Pusat Keunggulan Bidang Listrik, Otomasi, dan Energi Terbarukan
atau Center of Excellence for Electricity, Automation, and Renewable Energy (CoE –
EARE) adalah program kerjasama Indonesia – Perancis – Schneider Electric yang
20
Target Realisasi%
Capaian
Diklat Teknik Sepeda Motor 15
Diklat Biomassa 15
Diklat Matematika 1 Jabar 17
Diklat Pemesinan 2 Jabar 15
Diklat Multi Media Prov. Jabar 7
Dikklat Rekayasa Perangkat Lunak Prov. Jabar 10
Diklat Matematika 2 Prov. Jabar 45
Diklat PKB bagi Guru SMK Prov. Aceh Kompetensi Keahlian Rekayasa
Perangkat Lunak dan Teknik Komputer Jaringan30
Sumber: Bidang Proginfo, Fastingkom, dan Subbag. PP PPPPTK BMTI
Tahun 2018
Capaian Output
bertujuan untuk melatih pengajar dari Lembaga Pelatihan Kejuruan dan Institusi
Pelatihan Kejuruan di bawah Kemendikbud dan institusi lainnya, dan membangun atau
meningkatkan kualitas pelatihan bidang kelistrikan, otomasi dan energi terbarukan agar
sesuai dengan standar profesional di level internasional.
Berikut rincian capaian jumlah guru bidang tematik yang berhasil ditingkatkan
kompetensinya di tahun 2018:
21
Target Realisasi%
Capaian
1 2 3 4
Output 2:
Jumlah guru yang mendapatkan Peningkatan Kompetensi
Bidang Tematik295 424 143,73
Kegiatan:
Electrical Instalation CoE Angkatan 1 dan UKK 16
PKB Program CoE Bidang Instalasi Listrik Angkatan 2 dan UKK 16
Diklat Teknisi Program CoE Angkatan 1 20
Diklat Teknisi Program CoE Angkatan 2 20
Sosialisasi CoE di 16 Regional Center 320
Pendampingan di 16 Regional Center 32
Sumber: Bidang Proginfo, Fastingkom, dan Subbag. PP PPPPTK BMTI
Tahun 2018
Capaian Output
c. Diklat Keahlian Ganda
Program Keahlian Ganda yang dimaksud adalah program pemberian tambahan
kewenangan mengajar bagi guru SMK/SMA yang mengajar mata pelajaran tertentu
menjadi guru mata pelajaran produktif di SMK pada kompetensi keahlian tertentu yang
berbeda dengan kompetensi keahlian sebelumnya dan relevan dengan latar belakang
pendidikannya.
Pemberian kewenangan mengajar pada paket keahlian yang baru bagi guru SMK/SMA
dilakukan setelah guru mengikuti tahapan proses pendidikan dan pelatihan (diklat)
melalui pola “ON-1 IN-1 ON-2 dan IN-2” dan diakhiri dengan sertifikasi keahlian di
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk memperoleh sertifikat keahlian dan sertifikasi
melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) di LPTK untuk memperoleh sertifikat
pendidik.
Berikut rincian capaian jumlah guru keahlian ganda yang berhasil ditingkatkan
kompetensinya di tahun 2018:
22
Target Realisasi%
Capaian
1 2 3 4
Output 3:
Jumlah guru yang mengikuti Diklat Keahlian Ganda 167 261 156,29
Kegiatan:
Diklat IN-1 Instruktur Program Keahlian Ganda TKR 12
Diklat IN-1 Instruktur Program Keahlian Ganda TSM 8
Diklat IN-1 Instruktur Program Keahlian Ganda TEB 4
Diklat IN-1 Instruktur Program Keahlian Ganda TESHA 5
Diklat IN-1 Instruktur Program Keahlian Ganda TEI 6
Diklat IN-1 Instruktur Program Keahlian Ganda DPIB 15
Diklat IN-1 Instruktur Program Keahlian Ganda TPemesinan 14
Diklat IN-2 Instruktur Program Keahlian Ganda TKR 12
Diklat IN-2 Instruktur Program Keahlian Ganda TSM 8
Tahun 2018
Capaian Output
23
Target Realisasi%
Capaian
Diklat IN-2 Instruktur Program Keahlian Ganda TEB 4
Diklat IN-2 Instruktur Program Keahlian Ganda TESHA 5
Diklat IN-2 Instruktur Program Keahlian Ganda TEI 6
Diklat IN-2 Instruktur Program Keahlian Ganda DPIB 15
Diklat IN-2 Instruktur Program Keahlian Ganda TPemesinan 13
Inservice Training KG2_TKR A 13
Inservice Training KG2_TKR B 12
Inservice Training KG2_TKR C 11
Inservice Training KG2_TSM A 13
Inservice Training KG2_TSM B 12
Inservice Training KG2_TESHA 24
Inservice Training KG2_TEB 16
Inservice Training KG2_TEI 11
Inservice Training KG2_TP 14
Inservice Training KG2_DPIB 8
Sumber: Bidang Proginfo, Fastingkom, dan Subbag. PP PPPPTK BMTI
Tahun 2018
Capaian Output
d. Pelatihan Kurikulum 2013
Pelatihan Kurikulum 2013 (K-13) secara umum bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada guru dan tenaga kependidikan di sekolah
sasaran dalam mengimplementasikan K-13.
Pelatihan ini secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah
dan guru dalam mempelajari hal-hal sebagai berikut.
a. Dinamika perkembangan kurikulum.
b. Penguatan pendidikan karakter dan literasi dalam pembelajaran.
c. Peningkatan kompetensi, penguatan materi, proses pembelajaran, dan penilaian
(untuk jenjang SMK ditambah dengan spektrum SMK terbaru).
d. Menganalisis kompetensi, materi pembelajaran, dan penilaian:
1) Analisis dokumen : SKL, KI-KD, silabus, dan pedoman mata pelajaran;
2) Analisis materi dalam buku teks pelajaran;
3) Analisis Penerapan Model Pembelajaran dengan melaksanakan pembelajaran
antara lain dengan pendekatan saintifik, problem-based learning, project-based
learning, dan discovery learning dengan integrasi penguatan pendidikan
karakter;
4) Analisis Penilaian Hasil Belajar.
e. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan muatan keterampilan
abad 21 (critical thinking, creativity, communication, collaboration), penguatan
pendidikan karakter dan literasi dalam pembelajaran;
f. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik pembelajaran, ....
melaksanakan penilaian dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dan mereviu hasil praktik pembelajaran.
g. Mampu mengelola hasil penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan
Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
24
Kegiatan Belajar Mengajar Pelatihan
Kurikulum 2013 di Pusat Belajar
Berikut rincian capaian jumlah guru pada pelatihan kurikulum 2013 yang berhasil
ditingkatkan kompetensinya di tahun 2018.
25
Target Realisasi%
Capaian
1 2 3 4
Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
Output 4:
Jumlah guru yang mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 28.978 29.403 101,47
Kegiatan:
ToT NS K-13 bagi Kepala Sekolah 66
Diklat Penyegaran Instruktur K-13 KS 147
Pelatihan PKB K13 11.718
Pelatihan K-13 Pengawas 335
Inservice Training PKB Revit Angkatan 1 611
Diklat Penguatan Pengawas Sekolah 2124
Diklat Calon Asesor & ACA bagi Guru Program Revitalisasi SMK 162
Inservice Training PKB Revit Angkatan 2 424
PKB melalui Diklat Penerapan HOTS dalam Pembelajaran K13 478
Diklat Penguatan Pendidikan Karakter dalam rangka implementasi
K1313.003
Pembekalan MUK & UKK Guru SMKN 2 Kota Bogor TAV 15
Diklat Implementasi K-13 Prov. Banten 196
Diklat Implementasi K-13 Prov. Jabar 51
Diklat PKB K13 bagi KS SMK Tahap 2 73
Sumber: Bidang Proginfo, Fastingkom, dan Subbag. PP PPPPTK BMTI
Tahun 2018
Capaian Output
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/kegiatan sebagai
berikut:
1. Kerjasama dengan dinas Kabupaten/Kota/Provinsi terjalin dengan baik, sehingga
pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar;
2. Dukungan kepala Satuan kerja (Satker) sangat baik sehingga mempermudah dalam
merealisasikan kegiatan;
3. Tim kerja yang solid, sehingga memudahkan dalam koordinasi;
4. Sarana dan prasarana untuk peningkatan kompetensi sudah cukup memadai;
5. Fasilitator/pengampu dapat diandalkan;
6. Adanya regulasi pemerintah yang jelas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target antara
lain:
1. Peserta peningkatan kompetensi tidak terdaftar di Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
2. Data peserta peningkatan kompetensi jumlahnya tidak up to date;
3. Mata pelajaran/kompetensi keahlian peserta peningkatan kompetensi tidak sama dengan
mata pelajaran/kompetensi keahlian UKG;
4. Kendala geografis daerah, misalnya tempat peserta sangat jauh dengan tempat pelatihan;
5. Informasi pemanggilan tidak sampai ke peserta, dikarenakan ada kendala jaringan
internet;
6. Peserta pelatihan sudah mutasi Jabatan (tidak lagi menjadi guru atau pindah pekerjaan
lain);
7. Peserta Pelatihan sudah pensin/sudah meninggal;
8. Terbatasnya jumlah guru di sekolah yang bersangkutan sehingga ketika dipanggil tidak
bisa semua meninggalkan sekolah;
9. Hasil peningkatan kompetensi guru tidak berkorelasi positif pada mutu lulusan siswa. Hal
ini terlihat dari nilai UKG yang belum meningkatkan Nilai Ujian Nasional Siswa.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai
antara lain:
1. Peserta yang menjadi sasaran dipilih yang mempunyai nomor identitas UKG;
2. Data peserta khususnya untuk Diklat Kurikulum 2013 sebelum pelaksanaan diklat sudah di
sortir sehingga didapatkan data yang up to date;
3. Peserta yang ikut peningkatan kompetensi dipilih yang sesuai dengan bidang kompetensi
keahliannya;
4. Kegiatan dilaksanakan dekat dengan tempat asal peserta dengan didukung oleh anggaran
yang memadai;
5. Untuk peserta yang lokasinya terkendala jaringan internet, disediakan kurir khusus dari
dinas pendidikan setempat untuk menyampaikan surat pemanggilan ke yang
bersangkutan.
26
6. Untuk meningkatkan mutu lulusan, khususnya peningkatan Nilai Ujian Nasional, selain
Nilai UKG yang baik, juga diadakan koordinasi dengan Direktorat Jenderal (Ditjen)
Dikdasmen dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam hal
manajemen pengelolaan sekolah dan peningkatan fasilitas sekolah.
IKK #2. Jumlah Tenaga Kependidikan Yang Meningkat Kompetensinya
Tenaga kependidikan dikatakan meningkat kompetensinya apabila mengikuti diklat dan
dinyatakan lulus serta mendapatkan sertifikat dengan predikat Nilai Akhir (NA) minimal
Cukup.
Berikut adalah kategori predikat yang diterima peserta mengadaptasi Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2015:
27
Target Realisasi % Capaian
231 175 290 165,71 4.159 2.443 170,24
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Capaian Tahun
2015 Sampai
Tahun 2018
Target akhir
renstra sampai
dengan 2019
% Realisasi
terhadap target
akhir renstra
2019
3.398
240
231
290
4.159
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
2015 2016 2017 2018 Sampai dengantahun 2018
Tren Capaian Kinerja
Jumlah Tenaga Kependidikan yang meningkat kompetensinya
1.
3.
5.
> 90,0 - 100
>70,0 - 80,0
<=60,0
No.
2.
Skala Nilai
4.
> 80,0 - 90,0
> 60,0 - 70,0
Amat Baik
Cukup
Kurang
Predikat
Baik
Sedang
Berdasarkan data kehadiran, yang mengikuti peningkatan kompetensi tenaga kependidikan
sebanyak 292 orang. Namun yang berhasil memperoleh nilai akhir dengan predikat minimal
cukup adalah sebanyak 290 Orang. Peserta yang dinyatakan tidak lulus diklat, 2 Orang,
dikarenakan oleh:
1. Penilaian sikap selama diklat yang kurang baik dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan
(1 Orang)
2. Sakit saat mengikuti diklat (1 Orang)
Capaian kinerja yang melebihi target disebabkan adanya jumlah peserta Pengawas dan
Kepala Sekolah yang mengikuti diklat peningkatan kompetensi lebih banyak dari yang
ditargetkan karena adanya efisiensi anggaran.
Ketercapaian indikator kinerja 2 “Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat
kompetensinya” didukung oleh 2 (dua) kegiatan yaitu:
1) Peningkatan kompetensi Pengawas
2) Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah
a. Peningkatan kompetensi Pengawas
Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah bertujuan untuk memberikan
penguatan kompetensi pengawas sekolah/madrasah dalam menjalankan tugas pokoknya.
Dimensi kompetensi jabatan fungsional Pengawas Sekolah/Madrasah meliputi:
1) kompetensi kepribadian;
2) kompetensi supervisi manajerial;
3) kompetensi supervisi akademik;
4) kompetensi evaluasi pendidikan;
5) kompetensi penelitian dan pengembangan; dan
6) kompetensi sosial.
Uraian setiap dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah tersebut sebagaimana
tercantum pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007.
Uraian setiap dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah tersebut sebagaimana
tercantum pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007.
28
Berikut rincian capaian jumlah Pengawas yang berhasil ditingkatkan kompetensinya di tahun
2018:
Kegiatan Belajar Mengajar Peningkatan
Kompetensi Pengawas
b. Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah/Madrasah merupakan tenaga kependidikan yang paling strategis untuk
menggerakkan garda terdepan dalam sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu
berbagai upaya telah dilaksanakan agar kesenjangan kualifikasi dan kompetensi kepala
sekolah/madrasah antar daerah di Indonesia dapat ditekan bahkan dihilangkan
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah proses dan kegiatan yang dirancang
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional kepala
sekolah/madrasah yang dilaksanakan berjenjang, bertahap, dan berkesinambungan dalam
rangka meningkatkan manajemen dan kepemimpinan sekolah/madrasah.
29
Target Realisasi%
Capaian
1 2 3 4
Output 1:
Jumlah pengawas yang memperoleh peningkatan kompetensi 70 140 200
Kegiatan:
K13 Pengawas Sulut SD Kelas A 61
K13 Pengawas Sulut SMP 34
K13 Pengawas Sulut SMA 25
K13 Pengawas Sulut SMK 20
Sumber: Bidang Proginfo, Fastingkom, dan Subbag. PP PPPPTK BMTI
Capaian Output
Tahun 2018
Berikut rincian capaian jumlah kepala sekolah yang berhasil ditingkatkan kompetensinya di
tahun 2018
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/kegiatan sebagai
berikut:
Kegiatan Belajar Mengajar Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
di Pusat Belajar
1. Kerjasama dengan dinas Kabupaten/Kota/Provinsi terjalin dengan baik, sehingga
pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar;
2. Komitmen kepala Satker sangat baik sehingga mempermudah dalam merealisasikan
kegiatan;
3. Tim kerja yang solid, sehingga memudahkan dalam koordinasi;
4. Sarana dan prasarana untuk peningkatan kompetensi sudah cukup memadai;
5. Fasilitator/pengampu yang dapat diandalkan;
6. Adanya regulasi pemerintah yang jelas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
30
Target Realisasi%
Capaian
1 2 3 4
Output 2:
Jumlah Kepala Sekolah yang memperoleh peningkatan kompetensi 105 150 142,86
Kegiatan:
Diklat PKB K13 bagi KS SMK Tahap 1 75
Diklat PKB K13 bagi KS SMK Tahap 3 75
Sumber: Bidang Proginfo, Fastingkom, dan Subbag. PP PPPPTK BMTI
Capaian Output
Tahun 2018
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target antara
lain:
1. Peserta peningkatan kompetensi tidak terdaftar di Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
2. Data peserta peningkatan kompetensi jumlahnya tidak up to date;
3. Informasi pemanggilan tidak sampai ke peserta, dikarenakan ada kendala jaringan
internet;
4. Peserta pelatihan sudah mutasi Jabatan (tidak lagi menjadi Kepala Sekolah/Pengawas
Sekolah atau pindah pekerjaan lain);
5. Peserta Pelatihan sudah pensiun/sudah meninggal;
6. Hasil peningkatan kompetensi tenaga kependidikan walaupun hasilnya sudah baik
tetapi belum berkorelasi positif terhadap peningkatan mutu sekolah. Hal ini terlihat dari
hasil akreditasi sekolah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai
antara lain:
1. Peserta yang menjadi sasaran dipilih yang mempunyai nomor identitas UKKS/UKPS;
2. Data peserta khususnya sebelum pelaksanaan diklat sudah di sortir sehingga
didapatkan data yang up to date;
3. Untuk peserta yang lokasinya terkendala jaringan internet, disiapkan kurir khusus dari
dinas pendidikan setempat untuk menyampaikan surat pemanggilan ke yang
bersangkutan;
4. Untuk peningkatan mutu sekolah maka dilakukan koordinasi dengan dinas-dinas
Pendidikan dan kebudayaan di daerah dalam pembinaan terhadap tenaga
kependidikan. Tanpa dukungan dari Dinas-dinas Pendidikan dan kebudayaan di daerah
maka hasil peningkatan kompetensi tenaga kependidikan tidak akan berarti banyak
terhadap mutu sekolah.
31
B. Realisasi Anggaran
2
34
1PAGU
ANGGARANREALISASI
PERSENTASE DAYA SERAP
EFISIENSIANGGARAN
Rp 170.709.289.000,- Rp 170.624.156.253,-
99,95%Rp 3.300.239.500,-
32
BREALISASI ANGGARAN
Pagu anggaran PPPPTK BMTI dalam DIPA tahun 2018 sebesar Rp 170.709.289.000,-
(seratus tujuh puluh milyar tujuh ratus sembilan juta dua ratus delapan puluh sembilan
ribu rupiah). Dari pagu anggaran tersebut berhasil direalisasikan sebesar Rp
170.624.156.253,- (seratus tujuh puluh milyar enam ratus dua puluh empat juta seratus
lima puluh enam ribu dua ratus lima puluh tiga rupiah) persentase daya serap sebesar
99,95%.
Pagu sebesar tersebut di atas digunakan untuk membiayai pencapaian 1 (satu) sasaran
dengan 2 (dua) indikator kinerja. Berikut rincian penyerapan anggaran pada masing-
masing sasaran/indikator kinerja.
Rincian Penyerapan Anggaran pada Masing-Masing Sasaran/Indikator Kinerja
33
a
Jumlah Guru yang mendapatkan
Peningkatan Kompetensi Bidang Mesin
dan Teknik Industri
2.755.430.000 2.755.055.825 99,9864
bJumlah Guru yang mendapatkan
Peningkatan Kompetensi Bidang Tematik3.026.240.000 3.025.303.703 99,9691
c
Jumlah Guru yang mendapatkan
peningkatan kompetensi pada Diklat
Keahlian Ganda
8.907.716.000 8.906.472.935 99,9860
d
Jumlah Guru yang mendapat peningkatan
kompetensi pada Pelatihan Kurikulum
2013
83.992.391.000 83.988.612.209 99,9955
98.681.777.000 98.675.444.672 99,9843
aJumlat Pengawas yang memperoleh
peningkatan kompetensi2.530.085.000 2.530.073.470 99,9995
bJumlah Kepala Sekolah yang memperoleh
peningkatan kompetensi975.617.000 975.613.805 99,9997
3.505.702.000 3.505.687.275 99,9996
102.187.479.000 102.181.131.947 99,9919
% Daya
Serap
Meningkatnya
kompetensi
guru dan
tenaga
kependidikan
sesuai
bidangnya
1. Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
Output :
Total 1
2. Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
Output :
Total 2
Total Keseluruhan
RealisasiSasaran
StrategisIndikator Kinerja Anggaran
Tanggung jawab pelaksanaan kegiatan dibagi kepada satu Bagian Umum dan dua Bidang
(Bidang Program dan Informasi serta Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi)
sebagaimana tugas pokok masing-masing. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:
Secara keseluruhan, dari pagu anggaran telah digunakan untuk melaksanakan program dan
kegiatan sebagaimana dalam dokumen perencanaan anggaran pada setiap bagian/bidang.
Berikut tabel daya serap anggaran tahun 2018 pada setiap bagian/bidang tersebut.
Daya Serap Anggaran Per Bidang dan Bagian pada PPPPTK BMTI Tahun 2018
34
114.201.570.000; 67%
48.867.008.000; 29%
7.640.711.000; 4%
Alokasi Anggaran Masing-Masing Bagian dan Bidang
Bagian Umum
Bidang Program dan Informasi
Bidang Fasilitasi dan PeningkatanKompetensi
NO DAYA SERAP (%)
1 Bagian Umum 114.201.570.000 114.122.123.756 79.446.244 99,93
2Bidang Program dan
Informasi48.867.008.000 48.862.352.012 4.655.988 99,99
3Bidang Fasilitasi dan
Peningkatan Kompetensi7.640.711.000 7.639.680.485 1.030.515 99,99
JUMLAH 170.709.289.000 170.624.156.253 85.132.747 99,95
REALISASIPAGU ANGGARAN SISA ANGGARANBAGIAN/BIDANG
Pagu anggaran tersebut juga dialokasikan untuk Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja
Modal. Berikut pembagian per jenis belanja:
Daya Serap Anggaran per Jenis Belanja
Secara keseluruhan, daya serap untuk per jenis belanja disajikan dalam tabel berikut:
35
NO BAGIAN/BIDANG
1 Belanja Pegawai 17.237.299.000 17.160.612.691 76.686.309 99,56
2 Belanja Barang 123.959.893.000 123.951.447.062 8.445.938 99,99
3 Belanja Modal 29.512.097.000 29.512.096.500 500 100
Total 170.709.289.000 170.624.156.253 85.132.747 99,95
PAGU ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN DAYA SERAP
Pagu anggaran tersebut dialokasikan juga untuk setiap output secara keseluruhan yang
mendukung program kerja PPPPTK BMTI, dapat dlihat pada grafik dibawah ini:
Capaian serapan anggaran pada setiap output disajikan pada grafik di bawah ini:
36
Daya Serap Anggaran untuk setiap Output
Efisiensi Anggaran
Pada tahun 2018, PPPPTK BMTI berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar
Rp.3.300.239.500. Hasil efisiensi tersebut diperoleh dari Diklat Kurikulum 2013 sebersar
Rp.2.533.926.000 dan Layanan Internal Overhead (Belanja Modal) sebesar Rp.766.313.500.
Anggaran hasil efisiensi dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih
prioritas seperti:
1. Program implementasi kurikulum untuk kegiatan Diklat HOTS bagi Guru SMK sebanyak
477 orang;
2. Pada Belanja modal khususnya untuk Rehab Gedung, terjadi efisiensi karena terdapat
sisa lelang untuk Rehab Gedung Pendidikan (Dep. Mesin Konversi Energi, dan Dep.
Teknik Sipil (Sasaran Awal DIPA). SIsa tersebut dimanfaatkan dengan menambah sasaran
baru yaitu rehab Asrama Waskita (untuk Lapangan Bulutangkis dan kelengkapannya);
3. Efisiensi pada kegiatan diklat, untuk sasaran DIPA bisa dicapai bahkan realisasinya
melebihi target dalam DIPA, kegiatan umumnya dilakukan di Kampus PPPPTK BMTI
LPMP, atau di beberapa SMK (sebagai Pusat Belajar);
4. Pada belanja pemeliharaan, terjadi efisiensi karena dilakukan melalui swakelola, dengan
meningkatkan kualitas pemeliharaan seperti:
a) Menganti lantai keramik menjadi granit pada beberapa ruang dan asrama;
b) Merehab kamar mandi dari keramik menjadi granit dan menyediakan beberapa
kamar mandi yang dilengkapi air panas;
c) Memperbaiki lemari, kursi dan pintu-pintu asrama dan kamar mandi;
d) Meremajakan taman-taman.
37
Dari uraian terkait Capaian KInerja PPPPTK BMTI dan Realisasi Anggaran dapat disimpulkan
dalam tabel berikut:
Capaian Kinerja PPPPTK BMTI dan Realisasi Anggaran Tahun 2018
38
%
1Jumlah Guru yang mendapatkan Peningkatan
Kompetensi Bidang Mesin dan Teknik Industri210 2.755.430.000 382 181,90 2.755.055.825 99,99
2Jumlah Guru yang mendapatkan Peningkatan
Kompetensi Bidang Tematik295 3.026.240.000 424 143,73 3.025.303.703 99,97
3Jumlah Guru yang mendapatkan peningkatan
kompetensi pada Diklat Keahlian Ganda167 8.907.716.000 261 156,29 8.906.472.935 99,99
4Jumlah Guru dyang mendapat peningkatan
kompetensi pada Pelatihan Kurikulum 201328.978 83.992.391.000 29.403 101,47 83.988.612.209 100,00
5Jumlat Pengawas yang memperoleh
peningkatan kompetensi70 2.530.085.000 140 200,00 2.530.073.470 100,00
6Jumlah Kepala Sekolah yang memperoleh
peningkatan kompetensi105 975.617.000 150 142,86 975.613.805 100,00
7 Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1 11 2.542.510.000 11 100,00 2.542.178.024 99,99
8 Layanan Internal (Overhead) 1 29.512.097.000 1 100,00 29.512.096.500 100,00
9 Layanan Perkantoran 12 36.467.203.000 12 100,00 36.388.749.782 99,78
29.825 170.709.289.000 30.760 136,25 170.624.156.253 99,95Total
Target Realisasi
NoAnggaranFisik Fisik % Anggaran
Output Kegiatan
C. Capaian Kinerja Lainnya
Penetapan PPPPTK BMTI sebagai Satuan Kerja Wilayah Bebas dari Korupsi
Penetapan PPPPTK BMTI sebagai Satker yang memiliki kinerja keuangan terbaik
oleh Kementerian Keuangan
(melalui
SPAN):
Kinerja pengelolaan keuangan PPPPTK BMTI memperoleh nilai 98.87 dengan predikat AMAT BAIK.
Sertifikat sebagai Pengelola Keuangan Teladan Semester 1 Tahun Anggaran 2018
39
C CAPAIAN KINERJA LAINNYA
Selain capaian kinerja yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi internal, PPPPTK BMTI juga
mendapatkan capaian kinerja yang diperoleh dari hasil evaluasi eksternal sebagai berikut:
1. Penetapan PPPPTK BMTI sebagai Satuan Kerja Wilayah Bebas dari Korupsi.
Penilaian oleh Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang
pelaksanaan Zona Integritas-Wilayah Bebas dari Korupsi pada Satuan Kerja dinyatakan
dalam SK Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 745 Tahun 2018 tentang Penetapan Pelopor Perubahan Pembangunan Zona
Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. PPPPTK BMTI dinyatakan berhak mendapatkan piagam
penghargaan WBK tersebut.
Piagam Penghargaan dari Menpan RB sebagai Unit Kerja Pelayanan
yang berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
40
2. Penetapan PPPPTK BMTI sebagai Satker yang Memiliki Kinerja Keuangan Terbaik oleh
Kementerian Keuangan (melalui SPAN):
a. Tentang kinerja pengelolaan keuangan (hasilnya dengan nilai 98.87 dengan predikat AMAT
BAIK). Penilaian terdiri dari 12 komponen, yaitu 8 komponen dengan nilai 100 dan 4
komponen dengan nilai bervariasi.
No. Komponen Penilaian Nilai Predikat
1. Data kontrak 100 Amat Baik
2. Revisi DIPA 100 Amat Baik
3. Penyelesaian Tagihan 100 Amat Baik
4. Rekon LPJ
100
Amat Baik
5. Renkas (Rencana Kas)
100
Amat Baik
6. Realisasi
100
Amat Baik
7. Pagu Minus
100
Amat Baik
8. Dispensasi SPM
100
Amat Baik
9. Pengelolaan UP
98.00
Amat Baik
10.
Pengelolaan SPM
98.31
Amat Baik
11.
Retur SP2D
99.71
Amat Baik
12.
Halaman III DIPA
84.44
Baik
41
b. Sertifikat sebagai Pengelola Keuangan Teladan Semester 1 Tahun Anggaran 2018
Piagam Penghargaan sebagai Pengelolaan Keuangan Teladan Semester 1 Tahun 2018
42
BAB 4 PENUTUP
Kin
erj
a K
eu
an
ga
n
Ca
pa
ian
In
dik
ato
r K
ine
rja
43
Selama tahun 2018, PPPPTK BMTI berhasil melaksanakan seluruh kegiatan
untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan. Berikut ringkasan
pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.
0;
0%
Jumlah IK
2
2;154.37%
Capaian Indikator Kinerja Kinerja Keuangan
Capaian 100% Capaian 100% ≥ ≤
99.95%
170,709,289,000.00
170,624,156,253
Pagu Realisasi
Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara lain:
Perubahan pelaksanaan kegiatan sehubungan dengan kesiapan Ditjen GTK untuk perangkat diklat yang belum ada;
Terjadinya perubahan Pagu yang mempengaruhi realisasi baik fisik maupun anggaran;
Adanya kegiatan yang tidak teralokasikan pada DIPA sebelumnya;
Adanya tambahan kegiatan menjelang akhir anggaran (kebijakan dari Ditjen GTK) yang mempengaruhi keterserapan anggaran;
Perlunya sinkronisasi data yang up-to-date oleh Direktorat Tenaga Kependidikan dan Dinas Pendidikan terkait sebelum pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas;
Perlunya sinkronisasi Data Pokok Pendidik up-to-date oleh Direktorat Jenderal GTK dan Dinas Pendidikan terkait dengan Diklat Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan
1
2
3
4
5
6
44
Untuk meningkatkan kinerja organisasi, beberapa fokus perbaikan yang akan dilakukan ke depan antara lain :
Merencanakan target sasaran dan merevisi jadwal pelaksanaan kegiatan dengan tepat sehingga revisi DIPA satker dapat diminimalisir.
Mengurangi kesenjangan antara Realisasi dan Rencana Penarikan Dana (RPD) pada halaman III DIPA.
READ MORE
Bila ada perubahan pagu dalam DIPA maka satker harus sesegera mungkin merevisi kegiatan dengan benar sehingga anggaran yang ada tetap bisa dipakai seefisien mungkin
Mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tambahan
Membantu melakukan verifikasi dan validasi data pengawas ke Dinas Pendidikan terkait dan mengajukan perubahan data pengawas melalui Simtendik
Mengelola anggaran dengan memperhatikan regulasi yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan
45
AANY PA ED NR DE IB DM IKE DP AN NA TD E
N N
A A
G G
N A
A KB EM EE P
G E
N N
E D
P I DT IPA KUS NA
PATE ET FT ISA IP EE NC
B M T I
www.tedcbandung.com