73
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN ‐ DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN KINERJA

LAPORAN KINERJA...Ir. Doni Janarto Widiantono M.Eng.Sc 19640128 199303 1 001 ii Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN ‐ DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANGKEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL

    DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN TAHUN ANGGARAN 2015

    LAPORAN KINERJA

  • i Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Penataan Kawasa, Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan Kineja (LKj) Direktorat Penataan Kawasan Tahun 2015 disusun dengan memiliki maksud untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan tentang capaian kinerja yang telah dilakukan oleh Direktorat Penataan Kawasan Tahun 2015 yang terkait dengan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK), sekaligus sebagai sarana pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

    Dokumen Laporan Kinerja (LKj) ini terdiri dari tiga bagian. Pertama, memaparkan gambaran umum tugas dan fungsi direktorat, struktur organisasi, dan lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja. Kedua, menjelaskan perencanaan dan perjanjian kinerja yang dirinci menjadi 2 (dua) yaitu uraian rencana kinerja atau perjanjian kinerja tahun 2015 yang telah ditetapkan, rincian mengenai rencana kinerja tahunan yang dilengkapi indikator kinerjanya dan revisi daftar isian pelaksnaan anggara, dan yang ketiga, menjelaskan tentang akuntabilitas kinerja yang dicapai direktorat melalui pengukuran dan evaluasi kinerja yang dilengkapi dengan analisis akuntabilitas kinerja dan tinjauan aspek keuangan.

    Dokumen Laporan Kinerja (LKj) tersebut sesuai dengan Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) yang menyatakan bahwa penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan secara selaras. dan sesuai dengan penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan tata cara pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Laporan Kinerja Direktorat Bina Program dan Kemitraan Tahun 2014 ini disusun dengan mengacu pada Permen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan kinerja Instansi Pemerintah. Disamping sebagai suatu kewajiban, penyusunan dokumen Laporan Kinerja (LKj) ini ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi guna peningkatan kinerja, baik untuk kinerja Direktorat Penataan Kawasan khususnya serta kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang pada umumnya, di tahun-tahun mendatang, serta melakukan upaya-upaya untuk penyempurnaan proses perencanaan kegiatan tahunan di lingkungan Direktorat Penataan Kawasan.

    Akhir kata, seluruh jajaran Penataan Kawasan menyadari bahwa di luar upaya maksimal yang

    telah kami lakukan, masih dijumpai adanya kekurangan dalam beberapa hal. Kiranya Laporan

    Kinerja (LKj) Direktorat Penataan Kawasan dapat dijadikan cermin bagi kita semua untuk

    mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan

    secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian,

    manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya

    Jakarta, Januari 2016

    Plh DIrektur Penataan Kawasan

    Ir. Doni Janarto Widiantono M.Eng.Sc

    19640128 199303 1 001

  • ii Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1-1

    1.1 Gambaran Umum Organisasi ............................................................. 1-1

    1.1.1 Tugas dan Fungsi .......................................................................... 1-4

    1.2 Arti Penting Strategis Unit Kerja ........................................................ 1-10

    1.3 Permasalahan dan Isu Strategis ........................................................ 1-11

    1.4 Harapan Stakeholder akan Keberadaan Unit Kerja .............................. 1-13

    BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 2-1

    2.1 Perjanjian Kinerja ............................................................................. 2-1

    2.2 Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Dipa Direktorat Penataan Kawasan

    ........................................................................................................ 2-5

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................. 3-1

    3.1 Capaian Kinerja Organisasi .................................................................. 3-1

    3.1.1 Realisasi Kinerja Direktorat Penataan KAwasan TA 2015 .............. 3-1

    3.1.2 Perbandingan Capaian Kinerja .................................................... 3-16

    A. Perbandingan Tahun Anggaran 2015 dengan Tahun Anggaran Sebelumnya

    ...................................................................................................... 3-18

    B. Target Kinerja Rencana Strategis 2015-2019 dengan Capaian Kinerja Tahun

    Anggaran 2015 ............................................................................... 3-27

    C. Target Kinerja di Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    (RPJMN) 2015-2019 dengan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2015 . 3-30

    3.2 Realisasi Anggaran ............................................................................. 3-33

    3.3 Hal-hal yag diperlukan untuk Peningkatan Kinerja ............................... 3-38

    BAB 4 PENUTUP ........................................................................................... 4-1

  • iii Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1-1 Struktur Organisai Direktorat Penataan Kawasan ...................... 1-2

    Gambar 1-2 Penataan Kawasan dalam PEnataan Ruang .............................. 1-14

    Gambar 1-3 Lingkup Penataan Kawasan dan Pemanfaatan Ruang ................ 1-14

  • iv Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2-1 Perjanjian Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun 2015 ....... 2-2

    Tabrl 3-1 Realisasi Kinerja Direktorat Penataan Kawasan TA 2015 ............. 3-2

    Tabel 3-2 Perbandingan Capaian Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun

    Anggaran 2015 dengan Tahun Anggaran 2014 ........................... 3-18

    Tabel 3-3 Perbandingan Target Kinerja Rencana Strategis 2015 – 2019 dengan

    Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2015 ...................................... 3-28

    Tabel 3-4 Perbandingan Capaian Kinerja Direktorat Penataan Kawasan TA.2015

    dengan Target RPJMN 2015 – 2019 ........................................... 3-32

    Tabel 3-5 Realisasi Keuangan Kegiatan Direktorat PEnataan Kawasan ........ 3-33

    Tabel 3-6 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja 1 Dit. Penataan Kawasan TA. 2015

    ................................................................................................ 3-34

    Tabel 3-7 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja 2 Dit. Penataan Kawasan TA. 2015

    ................................................................................................ 3-35

    Tabel 3-8 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja 3 Dit. Penataan Kawasan TA. 2015

    ................................................................................................ 3-35

    Tabel 3-9 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja 4 Dit. Penataan Kawasan TA. 2015

    ................................................................................................ 3-36

    Tabel 3-10 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja 5 Dit. Penataan Kawasan TA. 2015

    ................................................................................................ 3-38

  • BAB I PENDAHULUAN

  • PENDAHULUAN

    1-2 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    alam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai salah satu institusi

    pemerintah, Direktorat Penataan Kawasan, Direktorat Jenderal Tata Ruang

    melaksanakan program dan kegiatan tahunan yang telah direncanakan dan

    ditargetkan sebagaimana tercantum di dalam rencana strategis (renstra). Dalam

    melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya tersebut

    prinsip-prinsip good governance merupakan salah satu prasyarat yang harus dianut.

    Dalam menjalankan prinsip good governance tersebut diperlukan pengembangan

    dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate,

    sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

    secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari

    korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

    Dalam Peraturan Presiden No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (SAKIP), didefinisikan sebagai rangkaian sistematik dari

    berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan

    pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran,dan pelaporan

    kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan

    peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP ditujukan untuk

    penyusunan Laporan Kinerja (Lkj) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan dan dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang

    mulai dari Satuan Kerja (Satker), Unit Organisasi sampai Kementerian

    Negara/Lembaga. Tujuan yang ingin dicapai dari penerapan SAKIP adalah untuk

    mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu

    prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya.

    Pembentukan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN didasarkan pada Peraturan

    Presiden No.165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja

    yang merupakan beralihnya tugas dan fungsi penataan ruang yang semua berada di

    Kementerian Pekerjaan Umum beralih ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

    Badan Pertanahan Nasional. Dengan beralihnya fungsi, memberikan efek

    berubahnya unit organisasi dan nomenklatur yang dituangkan dalam Peraturan

    Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional No.8 Tahun 2015

    D

  • PENDAHULUAN

    1-3 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    tenteng Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan tata Ruang/ Badan

    Pertanahan Nasional. Peraturan Menteri tersebut membentuk unit-unit organisasi

    dan nomenklatur yang baru dibawahnya dan yang disesuaikan dengan organisasi

    tata ruang dan Badan Pertanahan Nasional. Seperti terbentuknya Unit Eselon I

    Direktorat Jenderal Tata Ruang (Ditjen I) dan membawahi Direktorat Perencanaan

    Tata Ruang, Direktorat Pemanfaatan Ruang, Direktorat Penataan Kawasan dan

    Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah.

    Direktorat Penataan Kawasan merupakan salah satu direktorat baru yang

    dirumuskan dalam peraturan menteri tersebut (sebelumnya tidak terdapat dalam

    organisasi di kementerian yang sebelumnya).

    1.1. Gambaran Umum Organisasi

    Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

    No.8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan tata

    Ruang/ Badan Pertanahan Nasional. Direktorat Penataan Kawasan, memiliki 5 (lima)

    Sub Direktorat dan 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha sebagai berikut:

    1. Sub Direktorat Perencanaan dan Kemitraan,

    2. Sub Direktorat Penataan Kawasan Perkotaan,

    3. Sub Direktorat Penataan Kawasan Perdesaan,

    4. Sub Direktorat Penataan Kawasan EKonomi,

    5. Sub Direktorat Penataan Kawasan Baru, serta

    6. Sub Bagian Tata Usaha

  • PENDAHULUAN

    1-4 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Penataan Kawasan

    1.1.1 Tugas dan Fungsi

    A. Tugas dan Fungsi Direktorat Penataan Kawasan

    Mengacu pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nomor 8 Tahun 2015

    tentang Struktur, Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN, tugas dan fungsi

    Direktorat Penataan Kawasan adalah Melaksanakan penyiapan perumusan dan

    pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penataan kawasan

    perkotaan, kawasan perdesaan, kawasan baru, dan kawasan ekonomi.

    Fungsi Direktorat Penataan Kawasan adalah :

    1. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional di bidang penataan

    dan pengembangan kawasan;

  • PENDAHULUAN

    1-5 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    2. Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang penataan dan pengembangan

    kawasan;

    3. Penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat

    dalam penataan dan pengembangan kawasan;

    4. Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;

    5. Perencanaan pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan kawasan perkotaan,

    kawasan perdesaan, kawasan baru, dan kawasan ekonomi; dan

    6. Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.

    B. Tugas dan Fungsi Subdirektorat Dan Tata Usaha

    Tugas dan fungsi masing-masing subdirektorat dan tata usaha di Direktorat

    Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II adalah sebagai berikut:

    1. Subdit Perencanaan dan Kemitraan

    Subdit Perencanaan dan Kemitraan mempunyai Melaksanakan penyiapan bahan

    kebijakan dan strategi, pelaksanaan program, instrumen dan pelaksanaan

    peningkatan peran serta masyarakat, pengelolaan data dan informasi di bidang

    penataan kawasan.

    Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Sub Direktorat Perencanaan dan

    Kemitraan menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan

    program di bidang penataan dan pengembangan kawasan;

    b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan program

    di bidang penataan dan pengembangan kawasan;

    c. Penyiapan dan pengelolaan data dan informasi di bidang penataan dan

    pengembangan kawasan; dan

    d. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis, kriteria, dan pelaksanaan program

    kemitraan dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan organisasi

  • PENDAHULUAN

    1-6 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    nonpemerintah serta pemberdayaan masyarakat dalam penataan dan

    pengembangan kawasan

    Sub Direktorat Perencanaan dan Kemitraan terdiri dari 2 seksi dengan tugas sebagai

    berikut:

    1) Seksi Perencanaan Umum dan Monitoring Evaluasi mempunyai tugas Melakukan

    penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan

    program, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan

    program di bidang penataan dan pengembangan kawasan,

    2) Seksi Data, Informasi dan Kemitraan mempunyai tugas melakukan Melakukan

    penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi di bidang penataan dan

    pengembangan kawasan; pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis, kriteria, dan

    pelaksanaan kemitraan dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan

    organisasi nonpemerintah serta pemberdayaan masyarakat dalam penataan dan

    pengembangan kawasan.

    2. Subdit Penataan Kawasan Perkotaan

    Subdit Penataan Kawasan Perkotaan mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan

    bahan kebijakan perencanaan pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan perkotaan.

    Adapun Subdit Penataan Kawasan Perkotan menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan konsep penataan kawasan perkotaan;

    b. Penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan kawasan

    perkotaan; dan

    c. Pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku

    kepentingan dalam penataan kawasan perkotaan.

    Subdit Penataan Kawasan Perkotaan terdiri dari 2 seksi dengan tugas sebagai

    berikut:

  • PENDAHULUAN

    1-7 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    1) Seksi Wilayah I mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan perkotaan; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah,

    dan lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan

    Pulau Bali.

    2) Seksi Wilayah II mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan perkotaan; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah,

    dan lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi,

    Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua.

    3. Subdit Penataan Kawasan Perdesaan

    Subdit Penataan Kawasan Perdesaan mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan

    bahan kebijakan perencanaan pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan perdesaan.

    Adapun Subdit Penataan Kawasan Perdesaan menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan konsep penataan kawasan perdesaan;

    b. Penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan kawasan

    perdesaan; dan

    c. Pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku

    kepentingan dalam penataan kawasan perdesaan.

    Subdit Penataan Kawasan Perdesaan terdiri dari 2 seksi dengan tugas sebagai

    berikut:

    1) Seksi Wilayah I mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan perdesaan; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah,

    dan lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan

    Pulau Bali.

  • PENDAHULUAN

    1-8 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    2) Seksi Wilayah II mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan perdesaan; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah,

    dan lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi,

    Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua.

    4. Subdit Penataan Kawasan Ekonomi

    Subdit Penataan Kawasan Ekonomi mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan

    bahan kebijakan perencanaan pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan ekonomi.

    Adapun Subdit Penataan Kawasan Ekonomi menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan konsep penataan kawasan ekonomi;

    b. Penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan kawasan

    ekonomi; dan

    c. Pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku

    kepentingan dalam penataan kawasan ekonomi.

    Subdit Penataan Kawasan Ekonomi terdiri dari 2 seksi dengan tugas sebagai berikut:

    1) Seksi Wilayah I mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan ekonomi; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan

    lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau

    Bali.

    2) Seksi Wilayah II mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan ekonomi; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan

    lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi,

    Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua

  • PENDAHULUAN

    1-9 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    5. Subdit Penataan Kawasan Baru

    Subdit Penataan Kawasan Ekonomi mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan

    bahan kebijakan perencanaan pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan rawan bencana dan kawasan risiko perubahan iklim

    Adapun Subdit Penataan Kawasan Baru menyelenggarakan fungsi :

    a. Penyusunan konsep penataan kawasan baru;

    b. Penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan kawasan

    baru; dan

    c. Pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku

    kepentingan dalam penataan kawasan baru.

    Subdit Penataan Kawasan Baru terdiri dari 2 seksi dengan tugas sebagai berikut:

    1) Seksi Wilayah I mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan baru; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan

    lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau

    Bali.

    2) Seksi Wilayah II mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan

    konsep, penyusunan rencana pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan

    kawasan baru; serta pelaksanaan koordinasi lintas sektor, lintas wilayah, dan

    lintas pemangku kepentingan di wilayah Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi,

    Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua.

  • PENDAHULUAN

    1-10 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    1.2. Arti Penting Strategis Unit Kerja

    Direktorat Penataan Kawasan merupakan unit bagian dari Direktorat Jenderal Tata

    Ruang yang mendukung dalam pelaksanaan arah kebijakan, sasaran dan pencapaian

    target-target pembangunan nasional yang telah ditetapkan bersama dalam Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019. Pelaksanaan

    kegiatan Direktorat Penataan Kawasan didasarkan pada rancangan Rencana

    Strategis (Renstra) Direktorat Penataan Kawasan 2015-2019 yang dijabarkan dalam

    program penataan kawasan

    1.1.2 Kebijakan Program Penataan Kawasan

    Kebijakan program direktorat penataan kawasan mencakup Pengaturan, Pembinaan,

    Pelaksanaan dan Pengawasan sesuai dengan pengaturan dan pemanfaatan dalam

    ketentuan UU Penataan Ruang

    A. Pengaturan

    Penyusunan NSPK dan kebijakan teknis terkait penataan kawasan perkotaan,

    kawasan perdesaan, kawasan baru, dan kawasan ekonomi

    Penyusunan grand design dan roadmap

    B. Pembinaan

    Peningkatan jejaring

    Peningkatan peran masyarakat

    Pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi

    Pengembangan sistem informasi

    Bimbingan teknis dan bantuan teknis

    C. Pelaksanaan

    Peningkatan kualitas tata ruang (PKTR) kawasan perkotaan, kawasan

    perdesaan, kawasan baru, dan kawasan ekonomi

    D. Pengawasan

    Monitoring evaluasi pelaksanaan program penataan kawasan perkotaan,

    kawasan perdesaan, kawasan baru, dan kawasan ekonomi

  • PENDAHULUAN

    1-11 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    1.1.3 Strategis Program Penataan Kawasan

    A. Knowledge Management

    Dokumen Kebijakan dan Strategi Penataan Kawasan

    Dokumen monitoring dan evaluasi kinerja penataan kawasan

    Dokumen Standar Teknis Penataan Kawasan

    Dokumen pelaksanaan peningkatan kapasitas SDM dan Kelembagaan

    Basis Data dan Sistem informasi Penataan Kawasan

    B. Pengembangan Jejaring Kinerja

    Fasilitasi dan Koordinasi Kemitraan Penataan Kawasan

    Dokumen kerja sama dan kesepahaman

    Dokumen kesepakatan dan sinkronisasi program penataan kawasan

    C. Penataan Kawasan

    Dokumen Peningkatan Kualitas Tata Ruang (PKTR) Kawasan Perkotaan dan

    Perintisan Kota-Kota Baru, Kawasan Perdesaan, Kawasan Rawan Bencana dan

    Kawasan Risiko Perubahan Iklim, serta Kawasan Ekonomi dan Ekonomi Kreatif

    1.3. Permasalahan dan Isu Strategis

    Adapun isu-isu strategis yang ada di penataan kawasan terkait dengan penataan

    dan pengembangan kawasan adalah sebagai berikut:

    A. TATA KELOLA

    Isu-isu strategis penataan kawasan terkait aspek tata kelola antara lain :

    1. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi program dan sektor penataan kawasan

    2. Kerjasama lintas pemangku kepentingan di lingkungan dan sektor penataan

    kawasan dirasa masih kurang masksimal untuk jangka panjang.

    3. Adanya tumpang tindih peraturan antar sektor, baik dalam penataan kawasan

    atau sektor lainnya

  • PENDAHULUAN

    1-12 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    4. Kapasitas Sumber Daya Manusia dan kelembagaan yang dirasa masih kurang,

    khususnya dalam kualitas penataan ruang daerah

    B. EKONOMI

    Isu-isu strategis penataan kawasan terkait aspek ekonomi antara lain :

    1. Masih tingginya ketimpangan antar wilayah, baik di perkotaan maupun di

    perdesaan

    2. Masih adanya kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan

    3. Lemahnya daya saing wilayah dan konektivitas/aksesibilitas antar wilayah

    4. Masih kurangnya perlibatan masyarakat dan dunia usaha yang berakibat

    minimnya produktivitas khususnya dalam sektor ekonomi

    C. SOSIAL

    Isu-isu strategis penataan kawasan terkait aspek sosial antara lain :

    1. Pelestarian budaya dan pusaka daerah

    2. Peran dan partisipasi masyarakat yang dirasa masih kurang dalam penataan

    ruang di Indonesia

    3. Sejak tahun 2011 Indonesia memasuki era bonus demografi.

    4. Terdapatnya sektor-sekotr non-formal di kawasan perkotaan

    D. LINGKUNGAN

    Isu-isu strategis penataan kawasan terkait aspek lingkungan antara lain :

    1. Meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana alam dan perubahan iklim

    2. Kurangnya daya tampung dan daya dukung lahan dalam pelaksanaan

    pemanfaatan penataan ruang.

    3. Masih terdapatnya kawasan kumuh khususnya sektor permukinan di perkotaan

    maupun perdesaan

    4. Masih minumnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana permukiman di

    setiap kawasan

  • PENDAHULUAN

    1-13 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    5. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

    E. KEWILAYAHAN

    Isu-isu strategis penataan kawasan terkait aspek kewilayahan antara lain :

    1. Adanya ketimpangan pembangunan antara wilayah kota (perkotaan) dengan

    desa (perdesaan), mengakibatkan terjadinya urbanisasi yang cukup pesat.

    2. Tidak dapat dipisahkannya permasalahan dan penanganan kawasan perkotaan

    dan perdesaan karena adanya hubungan ketergantungan dan saling

    mempengaruhi antara kedua kawasan tersebut (Urban Rural Linkage)

    3. Lemahnya daya saing wilayah dan konektivitas/aksesibilitas antar wilayah

    4. Terjadinya ketimpangan perkembangan kawasan di daerah perbatasan antara

    negara mengakibatkan ketidakharmonisan pembangunan di kawasan perbatasan

    5. Perlunya mendorong terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan

    6. Terdapatnya kawasan kumuh di Kawasan pesisir dan tepi air

    7. Perlu adanya pengembangan Kota baru di Indonesia

    1.4. Harapan Para Stakeholder akan Keberadaan Unit Kerja

    Dengan telah hampir seluruh tahapan perencanaan ruang terselesaikan baik

    ditingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota melalui penetapan PP RTRWN, Perpres

    RTR Pulau/Kepulauan, Perpres RTR KSN dan Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota,

    saat ini kegiatan penyelenggaraan penataan ruang sedikit demi sedikit telah

    bergeser ke tahapan pemanfaatan ruang yang bersifat non-statutory yang secara

    spesifik terhadap penataan kawasan. Tahap ini dipahami sebagai pelaksanaan dari

    berbagai rencana tata ruang yang telah disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran

    yang sudah ditetapkan. Dengan posisi yang cukup strategis dari Direktorat Penataan

    Kawasan. Berbagai kegiatan yang dirumuskan di tiap Sub Direktorat di lingkungan

    Direktorat Penataan Kawasan diarahkan untuk dapat mendukung pelaksanaan tugas

    penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang

  • PENDAHULUAN

    1-14 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    penataan kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, kawasan baru dan kawasan

    ekonomi. Hal ini diharapkan dapat menata kawasan-kawasan yang bersifat non-

    statutory agar tetap terjaga dalam pemanfaatan ruang dan kualitas tata ruang dapat

    terus ditingkatkan.

    Gambar 1-2 Penataan Kawasan dalam Penataan Ruang

    Gambar 1-3 Lingkup Penataan Kawasan dalam Pemanfaatan Ruang

  • PENDAHULUAN

    1-15 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

  • BAB II

    PERENCANAAN

    KINERJA

  • 2-1 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    2.1. Perjanjian Kinerja

    Penyusunan perjanjian kinerja mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) No. 53 Tahun 2014 tentang

    Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

    Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan Permen PAN-RB No. 23 Tahun 2014

    dijelaskan bahwa Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan

    dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

    untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

    Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara penerima dan

    pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang

    serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja

    yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome)

    yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian

    target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan

    tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

    Tujuan penyusunan perjanjian kinerja adalah sebagai berikut:

    Wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

    meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

    Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

    Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

    organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

    Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

    supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; dan

    Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

  • 2-2 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen berupa pernyataan komitmen serta

    janji dalam mencapai target kinerja Tahun 2015 yang merupakan janji kinerja yang

    akan diwujudkan oleh Direktur Penataan Kawasan. Dokumen ini disusun setelah ada

    kejelasan mengenai alokasi anggaran. Hal ini dimaksudkan agar dokumen penetapan

    kinerja dapat disusun secara lebih realistis dengan mempertimbangkan ketersediaan

    dana yang nyata sudah akan diperoleh. Dokumen Perjanjian Kinerja nantinya akan

    dimanfaatkan oleh pimpinan di dalam organisasi yang bersangkutan untuk :

    a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi,

    b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

    c. Sebagai acuan target dalam menilai keberhasilan organisasi.

    Penetapan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan mengacu kepada Sasaran Strategis,

    Indikator Kinerja (Outcome dan Output), serta target di Rencana Kinerja Tahunan.

    Lampiran dokumen Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Penataan Kawasan ditampilkan

    pada Tabel 1 berikut:

    Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi

    1 2 3 4 5

    Terwujudnya

    kawasan yang

    ditingkatkan

    kualitasnya

    Indikator Kinerja 01 :

    Jumlah Dokumen Kebijakan, Strategi, dan Pemograman, Monev

    Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    Output 01: 9

    Dokumen

    9

    Dokumen

    100%

    Dokumen kebijakan, strategis

    dan pemograman, Monitoring

    dan Evaluasi Kinerja, dan

  • 2-3 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi

    1 2 3 4 5

    Kemitraan Penataan Kawasan

    Indikator Kinerja 02 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan

    Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Baru

    Output 02 : 7

    Dokumen

    7

    Dokumen

    100%

    Dokumen Rencana

    Pengembangan, Perwujudan,

    dan Pengelolaan Penataan

    Kawasan Perkotaan dan

    Perintisan Kota Kota Baru

    Indikator Kinerja 03 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan

    Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    Output 03 : 7

    Dokumen

    7

    Dokumen

    100%

    Dokumen Rencana

    Pengembangan, Perwujudan,

    dan Pengelolaan Penataan

    Kawasan Perdesaan

    Indikator Kinerja 04 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan

    Pengelolaan Penataan Kawasan Baru Termasuk Kawasan Rawan

    Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

    Output Kinerja 04: 9 9 100%

  • 2-4 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi

    1 2 3 4 5

    Dokumen Rencana

    Pengembangan, Perwujudan,

    dan Pengelolaan Penataan

    Kawasan Baru termasuk

    Kawasan Rawan Bencana dan

    Kawasan Resiko Perubahan

    Iklim

    Dokumen Dokumen

    Indikator Kinerja 05 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan

    Pengelolaan Penataan Kawasan Ekonomi

    Output Kerja 05 : 9

    Dokumen

    9

    Dokumen

    100%

    Dokumen Rencana

    Pengembangan, Perwujudan,

    dan Pengelolaan Penataan

    Kawasan Ekonomi

    Jumlah Anggaran Kegiatan Pengembangan Kawasan Rp 72.740.002.000,00. Tidak

    termasuk Administrasi dan Supervisi Kegiatan Rp 2.110.000.000,00.

    Pada tahun 2015, Direktorat Penataan Kawasan memperoleh amanat untuk

    melaksanakan 47 (empat puluh tujuh) paket pekerjaan di luar administrasi kegiatan

    satuan kerja dan supervisi kegiatan.

  • 2-5 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    2.2. Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Dipa Direktorat Penataan

    Kawasan

    Dalam pelaksanaannya, dilakukan 3 kali revisi terhadap dokumen perencanaan dan

    pengelolaan anggaran-Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), yaitu:

    1) Revisi ke-1

    DIPA Direktorat Penataan Kawasan mengalami perubahan pada pagu anggaran,

    menjadi sebesar Rp.74.850.002.00,00 termasuk administrasi dan supervisi kegiatan.

    Sebelumnya, pagu anggaran Direktorat Penataan Kawasan adalah Rp

    78.550.000.000,00.

    Kegiatan-kegiatan yang direvisi pada revisi ke-1 ini adalah penambahan kegiatan

    ‘Penyusunan Profil Kawasan Perdesaan’ di Subdit Penataan Kawasan Perdesaan,

    ‘Kajian Pengembangan Kawasan Ekonomi Berbasis Industri Garam di Nagekeo’,

    ‘Penyusunan Profil Kawasan Ekonomi’, serta ‘Penataan Koridor Tol Cipali’ di Subdit

    Penataan Kawasan Ekonomi. Penambahan kegiatan juga terjadi di Subdit Penataan

    Kawasan Baru, ‘Fasilitasi Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana’, ‘Kajian

    Pengembangan Konsep Resilient City di Indonesia’, dan ‘Penyusunan Profil

    Penataan Ruang Kawasan Bencana Tahun 2015’.

    Pada revisi ini kegiatan ‘Penyusunan Rencana Pengembangan Wilayah Kawasan

    Balikpapan – Samarinda – Bontang’, ‘Penyusunan Rencana Pengembangan Wilayah

    Kawasan Perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalbar, Kaltim, dan Kaltara,

    ‘Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi’, ‘Kajian

    Pengembangan Kerjasama Ekonomi Regional’, dan ‘Rencana Pengembangan

    Wilayah di Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai yang tadinya berada di

  • 2-6 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    Subdit Penataan Kawasan Ekonomi kemudian dihapuskan dari kegiatan di tahun

    2015.

    Selain itu, perubahan pagu juga terjadi perubahan pagu untuk kegiatan ‘Laporan

    Administrasi Kegiatan Satker Pengembangan Kawasan’ dan ‘Pengawasan dan

    Pengendalian Pihak Ke-3 Satuan Kerja Pengembangan Kawasan’.

    2) Revisi ke-2

    DIPA Direktorat Penataan Kawasan tidak mengalami perubahan di Revisi ke-2,

    sehingga tetap di angka Rp.74.850.002.00,00.

    3) Revisi ke-3

    Pada Revisi ke-3, DIPA Direktorat Penataan Kawasan tidak mengalami perubahan,

    tetap di angka Rp.74.850.002.00,00.

    Setelah Revisi DIPA sebanyak 3 (tiga) kali, total pelaksanaan pekerjaan di lingkungan

    Direktorat Penataan Kawasan adalah sebanyak 47 (empat puluh tujuh) paket pekerjaan

    di luar administrasi kegiatan satuan kerja dan supervisi pelaksanaan kegiatan. Total

    pagu anggaran Direktorat Penataan Kawasan tahun 2015 menjadi

    Rp.74.850.002.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

    Kegiatan Pengembangan Kawasan sebesar Rp 72.740.000.000,-, dengan paket

    pekerjaan yaitu:

    1. Dokumen Kebijakan Teknis dan Program Penataan Kawasan (Penyusunan

    Program Tahunan Direktorat Penataan Kawasan)

    2. Penyusunan Rencana Strategis Program Pengembangan Kawasan Tahun 2015-

    2019

    3. Kajian Pola Kerjasama Pemanfaatan Ruang dalam Pengembangan Kawasan

    4. Fasilitasi Lintas Sektor dan Lintas Wilayah Dalam Pengembangan Kawasan

    5. Penyelenggaraan Acara Puncak Hari Tata Ruang Nasional

  • 2-7 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    6. Fasilitasi Forum Lintas Pelaku Bidang Penataan Ruang dan Dunia Usaha (SUDFI

    dan SREDFI)

    7. Pengembangan Sistem Informasi Penataan Kawasan

    8. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Program Pengembangan Kawasan

    9. Pengembangan Road Map Penataan Kawasan di Indonesia

    10. Kajian Pengembangan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Perkotaan di Indonesia

    11. Kajian Pengaruh Sistem Transportasi Terhadap Penataan Kawasan Metropolitan

    12. Kajian Awal Perencanaan Strategis Pengembangan Perkotaan

    13. Kajian Pengembangan dan Implementasi Kota Tematik di Indonesia

    14. Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan (SUD-FI)

    15. Penataan Kawasan Perkotaan di KSN Perkotaan Mamminasata

    16. Kajian Pengembangan Perkotaan Baru di Indonesia

    17. Kajian Urban Rural Linkage Dalam Perencanaan Kawasan Perdesaan

    18. Peningkatan Kualitas Tata Ruang Kawasan Perdesaan di Perbatasan Negara di

    Kalimantan

    19. Kajian Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan Pesisir Di Indonesia

    20. Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perdesaan

    21. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Perdesaan di

    Wilayah I

    22. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Perdesaan di

    Wilayah II

    23. Penyusunan Profil Kawasan Perdesaan

    24. Arahan Pengembangan Kawasan Koridor Lintas Timur Pulau Sumatera

    25. Penataan Kawasan Rawan Bencana di Banjarnegara

    26. Kajian Potensi Kawasan Rawan Bencana Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan

    Nasional

    27. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

    Bidang Penataan Ruang

  • 2-8 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    PERENCANAAN KINERJA

    28. Penataan Kawasan Rawan Bencana Pantai Selatan di Jawa Bagian Barat

    29. Penataan Kawasan Rawan Bencana Pantai Selatan di Jawa Bagian Timur

    30. Fasilitasi Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana

    31. Penyusunan Profil Penataan Ruang Kawasan Bencana Tahun 2015

    32. Penyusunan Rencana Pengembangan Wilayah Kawasan Manado-Bitung-

    Kawangkoan-Tumpaan-Amurang

    33. Kajian Pengembangan Kawasan Ekonomi Berbasis Industri Garam di Nagekeo

    34. Kajian Penyusunan Rencana Promosi Investasi Pengembangan Kawasan Ekonomi

    35. Penyusunan Profil Kawasan Ekonomi

    36. Penataan Koridor Tol Cipali

    37. Rencana Pengembangan Wilayah di Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

    Mandalika

    38. Rencana Pengembangan Wilayah di Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

    Maloi

    39. Rencana Pengembangan Wilayah di Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

    Tanjung Api-api

    40. Rencana Pengembangan Wilayah di Sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

    Tanjung Lesung

    41. Penyiapan Laporan BMN Direktorat Penataan Kawasan

    42. engelolaan Arsip dan Tata Persuratan Direktorat Pengembangan Kawasan

    43. Penyiapan Laporan Keuangan Direktorat Pengembangan Kawasan

    44. Pengawasan dan Pengendalian Pihak ke-3 Satuan Kerja Pengembangan Kawasan

    45. Pembinaan SDM

    46. Pengadaan Alat Penunjang Administrasi Perkantoran

    Administrasi dan supervisi kegiatan sebesar Rp 2.110.000.000,00.

  • BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-1 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    3.1 Capaian Kinerja Organisasi

    Kinerja Direktorat Penataan Kawasan harus dapat dipertanggungjawabkan

    pencapaiannya baik itu berupa keberhasilan maupun kegagalan. Hal tersebut

    sebagai bagian dari perwujudan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good

    governance) dimana dalam hal ini untuk memenuhi prinsip akuntabilitas

    (pertanggungjawaban). Prinsip akuntabilitas dimaksudkan untuk mewujudkan tata

    pemerintahan yang bertanggung jawab (akuntabel) dimana instansi pemerintah dan

    aparaturnya harus dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewenangan yang

    diberikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini tentunya termasuk

    mempertanggungjawabkan kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukannya.

    Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang capaian kinerja. Capaian kinerja akan

    dijabarkan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja;

    membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan

    tahun 2014 (Sewaktu masih bergabung dengan Kementerian Pekerjaan Umum),

    Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

    menengah, Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

    kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan, Analisis atas efisiensi

    penggunaan sumber daya, dan Analisis program/kegiatan yang menunjang

    keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

    3.1.1 Realisasi Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran

    2015

    Direktorat Penataan Kawasan memiliki 5 Indikator Kinerja Kegiatan. Secara umum,

    seluruh indikator secara umum telah tercapai sesuai Perjanjian Kinerja (100%)

    sehingga dapat dikatakan baik, dapat dilihat pada tabel 3-1.

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-2 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Tabel 3-1 Realisasi Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi Keterangan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Terwujudnya kawasan yang ditingkatkan kualitasnya

    Indikator Kinerja 01 :

    Jumlah Dokumen Kebijakan, Strategi, dan Pemograman, Monev Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    Output 01:

    Dokumen kebijakan, strategis dan pemograman, Monitoring dan Evaluasi Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    9 Dokumen

    9 Dokumen

    100 % Outcome 01:

    kebijakan, strategis dan pemograman, Monitoring dan Evaluasi Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    8 dokumen tersebut sudah ditindak lanjutkan dalam bentuk beberapa kegiatan :

    1. Digunakan sebagai konsep masukan untuk Kegiatan strategis (yang dilaksanakan dengan tepat waktu dan menjadi masukan dalam kebijakan penataan kawasan

    2. Digunakan sebagai konsep bahan masukan penyusunan kebijakan teknis dan program penataan kawasan

    3. Digunakan sebagai konsep kerjasama/

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-3 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi Keterangan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    kemitraan dengan asosiasi profesi di bidang penaraan ruang

    4. Konsep penyelenggaraan hari tata ruang nasional; dan

    5. Digunakan sebagai media sosialisasi produk dari perencanaan ruang dan pemanfaatan penataan kawasan

    6. Digunakan sebagai konsep arahan penataan dan program pemanfaatan ruang

    Indikator Kinerja 02 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Baru

    Output 02 :

    Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Kota Baru

    7 Dokumen

    7 Dokumen

    100% Outcome 02 :

    Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengellaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota-Kota Baru

    7 dokumen tersebut sudah ditindaklanjutkan dalam bentuk kegiatan :

    1. pengembangan, perwujudan dan pengelolaan penataan kawasan perkotaan

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-4 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi Keterangan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    yang dilakukan dengan tepat waktu; 2. Menjadi landasan yang dapat ditindak

    lanjuti sebagai dasar pemilihan perintisan pengembangan dan penglolaan kota-kota baru di Indonesia tahun 2016

    3. Konsep awal fasilitasi kemitraan dan koordinasi dalam pengembangan kawasan perkotaan

    4. Sebagai dasar prinsip pengembangan perkotaan.

    Indikator Kinerja 03 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-5 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi Keterangan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Output 03 :

    Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    7 Dokumen

    7 Dokumen

    100% Outcome 03 :

    Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    7 Dokumen tersebut ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan atau program :

    1. Pengembangan dan pengelolaan penataan kawasan perdesaan

    2. Konsep awal fasilitasi kemitraan dan koordirnasi dalam pengembangan kawasan perdesaan

    3. Menjadi konsep awal dari grand design pengembangan kawasan perdesaan

    4. Menjadi konsep awal dari rencana kerja dan tindak lanjut peningkatan kualitas tata ruag kawasan perdesaan di perbatasan negara.

    Indikator Kinerja 04 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru Termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-6 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi Keterangan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Output Kinerja 04:

    Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

    9 Dokumen

    9 Dokumen

    100% Outcome 04 :

    Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

    9 Dokumen tersebut ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan atau program :

    1. Pengembangan dan pengelolaan kawasan rawan bencana dan kawasan resiko perubahan iklim

    2. Konsep awal kebijakan dan strategis mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bidang penataan kawasan

    3. Konsep awal fasilitasi kemitraan dan koordirnasi dalam penataan kawasan rawan bencana dan adaptasi perubahan iklim

    4. Album peta profil penataan ruang kawasan rawan bencana di Indonesia skala yang telah disepakati bersama yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan rencana penataan ruang kawasan rawan bencana di Indonesia

    5. Road Map Penataan Kawasan di Indonesia

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-7 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Presentse

    Realisasi Keterangan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    yang akan dijadikan acuan direktorat penataan kawasan dalam melakukan program kegiatan untuk tahun-tahun selanjutnya.

    Indikator Kinerja 05 :

    Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengellaan Penataan Kawasan Ekonomi

    Output Kerja 05 :

    Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengellaan Penataan Kawasan Ekonomi

    9 Dokumen

    9 Dokumen

    100% Outcome 05 :

    Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengellaan Penataan Kawasan Ekonomi

    9 Dokumen tersebut ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan atau program:

    1. Dasar pengembangan dan penataan kawasan ekonomi khusus, kawasan ekononomi berbasis pariwisata, industri dan investasi

    2. Konsep awal fasilitasi kemitraan dan koordirnasi dalam penataan dan pengelolaan kawasan ekonomi

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-8 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Hal ini dapat diartikan bahwa realisasi kinerja (input, sumber daya manusia,

    peralatan dan perlengkapan, serta dan) dapat dituangkan dalam realisasi keluaran,

    yang dalam hal ini dituangkan dalam realisasi target output. Pelaksanaan kegiatan

    pada Direktorat Penataan Kawasan telah berjalan dengan baik dan telah

    dilaksanakan seluruhnya. Target seluruh kegiatan tiap target kinerja di Direktorat

    Penataan Kawasan berupa dokumen seperti buku kajian, buku masterplan, berita

    acara kesepakatan, materi teknis, draft pedoman, buku monitoring dan evaluasi,

    buku rencana strategis, laporan acara puncak hari tata ruang.

    Setiap output kinerja yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Penataan Kawasan

    pada tahun 2015 akan dijabarkan sebagai berikut :

    Indikator Output 1

    Pada indikator output 1 ini terdapat 9 (sembilan) paket pekerjaan, yaitu:

    Indikator Kinerja 1 : Jumlah Dokumen Kebijakan, Strategi, dan Pemograman, Monev Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    Indikator Output 1 Dokumen kebijakan, strategis dan pemograman, Monitoring dan Evaluasi Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    Kegiatan 1 Kebijakan Teknis dan Program tahunan 2 Penyusunan Rencana strategis program penataan kawasan tahun 2015-2019 3 Kajian Pola Kerjasama pemanfaatan ruang dalam pengembangan kawasan 4 Fasilitasi lintas sektor dan lintas wilayah dalam penataan kawasan 5 Arahan pengembangan kawasan koridor lintas timur pulau Sumatra 6 Penyelenggaraan acara puncak hari tata ruang nasional 7 Fasilitasi forum lintas pelaku bidang penataan ruang dan dunia usaha 8 Pengembangan sistem informasi penataan kawasan 9 Monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan program penataan kawasan

    Kegiatan-kegiatan dalam output ini bertujuan untuk pelaksanaan program,

    menyiapkan kebijakan dan strategis, dan monitoring dan evaluasi kegiatan bidang

    penataan kawasan. Secara umum kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokan

    dalam beberapa kegiatan besar, yaitu :

    1. Penyusunan rencana tahunan (program, rencana strategis, laporan kinerja dan

    anggaran);

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-9 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    2. Peningkatan keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam penataan ruang;

    3. Penyiapan kebijakan, strategis dan dabase penataan kawasan; dan

    4. Penyelenggaraan acara puncak hari tata ruang nasional.

    Hasil kegiatan berupa dokumen yang menjadi masukan untuk peningkatan kualitas

    perencanaan tahunan (program, rencana strategis, laporan kinerja dan anggaran)

    dan untuk peningkatan keterlibatan aktif masyarakat dan dunia usaha dalam

    penataan ruang. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan paket

    pekerjaan dalam indicator output 1 ini, diantaranya:

    - Sulitnya mengundang partisipatif representative stakeholder yang terlibat

    - Masih barunya pembentukan direktorat penataan kawasan di direktorat jenderal

    tata ruang yang menyebabkan delineasi dan konsep pengembangan kawasan

    masih dalam kajian.

    - Perbedaan konsep, analisis dan desain rancangan struktur database profil

    penataan kawasan dan aplikasinya dari penyedia jasa kegiatan.

    Indikator Output 2

    Pada indikator output 2 ini terdapat 7 (tujuh) paket pekerjaan, yaitu:

    Indikator Kinerja 2 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Baru

    Indikator Output 2 Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Kota Baru

    Kegiatan 1 Kajian pengembangan KSN Perkotaan di Indonesia 2 Kajian pengaruh sistem transportasi terhadap penataan kawasan metropolitan 3 Kajian awal perencanaan strategis pengembangan perkotaan 4 Kajian pengembangan dan implementasi kota tematik di Indonesia 5 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan (SUDFI) 6 Kajian pengembangan konsep resilience city di Indonesia 7 Penataan Kawasan Perkotaan di KSN Perkotaan Maminasata

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-10 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Kegiatan-kegiatan dalam output ini bertujuan untuk pengembangan, perwujudan,

    dan pengelolaan penataan kawasan perkotaan. Secara umum, kegiatan-kegiatan

    tersebut dapat dikelompokan dalam beberapa kegiatan besar yaitu :

    1. Kajian pengembangan dan implementasi pengembangan kawasan perkotaan

    2. Failitasi dan koordinasi pengembangan kawasan perkotaan

    Hasil kegiatan berupa dokumen yang menjadi masukan untuk peningkatan kualitas

    perencanaan penataan kawasan perkotaan. Ada beberapa kendala yang dihadapi

    dalam pelaksanaan paket pekerjaan dalam indicator output 2 ini, diantaranya:

    - Waktu pelaksanaan terlalu singkat yakni kurang dari 5 bulan, sehingga kinerja

    dirasa kurang optimal dan proses administrasi pengajuan mulainya kegiatan

    mengalami hambatan dari Proyek karena pengurangan jumlah Satker dan

    kurangnya sumberdaya manusia yang ahli di bidang administrasi tersebut.

    - Terdapat beberapa bencana alam yang menghambat dalam melakukan survey

    atau ke lapangan

    - Belum terdapatnya acuan atau landasan hukum mengenai penataan kawasan,

    pada saat ini peraturan yang ada mengatur mengenai rencana tata ruang

    wilayah, belum ada rencana tata ruang penataan kawasan.

    Hasil kegiatan ini berupa:

    - Dokumen dalam bentuk materi teknis,

    - Buku kajian masterplan pengembangan perkotaan di indonesia,

    - Hasil kajian atau landasan yang dapat ditinjak lanjutin sebagai pemilihan

    printisan pengembangan dan pengelolaan kota-kota di indonesia yang akan

    diproses lebih lanjut sesuai dengan tahapan pengembangan kota baru di

    indonesia.

    Dari kegiatan ini hasilnya akan menjadi pedoman atau panduan untuk kegiatan

    2016-2019 yang diharapkan adanya masterplan pengembangan kawasan perkotaan

    di Indonesia dan menjadi fasiltiasi penyempuraan pengembangan kawasan dengan

    tema khusus dalam ruang RDTR yang telah ada.

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-11 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Indikator Output 3

    Pada indikator output 3 ini terdapat 7 (tujuh) paket pekerjaan, yaitu:

    Indikator Kinerja 3 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    Indikator Output 3 Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    Kegiatan 1 Kajian Urban Rural Linkage dalam perencanaan kawasan perdesaan 2 Peningkatan Kualitas Tata Ruang kawasan perdesaan di perbatasan Negara di

    Kalimatan 3 Kajian rencana pengembangan kawasan perdesaan pesisir di Indonesia 4 Fasilitasi dan Koordinasi pengembangan kawasan perdesaan 5 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan kawasan pedesaan di

    Wilayah I 6 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan kawasan perdesaan di

    wilayah II 7 Penyusunan profil kawasan perdesaan

    Kegiatan-kegiatan dalam output ini bertujuan untuk pengembangan, perwujudan,

    dan pengelolaan penataan kawasan perdesaan. Secara umum, kegiatan-kegiatan

    tersebut dapat dikelompokan dalam beberapa kegiatan besar yaitu :

    - Kajian pengembangan dan implementasi pengembangan kawasan perdesaan

    - Kajian pengembangan pengembangan kawasan perdesaan di perbatasan

    Kalimantan

    - Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembagan kawasan perdesaan di

    Indonesia, dan

    - Failitasi dan koordinasi pengembangan kawasan perdesaan

    Hasil kegiatan berupa dokumen yang menjadi masukan untuk peningkatan kualitas

    perencanaan penataan kawasan perdesaan. Ada beberapa kendala yang dihadapi

    dalam pelaksanaan paket pekerjaan dalam indicator output 3 ini, diantaranya:

    - Waktu pelaksanaan terlalu singkat yakni kurang dari 5 bulan, sehingga kinerja

    dirasa kurang optimal dan proses administrasi pengajuan mulainya kegiatan

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-12 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    mengalami hambatan dari Proyek karena pengurangan jumlah Satker dan

    kurangnya sumberdaya manusia yang ahli di bidang administrasi tersebut.

    - Terdapat beberapa bencana alam yang menghambat dalam melakukan survey

    atau ke lapangan terutama dalam perjalanan ke perbatasan kalimantan

    - Belum terdapatnya acuan atau landasan hukum mengenai penataan kawasan,

    pada saat ini peraturan yang ada mengatur mengenai rencana tata ruang

    wilayah, belum ada rencana tata ruang penataan kawasan.

    - Besarnya kebutuhan data yang diperlukan untuk membuat suatu model.

    - Terbatasnya kerjasama dan ketersediaan data K/L dan pemerintah daerah dan

    besarnya kebutuhan data yang diperlukan untuk analisis dan membuat suatu

    model sehingga diperlukan analisis yang lebih mendalam terkait analisis

    penataan kawasan perdesaan.

    Hasil kegiatan dari indicator kinerja ini adalah :

    - Berupa dokumen dalam bentuk materi teknis mengenai pengembangan kawasan

    perdesaan

    - Konsep grand design pengembangan kawasan perdesaan (urban-rural linkage),

    konsep kebijakan pengembangan kawasan perdesaan,

    - Dokumen rencana aksi (rencana kerja dan tindak lanjut) dalam pengembangan

    kawasan perbatasan, yang akan menjadi pedoman atau panduan teknis dalam

    melakukan kegiatan rencana kerja dan aksi pada tahun 2016

    Indikator Output 4

    Pada indikator output 4 ini terdapat 9 (sembilan) paket pekerjaan, yaitu:

    Indikator Kinerja 4 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru termasuk kawasan rawan bencana dan kawasan resiko perubahan iklim

    Indikator Output 4 Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru termasuk kawasan rawan bencana dan kawasan resiko perubahan iklim

    Kegiatan 1 Kajian pengembangan perkotaan baru di Indonesia 2 Penyusunan profil penataan ruang kawasan rawan bencana tahun 2015

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-13 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    3 Penataan kawasan rawan bencana di banjarnegara 4 Kajian potensi kawasan rawan bencana untuk mendukung kedaulatan pangan

    nasional 5 Penyusunan kebijakan dan strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

    bidang penataan ruang 6 Penataan kawasan rawan bencana pantai selatan jawa bagian barat 7 Penataan kawasan rawan bencana pantai selatan jawa bagian timur 8 Pengembangan roadmap penataan kawasan di Indonesia 9 Fasilitasi penataan ruang kawasan rawan bencana

    Kegiatan-kegiatan dalam output ini bertujuan untuk pengembangan, perwujudan,

    dan pengelolaan penataan kawasan baru termasuk didalamnya kawasan rawan

    bencana dan perubahan iklim. Secara umum, kegiatan-kegiatan tersebut dapat

    dikelompokan dalam beberapa kegiatan besar yaitu :

    1. Kajian pengembangan perintisan kota-kota baru di Indonesia

    2. Kajian penembangan kawasan baru termasuk didalamnya kawasan rawan

    bencana dan adaptasi perubahan iklim

    3. Roadmap penataan kawasan di Indonesia

    4. Failitasi dan koordinasi pengembangan kawasan rawan bencana

    Hasil kegiatan berupa dokumen yang menjadi masukan untuk peningkatan kualitas

    perencanaan penataan kawasan baru (rawan bencana dan perubahan iklim). Ada

    beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan paket pekerjaan dalam indicator

    output 4 ini, diantaranya:

    - Waktu pelaksanaan terlalu singkat yakni kurang dari 5 bulan, sehingga kinerja

    dirasa kurang optimal dan proses administrasi pengajuan mulainya kegiatan

    mengalami hambatan dari Proyek karena pengurangan jumlah Satker dan

    kurangnya sumberdaya manusia yang ahli di bidang administrasi tersebut.

    - Belum terdapatnya acuan atau landasan hukum mengenai penataan kawasan,

    pada saat ini peraturan yang ada mengatur mengenai rencana tata ruang

    wilayah, belum ada rencana tata ruang penataan kawasan.

    - Adanya perubahan judul dan subtansi kegiatan yang menyebabkan

    keterlambatan dimulainya kegiatan

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-14 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    - Kurang koordinasi antar lembaga dan pemerintahan daerah termasuk dengan

    badan pertanahan di wilayah terkait penyatuan K/L pusat yang masih baru.

    - Data-data mengenai bencana dan perubahan iklim masih minum di Indonesia

    terutama yang sesuai dengan standar mitigasi bencana dan perubahan iklim,

    sehingga dalam melakukan analisis harus melakukan pendekatan lainnya.

    Hasil kegiatan dari indicator kinerja ini adalah :

    1. Berupa dokumen dalam bentuk materi teknis

    2. Kota-kota pilihan pengembangan perkotaan baru di Indonesia dengan skala

    1:25.000 s/d 1:50.000 sesuai dengan target RPJMN 2015 - 2019

    3. Profil kawasan rawan bencana dan perubahan iklim

    4. Dokumen kebijakan strategis mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bidang

    penataan ruang dan menetapkan 30 lokasi kawasan rawan bencana sesuai

    dengan target Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang 2015-2019

    5. Peta-peta kawasan rawan bencana yang lokasinya telah disepakati bersama dan

    dengan peta skala 1:5000 dan 1:25.000

    6. Road Map Penataan Kawasan di Indonesia yang akan dijadikan acuan direktorat

    penataan kawasan dalam melakukan program kegiatan untuk tahun-tahun

    selanjutnya.

    Indikator Output 5

    Pada indikator output 5 ini terdapat 9 (sembilan) paket pekerjaan, yaitu:

    Indikator Kinerja 5 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Ekonomi

    Indikator Output 5 Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru termasuk kawasan ekonomi

    Kegiatan 1 Penyusunan rencana pengembangan wilayah kawasan manado, bitung,

    kawangkoan, tumpaan dan amura 2 Kajian pengembangan kawasan ekonomi berbasis industry garam di Nagekeo 3 Kajian penyusunan promosi investasi pengembangan kawasan ekonomi

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-15 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    4 Penyusunan profil kawasan ekonomi 5 Penataan koridor tol cipali 6 Rencana pengembangan wilayah disekitar kawasan ekonomi khusus

    mandalika 7 Rencana pengembangan wilayah disekitar kawasan ekonomi khusus maloi 8 Rencana pengembangan wilayah disekitar kawasan ekonomi khusus tanjung

    api-api 9 Rencana pengembangan wilayah disekitar kawasan ekonomi khusus tanjung

    lesung

    Kegiatan-kegiatan dalam output ini bertujuan untuk pengembangan, perwujudan,

    dan pengelolaan penataan kawasan ekonomi. Secara umum, kegiatan-kegiatan

    tersebut dapat dikelompokan dalam beberapa kegiatan besar yaitu :

    1. Rencana pengembangan wilayah disekitar kawasan ekonomi khusus

    2. Rencana penyusunan rencana investasi ekonomi

    3. Penyusunan profil kawasan ekonomi

    4. Kajian penyusunan rencana pengambangunan wilayah kawasan ekonomi,

    kawasan industry, kawasan di koridor jalan, kawasan pariwisata.

    Hasil kegiatan berupa dokumen yang menjadi masukan untuk peningkatan kualitas

    perencanaan penataan kawasan ekonomi. Ada beberapa kendala yang dihadapi

    dalam pelaksanaan paket pekerjaan dalam indicator output 5 ini, diantaranya:

    - Waktu pelaksanaan terlalu singkat yakni kurang dari 5 bulan, sehingga kinerja

    dirasa kurang optimal dan proses administrasi pengajuan mulainya kegiatan

    mengalami hambatan dari Proyek karena pengurangan jumlah Satker dan

    kurangnya sumberdaya manusia yang ahli di bidang administrasi tersebut.

    - Belum terdapatnya acuan atau landasan hukum mengenai penataan kawasan,

    pada saat ini peraturan yang ada mengatur mengenai rencana tata ruang

    wilayah, belum ada rencana tata ruang penataan kawasan.

    Hasil kegiatan dari indicator kinerja ini adalah :

    1. Berupa dokumen dalam bentuk materi teknis

    2. Dokumen konsep rencana pengembangan di kawasan ekonomi khusus,

    industry, pariwisata, koridor jalan.

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-16 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    3. Peta-peta pengembangan konsep peta skala 1:50.000 yang meliputi peta

    cakupan wilayah, pengembangan wilayah, sistem jaringan infrastruktur dan

    transportasi.

    4. Profil mengenai penataan kawasan ekonomi

    3.1.2 Perbandingan Capaian Kinerja

    Pembentukan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

    melalui Perpres No.17 Tahun 2015 merupakan penggabungan antara direktorat

    penataan ruang di Kementerian Pekerjaan Umum dengan Badan Pertanahan

    Nasional, yang berdampak terhadap Struktur, Organisasi dan Tata Kerja dan

    perubahan pagu. Perubahan besar terjadi seperti terpisahnya Direktorat Penataan

    Ruang yang dahulunya satu unit kerja eselon 1 di Kementerian Pekerjaan Umum,

    menjadi dua unit kerja eselon 1 yakni Direktora Jenderal Tata ruang dan Direktorat

    Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah. Dalam hal

    melakukan perbandingan ada beberapa permasalahan umum yang ditemui,

    diantaranya :

    1. Dengan adanya perubahan unit tersebut menyebabkan terhambatnya waktu

    pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan administrasi keuangan/anggaran

    2. Beberapa paket kontraktual masih ada yang masih dalam proses pelelangan,

    padahal pada waktu tersebut sudah memasuki jadwal termin I

    3. Penyerapan anggaran yang kurang maksimal dikarenakan pekerjaan baru dapat

    dilakukan dalam waktu 5 bulan sebelum tahun anggaran berakhir, yakni dimulai

    pada triwulan III dan IV

    4. Minimnya SDM pada setiap kegiatan swakeola sehingga dirasakan kurang

    optimal.

    Selain permasalahan umum diatas, perubahan SOTK juga juga terjadi di unit kerja

    eselon II dan III, yang memberikan dampak dan konsekuensi terhadap laporan

    kinerja tahun 2015. Dalam membandingkan kinerja tahun 2015 dengan tahun

    sebelumya memiliki hambatan dan sulit dilakukan karena adanya perbedaan

    nomenklatur. Selain itu rencana strategis yang belum rampung (masih dalam draft)

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-17 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    juga menjadi hambatan dalam pengerjaan laporan kinerja tahun 2015. Dengan

    adanya hal tersebut, laporan kirnerja (LKj) Direktorat Penataan Kawasan Tahun

    Anggaran 2015, dalam membandingkan dengan diperlukan penelurusan lebih

    mendalam terhadap sejumlah LKj di setiap direktorat di Ditjen Tata Ruang

    (Kementerian Pekerjaan Umum).

    A. Perbandingan Tahun Anggaran 2015 dengan Tahun Anggaran

    Sebelumnya

    Dalam melakukan perbandingan capaian kinerja Tahun 2015 dan Tahun 2014 ada

    beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti:

    a. Perubahan nomenklatur dari organisasi sebelumnya memberikan dampak untuk

    capaian kinerja seperti 1 indikator output tahun 2015 berakar di banyak ouput di

    Tahun Anggaran 2014. Hal ini dimaksudkan bahwa 1(satu) indicator kinerja

    Direktorat Penataan Kawasan merupakan kegiatan dari beberapa direktorat di

    lingkungan Ditjen Tata Ruang di Kementerian Pekerjaan Umum pada waktu itu.

    Sebaliknya indicator output 2015 berakar di 1 (satu) output 2014, hal tersebut

    dapat diartikan bahwa satu kegiatan di Ditjen Tata Ruang Kementerian

    Pekerjaan Umum dileburkan menjadi beberapa kegiatan pada Direktorat

    Penataan Kawasan. Hal ini juga berdampak adanya jumlah target capaian tahun

    anggaran 2015 bisa lebih banyak ataupun lebih sedikit hal ini disebabkan

    penyesuaian anggaran untuk kegiatan.

    b. Seluruh output pada tahun anggaran 2015, pada Direktorat Penataan Kawasan

    adalah dokumen, sedangkan pada tahun anggaran 2014 memiliki output yang

    lebih bervariasi. Hal ini disebabkan karena unit kerja masih dalam penyesuaian

    nomenklatur.

    Tabel Berikut (tabel 3-2) adalah table perbandingan output kinerja pada tahun 2014

    dengan tahun anggaran 2015.

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-18 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Tabel 3.2 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN TA.2015 dengan TA.2014

    A. DIREKTORAT BINA PROGRAM DAN KEMITRAAN (BPK) DAN DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7) (8) (9)

    Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang

    Indikator : Jumlah laporan/dokumen pembinaan program, kemitraan, layanan informasi, dan dukungan manajemen organisasi, serta aspek hukum/perundang-undangan penyelenggaraan penataan ruang.

    Terwujudnya kawasan yang ditingkatkan kualitasnya

    1 Indikator Kinerja 1: Jumlah Dokumen Kebijakan, Strategi, dan Pemograman, Monev Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    1 Jumlah laporan penyusunan Kebijakan Strategis dan dokumen Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang

    5 laporan

    5 laporan 100% output 1 : Dokumen kebijakan, strategis dan pemograman, Monitoring dan Evaluasi Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    9 Dokumen

    9 Dokumen

    100%

    2 Jumlah laporan Administrasi, Pengelolaan kerjasama, dan monitoring evaluasi Kegiatan Kerja Sama Luar Negeri dan PHLN

    5 Laporan

    5 laporan 100%

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-19 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7) (8) (9)

    DJPR

    3 Jumlah laporan tahunan pencapaian, pedoman evaluasi, dan monitoring evaluasi Kinerja Pelaksanaan Kegiatan dan Program Direktorat Jenderal Penataan Ruang

    9 laporan

    9 laporan 100%

    4 Jumlah laporan pengembangan sistem informasi, pengelolaan data dan dokumen, layanan informasi/ kepustakaan dan pelaksanaan

    46 Laporan

    44 Laporan*

    96%

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-20 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7) (8) (9)

    komunikasi publik bidang penataan ruang

    5 Jumlah laporan dan pedoman penyiapan serta pelaksanaan kerjasama kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha

    77 Laporan

    77 Laporan

    100%

    6 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

    2 Laporan

    2 Laporan

    100%

    7 Jumlah laporan perencanaan, pedoman, dan pengelolaan basis data program dan

    7 Laporan

    7 Laporan 100%

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-21 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7) (8) (9)

    anggaran tahunan Direktorat Jenderal Penataan Ruang

    8 Jumlah laporan tahunan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan instansi

    7 Laporan

    7 Laporan 100%

    B. DIREKTORAT PERKOTAAN dengan DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7) (8) (9)

    Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang penataan ruang

    Indikator Outcome 1: Jumlah rencana tata ruang dan rencana terpadu 7 RPI2JM 6 RPI2JM program pengembangan infrastruktur jangkamenengah Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional

    Terwujudnya kawasan yang ditingkatkan kualitasnya

    2 Indikator Kinerja 02 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Baru

    indikator output indikator Output 2

    1 Jumlah laporan penyelenggaraan forum pelaku pembangunan perkotaan berkelanjutan

    4 laporan 2 laporan 50% Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan

    7 Dokumen

    7 Dokumen

    100%

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-22 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7) (8) (9)

    Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Kota Baru

    Indikator Outcome 3: Jumlah Kota/Kabupaten yang memenuhi SPM dan/atau ditingkatkan kualitas Penataan Ruangnya

    1 Indikator Output: Jumlah Kota/Perkotaan yang difasilitasi pemenuhan SPM dan mendapat Pembinaan Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kota

    47 Laporan SPM : 2 Kota Tematik : 129 Kota/Kab

    72%

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-23 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    C. DIREKTORAT PEMBINAAN WILAYAH I DAN II dan DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis bidang pentaan ruang

    Indikator Kinerja 01 : Jumlah provinsi/ kabupaten/ kota yang mendapat pembinaan penyelenggaraan penataan ruang

    Terwujudnya kawasan yang ditingkatkan kualitasnya

    Indikator Kinerja 03 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    Indikator Output: 1. Jumlah NSPK (pedoman) penyelenggaraan penataan ruang daerah, provinsi, kabupaten dan kawasan perdesaan

    Binda 1 : 7 NSPK, 5 Materi NSPK Binda 2: 7 NSPK, 6 Mateeri NSPK

    Binda 1 : 7 NSPK, 5 Materi NSPK Binda 2: 7 NSPK, 7 Mateeri NSPK

    100% indikator Output 03: Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    7 Dokumen

    7 Dokumen

    100%

    Untuk indicator kinerja yang memiliki output mengenai kawasan rawan bencana dan adaptasi perubahan iklim, pada tahun

    2014 tidak terdapat di indokator direktorat yang ada di unit eselon I direktorat jenderal penataan ruang, kementerian

    pekerjaan umum.

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-24 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    Terwujudnya kawasan yang ditingkatkan kualitasnya

    Indikator Kinerja 04 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru Termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

    Output Kinerja 04: Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

    9 Dokumen

    9 Dokumen

    100%

    D. DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONALdan DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    Tercapainya kesesuaian program pusat dan daerah dengan rencana tata ruang dalam rangka pengembangan wilayah

    1 Indikator Outcome: Rencana terpadu jangka menengah pengembangan infrastruktur sistem nasional dan pengembangan kapasitas pengelolaan KSN

    Terwujudnya kawasan yang ditingkatkan kualitasnya

    Indikator Kinerja 05 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengellaan Penataan Kawasan Ekonomi

    indikator output : 36 37 100 Indikator 9 9 100%

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-25 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    dan pembangunan nasional serta daerah, dan terselesaikannya norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang penataan ruang sesuai peraturan perundang- undangan.

    Jumlah laporan kegiatan penguatan kapasitas dan pengembangan kelembagaan dan penyusunan RPIIJM pulau, kepulauan, dan KSN non perkotaan.

    Laporan 30 RPI2JM

    Laporan 30 RPI2JM

    % Output 05 : Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengellaan Penataan Kawasan Ekonomi

    Dokumen

    Dokumen

    2 indikator Outcome: Hasil pengendalian pelaksanaan pengembangan wilayah nasional, pulau, dan KSN

    indikator output: Jumlah laporan kegiatan pengendalian pelaksanaan pengembangan wilayah nasional, pulau, danKSN non perkotaan, serta KSN yang mendapatkan fasilitasi penyediaan peta dalam rangka

    12 Laporan 27 KSN

    13 Laporan 27 KSN

    100%

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-26 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    % Sasaran Indikator Kinerja

    Target 2014

    Realisasi 2014

    %

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    pengawasan teknis dan pengendalian pemanfaatan ruang *)

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-27 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    B. Target Kinerja Rencana Strategis 2015-2019 dengan Capaian Kinerja

    Tahun Anggaran 2015

    Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Penataan Kawasan 2015-2019 saat ini

    masih dalam proses akhir. Tetapi sudah dapat diidentifikasi sejumlah target untuk

    beberapa kegiatan. Perbandingan kegiatan Direktorat Penataan Kawasan dan

    Rencana Strategis Ditjen Tata Ruang dapat di lihat pada tabel berikut :

    Tabel 3.3 Perbandingan Target Kinerja Rencana Strategis 2015 – 2019

    dengan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target

    Renstra 2015

    Target Kinerja 2015 Selisih

    Target target realisasi

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Terwujudnya kawasan yang ditingkatkan kualitasnya

    Indikator Kinerja 01 : Jumlah Dokumen Kebijakan, Strategi, dan Pemograman, Monev Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    Output 01: Dokumen kebijakan, strategis dan pemograman, Monitoring dan Evaluasi Kinerja, dan Kemitraan Penataan Kawasan

    10 9 Dokumen

    9 Dokumen

    Lebih sedikit 1

    Dokumen

    Indikator Kinerja 02 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Baru

    Output 02 : Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Kota Baru

    2 7 Dokumen

    7 Dokumen

    Lebih banyak 5 dokumen

    Indikator Kinerja 03 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-28 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Sasaran Indikator Kinerja Target

    Renstra 2015

    Target Kinerja 2015 Selisih

    Target target realisasi

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Output 03 : Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Perdesaan

    33 7 Dokumen

    7 Dokumen

    Lebih sedkit 26 dokumen

    Indikator Kinerja 04 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru Termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

    Output Kinerja 04: Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Baru termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan Resiko Perubahan Iklim

    10 9 Dokumen

    9 Dokumen

    Lebih sedikit 1

    dokumen

    Indikator Kinerja 05 : Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengellaan Penataan Kawasan Ekonomi

    Output Kerja 05 : Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan Penataan Kawasan Ekonomi

    7 9 dokumen

    9 dokumen

    Lebih banyak 2 dokumen

    Dalam tabel diatas terdapat 2 (dua) indikator kinerja kegiatan dengan realisasi lebih

    banyak daripada target Renstra Tahun 2015, yaitu:

    1. Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan

    Penataan Kawasan Perkotaan dan Perintisan Kota Baru;

    2. Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan

    Penataan Kawasan Ekonomi

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-29 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Terdapat 3 (tiga) indikator kinerja kegiatan dengan realisasi lebih sedikit daripada

    target Renstra Tahun 2015, yaitu:

    1. Jumlah Dokumen Kebijakan, Strategi, dan Pemograman, Monev Kinerja, dan

    Kemitraan Penataan Kawasan;

    2. Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan, dan Pengelolaan

    Penataan Kawasan Perdesaan; dan

    3. Jumlah Dokumen Rencana Pengembangan, Perwujudan,dan Pengelolaan

    Penataan Kawasan Baru Termasuk Kawasan Rawan Bencana dan Kawasan

    Resiko Perubahan Iklim

    C. Target Kinerja di Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Nasional (RPJMN) 2015-2019 dengan Capaian Kinerja Tahun Anggaran

    2015

    Penysunan RPJMN 2015-2019 dilakukan sebelum SOTK Kementerian dibuat sehingga

    pengkategoriannya masih didasarkan pada UKE II Ditjen Penataan Ruang

    Kementerian PU terdahulu.

    - Terdapat 1 (Satu) Realisasi indikator sesuai dengan target RPJMN pada tahun

    2015, yaitu :

    1. Jumlah laporan penyelenggaraan hari tata ruang nasional dan event penataan

    ruang

    - Terdapat 4 (empat) Indikator yang targetnya lebih sedikit daripada target

    RPJMN pada tahun 2015, yaitu:

    1. Jumlah masterplan dasar kota baru publik di 10 lokasi

    2. Jumlah laporan penyebarluasan informasi penataan ruang

    3. Jumlah dokumen kajian informasi bidang penataan ruang

    4. Jumlah laporan monitoring evaluasi pengendalian ruang wilayah nasional,

    pulau/kepulauan, dan KSN non perkotaan.

    Indikator jumlah yang targetnya lebih sedikit, untuk indikator jumlah masterplan

    dasar kota di 10 lokasi dengan jumlah dokumen 10 materi teknis, kurang nya

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-30 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    realisasi ini dikarenakan dalam perhitungan terhadap RPJMN selama 5 tahun

    terpilih 10 kota dan terciptanya 10 masterplan, dan tahun 2015 merupakan

    tahun pertama dalam pelaksanaan RPJMN sehingga diasumsikan target realisasi

    tersebut dilaksanakan dari tahun 2016 hingga tahun 2019. Untuk indikator

    jumlah laporan penyebarluasan informasi penataan ruang, dokumen kajian

    informasi bidang penataan ruang di lingkup Kementerian Agraria dan Tata

    Ruang/ Badan Pertanahan Nasional dibagi ke setiap direktorat dalam Unit Kerja

    Eselon III, salah satunya adalah Direktorat Penataan Kawasan, yang dimana

    setiap direktorat memiliki 1 jumlah dokumen laporan. Begitu pula dengan

    indikator laporan monitoring evaluasi pengendalian ruang wilayah nasional,

    pulau/kepulauan, dan KSN non perkotaan. Dalam Renstra Ditjen Tata Ruang

    memperhitungkan 1 dokumen untuk 1 lingkup/wilayah atau untuk direktorat

    penataan kawasan. Berikut adalah tabel perbandingan antara capaian output

    kinerja tahun anggaran 2015 dengan target RPJMN 2015-2019

  • AKUNTABILITAS KINERJA

    3-31 Laporan Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun Anggaran 2015

    Tabel 3-4 Perbandingan Capaian Kinerja Direktorat Penataan Kawasan TA.2015 dengan Target RPJMN 2015 – 2019

    No

    Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2015 Untuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN

    Capaian Kinerja Direktorat Penataan Kawasan Tahun 2015

    Program Lintas/ Program/ Kegiatan Prioritas Nasional

    Sasaran Indikator Target 2015 Realisasi keterangan paket pekerjaan

    1 Pelaksanaan Pengembangan Perkotaan

    Perintisan inkubasi kota-kota baru

    jumlah masterplan dasar k