Upload
trandien
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LKjIP)
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat danKarunia-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kelautan danPerikanan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017 dapat diselesaikan untuk memenuhiketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) yangdidukung manajemen kinerja yang akuntabel sudah merupakan tekad pimpinan instansipemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Sejalan dengan era globalisasiyang banyak membawa perubahan yang strategis, memberi pengaruh kepadamasyarakat yang semakin kritis dengan berbagai tuntutan, terutama kepada parapengelola negara untuk menjalankan tugasnya secara bertanggungjawab, bersih,transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutamadalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukanevaluasi kinerja yang baik untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil bisa optimalserta cara-cara yang digunakan untuk mencapainya.
Akuntabilitas dalam bentuk laporan dapat mengekspresikan pencapaian tujuanmelalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi karena pencapaian suatu tujuanmerupakan salah satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi yang akanterlihat jelas pada pencapaian sasaran.
Tujuan dan sasaran tersebut dapat dilihat dalam rencana strategis organisasi,rencana kinerja, dan program kerja tahunan, dengan tetap berpegang pada RencanaStrategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja).
Laporan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidulmerupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPDdalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah digariskan, dan kebijakanoperasional dalam rangka pencapaian visi dan misi OPD yang tertuang dalam dokumenperencanaan strategis OPD Tahun 2016 - 2021
Laporan kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dalamperencanaan, terutama sebagai input bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan prima kepadamasyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat dipergunakan sebagai salah satu bahanevaluasi yang objektif atas penyelenggaraan Pemerintahan oleh stakeholders yangberhak dan berkepentingan dalam menilai kinerja dan pertanggungjawaban KepalaOPD.
Wonosari, Desember 2017
KEPALA OPD,
Ir. KHAIRUDDINNIP. 19600810 199003 1 010
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
RINGKASAN EKSEKUTIFLaporan Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul Tahun
2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.
LKjIP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai dengan
rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan dari Renstra
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016 – 2021 yang telah
ditetapkan dengan Keputusan Kepala OPD tentang Penetapan Rencana Strategis Dinas
Kelautan dan Perikanan Tahun 2016-2021.
LKjIP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan bukti untuk
menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan
keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) OPD yang telah dicanangkan
pada tahun 2017 telah berhasil dicapai.
Dari 3 (tiga) IKU OPD tahun 2017, yaitu Produksi Perikanan Budidaya,
Pendapatan Perikanan Tangkap (Nelayan), dan Pendapatan Perikanan Budidaya
(Pembudidaya Ikan), kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa IKU tersebut dapat
tercapai dengan kategori berhasil. Keberhasilan capaian IKU OPD selain merupakan
hasil dari upaya-upaya OPD, juga berkat dukungan dan partisipasi seluruh komponen
masyarakat baik swasta maupun masyarakat pada umumnya yang berkepentingan
secara integral dan sinergi dalam memenuhi program-program OPD pada tahun 2017.
Beberapa hal yang belum dapat memenuhi target kinerja/ anggaran, dikarenakan
terdapat beberapa hambatan kendala yang apabila tidak segera diantisipasi dapat
berpengaruh pada capaian sasaran yang akan datang. Untuk mengoptimalkan capaian
sasaran dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi pada masa mendatang perlu
ada langkah kebijakan teknis/ operasional untuk memantapkan kebijakan agar tujuan
dapat terlaksana sehingga misi OPD dapat dilaksanakan/ dicapai sebagai upaya untuk
mewujudkan visi/ tujuan yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/ operasional yang diupayakan yaitu:
1. Pengembangan kawasan sentra pengembangan perikanan seperti Minapolitan, baik
Minapolitan Perikanan Budidaya maupun Minapolitan Perikanan Tangkap.
2. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga lain seperti LIPI, Dinas Kelautan dan
Perikanan DIY, Bappeda, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dll untuk
mengembangkan komoditas kelautan dan perikanan.
3. Pemanfaatan dan optimalisasi Sarpras Kelautan dan Perikanan yang ada di
Kabupaten Gunungkidul.
4. Memberikan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan yang bertujuan untuk
meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat kelautan dan perikanan, serta
5. Pemberian hibah atau bantuan sebagai stimulan untuk mengembangkan komoditas
kelautan dan perikanan.
Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan kegiatan masa
depan adalah meningkatkan aparatur yang profesional serta dapat dipercaya masyarakat
melalui penataan SDM aparatur yang berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan
kompetensi jabatan sesuai dengan beban kerja masing-masing OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) serta adanya perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja “tuntas”
berdasarkan norma hukum, etika birokrasi pemerintah, dan berbasiskan manajemen
kinerja sehingga diharapkan dapat bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
Hal ini akan memantapkan dan memperkuat modal sosial dengan ciri adanya
kepercayaan (trust) masyarakat pada pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..… vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..… viii
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………. 1A. Latar Belakang ……………………………..………………
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……..……………..C. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ..............................
1
2
6
BAB II : PERENCANAAN KINERJA …..........................................… 8A. Rencana Strategis OPD Tahun 2016 – 2021 .....................
B. Rencana Kinerja 2017 ...................……….………………..C. Perjanjian Kinerja 2017 ..................…….…………………
8
16
17
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………… 20A. Capaian Kinerja Organisasi ……………….…………..…..
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ………….C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja …………………...
D. Realisasi Anggaran ......................................………………..
20
22
23
36
BAB IV : PENUTUP ……………………………………………………… 39
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 1.1 Komposisi Pegawai ..…………………………………………….. 5
Tabel 2.1 Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi ……… 12
Tabel 2.2 Sasaran strategis dan indikator kinerja ..………………………. 13
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama ………………..……………………… 14
Tabel 2.4 Program dan Kegiatan Dinas Kelautan dan PerikananKabupaten Gunungkidul ……………………………………………………
15
Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal ……………………………… 21
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kelautan danPerikanan Tahun 2017 ……………………………………………………….
22
Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Produksi PerikananBudidaya Meningkat ………………………..…………………………………
24
Tabel 3.4 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Sasaran PendapatanMasyarakat Perikanan Meningkat …………………………………………...
29
Tabel 3.5 Rencana dan Realisasi Capaian Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Meningkat ………………………………32
Tabel 3.6 Rencana dan Realisasi Capaian Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Meningkat …………………………………………………………...33
Tabel 3.7 Rencana dan Realisasi Capaian Kesesuaian Program Dalam
Dokumen Perencanaan Daerah ………………………………………………..34
Tabel 3.8 Realisasi Anggaran Program Pendukung Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Gunungkidul …………………………………………..35
Tabel 3.9 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017 ...………………... 37
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Tahun 2017…………………………………………………………………………
4
Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan GolonganPada Tahun 2017 ................................................................................
5
Gambar 3.1 Kegiatan Perikanan Tangkap di Kabupaten Gunungkidul ... 24
Gambar 3.2 Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2013-2017 .......... 25
Gambar 3.3 Budidaya Ikan dengan Teknik Bioflok .……............................. 25
Gambar 3.4. Peralatan Mesin Pelet ….….........……........................................ 26
Gambar 3.5. Sekolah Lapang Budidaya Ikan ..………………………........... 29
Gambar 3.6. Teknologi Kolam Buis Beton …...………………………........... 29
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel,
efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan
pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun
2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap
OPD wajib menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Bupati sebagai
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
LKjIP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap
Instansi Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LKjIP juga berperan
sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance serta
berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Bertitik tolak dari Renstra OPD Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahun 2017,
maka LKjIP OPD yang disusun merupakan realisasi hasil kegiatan tahun 2017 dan menyajikan
laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala OPD kepada Bupati Gunungkidul.
C. Tugas Pokok dan Struktur OrganisasiDasar hukum pembentukan Dinas Kelautan dan Perikanan adalah Peraturan Bupati Gunungkidul
Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas
Kelautan dan Perikanan.
BAB
I
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
1. Tugas
Tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul adalah melaksanakan urusan
pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana diatas, Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai
fungsi :
a. perumusan kebijakan umum di bidang kelautan dan perikanan;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang kelautan dan perikanan;
c. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang kelautan dan
perikanan;
d. Pembinaan, pengembangan, pengawasan, dan pengendalian perbenihan dan
produksi perikanan;
e. Pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha kelautan dan perikanan;
f. peningkatan produksi dan produktivitas kelautan dan perikanan;
g. pembinaan, pengkajian, pengembangan, dan pemanfaatan sarana dan
prasarana perikanan budidaya dan tangkap serta kelembagaan;
h. melaksanakan pembinaan, pencegahan, dan pengendalian kesehatan ikan dan
lingkungan budidaya;
i. pelaksanaan perlindungan sumber daya kelautan dan perikanan;
j. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kegiatan kenelayanan;
k. pelaksanaan pemantauan, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan usaha
perikanan tangkap;
l. pelaksanaan promosi dan pemasaran hasil;
m. pelaksanaan harmonisasi dan evaluasi perizinan usaha perikanan tangkap;
n. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistic kelautan
dan perikanan;
o. penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang kelautan dan
perikanan;
p. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang kelautan dan perikanan;
q. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang kelautan dan
perikanan; dan
r. pengelolaan UPT.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
3. Struktur OrganisasiBerdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan. Susunan
Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul yaitu:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat terdiri dari :
- Subbagian Perencanaan dan Keuangan
- Subbagian Umum
c. Bidang Perikanan Budidaya terdiri dari :
- Seksi Perbenihan dan Produksi
- Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
- Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan
d. Bidang Perikanan Tangkap terdiri dari :
- Seksi Kenelayanan
- Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
- Seksi Pengendalian dan Penangkapan
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) meliputi UPT Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Arghamina
dan UPT Balai Benih Ikan (BBI) Mina Kencana
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, didukung sumberdaya manusia yang
memadai dengan jumlah pegawai sebanyak 40 orang pada akhir Tahun 2017. Adapun jabatan struktural
di lingkungan OPD sebanyak 11 jabatan, terdiri dari eselon II b = 1 jabatan, eselon III a = 1 jabatan,
eselon III b = 2 jabatan, eselon IV a = 10 jabatan, dan eselon IV b = 1 jabatan. Sedangkan jumlah
Pegawai Negeri Sipil non eselon sebanyak 25 orang.
Gambar 1.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
3. Struktur OrganisasiBerdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan. Susunan
Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul yaitu:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat terdiri dari :
- Subbagian Perencanaan dan Keuangan
- Subbagian Umum
c. Bidang Perikanan Budidaya terdiri dari :
- Seksi Perbenihan dan Produksi
- Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
- Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan
d. Bidang Perikanan Tangkap terdiri dari :
- Seksi Kenelayanan
- Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
- Seksi Pengendalian dan Penangkapan
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) meliputi UPT Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Arghamina
dan UPT Balai Benih Ikan (BBI) Mina Kencana
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, didukung sumberdaya manusia yang
memadai dengan jumlah pegawai sebanyak 40 orang pada akhir Tahun 2017. Adapun jabatan struktural
di lingkungan OPD sebanyak 11 jabatan, terdiri dari eselon II b = 1 jabatan, eselon III a = 1 jabatan,
eselon III b = 2 jabatan, eselon IV a = 10 jabatan, dan eselon IV b = 1 jabatan. Sedangkan jumlah
Pegawai Negeri Sipil non eselon sebanyak 25 orang.
Gambar 1.1
7%
20%
73%
0%
II/a - II/b III/a - III/b
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
3. Struktur OrganisasiBerdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan. Susunan
Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul yaitu:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat terdiri dari :
- Subbagian Perencanaan dan Keuangan
- Subbagian Umum
c. Bidang Perikanan Budidaya terdiri dari :
- Seksi Perbenihan dan Produksi
- Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
- Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan
d. Bidang Perikanan Tangkap terdiri dari :
- Seksi Kenelayanan
- Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
- Seksi Pengendalian dan Penangkapan
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) meliputi UPT Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Arghamina
dan UPT Balai Benih Ikan (BBI) Mina Kencana
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, didukung sumberdaya manusia yang
memadai dengan jumlah pegawai sebanyak 40 orang pada akhir Tahun 2017. Adapun jabatan struktural
di lingkungan OPD sebanyak 11 jabatan, terdiri dari eselon II b = 1 jabatan, eselon III a = 1 jabatan,
eselon III b = 2 jabatan, eselon IV a = 10 jabatan, dan eselon IV b = 1 jabatan. Sedangkan jumlah
Pegawai Negeri Sipil non eselon sebanyak 25 orang.
Gambar 1.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Sedangkan komposisi pegawai OPD berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1Komposisi Pegawai
No. Golongan/ Ruang Bezetting 31 - 12 –20171 I/a – I/d 0
2 II/a – II/d 93 III/a – III/d 25
4 IV/a – IV/e 6
Jumlah 40
Sumber : Subbagian Umum OPD.
Gambar 1.2
Sumber : Subbagian Umum OPD.
I/a - I/d
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan GolonganPada Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Sedangkan komposisi pegawai OPD berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1Komposisi Pegawai
No. Golongan/ Ruang Bezetting 31 - 12 –20171 I/a – I/d 0
2 II/a – II/d 93 III/a – III/d 25
4 IV/a – IV/e 6
Jumlah 40
Sumber : Subbagian Umum OPD.
Gambar 1.2
Sumber : Subbagian Umum OPD.
0%
22%
63%
15%
I/a - I/d II/a - II/d III/a - III/d IV/a - IV/d
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan GolonganPada Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Sedangkan komposisi pegawai OPD berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1Komposisi Pegawai
No. Golongan/ Ruang Bezetting 31 - 12 –20171 I/a – I/d 0
2 II/a – II/d 93 III/a – III/d 25
4 IV/a – IV/e 6
Jumlah 40
Sumber : Subbagian Umum OPD.
Gambar 1.2
Sumber : Subbagian Umum OPD.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan GolonganPada Akhir Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
D. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Berikut ini diuraikan secara ringkas permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh OPD pada
tahun 2017, meliputi :
1. Masih sulitnya pelaku usaha kelautan dan perikanan mendapatkan akses dari
lembaga keuangan.
2. Masih rendahnya kapasitas usaha kelautan dan perikanan karena keterbatasan
modal.
3. Masih rendahnya kemandirian pelaku usaha kelautan dan perikanan
4. Koperasi perikanan sebagai sokoguru perekonomian masyarakat belum berfungsi
secara optimal.
5. Produksi komoditas kelautan dan perikanan masih belum kontinyu
6. Standard sanitasi dan higienis produk kelautan dan perikanan masih tergolong
rendah.
7. Infrastruktur kelautan dan perikanan kurang memadai.
8. Cukup banyak nelayan yang belum memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).
9. Mayoritas tempat pendaratan ikan hanya untuk pendaratan Perahu Motor Tempel.
Dari 8 TPI, baru 1 TPI saja yaitu TPI Sadeng yang dapat digunakan untuk mendarat
kapal 30 GT.
10. Produktivitas dari usaha kelautan dan perikanan masih rendah.
11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu) belum dimanfaatkan secara
optimal oleh pembudidaya ikan.
12. Inovasi pembuatan pakan ikan alternatif masih tergolong rendah.
13. Usaha perikanan, seperti budidaya ikan, masih bersifat usaha sampingan.
14. Jumlah produksi benih oleh Unit Perbenihan Rakyat (UPR) masih rendah.
15. Pemanfaatan wilayah pesisir dan laut oleh masyarakat belum sesuai dengan
regulasi yang ada.
16. Masih kurang lengkapnya data potensi sumber daya Kelautan, Pesisir, dan Pulau-
pulau Kecil.
17. Masyarakat masih kurang peduli terhadap informasi risiko bencana alam laut.
18. Pemahaman generasi muda terhadap prospek potensi kemaritiman masih kurang.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
19. Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang ada belum mencukupi untuk
mengawasi pemanfaatan potensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
20. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pengawasan belum optimal.
21. Keterbatasan wewenang Pokmaswas dalam pengawasan.
22. Produksi benih di BBI Mina Kencana masih kurang dalam memenuhi permintaan
benih ikan dari masyarakat.
23. Kebersihan sarana dan prasarana serta tempat pelelangan ikan kurang terjaga.
24. Proses Lelang di TPI belum berjalan optimal.25. Masih rendahnya kualitas SDM pelaku usaha kelautan dan perikanan.
26. Masih rendahnya tingkat konsumsi makan ikan di masyarakat Gunungkidul.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gunungkidul
merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja daerah
dalam melaksanakan amanat yang telah diberikanoleh masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya
RPJMD tersebut dijabarkan dalam Rencana Strategis OrganisasiPerangkat Daerah (Renstra OPD)
sebagai dokumen teknis operasional.
A. Rencana Strategis OPD Tahun 2016 - 2021
Rencana Strategis OPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati Gunungkidul. Dokumen tersebut
merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja OPD
dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat. Rencana Strategis Dinas Kelautan
dan Perikanan Periode Tahun 2016-2021, baru saja mengalami reviu, sejalan dengan dilakukannya reviu
terhadap RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021, maka dari itu dalam penyusunan LKjIP ini
menggunakan IKU sesuai dengan reviu pada Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Periode
Tahun 2016-2021.
1. Visi dan Misi
Visi Dinas Kelautan dan Perikanan dirumuskan dengan memperhatikan Visi Kepala
Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016 – 2021 yaitu “Mewujudkan
Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju
masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021”.
Hal tersebut mengandung arti bahwa pariwisata menjadi penggerak utama dalam
upayamewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan dengan tetap mendorong pengembangan
sektor-sektor yang lain sebagai pendukung, salah satunya sektor kelautan dan perikanan.
Dari Visi Kepala Daerah tersebut, kemudian dijabarkan ke dalam beberapa Misi yaitu :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing
3. Memantapkan pengelolaan pariwisata yang profesional
4. Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan perekonomian yang tangguh
berbasis potensi daerah
5. Mengembangkan sektor-sektor unggulan daerah dan iklim investasi yang kondusif
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
6. Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik untuk meningkatkan pelayanan publik.
2. Mewujudkan peningkatan karakter dan mental sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Mewujudkan peningkatan daya saing pariwisata.
4. Mewujudkan perlindungan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan, percepatan, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
6. Memperkuat perekonomian daerah berbasis potensi sektor unggulan daerah menuju keunggulan
kompetitif daerah untuk membangun struktur perekonomian daerah yang tangguh.
7. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam sesuai daya dukung dan daya tampungnya.
Sedangkan Sasaran Daerah yang menjadi IKU (Indikator Kinerja Utama) Bupati meliputi :
1. Akuntabilitas pengelolaankeuangandaerahmeningkat
2. Akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah meningkat
3. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum
4. Harapan Hidup Masyarakat Meningkat
5. Harapan Lama Sekolah Meningkat
6. Jumlah Penduduk Miskin Turun
7. Daya saing pariwisata Meningkat
8. Pelestarian budaya berbasis pemberdayaan meningkat
9. Infrastruktur publik wilayahmeningkat
10. Pertumbuhan ekonomi daerah meningkat
11. Pendapatan Masyarakat Meningkat ---------------- IKU OPD (Pendapatan)
12. Ketahanan Pangan Meningkat ---------------- IKU OPD (Produksi)
13. Kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup meningkat
14. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana meningkat
Apabila dilihat dari IKU Bupati tersebut maka IKU nomor 11 yaitu “Pendapatan Masyarakat
Meningkat” dijabarkan menjadi IKU OPD DinasKelautan dan Perikanan dengan Sasaran OPD
“Pendapatan masyarakat perikanan meningkat” dengan Indikator Kinerja Utama OPD “Pendapatan
perkapita masyarakat perikanan”, yaitu Pendapatan sektor perikanan yang terdiri dari :
- Pendapatan Perikanan Budidaya (Pembudidaya Ikan); dan
- Pendapatan Perikanan Tangkap (Nelayan).
Sedangkan Sasaran Daerah atau IKU Bupati “Ketahanan Pangan Meningkat” dijabarkan
menjadi IKU OPD DinasKelautan dan Perikanan dengan Sasaran OPD“Produksi perikanan budidaya
meningkat” dengan Indikator Kinerja Utama OPD“Produksi perikanan budidaya”.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka Tujuan OPD DinasKelautan danPerikanan yang
ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah adalah “Mewujudkan Masyarakat Perikanan
yang Lebih Maju, Makmur, dan Sejahtera”.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Visi atau Tujuan tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi
tanggungjawab Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul. Misi diharapkan akan membantu
dan memberikan arahan bagi seluruh aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul
untuk melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.
Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut:
1 Pengoptimalan pemanfaatan potensi sumberdaya air berbasis kelautan dan perikanan yang
berwawasan lingkungan;
2 Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu pengolahan serta pemasaran hasil yang berdaya
saing;
3 Peningkatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan untuk mendukung sektor pariwisata;
4 Peningkatan kreativitas dan inovasi dalam penerapan teknologi bagi masyarakat kelautan dan
perikanan;
5 Peningkatan iklim usaha yang kondusif, peluang investasi dan kerjasama dengan stakeholder terkait
serta penggalangan sumber-sumber dana non APBD;
6 Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di bidang kelautan dan
perikanan yang bebas dari KKN.
Adapun penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:
1. Misi Kesatu:Misi satu ini merupakan upaya Dinas Kelautan dan Perikanan mewujudkan pemanfaatan dan nilai
tambah sumberdaya kelautan dan perikanan yang berbasis kelestarian dan meningkatkan
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan.
2. Misi Kedua:Misi ini merupakan upaya dinas mewujudkan produk-produk unggulan kelautan dan perikanan yang
berdaya saing serta meningkatkan mutu dan nilai tambah melalui penerapan CCS (Cold Chain
System), diversifikasi dan inovasi produk yang berorientasi pasar.
3. Misi Ketiga:Misi ini merupakan upaya dinas mewujudkan pengelolaan sumberdaya hayati kelautan dan
perikanan sebagai pendukung sektor pariwisata.
4. Misi Keempat:Misi ini merupakan upaya dinas dalam mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang kreatif
dan inovatif melalui pemberdayaan pemanfaatan teknologi tepat guna.
5. Misi Kelima:Misi ini merupakan upaya dinas mewujudkan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan
dengan stakeholders dan pelaksanaan deregulasi perijinan serta penyediaan dana dari berbagai
sumber untuk mendukung program bidang kelautan dan perikanan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
6. Misi Keenam:Misi ini merupakan upaya Dinas Kelautan dan Perikanan mewujudkan sumberdaya manusia Dinas
Kelautan dan Perikanan yang mampu mengembangkan komitmen membangun dan melayani
masyarakat dengan baik dalam arti terbuka, transparan, bebas dari KKN, sehingga memiliki
kewibawaan tinggi sebagai aparatur pemerintah terhadap masyarakatnya.
2. Tujuan dan SasaranSesuai dengan penjabaran visi dan misi tersebut, dirumuskan tujuan OPD Tahun 2016-2021,
yaitu seperti tertera pada tabel 2.1. berikut ini.
Tabel 2.1Tujuan yang Ditetapkan untuk Mencapai Visi dan Misi
No Visi Kepala Derah Misi Kepala Daerah Tujuan OPD1. Mewujudkan Gunungkidul
sebagai daerah tujuanwisata yang terkemuka danberbudaya menujumasyarakat yang berdayasaing, maju, mandiri, dansejahtera tahun 2021
1. Meningkatkan tata kelolapemerintahan yang baik (GoodGovernance)
2. Meningkatkan kualitas sumber dayamanusia yang berdaya saing
3. Memantapkan pengelolaanpariwisata yang profesional
4. Meningkatkan infrastruktur yangmemadai untuk menggerakkanperekonomian yang tangguhberbasis potensi daerah
5. Mengembangkan sektor-sektorunggulan daerah dan iklim investasiyang kondusif
6. Meningkatkan pengelolaan danperlindungan sumber daya alamsecara berkelanjutan
Mewujudkan MasyarakatPerikanan yang Lebih Maju,Makmur, dan Sejahtera
Selanjutnya OPD menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selamaperiode Renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategisselama tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja1. Pendapatan masyarakat perikanan meningkat Pendapatan perkapita masyarakat perikanan,
yang terdiri dari :
- Pendapatan Perikanan Budidaya(Pembudidaya Ikan)
- Pendapatan Perikanan Tangkap(Nelayan)
2. Produksi perikanan budidaya meningkat Produksi perikanan budidaya
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
OPD telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati Gunungkidul
Nomor 263/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Gunungkidul. Adapun Indikator Kinerja Utama OPD adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3Indikator Kinerja Utama
No. SasaranStrategis Indikator Kinerja Alasan/Penjelasan/Formulasi
1 Pendapatanmasyarakatperikananmeningkat
Pendapatanperkapitamasyarakatperikanan, yangterdiri dari :
Nilai produksi tangkap laut − [biayaoperasional produksi per trip x jumlah trip]jumlah nelayan PMT+ Nilai produksi tangkap laut − [biayaoperasional produksi per trip x jumlah trip]jumlah nelayan KM
PendapatanPerikanan Budidaya(Pembudidaya Ikan)
∑ (Vol. produksi x harga ikan perkilo− biaya produksi )
∑ Pembudidaya Ikan
PendapatanPerikanan Tangkap(Nelayan)
Menunjukkan jumlah volume penangkapan ikanlaut dalam kurun waktu satu tahun
2 Produksiperikananbudidayameningkat
Produksi perikananbudidaya
Rumus :∑ Produksi Perikanan Budidaya (Kg)
3. Program-programBerikut di bawah ini kami sajikan Program danKegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Gunungkidul TA 2017, yang meliputi :
Tabel 2.4Program dan Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul
No. Program Kegiatan
1 ProgramPelayanan AdministrasiPerkantoran (01)
1. Kegiatan penyediaan jasa, peralatan, danperlengkapan perkantoran (01.01)
2. Kegiatan penyediaan rapat-rapat konsultasi dankoordinasi (01.02)
2 Program Peningkatan Sarana danPrasarana Perkantoran (02)
1. Kegiatan pemeliharaan/ rehabilitasi sarana danprasarana perkantoran (02.02)
3 Program PeningkatanKetatalaksanaan dan KapasitasAparatur (03)
1. Kegiatan penyelenggaraan ketatalaksanaan danpengelolaan kepegawaian perangkat daerah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
(03.02)2. Kegiatan pengembangankapasitas aparatur
(03.03)
4 Program Peningkatan KualitasPelaporan Keuangan PerangkatDaerah (04)
1. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Perangkat Daerah(04.01)
5 Program Peningkatan KualitasPerencanaan (05)
1. Kegiatan Perencanaan Kinerja Perangkat Daerah (05.01)2. Kegiatan Pengendalian Internal Perangkat Daerah (05.02)3. Kegiatan Pengelolaan Data dan Sistem InformasiPerangkat
Daerah (05.03)
6 Program Peningkatan KualitasPelayanan Publik (06)
1. Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Publik (06.01)
7 ProgramPengembanganAgribisnis Perikanan (15)
1. Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan Bibit Ikan Unggul(15.01)2. Kegiatan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) (15.02)3. Kegiatan Pembinaan Penanganan Pasca Panen,Pengolahan, danPemasaran Hasil Perikanan (15.03)
8 Program Peningkatan ProduksiPerikanan Budidaya (16)
1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan KelompokPelaku Usaha Perikanan (16.01)2. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ikan (16.02)3. Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi, dan Penyediaan SaranaPrasarana Perikanan Budidaya (16.03)4. Kegiatan Pembinaan dan Pedampingan Kelompok BudidayaIkan (16.04)
9 Program Pemberdayaan Nelayan(17)
1. Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat SwakarsaPengamanan Sumberdaya Kelautan (17.01)2. Kegiatan Pembinaan dan Pendampingan Kelompok NelayanPerikanan Tangkap (17.02)3. Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi, dan Penyediaan SaranaPrasarana Perikanan Tangkap (17.03)
B. RENCANA KINERJA 2017Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di depan untuk
menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang tentang tingkat capaian
kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives) apa yang harus dicapai dihubungkan
dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan. Perencanaan Kinerja merupakan bentuk komitmen
pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut OPD menyusun
perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja OPD. Dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan Renja.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Rencana Kinerja Tahunan 2017 mencerminkan rencana kegiatan, program,dan sasaran
tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
OPD Tahun 2016-2021.
Pada dasarnya RKT 2017 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai OPD selama
tahun 2017. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun
2017 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan.
Target kinerja pada tingkat sasaran akandijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan
organisasi di dalam upaya pencapaian tujuannya.
Target sasaran untuk Tahun 2017 memuat sasaran strategis, indikator kinerja, dan target
yang akan dicapai dan sesuai dengan IKU OPD yaitu sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target1 Pendapatan masyarakat
perikanan meningkatPendapatan perkapita masyarakatperikanan, yang terdiri dari :
Pendapatan Perikanan Budidaya(Pembudidaya Ikan)
Rp. 4.675.920
Pendapatan Perikanan Tangkap(Nelayan)
Rp. 23.613.271
2 Produksi perikanan budidayameningkat
Produksi perikanan budidaya Kg 15.210.761
C. PERJANJIAN KINERJA 2017
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan suatu dokumen kontrak kinerja antara Kepala
OPD dengan Bupati Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja dari Renstra OPD Tahun 2016-
2021 berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh OPD. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan
misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis OPD Tahun 2016-2021. Pada dasarnya
perjanjian kinerja Tahun 2017 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai OPD selama Tahun
2017. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama Tahun 2017 dari
semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target
kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di
dalam upaya pencapaian visi misinya.
Dokumen Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja OPD Tahun 2017 disusun setelah
diterimanya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 29/DPA/2017 dan diubah seiring
dengan perubahan DPA atau DPPA Nomor 83/DPPA/2017 sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
No. SasaranStrategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Pendapatanmasyarakatperikananmeningkat
Pendapatan perkapita masyarakatperikanan, yang terdiri dari :
Pendapatan Perikanan Budidaya(Pembudidaya Ikan)
Rp. 4.675.920
Pendapatan Perikanan Tangkap(Nelayan)
Rp. 23.613.271
2 Produksiperikananbudidayameningkat
Produksi perikanan budidaya Kg 15.210.761
No Nama Program Anggaran Keterangan
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 535.167.500,00 APBD II
2. Peningkatan Sarana Dan PrasaranaPerkantoran.
Rp. 175.450.000
3. Peningkatan Ketatalaksanaan DanKapasitas Aparatur
Rp. 10.062.500 APBD II
4. Peningkatan Kualitas PelaporanKeuangan Perangkat Daerah Rp. 26.680.000
APBD II
5. Peningkatan Kualitas Perencanaan Rp. 157.972.500 APBD II
6. Peningkatan Kualitas PelayananPublik Rp. 83.420.000
APBD II
7. Pengembangan AgribisnisPerikanan Rp. 1.566.466.500
APBD II
8. Peningkatan Produksi PerikananBudidaya.
Rp. 1.126.590.000APBD II
9.Pemberdayaan Nelayan Rp. 837.600.000
DAK danAPBD II
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
A. Capaian Kinerja OrganisasiManajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan
hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan
dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level
keluaran, hasil, maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu
akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan
mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat.
Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/ kegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang
dipergunakan adalah system akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN
dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur
tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
Pengukuran KinerjaKerangka Pengukuran Kinerja di Dinas Kelautan dan Perikanan dilakukan
dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan
rumus:
BAB
IIIAKUNTABILITAS
KINERJA
RealisasiCapaian indikator kinerja = X 100%Rencana
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atausemakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakaninterprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu:
Tabel 3.1Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 Berhasil
55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan
“Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran nilai mean
setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori
(sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan
nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di
kelompok sasaran tersebut.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang selanjutnya akan dipergunakan untuk
Rencana - (Realisasi-Rencana)Capaian indikator kinerja = X 100%Rencana
(2x Rencana) – RealisasiCapaian indikator = X 100%
Rencana Rencana
Rencana
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategoriCapaian sasaran = X 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
mengukur kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2017. Pencapaian IKU tahun 2017 secara ringkas
ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 3.2Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
No. SasaranStrategis Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017 Target Capaian s/dTahun 2016 Target Realisasi Capaian
Kinerja(%)
AkhirRenstra(2021)
2017Dibanding
Target Akhir(%)
1 Pendapatanmasyarakatperikananmeningkat
Pendapatan perkapitamasyarakat perikanan,yang terdiri dari :
Pendapatan PerikananBudidaya(Pembudidaya Ikan)(Rp.)
3.363.552 4.675.920,37
4.076.584
87,18 4.534.103 89,91
Pendapatan PerikananTangkap (Nelayan)(Rp.)
26.710.912 23.613.271
27.030.179,37
114,47 27.003.629
100,10
2 Produksiperikananbudidayameningkat
Produksi perikananbudidaya (Kg) 9.611.336
15.210.761
11.651.103
76,60 13.090.200
89,01
C. Evaluasi dan Analisis Capaian KinerjaBerikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja
persasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran 1 (Indikator Kinerja Utama)
“Produksi Perikanan Budidaya Meningkat”
Ketersediaan pangan dan produksi pangan saat ini menjadi salah satu persoalan serius dunia, tidak
terkecuali di daerah-daerah di Indonesia, begitu juga di Kabupaten Gunungkidul. Hasil perikanan
merupakan salah satu bahan pangan yang menjadi sumber protein. Ancaman produksi pangan adalah
perubahan iklim dan dinamika ekonomi global. Persoalan pangan akan menjadi salah satu perhatian
dunia di masa-masa mendatang. Salah satu parameter yang cukup penting dalam ketersediaan pangan
adalah ketersediaan ikan. Perhitungan angka ketersediaan ikan diperoleh dari jumlah produksi perikanan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
tangkap dan perikanan budidaya kemudian ditambah ikan masuk dikurangi ikan keluar dan dibagi jumlah
penduduk. Pada tahun ini angka ketersediaan ikan tidak masuk menjadi IKU Dinas Kelautan dan
Perikanan, meskipun demikian perhitungan angka ketersediaan ikan tetap dihitung dengan estimasi hasil
mencapai 27,40 Kg/Kapita/Tahun, dengan target 27 Kg/Kapita/Tahun pada Tahun 2017.
Sektor perikanan mempunyai peranan penting dalam rangka mewujudkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, maka sektor perikanan merupakan salah satu prioritas
yang harus dikembangkan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan baik regional maupun nasional.
Sebagai salah satu kawasan minapolitan di Indonesia, target produksi perikanan budidaya dan
perikanan tangkap merupakan bagian dari fokus pembangunan sektor kelautan dan perikanan untuk
peningkatan produktivitas perikanan, mengingat perikanan budidaya dan perikanan tangkap memiliki
peran cukup sentral dalam pemenuhan gizi masyarakat, serta membantu peningkatan perekonomian.
Meskipun demikian, produksi perikanan tangkap pada tahun 2017 ini tidak masuk menjadi IKU Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul.
Pada tahun 2017, realisasi pencapaian sasaran meningkatnya produksi perikanan budidaya
menunjukkan hasil yang belum dapat memenuhi target. Sebagaimana terlihat pada tabel di bawah,
realisasi kinerja tahun 2017 menunjukkan bahwa
angka produksi perikanan budidaya belum memenuhi
target yang ditetapkan dengan pencapaian sebanyak
11.651.103 Kg dari target 15.210.761 Kg atau
sebanyak 76,60 %. Realisasi tersebut mengalami
peningkatan dari produksi tahun 2016 sebesar
9.611.336 Kg. Pencapaian ini menunjukkan kinerja
Berhasil untuk sasaran Produksi Perikanan Budidaya
Meningkat. Sedangkan untuk produksi perikanan
tangkap meskipun pada tahun 2017 tidak termasuk ke
dalam IKU OPD, namun realisasi mencapai 3.340,928
Ton dari target sebesar 4.555 Ton, dengan persentase realisasi 73,35 % sehingga masuk kategori
Berhasil. Meskipun demikian, produksi perikanan tangkap tersebut belum bisa memenuhi target yang
ditetapkan yaitu sebesar 4.555 Ton.
Gambar 3... Budiaya, tangkap
Gambar 3.1 Kegiatan Perikanan Tangkap diKabupaten Gunungkidul
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Tabel 3.3
Rencana dan Realisasi CapaianSasaran Produksi Perikanan Budidaya Meningkat
No. SasaranStrategis
IndikatorKinerja
Realisasi Tahun 2017 Target Capaian s/dTahun 2016 Target Realisasi Capaian
Kinerja(%)
Kategori
AkhirRenstra(2021)
2017Dibanding
Target Akhir(%)
1. Produksiperikananbudidayameningkat
Produksiperikananbudidaya (Kg)
9.611.33615.210.7
6111.651.1
0376,60 Berhasil 13.090.20
089,01
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 76,60 Berhasil
Bila melihat data dalam kurun tahun 2013-2017, jumlah produksi perikanan budidaya selalu mengalamipeningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari Gambar 3.1, sebagai berikut :
Gambar 3.2 Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2013-2017
Apabila melihat data dalam kurun 2013-2017,
jumlah produksi perikanan budidaya selalu mengalami
peningkatan. Pada tahun 2013 capaian jumlah produksi
perikanan budidaya mencapai 6.509,44 ton, kemudian naik
6,509.44 6,608.85 7,200.36
9,611.34
11,651.10
-
2,000.00
4,000.00
6,000.00
8,000.00
10,000.00
12,000.00
14,000.00
2013 2014 2015 2016 2017
Produksi Perikanan Budidaya
Ton
Gambar 3.3 Budidaya Ikandengan Teknik Bioflok
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
menjadi 6.608,85 ton di tahun 2014. Jumlah produksi perikanan budidaya pada tahun 2015 mencapai
7.200,36 ton.
Pada tahun 2016 jumlah produksi perikanan budidaya mencapai 9.611.336 Kg atau 9.611,34
ton. Pada tahun 2017, jumlah produksi perikanan budidaya mencapai 11.651.103 Kg atau 11.651,10 ton.
Dari segi persentase, jumlah produksi perikanan budidaya meningkat dari tahun 2016 ke 2017 sebesar
21,22 %.
Pengembangan perikanan budidaya tidak terlepas
dari dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana
dan prasarana yang memadai dapat memberikan hasil yang
optimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sarana
dan prasarana untuk mendukung perikanan budidaya antara
lain benih, pakan, peralatan budidaya, dll. Indikator
Produksi Perikanan Budidaya Meningkat dapat dicapai
melalui Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya.
Dalam melaksanakan program tersebut
dianggarkan anggaran sebesar Rp. 1,099,140,000,- pada
DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) 2017 kemudian berubah menjadi Rp. 1,126,590,000,- pada
DPA Perubahan 2017. Dengan rincian Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Pelaku
Usaha Perikanan sebesar Rp. 42,775,000,-; Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ikan
sebesar Rp. 70,920,000,-; Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi, dan Penyediaan Sarana Prasarana
Perikanan Budidaya sebesar Rp. 787,590,000,-; serta Kegiatan Pembinaan dan Pendampingan Kelompok
Budidaya Ikan sebesar Rp. 225,305,000,-. Dari pagu anggaran program Peningkatan Produksi Perikanan
Budidaya tersebut sebesar Rp. 1,126,590,000,- realisasi anggarannya adalah sebesar Rp. 1,016,750,175,-
atau 90,25 %. Terdapat efisiensi anggaran mencapai Rp. 109,839,825,- atau 9,75 %, namun pelaksanaan
kegiatan telah selesai dilaksanakan. Beberapa sisa anggaran yang cukup besar adalah Rp. 87,308,000,-
pada pos Belanja Hibah Barang kepada Masyarakat di Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi, dan
Penyediaan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya, hal tersebut dikarenakan adanya sisa anggaran lelang.
Sisa Rp. 9,240,000 pada pos Belanja jasa tenaga harian lepas/upah tenaga Kegiatan Pembinaan dan
Pendampingan Kelompok Budidaya Ikan dikarenakan honor Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) yang
sudah dianggarkan tidak jadi dicairkan karena adanya peraturan. Kemudian ada Rp. 3.520.000,-
merupakan sisa di pos Belanja perjalanan dinas dalam daerah pada kegiatan Pembinaan dan
Pendampingan Kelompok Budidaya Ikan.
Permasalahan:
1. Usaha perikanan secara kuantitas, kualitas, dan kontinyuitas belum konsisten sehingga secara
ekonomis belum memberikan keuntungan secara signifikan;
Gambar 3.4 Peralatan Mesin Pelet
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
2. Mata pencaharian utama penduduk Gunungkidul masih sebagai petani, baik di sawah, lading, kebun,
maupun hutan. Sehingga mata pencaharian di sektor perikanan khususnya perikanan budidaya pada
umumnya masih bersifat sampingan.
3. Usaha perikanan sebagian besar masih dipengaruhi musim dan alam, seperti gelombang tinggi,
angin, musim paceklik ikan dimana yang keluar hanya ikan tertentu dan jumlahnya sedikit;
4. Pada umumnya usaha perikanan masih dilakukan secara tradisional (sangat tergantung dari alam),
belum secara utuh (hulu sampai dengan hilir), dan belum tersistem secara optimal sehingga cukup
sulit untuk dapat dikembangkan;
5. Masih kurangnya data dan informasi yang baik tentang potensi sumber daya kelautan dan perikanan
yang akan dikembangkan maupun data pendukung potensi kelautan dan perikanan (misalnya lokasi
fishing ground, kedalaman, kualitas air, cuaca, tinggi gelombang, dll);
6. Masih kurangnya penggangaran yang bertujuan untuk riset dan teknologi untuk mengetahui lebih
jauh tentang potensi bidang kelautan dan perikanan;
7. Budaya makan ikan masih tergolong rendah, dibandingkan dengan konsumsi bahan pangan lain
seperti daging ayam, daging sapi, dll. Hal tersebut juga turut berpengaruh pada usaha perikanan.
Padahal ikan memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan, selain itu juga harganya cukup
terjangkau.
8. Masih terbatasnya sarana dan prasarana (sarpras) perikanan.
Solusi:
1. Fokus peningkatan Produksi dan Produktivitas Perikanan Budidaya dengan pengembangan kawasan,
baik minapolitan perikanan budidaya dan minapolitan perikanan tangkap serta pengembangan
perikanan seperti melalui Bioflok maupun Kolam Bundar.
2. Strategi yang tepat untuk memfokuskan program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perikanan
melalui peningkatan teknologi serta sarana dan prasarana, baik untuk perikanan darat maupun
perikanan tangkap.
3. Koordinasi yang efektif antara pemegang kewenangan untuk penyelenggaraan pengembangan
perikanan dan kelautan perlu lebih ditingkatkan. Juga terus dilakukan upaya-upaya untuk menjaga
dan meningkatkan Produksi dan Produktivitas Perikanan dari tahun ke tahun.
4. Membudayakan gemar makan ikan melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemarikan).
5. Memperbanyak diversifikasi dan inovasi olahan hasil perikanan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Sasaran 2 (Indikator Kinerja Utama)
“Pendapatan Masyarakat Perikanan Meningkat”
Fenomena kemiskinan dan kompleksitas problematika masyarakat perikanan harus ditangani
secara terpadu baik kondisi internal ataupun eksternal yang mengakibatkan ketidakberdayaan masyarakat
itu sendiri, upaya untuk menangani masalah tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
perikanan secara terencana dan terstruktur telah dilaksanakan Pemerintah, baik Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah, melalui program-program yang langsung menyentuh masyarakat, antara
lain melalui Program dan Kegiatan yang bersumber dari anggaran Pusat seperti Tugas Pembantuan (TP),
Dana Dekonsentrasi, dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Serta melalui anggaran APBD Provinsi maupun
APBD Kabupaten.
Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat perikanan dapat dilihat melalui peningkatan
pendapatan masyarakat perikanan, baik perikanan tangkap (nelayan) maupun perikanan budidaya
(pembudidaya ikan), melalui peningkatan produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Untuk
perikanan budidaya salah satunya melalui program Sekolah Lapang (SL) Pembudidayaan Ikan,
Teknologi Bioflok, dan Kolam Buis Beton.
Gambar 3.5. Sekolah Lapang BudidayaIkan
Gambar 3.6. Teknologi Kolam BuisBeton
Peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan masyarakat perikanan memiliki peran cukup
penting dalam peningkatan perekonomian masyarakat luas. Hal tersebut dikarenakan perikanan sendiri
merupakan subsektor pertanian, sehingga dengan meningkatnya pendapatan masyarakat perikanan akan
meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha. Untuk lebih jelasnya realisasi capaian sasaran dan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat perikanan seperti tertera pada tabel berikut ini:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Tabel 3.4
Rencana dan Realisasi CapaianSasaran Pendapatan Masyarakat Perikanan Meningkat
No. SasaranStrategis Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017 Target Capaians/d
Tahun2016
Target Realisasi Capaian
Kinerja(%)
Kategori
AkhirRenstra(2021)
2017Dibanding Target
Akhir(%)
1 Pendapatanmasyarakatperikananmeningkat
Pendapatan perkapitamasyarakat perikanan,yang terdiri dari :
Pendapatan PerikananBudidaya (PembudidayaIkan) (Rp.)
3.363.552 4.675.920,37
4.076.584 87,18 SangatBerhasil
4.534.103 89,91
Pendapatan PerikananTangkap (Nelayan) (Rp.)
26.710.912 23.613.271
27.030.179,37
114,47 SangatBerhasil
27.003.629 100,10
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,83 SangatBerhasil
Pada tahun 2017, realisasi pencapaian Sasaran Pendapatan Masyarakat Perikanan Meningkat
menunjukkan kategori Sangat Berhasil dengan rata-rata capaian kinerja mencapai 100,83 %. Indikator
kinerja dari sasaran strategis Pendapatan Masyarakat Perikanan Meningkat, adalah Pendapatan Perkapita
Masyarakat Perikanan, yang terdiri dari : Pendapatan Perikanan Budidaya (Pembudidaya Ikan) dan
Pendapatan Perikanan Tangkap (Nelayan).
Realisasi kinerja tahun 2017 menunjukkan bahwa angka pendapatan rata-rata per tahun nelayan
telah memenuhi target yang ditetapkan, dengan pencapaian Rp. 27.030.179,37 dari target Rp.
23.613.271,- atau dengan persentase sebesar 114,47 %. Pencapaian ini menunjukkan kinerja dengan
kategori Sangat Berhasil. Apabila dilihat dalam kaitannya dengan target kinerja pada akhir tahun renstra,
angka pendapatan perikanan tangkap (nelayan) telah melebihi target yaitu 100,10 % dari target akhir
renstra. Untuk target akhir renstra adalah sebesar Rp. 27.003.629,-.
Untuk sasaran pendapatan perikanan budidaya (pembudidaya ikan) menunjukkan hasil belum
yang memenuhi target, namun sudah termasuk ke dalam kategori Sangat Berhasil. Persentase capaian
pendapatan perikanan budidaya (pembudidaya ikan) adalah 87,18 %, yaitu dari target Rp. 4.675.920,37
tercapai sebesar Rp. 4.076.584,00. Sedangkan dilihat dalam kaitannya dengan target kinerja pada akhir
tahun renstra, angka pendapatan rata-rata per tahun pembudidaya tersebut belum memenuhi target yaitu
baru mencapai 89,91 % dari target akhir renstra sebesar Rp. 4.534.103.
Sasaran tersebut diatas dapat dicapai melalui Program Pengembangan Agribisnis Perikanan
untuk sasaran pendapatan perikanan budidaya (pembudidaya ikan) serta Program Pemberdayaan Nelayan
untuk sasaran pendapatan perikanan tangkap (nelayan).
Dalam melaksanakan Program Pengembangan Agribisnis Perikanan dianggarkan anggaran
sebesar Rp. 1.566.466.500,-, dengan rincian Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan Bibit Ikan Unggul
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
sebesar Rp. 1.010.162.000,-; Kegiatan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan sebesar Rp. 309,487,000,-;
dan Kegiatan Pembinaan Penanganan Pasca Panen, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan sebesar
Rp. 246,817,500,-. Serapan dari Program Pengembangan Agribisnis Perikanan adalah sebesar Rp.
1,334,655,980,- atau dengan persentase sebesar 85,20 %. Terdapat sisa anggaran sebesar Rp.
231,810,520,- pada Program Pengembangan Agribisnis Perikanan. Sisa tersebut dikarenakan adanya sisa
lelang pada Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan Bibit Ikan Unggul (UPT BBI Mina Kencana) dan
Rehabilitasi Gedung TPI Baron pada Kegiatan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (UPT TPI
Arghamina) tidak jadi dilaksanakan karena faktor alam, yaitu terjadinya abrasi di Pantai Baron.
Pada Program Pemberdayaan Nelayan dianggarkan anggaran sebesar Rp. 837.600.000,-.
Dengan rincian Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Swakarsa Pengamanan Sumberdaya
Kelautan Perikanan sebesar Rp. 249,610,000,-; Kegiatan Pembinaan dan Pendampingan Kelompok
Nelayan Perikanan Tangkap sebesar Rp. 96,420,000,-; dan Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi, dan
Penyediaan Sarana Prasarana Perikanan Tangkap sebesar Rp. 491,570,000,-. Serapan dari Program
Pemberdayaan Nelayan adalah sebesar Rp. 262,120,000,- atau 31,29 %. Terdapat sisa anggaran yang
cukup besar yang tidak terserap Pada Belanja Hibah Barang kepada Masyarakat Pada Kegiatan
Pembangunan, Rehabilitasi, dan Penyediaan Sarana Prasarana Perikanan Tangkap yaitu Rp.
470,000,000,- untuk Pengadaan Kapal yang tidak jadi dilaksanakan dikarenakan Permasalahan Teknis.
Di samping mencapai indikator kinerja utama yang didukung oleh program prioritas, di setiap Perangkat
Daerah juga melaksanakan program-program penunjang atau pendukung untuk mencapai sasaran
strategis yang dilaksanakan oleh setiap Perangkat Daerah yaitu:
Sasaran 3 (Indikator Kinerja Pendukung)
“Kepuasan Masyarakat Terhadap PenyelenggaraanPelayanan Publik Meningkat”
Untuk mencapai target sasaran kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik meningkat, dilaksanakan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks kepuasan
masyarakat terhadap kinerja Perangkat Daerah tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 3,06 %
dibanding tahun 2016 yaitu dari 81,925 meningkat menjadi 84,43. Indeks Kepuasan Masyarakat
Perangkat Daerah tahun 2017 ditargetkan sebesar 84 terealisasi sebesar 84,43 sehingga realisasi
kinerjanya mencapai 100,51% dan masuk kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian program
selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Tabel 3.5Rencana dan Realisasi Capaian
Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Publik Meningkat
No. SasaranStrategis
IndikatorKinerja
Realisasi Tahun 2017 Target Capaian s/dTahun 2016 Target Realisasi Capaian
Kinerja(%)
Kategori
AkhirRenstra(2021)
2017Dibanding
Target Akhir(%)
1. Kepuasanmasyarakatterhadappenyelenggaraanpelayananpublikmeningkat
IndeksKepuasanMasyarakatPerangkatDaerah (IKMPD)
81,925(CapaianIKM PD)
84(Target
IKMPD)
84,43(CapaianIKM PD)
100,51 SangatBerhasil
86 98,17
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,51 SangatBerhasil
Sasaran 4 (Indikator Kinerja Pendukung)
“Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Meningkat”
Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Meningkat dilaksanakan
Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah. Target persentase laporan
keuangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran, dan tahunan tahun 2017 sama dengan tahun
2016 yaitu dari 100,00. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran, dan
tahunan tahun 2017 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 87,43% sehingga realisasi kinerjanya
mencapai 87,43% masuk kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya
dapat dilihat dari tabel berikut:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Tabel 3.6
Rencana dan Realisasi Capaian
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Meningkat
No. SasaranStrategis
IndikatorKinerja
Realisasi Tahun 2017 Target Capaian s/dTahun2016
Target Realisasi CapaianKinerja
(%)
Kategori
AkhirRenstra(2021)
2017Dibanding
TargetAkhir (%)
1. Akuntabilitaspengelolaankeuanganmeningkat
Persentaselaporankeuanganyang disusuntepat waktudan akuntabel
100 100 87,43 87,43 SangatBerhasil
100 87,43
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 87,43 SangatBerhasil
Sasaran 5 (Indikator Kinerja Pendukung)
“Kesesuaian Program Dalam Dokumen Perencanaan Daerah”
Untuk mencapai target sasaran Kesesuaian Program Dalam Dokumen
Perencanaan Daerah dilaksanakan Program Peningkatan Kualitas Perencanaan. Target
persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program
dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Renstra PD terhadap Program
dalam RPJMD tahun 2017 sama dengan tahun 2016 yaitu dari 100,00. Persentase
kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam
RPJMD tahun 2017 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 79,33% sehingga
realisasi kinerjanya mencapai 79,33% dan masuk kategori berhasil. Untuk mengetahui
capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Tabel 3.7Rencana dan Realisasi Capaian
Kesesuaian Program Dalam Dokumen Perencanaan Daerah
No. SasaranStrategis
IndikatorKinerja
Realisasi Tahun 2017 Target Capaian s/dTahun2016
Target Realisasi CapaianKinerja
(%)
Kategori
AkhirRenstr
a(2021)
2017Dibanding
TargetAkhir (%)
1. Kesesuaianprogramdalamdokumenperencanaandaerah
Persentasekesesuaianprogramdalam RenjaSKPDterhadapRKPD, danRenstra SKPDterhadapRPJMD
99,88100 79,33 79,33 Berhasil 100 79,33
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 79,33 Berhasil
Selain ketiga program di atas, juga dilaksanakan program yang mendukung
pencapaian seluruh sasaran yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran, dan Program Peningkatan
Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
Dalam melaksanakan keenam program tersebut dianggarkan sebesar Rp.
988.752.500,- dalam realisasinya serapan anggaran sebesar Rp. 783.583.513,- (79,25
%) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 205.168.987,- (20,75 %), yang
apabila dirinci adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8Realisasi Anggaran Program Pendukung
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul
No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian(%)
Selisih (Rp.) Efisiensi(%)
1. ProgramPeningkatan KualitasPelayanan Publik
83.420.000 43.497.30052,14
39.922.70047,86
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian(%)
Selisih (Rp.) Efisiensi(%)
2. ProgramPeningkatan KualitasPelaporan KeuanganPerangkat Daerah
26.680.00023.500.000 88,08
3.180.00011,92
3. ProgramPeningkatan kualitasperencanaan
157.972.500 87.654.50055,49
70.318.00044,51
4. Program PelayananAdministrasiPerkantoran
535.167.500 460.494.10986,05
74.673.391 13,95
5. ProgramPeningkatan Saranadan PrasaranaPerkantoran
175.450.000 161.012.604 91,7714.437.396 8,23
6. ProgramPeningkatanKetatalaksanaan danKapasitas Aparatur
10.062.500 7.425.000 73,792.637.500 26,21
Jumlah 988.752.500 783.583.513 79,25205.168.987
20,75
Permasalahan:
1. Serapan Pada Program Pemberdayaan Nelayan dengan sasaran Pendapatan
Masyarakat Perikanan Meningkat yaitu Pendapatan Perikanan Tangkap (Nelayan)
tergolong rendah. Realisasinya adalah Rp. 262.120.000,- dari total anggaran Rp.
837.600.000,- atau dengan persentase serapan sebear 31,29 %. Hal tersebut
dikarenakan Pengadaan Perahu/Kapal Penangkap Ikan Berukuran Lebih Kecil dari
3 GT beserta Mesin, Alat Tangkap, dan Alat Bantu Penangkapan Ikan, Sejumlah 5
(lima) unit dengan nilai total Rp. 470.000.000,- tidak dapat dilaksanakan karena
permasalahan teknis.
Solusi:
1. Permasalahan Pelaksanaan Pengadaan Kapal yang dibiayai dengan Dana Alokasi
Khusus (DAK) 2017 yang tidak dapat dilaksanakan ini sudah disampaikan melalui
Surat Bupati Gunungkidul.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
2. Kedepan apabila akan menganggarkan pengadaan kapal lagi, harus diperhatikan
beberapa hal berikut seperti :
a. Ketersediaan personil perencana perahu/ kapal.
b. Bentuk dan bobot perahu harus disesuaikan dengan kondisi laut setempat (laut
selatan jawa).
D. REALISASI ANGGARAN
Total Pagu Anggaran Perangkat Daerah pada tahun 2017 adalah sebesar sebesar Rp.
4.519.409.000,-. Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2017 sebesar Rp.
3.397.109.668,- atau dengan persentase 75,17 % dari total anggaran yang dialokasikan. Total
Pagu Anggaran untuk program/kegiatan utama adalah sebesar Rp. 3.530.656.500,-. Realisasi
anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 2.613.526.155 atau dengan persentase
serapan sebesar 74,02 %. Sedangkan Total Pagu Anggaran untuk program/kegiatan pendukung
adalah sebesar Rp. 988.752.500,-. Realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp.
783.583.513,- atau dengan persentase serapan sebesar 79,25 %.
Apabila dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada
program/kegiatan di sasaran Produksi Perikanan Budidaya Meningkat yaitu sebesar Rp.
1.016.750.175,- dari total anggaran Rp. 1.126.590.000,- atau dengan serapan sebesar 90,25 %.
Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Pendapatan Masyarakat
Perikanan Meningkat yaitu Pendapatan Perikanan Tangkap (Nelayan) dengan realisasi Rp.
262.120.000,- dari total anggaran Rp. 837.600.000,- atau dengan serapan sebesar 31,29 %.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan tabel 3.7.
Tabel 3.9 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017
No. Sasaran Strategis ProgramKinerja Anggaran
Target Realisasi %Realisasi
Pagu(Rp)
Realisasi(Rp)
%Realisasi
1 Produksi PerikananBudidaya Meningkat
Program PeningkatanProduksi PerikananBudidaya
15.210.761 Kg
11.651.103 Kg
76,60 1.126.590.000
1.016.750.175
90,25
2 Pendapatan masyarakatperikanan meningkat,Pendapatan perkapitamasyarakat perikanan yangterdiri dari :
a. PendapatanPerikananBudidaya
ProgramPengembanganAgribisnis Perikanan
Rp.4.675.920,37
Rp.4.076.58
4
87,18 1.566.466.500
1,334,655,980
85,20
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
No. Sasaran Strategis ProgramKinerja Anggaran
Target Realisasi %Realisasi
Pagu(Rp)
Realisasi(Rp)
%Realisasi
(PembudidayaIkan)
b. Pendapatan PerikananTangkap (Nelayan)
Program PemberdayaanNelayan
Rp.23.613.
271
Rp.27.030.1
79,37
114,47 837.600.000
262.120.000 31,29
3 Kepuasan masyarakatterhadap penyelenggaraanpelayanan publikmeningkat
Program PeningkatanKualitas PelayananPublik
84(TargetIKMPD)
84,43(CapaianIKM PD)
100,5183.420.0
0043.497.300
52,14
4 Akuntabilitas pengelolaankeuangan meningkat
Program PeningkatanKualitas PelaporanKeuangan PerangkatDaerah
100 87,43 87,4326.680.0
00
23.500.000 88,08
5 Kesesuaian programdalam dokumenperencanaan daerah
Program PeningkatanKualitas Perencanaan
100 79,33 79,33157.972.
50087.654.500
55,49
Program PelayananAdministrasiPerkantoran
100 80,73 80,73535.167.
500460.494.109
86,05
Program PeningkatanSarana dan PrasaranaPerkantoran
100 97,80 97,80 175.450.000
161.012.604 91,77
Program PeningkatanKetatalaksanaan danKapasitas Aparatur
100 84,33 84,33 10.062.500
7.425.000 73,79
Jumlah 4.519.409.000
3.397.109.668
75,17
Sumber Data : Laporan Keuangan OPD Tahun 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
LKjIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) menggambarkan penekanan pada
manajemen pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana
setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) melakukan pengukuran dan pelaporan atas
kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi OPD,
LKjIP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas
publik. Sedangkan bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi ukuran akan penilaian dan
juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata
kelola pemerintahan yang baik.
LKjIP OPD sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja merupakan
wujud dukungan pertanggungjawaban sistem administrasi yang menunjukkan
kemampuan menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang
makin andal, profesional, efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat serta
dinamika perubahan lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan dengan data
pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun 2017, namun juga melihat
tren pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk pencapaian target
akhir Renstra. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2017 adalah cukup baik.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan
dalam Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Gunungkidul untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam
pembangunan. Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi
perbaikan kinerja ke depan. Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target
yang baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab dengan
baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan
persoalan bidang Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Gunungkidul.
PENUTUPBAB
IV
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam
pencapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun dengan sungguh-
sungguh dan berpijak pada pengakuan dan penghargaan akan kontribusi berbagai pihak
ini, upaya-upaya mencapai sasaran dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk
dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja OPD yang menjadi tujuan dari
penyusunan LKjIP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh
instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa
permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak bermakna jika
hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya konkret
untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Hal
tersebut akan menjadikan LKjIP benar-benar menjadi bagian dari sistem monitoring
dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan
publik yang semakin baik.