Upload
ngothuy
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2015 Hal.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANJAR TAHUN 2016
LK jIP
BAPPELITBANG PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Badan Perencanaan Pembangunan (BAPPELITBANG) Kabupaten
Banjar Tahun 2016 sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
BAPPELITBANG merupakan Organisasi Perangkat Daerah hasil transformasi
dari Badan perencanaan Pembangunan daerah (BAPPEDA), ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 13 Tahun 2016 pada tanggal 23
Desember 2016 guna memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat daerah. Laporan Kinerja ini merupakan dokumen
pertanggung jawaban dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pokoknya yang
dilaksanakan untuk pencapaian Visi Misi Bupati tepilih yang telah dirumuskan dan
telah ditetapkan melalui dokumen Renstra BAPPEDA KAB. BANJAR 2016-2021.
Laporan Kinerja BAPPELITBANG Kabupaten Banjar Tahun 2016 ini
merupakan tahun pertama dari pelaksanaan Renstra BAPPELITBANG yang
merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Banjar. Terdapat berbagai
kemajuan yang telah dicapai sebagai hasil dari proses pembangunan yang telah
dilaksanakan.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini diharapkan dapat menjadi bahan
laporan kemajuan penyelenggaraan program kegiatan pemerintah Kabupaten
Banjar di bidang perencanaan, dan menjadi pemicu agar lebih meningkatkan
peran aktif untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Selanjutnya
Laporan ini akan menjadi masukan penilaian kinerja pembangunan bagi
Pemerintah Kabupaten Banjar
Martapura, 15 Januari 2017
Kepala BAPPELITBANG Kabupaten
Banjar,
Dr. Hary Supriadi, SH. MA Pembina Utama Muda NIP. 19680223 199203 1 006
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. ii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................ ii
Ringkasan Eksekutif .................................................................. 1
BAB 1 Pendahuluan ................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 2
1.2 Kedudukan, Tugas Pokok Fungsi ......................................................................................... 3
1.3 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan ......................................................................... 4
1.3.1 Kondisi riil Pegawai Berdasar Jabatan .................................................................. 5
I.3.2 Kondisi Riil Pegawai Berdasar Pendidikan ............................................................. 7
1.3.3. Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Beban Kerja .................................................. 8
1.3.4 aset sarana dan prasarana ....................................................................................... 9
1.4 aspek stragtegis ................................................................................................................... 10
1.5 struktur organisasi bappeda .............................................................................................. 10
1.6 sistematika penyajian ........................................................................................................ 11
BAB 2 Perencanaan dan perjanjian kinerja .................................... 12
2.1 rencana strategis ................................................................................................................ 12
2.1.1 visi dan misi kepala daerah kabupaten banjar .................................................. 12
2.1.2 tujuan bappeda kabupaten banjar ...................................................................... 13
2.1.3 Sasaran Bappeda Kabupaten Banjar .................................................................... 14
2.1.4 strategi dan arah kebijakan bappeda kabupaten banjar ................................. 15
2.2 rencana kerja tahunan ....................................................................................................... 17
2.3 penetapan kinerja / perjanjian kinerja tahunan .......................................................... 18
BAB III Akuntabilitas Kinerja ....................................................... 20
1. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................................. 20
2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja sasaran Strategis ............................................... 23
2.1 sasaran terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam pembangunan daerah... 23
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. iii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
2.2 terwujudnya sinergitas antar dokumen perencanaan .......................................... 24
2.3 terwujudnya pemanfaatan dokumen hasil perencanaan, penelitian dan
pengembangan dalam pembangunan daerah. .............................................................. 25
2.4 Tersedianya sistem informasi dan data spasial yang valid, aktual dan terpadu.35
2.5 terwujudnya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan ............. 36
3. AKuntabilitas Keuangan ...................................................................................................... 46
3.1 Tindak LAnjut atas evaluasi laporan kinerja 2015 ................................................ 48
BAB IV Penutup ....................................................................... 50
1. Kesimpulan ............................................................................................................................ 50
2. Saran-saran............................................................................................................................ 50
Lampiran .............................................................................. 51
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2015 Hal. 1
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKj IP) ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses
penilaian yang terukur ini menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi
organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan
sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan.
LKj IP BAPPEDA Banjar tahun 2016 ini merupakan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomer 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj IP
dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja BAPPEDA
Banjar.
Analisa dan bukti-bukti pendukung pencapaian kinerja menjadi
bagian dalam penyusunan LKj IP ini, untuk menjawab pertanyaan sejauh
mana keberhasilan pencapaian sasaran dalam RENSTRA BAPPEDA Banjar
2016-2021 yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) BAPPEDA Banjar yang telah ditetapkan pada tahun
2016 telah berhasil dicapai.
Analisa terhadap 5 sasaran strategis BAPPEDA Banjar Tahun 2016,
menunjukan bahwa capaian pada 5 sasaran strategis masuk pada kategori
sangat baik. Semua sasaran strategis BAPPEDA Banjar pada tahun 2016
pencapainnya adalah 100%. Realisasi capaian sasaran strategis BAPPEDA
Banjar tahun 2016 diuraikan sebagai berikut :
Tantangan keberhasilan perencanaan pembangunan sangat
ditentukan oleh kompetensi dan kapabilitas SDM perencana yang handal
dan visioner. Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan
Kabupaten Banjar yang baik dan tepat sasaran, dan guna mencapai tujuan
dan sasaran pembangunan, dibutuhkan SDM baik dalam kuantitas maupun
kompetensi. Namun hingga saat ini, SDM perencana di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Banjar masih belum bisa dikatakan ideal dalam hal
kuantitas.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Tantangan lainnya dalam mewujudkan perencanaan pembangunan
yang berkualitas adalah belum optimalnya partisipasi masyarakat serta
relevansi pemanfaatan hasil perencanaan. Ke depan, perlu upaya yang
lebih maksimal untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Banjar, sehingga
tercipta rasa memiliki terhadap pembangunan daerah Kabupaten Banjar.
Selain itu, tantangan pengembangan pelayanan BAPPEDA Kabupaten Banjar
ke depan adalah perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dan
tak terbatas harus mampu dimanfaatkan dengan tepat, guna mendukung
proses perencanaan secara terbuka dan transparan, serta membuka akses
informasi kepada masyarakat secara tepat dan cepat, sehingga seluruh
lapisan masyarakat dapat terlibat aktif pada setiap proses pembangunan di
Kabupaten Banjar.
Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan sebagai
pijakan bagi instansi di lingkungan pemerintah daerah dalam perbaikan
pelayanan publik di tahun yang akan datang.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik
dan bersih (good governance dan clean government) telah mendorong
pemerintah dengan melakukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal
dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Akuntabilitas dipandang sebagai perwujudan kewajiban unit organisasi
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dimandatkan kepada BAPPEDA Kab. Banjar
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban berupa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP)
secara periodik.
Laporan Kinerja untuk Tahun 2016 ini merupakan laporan Kinerja Kinerja
masih sebagai SKPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, disusun
sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kinerja dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan untuk
mendukung terwujudnya visi misi kepala daerah. Melalui laporan ini
diharapkan potret kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Banjar dapat tergambar jelas sehingga usaha pencapaian kinerja
lebih terarah dan terstruktur.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Penyusunan Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kab. Banjar Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan amanah
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dalam
peraturan tersebut dijelaskan bahwa setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara negara wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan
tugas, fungsi dan kebijakan serta peranannya dalam pengelolaan
sumberdaya yang dipercayakan kepadanya berdasarkan rencana strategis
yang ditetapkan. Akuntabilitas kinerja Hal ini merupakan perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem
pertanggungjawaban secara periodek. Penyusunan laporan ini merupakan
bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good
governance) di Indonesia.
Laporan kinerja ini memberikan gambaran mengenai pencapaian indikator
kinerja sasaran strategis, indikator kinerja program / kegiatan serta
keberhasilan maupun kegagalan yang telah dicapai pada tahun 2016 dan
juga berperan sebagai alat kendali, alat penilaian kinerja dan alat
pendorong terwujudnya good governance. Kemudian dalam perspektif yang
luas, maka laporan kinerja berfungsi sebagai media pertanggungjawaban
kepada publik. Untuk itulah bappeda kabupaten Banjar menyusun laporan
kinerja tahun 2016
1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK FUNGSI
Uraian tugas Bappeda Kabupaten Banjar sesuai dengan Peraturan
Bupati Banjar Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Rincian tugas dan fungsi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar tugas yang diemban
adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang perencanaan pembangunan daerah, yang meliputi pendataan,
pelaporan, penelitian dan pembangunan, perencanaan tata ruang wilayah /
daerah bidang sosial budaya, perekonomian dan prasarana. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Bappeda mempunyai fungsi yaitu :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah
sesuai dengan RPJMD dan kebijakan yang ditetapkan bupati;
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
b. Pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang
pendataan, penelitian, pengembangan dan pelaporan
c. Pembinaan, pengkoordinasian dan pelaksanaan penyusunan perencanaan
pembangunan bidang sosial budaya
d. Pembinaan, pengkoordinasian dan pelaksanaan penyusunan perencanaan
pembangunan bidang perekonomian
e. Pembinaan, pengkoordinasian dan pelaksanaan penyusunan perencanaan
pembangunan bidang tata ruang wilayah/daerah dan prasarana
f. Penyelenggaraan kesekretariatan
g. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis
h. Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional
1.3 SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Banjar pada tahun
2016 sebagai periode laporan kinerja dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Banjar Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Perubahan kedua Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 09 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Banjar tanggal 26 Januari 2013 menyatakan bahwa
Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
1. Kepala BAPPEDA
2. Sekretariat, yang terdiri dari :
a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub bagian Program;
c. Sub bagian Keuangan.
3. Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan Pelaporan, yang terdiri
dari :
a. Sub Bidang Data, Penelitian dan Pengembangan;
b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.
4. Bidang Sosial Budaya, yang terdiri dari :
a. Sub Bidang Kesehatan, Kependudukan, Kesejahteraan Rakyat dan
Pemerintahan;
b. Sub Bidang Agama, Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata.
5. Bidang Perekonomian, yang terdiri dari :
a. Sub Bidang Perindustrian dan Dunia Usaha;
b. Sub Bidang Sumber Daya Alam.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
6. Bidang Fisik dan Prasarana, yang terdiri dari :
a. Sub Bidang Transportasi, Perhubungan dan Rencana Tata Ruang;
b. Sub BidangPermukiman, Pengairan, Komunikasi dan Lingkungan Hidup
7. Kelompok Fungsional.
1.3.1 KONDISI RIIL PEGAWAI BERDASAR JABATAN
Faktor sumberdaya manusia berpengaruh langsung terhadap kinerja
organisasi dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, begitu pula, kemajuan
organisasi sangat bergantung pada kualitas personalia atau sumberdaya
manusia yang ada di dalamnya.
Sumber Daya manusia (SDM) di BAPPEDA Kab. Banjar sampai dengan
30 Desember 2016, tercatat sebanyak 75 orang yang terdiri dari 16 orang
pejabat struktural, 5 orang pejabat fungsional tertentu, 21 orang fungsional
umum dan 33 tenaga kontrak waktu tertentu. Kondisi kepegawaian secara
umum dikelompokkan berdasarkan jenis jabatan, pendidikan diuraikan
sebagai berikut:
a) Pejabat struktural
Pejabat struktural di BAPPEDA Kab Banjar Eselon III terdiri dari 1
orang perempuan dan 4 orang laki-laki, sedangkan Eselon IV terdiri dari 6
orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat kesetaraan gender dalam penentuan pengambilan kebijakan di
BAPPEDA Kab. Banjar. Jumlah pejabat struktural di BAPPEDA Kab. Banjar
dijelaskan pada Gambar 1. berikut: Sumber : BAPPEDA Kab. Banjar.
Gambar 1. Grafik Jumlah Pejabat Struktural Berdasarkan jenis Kelamin
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
b) Pejabat Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum
Di samping pejabat struktural, berdasarkan analisis kebutuhan
pejabat berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 00 Tahun 2015 tentang Jenis
dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu Pemerintah Kabupaten
banjar, pada instansi BAPPEDA Kab. Banjar dibutuhkan 10 orang pejabat
fungsional perencana. Kondisi saat ini baru tersedia 3 orang pejabat
fungsional perencana yang terdiri dari 1 orang perencana madya dan 2
orang perencana Muda, Selain Fungsional Perencana tersebut juga
terdapat 1 orang fungsional pranata computer pertama dan 1 orang
fungsional pengendali dampak lingkungan. Dilihat dari kebutuhan pejabat
fungsional perencana maka masih terdapat kekurangan sebanyak 7 (tujuh)
orang fungsional perencana. Jumlah Pejabat Fungsional Tertentu dan
Fungsional Umum BAPPEDA Kab. Banjar Tahun 2016 dapat dilihat pada
grafik I-1. berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Pejabat Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum
Bappeda Kab. Banjar Tahun 2016
Nama Jabatan Staf Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempuan
Fungsional Perencana 3 0 3
Fungsional Pranata Komputer 1 0 1
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan
0 1 1
Fungsional Umum 9 12 21
Total 13 13 26
c. Tenaga kontrak waktu tertentu
Selain pegawai yang berstatus PNS, dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya bappeda di dukung oleh tenaga kontrak waktu tertentu,
tercatat sebanyak 33 orang dengan rincian 2 orang pertugas kebersihan, 1
orang Sopir dan 30 orang dengan latar belakang pendidikan yang
disesuaikan dengan keahlian yang dibutuhkan dalam mendukung
berjalannya sistem aplikasi yang membantu proses perencanaan,
pengendalian dan evaluasi serta website informasi bappeda. Aplikasi
tersebut diantaranya e-planning, e musrenbang, e-usulan, e-usulan
SKPD dan monev.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
I.3.2 KONDISI RIIL PEGAWAI BERDASAR PENDIDIKAN
Jumlah pegawai Bappeda Kab. Banjar berdasarkan tingkat
pendidikan per 30 Desember 2016 disajikan pada tabel Tabel 1.2 berikut
:
Tabel 1.2
Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2016
No. Klasifikasi Pendidikan Jumlah
1 Sarjana S3 1
2 Sarjana S2 9
3 Sarjana S1 26
4 Diploma DIII 1
5 Diploma DII 0
7 SMA 4
8 SMP 0
9 SD 1
Total 42
Jumlah pegawai Bappeda Kab. Banjar per 30 Desember 2016
seperti pada tabel tersebut diatas didistribusikan dalam struktur
organisasi Bappeda Kab. Banjar sesuai dengan kapasitas yang dimiliki
tiap pegawai. Jika digambarkan dalam persentase berdasar tingkat
pendidikan maka komposisi jumlah pegawai seperti tergambar dalam
grafik gambar berikut :
KOMPOSISI PEGAWAI BAPPEDA BERDASAR TINGKAT PENDIDIKAN
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 8
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Dari gambar tersebut diatas dapat terlihat bahwa kondisi pegawai
Bappeda Kab. Banjar sebagian besar diisi oleh pegawai dengan kualifikasi
pendidikan S-1 (26 orang atau 61,90%) kemudian kualifikasi pendidikan
S2 sebanyak 9 orang atau 21,43 % dan SLTA sebanyak 4 orang atau 9,
52%. Kondisi pegawai dengan persentasi seperti tergambar diatas secara
umum jika dilihat dari segi kuantitas masih kurang, namun dalam segi
kualitas jumlah personil Bappeda sudah memadai dalam menunjang
kinerja organisasi.
1.3.3. KONDISI RIIL PEGAWAI BERDASARKAN BEBAN KERJA
Kebutuhan pegawai untuk tiap jenis jabatan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Pada posisi jabatan struktural kebutuhan sebanyak 17 jabatan pada
tahun 2015 jumlah jabatan terisis sebanyak 16 orang, sementara
masih terdapat 1 jabatan yang berum terisi yakni jabatan eselon IV.
2. Kebutuhan Jabatan fungsional umum bappeda diasumsikan setiap
eselon IV dibidang minimal memiliki staf sebanyak 2 orang dan setiap
eselon IV di Sekretariat memiliki minimal 3 orang staf maka pegawai
fungsional umum yang di perlukan adalah sebanyak 25 orang. Pada
saat ini jabatan fungsional umum terisi sebanyak 21 orang, dengan
demikian masih dibutuhkan sebanyak 4 orang.
3. Untuk jabatan fungsional tertentu sesuai dengan analisis kebutuhan
pejabat berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 00 Tahun 2015 tentang
Jenis dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu Pemerintah
Kabupaten Banjar, pada instansi BAPPEDA Kab. Banjar dibutuhkan 10
orang pejabat fungsional perencana. Pada saat ini di Bappeda
Kabupaten banjar terisi jabatan fungsional sebanyak 3 orang dengan
rincian 1 orang perencana madya dan 2 orang perencana muda.
Dengan demikian masih kekurangan fungsional perencana sebanyak 7
orang. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Bappeda telah mengirim
personil pada diklat yang dibutuhkan. Selain Fungsional Perencana
tersebut juga terdapat 1 orang fungsional pranata computer pertama
dan 1 orang fungsional pengendali dampak lingkungan.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 9
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
1.3.4 ASET SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana kerja untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi perencanaan BAPPEDA telah tersedia cukup memadai, namun
perlu ditingkatkan dari sisi kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Ketersediaan sarana dan prasarana kerja BAPPEDA
ditampilkan pada Tabel 1.3 dibawah ini.
Tabel 1.4
Ketersediaan dan Kondisi Sarana dan Prasarana Kerja
BAPPEDA Kabupaten Banjar Tahun 2016
No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang
1. Kendaraan roda 4 5 Baik
2. Kendaraan roda 2 15 Baik
3. Aula Rapat 3 Baik
4. Printer 34 Baik
5. Komputer PC 29 Baik
6. Laptop/Notebook 14 Baik
7. Meja Kerja /Meja Rapat 19 Baik
8. Lemari/Filling Kabinet 19 Baik
9. Harddisk External 11 Baik
10. AC 20 Baik
11. UPS 15 Baik
12. Kursi Kerja/Kursi Rapat 157 Baik
13. Microphone Wireless Miic 1 paket Baik
14. Penghancur Kertas 3 Baik
15. LCD Proyektor 6 Baik
Sarana dan prasarana tersebut secara umum sudah mampu untuk
mendukung kelancaran tugas dan fungsi sekaligus menunjang kinerja
Bappeda. Walaupun demikian, setiap tahun perlu dilakukan
pemeliharaan dan penambahan atau perbaikan (rehabilitasi) guna
menggantikan sarana dan prasarana yang telah mengalami penurunan
kualitas atau tidak lagi berfungsi secara optimal, sehingga mampu
meningkatkan kinerja BAPPEDA
Prasarana lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
bappeda adalah sistem aplikasi berbasis website. Beberapa aplikasi yang
digunakan antara lain:
- Penyusunan Perencanaan Lima Tahunan aplikasi yang digunakan
adalah e-musrenbang dan e-renstra
- Penyusunan perencanaan tahunan aplikasi yang digunakan adalah
E-musrenbang, e-planning, e-usulan dan usulan SKPD
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi aplikasi yang digunakan adalah
e-monev
- Selanjutnya aplikasi yang digunakan sebagai media informasi
kegiatan pembangunan di Kab. Banjar kepada masyarakat yakni si-
elok (sistem elektronik lokasi kegiatan).
1.4 ASPEK STRAGTEGIS
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar
berdasarkan Peraturan Bupati Banjar Nomor 33 Tahun 2009 mempunyai
tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
di bidang perencanaan pembangunan daerah, yang meliputi pendataan,
pelaporan, penelitian dan pembangunan, perencanaan tata ruang wilayah /
daerah bidang sosial budaya, perekonomian dan prasarana. Eksistensi
Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan
fungsi perencanaan pembangunan daerah memiliki peran yang sangat
strategis dalam upaya pencapaian tujuan sistem perencanaan pembangunan
yang diisyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu :
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergik, baik
antar daerah, antar ruang, antar fungsi, antar waktu maupun
antara Pusat dan Daerah;
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara effesien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
1.5 STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA
Struktur Organisasi Bappeda seperti pada bagan terlampir.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
1.6 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2016 disusun
sebagai berikut :
Kata Pengantar;
Daftar Isi;
Ringkasan Eksekutif;
Pada Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana instansi
pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut serta
kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Disebutkan
pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi
kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi
kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, Kedudukan, Tugas Pokok
dan fungsi (struktur organisasi); Aspek Strategis dan permasalahan
utama;
Bab II Perencanaan dan Perjanjian/Penetapan Kinerja
Menjelaskan tentang Rencana Strategis dan
Perjanjian/Penetapan Kinerja Tahun 2016
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016
Menjelaskan Capaian Kinerja Organisasi tahun 2016 dan
Realisasi Anggaran Tahun 2016.
Bab IV Penutup
Menjelaskan kesimpulan dan Saran
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS
Pemerintah Kabupaten Banjar telah menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program
pembangunan dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam rangka
mewujudkan janji-janji politik kepada masyarakat banjar ketika proses
pemelihan kepala daerah. Sebagai bagian dari perangkat daerah di
Kabupaten Banjar, Bappeda berkewajiban menyusunan RENSTRA guna
mendukung program Bupati Banjar dan menjabarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar Tahun 2016 - 2021
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010. RENSTRA BAPPEDA memuat Visi dan sebagian Misi Kepala Daerah yang
sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi Bappeda, Juga memuat
berbagai upaya untuk mewujudkan visi dan misi tersebut dengan
menetapkann tujuan, sasaran program dan kegiatan yang disertai indikator
target dalam rentang waktu 5 (lima) tahun mendatang.
2.1.1 VISI DAN MISI KEPALA DAERAH KABUPATEN BANJAR
Selanjutnya didalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor xxx
Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Banjar 2016–2021 telah ditetapkan
Visi dan Misi Kabupaten Banjar yang merupakan upaya mewujudkan Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan Kabupaten Banjar dalam lima
tahun mendatang. Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode Tahun
2016–2021 adalah sebagai berikut : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten
Banjar Yang Sejahtera dan Barokah”, yang dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Sejahtera; Sejahtera dalam pengertian ini adalah kesejahteraan
rakyat yang mengandung keterpaduan dimensi material dan
spiritual dalam wujud suasana kehidupan yang aman dan damai.
Barokah; Sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai tambah,
memberi manfaat dan kemaslahatan bagi orang banyak
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka ditempuh melalui 5
(lima) Misi yaitu :
1. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dan suasana kehidupan
beragama.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 13
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan kesehajteraan
sosial.
3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berbasis
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas
unggulan daerah lainnya dengan pendekatan agribisnis dan
industri berwawasan lingkungan secara berkelanjutan.
4. Mewujudkan pemerataan dan keseimbangan pembangunan
infrastruktur untuk mendukung daya saing ekonomi daerah
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
amanah.
Mengingat eratnya kaitan antara Renstra BAPPEDA Kabupaten
Banjar dengan Dokumen RPJMD 2016-2021, maka dalam penyusunannya
harus menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut
sebagai acuan, artinya indikator kinerja BAPPEDA Kabupaten Banjar harus
diarahkan untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan
BAPPEDA yang telah dicantumkan dalam target Kinerja RPJMD. Ditinjau
dari urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Misi
Pemerintah Kabupaten Banjar, BAPPEDA berkontribusi untuk
mewujudkan seluruh Misi dalam RPJMD sesuai dengan kewenangan
yang dimiliki.
Mencermati lima misi pembangunan daerah tersebut, peran
perencanaan dominan pada misi kelima dengan target untuk
menyelaraskan aspirasi masyarakat dalam pembangunan daerah dapat
terakomodasi pada dokumen perencanaan dan penganggaran. Namun
secara keseluruhan ada peran perencanaan secara khusus pada empat misi
lainnya guna menjalin terjadinya koordinasi dan sinkronisasi pembangunan
daerah.
2.1.2 TUJUAN BAPPEDA KABUPATEN BANJAR
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahun, sehingga dapat secara tepat mengetahui
apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi, dengan mempertimbangkan
sumberdaya yang dimiliki.
Adapun tujuan Bappeda sebagaimana dalam tabel berikut:
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 14
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Tabel 2.1
Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kepala
Daerah Kabupaten Banjar
No Tujuan Indikator Tujuan
1. Meningkatkan Kualitas Perencanaan
Persentase kesesuaian dokumen
perencanaan tingkat kabupaten
dan SKPD
2. Meningkatkan pemanfaatan dokumen hasil
perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam
pembangunan daerah
Persentase rekomendasi dokumen
perencanaan,hasil penelitian dan
pengembangan yang ditindaklanjuti
3. Mengembangkan sistem informasi dan data spasial
yang valid, aktual dan terpadu
Tersedianya sistem data yang
terintegrasi
4. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
Persentase capaian kinerja sasaran
pembangunan daerah pada RPJMD
2.1.3 SASARAN BAPPEDA KABUPATEN BANJAR
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan
secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan
dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5
periode secara tahunan.
Adapun sasaran Bappeda dalam mencapai tujuan sebagaimana
dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.2
Sasaran yang ditempuh untuk mencapai tujuan
No Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan Kualitas Perencanaan
Terakomodasinya aspirasi
masyarakat dalam pembangunan
daerah
Terwujudnya sinergitas antar
dokumen perencanaan
2. Meningkatkan pemanfaatan dokumen hasil perencanaan, penelitian
Terwujudnya pemanfaatan
dokumen hasil perencanaan,
penelitian dan pengembangan
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
dan pengembangan dalam pembangunan daerah
dalam pembangunan daerah
3. Mengembangkan sistem informasi dan data spasial yang valid, aktual dan terpadu
Tersedianya sistem informasi dan
data spasial yang valid, aktual dan
terpadu.
4. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
terwujudnya pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan
perencanaan
Indikator Kinerja Utama sebagaimana dalam tabel terlampir.
2.1.4 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAPPEDA KABUPATEN BANJAR
Merupakan keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan
yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau
langkah yang dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan teknik
yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian kebijakan. Sehingga strategi
merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam
kebijakan-kebijakan dan program-program.
Kebijakan merupakan suatu arah tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk
mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud
tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-
ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya
kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi
dan misi satuan kerja perangkat daerah.
Tabel 2.3
Strategi yang ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan dan
sasaran melalui Kebijakan
No Strategi Kebijakan
1. Transparansi dalam proses perencanaan dan penganggaran
Pemanfaatan IT dalam proses perencanaan dan penganggaran
Meningkatkan aksesibilitas masy. Terhadap pelaksanaan musrenbang
Meningkatkan pemahaman masyarakat dengan sosialiasasi
2. Menjaga konsistensi antar Pemanfaatan IT dalam rangka
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 16
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
No Strategi Kebijakan
dokumen perencanaan baik jangka menengah maupun tahunan
memastikan kesesuaian antara program RPJMD dengan Renstra SKPD
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah
Menyusun rekomendasi kebijakan guna penyusunan perencanaan tingkat SKPD
Mengakomodasi kebutuhan SKPD dan Masyarakat akan penelitian dan pengembangan
4. Peningkatan kuantitas dan kualitas perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah
Menyusun rekomendasi kebijakan guna penyusunan perencanaan tingkat SKPD
Mengakomodasi kebutuhan SKPD dan Masyarakat akan perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana
5. Peningkatan kuantitas dan kualitas perencanaan ekonomi sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah
Menyusun rekomendasi kebijakan guna penyusunan perencanaan tingkat SKPD
Mengakomodasi kebutuhan SKPD dan Masyarakat akan perencanaan ekonomi
6. Peningkatan kuantitas dan kualitas perencanaan Sosial Budaya sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah
Menyusun rekomendasi kebijakan guna penyusunan perencanaan tingkat SKPD
Mengakomodasi kebutuhan SKPD dan Masyarakat akan perencanaan Sosial Budaya
7. Peningkatan kualitas dan kuantitas data dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan
Mengintegrasikan data-data pembangunan dengan sistem IT
8. Peningkatan kualitas laporan
Melaksanakan monitoring capaian pembangunan skala kabupaten
9. Peningkatan kualitas monev
Pelaksanaan monev tepat waktu Penyusunan laporan sesuai dengan peraturan yang berlaku
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 17
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
2.2 RENCANA KERJA TAHUNAN
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Bappeda Kabupaten Banjar
merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang
lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang ada dibawahnya untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya
yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator
kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
Tabel 2.3
Rencana Kinerja Tahun 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(%)
1 2 3 4
1 Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam pembangunan daerah
Persentase hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam RKPD
35%
2 Terwujudnya sinergitas antar dokumen perencanaan
Kesesuaian antar dokumen perencanaan tingkat kabupaten dan SKPD
100%
3 Terwujudnya pemanfaatan dokumen hasil perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam pembangunan daerah
Persentase rekomendasi dokumen perencanaan,hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti
80%
Persentase dokumen perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti
80%
Persentase perencanaan pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
80%
Persentase perencanaan pembangunan Sosbud yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
80%
4 Tersedianya sistem informasi dan data spasial yang valid, aktual dan terpadu.
Sistem data yang terintegrasi
20 %
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 18
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(%)
1 2 3 4
5 terwujudnya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan
Persentase capaian kinerja sasaran pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD)
90%
Persentase SKPD yang berkinerja baik (realisasi kinerja ≥ 76 %) 75%
2.3 PENETAPAN KINERJA / PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar dalam
rangka pencapaian sasaran strategis berdasarkan Rencana Strategis
berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan Perubahan Anggaran Tahun
2016 sebagai berikut :
Tabel 2.4
Penetapan Kinerja Tahun 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(%)
1 2 3 4
1 Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam pembangunan daerah
Persentase hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam RKPD
35%
2 Terwujudnya sinergitas antar dokumen perencanaan
Kesesuaian antar dokumen perencanaan tingkat kabupaten dan SKPD
100%
3 Terwujudnya pemanfaatan dokumen hasil perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam pembangunan daerah
Persentase rekomendasi dokumen perencanaan,hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti
80%
Persentase dokumen perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti
80%
Persentase perencanaan pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
80%
Persentase perencanaan 80%
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 19
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(%)
1 2 3 4
pembangunan Sosbud yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
4 Tersedianya sistem informasi dan data spasial yang valid, aktual dan terpadu.
Sistem data yang terintegrasi
20 %
5 terwujudnya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan
Persentase capaian kinerja sasaran pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD)
90%
Persentase SKPD yang berkinerja baik (realisasi kinerja ≥ 76 %)
75%
No Program Anggaran
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 2.030.833.080
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp 1.711.474.000
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp 50.000.000
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp 16.761.900
5 Program Pengembangan Data/Informasi Rp 1.690.922.220
6 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
Rp 518.350.000
7 Program Perencanaan Tata Ruang Rp 873.716.960
8 Program Pemanfaatan Ruang Rp 109.199.360
9 Program Perencanaan Pembangunan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Rp 102.578.480
10 Program perencanaan pembangunan kota-kota menengah dan besar
Rp 676.537.960
11 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Rp 1.690.932.100
12 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp 3.492.563.760
13 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp 1.928.840.460
14 Program Perencanaan Sosial dan Budaya Rp 2.218.126.120
15 Pogram Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Rp 877.933.400
Rp. 17.988.769.800
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 20
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Terdapat beberapa tahapan di dalam melakukan pengukuran
kinerja, tahapan yang pertama adalah penetapan kinerja, pengumpulan
data kinerja, dan cara pengukuran kinerja. Untuk penetapan kinerja
telah dimuat dalam Bab II mengenai Rencana Kinerja Tahun 2016.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menggunakan indikator
kinerja kegiatan. Pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan sumber
data kinerja yang diperoleh dari data internal instansi dan data eksternal
yang berasal dari luar instansi baik berupa data primer maupun
sekunder.
Pengukuran kinerja mencakup ; kinerja kegiatan yang merupakan
tingkat capaian target dari masing-masing indikator (masukan, keluaran,
hasil, manfaat dan dampak), dan kinerja sasaran yakni tingkat
pencapaian sasaran dengan indikator yang telah ditetapkan dalam
rencana kinerja.
Untuk mengukur kinerja sasaran pengukuran kinerjanya dilakukan
dengan memperhatikan kondisi masing-masing capaian kegiatan,
menggunakan rumus :
Jika semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang
semakin baik maka digunakan rumus :
Capaian Indikator kinerja = (Realisasi / Rencana ) x 100 %
Jika Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian
kinerja, untuk kondisi demikian digunakan rumus:
Capaian Indikator kinerja = ((Rencana – (Realisasi - Rencana
)/ Rencana)) x 100 %
BAPPEDA Kab. Banjar telah melaksanakan penilaian kinerja
dengan mengacu pada Penetapan Kinerja BAPPEDA Kab. Banjar tahun
2016 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola
kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan
data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan
kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan
data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai
dengan tingkat capaian kinerja seperti dijelaskan pada table berikut.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 21
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Tabel 3.1
Skala Nilai Perangkat Kinerja
No Interval Nilai Realiasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5 ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah
ditetapkan oleh BAPPEDA Kab. Banjar dilakukan dengan membandingkan
antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai
ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis BAPPEDA Kab.
Banjar beserta target dan capaian realisasinya dirinci dalam table
berikut.
Tabel 3.2
Capaian Kinerja BAPPEDA Tahun 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Kriteria Kode
(%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam pembangunan daerah
Persentase hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam RKPD
Pesen 35% 48% 100%
2 Terwujudnya sinergitas antar dokumen perencanaan
Kesesuaian antar dokumen perencanaan tingkat kabupaten dan SKPD
Persen 100% 100% 100%
3 Terwujudnya Persentase Persen 80% 80% 100%
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 22
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Kriteria Kode
(%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
pemanfaatan dokumen hasil perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam pembangunan daerah
rekomendasi dokumen perencanaan,hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti
Persentase dokumen perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti
Persen 80% 80% 100%
Persentase perencanaan pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
Persen 80% 80% 100%
Persentase perencanaan pembangunan Sosbud yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
Persen 80% 80% 100%
4 Tersedianya sistem informasi dan data spasial yang valid, aktual dan terpadu.
Sistem data yang terintegrasi
Persen 20% 55% 100%
5 terwujudnya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan
Persentase capaian kinerja sasaran pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD)
Persen 90 93,52 100
Persentase SKPD yang berkinerja baik (realisasi kinerja ≥ 76 %)
Persen 75 41,17 54,89
Dari tabel di atas terdapat lima sasaran strategis dengan Sembilan
buah indikator kinerja. capaian tersebut menunjukkan bahwa delapan
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 23
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
indikator kinerja telah memenuhi klasifikasi sangat baik berdasarkan
Permendagri Nomor 54 tahun 2010.
2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS
2.1 SASARAN TERAKOMODASINYA ASPIRASI MASYARAKAT DALAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Sasaran Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam
pembangunan daerah diukur dengan menggunakan indikator kinerja
Persentase hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, Forum SKPD
dan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam RKPD. Rumusan
indicator yang digunakan adalah persentase usulan masyarakat yang
diakomodasi dalam RKPD dibandingkan dengan total usulan Masyarakat.
Semakin tinggi usulan yang terakomodir dalam RKPD maka semakin baik
kinerja dalam mencapai sasaran strategis yang telah ditentukan, dengan
kata lain pembangunan Kab. Banjar merupakan pembangunan yang
berdasarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
Adapun tingkat capaian sasaran diatas dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tabel 3.3.1
Capaian Kinerja BAPPEDA Tahun 2016 (Sasaran ke-1)
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6
1 Persentase hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam RKPD
% 35 48,07 100
Tabel diatas menunjukkan Realisasi kinerja sasaran ke-1
dengan indikator kinerja persentase hasil musrenbang
desa/kelurahan, kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang
Kabupaten yang diakomodir dalam RKPD sebesar 48,07 %,
dibandingkan dengan target yang akan dicapai tahun 2016 sebesar
35%. Capaian kinerja sasaran ke-1 sebesar 100 %.
Indikator kinerja sasaran diatas didapatkan dengan melihat
usulan masyarakat hasil musrenbang kecamatan yang diinput
melalui aplikasi e-musrenbang yang disetujui oleh perangkat
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 24
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
daerah terkait, dibandingkan dengan jumlah total seluruh hasil
masyarakat. Tercatat ada 112 usulan masyarakat dari hasil
musrenbang yang diakomodir dalam RKPD dari total 233 usulan
masyarakat dari hasil musrenbang yang masuk dan terekam dalam
aplikasi e musrenbang.
2.2 TERWUJUDNYA SINERGITAS ANTAR DOKUMEN PERENCANAAN
Sasaran terwujudnya sinergitas antar dokumen perencanaan
diukur dengan menggunakan indikator kinerja sasaran kesesuaian
antar dokumen perencanaan tingkat kabupaten dan SKPD dengan
formulasi perhitungan Persentase jumlah total program-program
yang ditetapkan dalam RKPD dibandingkan dengan Jumlah total
program-program yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
Adapun tingkat capaian sasaran diatas dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3.3.2
Capaian Kinerja BAPPEDA Tahun 2016 (Sasaran ke-2)
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6
1 Kesesuaian antar dokumen perencanaan tingkat kabupaten dan SKPD
% 100 100 100
Sebagaimana Permendagri 54 Tahun 2010 Indikator diatas
memastikan bahwa harus ada sinkronisasi antar dokumen baik
tingkat kabupaten maupun SKPD. Perencanaan, program-program
dalam dokumen perencanaan jangka panjang harus sinkron dengan
program dalam dokumen perencanaan jangka menengah juga
rencana tahunan. Indikator Kinerja tersebut di formulasikan
Persentase jumlah total program-program yang ditetapkan dalam
RKPD dibandingkan dengan Jumlah total program-program yang
telah ditetapkan dalam RPJMD.
Penyusunan RKPD Kab. Banjar Tahun 2016 disusun pada
tahun 2015 dan ditetapkan pada pertengahan bulan Juni 2015,
perencanaan tahun 2016 tersebut merupakan tahun perencanaan
transisi dimana periode RPJMD 2010-2015 telah berakhir namun
RPJMD 2016-2021 belum ditetapkan, berdasarkan kaedah masa
transisi yang tercantum dalam RPJMD 2010 2015 maka penyusunan
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 25
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
RKPD mengacu pada dokumen perencanaan yang lebih tinggi yakni
dokumen RPJPD dan masih mengacu pada visi dan misi RPJMD Kab.
Banjar periode 2010-2015. Walaupun penetapan RKPD lebih dahulu
dari RPJMD 2016-2021, namun program-program yang disusun oleh
SKPD telah tercantum dalam RPJMD.
Realisasi kinerja tahun 2016 sasaran ke-2 dibandingkan
dengan target realisasi menunjukkan kesesuaian antar dokumen
perencanaan jangka lima tahunan (menengah) dengan dokumen
perencanaan tahunan, hal ini di tunjukan dari jumlah sejumlah
program-program RPJMD sudah termuat dalam program yang
ditetapkan pada RKPD kab. Banjar tahun 2016. Adapun dalam
rangka menjaga kesesuaian antara dokumen perencanaan tingkat
kabupaten dengan SKPD telah dikembangkan sistem e-planning
dengan menambahkan aplikasi e-RPJMD dan e-Renstra.
2.3 TERWUJUDNYA PEMANFAATAN DOKUMEN HASIL PERENCANAAN,
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH.
Sasaran terwujudnya pemanfaatan dokumen hasil
perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam pembangunan
daerah ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan dokumen
hasil perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam
pembangunan daerah yang dilakukan dengan menyusun
rekomendasi kebijakan guna penyusunan perencanaan tingkat
SKPD serta mengakomodasi kebutuhan SKPD dan Masyarakat akan
penelitian dan pengembangan. Realisasi kinerja sasaran ke-3
tahun 2016 didukung oleh kinerja Bidang Pendataan, Penelitian,
Pengembangan dan Pelaporan, Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang
Ekonomi dan Bidang Sosial Budaya. Sasaran ke 3 ini diukur dengan
empat indikator kinerja, indicator kinerja dapat dilihat pada pada
table berikut ;
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 26
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Tabel 3.3.3
Capaian Kinerja BAPPEDA Tahun 2016 (Sasaran ke-3)
No. Indikator Kinerja Satuan
Target
Realisasi
Capaian
(%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6
1 Persentase rekomendasi dokumen perencanaan,hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti
Persen
80% 100% 100%
2 Persentase dokumen perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti
Persen
80% 100% 100%
3 Persentase perencanaan pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
Persen
80% 100% 100%
4 Persentase perencanaan pembangunan Sosbud yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
Persen
80% 100% 100%
B.3.1. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE REKOMENDASI HASIL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN YANG DITINDAKLANJUTI
Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target
kinerja adalah Persentase jumlah rekomendasi hasil kajian atas
penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti/disepakati
untuk dilaksanakan dibanding dengan jumlah rekomendasi yang
dikeluarkan. Hasil kajian tidak hanya berhenti sampai output,
tetapi output tersebut juga harus diimplementasikan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Hal ini pun sesuai
dengan prinsip perencanaan pembangunan bahwa perencanaan
pembangunan harus berkelanjutan.
Pada table diatas ditunjukan bahwa realiasi pada indicator
ke 1 sasaran ke 3 ini adalah sebesar 100 % dari target 80% yang
telah ditetapkan, maka capaian dari realisasi untuk indicator ke 1
sasaran ke 3 adalah sebesar 100%. Data tersebut di tunjukan dari
Jumlah penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan pada
tahun 2016 sebanyak 4 (empat) buah penelitian, diiringi dengan
hasil penelitian yang ditindaklanjuti sebanyak 4 (empat) buah
penelitian. Rangkaian penelitian diatas telah dijadikan acuan dan
bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 27
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Kabupaten Banjar, berikut adalah penelitian yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut ;
1. Penyusunan Blue Print Energy.
Penyusunan Dokumen ini dilatarbelakangi oleh Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi, pada Bab V
bahwa kewenangan pengaturan, pengelolaan
(penyediaan, pengusahaan, pemanfaatan dan
pencadangan) energi ditangan pemerintah. Dokumen
diatas menghasilkan data dasar yang dapat digunakan
untuk menetapkan kebijakan renstra pengelolaan energi
termasuk penetapan usulan pasukan energi dan BBMG di
Kab. Banjar hingga awal tahun 2025. Serta untuk
mengetahui karakteristik, kebutuhan serta kondisi
energy saat ini di Kab. Banjar. SKPD yang terkait dengan
hasil kajian ini adalah BAPPEDA, Dinas Perumahan dan
Permukiman untuk dijadikan sebagai bahan penyusunan
Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Kabupaten Banjar.
2. Kajian Efektifitas Pemberian Insentif Bagi Guru di Daerah
Terpencil.
Kajian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan kinerja
guru di daerah terpencil dan proses penyaluran serta
merumuskan strategi pemberian insentif di Kab Banjar.
Hasil kajian ini digunakan oleh Dinas Pendidikan serta
Bappeda dalam mengevaluasi dan bahan pertimbangan
dalam menyusun pemberian insentif untuk guru-guru di
daerah terpencil.
3. Analisis Realisasi Penyaluran Dana Desa Kabupaten
Banjar.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja
pemerintah daerah melalui parameter kemajuan realisasi
penyaluran dana desa, peningkatan pelayanan setelah
penyaluran dana desa dan perbaikan performa
pembangunan dana desa. Hasil kajian ini di jadikan
bahan informasi oleh dinas BPMPD, BPKAD, BAPPEDA
serta Inspektorat dalam mengevaluasi penyaluran dana
desa dan terukurnya penyaluran dana desa sehingga
dapat diketahui permasalahan dan strategi
penyelesaiannya.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 28
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
4. Analisis Kebijakan dan Realisasi Pembangunan Kab.
Banjar
Maksud dilaksanakannya Penelitian ini adalah sebagai
media penilaian kinerja pemerintah berdasarkan persepsi
masyarakat di Kabupaten Banjar, dari penelitian ini
diketahui kinerja pemerintah daerah yang terukur melaui
parameter bidang pembangunan dan pemerataannya,
pelayanan publik dan perbaikan performa politik. Hasil
kajian ini di jadikan bahan informasi oleh BAPPEDA,
BPKAD, Dinas Perkim dan Inspektorat dalam mengevaluasi
kebijakan pembangunan dan realisasi pembangunan
daerah dengan kinerjanya sehingga dapat diketahui
permasalahan dan strategi penyelesaiannya.
B.3.2 INDIKATOR KINERJA PERSENTASE DOKUMEN PERENCANAAN TATA RUANG, SARANA
DAN PRASARAN YANG DITINDAKLANJUT
Indikator ke 2 pada sasaran ke 3 berikut terkait dengan
dokumen perencanaan tata ruang sarana dan prasana, adapun
formula untuk menghitung capaian target kinerja adalah
Persentase jumlah rekomendasi hasil perencanaan tata ruang,
sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti/disepakati untuk
dilaksanakan dibanding dengan jumlah rekomendasi yang
dikeluarkan.
Realisasi kinerja pada indicator persentase dokumen
perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana yang
ditindaklanjuti di bandingkan dengan target yang ditetapkan
menunjukan bahwa pemanfaatan terhadap dokumen hasil
perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam pembangunan
daerah sudah terwujud. Hal ini ditunjukan dari ada 3 dokumen
terkait tata ruang yang sudah di tindak lanjuti.
Adapun penyusunan dokumen-dokumen yang menunjang
capaian kinerja pada sasaran ke-3 pada indikator ke-2 ini adalah
sebagai berikut ;
1. Dokumen audit penataan ruang
Untuk melakukan monitoring dan evaluasi
bidang penataan ruang khususnya yang terkait dengan
perencanaan tata ruang, maka dengan SK Bupati
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 29
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Banjar Nomor 181 tahun 2016 dibentuk Badan
Koordinasi Penataan Ruang Daerah. Untuk
mewujudkan monitoring dan evaluasi terkait tata
ruang maka dilakukan penyusunan dokumen audit
penataan ruang, dalam dokumen ini terdapat
rekapitulasi data informasi pola ruang terhadap
perijinan pemanfaatan ruang. Hasil yang didapatkan
dalam satu tahun terakhir terdata di Kabupaten
Banjar bahwa pembangunan cenderung kearah
Kawasan Permukiman Perkotaan. Sebagai tindak
lanjut dokumen ini dijadikan sebagai bahan evaluasi,
bahan penyusunan serta perencanaan tata ruang
untuk pembangunan di Kab. Banjar.
2. Dokumen Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan Baru
Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRTM/2009
Tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
bahwasanya sistim perkotaan diwilayah Kabupaten,
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan
simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau
administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, yang
terdiri atas:
1. PKN yang berada di wilayah kabupaten;
2. PKW yang berada di wilayah kabupaten;
3. PKL yang berada di wilayah kabupaten;
4. PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan
5. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang
wewenang penentuannya ada pada pemerintah
daerah kabupaten, yaitu:
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa; dan
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
merupakan pusat permukiman yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala
antar desa.
Pusat pertumbuhan menjadi acuan didalam
memberikan pelayanan yang lebih merata
dari ibukota kabupaten hingga skala
pelayanan lingkungan perdesaan, pusat
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 30
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
pertumbuhan juga merupakan salah satu
pertimbangan dalam menyusun rencana
rinci tata ruang, Namun batas –batas pusat
pertumbuhan yang telah ditetapkan dalam
RTRW Kabupaten Banjar tersebut belum
terdeliniasi secara jelas, sehingga dilakukan
identifikasi deliniasi pusat-pusat
pertumbuhan yang berada di Wilayah
Kabupaten Banjar.
Dalam dokumen ini berisi hasil pengamatan
terhadap kondisi eksisting pusat-pusat pertumbuhan
yang berada di Wilayah Kabupaten Banjar, gambaran
potensi dan permasalahan pusat pertumbuhan yang
berada di Wilayah Kabupaten Banjar dan analisa dan
rencana delineasi kawasan pusat pertumbuhan.
Sebagai tindak lanjut dokumen ini menjadi
salah satu bahan referensi dalam Peninjauan Kembali
(PK) dokumen RTRW Kabupaten Banjar
3. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah wajib membuat Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program
KLHS merupakan suatu self assessment untuk
melihat sejauh mana KRP yang diusulkan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah telah
mempertimbangkan prinsip pembangunan
berkelanjutan, baik untuk kepentingan ekonomi, dan
sosial, selain lingkungan hidup. Dengan kata lain KLHS
adalah proses sistematis untuk mengevaluasi
konsekuensi-konsekuensi terhadap lingkungan hidup
dari inisiatif usulan kebijakan, rencana, atau program
dalam rangka memastikan adanya pertimbangan
lingkungan hidup yang tepat dan dilaksanakan pada
tahapan sedini/seawal mungkin dari proses
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 31
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
pengambilan keputusan KRP selain pertimbangan
ekonomi dan sosial.
KLHS ini dilaksanakan untuk proses perumusan
RPJMD Kabupaten Banjar tahun 2016-2021. RPJMD ini
merupakan rencana lima tahun ke-1 dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Banjar
(20 tahun). Sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku, proses perumusan RPJMD secara resmi
dilakukan setelah Bupati terpilih dilantik.
Berdasarkan hal tersebut maka dilaksanakan
KLHS atas perumusan rancangan awal Rencana
Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD)
Kabupaten Banjar. Proses pelaksanaan KLHS dan
pengintegrasian ke dalam rumusan RPJMD Kabupaten
Banjar memerlukan satu proses pengambilan
keputusan yang formal legal oleh Bupati terpilih
setelah dilantik. Mekanisme pelaksanaan KLHS
dilakukan sesuai Pedoman Pelaksanaan KLHS di dalam
Permendagri No. 67 tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam
Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah.
KLHS diperlukan untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam kebijakan, rencana,
dan/atau program RPJMD Kabupaten Banjar.
Sebagai tindak lanjut, apabila dalam KRP RPJM
tersebut pertimbangan-pertimbangan lingkungan
belum diperhitungkan atau dimasukkan, adalah fungsi
KLHS untuk melakukan perbaikan dalam kerangka
pikir perencanaan tata ruang wilayah. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi atau meminimisasi dampak
persoalan lingkungan hidup yang akan terjadi akibat
KRP RPJM tersebut
Apabila dalam KRP RPJM tersebut
pertimbangan-pertimbangan lingkungan belum
diperhitungkan atau dimasukkan, adalah fungsi KLHS
untuk melakukan perbaikan. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi atau meminimisasi dampak persoalan
lingkungan hidup yang akan terjadi akibat KRP RPJM
tersebut.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 32
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
B.3.3 PERSENTASE PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG DILAKSANAKAN
SESUAI DENGAN HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
Penyusunan dokumen-dokumen perencanaan ekonomi di
Kabupaten Banjar merupakan penunjang capaian indikator ke-3
pada sasaran ke-3. Untuk menghitung capaian target kinerja
adalah persentase jumlah rekomendasi hasil perencanaan ekonomi
yang ditindaklanjuti / disepakati untuk dilaksanakan dengan
jumlah rekomendasi yang dikeluarkan.
Pada tabel diatas ditunjukan bahwa realisasi pada indicator
ke-3 sarsaran ke-3 ini adalah sebesar 100 % dari target 80% yang
telah ditetapkan, maka capaian dari realisasi untuk indikator ke-3
sasaran ke-3 adalah sebesar 100%. Capaian tersebut di tunjukan
dari Jumlah penyusunan dokumen yang dilaksanakan pada tahun
2016 sebanyak 6 (enam) buah dokumen, dimana seluruh dokumen-
dokumen tersebut telah dijadikan sebagai acuan/bahan dalam
menentukan kebijakan serta perencanaan pembangunan.
Adapun penyusunan dokumen-dokumen yang menunjang
capaian kinerja pada sasaran ke-3 pada indicator ke-3 ini adalah
sebagai berikut ;
1. Dokumen Masterplan Pembangunan dan Penataan
Pasar di Kabupaten Banjar Tahun 2016-2020.
Tersusunya dokumen Masterplan Pembangunan dan
Penataan Pasar di Kabupaten Banjar Tahun 2016-2020
dimaksudkan agar penataan dan pengembangan pasar
memiliki konsep yang jelas seperti
pembangunan/revitalisasi pasar harus dengan standar
SNI selain itu dengan dokumen ini akan mewujudkan
perpasaran yang berkualitas dalam mewujudkan
Kabupaten Banjar sebagai pusat perdagangan dan jasa
berskala besar dan penyangga kota dan Kabupaten
sekitarnya
2. Dokumen Perencanaan Produksi Padi Melalui
Pengelolaan Lahan Pasang Surut Tipe A di Kabupaten
Banjar Dari Dampak Perubahan Iklim.
Hasil dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Dokumen
Peningkatan Produktivitas Padi pada Lahan Pasang
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 33
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Surut Tipe A yang terdampak perubahan iklim,
tersedianya data potensi kawasan lahan pasang surut
tipe A di Kecamatan Aluh-Aluh yang terdampak
perubahan, Bagi SKPD terkait dokumen ini menjadi
salah satu dasar kebijakan dalam kegiatan
peningkatan produktivitas dan produksi padi dilahan
pasang surut tipe A.
3. Dokumen Penyusunan Peta Kerentanan dan Kerawanan
Pangan.
Tersusunnya dokumen ini dapat memberikan
gambaran visualisasi geografis berdasrkan data-data
indicator kerentanan dan kerawanan pangan wilayah
kabupaten banjar, serta untuk memberikan informasi
tentang lokasi yang rentan terhadap kerawanan
pangan yang disertai factor-faktor penyebab
kerentanan terhadap kerawanan pangan.
4. Dokumen Analisis ICOR ILOR Sektoral Kabupaten
Banjar
Merupakan data dasar yang relevan bagi bahan
perencanaan investasi yang dibutuhkan oleh
Pemerintah Daerah Kab. Banjar dalam rangka
mencapai pertumbuhan ekonomi serta penyerapan
tenaga kerja yang lebih baik lagi. Bagi Pemerintah
daerah penyusunan dokumen ini bermanfaat dalam
rangka penyediaan model perhitungan ekonomi
khususnya besaran investasi dan penyerapan tenaga
kerja pada sector-sektor tertentu tertentu sesuai
potensi dan karakteristik wilayah di Kabupaten
Banjar, sedangkan bagi pihak swasta perguruan tinggi
maupun masyarakat lainnya adanya dokumen ini dapat
digunakan sebagai bahan referensi sumber data untuk
berbagai kepentingan yang berkaitan dengan
perekonomian khususnya mengenai besaran tingkat
investasi dan penyerapan tenaga kerja hubungannya
dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi
khususnya wilayah kabupaten Banjar. Secara khusus
tujuan dari penyusunan analisis ICO ILOR ini adalah
untuk mengetahui dampak investasi terhadap
pembentukan output dan pertumbuhan ekonomi,
dapat menghitung ICOR menurut sector/lapangan
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 34
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
usaha menurut pengelompokam satu digit dan juga
dapat menggolongkan nilai ICOR menurut lapangan
usasha berdasarkan investasi
5. Penyusunan Peta Jalan MEA Menuju Daya Saing
Kabupaten Banjar.
Dokumen hasil kajian peta jalan MEA menuju daya
saing kabupaten banjar ini memberikan penjelasan
mengenai proses dan tujuan dari Pemerintah
Kabupaten Banjar dalam memasuki tahap
implementasi MEA (2016-2021), dokumen ini
digunakan sebagai acuan kelengkapan informai yang
menjadi sitem pendukung keputusan (Decision Support
System) untuk setiap SKPD Pemerintah Kabupaten
Banjar dalam menetapkan kebijakan dan bentuk
program/kegiatan yang relevan dengan fungsi dan
peran tupoksi SKPD, serta memenuhi kesesuaian
dengan visi dan misi, serta tujuan pembangunan
Kabupaten Banjar.
6. Dokumen Produk Barang Jadi Karet di Kabupaten
Banjar.
Melihat pada prospek ekonomi kedepan yang lebih
menitikberatkan pada industri sektor hilir serta upaya
dalam mempertahankan dan memperkuat posisi
Kabupaten Banjar sebagai salah satu sentra karet di
Kalimantan Selatan menjadi latar belakang dalam
penyusunan dokumen produk barang jadi karet di
Kabupaten Banjar. Dalam dokumen ini berisi tentang
perencanaan pengembangan industri barang jadi karet
dari tingkat local beserta kelembagaannya, serta
berisi informasi kondisi harga karet local hingga
nasional.
B.3.4 PERSENTASE PERENCANAAN PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA YANG
DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
Penyusunan dokumen-dokumen perencanaan social budaya di
Kabupaten Banjar merupakan penunjang capaian indikator ke-4
pada sasaran ke-3. Untuk menghitung capaian target kinerja
adalah persentase jumlah rekomendasi hasil perencanaan social
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 35
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
budaya yang ditindaklanjuti / disepakati untuk dilaksanakan
dengan jumlah rekomendasi yang dikeluarkan.
Pada table diatas ditunjukan bahwa realisasi pada indicator
ke-4 sarsaran ke-3 ini adalah sebesar 100 % dari target 80% yang
telah ditetapkan, maka capaian dari realisasi untuk indikator ke-3
sasaran ke-3 adalah sebesar 100%. Capaian tersebut di tunjukan
dari Jumlah penyusunan dokumen yang dilaksanakan pada tahun
2016 sebanyak 4 (empat) buah dokumen, dimana seluruh
dokumen-dokumen tersebut telah dijadikan sebagai acuan/bahan
dalam menentukan kebijakan serta perencanaan pembangunan.
Adapun penyusunan dokumen-dokumen yang menunjang
capaian kinerja pada sasaran ke-3 pada indikator ke-4 ini adalah
sebagai berikut ;
1. Dokumen Rencana Aksi Daerah Partisipasi Perempuan
2. Dokumen Road Map Pendidikan
3. RAD Kota Layak Anak
4. Dokumen Kebijakan Daerah Dalam Penanggulangan
Kemiskinan
2.4 TERSEDIANYA SISTEM INFORMASI DAN DATA SPASIAL YANG
VALID, AKTUAL DAN TERPADU.
Sasaran Tersedianya sistem informasi dan data spasial yang valid,
aktual dan terpadu dengan menggunakan indicator sistem data yang
terintegrasi. Rumusan untuk indicator tersebut adalah jumlah SKPD yang
telah mengintegrasikan data Sistem Satu Data (SISDA) dibanding dengan
Jumlah SKPD.
Adapun tingkat capaian sasaran diatas dapat digambarkan sebagai
berikut :
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 36
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Tabel 3.5
Capaian Kinerja BAPPEDA Tahun 2016 (Sasaran ke-5)
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6
1 Sistem data yang terintegrasi % 20 55 275
Dari table di atas realisasi untuk Sistem data yang
terintegrasi adalah sebesar 55 %, dibandingkan dengan target yang
akan dicapai tahun 2016 sebesar 20 %. Ini menunjukan hasil
capaian kinerja indicator pertama pada sasaran ke-4 sebesar 100
%.
Data di atas ditunjukan dari data yang ada pada SISDA
kabupaten Banjar. SISDA kabupaten Banjar adalah jaringan yang
mengumpulkan dan mengintegrasikan data secara terpadu yang
bersumber dari SKPD Kabupaten Banjar dengan menggunakan
teknologi informasi sebagai dukungan data dan informasi dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan di daerah yang cepat,
akurat dan terkini. SKPD yang menyampaikan data sesuai dengan
format data yang terintegrasi adalah sejumlah 15 SKPD dari 27
SKPD yang di targetkan.
2.5 TERWUJUDNYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SESUAI DENGAN
PERENCANAAN
Sasaran terwujudnya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
perencanaan diukur dengan menggunakan 2 (dua) buah indikator kinerja,
yaitu indicator persentase capaian kinerja sasaran pembangunan daerah
skala kabupaten (RPJMD) dan persentase SKPD yang berkinerja baik
(realisasi kinerja ≥ 76 %).
Rumusan untuk indicator persentase capaian kinerja sasaran
pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD) adalah jumlah indikator
kinerja sasaran pembangunan yang tercapai sesuai target dibandingkan
dengan jumlah keseluruhan indikator kinerja sasaran pembangunan,
sementara untuk rumusan yang di gunakan untuk indicator persentase
SKPD yang berkinerja baik (realisasi kinerja ≥ 76 %) adalah jumlah SKPD
yang berkinerja baik dibandingkan jumlah seluruh SKPD
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 37
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Adapun tingkat capaian sasaran diatas dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tabel 3.5
Capaian Kinerja BAPPEDA Tahun 2016 (Sasaran ke-5)
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6
1 Persentase capaian kinerja sasaran pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD)
% 90 93,52 100
2 Persentase SKPD yang berkinerja baik (realisasi kinerja ≥ 76 %)
% 75 41,17 54,89
Realisasi untuk indikator persentase capaian kinerja sasaran
pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD) adalah sebesar 93,52,
dibandingkan dengan target yang akan dicapai tahun 2016 sebesar 90 %.
Capaian kinerja indicator pertama pada sasaran ke-5 sebesar 100 %.
Capaian Indikator kinerja sasaran yang berjumlah 106 indikator
kinerja sasaran yang mencapai 100 persen sebanyak 84 indikator, 18
indikator tidak mencapai target 90 persen dan 4 indikator belum ada
target yaitu indicator persentase kawasan santri yang diberdayakan,
kelurahan layak anak, persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti melalui unit pengaduan masyarakat yang terintegrasi, dan
persentase SKPD yang sesuai dengan beban kerja. Keberhasilan dalam
pencapaian target indicator kinerja ini tidak terlepas dari terlaksananya
program dan kegiatan yang telah ditetapkan masing-masing Satuan
Organisasi Perangkat Daerah.
Secara dapat dilihat capaian indicator utama bupati banjar, pada
table berikut :
Tabel Capaian Indicator Utama Bupati Banjar Tahun 2016
No. Sasaran Indikator Kinerja
(Indikator Sasaran)
Sat
uan
Tahun 2016
Kate
gori Target Reali
sasi
Capa
ian
(%)
1 Meningkatnya
pengamalan
nilai-nilai
agama
Persentase Kawasan
santri yang
diberdayakan
per
sen
- - 0 -
Penurunan Jumlah kasus
kriminal
kas
us
149 79 100
Jumlah dana BAZ yang Rp 80.000 - 0,00
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 38
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
tersalurkan .000
2 Terwujudnya
peningkatan
kemampuan
baca tulis Al-
Quran peserta
didik
Prosentase peserta
didik SD dan SMP yang
memenuhi persyaratan
kompetensi baca tulis
Al-Qur'an
per
sen
90 91,4 100
3 Berkurangnya
pelanggaran
perda kearifan
lokal
Penurunan Jumlah
Pelanggaran Perda yang
bernuansa kearifan
lokal
kas
us
14 13 92,8
6
4 Meningkatnya
angka
partisipasi
sekolah
Angka Partisipasi Murni
(APM)
APM SD / MI / SDLB per
sen
95,91 89,41 93,2
2
APM SMP / MTs / SMPLB per
sen
61,26 57,48 93,8
3
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
APK SD / MI / SDLB per
sen
119,8 106,1 88,5
6
APK SMP / MTs / SMPLB per
sen
85,05 77,62 91,2
6
Angka Putus Sekolah
(APtS)
APtS SD / MI / SDLB per
sen
0,28 0,33 82,1
4
APtS SMP / MTs / SMPLB per
sen
0,92 0,23 25
Angka rata-rata lama
sekolah
tah
un
7 6,87 98,1
4
Angka Partisipasi Kasar
PAUD
per
sen
63,19 65,36 100
5 Meningkatnya
budaya baca
pelajar dan
masyarakat
Persentase peningkatan
kunjungan ke
Perpustakaan Daerah
per
sen
3,1 107,5 100
6 Meningkatnya
apresiasi
terhadap seni
dan budaya
Persentase kelompok
seni dan budaya yang
dibina
per
sen
77 77,27 100
Jumlah Kegiatan
Kebudayaan yang
bernuansa religi
keg
iata
n
7 8 100
7 Menurunnya
kematian ibu
melahirkan
dan kematian
bayi
Angka kematian ibu
melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
per
100
.00
0.k
h
210,5 99,33 100
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 39
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Angka kematian bayi
per 1.000 kelahiran
hidup
per
.10
00
kh
13,8 9,5 100
Angka kelahiran pada
remaja usia 15-19 tahun
(ASFR)
per
sen
44 31,92 100
Angka laju
pertumbuhan penduduk
per
sen
2,08 1,81 100
8 Menurunnya
prevalensi gizi
buruk dan gizi
kurang
Prevalensi balita gizi
buruk dan gizi kurang
per
sen
31,36 20,46 100
9 Terkendalinya
faktor risiko
penyakit tidak
menular
Persentase Pos
Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular
(Posbindu PTM)
Purnama dan Mandiri
per
sen
8 12,07 100
10 Meningkatnya
mutu
pelayanan di
RSUD
Pemenuhan Standar
Operasional Prosedur
(SOP)
dok
um
en
300 663 100
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
per
sen
70 80,12 100
11 Meningkatnya
kompetensi
tenaga kerja
Angka Pengangguran
Terbuka
per
sen
2,56 3,44 88
12 Meningkatnya
cakupan
pelayanan
masalah
kesejahteraan
sosial
Persentase penyandang
masalah kesejahteraan
sosial yang dilayani
per
sen
67 65 97,0
1
13 Meningkatnya
pemberdayaan
perempuan
dan
perlindungan
anak
Rasio penyelesaian
masalah kekerasan
terhadap perempuan
dan anak
per
sen
65 65 100
Persentase Kelurahan
Layak anak
per
sen
- - -
14 Meningkatnya
mitigasi
bencana
Persentase Pengurangan
Resiko Bencana
per
sen
50 50 100
Persentase kejadian
bencana yang
ditanggulangi
per
sen
100 100 100
15 Meningkatnya
kualitas
organisasi
kepemudaan
dan jiwa
kewirausahaan
pemuda
Persentase pemuda
yang mendapat binaan
kewirausahaan
per
sen
0,4 0,49 100
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 40
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
16 Meningkatnya
perilaku
berolah raga
di masyarakat
Persentase
Desa/Kelurahan yang
memiliki fasilitas
olahraga.
per
sen
53,44 50,69 94,8
5
17 Meningkatnya
produksi dan
produktifitas
pertanian dan
perikanan
Produksi komoditas
prioritas padi sawah
ton 238.53
7
248.9
60
100
Produksi komoditas
prioritas padi ladang
ton 26.583 34.93
9
100
Produksi karet ton 17.419
,08
16.31
7.300
100
Produktifitas komoditas
prioritas padi sawah
kw
/ha
40,7 39,04 95,9
2
Produktifitas komoditas
prioritas padi ladang
kw
/ha
28 33,5 100
Produktifitas karet kg/
ha
1.057 930 87,9
8
Persentase Kelompok
tani madya
per
sen
2,7 2,9 100
Persentase luasan
pertanian yang
terlayani air Irigasi
per
sen
80 80 100
Populasi sapi eko
r
16.800 16.70
0
99,4
0
Jumlah produksi ikan
budidaya
ton 45.000 58.00
0
100
Jumlah produksi ikan
tangkap
ton 10.872 8.228 75,6
8
Jumlah konsumsi ikan kg/
kap
ita
50 51 100
18 Meningkatnya
kualitas hasil
industri
pengolahan
perkebunan
dan perikanan
Persentase peningkatan
produk pengolahan hasil
perkebunan
per
sen
25 12 48
Jumlah produksi olahan
hasil perikanan
ton 700 945 100
19 Meningkatnya
ketersediaan
dan pola
konsumsi
pangan
masyarakat
Ketersediaan Energi k.k
al/
kap
/hr
3 3,48 100
Ketersediaan Protein gr/
kap
/hr
99 92 92,9
3
Nilai/Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)
konsumsi.
sko
r
89,5 89,2 99,6
6
20 Meningkatnya
investasi
daerah
Pertumbuhan investasi
(Kenaikan/ penurunan
nilai realisasi PMDN)
per
sen
82,5 119,9 100
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 41
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
21 Meningkatkan
kinerja
perusahaan
daerah
Opini akuntan publik opi
ni
WTP WTP 100
22 Meningkatnya
kualitas
lingkungan
Persentasi sampah yang
terolah di TPA
per
sen
100 100 100
Rasio luasan RTH Publik
sebesar 20persen dari
luas kawasan perkotaan
per
sen
1,58 1,57 99,3
7
Kualitas air ter
ce
mar
/ti
dak
ter
ce
mar
terce
mar
terce
mar
100
Kualitas udara ter
ce
mar
/ti
dak
ter
ce
mar
tidak
terce
mar
tidak
terce
mar
100
23 Meningkatnya
daya saing
ekonomi
masyarakat
Persentasi koperasi
aktif.
per
sen
62,5 62,87 100
Persentase skala usaha
mikro menjadi usaha
kecil
per
sen
0,5 0,2 40
Persentase
meningkatnya taraf
hidup masyarakat
dikawasan transmigrasi
per
sen
20 0 0
Jumlah nilai ekspor
karet.
USD 499.87
7.690,
35
1.329
.000
0,27
Persentase Desa
Berkembang
per
sen
0,3 0,23 75,8
24 Mengembangk
an
kepariwisataa
n daerah
untuk
mendukung
pertumbuhan
ekonomi
daerah
peningkatan wisatawan
lokal
ora
ng
1.918.
415
2.447
.644
100
peningkatan wisatawan
mancanegara
ora
ng
5 5 100
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 42
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
25 Meningkatnya
perencanaan,
kesesuaian
pemanfaatan
dan
pengendalian
pemanfaatan
ruang;
Kesesuaian
pemanfaatan ruang
dengan rencana tata
ruang
per
sen
52,5 91,91 100
26 Meningkatnya
infrastruktur
jalan dan
jembatan yang
berkualitas
dan
terintegrasi
Persentase Panjang
Jaringan Jalan
Kabupaten dalam
Kondisi Mantap
per
sen
57,28 67,85 100
Persentase Jembatan
Kabupaten dalam
Kondisi Baik
per
sen
86,64 88,01 100
27 Meningkatnya
cakupan
infrastruktur
komunikasi
dan
informatika;
Persentase pengujian
kendaraan bermotor
per
sen
81,25 67,19 82,7
28 Meningkatnya
infrastuktur
perhubungan
Persentase terminal dan
dermaga yang berfungsi
baik
per
sen
65 66,7 100
Cakupan layanan
internet dan telepon
seluler
per
sen
17 54,16 100
29 Meningkatnya
sarana dan
prasarana
permukiman
dan
perumahan
yang layak;
Cakupan rumah layak
huni
per
sen
95,92 97,91 100
30 Meningkatnya
pengelolaan
air minum
secara
optimal;
Cakupan air minum per
sen
57,14 61,74 100
31 Terwujudnya
Sumber Daya
Aparatur yang
profesional
dan handal
Persentase Rata-rata
nilai prestasi kerja SKPD
per
sen
100 100 100
Persentase PNS yang
mendapatkan hukuman
disiplin
per
sen
0,13 0,22 100
Persentase Penempatan
dalam jabatan sesuai
dengan kompetensi
per
sen
100 100 100
Persentase kasus hukum
PNS yang ditangani
per
sen
0,05 100 100
Prosentase SDM per 100 100 100,
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 43
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
aparatur yang mengikuti
diklat sesuai dengan
kebutuhan
sen
Persentase peningkatan
kemampuan aparatur
desa dalam
menjalankan tugas dan
fungsi
per
sen
42,24 27,8 65,8
1
32 Terwujudnya
tata laksana
pemerintahan
daerah yang
berkualitas
Persentase kesesuaian
perencanaan dengan
pelaksanaan
per
sen
72,5 82,2 100
Kesesuaian antar
dokumen perencanaan
tingkat kabupaten dan
SKPD
per
sen
100 100 100
Persentase hasil
musrenbang
desa/kelurahan,
kecamatan, Forum SKPD
dan Musrenbang
Kabupaten yang
diakomodir dalam RKPD
per
sen
35 48 100
Persentase SKPD yang
memiliki bank data yang
terintegrasi
per
sen
20 55 100
Persentase pengguna
website Domain dan Sub
Domain SKPD
per
sen
65,45 65,45 100
Persentase cakupan
Kepemilikan kutipan
akta kelahiran
per
sen
62 43,31 69,8
5
Persentase Kepemilikan
KTP dan atau KIA
per
sen
92 91,4 99,3
5
Persentase SKPD yang
arsipnya sudah ditata
per
sen
28,57 28,57 100
Tingkat Maturitas SPIP lev
el
1 3 100
Tingkat Kapabilitas APIP lev
el
3 3 100
Persentase Temuan
yang ditindaklanjuti
per
sen
80 80 100
Persentase Kepatuhan
SKPD/Entitas terhadap
peraturan perundang-
undangan
per
sen
45,45 41,18 90,6
1
Persentase Pengaduan
Masyarakat yang
ditindaklanjuti melalui
unit pengaduan
masyarakat yang
per
sen
- - -
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 44
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
terintegrasi
Nilai capaian kinerja
pengelolaan keuangan
opi
ni
BPK
WTP WTP 100
Persentase capaian
penerimaan Pendapatan
Daerah
per
sen
97 96,13 99,1
0
Persentase desa tertib
pengelolaan keuangan
desa
per
sen
39,7 19,7 49,6
2
Prosentasi Penegakan
Peraturan Daerah dan
Keputusan Bupati
per
sen
80 76,5 95,6
3
Persentase kejadian
gangguan ketentraman
dan ketertiban yang
ditangani
per
sen
80 81,34 100
Persentase Mediasi/
Fasilitasi penyampaian
aspirasi oleh
sekelompok masyarakat
(jumlah unjuk rasa/
Demontrasi/ jumlah
gejolak masyarakat
per
sen
100 100 100
Persentase Produk
Hukum yang dibahas
dan mendapat
persetujuan
per
sen
100 46 46
Persentase fasilitasi
rapat-rapat dewan
tepat waktu
per
sen
100 100 100
Persentase peraturan
yang dibuat
per
sen
70 88,61 100
Jumlah Linmas
Desa/Kelurahan Per
Jumlah Desa/Kelurahan
per
sen
80 79,31 99,1
4
Persentase FKDM, FKUB,
FPK dan PPWK tingkat
kab/kec/desa dan
kelurahan
per
sen
21,98 15,82 71,9
7
33 Terwujudnya
kelembagaan
pemerintah
yang efesien
dan efektif
Persentase SPM yang
terpenuhi
per
sen
80 61 76,2
5
Persentase SKPD yang
sesuai dengan beban
kerja
per
sen
0 0 -
Persentase kelengkapan
administrasi desa
per
sen
42,24 100 100
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 45
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
34 Meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
Persentase pengaduan
masyarakat tentang
layanan publik yang
telah ditindaklanjuti
per
sen
100 43,33 43,3
3
Indeks Kepuasan
masyarakat
ang
ka
81,5 79,42 97,4
5
Meningkatnya Nilai
Survey Kepuasan
Masyarakat terhadap
Optimalisasi Pelayanan
PATEN (Pelayanan
Administrasi Terpadu di
Kecamatan) dan
Pelaksanaan Tugas
Umum Pemerintahan
per
sen
10 100 100
Capaian untuk indikator kinerja sasaran persentase SKPD yang
berkinerja baik adalah sebesar 54,89 persen. penilaian indicator
persentase SKPD yang berkinerja baik ini dikaitkan dengan evaluasi SAKIP
yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Banjar. Dari hasil evaluasi
SAKIP tersebut diperoleh data bahwa dari 34 SKPD yang dievaluasi,
sebanyak 14 SKPD yang bernilai Baik atau sebesar 41,17 persen.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 46
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi pelaksanaan anggaran yang dikelola BAPPEDA Banjar
tahun 2016 adalah sebesar Rp 19,270,940,579,00 (86,72%) dengan rincian
untuk belanja tidak langsung Rp 3.648.290.218 (18,94 % dari total
realisasi) dan belanja langsung sebesar Rp 15.622.650.361 (81,06 % dari
total realisasi).
Realisasi anggaran belanja langsung untuk progam utama sebesar
Rp 12,355,184,440.00 (87.13% dari total anggaran yang dilokasikan untuk
proram utama sebesar Rp 14,179,700,820.00) sedangkan realisasi
anggaran belanja langsung progam pendukung sebesar Rp
3,267,465,921.00 (85.78% total anggaran yang dilokasikan untuk proram
pendukung sebesar Rp 3,809,068,980.00), dan realisasi belanja tidak
langsung sebesar Rp 3,648,290,218 ( 86,18% dari total anggaran dari yang
dialokasikan pada anggaran belanja tidak langsung sebesar
Rp.4,233,424,160.00).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan
penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif sangat baik.
Pencapaian sasaran yang baik jika dibandingkan penyerapan anggaran
yang tidak sampai 100% dkarenakan adanya efisiensi anggaran. Anggaran
dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada
tabel Tabel 3.6. berikut:
Tabel 3.6
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016
No Sasaran
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %
Realisasi
Target Realisasi % Realiasasi (Rp) (Rp)
1 Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam pembangunan daerah
35 48 137 3,123,769,800.00 2,628,353,552.00 84.14
2 Terwujudnya sinergitas antar dokumen perencanaan
100 100 100 589,200,700.00 429,590,650.00 72.91
3 Terwujudnya pemanfaatan dokumen hasil perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam pembangunan daerah
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 47
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
No Sasaran
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %
Realisasi
Target Realisasi % Realiasasi (Rp) (Rp)
Persentase rekomendasi dokumen perencanaan,hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti
80 80 100 979,330,400.00 850,082,700.00 86.80
Persentase dokumen perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti
80 80 100 2,639,966,160.00 2,198,133,178.00 83.26
Persentase perencanaan pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
80 80 100 1,551,721,860.00 1,486,413,505.00 95.79
Persentase perencanaan pembangunan Sosbud yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
80 80 100 1,402,878,920.00 1,156,644,310.00 82.45
4 Tersedianya sistem informasi dan data spasial yang valid, aktual dan terpadu.
20 20 100 1,229,941,820.00 1,145,891,120.00 93.17
5 Terwujudnya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan
2,662,891,160.00
2,460,075,425.00
92.38
Persentase capaian kinerja sasaran pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD)
90 0
Persentase SKPD yang berkinerja baik (realisasi kinerja ≥ 76 %)
75 0
Jumlah 14,179,700,820.00
12,355,184,440.00
87.13
Belanja Langsung Pendukung 3,809,068,980.00 3,267,465,921.00 85.78
Belanja Tidak Langsung 4,233,424,160.00 3,648,290,218 86,18
Total Belanja 22,222,193,960.00
19,270,940,579 86,72
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 48
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
Tabel 3.5
Tingkat Efisiensi Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per
Sasaran Tahun 2015
No Sasaran Indikator % Capaian
Kinerja
% Penyerapan
Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam pembangunan daerah
Persentase hasil musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten yang diakomodir dalam RKPD
137 84.14 15.86
2 Terwujudnya sinergitas antar dokumen perencanaan
Kesesuaian antar dokumen perencanaan tingkat kabupaten dan SKPD
100 72.91 27.09
3 Terwujudnya pemanfaatan dokumen hasil perencanaan, penelitian dan pengembangan dalam pembangunan daerah
Persentase rekomendasi dokumen perencanaan,hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti
100 86.80 13.20
Persentase dokumen perencanaan tata ruang, sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti
100 83.26 16.74
Persentase perencanaan pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
100 95.79 4.21
Persentase perencanaan pembangunan Sosbud yang dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan
100 82.45 17.55
4 Tersedianya sistem informasi dan data spasial yang valid, aktual dan terpadu.
Sistem data yang terintegrasi 100 93.17 6.83
5 Terwujudnya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan
Persentase capaian kinerja sasaran pembangunan daerah skala kabupaten (RPJMD)
0 - 100.00
Persentase SKPD yang berkinerja baik (realisasi kinerja ≥ 76 %)
0 - 100.00
3.1 TINDAK LANJUT ATAS EVALUASI LAPORAN KINERJA 2015
3.1.1. EVALUASI KINERJA 2015
Hasil evaluasi dari Inspektorat Kabupaten Banjar terhadap Laporan
Kinerja BAPPEDA Banjar Tahun 2015 memperoleh nilai 78,34 dengan
interprestasi predikat B (Baik). maka pada tahun 2016 direkomendasikan
kepada Kepala BAPPEDA Banjar hal-hal sebagai berikut :
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 49
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
1. melakukan perbaikan dan melengkapi dokumen rencana aksi
dengan realisasi berupa informasi kinerja outcome ;
3.2. TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut rekomendasi dari Inspektorat BAPPEDA
Banjar telah melaksanakan upaya sebagai berikut:
1. BAPPEDA Banjar telah menetapkan 9 Indikator dengan realiasi
yang berorientasi outcome
2. Melakukan monitoring secara berkala terhadap pelaksanaan
program kegiatan yang dikelola BAPPEDA Banjar.
LKj IP BAPPEDA Kabupaten Banjar 2017 Hal. 50
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BAPPEDA KABUPATEN BANJAR 2016
BAB IV PENUTUP
1. KESIMPULAN
Penyelenggaraan kegiatan di BAPPEDA Banjar pada Tahun Anggaran
2016 merupakan tahun pertama dari Rencana strategis BAPPEDA Banjar
Tahun 2016-2021. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan
partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta
ditingkatkan.
Hasil laporan kinerja BAPPEDA Banjar tahun 2016 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dari analisis terhadap lima (5) sasaran kinerja terdapat
sembilan (9) buah Indikator dengan delapan (8) buah
indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau
capainnya lebih dari 100% dan (1) buah indicator dengan
capaian masih rendah.
2. SARAN-SARAN
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan peran pejabat fungsional perencana dalam
melakukan analisis-analisis yang diperlukan dalam penyusunan
dokumen-dokumen kinerja;
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi yang ada di
BAPPEDA Banjar terkait dengan penyusunan dokumen
perencanaan dan pelaksanaan anggaran.
Laporan Kinerja BAPPEDA Banjar tahun 2016 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja.
penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang.
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang
serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.