23
DATA HASIL PRAKTIKUM Laruta n Konsentra si Solute (zatterlarut) / satuan (g/ml) Solven (pelarut) / satuan (g/ml) NaCl 0,1 M 0,585 gram 100 ml 100 ppm 0,014 gram 100 ml Etanol 20% (v/v) 20,83 ml 79,17 ml Gula 5% (b/v) 5 gram 100 ml HCl 0,1 M 0,96 ml 99,04 ml PEMBAHASAN 1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan (larutan pekat), sebutkan dan jelaskan ! Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan adalah 1. Sifat dari bahan-bahan yang akan digunakan, sehingga sangat perlu untuk mengetahui dan memahami MSDS dari setiap bahan. Misalnya saja larutan H 2 SO4, dimana pengenceran H 2 SO4 adalah dengan tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan

Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

DATA HASIL PRAKTIKUM

Larutan KonsentrasiSolute (zatterlarut) /

satuan (g/ml)

Solven (pelarut) / satuan

(g/ml)

NaCl0,1 M 0,585 gram 100 ml

100 ppm 0,014 gram 100 ml

Etanol 20% (v/v) 20,83 ml 79,17 ml

Gula 5% (b/v) 5 gram 100 ml

HCl 0,1 M 0,96 ml 99,04 ml

PEMBAHASAN

1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan

(larutan pekat), sebutkan dan jelaskan !

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan adalah

1. Sifat dari bahan-bahan yang akan digunakan, sehingga sangat perlu untuk mengetahui

dan memahami MSDS dari setiap bahan. Misalnya saja larutan H2SO4, dimana

pengenceran H2SO4 adalah dengan tambahkan asam ke dalam air daripada air ke

dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan

cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam

sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras dan bisa menyebabkan

pecahnya gelas kimia.

2. Setiap penghitungan harus dilakukan dengan tepat dan teliti serta diusahakan untuk

tidak melakukan kesalahan kecil yang dapat mempengaruhi hasil praktikum yang

dapat menyebabkan tidak relevannya hasil praktikum. Pembuatan dan pengenceran

harus dilakukan dengan baik.

3. Utamakan K3 dalam pembuatan larutan, karena beberapa larutan bersifat korosif dan

berbahaya.

Page 2: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan larutan 100 ml NaCl 0,1 M

1. Menghitung jumlah massa NaCl (dalam gram) yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan dengan menggunakan rumus molaritas.

M = mol zat terlarut (n)

Volume lar. (L)

M = gram X 1000

Mr ml

0,1 = gram X 1000

58,5 100

g = 0,585 gram

2. Mengambil serbuk NaCl dan meletakkannnya di atas gelas arloji kemudian

memasukkan ke dalam neraca digital analitik yang sebelumnya telah dikalibrasi

sambil menimbangnya hingga mencapai 0,585 gram.

3. Mengambil NaCl dari gelas arloji yang telah dikeluarkan dari timbangan analitik dan

menuangkannya ke dalam gelas beker.

4. Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya. Kemudian Mengaduk larutan

campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga NaCl homogen.

5. Menuangkan larutan NaCl 10 M dan ke dalam labu ukur.

6. Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga

mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan

penutupnya rapat-rapat.

7. Menghomogenkan larutan tersebut dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

8. Hasil larutan 100 ml NaCl 0,1 M

Page 3: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

3. Langkah kerja pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

1. Menghitung massa NaCl

Ppm = berat zat terlarut (mg)

Volume larutan (L)

100 = mg

0,1 L

mg = 10

Jadi berat NaCl yang hendak dilarutkan sebesar 10 mg.

2. Mengambil serbuk NaCl dan meletakkannnya di atas gelas arloji kemudian

memasukkan ke dalam neraca digital analitik yang sebelumnya telah dikalibrasi

sambil menimbangnya hingga mencapai 10 mg.

3. Mengambil NaCl dari gelas arloji yang telah dikeluarkan dari timbangan analitik dan

menuangkannya ke dalam gelas beker.

4. Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya. Kemudian Mengaduk larutan

campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga NaCl homogen.

5. Menuangkan larutan NaCl ke dalam labu ukur.

6. Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga

mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan

penutupnya rapat-rapat.

7. Menghomogenkan larutan tersebut dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

8. Hasil larutan 100 ml NaCl 100 Ppm.

4. Langkah-langkah pembuatan 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96%

1. Menghitung volume awal etanol dengan rumus pengenceran

V1 x M1 = V2 X M2

VI x 96% =100 x20%

V1 = 2000

96

V1 = 20,83 ml

2. Memindahkan ke labu ukur 100 ml

3. Menambahkan aquades sampai tanda batas dengan memperhatikan meniskus cekung.

Page 4: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

4. Menghomogenkan dengan homogenisasi sebanyak 12 kali.

5. Hasil 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96 %

5. Langkah – langkah pembuatan larutan gula 5%

1. Menghitung massa gula dengan menggunakan rumus

%berat = berat zat terlarut (gram)

100 mlx 100 %

5% = berat zat terlarut (gram )

100 mlx 100 %

Berat zat terlarut = 5 gram

2. Mengambil gula dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam

timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram.

3. Mengambil gula di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan

menuangkannya ke dalam gelas beker.

4. Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

5. Mengaduk larutan campuran hingga homogen.

6. Menuangkan larutan gula ke dalam labu ukur.

7. Menambahkan kembali aquades ke dalam labu ukur dengan hingga mencapai tanda

batas, yaitu tepat 100 ml.

8. Menutup labu ukur serta menghomogenkan 100 ml larutan gula 5% di dalam labu

ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

9. Hasil 100 ml larutan gula 5% (b/v).

Page 5: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

6. Langkah-langkah pembuatan 100 ml HCL 0,1 M dari larutan HCl 32%

1. Menghitung Molaritas dari HCl dengan rumus (ᵖ HCl= 1,19 kg/L):

Jadi molaritas dari HCl adalah sebesar 10,433 M. Kemudian mencari V1

M1 x V1 = M2 x V2

10,433 x V1 = 0,1 x 100

V1 = 10

10,433

= 0,96 ml

2. Mengambil HCl sebanyak 0,96 ml dengan menggunakan pipet tetes 1 ml dan

memasukkannya ke dalam labu ukur dengan hati-hati untuk menghindari

tumpahan.

3. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga mencapai tanda batasnya

(100 ml) dengan tetap memperhatikan meniskus bawah.

4. Menutup labu ukur yang telah berisi campuran tersebut dengan penutupnya.

5. Menghomogenkan campuran yang ada di dalam labu ukur tersebut dengan

proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

6. Hasil 100 ml HCl 0,1 M dari HCl 32%

M = % x 10 x ᵖ Mr = 32 x 10 x 1,19 36,5 = 380,8 36,5

= 10,433 M

Page 6: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

ANALISA PROSEDUR

1. Mekanisme pembuatan dan pengenceran larutan

Pembuatan larutan

Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari pembuatan larutan dari bahan

cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Mekanisme dalam membuat larutan adalah

pertama, membaca secara teliti larutan yang hendak dibuat serta membaca MSDS nya

untuk mengetahui cara menggunakan bahan tersebut. Apabila terdapat perhitungan,

lakukan perhitungan secara cermat dan tepat. Kemudian mengumpulkan bahan kimia

yang akan dipakai dan meletakkan dekat dengan timbangan digital. Menyiapkan alat lain

yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu, beaker, dll). Menimbang

jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati. Kemudian memasukkan bahan

tersebut kedalam gelas beker. lalu Menuangkan akuades secukupnya ke dalam gelas

beaker dan mengaduk larutan tersebut hingga homogen. Memindahkan ke dalam labu

ukur dengan memakai corong, kemudian menambahkan lagi aquades hingga tanda batas

meniskus cekung. Sehingga diperoleh hasil larutan yang diinginkan.

Pengenceran larutan

Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan

cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar dengan

konsentrasi yang lebih rendah. Penambahan aquades ini mengakibatkan konsentrasi

berubah dan volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.

Page 7: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

langkah-langkah pembuatan larutan 100 ml NaCl 0,1 M

Menghitung jumlah massa NaCl (dalam gram) yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan dengan menggunakan rumus molaritas.

M = mol zat terlarut (n)

Volume lar. (L)

M = gram X 1000

Mr ml

0,1 = gram X 1000

58,5 100

g = 0,585 gram

selanjutnya mengambil serbuk NaCl dengan spatula dan meletakkannnya di atas gelas

arloji kemudian memasukkan ke dalam neraca digital analitik yang sebelumnya telah

dikalibrasi sambil menimbangnya hingga mencapai 0,585 gram. Kemudian mengambil

NaCl dari gelas arloji yang telah dikeluarkan dari timbangan analitik dan menuangkannya

ke dalam gelas beker. Lalu Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

Kemudian mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan

pengaduk hingga NaCl homogen. Setelah itu Menuangkan larutan NaCl 10 M ke dalam

labu ukur. Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga

mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan

penutupnya rapat-rapat. Terakhir, menghomogenkan larutan tersebut dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali. Sehingga didapat hasil larutan 100 ml NaCl 0,1 M

Langkah kerja pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

Menghitung massa NaCl dengan menggunakan rumus ppm

Ppm = berat zat terlarut (mg)

Volume larutan (L)

100 = mg

0,1 L

mg = 10

Page 8: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

Jadi berat NaCl yang hendak dilarutkan sebesar 10 mg, kemudianMengambil serbuk

NaCl dan meletakkannnya di atas gelas arloji dan memasukkan ke dalam neraca

digital analitik yang sebelumnya telah dikalibrasi sambil menimbangnya hingga

mencapai 10 mg. Selanjutnya, mengambil NaCl dari gelas arloji yang telah

dikeluarkan dari timbangan analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker. Lalu

menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya. Kemudian Mengaduk larutan

campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga NaCl homogen.

Setelah itu, menuangkan larutan NaCl ke dalam labu ukur serta menambahkan

kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga mencapai tanda

batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan penutupnya rapat-

rapat.Terakhir, menghomogenkan larutan tersebut dengan proses homogenisasi

sebanyak 12 kali. Sehingga, didapat hasil larutan 100 ml NaCl 100 Ppm.

Langkah-langkah pembuatan 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96%

Menghitung volume awal etanol dengan rumus pengenceran

V1 x M1 = V2 X M2

VI x 96% =100 x20%

V1 = 2000

96

V1 = 20,83 ml

Sehingga didapat volume sebesar 20,83 yang kemudian memindahkan ke labu ukur

100 ml. Lalu menambahkan aquades sampai tanda batas dengan memperhatikan

meniskus cekung. Terakhir, Menghomogenkan dengan proses homogenisasi sebanyak

12 kali. Sehingga, didapat hasil 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96 %

Langkah – langkah pembuatan larutan gula 5%

Menghitung massa gula dengan menggunakan rumus

%berat = berat zat terlarut (gram)

100 mlx 100 %

5% = berat zat terlarut (gram )

100 mlx 100 %

Page 9: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

Berat zat terlarut = 5 gram

Mengambil gula dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam

timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram. Kemudian,

mengambil gula di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya

ke dalam gelas beker. Lalu menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

Selanjutnya mengaduk larutan campuran hingga homogen. Kemudian menuangkan

larutan gula ke dalam labu ukur. Setelah itu, menambahkan kembali aquades ke dalam

labu ukur dengan hingga mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Terakhir , menutup

labu ukur serta menghomogenkan 100 ml larutan gula 5% di dalam labu ukur dengan

proses homogenisasi sebanyak 12 kali. Sehingga didapat hasil 100 ml larutan gula 5%

(b/v).

Langkah-langkah pembuatan 100 ml HCL 0,1 M dari larutan HCl 32%

Menghitung Molaritas dari HCl dengan rumus (ᵖ HCl= 1,19 kg/L):

Jadi molaritas dari HCl adalah sebesar 10,433 M. Kemudian mencari V1

M1 x V1 = M2 x V2

10,433 x V1 = 0,1 x 100

V1 = 10

10,433

= 0,96 ml

Setelah didapat volume sebesar 0,96 ml, lalu mengambil HCl sebanyak 0,96

ml dengan menggunakan pipet tetes 1 ml dan memasukkannya ke dalam labu

ukur dengan hati-hati untuk menghindari tumpahan. Kemudian, menambahkan

M = % x 10 x ᵖ Mr = 32 x 10 x 1,19 36,5 = 380,8 36,5

= 10,433 M

Page 10: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

aquades ke dalam labu ukur hingga mencapai tanda batasnya (100 ml) dengan

tetap memperhatikan meniskus bawah. Selanjutnya, menutup labu ukur yang

telah berisi larutan campuran tersebut dengan penutupnya. Terakhir,

Menghomogenkan campuran yang ada di dalam labu ukur tersebut dengan

proses homogenisasi sebanyak 12 kali. Sehingga, didapat hasil 100 ml HCl 0,1

M dari HCl 32%

Page 11: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

2. Fungsi perlakuan alat dan bahan yang digunakan

1. Labu ukur/Labu takar100 ml

Labu ukur berfungsi untuk menghomogenkan larutan serta menakar volume zat kimia

dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. Cara penggunaan labu ukur yaitu

dengan memasukkan zat terlarutnya ke dalam labu ukur melalui sebuah corong.

Kemudian memasukkan zat pelarutnya dengan volume tertentu. Selanjutnya lakukan

proses homogenisasi larutan.

2. Bulb

Bulb digunakan untuk menghisap larutan. Penggunanya di pasang di ujung pipet

ukur.tombol A untuk mengembangkan atau mengempeskan bulb, tombol S untuk

menghisap larutan, tombol E untuk mengeluarkan larutan.

3. Gelas beker100 ml & 250 ml

Gelas beker digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan

larutan kimia.

4. Pipet ukur 1 ml & 10 ml

Pipet ukur adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume

tertentu. Cara penggunaannya yaitu dengan memasang bulb terlebih dahulu pada

ujung pipet ukur kemudian hisap larutan ke dalam pipet ukur dengan bulb hingga

batas yang diinginkan. Apabila telah selesai cuci pipet dengan bersih.

5. Pipet tetes

Pipet adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengambil larutan dalam skala kecil.

Cara penggunaan pipet tetes yaitu dengan memasukkan pipet ke dalam larutan

kemudian hisap larutan dengan pipet yang telah dipasang filler karet dengan hati-hati

agar larutan tidak tumpah ataupun terkena anggota badan.

6. Pengaduk gelas

Pengaduk gelas digunakan untuk mengaduk larutan, campuran, atau mendekantir

(memisahkan larutan dari padatan).

7. Spatula

Spatula adalah alat yang digunakan untuk mengambil bahan, dimana spatula memiliki

2 bagian berbeda di kedua ujungnya. Bagian yang cekung berfungsi untuk mengambil

Page 12: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

bahan dengan jumlah yang cukup banyak dan bagian yang datar berfungsi untuk

mengambil bahan dengan jumlah yang lebih sedikit

8. Gelas Arloji

Gelas arloji adalah alat yang berfungsi sebagai tempat diletakkannya zat untuk

ditimbang. Cara penggunaannya yaitu gelas arloji diletakkan di neraca analitik,

ditimbang zat yang ingin ditimbang diatas gelas arloji. Setelah ditimbang gelas arloji

dapat diangkat.

9. Timbangan Analitik

Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang massa suatu zat. Cara

penggunaannya yaitu petama, sambungkan neraca dengan arus listrik, hidupkan

dengan tombol on/off. Setelah neraca hidup, stabilkan neraca pada tombol reset,yaitu

pada keadaan 0,000 gram. Setelah itu Wadah tempat bahan dimasukkan terlebih

dahulu dan segera ditutup agar udara tidak masuk karena jika udara masuk akan

mempengaruhi ukuran timbangan, kemudian distabilkan kembali dengan tombol reset.

Masukkan bahan yang akan ditimbang kedalam tempat atau wadah yang sudah berada

di neraca yang tadi. Neraca ditutup kembali, biarkan sampai angka menunjukan masa

yang diperlukan apabila angka yang ditunjukan lebih dari yang diperlukan maka

bahan yang akan dikeluarkan sedikit demi sedikit menggunakan spatula sampai tepat

ukuran yang diperlukan. Demikian juga bila angka yang ditunjukan kurang dari berat

bahan yang diperlukan maka tambah bahan sedikit demi sedikit. Setelah digunakan

matikan dengan menekan tombol on/off,

10. Aquades

Digunakan untuk mengencerkan atau melarutkan bahan, baik padat maupun cairan

11. Gula

Bahan untuk percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (v/v).

12. NaCl (garam dapur)

Bahan untuk pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dan pembuatan 100 ml NaCl 100

Ppm.

13. Etanol 96%

Bahan untuk pembuatan larutan etanol 20%

14. HCl 32 %

Bahan untuk percobaan pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 dari larutan HCl 32%.

Page 13: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

3. ANALISA HASIL

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat. Zat yang

jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut dan zat yang jumlahnya lebih sedikit

dinamakan zat terlarut (Chang, 2005).

Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari pembuatan larutan dari bahan cair

atau padat dengan konsentrasi tertentu. Sedangkan Proses pengenceran adalah

mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar

diperoleh volume akhir yang lebih besar dengan konsentrasi yang lebih rendah (Mulyono,

2008).

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan

menggunakan rumus konsentrasi atau molaritas.

M = g

MrL

0,1 = g

58,50,1

g = 0,585 gram (Chang, 2005).

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan

menggunakan rumus part per million atau bagian per sejuta.

ppm = berat zat terlarut (mg)

L

100 = mg0,1

mg = 10 mg (Mulyono, 2008).

Page 14: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)

Percobaan pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v) dengan

menggunakan rumus pengenceran larutan.

M1 x V1 = M2 x V2

96 x V1 = 20 x 100

V1 = 20 x 100

96

V1 = 20,83 ml (Mulyono. 2008).

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan

menggunakan rumus %berat.

%berat = berat zat terlarut (gram)

100 mlx 100 %

5% = berat zat terlarut (gram )

100 mlx 100 %

Berat zat terlarut = 5 gram (Rahayu, 2005)

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%

M = % x 10 x ƿ

Mr

M = 32% x10 x1,19

36,5

M = 10,433 M

Rumus Pengenceran

M1 X V1 = M2 X V2

10,433 X V1 = 0,1 X 100

V1 = 0,1 x 100

10,43 = 0,96 ml (Zumdahl, 2010).

Page 15: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

6. KESIMPULAN

Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat membuat dan

mengencerkan larutan dengan benar. Selain itu praktikan juga diharapkan mampu

melakukan perhitungan larutan dengan cermat dan teliti, sehingga bisa didapat hasil

praktikum yang relevan.

Data Hasil Praktikum

Pembuatan larutan 100 ml NaCl 0,1 M dibutuhkan NaCl serbuk sebanyak

0,585 gram untuk dilarutkan.

Pembuatan larutan 100 ml NaCl 100 Ppm dibutuhkan NaCl serbuk sebanyak

10 mg untuk dilarutkan.

Pembuatan larutan 100 ml etanol 20 % dari larutan etanol 96% dibutuhkan

etanol sebanyak 20,83 ml.

Pembuatan larutan 100 ml gula 5% dibutuhkan gula sebanyak 5 gram untuk

dilarutkan.

Pembuatan larutan 100 ml HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% dibutuhkan HCl

sebanyak 0,96 ml

Page 16: Laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia dasar edisi 3 jilid 1. Jakarta: Erlangga

Mulyono. 2008. Membuat reagen kimia. Jakarta: Bumi aksara

Sunarya, Yayan. 2010. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT. Grafindo

Media Pratama.

Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Rahayu, Imam.2005.KIMIA.Jakarta:Visindo Media Persada.

Zumdahl. 2010. Basic chemistry seventh edition. USA: Brooks cole