Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KEUANGAN
DINAS SOSIAL
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN ANGGARAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Keuangan Dinas Sosial Tahun 2019.
Laporan Keuangan Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019
merupakan pertanggung jawaban kegiatan yang dananya bersumber dari DPA dan
DPPA Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019.
Laporan Keuangan Dinas Sosial Tahun Anggaran 2019 memuat Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan.
Demikian Laporan Keuangan Dinas Sosial Tahun 2019, dibuat dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya, terimakasih.
Payakumbuh, Februari 2020
KEPALA DINAS SOSIALKABUPATEN LIMA PULUH KOTA
HARMEN, SHNIP.19670816 19930 1 001
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan keuangan Dinas Sosial yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran,
(b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan Perubahan Ekuitas, (e) Catatan Atas
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 sebagaimana terlampir adalah tanggung
jawab kami.
Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan system pengendalian intern
yang memakai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, posisi
keuangan dan Catatan Atas Laporan Keuangan secara layak sesuai Standar Akuntasi
Pemerintah.
Payakumbuh, Februari 2020
KEPALA DINAS SOSIAL
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
HARMEN, SH
NIP.19670816 199308 1 001
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................................................... i
PernyataanTanggung Jawab.............................................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................................................... iii
Daftar Lampiran..................................................................................................................................................
LRA.......................................................................................................................................................................
Neraca...................................................................................................................................................................
LaporanOperasional............................................................................................................................................
LaporanPerubahanEkuitas.................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan..................................................................................................................................... 1
1.1.TugasPokok dan FungsiDinasSosial......................................................................................1
1.2.Maksud dan TujuanPenyusunanLaporanKeuangan............................................................ 1
1.3.LandasanHukumPenyusunanLaporanKeuangan.................................................................3
1.4.SistematikaPenulisanCatatanAtasLaporanKeuangan..........................................................3
BAB II Ekonomi Makro, KebijakanKeuangan dan Pencapaian Target KinerjaAPBD............... 6
2.1 Ekonomi Makro...........................................................................................................................................6
2.2 KebijakanKeuangan....................................................................................................................................6
2.3 IndikatorPencapaian Target Kinerja APBD..............................................................7
BAB III IkhtisarPencapaianKinerjaKeuangan...................................................................................9
3.1Ikhtisar RealisasiPencapaian Target KinerjaKeuangan............................................................................9
3.2Hambatan dan Kendala yang adadalampencapaian target yang telahditetapkan...............................10
BAB IV KebijakanAkuntansi................................................................................................................14
4.1 Etitas Akuntansi........................................................................................................14
4.2 Basis Akuntansi yang mendasariPenyusunanLaporanKeuangan........................................................ 14
4.3 Basis pengukuran yang mendasariPenyusunanLaporanKeuangan.....................................................16
4.4 PenerapankebijakanakuntansiberkaitandenganketentuanyangadadalamStandarAkuntansiPemerintah...............................................................................................17
BAB VPenjelasan Pos-Pos LaporanKeuangan........................................................................................ 20
5.1 LRA............................................................................................................................ 205.2.Neraca....................................................................................................................................25
5.3.LaporanOperasional (LO)……………………………………………………………………………….……...29
5.4.LaporanPerubahanEkuitas (LPE)…………………………………………………………………….........36
BAB VI Penjelasanatasinformasi-informasi Non Keuangan.........................................................38
6.1 Kedudukan................................................................................................................386.2....StrukturOrganisasi............................................................................................................38
6.3....AspekStrategiDinasSosial Lima Puluh Kota....................................................................39
6.4....Hambatan-HambatanDalamPelaksanaanKegiatan.........................................................39
BAB VII Penutup......................................................................................................................................40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Laporan Pertanggung Jawaban Bendahara Pengeluaran
(SPJ Belanja-Fungsional) Bulan DesemberTahun 2019
Lampiran B : Daftar Inventaris BarangTahun 2019
Lampiran C : Tabel Perhitungan Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
Tahun 2019
Lampiran D :Tabel Penyusutan Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
Tahun 2019
Lampiran E : Tabel Penyusutan Akumulasi Penyusutan JIJ
Tahun 2019
Lampiran F : Rekapitulasi Pajak Per 31 Desember 2019
Lampiran G : Rekapitulasi SP2D TahunAnggaran 2019
Lampiran H : Surat Tanda Setoran UYHD Tahun Anggaran 2019
Lampiran I : Info Akrual Tahun Anggaran 2019
Lampiran J : Kertas Kerja Laporan operasional Tahun Anggaran 2019
Lampiran K : Kertas Kerja MutasiTambah/Kurang AsetTetap
(DiluarBelanja Modal 2019)
Lampiran L : Daftar Mutasi Aset dan PenyusutanTahun 2019
Lampiran M : Laporan Realisasi Anggaran Permendagri 64
Lampiran N : Laporan Realisasi Anggaran Permendagri 13
Lampiran O : Daftar Persedian Barang
Lampiran P : Rekapitulasi Buku Inventaris Tahun 2019
Lampiran Q : Rekapitulasi Daftar Mutasi Barang Tahun 2019
Lampiran R : Daftar Pengadaan Barang Tahun 2019
Lampiran S : Laporan Semester Barang Tahun 2019
Lampiran T : Laporan Mutasi Barang Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Sosial
Dinas Sosial mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
urusan rumah tangga daerah dalam bidang Sosial serta tugas lain diberikan oleh
pemerintah maupun pemerintah Propinsi.
Disamping tugas pokok diatas Dinas Sosial mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana pembangunan daerah dan kegiatan teknis dibidang
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Jaminan Sosial.
b. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan terhadap upaya penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosialuntuk mendukung kegiatan
pembangunan daerah.
c. Pengkoordinasian upaya penanganan Penyandang Kesejahteraan Sosial
dengan instansi terkait.
d. Penetapan standar pelayanan perizinan pada bidang Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Jaminan Sosial.
e. Pengukuran indeks kepuasan masyarakat atas perizinan yang diberikan
kepada masyarakat dan pelaporan hasilnya kepada Pemerintah Daerah.
f. Pelaksanaan pengawasan fungsional dan teknis dibidang Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Jaminan Sosial.
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan Dinas Sosial disusun adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan DPA dan DPPA Tahun Anggaran 2019, sehingga diharapkan
terwujudnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran di satuan kerja.
Laporan keuangan yang disusun meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan
Catatan Atas Laporan Keuangan.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi tentang anggaran dan realisasi
atas pendapatan dan belanja serta menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
disepakati antara legislatif dan eksekutif. Sedangkan Neraca merupakan laporan yang
menggambarkan posisi keuangan (aset, kewajiban dan ekuitas dana) per tanggal laporan.
Laporan keuangan menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh
kegiatan Dinas Sosial sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta menunjukkan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, Laporan Keuangan
diharapkan dapat menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan
dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan.
1.2.1. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan
Dalam proses penyusunan Laporan Keuangan tahun anggaran 2019, Dinas Sosial
berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Disisi lain Penyusunan dan pelaksanaan DPA mengacu
kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah dua kali di ubah ,terakhir dengan
Permendagri No.21 Th.2011 Tentang Perubahan kedua diatas Permendagri No.13
Th.2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Mengingat terdapat perbedaan struktur akun belanja dari kedua peraturan tersebut
maka dalam penyajian laporan keuangan dilakukan langkah konversi atau pemetaan.
Konversi dilakukan dengan cara menetralisir kembali (trace back) pos-pos laporan
keuangan.
1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Landasan hukum yang mendasari penyusunan laporan keuangan tahun 2016
adalah seperangkat ketentuan perundang-undangan berikut :
Undang-Undang Dasar RI 1945 sebagaimana telah dirubah dengan Perubahan
Keempat Undang-Undang Dasar 1945;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Permendagri 64 Tahun 2013 tentang penetapan Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual pada Pemerintahan Daerah.
Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 68 Tahun 2017 tentang perubahan ketiga atas
peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintahan Daerah.
1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan
Keuangan yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
II. Pendahuluan
2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial;
2.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan;
2.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan;
2.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
III. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD
3.1 Ekonomi Makro;
3.2 Kebijakan Keuangan;
3.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
IV. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
4.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan;
4.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang
telah ditetapkan
V. Kebijakan Akuntansi
5.1 Etinsitas Pelaporan Keuangan Daerah;
5.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan;
5.3 Basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan;
5.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang
ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah.
VI. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
6.1 Penjelasan masing-masing Pos Pelaporan sebagai berikut :
1. LRA (Laporan Realisasi Anggaran)
2. Neraca
3. LO (Laporan Operasional)
4. LPE (Laporan Perubahan Ekuitas)
6.2 Belanja
VII. Penjelasan atas informasi-informasi Non Keuangan
VIII. Penutup
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA
APBD
2.1Ekonomi Makro
Sesuai dengan tugas pokok dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang
Sosial, di Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota diharapkan mampu menciptakan sistem
yang tertata dengan baik untuk itu langkah-langkah yang perlu diambil adalah :
Melengkapi sarana dan prasarana di bidang Rehabilitasi Sosial serta
bantuan-bantuan sosial di Kabupaten Lima Puluh Kota sesuai kebutuhan
secara bertahap;
Meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang Sosial
Melakukan pemberdayaan, pembinaan dan pemanfaatan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Disamping tugas sebagaimana dijelaskan diatas yang pada prinsipnya pelaksanaan
otonomi daerah dibidang Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota juga melaksanakan tugas
dekosentrasi serta melaksanakan tugas yang berasal dari Dana Pembantuan dari Pusat
yang mencakup lingkup kerja Bidang Sosial.
2.2. Kebijakan Keuangan
Kebijakan keuangan Dinas Sosial dalam mengelola DPA dan DPPA Tahun
Anggaran 2019 meliputi hal berikut :
2.2.1. Kebijakan Aspek Belanja
Kebijakan dibidang pengeluaran ditempuh dengan meningkatkan prioritas
dan rasionalisasi belanja baik belanja langsung dan belanja tidak langsung melalui
penghematan dalam segala bidang.Namun demikian, efisiensi yang dilaksanakan
tidak mengurangi kinerja yang ditargetkan pada masing-masing program dan
kegiatan.
Adapun garis besar kebijakan umum dalam aspek belanja adalah sebagai
berikut :
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran;
Meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengalokasian belanja dengan prioritas
utama kepada program dan kegiatan yang memberikan dampak besar kepada
masyarakat;
Meningkatkan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan belanja
2.3Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Salah satu pendekatan yang ditempuh dalam penyusunan DPA Dinas Sosial
Kabupaten Lima Puluh Kota adalah pendekatan kinerja.Melalui pendekatan ini,
setiap alokasi biaya yang direncanakan/dianggarkan dalam DPA dikaitkan dengan
tingkat pelayanan atau hasil yang diharapkan dapat dicapai.Dengan demikian, DPA
Dinas Sosial disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam
satu tahun anggaran.
Dalam rencana kerja tahun 2019, Dinas Sosial menetapkan 11 program yang
didukung oleh 37 Kegiatan yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur ;
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan;
5. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya;
6. Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteran Sosial;
7. Program Pembinaan Anak Terlantar;
8. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma;
9. Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo;
10.Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit lainnya)
11.Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
Ke Sepuluh (11) Program tersebut pada umumnya telah mencapai
realisasi kinerja secara fisik yang berkisar antara 94,39% s/d 100 %.
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.1.1. Belanja
Total realisasi belanja Dinas Sosial Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp.9.374,489.202,00.
Jumlah tersebut mencapai 91.55% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp.
10.239.868.827,00 rincian sebagai berikut :
Jenis Belanja Anggaran Realisasi %
Rp Rp
Belanja Pegawai 3.146.621.041,00 3.050.775.241,00 96.95
Belanja Barang dan Jasa 3.667.410.286,00 3.079.127.423,00 83.96
Belanja Hibah - - -
Belanja Bantuan Sosial 3.171.625.000,00 2.995.387.579,00 94.44
Belanja Modal 254.212.500,00 249.198.959,00 98.08
Jumlah 10.239.868.827,00 9.374.489.202,00 91.55
Pada belanja pegawai dari yang dianggarkan sebesar Rp.3.146.621.041,00 Rerealisasi
sebesar Rp.3.050.775.241,00 Atau sebesar 96.95 %. Terdapat perbedaan antara
anggaran dan realisasi sebesar Rp. 95.845.800,00 disebabkan karena perbedaan jumlah
pegawai pada awal penyusunan anggaran 2019 dengan tahun anggaran berjalan.
Pada belanja barang dan jasa dari anggaran yang direncanakan yaitu sebesar
Rp.3.667.410.286,00Terealisasi sebesar Rp.3.079.127.423,00 Atau sebesar
83.96%.terdapat perbedaan anggaran dan realisasi Rp. 588.282.863.00.Pada belanja
Hibah dari anggaran yang di rencanakan yaitu sebesar Rp. 0.00 Terealisasi sebesar Rp.
0,00 atau sebesar 0 %. Pada belanja Bantuan Sosial dari yang di anggarkan sebesar Rp.
3.171.625.000.00 Terealisasi sebesar Rp. 2.995.387.579,00 atau sebesar 94.44 %.
Terdapat perbedaan antara anggaran dan realisasi sebesar Rp.176.237421,00, hal ini
disebabkan adanya sisa anggaran yang tidak terealisasi.
Sedangkan untuk belanja modal anggaran 2019 yang direncanakan yaitu sebesar Rp.
254.212.500,00. terealisasi sebesar Rp. 249.198.959,00 atau sebesar 98.03%. Terdapat
perbedaan antara anggaran dan realisasi sebesar Rp. 5.013.541,00,-
3.2. Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang
Telah Ditetapkan
Pada dasarnya dalam pencapaian target yang telah ditetapkan tidak ada
permasalahan yang berarti. Keterlambatan pelaksanaan kegiatan dari jadwal yang
direncanakan berkaitan dengan proses pencairan dana APBD karena ada pos belanja
yang harus dirubah dalam DPA. Perubahan sesuai dengan dana yang dialokasikan untuk
Dinas Sosial.
Pada Dinas Sosial Kab. Lima Puluh Kota terdapat 35 Kegiatan pada Tahun
Anggaran 2019. Dari kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan dan
Undang-undang yang berlaku.
3.3 Belanja Kurang 80 %
1. Kegiatan Penyediaan jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Rendahnya Realisasi Kegiatan Penyediaan jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional pada Dinas Sosial (55,65%) di sebabkan karena
adanya selisih lebih dari perkiraan anggaran yang direncanakan.
2. Kegiatan Identifikasi Pendapatan dan Penguatan Kapasitas
Rendahnya Realisasi Kegiatan Identifikasi Pendapatan dan Penguatan
Kapasitas pada Dinas Sosial (79,79%) di sebabkan karena honor sebagian
Operator Nagari tidak dibayarkan karena Operator Nagari yang bersangkutan
tidak mengumpulkan data yang diminta dan sebagian perjalanan dinas juga tidak
terealisasi karena waktu yang tersedia tidak memungkinkan untuk melakukan
perjalanan dinas tersebut, serta belanja cetak pendataan BDT semula
direncanakan pakai belangko ternyata realisasi pendataan BDT harus memakai
system aplikasi.
3. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Rendahnya Realisasi Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
pada Dinas Sosial (55,59%) di sebabkan oleh Anggaran untuk Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar tidak terlaksana karena tidak adanya ODGJ
terlantar tersebut dan kegiatan Sosialisasi juga tidak dilaksanakan karena materi
sosialisasi sama dengan materi sosialisasi yang telah diadakan oleh bidang
Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Lima
Puluh Kota .
4. Kegiatan Penanganan Masalah-masalah Strategis yang Menyangkut Tanggap
Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa
Rendahnya Realisasi Kegiatan Penanganan Masalah-masalah Strategis yang
Menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa pada Dinas Sosial
(76,12%) disebabkan karena adanya anggaran yang merupakan dana cadangan
untuk kejadian Bencana Luar Biasa seperti banjir di luar tanggap darurat
sedangkan bencana luar biasa tersebut tidak terjadi.
5. Kegiatan Pendayagunaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma
Rendahnya Realisasi Kegiatan Pendayagunaan Para Penyandang Cacat dan
Eks Trauma pada Dinas Sosial (46,45%) di sebabkan karena Sosialisasi
penyusunan Ranperda tentang Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak
Penyandang Disabilitas (dengan SKPD terkait, Wali Nagari dan Tokoh
Masyarakat) yang anggaranya dianggarkan pada perubahan APBD Kabupaten
Lima Puluh Kota Tahun 2019 sebesar Rp. 29.443.000,-. Dan untuk pelaksanaan
sosialisasi tersebut terlebih dahulu dilaksanakan Konsultasi dan Koordinasi
Ranperda Tentang Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak Penyandang
Disabilitas ke Kementrian Sosial RI sebesar Rp. 29.920.000,- dan Studi Tiru
Ranperda tentang Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak Penyandang
Disabilitas ke Provinsi di Yogyakarta sebesar Rp. 40.917.000,-. Dengan
demikian kegiatan tersebut tidak bias direalisasikan karena waktu yang tersedia
tidak memungkinkan untuk penyusunan sebuah Ranperda.
6. Kegiatan Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial
Rendahnya Realisasi Kegiatan Pengembangan Model Kelembagaan
Perlindungan Sosial pada Dinas Sosial (40,86%) di sebabkan karena bantuan
permakanan lansia yang dianggarkan pada APBD Perubahan Tahun 2019 dan
Realisasi keuangan APBD Perubahan pada awal Desember Tahun 2019.
Dengan demikian kegiatan tersebut tidak bias direalisasikan karena waktu yang
tersedia tidak memungkinkan untuk melakukan pemberian bantuan tersebut.
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansimeliputi dasar pengakuan, pengukuran, pelaporan atas:
Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, belanja dan pembiayaan serta penyajin Laporan
Keuangan. Mengingat sudah ditetapkan Peraturan Kepala Daerah No. 30 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Ditetapkan maka penyusunan laporan
keuangan tahun 2014, mengacu kepada instansi pemerintah yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Belum disusunnya kebijakan akuntansi tersebut berkaitan dengan masa transisi dan
perlunya persiapan baik sarana prasaranan maupun sumber daya manusia.
4.1. Entitas Akuntansi
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Pengelolaan Keuangan OPD untuk
Tahun Anggaran 2019 telah diserahkan pada masing-masing OPD. Sesuai dengan fungsi
tersebut Dinas Sosial Lima Puluh Kota sebagai salah satu OPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lima Puluh Kota, berperan sebagai entitas akuntasi berkewajiban menyampaikan
Laporan Keuangan Dinas Sosial Lima Puluh Kota kepada Bupati Lima Puluh Kota melalui Dinas
Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah.
4.2.Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan – LRA,
belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Pendapatan-LRA meliputi semua penerimaan di
Kas Daerah yang menambah Ekuitas dalam periode tahun anggaran yang menjadi hak
Pemerintah Daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah. Pendapatan-LRA
diakui pada saat kas diterima di Kas Daerah. Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan
azas bruto yaitu dengan membukukan penerimaan bruto. Belanja meliputi semua pengeluaran
melalui Kas Daerah yang Mengurangi Ekuitas dalam Periode Tahun Anggaran, yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Daerah. Belanja diakui pada saat terjadi
pengeluaran kas dari kas Daerah. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh pihak yang memiliki fungsi perbendaharaan.
Penyajian Aset, kewajiban dan ekuitas pada Neraca berdasarkan basis akrual. Aset
merupakan sumberdaya ekonomi yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dimana manfaat ekonomi atau sosial dimasa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang
termasuk sumberdaya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumberdaya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Kewajiban
adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran
keluar sumberdaya ekonomi pemerintah. Sedangkan ekuitas adalah kekayaan bersih
pemerintah yang merupakan selisih antara aktiva dan hutang. Mutasi pos-pos Aset, Kewajiban
dan Ekuitas di Neraca diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian
dan kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Daerah tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Basis akrual juga digunakan dalam penyusunan Laporan Operasional (LO) dan Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE).
4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Adapun basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Dinas
Sosial Lima Puluh Kota adalah sebagai berikut :
4.3.1. Pengukuran / Penilaian Aset
a. Kas
Dicatat dan disajikan sebesar nilai nominalnya
b. Piutang
Dicatat dan disajikan sebesar nilai nominal / nilai rupiah piutang yang belum
dilunasi.
c. Persediaan disajikan sebesar :
Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga beli, ongkos angkut dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Nilai pembelian yang
digunakan adalah biaya perolehan persediaan terakhir diperoleh.
Nilai Wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
d. Tanah
Tanah dinilai dengan biaya perolehan yang mencakup harga pembelian /
pembebasan, biaya dalam rangka perolehan hak, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah
tersebut siap pakai.
Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar / harga taksiran
pada saat perolehan.
e. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan dinilai dengan biaya perolehan dan jika penggunaan
biaya perolehan tidak memungkinkan maka didasarkan pada nilai wajar / taksiran
pada saat perolehan. Jika gedung dan bangunan dibangun secara swakelola
maka nilainya meliputi biaya langsung tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak
langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga
listrik, sewa peralatan dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan
pembangunan asset tetap tersebut. Jika gedung dan bangunan diperoleh melalui
kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan serta jasa konsultan.
f. Peralatan dan Mesin
Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang
telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap
pakai.Biaya perolehan atas peralatan dan mesin tersebut sampai siap
pakai.Biaya perolehan atas peralatan dan mesin yang berasal dari pembelanjaan
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan
mesin tersebut siap digunakan.Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang
diperoleh melalui kontrak, meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan.
g. Aset Lainnya
Merupakan asset lainnya yang dikuasai oleh OPD.
4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan KetentuanYang Ada Dalam
Standar Akuntansi Pemerintah
1. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening Kas Umum Negara /
Daerah yang menambah Saldo Anggaran lebih dalam periode Tahun Anggaran
yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh Pemerintah.
- Diterima direkening Kas Umum Daerah atau
- Diterima oleh OPD atau
- Diterima entitas lain diluar Pemerintahan Daerah atas nama BUD
Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah di kompensasikan
dengan pengeluaran)
2. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali Pendapatan-LO diakui pada saat :
-Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan earned, atau
-Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumberdaya ekonomi baik
suadah diterima pembayaran secara tunai (realized)
Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto yaitu dengan membukukan
pendaptan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran)
3. Kebijakan Akuntansi Belanja
Belanja merupakan semua pengeluaran Bendahara Umum Daerah yang
mengurangi saldo Anggaran lebih dalam periode Tahun Anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum
Daerah untuk seluruh transaksi di OPD dan PPKD setelah dilakukan
pengesahan definitive oleh fungsi BUD untuk masing-masing transaksi yang
terjadi di OPD dan PPKD.Pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Pengakuan Anggaran setelah di verifikasi oleh PPK
belanja diukur berdasarkan jumlah pengeluaran kas yang keluar dari rekening
Kas Umum Daerah atau rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas
bruto.
4. Kebijakan Akuntansi Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurukan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi atau timbulnya kewajiban.
Sedangkan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
Beban diakui pada saat :
- Timbulnya kewajiban saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya
peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari
Kas Umum Daerah.
- Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain
yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan konsumsi aset non kas dalam
kegiatan operasional pemerintah.
- Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat
penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu.
Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode
pelaporan, yaitu besaran timbulnya kewajiban, besaran terjadinya konsumsi
aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensial jasa.
BAB V
PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN
A.Laporan Realisasi Anggaran Belanja
No Perkiraan Realisasi 2019 Realisasi2018
(Rp) (Rp)
A. Belanja Pegawai 3.050.775.241,00 2.984.113.227,00
Jumlah tersebut merupakan realisasi belanja pegawai dalam tahun anggaran 2019 dan
tahun anggaran 2018. Jumlah realisasi belanja pegawai tersebut terinci atas :
PERKIRAAN REALISASI 2019
(Rp)
REALISASI 2018
(Rp)
B. Belanja Barang
dan Jasa
3.079.127.423,00 3.200.314.206,00
- Belanja Bahan Habis
Pakaian
257.751.114,00 219.958.119,00
- Belanja Bahan
/Material
24.566.000,00 19.401.400,00
- Belanja Jasa Kantor 951.307.260,00 1.166.458.739,00
- Belanja Perawatan
Kendaraan Bermotor
153.649.107,00 155.801.015,00
- Belanja Cetak Dan
Penggandaan
99.506.400,00 82.918.250,00
- Belanja Sewa
Rumah/ Gedung/
Gudang/Parkir
3.100.000,00 11.000.000,00
- Belanja Sewa
Sarana Mobilitas
168.846.250,00 386.539.280,00
Belanja Sewa
Perlengkapan Kantor
3.600.000,00 29.100.000,00
No Perkiraan Realisasi 2019
(Rp)
Realisasi 2018
(Rp)
- Belanja Makan Dan
Minum
89.742.500,00 77.278.250,00
- Belanja Pakaian
Dinas dan Atributnya
31.500.000,00 0,00
- Belanja Pakaian
Kerja Lapangan
0,00 14.250.000,00
- Belanja Pakaian
Khusus dan
Hari-hari Tertentu
0,00 79.500.000,00
- Belanja Perjalanan
Dinas
876.960.292,00 703.466.600,00
- Belanja Kursus,
Pelatihan,
Sosialisasi Dan
Bimtek PNS
200.398.500,00 170.708.250,00
- Belanja
Pemeliharaan
8.000.000,00 8.000.000,00
- Belanja Honorarium
Non Pegawai
0,00 0,00
- Honorarium PNS 180.450.000,00 179.775.000,00
- Honorarium Non
PNS
29.750.000,00 30.050.000,00
- Belanja Barang yang
akan diserahkan
kepada masyarakat
0,00 0,00
/Pihak ke Tiga
- Belanja Hibah Jasa
yang Diserahkan
Kepada Pihak Ketiga
0,00 0,00
Sub Jumlah 3.079.127.423,00 3.334.504.903,00
PERKIRAAN REALISASI 2019
(Rp)
REALISASI 2018
(Rp)
C. Belanja Sosial 2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
Belanja bantuan sosial
kepada masyarakat
2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
Sub Jumlah 2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
Jumlah dari Realisasi Belanja Barang dan Jasa Mencapai 88.73%
PERKIRAAN REALISASI 2019
(Rp)
REALISASI 2018
(Rp)
D. Belanja Sosial 2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
Belanja bantuan sosial
kepada masyarakat
2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
Sub Jumlah 2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
Jumlah dari Realisasi Belanja Bantuan Sosial mencapai 94.44%
D. Belanja Modal Realisasi 2019 Realisasi 2018
- Belanja Modal Pengadaan Alat-
Alat Angkutan Darat Bermotor
- Belanja Modal Pengadaan Alat-
Alat Angkutan Darat Bermotor
Penumpang
- Belanja Modal Pengadaan Alat
Kantor
- Belanja Modal Pengadaan
Perlengkapan Kantor
- Belanja Modal Pengadaan Alat
Rumah Tangga
- Belanja Modal Pengadaan
Komputer
- Belanja Modal Pengadaan
Mobiler
- Belanja Modal Pengadaan
Peralatan Dapur
- Belanja Modal Pengadaan Meja
dan Kursi Kerja/Rapat
- Belanja Modal Pengadaan Alat-
alat Studio
- Belanja Modal Pengadaan Alat-
Alat Komunikasi
- Belanja Modal Pengadaan Alat-
alat ukur
- Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
Sub Jumlah
Jumlah
16.000.000,00
0,00
0,00
0,00
14.500.000,00
95.350.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
26.712.500,00
0,00
73.275.000,00
0,00
0,00
0,00
15.625.000,00
41.000.000,00
0,00
0,00
0,00
9.500.000,00
0,00
0,00
NERACA
No Perkiraan Tahun 2019
(Rp)
Tahun 2018
(Rp)
A.
I.
1.
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran
1. Belum disetor ke Kas Daerah
0,00
0,00
0,00
0,00
2. Persediaan 5.791.500,00 1.355.750,00
Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan per 31 Desember 2019 dan
per 31 Desember 2018 terdiri dari :
1. Persediaan ATK 5.791.500,00 1.355.750,00
Persediaan Rp. 5.791.500,00 merupakan persediaan Alat Tulis Kantor (ATK),
(Daftar pesediaan terlampir).
II. ASET TETAP
1. Tanah 262.494.000,00 262.494.000,00
Jumlah Aset Tetap Tanah Rp. 262.494.000,00 tersebut merupakan nilai tanah
yang dimiliki dan dikuasai oleh Dinas Sosial Lima Puluh Kota per 31 Desember
2019 dan tidak terdapat penambahan nilai aset pada tahun 2019.
2. Peralatan dan Mesin 2.239.873.560,00 2.090.711.060,00 Terdapat
penambahan nilai aset Peralatan dan Mesin Tahun 2019 Dinas Sosial Kabupaten
Lima Puluh Kota sebesar Rp. 150.162.500 dengan rincian :
99.036.459,00
249.198.959,00
9.374.489.202,00
192.500.000,00
331.900.000,00
8.976.472.930,00
Jumlah Realisasi Belanja Modal mencapai 91,55 % dari yang Dianggarkan.
Mutasi Penambahan :
1. Belanja Modal Tahun 2019 Rp. 150.162.500,00
1. Rincian Penambahan Belanja Modal Tahun 2019
NO PERALATAN BELANJA MODALJUMLAH
(Rp)KETERANGAN
1. Pengadaan Kendaraan Bermotor
Beroda Dua
16.600.000,00 Peralatan dan
Mesin
2. Pengadaan Meubiler 14.500.000,00 Peralatan dan
Mesin
3. Pengadaan Komputer Unit /
Jaringan
39.750.000,00 Peralatan dan
Mesin
4. Pengadaan Komputer Note Book 35.600.000,00 Peralatan dan
Mesin
5. Pengadaan Printer/Ploter 13.000.000,00 Peralatan dan
Mesin
6. Pengadaan Kelengkapaan
Komputer (Mouse, keyboard,
hardisk, speaker
3.000.000,00 Peralatan dan
Mesin
7. Pengadaan UPS/Stabilizer 1.000.000,00 Peralatan dan
Mesin
8. Pengadaan Alat Komunikasi
Radio VHF
26.712.500,00 Peralatan dan
Mesin
Jumlah 150.162.500,00
Dari Total Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin seharusnya sebesar Rp.
150.126.500,00 tidak terdapat penambahan nilai asset belanja modal. Terdapat
pengurangan nilai aset Peralatan dan Mesin Tahun 2019 Dinas Sosial Kabupaten Lima
Puluh Kota sebesar Rp. 1.000.000,00 dengan rincian :
Mutasi Pengurangan :
Dengan riancian sebagai berikut :
No PERALATAN JUMLAH
(Rp)
KETERANGAN
1 Pengadaan UPS 2 buah 1.000.000,00 Peralatan dan
Mesin
Jumlah 1.000.000,00
3. Gedung dan Bangunan 1.256.761.959,00 1.157.725.500,00
Terdapat penambahan nilai Aset Tetap Gedung dan Bangunan sebesar Rp.
99.036.459 untuk rehap bangunan sungkup makam pahlawan.
Mutasi Penambahan :
1. Belanja Modal Tahun 2019 Rp. 99.036.459,00
2. Rincian Penambahan Belanja Modal Tahun 2019
No PERALATAN JUMLAH
(Rp)
KETERANGAN
1 Pengadaan Bangunan Monumen
Makam Sejarah
99.036.459,00 Gedung dan
Bangunan
Jumlah 99.036.459,00
Total Jumlah Aset Tetap Gedung dan Bangunan Rp. 1.256.761.959,00 merupakan nilai
gedung dan bangunan yang dimiliki dan dikuasai oleh Dinas Sosial Lima Puluh Kota pada
Per 31 Desember 2019.
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 22.000.000,00 22.0000.000,00
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2019 Rp. 22.000.000,00, Per 31
Desember 2019 Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan tetap, tidak terdapat penambahan
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan.
Tahun 2019 Tahun 2018
5. Aset Tetap Lainnya 16.991.000,00 16.991.000,00
Aset Tetap Lainnya merupakan reklas sebesar Rp. 16.991.000,00 pada tahun 2015
yang berasal dari belanja modal berupa peralatan dan mesin pada Dinas Sosial.
Menjadi Aset Tetap Lainnya senilai Rp. 16.991.000,00 berupa 1 Unit Keyboard dan
1 Unit Mixer yang menjadi Aset Tetap Lainnya Tahun 2019 .
No Perkiraan Realisasi 2019 Realisasi 2018
(Rp) (Rp)
6. Akumulasi Penyusutan Peralatan
dan Mesin (1.871.178.077,00) (1.685.734.069,00)
Jumlah tersebut merupakan Nilai Penyusutan Peralatan dan Mesin yang ada pada
Dinas Sosial posisi 31 Desember 2019 dengan rincian sebagai berikut :
Nilai Peralatan dan Mesin Rp. 2.253.083.558,00
Kendaraan Roda 4 Rp. 713.785.714,29
Kendaraan Roda 2 Rp. 121.857.763,00
Alat Angkut Tak Bermotor Rp. 33.388.500,00
Alat Kantor dan RT Rp. 846.124.600,00
Alat Bengkel dan alat Ukur Rp. 2.000.000,00
Alat Studio Rp. 154.021.500,00
Jumlah Penyu Peralatan dan mesin Rp. 1.871.178.077,00
7. Akumulasi Penyusutan Gedung
dan Bangunan ( Rp. 160.945.449.49) ( Rp. 137.037.972,92)
Jumlah tersebut merupakan Nilai Penyusutan Gedung dan Bangunan yang ada
pada Dinas Sosial posisi 31 Desember 2019 dengan rincian sebagai berikut :
Nilai Gedung dan Bangunan Rp. 1.256.761.959,00
Penyu Gedung dan Bangunan Rp. 160.945.449,49
8. Akumulasi Penyusutan Jalan,
Irigasi dan Jaringan (Rp. 6.600.000,00) (Rp. 5.500.000,00)
Jumlah tersebut merupakan Nilai Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan yang ada
pada Dinas Sosial posisi 31 Desember 2019 dengan rincian sebagai berikut :
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 22.000.000,00
Penyusutan Alat Komunikasi Radio
UHF dan Lain-lain Rp. 3.600.000,00
Sofware Cont Off-Line Computer Rp. 3.000.000,00
Jumlah Penyusutan JIJ Rp. 6.600.000,00
B. KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
No Perkiraan Realisasi 2019 Realisasi 2018
(Rp) (Rp)
1. Kewajiban Jangka Pendek
1. Hutang Perhitungan Pihak Ketiga 0,00 0,00
2. Hutang Jangka Pendek 0,00 0,00
2. EKUITAS 1.765.188.492,51 1.723.005.268,08
Jumlah tersebut merupakan selisih antara Jumlah Aset dan Jumlah Kewajiban
oleh Dinas Sosial pada posisi Per 31 Desember 2019 sebesar Rp.
1.765.188.492,51 dan 31 Desember 2018 Rp. 1.723.005.268,08
3.Laporan operasional (LO)
Jumlah tersebut merupakan jumlah beban operasi dari kegiatan operasional dalam tahun
anggaran 2019 dan 2018 jumlah beban tersebut terinci sebagai berikut :
PERKIRAAN REALISASI 2019
(Rp)
REALISASI 2018
(Rp)
BEBAN OPERASI 9.332.305.977,57 8.863.723.888,92
BEBAN PEGAWAI-LO 3.050.775.241,00 2.948.113.227,00
BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN-
LO
2.312.575.772,00 2.353.970.193,00
Gaji Pokok PNS/ Uang reprentasi-LO 1.455.412.100,00 1.504.611.500,00
Tunjangan Keluarga-LO 154.409.514,00 165.508.543,00
Tujungan Jabtan-LO 143.360.000,00 133.440.000,00
Tunjangan Fungsional-LO 3.960.000,00 5.460.000,00
Tunjangan Fungsional Umum-LO 32.090.000,00 44.665.000,00
Tunjangan Beras-LO 83.138.160,00 95.449.560,00
Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus-
LO
2.336.380,00 1.093.672,00
Iuran Jaminan Kecelakaan dan
Kematian
13.971.993,00
Gaji Ketiga Belas 211916.295,00 198.808.298,00
Tunjangan Hari Raya 211.918.330,00 204.933.620,00
BEBAN TAMBAHAN
PENGHASILAN PNS - LO
667.679.469,00 513.864.034,00
Tambahan Penghasilan berdasarkan
beban kerja-LO
667.679.469,00 513.864.034,00
UANG LEMBUR - LO 70.520.000,00 80.279.000,00
Uang Lembur PNS-LO 63.064.000,00 77.543.000,00
Beban Uang Lembur Non PNS-LO 7.456.000,00 2.736.000,00
BEBAN PERSEDIAAN 274.106.364,00 237.947.469,00
BEBAN BAHAN PAKAI HABIS 249.540.364,00 218.546.069,00
Beban alat tulis kantor-LO 97.109.250,00 64.582.000,00
Beban alat listrik dan elektronik
( lampu pijar, battery kering, kabel
listrik)-LO
5.500.000,00 6.296.000,00
Beban perangko, materai dan benda
pos lainnya-LO
11.310.000,00 10.543.000,00
Beban peralatan kebersihan dan
bahan pembersih-LO
6.326.000,00 5.497.000,00
Beban Bahan Bakar Minyak/Gas-LO 117.875.114,00 100.308.069,00
Beban Penghargaan (Tropi, plakat,
tabanas, alat elektronik)-LO
10.000.000,00 27.250.000,00
Beban Belanja alat tulis / seminar kit
peserta-LO
420.000,00 660.000,00
Beban Belanja spanduk, bendera,
marawa, umbul-umbul, lambang
negara-LO
1.000.000,00 3.410.000,00
BEBAN PERSEDIAAN
BAHAN/MATERIAL- LO
24.566.000,00 19.401.400,00
Beban Bahan Material Keterampilan-
LO
0,00 11.000.000,00
Beban Persediaan Makanan Pokok-
LO
11.041.000,00
Beban Bahan Percontohan-LO 7.500.000,00 3.601.400,00
Beban Bahan Dokumentasi (film,
vcd/dvd, cuci cetak, frame)-LO
6.025.000,00 4.800.000,00
BEBAN JASA 1.915.625.017,00 2.384.728.784,00
BEBAN JASA KANTOR 105.903.233, 00 127.968.739, 00
Beban jasa telepon-LO 2.563.263,00 3.711.555,00
Beban jasa air-LO 942.190,00 727.570,00
Beban jasa listrik-LO 37.940.133,00 12.027.064,00
Beban jasa surat kabar/majalah-LO 6.800.000,00 6.660.000,00
Beban jasa kawat/faksimili/internet-
LO
18.357.647,00 15.032.550,00
Beban jasa paket/pengiriman -LO
Beban jasa Pengganti Transportasi-
LO
34.225.000,00 88.760.000,00
Beban jasa kebersihan kantor-LO 1.300.000,00
Beban Belanja Penguburan dan
Pemulangan Klien-LO
3.775.000,00 1.050.000,00
BEBAN PERAWATAN
KENDARAAN BERMOTOR
153.649.107,00 155.801.015,00
Beban jasa Jasa Service-LO 13.840.950,00 13.796.450,00
Beban Belanja Penggantian Suku
Cadang-LO
63.596.000,00 65.486.315,00
Beban Belanja Bahan Bakar
Minyak/Gas dan pelumas-LO
67.865.057,00 68.582.000,00
Beban Belanja Pajak Kendaraan
Bermotor-LO
8.347.100,00 7.936.250,00
BEBAN CETAK DAN
PENGGANDAAN
99.506.400,00 82.918.250,00
Beban Belanja cetak-LO 53.169.000,00 37.954.000,00
Beban Belanja Penggandaan-LO 42.267.400,00 42.994.250,00
Beban Jilid/Cetak Non Cover-LO 1.970.000,00 1.970.000,00
Beban Belanja Publikasi 2.100.000,00
BEBAN SEWA RUMAH
/GEDUNG/GUDANG/PARKIR
3.100.000,00 11.000.000,00
Beban Belanja sewa gedung/
kantor/tempat-LO
600.000,00 1.900.000,00
Beban Belanja sewa ruang
rapat/pertemuan-LO
2.500.000,00 9.100.000,00
BEBAN SEWA SARANA
MOBILITAS
168.846.250,00 386.539.280,00
Beban Belanja sewa Sarana
Mobilitas Darat-LO
168.846.250,00 386.539.280,00
BEBAN SEWA PERLENGKAPAN
DAN PERALATAN KANTOR
3.600.000,00 29.100.000,00
Beban Belanja sewa tenda-LO 3.600.000,00 2.350.000,00
Beban Belanja sewa sound system-
LO
0,00 2.500.000,00
Beban Belanja sewa peralatan
khusus-LO
0,00 24.250.000,00
BEBAN MAKANAN DAN MINUMAN 89.742.500,00 77.578.250,00
Belanja makanan dan minuman
rapat-LO
60.922.500,00 33.920.750,00
Beban Belanja makanan dan
minuman tamu-LO
18.012.500,00 8.190.000,00
Beban Belanja makanan dan
minuman peserta/Pelatihan-LO
10.807.500,00 35.467.500,00
BEBAN PAKAIAN KERJA 0,00 14.250.000,00
Belanja Pakaian Kerja Lapangan-LO 0,00 14.250.000,00
BEBAN PAKAIAN KHUSUS DAN 0,00 79.500.000,00
HARI-HARI TERTENTU
Beban Belanja pakaian adat daerah-
LO
0,00 31.500.000,00
Beban Belanja Pakaian Peserta-LO 0,00 48.000.000,00
BEBAN PAKAIAN DINAS DAN
ATRIBUTNYA
31.500.000,00
Beban Belanja Pakaian Dinas Harian
(PDH)-LO
31.500.000,00
HONORARIUM NON PNS 878.929.000,00 1.069.590.000,00
Beban jasa Tenaga Ahli / Instruktur /
Buruh / Mekanik / Mandor-LO
32.815.000,00 122.180.000,00
Beban Honorarium Pegawai
Honorer/Tidak Tetap-LO
27.950.000,00 27.950.000,00
Beban Honorarium MC / Pembawa
Acara-LO
0,00 100.000,00
Beban Honorarium Pembaca Doa /
Pembaca Al Qur'an-LO
0,00 150.000,00
Beban Honorarium Pemimpin Lagu-
LO
0,00 50.000,00
Beban Honorarium Penceramah
Agama / Konselor-LO
1.800.000,00 1.800.000,00
Beban jasa Pegawai Harian Lepas-
LO
810.964.000,00 914.060.000,00
Beban Belanja Jasa Pelaksanaan
Upacara-LO
5.400.000,00 3.300.000,00
HONORARIUM PNS 380.848.500,00 350.483.250,00
Beban Honorarium Panitia Pelaksana 0,00 400.000,00
Kegiatan-LO
Beban Honorarium Tim Pengadaan
Barang dan Jasa-LO
7.750.000,00 6.400.000,00
Honorarium Pengguna Anggaran dan
Kuasa Pengguna Anggaran-LO
24.000.000,00 24.550.000,00
Honorarium Pejabat Penatausahaan
Keuangan SKPD (PPK SKPD) dan
Pembantu PPK-LO
15.000.000,00 15.000.000,00
Honorarium Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK) dan
Pembantu PPTK-LO
105.000.000,00 106.200.000,00
Honorarium Bendahara, Pembantu
Bendahara dan Bendahara
Pembantu-LO
28.200.000,00 26.400.000,00
Beban Honorarium Panitia
Pemeriksa Barang-LO
500.000,00 825.000,00
Beban kursus-kursus singkat/
pelatihan-LO
44.575.000,00 15.371.000,00
Beban Belanja sosialisasi-LO 61.917.500,00 62.493.750,00
Beban Belanja bimbingan teknis-LO 93.906.000,00 92.843.500,00
Beban Honorarium Tenaga
Ahli/Instruktur/Narasumber/Fasilisato
r-LO
BEBAN PEMELIHARAAN 8.000.000,00 8.000.000,00
Beban Belanja Pemeliharan Jalan-
LO
Beban Belanja Pemeliharaan
Peralatan dan Perlengkapan Kantor-
8.000.000,00 8.000.000,00
LO
BEBAN PERJALANAN DINAS 876.960.292,00 703.466.600,00
Beban Belanja perjalanan dinas
dalam daerah-LO
204.095.000,00 214.890.000,00
Beban Belanja perjalanan dinas luar
daerah-LO
672.865,292,00 488.576.600,00
BEBAN BANTUAN SOSIAL 2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
BEBAN BANTUAN SOSIAL
KEPADA ORGANISASI SOSIAL
KEMASYARAKATAN
2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
Beban Belanja Bantuan Sosial
Barang Yang diserahkan Kepada
Masyarakat-LO
2.995.387.579,00 2.361.954.800,00
BEBAN LAIN-LAIN 1.000.000,00 4.975.000,00
BM tidak dikapitalisir 0,00 1.425.000,00
Mutasi ke Aset Ekstracomp 1.000.0000,00 3.550.000,00
BEBAN PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI
210.451.484,57 214.538.008,92
JUMLAH BEBAN -LO 9.332.305.977,57 8.863.723.888,92
4.Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan perubahan ekuitas dapat diuraikan sebagai berikut:
Tahun 2019 Tahun 2018
Ekuitas Awal Rp. 1.723.005.268,08 Rp. 1.115.714.557,00
Ekuitas awal merupakan nilai kekayaan bersih milik Dinas Sosial Kabupaten Lima
Puluh Kota per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 1.723.005.268,08 yang terdiri dari:
1. Jumlah Aset Lancar : 1.355.750,00 993.700,00
2. Jumlah Aset Tetap : 1.721.649.518,08 1.114.720.857,00
3. Jumlah Aset Lainnya : 0,00 0,00
4. Jumlah Kewajiban : 0,00 0,00
5. Jumlah Ekuitas : 1.723.005.268,08 1.115.714.557,00
Surplus/Deficit-LO Rp. (9.332.305.977,57) Rp. (8.863.723.888,92)
Surplus/Deficit-LO merupakan selisih antaran pendapatan-LO dengan Beban-LO Per 31
Desember 2019 sebesar Rp. (9.332.305.977,57) dan per 31 Desember 2018 Rp.
(8.863.723.888,92,00)
R/K PPKDRp. 9.374.489.202,00 Rp. 8.976.472.930,00
R/K PPKD merupakan belanja defisit ditambah dengan kas pada bendahara pengeluaran
dan dikurangi dengan Jumlah PFK per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 9.374.489.202,00
dan per 31 Desember 2018 Rp. 8.976.472.930,00
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/
Kesalahan Menedasar
- Jumlah Nilai Aset Ekstra Comp Rp. 1.000.000,00
Merupakan Jumlah nilai asset Ekstra Comp di tahun 2019 sebesar Rp.
1.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Ekuitas Akhir Rp. 1.765.188.492,51 Rp. 1.723.005.268,08
Ekuitas akhir merupakan kekayaan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lima Puluh Kota per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 1.765.188.495,51 dan per 31
Desember 2018 sebesar Rp. 1.723.005.268,08 yang terdiri dari :
1. Jumlah Aset Lancar : 5.791.500,00 1.355.750,00
2. Jumlah Aset Tetap : 1.759.396.992,51 1.721.649.518,08
3. Jumlah Aset Lainnya : 0,00 0,00
4. Jumlah Kewajiban : 0,00 0,00
5. Jumlah Ekuitas :1.765.188.492,51 1.723.005.268,08
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
A. Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2011
tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan tata Kerja Dinas daerah, Dinas Sosial kabupaten
Lima Puluh Kota berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Lima Puluh kota
melalui Sekretaris Daerah.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota sebagaimana
ditetapkan Peraturan daerah Lima Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2011 adalah sebagai
berikut :
Kepala Dinas
Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Program dan Pelaporan;
Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, terdiri dari;
a. Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana;
b. Seksi Penanggulangan Korban Tindak Kekerasan dan Orang Terlantar;
c. Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial dan Jaminan Sosial.
Bidang Pemberdayaan, Pelayanan Rehabilitasi dan Kelembagaan Sosial, terdiri
dari;
a. Seksi Pemberdayaan Sosial;
b. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;Seksi Pengembangan
Kelembagaan Sosial dan Kemitraan.
Unit Pelaksanaan Teknis;
Kelompok Jabatan Fungsional.
C. Aspek Strategis Dinas Sosial Lima Puluh Kota
1. Peran Dinas Sosial Lima Puluh Kota sebagai pelaksana Teknis Sosial di daerah. Sesuai
Peraturan Daerah Lima Puluh Kota Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan
tata Kerja Dinas daerah Lima Puluh Kota, adalah membantu Bupati dalam
Penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah dalam bidang Sosial serta tugas lain
yang diberikan oleh pemerintah maupun pemerintah provinsi, yang pada dasarnya
adalah melaksanakan Pelayanan dan Pembinaan terhadap PMKS dan PSKS.
Pelaksanaan Sosial Lima Puluh Kota pada hakekatnya bertujuan untuk melaksanakan
kewenangan Desentralisasi dan tujuan Dekosentrasi di Bidang Kesejahteraan Sosial,
Bimbingan dan Bantuan Sosial.
Berdasarkan uraian diatas, sangat jelas bahwa peran Dinas Sosial Lima Puluh Kota
sesuai kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Kesejahteraan Sosial, Bimbingan
dan Bantuan Sosial mempunyai cakupan yang luas untuk menjamin terwujudnya
pelayanan terhadap PMKS dan PSK.
3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Sosial Lima Puluh Kota Komposisi keadaan
Desember 2019 sebanyak 29 orang dan 1 orang PTT.
D. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Kegiatan
Karena adanya pengurangan anggaran pada setiap SKPD, maka hal ini berimbas
pada pengurangan/ penciutan dana pada setiap Program dan Kegiatan, hal ini menyebabkan
sulitnya mencapai target kinerja yang sudah ditetapkan pada awal tahun anggaran.
BAB VII
PENUTUP
Sehubungan dengan Kebijakan Pemerintah daerah terhadap Pengelolaan
Keuangan yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah daerah terhadap Pengelolaan
Keuangan yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun
2013 maka masing-masing OPD diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengelola keuangan masing-masing.
Untuk pertanggungjawaban atas Pengelolaan keuangan tersebut maka pada
akhir Tahun Anggaran disusun Laporan Keuangan yang terdiri dari : Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan.
Sebagai salah satu OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota,
Dinas Sosial Lima Puluh Kota diwajibkan untuk membuat Laporan Keuangan dengan
Realisasi Pengguna Anggaran sebagai berikut:
Total realisasi belanja Dinas Sosial Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp.
9.374.489.202,00. Jumlah tersebut mencapai 91,55% dari anggaran yang telah
ditetapkan yaitu sebesar Rp. 10.239.868.827,00. Dengan rincian sebagai berikut :
Nama Belanja Anggaran Realisasi %
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 3.146.621,041,00 3.050.775.241,00 96.95
Belanja Barang dan Jasa 3.667.410.286,00 3.079.127.423,00 83.96
Belanja Hibah 0,00
Belanja Bantuan Sosial 3.171.625.000,00 2.995.387.579,00 94.44
Belanja Modal 254.212.500,00 249.198.959,00 98,03
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin
154.212.500,00 150.162.500,00 97.37
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
100.000.000,00 99.036.459,00 99.04
Jumlah 10.239.868.827,00 9.374.489.202,00 91.55
Dari rincian diatas terlihat bahwa pada dasarnya dalam pelaksanaan Program
dan kegiatan tidak ada permasalahan yang berarti, kegiatan dapat terlaksana dengan
baik sesuai dengan target indikator kerja yang direncanakan. Keterlambatan
pelaksanaan kegiatan dari jadwal yang direncanakan karena berkaitan dengan proses
pencairan dana APBD, dan perubahan dana dalam APBD Perubahan.
BERITA ACARA REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN OPD T.A 2019PADA PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Pada hari ini Selasa tanggal Sebelas bulan Februari tahun dua ribu dua puluh, bertempat diKantor Badan Keuangan Kabupaten Lima Puluh Kota :
1. Nama : MELANIE YUSRI, SENIP :Jabatan : Staf AkuntansiInstansi : Badan Keuangan Kabupaten Lima Puluh Kota
Selaku Pelaksana Rekonsiliasi Laporan Keuangan OPD TA. 2019 telah melakukan Rekonsiliasi data-data terlampir pada OPD Dinas Sosial dalam hal ini diwakili oleh:
1. Nama : SRI GUSTI DASTINI, SPNIP : 19830826 200701 2 001Jabatan : Kasubag Perencanaan, Keuangan dan PelaporanInstansi : Dinas Sosial
2. Nama : KIMIKO MIYEKINIP : 19820421 201001 2 009Jabatan : Pengurus BarangInstansi : Dinas Sosial
Lampiran Berita Acara Rekonsiliasi Laporan Keuangan TA. 2019 merupakan Lampiran yang tidakterpisahkan dari Berita Acara Rekonsiliasi Laporan Keuangan TA. 2019 ini.
Demikianlah Berita Acara Rekonsiliasi Laporan Keuangan TA 2019 ini dibuat untuk dipergunakansebagaimana mestinya.
Bid. AkuntansiBadan Keuangan Kab. Lima Puluh Kota Perwakilan OPD
MELANIE YUSRI, SE SRI GUSTI DASTINI, SPNIP.19830826 200701 2 001
KIMIKOMIYEKINIP. 19820421 201001 2 009
Lampiran Berita Acara Rekon data Laporan Keuangan OPD TA. 2019OPD : DINAS SOSIAL
No DATA Realisasi
Pd PPKDRealisasi Pada
OPD Selisih Keterangan
1 SPJ Fungsional Bendahara Pengeluaran 10.472.454.776,00
2 SPJ Fungsional Bendahara Penerimaan
3 LRA Pembukuan Akrual (LRA 64Permendagri Th 2013)-Pendapatan-Belanja 9.374.489.202,00
4 LRA Pembukuan (LRA 13 Permendagri 13 Th2005)- Pendapatan- Belanja 9.374.489.202,00
5 Lampiran Piutang -6 Lampiran Penyisihan Piutang -7 Lampiran persediaan 5.791.500,008 Lampiran Utang/Utang Jangka Pendek
(Listrik ,Air,Telfon dll) Lampirkan RekDesember
9 Daftar Asset Tetap
10 Daftar Penyusutan Asset Tetap-Peralatan dan Mesin
- Gedung dan Bangunan- JIJ
(2.038.723.526,49)(1.871.178.07,00)(160.945.449,49)(6.600.000,00)
11 Daftar Asset Lainnya-Daftar Aset Tak berwujud Dan Amortisasi-Daftar Aset lain-lain
12 Lampiran Pemotongan dan Penyetoran Pajak 472.4741.386,0013 Lampiran Perhitungan Pihak Ketiga -14 Lampiran Rincian Utang Jangka Pendek
- Listrik- Telepon- Internet- Koran
15 Laporan Operasional- Pendapatan
- Beban- Surplus/deficit-LO
-
9.332.305.977,57(9.332.305.977,57)
16 Laporan Perubahan Ekuitas 1.765.188.492,5117 Neraca
-JumlahAsetTetap-JumlahKewajiban-JumlahEkuitas
-JumlahKewajibandanEkuitas
1.759.396.992,51
1.765.188.492,511.765.188.492,51
18 Calk V19 Pernyataan Tanggung Jawab V20 Mutasi Asset
Sarilamak, Februari 2020Penyusun Laporan OPD
SRI GUSTI DASTINI, SPNIP. 19830826 200701 2 001
SKPD : DINAS SOSIAL
ASSET : TANAH
1. Saldo Awal (2019) Rp. 262.494.000,00
2. Penambahan :
Belanja Modal................................. Rp. -
Hibah dari........................................ Rp. -
Mutasi dari OPD............................. Rp. -
Reklas dari Asset.............................. Rp. -
Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. -
3. Pengurangan :
SK Penghapusan............................... Rp. -
Mutasi ke OPD............................... Rp. -
Reklas Ke Asset Tetap...................... Rp. -
Reklas ke KDP.................................. Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. - .
4. Saldo Akhir per 31 Des 2019 Rp. 262.494.000,00
Ket: Catatan masing-masing point:
-
-
SKPD : DINAS SOSIAL
ASSET : GEDUNG DAN BANGUNAN
1. Saldo Awal (2019) Rp. 1.157.725.500,00
2. Penambahan :
Belanja Modal................................. Rp. 99.036.459,00
Hibah dari........................................ Rp. -
Mutasi dari OPD............................. Rp. -
Reklas dari Asset.............................. Rp. -
Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. -
3. Pengurangan :
SK Penghapusan............................... Rp. -
Mutasi ke OPD............................... Rp. -
Reklas Ke Asset Tetap...................... Rp. -
Reklas ke KDP.................................. Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. - .
4. Saldo Akhir per 31 Des 2019 Rp. 1.256.761.959,00
Ket: Catatan masing-masing point:
-
-
SKPD : DINAS SOSIAL
ASSET : JALAN IRIGASI DAN JARINGAN (JIJ)
1. Saldo Awal (2019) Rp. 22.000.000,00
2. Penambahan :
Belanja Modal................................. Rp. -
Hibah dari........................................ Rp. -
Mutasi dari OPD............................. Rp. -
Reklas dari Asset.............................. Rp. -
Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. -
3. Pengurangan :
SK Penghapusan............................... Rp. -
Mutasi ke OPD............................... Rp. -
Reklas Ke Asset Tetap...................... Rp. -
Reklas ke KDP.................................. Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. - .
4. Saldo Akhir per 31 Des 2019 Rp. 22.000.000,00
Ket: Catatan masing-masing point:
-
-
SKPD : DINAS SOSIAL
ASSET : ASSET TETAP LAINNYA (ATL)
1. Saldo Awal (2019) Rp. 16.991.000,00
2. Penambahan :
Belanja Modal................................. Rp. -
Hibah dari........................................ Rp. -
Mutasi dari OPD............................. Rp. -
Reklas dari Asset.............................. Rp. -
Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. -
3. Pengurangan :
SK Penghapusan............................... Rp. -
Mutasi ke OPD............................... Rp. -
Reklas Ke Asset Tetap...................... Rp. -
Reklas ke KDP.................................. Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. - .
4. Saldo Akhir per 31 Des 2019 Rp. 16.991.000,00
Ket: Catatan masing-masing point:
-
-
SKPD : DINAS SOSIAL
ASSET : ASSET LAINNYA
1. Saldo Awal (2019) Rp. -
2. Penambahan :
Belanja Modal................................. Rp. -
Hibah dari........................................ Rp. -
Mutasi dari OPD............................. Rp. -
Reklas dari Asset.............................. Rp. -
Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. -
3. Pengurangan :
SK Penghapusan............................... Rp. -
Mutasi ke OPD............................... Rp. -
Reklas Ke Asset Tetap...................... Rp. -
Reklas ke KDP.................................. Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. - .
4. Saldo Akhir per 31 Des 2019 Rp. -
Ket: Catatan masing-masing point:
-
-
SKPD : DINAS SOSIAL
ASSET : PERALATAN DANMESIN
1. Saldo Awal (2019) Rp. 2.090.711.060
2. Penambahan :
Belanja Modal................................. Rp.150.162.500,00
Hibah dari........................................ Rp. -
Mutasi dari OPD............................. Rp. -
Reklas dari Asset.............................. Rp. -
Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa Rp. -
Dst................................................... Rp. -
Rp. 150.162.500,00
3. Pengurangan :
SK Penghapusan............................... Rp. -
Mutasi ke OPD............................... Rp. -
Reklas Ke Asset Tetap...................... Rp. -
Reklas ke KDP.................................. Rp. –
Ekstracom ……………………………………. Rp. 1.000.000,00
Dst................................................... Rp. -
Rp. 1.000.000,00
4. Saldo Akhir per 31 Des 2019 Rp. 2.239.873.560,00
Ket: Catatan masing-masing point:
-
-