39
NI PUTU PRIMARTHASWARI PRAYASTUTI 09700013 RESPONSI TRAUMA

laporan kasus trauma mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

  • NI PUTU PRIMARTHASWARI PRAYASTUTI09700013RESPONSI TRAUMA

  • Trauma Mata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata

  • KLASIFIKASI TRAUMA MATAI. MEKANIS : -TAJAM -TUMPUL

    II. KIMIA :- ASAM- BASA

    III. FISIK : -TERMIS- SINAR LAS/UV- LEDAKAN I.TRAUMA TIDAK TEMBUS:- TRAUMA KORNEA SUPERFISIAL -TRAUMA KIMIA-TRAUMA FISIK-TRAUMA TUMPUL

    II.TRAUMA TEMBUS- DENGAN /TANPA BENDA ASING

  • DIAGNOSIS ANAMNESIS: kapan? dimana? bagaimana?macam penyebab? PEMERIKSAAN FISIKTajam penglihatan (kartu snellen, hitung jari, lambaian tangan, senter)Pemeriksaan organ mata : urut, telitiPEMERIKSAAN PENUNJANG : skull foto, CT scan, USG

  • PRINSIP PENANGANAN TRAUMA MATA :TEPAT, CEPAT, CERMAT PROGNOSIS BAIK ! TRAUMA KIMIA SEGERA !!

    SEMUA LUKA TERBUKA BOLA MATA HARUS DIJAHIT

    SEMUA BENDA ASING HARUS DIAMBIL OLEH TANGAN YANG TERAMPIL

  • ETIOPATOGENESISPERMAINAN

  • OLAHRAGA

  • KECELAKAAN KERJA

  • PERKELAHIAN

  • Kerusakan akibat benda asing ditentukan oleh energi kinetik yang dimiliki. Contohnya pada peluru pistol angin yang besar dan memiliki kecepatan yang tidak terlalu besar memiliki energi kinetik yang tinggi dan menyebabkan kerusakan mata yang cukup parah. Kontras benda tajam yang memiliki massa yang kecil dengan kecepatan tinggi akan menimbulk n laserasi dengan batas yang jelas dan beratnya kerusakan lebih ringan dibandingkan kerusakan akibat peluru pistol angin.

  • PENANGANAN TRAUMA MATAI.TRAUMA TIDAK TEMBUS 1.TRAUMA KORNEA SUPERFISIALa.EROSI :PENYEBAB : tergores kuku, kertas, ranting dll.GEJALA : rasa ada benda asing, epifora,fotofobia, blefarospasmePEMERIKSAAN: goresan(+) pada kornea Fluorecsein test (+)TERAPI : Antibiotik tts/salep mata (2-3x/hr) Bebat mata

  • PENANGANAN TRAUMA MATAb.CORPUS ALIENUM DI KORNEA :PENYEBAB: debu besi (gram), sayap binatang, dll.GEJALA :rasa ada benda asing, epifora, fotofobia , blefarospasmePEMERIKSAAN: benda asing (+) di korneaTERAPI :Local anestesi : Tetracain 0.5% benda asing diambil dg.kapas basah/lidi kapas/cotton buds basah, jarum suntik steril Antibiotika tts./ salep mata, bebat mata

  • PENANGANAN TRAUMA MATAC.CORPUS ALIENUM CONJUNGTIVA :PENYEBAB: debu, abu rokok,serangga dll.GEJALA: erosi kornea(+/-), nyeri bila berkedip, rasa ada b.asing,PEMERIKSAAN: eversi klp.mata, b.asing(+) di selaput lendir klp.bawah/atas TERAPI: Anestesi lokal tetracain 0.5% eye dropsIrigasi dgn RL, B. asing diambil dgn lidi kapas/cotton bud basah, Antibiotik tts/salep mata

  • PENANGANAN TRAUMA MATA2. TRAUMA KIMIAPENYEBAB: zat kimia asam, basa, racun/organikBasa lebih berbahaya daripada asamGEJALA: mengeluh kabur,nyeri, epifora, blefarospasme.PEMERIKSAAN: luka bakar pd. kulit kelopak mata iskhemia konjungtiva, erosi korneaTERAPI: prinsip segera ! anestesi lokal : tetracain 0.5% eye dropsirigasi/disemprot air/aquadest dgn tekanan tinggi spuit 10ccContinuous irigasi, bersihkn corpal/zat kimia yang menempel dg.lidi kapas basah.Antibiotik tts./salep mata, bebat mata

  • TRAUMA RADIASIPanas, reaksi kimia, reaksi elektrik sinar lasGejala: Nyeri, silau, epifora, blepharospasme 6-10 jam setelah paparanPemeriksaan: mikrolesi pada korneaTerapi:Anestesi lokal : tetracain 0,5% eye dropsAntibiotika salep mataBebat mata

  • TRAUMA TUMPULTrauma tumpul okuli adalah cedera yang disebabkan oleh benda tumpul seperti pukulan, bola tennis dll,yang terjadi mata, dan rongga orbita. Trauma tumpul dapat ditemukan pada keadaan-keadaan pukulan langsung pada bola mata

  • 3. TRAUMA TUMPUL bendaKekuatanHematom palpebraPerdarahan subkonjungtivaHifema, Avulsi n. optikusAblasio Retina dllKerusakan organ mataKerusakan organ mata

  • HIFEMA

    Hematom

  • PENANGANAN HIFEMAHifema: Perdarahan di BMDTerapi:Tirah baring total (Bed rest) - MRSKompres dingin pada mataAntibiotik tetes mata, mencegah infeksi karena mikrolesiEvaluasi ketinggian hifema setiap hariIndikasi ParasentesisHifema penuh (sampai pupil) dan berwarna hitamHifema yang tidak bisa sembuh/berkurang dengan perawatan konvensional selama 5 hari.Hifema dengan peningkatan TIO (glaukoma sekunder) yang tidak dapat diatasi/diturunkan dengan obat-obatan glaucoma !

  • II. TRAUMA TEMBUSManifestasi Klinis:Terlihat tanda-tanda bola mata tembus, seperti tajam penglihatan yang menurun, laserasi kornea, bentuk dan letak pupil yang berubah, terlihat ruptur pada kornea atau sklera.TRAUMA TEMBUS

  • Trauma tembus pada palpebra

    Prolaps iris

  • Trauma tembus pada kornea:

    Trauma tembus pada lensa:

  • Trauma tembus pada Retina:

    Trauma tembus pada orbita:

  • PENANGANANPenatalaksanaan sebelum tiba di RSa.Mata tidak boleh dibebat dan diberikan perlindungan tanpa kontak.b.Tidak boleh dilakukan manipulasi yang berlebihan dan penekanan bola mata.c.Benda asing tidak boleh dikeluarkan tanpapemeriksaan lanjutan.d.Sebaiknya pasien dipuasakan untuk mengantisipasi tindakan operasi.

  • Penatalaksanaan setelah tiba di RSa.Pemberian antibiotik spektrum luas.b.Pemberian obat sedasi, antimimetik dan analgetik sesuai indikasi.c.Pemberian toksoid tetanus sesuai indikasi.d.Pengangkatan benda asing di kornea, konjungtiva atau intraokuler (bila mata intak).e.Tindakan pembedahan/penjahitan sesuai dengan kausa dan jenis cedera.

  • REDUCE THE CHANCE OF EYE INJURY!Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindari terjadinya trauma.Awasi anak yang sedang bermain benda berbahaya bagi matanya.Memakai kaca mata khusus

  • KASUSANAMNESA :

    Keluhan utama : Kontrol mata kiri pasca operasi

    Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien kontrol post operasi, mengatakan saat ini tidak ada keluhan. Mula mula pada saat bermain dengan pistol-pistolan dari kayu dengan temannya (Minggu 07/12/14) mata pasien terkena peluru yang terbuat dari kayu. Ibu pasien mengatakan terdapat luka robek, pasien mengeluh nyeri, perih, bengkak, dan pandangan kabur. Lalu pasien langsung dibawa ke bidan dan diberi tetes tetapi ibu pasien lupa namanya. Keluhan pasien tidak mereda. Satu minggu kemudian pasien dibawa ke poli mata RSUD Ibnu Sina (Rabu 17/12/2014) dan dilakukan operasi.

  • Riwayat Penyakit dahulu :Pasien mengaku sebelumnya tidak pernah menderita sakit seperti iniRiwayat penggunaan kacamata (-)Riwayat trauma terutama di daerah orbital disangkalRiwayat penyakit sistemik (-)Riwayat alergi (-)

    Riwayat Penyakit keluarga :Penderita mengaku tidak ada yang menderita penyakit seperti ini.

  • Riwayat kebiasaan :Pasien sering bermain dengan teman-temannya tanpa perlindungan pada mata dan tidak di bawah pengawasan orang tua

    PEMERIKSAAN FISIK MATA :Keadaan umum : baikKesadaran : composmentis

  • STATUS LOKASI :

    OD OSVISUS 6/6 6/40PALPEBRASUPERIORINFERIOR EDEMA (-), HIPEREMI (-)EDEMA (-), HIPEREMI (-)EDEMA (+), HIPEREMi (+) ED EMA (-), HIPEREMI (-)

    KONJUNGTIVAPalpebraBulbi Fornix Sekret hiperemi(-)Hiperemi(-)Hiperemi(-) (-)hiperemi(-)Hiperemi(+)Hiperemi(+) (-)KORNEAJERNIH (+)INFILTRATE (-)EDEMA (-)Post Hecting (+)INFILTRATE (-)EDEMA (-)BMDDALAM, JERNIHDALAM,JERNIHIRISREGULARIridodialisis (-)PUPILREFLEK CAHAYA (+)/ NORMALREFLEK CAHAYA (+) / NORMALLENSAJERNIHJERNIH

  • RESUME :Penderita laki-laki datang kepoli mata kontrol post hecting kornea ec OS laserasi kornea dan prolaps iris

    Pada pemeriksaan didapatkan :Visus OD : 6/6OS : 6/40OS:Palpebra: Hiperemi (+) Oedema (+)Konjungtiva: Hiperemi (+)Kornea: Post hecting (+)Pupil: reflek cahaya (+)/ Normal

    ASSESMENT:OS Post Hecting Kornea Trauma Tajam

  • PLANNING Terapi:Levofloxacin ed 6 dd gtt I OSAmoxicillin syrup 3 dd cth IBebat mata kiri

  • Terima kasih

    **