Laporan Kasus pterigium rekuren

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stase mata

Citation preview

LAPORAN KASUS KatARAk

Laporan KasusPterigiumNerhis Sydney Wisaka2010730078Pembimbing: dr. Hj. Hasri Darni, Sp.M

Identitas PasienNama Lengkap : Tn. AJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 74 tahunPekerjaan: PensiunanDatang Ke klinik Mata Tanggal: 20Juni 2014 Keluhan UtamaMata kanan dan kiri ada selaput sejak 3 tahun yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak 3 tahun lalu, pasien merasa ada selaput yang muncul pada kedua matanya. Keluhan tersebut sering disertai mata berair. Pasien merasa seperti ada yang menghalangi bila melihat pada kedua matanya. Pasien mengeluhkan mata merah. Pasien menyangkal adanya gatal, perih serta keluar kotoran. Pasien menyangkal adanya trauma sebelumnya pada kedua mata.

Riwayat Penyakit DahuluPernah menderita penyakit seperti ini 4 tahun lalu . HT(+), DM (+) dikontrol

Riwayat Penyakit KeluargaDi keluarga tidak ada yang terkena penyakit yang sama, HT(-), DM(-)

Riwayat PengobatanDulu pernah di operasi 4 tahun lalu kedua mata1 minggu lalu operasi katarak ata kiri

Riwayat Alergi Alergi makanan dan obat obatan disangkal

ODOS 6/12Visus 6/30Ortofortia Kedudukan bola mataOrtoforia Baik kesegala arahPergerakan bola mataBaik kesegala arahPseudoptosis(-), edema(), nyeri(-), Ptosis (-)Palpebra Pseudoptosis(-), edema(-), nyeri(-), Ptosis (-)6ODOSHiperemis (-), benjolan (-), papil (-), membrane (-), folikel (-) Injeksi siliar (-), injeksi konjungtiva (-), edem(-), pterigium Stadium IKonjungtivaHiperemis(-),bejolan(-),papil (-), membrane (-), folikel (-) njeksi siliar (-), injeksi konjungtiva (-), edem(-), pterigium Stadium IIJernih, infiltrat (-), edema (-), sikatriks (-)Kornea Jernih, infiltrat (-), edema (-), sikatriks (-)Sedang, hipopion (-), hifema (-)COASedang, hipopion (-), hifema (-)7ODOSWarna coklat, kripte jelas, sinekia (-)Iris Warna coklat, kripte jelas , sinekia (-)Bulat, isokor diameter 3mm, refleks cahaya (+)Pupil Bulat, isokor diameter 3mm, refleks cahaya (+)KeruhLensa Jernih Tidak dilakukan

Tidak dilakukanVitreous Humor

FunduskopiTidak dilakukan

Tidak dilakukan8ResumeSejak 3 tahun lalu, pasien merasa ada selaput yang muncul pada kedua matanya. Keluhan tersebut sering disertai mata berair. Pasien merasa seperti ada yang menghalangi bila melihat pada kedua matanya. Pasien mengeluhkan mata merah. Pasien menyangkal adanya gatal, perih serta keluar kotoran. Pasien pernah menjalani operasi selpaut di kedua mata tahun 2010, dan 1 minggu lalu menjalani operasi katarak mata kiri. Pasien menyangkal adanya trauma sebelumnya pada kedua mata. Pasien memiliki riwayat Diabetes Melitus dan Hipertensi yang terkontrol.

Pada pemerikasaan didapatkan visus mata kanan 6/12 dan mata kiri 6/30. Pada konjungtiva terdapat jaringan fibrovaskular pada bagian nasal puncaknya mata kanan di tepi kornea dan mata kiri di limbus. Juga terdapat kemosis konjungtiva mata kiri. Pada kornea didapatkan arkus senilis di mata kananDiagnosis KerjaODOSPterigium stadium IKatarak senilis Pterigium Stadium IIPenatalaksanaan 1. Pembedahan Bila pterigiumnya tumbuh terus sehingga mengganggu penglihatan.2. ECCE + IOL3. EdukasiLindungi mata dari paparan sinar matahari dengan menggunakan kacamata hitam , hindari debu yang berlebihan agar tidak memperberat pterigiumTinjauan PustakaPterigium Pterigium merupakan pertumbuhan fibrovaskuler konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasifPterigium adalah kelainan pada konjungtiva bulbi, berbentuk segitiga ,berada di fisura palpebra dan mengarah ke korneaETIOLOGI- Belum diketahui pasti- Teori yang dikemukakan :1. Paparan sinar matahari (UV)2. Iritasi kronik dari lingkungan (udara,angin, debu )KLASIFIKASIA. Berdasarkan luas perkembangannya : Stadium I: pterigium belum mencapai limbus Stadium II: sudah mencapai atau melewati limbus tapi belum mencapai daerah pupil Stadium III: sudah mencapai daerah pupilB. Berdasarkan progresifitas tumbuhnya :Stasioner : relatif tidak berkembang lagi ( tipis, pucat, atrofi )Progresif : berkembang lebih besar dalam waktu singkatC. Berdasarkan tipenya : Membran / fibrosa : tipis & pucat, p.drh lebih sedikit. Vaskuler : hiperemi , p.drh lebih banyak. Gejapa subjektif : - perih, berair,ganjal sensasi bd asing,silau - gangguan kosmetik - gangguann visus.Gejala Obyektif : Konjungtiva bulbi ( fissura palp ) jar. Fibrovaskuler berbentuk segitiga (apeks menuju kornea atau di kornea) Di depan apeks kdg dijumpai : Yellow brown line = Pigmented iron line = Stockers line Grey cap ( Grey zone ) Pada pterigium yang besar, gerakan bola mata terbatas ke arah yang berlwn dgn lesi. Gangguan visus stad III ok : menutupi zona optik kornea kurvatur kornea terganggu astigmat Diplopia timbul bila pterigium besar

DIAGNOSISDitegakkan berdasarkan gejala klinik

DIAGNOSIS BANDING1. Pinguekula (pterigium std. I)2. Pseudopterigium (pterigium stad. II & III) Pterigium Pseudopterigium LokasiFisura palpebraSembarang lokasiProgresifitas Progresif/stasionerStasionerRiwayat penyakitUlkus kornea (-)Ulkus kornea (+)Tes Sondase- + PENGOBATAN 1. Non bedah Mengurangi keluhan subjektif, mis : gatalantihistaminmerahvasokonstriksi topikal 2. Operasi Bare sclera Simple closure Sliding flap Rotational flap Conjungtival graftINDIKASI OPERASI1. Menurut Ziegler Mengganggu visus Mengganggu pergerakan bolamata Berkembang progressif Mendahului suatu operasi intraokuler Kosmetik2. Menurut Guilermo Pico Progressif Mengganggu visus Mengganggu pergerakan bola mataKOMPLIKASIA. Selama operasi Perforasi kornea atau sklera Trauma pada m. rektus medialis atau lateral2. Sesudah operasi - Infeksi - Granuloma - Fuchs dellen - Neovaskularisasi - Sikatriks kornea - Astigmat korneaPTERIGIUM REKURENDisebut juga pterigium sekunder = pt.residif* Disebut rekuren bila timbul kembali dlm waktu 7 hari- 6 bulan post op* Bukan merupakan suatu pterigium yg benar-benar rekuren, lebih tepat disebut pterigium sekunder* Insidens : 30 50 %

Faktor yg mempengaruhi : - Usia - progresifitas - Tipe pterigium - Tehnik / metode operasi - Iritasi* Upaya mengurangi rekuren : 1. Tunda op sampai usia dekade 4 2. Gunakan sitostatika topikal, mis mitomicin C (Pt progresif) 3. Gunakan radiasi sinar beta (tipe vaskuler) 4. Pilih metode operasi yg baik 5. Kurangi iritasi TERIMA KASIH