Upload
m-hapsi-s
View
6
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
free
Citation preview
Laporan Kasus Anestesi
Oleh : Muthia Rachma(110 2100 046
PEMBIMBING :dr. Gede Indra Jaya, Sp.AN
Identitas Pasien
• Nama : Tn s
• Usia : 24 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : jl. Kapten harun
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Tanggal masuk : 2 sept 2015
Anamnesis
Satu tahun SMRS pasien merasakan ada massa yang masuk ke scrotum sebelah kanan. Massa tersebut muncul ketika berdiri dan sujud, masuk kembali ketika tiduran. Nyeri dirasakan ketika massa tersebut masuk kembali. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
– Riwayat asma disangkal– Riwayat hipertensi tidak terkontrol– Riwayat alergi obat dan makanan disangkal– Riwayat Diabetes Melitus disangkal– Riwayat tuberkulosis disangkal– Riwayat operasi sebelumnya disangkal
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Sakit sedang• Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15)• Tanda-tanda vital– Tekanan darah : 135/80 mmHg– Nadi : 76 kali per menit– Suhu : 36,5oC– Laju pernafasan : 20 kali per menit
Pemeriksaan Fisik (2)
• Kepala : Tidak ada deformitas • Mata : Sklera anikterik, konjungtiva tidak anemis,
dan refleks cahaya langsung dan tak langsung positif untuk kedua mata, pupil isokor
• Hidung : Septum nasi di tengah, sekret -/-, darah -/-• Mulut : Mukosa basah, faring tidak hiperemis, tonsil
1/1, mallampati 2
Pemeriksaan Fisik (3)• Telinga : Sekret -/-, serumen +/+, membran timpani intak/intak• Leher : Thyro Mental Distance 8, Kelenjar Getah Bening tidak
membesar, JVP 5 + 2 cmH20
• Paru – Inspeksi : Gerakan pernafasan simetris dalam kondisi statis dan
dinamis– Palpasi : Stem fremitus kiri sama dengan kanan– Perkusi : Sonor untuk kedua lapang paru, BPH ICS 5– Auskultasi : Bunyi nafas vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik (4)• Jantung
– Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat– Palpasi : Ictus Cordis teraba di intercostalis 5 linea midclavicularis sinistra– Perkusi
• Atas : Intercostalis 2 linea midklavikularis sinistra• Kanan: Linea sternalis desktra • Kiri : Linea midklavikularis sinistra
– Auskultasi: Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik (5)
• Abdomen– Inspeksi : Datar– Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar tidak
teraba, ginjal tidak teraba, ginjal tidak teraba– Perkusi : Timpani, shifting dullnes -, undulasi -– Auskultasi : Bising usus + normal 6 kali/menit
Pemeriksaan Fisik (6)• Punggung
– Inspeksi : Skoliosis -, Lordosis -, Kifosis -– Palpasi : Stem fremitus kiri sama dengan kanan– Perkusi : Sonor untuk kedua lapang paru– Auskultasi : Bunyi nafas vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
• Ekstremitas: Capillary Refill Time < 2 detik, akral hangat, refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-, kekuatan motorik 5 pada seluruh ekstremitas, sensorik +/+
Pemeriksaan Penunjang
• Tes darah 29/12/2011Hemoglobin : 14,2 g/dLLeukosit : 9.800 /µLHematokrit : 41,8%Trombosit : 183.000 /µLGDS : 108,6 mg/dLSGOT : 17,6 U/LKolesterol total : 190 mg/dLTrigliserida : 225 mg/dLHDL : 35,8LDL : 109,2Ureum : 24,1 mg/dLKreatinin : 0,88 mg/dLAsam Urat : 4,9
Pemeriksaan Penunjang (2)
• Roentgen Thorax:- Cor : Membesar ke kiri- Pulmo : Kranialisasi dan bercak
infiltrate lunak (-), corakan bronchovaskuler- Kesan : Kardiomegali tanpa
bendungan paru, bronchitis kronis
Diagnosa Kerja
• Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Operasi
• Dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2012 pukul 11.15-12.00 WIB
• Penatalaksanaan anestesi- Anestesi dilakukan secara Spinal Anestesi- Teknik: Spinal pada L3-L4 dengan jarum no 26G- Anestesi lokal dengan: Bupivacain
Tanda-tanda Vital preoperatif
• Tekanan darah : 129/65 mmHg• Nadi : 95 kali/menit• Pernafasan : 20 kali/menit• Suhu : 36,5 oC• SpO2 : 99%
Premedikasi
• Ondansentron 4 mg• Ranitidine 50 mg
Tanda-tanda Vital Intraoperatif
• Tekanan darah : 88-140/55-90 mmHg• Nadi : 80-100 kali/menit
Medikasi
• Efedrin 10 mg• Ketorolac 30 mg
Pemberian Cairan
• RL 200 mL lanjutan dari bangsal • RL 400 mL
Perhitungan cairan
• Kebutuhan maintenance: (BB= 46 kg)10 kg I : 10 x 4 cc/kg/jam = 40 cc10 kg II: 10 x 2 cc/kg/jam = 20 ccsisanya: 26 x 1 cc/kg/jam = 26 cc
Total = 86 cc/jam
Perhitungan cairan (2)• Pasien puasa 11 jam preoperatif
11 x 86 cc/jam = 946 cc• Surgical Fluid Losses
46 kg x 3 cc/kg/jam x 35/60 = 79,3 cc• Kebutuhan cairan intraoperatif:
lama operasi 35 menit½ puasa + maintenance + IWL
= (½ 946 + 86 + 79,3) x 35/60= 372,34 cc = 372 cc
Perhitungan cairan (3)
• Perdarahan intraoperatif15 kasa kecil + 100 cc suction = 150 + 100 = 200 cc
• Pemberian cairan operatif: 600 cc
• Selisih cairan:600 ml – (372 + 200) ml = 28 ml
Keadaan pasien pasca bedah
• Keadaan umum : baik• Kesadaran : Compos Mentis• Tekanan Darah : 124/65 mmHg• Nadi : 72 kali/menit• Respirasi : 24 kali/menit• Suhu : 37 oC
• Kesan : baik
Instruksi pasca bedah
• Kontrol tekanan darah, Nadi, Respirasi, Suhu setiap 15 menit selama 4 jam
• O2 lpm per nasal kanul• Bedrest 10 jam post-op• Boleh makan-minum• Analgesik ketorolac 30mg bolus IV/8 jam• Analgesik ketorolac drip 20 tpm
Post Operatif
Jam Kes Kardiovaskular Aktivitas motorik
Warna kulit
Aldretle Score
TD N RR
14.15 CM(2)
136/68(2)
76 20(2)
2 ekst atas bergerak(1)
Merah muda(2)
9
14.25 CM(2)
126/63(2)
79 20(2)
2 ekst atas bergerak
(1)
Merah muda
(2)
9
14.35 CM(2)
121/61(2)
74 29(2)
2 ekst atas bergerak(1)
Merah muda
(2)
9
Aldretle Score 9, pasien boleh dipindahkan ke ruang rawat inap
PRE-OPERATIF
Anamnesa
Riwayat hipertensi tidak terkontrol
Pasien mengaku mengetahui dirinya mempunyai hipertensi sejak beberapa tahun lalu, dan berobat ke Puskesmas kadang-kadang saja. Tekanan darah tertinggi yang diketahui adalah 160/sekian dan tekanan darah rata-rata adalah 140/sekian
Kategori hipertensi
Kategori Tekanan darah (mm Hg)
Sistolik Diastolik
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
High normal 130-139 85-89
Hipertensi grade 1
140-159 90-99
Hipertensi grade 2
160-179 100-109
Hipertensi grade 3
>180 >110
♂ Hipertensi grade 1 tidak terkontrol
karena pasien tidak teratur meminum obat darah tinggi.
• ↑ resiko ketidakstabilan tekanan darah, aritmia, iskemik miokard dan komplikasi neurologis
• Goldman dan Caldera : tidak meningkatkan resiko kematian
Pemeriksaan Fisik
• TD: 135/80 mmHg• Pengobatan darah tinggi (Amlodipine 5
mg/hari PO)
Pemeriksaan Penunjang
• Trigliserida 225 mg/dL (<200 mg/dl) Atorvastatin 20mg/hari dan Simvastatin 5 mg po
• Kurang: pemeriksaan elektrolit. cenderung terjadi dehidrasi obat-obatan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit
♂ ASA III karena usia pasien yang geriatri (79
tahun) dan mempunyai Hipertensi grade 1 tidak terkontrol
INTRA OPERATIF
Jenis anestesi
• Spinal Anestesi Obat-obatan Anestesi umum akan mendepresi fungsi kardiovaskular, Operasi pada regio abdominal bawah Regional anestesia dapat menghindari peningkatan tonus simpatis dan
perubahan hemodinamik
Penatalaksanaan anestesi
• Spinal anestesi pada L3-L4
memblok nervus melalui rongga subarachnoid yang membentang dari foramen magnum sampai ke S2 pada dewasa dan S3 pada anak-anak
Penyuntikan di bawah L1 pada dewasa dan L3 pada anak-anak agar tidak
mencederai medulla spinalis
Penatalaksanaan anestesi (2)
• Anestesi lokal dengan Decain 0,5% 3cc Hiperbarik. Bergerak kearah dependent area (T4-T8 pada posisi telentang) Onset yang pendek (5-10 menit) dan durasi yang lama (90-120 menit).
Premedikasi
• Ondansentron 4 mg antagonis 5-HT3 yang sangat selektif menekan mual dan muntah
• Ranitidin 50 mg antagonis reseptor H2, menghambat histamin untuk
berikatan dengan reseptor H2 produksi asam lambung ↓ dan pH lambung ↑ resiko perioperatif pneumonia aspirasi ↓
Operasi
• Tekanan darah turun menjadi 88/60 5 setelah penyuntikan spinal Obat-obatan lokal anestesi mendepresi autonomisasi miokard (depolarisasi spontan fase IV) dan mengurangi periode refraktori. Bupivacaine memblok cardiac sodium channel sehingga terjadi relaksasi otot polos yang menyebabkan dilatasi arteriolar
Operasi (2)
• Tindakan: Efedrin 10 mg Dosis pada dewasa adalah 2,5-10 mg bolus.
Adrenergic agonist yang bekerja pada reseptor alfa 1 dan beta 1 vasopresor anestesi. Efek anti emetik yang berhubungan dengan hipotensi pada anestesi spinal.
Operasi (3)
• Ketorolac 30 mg analgesik kuat yang setara dengan opioid
Cairan
a. Kebutuhan maintenance: (BB= 46 kg)10 kg I : 10 x 4 cc/kg/jam = 40 cc10 kg II: 10 x 2 cc/kg/jam = 20 ccsisanya: 26 x 1 cc/kg/jam = 26 ccTotal = 86 cc/jam
b. Pasien puasa 11 jam preoperative : 11 x 86 cc/jam = 946 cc
c. Surgical Fluid Losses: 46 kg x 3 cc/kg/jam x 35/60 = 79,3 cc
Cairan (2)d. Kebutuhan cairan intraoperatif (lama operasi 35 menit):
= ½ puasa + maintenance + IWL = (½ 946 + 86 + 79,3) x 35/60 = 372,34 cc = 372 cc
e. Perdarahan intraoperatif 15 kasa kecil + 100 cc suction
= 150 + 100 = 200 ccf. Pemberian cairan operatif = 600 mLg. Selisih cairan= 600 ml – (372 + 200) ml = 28 ml
Post-operatif
♂ Keadaan pasien post-operatif baik dan
tidak didapatkan komplikasi pasca Spinal Anestesia.
THANK YOU