Upload
khoirun-nisa
View
225
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Kuliah Geologi Batubara 2015
1. Apa itu geologi?
Geologi berasal dari kata geo yang artinya bumi dan logos yang artinya
ilmu. Sehingga Geologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi
meliputi sejarah, proses- proses yang terjadi di dalamnya, serta komposisi dan
sifat- sifat fisiknya.
Selain itu banyak para pakar yang mendefinisikan tentang geologi, antara lain:
1. Holmes (1965)
Geologi merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang evolusi
bumi secara menyeluruh beserta penghuninya, sejak awal pembentukannya hingga
sekarang, yang dapat dikenali dalam batuan.
2. Katili (1970)
Geologi adalah pengetahuan bumi yang menyelidiki lapisan-lapisan batuan
yang ada di dalam kerak bumi.
3. Written & Brooks (1972)
Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal, struktur, komposisi dan
sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) serta proses-proses yang telah
menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini.
4. Bates & Jackson (1990)
Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet bumi, terutama mengenai
materi penyusunnya, proses yang terjadi padanya, hasil proses tersebut, sejarah
planet itu, dan bentuk-bentuk kehidupan sejak bumi terbentuk.
5. Munir (1996)
Geologi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
gejala-gejala yang berkaitan dengan proses terbentuknya bumi, keberadaan bumi,
serta fenomena lainnya yang berkaitan dengan bentuk-bentuk alam.
Kelompok 1 Page 1
Kuliah Geologi Batubara 2015
6. Noer Aziz M., dkk (2002)
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi dan merupakan kelompok
ilmu yang mempelajari bumi secara menyeluruh, asal mula, struktur, komposisi,
sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses-proses alam yang
telah ada dan sedang berlangsung, yang menjadikan keadaan bumi seperti
sekarang ini.
Apa itu batubara?
Batubara adalah batuan sedimen organik klastik yang terdapat dipada
tempat dan kedalaman tertentuyang mudah terbakar, berwarna coklat sampai
hitam, yang sejak pembentukkannya mengalami proses fisika dan kimia yang
mengakibatkan peningkatan kadar Karbon.
Definisi batubara menurut para ahli :
1. Batubara merupakan batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar berasal
dari tumbuhan, berwarna coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya
terkena proses fisika dan kimia yang mengakibatkan pengkayaan
kandungan karbonnya (Wolf 1984 dalam Anggayana 1999).
2. Batubara By. Prof Roy Voerbach Batubara adalah batuan sediment
(padatan) yang dapat terbakar, berasal dari tumbuhan, yang pada kondisi
tertentu tidak mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang
sempurna karena aktivitas bakteri anaerob, berwarna coklat sampai hitam
yang sejak pengendapannya terkena proses fisika dan kimia, yang mana
mengakibatkan pengayaan kandungan karbon.
Apa itu geologi batubara?
Geologi batubara adalah bagian dari ilmu pengetahuan geologi yang
khususnya mempempelajari tentang tata letak, materi asal, komposisi, serta
genetik tentang kejadian dan keterdapatannya. Dengan demikian ilmu
pengetahuan geologi batuabara merupakan cabang ilmu geologi terapan, yang
mengaplikasikan disiplin ilmu yang lain ( Mineralogi, petrologi, sedimentologi,
Kelompok 1 Page 2
Kuliah Geologi Batubara 2015
stratigrafi, geologi sejarah, geologi struktur, geomorfologi dan ilmu geologi
lainnya).
2. Genesa lapisan batubara?
Genesa lapisan batubara yaitu tahap tahap pembentukan batubara yang
berasal dari tumbuhan sehingga menjadi batubara melalui 2 tahap, yaitu tahap
pembentukan gambut (peatification) dan tahap pembatubaraan (coalification).
Tahap awal yaitu tahap pembentukan gambut, tahap ini yaitu tahap awal
yang dilalui oleh tumbuhan sebelum menjadi batubara, tahap ini sangat penting
dimana pada tahap ini tumbuhan akan mengalami banyak proses seperti mikrobial
dan perubahan kimia (biochemical coalification). Selanjutnya diikuti oleh proses
geochemical coalification dan humifikasi. Pada tahap geochemical coalification
ini bakteri tidak ikut berperan. Kemudian menjadi gambut. Gambut adalah batuan
sediment organic yang dapat terbakar yang berasal dari tumpukan hancuran atau
bagian dari tumbuhan yang terhumifikasi dan dalam keadaan tertutup udara
( dibawah air ), tidak padat, kandungan air lebih dari 75 %, dan kandungan
mineral lebih kecil dari 50% dalam kondisi kering
Tahap selanjutnya yaitu tahap pembatubaraan dari gambut atau yang
disebut coalification. Lapisan gambut yang terbentuk kemudian ditutupi oleh
suatu lapisan sedimen, yang menyebabkan lapisan gambut tersebut mengalami
tekanan dari lapisan sedimen di atasnya. Tekanan tersebut mengakibatkan
peningkatan temperature. Disamping itu temperature juga akan meningkat dengan
bertambahnya kedalaman, disebut gradient geotermal. Kenaikan temperature dan
tekanan dapat juga disebabkan oleh aktivitas magma, proses pembentukan gunung
api serta aktivitas tektonik lainnya. Peningkatan tekanan dan temperature pada
lapisan gambut akan mengubah gambut menjadi batubara dimana terjadi proses
pengurangan kandungan air, pelepasan gas gas ( CO2, H2O, CO, CH4 ), penigkatan
kepadatan dan kekerasan serta penigkatan nilai kalor. Yang selanjutnya akan
berkembang lignit, sub bituminous dan bituminous coal, hingga antrasit dan meta-
antrasit.
Kelompok 1 Page 3
Kuliah Geologi Batubara 2015
3. Apa itu lapisan batubara chift dan insitu?
Menurut beberapa ahli tempat pembentukan batubara dibagi menjadi 2, yaitu
batubara chift dan batubara insitu.
Batubara insitu yaitu batubara yang material asalnya (tumbuh-tumbuhan)
tumbuh dan terendapkan ditempat yang sama atau dengan kata lain tidak
tertransport. Dengan demikian setelah tumbuhan tersebut mati, belum mengalami
proses transportasi, segera tertimbun oleh lapisan sedimen dan mengalami proses
coalification. Jenis batubara yang terbentuk dengan cara ini mempunyai
penyebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik karena kadar abunya relatif
kecil, Dapat dijumpai pada lapangan batubara Muara Enim (Sumatra Selatan).
Batubara chift yaitu batubara yang material asalnya (tumbuh-tumbuhan)
tumbuh ditempat yang berbeda dengan tempat terendapkannya atau dengan kata
lain mengalami transportasi. Dengan demikian setelah tumbuhan tersebut mati,
diangkut oleh media air dan berakumulasi disuatu tempat, segera tertimbun oleh
lapisan sedimen dan mengalami proses coalification. Jenis batubara yang
terbentuk dengan cara ini mempunyai penyebaran tidak luas tetapi dijumpai
dibeberapa tempat, kualitasnya kurang baik karena banyak mengandung material
pengotor yang terangkut bersama selama proses pengangkutan dari tempat asal
tanaman ke tempat sedimentasi. Dapat dijumpai pada lapangan batubara delta
Mahakam Purba, Kaltim.
4. Faktor-faktor pembentuk batubara?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan batubara, menurut
Hutton dan Jones, 1995 ada 10 faktor, yaitu:
a. posisi geoteknik,
b. keadaan topografi daerah,
c. iklim daerah,
d. proses penurunan cekungan sedimen,
e. umur geologi,
Kelompok 1 Page 4
Kuliah Geologi Batubara 2015
f. jenis tumbuh-tumbuhan,
g. proses dekomposisi,
h. sejarah setelah pengendapan,
i. struktur geologi cekungan,
j. metamorfosa organik
Untuk penjelasannya:
a. Posisi Geoteknik
Posisi geoteknik adalah letak suatu tempat yang merupakan cekungan
sedimentasi yang keberadaannya dipengaruhi oleh gaya-gaya tektonik lempeng.
Proses tektonik yang terjadi akan berpengaruh pada penyebaran batubara yang
terbentuk. Makin dekat cekungan sedimentasi batubara yang terbentuk atau
terakumulasi dengan posisi kegiatan tektonik, maka kualitas batubara yang
dihasilkan akan semakin baik.
b. Keadaan topografi daerah
Daerah tempat tumbuhan berkembang baik merupakan daerah yang relatif
mempunyai ketersediaan air. Tempat tersebut mempuyai topografi yang relatife
lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang ada disekelilingnya. Makin luas
daerah dengan topografi rendah, maka makin banyak pula tanaman yang tumbuh,
sehingga makin banyak pula bahan pembentuk batubara.
c. Iklim daerah
Iklim sangatlah berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Didaerah
yang berilklim tropis, hampir semua tanaman dapat hidup yang dikarenakan
tingkat curah hujan dan ketersediaan matahari sepanjang waktu yang memungkin
tanaman tumbuh dengan cukup baik. Oleh karena itu, didaerah yang beriklin
tropis pada masa lampau sangatlah memungkinkan didapatkan endapan batubara
dalam jumlah banyak, sebaliknya pada daerah yang beriklim subtropics
mempunyai endapan batubara yang relative lebih sedikit.
d. Proses penurunan cekungan sedimen
Kelompok 1 Page 5
Kuliah Geologi Batubara 2015
Cekungan sedimentasi yang ada di alam relative dinamis, artinya dasar
cekungan akan mengalami proses penurunan atau pengangkatan. Makin sering
dasar cekungan sedimentasi mengalami proses penurunan, maka batubara yang
terbentuk akan semakin tebal.
e. Umur geologi
Jaman Karbon (± 350 juta tahun yang lalu), merupakan awal munculnya
tumbuh-tumbuhan di dunia. Sejalan dengan proses tektonik yang terjadi, daerah
tempat tumbuhnya tanaman telah mengalami proses coalification cukup lama,
sehingga menghasilkan mutu batubara yang sangat baik. Jenis batubara dengan
jenis ini banyak dijumpai di belahan bumi bagian Utara. Contohnya: Amerika
Utara dan Eropa (pada kedalam 3 mil yang membentang dari Scotlandia sampai
Selesia (Polandia)).
Batubara di Indonesia, didapatkan di cekungan sedimentasi yang berumur Tersier
(± 70 juta tahun yang lalu). Dalam kurung waktu tersebut, proses coalification
belum terjadi secara sempurna. Hal ini mengakibatkan kualitas batubara di
Indonesia belum berkualitas baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tua
lapisan batuan sedimen yang mengandung batubara, maka semakin tinggi rank
(peringkat) dari baubara tersebut.
f. Jenis tembu-tumbuhan
Batubara yang terbentuk dari tumbuhan keras dan berumur tua akan lebih
baik debandingkan dengan batubara yang terbentuk dari taanaman berbentuk
semak dan hanya berumur semusim. Makin tinggi tingkataan tumbuhan dan
makin tua umur tumbuhan tersebut, apabila menalami proses coalification, akan
menghasilkan batubara dengan kualitas baik.
g. Proses dekomposisi
Proses dekomposisi tumbuhan merupakan bagian dari transformasi
biokimia pada bahan organik. Selama porses pembentukkan batubara, sisa
tumbuhan akan mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimia. Setelah
tumbuhan mati, proses degredasi biokimia lebih berperan. Proses pembusukan
Kelompok 1 Page 6
Kuliah Geologi Batubara 2015
(decay) kan terjadi sebagai akibat kinerja dari mikrobiologi dalam bentuk bakteri
anaerobic. Bakteri ini bekerja dalam keadaan tanpa oksegen, menghancurkan
bagaian yang lunak dari tumbuhan seperti cellulose, protolasma, dan karbohidrat.
Proses ini membuat kayu berubah menjadi lignit, bitumina.
Selama poses biokimia berlangsung, dalam keadaan kurang oksigen
mengakibatkan keluarnya air (H2O) dan sebagian unsure karbon (C) yang akan
hilang dalam bentuk karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO) dan metana
(CH4). Akibat lepasnya unsur atau senyawa ini maka jumlah unsure koarbon (C)
akan relatife bertambah.
h. Sejarah setelah pengendapan
Makin dekat posisi cekungan sedimentasi terhadap posisi geoteknik yang
selalu dinamis, akan mempengaruhi perkembangan batubara. Selama waktu itu
pula, proses geokimia dan metamorfisme organic akan ikut berperan dalam
mengubah gambut (endapan sedimen organic yang mudah terbakar dengan
kandungan air lebih dari 75%)menjadi batubara. Apabila dinamika geoteknik
memungkinkan terjadinya pensesaran dan perlipata pada lapisan batubara, dapat
mempercepat batubara dengan rank tinggi. Proses ini akan dipercepat pula apabila
daerah tersebut mengalami proses intrusi magmatis. Panas yang dihasilkan dari
proses intrusi magmatis akan mempercepat proses coalification, sehingga kadar C
akan lebih tinggi dari H2O.
i. Struktur geologi cekungan sedimen
Makin banyak perlipatan dan pensesaran yang terjadi di lapisan sedimen
yang mengandung batubara, secara teoritis akan meningkatkan kualitas dari
batubara tersebut.
j. Metamorfosa organic
Peningkatan mutu batubara sangat ditentukan oleh factor tekanan dan
waktu. Tekanan dapat diakibatkan oleh lapisan sedimen penutup yang tebal atau
karena adanya tektonik. Makin lama selang waktu dari mulai bergradasi sampai
terbentuk batubara, maka makin baik mutu dari batubara yang diperoleh. Factor
Kelompok 1 Page 7
Kuliah Geologi Batubara 2015
tersebut dapat mempercepat proses metamorfosa organik.(Prof. Ir.
Sukandarrumidi, M.Sc Ph.D,2006).
5. Apa saja cekungan batubara dan bagaimana dengan cekungan
batubara?
Hampir di setiap pulau di Indonesia terdapat lapisan batubara, mulai dari
pulauSumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua dengan karakteristik
masing-masing yang berbeda. Biasanya batubara terdapat di cekungan-cekungan
atau lembah-lembah. Cekungan batubara adalah penurunan akibat tekanan yang
dialami oleh formasibatuan yang lebih tua yang telah mengandung endapan
batubara. Cekungan batubarayang besar dapat mengandung satu atau lebih
lapangan-lapangan batubara denganpenyebaran dapat mencapai ribuan kilometer
persegi.
Gambar 1. Peta Cekungan Batubara di Sumatra
Sumber: Badan geologi 2011
Tipe cekungan batubara tersier di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu:
Kelompok 1 Page 8
Kuliah Geologi Batubara 2015
Batubara Paleogen : Intramontana Basin, Continental Margin
Batubara Neogen : Foreland/Backdeep, Interdeep, Delta
Untuk penjelasan ciri dan contohnya
a. Umur batubara Indonesia tertua adalah batubara Paleogen, yaitu 68 jt
tahun hingga 23 jt tahun. Batubara Paleogen terendapkan sebelum
Transgresi. Endapan Batubara paleogen yang terpeting
o Ombilin (Sumbar)
o Bayah (Jabar)
o Pasir ( Kalimanatan Bagian Tenggara)
o Pulau Sebuku (Kalimantan)
o Melawai (Kal-Bar)
o Sul-Sel
Cirinya:
o Penyebaran terbatas (oleh graben)
o Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik
o Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan
o Selalu berkaitan dengan busur vulkanik
o Hampir semua Autochton
b. Batubara Neogen yang terbentuk setelah regresi berumur 23 jt tahun
hingga 1 jt tahun lalu. Batubara Neogen terendapkan sesudah Regresi.
Siklus regresi mulai terjadi pada miosen tengah, dengan sedimentasi
berubah dari laut dalam, laut dangkal, paludal, delta hingga continental.
Ciri endapan batubara yang relatif tebal secara lokal dengan kadar abu dan
sulfur rendah. Batubara ini umumnya terdeposisi pada lingkungan fluvial,
delta dan dataran pantai. Cekungan utama batubara Eosen antara lain
adalah Cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan
Barito (Kalimantan Selatan) dan Cekungan Sumatera bagian selatan.
Endapan batubara miosen banyak terjadi pada cekungan
foreland/backdeep dan delta.
Kelompok 1 Page 9
Kuliah Geologi Batubara 2015
6. Lingkungan pengendapan lapisan batubara?
Pembentukan batubara terjadi pada kondisi reduksi di daerah rawa-rawa
lebih dari 90% batubara di dunia terbentuk pada lingkungan paralik. Daerah
seperti ini dapat dijumpai di dataran pantai, laguna, delta, dan fluviatil.
Di dataran pantai, pengendapan batubara terjadi pada rawa-rawa di lelakang
pematang pasir pantai yang berasosiasi dengan sistem laguna ke arah darat. Di
daerah ini tidak berhubungan dengan laut terbuka sehingga efek oksidasi au laut
tidak ada sehingga menunjang pada pembentukan batubara di daerah rawa-rawa
pantai.
Pada lingkungan delta, batubara terbentuk di backswamp clan delta plain.
Sedangkan di delta front dan prodelta tidak terbentuk batubara disebabkan oleh
adanya pengaruh air laut yang besar clan berada di bawah permulcaan air laut.
Pada lingkungan fluviatil terjadi pada rawa-rawa dataran banjir atau ,th.-alplain
dan belakang tanggul alam atau natural levee dari sistem sungai yang are-ander.
Umumnya batubara di lingkungan ini berbentuk lensa-lensa karena membaii ke
segala arah mengikuti bentuk cekungan limpahnya.
1. Endapan Batubara Paralik
Lingkungan paralik terbagi ke dalam 3 sub lingkungan, yakni endapan lmuhara
belakang pematang (back barrier), endapan batubara delta, endapan Dwubara
antar delta dan dataran pantai (Bustin, Cameron, Grieve, dan Kalkreuth,
Ketiganya mempunyai bentuk lapisan tersendiri, akan tetapi pada , wnumnya
tipis-tipis, tidak menerus secara lateral, mengandung kadar sulfur, abu dar.
nitrogen yang tinggi.
2. Endapan Batubara Belakang Pematang (back barrier)
Batubara belakang pematang terakumulasi ke arah darat dari pulau-pulau
pcmatang (barrier island) yang telah ada sebelumnya dan terbentuk sebagai ai.:hat
dari pengisian laguna. Kemudian terjadi proses pendangkalan cekungan antar
pulau-pulau bar sehingga material yang diendapkan pada umumnya tergolong ke
dalam klastika halus seperti batulempung sisipan batupasir dan batugamping.
Kelompok 1 Page 10
Kuliah Geologi Batubara 2015
Selanjutnya terbentuk rawa-rawa air asin dan pada keadaan ini cn.iapan sedimen
dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga moluska dapat berkembang
dengan baik sebab terjadi pelemparan oleh ombak dari laut terbuka le laguna yang
membawa materi organik sebagai makanan yang baik bagi penghuni laguna.
Sedangkan endapan sedimen yang berkembang pada umumnya tcrdiri dari
perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan batubara dan batugamping.
Struktur sedimen yang berkembang ialah lapisan bersusun, silang siur dan
laminasi halus. Endapan batubara terbentuk akibat dari meluasnya permukaan
rawa dari pulau-pulau gambut (marsh) yang ditumbuhi oleh tumbuhan air tawar.
3. Endapan Batubara Delta
Berdasarkan bentuk dataran deltanya, batubara daerah ini terbentuk pada
beberapa sub lingkungan yakni delta yang dipengaruhi sungai, gelombang pasang
surut. dataran delta bawah dan atas, dan dataran aluvium. Kecepatan pengendapan
sangat berpengaruh pada penyebaran dan ketebalan endapan batubara. Batubara
daerah ini tidak menerus secara lateral akibat dari perubahan fasies yang relatif
pendek dan cepat yang disebabkan oleh kemiringan yang tajam sehingga
ketebalan dan kualitasnya bervariasi. Pada umumnya batubara tersebut berasal
dari alang-alang dan tumbuhan paku.
4. Endapan Batubara Antar Delta dan Dataran Pantai
Batubara daerah ini terbentuk pada daerah rawa yang berkembang di :jerah
pantai yang tenang dengan water table tinggi dan pengaruh endapan liaaik sangat
kecil. Daerah rawa pantai biasanya banyak ditumbuhi oleh :umbuhan air tawar
dan air payau. Batubara ini pada umumnya tipis-tipis dan secara lateral tidak lebih
dari 1 km.
Batubara lingkungan ini kaya akan abu, sulfur, nitrogen, dan mengandung fosil
laut. Di daerah tropis biasanya terbentuk dari bakau dan kaya sulfur. Kandungan
sulfur tinggi akibat oleh naiknya ion sulfat dari air laut dan oleh salinitas bakteri
anaerobik.
Kelompok 1 Page 11
Kuliah Geologi Batubara 2015
Menurut Diessel (1984, op cit Susilawati ,1992) lebih dari 90% batubara
di dunia terbentuk di lingkungan paralik yaitu rawa-rawa yang berdekatan dengan
pantai. Daerah seperti ini dapat dijumpai di dataran pantai, lagunal, deltaik, atau
juga fluviatil.
Diessel (1992) mengemukakan terdapat 6 lingkungan pengendapan utama
pembentuk batubara (Tabel 1) yaitu gravelly braid plain, sandy braid plain,
alluvial valley and upper delta plain, lower delta plain, backbarrier strand plain,
dan estuary. Tiap lingkungan pengendapan mempunyai asosiasi dan menghasilkan
karakter batubara yang berbeda.
Tabel 1.Lingkungan Pengendapan Pembentuk Batubara (Diesel, 1992)
Environment Subenvironment Coal Characteristics
Gravelly braid plain
Bars, channel, overbank plains, swamps, raised bogs
mainly dull coals, medium to low TPI, low GI, low sulphur
Sandy braid plain Bars, channel, overbank plains, swamp, raised bogs,
mainly dull coals, medium to high TPI, low to medium GI, low sulphur
Alluvial valley and upper delta plain
channels, point bars, floodplains and basins, swamp, fens, raised bogs
mainly bright coals, high TPI, medium to high GI, low sulphur
Lower delta plain Delta front, mouth bar, splays, channel, swamps, fans and marshes
mainly bright coals, low to medium TPI, high to very high GI, high sulphur
Backbarrier strand plain
Off-, near-, and backshore, tidal inlets, lagoons, fens, swamp, and marshes
transgressive : mainly bright coals, medium TPI, high GI, high sulphur
regressive : mainly dull coals, low TPI and GI, low sulphur
Estuary channels, tidal flats, fens and marshes
mainly bright coal with high GI and medium TPI
Kelompok 1 Page 12
Kuliah Geologi Batubara 2015
7. Ada berapa jenis batubara sesuai dengan pembentukaannya?
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan,
panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit,
bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
1. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86% – 98% unsur karbon (C) dengan
kadar air kurang dari 8%.
2. Bituminus mengandung 68 – 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-
10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di
Australia.
3. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan
dengan bituminus.
4. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
5. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.
8. Apa saja materi pembentuk batubara?
Hampir seluruh pembentuk batubara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis
tumbuhan pembentuk batubara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah
sebagai berikut:
1. Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat
sedikit endapan batubara dari perioda ini.
2. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga.
Sedikit endapan batubara dari perioda ini.
Kelompok 1 Page 13
Kuliah Geologi Batubara 2015
3. Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk
batubara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga
dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
4. Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah.
Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung
kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan
glossopteris adalah penyusun utama batubara Permian seperti di Australia, India
dan Afrika.
5. Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern,
buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah
dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
Kelompok 1 Page 14