Upload
hoangthuan
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
PENYULUHAN PERAN DAN FUNGSI REMAJA SERTA
MEMBANGKITKAN KEMBALI MORALITAS DAN AKHLAK YANG
BAIK DI MASYARAKAT
Oleh:
MUHAMMAD JANNATAN
NIM : 1132020098
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Cijaya Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta
dengan judul “Penyuluhan peran dan fungsi remaja serta membangkitkan
kembali Moralitas dan Akhlak yang baik di masyarakat ” telah diperiksa dan
disahkan pada tanggal “15 Maret 2017”
Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung
Dr. H. Imam Ghozali Budiharjo M.Si Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.
NIP: 196510201994031004 Nip. 197210302001121002
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, laporan individu tentang peran penting pendidikan agama
dalam menata kehidupan bermasyarakat ini telah selesai penulis buat. Dengan
bertujuan untuk mempelajari hal-hal tentang keutamaan dan kegiatan KKN
SISDAMAS dan sebagai salah satu sarat untuk memenuhi pelajaran.
Laporan ini disusun secara sistematis dan berdasarkan kebenaran apa
adanya dari mulai permasalahan hingga rekomendasi. Dalam laporan ini
dilengkapi dengan keterangan dari beberapa rujukan sehingga dapat diuji dan
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dengan disusunya laporan ini, semoga dapat memenuhi tugas kuliah, serta
sebagai sarana menggali pengetahuan bagi penulis sebagai penyusun dan juga
bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan : 1
Kata Pengantar : 2
Daftar Isi : 3
BAB I
A. Observasi dan Antropologi Masyarakat : 4
B. Metode : 5
BAB II
A. Gambaran Umum Daerah: 6
BAB III
A. Tahapan Pengabdian Pada Masyarakat : 9
B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat : 10
C. Faktor Pendukung dan Penghambat : 11
BAB IV
A. Kesimpulan : 12
B. Rekomendasi : 12
Daftar Pustaka : 13
Biodata Penulis : 14
Lampiran : 15
LAPORAN
KULIAH KERJA NYATA UIN SUNAN GUNUNG DJATI KELOMPOK 314
DESA SUKAMUKTI, KECAMATAN PATARUMAN
KOTA BANJAR
Oleh :
Muhammad Jannatan
1132020098
Pendidikan Agama Islam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Observasi dan Antropologi Masyarakat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu pelaksana dari tri
dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian. Dimana mahasiswa/I semester VIII
(tingkat akhir yang telah memenuhi syarat) ditempatkan secara perkelompok ke-
daerah-daerah yang telah ditetapkan pihak kampus, dalam hal ini UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. KKN Tahun 2017 ini bertempat di Garut, Purwakarta,
Cianjur dan Kota Banjar.
Penulis sendiri memperoleh tempat di Kota Banjar Kecamatan Pataruman
Desa Sukamukti, dan mendapatkan kelompok 314 bersama 14 mahasiswa/I lain.
Langkah pertama dalam pelaksanaan KKN ini adalah observasi/survey
daerah. Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Sukamukti terbagi dalam 5 dusun.
Dusun sukahurip, dusun sukamulya, dusun girimukti, dusun tembunkerta, dusun
muktiasih.
Sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Penduduk Desa
mayoritas berprofesi sebagai petani. Keadaan masyarakat yang mayoritas sebagai
petani rata-rata cukup aktif terhadap lingkungannya.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa masyarakat Desa sukamukti,
mayoritas merupakan asli warga Desa Sukamukti sehingga kepedulian mereka
antar tetangga sangat baik layaknya masyarakat perkampungan umum.
Akan tetapi, ada beberapa hal dan pandangan yang kurang baik yang
terjadi di Masyarakat, diantaranya mengenai pendidikan. Dimana, kebanyakan
dari masyarakat belum memiliki sifat “pendidikan adalah utama”. Kebanyakan
pandangan yang berkembang, lebih baik bekerja dari pada sekolah.
Maka dari itu, ini adalah tantangan atau tugas utama dari kelompok kami
untuk memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat, terutama menyoal
pendidikan. Karena segala apapun itu berawal dari pengetahuan, dan pengetahuan
di dapat dari pendidikan.
Berbeda dari soal cara pandang masyarakat terhadap pendidikan, segi hal
agama atau suasana yang di Desa ini sangat islami. Terbukti dengan suasana
saling menghormati antar tetangga ke tetangga, individu ke individu sangat baik.
Masjid dan tempat ibadah pun tidak pernah sepi dari shalat, pengajian, dan
ibadah-ibadah lainnya.
B. Metode
Metode yang saya dan kelompok 314 pilih dalam melaksanakan KKN ini
adalah metode pendekatan partisipatif. Karena menurut kami, kita tidak bisa
merubah suatu system dan cara pandang masyarakat jika kita tidak
berpartisipasi atau masuk ke dalam masyarakat tersebut. Intinya, secara
“pengaruh-mempengaruhi” adalah kami masuki dunia mereka, dan berharap
keluarnya menuju dunia yang kita inginkan.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa
Monografi Desa Sukamukti diambil berdasarkan hasi sensus Tahun 2016
yang berlaku lima tahun.
1. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
tabel 1.1
a. Jumlah Penduduk
Jumlah Laki-Laki (orang) 1.883
Jumlah Perempuan (orang) 1.849
Jumlah Total (orang) 3.732
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.185
Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM2) 0
b. Komposisi Usia Penduduk
Laki-Laki
Usia 0 - 6 Tahun 167
Usia 7 - 12 Tahun 190
Usia 13 - 18 Tahun 220
Usia 19 - 25 Tahun 231
Usia 26 - 40 Tahun 450
Usia 41 - 55 Tahun 381
Usia 56 - 65 Tahun 151
Usia 65 - 75 Tahun 84
Usia > 75 Tahun 34
Jumlah Laki-Laki
(Orang)
1.874
Perempuan
Usia 0 - 6 Tahun 158
Usia 7 - 12 Tahun 184
Usia 13 - 18 Tahun 213
Usia 19 - 25 Tahun 213
Usia 26 - 40 Tahun 431
Usia 41 - 55 Tahun 371
Usia 56 - 65 Tahun 160
Usia 65 - 75 Tahun 91
Usia > 75 Tahun 39
Jumlah Perempuan
(Orang)
1.821
c. Kesejahteraan Keluarga
Keluarga Prasejahtera (KK) 532
Keluarga Sejahtera 1 (KK) 246
Keluarga Sejahtera 2 (KK) 198
Keluarga Sejahtera 3 (KK) 136
Keluarga Sejahtera 3+ (KK) 26
Jumlah Kepala Keluarga 1.138
4. Pekerjaan/Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
Jumlah
(Orang)
Petani 204 12 216
Buruh Tani 1 1 2
Pegawai Negeri Sipil 14 6 20
173 22 195
Pengrajin 2 1 3
Pedagang barang kelontong 40 5 45
Peternak 1 1 2
Montir 3 1 4
Perawat swasta 1 0 1
Bidan swasta 0 1 1
TNI 0 1 1
POLRI 1 0 1
Pedagang Keliling 25 2 27
Pembantu rumah tangga 1 3 4
Arsitektur/Desainer 1 0 1
Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1
Karyawan Perusahaan
Pemerintah
10 2 12
Wiraswasta 235 4 239
Tidak Mempunyai Pekerjaan
Tetap
3 1 4
Belum Bekerja 362 301 663
Pelajar 332 330 662
Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088
Purnawirawan/Pensiunan 13 5 18
Perangkat Desa 10 2 12
Buruh Harian Lepas 389 14 403
Karyawan Honorer 0 1 1
Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626
5. Pendidikan dan Kesehatan
a. Rasio Murid dan Guru
Kategori Tingkatan/Jenis Sekolah Jumlah Pengajar Jumlah Siswa Rasio
Sekolah
Formal
TK 5 34 6
SD 21 270 12
SMA 33 268 8
Jumlah Total 59 572
b. Sarana Kesehatan
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah (Unit/Orang}
Paramedis 2
Bidan 3
Perawat 1
6. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tingkatan
Pendidikan
Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
Jumlah
(Orang)
Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909
Tamat SMP/sederajat 254 210 464
Tamat SMA/sederajat 235 150 385
Tamat D-1/sederajat 2 1 3
Tamat D-2/sederajat 11 7 18
Tamat D-3/sederajat 1 0 1
Tamat S-1/sederajat 21 13 34
Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat
1. Sosialisasi Awal
Sosialisasi awal dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2017 yang
dilakasanakan di Aula Kantor Desa Sukamukti, yang dihadiri oleh Dosen
pembimbing lapangan dan para pejabat desa. Pada tahapan ini kita
mengenalkan bagaimana sistem KKN Sisdamas berlangsung dan juga
mengenalkan setiap prodi yang mengikuti KKN di Desa Sukamukti. Dalam
sosialisasi awal ini, kami pun menjelaskan bahwa KKN Sisdamas ini bukan
menggunakan sistem pengabdian melainkan menggunakan sistem
pemberdayaan.
2. Rembug Warga
Dalam kegiatan rembug warga ini, kita mengumpulkan para ketua RW dan
RT Desa sukamukti. Dalam kegiatan rembug warga ini, kita mencari hal apa
saja yang dibutuhkan oleh desa dan mencari solusi atas permasalahan yang
dimiliki oleh desa Sukamukti.
3. Refleksi Sosial
Dalam refleksi sosial ini masyarakat menyadari kekurangan yang ada di
Desa sukamukti terutama dalam bidang pendidikan, yaitu kurangnya
pengetahuan akan pentingnya pendidikan.
4. Pemetaan sosial
Dalam pemetaan sosial ini kita mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat, yaitu siklus lanjutan dari refleksi sosial adalah pemetaan sosial.
Kita menggali informasi bagaimana kondisi nyata dari masalah-masalah
yang dikemukakan dan dirumuskan pada saat refleksi sosial (sosial,
ekonomi, lingkungan, keagamaan, kelembagaan, kepemimpinan).
Pada pemetaan sosial dilakukan pada tanggal 12 sampai 16 Februari
2017, perkelompok dibagi dalam satu desa menjadi beberapa RW.
B. Hasil Pengabdian
Berdasarkan metode di atas, Saya menginisiasi kepada seluruh teman se-
kelompok, bahwa harus ikut andil dan bekerjasama dengan masyarakat.
Lebih jauhnya, jangan hanya memaksakan masyarakat harus ikut program
atau kegiatan yang kita gagas saja, tetapi kita juga harus ikut bersama
masyarakat agar bias tahu apa yang sebenarnya terjadi, keinginan
masyarakat dan dari sana kita dapat merumuskan apa yang harus kita
lakukan. Itulah partisipatif yang saya maksudkan.
Secara pelaksanaan, meskipun saya tidak bertindak sebagai ketua kelompok
dalam hal ini penentu keputusan, akan tetapi dalam setiap kesempatan saya
selalu menyampaikan apa yang merupakan gagasan dan ide saya.
Diantaranya yaitu, bahwa fokus atau poksi kerja/kegiatan harus berdasarkan
focus jurusan/fakultas/konsern masing-masing, meskipun pada
pelaksanaannya kita bekerja secara bersama.
Berangkat dari hal itu, saya adalah mahasiswa jurusan PAI fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, maka poksi utama saya adalah dalam ranah
pendidikan, keagamaan, dan pendidikan agama.
Dalam wilayah pendidikan, sesuai hasil observasi di atas, maka tugas utama
saya adalah berperan serta di dunia pendidikan terutama dalam merubah
cara pandang masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Di KKN ini saya
ikut mengajar di sekolah yang berada di wilayah Desa Sukamukti ini,
tentunya mengajar tentang Agama Islam. Secara jadwal saya mengikuti
jadwal yang terdapat di sekolah tsb. Tidak hanya itu, saya juga mengadakan
pembelajaran baca tulis qur’an untuk anak-anak, mengadakan pengajian
rutinan dengan warga, dan lain sebagainya.
Tidak lupa, berhubung saya adalah santri, dan kebetulan di daerah ini ada
sebuah Pesantren, maka saya juga melakukan silaturahmi dengan Kiayi
pengasuh PonPes tersebut, Pesantren Al-Azhar namanya.Tujuannya,
pertama yaitu Takriman Wa Ta’Dziman, yang kedua adalah sharing
mengenai keagamaan dan keadaan masyarakat. Alhamdulillah berdasarkan
restu serta dukungan beliau (kiyai), saya tidak menemukan kesulitan dalam
hal melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan.
Dalam wilayah pendidikan, selain konseling dengan individu-individu
warga sekitar, saya juga selalu memberikan pemahan mengenai pentingnya
pendidikan dalam suatu forum atau kegiatan bersama. Karena masyarakat
sangat kental dengan nuansa keagamaannya, saya mengakulturasikan hal
itu, dimana saya selalu memberikan pandangan bahwa pendidikan menurut
islam adalah utama.
Hasilnya mungkin belum terlihat secara pasti, tetapi dari tindak lanjut
sharing dan konseling itu, pandangan mereka terhadap pendidikan berubah.
Mudahnya, dulu mereka yang berpandangan bahwa “yang penting kerja,
pendidikan itu belakangan” sekarang berbalik, bahwa pendidikan adalah
penopang untuk mendapat pekerjaan yang layak. Tujuannya masih
pekerjaan memang, akan tetapi ada perubahan besar yang terjadi, yaitu
masyarakat lebih menghargai pentingnya pendidikan.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung yang ada adalah mudahnya terjalin rasa saling
mengerti antara masyarakat desa sukamukti dengan peserta KKN,
masyarakat desa sukamukti, memiliki warga yang terbuka sehingga ketika
kita mencari masalah yang hadir mereka tidak sungkan untuk
mencertakannya.
Dalam focus garapan, dangat terbantu dengan peran kiyai atau
pemuka agama serta para pendidik yang sangat terbuka terhadap kami.
Adapun faktor penghambat lebih kepada hal eksternal seperti
kurangnya fasilitas kami dalam mempersentasikan. Waktu dan tempat yang
terbatas juga membuat kami kesulitan mengatur jadwal kegiatan yang harus
disinkronisasikan dengan kesibukan warga.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
KKN merupakan tantangan bagi mahasiwa dalam mengamalkan
ilmunya dan mengamalkan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian.
Keberhasilan mahasiswa tidak hanya diukur dari sejauh mana prestasi
akademik mereka di Kampus, tetapi sejauh mana mahasiswa mampu
berpean dan merubah masyarakat.
Dari proses yang terjadi selama beberapa tahap menjadikan sebuah
kesimpulan yang jelas antara lainnya adalah, tahapan-tahapan pengabdian
yaitu berupa Sosialisasi Awal, Rembug Warga, Refleksi Sosia, Pemetaan
sosial.
Cara pandang masyarakat di Desa Sukamukti terhadap pendidikan
masih sangat “kolot”. Berpenghasilan adalah hal utama yang menjadi tujuan
hidup mereka.
B. Rekomendasi
Bagi pelaksanaan KKN sendiri seperti harus ditinjau kembali
pemelihan desanya, karena kita butuh desa yang benar-benar bisa
mengembangkan program unggulannya bukan yang hanya untuk semata-
mata ikut andil dalam masyarakat, karena program sisdamas yang saya
ketahui adalah bagaiaman kita menjadi fasilitator desa yang sudah
mempunyai program secara baik lalu kita ikut turun kedalam program dan
pengembangannya demi memajukan program yang sudah ada.
Keterbatasan biaya adalah suatu hambatan juga, kami sulit untuk
memberikan suatu bantuan kepada masyarakat desa dan terkesan kami tidak
berkontribusi banyak dalam KKN ini.
Terakhir, rekomendasi saya adalah bahwa Mahasiswa harus lebih
berperan aktif di masyarakat. Perubahan harus dilakukan, dan itu bukan
hanya sekedar rutinan satu tahunan.
DAFTAR PUSTAKA
Corey, G., Teori dan Praktek konseling dan psikoterapi, Refika
Aditama, Bandung, 2013.
H. Norman Wirght.1996. Menjadi Orang Tua yang Bijak
(terjemahan). Yogyakarta; Andi Offset.
Jhon W. Santrock,. 2007. Remaja, erlangga, Jakarta
BIODATA PENULIS
Nama : Muhammad Jannatan
Tempat Tgl Lahir : Purwakarta, 16 Juni 1995
Alamat : Kp. Karangsari Desa Citalang Kec Purwakarta -
Purwakarta
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 1 Citalang Purwakarta
2. MTs Alhikamussalafiyah (cipulus) Purwakarta
3. MA Alhikamussalafiyah (cipulus) Purwakarta
4. UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Pendidikan Agama Islam