Upload
syailendra-yuda-crisilla
View
92
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kkn smk education
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting utuk membantu dan
mewujudkan kesejahteraan bangsa.Menurut Kamus Besar Bahassa Indonesia,
Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu dan
spesifik. Jadi suatu ilmu pengetahuan dapat diperoleh dari terbentuknya suatu
sistem pendidikan, Salah satunya adalah sistem pendidikan yang diselenggarakan
secara formal.
Sekolah adalah salah satu contoh wadah pendidikan formal yang dibentuk
oleh pemerintah, atau lembaga-lembaga non-pemerintah.Sistem pendidikan ini
dilaksanakan berdasarkan struktur dan aturan tertentu. Sebagai contoh adalah
sistem pendidikan formal di Indonesia yang diselenggarakan mulai jenjang taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Sekolah adalah sumber ilmu baik yang
bersifat akademik seperti ilmu pengetahuan alam, sosial, dan bahasa serta
program keahlian non-akademik seperti olahraga, kesenian dan lain sebagainya.
Pengetahuan bahasa ialah salah satu mata pelajaran atau program studi
yang diajarkan di sekolah. Sekolah memandang bahasa sebagai salah satu
pengetahuan yang utama. Karena bahasa dapat dijadikan sebagai jembatan untuk
memperoleh ilmu. Tanpa bahasa cabang-cabang keilmuan akan sangat sulit di
pelajari.
Seiring dengan perkembangan jaman, bahasa inggris menjadi bahasa yang
bersifat global.Penguasaan Bahasa Inggris diharapkan dapat membatu peserta
didik untuk memahami budaya lokal maupun internasional, serta dapat menjadi
sarana yang efektif dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) sehingga dapat meningkatkan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.
Sekolah menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk sistem
pendidikan formal di Indonesia. Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan
kejuruan yang focus pada bidang keahlian siswa. Sekolah ini merupakan jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau sekolah lain yang
sederajat dengan tingkat SMP/MTs. Secara umum program keahlian tersebut
bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam perkembangan pendidikan SMK di Indonesia, Bahasa Inggris
semakin menjadi ilmu yang sama pentingnya bagi siswa SMK dalam mewujudkan
peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi, (IPTEK)dengan target
yang lebih luas. Dengan adanya pembelajaran bahasa inggris di SMK, maka baik
siswa maupun pengajar akan mampu melakukan komunikasi yang sifatnya global.
Akan tetapi, komunikasi sendiri bukanlah tujuan akhir, melainkan sebagai sarana
untuk mencapai tujuan yang lebih, yaitu memenuhi kebutuhan ilmu
pengetahuan.Artinya dengan wawasan bahasa yang baik, siswa lebih dapat
mengembangkan pengetahuan yang selama ini didapat bahkan bersaing dengan
masyarakat lain yaitu masyarakat internasional.
Adanya hubungan antara pentingya pendidikan Bahasa Inggris di SMK,
maka penulis sebelumnya tertarik untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di SMKN 1 Kota Kediri. Seperti halnya di lembaga formal yang ada,
SMKN 1 Kota Kediri juga memberikan pengajaran Bahasa Inggris bagi para
siswanya. Adapun tujuan dari pemberian Bahasa Inggris pada sekolah ini adalah
mencetak tenaga siap kerja yang profesional karena SMKN 1 Kota Kediri adalah
lembaga pendidikan kejuruan yang ingin mencetak generasi yang siap bersaing di
dunia kerja.
Penulis memilih SMKN 1 Kota Kediri sebagai tempat untuk
merealisasikan kegiatan KKN berdasarkan dua pertimbangan, yaitu: sekolah
tersebut merupakan lembaga yang berorientasi pada pengasahan kemampuan di
berbagai bidang keahlian khusus yang nantinya akan mampu mengantarkan anak
didiknya menjadi generasi yang siap kerja, SMKN 1 Kota Kediri adalah sekolah
kejuruan favorit di Kota Kediri terbukti dengan disandangnya predikat Sekolah
Bertaraf Internasional (SBI) dan telah mendapatkan standar manajemen mutu ISO
9001:2008 untuk memastikan bahwa sekolah tersebut layak untuk melakukan
proses belajar mengajar yang baik dan berkualitas.
Kegiatan KKN yang dilakukan penulis adalah bentuk perwujudan dan
pengabdian ilmu kepada masyarakat secara langsung berkaitan dengan ilmu yang
telah didapatkan selama perkuliahan, khususnya dalam menerapkan ilmu
linguistik terapan yaitu pengajaran bahasa Inggris. Penulis juga berharap melalui
kegiatan ini dapat memberi kontribusi terhadap pengajaran bahasa Inggris di
SMKN 1 Kota Kediri sehingga penulis dapat memahami gambaran penggunaan
bahasa Inggris yang dibutuhkan di dunia kerja.
1.2 Tujuan KKN
Kegiatan KKN merupakan sarana penerapan ilmu yang didapat oleh
penulis selama proses belajar di perguruan tinggi kedalam dunia kerja yang nyata.
KKN yang dilaksanakan penulis memiliki tujuan yang bersifat umum dan khusus,
diantaranya:
1. Tujuan Umum
a. Mempersiapkan diri penulis dalam menghadapi dunia kerja yang
sesungguhnya.
b. Agar penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan khususnya Bahasa
Inggris yang didapat selama masa perkuliahan
c. Untuk melihat sejauh mana kontribusi ilmu pengetahuan dan keterampilan
bidang bahasa sastra dan budaya Inggris dalam dunia kerja
d. Sebagai gambaran awal tentang situasi yang harus dihadapi ketika penulis
terjun ke masyarakat di kemudian hari
2. Tujuan Khusus
Adapaun tujuan khusus tentang penulisan laporan KKN ini, yaitu untuk
memenuhi persyaratan dan penilaian mata kuliah kerja nyata pada semester ganjil.
1.3 Manfaat KKN
Penulis berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak
terkait, yaitu :
1.3.1 Bagi penulis
2. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri di
lingkungan kerja di masa mendatang,
3. Mengetehui dan memahami manfaat ilmu pengetahuan yang telah
diterima dibangku perkuliahan terhadap hal yang sebenarnya terjadi di
dunia kerja,
4. Menguji kemampuan dan kualitas diri dalam berkreasi pada bidang
ilmu yang dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat di
lingkungan kerjanya,
5. Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman selaku generasi
terdidik untuk menjadi seorang profesional yang siap terjun langsung
ke masyarakat.
1.3.2 Bagi Fakultas Ilmu Budaya
1. Memperkenalkan program studi S1 Sastra Inggris universitas
Brawijaya kepada institusi yang memungkinkan para lulusan atau
tenaga kerja yang dihasilkan untuk berkarya,
2. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan profesional dalam
menjalankan tugas,
3. Mengevaluasi sampai sejauh mana relevasi kurikulum yang telah
diterapkan dengan kebutuhan masyarakat dan lembaga yang
membutuhkan,
4. Sebagai referensi bagi mahasiswa FIB yang akan melaksanakan
kegiatan KKN pada bidang yang sama.
1.3.3 Bagi Lembaga terkait
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN
2.1 Keadaan Umum Lokasi
Padabagian ini berisi tentang gambaran lokasi KKN yaitu SMKN 1 Kota
Kediri seperti sejarah singkat sekolah, profil sekolah, visi dan misi sekolah, serta
stuktur organisasi sekolah.
2.1.1 Sejarah Singkat SMKN 1 Kota Kediri
Dalam perjalanannya SMKN 1 Kediri juga memiliki sejarah yang cukup
panjang. Disini penulis akan menjelaskan perkembangan singkat SMKN 1 Kota
Kediri.
Pada awal berdirinya, sekolah tersebut bernama STM
“PAGORA”.Sekolah ini dulu adalah seklah swasta yang beralamatkan di Jalan
Pagora Kota Kediri. Pada tanggal 18 Agustus 1964, Pemerintah melalui Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan mengubah nama STM PAGORA menjadi STM
Negeri Kediri yang oleh masyarakat lebih dikenal dengan nama STM Kediri.
Tidak hanya namanya yang diubah, status sekolah tersebut juga berubah menjadi
sekolah negeri.
Pada tahun 1980-an nama STM Kediri berubah menjadi SMK Negeri 1
Kediri. Lokasi sekolah ini pun pindah ke Jalan Veteran No.9 Kecamatan Mojoroto
Kota Kediri.Nama sekolah dan lokasi tersebut bertahan hingga saat ini.Menurut
informasi yang penulis dapatkan dari sekolah, SMKN 1 Kota Kediri telah
mengalami berbagai macam perubahan baik dari segi fisik bangunan dan
fasilitasnya, sistem pendidikan, hingga aparatur atau kepengurusan sekolah.Salah
satunya adalah bergantinya pimpinan atau kepala sekolah SMKN 1 Kota Kediri.
Pergantian pimpinan/kepala sekolah SMKN1 Kota Kediri dapat diurutkan
sebagai berikut;
Tahun 1980 dipimpin oleh Bapak Ngatijo
Tahun 1985–1990 dipimpin oleh Bapak Drs. Suminto
Tahun 1990-1998 dipimpin oleh Bapak FX. Budiono
Tahun 1998- 1999 dipimpin oleh Bapak Edy Suprayitno, BE
Tahun 1999-2009 dipimpin oleh Bapak Drs.Bambang Soekodiono, MT
Tahun 2009 sampai sekarang dipimpin oleh Bapak Drs.Ramtadi
2.1.2 Profil dan Identitas SMKN 1 Kota Kediri
A. Profil sekolah
SMKN 1 Kota Kediri berlokasi di Jalan Veteran No.9 Desa Mojoroto
Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.SMKN 1 Kota Kediri sering disebut sebagai
Big School oleh masyarakat. Karena sekolah ini berdiri di atas tanah seluas
42.160 meter persegi. Tidak hanya luas tanahnya, SMK ini juga memiliki banyak
bangunan yang dibagi menjadi 3 bagian besar, diantaranya:
1. Ruang pembelajaran seperti ruang kelas dan laboratorium, dan
perpustakaan
2. Ruang penunjang seperti ruang kepala sekolah,guru, tata usaha, tempat
ibadah, OSIS, kantin, toilet dll,
3. Ruang khusus seperti ruang praktek keahlian dan workshop
Sekolah ini juga dilengkapi dengan fasilitas non-bangunan yang juga cukup
baik dan dapat dimanfaatkan baik oleh guru dan seperti buku penunjang pelajaran
maupun pengetahuan umum, koneksi Wi-fi, LCD, dan lain-lain.
Dengan luas tanah dan bangunan tersebut, SMKN 1 Kota Kediri juga
melibatkan banyak tenaga kependidikan, guru dan peserta didik terbanyak se-Kota
Kediri.Menurut data pokok SMKN 1 Kota Kediri tahun 2012, sekolah ini
memiliki total 41 orang tenaga kependidikan, 149 orang tenaga didik (guru), serta
1849 orang siswa dari kelas X, XI, dan XII.
B. SMKN 1 Kota Kediri adalah Sekolah Bertaraf Internasional
Pada saat ini, SMKN 1 Kota Kediri meningkatkan kualitasnya sebagai sekolah
bertaraf intemasional (SBI).Artinyasekolah tersebut sudah memenuhi seluruh
Standar Nasional Pendidikan yang diperkaya dengan keunggulan mutu tertentu.
Ada pula landasan–landasan kebijakan SBI SMKN 1 Kota Kediri, yaitu:
1. Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Keputusan Direktur PSMK Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional No.
3425b/C5.3/Kep/KU/2007 tentang Penetapan SMK Penerima Imbal
Swadaya Sekolah Bertaraf Intemasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 78 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan SBI path Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Wali Kota Kediri Nomor : 19 tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Wall Kota Kediri Nomor 27 tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik path TK, SD/SDLB,SMP/SMPLB,
SMA/SMALB, dan SMK di Kota Kediri
Tujuan khusus program SBI adalah menyiapkan peserta didik untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar
kompetensi lulusan, memiliki daya saing komparatif yang tinggi, serta
kemampuan berperan aktif secara intemasional dalam menjaga kelangsungan
hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan
lingkungan hidup.
C. Pergantian jam dan kelas
SMKN 1 Kediri menggunakan pergantian jadwal masuk kelas dikarenakan
jumlah kelas yang terbatas, sistem pergantian tersebut berupa:
1. Jam/kelas pagi
Untuk kelas X dan XII kelas dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir
pada pukul 12.00 WIB.
2. Jam/kelas siang
Sedangkan untuk kelas X kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul
13.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.30 WIB
D. Identitas Sekolah
Kode Registrasi (NSS) 32.1.05.63.03.001
Nama Resmi Sekolah SMK NEGERI 1 KEDIRI
SK Pendirian
Nomor SK Th. 1962
Tanggal SK
Akreditasi Program
Status Akreditas Negeri (A)
Status Mutu SBI
Nomor SK 058/BAP-SM/XI/2008
Tanggal SK November 2008
Alamat Lengkap Sekolah
Jalan Veteran No. 9 RT/RW
Desa/Kelurahan Mojoroto
Kecamatan Mojoroto
Kabupaten/Kota Kota Kediri
Propinsi Jawa Timur
Nomor Telepon (0354) 772271 Fax (0354) 773276
Email [email protected]
Website http:\\smkn1kediri.sch.id
Identitas Kepala Sekolah
Nama Lengkap Drs. RAMTADI
Tempat & Tanggal Lahir Nganjuk, 14 Maret 1960
Alamat Lengkap Jl. Wilis Mulya IX / 1 Kediri
Telepon Rumah / HP (0354) 777643 / 08125967629
SK Pengangkatan Terakhir 14 September 2009No.821.2/1663/419.62/2009
2.1.3 Visi dan Misi SMKN 1 Kota Kediri
Sebagai lembaga pendidikan, SMKN 1 Kota Kediri juga memiliki visi dan
misi yang digunakan sebagai target sekolah dalam pelaksanaan
pendidikan.Berikut adalah visi dan misi SMKN 1 Kota Kediri.
Visi :
“Sebagai pusat pendidikan kejuruan terpadu, bertaqwa dan profesional”
Misi :
1. Menyelenggarakan diklat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
2. Meningkatkan kultur sekolah dengan penerapan 7K (Kebersihan,
Keindahan, Kenyamanan, Ketertiban, Kerindangan, Kesehatan dan
Keamanan) dan Trias UKS (Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan
Kesehatan Sekolah)
3. Menghasilkan tamatan yang bertaqwa dan profesional
2.1.4 Struktur Organisasi
--belum--
2.2 Uraian Kegiatan
Di bagian ini penulis akan memaparkan gambaran umum pengajaran
bahasa Inggris SMKN 1 Kota Kediri yang telah dipelajari serta kegiatan penulis
selama kegiatan KKN.
2.2.1 Intensitas jam pelajaran Bahasa Inggris SMKN 1 Kota Kediri
Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas X, 1 kali pertemuan dalam seminggu
Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XI, 2 kali pertemuan dalam seminggu
Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XII, 2 kali pertemuan dalam seminggu
*1 kali pertemuan = 2x45menit
2.2.2 Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan Silabus
Ilmu-ilmu kebahasaan dalam Bahasa Inggris tentunya sangat banyak dan
beragam sehingga pengajar dapat memberikan banyak materi kepada muridnya.
Sebagai contoh, materi tersebut dapat berupa tenses, vocabulary dan ilmu lainnya.
Tenses misalnya, dalam Bahasa Inggris pengajar dapat mengenalkan 16 pola
tenses. Tidak hanya memperkenalkan macam-macamnya, tetapi juga pengertian
dan penggunaannya dalam kalimat.Begitu juga dengan vocabulary. Dalam Bahasa
Inggris, terdapat lebih dari ribuan kata berdasarkan jenis, arti dan fungsinya.
Semua materi tersebut tidak akan mungkin diberikan secara langsung dan
bersamaan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, sebuah perencanaan
pengajaran harus disusun sedemikian rupa sehingga proses pengajaran akan
berjalan dengan baik dan efektif. Rencana Program Pembelajaran (RPP)
merupakan suatu deskripsi dan rancangan tentang perencanaan materi yang
disajikan pada pembelajaran. Sedangkan silabus merupakan rincian tujuan pokok
pembelajaran dan hasil yang akan didapat oleh siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar di setiap materi yang diberikan.
Di sini, penulis akan memaparkan gambaran secara umum bentuk
perencanaan pengajaran Bahasa Inggris di tingkat SMK. Penulis mendapatkan
bentuk perencanaan tersebut dari pembina KKN di SMKN 1 Kediri dan referensi
dari pemetaan standar isi Buku Kerja Siswa (BKS) kelas XI.
Pembina KKN memberitahukan perencanaan pengajaran Bahasa Inggris
dalam satu semester. Perencanaan tersebut disusun dalam sebuah KD. KD berisi
macam-macam topik yang akan di ajarkan kepada siswa.
Selain KD, penulis juga telah mempelajari perencanaan pengajaran yang
ada di dalam buku BKS kelas XI. Di bagian pemetaan standar isi, terdapat
beberapa hal yang cukup bermanfaat bagi penulis sebagai pedoman saat
mengajar.Pemetaan tersebut berisi standar kompetensi, indikator keberhasilan dan
materi pokok yang disajikan pada setiap pertemuan.
Berikut adalah hal-hal yang dapat penulis pelajari dari perencanaan
pengajaran di buku BKS.
Standar Kompetensi
Dasar
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Indikator
Berkomunikasi dengan
Bahasa Inggris setara
dengan level Elementary
Memahami
percakapan
sedehana sehari-
hari baik dalam
konteks
profesional
maupun pribadi
dengan orang
bukan penutur asli
-Talking about
hobbies and
interest
-The form of
questions
-Question tag
-Gerund
-Construction with
‘too’ and
‘enough’
Memahami
percakapan
dalam kehidupan
sehari-hari
dengan berbagai
pihak dan situasi
Berkomunikasi dengan
Bahasa Inggris setara
dengan level Elementary
Mencatat pesan-
pesan sederhana
baik dalam
interaksi langsung
maupun melalui
alat
-Expressing
dealing with
telephone
conversation
-Personal pronoun
-Reported speech
-Adjective clause
Mengelola oesan
sederhana secara
langssung
maupun tidak
langsung
Berkomunikasi dengan
Bahasa Inggris setara
dengan level Elementary
Merinci tugas
pekerjaan dan
latar belakang
pendidikan yang
dimilikinya secara
-simple present
tense
-The simple past
tense
-Samples of
Mengidentifikasi
berbagai profesi
secara detail
lisan dan tulisan curriculum vitae
-Expressing facts
and figures
Berkomunikasi dengan
Bahasa Inggris setara
dengan level Elementary
Menceritakan
pekerjaan di masa
lalu dan rencana
kerja yang akan
dating
-Simple past tense
-Simple continous
tense
-Telling about past
events
-Samples of
personal letter
-Grammar review
Menceritakan
kejadian masa
lalu dan rencana
yang akan datang
Berkomunikasi dengan
Bahasa Inggris setara
dengan level Elementary
Memahami
percakapan
sedehana sehari-
hari baik dalam
konteks
profesional
maupun pribadi
dengan orang
bukan penutur asli
-Giving Invitation
-Bargaining
-Expressing
certainity
-Giving and
responding to
compliments
-Expressing
opinion
-Expressing
agreement/disagre
ement
-Conjunction
-Construction with
‘’used to’’
-Noun clause
Memahami
percakapan
dalam kehidupan
sehari-hari
dengan berbagai
pihak dan situasi
Dari gambaran perencanaan pembelajaran diatas, penulis dapat membuat
beberapa kesimpulan. Pertama, dalam proses pengajaran Bahasa Inggris,
perencanaan pembelajaran dan materi Bahasa Inggris ternyata telah disusun sesuai
dengan RPP dan silabus. RPP dan Silabus tersebut disusun sedemikian rupa
sehingga pelaksanaan pengajaran materi bahasa inggris dan target atau hasil yang
diharapkan bisa tercapai. Selain itu RPP dan silabus dapat membantu penulis
untuk menyiapkan materi yang akan diberikan kepada siswa sebelum masuk ke
dalam kelas.
Kedua, Pada umumnya, target pengajaran murid SMK adalah setingkat
dengan level Elementary. Contohnya, siswa diharapkan dapat memahami
beberapa materi dan melakukan komunikasi atau percakapan serta menulis dalam
bentuk yang sederhana. Hal ini memang sesuai dengan pengalaman penulis saat
melakukan kegiatan KKN di SMKN 1 Kota Kediri.Pada awalnya Bapak Tantowi
selaku pembina KKN di tempat telah menjelaskan bahwa memang pelajaran
bahasa inggris di SMK dan SMA itu berbeda.Beliau menambahkan bahwa minat
siswa untuk belajar Bahasa Inggris di SMK tingkatannya bisa dikatakan di bawah
SMA, materi dan bahasanya masih sederhana dan sifatnya teknis karena
disesuaikan dengan latar belakang SMK yaitu kejuruan yang lebih banyak
berhubungan dengan hal-hal teknik. Minat para siswa SMK untuk mempelajari
bahasa inggris juga cukup rendah dengan pertimbangan rendahnya antusias
mereka ketika mengikuti pelajaran bahasa inggris. Salah satu alasannya adalah
karena mereka merupakan siswa kejuruan yang berorientasi pada masing-masing
bidang yang mereka pelajari sehingga pelajaran bahasa inggris cenderung
dianggap sebagai pelajaran sekunder atau pelajaran yang tidak diutamakan.
2.2.3 Kegiatan Mengajar Bahasa Inggris di kelas
Penulis cukup banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar
menyampaikan materi dan menghadapi siswa secara langsung di kelas. Oleh
karena itu sebagian besar kegiatan KKN yang dilakukan adalah mengajar Bahasa
Inggris di kelas dengan menggantikan peran dari bapak/ibu guru mata pelajaran
Bahasa Inggris di SMKN 1 Kota Kediri.
Sesuai dengan kesepakatan sebelum melakukan kegiatan KKN, penulis
diperbolehkan untuk mengajar Bahasa Inggris di kelas XI dan kelas X. Berikut
adalah uraian kegiatan mengajar di kelas XI dan kelas X.
A. Mengajar Bahasa Inggris kelas XI
Mengajar bahasa Inggris di kelas XI merupakan kegiatan utama yang sering
dilakukan oleh penulis. Selama kegiatan KKN berlangsung penulis telah
mengajarkan beberapa materi dalam Bab 1 dan Bab 2. Penulis menggunakan
Buku Kerja Siswa (BKS) yang digunakan sebagai perangkat utama oleh bapak/ibu
guru dan siswa di kelas.
Pada Bab 1 topik pengajarannya adalah What’s your favorite activity?. Di bab
ini siswa diajarkan untuk dapat mengutarakan kegiatan rutin mereka sehari hari,
macam-macam kegiatan dan hobi. Selain itu ada juga materi-materi pokok yang
juga harus dijelaskan. materi tersebut antara lain;
1. Talking about hobbies and interest. Penulis menjelaskan bahwa setiap
orang pasti memiliki kegiatan masing-masing yang mereka lakukan sehari-
hari. Penulis sedikit menjelaskan mereka tentang penggunaan Simple
present untuk memandu mereka mengutarakan kegiatan yang mereka
lakukan sehari-hari dan kegiatan yang menjadi hobi mereka.
2. The form of Questions. Pada materi ini siswa diajarkan untuk mengenal
dua bentuk pertanyaan. Pertama adalah Yes-No question. Bentuk
pertanyaan ini digunakan untuk menayakan sesuatu yang hanya dapat
dijawab dengan iya atau tidak (yes or no). Bentuk pertanyaan ini pada
umumnya menggunakan tobe dan modal auxiliary. Sehingga penulis juga
menjelaskan kembali apa itu tobe, dan modal auxiliary. Kedua adalah
WH(what, when, where, who, why, and how) question. Penulis
menjelaskan kepada siswa bahwa bentuk pertanyaan ini dapat digunakan
untuk menanyakan sesuatu yang sifat jawabannya lebih kompleks dan
tidak cukup untuk dijawab dengan yes atau no.
3. Question tag. Penulis mengenalkan dua macam question tag yaitu tag
dengan positive dan negative statements. Question tag digunakan untuk
menekankan sesuatu pada kalimat yang kita ucapkan.
4. Gerund. Gerund adalah verb (kata kerja) yang diubah menjadi verb + ing
dan kata kerja tersebut berubah fungsi sebagai noun (kata benda). Materi
ini cukup sulit diterima oleh siswa, karena terdapat beberapa aturan
bagaimana menggunakan gerund sesuai dengan pola dan fungsinya.
Kebanyakan dari siswa menganggap bahwa penggunaan gerund tersebut
sama dengan verb+ing pada present continous. Sehingga penulis perlu
menjelaskan satu per satu tentang penggunaan dan fungsinya dalam
kalimat.
5. dan Construction with ‘too’ and ‘enough’.
Materi selanjutnya ada pada bab 2. Penulis hanya memberikan sedikit materi
pada bab ini karena terbatasnya waktu KKN saat itu. Pada bab ini penulis
mengajarkan macam-macam personal pronoun (kata ganti orang) berdasarkan
jenis dan penggunaannya.Penulis mengira bahwa materi ini sangat sederhana dan
sudah dapat dimengerti siswa sebelumnya. Namun, ternyata banyak juga dari
mereka yang belum mengerti. Sebagian besar hanya mengenal bentuk dari
pronoun, tetapi mereka belum mengerti fungsi dan penggunaannya dalam kalimat.
Sebagai contoh, mereka dapat menyebutkan macam-macam pronoun (I,you,they,
we, he, she it, we, me, us, our, mine, etc.) namun sulit bagi mereka untuk
mengetahui fungsi dan penggunaannya dalam kalimat apakah itu termasuk
personal pronoun sebagai subjek atau objek, possesive pronoun sebagai adjective
atau pronoun, dan reflective pronoun dan lain sebagainya.
B. Mengajar Bahasa Inggris kelas X.
Selain mengajar di kelas XI, penulis juga pernah mengajar di kelas X. Namun
intensitasnya lebih sedikit dibandingkan mengajar di kelas XI. Untuk
pengajarannya, kelas X juga menggunakan buku BKS saat di kelas tersebut.
Materi yang penulis ajarkan hanya pada bab 1, Introduction. Di sini penulis hanya
mengajarkan bagaimana cara memperkenalkan diri dengan Bahasa Inggris. Siswa
dipersilakan maju satu per satu didepan kelas untuk memperkenalkan diri mulai
dari nama, tempat tinggal asal sekolah, dsb. Sebagian siswa dapat
memperkenalkan diri dengan penggunaan Bahasa Inggris dengan baik, namun ada
juga yang masih banyak membuat kesalahan dalam penggunaan bahasanya.
Sehingga penulis harus mengoreksi dan membenarkan mereka.
2.2.4 Kegiatan Lain
Selain mengajar bahasa Inggris di kelas X dan XI, penulis juga melakukan
kegiatan lain di luar sekolah. Berikut adalah uraian kegiatan lain yang dilakukan:
A. Mengajar English Study Club (ESC)
English Study Club adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler SMKN 1 Kota
Kediri yang dibentuk pada tahun 2006 dan berjalan sampai sekarang. ESC adalah
wadah bagi para siswa SMKN 1 Kota Kediri yang menyukai Bahasa Inggris atau
siswa yang ingin belajar Bahasa Inggris lebih dalam di luar jam normal sekolah.
Penulis mendapat dua kali kesempatan mengajar di klub ini. Pada pertemuan
pertama, kegiatannya di isi dengan perkenalan, dan tanya jawab mengenai ESC
kepada anggota ESC. Ternyata banyak sekali kegiatan yang dilakukan mereka
selama mengikuti ESC. Mereka belajar banyak tidak hanya teori, tetapi juga
praktik langsung. Salah satu anggota menjelaskan bahwa teori mungkin hanya
sedikit diberikan dan mereka langsung mempraktekan misalnya dengan speaking.
ESC juga melakukan banyak kegiatan di luar sekolah seperti outbond dan praktik
langsung speaking di sana. Mereka juga bekerjasama dengan lembaga kursus
Bahasa Inggris sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
lebih baik. Selain itu, kegiatan pertama penulis di ESC adalah mengajar beberapa
materi dan teori tenses. Banyak dari mereka yang antusias untuk bertanya macam-
macam pola kalimat atau tenses dalam Bahasa Inggris yang belum mereka
mengerti.
Pada pertemuan kedua mengajar ESC, penulis langsung meminta anggota
ESC untuk praktik speaking. Pertama, penulis meminta mereka untuk membuat
kelompok masing-masing 2-3 orang. Lalu mereka diberi topik untuk
diperbincangkan dengan Bahasa Inggris. Topik tersebut adalah Introduction dan
describing people (appearance and personality). Mereka diminta untuk saling
bertanya satu sama lain di dalam kelompok mengenai identitas diri, penampilan
dan sifat mereka. Setelah itu masing-masing individu melaporkan apa yang telah
mereka perbincangkan di dalam kelompok. Kegiatan selanjutnya adalah telling
past events and unforgetable memories. Masing-masing dipersilakan untuk
menceritakan pengalaman pribadi di masa lampau atau pengalaman yang paling
berkesan dan yang tidak dapat mereka lupakan. Terakhir, penulis melakukan
review dan koreksi tentang kegiatan di hari tersebut.
Dengan adanya ESC, penulis menyadari bahwa masih ada siswa yang
berminat belajar Bahasa Inggris di SMKN 1 Kota Kediri. Penulis merasakan
suasana berbeda saat mengajar Bahasa Inggris di ESC dibandingkan mengajar di
kelas. Peserta ESC lebih antusias dan memiliki kemampuan Berbahasa Inggris
yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mengikuti. Bagi penulis ESC
adalah suatu wadah yang sangat baik dan bermanfaat bagi siswa SMKN 1 Kota
Kediri. Klub ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi baik yang memiliki potensi
berbahasa Inggris, menyukai dan yang ingin belajar Bahasa Inggris lebih dalam di
luar jam sekolah. Mereka yang bergabung di ESC mengaku bahwa pelajaran yang
di berikan di kelas masih belum cukup. Materi yang sulit dimengerti dapat mereka
pelajari di ESC. Kesimpulannya, belajar Bahasa Inggris memerlukan minat dan
motivasi diri yang baik, serta ditunjang dengan wadah yang baik juga.
B. , PMR ----- belum
2.3 Hasil yang dipelajari
Setelah melaksanakan kegiatan KKN di SMKN 1 Kota Kediri, penulis
mendapatkan beberapa pengetahuan baru, permasalahan, dan pemecahan masalah
tersebut. Berikut adalah rinciannya:
2.3.1 Pengetahuan Baru
Selama melaksanakan kegiatan KKN, penulis mendapatkan beberapa hal baru
yang sebelumnya belum pernah dialami, diantaranya:
a. Pengalaman mengajar Bahasa Inggris
Mengajar Bahasa Inggris di sebuah sekolah adalah pengalaman baru bagi
penulis dan itu sangat tidak mudah. Untuk masalah penguasaan materi,
sebenarnya penulis memiliki kemampuan yang cukup. Karena materi-materi yang
akan diajarkan kepada siswa sudah banyak dibekali saat perkuliahan. Memang
kebanyakan materi yang diajarkan sangat sederhana, namun terkadang ada juga
beberapa materi yang sudah lupa baahkan belum pernah penulis dapatkan. Jadi,
selama kegiatan KKN, penulis tidak hanya mengajarkan materi tersebut begitu
saja, tetapi juga masih mempelajari materi tersebut agar proses penyampaian ilmu
kepada siswa berjalan dengan baik.
b. Pengalaman mengendalikan kelas
Penulis menyadari bahwa untuk mengajar di dalam kelas, penguasaan materi
saja tidak cukup akan tetapi hal lain yang perlu dikuasai oleh seorang pengajar
saat berdiri di depan kelas. Pertama adalah kemampuan mengontrol sikap siswa
saat di dalam kelas. Terkadang penulis kewalahan terhadap tingkah dan sikap
beberapa siswa yang kurang memperhatikan pengajarnya saat proses belajar
mengajar. Penulis harus berusaha dengan keras untuk mengendalikan mereka agar
tidak ramai dan mengikuti jalannya pelajaran. Kedua, kemampuan memanfaatkan
waktu. Terkadang, penulis terlalu cepat saat memberikan materi, sehingga sisa
waktu yang ada terbuang sia-sia. Jadi ,waktu di dalam kelas harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Pengalaman memahami karakter siswa
Setiap siswa di SMK memiliki karakter yang berbeda. Mereka memiliki
karakter tersendiri yang mempengaruhi cara penulis melakukan pendekatan yang
juga harus berbeda saat mengajar di kelas. Ada anak yang percaya diri dan
antusias terhadap pelajaran bahasa Inggris. Ada juga yang percaya diri namun
minatnya tidak terlalu tinggi terhadap pelajaran yang diberikan. Yang paling
penulis sukai dari mereka adalah sifat percaya diri dan keberanian pada
kebanyakan siswa. Jadi perbedaan karakter tersebut memberi tantangan dan
pelajaran baru bagi penulis untuk memahami dan memotivasi mereka agar lebih
baik lagi.
d. Pengalaman bersosialisasi
Melakukan kegiatan mengajar di sebuah lembaga formal tentu memberi
pelajaran penting bagi penulis tentang sosialisasi. Komunikasi di antara penulis
dengan pembina KKN, bapak/ibu guru, karyawan bahkan siswa harus dilakukan
dengan baik. Walaupun pada awalnya penulis sedikit merasa tidak percaya diri
malu, dan canggung, namun lama-lama perasaan itu mulai hilang karena penulis
harus belajar bersosialisasi dengan mereka. Hal ini dikarenakan cukup banyaknya
permasalahan yang dihadapi penulis sehingga komunikasi sangat membantu
penulis untuk memecahkannya saat melakukan kegiatan KKN.
2.3.2 Permasalahan yang dihadapi dan pemecahannya
Di bagian ini penulis akan menjelaskan permasalahan yang dihadapi penulis
dan cara penulis memecahkan masalah tersebut.
Masalah yang dihadapi selama kegiatan KKN antara lain :
a. Kegiatan mengajar di SMK merupakan pengalaman baru bagi penulis
sehingga terkadang saat menyampaikan materi timbul rasa grogi dan
nervous. Tetapi setelah beberapa hari mengajar penulis mendapatkan
teknik mengajar dari beberapa sumber salah satunya bertanya kepada
guru-guru disekolah tersebut. Hal ini berguna untuk membantu penulis
agar tidak canggung ketika mengajar di depan kelas.
b. Mengkondisikan atau menguasai kelas adalah perihal yang sangat penting
ketika mengajar .terkadang ada kelas yang mudah diatur dan ada juga yang
sangat sulit, untuk itu penulis berusaha mengatasinya dengan
menggunakan suara yang lantang untuk memperoleh perhatian dari para
siswa sehingga suasana kelas akan lebih kondusif dan materi yang
disampaikan akan dicerna dengan baik oleh siswa.
c. Pada awalnya penulis sempat mengalami permasalahan dengan waktu
pengajaran di dalam kelas. Terkadang proses pengajaran berjalan terlalu
cepat seperti saat memberikan materi sehingga banyak waktu yang
terbuang dan kehabisan ide dan materi pengajaran yang harus diberikan.
Setelah berkomunikasi dengan bapak/ibu guru, ternyata seorang pengajar
perlu kreativitas yang lebih untuk memanfaatkan waktu. Sejak saat itu
penulis berusaha memanfaatkan waktu di dalam kelas dengan baik. Di
dalam kelas penulis terkadang menggunakannya untuk tanya jawab,
memberi latihan soal, melakukan permainan, atau memberi siswa motivasi
tentang perlunya belajar Bahasa Inggris. Sehingga siswa tidak akan merasa
bosan untuk belajar di dalam kelas.
d. Bertemu dengan orang-orang yang baru kenal adalah salah satu
permasalahan bagi penulis karena terkadang timbul rasa canggung dan
masih belum percaya diri. Untuk mengatasinya penulis mencoba untuk
lebih bersosialisasi dengan warga SMKN 1 Kediri. Hal ini diperlukan
karena penulis harus bisa beradaptasi dengan kondisi di lingkungan
sekolah. Selain itu penulis harus menjaga sikap dengan membedakan
perilaku ketika berhadapan dengan murid dan guru.
e. Dalam kegiatan belajar mengajar, penulis sadar bahwa kesiapan dalam
materi pelajaran dan mental harus sangat diperhatikan, karena meskipun
kita sudah menguasai materi pelajaran namun terkadang mental belum
siap. Salah satunya adalah perasaan gugup yang akan membuat proses
belajar mengajar berjalan kurang baik. Latihan mengajar yang rutin serta
menjaga diri agar tetap tenang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut.
f. Minat dan kepercayaan diri menjadi faktor lain bagi siswa untuk belajar
bahasa asing seperti bahasa Inggris. Sebagian besar, siswa SMKN 1 Kediri
memiliki kepercayaan diri yang besar. Mungkin karena kebanyakan dari
mereka adalah siswa laki-laki, dan siswa perempuan menjadi minoritas.
Sebagian dari mereka cukup percaya diri dan tegas saat penulis melakukan
tanya jawab atau meminta mereka maju ke depan kelas walaupun sering
juga mereka melakukan kesalahan pada penggunaan Bahasa Inggrisnya.
Sayangnya, dengan kepercayaan diri yang besar tersebut, mereka juga
tekadang meremehkan pengajarnya dan membuat ulah sehingga kelas
menjadi kurang kondusif. Ada juga beberapa siswa yang pendiam, tidak
mau tahu, dan malas. Terkadang saat penulis memberikan instruksi,
mereka hanya diam atau malah berbicara sendiri dengan temannya. Ini
juga ada kaitannya dengan rendahnya minat mereka terhadap pelajaran
Bahasa Inggris.Sehingga penulis harus lebih tegas dan melakukan
pendekatan perseorangan dan memotivasi mereka dengan cara
menghampiri anak tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan, kegiatan KKN yang dilaksanakan di SMKN 1 Kediri
berjalan dengan lancar dan baik. Pelajaran yang dapat kami peroleh selama
mengajar adalah bahwa dalam menekuni profesi sebagai tenaga pengajar kita
dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan materi, baik tentang cara kita
mengkondisikan kelas atau tentang proses penyampaian materi agar mudah
dipahami siswa karena berhasilnya para siswa dalam memahami materi pelajaran
merupakan tanggung jawab pengajar. Penulis menyimpulkan bahwa minat para
siswa kelas X dan XI SMKN 1 Kediri untuk mempelajari bahasa inggris sangat
rendah dengan pertimbangan rendahnya antusias mereka ketika mengikuti
pelajaran bahasa inggris. Salah satu alasannya adalah karena mereka merupakan
siswa kejuruan yang berorientasi pada masing-masing bidang yang mereka
pelajari sehingga pelajaran bahasa inggris cenderung dianggap sebagai pelajaran
sekunder atau pelajaran yang tidak diutamakan.
Dengan adanya kegiatan KKN ini penulis memperoleh banyak pelajaran
serta pengalaman di SMKN 1 Kediri.Salah satunya adalah pengalaman mengajar
pada instansi resmi untuk pertama kalinya.Pengalaman lainnya adalah penulis
juga berhadapan langsung dengan berbagai karakteristik murid dengan daya
tangkap materi yang berbeda-beda, namun hal itu justru memotivasi penulis untuk
lebih mengasah kemampuan dalam hal mengembangkan diri dan belajar lebih
banyak metode yang digunakan saat mengajar. Dalam pelaksanaan KKN penulis
juga mendapatkan beberapa masalah. Komunikasi antara penulis dengan
bapak/ibu guru, karyawan sekolah dan siswa cukup membantu penulis untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut. Kesimpulannya adalah bahwa seorang
pengajar harus memiliki kreativitas, kesabaran, kepercayaan diri, serta
ketenangan dalam menghadapi para siswa.
3.2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan KKN ini penulis mempunyai saran-saran yang
diharapkan bisa bermanfaat bagi pihak-pihak berikut :
a. Untuk sekolah, penulis menyarankan agar kuantitas siswa dari setiap kelas
bisa dikurangi dengan tujuan diperoleh kegiatan belajar mengajar dengan
kualitas yang lebih baik dan lebih efektif. Karena dengan jumlah siswa
yang terlalu banyak dalam satu kelas maka pengajar tidak bisa
memperhatikan secara detail tiap individu perihal tersampaikannya materi
yang diberikan.
Selain itu laboratorium bahasa yang ada sebaiknya diperbaiki dan
ditingkatkan pemanfaatannya. Karena strategi pengajaran bahasa asing
dapat melibatkan kemampuan auditory dan visual siswa. Dengan fasilitas
laboratorium yang baik siswa dapat meningkatkan kemampuan listening
lebih baik.
b. Diharapkan bagi para guru pengajar agar membiasakan para siswanya
untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa inggris untuk melatih dan
memperkenalkan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari serta
membuat para siswa lebih percaya diri saat belajar bahasa inggris. Selain
itu, perlu diciptakannya ide-ide baru dalam pengajaran Bahasa Inggris.
Pengajar dapat menggunakan fasilitas LCD sekolah karena siswa juga
dapat mempelajari bahasa melalui visual mereka. Powerpoint atau filem
dapat digunakan untuk membantu mereka yang suka belajar dengan
kemampuan visualnya sehingga dapat mengurangi kebosanan para siswa
serta menambah konsentrasi dalam belajar supaya motivasi untuk belajar
bahasa Inggris akan muncul.
c. Pihak Fakultas Ilmu Budaya, sebaiknya melaksanakan kegiatan KKN di
pertengahan semester agar tidak menggangu kegiatan perkuliahan
disemester akhir yang difokuskan untuk skripsi. Selain itu, sebaiknya
kegiatan KKN ini dilaksanakan setelah mahasiswa memperoleh mata
kuliah Applied Linguistics, karena mata kuliah tersebut dapat diaplikasikan
bagi mahasiswa yang tentunya memiliki ketertarikan berbeda-beda seperti
jurnalistik, pariwisata, serta kegiatan belajar mengajar.