Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRITAHUN 2016
PERTUMBUHAN TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANGPADA BEBERAPA PAKET DOSIS PEMUPUKAN
Oleh :Ir. I Wayan Narka, MS
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI
1. Judul Penelitian : Pertumbuhan tanaman padi varietas Ciherangpada beberapa paket dosis pemupukan
2. Penelitia. Nama lengkap dan gelar : Ir. I Wayan Narka, MSb. Pangkat/Gol./NIP : Pembina Utama Muda, IV/c,
196111221986011001c. Jabatan : Lektor Kepalad. Pengalaman penelitian : Terlampir dalam CVe. Fakultas : Fakultas Pertanian Unud
3. Jumlah tim Peneliti : 1 orang
4. Lokasi Penelitian : Kebun Percobaan Fak. Pertanian Unud
1. Kerjasamaa. Nama Instansi : -b. Alamat : -
6. Jangka Waktu Penelitian : 5 bulan
7. Biaya yang diperlukan : Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah)
Denpasar, 25 Juli 2016Mengetahui : Peneliti,Dekan Fak. Pertanian Unud,
(Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS.) (Ir. I Wayan Narka, MS.)NIP. 19630515 198803 1 001 NIP : 196111221986011001
iii
PERTUMBUHAN TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANGPADA BEBERAPA PAKET DOSIS PEMUPUKAN
RINGKASAN
Penelitian rumah kaca untuk mengetahui pertumbuhan tanaman padi
varietas Ciherang pada beberapa paket dosisi pemupukan telah dilakukan di Kebun
Percobaan Fakultas Pertanian universitas Udayana Jl. Pulau Moyo Denpasar. mulai
bulan Maret sampai Mei 2016. Paket dosis pupuk yang diteliti ada 5 paket yaitu :
A= tanpa pupuk, B = 300 kg Urea/ha, C = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha,
D = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha dan E = 15 ton pupuk
kandang/ha. Perlakuan ini diulang 4 kali sehingga terdapat 20 unit perlakuan.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Parameter
pertumbuhan yang diamati adalah : tinggi tanaman padi, jumlah anakan, berat
tanaman, berat tanaman kering oven, dan berat akar kering oven.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket dosis pupuk yang diberikan
secara statistic tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun terdapat
kecenderungan pertumbuhan yang lebih baik pada paket, B, C dan D, sedangkan
pada paket E sedikit lebih baik dari pada paket A. Pemberian pupuk Urea sebesar
300 kg Urea/ha (paket B) dapat meningkatkan berat kering tanaman sebesar 75,58
% dibandingkan dengan control. Pemberian pupuk Urea sebesar 300 kg Urea/ ha
dan pupuk SP-36 sebesar 150 kg/ ha (paket C) dapat meningkatkan berat kering
tanaman sebesar 51,16 % dibandingkan dengan control. Pemberian ketiga jenis
pupuk Urea, SP-36 dan KCl (paket D) dapat meningkatkan berat kering tanaman
sebesar 44,80 % dibandingkan dengan control. Pemberian paket 15 ton/ha pupuk
organik (paket E) dapat meningkatkan berat kering tanaman 3,01 % dibandingkan
dengan kontrol.
Kunci kata : pupuk, pertumbuhan padi.
iv
THE GROWTH OF RICE ON SOME OF FERTILIZERS DOSAGE
SUMMARY
A glass house experiment about the growth of rice on some of fertilizerz
doses was carried out at experiment gardern Faculty of Agriculture Udayana
University Pulau Moyo Street in Maret until May 2016. Several of fertilizerz doses
was: A= no Fertilizer, B = 300 kg Urea/ha, C = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-
36/ha, D = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha dan E = 15 ton
manure/ha. The experiment used completely randomized block design with 4
replication. Growth parameter such as heigh of plant, number of plant and biomasa
of plant were ditected on this experiment.
Result of this experiment show that, the some of fertilizers dosage no
significantly effect on growth, but there are the trend growth better on the dosage B,
C dan D. Application dosage E a little better than application dosage A (Control).
Application of Urea fertilizer 300 kg Urea/ha (dosage B) increase dry matter of
rice 75,58 % compare with control, and application of dosage C increase dry
matter of rice 51,16 % compare with control. Application of dosage D increase dry
matter of rice 44,80 % and dosage E increase dry matter of rice 3,01 % compare
with control.
Key word : Fertilizers, growth of rice.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahaesa karena berkat
rahmatNya penyusunan laporan akhir hasil penelitian Mandiri ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium untuk
mengetahui peranan masing masing paket dosis pupuk terhadap pertumbuhan padi
varietas Ciherang. Penelitian ini merupakan penelitian mandiri dengan biaya
sendiri. Penulis pada kesempatan yang baik ini mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ketua Konsentrasi Tanah dan Lingkungan, Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana atas segala
fasilitas laboratorium yang diberikan.
2. Semua pihak ikut membantu baik berupa tenaga dan pikiran sehingga
penelitian dapat terlaksana dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangannya, untuk itu
melalui kesempatan yang baik ini penulis mohon maaf dan menerima dengan
senang hati segala kritik/saran untuk penyempurnaan laporan ini. Sebagai akhir
kata penulis mengharapkan semoga hasil penelitian mandiri ini ada manfaatnya
Denpasar, 25 Juli 2016
Peneliti,
Ir. I Wayan Narka, MS
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ……………………….. ii
RINGKASAN/SUMMARY ..…………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ………………………………. vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….. viii
I. PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….. 3
III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ……………………….. 9
IV. METODE PENELITIAN ………………………………………. 10
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………... 12
5.1 Hasil Penelitian ……………………………….…………………... 12
5.2 Pembahasan ………………………….………………………… 16
VI. KESIMPULAN ……………………………………………… .. 19
6.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 19
6.2 Saran ……………………………………………… …………….. 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… ….. 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………… ….. 21
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadapjumlah anakan ……………………………………………………..12
Gambar 2. Perkembangan jumlah anakan padi pada paketdosis pemupukan ………………………………………………….13
Gambar 3. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadaptinggi tanaman ……………………………………………………..13
Gambar 4. Grafik perkembangan tinggi tanaman padapaket dosis pemupukan …………………………………………..14
Gambar 5. Berat tanaman kering oven pada beberapa paketdosis pemupukan ………………………………………………….15
Gambar 6. Berat akar kering oven pada beberapa paketdosis pemupukan …………………………………………………...16
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengaruh pemberian paket dosis pupuk terhadap jumlah anakan,tinggi tanaman, berat tanaman kering oven danberat akar kering oven …………………………….……… 16
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sidik ragam jumlah anakan maksimum …………. 21
Lampiran 2. Sidik ragam tinggi tanaman padi ……………………. 21
Lampiran 3. Sidik ragam berat tanaman kering oven ……………. 21
Lampiran 4. Sidik ragam berat akar kering oven …………………. 22
Lampiran 5. Foto-foto percobaan tanaman padi ……………………. 22
Lampiran 6. Biodata peneliti ………..…………..………………. 23
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengujian beberapa paket dosis pupuk untuk meningkatkan hasil padi perlu
dilakukan karena kenyataan di lapangan, petani sebagian besar hanya
menggunakan pupuk Urea saja, hanya sebagian kecil memakai SP-36 dan hampir
tidak ada yang memakai KCl. Selain itu, penambahan pupuk organik seperti pupuk
kandang , pupuk hijau belum banyak dipakai oleh petani. Dengan pengujian ini
diharapkan dapat diketahui bahwa didalam memperbaiki pertumbuhan dan
meningkatkan hasil padi, bukan saja Urea yang diperlukan, tetapi pupuk lain seperti
SP-36, KCl dan pupuk organik juga diperlukan.
Pemupukan bertujuan untuk memenuhi dan memperbaiki kesuburan tanah
dengan memberikan zat-zat hara kepada tanah yang langsung maupun tidak
langsung dapat menyumbangkan unsur hara kepada tanaman. Beberapa faktor yang
menyebabkan perlunya pemupukan pada tanah pertanian adalah antara lain karena
unsur hara habis atau hilang karena diangkut dalam bentuk hasil setiap panen
seperti halnya pada tanaman padi sawah yang telah diusahakan secara intensif
dalam waktu yang cukup lama. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jarang
petani melakukan pemupukan lengkap berupa NPK, padahal pemupukan NPK
yang berimbang sangat penting dilakukan untuk mencapai produksi yang tinggi.
Pemupukan yang tidak berimbang seperti pemupukan N, atau N dan P saja yang
terus menerus akan merangsang kekhahatan unsur hara lainnya seperti kahat K, S
dan unsur hara mikro. Akibatnya produksi menjadi rendah dan akan terus merosot
sejalan dengan waktu.
Sementara itu beberapa pustaka menyebutkan bahwa P sangat stabil di
dalam tanah, sehingga pemupukan P yang terus menerus akan menyebabkan
akumulasi P dan ini berarti pemborosan yang dilakukan oleh petani. Demikian juga
penggunaan pupuk K yang berlebihan akan menyebabkan penyerapan unsur kalium
secara berlebihan (konsumsi K berlebihan) yang merupakan pemborosan. Mungkin
oleh karena alasan inilah petani jarang menggunakan pupuk NPK untuk tanaman
padi, di samping adanya sistem tebas pada waktu panen. Harga tebas padi yang
dipupuk dengan N saja harganya sama dengan yang dipupuk dengan NPK.
Sehubungan dengan kenyataan ini perlu kiranya dilakukan penelitian berupa paket
2
dosis pemupukan yang sering dilakukan oleh petani yaitu pemupukan N,
pemupukan NP dan pemupukan NPK sesuai dengan anjuran. Di samping
menggunakan pupuk an organikberupa pupuk NPK, juga perlu dicoba pupuk
organik (pupuk kandang) yang sering dikenal dengan pertanian organik, sehingga
dapat diketahui seberapa besar masing-masing paket dosis ini mampu
meningkatkan hasil padi.
1.2. Hipotesis
Sesuai dengan fungsi masing-masing pupuk N, P dan K terhadap tanaman
maka hipotesis yang diajukan adalah paket dosis pupuk NPK akan memberikan
pertumbuhan padi terbaik
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya pemupukan pada tanah
pertanian adalah antara lain karena : (a)unsur hara habis atau hilang karena diangkut
dalam bentuk hasil setiap panen, (b) mengalami pencucian sehingga letak unsur
hara menjadi jauh dari perakaran, (c) terjadi erosi tanah sehingga lapisan atas yang
subur hilang, (d) masih terikat dalam sisa tanaman, (e) proses persaingan dalam
penyerapan hara antara tanaman pokok dengan rerumputan, (f) terikat dalam tubuh
jazad renik dan (g) terjadi immobilisasi unsur hara oleh tanaman dan zat koloid
tanah (Badan Kerja sama Ilmu Tanah, 1991).
Tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi sangat tergantung dari
tersedianya unsur hara dalam tanah yang dapat diserap olek akar tanaman untuk
diangkut dan dimanfaatkan sebagai bahan baku penyusun jaringan tanaman
(Tisdale dan Nelson, 1975). Selanjutnya Hardjowigeno (1987) menyatakan bahwa
unsur hara yang dibutuhkan oleh setiap jenis tanaman akan berbeda, baik jumlah
maupun jenisnya. Demikian juga pada jenis tanaman yang sama akan dapat
berbeda pula bila tingkat produksi yang diinginkan berbeda.
2.1. Nitrogen tanah
Unsur nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman,
sebab merupakan penyusun dari semua protein dan asam nukleat (Sarief, 1985).
Nitrogen merupakan unsur hara makro yang sangat labil terhadap pencucian
sehingga kehilangan nitrogen lebih besar dari pada unsur hara lainnya. Disamping
itu nirtogen sering diikat oleh mikro organisme terutama saat dekomposisi bahan
organik sehingga menjadi tidak tersedia bagi tanaman (Badan Kerja Sama Ilmu
Tanah, 1991). Hakim dkk. (1986) menyebutkan bahwa nitrogen diserap tanaman
dalam bentuk anion nitrat (NO3-) dan kation (NH4) serta senyawa yang lebih
komplek seperti asam amino larut air dan asam nukleat. Selanjutnya dijelaskan
nitrogen mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui: meningkatkan
pertumbuhan daun dan batang, menjadikan tanaman berwarna hijau, membantu
dalam produksi biji dan meningkatkan kandungan protein buah dan biji.
Gejala-gejala tanaman kekurangan nirtogen dijelaskan oleh Nyakpa dkk.
(1988) antara lain tumbuh dengan lambat, tampak kurus dan kerdil, dan berwarna
pucat karena terhambatnya pembentukan khlorofil, sedangkan jika kelebihan
4
nitrogen maka tanaman akan berwarna gelap, skulen dan pertumbuhan vegetatif
yang hebat.
2.2. Fosfor Tanah
Fosfor biasanya disebut sebagai kunci kehidupan karena terlibat langsung
hampir pada seluruh proses kehidupan. Fosfor merupakan penyusun komponen
setiap sel hidup. Sifat penting unsur ini adalah sangat stabil di dalam tanah,
sehingga kehilangan akibat pencucian sangat kecil (Badan Kerja Sama Ilmu Tanah,
1991). Nyakpa dkk. (1988) dan Tan (1991) menjelaskan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi ketersediaan P tanah yaitu ; tipe liat, pH tanah, waktu reaksi,
temperatur, bahan organik tanah, dan penggenangan. Winaya (1983) menyebutkan
bahwa pada umumnya tanaman menyerap fosfat dalam bentuk anion-anion seperti :
H2PO4- dan HPO4
=. Bentuk yang paling banyak dan umum diserap tanaman adalah
dalam bentuk ion metafosfat (H2PO4-). Selanjutnya dijelaskan beberapa fungsi
penting fosfat antara lain adalah : penting dalam pembentukan nukleo protein,
phytin dan phosfolipida; mempercepat pertumbuhan tanaman; berperanan penting
dalam pembentukan biji; mendorong pertumbuhan akar terutama akar rambut;
mendorong pertumbuhan anakan pada tanaman serealia; menambah resistensi
terhadap hama penyakit dan sebagai pembawa energi.
Kekurangan fosfat akan menunjukkan tanda-tanda : daun menjadi hijau tua
kebiruan , batang tipis daun kecil-kecil dan pertumbuhan lateral terbatas sehingga
tanaman menjadi kerdil, daun di bawah gugur terlebih dahulu dan pembungaan
berkurang. (Badan Kerja Sama Ilmu Tanah, 1991) Selanjutnya juga ditambahkan
bahwa tanaman yang kekurangan fosfat akan menunjukkan gejala-gejala :
pertumbuhan terhambat, daun menjadi hijau tua, kadang-kadang tampak pula
pembentukan antosianin secara berlebihan, pada lembaran dan tangkai daun
tampak bagian-bagian yang mati dan akhirnya gugur.
2.3. Kalium Tanah
Kalium termasuk unsur hara makro setelah nitrogen dan Fosfor. Dalam
tanah dikenal adanya empat bentuk kalium yaitu : kalium mineral primer, kalium
terfiksasi mineral sekunder, kalium dipertukarkan dan kalium dalam larutan
(Winaya, 1983). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan kalium dalam
tanah adalah : tipe koloid tanah, suhu tanah, pembasahan dan pengeringan, pH
5
tanah, aerasi tanah, luas perakaran dan pelapukan batuan. Adapun peranan kalium
bagi tanaman adalah ; memperbaiki kesehatan tanaman, mencegah bahaya rebah
terutama pada tanaman serealia, meningkatkan berat buah dan biji, penting dalam
pengangkutan/perubahan tepung, gula, minyak dan pembentukannya, meningkatkan
daya tahan terhadap suhu dingin, sebagai katalisator dan penting dalam proses
pembentukan kuncup dan proses reproduksi. Selanjutnya kalium juga dapat
meningkatkan mutu buah-buahan dan sayur-sayuran serta menambah kandungan
lemak pada biji-bijian yang mengandung lemak (Badan Kerja Sama Ilmu Tanah,
1991)
Gejala-gejala kekurangan unsur kalium menurut Badan Kerja sama Ilmu
Tanah (1991). antara lain : pinggiran daun menjadi coklat dan kering yang
dimulai dari ujung daun , batang (jerami) menjadi lemah sehingga mudah rebah,
mutu kapas menjadi merosot, umbi menjadi kecil dan penurunan kadar sukrose
pada tanaman tebu. Jika pemupukan kalium terlalu banyak, maka tanaman akan
menyerap kalium lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang
maksimum (konsumsi berlebihan). Selanjutnya juga dijelaskan apabila tanah
kelebihan kalium, maka akan dapat menekan kelarutan ion amonium (NH4+) yang
berperanan dalam pembentukan protein. Badan Kerja Sama Ilmu Tanah (1991) juga
menambahkan bahwa kelebihan kalium juga dapat menekan serapan mangan
(Mn+2) dan magnesium (Mg+2) yang masing-masing berperanan penting dalam
trasformasi nirtogen pada tanaman.
2.4. Bahan Organik Tanah
Tisdale dan Nelson (1975) menyatakan bahwa secara umum peranan bahan
organik bagi pertumbuhan tananam adalah dalam memperbaiki kesuburan tanah
yaitu melalui : penambahan unsur hara N, P dan K, meningkatkan KTK tanah
sehingga kation-kation hara yang penting tidak mengalami pencucian dan tersedia
bagi tanaman, mengurangi fiksasi P oleh oksida Al dan Fe sehingga lebih tersedia
bagi tanaman, memperbaiki agregat tanah sehingga terbentuk struktur tanah yang
lebih baik untuk respirasi dan perkembangan akar, meningkatkan kemampuan
mengikat air sehingga ketersediaan air lebih baik dan meningkatkan aktivitas
mikrobia tanah. Selanjutnya Hardjowigeno (1987) menyatakan bahwa secara
umum setiap ton pupuk kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P2O5 dan 5 kg K2O
6
serta unsur-unsur esensial lainnya dalam jumlah relatif kecil. Khussunya kotoran
sapi yang telah membusuk mengandung N 0,29 %, P2O5 0,17 % dan K2O 0,35 %.
Sehubungan dengan ini Nyakpa dkk. (1988) menyatakan bahwa bahan organik
merupakan salah satu sumber unsur hara mikro di dalam tanah. Selain mengandung
unsur hara mikro, bahan organik juga mampu mengadsorpsi unsur hara mikro
tersebut melalui pencucian. Proses ini dijalankan oleh senyawa asam humat dan
asam fulfat melalui pembentukan senyawa logam-organik,
2 Peranan Bahan Organik
Bahan organik mempunyai peranan penting dalam memperbaiki sifat tanah
baik sifat fisik, kimia maupun biologi. Menurut Sisworo (2006) dalam Pirngadi
(2009), bahwa bahan organik merupakan sumber karbon yang merupakan sumber
makanan dan energi untuk hidup dan berkembangbiaknya berbagai jenis mikroba
dalam tanah. Mikrobia merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
dekomposisi bahan organik dalam tanah. Selain itu bahan organik juga berfungsi
dalam proses agregasi dalam pembentukan struktur tanah baik secara langsung
maupun tidak langsung. Struktur tanah yang baik akan menyebabkan aerasi tanah
menjadi ideal bagi proses sirkulasi udara dan air, daya memegang air meningkat,
sehingga pada gilirannya air tidak akan mudah hilang begitu saja sehingga dapat
tersedia dalam waktu yang relatif lama bagi tanaman. Dari segi kimia bahan
organik mampu menyediakan unsur hara yang lengkap baik unsur makro maupun
mikro walaupun jumlahnya relatif rendah, sehingga dalam prakteknya masih harus
diimbangi dengan penggunaan pupuk anorganik.
Hasil penelitian Dahlan dkk., (2008) bahwa perlakuan pupuk kandang kuda
yang dikombinasikan dengan pupuk N, P, dan K berpengaruh nyata terhadap
perubahan sifat-sifat tanah, yaitu kadar lengas, kadar C-organik, pH, dan P tersedia
tanah. Peningkatan kadar P tanah seiring dengan peningkatan kadar lengas dan pH
tanah, tetapi kadar C-organik mengalami penurunan. Kadar P-tersedia tertinggi
diperoleh pada kombinasi perlakuan aplikasi pupuk kandang 15 ton ha-1 dan pupuk
NPK 300 kg ha-1 dengan lama inkubasi 14 hari. Sedangkan menurut penelitian
Chusnul Agustina (2007), bahwa pemberian kompos dengan dosis 30 ton ha-1
berpengaruh terbaik dalam memperbaiki beberapa sifat fisik tanah, yaitu mampu
menurunkan berat isi tanah, berat jenis, dan pori drainase cepat. Selain itu juga
7
mampu meningkatkan porositas total tanah, pori drainase lambat maupun pori air
tersedia serta kemantapan agregat. Dikatakan kebutuhan bahan organik pada lahan
pasir lebih banyak dari lahan konvensional yaitu sekitar 15 –20 ton. Hasil
wawancara dengan nara sumber yang ada di lahan bahwa pemberian pupuk
kandang sebanyak 20 ton dapat menekan penggunaan NPK menjadi 200 kg/ ha.
Menurut Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006, tentang pupuk organik dan
pembenah tanah, disebutknan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian
besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau
hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang
digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah. Pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman
pertanian serta tidak mencemari lingkungan. Pupuk ini apabila digunakan dalam
jangka panjang dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya degradasi lahan,
sehingga lahan dapat digunakan secara lestari dan berkesinambungan.
Secara fisik pupuk organik mampu memperbaiki struktur tanah baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung pupuk organic dapat sebagai
bahan sementasi dalam proses agregasi tanah, terutama untuk tanah-tanah yang
tadinya tidak berstruktur seperti tanah pasiran dengan pemberian pupuk organic
dalam waktu tertentu akan terbentuk agregat-agregat yang mantap. Dengan
demikian akan meningktkan daya pegang air dan tahan terhadap erosi. Menurut
Suriadikarta dan Simanungkalit (2006), bahwa bahan/pupuk organik dapat berperan
sebagai “pengikat” butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam
pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini besar pengaruhnya pada porositas,
penyimpanan dan penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah. Peranan pupuk
organic secara tidak langsung, pengaruhnya terhadap tanah melalui aktivitas
mikroorganisme, karena dengan pemberian pupuk organic akan meningkatkan
aktivitas jasad mikro dan jasad mikro membantu proses agregasi tanah (sekaligus
fungsi pupuk organic terhadap sifat biologi tanah).
Ditinjau dari segi kimia pupuk organic merupakan sumber unsur hara yang
lengkap baik unsur mikro maupun makro, walaupun jumlahnya relatif rendah.
Pupuk organik/bahan organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti: (1)
penyediaan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co,
B, Mn, dan Fe, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Penggunaan bahan organik
8
dapat mencegah kahat unsur mikro pada tanah marginal atau tanah yang telah
diusahakan secara intensif dengan pemupukan yang kurang seimbang; (2)
meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah; dan (3) dapat membentuk
senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti Al, Fe, dan
Mn (Suriadikarta dan Simanungkalit, 2006). Secara umum dapat dikatakan bahwa
bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki
beberapa peranan kunci di tanah. Disamping itu bahan organic tanah memiliki
fungsi–fungsi yang saling berkaitan, bahan organik tanah menyediakan nutrisi
untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik,
meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah (Sutanto,
2005).
9
III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing
paket dosis pemupukan (N, NP, NPK dan pupuk organik) terhadap pertumbuhan
padi varietas ciherang. Seberapa besar masing masing paket dosis dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman padi. Di samping itu penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui paket dosis yang mana menghasilkan pertumbuhan
padi yang terbaik.
3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah pertama menambah wawasan tentang peranan
masing- masing jenis pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi.
Kedua, penelitian ini juga bermanfaat sebagai dasar pertimbangan dalam
melakukan pemupukan pada padi sawah. Data ini sangat perlu sebagai bahan acuan
bagi petani dalam melakukan pemupukan pada tanaman padi.
10
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca kebun Percobaan Pegok mulai
bulan Maret sampai Mei 2016
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : benih padi varietas
Ciherang, pupuk urea, SP-36 dan KCl , sedangkan alat yang dipakai adalah ; ember
plastik, timbangan, kantong plastik, penggaris.
3.3. Metode Penelitian
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak
lengkap dengan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah :
A = tanpa pupuk.
B = 300 kg Urea/ha
C = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha
D = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha
E = 15 ton pupuk kandang/ha
3.4. Pelaksanaan Penelitian
Tanah yang diambil dikering-udarakan, kemudian diayak dengan ayakan
lolos 2 mm. Setelah ditimbang masing-masing 10 kg kemudian dimasukkan ke
dalam ember plastik. Tanah dalam ember plastik dilumpurkan dan dibiarkan
tergenang selama 1 minggu. Selanjutnya dilakukan penanaman dengan 3 batang
padi untuk setiap ember plastik. Pemeliharaan berupa pemberian air dilakukan
selama penelitian. Pemupukan dilakukan dua kali yaitu pertama pemupukan
dengan ½ dosis Urea + SP-36 + KCl. Pemupukan yang kedua hanya ½ dosis Urea.
Pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan hasil berupa jumlah anakan
maksimum, jumlah malai, berat gabah kering panen, berat gabah kering oven dan
berat jerami kering oven.
3.5. Analisis Statistika
Data-data yang diperoleh dari pengukuran pada penelitian ini dianalisis
secara statistik sesuai dengan rancangan yang digunakan. Jika perlakuan
11
menunjukkan perbedaan yang nyata, selanjutnya akan diuji dengan uji beda nyata
terkecil.
12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Jumlah anakan tanaman padi
Berdasarkan analisis statistika dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian
beberapa paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan
(Lampiran 1). Jumlah anakan rata-rata tertinggi pada perlakuan pemberian paket
dosis pupuk ditemukan pada perlakuan D sebesar 31,0 batang, kemudian disusul
oleh perlakuan B yaitu 27,25 batang, perlakuan C sebesar 26,0 batang, perlakuan A
sebanyak 16,25 batang dan terendah pada perlakuan E yaitu 15,5 batang (Gambar
1). Antara perlakuan C, D, B, A dan E tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
(Tabel 1).
Gambar 1. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadap jumlah anakan
Berdasarkan grafik pertambahan jumlah anakan (Gambar2) terlihat bahwa
pada pengamatan pertama (14 Hari Setelah Tanam) jumlah anakan antara perlakuan
A, B, C, D dan E hampir sama, namun mulai pengamatan kedua (21 HST) sudah
mulai terlihat adanya perbedaan jumlah anakan. Selanjutnya pada pengamatan
ketiga (28HST) dan keempat (35HST) terlihat jelas adanya perbedaan jumlah
anakan yaitu : perlakuan D paling tinggi, kemudian diikuti oleh perlakuan C,
dibawahnya berturut-turut perlakuan B, perlakuan E dan terakhir perlakuan A
(control).
13
Gambar 2. Perkembangan jumlah anakan padi pada beberapa paket dosis
4.1.2. Tinggi Tanaman
Analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa
paket dosis pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 2).
Tinggi tanaman rata-rata tertinggi pada perlakuan pemberian paket dosis pupuk
ditemukan pada perlakuan D sebesar 74,78 cm, kemudian disusul oleh perlakuan C
yaitu 71,88 cm, perlakuan B sebesar 71,03 cm, perlakuan A sebesar 69,4 cm dan
terendah pada perlakuan E yaitu 65,53 cm (Gambar 3). Antara perlakuan C, D,
A, B dan E tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (Tabel 1).
Gambar 3. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadap tinggi tanaman
14
Berdasarkan grafik perkembangan tinggi tanaman pada beberapa paket dosis
(Gambar 4) terlihat bahwa pada pengamatan pertama (14 Hari Setelah Tanam)
tinggi tanaman antara perlakuan A, B, C, D dan E sudah terlihat adanya sedikit
perbedaan, dan selanjutnya pengamatan kedua (21 HST) ketiga (28HST) dan
keempat (35HST) tinggi tanaman terlihat sedikit ada perbedaan tinggi tanamam.
Tinggi tanaman pada perlakuan D berada paling tinggi, selanjutnya dibawahnya
adalah perlakuan B dan C berimpit dan dibawahnya adalah perlakuan E dan terakhir
perlakuan A
Gambar 4. Grafik perkembangan tinggi tanaman pada beberapa paket dosis
4.1.3. Berat tanaman kering oven/rumpun (gram)
Analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa
paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap berat tanaman kering
oven/rumpun (Lampiran 3). Berat tanaman kering oven/rumpun rata-rata tertinggi
pada perlakuan pemberian paket dosis pupuk ditemukan pada perlakuan B sebesar
14,89 gram, kemudian disusul oleh perlakuan C yaitu 12,82 gram, selanjutnya
perlakuan D sebesar 12,28 gram, perlakuan E sebesar 8,73 gram dan terendah pada
perlakuan A yaitu 8,48 gram (Gambar 5).
15
Gambar 5. Berat tanaman kering oven pada beberapa paket dosispemupukan
4.1.4. Berat akar kering oven / rumpun (gram)
Analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa
paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap berat akar kering oven/
rumpun (Lampiran 4). Berat akar kering oven/rumpun rata-rata tertinggi pada
perlakuan pemberian paket dosis pupuk ditemukan pada perlakuan C sebesar 16,17
gram, kemudian disusul oleh perlakuan D yaitu 13,89 gram, perlakuan B sebesar
12,24 gram, perlakuan E sebesar 10,50 gram dan terendah pada perlakuan A yaitu
6,25 gram (Gambar 6). Antara perlakuan C, D, B A dan E, tidak menunjukkan
menunjukkan perbedaan yang nyata. (Tabel 1).
16
Gambar 6. Berat kering akar pada beberapa paket dosis pemupukan
Tabel 1. Pengaruh pemberian paket dosis pupuk terhadap jumlah anakan, tinggitanaman, berat tanaman kering oven dan berat akar kering oven
Perlakuan/parameter A B C D E
Jumlah anakanmaksimum (batang)
16,25 a 27,25 a 26,00 a 31,00 a 15,50 a
Tinggi tanaman (cm) 69,40 a 71,03 a 71,88 a 74,78 a 65,53 a
Berat tanamankeringoven / rumpun (gram)
8,48 a 14,89 a 12,82 a 12,28 a 8,73 a
Berat akar keringoven/rumpun (gram)
6,25 a 12,24 a 16,17 a 13,89 a 10,50 a
Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yangsama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata
4.2. Pembahasan
Jumlah anakan maksimum menunjukkan peningkatan setelah diberikan
perlakuan paket B (300 kg Urea/ha) dibandingkan dengan yang tanpa pupuk.
Peningkatan ini disebabkan oleh pemberian pupuk Urea yang secara langsung dapat
meningkatkan kandungan nitrogen tanah. Kandungan nitrogen tanah yang lebih
tinggi akan membantu pertumbuhan vegetatif seperti jumlah anakan dan daun
menjadi lebih hijau. Hal ini sesuai pendapat Sarief (1985). Bahwa unsur nitrogen
merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, sebab merupakan
17
penyusun dari semua protein dan asam nukleat. Sementara itu Badan Kerjasama
Ilmu Tanah (1991) menyebutkan bahwa nitrogen diserap tanaman dalam bentuk
anion nitrat (NO3-) dan kation (NH4) serta senyawa yang lebih komplek seperti
asam amino larut air dan asam nukleat. Selanjutnya dijelaskan nitrogen
mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui: meningkatkan pertumbuhan daun
dan batang, menjadikan tanaman berwarna hijau, membantu dalam produksi biji
dan meningkatkan kandungan protein buah dan biji.
Perlakuan paket C (300 kg urea + 150 kg SP-36) juga menunjukkan
peningkatan dibandingkan dengan sebesar 51,16 % Peningkatan ini disebabkan
oleh pemberian pupuk nitrogen dan pupuk SP-36 yang menyebabkan tanaman lebih
mudah menyerap nitrogen dan fosfor dari dalam tanah. Pupuk SP-36 yang
diberikan dapat meningkatkan ketersediaan fosfat tanah yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan oleh tanaman seperti yang dikemukakan Dahlan dkk., (2008 ) bahwa
pada umumnya tanaman menyerap fosfat dalam bentuk anion-anion seperti :
H2PO4- dan HPO4
=. Bentuk yang paling banyak dan umum diserap tanaman adalah
dalam bentuk ion metafosfat (H2PO4-). Selanjutnya dijelaskan beberapa fungsi
penting fosfat antara lain adalah : penting dalam pembentukan nukleo protein,
phytin dan phosfolipida; mempercepat pertumbuhan tanaman; berperanan penting
dalam pembentukan biji; mendorong pertumbuhan akar terutama akar rambut;
mendorong pertumbuhan anakan pada tanaman serealia; menambah resistensi
terhadap hama penyakit dan sebagai pembawa energi.
Perlakuan paket D ((300 kg urea /ha+ 150 kg SP-36/ha + 75 KCl/ha)
memberikan jumlah anakan maksimum tertinggi dibandingkan dengak perlakuan
lainnya . Hal ini disebabkan karena unsur yang ditambahkan paling lengkap yaitu
unsure N. P dan K.
Perlakuan paket E (15 ton bahan organik/ha) menghasilkan jumlah anakan
maksimum sedikit lebih tinggi dari perlakuan A, namun lebih rendah jika
dibandingkan dengan perlakuan pupuk an organik (paket B, C D). Hal ini
disebabkan kerana pupuk organik kandungan unsur haranya jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan pupuk an organik Sehubungan dengan ini Hardjowigeno
(1987) menyatakan bahwa secara umum setiap ton pupuk kandang mengandung 5
kg N, 3 kg P2O5 dan 5 kg K2O serta unsur-unsur esensial lainnya dalam jumlah
relatif kecil. Khususnya kotoran sapi yang telah membusuk mengandung unsur N
18
sebesar 0,29 %, P2O5 sebanyak 0,17 % dan K2O sebanyak 0,35 %. Rendahnya
unsur hara yang dikandung oleh bahan organik tidak mampu menyamai kandungan
unsur hara pupuk an organik sehingga respon tanaman tidak secepat dan sebaik
pupuk an organik. Jika dibandingkan dengan dengan perlakuan A yang tidak
diberikan unsur hara, perlakuan paket E masih menunjukkan peningkatan jumlah
anakan maksimum. Hal ini disebabakan karena fungsi bahan organik dapat
meningkatkan kesuburan tanah melalui penambahan unsur yang berasal dari
dekomposisi bahan organik. Sehubungan dengan ini Tisdale dan Nelson (1975)
menyatakan bahwa secara umum peranan bahan organik bagi pertumbuhan
tananam adalah dalam memperbaiki kesuburan tanah yaitu melalui : penambahan
unsur hara N, P dan K, meningkatkan KTK tanah sehingga kation-kation hara yang
penting tidak mengalami pencucian dan tersedia bagi tanaman, mengurangi fiksasi
P oleh oksida Al dan Fe sehingga lebih tersedia bagi tanaman, memperbaiki agregat
tanah sehingga terbentuk struktur tanah yang lebih baik untuk respirasi dan
perkembangan akar, meningkatkan kemampuan mengikat air sehingga ketersediaan
air lebih baik dan meningkatkan aktivitas mikrobia tanah.
Meningkatnya jumlah anakan pada perlakuan pemberian pupuk an organik
(paket B, C, dan D) disebabkan karena meningkatnya ketersediaan unsur hara
sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif seperti jumlah anakan yang
selanjutnya tercermin pada berat kering tanaman. Berat tanaman kering oven
sebagai indikator dari pertumbuhan tanaman padi menunjukkan peningkatan yang
tidak nyata tetapi terlihat adanya kecenderungan peningkatan dengan adanya
pemberian pupuk an organic yaitu paket B, paket C dan paket D (foto Lampiran 5)
Hasil ini sesuai dengan jumlah anakan yang menunjukkan peningkatan dengan
adanya pemberian pupuk an organik. Hal disebabkan karena dengan adanya pupuk
Urea, SP-36 dan KCl menyebabkan unsur hara lebih tersedia sehingga
pertumbuhan menjadi lebih baik
19
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Pemberian beberapa paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap
pertumbuhan padi varietas Ciherang, namun terdapat kecenderungan
pertumbuhan yang lebih baik paerlakuan B, C dan D.
2. Pemberian pupuk Urea sebesar 300 kg Urea/ha (paket B) dapat
meningkatkan berat kering tanaman sebesar 75,58 % dibandingkan dengan
kontrol
3. Pemberian pupuk Urea sebesar 300 kg Urea/ ha dan pupuk SP-36 sebesar
150 kg/ ha (paket C) dapat meningkatkan berat kering tanaman sebesar
51,16 % dibandingkan dengan control
4. Pemberian ketiga jenis pupuk Urea, SP-36 dan KCl (paket D) dapat
meningkatkan berat kering tanaman sebesar 44,80 % dibandingkan dengan
kontrol,
5. Pemberian paket 15 ton/ha pupuk organik (paket E) dapat meningkatkan
berat kering tanaman 3,01 % dibandingkan dengan kontrol.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu hasil yang paling tinggi didapatkan
pada pemberian pupuk Urea (paket B), sedangkan pada paket Urea, SP-36 (paket
C) dan (paket D) berat tanaman lebih rendah dibandingkan dengan paket pupuk
Urea dan SP-36 (paket C) dan juga paket D, sehingga dapat disarankan pemberian
pupuk Urea saja sudah cukup untuk mendapat pertumbuhan yang optimal.
Mengingat bahwa penelitian ini baru periode pertumbuhan vegetative saja perlu
dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat hasil padi ciherang. Karena bisa saja
hasil yang tertinggi ditemukan pada paket D atau paket C.
20
DAFTAR PUSTAKA
Badan Kerja sama Ilmu Tanah (1991). Kesuburan Tanah. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
Buringh, P. 1993. Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika danSubtropika. Diterjemahkan oleh: Tejoyuwono Notohadiprawiro FakultasPertanian Universitas Gadjah Mada. Gadjah mada University Press. 164 h.
Chusnul Agustina (2007). Pengaruh Pemberian Kompos Terhadap beberapa SifatFisik Entisol serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L). Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas Brawidjaya. Malang.
Darmawijaya, M.I. 1990. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada Dasar Teori bagi PenelitiTanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. University Press. Yogyakarta.441 h.
Dahlan, M., Mulyati dan Ni Wayan Dwiani Dulur. 2008. Studi Aplikasi PupukOrganik dan Anorganik terhadap Perubahan Beberapa Sifat Tanah Entisol.Agroteksos Vol. 18 No. 1-3, Desember 2008.
Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, A. M. Diha, GoBan Hong, H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. UniversitasLampung. Lampung.
Hardjowigeno. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Presindo, Jakarta.
Nyakpa, M.Y., A.M. Lubis, M.A. Pulung, A.G. Amrah, A. Munawar, Go BanHong, H.H. Bailey. 1988. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit UniversitasLampung
Pirngadi, K. 2009. Peran Bahan Organik dalam Peningkatan Produksi PadiBerkelanjutan Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan.Pengembangan Inovasi Pertanian 2(1), 2009: 48-64.
Santoso. 1993. Sifat Dan Ciri Tanah-Tanah Muda (Regosol, Alluvial Dan Litosol).Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Sarief, S. 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana Bandung
Tan, K.H. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah. Terjemahan D. H. Goenadi. GadjahMada University Press. Yogyakarta.
Tisdale, S.L. and W.L. Nelson. 1975. Soil Fertility and Fertilizers. The Mac.Millan Co. New York.
21
Lampiran 1. Sidik ragam jumlah anakan maksimum
SK DB JK KT F hitF tabel
5 % 1 %
Perlakuan 4 770.7000 192.6750 2.77 ns 5,96 14.54
Acak 15 1042.5000 69.5000
Total 19 1813.2000
Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
Lampiran 2. Sidik ragam tinggi tanaman padi
SK DB JK KT F hitF tabel
5 % 1 %
Perlakuan 4 105.7020 26.4255 0.44 ns 5,96 14.54
Acak 15 910.1500 60.6767
Total 19 1015.8520
Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
Lampiran 3. Sidik ragam berat tanaman kering oven
SK DB JK KT F hitF tabel
5 % 1 %
Perlakuan 4 122.2512 30.5628 2.44 ns 5,96 14.54
Acak 15 187.8021 12.5201
Total 19 310.0532
Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
22
Lampiran 4. Sidik ragam berat akar kering oven
SK DB JK KT F hitF tabel
5 % 1 %
Perlakuan 4 224.5614 56.1403 1.04 ns 5,96 14.54
Acak 15 810.4451 54.0297
Total 19 1035.0064
Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
Lampiran 5. Foto-foto percobaan tanaman padi
Kenampakan tanaman padi
Akar tanaman padi. Dari kanan ke kiri :Perlakuan A, B. C, D dan E
23
Lampiran 6. Biodata peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap : Ir. I Wayan Narka, M.S L2 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala3 Jabatan Struktural : -4 Pangkat, Gol. : Pembina Utama Muda, IV/c5 NIP : 19611122 198601 1 0016 NIDN : 00221161067 Tempat dan tanggal lahir : Tabanan, 22 November 19618 Alamat rumah : Canggu Permai DI/1, Tibubeneng, Kuta Utara,
Badung.9 Nomor Telepon/HP : 0815571805710 Alamat Kantor : Jl.PB. Sudirman Denpasar11 Nomor Telepon/Faks : 0361 22245012 Alamat e-mail : [email protected] Lulusan yang telah
dihasilkan: S-1 = 10 orang
14 Mata Kuliah yg diampu : 1. Pengelolaan Tanah dan air2. Fisika Tanah3. Dasar-Dasar Ilmu Tanah4. Agrohidrologi
B. Riwayat pendidikan
Program S-1 S-2Nama Perguruan Tinggi Univ. Udayana Univ. Gadjah MadaBidang Ilmu Ilmu Tanah Ilmu TanahTahun Masuk 1980 1991Tahun Lulus 1985 1993JudulSkripsi/Thesis/Disertasi
Pengaruh Dosis Fosfordan Bahan Organikterhadap Pertumbuhan danHasil Padi Varietas PB 56
Pengaruh pemberianlimbah Jamur Merangdan tanah grumusolterhadap Sifat FisikTanah Regosol danPertumbuhan Jagung
NamaPembimbing/Promotor
Prof. Ir. Putu DjapaWinaya, M.Sc.Prof. Dr. Ir. I NyomanMerit, M.Agr.
Dr. Ir. SupraptoSukodarmodjo.Ir. Sri HastutiSuparnowo, M.Sc.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul PenelitianPendanaan
Sumber Jml ( Rp)1 2010 Tim Peneliti Pengamatan Pengkajian Tanaman DIPA 25,000,000
24
kayu Putih Pilot proyek di Grokgak,Buleleng(Pemeliharaan lanjutan)
DISHUTBALI
2 2011 Tim Peneliti Pengamatan Pengkajian Tanamankayu Putih Pilot proyek (Pemeliharaan lanjutan)
DIPADISHUTBALI
25,000,000
3 2012 Tim Peneliti Pengamatan Pengkajian Tanamankayu Putih Pilot proyek (Pemeliharaan lanjutan)
DIPADISHUTBALI
25,000,000
4 2012 Penelitian Pemantapan Kawasan Hutan PropinsiBali
BPKH 200,000,000
5 2015 Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk PeningkatanProduktivitas Lahan Terdegradasi pada DASUnda Kabupaten Karangasem, Bali
PNBPUNUD
40.000.000
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber Jml (Rp)
1 2009 Pemberian Kombinasi pupuk Organik dan anorganik pada tanaman padi sawah di subakTibubiyu, Kerambitan, Tabanan
PNBP Unud 4,000,000
4 2010 Program Ipteks Bagi Klompok Tani WanaLestari di Wilayah Hutan Produksi SumberKlampok Buleleng
IBM Unud 45,000,000
6 2012 IbM Kelompok Tani Tegal Sari danSangyang Sari di Hutan ProduksiSumberklampok, Buleleng
IbM Unud 45,000,000
7 2014 Pelatihan Pembuatan MOL di SubakTibubiyu, Kerambitan, Tabanan
PNBP UNUD 7.500.000
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal1 Increasing the quality and yield of grape with drip
irrigation and mineral plus fertilizerVol 1 No. 1 :65-77
Agrotrop
2 Kadar Bahan Organik tanah sawah dan tegalan diBali serta hubungannya dengan tekstur tanah
Vol.2 No. 2 :101 - 107
Agrotrop
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Tertemuan/Seminardalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
25
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit1 Buku Ajar Pengelolaan
tanah dan Air2008 100 -
2 Buku Ajar Fisika tanah 2010 122 -
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No Judul /Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID1
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnyadalam 5 Tahun Terakhir
No Judul /Thema/Jenis RekayasaLainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan ResponMasyarakat
1
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan TahunSatyalancana Karya Satya 20tahun
Presiden Republik Indonesia 2007
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyatadijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakansebagaimana mestinya
Denpasar, 14 Maret 2016Yang bersangkutan,
Ir. I Wayan Narka, M.SNIP. 19611122 198601 1 001