33
i LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016 PERTUMBUHAN TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANG PADA BEBERAPA PAKET DOSIS PEMUPUKAN Oleh : Ir. I Wayan Narka, MS PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016

LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

i

LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRITAHUN 2016

PERTUMBUHAN TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANGPADA BEBERAPA PAKET DOSIS PEMUPUKAN

Oleh :Ir. I Wayan Narka, MS

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA

2016

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

ii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI

1. Judul Penelitian : Pertumbuhan tanaman padi varietas Ciherangpada beberapa paket dosis pemupukan

2. Penelitia. Nama lengkap dan gelar : Ir. I Wayan Narka, MSb. Pangkat/Gol./NIP : Pembina Utama Muda, IV/c,

196111221986011001c. Jabatan : Lektor Kepalad. Pengalaman penelitian : Terlampir dalam CVe. Fakultas : Fakultas Pertanian Unud

3. Jumlah tim Peneliti : 1 orang

4. Lokasi Penelitian : Kebun Percobaan Fak. Pertanian Unud

1. Kerjasamaa. Nama Instansi : -b. Alamat : -

6. Jangka Waktu Penelitian : 5 bulan

7. Biaya yang diperlukan : Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah)

Denpasar, 25 Juli 2016Mengetahui : Peneliti,Dekan Fak. Pertanian Unud,

(Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS.) (Ir. I Wayan Narka, MS.)NIP. 19630515 198803 1 001 NIP : 196111221986011001

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

iii

PERTUMBUHAN TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANGPADA BEBERAPA PAKET DOSIS PEMUPUKAN

RINGKASAN

Penelitian rumah kaca untuk mengetahui pertumbuhan tanaman padi

varietas Ciherang pada beberapa paket dosisi pemupukan telah dilakukan di Kebun

Percobaan Fakultas Pertanian universitas Udayana Jl. Pulau Moyo Denpasar. mulai

bulan Maret sampai Mei 2016. Paket dosis pupuk yang diteliti ada 5 paket yaitu :

A= tanpa pupuk, B = 300 kg Urea/ha, C = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha,

D = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha dan E = 15 ton pupuk

kandang/ha. Perlakuan ini diulang 4 kali sehingga terdapat 20 unit perlakuan.

Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Parameter

pertumbuhan yang diamati adalah : tinggi tanaman padi, jumlah anakan, berat

tanaman, berat tanaman kering oven, dan berat akar kering oven.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket dosis pupuk yang diberikan

secara statistic tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun terdapat

kecenderungan pertumbuhan yang lebih baik pada paket, B, C dan D, sedangkan

pada paket E sedikit lebih baik dari pada paket A. Pemberian pupuk Urea sebesar

300 kg Urea/ha (paket B) dapat meningkatkan berat kering tanaman sebesar 75,58

% dibandingkan dengan control. Pemberian pupuk Urea sebesar 300 kg Urea/ ha

dan pupuk SP-36 sebesar 150 kg/ ha (paket C) dapat meningkatkan berat kering

tanaman sebesar 51,16 % dibandingkan dengan control. Pemberian ketiga jenis

pupuk Urea, SP-36 dan KCl (paket D) dapat meningkatkan berat kering tanaman

sebesar 44,80 % dibandingkan dengan control. Pemberian paket 15 ton/ha pupuk

organik (paket E) dapat meningkatkan berat kering tanaman 3,01 % dibandingkan

dengan kontrol.

Kunci kata : pupuk, pertumbuhan padi.

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

iv

THE GROWTH OF RICE ON SOME OF FERTILIZERS DOSAGE

SUMMARY

A glass house experiment about the growth of rice on some of fertilizerz

doses was carried out at experiment gardern Faculty of Agriculture Udayana

University Pulau Moyo Street in Maret until May 2016. Several of fertilizerz doses

was: A= no Fertilizer, B = 300 kg Urea/ha, C = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-

36/ha, D = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha dan E = 15 ton

manure/ha. The experiment used completely randomized block design with 4

replication. Growth parameter such as heigh of plant, number of plant and biomasa

of plant were ditected on this experiment.

Result of this experiment show that, the some of fertilizers dosage no

significantly effect on growth, but there are the trend growth better on the dosage B,

C dan D. Application dosage E a little better than application dosage A (Control).

Application of Urea fertilizer 300 kg Urea/ha (dosage B) increase dry matter of

rice 75,58 % compare with control, and application of dosage C increase dry

matter of rice 51,16 % compare with control. Application of dosage D increase dry

matter of rice 44,80 % and dosage E increase dry matter of rice 3,01 % compare

with control.

Key word : Fertilizers, growth of rice.

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahaesa karena berkat

rahmatNya penyusunan laporan akhir hasil penelitian Mandiri ini dapat kami

selesaikan dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium untuk

mengetahui peranan masing masing paket dosis pupuk terhadap pertumbuhan padi

varietas Ciherang. Penelitian ini merupakan penelitian mandiri dengan biaya

sendiri. Penulis pada kesempatan yang baik ini mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ketua Konsentrasi Tanah dan Lingkungan, Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana atas segala

fasilitas laboratorium yang diberikan.

2. Semua pihak ikut membantu baik berupa tenaga dan pikiran sehingga

penelitian dapat terlaksana dengan baik.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangannya, untuk itu

melalui kesempatan yang baik ini penulis mohon maaf dan menerima dengan

senang hati segala kritik/saran untuk penyempurnaan laporan ini. Sebagai akhir

kata penulis mengharapkan semoga hasil penelitian mandiri ini ada manfaatnya

Denpasar, 25 Juli 2016

Peneliti,

Ir. I Wayan Narka, MS

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ……………………….. ii

RINGKASAN/SUMMARY ..…………………………………….. iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. v

DAFTAR ISI ……………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ………………………………. vii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….. viii

I. PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….. 3

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ……………………….. 9

IV. METODE PENELITIAN ………………………………………. 10

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………... 12

5.1 Hasil Penelitian ……………………………….…………………... 12

5.2 Pembahasan ………………………….………………………… 16

VI. KESIMPULAN ……………………………………………… .. 19

6.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 19

6.2 Saran ……………………………………………… …………….. 19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… ….. 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………… ….. 21

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadapjumlah anakan ……………………………………………………..12

Gambar 2. Perkembangan jumlah anakan padi pada paketdosis pemupukan ………………………………………………….13

Gambar 3. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadaptinggi tanaman ……………………………………………………..13

Gambar 4. Grafik perkembangan tinggi tanaman padapaket dosis pemupukan …………………………………………..14

Gambar 5. Berat tanaman kering oven pada beberapa paketdosis pemupukan ………………………………………………….15

Gambar 6. Berat akar kering oven pada beberapa paketdosis pemupukan …………………………………………………...16

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengaruh pemberian paket dosis pupuk terhadap jumlah anakan,tinggi tanaman, berat tanaman kering oven danberat akar kering oven …………………………….……… 16

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sidik ragam jumlah anakan maksimum …………. 21

Lampiran 2. Sidik ragam tinggi tanaman padi ……………………. 21

Lampiran 3. Sidik ragam berat tanaman kering oven ……………. 21

Lampiran 4. Sidik ragam berat akar kering oven …………………. 22

Lampiran 5. Foto-foto percobaan tanaman padi ……………………. 22

Lampiran 6. Biodata peneliti ………..…………..………………. 23

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengujian beberapa paket dosis pupuk untuk meningkatkan hasil padi perlu

dilakukan karena kenyataan di lapangan, petani sebagian besar hanya

menggunakan pupuk Urea saja, hanya sebagian kecil memakai SP-36 dan hampir

tidak ada yang memakai KCl. Selain itu, penambahan pupuk organik seperti pupuk

kandang , pupuk hijau belum banyak dipakai oleh petani. Dengan pengujian ini

diharapkan dapat diketahui bahwa didalam memperbaiki pertumbuhan dan

meningkatkan hasil padi, bukan saja Urea yang diperlukan, tetapi pupuk lain seperti

SP-36, KCl dan pupuk organik juga diperlukan.

Pemupukan bertujuan untuk memenuhi dan memperbaiki kesuburan tanah

dengan memberikan zat-zat hara kepada tanah yang langsung maupun tidak

langsung dapat menyumbangkan unsur hara kepada tanaman. Beberapa faktor yang

menyebabkan perlunya pemupukan pada tanah pertanian adalah antara lain karena

unsur hara habis atau hilang karena diangkut dalam bentuk hasil setiap panen

seperti halnya pada tanaman padi sawah yang telah diusahakan secara intensif

dalam waktu yang cukup lama. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jarang

petani melakukan pemupukan lengkap berupa NPK, padahal pemupukan NPK

yang berimbang sangat penting dilakukan untuk mencapai produksi yang tinggi.

Pemupukan yang tidak berimbang seperti pemupukan N, atau N dan P saja yang

terus menerus akan merangsang kekhahatan unsur hara lainnya seperti kahat K, S

dan unsur hara mikro. Akibatnya produksi menjadi rendah dan akan terus merosot

sejalan dengan waktu.

Sementara itu beberapa pustaka menyebutkan bahwa P sangat stabil di

dalam tanah, sehingga pemupukan P yang terus menerus akan menyebabkan

akumulasi P dan ini berarti pemborosan yang dilakukan oleh petani. Demikian juga

penggunaan pupuk K yang berlebihan akan menyebabkan penyerapan unsur kalium

secara berlebihan (konsumsi K berlebihan) yang merupakan pemborosan. Mungkin

oleh karena alasan inilah petani jarang menggunakan pupuk NPK untuk tanaman

padi, di samping adanya sistem tebas pada waktu panen. Harga tebas padi yang

dipupuk dengan N saja harganya sama dengan yang dipupuk dengan NPK.

Sehubungan dengan kenyataan ini perlu kiranya dilakukan penelitian berupa paket

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

2

dosis pemupukan yang sering dilakukan oleh petani yaitu pemupukan N,

pemupukan NP dan pemupukan NPK sesuai dengan anjuran. Di samping

menggunakan pupuk an organikberupa pupuk NPK, juga perlu dicoba pupuk

organik (pupuk kandang) yang sering dikenal dengan pertanian organik, sehingga

dapat diketahui seberapa besar masing-masing paket dosis ini mampu

meningkatkan hasil padi.

1.2. Hipotesis

Sesuai dengan fungsi masing-masing pupuk N, P dan K terhadap tanaman

maka hipotesis yang diajukan adalah paket dosis pupuk NPK akan memberikan

pertumbuhan padi terbaik

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya pemupukan pada tanah

pertanian adalah antara lain karena : (a)unsur hara habis atau hilang karena diangkut

dalam bentuk hasil setiap panen, (b) mengalami pencucian sehingga letak unsur

hara menjadi jauh dari perakaran, (c) terjadi erosi tanah sehingga lapisan atas yang

subur hilang, (d) masih terikat dalam sisa tanaman, (e) proses persaingan dalam

penyerapan hara antara tanaman pokok dengan rerumputan, (f) terikat dalam tubuh

jazad renik dan (g) terjadi immobilisasi unsur hara oleh tanaman dan zat koloid

tanah (Badan Kerja sama Ilmu Tanah, 1991).

Tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi sangat tergantung dari

tersedianya unsur hara dalam tanah yang dapat diserap olek akar tanaman untuk

diangkut dan dimanfaatkan sebagai bahan baku penyusun jaringan tanaman

(Tisdale dan Nelson, 1975). Selanjutnya Hardjowigeno (1987) menyatakan bahwa

unsur hara yang dibutuhkan oleh setiap jenis tanaman akan berbeda, baik jumlah

maupun jenisnya. Demikian juga pada jenis tanaman yang sama akan dapat

berbeda pula bila tingkat produksi yang diinginkan berbeda.

2.1. Nitrogen tanah

Unsur nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman,

sebab merupakan penyusun dari semua protein dan asam nukleat (Sarief, 1985).

Nitrogen merupakan unsur hara makro yang sangat labil terhadap pencucian

sehingga kehilangan nitrogen lebih besar dari pada unsur hara lainnya. Disamping

itu nirtogen sering diikat oleh mikro organisme terutama saat dekomposisi bahan

organik sehingga menjadi tidak tersedia bagi tanaman (Badan Kerja Sama Ilmu

Tanah, 1991). Hakim dkk. (1986) menyebutkan bahwa nitrogen diserap tanaman

dalam bentuk anion nitrat (NO3-) dan kation (NH4) serta senyawa yang lebih

komplek seperti asam amino larut air dan asam nukleat. Selanjutnya dijelaskan

nitrogen mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui: meningkatkan

pertumbuhan daun dan batang, menjadikan tanaman berwarna hijau, membantu

dalam produksi biji dan meningkatkan kandungan protein buah dan biji.

Gejala-gejala tanaman kekurangan nirtogen dijelaskan oleh Nyakpa dkk.

(1988) antara lain tumbuh dengan lambat, tampak kurus dan kerdil, dan berwarna

pucat karena terhambatnya pembentukan khlorofil, sedangkan jika kelebihan

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

4

nitrogen maka tanaman akan berwarna gelap, skulen dan pertumbuhan vegetatif

yang hebat.

2.2. Fosfor Tanah

Fosfor biasanya disebut sebagai kunci kehidupan karena terlibat langsung

hampir pada seluruh proses kehidupan. Fosfor merupakan penyusun komponen

setiap sel hidup. Sifat penting unsur ini adalah sangat stabil di dalam tanah,

sehingga kehilangan akibat pencucian sangat kecil (Badan Kerja Sama Ilmu Tanah,

1991). Nyakpa dkk. (1988) dan Tan (1991) menjelaskan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi ketersediaan P tanah yaitu ; tipe liat, pH tanah, waktu reaksi,

temperatur, bahan organik tanah, dan penggenangan. Winaya (1983) menyebutkan

bahwa pada umumnya tanaman menyerap fosfat dalam bentuk anion-anion seperti :

H2PO4- dan HPO4

=. Bentuk yang paling banyak dan umum diserap tanaman adalah

dalam bentuk ion metafosfat (H2PO4-). Selanjutnya dijelaskan beberapa fungsi

penting fosfat antara lain adalah : penting dalam pembentukan nukleo protein,

phytin dan phosfolipida; mempercepat pertumbuhan tanaman; berperanan penting

dalam pembentukan biji; mendorong pertumbuhan akar terutama akar rambut;

mendorong pertumbuhan anakan pada tanaman serealia; menambah resistensi

terhadap hama penyakit dan sebagai pembawa energi.

Kekurangan fosfat akan menunjukkan tanda-tanda : daun menjadi hijau tua

kebiruan , batang tipis daun kecil-kecil dan pertumbuhan lateral terbatas sehingga

tanaman menjadi kerdil, daun di bawah gugur terlebih dahulu dan pembungaan

berkurang. (Badan Kerja Sama Ilmu Tanah, 1991) Selanjutnya juga ditambahkan

bahwa tanaman yang kekurangan fosfat akan menunjukkan gejala-gejala :

pertumbuhan terhambat, daun menjadi hijau tua, kadang-kadang tampak pula

pembentukan antosianin secara berlebihan, pada lembaran dan tangkai daun

tampak bagian-bagian yang mati dan akhirnya gugur.

2.3. Kalium Tanah

Kalium termasuk unsur hara makro setelah nitrogen dan Fosfor. Dalam

tanah dikenal adanya empat bentuk kalium yaitu : kalium mineral primer, kalium

terfiksasi mineral sekunder, kalium dipertukarkan dan kalium dalam larutan

(Winaya, 1983). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan kalium dalam

tanah adalah : tipe koloid tanah, suhu tanah, pembasahan dan pengeringan, pH

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

5

tanah, aerasi tanah, luas perakaran dan pelapukan batuan. Adapun peranan kalium

bagi tanaman adalah ; memperbaiki kesehatan tanaman, mencegah bahaya rebah

terutama pada tanaman serealia, meningkatkan berat buah dan biji, penting dalam

pengangkutan/perubahan tepung, gula, minyak dan pembentukannya, meningkatkan

daya tahan terhadap suhu dingin, sebagai katalisator dan penting dalam proses

pembentukan kuncup dan proses reproduksi. Selanjutnya kalium juga dapat

meningkatkan mutu buah-buahan dan sayur-sayuran serta menambah kandungan

lemak pada biji-bijian yang mengandung lemak (Badan Kerja Sama Ilmu Tanah,

1991)

Gejala-gejala kekurangan unsur kalium menurut Badan Kerja sama Ilmu

Tanah (1991). antara lain : pinggiran daun menjadi coklat dan kering yang

dimulai dari ujung daun , batang (jerami) menjadi lemah sehingga mudah rebah,

mutu kapas menjadi merosot, umbi menjadi kecil dan penurunan kadar sukrose

pada tanaman tebu. Jika pemupukan kalium terlalu banyak, maka tanaman akan

menyerap kalium lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang

maksimum (konsumsi berlebihan). Selanjutnya juga dijelaskan apabila tanah

kelebihan kalium, maka akan dapat menekan kelarutan ion amonium (NH4+) yang

berperanan dalam pembentukan protein. Badan Kerja Sama Ilmu Tanah (1991) juga

menambahkan bahwa kelebihan kalium juga dapat menekan serapan mangan

(Mn+2) dan magnesium (Mg+2) yang masing-masing berperanan penting dalam

trasformasi nirtogen pada tanaman.

2.4. Bahan Organik Tanah

Tisdale dan Nelson (1975) menyatakan bahwa secara umum peranan bahan

organik bagi pertumbuhan tananam adalah dalam memperbaiki kesuburan tanah

yaitu melalui : penambahan unsur hara N, P dan K, meningkatkan KTK tanah

sehingga kation-kation hara yang penting tidak mengalami pencucian dan tersedia

bagi tanaman, mengurangi fiksasi P oleh oksida Al dan Fe sehingga lebih tersedia

bagi tanaman, memperbaiki agregat tanah sehingga terbentuk struktur tanah yang

lebih baik untuk respirasi dan perkembangan akar, meningkatkan kemampuan

mengikat air sehingga ketersediaan air lebih baik dan meningkatkan aktivitas

mikrobia tanah. Selanjutnya Hardjowigeno (1987) menyatakan bahwa secara

umum setiap ton pupuk kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P2O5 dan 5 kg K2O

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

6

serta unsur-unsur esensial lainnya dalam jumlah relatif kecil. Khussunya kotoran

sapi yang telah membusuk mengandung N 0,29 %, P2O5 0,17 % dan K2O 0,35 %.

Sehubungan dengan ini Nyakpa dkk. (1988) menyatakan bahwa bahan organik

merupakan salah satu sumber unsur hara mikro di dalam tanah. Selain mengandung

unsur hara mikro, bahan organik juga mampu mengadsorpsi unsur hara mikro

tersebut melalui pencucian. Proses ini dijalankan oleh senyawa asam humat dan

asam fulfat melalui pembentukan senyawa logam-organik,

2 Peranan Bahan Organik

Bahan organik mempunyai peranan penting dalam memperbaiki sifat tanah

baik sifat fisik, kimia maupun biologi. Menurut Sisworo (2006) dalam Pirngadi

(2009), bahwa bahan organik merupakan sumber karbon yang merupakan sumber

makanan dan energi untuk hidup dan berkembangbiaknya berbagai jenis mikroba

dalam tanah. Mikrobia merupakan faktor yang sangat penting dalam proses

dekomposisi bahan organik dalam tanah. Selain itu bahan organik juga berfungsi

dalam proses agregasi dalam pembentukan struktur tanah baik secara langsung

maupun tidak langsung. Struktur tanah yang baik akan menyebabkan aerasi tanah

menjadi ideal bagi proses sirkulasi udara dan air, daya memegang air meningkat,

sehingga pada gilirannya air tidak akan mudah hilang begitu saja sehingga dapat

tersedia dalam waktu yang relatif lama bagi tanaman. Dari segi kimia bahan

organik mampu menyediakan unsur hara yang lengkap baik unsur makro maupun

mikro walaupun jumlahnya relatif rendah, sehingga dalam prakteknya masih harus

diimbangi dengan penggunaan pupuk anorganik.

Hasil penelitian Dahlan dkk., (2008) bahwa perlakuan pupuk kandang kuda

yang dikombinasikan dengan pupuk N, P, dan K berpengaruh nyata terhadap

perubahan sifat-sifat tanah, yaitu kadar lengas, kadar C-organik, pH, dan P tersedia

tanah. Peningkatan kadar P tanah seiring dengan peningkatan kadar lengas dan pH

tanah, tetapi kadar C-organik mengalami penurunan. Kadar P-tersedia tertinggi

diperoleh pada kombinasi perlakuan aplikasi pupuk kandang 15 ton ha-1 dan pupuk

NPK 300 kg ha-1 dengan lama inkubasi 14 hari. Sedangkan menurut penelitian

Chusnul Agustina (2007), bahwa pemberian kompos dengan dosis 30 ton ha-1

berpengaruh terbaik dalam memperbaiki beberapa sifat fisik tanah, yaitu mampu

menurunkan berat isi tanah, berat jenis, dan pori drainase cepat. Selain itu juga

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

7

mampu meningkatkan porositas total tanah, pori drainase lambat maupun pori air

tersedia serta kemantapan agregat. Dikatakan kebutuhan bahan organik pada lahan

pasir lebih banyak dari lahan konvensional yaitu sekitar 15 –20 ton. Hasil

wawancara dengan nara sumber yang ada di lahan bahwa pemberian pupuk

kandang sebanyak 20 ton dapat menekan penggunaan NPK menjadi 200 kg/ ha.

Menurut Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006, tentang pupuk organik dan

pembenah tanah, disebutknan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian

besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau

hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang

digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan

biologi tanah. Pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman

pertanian serta tidak mencemari lingkungan. Pupuk ini apabila digunakan dalam

jangka panjang dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya degradasi lahan,

sehingga lahan dapat digunakan secara lestari dan berkesinambungan.

Secara fisik pupuk organik mampu memperbaiki struktur tanah baik secara

langsung maupun tidak langsung. Secara langsung pupuk organic dapat sebagai

bahan sementasi dalam proses agregasi tanah, terutama untuk tanah-tanah yang

tadinya tidak berstruktur seperti tanah pasiran dengan pemberian pupuk organic

dalam waktu tertentu akan terbentuk agregat-agregat yang mantap. Dengan

demikian akan meningktkan daya pegang air dan tahan terhadap erosi. Menurut

Suriadikarta dan Simanungkalit (2006), bahwa bahan/pupuk organik dapat berperan

sebagai “pengikat” butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam

pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini besar pengaruhnya pada porositas,

penyimpanan dan penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah. Peranan pupuk

organic secara tidak langsung, pengaruhnya terhadap tanah melalui aktivitas

mikroorganisme, karena dengan pemberian pupuk organic akan meningkatkan

aktivitas jasad mikro dan jasad mikro membantu proses agregasi tanah (sekaligus

fungsi pupuk organic terhadap sifat biologi tanah).

Ditinjau dari segi kimia pupuk organic merupakan sumber unsur hara yang

lengkap baik unsur mikro maupun makro, walaupun jumlahnya relatif rendah.

Pupuk organik/bahan organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti: (1)

penyediaan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co,

B, Mn, dan Fe, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Penggunaan bahan organik

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

8

dapat mencegah kahat unsur mikro pada tanah marginal atau tanah yang telah

diusahakan secara intensif dengan pemupukan yang kurang seimbang; (2)

meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah; dan (3) dapat membentuk

senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti Al, Fe, dan

Mn (Suriadikarta dan Simanungkalit, 2006). Secara umum dapat dikatakan bahwa

bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki

beberapa peranan kunci di tanah. Disamping itu bahan organic tanah memiliki

fungsi–fungsi yang saling berkaitan, bahan organik tanah menyediakan nutrisi

untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik,

meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah (Sutanto,

2005).

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

9

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing

paket dosis pemupukan (N, NP, NPK dan pupuk organik) terhadap pertumbuhan

padi varietas ciherang. Seberapa besar masing masing paket dosis dapat

meningkatkan pertumbuhan tanaman padi. Di samping itu penelitian ini juga

bertujuan untuk mengetahui paket dosis yang mana menghasilkan pertumbuhan

padi yang terbaik.

3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah pertama menambah wawasan tentang peranan

masing- masing jenis pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi.

Kedua, penelitian ini juga bermanfaat sebagai dasar pertimbangan dalam

melakukan pemupukan pada padi sawah. Data ini sangat perlu sebagai bahan acuan

bagi petani dalam melakukan pemupukan pada tanaman padi.

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

10

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah kaca kebun Percobaan Pegok mulai

bulan Maret sampai Mei 2016

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : benih padi varietas

Ciherang, pupuk urea, SP-36 dan KCl , sedangkan alat yang dipakai adalah ; ember

plastik, timbangan, kantong plastik, penggaris.

3.3. Metode Penelitian

Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak

lengkap dengan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah :

A = tanpa pupuk.

B = 300 kg Urea/ha

C = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha

D = 300 kg Urea/ha + 150 kg SP-36/ha + 75 kg KCl/ha

E = 15 ton pupuk kandang/ha

3.4. Pelaksanaan Penelitian

Tanah yang diambil dikering-udarakan, kemudian diayak dengan ayakan

lolos 2 mm. Setelah ditimbang masing-masing 10 kg kemudian dimasukkan ke

dalam ember plastik. Tanah dalam ember plastik dilumpurkan dan dibiarkan

tergenang selama 1 minggu. Selanjutnya dilakukan penanaman dengan 3 batang

padi untuk setiap ember plastik. Pemeliharaan berupa pemberian air dilakukan

selama penelitian. Pemupukan dilakukan dua kali yaitu pertama pemupukan

dengan ½ dosis Urea + SP-36 + KCl. Pemupukan yang kedua hanya ½ dosis Urea.

Pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan hasil berupa jumlah anakan

maksimum, jumlah malai, berat gabah kering panen, berat gabah kering oven dan

berat jerami kering oven.

3.5. Analisis Statistika

Data-data yang diperoleh dari pengukuran pada penelitian ini dianalisis

secara statistik sesuai dengan rancangan yang digunakan. Jika perlakuan

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

11

menunjukkan perbedaan yang nyata, selanjutnya akan diuji dengan uji beda nyata

terkecil.

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Jumlah anakan tanaman padi

Berdasarkan analisis statistika dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian

beberapa paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan

(Lampiran 1). Jumlah anakan rata-rata tertinggi pada perlakuan pemberian paket

dosis pupuk ditemukan pada perlakuan D sebesar 31,0 batang, kemudian disusul

oleh perlakuan B yaitu 27,25 batang, perlakuan C sebesar 26,0 batang, perlakuan A

sebanyak 16,25 batang dan terendah pada perlakuan E yaitu 15,5 batang (Gambar

1). Antara perlakuan C, D, B, A dan E tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.

(Tabel 1).

Gambar 1. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadap jumlah anakan

Berdasarkan grafik pertambahan jumlah anakan (Gambar2) terlihat bahwa

pada pengamatan pertama (14 Hari Setelah Tanam) jumlah anakan antara perlakuan

A, B, C, D dan E hampir sama, namun mulai pengamatan kedua (21 HST) sudah

mulai terlihat adanya perbedaan jumlah anakan. Selanjutnya pada pengamatan

ketiga (28HST) dan keempat (35HST) terlihat jelas adanya perbedaan jumlah

anakan yaitu : perlakuan D paling tinggi, kemudian diikuti oleh perlakuan C,

dibawahnya berturut-turut perlakuan B, perlakuan E dan terakhir perlakuan A

(control).

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

13

Gambar 2. Perkembangan jumlah anakan padi pada beberapa paket dosis

4.1.2. Tinggi Tanaman

Analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa

paket dosis pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 2).

Tinggi tanaman rata-rata tertinggi pada perlakuan pemberian paket dosis pupuk

ditemukan pada perlakuan D sebesar 74,78 cm, kemudian disusul oleh perlakuan C

yaitu 71,88 cm, perlakuan B sebesar 71,03 cm, perlakuan A sebesar 69,4 cm dan

terendah pada perlakuan E yaitu 65,53 cm (Gambar 3). Antara perlakuan C, D,

A, B dan E tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (Tabel 1).

Gambar 3. Pengaruh perlakuan paket dosis pupuk terhadap tinggi tanaman

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

14

Berdasarkan grafik perkembangan tinggi tanaman pada beberapa paket dosis

(Gambar 4) terlihat bahwa pada pengamatan pertama (14 Hari Setelah Tanam)

tinggi tanaman antara perlakuan A, B, C, D dan E sudah terlihat adanya sedikit

perbedaan, dan selanjutnya pengamatan kedua (21 HST) ketiga (28HST) dan

keempat (35HST) tinggi tanaman terlihat sedikit ada perbedaan tinggi tanamam.

Tinggi tanaman pada perlakuan D berada paling tinggi, selanjutnya dibawahnya

adalah perlakuan B dan C berimpit dan dibawahnya adalah perlakuan E dan terakhir

perlakuan A

Gambar 4. Grafik perkembangan tinggi tanaman pada beberapa paket dosis

4.1.3. Berat tanaman kering oven/rumpun (gram)

Analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa

paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap berat tanaman kering

oven/rumpun (Lampiran 3). Berat tanaman kering oven/rumpun rata-rata tertinggi

pada perlakuan pemberian paket dosis pupuk ditemukan pada perlakuan B sebesar

14,89 gram, kemudian disusul oleh perlakuan C yaitu 12,82 gram, selanjutnya

perlakuan D sebesar 12,28 gram, perlakuan E sebesar 8,73 gram dan terendah pada

perlakuan A yaitu 8,48 gram (Gambar 5).

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

15

Gambar 5. Berat tanaman kering oven pada beberapa paket dosispemupukan

4.1.4. Berat akar kering oven / rumpun (gram)

Analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan pemberian beberapa

paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap berat akar kering oven/

rumpun (Lampiran 4). Berat akar kering oven/rumpun rata-rata tertinggi pada

perlakuan pemberian paket dosis pupuk ditemukan pada perlakuan C sebesar 16,17

gram, kemudian disusul oleh perlakuan D yaitu 13,89 gram, perlakuan B sebesar

12,24 gram, perlakuan E sebesar 10,50 gram dan terendah pada perlakuan A yaitu

6,25 gram (Gambar 6). Antara perlakuan C, D, B A dan E, tidak menunjukkan

menunjukkan perbedaan yang nyata. (Tabel 1).

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

16

Gambar 6. Berat kering akar pada beberapa paket dosis pemupukan

Tabel 1. Pengaruh pemberian paket dosis pupuk terhadap jumlah anakan, tinggitanaman, berat tanaman kering oven dan berat akar kering oven

Perlakuan/parameter A B C D E

Jumlah anakanmaksimum (batang)

16,25 a 27,25 a 26,00 a 31,00 a 15,50 a

Tinggi tanaman (cm) 69,40 a 71,03 a 71,88 a 74,78 a 65,53 a

Berat tanamankeringoven / rumpun (gram)

8,48 a 14,89 a 12,82 a 12,28 a 8,73 a

Berat akar keringoven/rumpun (gram)

6,25 a 12,24 a 16,17 a 13,89 a 10,50 a

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yangsama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata

4.2. Pembahasan

Jumlah anakan maksimum menunjukkan peningkatan setelah diberikan

perlakuan paket B (300 kg Urea/ha) dibandingkan dengan yang tanpa pupuk.

Peningkatan ini disebabkan oleh pemberian pupuk Urea yang secara langsung dapat

meningkatkan kandungan nitrogen tanah. Kandungan nitrogen tanah yang lebih

tinggi akan membantu pertumbuhan vegetatif seperti jumlah anakan dan daun

menjadi lebih hijau. Hal ini sesuai pendapat Sarief (1985). Bahwa unsur nitrogen

merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, sebab merupakan

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

17

penyusun dari semua protein dan asam nukleat. Sementara itu Badan Kerjasama

Ilmu Tanah (1991) menyebutkan bahwa nitrogen diserap tanaman dalam bentuk

anion nitrat (NO3-) dan kation (NH4) serta senyawa yang lebih komplek seperti

asam amino larut air dan asam nukleat. Selanjutnya dijelaskan nitrogen

mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui: meningkatkan pertumbuhan daun

dan batang, menjadikan tanaman berwarna hijau, membantu dalam produksi biji

dan meningkatkan kandungan protein buah dan biji.

Perlakuan paket C (300 kg urea + 150 kg SP-36) juga menunjukkan

peningkatan dibandingkan dengan sebesar 51,16 % Peningkatan ini disebabkan

oleh pemberian pupuk nitrogen dan pupuk SP-36 yang menyebabkan tanaman lebih

mudah menyerap nitrogen dan fosfor dari dalam tanah. Pupuk SP-36 yang

diberikan dapat meningkatkan ketersediaan fosfat tanah yang selanjutnya dapat

dimanfaatkan oleh tanaman seperti yang dikemukakan Dahlan dkk., (2008 ) bahwa

pada umumnya tanaman menyerap fosfat dalam bentuk anion-anion seperti :

H2PO4- dan HPO4

=. Bentuk yang paling banyak dan umum diserap tanaman adalah

dalam bentuk ion metafosfat (H2PO4-). Selanjutnya dijelaskan beberapa fungsi

penting fosfat antara lain adalah : penting dalam pembentukan nukleo protein,

phytin dan phosfolipida; mempercepat pertumbuhan tanaman; berperanan penting

dalam pembentukan biji; mendorong pertumbuhan akar terutama akar rambut;

mendorong pertumbuhan anakan pada tanaman serealia; menambah resistensi

terhadap hama penyakit dan sebagai pembawa energi.

Perlakuan paket D ((300 kg urea /ha+ 150 kg SP-36/ha + 75 KCl/ha)

memberikan jumlah anakan maksimum tertinggi dibandingkan dengak perlakuan

lainnya . Hal ini disebabkan karena unsur yang ditambahkan paling lengkap yaitu

unsure N. P dan K.

Perlakuan paket E (15 ton bahan organik/ha) menghasilkan jumlah anakan

maksimum sedikit lebih tinggi dari perlakuan A, namun lebih rendah jika

dibandingkan dengan perlakuan pupuk an organik (paket B, C D). Hal ini

disebabkan kerana pupuk organik kandungan unsur haranya jauh lebih rendah jika

dibandingkan dengan pupuk an organik Sehubungan dengan ini Hardjowigeno

(1987) menyatakan bahwa secara umum setiap ton pupuk kandang mengandung 5

kg N, 3 kg P2O5 dan 5 kg K2O serta unsur-unsur esensial lainnya dalam jumlah

relatif kecil. Khususnya kotoran sapi yang telah membusuk mengandung unsur N

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

18

sebesar 0,29 %, P2O5 sebanyak 0,17 % dan K2O sebanyak 0,35 %. Rendahnya

unsur hara yang dikandung oleh bahan organik tidak mampu menyamai kandungan

unsur hara pupuk an organik sehingga respon tanaman tidak secepat dan sebaik

pupuk an organik. Jika dibandingkan dengan dengan perlakuan A yang tidak

diberikan unsur hara, perlakuan paket E masih menunjukkan peningkatan jumlah

anakan maksimum. Hal ini disebabakan karena fungsi bahan organik dapat

meningkatkan kesuburan tanah melalui penambahan unsur yang berasal dari

dekomposisi bahan organik. Sehubungan dengan ini Tisdale dan Nelson (1975)

menyatakan bahwa secara umum peranan bahan organik bagi pertumbuhan

tananam adalah dalam memperbaiki kesuburan tanah yaitu melalui : penambahan

unsur hara N, P dan K, meningkatkan KTK tanah sehingga kation-kation hara yang

penting tidak mengalami pencucian dan tersedia bagi tanaman, mengurangi fiksasi

P oleh oksida Al dan Fe sehingga lebih tersedia bagi tanaman, memperbaiki agregat

tanah sehingga terbentuk struktur tanah yang lebih baik untuk respirasi dan

perkembangan akar, meningkatkan kemampuan mengikat air sehingga ketersediaan

air lebih baik dan meningkatkan aktivitas mikrobia tanah.

Meningkatnya jumlah anakan pada perlakuan pemberian pupuk an organik

(paket B, C, dan D) disebabkan karena meningkatnya ketersediaan unsur hara

sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif seperti jumlah anakan yang

selanjutnya tercermin pada berat kering tanaman. Berat tanaman kering oven

sebagai indikator dari pertumbuhan tanaman padi menunjukkan peningkatan yang

tidak nyata tetapi terlihat adanya kecenderungan peningkatan dengan adanya

pemberian pupuk an organic yaitu paket B, paket C dan paket D (foto Lampiran 5)

Hasil ini sesuai dengan jumlah anakan yang menunjukkan peningkatan dengan

adanya pemberian pupuk an organik. Hal disebabkan karena dengan adanya pupuk

Urea, SP-36 dan KCl menyebabkan unsur hara lebih tersedia sehingga

pertumbuhan menjadi lebih baik

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

19

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Pemberian beberapa paket dosis pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap

pertumbuhan padi varietas Ciherang, namun terdapat kecenderungan

pertumbuhan yang lebih baik paerlakuan B, C dan D.

2. Pemberian pupuk Urea sebesar 300 kg Urea/ha (paket B) dapat

meningkatkan berat kering tanaman sebesar 75,58 % dibandingkan dengan

kontrol

3. Pemberian pupuk Urea sebesar 300 kg Urea/ ha dan pupuk SP-36 sebesar

150 kg/ ha (paket C) dapat meningkatkan berat kering tanaman sebesar

51,16 % dibandingkan dengan control

4. Pemberian ketiga jenis pupuk Urea, SP-36 dan KCl (paket D) dapat

meningkatkan berat kering tanaman sebesar 44,80 % dibandingkan dengan

kontrol,

5. Pemberian paket 15 ton/ha pupuk organik (paket E) dapat meningkatkan

berat kering tanaman 3,01 % dibandingkan dengan kontrol.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu hasil yang paling tinggi didapatkan

pada pemberian pupuk Urea (paket B), sedangkan pada paket Urea, SP-36 (paket

C) dan (paket D) berat tanaman lebih rendah dibandingkan dengan paket pupuk

Urea dan SP-36 (paket C) dan juga paket D, sehingga dapat disarankan pemberian

pupuk Urea saja sudah cukup untuk mendapat pertumbuhan yang optimal.

Mengingat bahwa penelitian ini baru periode pertumbuhan vegetative saja perlu

dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat hasil padi ciherang. Karena bisa saja

hasil yang tertinggi ditemukan pada paket D atau paket C.

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

20

DAFTAR PUSTAKA

Badan Kerja sama Ilmu Tanah (1991). Kesuburan Tanah. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.

Buringh, P. 1993. Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika danSubtropika. Diterjemahkan oleh: Tejoyuwono Notohadiprawiro FakultasPertanian Universitas Gadjah Mada. Gadjah mada University Press. 164 h.

Chusnul Agustina (2007). Pengaruh Pemberian Kompos Terhadap beberapa SifatFisik Entisol serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L). Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas Brawidjaya. Malang.

Darmawijaya, M.I. 1990. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada Dasar Teori bagi PenelitiTanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. University Press. Yogyakarta.441 h.

Dahlan, M., Mulyati dan Ni Wayan Dwiani Dulur. 2008. Studi Aplikasi PupukOrganik dan Anorganik terhadap Perubahan Beberapa Sifat Tanah Entisol.Agroteksos Vol. 18 No. 1-3, Desember 2008.

Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, A. M. Diha, GoBan Hong, H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. UniversitasLampung. Lampung.

Hardjowigeno. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Presindo, Jakarta.

Nyakpa, M.Y., A.M. Lubis, M.A. Pulung, A.G. Amrah, A. Munawar, Go BanHong, H.H. Bailey. 1988. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit UniversitasLampung

Pirngadi, K. 2009. Peran Bahan Organik dalam Peningkatan Produksi PadiBerkelanjutan Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan.Pengembangan Inovasi Pertanian 2(1), 2009: 48-64.

Santoso. 1993. Sifat Dan Ciri Tanah-Tanah Muda (Regosol, Alluvial Dan Litosol).Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Sarief, S. 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana Bandung

Tan, K.H. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah. Terjemahan D. H. Goenadi. GadjahMada University Press. Yogyakarta.

Tisdale, S.L. and W.L. Nelson. 1975. Soil Fertility and Fertilizers. The Mac.Millan Co. New York.

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

21

Lampiran 1. Sidik ragam jumlah anakan maksimum

SK DB JK KT F hitF tabel

5 % 1 %

Perlakuan 4 770.7000 192.6750 2.77 ns 5,96 14.54

Acak 15 1042.5000 69.5000

Total 19 1813.2000

Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)

Lampiran 2. Sidik ragam tinggi tanaman padi

SK DB JK KT F hitF tabel

5 % 1 %

Perlakuan 4 105.7020 26.4255 0.44 ns 5,96 14.54

Acak 15 910.1500 60.6767

Total 19 1015.8520

Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)

Lampiran 3. Sidik ragam berat tanaman kering oven

SK DB JK KT F hitF tabel

5 % 1 %

Perlakuan 4 122.2512 30.5628 2.44 ns 5,96 14.54

Acak 15 187.8021 12.5201

Total 19 310.0532

Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

22

Lampiran 4. Sidik ragam berat akar kering oven

SK DB JK KT F hitF tabel

5 % 1 %

Perlakuan 4 224.5614 56.1403 1.04 ns 5,96 14.54

Acak 15 810.4451 54.0297

Total 19 1035.0064

Keterangan : ns = tidak berpengaruh nyata (P>0,05)

Lampiran 5. Foto-foto percobaan tanaman padi

Kenampakan tanaman padi

Akar tanaman padi. Dari kanan ke kiri :Perlakuan A, B. C, D dan E

Page 31: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

23

Lampiran 6. Biodata peneliti

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap : Ir. I Wayan Narka, M.S L2 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala3 Jabatan Struktural : -4 Pangkat, Gol. : Pembina Utama Muda, IV/c5 NIP : 19611122 198601 1 0016 NIDN : 00221161067 Tempat dan tanggal lahir : Tabanan, 22 November 19618 Alamat rumah : Canggu Permai DI/1, Tibubeneng, Kuta Utara,

Badung.9 Nomor Telepon/HP : 0815571805710 Alamat Kantor : Jl.PB. Sudirman Denpasar11 Nomor Telepon/Faks : 0361 22245012 Alamat e-mail : [email protected] Lulusan yang telah

dihasilkan: S-1 = 10 orang

14 Mata Kuliah yg diampu : 1. Pengelolaan Tanah dan air2. Fisika Tanah3. Dasar-Dasar Ilmu Tanah4. Agrohidrologi

B. Riwayat pendidikan

Program S-1 S-2Nama Perguruan Tinggi Univ. Udayana Univ. Gadjah MadaBidang Ilmu Ilmu Tanah Ilmu TanahTahun Masuk 1980 1991Tahun Lulus 1985 1993JudulSkripsi/Thesis/Disertasi

Pengaruh Dosis Fosfordan Bahan Organikterhadap Pertumbuhan danHasil Padi Varietas PB 56

Pengaruh pemberianlimbah Jamur Merangdan tanah grumusolterhadap Sifat FisikTanah Regosol danPertumbuhan Jagung

NamaPembimbing/Promotor

Prof. Ir. Putu DjapaWinaya, M.Sc.Prof. Dr. Ir. I NyomanMerit, M.Agr.

Dr. Ir. SupraptoSukodarmodjo.Ir. Sri HastutiSuparnowo, M.Sc.

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul PenelitianPendanaan

Sumber Jml ( Rp)1 2010 Tim Peneliti Pengamatan Pengkajian Tanaman DIPA 25,000,000

Page 32: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

24

kayu Putih Pilot proyek di Grokgak,Buleleng(Pemeliharaan lanjutan)

DISHUTBALI

2 2011 Tim Peneliti Pengamatan Pengkajian Tanamankayu Putih Pilot proyek (Pemeliharaan lanjutan)

DIPADISHUTBALI

25,000,000

3 2012 Tim Peneliti Pengamatan Pengkajian Tanamankayu Putih Pilot proyek (Pemeliharaan lanjutan)

DIPADISHUTBALI

25,000,000

4 2012 Penelitian Pemantapan Kawasan Hutan PropinsiBali

BPKH 200,000,000

5 2015 Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk PeningkatanProduktivitas Lahan Terdegradasi pada DASUnda Kabupaten Karangasem, Bali

PNBPUNUD

40.000.000

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian PendanaanSumber Jml (Rp)

1 2009 Pemberian Kombinasi pupuk Organik dan anorganik pada tanaman padi sawah di subakTibubiyu, Kerambitan, Tabanan

PNBP Unud 4,000,000

4 2010 Program Ipteks Bagi Klompok Tani WanaLestari di Wilayah Hutan Produksi SumberKlampok Buleleng

IBM Unud 45,000,000

6 2012 IbM Kelompok Tani Tegal Sari danSangyang Sari di Hutan ProduksiSumberklampok, Buleleng

IbM Unud 45,000,000

7 2014 Pelatihan Pembuatan MOL di SubakTibubiyu, Kerambitan, Tabanan

PNBP UNUD 7.500.000

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal1 Increasing the quality and yield of grape with drip

irrigation and mineral plus fertilizerVol 1 No. 1 :65-77

Agrotrop

2 Kadar Bahan Organik tanah sawah dan tegalan diBali serta hubungannya dengan tekstur tanah

Vol.2 No. 2 :101 - 107

Agrotrop

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Tertemuan/Seminardalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

Page 33: LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI TAHUN 2016

25

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit1 Buku Ajar Pengelolaan

tanah dan Air2008 100 -

2 Buku Ajar Fisika tanah 2010 122 -

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No Judul /Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnyadalam 5 Tahun Terakhir

No Judul /Thema/Jenis RekayasaLainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan ResponMasyarakat

1

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan TahunSatyalancana Karya Satya 20tahun

Presiden Republik Indonesia 2007

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyatadijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakansebagaimana mestinya

Denpasar, 14 Maret 2016Yang bersangkutan,

Ir. I Wayan Narka, M.SNIP. 19611122 198601 1 001