Laporan Biokima Sistem Urogenital

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biokimia

Citation preview

KATA PENGANTARAlhamdullilah, tiada kata yang pantas kami ungkapkan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami.Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, shalawat dan salam hanya untuk paling mulianya para nabi dan para rasul; Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabat, dan umatNya semua.Pada semester 4 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan kesehatan Universitas Muhammadiyah, kami mendapatkan mata kuliah Sistem Urogenital. Pada Praktikum Biokimia pada sistem ini kami diberikan Percobaan Urin diharapkan dari percobaan ini kami dapat memahami bahwa hasil pemeriksaan urin dapat membantu membuat diagnosa atau mengikuti perjalanan penyakit ataupun gangguan metabolisme dan gangguan organ-organ atau faktor-faktor yang berhubungan dengan metabolisme tersebut.Semoga Laporan yang kami buat dapat memenuhi tugas Sistem Kedokteran Tropis bagi kami mahasiswa/i Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas materi dan bimbingan selama Praktikum berlangsung kepada : dr. Kartono Ichwani, SpBK . Serta kami ucapkan terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Neri yang membantu kami mempersiapkan alat dan bahan saat praktikum dilaksanakan serta kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan support. Saya mohon maaf kiranya apabila dalam Laporan ini masih banyak kesalahan serta kekurangan dapat kiranya dr. Kartono memberi kami masukan dan arahan.Akhirnya shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabatnyaAkhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para mehasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Jakarta, May 2011

Rina Mardiana Penulis

PENDAHULUANUrinalisis ialah suatu analisis untuk mendapatkan keterangan mengenai ada tidaknya kelainan hasil pemeriksaan laboratorium urin seorang penderita yang dapat dipakai untuk menunjang diagnosis suatu penyakit.Urin merupakan suatu larutan kompleks yang terdiri dari air ( 96 %) dan bahan-bahan organic dan anorganik ( 4 %) yang dikeluarkan oleh ginjal, berasal dari pembuangan hasil metabolism tubuh dan makanan. Kandungan bahan organic yang penting antara lain urea, asam urat, kreatinin dan bahan anorganik yang penting antara lain NaCl, Sulfat, fosfat, ammonia.Thomas Addis (1948), mengemukakan pendapatnya bahwa pemeriksaan urin merupakan suatu bagian yang sangat penting dari pemeriksaan fisik seorang enderita. Dari hasil pemeriksaan urin dapat diperkirakan kemungkinan adanya kelainan baik yang mengenai ginjal saluran kemih sendiri maupn di luar ginjal saluran kemih, sebagai berikut : kelainan di dalam ginjal-saluran kemih antara lain Peradangan : ditemukan sel darah putih dalam jumlah melebihi batas nilai rujukan Perdarahan : ditemukan sel darah merah dalam jumlah melebihi batas nilai rujukan (gross ataupun mikroskopik). Batu dapat menyebabkan iritasi sehingga menimbulkan keadaan hematuria mikroskopik (dengan ataupun tanpa disertai penemuan Kristal), dapat pula menimbulkan inflamasi / infeksi sehingga menimbulkan keadaan leukosituria / piuria. Keganasan juga dapat menimbulkan hematuria. Penyakit ginjal dapat pula ditandai dengan penemuan-penemuan seperti proteinuria persisten, silinderuria patologis, berat jenis urin puasa yang selalu rendah.

Kelainan sistemik / di luar ginjal-saluran kemih antara lain: Diabetes Mellitus : glukosuria, volume urin bertambah dengan berat jenis tinggi, benda keton positif Diabetes Insipidus : colume urin bertambah dengan berat jenis urin rendah Penyakit Perdarahan : hematuria atau hemoglobinnuria Kehamilan : proteinuria, reaksi reduksi positif, hormone human chorionic gonadotropin (HCG) positif. Payah Jantung : proteinuria, volume urin berkurang pada fase udem dan bertambah pada pengeluaran cairan udem. Hepatitis : bilirubinuria urobilinogenuria / urobilinuria. Multipel Myeloma : protein Bence Jones positif. Panas / febris : proteinuria hematuria mikroskopik.Pada Sistem Urogenital ini pada Praktikum Biokimia kami mendapatkan Percobaan Urin. Seperti kita ketahui Urine mengandung hasil proses metabolisme dalam tubuh, baik fisiologik maupun patologik. Karena itu pemeriksaan urine berguna untuk membantu membuat diagnosa ataupun mengikuti perjalanan penyakit atau gangguan metabolisme dan gangguan organ-organ atau factor-faktor yang berhubungan dengan metabolisme tersebut. Berhubungan dengan hal itu, kadang-kadang perlu menetapkan jumlah suatu zat dalam urin, dan untuk itu dilakukan pemeriksaan Urin 24 jam.Pemakaian zat pengawet untuk urin yang akan diperiksa secara kimia atau mikroskopik penting, karena pada keadaan normal akan terjadi perubahan-perubahan pada urin tersebut oleh kerja bakteri, yang mempengaruhi nilai pemeriksaan. Sebagai contoh Urea akan berubah menjadi Amonium Karbonat, Gula akan dipecah menjadi CO2 dan H2O yang menyebabkan Urine menjadi keruh dan terjadi pemecahan zat-zat yang membentuk sedimen.Untuk menghindari perubahan-perubahan ini dipakai zat-zat pengawet tidak atau sedikit pengaruhnya terhadap zat-zat dalam urin, misalnya Toluen atau Formaldehida.

PERCOBAAN I: CARA PENGUMPULAN URINUrin hari pertama dibuang pada waktu yang telah ditentukan (misal jam 6 pagi). Semua urin mulai waktu itu sampai dengan waktu yang sama pada hari berikutnya dikumpulkan. Seluruh urin harus disimpan dalam keadaan dingin dengan Toluen sebagai pengawetPERCOBAAN II: SIFAT-SIFAT URINTUJUAN: Untuk mengetahui Berat Jenis Urin terhadap suhuALAT DAN BAHAN: Urin 24 jam OP dan Mahasiswa Kertas Lakmus Indikator Universal (Tidak tersedia saat Praktikum) Tabung Urinometer Hidrometer Tabung Reaksi PipetCARA KERJA: Isilah sebuat tabung Urinometer dengan urin dan letakan Hidrometer didalamnya Hidrometer tidak boleh menyentuh dinding tabung Catatlah suhu urine tersebut Tiap-tiap urinometer telah ditera pada suhu tertentu Bila suhu urin tidak sama dengan suhu tera, koreksi: Tambahkan 0.001 pada angka yang dinyatakan Urinometer bagi tiap-tiap penambahan suhu 3C diatas suhu tera, aau dikurangi 0.001 untuk setiap perbedaan 3C dibawah suhu teraHASILOPMahasiswa

Volume5ml100ml

WarnaKuning agak pekatKuning Jernih

BauTidak berbauTidak berbau

KejernihanAgak keruhJernih

Reaksi LakmusMerahpH < 7 - AsamMerahpH < 7 - Asam

Reaksi terhadap Lakmus: Saat kertas Lakmuk dimasukkan ke dalam Urin, kertas Lakmus berubah warna menjadi Merah menunjukan bahwa pH < 7 bahwa Urin bersifat Asam Interprestasi Kertas Lakmus:Urin + Kertas Lamus Biru BJ > 7 Sifat BasaUrin = Kertas Lakmus Merah BJ < 7 Sifat AsamUrin Normal Bersifat Asam Hasil Metabolisme tubuh kita Berat Jenis:Berat Jenis Terbaca: 1,004 Suhu Ruangan: 29 C Suhu pada Hidrometer ter-Tera: 20CBerat Jenis Sesunguhnya = 1,004 + (29-20) = 1,004 + 9/3000 (3 X 1000) = 1,004 + 0,003 = 1,007

Urin OPUrin Mahasiswa

PERCOBAAN III JUMLAH ZAT PADAT TOTALTUJUAN:Pada Urin terdapat 50% Zat Padat Total adalah Urea METODA:Kalikan dua atau tiga angka desimal terakhir dari berat jenis urin tersebut dengan angka 2,66 (Koefisien Log). Hasil menyatakan secara kasar jumlah zat padat total dalam 1 liter Urin (gram). Dari sini dapat diperhitungkan jumlah zat padat total dalam Urin 24 jamHASIL:Berat Jenis Sesungguhnya = 1,007Jumlah Zat Padat Total = 7 X 2,66 = 18,62g/L

PERCOBAAN IV - PROTEIN IV.1. TEST ASAM SULFOSALISILATTUJUAN:Mengetahui bahwa dalam Urine terdapat adanya Protein dengan ditandai adanya Garam Sulfosalisilat yang berbentuk endapan putihALAT DAN BAHAN: Urin mahasiswa 5ml Urin OP (yang disediakan oleh Laboratorium) 5ml Asam Sulfasalisilat 3% (2-3 tetes) Tabung Reaksi PipetCARA KERJA: Isilah tabung reaksi dengan Urin Tambahkan dengan 2-3 tetes Asam Sulfasalisilat 3% Bila timbul kekeruhan atau presipitat menyatakan adanya Albumin atau GlobulinHASIL: 1. Urin Mahasiswi tidak terdapat endapan yang berarti dalam Urin tersebut tidak mengandung Protein2. Urin OP terdapat endapan yang berarti pada Urin OP tersebut mengandung Protein

Garam SulfosalisilatIV. 2 TES BENCE JONESTUJUAN:Mengetahui bahwa dalam Urine terdapat adanya Protein.Sifat Khas bila terdapat Protein dalam Urin akan mengendap pada suhu 40 - 60C dan akan larut kembali pada pemanasan 100C biasanya pada Penderita Multiple MyolomaALAT DAN BAHAN: Urin mahasiswa 5ml Urin OP 5ml Asam Asetat Tabung Reaksi Pipet Pemanas Air CARA KERJA: Isilah tabung reaksi dengan Urin Panaskan urin berhati-hati dan perhatikan suhunya Pada 40C mulai timbul kekeruhan dan akan menggumpal bila suhu mencapai 60C Asamkan sedikit dengan Asam Asetat dan panaskan sampai 100C Sebagian presipitat akan hilang Saring mumpung masih panas, presipitat akan terbentuk lagi setelah tabung menjadi dinginHASIL: 1. Pada Urin mahasiswa pada pemanasan 40 - 60C selama 5 menit tidak terjadi endapan2. Pada Urin OP pada pemanasan 40 - 60C selama 5 menit terjadi endapan Protein Bence Jones3. Pada Urin OP setelah dipanaskan kembali dengan suhu 100C selama 5menit endapan Bence Jones menghilang

Urin MahasiswaUrin OP

PERCOBAAN V: ZAT-ZAT KETONV.1 TEST NIROPRUSIDA (LEGAL)TUJUAN:Test ini untuk berguna untuk mendeteksi adanya Aceton atau Kreatinin. ALAT DAN BAHAN: Urin mahasiswa 5ml Urin OP 5ml Tabung Reaksi Natrium Nitroprusida NaOH Asam AsetatCARA KERJA: Masukan Urin 5ml pada tabung reaksi tambahkan Kertas Lakmus dan teteskan dengan NaOH sampai Kertas Lakmus berubah warna menjadi Biru /bersifat Basa (4 tetes) Setelah Kertas Lakmus menandakan bahwa Urin bersifat Basa tambahkan dengan Na-Nitroprusida (10 tetes) kertas Lakmus menjadi Merah Menandakan bahwa Urin tersebut mengandung Aseton atau Kreatinin Kemudian tambahkan Asetat (5 tetes) warna warna akan hilang HASIL:1. Urin + NaOH Kertas Lakmus Biru bersifat Basa

2. {(Urin + NaOH) + Na Nitroprusida} Kertas Lakmus Merah bersifat Asam serta adanya Aceton dan Kreatinin

3. {(Urin + NaOH) + Na Nitroprusida} + Asam Asetat Warna hilang

Hal ini sesuai dengan interpretasi hasil pada Legals tes yaitu:Negatif: tidak ada perubahan warnaPositif (+): cincin berwarna kemerahanPositif (++): cincin merahPositif (+++): cincin ungu tuaTimbulya hasil positif menunjukkan bahwa terdapat benda-benda keton dalam sampel urin yang diperiksa. Keberadaan benda-benda keton di dalam urin masih dianggap normal selama jumlahnya kurang dari 15mg/dL baik pada pasien anak-anak maupun dewasa.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMASISTEM UROGENITALIA

Disusun oleh:RINA MARDIANA2009730110Kelompok IX

PEMBIMBING PRAKTIKUMDr. KARTONO ICHWANI, SpBK

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTAMAY 2011

LAPORAN PRAKTIKUM UROGENITAL BIOKIMIA - RINA16