18
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALAISIS INSTRUMENT PERCOBAAN 1 ANALISIS AMOXICILLIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET ( UV ) Oleh: YURISSA KARIMAH G1F010049 IRIYANTI G1F010051 NITA DWI INDRIANI G1F010053 INDRA PRADIPTA G1F010057

Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANALAISIS INSTRUMENT

PERCOBAAN 1

ANALISIS AMOXICILLIN DENGAN METODE

SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET ( UV )

Oleh:

YURISSA KARIMAH G1F010049

IRIYANTI G1F010051

NITA DWI INDRIANI G1F010053

INDRA PRADIPTA G1F010057

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

PURWOKERTO

2012

Page 2: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

PERCOBAAN 1

ANALISIS AMOXICILLIN

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)

I. TUJUAN

Memahami serta mampu melakukan analisis kuantitatif senyawa

obat amoxicilin dengan metode spektrofotometri UV.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah

spektrofotometer UV, kuvet, beaker glass, corong, spatula, labu ukur,

timbangan analitik, kertas saring, mortir, stemper, pipet ukur, ruber bulb,

pipet tetes, dan gelas ukur, tissue.

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah akuades,

serbuk amoxicillin trihidrat, tablet amoxicillin, dan larutan NaOH 0,1 N.

III. DATA DAN PERHITUNGAN

1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 247 nm.

2. Penentuan Kurva Baku

Volume (ml) Konsentrasi (M) Absorbansi

3 0,012 0,251

4 0,016 0,336

5 0,02 0,495

Dengan regresi linier didapatkan persamaan garis lurus

y= -0,127+30,5x

dengan nilai a= - 0,127

b= 30,5

r= 0,985

Page 3: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

3. Perhitungan kadar tablet amoxicillin

Replikasi Absorbansi x (%) (%) [x- ]2 (%)

1 0,463 2,4125

2,454

1,72 x 10-3

2 0,481 2,487 1,09 x 10-3

3 0,473 2,4625 0,07 x 10-3

∑[x- ]2 (%) 2,88 x 10-3

Faktor pengenceran 2500 kali

Replikasi 1 :

% Kadar =

% Kadar =

Replikasi 2:

% Kadar =

Replikasi 3:

% Kadar =

Page 4: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

X=

SD =

=

= 0,038

% Kadar sampel adalah 0,038± 2,454%

IV. PEMBAHASAN

Dalam ilmu kefarmasiaan spektrofotometri digunakan untuk

menganalisis kadar obat. Spektrofotometri dapat mengindikasikan bahwa

setiap obat harus dapat bekerja secara maksimal dalam tubuh terutama dalam

hal penyerapannya. Spektrofotometri merupakan metode analisis yang

didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi

terhadap kepekaan mata manusia. Gelombang dengan panjang berlainan akan

menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan

panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi

seluruh spektrum nampak 400-760 nm. Dalam analisis spektrofotometri

digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah spektrum

ultraviolet itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu

dengan lebar pita kurang dari 1 nm (Depkes RI, 1979).

Spektrum UV merupakan hasil interaksi antara radiasi

elektromagentik (REM) dengan molekul. REM merupakan bentuk energi

radiasi yang mempunyai sifat gelombang dan partikel (foton). Karena bersifat

sebagai gelombang maka beberapa parameter perlu diketahui, misalnya

panjang gelombang, frekuensi, bilangan gelombang, dan serapan. REM

mempunyai vektor listrik dan vektor magnet yang bergetar dalam bidang-

bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada

arah perambatan radiasi. Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada

spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar

Page 5: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat

digunakan lampu deuterium (Khopkar, 2003).

Cara kerja spektrofotometri secara singkat adalah sebagai berikut.

Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama

sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih

fotosel yang cocok 200 nm-650 nm (650 nm-1100 nm) agar daerah λ yang

diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol”

galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang

diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol”

galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan

menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%.

Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala

absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel (Khopkar, 2003).

Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri bahwa

metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas

zat yang sangat kecil (Depkes RI, 1979). Spektrofotometri menyiratkan

pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu

sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula

pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang

tertentu (Underwood, 2001).

Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis

kuantitatif adalah dapat digunakan secara luas, memiliki kepekaan yang

tinggi, keselektifannya cukup baik, tingkat ketelitian tinggi. Syarat larutan

yang dapat digunakan untuk analisis campuran dua komponen adalah

komponen-komponen dalam larutan tidak boleh saling bereaksi, penyerapan

komponen-komponen tersebut tiak sama, komponen harus menyerap pada

panjang gelombang tertentu.

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu:

1. Amoxicillin

Page 6: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

Nama Resmi : AMOXICILLINUM

Rumus molekul : C16H19N3O5.3H2O

Berat Molekul : 419,45

Pemerian : Serbuk hablur, putih; praktis tidak berbau.

Kelarutan : Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam

benzene, dalam karbon tetraklorida, dan dalam kloroform.

(Depkes RI, 1995)

Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan

penisilin. Obat lain yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain

Ampicillin, Piperacillin, Ticarcillin, dan lain lain. Karena berada dalam satu

golongan maka semua obat tersebut mempunyai mekanisme kerja yang mirip.

Obat ini tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi dengan cara

mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur

tubuhnya. Lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk

melindungi bakteri dari perubahan lingkungan dan menjaga agar tubuh

bakteri tidak tercerai berai. Bakteri tidak akan mampu bertahan hidup tanpa

adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri seperti

H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan

beberapa strain dari Staphylococci.

Sesuai dengan mekanisme kerja diatas maka Amoxicillin seharusnya

memang digunakan untuk mengobati penyakit penyakit yang disebabkan oleh

kuman kuman yang sensitif terhadap Amoxicillin. Beberapa penyakit yang

biasa diobati dengan Amoxicillin antara lain infeksi pada telinga tengah,

radang tonsil, radang tenggorokan, radang pada laring, bronchitis, pneumonia,

infeksi saluran kemih, dan infeksi pada kulit. Amoxicillin juga bisa

digunakan untuk mengobati gonorrhea.

Page 7: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

Untuk menjaga khasiat obat ini, maka harus pula diperhatikan cara

penyimpanannya. Amoxicillin sebaiknya disimpan dalam suhu kamar yaitu

antara 20 sampai 25 derajat Celcius. Untuk sirop kering yang telah dicampur

dengan air sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 14 hari atau 2 minggu.

Amoxicillin bisa diminum baik sebelum maupun setelah makan dan obat ini

sangat jarang ditemukan berinteraksi dengan obat obat yang lain. Amoxicillin

juga aman diberikan untuk ibu hamil dan menyusui walaupun ada beberapa

kasus diare yang terjadi pada bayi yang disusui oleh ibu yang minum

Amoxicillin.

Efek samping dari Amoxicillin antara lain : diare, gangguan tidur,

rasa terbakar di dada, mual, gatal, muntah, gelisah, nyeri perut, perdarahan

dan dapat merusak enamel gigi bayi secara permanen

2. Natrium Hodroksida

Nama Resmi : NATRII HYDROXIDUM

Rumus Molekul : NaOH

Berat Molekul : 40,00

Pemerian : Putih atau praktis putih, massa melebur berbentuk pellet,

serpihan atau batang atau bentuk lain. Keras, rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan diudara akan

cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol

(Depkes RI, 1995).

Natrium hidroksida (Na OH ), juga dikenal sebagai soda kaustik atau

sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida

terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium

Page 8: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam

air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan

sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,

sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum

digunakan dalam laboratorium kimia.

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia

dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat

lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas.

Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga

larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua

cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter

dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan

noda kuning pada kain dan kertas.

NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih,

massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain.

Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di

udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. Kelarutan mudah

larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter. Titik leleh

318°C serta titik didih 1390°C. Hidratnya mengandung 7; 5; 3,5; 3; 2 dan 1

molekul air (Daintith, 2005).

NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni

merupakan padatan berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1. Senyawa ini

sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida (Keenan,

1989).

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengukur kadar tablet

amoxicillin, yaitu:

1. Penetapan panjang gelombang maksimum

Penetapan panjang gelombang maksimum tidak dilakukan karena

alat yang dipakai yaitu spektrofotometri UV-Vis tidak dapat melakukan

pengukuran panjang gelombang maksimal. Panjang gelombang maksimal

amoxicillin yang didapat dari literature adalah 247 nm.

Page 9: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

2. Pembuatan Kurva Baku Kadar Amoxicillin

Pembuatan kurva baku dilakukan dengan cara menimbang berat

amoxiciliin standar sebanyak 20 mg dengan menggunakan timbangan

digital. Kemudian diencerkan dengan larutan NaOH 0,1 N sebanyak 10

mL. Konsentrasi yang didapat setelah pengenceran tersebut yaitu 2

mg/mL. Larutan tersebut kemudian diambil sebanyak 1 mL lalu

diencerkan dengan larutan NaOH 0,1 N sebanyak 50 mL. Konsentrasi

larutan stock yang didapat adalah 0,04 mg/mL. Kemudian dibaca

absorbansinya pada gelombang maksimum yang telah didapat. Dari hasil

pengukuran didapat absorbansinya berturut-turut adalah 0,251; 0,336;

0,495. Kurva baku yaitu:

Kemudian ditentukan kurva kalibrasi regresi linear antara absorbansi

larutan yang didapat dengan konsentrasi amoxicillin dalam larutan NaOH

0,1 N, dan didapatkan nilai

a = -0,127

b= 30,5

r= 0,985

Dari hasil tersebut didapatkan persamaan kurva baku, y = -0,209+ 150,5x

3. Pengukuran Kadar Amoxicillin

Tablet Amoxicilin digerus dalam mortir hingga halus. Tablet

amoxicillin yang telah menjadi serbuk ditimbang sebanyak 20 mg. Serbuk

tersebut di add dengan 10 ml NaOH 0,1 N. Sebanyak 0,2 mL diambil

untuk diencerkan sampai 10 mL dengan NaOH 0,1 N (50 x pengenceran).

Dilakukan sebanyak 3 kali replikasi pengukuran kadar sampel. Absorbansi

yang didapat berada >0,8, maka perlu dilakukan pengenceran agar

Page 10: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

absorbansi yang didapat berada pada rentang 0,2 – 0,8 atau 15 % sampai

70 % jika dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini berdasarkan anggapan

bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5 % (kesalahan

fotometrik) (Gandjar, 2007). Kemudian larutan tersebut masing-masing

diambil 0,2 ml dan di add 10 ml NaOH 0,1 N (10x pengenceran).

Didapatkan hasil absorbansi berturut-turut adalah 0,463; 0,481; 0,473.

Berdasarkan perhitungan menggunakan regresi yang telah didapat y=-

0,127+30,5x, akan didapatkan kadar berturut-turut yaitu 2,4125; 2,487;

2,4625. Rata-rata kadarnya adalah 2,454 dan SD nya adalah 0,038.

Sehingga didapatkan persen kadar amoxicillin, yaitu 0,038± 2,454 mg/ml.

Pelarut dapat mempengaruhi transisi. Hal ini berkaitan dengan

adanya perbedaan kemampuan pelarut untuk mensolvasi antara keadaan dasar

dengan keadaan tereksitasi. Larutan NaOH 0,1 N dipakai sebagai pelarut

sebab pada senyawa-senyawa yang mempunyai kromofor dan auksokrom

sejenis lebih baik ditetapkan kadarnya dalam kondisi basa. Pada kondisi basa

senyawa amoxicillin mempunyai sensitifitas yang tinggi dibanding pada

kondisi asam (Gandjar, 2007).

Amoxicillin dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri UV

karena senyawa tersebut merupakan senyawa yang tidak berwarna dan dapat

menyerap cahaya pada daerah UV. Sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata

kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan

senyawa yang tidak memiliki warna, bening dan transparan. Oleh karena itu,

sampel tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan

reagent tertentu. Bahkan sampel dapat langsung dianalisa meskipun tanpa

preparasi. Namun perlu diingat, sampel keruh tetap harus dibuat jernih

dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah

sampel harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi

suspensi (Khopkar, 2003).

Penentuan panjang gelombang maksimum pada pengukuran

dengan mmenggunakan spektrofotometri adalah langkah kerja yang sangat

Page 11: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

penting. Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang

gelombang maksimal, yaitu :

a. Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena

pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk

setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar

b. Di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar

dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi.

c. Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh

pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan

panjang gelombang maksimal (Rohman, 2007).

Page 12: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil

beberapa kesimpulan, diantaranya yaitu:

1. Amoxicillin dapat ditentukan kadarnya dengan menggunakan metode

spektrofotometri UV.

2. Panjang gelombang maksimum pada penentuan kadar amoxicillin adalah

247 nm dan kadar amoxilcilin yaitu 0,038± 2,454 mg/ml.

Page 13: Laporan Anfar P1 - Amoxicilin

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta.

Daintith, J. 2005. Kamus Lengkap Kimia. Erlangga. Jakarta.

Gandjar, I. G. dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Keenan, C. 1989. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.

Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Underwood, A. L & R. A. Day, JR. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.

Jakarta.