Upload
phungthuan
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
rachmat dan karunian Nya , sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Sosial,Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Tahun 2016
dapat terselesaikan. Dalam Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
mengutamakan pada peningkatan pelayanan publik dan peningkatan Akuntablitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Dinas Sosial,Tenaga kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Jombang terus berupaya melakukan pembenahan, perubahan dan
penyempurnaan dalam segala bidang dan sektor dan untuk mewujudkan visi dan
misi sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun dengan menggunakan alat
ukur yang terdapat dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja
(Tapkin) Tahun 2016. Penyusunan LKjIP ini merupakan gambaran capaian kinerja
Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi selama tahun 2016, sekaligus
merupakan cerminan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi Dinas dalam
rangka mencapai visi Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Jombang yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Jombang Yang
Sejahtera, Produktif dan Berdaya Saing Melalui Peningkatan Kegiatan
Dibidang Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi.
Capaian kinerja sasaran dan akuntabilitas keuangan Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang selama tahun 2016 secara
keseluruhan berhasil, namun prestasi tersebut masih memungkinkan untuk dapat
ditingkatkan pada tahun yang akan datang, sehingga tercapai kinerja yang lebih
memuaskan.
Jombang, Pebruari 2017
KEPALA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG
Ir. HERU WIDJAJANTO,M.Si Pembina Utama Muda
Nip.19621211 199003 1 008
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... 3
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................ 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Tugas dan Fungsi Organisasi ............................................................. 6
B. Peran Strategis Organisasi .................................................................. 7
C. Struktur Organisasi .............................................................................. 7
D. Sumber Daya Aparatur ...................................................................... 22
E. Sistematika Laporan .......................................................................... 23
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategi .............................................................................. 24
B. Rencana Kerja .................................................................................. 32
C. Penetapan / Perjanjian Kinerja ......................................................... 34
D. Rencana Anggaran ........................................................................... 38
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja ............................................................. 44
B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis .................................................... 46
C. Capaian Kinerja Utama ...................................................................... 49
D. Analisis Capaian Kinerja Indikator ..................................................... 54
E. Realisasi anggaran ............................................................................ 77
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 84
LAMPIRAN :
1) Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2014-2018 2) Rencana Kinerja (RENJA) Tahun 2016 3)
Daftar Isi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Sumber Daya Aparatur Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang
Tabel 2.1 : Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016
Tabel 2.2 : Rencana Anggaran Tahun 2016
Tabel 3.1 : Pencapaian Kinerja sasaran 2016
Tabel 3.2 : Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2016
Tabel 3.3 : Capaian Kinerja Utama
Tabel 3.4 : Target dan realisasi anggaran Belanja tidak langsung
Tabel 3.5 : Target dan realisasi anggaran belanja langsung
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Sosial, Tenaga kerja dan
Transmigrasi Tahun 2016, merupakan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan
tugas dan fungsinya yang mendukung terwujudnya good governance berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu laporan kinerja instansi pemerintah
Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi merupakan wujud dari
pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam
tujuan / sasaran strategis yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2015.
Implementasi manajemen kinerja balanced scorecard di Dinas Sosial,
Tenaga kerja dan Transmigrasi telah berjalan baik walaupun masih butuh banyak
penyempurnaan. Segala upaya perbaikan terus dilakukan untuk meningkatkan
kinerja organisasi lebih baik lagi. Capaian Indikator Kinerja yang masih dibawah
target terus dilakukan evaluasi dan action plan yang relevan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial, Tenaga kerja dan
Transmigrasi merupakan sarana pemantauan kinerja berdasarkan dari hasil
realisasi indikator-indikator kinerja. Pada tahun 2016, secara keseluruhan
terdapat 12 Program dan 38 Kegiatan dengan 26 Indikator Kinerja
Utama dari 11 Sasaran Strategis yang terukur. Dari keseluruhan Indikator Kinerja
Utama tersebut, sebanyak 5 Indikator Kinerja Utama dapat mencapai target
sangat berhasil, 1 Indikator Kinerja Utama dikategorikan berhasil, 3 Indikator
Kinerja Utama dikategorikan Cukup berhasil, 2 Indikator Kinerja Utama
dikategorikan Tidak berhasil, ada 1 Indikator yang tidak dapat diukur karena pada
tahun 2016 tidak ada pelaksanaan pemberangkatan Transmigrasi.
Dari 10 indikator yang tidak berhasil dikarenakan kurangnya Dana
Anggaran untuk tahun berikutnya diharapkan anggaran bisa ditambah, sehingga
untuk tahun berikutnya dapat mengurangi capaian Indikator yang tidak berhasil.
Dari keseluruhan 11 (sebelas) Sasaran Strategis telah memenuhi capaian
target sasaran, hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen untuk
mewujudkan Visi dan Misinya, meskipun ada beberapa kegiatan yang belum
maksimal dalam pelaksanaan sesuai dengan target kinerja yang telah
direncanakan. Dapat disimpulkan bahwa selama Tahun 2016 hasil capaian kinerja
sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
BAB 1
Pendahuluan
A. Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga
daerah di bidang Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan ketenagakerjaan serta pengendaliannya
sesuai dengan kebijaksanaan Bupati. Untuk dapat mewujudkan
penyelenggaraan otonomi daerah yang benar-benar sehat atau untuk
mewujudkan kesesuaian antara prinsip dan praktek penyelenggaraan
Otonomi Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Jombang dengan Peraturan
Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang telah
menentukan Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi sebagai salah satu
perangkat daerah untuk melaksanakan fungsi Sosial, ketenagakerjaan dan
Transmigrasi dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah yang nyata, dinamis,
dan bertanggung jawab.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas sosial Tenaga kerja dan
transmigrasi Kabupaten Jombang mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan operasional dalam rangka perencanaan yang
mendukung pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan
Transmigrasi;
b. Pelaksanaan kegiatan dengan skala prioritas dan strategi dalam rangka
pencapaian sasaran di bidang sosial, tenaga kerja dan Transmigrasi;
c. Penyelenggaraan dan fasilitasi dibidang pengembangan pendayagunaan
potensi sosial dan usaha kesejahteraan sosial,rehabilitasi dan bantuan
sosial, hubungan industrial persyaratan dan pengawasan ketenagakerjaan
serta pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi;
d. Pengelolaan, Pengumpulan data dan informasi, evaluasi kegiatan di bidang
sosial, tenaga kerja dan transmigrasi
e. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan di bidang sosial, tenaga kerja
dan transmigrasi;
f. Pengelolaan kesekretariatan
g. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang di berikan oleh Bupati melalui
Sekretaris Daerah
B. Peran Strategis Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
Strategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Tenaga kerja dan transmigrasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan, yaitu ketentuan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah sebagai dasar untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam melaksanakan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran.
Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang mempunyai peran strategis dalam upaya melaksanakan program dan kegiatan masalah sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi sebagai upaya melaksanakan visi dan misi jangka menengah 2014 – 2018 Pemerintah Kabupaten Jombang. Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar dapat: 1. Mengurangi angka kemiskinan 2. Mengurangi Jumlah PMKS dan Optimalisasi PSKS pada akar rumput 3. Menumbuh kembangkan kewirausahaan baru bagi pencari kerja 4. Menciptakan lowongan Pekerjaan sector formal dan non formal 5. Menciptakan tingkat ketrampilan berbasis kompetensi bagi pencari kerja 6. Menciptakan pengawasan, hubungan industrial yang harmonis di
perusahaan 7. Mewujudkan Zero accident di perusahaan 8. Meningkatkan kerjasama penempatan Transmigrasi. 9. Meningkatkan insentisitas expo bursa kerja
C. Struktur Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Tenaga kerja
dan Transmigrasi terdiri dari Kepala Dinas yang dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh Sekretaris dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Bidang yang
masing-masing membawahi Kepala Seksi. Sebagaimana terlihat dalam bagan
organisasi pada Gambar 1.1
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUBAG
UMUM SUBAG
KEUANGAN
SUBAG SUNGRAM dan PELAPORAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
Dalam melaksanakan peran strategisnya, tugas pokok dan fungsi
aparatur Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang
sebagai berikut :
Sekretariat Tugas Pokok Sekretariat, yaitu : Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang ketatausahaan
administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan
pelaporan serta tata usaha perlengkapan.
Fungsi Sekretariat, meliputi: a. Pelaksana koordinasiPengumpulan data dan informasi dalam rangka
Penyusunan Kebijakan teknis dan operasionalDinas
b. Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas tugas organisasi Dinas;
c. Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program
Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas;
d. Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan,
peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan
kesejahteraan pegawai
e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, pelaksanaan
Penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggung jawaban
KABID PENGEMBANGAN
PENDAYAGUNAAN
POTENSI SOS&UKS
KABID HUB INDUSTRIAL,SYARAT
KERJA DAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
KABID PELATRIHAN ,PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKSI PELAYANAN & REHABILITASI
SOS MASYARAKAT
SEKSI BANTUAN DAN JAMINAN
SOSIAL
SEKSI PEMBINAAN PARTISIPASI SOS
MASY&NILAI KEPAHLAWANAN
SEKSI
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
USAHA KESEJ SOS
SEKSI HUB INDUSTRIAL &SYARAT KERJA
SEKSI PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
SEKSI PELATIHAN PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
SEKSI PERLUASAN DAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA
keuangan;
f. Pelaksanaan urusan adminstrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan
perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan;
g. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja
h. Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan
masyarakat dan inventarisasi asset;
i. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah
dan pihak ketiga
j. Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat;
k. Penyusunan dan pelaksanaan system informasi lingkup Dinas
l. Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan kantor
m. Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat
a. Sub Bidang Umum, mempunyai tugas pokok :
1. Menyusun formasi karir dan diklat Sumber Daya Manusia ( SDM )
apartur pelaksana urusan Pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi;
2. Melaksanakan kebijakan, pedoman, norma, standar prosedur dan criteria
monitoring evaluasi pembinaan Sumber Daya Manusia ( SDM ) apartur
pelaksana urusan Pemerintahan bidang Sosial, Tenaga kerja dan
Transmigrasi;
3. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, penyelenggaraan, pengendalian
serta evaluasi pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ) aparatur
pelaksana urusan Pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi
4. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pejabat fungsional, serta
pengusulan pengangkatan dan pemberhentian pejabat fungsional bidang
sosial, tenaga kerja dan transmigrasi
5. Melaksanakan kebijakan pembinaan organisasi dan tata laksana
6. Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan,
keamanan dan perawatan kantor
7. Mengatur dan mengelola barang inventaris kantor
b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok :
1. Melaksanakan penatausahaan keuangan, meliputi pengelolaan
anggaran, penyusunan neraca, pelaksanaan akuntansi/pembukuan,
pertanggung jawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan
anggaran
2. Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan
pegawai dang anti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak hak
keuangan lainya;
3. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan anggaran
Dinas;
4. Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan pegawai
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas pokok: 1. Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data dalam rangka
penyusunan rencana program dan anggaran
2. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen
pembangunan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
3. Melaksanakan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan
anggaran bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
4. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan
penilaian pelaksanaan program dan anggaran;
5. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, [pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
6. Mengkoordinir dan evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (
SPM ) bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
A. Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial Dan Usaha
Kesejahteraan Sosial
Tugas Pokok Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial Dan
Usaha Kesejahteraan Sosial, yaitu :
melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, di bidang pengembangan program dan kelembagaan
yaitu, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut yang
terkait dengan usaha kesejahteraan sosial, partisipasi sosial
masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial,
pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, komunitas terpencil dan
penanaman nilai nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, serta
kesetiakawanan sosial.
Fungsi Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial 1. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan yang terkait dengan
penggalian, pengembangan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan
lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan
fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil, penanaman nilai
nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan
sosial serta pengembangan program dan kelembagaan penyuluhan,
publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan
sosial;
2. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, dan bimbingan teknis di bidang
penyelenggaraan, pengendalian, pengembangan yang terkait dengan
partisipasi sosial pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan,
komunitas terpencil, penanaman nilai nilai kepahlawanan, keperintisan,
kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta program dan
kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan
lanjut usaha kesejahteraan sosial
3. Pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang penyelenggaraan
penggalian, pengembangan yang terkait dengan partisipasi sosial
masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial,
pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan komunitas terpencil,
penanaman nilai - nilai kepahlawanan, Keperintisan, kejuangan dan
kesetiakawanan sosial serta pengembangan program dan
kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan
lanjut usaha kesejahteraan sosial.
a. SeksiPembinaan partisipasi sosial masyarakat dan nilai nilai
kepahlawanan; mempunyai tugas pokok :
1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pembinaan dan
pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial,
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial
masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial , kepahlawanan,
keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan
terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan
dan makam pahlawan nasional serta pemberdayaan sosial ekonomi
fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil
2. Pelaksanaan kegiatan, bimbingan teknis di bidang pembinaan dan
pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial,
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial
masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan,
keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan
terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan
dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan
pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan
komunitas terpencil
3. Melaksanakan pemantauan, dan evaluasi kegiatan pembinaan dan
pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial,
wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial
masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan,
keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan
terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan
dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan
pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan
komunitas terpencil.
b. Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial,
mempunyai tugas Pokok :
1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pengembangan
kelembagaan yang terkait dengan kegiatan monitoring evaluasi,
pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan
sosial serta perumusan pedoman penyuluhan sosial dan publikasi
kegiatan usaha kesejahteraan sosial;
2. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis pengembangan
kelembagaan yang terkait dengan monitoring evaluasi , pengendalian,
pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta
penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial;
3. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan,
monitoring evaluasi, pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang
usaha kesejahteraan sosial serta penyuluhan sosial dan publikasi
kegiatanusaha kesejahteraan sosial;
4. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Penegmbangan, Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha
Kesejahteraan Sosial.
B. Bidang Rehabilitasi Dan Bantuan Sosial
Tugas pokok Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial adalah
melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi di bidang pelayanan bagi balita, anak, lanjut usia terlantar,
rahabilitasi sosial anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna
sosial serta penyelanggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan sosial
bagi korban bencana, korban tindak kekerasanterhadap anak, wanita,
lanjut usia, keluarga dan pekerja migrant terlantar serta pengelolaan
sumber dana sosial.
Fungsi bidang Rehabilitasi dan Bantuan sosial Yaitu:
1. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan pelayanan dan
rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak, lanjut usia terlantar,
anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna sosial serta
penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan
sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak,
wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migrant terlantar serta
rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh
masyarakat;
2. Pelakasanaan kebijakan, koordinasi dan bimbingan teknis di bidang
penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan
balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza,
penyandang cacat, tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan
dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban
tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan
pekerja migrant terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan
sumber dana sosial oleh masyarakat;
3. Pelaksanaan Pemantauan dan eavaluasi kegiatan di bidang
penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan
balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza,
penyandang cacat, tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan
dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban
tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan
pekerja migrant terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan
sumber dana sosial oleh masyarakat;
a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Masyarakat, mempunyai
tugas:
1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelayanan dan perlindungan
sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan
balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan korban napza,
bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas
penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan,
penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis;
2. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan tekhnis pelayanan dan
perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang
terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan
korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis,
gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan
lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas
penderita penyakit kronis;
3. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan dan
perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang
terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan
korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis,
gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan
lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas
penderita penyakit kronis;
b. Seksi Bantuan dan jaminan Sosial, mempunyai tugas;
1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman kesiapsiagaan, mitigasi,
tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana
alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan,
penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan /
pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan
jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial,
resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga
korban tindak kekerasan, pekerja migrant terlantar dan pemulangan
orang terlantar;
2. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis kesiapsiagaan, mitigasi,
tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana
alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan,
penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan /
pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan
jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial,
resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga
korban tindak kekerasan, pekerja migrant terlantar dan pemulangan
orang terlantar;
3. Melaksanakan Pemantauan dan eavluasi kegiatan kesiapsiagaan,
mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban
bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan,
penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan /
pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan
jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial,
resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga
korban tindak kekerasan, pekerja migrant terlantar dan pemulangan
orang terlantar;
C. Bidang Hubungan Industrial syarat kerja dan Pengawasan
Ketenagakerjaan
Tugas pokok Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan
Pengawasan Ketenagakerjaan adalah melaksanakan sebagian tugas
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang hubungan
industrial dan syarat kerja, pengawasan ketenagakerjaan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, bidang Hubungan Industrial Syarat
Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai fungsi;
1. Pengelolaan data dan informasi perusahaan dan bekerja;
2. Pelaksanaan pencegahan, penyelesaian perselisihan hubungan
industrial di luar Pengadilan, mogok kerja, penutupan perusahaan;
3. Pengesahan Peraturan Perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersama, pencatatan dan verifikasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh
4. Penyusunan, pengusulan formasi dan melakukan pembinaan Mediator,
Konsiliator, Arbiter Kabupaten serta Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan ( Wasnaker ) /Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS )
5. Pelaksanaan pembinaan dan pembentukan Syarat Kerja, Lembaga
Hubungan Industrial ( Bipartite, Tripartite ) serta Kelembagaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 ), Sistim Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Penanganan kasus / Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Per
Undang - undangan Ketenagakerjaan
7. Pelaksanaan bimbingan aplikasi Pengupahan di perusahaan, survey
Kebutuhan Hidup Layak ( KHL ) dan Penyiapan bahan koordinasi dan
rekomendasi usulan Upah Minimum Kabupaten ( UMK ) kepada
Gubernur
8. Penerbitan penetapan, rekomendasi, pengesahan dan perijinan norma
ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
a. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pembinaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga
Penyelesaian Perselisihan di luar Pengadilan, serta Penyusunan dan
Pengusulan formasi mediator, konsiliator, arbiter;
2. Melakukan pencegahan dan penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial di luar Pengadilan Hubungan Industrial, mogok kerja, dan
penutupan perusahaan;
3. Memfasilitasi penyusunan serta pengesahan Peraturan Perusahaan,
pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ), pencatatan dan
verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja/Serikat Buruh serta pemberian
ijin/rekomendasi operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh;
4. Melaksanakan survey Kebutuhan Hidup Layak ( KHL ), penyusunan
dan pengusulan penetapan Upah Minimum Kabupaten ( UMK ),
bimbingan aplikasi pengupahan di perusahaan;
5. Melaksanakan pembinaan dan pembentukan syarat kerja,
Kelembagaan Hubungan industrial.
b. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan norma kerja,
wajib lapor ketenagakerjaan, perlindungan waktu kerja, waktu
istirahat, perhitungan upah lembur,upah hubungan kerja,penempatan
dan pelatihan tenaga kerja dalam Negeri, luar negeri, penempatan
Tenaga Kerja Asing ( TKA ), Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ),
Jamsostek, kompensasi kecelakaan kerja, perlindungan tenaga kerja
anak, perempuan dan cacat, pelayanan kesehatan kerja,
penyelenggaraan sanitasi dan hygien perusahaan;
2. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan perlindungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ), pesawat angkat angkut,
pesawat tenaga dan produksi, persyaratan sarana penanggulangan
kebakaran, instalasi listrik, instalasi penyalur petir, lift, pesawat uap,
bejana tekan, alat pelindung Diri ( APD ), Lingkungan kerja, Penggalian
bahan kimia berbahaya, asbes, pestisida, konstruksi bangunan,
pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembentukan dan
pembinaan kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja ( K 3 );
3. Melaksanakan penanganan kasus/penyidikan terhadap perusahaan
yang melanggar peraturan perundang – undangan norma kerja dan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K 3 );
4. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian pertama, berkala dan
khusus pesawat uap dan bejana tekan, pesawat angkat dan angkut,
pesawat tenaga produksi, instalasi listrik, instalasi penangkal petir;
5. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan penanggulangan kebakaran,
operator ketel uap, operator pesawat angkat dan angkut;
6. Melaksanakan penerbitan rekomendasi, pengesahan, penetapan, dan
perijinan terhadap obyek pengawasan Norma ketenagakerjaan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
D. Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tugas pokok Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang pelatihan produktivitas tenaga
kerja dan transmigrasi, penempatan dan perluasan tenaga kerja.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelatihan Penempatan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai fungsi:
1. Pendaftaran pencari kerja, lowongan kerja, penyusunan, pengolahan data
pencari kerja, dan Penyebarluasan informasi pasar kerja;
2. Pembinaan pelatihan, pengukuran, peningkatan produktivitas kerja bagi
masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja;
3. Penerbitan rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran
bursa kerja/job fair;
4. Penyuluhan, seleksi, Rekruitmen, penempatan tenaga kerja melalui Antar
Kerja Antar Negara ( AKAN ), Antar Kerja Antar Daerah ( AKAD ), Antar
Kerja Lokal ( AKL ), dan fasilitasi antar Negara
5. Pelaksanaan pembinaan pengendalian, pendayagunaan Tenaga Kerja
Sukarela( TKS ), Pendaftaran dan fasilitasi pembentukan Tenaga Kerja
Mandiri ( TKM ), penyebarluasanpenerapan Teknologi Tepat Guna ( TTG
) dan Usaha Mandiri Sektor Informal ( UMSI ) serta program padat karya
6. Monitoring dan evaluasi penggunaan Tenaga Kerja Asing ( TKA ) di
Kabupaten;
7. Pelaksanaan kebijakan Pusat maupun provinsi dan merumuskan strategi
kebijakan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang transmigrasi
serta pengusulan rencana pengerahan, pelaksanaan pelayanan
perpindahan transmigrasi dari daerah asal ke daerah penerima melalui
pelaksanaan kerjasama dengan daerah penerima
a. Seksi Pelatihan Prodiktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pelatihan dan pengukuran peningkatan produktivitas kerja
bagi masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja;
2. Menerbitkan pengesahan kontrak / perjanjian magang dalam negeri, serta
koordinasi pelaksanaan sertifikasi kopetensi dan akreditasi lembaga
pelatihan kerja;
3. Melaksanakan pendaftaran dan seleksi calon transmigran, serta
melaksanakan penetapan status calon transmigran berdasarkan kriteria
pemerintah
4. Melaksanakan Komunikasi Informasi Edukasi ( KIE ) ketransmigrasia
5. Menyusun rencana pengerahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi,
penjajakan dan melakkukan kerjasama dengan daerah lain berkaitan
dengan penempatan lokasi transmigrasi serta melaksanakan pelayanan,
penampungan, logistik, kesehatan, perbekalan, pelayanan pengangkutan
dalam proses perpindahan transmigrasi.
b. Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga kerja, mempunyai tugas:
1. Menyusun, mengolah dan menganalisis data pencari kerja ( pencaker ),
data lowongan kerja, dan melaksanakan penyebarluasan informasi pasar
kerja serta pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja;
2. Memberikan rekomendasi penerbitan izin pendirian Lembaga
Penempatan Tenaga Kerja Swasta ( LPTKS ), tempat penampungan
calon tenaga kerja, lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan,
penyelenggara pameran bursa kerja/ job fair, operasional, Tenaga Kerja
Sukarela ( TKS ) Indonesia atau luar negeri, lembaga sukarela Indonesia,
paspor Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) serta rekomendasi Tenaga Kerja
Asing ( TKA );
3. Menyelenggarakan program perluasan kerja melalui pendayagunaan
Tenaga Kerja Sukarela ( TKS ), lembaga sukarela, Tenaga Kerja Mandiri (
TKM ), bimbingan Usaha Mandiri Sektor Informal ( UMSI ) dan Tehnologi
Tepat Guna ( TTG ), serta program padat karya;
4. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi penggunaan Tenaga Kerja
Asing ( TKA ) yang lokasi kerjanya dalam wilayah kabupaten;
5. Melaksanakan penyuluhan, rekrutmen, seleksi dan, penempatan tenaga
kerja melalui sisitem Antar Kerja Antar Negara ( AKAN ), memfasilitasi
penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan,
serta Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
D. Sumber Daya Aparatur
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pegawai/ aparatur memiliki peran strategis dan dominan pada
pencapaian tujuan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Demi
mewujudkan administrasi pemerintahan yang mampu mendukung kelancaran
dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsinya, saat ini Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang didukung oleh 51
personil yang terdiri dari 42 orang berstatus pegawai negeri sipil 3 CPNS
lainnya adalah tenaga honorer 6
E. Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
BAB 2
Perencanaan
dan Perjanjian Kinerja
A. Rencana Strategis
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2014-2018
Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Jombang dimaksudkan untuk mendukung pencapaian sasaran
pembangunan daerah yang telah di tetapkan dalam RPJMD Kabupaten
Jombang serta memberikan arahan sekaligus acuan bagi seluruh aparatur/
pegawai Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang
dalam melaksanakan kewenangan pemerintahan untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah di wilayah kerja dalam hal memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Tujuan dari Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga kerja dan
Transmigrasi Tahun 2014-2018, terdiri dari beberapa hal, yakni:
1) Mengoptimalkan peran dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di dalam perencanaan, pelaksanaan dan eavluasi pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi Kabupaten Jombang
2) Mewujudkan rencana strategis yang informative, partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan
3) Mewujudkan strategi dalam mencapai visi, misi dan tujuan serta sasaran pembangunan Daerah
1. Visi
Visi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Jombang diturunkan dari Visi Kabupaten Jombang. Adapun Visi
Kabupaten Jombang adalah “JOMBANG SEJAHTERA UNTUK SEMUA”.
Dengan demikian, maka Visi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
dengan memperhatikan Visi Kabupaten tersebut, tersusunlah Visi Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang 2014 – 2018
yaitu :
“ TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA YANG PRODUKTIF DAN PERCEPATAN PENANGANAN MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL MENDUKUNG TERWUJUDNYA MASYARAKAT JOMBANG YANG SEJAHTERA ”
Dari uraian visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terwujudnya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang Produktif adalah suatu agenda besar untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para tenaga kerja agar mampu menuju kemandirian dan dapat mengurangi angka pengangguran, yang dilakukan melalui berbagai program pendukung, seperti pelatihan, pemberian bantuan modal, dan lain sebagainya;
2) Percepatan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial ini mengacu kepada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat untuk mengurangi angka penyandang masalah sosial, melalui pembinaan, pelatihan, perlindungan dan pengentasan PMKS;
2. Misi
Dalam mengupayakan visi tersebut, Dinas Sosial Tenaga kerja dan
Transmigrasi memiliki misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembinaan dan penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan pendayagunaan potensi dan sumber
kesejahteraan sosial
2. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan
penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan
pelayanan penempatan transmigrasi
3. Meningkatkan kompetensi ketrampilan dan produktifitas tenaga kerja
dan masyarakat
4. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan
tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan
5. Meningkatkan kinerja aparatur
3. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan di dicapai oleh Dinas Sosial
Tenaga kerja dan Transmigrasi dalam jangka waktu 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahun ke depan. Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu :
1. Meningkatkan pembinaan dan penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan pendayagunaan potensi dan sumber
kesejahteraan sosial
2. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan
penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan
pelayanan penempatan Transmigrasi
3. Meningkatkan kompetensi ketrampilan dan produktifitas Tenaga kerja
dan masyarakat
4. Meningkatkan pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan
tenaga kerja serta pengawasan Ketenagakerjaan
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan fungsi sarana
/prasarana pendukung Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang di
formulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun kedepan.
Adapun sasaran yang ingin dicapai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yaitu
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatkan pembinaan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pendayagunaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial
1). Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
(1). Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal penerima manfaat program
(2) Persentase PMKS Balita Terlantar, Anak terlantar, dan bermasalah penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang dan UPT yang terlindungi dan terpenuhi
(3) Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya
(4) Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya
(5) Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang kemampuan fungsi sosialnya
(6) Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
(7) Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang dan UPT yang terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya ,dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
(8) Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan Perlindungan Sosial yang
(9) Persentase kecamatan yang memiliki sarana prasarana tanggap darurat minimal untuk memenuhi kebutuhan dasar dan penanganan korban bencana
(2) Optimalisasi Pendayagunaan Potensi dan sumber kesejahteraan Sosial
(1) Persentase pembinaan bagi Karang Taruna, , Karang Werdha,WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
(2) Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
(3) Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat
(4) Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung penyelengggaraan kesejahteraan sosial
(5) Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(6) Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS
(3) Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana sosial serta kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(1) Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
(4) Berkembangnya modal sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial
(1) Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial
2.) Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan Transmigrasi
(1). Menurunnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka
(1) Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun
(2) Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sector informal
(2) Persentase pencari kerja yang ditempatkan
(3) Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada jabatan formal
(1) Terwujudnya Penempatan Transmigran yang berkualitas di daerah penempatan
(1) Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan
3) Meningkatkan kompetensi ketrampilan dan produktifitas Tenaga kerja dan masyarakat
(1) Terwujudnya peningkatan ketrampilan /kompetensi Tenaga kerja dan Produktivitas Tenaga kerja
(1) Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi
4) Meningkatkan pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan tenaga kerja serta pengawasan Ketenagakerjaan
(1) Terwujudnya peran lembaga ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial
(1) Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat diselesaikan
(2) Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL )
(1) Meningkatnya pengawasan Ketenagakerjaan, K3 serta perlindungan pekerja buruh
(1) Persentase Hukum di bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani
(2) Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja
(3) Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3
5) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan fungsi sarana /prasarana pendukung Dinas
(1) Meningkatnya pengelolaan SDM serta sarana /prasarana Dinas Sosial Tenaga
(1) Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
kerja dan Transmigrasi
4. Strategi dan Arah Kebijakan
Rumusan strategi merupakan pernyataan – pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Dinas Sosial tenaga Kerja dan transmigrasi menciptakan nilai tambah ( value added) bagi stakeholder layanan, terutama bagi layanan langsung pada masyarakat.
Untuk merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasran, maka dilakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT(Strenghts/kekuatan,Weaknesses/kelemahan, Opportunities/ peluang, dan Threats/tantangan). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ( Strengths ) dan peluang ( Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan ancaman ( Threats ).
Dengan analisis ini kemudian mempermudah untuk menentukan arah dan isu strategis yang akan diangkat yaitu: 1. Optimalkan Kerjasama dengan SKPD lain yang terkait dan partisipasi
sosial masyarakat dan pihak pihak lain yang terkait . 2. Optimalisasi peningkatan kualitas dan produktifitas Tenaga Kerja. 3. Optimalisasi program PMKS. 4. Meningkatkan kemandirian peserta PMKS. 5. Meningkatkan Penyelesaian perselisihan hubungan Industrial 6. Melibatkan partisipasi masyarakat 7. Optimalisasi informasi lowongan kerja, dan tindak lanjut dari program
yang telah dijalankan. 8. Optimalisasi dengan perusahaan penerima tenaga kerja. 9. Optimalisasi kerjasama dengan daerah penerima peserta
Transmigrasi 10. Tingkatkan informasi Lowongan Kerja 11. Tingkatkan Ketrampilan Tenaga Kerja 12. Tingkatkan Pemahaman peserta Transmigrasi
B. Rencana Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD), serta jangka pendek 1 tahun (RKPD).
Berdasarkan Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang yang mempunyai tugas, pokok, fungsi dan urusan dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, untuk tahun anggaran 2015 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan program strategis sebagai berikut:
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
20 Penyediaan Jasa Administrasi Tehnis Perkantoran
24 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
46 Pengadaan Sarana dan prasarana gedung kantor
48 Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor
49 Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Kendaraan Dinas/ Kendaraan Operasional
II. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan :
5 Pengadaan Pakaian khusus hari hari tertentu
IV. Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD, dengan kegiatan :
2 Penyusunan Rencana kerja SKPD
3 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD
V. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja dengan kegiatan:
6 Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja
12 Peningkatan Kualitas kelembagaan pelatihan kerja
13 Pelatihan Kewirausahaan
VI. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan :
15 Fasilitasi bursa kerja
17 Peningkatan pelayananan tenaga kerja warga negara asing
18 Peningkatan pelayanan CTKI dan Pembinaan Purna TKI Kabupaten Jombang
19 Perluasan kesempatan kerja mandiri
VII. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenaga kerjaan, dengan kegiatan :
1 Pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja
2 Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Penyelesain
3 Fasilitasi Penyelesaian penyelesaian Prosedur pemberian perlindungan Hukum dan jaminan Sosial Ketenagakerjaan
5 Peningkatan pengawasan , perlindungan dan Penegakan Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
VIII. Program Pengembangan Kerjasama dengan Wilayah Pengiriman Transmigran, dengan kegiatan:
1 Kerjasama Penempatan Transmigran Antar Daerah
IX. Program Partisipasi Sosial Masyarakat, dengan kegiatan:
2 Sosialisasi Kepahlawanan Keperintisan, Perjuangan
X. Program Penanganan PMKS, dengan kegiatan :
1 Pemberdayaan PMKS
2 Fasilitasi PKH
3 Fasilitasi Pasar Murah bagi Rumah Tangga Miskin
4 Bimbingan Sosial Bagi PMKS
5 Rehabilitasi dan Bantuan Sosial Bagi PMKS
6 Fasilitasi kegiatan Pelayanan Sosial
7 Perlindungan dan Jaminan Sosial Layanan Kesejahteraan bagi Masyarakat Miskin
8 Penyediaan Sarana Prasarana Layanan Sosial tanggap Darurat
XI. Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sosial
1 Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Sosial
2 Revitalisasi Bina Loka karya
3 Pembangunan / Peningkatan Rumah Pelayanan Sosial
XII. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
2 Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial
3 Pembinaan dan pemberdayaan Karang Taruna
4 Pemberdayaan Karang werdha
5 Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat
6 Pendataan dan Pengelolaan Data PMKS, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
7 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman Makam Pahlawan
Dari keseluruhan 12 program dan 38 kegiatan Tahun 2016 telah
memenuhi capaian target sasaran. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya
komitmen untuk mewujudkan visi dan misinya, meskipun ada beberapa
kegiatan yang belum maksimal dalam pelaksanaan sesuai dengan target
kinerja yang telah direncanakan.
C. Penetapan/ Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Target Kinerja yang ingin dicapai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Jombang pada tahun 2016 dengan indikator dan
target capaiannya secara rinci dapat dilihat dalam tabel Penetapan Kinerja
Tahun 2016 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016
NO SASARAN
STRATEGIS Indikator Kinerja
Target Thn
Program
1
Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
-
Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal penerima manfaat program pemberdayaan sosial yang meningkat kesejahteraannya yang diindikasikan dengan meningkatnya kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar minimalnya dan mampu berfungsi sosial di masyarakat
80%
-
Persentase PMKS Balita Terlantar, Anak terlantar, dan bermasalah penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang dan UPT yang terlindungi dan terpenuhi kebutuhan dasarnya serta meningkat ke-
80%
Penanganan PMKS
mampuan fungsi sosialnya
-
Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya
80%
-
Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang kemampuan fungsi sosialnya
80%
-
Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
80%
-
Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang dan UPT yang terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya ,dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
80%
-
Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan Perlindungan Sosial yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
80%
2
Optimalisasi Pendayagunaan
Potensi dan sumber kesejahteraan Sosial
-
Persentase pembinaan bagi Karang Taruna, , Karang Werdda,WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
80%
-
Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan
80%
kesejahteraan sosial
-
Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat
80%
Kelembagaan kesejahteraan
Sosial
-
Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung penyelengggaraan kesejahteraan sosial
80%
-
Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
80%
-
Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS
80%
3
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana sosial serta kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
-
Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
80%
Penyediaan sarana & prasarana sosial
4 Berkembangnya modal sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial
-
Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial
80%
Partisipasi sosial masyarakat
5 Menurunya angka Tingkat Pengangguran Terbuka
-
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun 6%
Peningkatan kesempatan kerja
6
Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sector informal
- Persentase pencari kerja yang ditempatkan 20%
- Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada jabatan formal
30%
7
Terwujudnya peningkatan ketrampilan /kompetensi Tenaga kerja dan Produktivitas Tenaga kerja
- Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi
100%
Peningkatan kualitas produktivitas T K
8
Terwujudnya peran lembaga ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial
- Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat diselesaikan
100%
- Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL )
11,5%
Perlindungan dan pengembangan
lembaga ketenaga kerjaan
D. Rencana Anggaran Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang
Tahun 2016 mengelola anggaran yang bersumber dari dana APBD Kabupaten
Jombang sejumlah Rp.3.235.000.000 (Tiga milyar dus ratus tiga puluh
lima juta rupiah) yang akan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan antara lain
:
Tabel 2.2 Rencana Anggaran Tahun 2016
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
(Rp) KET
1 2 3 4
Meningkatnya pengelolaan SDM serta sarana prasarana Dinas
Tercapainya Pelaksanaan dan pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
533.866.200,-
9 Meningkatnya pengawasan Ketenagakerjaan, K3 serta perlindungan pekerja buruh
- Persentase Hukum di bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani
10%
- Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja 75%
- Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3
50%
10 Terwujudnya Penempatan Transmigran yang berkualitas di daerah penempatan
- Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan
100%
Pengemb kerjasama dgn wil pengiriman
trans
Meningkatnya pengelolaan SDM serta sarana /prasarana Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
12 bln
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Peningk sarana & prasarana aparatur
Peningk disiplin aparatur
Perencanaan strategis & pelaporan Capaian
kinerja serta keuangan SKPD
Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
1 Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran
45.600.000,- APBD
2 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran
488.266.200,- APBD
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor
2 Pemeliharaan Rutin /Berkala/Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
APBD
3 Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Kendaraan Dinas/Kendaraan Operasional
APBD
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
12.000.000,-
1 Pengadaan pakaian dinas dan pakaian khusus lainya
12.000.000,- APBD
Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
11.000.000,-
1 Penyusunan Rencana Kerja SKPD 7.100.000,- APBD
2
Penyusunan laporan Capaian Kinerja SKPD
3.900.000,- APBD
Terwujudnya peningkatan ketrampilan /kompetensi Tenaga kerja dan Produktivitas Tenaga kerja
Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
202.522.000,-
1 Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari kerja
193.430.000,- APBD
2 Peningkatan kualitas kelembagaan pelatihan kerja
9.092.000,- APBD
3 Pelatihan kewirausahaan
Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sector informal
Persentase pencari kerja yang ditempatkan
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
451.134.900,-
1 Fasilitasi Bursa kerja 144.919.900,- APBD
2 Peningkatan pelayanan tenaga kerja warga negara Asing
67.296.500,- APBD
3 Peningkatan pelayanan CTKI dan Pembinaan Purna TKI Kabupaten Jombang
124.333.000,- APBD
4 Perluasan kesempatan kerja mandiri 114.585.500,- APBD
Terwujudnya peran lembaga ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial
Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat diselesaikan, Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja, Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
454.058.500,-
1 Pengendalian dan Pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja
21.082.500,- APBD
2 Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Penyelesaian Perselisihan Hubungan industrial
215.050.000,- APBD
3 Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Pemberian Perlindungan dan Penegakan Hukum Terhadap Keselamatan dan Kesehatan kerja
161.576.000,- APBD
4 Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan Hukum Terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja
56.350.000,- APBD
Terwujudnya Penempatan Transmigran yang berkualitas di daerah penempatan
Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan
Program Pengembangan Kerjasama dengan wilayah pengiriman transmigran
47.222.600,-
1 Kerjasama Penempatan
Transmigran Antar Daerah
47.222.600,- APBD
Berkembangnya modal sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial
Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial
Program Partisipasi Sosial Masyarakat
29.775.000,-
1 Sosialisasi Kepahlawanan keperintisan, Perjuangan
29.775.000,- APBD
Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal penerima manfaat program pemberdayaan sosial yang meningkat kesejahteraannya yang diindikasikan dengan meningkatnya kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar minimalnya dan mampu berfungsi sosial di masyarakat
Program Penanganan PMKS 711.768.004,-
1 Pemberdayaan PMKS 114.250.000,-
2 Fasilitasi PKH 90.923.004,-
3 Fasilitasi Pasar Murah bagi Rumah Tangga Miskin
111.690.000,-
4 Bimbingan Sosial bagi PMKS 38.075.000,-
5 Rehabilitasi dan Bantuan Sosial bagi PMKS
119.175.000,-
6 Fasilitasi Kegiatan Pelayanan Sosial 97.205.000,-
7 Perlindungan dn Jaminan Sosial Layanan Kesejahteraan bagi Masyarakat Miskin
92.850.000,-
8 Penyediaan Sarana Prasarana Layanan Sosial Tanggap Darurat
47.600.000,-
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana sosial serta kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sosial
377.052.400,-
1 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana sosial
31.500.000,- APBD
2 Revitalisasi Bina Lokakarya 25.000.000,- APBD
3 Pembangunan / Peningkatan Rumah Pelayanan Sosial
320.552.000,- APBD
Optimalisasi Pendayagunaan Potensi dan sumber kesejahteraan Sosial
Persentase pembinaan bagi Karang Taruna, , Karang Werdda,WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat, Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung penyelengggaraan kesejahteraan sosial, Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
347.445.400,-
1 Penigkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial
62.699.900,-
2 Pembinaan dan Pemberdayaan Karang Taruna
93.625.000,-
3 Pemberdayaan Karang Werdha 27.150.000,-
4 Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat
73.220.500,-
5 Pendataan dan Pengelolaan Data PMKS, potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
80.750.000,-
6 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman Makam Pahlawan
10.000.000,-
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Jombang tahun 2016 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dengan realisasi/pencapaian terhadap indikator
sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi tahun 2016.
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran dari 12 program dan 38
kegiatan tahun 2016 telah menunjukkan adanya komitmen untuk mewujudkan
visi dan misi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Jombang yang telah memenuhi capaian target sasaran meskipun ada
beberapa kegiatan yang belum maksimal dalam pelaksanaan sesuai dengan
target kinerja yang telah direncanakan.
Pemerintah Kabupaten Jombang telah menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang kemudian menjadi dasar setiap SKPD untuk
mengembangkan IKU-IKU sesuai karakteristiknya. Indikator Kinerja Utama (
IKU ) Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi adalah sebagai berikut:
1. Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita
Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal
penerima manfaat program pemberdayaan sosial yang meningkat
kesejahteraannya yang diindikasikan dengan meningkatnya
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar minimalnya dan
mampu berfungsi sosial di masyarakat
2. Persentase PMKS Balita Terlantar, Anak terlantar, dan bermasalah
penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang dan UPT
yang terlindungi dan terpenuhi kebutuhan dasarnya serta meningkat
ke-mampuan fungsi sosialnya
3. Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja
terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui
Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya,
dan meningkat keberfungsian sosialnya
4. Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat program
pelayanan sosial melalui Bidang kemampuan fungsi sosialnya
5. Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan
dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan
meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
6. Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima
manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang dan UPT yang
terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya ,dan meningkat kemampuan
keberfungsian sosialnya
7. Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban
Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan
Perlindungan Sosial yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya,
meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
8. Persentase pembinaan bagi Karang Taruna, Karang Werdda,WKSBM,
bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
9. Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam
penanggulangan bencana berbasis masyarakat
10. Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja
Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung
penyelengggaraan kesejahteraan sosial
11. Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti
Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis, Cacat,
Organisasi Sosial dalam
12. Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan
dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS
13. Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan
dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS
14. Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang
meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial
15. Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat
peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan
kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial
16. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun
17. Persentase pencari kerja yang ditempatkan
18. Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada
jabatan formal
19. Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi
20. Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat
diselesaikan
21. Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL )
22. Persentase Hukum di bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani
23. Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja
24. Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3
25. Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan
26. Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
Predikat penilaian capaian kinerjanya di kelompokkan dalam skala
pengukuran ordional sebagai berikut
85 s/d 100 : Sangat berhasil
70 s/d 84 : Berhasil
55 s/d 69 : Cukup berhasil
< 55 : Tidak berhasil
B. CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS
Dari 11 Sasaran strategis yamg memuat 26 Indikator Kinerja Utama
tersebut dapat dilaporkan tingkat capaian berdasarkan predikat sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran
NO PREDIKAT
JUMLAH SASARAN IKU
1
Sangat berhasil ( 85-100)
5 11
2 Berhasil ( 70-84 )
1 3
3 2 5
Cukup berhasil ( 55-69 )
4 Tidak berhasil (<55 )
3 7
Jumlah
11 26
Seharusnya terdapat 11 Sasaran dan 26 indikator Kinerja Utama tapi
pada tahun 2016 ada 1 Sasaran yaitu Terwujudnya Penempatan Transmigran
yang berkualitas di daerah penempatan yang tidak dapat diukur capaian
kinerjanya dengan indicator Persentase penempatan Transmigran yang telah
mendapat pelatihan karena pada tahun 2016 tidak ada pemberangkatan
Transmigrasi sehingga hanya 10 sasaran dan 25 indikator yang dapat dihitung
Tabel 3.2
Capaian Kinerja sasaran Tahun 2016
No Sasaran Strategis Realiasasi Keterangan
1 Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
40,87 Tidak berhasil
2 Optimalisasi Pendayagunaan Potensi dan sumber kesejahteraan Sosial
78,48 Berhasil
3 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana sosial serta kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
62,20 Cukup berhasil
4 Berkembangnya modal sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial
100 Sangat berhasil
5 Menurunnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka
6,11 Tidak berhasil
6 Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sector informal
66,25 Cukup Berhasil
7 Terwujudnya peningkatan ketrampilan /kompetensi Tenaga kerja dan Produktivitas Tenaga kerja
100 Sangat Berhasil
8 Terwujudnya peran lembaga ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial
100 Sangat berhasil
9 Meningkatnya pengawasan Ketenagakerjaan, K3 serta perlindungan pekerja buruh
95,57 Sangat berhasil
10 Terwujudnya Penempatan Transmigran yang berkualitas di daerah penempatan
Tidak Terealisasi Krn tidak ada pemberangkatan
11 Meningkatnya pengelolaan SDM serta sarana /prasarana Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
100 Sangat berhasil
Rata-rata 74,94 Berhasil
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat disimpulkan capaian kinerja
sasaran strategis tahun 2015 sebesar 73,227 dengan predikat Berhasil. Tentunya
capaian ini perlu untuk semakin ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya.
C. Capaian Indikator Kinerja Utama
Capaian Kinerja merupakan peningkatan yang sangat penting yang
perlu dilakukan oleh Pimpinan Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Jombang, serta merupakan wacana proses yang akan memberikan prespektif
mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan, Rencana Kinerja Tahunan
yang dilakukan oleh Instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas
kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas.
Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan focus dalam
mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan Instansi akan lebih baik,
sehingga di harapkan tidak ada kegiatan Instansi yang tidak terarah sesuai
pilihan prioritas.
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Sosial Tenaga kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Jombang merupakan Rencana kerja yang disusun
secara periodic setiap tahun merupakan uraian lebih lanjut dari sasaran
strategis. Indikator Kinerja dan Target Tahunan sebagaimana diketahui
merupakan rencana lima tahunan yang harus diuraikan lebih lanjut kedalam
rencana tahunan agar program dan kegiatan lebih terarah.
Adapun secara terinci atas capaian IKU, sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.3
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Tahun 2016
Uraian Indikator Kinerja Target Realisasi Keterangan
Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
1 Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal penerima manfaat program
80% 83,33% Berhasil
2 Persentase PMKS Balita Terlantar, Anak terlantar, dan bermasalah penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang dan UPT yang terlindungi dan terpenuhi
80% 65,27% cukup
berhasil
3.
Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya
80% 35,30% Tidak
berhasil
4 Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang
80% 2,30% Tidak
berhasil
kemampuan fungsi sosialnya
5 Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
80% 15,52% Tidak
Berhasil
6 Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang dan UPT yang terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya ,dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
80% 12,62 Tidak
berhasil
7 Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan Perlindungan Sosial yang
80% 71,76% Berhasil
Optimalisasi Pendayagunaan Potensi dan sumber kesejahteraan Sosial
1 Persentase pembinaan bagi Karang Taruna, , Karang Werdda,WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
80% 57,76% Tidak
Berhasil
2 Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
100% 100% Sangat
berhasil
3 Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan
100% 100% Sangat
aktif dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat
berhasil
4 Persentase penumbuhan
dan peningkatan Kapasitas
Relawan Pekerja Sosial
Masytarakat tingkat desa
yang dapat mendukung
penyelengggaraan
kesejahteraan sosial
80% 68,77% cukup
berhasil
5 Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
100% 68,88% Cukup
berhasil
6 Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS
100% 75,47% Berhasil
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana sosial serta kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
1
Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
80% 62,20% cukup
berhasil
Berkembangnya modal sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial
1 Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
80% 100% Sangat
Berhasil
Menurunnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka
1 Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun
6% 6,11% Tidak
Berhasil
Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sector
1 Persentase pencari kerja yang ditempatkan
80% 35,52% Tidak
Berhasil
informal
2 Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada jabatan formal
100% 100% Sangat
berhasil
Terwujudnya peningkatan ketrampilan /kompetensi Tenaga kerja dan Produktivitas Tenaga kerja
1 Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi
100% 100% Sangat
Berhasil
Terwujudnya peran lembaga ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial
1 Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat diselesaikan
100% 100% Sangat
berhasil
2
Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL )
100% 100% Sangat
berhasil
Meningkatnya pengawasan Ketenagakerjaan, K3 serta perlindungan pekerja buruh
1 Persentase Hukum di bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani
100% 100% Sangat
berhasil
2 Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja
100% 86,71% Sangat
berhasil
3 Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3
100% 100% Sangat
berhasil
Terwujudnya Penempatan Transmigran yang berkualitas di daerah penempatan
1 Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan
100% Tidak dilakukan penilaian
Tidak ada
pemberangk
atan
Transmigran
Meningkatnya pengelolaan SDM serta sarana /prasarana Dinas Sosial Tenaga kerja dan
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
12Bln 12 Bln Sangat Berhasil
Transmigrasi
D. ANALISIS CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
1. Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita
Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal
penerima manfaat program
a. PMKS merupakan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial,penanganan program kegiatan yang tercantum dalam daftar
usulan rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten,
yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi.
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi, indicator Persentase PMKS Keluarga Fakir
Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial ekonomi dan
Masyarakat di daerah terpencil tertinggal penerima manfaat program
pemberdayaan sosial yang meningkat kesejahteraannya yang
diindikasikan dengan meningkatnya kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan dasar minimalnya dan mampu berfungsi sosial di
masyarakat dihitung dengan rumus:
∑Jumlah PMKS Keluarga Fakir Miskin penerima manfaat program
pemberdayaan sosial yang meningkat kesejahteraannya, mampu
memenuhi kebutuhan dasar minimalnya dan mampu berfungsi sosial
di masyarakat
X 100
∑Jumlah Keluarga Miskin
c. Dari data Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial diketahui PMKS
penerima program pemberdayaan sosial 1.318.312 orang sedang
jumlah keluarga miskin 1.581.974 orang. Dengan demikian nilai
capaian indicator adalah sebesar 83,33%.
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 83,33 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
berhasil karena melebihi dari target.
2. Persentase PMKS , Anak terlantar, dan bermasalah penerima
manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang dan UPT yang
terlindungi dan terpenuhi kebutuhan dasarnya serta meningkat ke-
mampuan fungsi sosialnya
a. Penyelenggaraan koordinasi Penanggulangan PMKS Anak terlantar
ditujukan untuk menampung aspirasi dan masukan dari masyarakat
Penyandang masalah kesejahteraan sosial yang diselaraskan dengan
rencana program kegiatan. Prioritas yang tercantum dalam daftar
usulan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah
kabupaten.
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi, Persentase PMKS Balita Terlantar, Anak
terlantar, dan bermasalah penerima manfaat program pelayanan
sosial melalui Bidang dan UPT yang terlindungi dan terpenuhi
kebutuhan dasarnya serta meningkat kemampuan fungsi sosialnya
dihitung dengan rumus
Jumlah PMKS Balita Terlantar, Anak terlantar, dan bermasalah
penerima manfaat program pelayanan sosial yang terlindungi dan
terpenuhi kebuth dasarnya dan meningkat kemampuan fungsi
sosialnya
X 100 Populasi anak terlantar
c. Dari informasi Bidang Rehabilitasi bantuan sosial dapat diketahui
Jumlah anak terlantar 233 orang sedangkan jumlah populasi anak
terlantar 357 dengan demikian capaian indicator 65,27%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 65,27 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
berhasil karena sudah mendakati dari target yang diharapkan.
3. Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja
terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui
Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya,
dan meningkat keberfungsian sosialnya
a. Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Anak Nakal dan
Korban Napza serta remaja terlantar ,penanganan program kegiatan
yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas Sosial
tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan dengan
Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi.
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban
Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan
dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi
kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
Jumlah PMKS Anak Nakal, Korban Napza dan remaja terlantar yang
terlindungi, terpenuhi kebuth dasarnya, meningkat kemampuan
mental dan keber fungsian sosialnya
X 100 Jumlah Anak Nakal, Korban Napza dan remaja Terlantar
c. Dari informasi Bidang Rehabilitasi bantuan sosial dapat diketahui
Jumlah Anak Nakal, Korban Napza dan remaja Terlantar yang
terlindungi, terpenuhi kebutuhan, meningkat kemampuan mentalnya 46
orang sedangkan jumlah Anak Nakal, Korban Napza dan remaja
Terlantar 130 dengan demikian capaian indicator 35,38%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 35,38 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
tidak berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan.
4. Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat
program pelayanan sosial melalui Bidang kemampuan fungsi
sosialnya
a. Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat program
pelayanan sosial melalui Bidang kemampuan fungsi sosialnya
penanganan program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan
rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang
telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar
penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang
kemampuan fungsi sosialnya dapat di hitung dengan menggunakan
rumus
Jumlah PMKS Anak bermasalah dan terlantar serta lanjut usia
terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos yang
yang terpenuhi kebuth dasarnya dan meningkat kemampuan fungsi
sosialnya
X 100 Populasi Lanjut Usia Terlantar
c. Dari informasi Bidang Rehabilitasi bantuan sosial dapat diketahui
Jumlah Anak bermasalah dan terlantar serta lanjut usia terlantar 90
orang sedangkan jumlah populasi lanjut usia terlantar 3907 dengan
demikian capaian indicator 2,30%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 2,30 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
tidak berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan.
5. Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program
pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan
dasarnya, dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
a. Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan
dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan
meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya penanganan program
kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan
prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase PMKS Tuna Sosial penerima
manfaat program pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya, dan meningkat kemampuan keberfungsian
sosialnya dapat di hitung dengan menggunakan rumus
∑Jumlah Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan dan
Rehsos yang yang terpenuhi kebuth dasarnya dan meningkat
kemampuan fungsi sosialnya
X 100 ∑Jumlah PMKS Tuna Sosial
c. Dari informasi Bidang Rehabilitasi bantuan sosial dapat diketahui
Jumlah Tuna Sosial penerima manfaat 75 orang sedangkan jumlah
populasi lanjut usia terlantar 483 dengan demikian capaian indicator
15,52%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 15,52 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
tidak berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan.
6. Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik
penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang
dan UPT yang terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya ,dan
meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
a. Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima
manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang dan UPT yang
terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya ,dan meningkat kemampuan
keberfungsian sosialnya, penanganan program kegiatan yang
tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga
kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan dengan
Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase PMKS penyandang disabilitas dan
eks psikotik penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui
bidang dan UPT yang terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya ,dan
meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya dan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus
∑PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima manfaat
program pelayanan dan Rehsos yang yang terpenuhi kebutuhan
dasarnya dan meningkat kemampuan fungsi sosialnya
X 100 ∑Jumlah Penyandang Disabilitas
c. Dari informasi Bidang Rehabilitasi bantuan sosial dapat diketahui
Jumlah penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima manfaat
6754 org sedangkan jumlah penyandang disabilitas 53.508 org dengan
demikian capaian indicator 12,62%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 12,62 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
tidak berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan.
7. Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban
Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan
Perlindungan Sosial yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya,
meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya
a. Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban
Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan
Perlindungan Sosial yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya,
meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya penanganan program
kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan
prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi penanganan program kegiatan yang tercantum
dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan
Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan
dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
∑Jumlah PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban
Bencana dan Orang Terlantar yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan
dasarnya dan meningkat kesejahteraannya dan keberfungsian
sosialnya
X 100 ∑Jumlah Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban Bencana
dan Orang Terlantar
c. Dari informasi Bidang Rehabilitasi bantuan sosial dapat diketahui
Jumlah pekerja migran,korban tindak kekerasan,bencana ,orang
terlantar yang terlindungi 432 org sedangkan jumlah pekerja migrant,
tindak kekerasan,bencana ,org terlantar 602 org dengan demikian
capaian indicator 71,76%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 71,76 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
berhasil karena sudah mendekati target yang diharapkan.
8. Persentase pembinaan bagi Karang Taruna, Karang Werdda,
WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial
a. Penyelenggaraan Pembinaan bagi Karang Taruna, Karang Werdda,
WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
yang diselaraskan dengan rencana program kegiatan. Prioritas yang
tercantum dalam daftar usulan yang diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan daerah kabupaten.
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi, Pembinaan bagi Karang Taruna, Karang
Werdda,WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial dapat dihitung dengan menggunakan rumus
∑Jumlah Karang Taruna, WKSBM, yang memperoleh pembinaan
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
X 100 ∑Jumlah karang taruna dan WKSBM
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah karang
taruna,WKSBM yang memperoleh pembinaan 707 sedangkan jumlah
Karang taruna dan WKSBM 1224 sehingga capaian indicator sebesar
57,76%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 57,76 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
cukup berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan.
9. Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang
dibina dan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
a. Terselenggaranya Pembinaan bagi TKSK yang dibina aktif dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang diselaraskan dengan
rencana program kegiatan. Prioritas yang tercantum dalam daftar
usulan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah
kabupaten.
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi, Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK) yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial dapat di hitunh dengan menggunakan rumus
∑Jumlah TKSK yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial
X 100 ∑Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan(TKSK)
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah TKSK
yang dibina 21 sedangkan jumlah TKSK Kecamatan 21 sehingga
capaian indicator sebesar 100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 100 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 100%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
sangat berhasil karena sudah mencapai darai target yang
diharapkan.
10. Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam
penanggulangan bencana berbasis masyarakat
a. Terselenggaranya Pembinaan bagi Taruna Siaga yang dibina aktif
dalam penaggulangan bencana yang diselaraskan dengan rencana
program kegiatan. Prioritas yang tercantum dalam daftar usulan yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah kabupaten.
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi, Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina
dan aktif dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat dapat
di hitung dengan menggunakan rumus
∑Jumlah Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam
penanggulangan bencana
X 100 ∑Jumlah Taruna Siaga Bencana (TAGANA)
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah Tagana
yang dibina 68 sedangkan jumlah Tagana Kecamatan 68 sehingga
capaian indicator sebesar 100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 100 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 100%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
sangat berhasil karena sudah mencapai dari target yang
diharapkan.
11. Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja
Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung
penyelengggaraan kesejahteraan sosial
a. Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja
Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung
penyelengggaraan kesejahteraan sosial penanganan program kegiatan
yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas Sosial
tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan dengan
Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase penumbuhan dan peningkatan
Kapasitas Relawan Pekerja Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat
mendukung penyelengggaraan kesejahteraan sosial dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
∑Jumlah Relawan PSM peserta program yang meningkat
kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
X 100 ∑Jumlah Pekerja Sosial Masyarakat
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah Relawan
PSM yang meningkat kemampuanya 1350 relawan sedangkan jumlah
Pekerja Sosial masyarakat 1963 sehingga capaian indicator sebesar
68,77%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 68,77 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
cukup berhasil karena belum mencapai dari target yang
diharapkan.
12. Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi
Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis,
Cacat, Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial
a. Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti
Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis, Cacat,
Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
penanganan program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan
rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang
telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase Pembinaan bagi Lembaga
Kesejahteraan Sosial bagi Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi ,
Gelandangan, Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial dalam
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dapat di hitung dengan
menggunakan rumus:
∑ Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan,
Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial yg memperoleh Pembinaan
dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
--------------------------------------------- X 100
∑ Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis,
Cacat, Organisasi Sosial
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah Panti
Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis, Cacat,
Organisasi Sosial yg memperoleh Pembinaan 38 sedangkan jumlah
Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi , Gelandangan, Pengemis,
Cacat, Organisasi Sosial 53 sehingga capaian indicator sebesar 60,88
%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 68,88 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 100%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
cukup berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan.
13. Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan
dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS
a. Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan
dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS penanganan
program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana
kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang
telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial
yang diberikan pembinaan dan aktif dalam memberikan pelayanan
pada PMKS dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
∑Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial yang dibina dan aktif dalam
memberikan pelayanan pada PMKS
X 100 ∑Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah Lembaga
Kesejahteraan Sosial yang dibina dan aktif 40 sedangkan jumlah LKS
53 sehingga capaian indicator sebesar 75.47 %
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2015,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 75,47 % sedangkan dari target
yang diharapkan sebesar 100%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
berhasil karena sudah mendekati dari target yang diharapkan.
14. Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang
meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial
a. Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang
meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial penanganan program kegiatan yang tercantum dalam daftar
usulan rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah
Kabupaten, yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan
dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial
peserta program yang meningkat kemampuannya dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
∑ Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
X 100 ∑ Target Tenaga Kesejahteraan Sosial yang diharapkan mengikuti
pengembangan pada tahun 2016
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah TKS
peserta program 1007 sedangkan jumlah TKS 1619 sehingga capaian
indicator sebesar 62,20 %
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 62,20 % sedangkan targetnya
80%
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini cukup
berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan
15. Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat
peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan
kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial
a. Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat
peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan
kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial penanganan program
kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan
prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase pencapaian target peningkatan
pemahaman masyarakat peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai
kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial
dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
Jumlah Masyarakat yang mengikuti kegiatan peningkatan
pemahaman tentang pelestarian nilai kepahlawanan dan
kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial
X 100 Jumlah Peserta kegiatan yang diharapkan mengikuti peningkatan
pemahaman tentang pelestarian nilai kepahlawanan dan
kesetiakawanan sosial dan program kesejahteraan sosial tahun 2015
c. Dari informasi Bidang P3S dan UKS dapat diketahui Jumlah
masyarakat yang mengikuti pemahaman nilai kepahlawanan 80
sedangkan jumlah peserta kegiatan yg diharapkan mengikuti
pemahaman nilai kepahlawanan 80 sehingga capaian indicator sebesar
100 %
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 100 % dari target yang
diharapkan sebesar 100%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
sangat berhasil karena mampu realisasi sesuai dengan dari target
yang diharapkan.
16. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun
a. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun penanganan
program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana
kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten,
yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
Menurun dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
∑ Tingkat Pengangguran Terbuka di Jombang --------------------------------------------- X 100 ∑ Tingkat Pengangguran Terbuka Usia Produktif
c. Capaian indicator TPT sebesar 6,11 %
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 6,11 % dari target yang
ditetapkan sebesar 6%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
tidak berhasil karena tidak dapat menurunkan Tingkat
Pengangguran Terbukanya.
17. Persentase pencari kerja yang ditempatkan
a. Persentase pencari kerja yang ditempatkan program kegiatan yang
tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga
kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja
dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase pencari kerja yang ditempatkan
dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
∑Pencari kerja yang ditempatkan --------------------------------------------- X 100 ∑ pencari kerja yang terdaftar
c. Dari informasi Bidang PPTK dapat diketahui Jumlah pencari kerja yang
ditempatkan 1631 sedangkan jumlah pencari kerja yang terdaftar 5015
sehingga capaian indicator sebesar 32,52 %
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 32,52% dari target yang
diharapkan sebesar 80%.
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
kurang berhasil karena masih jauh dari target yang diharapkan.
18. Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada
jabatan formal
a. Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada
jabatan formal program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan
rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten,
yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang
ditempatkan pada jabatan formal dapat di hitung dengan menggunakan
rumus:
∑ TKI yg ditempatkan pada jabatan formal --------------------------------------------- X 100 ∑ TKI yang ditempatkan
c. Dari informasi Bidang PPTK dapat diketahui Jumlah TKI yang
ditempatkan pada jabatan formal 224 org sedangkan jumlah TKI yang
ditempatakan 224 orang sehingga capaian indicator sebesar 100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016,
tahun ini realisasi kinerja mencapai 100% dari target yang
diharapkan sebesar
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
sangat berhasil karena sudah mencapai dari target yang
diharapkan
19. Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi
a. Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi
program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana
kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten,
yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase lulusan pelatihan yang memiliki
ketrampilan/kompetensi dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
∑ Lulusan Pelatihan yg lulus sertifikasi --------------------------------------------- X 100
∑ lulusan pelatihan yang mengikuti sertifikasi kompetensi
c. Dari informasi Bidang PPTK dapat diketahui Jumlah Lulusan Pelatihan
yg lulus sertifikasi 60 org sedangkan jumlah lulusan pelatihan yang
mengikuti sertifikasi kompetensi 60 orang sehingga capaian indicator
sebesar 100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini realisasi kinerja mencapai 100% dari target yang diharapkan sebesar
100 %
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
sangat berhasil karena sudah mencapai dari target yang diharapkan.
20. Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat
diselesaikan
a. Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat
diselesaikan program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan
rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten,
yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase kasus perselisihan Hubungan
Industrial yang dapat diselesaikan dapat di hitung dengan
menggunakan rumus:
∑ Kasus perselisihan Hub. Industrial yang diselesaikan melalui perjanjian Bersama
--------------------------------------------- X 100 ∑ Kasus yang dicatatkan
c. Dari informasi Bidang Hubinsyaker dan wasnaker dapat diketahui
Jumlah Kasus perselisihan Hub. Industrial yang diselesaikan melalui
perjanjian Bersama 7 sedangkan jumlah kasus yang dicatatkan 7
orang sehingga capaian indicator sebesar 100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini realisasi kinerja mencapai 100% dari target yang diharapkan
sebesar 100 %
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
sangat berhasil karena sudah mencapai dari target yang diharapkan.
21. Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL )
a. Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL )
program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana
kegiatan Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang
diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Daerah Kabupaten,
yang telah dikoordinasikan dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase upah minimum terhadap kebutuhan
hidup layak ( KHL ) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
∑ Rata rata Upah Minimum Kab/Kota ( UMK ) --------------------------------------------- X 100 ∑ Rata rata KHL
c. Dari informasi Bidang Hubinsyaker dan wasnaker dapat diketahui
Jumlah Rata rata Upah Minimum Kab/Kota ( UMK ) Rp 1.924.000
sedangkan jumlah rata rata KHL Rp 1.924.000 sehingga capaian
indicator sebesar 100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini realisasi kinerja mencapai 100% dari target yang diharapkan
sebesar 100 %
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini
sangat berhasil karena sudah mencapai dari target yang diharapkan.
22. Persentase Hukum di bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani
a. Persentase Hukum di bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani
program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan
prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase Hukum di bidang norma
ketenagakerjaan yang ditangani dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
∑ Kasus Norma Ketenagakerjaan yang ditangani --------------------------------------------- X 100 ∑ Pengaduan yang masuk
c. Dari informasi Bidang Hubinsyaker dan wasnaker dapat diketahui
Jumlah Kasus Norma Ketenagakerjaan yang ditangani 30 sedangkan
jumlah pengaduan yang masuk 30 sehingga capaian indicator sebesar
100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini realisasi kinerja mencapai 100% dari target yang diharapkan sebesar
100 %
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini sangat
berhasil karena sudah mencapai dari target yang diharapkan.
23. Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja
a. Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja program kegiatan yang
tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas Sosial tenaga
kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan dengan
Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
∑Selisih Kasus kecelakaan kerja tahun ini – Tahun sebelumnya --------------------------------------------- X 100 ∑ Kasus Kecelakaan Kerja Tahun sebelumnya
c. Dari informasi Bidang Hubinsyaker dan wasnaker dapat diketahui
Jumlah Kasus kecelakaan kerja 60 sedangkan jumlah kecelakaan kerja
tahun sebelumnya 70 sehingga capaian indicator sebesar 85,71%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini realisasi kinerja mencapai 86,71% dari target yang diharapkan
sebesar 100 %
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini sangat
berhasil karena sudah hampir mencapai dari target yang diharapkan.
24. Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3
a. Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3 program
kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan
prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase Perusahaan yang memenuhi
persyaratan K3 dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
∑ Perusahaan yang dilakukan pemeriksaan /pengujian K3 --------------------------------------------- X 100 ∑ perusahaan yang meminta pemeriksaan /pengujian K3
c. Dari informasi Bidang Hubinsyaker dan wasnaker dapat diketahui
Jumlah perusahaan yg dilakukan pemeriksaan 25 sedangkan jumlah
perusahaan yg meminta pemeriksaan 25 sehingga capaian indicator
sebesar 100%
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini realisasi kinerja mencapai 100% dari target yang diharapkan sebesar
100 %
e. Sehingga dapat dikatakan indicator capaian program kegiatan ini sangat
berhasil karena sudah mencapai dari target yang diharapkan.
25. Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan
a. Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan
program kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan
Dinas Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan
prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Persentase penempatan Transmigran yang
telah mendapat pelatihan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
∑ Jumlah Alokasi Penempatan --------------------------------------------- X 100 ∑ Jumlah Transmigrasi yang ditempatkan
c. Dari informasi Bidang PPTK dapat diketahui Jumlah Transmigran yang
berangkat pada tahun 2015 tidak ada Pemberangkatan Transmigran
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini Transmigran tidak dapat terealisasi karena tidak ada
pemberangkatan
26. Tercapainya Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Tercapainya Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Perkantoran program
kegiatan yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan Dinas
Sosial tenaga kerja dan Transmigrasi yang diintegrasikan dengan
prioritas pembangunan Daerah Kabupaten, yang telah dikoordinasikan
dengan Bappeda dan dilaksanakan oleh Dinas Sosial tenaga kerja dan
Transmigrasi
b. Sebagaimana tercantum dalam penetapan IKU Dinas Sosial Tenaga
kerja dan Transmigrasi Tercapainya Pelaksanaan Pelayanan
Administrasi Perkantoran Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
∑ Jumlah Pelayanan Administrasi Perkantoran --------------------------------------------- X 100 ∑ Jumlah bulan dalam 1 tahun
c. Dari informasi Sekretariat dapat diketahui Pelayanan Administrasi
Perkantoran Dapat Terealisasi semua.
d. Dalam kaitannya dengan target dan realisasi kinerja tahun 2016, tahun
ini Pelayanan Administrasi Perkantoran Sangat Berhasil karena dapat
terealisasi semua.
D. REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan suatu kegiatan pada satuan unit kerja diperlukan
dana untuk membiayai pelaksanaan kegiatannya baik berupa belanja tidak
langsung maupun belanja langsung. Untuk tahun 2015, Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang mendapat dana dari APBD tahun
2015 dengan rincian sebagai berikut :
a. Belanja tidak langsung
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung
Tahun Anggaran 2016
NO URAIAN ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp) %
1 Gaji Pokok PNS 2.095.780.564,00 2.041.178.580.00 97,39%
2 Tunjangan Keluarga 200.511.666.00 195.322.323.00 97,41%
3 Tunjangan Jabatan 158.166.000.00 153.340.000.00 96,94%
4 Tunjangan Fungsional Umum
73.912.000,00 72.000.000.00 97,41%
5 Tunjangan Beras 113.091.072.00 109.571.460.00 96,88%
6 Tunjangan PPh/ Tunjangan Khusus
34.695.690,00 34.127.648,00 98.36%
7 Pembulatan Gaji 27.532,00 26.659.00 96,82%
JUMLAH 2.676.184.524,00 2.605.566.670,00 97,36%
Berdasarkan tabel tersebut, secara global untuk tahun 2016 terjadi
capaian sebesar Rp 2.605.566.670,00 atau sebesar 97,36% dari target
anggaran tahun 2016.
b. Belanja langsung
Dinas Sosial Tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten Jombang pada
tahun 2016 mendapat alokasi dana dari anggaran APBD dengan anggaran
belanja langsung sebesar Rp. 3.235.000.000,00 dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung
Tahun Anggaran 2016
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
ANGGARAN SEBELUM
PAK (Rp)
ANGGRAN SESUDAH
PAK (Rp)
REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Kinerja Pelayanan SKPD
Terselenggaranya administrasi sesuai aturan dan standar kinerja
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
540.351.200 533.866.200
520.504.308 97,50
1 Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran
41.400.000 45.600.000 45.600.000 100
2 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran
498.951.200 488.266.200 474.904.308 97,26
Tersedianya Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tersedianya Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
58.805.000 57.154.996 53.578.996
93,74
1 Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor
21.000.000 20.534.996 20.534.996 100
2 Pemeliharaan rutin /berkala /sedang/berat sarana & prasarana gedung kantor
16.275.000 7.790.000 7.790.000 100
3 Pemeliharaan rutin /berkala /sedang/berat kendaraan dinas /kendaraan operasional
21.530.000 28.830.000 25.254.000 87,60
Tersedianya pakaian olah raga
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
13.750.000 12.000.000 11.880.000 99
1 Pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu
13.750.000 12.000.000 11.880.000 99
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
ANGGARAN SEBELUM
PAK (Rp)
ANGGRAN SESUDAH
PAK (Rp)
REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Konsistensi perencanaan dan penganggaran program SKPD
Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja Serta Keuangan SKPD
17.500.000 11.000.000 10.942.000 99,47
1 Penyusunan rencana kerja SKPD
9.100.000 7.100.000 7.090.000 99,86
2 Penyusunan laporan capaian kinerja SKPD
11.885.000 10.200.000 3.852.000 98,77
Persentase PMKS mendapatkan Pemberdayaan
Persentase PMKS mendapatkan Pemberdayaan
Program Penanganan PMKS 711.768.004 710.772.986 99,86
1 Pemberdayaan PMKS 186.250.000 114.250.000 114.070.000 99,84
2 Fasilitasi PKH 91.012.500 90.923.004 90.728.000 99,79
3 Fasilitasi Pasar Murah bagi Rumah tangga Miskin
117.800.000 111.690.000 111.690.000 100
4 Bimbingan Sosial Bagi PMKS
42.075.000 38.075.000 37.943.226 99,65
5 Rehabilitasi dan Bantuan sosial bagi PMKS
120.675.000 119.175.000 119.175.000 100
6 Fasilitasi kegiatan rumah pelayanan sosial
148.700.000 97.205.000 96.855.760 99,64
7 Perlindungan dan Jaminan Sosial Layanan Kesejahteraan bagi Masyarakat Miskin
92.850.000 92.850.000 92.761.000 99,90
8 Penyediaan Sarana Prasarana Layanan Sosial Tanggap darurat
47.600.000 47.600.000 47.550.000 99,89
Jumlah Tokoh Perintis Kepahlawanan yang Teridentifikasi
Program Partisipasi sosial Masyarakat
29.775.000 29.775.000 28.184.400 94,66
1 Sosialisasi Kepahlawanan Keperintisan
29.775.000 29.775.000 28.184.400 94,66
Meningkatnya Kapasitas pelayanan kesejahteraan Sosial
Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sosial
430.276.400 377.052.400 348.007.000 92,30
1 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana sosial
31.500.000 31.500.000 27.996.000 88,88
2 Revitalisasi Bina Loka Karya
25.000.000 25.000.000 23.975.000 95,90
3 Pembangunan /Peningkatan rumah Pelayanan Sosial
373.776.400 320.552.400 296.036.000 92,35
Persentase LKS aktif melakukan pelayanan Kesejahteraan sosial
Program Pemberdayaan kelembagaan Kesejahteraan Sosial
414.822.900 347.445.400 313.723.300 90,29
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
ANGGARAN SEBELUM
PAK (Rp)
ANGGRAN SESUDAH
PAK (Rp)
REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1
Penigkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial
62.699.900 62.699.000 54.116.200 86,31
2
Pembinaan dan Pemberdayaan Karang Taruna
108.500.000 93.625.000 82.507.500 88,13
3
Pemberdayaan Karang Werdha
27.150.000 27.150.000 23.712.000 87,34
4
Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat
88.973.000 73.220.500 62.892.600 85,89
5
Pendataan dan Pengelolaan Data PMKS, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
117.500.000 80.750.000 80.554.000
99,76
6
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman Makam Pahlawan
10.000.000 10.000.000 9.941.000 99,41
Posentase Peserta pelatihan yang mendapatkan pekerjaan 80%,85%,87%,90%,100%
Persentase peserta Pelatihan yang mendapatkan pekerjaan
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
257.427.500 202.522.000 201.791.490 99,64
Pendidikan dan pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja
200.000.000 193.430.000 192.739.490 99,64
Peningkatan kualitas kelembagaan pelatihan kerja
15.000.000 9.092.000 9.052.000 99,56
Pelatihan kewirausahaan 42.427.500 0
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
456.324.900 451.134.900 427.235.910 94,70
1 Fasilitasi Bursa kerja 144.919.900 144.919.900 144.662.320 99,82
2 Peningkatan pelayanan
tenaga kerja warga negara Asing
67.296.500 67.296.500 65.086.590 96,72
3 Peningkatan Pelayanan
CTKI dan Pembinaan Purna TKI Kab
124.333.000 124.333.000 106.581.500 85,72
Jombang
4 Perluasan kesempatan
kerja mandiri 119.775.500 114.585.500 110.905.500 96,79
Meningkatnya Jumlah Transmigran yang di tempatkan
Program Pengembangan Kerjasama dengan wilayah pengiriman Transmigran
68.320.600 47.222.600 46.265.000 97,97
1 Kerjasama penempatan Transmigran antar Daerah
63.320.600 47.222.600 46.265.000 97,97
Menurunya kasus perselisihan Hubungan Industrial
Menurunya Jumlah kasus perselisihan hubungan Industrial
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
460.950.000 454.058.500 446.633.500
98,36
1. Pengendalian & Pembinaan lemb.Penyalur Tenaga Kerja
29.000.000 21.082.000 20.982.500
99,53
2. Fasilitasi Penyelesaian prosedur, perselisihan hubungan Industrial
220.250.000 215.050.000 213.550.000
99,30
3. Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hokum & jaminan sosial Ketengakerjaan
161.700.000 161.576.000 155.751.000
96,39
4. Peningk.Pengaw,perlindungan & Penegakan hokum terhadap keselamatan dan Kesehatan kerja
50.000.000 56.350.000 56.350.000
100
BAB 4
Penutup
Dengan penyusunan Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun
2016, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang telah
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya, mengacu pada
Misi ke – 1 dan ke – 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014 – 2018 yaitu “Meningkatkan kualitas
kehidupan sosial dan beragama dan Meningkatkan Perekonpomian daerah yang
berdaya saing dan merata”.
Secara umum program kerja dan kegiatan dari rencana kinerja tahunan
Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Tahun 2016
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Adapun beberapa pencapaian kinerja
program / kegiatan pada tahun 2016 baik yang memenuhi target dan tidak
memenuhi target serta faktor–faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target
kinerja dan tentunya kebijakan / rekomendasi perlu diambil.
Untuk mengatasi hal tersebut Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi
perlu mengambil langkah langkah guna mengatasi kegiatan yang belum
memenuhi sasaran adalah dengan cara melakukan koordinasi dengan Bidang
mengenai jadwal waktu Pelaksanaan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
bidang dengan mengatur jadwal bulannya agar capaian kinerja yang diserap
sesuai dengan target yang direncanakan.
Dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan di jombang tidak
sebanding dengan Jumlah karyawan di Hubinsyaker disarankan agar: adanya
tambahan Jumlah Aparatur Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
khususnya mediator dan Pengawas.
1. Dari program / kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2015, realisasi
pencapaian target kinerja yang direncanakan dan memenuhi target kinerja
seperti yang telah direncanakan, diantaranya :
a. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
c. Peningkatan Disiplin Aparatur.
d. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Dalam penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan pengelolaan Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, diperlukan perencanaan yang tepat, pelaksanaan
tugas yang benar dan dukungan dana yang memadai serta ada pengawasan yang
terus menerus.
Demikian Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjaIP) Dinas
Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang dimaksudkan sebagai
perwujudan kewajiban Dinas sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi untuk
mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 dibuat semoga dapat menjadi bahan
evaluasi dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya. Menyadari
akan berbagai kekurangan yang ada, maka koreksi dan saran senatiasa
diharapkan.
Jombang, Pebruari 2017 KEPALA TENAGA KERJA
KABUPATEN JOMBANG
Ir.HERU WIDJAJANTO MSi Pembina Utama Muda
NIP. 19621211 199003 1