Upload
indra-firmansyah
View
145
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Page | 0
“TUGAS AKHIR DIAGNOSA WAN”
LAPORAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Diagnosa WAN
Oleh :
Mohamad Indra Firmansyah (11008878)
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK NEGERI 1 CIMAHI
2012
Page | 1
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karuni-Nyalah saya dapat
menyelesaikan Tugas Akhir Pelajaran Diagnosa WAN serta menyelesaikan pelengkapnya
yaitu pembuatan laporan ini. Yang pada akhirnya dapat dikumpulkan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Laporan ini dibuat guna untuk memenuhi Tugas Akhir dari Mata Pelajaran Produktif
yaitu DIAGNOSA WAN. Laporan ini juga diperuntukan sebagai pembelajaran untuk pembaca.
Laporan ini berisi tentang semua laporan hasil praktikum DIAGNOSA WAN yang telah di
praktekan selama semester ganjil.
Skema penyusunan Laporan ini berdasarkan kenyataan tanpa adanya manipulasi data,
yang dibuat sebenar – benarnya berdasarkan realitanya. Laporan ini juga diharapkan dapat
menjadi referensi bagi pembaca .
Akhirnya, saya mengucapkan banyak - banyak terimakasih Allah SWT dan semua
pihak yang telah membantu saya dalam Pembuatan Laporan ini. Semoga Laporan ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Page | 2
Mohamad Indra Firmansyah
XII TKJ B
SMKN 1 CIMAHI
Hirarki WAN & Perangkatnya
Pemateri : Rudi Haryadi
Dodi permana
DIAGNOSA WAN
I. Tujuan
Agar siswa dapat memahami apa yang di maksud dengan Hirarki WAN beserta apa saja
perangkatnya.
II. Alat dan Bahan
- PC / Laptop
- Koneksi Internet
III. Hasil Kerja
a. Core Layer
Layer Core atau lapisan inti merupakan tulang punggung (backbone) jaringan. Layer Core berada bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini data - data diteruskan secepatnya dengan menggunakan motode dan protokol jaringan tercepat (high speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit Ethetnet, FDDI atau ATM. Salah satu dari perangkatnya adalah sebagai berikut : Router Cisco 10720
Gambar 1
Page | 3
Spesifikasi :
24 port fast ethernet for LAN
4 port gigabit ethernet port wan
8 port fast ethernet for wan
consol dan aux
flash memory of 64 MB
ip routing simultaneously speed up to 2 Mbps
total thorougput 5 Gbps
Page | 4
b. Distribution Layer
Distribution Layer merupakan titik komunikasi antara layer akses dam layer core. Fungsi utama
layer distribusi antara lain menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik
untuk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah layer distribusi mentukan lintasan
terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti.
Salah satu contoh perangkat distribution layer sebagai berikut :
router 3600 NM-2E2W
Gambar 2
Spesifikasi :
6 slot ekspansi
2 slot AIN (adnruranced integration module)
chasis suppport untuk AC/DC power suply
1 AUX port
1 port console
2 slor PCMCIA untuk software dan backup konfigurasi
2 port internet
2 slot WAN card
Page | 5
c. Access Layer
Access Layer sering disebut juga layer desktop. Layer ini berfungsi mengendalikan akses
pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork. Desain Layer akses diperlukan
untuk menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi
suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar
Beberapa contoh perangkatnya adalah sebagai berikut :
MSR 20-15 A multi service router
Gambar 3
Spesifikasi :
1 SIC / DSIC slot
1 10/100 ethernet WAN port
4 10/100 ethernet LAN port
1 ADLSC2 + port
1 V. g2 analog modem backup port
1 combo console / auxiliary port
1 USB 1.1 port
Page | 6
Switch D-LINK DGS 3120-24TC
Gambar 4
Spesifikasi :
Interface : 20 10/100/1000BASE-T, 4 Combo 10/100/1000BASE-
T/SFP
Optional Redundant Power Supply : DPS-200
Console Port : RJ-45
Stacking Port : 2
SD Card Slot : 1
Performance
Switching Capacity : 88 Gbps
64-Byte Packet Forwarding Rate : 65.48 Mpps
Packet Buffer Memory : 2 MB
Flash Memory : 32 MB
Page | 7
Physical & Environment
MTBF (Hours) : 561,829.573 Hours
Acoustics : Max: 49.8 db; Min: 37.7 db
Heat Dissipation : 138.105 BTU/h
Power Input : 100 to 240 VAC, 50 to 60 Hz Internal Universal Power Supply
Max Power Consumption : 40.5 Watts
Dimensions (W x D x H) : 17.3" x 8.27" x 1.73" (440 x 210 x 44 mm)
Weight : 5.64lbs (2559 g)
Page | 8
Topologi :
Gambar 5
IV. Kesimpulan
Jadi siswa mampu memahami dan mengerti apa pengertian dari hirarki WAN serta
mengetahui beberapa perangkatnya
Page | 9
Mohamad Indra Firmansyah
XII TKJ B
SMKN 1 CIMAHI
VLAN (Encapsulation dot1Q)
Pemateri : Rudi Haryadi
Dodi permana
DIAGNOSA WAN
I. Tujuan Siswa dapat membuat vlan pada switch agar terkoneksi ke internet
II. Pendahuluan VLAN (Virtual LAN) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Tipe-tipe VLAN : 1. Berdasarkan port Keanggotaan pada VLAN dapat didasarkan pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh pada Switch dengan 4 port. 2. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN di dasarkan pada MAC Address dari setiap workstation komputer yang dimiliki oleh user. Kelebihannya apabila user berpindah-pindah, dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. 3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan Keanggotaan VLAN juga bisa bedasarkan protokol yang digunakan. Keuntungannya adalah seorang user tidak perlu mengkonfigurasi ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat. 4. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi Sangat memungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe untuk diterapkan pada suatu jaringan. Tipe koneksi dari VLAN dapat dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Trunk Link 2. Access Link 3. Hybrid Link 5. Berdasarkan Alamat Subnet IP Suatu subnet IP Adress pada suatu jaringan routing pada jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN tabel IP Subnet dengan VLAN. Keuntungannya adalah seorang user tidak perlu untuk mengkonfigurasi ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat.
Page | 10
III. Alat dan bahan 1. PC/Laptop 2. Software packet tracer
IV. Langkah kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Buatlah topologi sebagai beriku
Gambar 6
Pada topologi di atas terdiri dari 4 vlan
- vlan 2
ip address 172.16.16.0/24
- vlan 3
ip address 172.16.17.0/24
- vlan 4
ip address 172.16.18.0/24
- vlan 5
ip address 172.16.19.0/24
Page | 11
3. Kemudian konfigurasi pada switch utama seperti berikut
*catatan : lakukan perintah switchport mode trunk pada interface fastethernet0/6
sanpai interface fastethernet0/9
Page | 12
4. Lalu konfigurasi pada switch lain i. Switch 8
Page | 13
ii. Switch 9
iii. Switch 10
Page | 14
iv. Switch 11
v. Switch 6
Page | 15
vi. Switch 5
vii. Switch 4
Page | 16
viii. Switch
ix. Switch 1
Page | 17
x. Switch 3
xi. Switch 2
Page | 18
xii. Switch 18
Page | 19
xiii. Switch 13
Page | 20
xiv. Switch 15
xv. Switch 16
Page | 21
xvi. Switch 17
5. Kemudian konfigurasi pada router agar dapat mengubungkan vlan ke internet
Page | 22
V. Hasil kerja 1. Uji koneksi satu vlan
i. Ping dari client vlan 2 (172.16.16.31) ke 172.16.16.11 dan 172.16.16.35
Gambar 7
Ping dari client vlan 3 (172.16.17.2) ke 172.16.17.17 dan 172.16.17.27
Gambar 8
Page | 23
Ping dari client vlan 4 (172.16.168.4) ke 172.16.18.19 dan 172.16.18.29
Gambar 9
ii. Ping dari client vlan 5 (172.16.19.6) ke 172.16.19.13 dan 172.16.19.25
Gambar 10
Page | 24
2. Uji koneksi antar vlan i. Ping dari client vlan 2 (172.16.16.31) ke client vlan 3. vlan 4 dan vlan 5
Gambar 11
ii. Ping dari client vlan 3 (172.16.17.2) ke client vlan 2 vlan 4 dan vlan 5
Gambar 12
Page | 25
Ping dari vlan 4 (172.16.18.4) ke client vlan 2 vlan 3 dan vlan 5
Gambar 13
Ping dari client vlan 5(172.16.19.7) ke client vlan 2 vlan 3 vlan 4
Gambar 14
Page | 26
3. Uji koneksi vlan ke router i. Uji koneksi dari client vlan 2 ke interface aliasing 172.16.16.1 router
Gambar 15
ii. Uji koneksi dari client vlan 3 ke interface aliasing 172.16.17.1 router
Gambar 16
Uji koneksi dari client vlan 4 ke interface aliasing 172.16.18.1 router
Gambar 17
Page | 27
iii. Uji koneksi dari client vlan 5 ke interface aliasing 172.16.19.1 router
Gambar 18
VI. Kesimpulan Siswa dapat membuat vlan terkoneksi dengan router dengan kata lain vlan tersebut dapat terkoneksi dengan internet
Page | 28
Mohamad Indra Firmansyah
XII TKJ B
SMKN 1 CIMAHI
VTP
(Simulasi pada packet tracer)
Pemateri : Rudi Haryadi
Dodi permana
DIAGNOSA WAN
I. Tujuan
Agar siswa dapat memahami dan melakukan konfigurasi VTP pada Packet Tracer
II. Pendahuluan
VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk
menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN.
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco
Catalyst. VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita
kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan
mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut,
dengan satu pasang port per VLAN.
III. Alat dan Bahan
1. PC atau Laptop
2. Software Packet Tracer
Page | 29
IV. Langkah Kerja
1. Buat topologi pada packet tracer seperti berikut
Gambar 19
2. Masukkan IP address pada masing-masing PC
3. Konfigurasi pada switch utama untuk membuat VLAN Database
Page | 30
4. Konfigurasi trunking pada switch utama di masing-masing interface
Page | 31
5. Konfigurasi VTP pada masing-masing switch
a. Konfigurasi VTP pada VLAN 2
Page | 32
b. Konfigurasi VTP pada VLAN 3
Page | 33
c. Konfigurasi VTP pada VLAN 4
Page | 34
V. Hasil Kerja
a. Uji koneksi sesama VLAN 2
Gambar 20
Page | 35
b. Uji koneksi sesama VLAN 3
Gambar 21
Page | 36
d. Uji koneksi sesama VLAN 4
Gambar 22
Page | 37
e. Uji koneksi dari VLAN 2 ke VLAN 4
Gambar 23
f. Uji koneksi dari VLAN 3 ke VLAN 2
Gambar 24
Page | 38
g. Uji koneksi dari VLAN 4 ke VLAN 2
Gambar 25
VI. Kesimpulan
Siswa mampu melakukan konfigurasi switch dengan konsep VTP pada packet tracer
Page | 39
Mohamad Indra Firmansyah
XII TKJ B
SMKN 1 CIMAHI
Konfigurasi VLAN (Logging In)
Pemateri : Rudi Haryadi
Dodi permana
DIAGNOSA WAN
I. Tujuan a. Siswa mampu melakukan manageable switch b. Siswa mampu menyalakan switch c. Siswa mampu loging in ke switch
II. Alat dan bahan
a. 2 buah switch (merk : d-link 3026, level one) b. 1 unit PC (OS linux Ubuntu 12.04 ) c. 1 kabel LAN stright
III. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan 2. Hubungkan pc dengan switch d-link 3026 menggunakan kabel serial 3. Pada pc install gtk term untuk membuka CLI
apt-get install gtk-term 4. Setelah itu akan muncul tampilan CLI berikut
Gambar 26
Page | 40
Karena masih default maka kita tidak perlu memasukan username dan password
lakukan enter saja
5. Lalu kita buat terlebih dahulu user administrator (root) untuk switch tersebut
Gambar 27
create account = perintah membuat user
admin (pertama) = tipe dari user
admin (kedua) = nama user
Page | 41
6. Dan tak lupa kita juga buat user biasa
Gambar 28
create account = perintah membuat user
user (pertama) = tipe dari user
user1 (kedua) = nama user
7. Setelah berhasil maka akan terseperti gambar
Gambar 29
Page | 42
8. Apabila kita ingin menghapus user dapat melakukan seperti gambar
Gambar 30
Delete user = perintah untuk menghapus user
User1 = nama user yang akan di hapus
9. Setelah selesai konfigurasi pada switch d-link 3026 kita beralih pada switch level one, untuk switch level one ini kita konfigurasi melalui web base maka dari itu kita perlu menghubungkan PC dengan switch menggunakan kabel straight lalu atur ip pada pc agar satu nertwork dengan switch yaitu ip default switch 192.168.16.1/24
Gambar 31
Page | 43
10. Lalu buka browser, pada address bar masukan ip switch 192.168.16.1 dan masukan username “root” dan password “root” itu adalah username dan password default switch
Gambar 32
11. Lalu masuk ke misc operation – password setting – lau masukan username dan password
Gambar 33
Page | 44
12. Lalu apply
Gambar 34
13. Kemudian kita coba logout dan masukan kebali username dan password yang kita set pada langkah no 11
Gambar 35
Page | 45
14. Dan jika berhasil maka konfigurasi user telah berhasil
Gambar 36
IV. Kesimpulan Setelah melakukan peraktek siswa dapat melakukan konfigurasi user (login in) pada switch
dengan kata lain siswa dapat melakukan manageable switch
Page | 46
Mohamad Indra Firmansyah
XII TKJ B
SMKN 1 CIMAHI
Konfigurasi PPP
Pemateri : Rudi Haryadi
Dodi permana
DIAGNOSA WAN
I. Tujuan
Siswa dapat memahami konfigurasi PPP CHAP dan PAP
II. Alat dan Bahan
- PC/Laptop
- Packet Tracer
III. Langkah kerja
a. Buat scenario seperti pada topologi, buat topologi tersebut di packet tracer dan
sertakan juga ip nya
Gambar 37
Page | 47
b. Lalu konfigurasi pada router 1 masukan command pada CLI seperti berikut :
- Konfigurasi Host Name & Username
Router>en Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. router(config)#hostname router1 router1(config)#username router2 password a
- Konfigurasi PPP (CHAP) : router1(config)#interface serial 2/0 router1(config-if)#encapsulation ppp router1(config-if)#ppp authentication chap router1(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
- Konfigurasi static routing : router1(config)#ip route 3.3.3.0 255.255.255.252 1.1.1.2 router1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 1.1.1.2
c. Setelah itu lakukan konfigurasi pada router 2, masukan pada CLI command seperti di
bawah :
- Konfigurasi Host Name & Username Router>en Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Router2 router2(config)#username router1 password a router2(config)#username router3 password a
Page | 48
- Konfigurasi PPP (CHAP) :
router2(config)#interface serial 2/0 router2(config-if)#encapsulation ppp router2(config-if)#ppp authentication chap router2(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Page | 49
- Konfigurasi PPP (PAP) :
router2(config)#interface serial 3/0 router2(config-if)#encapsulation ppp router2(config-if)#ppp authentication pap router2(config-if)#ppp pap sent-username router2-pap password a router2(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up
- Konfigurasi static routing : Router2(config)#ip route 172.16.16.0 255.255.255.0 1.1.1.1 Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 3.3.3.2
d. Setelah itu lakukan konfigurasi di router 3, masukan command berikut pada CLI
- Konfigurasi Host Name & Username
Router>en Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname router3 router3(config)#username router2-pap password a
- Konfigurasi PPP (PAP) : router3(config)#interface serial 2/0 router3(config-if)#encapsulation ppp router3(config-if)#ppp authentication pap router3(config-if)#ppp pap sent-username router3 password a router3(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Page | 50
- Konfigurasi static routing :
Router3(config)#ip route 1.1.1.0 255.255.255.252 3.3.3.1 Router3(config)#ip route 172.16.16.0 255.255.255.0 3.3.3.1
e. Berikut adalah tampilan pada Packet Tracer
Gambar38
f. Maka Jika sudah selesai, kita uji hasil kerjanya, lakukan uji koneksi dari PC 1 ke PC 2
Gambar 39
Page | 51
g. Lalu lakukan trace route dari PC 1 ke PC 2
Gambar 40
IV. Kesimpulan
Siswa dapat melakukan konfiguras PPP sekaligus PAP dan CHAP dengan baik.
Page | 52
Mohamad Indra Firmansyah
XII TKJ B
SMKN 1 CIMAHI
Konfigurasi Frame Relay
Pemateri : Rudi Haryadi
Dodi permana
DIAGNOSA WAN
I. Tujuan Siswa dapat mengetahui cara konfigurasi frame relay
Siswa dapat mengimplementasikan frame relay pada topologi
II. Pendahuluan Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua
dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface
jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah
digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN,
SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network
(WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame
mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan.
Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan
melalui virtual circuit sampai tujuan.
Page | 53
III. Alat dan bahan - PC / laptop - Software simulasi jaringan (cisco packet tracer) - Topologi frame relay
Gambar 41
IV. Langkah kerja 1. Konfigurasi R1
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se 2/0
Router(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#encapsulation frame-relay
Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 102
Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 103
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#
Page | 54
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Page | 55
2. Konfigurasi R2
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se 2/0
Router(config-if)#ip address 1.1.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#encapsulation frame-relay
Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 203
Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 201
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Page | 56
3. Konfigurasi R3
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int se 2/0
Router(config-if)#ip address 1.1.1.3 255.255.255.0
Router(config-if)#encapsulation frame-relay
Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 302
Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 301
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#ex
Page | 57
V. Hasil kerja 1. Uji koneksi dari R1 ke R2 dan R3
Router#ping ip 1.1.1.2
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 6/8/17 ms
Router#ping ip 1.1.1.3
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.3, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 3/7/11 ms
Router#
Page | 58
2. Uji koneksi dari R2 ke R1 dan R3 Router#ping ip 1.1.1.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 62/62/63 ms
Router#ping ip 1.1.1.3
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.3, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 6/40/63 ms
Router#
Page | 59
3. Uji koneksi dari R3 ke R1 dan R2 Router#ping ip 1.1.1.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 62/62/63 ms
Router#ping ip 1.1.1.2
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 8/41/63 ms
Router#
VI. Kesimpulan Setelah melakukan praktek siswa mengetahui cara konfigurasi frame relay dan
mengimplementasikan frame relay pada topologi