60
“TUGAS AKHIR DIAGNOSA WAN” LAPORAN Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Diagnosa WAN Oleh : Mohamad Indra Firmansyah (11008878) TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 CIMAHI 2012

Laporan Akhir Semester 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Akhir Semester 1

Page | 0

“TUGAS AKHIR DIAGNOSA WAN”

LAPORAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Diagnosa WAN

Oleh :

Mohamad Indra Firmansyah (11008878)

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SMK NEGERI 1 CIMAHI

2012

Page 2: Laporan Akhir Semester 1

Page | 1

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karuni-Nyalah saya dapat

menyelesaikan Tugas Akhir Pelajaran Diagnosa WAN serta menyelesaikan pelengkapnya

yaitu pembuatan laporan ini. Yang pada akhirnya dapat dikumpulkan sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

Laporan ini dibuat guna untuk memenuhi Tugas Akhir dari Mata Pelajaran Produktif

yaitu DIAGNOSA WAN. Laporan ini juga diperuntukan sebagai pembelajaran untuk pembaca.

Laporan ini berisi tentang semua laporan hasil praktikum DIAGNOSA WAN yang telah di

praktekan selama semester ganjil.

Skema penyusunan Laporan ini berdasarkan kenyataan tanpa adanya manipulasi data,

yang dibuat sebenar – benarnya berdasarkan realitanya. Laporan ini juga diharapkan dapat

menjadi referensi bagi pembaca .

Akhirnya, saya mengucapkan banyak - banyak terimakasih Allah SWT dan semua

pihak yang telah membantu saya dalam Pembuatan Laporan ini. Semoga Laporan ini dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Page 3: Laporan Akhir Semester 1

Page | 2

Mohamad Indra Firmansyah

XII TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

Hirarki WAN & Perangkatnya

Pemateri : Rudi Haryadi

Dodi permana

DIAGNOSA WAN

I. Tujuan

Agar siswa dapat memahami apa yang di maksud dengan Hirarki WAN beserta apa saja

perangkatnya.

II. Alat dan Bahan

- PC / Laptop

- Koneksi Internet

III. Hasil Kerja

a. Core Layer

Layer Core atau lapisan inti merupakan tulang punggung (backbone) jaringan. Layer Core berada bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini data - data diteruskan secepatnya dengan menggunakan motode dan protokol jaringan tercepat (high speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit Ethetnet, FDDI atau ATM. Salah satu dari perangkatnya adalah sebagai berikut : Router Cisco 10720

Gambar 1

Page 4: Laporan Akhir Semester 1

Page | 3

Spesifikasi :

24 port fast ethernet for LAN

4 port gigabit ethernet port wan

8 port fast ethernet for wan

consol dan aux

flash memory of 64 MB

ip routing simultaneously speed up to 2 Mbps

total thorougput 5 Gbps

Page 5: Laporan Akhir Semester 1

Page | 4

b. Distribution Layer

Distribution Layer merupakan titik komunikasi antara layer akses dam layer core. Fungsi utama

layer distribusi antara lain menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik

untuk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah layer distribusi mentukan lintasan

terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti.

Salah satu contoh perangkat distribution layer sebagai berikut :

router 3600 NM-2E2W

Gambar 2

Spesifikasi :

6 slot ekspansi

2 slot AIN (adnruranced integration module)

chasis suppport untuk AC/DC power suply

1 AUX port

1 port console

2 slor PCMCIA untuk software dan backup konfigurasi

2 port internet

2 slot WAN card

Page 6: Laporan Akhir Semester 1

Page | 5

c. Access Layer

Access Layer sering disebut juga layer desktop. Layer ini berfungsi mengendalikan akses

pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork. Desain Layer akses diperlukan

untuk menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi

suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar

Beberapa contoh perangkatnya adalah sebagai berikut :

MSR 20-15 A multi service router

Gambar 3

Spesifikasi :

1 SIC / DSIC slot

1 10/100 ethernet WAN port

4 10/100 ethernet LAN port

1 ADLSC2 + port

1 V. g2 analog modem backup port

1 combo console / auxiliary port

1 USB 1.1 port

Page 7: Laporan Akhir Semester 1

Page | 6

Switch D-LINK DGS 3120-24TC

Gambar 4

Spesifikasi :

Interface : 20 10/100/1000BASE-T, 4 Combo 10/100/1000BASE-

T/SFP

Optional Redundant Power Supply : DPS-200

Console Port : RJ-45

Stacking Port : 2

SD Card Slot : 1

Performance

Switching Capacity : 88 Gbps

64-Byte Packet Forwarding Rate : 65.48 Mpps

Packet Buffer Memory : 2 MB

Flash Memory : 32 MB

Page 8: Laporan Akhir Semester 1

Page | 7

Physical & Environment

MTBF (Hours) : 561,829.573 Hours

Acoustics : Max: 49.8 db; Min: 37.7 db

Heat Dissipation : 138.105 BTU/h

Power Input : 100 to 240 VAC, 50 to 60 Hz Internal Universal Power Supply

Max Power Consumption : 40.5 Watts

Dimensions (W x D x H) : 17.3" x 8.27" x 1.73" (440 x 210 x 44 mm)

Weight : 5.64lbs (2559 g)

Page 9: Laporan Akhir Semester 1

Page | 8

Topologi :

Gambar 5

IV. Kesimpulan

Jadi siswa mampu memahami dan mengerti apa pengertian dari hirarki WAN serta

mengetahui beberapa perangkatnya

Page 10: Laporan Akhir Semester 1

Page | 9

Mohamad Indra Firmansyah

XII TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

VLAN (Encapsulation dot1Q)

Pemateri : Rudi Haryadi

Dodi permana

DIAGNOSA WAN

I. Tujuan Siswa dapat membuat vlan pada switch agar terkoneksi ke internet

II. Pendahuluan VLAN (Virtual LAN) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Tipe-tipe VLAN : 1. Berdasarkan port Keanggotaan pada VLAN dapat didasarkan pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh pada Switch dengan 4 port. 2. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN di dasarkan pada MAC Address dari setiap workstation komputer yang dimiliki oleh user. Kelebihannya apabila user berpindah-pindah, dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. 3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan Keanggotaan VLAN juga bisa bedasarkan protokol yang digunakan. Keuntungannya adalah seorang user tidak perlu mengkonfigurasi ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat. 4. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi Sangat memungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe untuk diterapkan pada suatu jaringan. Tipe koneksi dari VLAN dapat dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Trunk Link 2. Access Link 3. Hybrid Link 5. Berdasarkan Alamat Subnet IP Suatu subnet IP Adress pada suatu jaringan routing pada jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN tabel IP Subnet dengan VLAN. Keuntungannya adalah seorang user tidak perlu untuk mengkonfigurasi ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat.

Page 11: Laporan Akhir Semester 1

Page | 10

III. Alat dan bahan 1. PC/Laptop 2. Software packet tracer

IV. Langkah kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Buatlah topologi sebagai beriku

Gambar 6

Pada topologi di atas terdiri dari 4 vlan

- vlan 2

ip address 172.16.16.0/24

- vlan 3

ip address 172.16.17.0/24

- vlan 4

ip address 172.16.18.0/24

- vlan 5

ip address 172.16.19.0/24

Page 12: Laporan Akhir Semester 1

Page | 11

3. Kemudian konfigurasi pada switch utama seperti berikut

*catatan : lakukan perintah switchport mode trunk pada interface fastethernet0/6

sanpai interface fastethernet0/9

Page 13: Laporan Akhir Semester 1

Page | 12

4. Lalu konfigurasi pada switch lain i. Switch 8

Page 14: Laporan Akhir Semester 1

Page | 13

ii. Switch 9

iii. Switch 10

Page 15: Laporan Akhir Semester 1

Page | 14

iv. Switch 11

v. Switch 6

Page 16: Laporan Akhir Semester 1

Page | 15

vi. Switch 5

vii. Switch 4

Page 17: Laporan Akhir Semester 1

Page | 16

viii. Switch

ix. Switch 1

Page 18: Laporan Akhir Semester 1

Page | 17

x. Switch 3

xi. Switch 2

Page 19: Laporan Akhir Semester 1

Page | 18

xii. Switch 18

Page 20: Laporan Akhir Semester 1

Page | 19

xiii. Switch 13

Page 21: Laporan Akhir Semester 1

Page | 20

xiv. Switch 15

xv. Switch 16

Page 22: Laporan Akhir Semester 1

Page | 21

xvi. Switch 17

5. Kemudian konfigurasi pada router agar dapat mengubungkan vlan ke internet

Page 23: Laporan Akhir Semester 1

Page | 22

V. Hasil kerja 1. Uji koneksi satu vlan

i. Ping dari client vlan 2 (172.16.16.31) ke 172.16.16.11 dan 172.16.16.35

Gambar 7

Ping dari client vlan 3 (172.16.17.2) ke 172.16.17.17 dan 172.16.17.27

Gambar 8

Page 24: Laporan Akhir Semester 1

Page | 23

Ping dari client vlan 4 (172.16.168.4) ke 172.16.18.19 dan 172.16.18.29

Gambar 9

ii. Ping dari client vlan 5 (172.16.19.6) ke 172.16.19.13 dan 172.16.19.25

Gambar 10

Page 25: Laporan Akhir Semester 1

Page | 24

2. Uji koneksi antar vlan i. Ping dari client vlan 2 (172.16.16.31) ke client vlan 3. vlan 4 dan vlan 5

Gambar 11

ii. Ping dari client vlan 3 (172.16.17.2) ke client vlan 2 vlan 4 dan vlan 5

Gambar 12

Page 26: Laporan Akhir Semester 1

Page | 25

Ping dari vlan 4 (172.16.18.4) ke client vlan 2 vlan 3 dan vlan 5

Gambar 13

Ping dari client vlan 5(172.16.19.7) ke client vlan 2 vlan 3 vlan 4

Gambar 14

Page 27: Laporan Akhir Semester 1

Page | 26

3. Uji koneksi vlan ke router i. Uji koneksi dari client vlan 2 ke interface aliasing 172.16.16.1 router

Gambar 15

ii. Uji koneksi dari client vlan 3 ke interface aliasing 172.16.17.1 router

Gambar 16

Uji koneksi dari client vlan 4 ke interface aliasing 172.16.18.1 router

Gambar 17

Page 28: Laporan Akhir Semester 1

Page | 27

iii. Uji koneksi dari client vlan 5 ke interface aliasing 172.16.19.1 router

Gambar 18

VI. Kesimpulan Siswa dapat membuat vlan terkoneksi dengan router dengan kata lain vlan tersebut dapat terkoneksi dengan internet

Page 29: Laporan Akhir Semester 1

Page | 28

Mohamad Indra Firmansyah

XII TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

VTP

(Simulasi pada packet tracer)

Pemateri : Rudi Haryadi

Dodi permana

DIAGNOSA WAN

I. Tujuan

Agar siswa dapat memahami dan melakukan konfigurasi VTP pada Packet Tracer

II. Pendahuluan

VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk

menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN.

VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco

Catalyst. VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita

kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan

mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut,

dengan satu pasang port per VLAN.

III. Alat dan Bahan

1. PC atau Laptop

2. Software Packet Tracer

Page 30: Laporan Akhir Semester 1

Page | 29

IV. Langkah Kerja

1. Buat topologi pada packet tracer seperti berikut

Gambar 19

2. Masukkan IP address pada masing-masing PC

3. Konfigurasi pada switch utama untuk membuat VLAN Database

Page 31: Laporan Akhir Semester 1

Page | 30

4. Konfigurasi trunking pada switch utama di masing-masing interface

Page 32: Laporan Akhir Semester 1

Page | 31

5. Konfigurasi VTP pada masing-masing switch

a. Konfigurasi VTP pada VLAN 2

Page 33: Laporan Akhir Semester 1

Page | 32

b. Konfigurasi VTP pada VLAN 3

Page 34: Laporan Akhir Semester 1

Page | 33

c. Konfigurasi VTP pada VLAN 4

Page 35: Laporan Akhir Semester 1

Page | 34

V. Hasil Kerja

a. Uji koneksi sesama VLAN 2

Gambar 20

Page 36: Laporan Akhir Semester 1

Page | 35

b. Uji koneksi sesama VLAN 3

Gambar 21

Page 37: Laporan Akhir Semester 1

Page | 36

d. Uji koneksi sesama VLAN 4

Gambar 22

Page 38: Laporan Akhir Semester 1

Page | 37

e. Uji koneksi dari VLAN 2 ke VLAN 4

Gambar 23

f. Uji koneksi dari VLAN 3 ke VLAN 2

Gambar 24

Page 39: Laporan Akhir Semester 1

Page | 38

g. Uji koneksi dari VLAN 4 ke VLAN 2

Gambar 25

VI. Kesimpulan

Siswa mampu melakukan konfigurasi switch dengan konsep VTP pada packet tracer

Page 40: Laporan Akhir Semester 1

Page | 39

Mohamad Indra Firmansyah

XII TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

Konfigurasi VLAN (Logging In)

Pemateri : Rudi Haryadi

Dodi permana

DIAGNOSA WAN

I. Tujuan a. Siswa mampu melakukan manageable switch b. Siswa mampu menyalakan switch c. Siswa mampu loging in ke switch

II. Alat dan bahan

a. 2 buah switch (merk : d-link 3026, level one) b. 1 unit PC (OS linux Ubuntu 12.04 ) c. 1 kabel LAN stright

III. Langkah kerja

1. Siapkan alat dan bahan 2. Hubungkan pc dengan switch d-link 3026 menggunakan kabel serial 3. Pada pc install gtk term untuk membuka CLI

apt-get install gtk-term 4. Setelah itu akan muncul tampilan CLI berikut

Gambar 26

Page 41: Laporan Akhir Semester 1

Page | 40

Karena masih default maka kita tidak perlu memasukan username dan password

lakukan enter saja

5. Lalu kita buat terlebih dahulu user administrator (root) untuk switch tersebut

Gambar 27

create account = perintah membuat user

admin (pertama) = tipe dari user

admin (kedua) = nama user

Page 42: Laporan Akhir Semester 1

Page | 41

6. Dan tak lupa kita juga buat user biasa

Gambar 28

create account = perintah membuat user

user (pertama) = tipe dari user

user1 (kedua) = nama user

7. Setelah berhasil maka akan terseperti gambar

Gambar 29

Page 43: Laporan Akhir Semester 1

Page | 42

8. Apabila kita ingin menghapus user dapat melakukan seperti gambar

Gambar 30

Delete user = perintah untuk menghapus user

User1 = nama user yang akan di hapus

9. Setelah selesai konfigurasi pada switch d-link 3026 kita beralih pada switch level one, untuk switch level one ini kita konfigurasi melalui web base maka dari itu kita perlu menghubungkan PC dengan switch menggunakan kabel straight lalu atur ip pada pc agar satu nertwork dengan switch yaitu ip default switch 192.168.16.1/24

Gambar 31

Page 44: Laporan Akhir Semester 1

Page | 43

10. Lalu buka browser, pada address bar masukan ip switch 192.168.16.1 dan masukan username “root” dan password “root” itu adalah username dan password default switch

Gambar 32

11. Lalu masuk ke misc operation – password setting – lau masukan username dan password

Gambar 33

Page 45: Laporan Akhir Semester 1

Page | 44

12. Lalu apply

Gambar 34

13. Kemudian kita coba logout dan masukan kebali username dan password yang kita set pada langkah no 11

Gambar 35

Page 46: Laporan Akhir Semester 1

Page | 45

14. Dan jika berhasil maka konfigurasi user telah berhasil

Gambar 36

IV. Kesimpulan Setelah melakukan peraktek siswa dapat melakukan konfigurasi user (login in) pada switch

dengan kata lain siswa dapat melakukan manageable switch

Page 47: Laporan Akhir Semester 1

Page | 46

Mohamad Indra Firmansyah

XII TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

Konfigurasi PPP

Pemateri : Rudi Haryadi

Dodi permana

DIAGNOSA WAN

I. Tujuan

Siswa dapat memahami konfigurasi PPP CHAP dan PAP

II. Alat dan Bahan

- PC/Laptop

- Packet Tracer

III. Langkah kerja

a. Buat scenario seperti pada topologi, buat topologi tersebut di packet tracer dan

sertakan juga ip nya

Gambar 37

Page 48: Laporan Akhir Semester 1

Page | 47

b. Lalu konfigurasi pada router 1 masukan command pada CLI seperti berikut :

- Konfigurasi Host Name & Username

Router>en Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. router(config)#hostname router1 router1(config)#username router2 password a

- Konfigurasi PPP (CHAP) : router1(config)#interface serial 2/0 router1(config-if)#encapsulation ppp router1(config-if)#ppp authentication chap router1(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

- Konfigurasi static routing : router1(config)#ip route 3.3.3.0 255.255.255.252 1.1.1.2 router1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 1.1.1.2

c. Setelah itu lakukan konfigurasi pada router 2, masukan pada CLI command seperti di

bawah :

- Konfigurasi Host Name & Username Router>en Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Router2 router2(config)#username router1 password a router2(config)#username router3 password a

Page 49: Laporan Akhir Semester 1

Page | 48

- Konfigurasi PPP (CHAP) :

router2(config)#interface serial 2/0 router2(config-if)#encapsulation ppp router2(config-if)#ppp authentication chap router2(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Page 50: Laporan Akhir Semester 1

Page | 49

- Konfigurasi PPP (PAP) :

router2(config)#interface serial 3/0 router2(config-if)#encapsulation ppp router2(config-if)#ppp authentication pap router2(config-if)#ppp pap sent-username router2-pap password a router2(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up

- Konfigurasi static routing : Router2(config)#ip route 172.16.16.0 255.255.255.0 1.1.1.1 Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 3.3.3.2

d. Setelah itu lakukan konfigurasi di router 3, masukan command berikut pada CLI

- Konfigurasi Host Name & Username

Router>en Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname router3 router3(config)#username router2-pap password a

- Konfigurasi PPP (PAP) : router3(config)#interface serial 2/0 router3(config-if)#encapsulation ppp router3(config-if)#ppp authentication pap router3(config-if)#ppp pap sent-username router3 password a router3(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Page 51: Laporan Akhir Semester 1

Page | 50

- Konfigurasi static routing :

Router3(config)#ip route 1.1.1.0 255.255.255.252 3.3.3.1 Router3(config)#ip route 172.16.16.0 255.255.255.0 3.3.3.1

e. Berikut adalah tampilan pada Packet Tracer

Gambar38

f. Maka Jika sudah selesai, kita uji hasil kerjanya, lakukan uji koneksi dari PC 1 ke PC 2

Gambar 39

Page 52: Laporan Akhir Semester 1

Page | 51

g. Lalu lakukan trace route dari PC 1 ke PC 2

Gambar 40

IV. Kesimpulan

Siswa dapat melakukan konfiguras PPP sekaligus PAP dan CHAP dengan baik.

Page 53: Laporan Akhir Semester 1

Page | 52

Mohamad Indra Firmansyah

XII TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

Konfigurasi Frame Relay

Pemateri : Rudi Haryadi

Dodi permana

DIAGNOSA WAN

I. Tujuan Siswa dapat mengetahui cara konfigurasi frame relay

Siswa dapat mengimplementasikan frame relay pada topologi

II. Pendahuluan Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua

dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface

jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah

digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN,

SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network

(WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame

mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan.

Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan

melalui virtual circuit sampai tujuan.

Page 54: Laporan Akhir Semester 1

Page | 53

III. Alat dan bahan - PC / laptop - Software simulasi jaringan (cisco packet tracer) - Topologi frame relay

Gambar 41

IV. Langkah kerja 1. Konfigurasi R1

Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int se 2/0

Router(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#encapsulation frame-relay

Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 102

Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 103

Router(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#

Page 55: Laporan Akhir Semester 1

Page | 54

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#ex

Router(config)#

Page 56: Laporan Akhir Semester 1

Page | 55

2. Konfigurasi R2

Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int se 2/0

Router(config-if)#ip address 1.1.1.2 255.255.255.0

Router(config-if)#encapsulation frame-relay

Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 203

Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 201

Router(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#ex

Router(config)#

Page 57: Laporan Akhir Semester 1

Page | 56

3. Konfigurasi R3

Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int se 2/0

Router(config-if)#ip address 1.1.1.3 255.255.255.0

Router(config-if)#encapsulation frame-relay

Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 302

Router(config-if)#frame-relay interface-dlci 301

Router(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#ex

Page 58: Laporan Akhir Semester 1

Page | 57

V. Hasil kerja 1. Uji koneksi dari R1 ke R2 dan R3

Router#ping ip 1.1.1.2

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.2, timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 6/8/17 ms

Router#ping ip 1.1.1.3

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.3, timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 3/7/11 ms

Router#

Page 59: Laporan Akhir Semester 1

Page | 58

2. Uji koneksi dari R2 ke R1 dan R3 Router#ping ip 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 62/62/63 ms

Router#ping ip 1.1.1.3

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.3, timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 6/40/63 ms

Router#

Page 60: Laporan Akhir Semester 1

Page | 59

3. Uji koneksi dari R3 ke R1 dan R2 Router#ping ip 1.1.1.1

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.1, timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 62/62/63 ms

Router#ping ip 1.1.1.2

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 1.1.1.2, timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 8/41/63 ms

Router#

VI. Kesimpulan Setelah melakukan praktek siswa mengetahui cara konfigurasi frame relay dan

mengimplementasikan frame relay pada topologi