Upload
jayanti-susan-irwanti
View
34
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan akhir PKM yang lolos Pimnas
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“MERSEDES”
Mesin Cerdas Penanam Dewi Sri sebagai Solusi Petani Menanam Padi
dengan Tenaga Matahari
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
Yoga Budhi Prawira (11/319447/TK/38575) (2011)
Akhsanto Anandito (11/319429/TK/38558) (2011)
Naufal Arif Prasetyo Wibawa (11/319568/TK/38696) (2011)
Utami Puspitawati (12/340224/PN/13058) (2012)
Jayanti Susan Irwanti (12/329519/TK/39003) (2012)
HALAMAN SAMPUL
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
iii
ABSTRAK
Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah rumah tangga petani di Indonesia menunjukkan
adanya penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan, kebutuhan pangan penduduk Indonesia
semakin lama akan semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk. Selain itu,
kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa rata-rata petani Indonesia telah berusia lanjut.
Karena itu, perlu ada inovasi teknologi yang mampu membantu petani dalam melakukan
profesinya.
MERSEDES (Mesin Cerdas Penanam Dewi Sri) merupakan sebuah teknologi inovatif
penanam padi yang menggunakan prinsip mekanik dan kendali otomatis. Alat penanam
mampu menanam bibit-bibit padi yang ditaruh di tray dengan jarak tanam tertentu. Inovasi
dari alat ini adalah digunakannya tenaga surya sebagai tenaga penggeraknya mengingat di
Indonesia tersedia cahaya matahari yang melimpah, sehingga lebih ramah lingkungan dan
tidak membutuhkan bahan bakar fosil. Selain itu juga ditambahkan pengendali jarak jauh
berupa joystick nirkabel sehingga petani dapat mengoperasikannya dari jarak jauh serta
menghindari posisi membungkuk yang dinilai tidak ergonomis. Alat ini efektif untuk
menggarap lahan persawahan di Indonesia karena didesain dengan mempertimbangkan
kondisi fisik dan geografis sawah Indonesia. Diharapkan alat ini dapat diproduksi dan
didistribusikan dengan harga terjangkau sehingga mampu digunakan oleh petani di seluruh
Indonesia.
Kata kunci: energi terbarukan, alat pertanian, tenaga matahari, penanam padi, solar panel
ABSTRACT
According to data published by Badan Pusat Statistik, the number of farming households
in Indonesia showed a decrease. Meanwhile, the food needs of the population of Indonesia
the longer it will increase along the increasing number of population. In addition, the
condition is exacerbated by the fact that the average Indonesian farmers have aged.
Therefore, there needs to be innovation technology that make farmer’s work easier.
MERSEDES (Mesin Cerdas Penanam Dewi Sri) is an innovative technology of rice
transplanter that uses the mechanical principle and control using a joystick. It was able to
plant seedlings are placed in the tray with a particular plant spacing. Innovations of this tool
is the use of solar power, which Indonesia given the available plenty of sunshine, making it
go green and does not require fossil fuels. It also added a remote control in the form of a
wireless joystick so that farmers can operate it from a distance and avoid unergonomically
bending position. It’s effective to work on rice fields in Indonesia because it’s designed by
considering the physical and geographical conditions of Indonesian rice fields. It is expected
to be produced and distributed at affordable prices so that they can be used by farmers
throughout Indonesia.
Keywords: renewable energy, agricultural tools, solar power, rice transplanter, solar cells
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................. 1
1.3 Manfaat ................................................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 2
2.1 Mesin Penanam Padi ............................................................................................ 2
2.2 Potensi Energi Matahari di Indonesia .................................................................. 3
2.3 Penanaman Padi Jajar Legowo ............................................................................ 3
BAB 3 METODE PENELITIAN .............................................................................................. 3
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS .................................................. 6
4.1 Hasil yang Dicapai ............................................................................................... 6
4.2 Potensi Khusus ..................................................................................................... 8
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9
5.2 Saran .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan dana
Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Selain sebagai penyedia pangan nasional, sektor pertanian menyerap tenaga kerja sejumlah
lebih dari 20 juta rumah tangga petani, walaupun jumlahnya terus menurun. Penurunan
jumlah rumah tangga petani ini, harus mendapat perhatian untuk mengantisipasi penurunan
produksi pangan mengingat saat ini pemerintah menargetkan agar swasembada beras dapat
dicapai dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun.
Dalam rangka peningkatan produksi padi, beberapa negara di dunia telah telah
banyak mengembangkan mesin penanam padi. Mesin penanam padi yang ada di pasaran
saat ini merupakan mesin dengan penggerak motor bakar yang memerlukan bahan bakar
berupa solar atau bensin. Kebutuhan mesin pertanian akan energi fosil ini dapat menambah
beban baik bagi pemerintah, lingkungan dan juga para petani karena bahan bakar minyak saat
ini memiliki harga yang fluktuatif dan ketersediaannya yang semakin menipis. Penggunaan
energi fosil menimbulkan pencemaran lingkungan dan juga biaya operasi yang tinggi yang
dapat memberatkan petani Indonesia. Energi fosil sudah sepantasnya diganti dengan energi
matahari yang ramah lingkungan dan ketersediaanya melimpah di Indonesia.
Energi matahari telah banyak digunakan di berbagai negara maju seperti Jepang dan
Perancis. Hal ini terbukti bahwa negara tersebut memberikan kontribusi yang positif bagi
lingkungan dan perekonomian negara. Saat ini, penggunaan energi matahari di Indonesia
terus meningkat seiring berkembangnya riset di bidang energi baru dan terbarukan. Pusat
Studi Energi Universitas Gadjah Mada telah melakukan kajian mengenai pemanfaatan energi
ini dengan tujuan akhir percepatan menuju Indonesia mandiri energi (Jurusan Teknik Fisika
UGM, 2014). Salah satu programnya adalah pemanfaatan energi matahari untuk penyediaan
air, kelistrikan dan perikanan bagi nelayan. Oleh karena itu, faktor potensi sumber energi
matahari yang melimpah di daerah tropis dan berkembangnya riset di bidang energi
terbarukan ini mendorong kami untuk mengaplikasikannya sebagai energi penggerak bagi
mesin penanam padi.
1.2 Tujuan
Teknologi terapan yang kami buat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas penanaman padi. Konsep otomasi yang diterapkan dapat meringankan beban
fisik dan mental petani melalui pengadopsian joystick dengan teknologi wireless sebagai
kendali jarak jauh yang membuat proses pengendalian alat ini tidak memerlukan tenaga yang
besar. Sistem kendali dan otomasi ini didorong oleh kemajuan teknologi informasi yang
menuntut kita menciptakan mesin yang semakin canggih.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan di bidang mekanik, elektronis, informatika dan energi ini
dapat membuat MERSEDES menjadi pioneer dalam pengembangan mekatronika di bidang
pertanian. Mesin penanam padi dengan konsep otomasi kendali jarak jauh ini belum pernah
ada sebelumnya dan lebih canggih dibanding mesin penanam padi buatan negara lain seperti
Jepang dan China yang hanya menggunakan prinsip mekanik. Sehingga secara ekonomi,
MERSEDES memiliki daya saing yang tinggi dibanding mesin-mesin penanam padi yang
saat ini ada di pasaran.
2
1.3 Manfaat
Kami berharap MERSEDES mampu mendorong perekonomian negara Indonesia dengan
membantu tercapainya swasembada beras dan menambah pendapatan negara dari hasil
penjualan MERSEDES baik di pasar nasional maupun internasional setelah alat ini
diproduksi secara massal.
Gambar 1.1. Latar belakang, sumber inspirasi, dan tantangan intelektual pembuatan mesin
penanam padi MERSEDES
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin Penanam Padi
Mesin penanam padi yang bisa dijumpai di Indonesia saat ini adalah mesin dengan
dengan merek Kubota dan Yanmar seperti gambar di bawah ini.
Spesifikasi
Dimensi (p x l x t) 2,1m x 1,5m x 1,03m
Motor penggerak Motor bakar
Kecepatan tanam 0,32-0,68 m/s
Sistem penyalaan Manual
Diameter roda bajak 66 cm
Gambar 2.1. Mesin penanam padi merk (a) Kubota (b) Yanmar
Mesin penanam padi di atas masih jarang digunakan oleh petani Indonesia, penyebabnya
antara lain adalah: harga yang mahal yaitu mencapai 70 juta rupiah untuk merk Yanmar dan
85 juta rupiah untuk merk Kubota, perlu tenaga ekstra untuk memindahkan alat karena
dimensinya yang besar, harga BBM yang mahal membuat biaya operasi alat menjadi tinggi,
dan luas sawah Indonesia kurang lebih 1/8 hektar. Sehingga kurang efisien apabila
menggunakan mesin yang besar dengan harga yang mahal.
Kami mencoba berinovasi menciptakan mesin penanam padi dengan ukuran yang lebih
kecil dan menggunakan energi matahari sebagai sumber tenaga penggerak sehingga dapat
menekan biaya produksi dan operasional dari alat agar terjangkau oleh petani Indonesia.
3
2.2 Potensi Energi Matahari di Indonesia
Berkaitan dengan penggunaan energi surya, Indonesia sebagai negara tropis mempunyai
potensi energi surya yang cukup besar. Hasil pengamatan data penyinaran matahari yang
dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia menunjukan, radiasi surya di Indonesia dapat
diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut: untuk kawasan barat dan timur Indonesia
dengan distribusi penyinaran di Kawasan Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m2/hari
dengan variasi bulanan sekitar 10%; dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1
kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Dengan demikian, potensi angin rata-rata
Indonesia sekitar 4,8 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Jumlah ini setara
dengan 105.000 hingga 119.000 GWp dan saat ini pemanfatannya baru sekitar 10 MWp
(Kementrian ESDM, 2015). Di masa yang akan datang, penggunaan energi ini untuk tenaga
penggerak mesin dapat membuka peluang untuk mengembangkan industri panel surya dan
pemanfaatan potensi energi matahari secara efektif.
2.3 Penanaman Padi Jajar Legowo
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi adalah melalui penerapan sistem
tanam yang benar dan baik melalui pengaturan jarak tanam. Namun, saat ini sebagian besar
petani Indonesia masih belum memberikan perhatian terhadap pengaturan jarak tanam yang
benar. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya pengaturan dan pengukuran jarak tanam
apabila proses penanaman padi masih dilakukan secara manual.
Sistem jajar legowo merupakan contoh konsep pengatutan jarak tanam yang dapat
mengotpimalkan hasil panen. Penerapan sistem tanam ini merupakan suatu upaya untuk
memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir
yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Seperti diketahui bahwa tanaman padi
yang berada dipinggir mendapatkan intensitas penyinaran matahari yang lebih tinggi
sehingga memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding tanaman padi
yang berada di barisan tengah. Dengan pertumbuhan yang baik, tanaman pinggir dapat
memberikan hasil produksi dan kualitas gabah yang lebih tinggi. Selain itu, dengan adanya
baris kosong maka proses perawatan dan pengendalian lingkungan serta hama menjadi lebih
mudah.
Secara umum jarak tanam yang dipakai pada system jajar legowo adalah 20x20 cm dan
bisa dimodifikasi menjadi 22,5x22,55 cm atau 25x25 cm sesuai pertimbangan varietas padi
yang akan ditanam serta tingkat kesuburan tanahnya. Mesin penanam padi dapat
mempermudah penerapan sistem jajar legowo dengan menerapkan konsep ini pada proses
perancangan penanam. Dengan menggunakan mesin untuk menanam padi, para petani
tidak perlu bersusah payah melakukan pengukuran dan pengaturan jarak tanam
untuk mendapat hasil panen yang lebih besar.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan program ini, untuk menciptakan produk berupa mesin penanam padi
otomatis MERSEDES mengacu pada metode perancangan dan pengembangan produk secara
umum. Tahapan-tahapan dari metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:
4
Gambar 3.1. Tahap pelaksanaan program MERSEDES
Diagram di atas menunjukan tahapan pelaksanaan program untuk mencapai target luaran.
Program dimulai dengan membuat pernyataan misi sebagai acuan untuk langkah-langkah
selanjutnya hingga proses pengembangan produk menjadi lebih baik lagi setelah produk
dinyatakan berhasil melalui uji coba secara langsung di lapangan uraian dari setiap
tahapannya:
1. Mission Statement
Pernyataan misi (mission statement) sebagai tahap pertama merupakan proses penentuan
tujuan sebagai arah yang harus diikuti oleh perancang alat selama menjalani program. Pada
tahap ini dirumuskan beberapa hal sebagai berikut:
Gambar 3.2. Mission Statement
2. Identification Needs dan Benchmarking
Tahap ini merupakan bagian dari pengumpulan informasi dan data. Langkah ini dilakukan
untuk menggali kebutuhan petani Indonesia sebagai target pengguna utama alat baik melalui
survei langsung maupun studi literatur. Informasi yang didapat akan dijadikan dasar dalam
menentukan spesifikasi alat agar Mersedes benar-benar sesuai dengan kebutuhan aktual dari
petani Indonesia.
Gambar 3.3. Informasi-informasi yang menjadi dasar penentuan spesifikasi alat
Sebagai referensi benchmarking dilakukan dengan mencari produk yang memiliki fungsi
yang sama dengan alat yang kami buat. Beberapa produk yang ada saat ini memiliki
kelebihan dan kekurangan jika diterapkan di Indonesia. dengan mengambil kelebihan dari
5
alat yang sejenis dan mengantisipasi kekuranganya, alat yang kami buat menjadi lebih unggul
dibandingkan alat yang sudah ada.
3. Desain 3D
Desain 3D meliputi desain dari alat secara keseluruhan sebagai visualisasi, pembuatan
gambar teknik untuk komponen-komponen yang akan dimanufaktur sendiri (roda bajak,
rangka, poros, roda gigi, dll) serta rancangan elektronis dan kendali yang akan digunakan
oleh alat.
4. Simulasi Desain
Pada tahap simulasi desain, alat yang masih berupa desain komputer disimulasikan oleh
komputer. dari simulasi ini dapat dilihat apakah alat benar-benar berfungsi atau tidak.
Simulasi ini dapat digunakan untuk mengetahui cara kerja alat dalam bentuk animasi dan
mengetahui kekuatan alat dan juga angka keamanan dari alat. Tujuan utama dari simulasi ini
adalah untuk mengurangi resiko kegagalan pasca manufaktur dari alat karena revisi pada
tahap manufaktur lebih sulit dibanding ketika alat masih dalam bentuk desain komputer.
5. Manufaktur
Manufaktur merupakan tahap yang dilakukan untuk merealisasikan desain yang telah
dibuat sebelumnya. Tahap ini terdiri dari:
Pembelian material dan komponen standar
Pembuatan rangka alat sebagai bagian yang akan digunakan untuk melekatkan
komponen lainnya.
Pembuatan roda bajak.
Pembuatan poros dari roda bajak
Pembuatan gearbox
Pencetakan PCB
Pembuatan program kendali
6. Assembly
Setelah semua komponen yang dibutuhkan untuk membuat alat telah tersedia, maka
komponen-komponen tersebut akan dirangkai membentuk satu kesatuan. Pada tahap ini,
dilakukan proses pemasangan roda bajak, gearbox, komponen elektronis dan kendali,
pemasangan solar panel serta aki sehingga membentuk alat menjadi produk yang telah jadi.
7. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan dilakukan untuk memastikan fungsi dari alat yang dibuat. Pada tahap
ini dilakukan persiapan lahan (sawah yang siap untuk ditanami), dan persiapan bibit padi.
Setelah keduanya siap, maka alat penanam padi Mersedes dijalankan untuk menanam padi.
Uji coba ini menjadi kunci dari keberhasilan alat yang dibuat.
8. Pengembangan Teknologi
Setelah alat berfungsi sesuai dengan target pada tahap uji coba lapangan, alat kemudian
akan ditinjau kembali untuk menggali potensi perbaikan dan rencana ke depannya dari alat
tersebut.
6
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
4.1 Hasil yang Dicapai
Metode yang dilaksanakan dibagi menjadi beberapa tahapan kerja yang spesifik untuk
memudahkan pengerjaan dan pembagian tugas. Berikut adalah tahapan kerja dan hasil untuk
setiap tahap dalam pelaksanaannya:
1. Mission statement
Kami membuat rumusan berikut dalam mission statement kami sebagai berikut:
Gambar 4.1. Mission Statement MERSEDES
2. Identification needs dan benchmarking
Melalui survei dan studi literatur, kami menggali kebutuhan petani Indonesia. Dari sini,
dapat disimpulkan bahwa mesin penanam padi yang dibutuhkan oleh petani Indonesia adalah
mesin yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Memiliki produktivitas tinggi.
Mudah dikendalikan
Ergonomis
Memiliki harga terjangkau dan biaya operasional rendah.
Ramah lingkungan
Kemudian kami mencari informasi terkait mesin penanam padi yang saat ini ada. Alat
yang kami jadikan sebagai pembanding dalam benchmarking adalah mesin penanam padi
Kubota. Mesin ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan petani Indonesia di atas dari segi
kemudahan pengendalian, ergonomika, harga, biaya operasi dan dampak lingkungan.
Hasil dari identifikasi kebutuhan dan benchmarking ini adalah spesifikasi dari
MERSEDES yaitu:
Spesifikasi yang Digunakan
Jenis Motor Motor DC
Sumber Energi Aki + Solar Panel
Jumlah Penanam 2 buah
NB: Spesifikasi lengkap ada di bagian lampiran
7
3. Desain
Berikut adalah hasil desain dari masing-masing komponen.
Desain 3D alat Skema elektronis
Desain PCB Desain roda bajak Desain rangka
Gambar 4.2. Desain masing-masing komponen dari MERSEDES
4. Simulasi
Gambar 4.3. Simulasi Rangka MERSEDES
5. Manufaktur
Gambar 4.4. Proses Manufaktur MERSEDES
8
6. Assembly
Semua komponen mekanik yang dibeli dan yang dibuat sendiri dirakit dan dirangkai
dengan komponen elektronis dan kendali menghasilkan MERSEDES, alat penanam padi
yang utuh.
Gambar 4.5. Hasil Assembly MERSEDES Gambar 4.6. Uji Coba Lapangan
7. Uji coba lapangan
Alat yang kami buat dapat selesai pada tanggal 6 juni 2015, uji coba dilakukan di daerah
Maguwo untuk menguji secara langsung keberfungsian dari alat. Hasil uji coba menunjukan:
- Alat sudah dapat melakukan penanaman
- Kecepatan penanaman alat saat uji coba adalah 5 m/menit
- Dengan sumber energi matahari alat dapat beroperasi sampai 5 jam.
8. Pengembangan teknologi
Selanjutnya MERSEDES akan dikembangkan dengan sistem kendali berbasis Android
untuk mempermudah dalam mengoperasikan. Kami juga telah menyusun rencana ke depan
dari MERSEDES berupa kerja sama dengan Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada dan
Badan Litbang Kementrian Pertanian.
9. Hasil luaran
Selain berupa prototype, MERSEDES juga
menghasilkan luaran berbentuk publikasi (terlampir),
artikel ilmiah serta surat rekomendasi paten dari UGM
seperti pada gambar 4.7.
4.2 Potensi Khusus
MERSEDES memiliki potensi besar untuk dipatenkan
karena memiliki desain unik dan sistem kendali joystick
yang belum pernah ada sebelumnya. Artikel ilmiah dari
teknologi MERSEDES dapat menjadi sumbangan bagi
pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang
mekatronika. MERSEDES akan menambah daftar inovasi
teknologi yang berhasil dikembangkan anak bangsa, dan
juga dapat memotivasi mahasiswa lain untuk menciptakan
teknologi tepat guna di bidang ini. MERSEDES Gambar 4.7. Surat Rekomendasi
Paten dari UGM
9
merupakan mesin yang dirancang agar dapat dikendalikan dengan mudah tanpa perlu tenaga
besar sehingga petani lebih efektif dan efisien dalam proses penanaman.
Dari sisi ekonomi, potensi yang dimiliki MERSEDES adalah memperoleh keuntungan
melalui produksi massal. Potensi komersial dari produksi massal ini memiliki peluang yang
sangat besar karena MERSEDES merupakan teknologi terapan yang dirancang berdasakan
kebutuhan yang ada saat ini
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
MERSEDES merupakan mesin penanam padi yang berpotensi untuk mengubah cara
menanam padi petani Indonesia dari metode penanaman secara konvensional menjadi
metode penanaman secara modern. Petani tidak perlu lagi bersusah payah
membungkuk dalam menancapkan padinya satu persatu. Cukup dengan
mengoperasikan alat dari jarak jauh maka padi dapat tertanam dengan sendirinya.
MERSEDES diharapkan mampu berkontribusi pada pengembangan inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian yang diinisiasi oleh putra bangsa.
MERSEDES diharapkan menarik minat generasi muda untuk bekerja di sektor
pertanian dengan teknologi yang lebih modern.
5.2 Saran
Perlu ada dukungan pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian serta masyarakat
dalam pengembangan MERSEDES agar teknologi ini nantinya dapat lebih
disempurnakan dan diproduksi massal untuk kepentingan petani-petani di Indonesia.
Bangsa Indonesia hendaknya terus mengembangkan inovasi-inovasi teknologi di
bidang pertanian agar swasembada pangan bisa benar-benar terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, Fikri. 2013. Petani Indonesia Kebanyakan Sudah Sepuh. [online] tersedia:
http://bisnis.liputan6.com/read/762861/petani-indonesia-kebanyakansudah-sepuh.
(Diakses tanggal 12 september 2014)
Jurusan Teknik Fisika UGM. 2014. Dosen Jurusan Teknik Fisika FT-UGM Ikut Andil
sebagai Penulis Buku Putih Energi Nasional. [online] tersedia:
http://tf.ugm.ac.id/index.php/14-prestasi/168-dosen-jurusan-teknik-fisika-ft-ugm-ikut-
andil-sebagai-penulis-buku-putih-energi-nasional (Diakses tanggal 22 Juli 2015)
Jefriando, Maikel. 2013. Dalam 10 Tahun Jumlah Petani RI Berkurang 5,1 Juta
Rumah Tangga, Turun 16% [online] tersedia :
http://finance.detik.com/read/2013/12/02/130514/2429721/4/dalam-10-tahunjumlah-
petani-ri-berkurang-51-juta-rumah-tangga-turun-16. (diakses tanggal 12 september 2014)
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2015. Pemanfaatan Energi Surya Di
Indonesia. [online] tersedia : http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/3347-pemanfaatan-
energi-surya-diindonesia.html (Diakses tanggal 22 Juli 2015)
Nurbilkis, Mulya.2014. Jokowi Targetkan Swasembada Pangan dalam 3 Tahun. [online]
tersedia : http: //finance. detik.com /read/2014/09/16/193807 /2692189/4/jokowi-
targetkan-swasembada-pangan-dalam-3-tahun. (diakses tanggal 10 september 2014)
SPESIFIKASI MERSEDES Kapasitas Kerja (menit/1000m^2) 45-55
Waktu Kerja (Jam) 5
Dimensi (mm) 1071 x 673 x 1540 (PxLxT)
Berat (Kg) 35
Motor Penggerak
Model 2 x PG45 with Module
Torsi (Nm) 20
Putaran 450 RPM
Kecepatan Kerja (m/det) 0.20-0.24
Penanam
Jumlah 2
Jarak (mm) 250
Kedalaman penanaman (mm) 160 , 120 , 80 , 40
Kontrol Tanam 4
Frame
Berat (Kg) 25
Bahan Besi, Alumunium
Efisiensi DFMA 0,81
Spesifikasi MERSEDES