Upload
asmoro-pribadi-dewo
View
249
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
123
Citation preview
LAPORAN PRATIKUM
“DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN
ELEKTROLIT”
KELOMPOK II (SHIFT I)
NAMA : AGRI FADHIL MAYDISA
NIM : F1D213004
PRODI : TEKNIK GEOLOGI
NAMA ASLAB :1.Tiffani Aprilianti
2.Annisa
3.Widya Sulastri
4.Carolin Fitriany Ramadhan
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2014
DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT
I. TUJUAN
1) Mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada
berbagai konsentrasi.
2) Memplajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan
terhadap daya hantar listrik.
II. TEORI
Teori Dasar Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi
secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-
zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan
pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan
proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai
sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan
tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan
reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan.
Menurut pandangan modern, arus listrik dapat ditafsirkan sebagai arus elektron yang membawa muatan negatif melewati suatu penghantar. Perpindahan ini dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap tempat lain, dan arus listrik akan mengalir dari tempat yang memiliki potensial tinggi ketempat potensial rendah
(Petunjuk praktikum, 17 : 2009)
Arus listrik ialah arus muatan listrik, yaitu banyaknya muatan listrik yang
melintas penampang per satuan waktu, dan rapat arus listrik bagi arus listrik
yang terdistribusi secara kontinyu seperti misalnya oleh gerakan ion-ion
yang berserakan di udara didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik
yang melintas penampang seluas satu satuan luas per satuan
waktu.Sedangkan arus listrik di dalam cairan, khususnya larutan elektrolit,
adalah oleh ion-ion yang bergerak dari elektrode satu ke elektrode lainnya,
dan di dalam larutan tidak terdapat elektron bebas. Sudah tentu daya hantar
yang memberikan ukuran mudah-sukarnya arus listrik mengalir, ditentukan
sepenuhnya oleh mudah-sukarnya pembawa-pembawa muatan listrik, yakni
elekkron-elektron ataupun ion-ion yang bergerak didalam medium
(Soedojo,1999 : 263)
Jika kita memakaikan perbedaan potensial yang sama diantara ujung-ujung
tongkat tembaga dan tonkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa,
maka dihasilkan arua-arus yang sangat berbeda. Karasteristik (sifat)
penghantar yang menyebabkan hal ini adalah hambatan (resistance). Kita
mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering danamakan
tahanan = resistor) diantara dua titik dengan memakaikan sebuah perbedaan
potensial (V) diantara titik tersebut, dan dengan mengukur arus (I)
(Halliday, 1984:183-187)
Untuk beda potensial yang sama tidak selalu menghasilkan kuat arus lirtrik
yang sama, melainkan tergantung pada dasarnya tahanan penghantar yang
dipakai. ” makin besar tahanan pengantar, makin kecil yang mengalir
melalui penghantar tersebut, atau dengan perkataan lain makin besar
tahanan (R) makin sedikit muatan listrik yang dihantarkan. ” Kamampuan
suatu penghantar untuk memindahkan muatan liatrik dikenal sebagai ” daya
hantar listrik ” yang besarnya berbanding terbalik dengan tahanan R.
L = 1/R
L = daya hanyar ( Ohm )
R = tahanan ( Ohm )
Hasil penelitian pada abad kesembilan belas menunjukkan bahwa larutan
dalam air dari beberapa zat padat menghantarkan arus listrik. Zat-zat dalam
larutan atau leburannya dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit. Tidak
semua zat dalam larutan dapat menghantarkan listrik. Zat-zat semacam ini
disebut non elektrolit. Partikel-partikel dalam larutan yang menghantarkan
listrik disebut ion. Ion-ion inilah yang menentukan sifat hantaran listrik
serta sifat kimia dan fisika suatu elektrolit. Ada dua macam elektrolit yaitu
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat terurai sempurna menjadi
ion dalam larutan air atau dalam keadaan lebur. Senyawa yang termasuk
elektrolit kuat yaitu:
1. Senyawa ion, yang dalam keadaan padat berupa ion
2. Senyawa kovalen yang bereaksi sempurna dengan air membentuk ion,
misalnya HCl.
Zat yang termasuk elektrolit kuat adalah, asam mineral (asam klorida, asam
sulfat, asam nitrat), basa dan leburan atau larutan dalam air. Sedangkan
elektrolit, lemah hanya sedikit sekali terurai menjadi ion dalam larutan
dalam air. Elektrolit ini terutama senyawa kovalen yang sedikit sekali
bereaksi dengan air membentuk ion. Oleh karena itu elektrolit lemah
merupakan penghantar listrik yang buruk dan mempunyai derajat disosiasi
kecil. (Achmad, 1996 : 72)
Suatu pertemuan antara dua larutan elektrolit memberikan suatu potensial
terhadap sel. Misalnya, larutan pekat asam klorida membentuk pertemuan
dengan larutan encer. Kedua ion hydrogen dan ion klorida berdifusi dari
larutan yang pekat ke dalam larutan yang encer. Ion hydrogen bergerak
lebih cepat, maka larutan encernya menjadi bermuatan positif karena adanya
ion hydrogen berlebih. Larutan yang lebih pekat ditinggalkan dengan
kelebihan ion klorida dan dengan demikian mendapatkan muatan negatif.
Pemisahan muatan yang nyata adalah sangat kecil, tetapi beda potensial
yang dihasilkan cukup berarti (Alberty, 1992 : 188)
Daya hantar suatu larutan berubah jika konsentrasinya berubah. Oleh
sebab itu dalam membandingkan daya hantar digunakan pengertian daya
hantar molar yang didefinisikan dengan persamaan :
Λ = k/C
Pada elektrolit kuat kebergantungan Λ pada konsentrasi tidak terlampau
besar dan terjadi penyimpangan yang disebabkan oleh antar aksi antar ion.
(Achmad, 1996 : 75-76)
Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion
yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui
larutan. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu NaCl, HCl, NaOH, dan
CH₃COOH dalam air terurai menjadi ion ion sebagai berikut :
NaCl → Na⁺ + Cl⁻
HCl → H⁺ + Cl⁻
NaOH → Na⁺ + OH⁻
CH₃COOH → CH₃COO⁻ + H⁺
Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
a. Senyawa Ion
Seperti telah diketahui, senyawa ion terdiri atas ion-ion, misalnya NaCl dan
NaOH. NaCl terdiri ats ion-ion Na⁺ dan Cl⁻, sedangkan NaOH terdiri atas Na⁺ dan OH⁻. Dalam Kristal (padatan), ion-ion itu tidak dapat bergerak bebes,
melainkan diam pada tempatnya. Oleh karena itu, padatan senyawa ion tidak
menghantar listrik. Akan tetapi, jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan,
maka ion-ionnyA dapat bergerak bebas, sehingga lelehan dan larutan senyawa
ion dapat menghantar listrik.
b. Senyawa Kovalen Polar
Berbagai zat dengan molekul polar, seperti HCl dan CH₃COOH, jika dilarutkan
dalam air dapat mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat menghantar
listrik. Hal itu terjadi karena antar molekul polar tersebut terdapat suatu gaya
tarik-menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertenu dalam molekul
tersebut. Meskipun demikian, tidak semua molekul polar dapat mengalami
ionisasi dalam air. Molekul nonpolar, sebagaimana dapat diduga, tidak ada yang
bersifat elektrolit.
(Svante
Arrhenius,1887)
III. PROSEDUR KERJA
III.1 Alat dan Bahan
Alat
1. Beker Gelas 100 mL : 8 buah
2. Batang Pengaduk : 1 buah
3. Rangkaian alat multimeter
4. Gelas ukur 100 mL : 1 buah
5. Gelas ukur 50 mL : 1 buah
6. Kaca arloji : 1 buah
7. Pipet tetes : 5 buah
8. Spatula : 1 buah
Bahan
7. Akuades
8. NaCl
9. Air jeruk nipis
10. NH4OH
11. NaOH
1. HCl
2. NaOH
3. NaBr
4. NaI
5. NH4Cl
6. Minyak Tanah
III.2 Skema Kerja
a.Menentukan daya hantar listrik berbagai senyawa
b. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar
listrik larutan elektrolit
Minyak tanah, H2O, Larutan NaCl, Kristal NaCl
Diisikan masing masing senyawa kdalam gelas
beker pada 100ml, sebanyak 25ml
Diukur daya hantar listrik dengan alat multimeter
Hasil
Air jeruk nipis, NH4OH,
HCl,NaOH
Disiapkan senyawa-senyawa dengan 25ml dengan
konsentrasi 0,05 : 0,1 : 0,5 dan 1,0 M
Diukur daya hantar listrik dengan pngukuran dari
larutan terencer
Hasil
NaCl, NaBr, NaI, NH4Cl
Disiapkan senyawa-senyawa dengan
25ml degan konsentrasi 0,05 : 0,1 : 0,5
dan 1,0 M
Diukur daya hantar listrikHasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data dan Perhitungan
A. Hasil
Kelompok I
1. Menentukan Daya Hantar Berbagai Senyawa
Senyawa I (mA) V (volt)L=I/R
(ohm-1)
Miyak Tanah 0 3 0
H2O 0 3 0
Larutan NaCl 10 3 3,33
Kristal NaCl 0 3 0
Jeruk Nipis 0 3 0
R=V/I
R minyak 3/0 0
R H2o 3/0 0
R larutan NaCl 3/10 0.3
L=I/R
L minyak 0/0 0
L H2O 0/0 0
L larutan NaCl10/0.3 33.3
L kristal NaC l00/0 0
2. Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik
Larutan Elektrolit
Kelompok II
MAir Jeruk Nipis NH4OH
I V L I V L
0,053
03 10 1 3 1/3
0,1 2 3 2/3
0,5 18 3 6
1,0 2 3 2/3
HCl NaOH
I V L I V L
20 3 20/3 8 3 8/3
20 3 20/3 10 3 10/3
100 3100/
340 3 40/3
100 3100/
320 3 20/3
R = V/I
MR Air Jeruk
NipisR
NH4OHR HCl R NaOH
0,05 3/30 = 0,1 3/1 = 3 3/20 = 0,15 3/8 = 0,37
0,1 3/30 = 0,1 3/2 = 1,5 3/20 = 0,15 3/10 = 0,3
0,5 3/30 =0,1 3/18 = 0,16 3/100 = 0,03 3/40 = 0,07
1,0 3/30 = 0,1 3/2 = 1,5 3/100 = 0,03 20/3 = 6,6
L = I/R
M L HCl L NaOH
0,05 30/0,1 = 300 1/3 = 0,33 20/0,15 = 133,3 8/0,37 = 21,62
0,1 30/0,1 = 300 2/1,5 = 1,3 20/0,15 = 133,3 10/0,3 = 33,3
0,5 30/0,1 = 30018/0,16 =
112,5100/0,03 = 3333,3 40/0,07 = 571,4
1,0 30/0,1 = 300 2/1,5 = 1,3 100/0,03 = 3333,3 3/6,6 = 0,45
Perhitungan
Air Jeruk Nipis
Dik :I=30
V=3
Jawab: L=I/R
R=V/I
=3/30=0,1
L=30/0,1
L=300
R1=¿V/I
=3/1=3
R2=¿V/I
=3/2=1,5
R3=¿V/I
=3/18=0,167
L1=¿I/R
=1/3=0,33
L Air Jeruk Nipis
L NH4OH
Dik :
L4=¿I/R
=2/1,5=1,33
R4=¿V/I
=3/2=1,5
MNH4OH
I V
0,05 1 3
0,1 2 3
0,51
83
1,0 2 3
L2=¿I/R
=2/1,5=1,33
L3=¿I/R
=18/0,167=107,78
HCl
I V
20 3
20 3
100 3
100 3
NaOH
I V
8 3
10 3
40 3
20 3
Dik :
L1=¿I/R
=20/0,15=133,33
L2=¿I/R
=20/0,15=133,33
L3=¿I/R
=100/0,03=3333,33
L4=¿I/R
=100/0,03=3333,
33
Dik :
L1=¿I/R
=8/0,375=21,3
L2=¿I/R
=10/0,3=33,33
L3=¿I/R
=40/0,075=533,33
L4=¿I/R
=20/0,15=133,33
R1=¿V/I
=3/20=0,15
R2=¿V/I
=3/20=0,15
R3=¿V/I
=3/100=0,03
R4=¿V/I
=3/100=0,03
R1=¿V/I
=3/8=0,375
R2=¿V/I
=3/10=0,3
R3=¿V/I
=3/40=0,075
R4=¿V/I
=3/20=0,15
Minyak tanah
Dik: I = 0
V= 3
Dit: R=....?
L=....?
Jawab:
R = V/I
= 3/0 = 0
L = I/R
= 0/0 = 0
H2O
Dik: I = 0
V= 3
Dit: R=....?
L=....?
Jawab:
R = V/I
= 3/0 = 0
L = I/R
= 0/0 = 0
Larutan NaCl
Dik: I = 10
V= 3
Dit: R=....?
L=....?
Jawab:
R = V/I
= 3/10 = 0,3
L = I/R
= 10/0.3 = 33
Kristal NaCl
Dik: I = 0
V= 3
Dit: R=....?
L=....?
Jawab:
R = V/I
= 3/0 = 0
L = I/R
= 0/0 = 0
Jeruk Nipis
Dik: I = 0
V= 3
Dit: R=....?
L=....?
Jawab:
R = V/I
= 3/0 = 0
L = I/R = 0/0 = 0
4.2 Pembahasan
Percobaan ini dilakukan menggunakan alat multimeter dengan
tegangan listrik sebesar 3 volt. Larutan (minyak tanah, H2O, larutan
NaCl) 25 mL dan 1 gram kristal NaCl. Masing – masing dimasukan
kedalam gelas beker untuk diukur daya hantar listriknya dan ditentukan
sifat zat terhadap arus listrik didapatkan hasil sebagai berikut larutan
NaCl memiliki daya hantar listrik sebesar dibandingkan senyawa kristal
NaCl, H2O, dan Minyak tanah. Jadi dapat disimpulkan larutan NaCl
adalah konduktor kuat sedangkan 3 senyawa lainnya adalah isolator
karna memiliki daya hantar 0 kemudian pada pratikum kali ini kristal
NaCl yang dihitung daya hantar listriknya berbeda dengan larukan
NaCl dikarenakan kristal NaCl tidak terionisasi dikarenakan tidak
memiliki ikatan ion dikarenakan tidak diencerkan atau diberi H 2 O yang
menyebabkan zat tersebut tidak memiliki ikatan ion yang
menjadikannya larutan elektrolit seperti larutan NaCl.
Pada percobaan mempelajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi
suatu larutan terhadap daya hantar listrik pada berbagai konsentrasi.
Tegangan listrik yang digunakan adalah 4,5 volt. Dalam percobaan ini
Larutan yang telah ditentukan menjadi 2 kelompok . kelompok 1 yaitu
air jeruk nipis, NH4OH, HCl, dan NaOH. Sedangkan kelompok 2 yaitu
NaCl, NaBr, NaI, NH4Cl. Dengan konsentrasi yang berbeda – beda
pada masing – masing kelompok larutan yaitu 0,05 M, 0,1 M, 0,5 M,
dan 1,0 M. Meskipun larutan kelompok 1 dan larutan kelompok 2
memiliki konsentrasi yang sama tetapi kemampuan menghasilkan daya
hantar listriknya berbeda itu dikarenakan larutan elektrolit memiliki
ionisasi yang berbeda antara zat satu dengan zat yang lain dikarenakan
sifat dari larutan yang berbeda serta cara ionisasinya yang berbeda
menghasilkan larutan dengan ionisasi yang berbeda atau derajat ionisasi
yang berbeda yaitu ionisasi sempurna (derajat ionisasi =1) dan ionisasi
sebagian (derajat ionisasi < 1).
Grafik kelompok I perbandigan terhadap L
0.05 0.5 0.1 10
5
10
15
20
25
30
35
NH4OH
NH4OH
0.050000000000
0001
0.5 0.1 10
1
2
3
4
5
6
7
Air jeruk
air jeruk
0.05 0.5 0.1 10
5
10
15
20
25
30
35
NaOH
NaOH
Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik masing-masing
larutan tersebut adalah semakin tinggikonsentrasi maka semakin tinggi
pula daya hantar listriknya, demikian juga jika semakin kecil
konsentrasi suatu larutan maka daya hantar listriknya semakin kecil.
Untuk air jeruk nipis diperoleh hubungan antara daya hantar listrik
terhadap konsentrasi tidak sesuai dengan teori. Dimana apabila
konsentrasi suatu larutan bertambah besar maka daya hantar hantar
listrik larutan tersebut bertambah besar. Ini disebabkan karena kurangya
konsentrasi praktikan dalam melakukan percobaan.
Grafik kelompok II terhadap L
0.05 0.5 0.1 10
5
10
15
20
25
30
35
HCL
HCL
0.05 0.5 0.1 10
5
10
15
20
25
30
35
NaBr
NaBr
0.05 0.5 0.1 10
5
10
15
20
25
30
35
NaCl
NaCl
0.05 0.5 1 10
5
10
15
20
25
30
35
NH4Cl
NH4Cl
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan
energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik.
Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah
potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel
akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung
spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut
elektrolisis. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel
elektrolisis oleh arus listrik.
Dalam pelaksanaannya, larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis,
ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke
dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis.
Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi.
Reaksi reduksi berlangsungdi katoda, sedangkan
reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus
mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub
positifsumberarustentunyamengarahpada
anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-
kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam.
Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang
akan teroksidasi menjadi gas. Reaksi elektrolisis dalam larutan
0.05 0.5 0.1 10
5
10
15
20
25
30
35
NaI
NaI
elektrolit berlangsung lebih kompleks, spesi yang bereaksi belum tentu
kation atau anionnya. Tetapi mungkin bisa air atau elektrodanya.
Reaksi di katoda bergantung pada jenis kation.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Daya hantar listrik dapat di ukur dengan menggunakan
alat pengukur daya hantar yang nantinya akan didapat
besar arus listrik dan beda potensialnya. Kemudian dicari
tahanannya Setelah didapat nilai tahanannya kemudian dicari daya
hantarnya
2. Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar yakni
semakin besar konsentrasi larutan, maka daya
hantarnya juga semakin besar, begitu pula sebaliknya.
5.2 Saran
Semoga pada pratikum berikutnya alat-alat yang di gunakan tidak
kekurangan seperti pada pratikum sebelumnya yang harus bergantian atau
meminjam alat dari kelompok pratikan lain yang akan menyita waktu yang
lumayan lama sehingga waktu pratikum yang seharusnya berjalan
sebagaimana mestinya tidak berlangsung dengan baik dan tepat waktu
kemudian untuk mengefesiensikan waktu pada pratikum berikutnya pratikan
dapat mengenal dengan baik prosedur percobaan yang di pratikumkan
sehinggga pratikum dapat berjalan dengan benar,cepat,dan baik.Kemudian
semoga pada pratikum berikutnya hasil dan data yang di pratikumkan dapat
sesuai dengan yang di harapkan dan dapat dapat menjadikan informasi atau
data referensi baru yang valid dan baik di kemudian hari.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Alberty, Robert. 1992. Kimia Fisika Edisi 5 jilid I. Jakarta Erlangga.
Soedojo, Peter. 1999. K imia Dasar . Yogyakarta : Penerbit Andi.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia . Bandung: Grafindo.
Tim penyusun, 2011. Buku Petunjuk Praktikum. Jember : Lab.Kimia Fisik.
http://www.scribd.com/doc/27584532/Larutan-Elektrolit-Dan-Non-
Elektrolit,Diakses pada Senin 5 Mei 2014
http://www.larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.html,Diakses pada Senin 5 Mei
2014
Lampiran
Pertanyaan Praparaktikum
1.Apa yang dimaksud dengan daya hantar listrik?
Jawaban :
Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat
menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari
hambatan listrik.
2.Bagaimana suatu larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?
Jawaban :
Daya hantar listrik berhubungan dengan ion-ion dalam larutan. Aliran
arus listrik berbentuk pergerakan partikel berupa partikel elektron
maupun ion. Ketika dilewatkan ke dalam larutan elektrolit, arus listrik
akan dihantarkan oleh ion-ion dalam larutan sehingga listrik dapat
dihantarkan. Semakin banyak ion-ion dalam larutan, daya hantar listrik
dalam larutan semakin kuat.
3.Jelaskan cara kerja pengukuran daya hantar listrik dengan
menggunakan alat multimeter !
Jawaban :
Perpindahan muatan dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara
satu tempat dengan tempat yang lain dan arus listrik akan mengalir dari
potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah, dalam sebuah larutan
perpindahan muatan dari tinggi kerendah lah yang diukur menggunakan
alat multimeter
Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
Jawaban :
Definisi larutan elektrolit adalah larutan yang molekul-molekulnya
dapat terurai menjadi ion-ion sehingga dapat menghantarkan listrik.
Laurtan ini dapat berupa asam, basa dan garam.
2. Bagaimana sifat dari larutan yang besifat elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non-elektrolit?
Jawaban :
Larutan yang bersifat elektrolit kuat memiliki sifat dapat
menghantarkan arus listrik, hal ini dikarnakan larutan tersebut
terionisasi sempurna.
Larutan yang bersifat elektrolit lemah memiliki sifat dapat
menghantarkan arus listrik sebagian, hal ini dikarnakan larutan tersebut
terionisasi sebagian.
Larutan yang bersifat nonelektrolit memiliki sifat tidak dapat
menghantarkan arus listrik, hal ini dikarnakan larutan tersebut tidak
terionisasi .
3. Berikan masing-masing 3 buah contoh senyawa yang bersifat
elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Jawaban :
Elektrolit kuat : NaCl, NaBr, Hcl
Elektrolit lemah : NH4OH, Air Jeruk Nipis, CH3COOH
Nonelektrolit : Minyak tanah, Kristal NaCl, H2O
4. Jelaskan pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu
larutan terhadap daya hantar listrik.
Jawaban :
Daya hantar listrik akan semakin tinggi jika suatu senyawa mudah
untuk terisolasi(terpisahkan), berbanding lurus dengan konsentrasi
suatu larutan.
Foto Percobaan