39
1 LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. I Ketut Artana,S.Sos./196408311990031001 (Ketua Pelaksana) I Putu Sukayana,S.E./196810142002121002 (Anggota) Komang Witarini,S.Sos./197302212001122001 (Anggota) Dibiayai dari: Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016 Sesuai dengan Kontrak Pengabdian Nomor: 860/UN48.15/PM/2017 PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2017

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196408311990031001... · 1 laporan akhir penerapan ipteks pelatihan dan pedampingan

Embed Size (px)

Citation preview

1

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP

SE-KABUPATEN BULELENG

Oleh: Drs. I Ketut Artana,S.Sos./196408311990031001 (Ketua Pelaksana)

I Putu Sukayana,S.E./196810142002121002 (Anggota) Komang Witarini,S.Sos./197302212001122001 (Anggota)

Dibiayai dari: Dana DIPA BLU

Universitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016

Sesuai dengan Kontrak Pengabdian Nomor: 860/UN48.15/PM/2017

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2017

2

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat yang diberikan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat ini yang berjudul

“Pelatihan dan Pedampingan Pengolahan Buku Bagi Tenaga Perpustakaan Sekolah

Tingkat SMP se-Kabupaten Buleleng” dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak antara lain : Lembaga

Pengabdian Kepada Masyarakat Undiksha , rekan-rekan pustakawan Undiksha, para

petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng, dan mahasiswa

Jurusan Perpustakaan (D3) FHIS Undiksha, sehingga tidak berlebihan jika kami

mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, kerjasama, serta partisipasinya dalam

kegiatan ini.

Akhirnya tiada gading yang retak, tiada usaha yang bisa dilakukan sesempurna

mungkin. Mudah-mudahan bantuan dan kerjasama melalui kegiatan pengabdian

masyarakat ini dapat dilanjutkan pada kesempatan kerja berikutnya

Singaraja, Tim Pelaksana

iii

4

PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP

SE-KABUPATEN BULELENG

Oleh: I Ketut Artana

I Putu Sukayana Komang Witarini

ABSTRAK

Perpustakaan sekolah memiliki peran yang penting dan strategis dalam

mendukung proses pembelajaran di sekolah. Perpustakaan sekolah harus dikelola secara profesional oleh para petugasnya sehingga keberadaannya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemustaka. Namun, kondisi perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng, pengolahan buku-buku belum berjalan secara optimal. Salah satu kendalanya adalah kurangnya pengetahuan, pemhamanan, kemampuan dan keterampilan petugas perrpustakaan dalam mengolah buku-buku yang ada. Oleh karena kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengangkat judul pelatihan dan pedampingan pengolahan buku. Dalam kegiatan pelatihan dan pedampingan ini, digunakan beberapa buah metode, yaitu metode ceramah, disertai dengan tanya jawab, yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan tentang sistemakikan pengolahan buku, metode pemberian tugas, yang digunakan untuk praktek langsung menentukan subjek buku, mengkalsifikasi, membuat kartu katalog dan menata buku di rak buku. Dari hasil pelaksanaan kegiatan yang telah diuraikan di atas dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, dapatlah disimpulkan bahwa secara kuantitatif keterampilan petugas perpustakaan dalam mengolah buku-buku setelah mengikuti pelatihan dan pedampingan tergolong berhasil. Namun, secara kualitatif, ada beberapa peserta yang mengalami kesulitan dan kesalahan pada pemberian nomor klas buku dan membuat kartu katalog. Kata-kata kunci: pelatihan, pedampingan, pengolahan buku

iv TRAINING AND PROCESSING OF BOOK PROCESSING

5

FOR SMART SCHOOL LIBRARY OFFICES SE-DISTRICT OF BULELENG

By:

I Ketut Artana I Putu Sukayana Komang Witarini

ABSTRACT The school library has an important and strategic role in supporting the learning process in schools. The school library must be professionally managed by its officers so that its existence can be utilized optimally by the user. However, the condition of junior high school libraries as Buleleng district, the processing of books has not run optimally. One of the obstacles is the lack of knowledge, skill, ability and skill of library officer in processing the books. Due to community service activities, the title of training and pedampingan book processing. In this training and pedampingan activities, several methods are used, namely lecture method, accompanied by question and answer, which is used to convey knowledge about the system of book processing, assignment method, which is used for direct practice to determine the subject of the book, to calculate, make a catalog card and arranging books on bookcases. From the results of the implementation of activities that have been described above and based on predetermined success criteria, it can be concluded that quantitatively the skills of librarians in processing books after training and pedampingan classified as successful. However, qualitatively, there are some participants who have difficulty and error in giving the class number of the book and making a catalog card. Keywords: training, pedampingan, book processing

v

6

DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………. i Halaman Pengesahan…………………………………………………………. ii Kata Pengantar..……………………………………………………………… iii Abstrak .......................................................................................................... iv Daftar Isi ……………………………………………………………………… vi Daftar Tabel ............................................................................................... vii Daftar Gambar ……………………………………………………………….. viii Daftar Lampiran………………………………………………………………. ix BAB I Pendahuluan …………………………………………………………. 1 a. Analis Situasi ……………………………………………………………. 1 b. Identifikasi dan Perumusan Masalah.…………………………………… 3 c. Tujuan Kegiatan …………………………………………………………. 3 d. Manfaat Kegiatan .................................................................................. ….. 3 BAB II Metode Kegiatan ………………………………………………….... 4 BAB III Hasil dan Pembahasan …………………. ………………………… 8 a. Hasil Kegiatan ............................................................................................. 8 b. Pembahasan ................................................................................................... 8 BAB IV Penutup ………………………………………………... 13 a. Simpulan ………………………………………………………………… 13 b. Saran …………………………………………………………….... …… 13 Daftar Pustaka Lampiran- Lampiran

vi

7

DAFTAR TABEL

Tabel 01: Rancangan evaluasi Tabel 02: Susunan Acara Pelatihan

vii

8

DAFTAR GAMBAR Gambar 01 : Bagan Alur Berpikir dalam Pemecahan Masalah Gambar 02 : Katalog Buku dan Daftar Judul Buku Bernomor Klas DDC

viii

9

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Dokumentasi Administrasi Kegiatan

Lampiran 2 Daftar Hadir Peserta Pelatihan

Lampiran 3 Foto Dokumentasi Kegiatan Pelatihan

Lampiran 4 Peta Lokasi Kegiatan Pelatihan

ix

BAB I

10

PENDAHULUAN

a. Analisis Situasi

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dibentuk dengan

tujuan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pengembangan dan

pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak,

dan karya rekam yang dikelola secara profesional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral

dari kegiatan pembelajaran dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung

tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di sekolah.

Keberadaan perpustakaan sekolah memiliki peran yang sangat penting dan

strategis dalam peningkatan proses pembelajaran di sekolah. Salah satu bidang kegiatan

pada perpustakaan adalah pengolahan bahan pustaka. Pengolahan bahan pustaka

merupakan kegiatan pengorganisasian bahan pustaka yang dimulai dari pemeriksaan

bahan pustaka yang baru diterima di perpustakaan hingga penempatannya pada rak-rak

yang telah disediakan. Pengolahan bahan pustaka mencakup kegiatan registrasi atau

inventarisasi, klasifikasi, pengatalogan, penyelesaian fisik bahan pustaka dan pengaturan

atau penataan bahan pustaka.

Menurut Sumardji (1993:25) pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan

mempersiapkan bahan pustaka yang telah diperoleh, agar dengan mudah dapat diatur di

tempat-tempat atau rak-rak penyimpanan sehingga memudahkan pula untuk dilayankan

kepada para pemakai koleksi perpustakaan. Menurut Perpustakaan Nasional RI (1992)

pengolahan bahan pustaka ialah prosees mempersiapkan bahan pustaka untuk digunakan

segera setelah setibanya bahan pustaka dalam perpustakaan sampai tersusunnya di rak

atau di tempat lain, siap untuk dipakai. Oleh karena itu, maka kegiatan pengolahan bahan

pustaka merupakan kegiatan inti dalam penyelenggaraan perpustakaan. Secara umum,

kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan dikelompokkan ke dalam tiga

kegiatan, yaitu pengolahan bahan pustaka berupa buku, pengolahan bahan pustaka bukan

buku, dan pengolahan bahan audiovisual atau pandang dengar (Yaya Suhendar, 2014).

Pengolahan buku harus dilakukan secara profesional oleh para petugas

perpustakaan. Hal ini mengingat buku sebagai aset perpustakaan sudah semestinya

dimanfaatkan secara optimal oleh para pemustaka. Rendahnya kemampuan dan

11

keterampilan petugas perpustakaan sekolah dalam mengolah buku-buku yang ada

membuat pemustaka kurang berminat berkunjung ke perpustakaan. Kurang berminat

pemustaka ke perpustakaan salah satu penyebabnya adalah buku-buku yang ada tidak

diolah secara baik dan benar, seperti tidak adanya penomoran klas buku, tidak tersedianya

kartu katalog dan tidak tertatanya buku di rak sesuai aturan yang berlaku dalam dunia

kepustakawanan.

Perpustakaan sekolah tingkat SMP di kabupaten Buleleng belum berjalan

sebagaimana yang diharapkan yaitu sebagai salah satu sarana utama penunjang

pendidikan dan sebagai pusat sumber pembelajaran di sekolah. Belum optimalnya

pengelolaan perpustakaan sekolah tingkat SMP di kabupaten Buleleng membawa

pengaruh pada belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan oleh para siswa.

Berdasarkan pada hasil observasi/pengamatan di beberapa unit perpustakaan di

lapangan dan hasil wawancara dengan para pengelola perpustakaan sekolah tingkat SMP

di kabupaten Buleleng, ditemukan bahwa sebagian besar petugas perpustakaan

mengalami kesulitan dalam mengolah buku-buku yang dimilikinya. Kesulitan itu antara

lain membuat buku induk besar untuk inventarisasi buku, menentukan tajuk subjek buku,

mengklasifikasi buku, membuat kartu katalog buku, dan menata atau mengatur buku-

buku di rak. Selain itu ditemukan bahwa petugas perpustakaan sebagian besar dari

kalangan guru atau pegawai administrasi sekolah yang belum memiliki kompetensi dalam

mengolah buku-buku yang ada di perpustakaannya. Rata-rata tiap sekolah hanya ada satu

petugas sehingga buku-buku yang ada belum mampu diolah secara optimal.

Akibat dari kondisi seperti itu, buku-buku yang mereka miliki tidak diolah secara

baik dan benar. Pada umumnya buku-buku yang ada diletakkan di rak tanpa diatur sesuai

aturan perpustakaan, belum dibuatkan nomor inventaris/registrasi buku sesuai aturan

perpustakaan, tidak diklasifikasi secara benar sesuai pedoman klasifikasi (Sistem DDC)

dan tidak dibuatkan kartu katalog buku baik katalog judul, katalog pengarang dan katalog

subjek.

Mengingat sedemikian urgennya permasalahan pengolahan buku di perpustakaan

sekolah,maka dalam pengabdian masyarakat ini akan dilakukan pelatihan dan

pedampingan pengolahan buku bagi petugas perpustakaan sekolah tingkatSMP se-

Kabupaten Buleleng.

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah

12

Berdasarkan analisis situasi dan kondisi empiris di atas, maka masalah yang

berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman petugas perpustakaan sekolah

tingkat SMP se-kabupaten Buleleng tentang manfaat dan fungsi serta bidang

kerja perpustakaan sekolah.

2. Kurangnya kemampuan petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-

kabupaten Buleleng tentang kegiatan pengolahan buku-buku perpustakaan.

Berdasarkan identifikasi masalah, maka secara umum masalah yang dapat dirumuskan

adalah “Perlunya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para petugas

perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng dalam mengolah buku-buku

perpustakaan”.

c. Tujuan Kegiatan

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui

kegiatan P2M Undiksha ini adalah “meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng dalam

pengolahan buku-buku perpustakaan”.

d. Manfaat Kegiatan

Manfaat pelaksanaan P2M ini adalah sebagai berikut.

1) Memberikan wawasan kepada para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-

kabupaten Buleleng tentang eksistensi perpustakaan sekolah dalam dunia pendidikan

dan fungsi serta manfaat perpustakaan sekolah.

2) Memberikan pengalaman langsung kepada petugas perpustakaan sekolah tingkat

SMP se-kabupaten Buleleng tentang tata cara pengolahan buku yang baik dan benar

mulai inventarisasi buku, penentuan tajuk subjek buku, klasifikasi buku, katalogisasi

buku, dan penataan buku-buku di rak.

BAB II

13

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan P2M berlangsung di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan

Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana-Singaraja, Bali. Jumlah tim pelaksana

yang terlibat dalam pengabdian pada masyarakat ini sebanyak 3 (tiga) orang pustakawan.

Namum dalam pelaksanaannya, tim dibantu oleh petugas lapangan sebanyak 5 (lima)

orang, yaitu dari pustakawan Undiksha dan mahasiswa Jurusan D3 Perpustakaan

Undiksha.

Sasaran dalam kegiatan ini adalah para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP

se-kabupaten Buleleng sebanyak 20 orang yang diundang namun yang hadir dalam

kegiatan pelatihan sebanyak 18 orang (90%). Petugas perpustakaan sekolah yang

dijadikan sasaran kegiatan adalah petugas perpustakaan sekolah SMP yang memang

ditugaskan oleh pimpinan sekolah untuk menangani pengelolaan perpustakaan sekolah

SMP. Berdasarkan rasional tersebut, maka sasaran yang dipilih dipandang cukup visibel

dan prediktif bagi penyebarluasan informasi atau hasil dari kegiatan ini kedepannya.

Masalah yang terjadi di lokasi P2M ini adalah pengetahuan, pemahaman dan

keterampilan para petugas perpustakaan sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng

dalam melakukan kegiatan mengolah buku-buku perpustakaan sangat rendah.

Keterampilan mengolah buku-buku sangat bermanfaat bagi petugas perpustakaan untuk

meningkatkan kinerja perpustakaan.

Adapun pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan P2M ini

menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut. Permasalahan utama mitra dalam

mengolah buku yang benar dan profesional dijadikan basis kajian menentukan alternatif

pemecahan masalah yang paling tepat dan feasible untuk dilaksanakan. Setelah memilih

pemecahan masalah yang tepat dan feasible dilaksanakan, selanjutnya disusun metode

pelaksanaan. Secara bagan dan alur berpikir di atas dan detailnya adalah sebagai berikut.

14

Gambar 1: Bagan Alur Berpikir dalam Pemecahan Masalah

Permasalahan Utama Kurangnya pengetahuan/wawasan petugas perpustakaan sekolah tingkat

SMP se-Kab. Buleleng dalam mengolah buku-buku perpustakaan Kurangnya kemampuan/keterampilan petugas perpustakaan sekolah tingkat

SMP se-Kab. Buleleng dalam mengolah buku-buku perpustakaan

Alternatif Pemecahan Masalah Menyampaikan informasi (sosialisasi) tentang teknik pengolahan buku-

buku perpustakaan Melaksanakan seminar/lokakarya tentang pengolahan buku-buku

perpustakaan Mengadakan pelatihan tentang pengolahan buku (inventarisasi, tajuk subjek,

klasifikasi, katalogisasi, kelengkapan fisik buku, penataan buku)

Alternatif yang paling tepat dan feasible dilaksanakan

Mengadakan pelatihan tentang pengolahan buku-buku mencakup inventarisasi buku, tajuk subjek, klasifikasi, katalogisasi, kelengkapan fisik buku dan penataan buku di rak buku

Metode Kegiatan

Memberikan seminar/lokakarya tentang perpustakaan sekolah dan teknik pengolahan buku

Melakukan pelatihan pengolahan buku meliputi inventarisasi buku, tajuk subjek buku, klasifikasi, katalogisasi, kelengkapan fisik buku dan penataan buku di rak buku

15

Kegiatan P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, yang terdiri dari dua

tahap, yaitu tahap pertama, penjelasan informasi dan pemantapan pemahaman

perpustakaan sekolah dan tahap kedua, pelatihan pengolahan buku-buku perpustakaan.

Pelaksanaan masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.

1) Tahap Penjelasan Informasi (sosialisasi) dan Pemantapan Pemahaman Perpustakaan

sekolah

Langkah-langkah kegiatannya, yaitu:

a. Merencanakan tempat untuk penyampaian informasi (sosialisasi) dan pemahaman

pada satu lokasi yang layak dan representatif untuk kegiatan tersebut

b. Memberikan penjelasan dan pemahaman tentang eksistensi perpustakaan sekolah

c. Diskusi dan tanya jawab antara nara sumber, pelatih dan peserta

2) Tahap Pelatihan pengolahan buku-buku perpustakaan

Langkah-langkah kegiatannya yaitu:

a. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang inventarisasi buku

b. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang penentuan tajuk subjek buku

c. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang klasifikasi buku

d. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang katalogisasi buku

e. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang kelengkapan fisik buku

f. Melatih peserta tentang pengolahan buku bidang penataan buku di rak buku

g. Melakukan penilaian terhadap hasil pengolahan buku yang dihasilkan oleh para

peserta

h. Melakukan pedampingan pengolahan buku ke tempat peserta pelatihan

Kegiatan P2M ini direncanakan dilakukan selama 8 (delapan) bulan yang dimulai

dari tahap pengajuan proposal, perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi kegiatan.

Keberhasilan dari kegiatan ini dilihat dari kuantitas dan kualitas produk berupa

yaitu buku induk inventaris, daftar buku-buku yang diklasifikasi, kartu katalog buku

(katalog judul, pengarang, subjek)bentuk hasil pengolahan buku yang dihasilkan oleh

para peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini. Tabel berikut menyajikan aspek yang

dievaluasi dan kriteria indikator pencapaian tujuan.

16

Tabel 01 Rancangan Evaluasi

Aspek yang dievaluasi Indikator pencapaian tujuan

Buku induk inventarisasi, daftar buku yang telah diklasifikasi dan kartu katalog buku yang dihasilkan oleh para peserta selama kegiatan P2M

- Jumlah cantuman bibliografis buku dalam buku inventarisasi (buku induk)

- Daftar buku-buku yang diklasifikasi sesuai sistem DDC

- Kartu katalog buku (Katlog Judul, Pengarang, Subjek) sesuai dengan pedoman katalogisasi deskriptif

Adapun produk luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini, antara lain:

1) Buku inventaris (Buku Induk) berisi cantuman bibliografis buku

2) Daftar Tajuk Subjek buku sesuai buku pedoman penentuan subjek buku

3) Daftar judul buku yang telah diklasifikasi berdasar sistem DDC

4) Kartu katalog buku (katalog judul, katalog pengarang dan katalog subjek)

5) Artikel ilmiah hasil P2M

17

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

1) Peserta, Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan pokok yang dilakukan dimulai dari (1) persiapan materi seminar dan

pelatihan; (2) persiapan pedampingan ; (3) koordinasi tentang peserta seminar dan

pelatihan serta waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan; (4) kegiatan pelatihan dan

pedampingan

Persiapan materi seminar dilakukan di bulan Mei sampai bulan Agustus 2017.

Pada persiapan materi seminar dibuat makalah yaitu “Optimalisasi Pengolahan Buku

Dalam Rang Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah” oleh Ir. I Gede Dana

(pustakawan ahli madya Undiksha). Koordinasi dan komunikasi secara intens dengan

peserta yang berjumlah 30 orang tenaga perpustakaan sekolah tingkat SMP se-Kabupaten

Buleleng, dengan mengedarkan surat permintaan menjadi peserta dan komunikasi lisan

ke masing-masing peserta, surat permintaan menjadi nara sumber dan moderator.

Kegiatan seminar dan pelatihan dilakukan pada hari Jumat, tanggal 8 September 2017

bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan Undiksha jalan Udayana,

Singaraja, Bali mulai pukul 08.00 sampai pukul 13.30 wita.

2) Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan pelatihan ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan lembaga

formal yang bergerak di bidang perpustakaan. Sesuai dengan khalayak sasaran yang telah

ditetapkan di atas, lembaga formal yang terkait dengan kegiatan ini adalah pimpinan

sekolah tingkat SMP se-kabupaten Buleleng. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan

pelatihan ini senantiasa berokordinasi dengan pihak-pihak terkait mulai dari perencanaan

sampai dengan pelaksanaan pelatihan dan pedampingan.

Kegiatan pelatihan mengolah buku-buku perpustakaan yang dimulai kegiatan

inventarisasi/registrasi buku, klasifikasi buku, katalogisasi buku dan penataan buku di rak

dilakukan pada hari Jumat, tanggal 8 September 2017. Dari 30 orang tenaga perpustakaan

yang diundang sebagai peserta yang datang sebanyak 18 orang (90%). Daftar hadir nama

pustakawan peserta pelatihan terlampir. Adapun susunan acara kegiatan pada pelatihan

tampak sebagai berikut.

18

Tabel 02. SUSUNAN ACARA KEGIATAN PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG, PROPINSI BALI

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

08.00 – 09.00 Registrasi Peserta

Panitia

09.00 – 09.30 Pembukaan

1) Laporan Ketua Pelaksana

2) Sambutan sekaligus membuka

pelatihan

Ketua Pelaksana

Ketua LPPM Undiksha

9.30 – 13.00 1) Penyampaian Materi, Diskusi

2) Pelatihan dan pedampingan

pengolahan buku-buku

Nara sumber

Nara sumber & pelatih

13.00 – 13.30 Penutupan

Panitia

Jika dilihat dari proses, berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari awal sampai

akhir kegiatan pelatihan, pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar sesuai dengan

rencana. Peserta mengikutinya dengan serius, tekun, aktif, dan penuh antusias serta

semangat. Keseriusan dan ketekunan mereka tampak dari kehadiran mereka dan antusias

mereka mengikuti kegiatan tersebut. Seluruh peserta tampak tekun mengikuti acara demi

acara dari awal sampai akhir. Aktivitas mereka bercermin dari munculnya pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan ketika proses tanya jawab berlangsung. Setelah acara

pembukaan yang dilanjutkan dengan sambutan singkat dari Ketua LPPM Undiksha yang

menekankan beta pentingnya perpustakaan sebagai jantungnya sekolah. Perlunya

pengelolaan perpustakaan secara professional oleh para petugasnya , termasuk dalam

mengolah buku-buku sehingga tingkat kunjungan dan pemanfaatan buku menjadi

meningkat. Ketua LPPM Undiksha mengapresiasi positif kegiatan ini karena melalui

pelatihan ini para petugas akan memiliki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan

dan keterampilan para petugas dalam mengolah buku-buku yang ada. Setelah sambutan

dilanjutkan membuka secara resmi kegiatan pelatihan ini.

19

Pada garis besarnya, acara pelatihan terdiri atas dua bagian, seperti diuraikan di

bawah ini. Pertama ceramah dan tanya jawab tentang Optimalisasi Pengolahan Buku

Dalam Rangka Peningkatan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah. Pada kegiatan ini,

Materi ceramah disampaikan oleh Pustakawan Madya Undiksha (Ir.I Gede Dana).

Makalah materi ini nara sumber menyampaikan hal-hal : (1) Eksistensi Perpustakaan

Sekolah, (2) Optimalisasi Pengolahan Buku.

Dalam acara diskusi dan tanya jawab, banyak pertanyaan muncul dari peserta

berkaitan dengan judul makalah, seperti fungsi dan manfaat perpustakaan sekolah,

komponen apa saja dalam optimalisasi pengolahan buku. Semua pertanyaan yang muncul

dari peserta dijawab dengan lugas, jelas dan terinci dari nara sumber.

Kegiatan tahap kedua yaitu pelatihan dan pedampingan mengolah buku yang

meliputi pemberian cap/stempel dan tanda kepemilikan buku, penentuan subjek buku,

memberi nomor klas buku, menginventarisasi atau meregistrasi buku, dan katalogisasi

buku serta penataan buku-buku di rak.

Berdasarkan hasil pelatihan dan pedampingan terhadap pekerjaan peserta, berikut

ini ditampilkan hasil dari pelatihan tersebut yaitu pemberian nomor klas buku dengan

sistem DDC dan pembuatan kartu katalog.

20

21

Secara kualitatif, pada umumnya peserta sudah mampu membuat dan

mencantumkan registrasi buku, menentukan subjek buku, klasifikasi buku dan

katalogisasi buku.

B. Pembahasan

Pada bagian hasil, sudah dikemukakan bahwa, secara kuantitatif, keterampilan

peserta memberi nomor klas buku sesuai sistem DDC dan membuat kartu katalog buku

sudah mencapai hasil yang baik. Namun, secara kualitatif, masih ada kelemahan terutama

dalam memberi nomor buku-buku yang subjen judulnya tidak ada salin keterkaitan da

nada dua subjek yang tidak saling mempengaruhi. Hal ini tampaknya disebabkan oleh

beberapa faktor.

Pertama, walaupun sudah dijelaskan secara jelas, terinci dan disertai dengan

contoh-contoh, sebagian besar peserta masih merasakan adanya kesulitan dalam memberi

nomor kelas buku pada beberapa judul yang memiliki subjek lebih dari satu subjek.

Secara teoritis, mereka sudah memahami bahwa dalam klasifikasi ada prinsip-prinsip

umum yang semestinya diperhatikan oleh setiap pengklasir buku.

Kedua, faktor keterbatasan pengalaman para peserta dalam mengolah buku-buku

secara baku atau benar berdasar pada sistem kepustakawanan. Padahal, orang bijak

mengatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang paling utama.

Ketiga, rendahnya motivasi dan semangat para petugas perpustakaan sekolah

tingkat SMP se-kabupaten Buleleng untuk mengolah buku-buku berdasar aturan baku

dalam pengolahan buku.

22

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil pelaksanaan kegiatan yang telah diuraikan di atas dan ketercapaian dari

hasil produk yang dihasilkan oleh peserta pelatihan, dapat disimpulkan bahwa secara

kuantitatif keterampilan dalam mengolah buku-buku para petugas perpustakaan sekolah

tingkat SMP se-kabupaten Buleleng setelah mengikuti pelatihan dan pedampingan ini

tergolong berhasil. Namun, secara kualitatif, ada beberapa peserta yang mengalami

kesalahan atau kesulitan dalam memberi nomor klas buku dengan sistem DDC pada

judul-judul buku yang subjeknya lebih dari satu dan tidak saling keterkaitan. Hal ini

tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor seperti (1) sebagian besar peserta masih

merasakan adanya kesulitan dalam mengolah buku (terutama klasifikasi dan katalogisasi

buku), (2) faktor keterbatasan pengalaman peserta dalam mengolah buku dengan sistem

baku kepustakawanan, dan (3) rendahnya motivasi dan semangat peserta dalam mengolah

buku-buku yang dimiliki, padahal motivasi dan semangat merupakan syarat mutlak dalam

meningkatkan kinerja.

B. Saran

Sehubungan dengan simpulan di atas, pada bagian ini, dipandang perlu

dikemukakan beberapa saran. Pertama, perlu ditingkatkan pelaksanaan pelatihan

mengolah buku-buku perpustakaan. Hal ini penting karena mengolah buku merupakan

bidang utama dalam perpustakaan. Kedua, aktivitas mengolah buku dengan sistem baku

23

merupakan syarat utama dalam pengelolaan buku yang professional. Ketiga, frekuensi

pelaksanaan pelatihan teknis kepustakawanan bagi petugas perpustakaan khususnya di

tingkat sekolah perlu ditingkatkan baik dalam jumlah waktu kegiatan maupun jumlah

pesertanya.

Daftar Pustaka

Basuki, Sulistyo. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama Damono. 2007. Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek manajemen dan tata kerja

: Jakarta : Grasindo Lasa HS. 2005. Manajemen perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media Indonesia. 2010. Undang-Undang RI Nomor 43 tahun 2007 tentang

Perpustakaan.Jakarta : Perpusnas RI -------------. 1995. Perpustakaan Sekolah: petunjuk untuk membina, memakai, dan

memelihara perpustakaan sekolah. Jakarta: Perpusnas RI

Soeatminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius

Suhendar, Yaya. 2014. Cara Mengelola Perpustakaan Sekolah.Jakarta: Prenada

Sumardji,P. 1994. Mengelola perpustakaan: tata kerja pengelolaan, penyimpanan dan penyusunan buku dengan kartu katalogisasi di perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius

24

Lampiran 1

1. Administrasi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Alamat: Jalan Udayana No.11, Singaraja-Bali Telp.-Fax: (0362) 22570 Kode Pos 81116

Laman: www.undiksha.ac.id

Nomor : /UN48.15/PM/ 2017 Singaraja, 22 Agustus 2017 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Permohonan Menugaskan Peserta Pelatihan Yth. ………………………………………..

Dengan hormat, sehubungan dengan pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pendidikan Ganesha seperti tertera di bawah ini untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat, dengan data-data sebagai berikut.

No Nama NIP Unit Kerja 1 Drs. I Ketut Artana,S.Sos. 196408311990031001 Perpustakaan Undiksha 2 I Putu Sukayana,S.E. 196810142002121002 Perpustakaan Undiksha 3 Komang Witarini,S.Sos. 197302212001122001 Perpustakaan Undiksha

Judul Kegiatan : Pelatihan dan Pedampingan Pengolahan Buku Bagi Petugas Perpustakaan Sekolah Tingkat SMP Se-Kabupaten Buleleng Berkenan dengan itu, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menugaskan 1 (satu) orang Tenaga Perpustakaan/Pustakawan untuk hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut, pada: Hari, tanggal : Jumat, 8 September 2017 Waktu : 08.00 – 13.30 WITA Tempat : Gedung Perpustakaan Undiksha, lantai 2 (Ruang Pertemuan) Jalan Udayana, Singaraja

25

Acara : terlampir Informasi keikutsertaan dalam kegiatan tersebut dapat disampaikan lewat sms ke no. 081338756915, 082237370947 (artana) dan sudah dapat kami terima paling lambat hari Selasa, 5 September 2017. Bilamana tidak ada informasi kami nyatakan tidak ikut dalam kegiatan tersebut. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, diucapkan terima kasih. Mengetahui Ketua LPPM, Ketua Pelaksana, Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. Drs. I Ketut Artana,S.Sos. NIP 195612311983031022 NIP 196408311990031001 Nomor : - 28 Agustus 2017 Lamp. : 1 (satu) eks. Perihal : Permohonan Hadir

Yth. Kepala Perpustakaan

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

Dengan hormat, sehubungan dengan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul

“Pelatihan dan Pedampingan Pengolahan Buku Bagi Petugas Perpustakaan Sekolah Tingkat

SMP Se-Kabupaten Buleleng”, kami mohon perkenan Bapak untuk hadir dalam acara Pembukaan

di kegiatan tersebut pada:

hari, tanggal : Jumat, 8 September 2017 waktu : pukul 09.00 – 09.30 WITA - selesai tempat : Gedung Perpustakaan Undiksha, lantai 2 (Ruang Pertemuan)

Demikian kami sampaikan, atas perhatian, kehadiran dan perkenan Bapak, diucapkan

terimakasih.

Ketua Pelaksana,

Drs. I Ketut Artana,S.Sos. NIP 19640831 199003 1 001

26

SUSUNAN ACARA “PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG”

Jumat, 8 September 2017

No Acara Waktu Ket.

1 Registrasi Peserta 08.00 – 09.00 Tim Pelaksana

2 Pembukaan

a. Laporan Ketua Pelaksana

b. Sambutan

09.00 – 09.30

Ketua Pelaksana

Ketua LPPM

3 Pemaparan Materi Seminar 09.30 – 10.30 Nara Sumber

4 Pemaparan Materi Pelatihan 10.30 – 11.30 Ketua Pelaksana

5 Pelatihan Pengolahan Buku 11.30 – 13.00 Tim Pelatih

6 Penutupan 13.00 – 13.30 Tim Pelaksana

27

Lampiran 2

Daftar Hadir Peserta Pelatihan

28

Lampiran : 3. Foto/Dokementasi Kegiatan

29

30

31

32

4. Peta Asal Peserta dan Lokasi Kegiatan

33

MATERI PELATIHAN PENGOLAHAN BUKU

Oleh

Tim Pelaksana P2M Undiksha

PROSES PENGOLAHAN BUKU

PEMBERIAN STEMPEL IDENTITAS PERPUSTAKAAN

Stempel/cap rahasia

Langkah pertama pengolahan buku adalah memberikan identitas kepemilikan buku

tersebut. Pemberian identitas ini dilakukan dengan cara memberikan stempel

perpustakaan pada setiap buku perpustakaan. Stempel yang dibubuhkan dalam buku

tersebut berfungi sebagai identitas kepemilikan sehingga apabila buku tersebut hilang dan

ditemukan seseorang maka dengan mudah dapat dikembalikan ke perpustakaan.

Stempel bukti kepemilikan ini diletakkan pada bagian-bagian tertentu dari buku seperti

halaman judul, halaman akhir buku atau setiap awal bab, atau pada halaman-halaman

tertentu secara konsisten. Misalnya, pada halaman 15, 25, 55, dst. Ketentuan ini

merupakan otoritas penuh suatu perpustakaan untuk memberikan identitas pada buku

yang dimilikinya.

Contoh : Stempel Perpustakaan

Stempel/cap Inventaris

Selain memberikan stempel perpustakaan pada halaman tertentu yang ada di dalam

sebuah buku, pengelola perpustakaan juga perlu memberikan stempel inventarisas pada

halaman judul koleksi. Pada stempel ini, pengelola perpustakaan membubuhkan nomor

inventaris pada kolom inventaris, nomor panggil koleksi pada kolom klas, tanggal terima

pada kolom terima dan membubuhkan tanda tangan staf perpustakaan yang melakukan

kegiatan inventarisas pada kolom tanda tangan (ttd).

34

Contoh : Stempel Inventaris

Stempel/cap samping buku

Bagian luar samping kanan buku/bagian samping atas buku/bagian samping bawah buku

harus diberi stempel identitas perpustakaan agar mudah dikenali.

Contoh : Stempel Kepemilikan

PENENTUAN SUBJEK BUKU

Subjek Buku/Pokok Persoalan yang dibahas dalam Buku tsb.

Cara menentukan subjek meliputi langkah-langkah yaitu :

1. Judul Buku

2. Daftar Isi

3. Daftar Referensi

4. Kata Pengantar/Pendahuluan

5. Membaca sebagian / seluruhnya

6. Bibliografi, tinjauan buku

7. Bertanya pada ahlinya

35

KLASIFIKASI

Adapun prinsip-prinsip umum klasifikasi yaitu sebagai berikut.

a) Kecuali kesusasteraan, klasifikasi buku menurut subjeknya kemudian menurut

bentuknya

b) Klasifikasilah buku sesuai dengan maksud dan tujuan pengarangnya

c) Klasifikasilah buku pada subjek yang paling spesifik dan bukan pada subjek yang

lebih luas

d) Apabila sebuah buku dapat ditempatkan pada dua nomor klasifikasi yang sama

tepatnya, maka klasifikasilah pada nomor klas yang paling bermanfaat bagi

pemakainya

e) Apabila sebuah buku membahas dua subjek atau lebih yang saling berhubungan,

klasifikasilah pada subjek yang paling banyak tekanan/uraiannya

f) Apabila sebuah buku membahas dua subjek atau lebih yang tidak saling

berhubungan, maka

a. klasifikasilah pada subjek yang paling banyak diuraikan

b. bila uraiannya sama banyak, klasifikasilah pada subjek yang lebih dahulu

dalam buku tersebut, atau

c. kalau tidak jelas mana yang lebih banyak diuraikan,maka klasifikasilah

pada subjek yang disebut terlebih dahulu dalam bagan klasifikasi

g) Bila sebuah buku memuat tiga subjek atau lebih yang semuanya merupakan

bagian dari subjek yang lebih luas, hendaknya diklasifikasikan pada subjek yang

mencakup semuanya

h) Bila sebuah buku terdiri dari dua subjek yang saling mempengaruhi, maka

klasifikasilah pada subjek yang dipengaruhinya

i) Apabila sebuah buku punya subjek yang membahas dua aspek atau lebih dan tidak

jelas aspek mana yg diutamakan, maka klasifikasilah pd :

a) pada aspek disiplin yang lebih luas

b) pada disiplin yang merupakan dasar dara aspek lain

36

INVENTARISASI

Inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan pencatatan data bibliografis suatu bahan

pustaka seperti judul buku, pengarang, penerbit, klasifikasi, dst sedemikian rupa sehingga

setiap eksemplar bahan pustaka memiliki satu nomor inventaris.

Contoh : Format Buku Induk Perpustakaan

PERPUSTAKAAN ………………

FORMAT BUKU INDUK PERPUSTAKAAN

No Tgl. Ju

dul Penga rang

Edi si

Jlh Eks

Pener bit

Tem pat Ter bit

Thn Ter bit

Sum ber

Bhs Har ga Satu an

ISBN No. Klas

No Inven

Ket

1 2 dst

KATALOGISASI

Katalog Kartu

- Bentuk kartu (kertas manila) ukuran 7,5 X 12,5 cm

- Setiap kartu berisi satu data katalog

- Keuntungan : praktis, penambahan data katalog tidak mengalami

kesulitan karena katalog baru tinggal menyisipkannya padasusunan

katalog yang sudah ada sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

- Kerugian : pemakai harus antri dalam menggunakan karena kartu katalog

disimpan pada suatu tempat (laci) dan setiap kartu hanya memuat satu data

katalog

Format Katalog (KARTU)

1. Format katalog kartu meliputi : nomor panggil (Call Number/No.Akses), tajuk, dan

deskripsi bibliografis. Deskripsi Bibliografis meliputi hal-hal sbb.

a. Bidang judul dan pernyataan kepengarangan

1. Judul (utama, anak judul, judul alterntaif, judul paralel)

37

2. Pernyataan kepengarangan (ditulis setelah judul, dipisahkan dengan tanda

baca garis miring (/)

b. Bidang Edisi

c. Bidang Impresum/ket. Penerbitan (kota/tempat terbit, nama penerbit dan tahun terbit)

d. Bidang Kolasi (pernyataan fisik buku : jlh halaman, ket. gambar/ilustrasi, dan ukuran

tinggi buku

e. Bidang Seri

f. Bidang Catatan/Anotasi

g. Bidang ISBN (International Standard Book Number)

h. Bidang Jejakan

Sedangkan nomor panggil (call number) terdiri atas : nomor klasifikasi, 3 huruf

pertama dari nama utama/keluarga pengarang dan 1 huruf pertama judul.

Contoh Kartu Katalog Buku

KATALOG PENGARANG (ENTRI UTAMA)

297.07 USM USMAN, Hafidz p Pendidikan Agama Islam : untuk kelas 2 SD/ Hafidz Usman--Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994 65 hlm.: ilus.; 25 cm Materi berdasarkan kurikulum 1994

1. AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN I.J

38

KATALOG JUDUL

Pendidikan Agama Islam ….

297.07 USM USMAN, Hafidz p Pendidikan Agama Islam : untuk kelas 2 SD/

Hafidz Usman--Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994

65 hlm.: ilus.; 25 cm Materi berdasarkan kurikulum 1994 1. AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN I.J

KATALOG SUBJEK

AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN

297.07 USM USMAN, Hafidz p Pendidikan Agama Islam : untuk kelas 2 SD/ Hafidz Usman--Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994 65 hlm.: ilus.; 25 cm Materi berdasarkan kurikulum 1994

1. AGAMA ISLAM-PENDIDIKAN I.J

39

PENATAAN/PENGATURAN BUKU DI RAK

Buku yang telah diolah dan telah dilakukan verifikasi dan pengecekan data tidak

ditemukan kesalahan, maka buku tersebut secepatnya ditata/diatur di rak-rak buku yang

telah ada untuk dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pemustaka.

Penataan/pengaturan buku (shelving) di rak dapat berdasarkan klas buku atau berdasarkan

subjek buku.