11
FT UNP Padang Lembaran : Job sheet Jurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktek display & TV Waktu : 4 x 50 menit Topik : Catu Daya Kode : 03/ELK- ELA185/2010 Judul : Regulator Tegangan A. TUJUAN Setelah melakukan pratikum ini mahasiswa akan mampu : 1. Mengukur tegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan menggunakan multimeter dan osiloskop. 2. Menjelaskan fungsi komponen pembentukan rangkaian catu daya televisi. 3. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pada bagian regulator tegangan dari catu daya televisi warna. B. ALAT DAN BAHAN 1. TV Trainer. 2. Toolset. 3. Multimeter 4. Osiloskop 5. Kawat penghubung. C. KAJIAN TEORI Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, Karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat RISQI FAJRIL / 17634 Page 1

LAPORAN 8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN 8

FT UNP Padang Lembaran : Job sheetJurusan : Teknik Elektronika Mata Kuliah : Praktek display & TVWaktu : 4 x 50 menit Topik : Catu DayaKode : 03/ELK-ELA185/2010 Judul : Regulator Tegangan

A. TUJUAN

Setelah melakukan pratikum ini mahasiswa akan mampu :

1. Mengukur tegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan

menggunakan multimeter dan osiloskop.

2. Menjelaskan fungsi komponen pembentukan rangkaian catu daya televisi.

3. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pada bagian regulator tegangan

dari catu daya televisi warna.

B. ALAT DAN BAHAN

1. TV Trainer.

2. Toolset.

3. Multimeter

4. Osiloskop

5. Kawat penghubung.

C. KAJIAN TEORI

Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, Karena

bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat

televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat

memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya

mempunyai bagian-bagian terpenting yaitu penyearah dan penstabil tegangan.

Bagian primer trafo/switching regulator disebut regulator input dan bagian sekunder

dinamakan regulator output.

Tegangan AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC deengan

perataan dan regulstor tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke

rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil,

sehingga televisi dapat bekerja secara sempurna. Kerusakan yang terjadi pada

regulator ini akan megakibatkan gambar pada layar televisi mengalami gangguan,

RISQI FAJRIL / 17634 Page 1

Page 2: LAPORAN 8

demikian juga suara yang dihasilkan. Menurut cara kerja catu daya yang dipakai

pada pesawat televisi adalah :

a. Catu daya dengan trafo penurun tegangan

b. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan

c. Catu daya dengan trafo Acematic (switching regulator)

D. LANGKAH KERJA

Langkah-langkah dalam melakukan praktikum adalah sebagai berikut :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum.

2. Teliti gambar skema rangkaian bagian catu daya pada televisi.

3. Amati komponen yang terdapat pada bagian catu daya dan catat dalam table.

(Transformator switching, STR, Elektrolit Condensator, Dioda Bridge,

Optocoupler )

Tabel kompononen

No Nama komponen Kode komponen Data komponen

1

2

3

4

5

6

7

Transformator switching

STR

Elektrolit Condensator

Dioda Bridge

Optocoupler

Relay

Lilitan

T810S

SS-0LP

C801

802S

PC801S

PT801S

LX801S

42B135-TC

W6753F

220 uF/ 400WV

G2SB60

1103817BIY

4R50

4. On-an televisi (kondisi stand by)

5. Ukur tegangan input catu daya (live area)

Tabel pengukuran input

Tegangan terukur

Input Dioda Bridge ( AC ) 135 V AC

Output Dioda Bridge/

( Elco Tegangan Tinggi )

240 V DC

Pin Input Transformator

Switching DC

1.(EY 876) 220 V DC

RISQI FAJRIL 17634 Page 2

Page 3: LAPORAN 8

2.

3.

4.

5.

6.(EY 881)

220 VDC

220 V DC

220 V DC

-

-

6. Ukur tegangan output catu daya meliputi setiap pin output tansformator

switching, setelah dioda penyearah dan regulator tegangan (jika ada). Catat data

hasil pengukuran pada tabel. Pada kolom keterangan tentukan blok atau rangkian

apa yang dicatu oleh masing-maing tegngan tersebut dan regulator digunakan?

Tegangann terukur

Pin output

transformator

switching

Nilai Pin output

transformator

switching

Setelah dioda

(DC)

1. A+120V

2.

3. GND

4. A+12V AC

5. A+6V AC

6. GND

7. 7

8. 8

9. A+14V

0.4V

0.4 V

0.2

0.1 V

0.3V

0.5 V

0.2 V

-

4.9 V

110V DC

-

-

8V DC

6V DC

-

-

-

14V DC

7. Switch On televisi dan pastikan televisi menyala normal

8. Ulangi langkah kerja 5 dan 6

Tegangan terukur

Input Dioda Bridge ( AC ) 105 V AC

Output Dioda Bridge/

( Elco Tegangan Tinggi )

300 V DC

Pin Input Transformator

RISQI FAJRIL 17634 Page 3

Page 4: LAPORAN 8

Switching DC

1.

2.

3.

4.

5.

6.

310 V DC

231 VDC

300 V DC

308 V DC

-

-

No

Tegangann terukur

Pin output

transformator

switching

Nilai Pin output

transformator

switching

Setelah dioda

(DC)

1

.

2

.

3

.

4

.

5

.

6

.

7

.

8

.

A+120V

-

GND

A+12V

A+6V

GND

-

-

A+14V

>750V AC

2.6V AC

-

50V AC

28V AC

-

-

38V AC

49V AC

120V DC

-

-

12V DC

7V DC

-

-

-

12V DC

RISQI FAJRIL 17634 Page 4

Page 5: LAPORAN 8

9

.

9. Ukur bentuk sinyal dengan osiloskop pada salah satu output transformator

switching ( nilai terkecil ) dan setelah dioda penyearah.

10. Matikan televisi

11. Rapikan alat dan bahan, kemudian kembalikan pada tempat semula.

E. EVALUASI

1. Apakah yang dimaksud dengan catu daya televisi?

Catu daya televisi merupakan suatu rangkaian yang berfungsi memberikan daya

dan tegangan kepada rangkaian televisi agar televisi tersebut dapat bekerja

dengan semestinya serta sebagai pemberi daya kepada setiap blok rangkaian

televisi agar komponen setiap blok berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Apabila catu daya tdak bekerja atau rusak maka komponen dan rangkaian televisi

tersebut tidak bekerja sehingga tv bisa mati.

2. Jelaskan bagian-bagian terpenting pada rangkaian catu daya pada televisi?

a. Penyearah yang berfungsi untuk merubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

Dan komponen nya berupa dioda

b. Filter yang berfungsi sebagai penyaring tegangan yang keluar dari dioda yang

masih mengandung ripple. Komponen nya berupa capassitor atau elco. Dan

elco berfungsi juaga menyimpan tegangan.

c. Regulator yang berfungsi sebagai penstabil tegangan keluaran rangkaian catu

daya. Komponen nya beruba trafo

d. STR yang berfungsi menstandby kan televisi

3. Jelaskan persamaan dan perbeaan kondisi catu daya pada kondisi stand by danOn!

Persamaannya : pada tegangan input trafo catu daya, dimana tegangannya sama

yaitu 280V DC.

Perbedaannya : pada tegangan output trafo catu daya, dimana tegangnnya pada

saat stand by 6V AC dan pada saat ON >750V AC. Ini disebabkan karna trafo

sudah bekerja pada saat TV ON sehingga tegangan meningkat drastis. Dan

tegangan input berupa teg DC lalu teganagan output dari trafo berupa tegangan

AC

RISQI FAJRIL 17634 Page 5

Page 6: LAPORAN 8

4. Bagaimana prinsip kerja Regulator Switching!

Regulator switching pada dasarnya mempunyai frekuensi yang konstan untuk

men-switching transistor seri. Besarnya frekuensi switching tersebut harus lebih

besar dari 20KHz agar frekuensi switching tersebut tidak dapat didengar oleh

manusia. Frekuensi switching yang terlalu tinggi menyebabkan operasi switching

transistor tidak efisien dan juga dibutuhkan inti ferrit yang besar atau yang

mempunyai permeabilitas tinggi. Untuk regulator switching dengan transistor seri

dapat digunakan frekuensi switching (unibase frequncy) pada 200KHz. Pada

frekuensi ini masih dapat digunakan transistor darlington biasa dengan bandwidth

minimum pada 1MHz seperti 2N6836 dengan maksimum frekunsi switching pada

10MHz atau BDW42 dengan maksimum frekuensi 4MHz. Besarnya bandwidth

ini sangat berpengaruh pada efisiensi kerja switching regulator tersebut.

Tegangan di searahkan terlebih dahulu, tidak masuk kedalam trfo, tetapi

difilter terlebih. Tegangan sekitar 300 V ditrigger terlebih dahulu sebelum masuk

kedalam trafo inti ferit yang keluarannya berupa tegangan DC yang telah dibagi-

bagi yaitu 110 V, 5 V, dan 12 V.

Ketika tegangan PLN tidak stabil atau turun dari 220 volt menjadi 100 volt

misalnya, maka disinalah peran switching untuk menstabilkan agar TV tetap

dapat beroperasi. Dengan menambah bagian trigger untuk memancing agar

regulator bias menghasilkan tegangan yang sesuai

F. Gambar praktikum

RISQI FAJRIL 17634 Page 6

Page 7: LAPORAN 8

G. KESIMPULAN

1. Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian

ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat

televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat

memberikan tegangan listrik yang stabil.

2. Pada catu daya terdapat fuse yang berfungsi untuk menjaga keamanan pada televise.

Fuse akan putus apabila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan pendek

(konslet) dalam rangkaian pesawat televisi. Dan fuse ini merupakan komponen

untuk mengaman kan televisi dari teganan yang tidak stabil

3. Dalam pengukuran tegangan yang terdapat di kaki STR harus sangat hati-hati, sebab

apabila dua kaki saja bersentuhan akan menyebabkan STR rusak, dan akibatnya

televise tidak bias hidup.

4. Menurut cara kerjanya catu daya yang dipakai pada pesawat televisi adalah:

RISQI FAJRIL 17634 Page 7

Page 8: LAPORAN 8

a. Catu daya dengan trafo penurun tegangan

b. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan

c. Catu daya Acematic ( Switching Regulator)

5. Bagian-bagian terpenting pada rangkaian catu daya pada televisi:

- Penyearah

- Regulator

- Elco

- STR

6. Tegangan yang dihasilkan dari trafo konvensional berupa tegangan AC jadi perlu

berhati-hati dalam melakukan pengukuran.

7. Tegangan out yang dihasilkan oleh catu utama sebesar 750 VAC dan digunakan

sebagai tegangan input untuk trafo kedua.

RISQI FAJRIL 17634 Page 8