34
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN DAILY ACTIVITY Of Macaca fuscata Disusun oleh Kelompok 2 NUR RAHMATIKA P.P 140410100006 WIWI INDRI ANTI 140410100020 IIS WAHIDAH 140410100021 LENNA LISBETH 140410100025 ANISA SYARA S. 140410100077 AHMAD SAZALI 140410100078 FACHMI AZHAR A. 140410100089 ERRY AZHARI 140410100096 CESILIA TIUR M.S 140410100097

LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

DAILY ACTIVITY Of Macaca fuscata

Disusun oleh

Kelompok 2

NUR RAHMATIKA P.P 140410100006

WIWI INDRI ANTI 140410100020

IIS WAHIDAH 140410100021

LENNA LISBETH 140410100025

ANISA SYARA S. 140410100077

AHMAD SAZALI 140410100078

FACHMI AZHAR A. 140410100089

ERRY AZHARI 140410100096

CESILIA TIUR M.S 140410100097

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2012

Page 2: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebun binatang bandung merupakan tempat objek wisata alam sekaligus

tempat pelesratrian satwa. Kawasan ini memiliki area yang cukup lias untuk

menampung 1800 ekor satwa dari 220 jenis. Selain memiliki koleksi satwa dari dalam

negeri, kawasan ini juga mempunyai koleksi satwa dari luar negeri. Satwa dari luar

negeri yang dipelihara disini seperti beruang coklat, jaguar, harimau Benggala, unta,

Zebra dan Kera Jepang ( kebunbinatang.org). Kawasan ini mempunyai koleksi satwa

mulai dari aves, reptil , mamalia dan primata. Salah satu primata yang akan diamati

disini ialah kera jepang ( Macaca fuscata ).

Primata merupakan hewan pertama yang berharaga bagi manusia sebagai

hewan kesayangan dan juga tercatat sebagai hewan tertua yang digunakan untuk

subyek penelitian ilmiah. Macaca merupakan genus primata yang paling luas

penyebarannya. Monyet ini dapat ditemukan di Maroko, Algeria, Gibraltar,

Afganistan, India, Cina, Jepang, Filipina, dan seluruh Asia Tenggara kemudian

meluas ke pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi dan pulau-pulau kecil lainnya

(Napier dan Napier, 1985).

Monyet Jepang ( Macaca fuscata ) merupakan primata yang hidup

berkelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 20 hingga 100 ekor yang dibagi

menjadi beberapa subkelompok berdasarkan kekerabatan sejumlah betina

(matrilineal) bersama beberapa pejantan. Secara rata-rata, perbandingan betina dan

jantan adalah 3:1. Di antara monyet betina terdapat hirarki yang ketat. Anak

berkelamin betina mewariskan peran dan kedudukan ibu dalam kelompok.

Sebaliknya, pejantan cenderung hidup berpindah-pindah dari satu kelompok ke

kelompok yang lain (Wilson,2005).

Page 3: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui segala aktifitas yang dilakukan

Macaca fuscata (Kera Jepang) di Kebun Binatang Bandung dalam satu hari penuh,

dan untuk mengetahui dominansi aktifitas yang dilakukan sehingga dapat dikaji

pengaruh dari faktor lingkungan dan kondisi kandang terhadap aktifitas Macaca

fuscata(Kera Jepang). Perilaku aktivitas harian yang diamati meliputi makan,

memelihara diri, istirahat, dan sosial (agonistik, seksual, vokalisasi dan interaksi

dengan pengunjung atau hewan lain) melalui metode scan sampling dengan interval

waktu pengamatan 5 menit selama 12 jam terhadap salah satu monyet.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Keunggulan metode scan sampling di banding metode lain untuk pengamatan

Daily Activity.

2. Aktifitas Macaca fuscata yang mendominasi dalam satu hari.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui segala aktifitas yang

dilakukan Macaca fuscata (Kera Jepang) di Kebun Binatang Bandung dalam satu

hari penuh, dan tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui dominansi

aktifitas yang dilakukan sehingga dapat dikaji pengaruh dari faktor lingkungan

dan kondisi kandang terhadap aktifitas Macaca fuscata(Kera Jepang).

1.4 Metode Penelitian

Pengamatan masing-masing jenis hewan dilakukan dengan pengamatan langsung

secara scan sampling terhadap objek dengan pencatatan aktivitas yang dilakukan

oleh objek pada tiap selang waktu 5 menit selama 12 jam.

1.5 Waktu dan lokasi pengamatan

1 Waktu : 08.00-16.30 WIB

2 Hari, tanggal : Rabu, 5 November 2012

3 Tempat : Kandang Macacca fuscata , Kebun Binatang Bandung

Page 4: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Primata merupakan hewan pertama yang berharaga bagi manusia sebagai

hewan kesayangan dan juga tercatat sebagai hewan tertua yang digunakan untuk

subyek penelitian ilmiah. Salah satu diantaranya yang sering digunakan dalam

penelitian ilmiah adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dari genus

Macaca (Bennet, 1995). Macaca merupakan genus primata yang paling luas

penyebarannya. Monyet ini dapat ditemukan di Maroko, Algeria, Gibraltar,

Afganistan, India, Cina, Jepang, Filipina, dan seluruh Asia Tenggara kemudian

meluas ke pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi dan pulau-pulau kecil lainnya

(Napier dan Napier, 1985).

Monyet Jepang (Macaca fuscata) adalah salah satu spesies monyet dari

familia Cercopithecidae yang endemik di Jepang. Monyet ini sering disebut Monyet

Salju karena hidup di tengah kawasan bersalju. Ukuran tubuhnya berkisar antara 50-

60 cm, dengan ukuran tubuh terbesar mencapai 1,3 m. Jantan beratnya antara 10 kg

hingga 14 kg, sedangkan betina berukuran tubuh lebih kecil, sekitar 5,5 kg.

Dibandingkan spesies lain dari genus Macaca, monyet Jepang memiliki ekor yang

sangat pendek sekitar 10 cm. Ciri khas monyet Jepang adalah kulit bagian wajah dan

pantat yang berwarna merah. Sebaliknya, kulit kaki dan tangan berwarna hitam

(Groves dkk, 2005).

Klasifikasi Monyet Jepang (Macaca fuscata)

Kerajaan Animalia

Filum Chordata

Kelas Mamalia

Ordo Primata

Famili Cercopithecidae

Genus Macaca

Spesies Macaca fuscata (Blyth, 1875).

Page 5: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Monyet Jepang hidup berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 20 hingga 100

ekor yang dibagi menjadi beberapa subkelompok berdasarkan kekerabatan sejumlah

betina (matrilineal) bersama beberapa pejantan. Secara rata-rata, perbandingan betina

dan jantan adalah 3:1. Di antara monyet betina terdapat hirarki yang ketat. Anak

berkelamin betina mewariskan peran dan kedudukan ibu dalam kelompok.

Sebaliknya, pejantan cenderung hidup berpindah-pindah dari satu kelompok ke

kelompok yang lain (Wilson,2005).

Monyet Jepang adalah hewan hewan siang (diurnal) yang hidup di dalam

hutan. Habitatnya di hutan subtropis, hutan subelfin, hutan musim, dan hutan selalu

hijau yang berada di bawah ketinggian 1.500 m. Makanan berupa daun-daunan, biji-

bijian, akar-akaran, tunas pohon, buah-buahan, serangga, buah beri, hewan

invertebrata, jamur, telur burung, kulit pohon, dan serealia. Monyet Jepang sering

berkunjung setiap musim dingin ke Jigokudani, Prefektur Nagano untuk berendam di

pemandian air panas. Selain manusia, monyet Jepang adalah primata satu-satunya

yang hidup di belahan bumi paling utara. Suhu musim dingin di daerah pegunungan

Pulau Honshu bisa jatuh hingga di bawah -15 °C. Kebiasaan monyet Jepang

berendam di pemandian air panas untuk menghangatkan diri sering diliput media

massa (Groves dkk, 2005).

Primata mempunyai perilaku yang lengkap yang digunakan untuk

berkomunikasi dan berinteraksi dengan anggota kelompok lain. Perilaku komunikasi

ini berkembang karena primata adalah hewan sosial (Rowe, 1996). Jumlah individu

setiap kelompok ditentukan oleh predator, pertahanan terhadap sumber makanan, dan

efisiensi dalam aktivitas mencari makan (McFarlan, 1993).

Perilaku adalah kebiasaan–kebiasaan satwa liar dalam aktivitas hariannya

seperti sifat kelompok, waktu aktif, wilayah pergerakan, cara mencari makan, cara

membuat sarang, hubungan sosial, tingkah laku bersuara, interaksi dengan spesies

lainnya, cara kawin dan melahirkan anak. Wilayah jelajah (homerange) merupakan

daerah yang dikunjungi satwaliar secara tetap karena dapat mensuplai pakan,

Page 6: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

minuman serta mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung, bersembunyi, tempat

tidur dan tempat kawin. kawin. Daerah jelajah adalah suatu daerah dimana satwa

tertentu pernah dilihat dan bergerak pindah dalam kurun waktu tertentu. Jelajah

harian adalah jarak yang ditempuh monyet ekor panjang, sejak meninggalkan sarang

tidur (pagi) sampai kembali ke sarang tidur (sore) dalam sehari. Teritori adalah

tempat yang khas yang selalu dipertahankan dengan aktif misalnya tempat tidur untuk

primata, tempat beristirahat untuk binatang pengerat dan tempat bersarang untuk

burung (Alikodra 1990).

Beberapa pola perilaku dapat terorganisir dalam satu sistem perilaku. Scott

(1972) mendefinisikan suatu system perilaku sebagai kumpulan pola perilaku yang

mempunayai fungsi umum yang sama. Selanjutnya Scott (1972) mengemukakan juga

bahwa terdapat sembilan system perilaku satwa, yaitu:

- Perilaku makan dan minum (ingestif)

- Perilaku mencari tempat berlindung (shelter seeking)

- Perilaku yang berhubungan dengan konflik antar satwa (agonistik)

- Perilaku seksual

- Perilaku perlindungan induk terhadap anaknya (epimeletik)

- Perilaku membuang kotoran (eliminatif)

- Perilaku untuk meminta perlindungan induknya (et-epimeletik)

- Perilaku meniru sesamanya (allelomenetik)

- Perilaku memeriksa lingkungannya (investigatif)

1. Perilaku Makan

Aktivitas makan atau foraging merupakan aktivitas mencari makan

dan memegang makanan. Urutan pada aktivitas makan, dimulai dengan

mencium pakan terlebih dahulu, kemudian digigit dengan mulut atau

mengambil pakan yang telah digigit dengan satu atau kedua tangannya.

(Asnawi, 1991). Penciuman merupakan detektor utama dalam mencari pakan

oleh seekor hewan. Sutardi (1980) menambahkan bahwa pada saat memilih

pakan, seekor hewan dengan nalurinya akan memilih bahan pakan yang tinggi

Page 7: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

nilai gizinya, tidak membahayakan kesehatannya, juga memiliki bau dan cita

rasa yang sesuai dengan seleranya.

Selain manusia dan rakun, monyet Jepang adalah satu-satunya hewan

yang mencuci makanannya sebelum dimakan. Hasil penelitian juga

mengungkap kelompok monyet Jepang yang hidup terpisah beberapa ratus

kilometer memiliki tinggi nada suara yang berbeda seperti halnya dialek

dalam bahasa manusia. Teriakan monyet Pulau Yakushima (Macaca fuscata

yakui) memiliki nada sekitar 110 hertz lebih tinggi dibanding suara monyet

yang dibawa ke Prefektur Aichi ( Hanya,2003 ).

Ekornya yang panjang hingga melebihi panjang tubuhnya,

dimanfaatkan Macaca fascicularis sebagai alat keseimbangan serta

mendukung aktivitas pada saat mencari makan di cabang pohon yang kecil

(Crockett & Wilson, 1980).

Secara umum Macaca fuscata memiliki kecenderungan untuk

menguasai makanan sebanyak-banyaknya walaupun tidak mampu

menghabiskan semuanya. Banyaknya makanan yang dikumpulkan

berhubungan dengan keinginannya untuk dapat menunjukkan kekuatannya

terhadap individu lain. Seringkali hal ini yang memicu terjadinya perkelahian.

Bila ada makanan yang lebih disukai maka Macaca akan meninggalkan

makanan sebelumnya (Putra et al., 2000).

Di lingkungan alaminya, monyet jepang bersifat frugivor dengan

makanan utamanya berupa buah. Kriteria buah yang dipilih oleh monyet

biasanya dilihat berdasarkan warna, bau, berat buah, dan kandungan nutrisi.

Selain buah, jenis makanan yang biasa dikonsumsi Macaca adalah daun,

umbi, bunga, biji, dan serangga (Putra et al., 2000).

Monyet jepang biasanya mengambil makanan dengan kedua

tangannya atau langsung menggunakan giginya .Dalam keadaan tergesa-gesa

Page 8: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

biasanya monyet ini akan memasukkan makanan ke dalam kantong pipi.

Apabila keadaan sudah aman, maka makanan akan dikeluarkan kembali untuk

dikunyah dan ditelan (Putra et al., 2000).

Beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa monyet jepang yang

aktif dalam mencari makan dapat berenang (Anonim1, 2011) dengan baik

untuk mencari siput dan sumber makanan dibawah air lainnya. Mereka biasa

mengumpulkan makan dalam jumlah yang banyak dan dapat mencari makan

dimana saja. Sebagai hewan perenang yang baik, mereka juga memahami

tanda-tanda air pasang ketika mencari makan diperairan laut ataupun pantai.

Secara naluriah, sang pemimpin kelompok akan memperingatkan yang

lainnya untuk meninggalkan tempat tersebut yang dianggap berbahaya.

2. Perilaku Istirahat

Berdasakan pola aktivitasnya, Macaca fuscata digolongkan menjadi

primata yang diurnal (aktif pada siang hari). Dan pada umunya akan beristirat

pada tengah hari ataupun tengah malam (Rowe, 1996).

Macaca tidur pada malam hari diatas pohon, ada yang membuat sarang

ada pula yang tidak. Dapat diketahui bahwa ada individu yang tidur diatas

pohon yang tinggi dan yang tidak ditumbuhi liana (Nursahid, 1996). Keadaan

pohon tempat tidur berhubungan dengan aktivitas makan dan pertahanan

hidup terhadap musuh alami berupa predator, parasit, dan penyakit

(Kartikasari, 1986).

3. Perilaku Kawin

Macaca betina umumnya menunjukkan perubahan-perubahan perilaku

yang berkaitan dengan perubahan fisologis selama estrus. Betina sering

menunjukkan ketanggapan atau kesediaan seks terhadap hewan jantan.

Ketanggapan seks (reseptivitas) adalah kesediaan betina untuk mngadakan

kopulasi. Kesediaan seks (proseptivitas) adalah semua perilaku yang

dilakukan betina untuk memulai interaksi seks (Galdikas, 1986).

Page 9: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Betina biasanya memberikan tanda undangan seksual kepada jantan

dengan memperlihatkan pantat pada hewan lain dan mengangkat ekornya.

Mungkin menambahi sikap ini dengan berjongkok sedikit, melihat ke

belakang dan vocaizing. Tetapi hal ini juga dapat diberikan antara binatang

dengan jenis kelamin yang sama (Chalmers, 1979).

Betina pada beberapa monyet dunia lama dan kera melakukan

pendekatan yang ditujukan untuk pejantan dewasa. Kopulasi biasanya terjadi

dengan posisi ventro-dorsal. Yaitu primata jantan menaiki primata betina dari

bagian punggung. Betina tetap berdiri, berbaring atau meringkuk, tergantunng

pada spesiesnya dan keduanya mempertahankan posisi tersebut posisi tersebut

sampai terjadi intromisi (Chalmers, 1979).

4. Perilaku Grooming

Menurut Kartikasari (1986), grooming adalah kegiatan merawat dan

mencari kutu yang merupakan perilaku sosial yang umum dilakukan oleh

kelompok primata.

Grooming dilakukan dengan menggunakan kedua tangannya untuk

mengambil, menggosok, menyisir, dan mencari kutu di semua rambutnya.

Prosimian mempunyai cara grooming yang khas yaitu dengan menggunakan

giginya yang seperti sisir, sedangkan primata lainnya kebanyakan

menggunakan tangan. Ada dua macam cara grooming yaitu allogrooming

yang dilakukan dengan hewan lainnya, dan autogrooming yang dilakukan

sendiri (Chalmers, 1979).

Sepanjang musim kawin, betina melakukan kopulasi dengan rata-rata

10 pejantan. Walaupun demikian, hanya sepertiga dari 10 pejantan yang

berhasil ejakulasi. Betina hanya bunting selama musim kawin, walaupun

hubungan antara jantan-betina terus berlangsung sepanjang tahun. Masa

bunting adalah 173 hari, bayi yang dilahirkan hanya satu ekor. Berat bayi

Page 10: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

ketika dilahirkan sekitar 500 gram. Usia harapan hidup monyet Jepang rata-

rata 30 tahun (Wilson, 2005).

5. Perilaku Bermain (Playing)

Selama tahun pertama dan kedua, bayi dari beberapa monyet dunia

lama sering membentuk kelompok bermain. Seiring dengan peningkatan usia,

bayi jantan mempunyai lebih banyak bagian permainan dalam kelompok

bermain ini daripada betina. Bayi betina cenderung menghabiskan waktu

mereka dengan ibu mereka, betina dewasa yang lain atau bayi baru yang lain

(Chalmers, 1979).

Perbedaan kondisi yang dialami Macaca di tempat penangkaran dengan

habitat aslinya menyebabkan pola hidup dan tingkah laku satwa akan mengalami

perubahan. Akibat perubahan ini maka akan mempengaruhi kondisi tubuh Macaca

sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, yang selanjutnya diperlukan

perhatian lebih di dalam perawatan Macaca yaitu penanganan terhadap penyakit,

sanitasi kandang dan pemberian pakan yang bergizi (Brown, 1983).

Page 11: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

BAB III

METODELOGI

3.1. Metode Umum

Metode umum dalam aktivitas harian primata, diantaranya Simple Probability

Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi

setiap individu dalam populasi Macaca fuscata, tanpa memperhatikan umur maupun

jenis kelaminnya karena populasi dianggap homogen. Juga terdapat metode ad

libitum yang mana individu diamati per aktivitas, kemudian metode scan sampling

merupakan metode yang mengikuti atau mengamati salah satu individu dalam suatu

kelompok pada setiap interval waktu tertentu.

3.2. Alat dan Bahan       

Alat yang digunakan adalah alat tulis, worksheet, camera digital dan stopwatch. Bahan penelitian adalah Macaca fuscata (kera jepang).

3.3. Metode Kumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah scan sampling. Scan

sampling dilakukan dengan mengikuti salah satu individu dalam suatu kelompok

pada setiap interval waktu tertentu. Pengamat mengamati setiap perilaku dalam

interval waktu 5 menit selama kurang lebih 12 jam . Adapun perilaku yang diamati

adalah aktivitas makan (feeding), Istirahat (Immobile), Grooming, Lain-lain

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada daily activity ini

adalah scan sampling, yaitu metode dengan pengamatan suatu individu

dengan interval waktu lima menit tanpa jeda antar titik sampelnya.

Page 12: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

3.3.2 Prosedur

Prosedur yang digunakan dalam daily activity hewan yang dilakukan

adalah pertama-tama kita memilih primata yang akan diamati perilakunya ,

setelah itu amati setiap pergerakan maupun tingkah laku hewan tersebut setiap

lima menit dan setiap pergerakan yang dilakukan hewan tersebut pada menit

ke-1 dan menit ke-5 dicatat dalam tabel pengamatan yang berisi istirahat ,

bergerak , makan dan aktivitas lainnya . Pengamatan dilakukan selama kurang

lebih dua belas (12) jam dan dilaksanakan dari pagi hari sampai sore hari .

3.4 Analisis Data

Page 13: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Data Abiotik

Keadaan kandang :

Kelembaban Tinggi

Tidak ada sampah

Tingkat intensitas cahaya rendah

Pagi hari tidak ada makanan, siang hari diberi makanan, terdapat sisa

makanan, sore hari diberi makanan.

Jumlah dalam 1 kandang : 3 spesies

Makanan :

Buah-buahan ( Pisang ).

Sayuran (Wortel, Kangkung, Bayem, Sawi).

4.1.2 Data Spesies

Kelompok : 02

Nama Spesies : Kera Jepang ( Macaca fuscata )

Jenis kelamin : Jantan

Usia : Dewasa

Ciri-ciri Spesies :

1. Pitak dibagian kepala

2. Berbadan paling besar

3. Kuping bercuping lebar

Page 14: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Selang waktu yang digunakan adalah 5 menit yang terbagi kedalam 3 kategori

aktivitas harian utama dan 1 kategori aktivitas lain-lain. 3 kategori aktivitas utama

adalah Makan (feeding), Bergerak (moving), Istirahat (resting) dan 1 kategori lain-

lain seperi berkelahi, mencari kutu, buang air kecil, buang air besar, dan lain-lain.

Berikut disajikan tabel pengamatan harian Macaca fuscata per jamnya, sedangkan

untuk tabel pengamatn per menitnya sudah kami sediakan di bagian lampiran.

Tabel.1 Jumlah Scan Aktivitas Harian per jam dalam 1 hari

NO WAKTU

(JAM)

JENIS AKTIVITAS KETERANGAN

FEEDING MOVIN

G

RESTING ETC

1 08.00 –

09.00

5 2 4 2 Duduk dan

berkelahi

2 09.05 –

10.00

0 4 6 2 Buang air besar

3 10.05 –

11.00

2 4 3 3 Garuk-garuk

4 11.05 –

12.00

6 4 0 2 Mencari kutu

5 12.05 –

13.00

4 5 2 1 Mencari kutu

6 13.05 –

14.00

4 2 6 0 -

7 14.05 –

15.00

1 3 6 2 Garuk-garuk

8 15.05 –

16.00

2 5 2 3 Mencari kutu

9 16.05 –

16.30

2 4 4 2 Buang air kecil

JUMLAH

TOTAL

26 33 33 17 109

Page 15: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Sumber : Tabulasi Data Primer (Desember,2012).

PERHITUNGAN

1. Makan = 26

109x100 % = 23,85%

2. Bergerak = 33

109x100 %= 30,28%

3. Istirahat = 33

109x100 % = 30,28%

4. Lain-lain = 17109

x100 % = 15,59%

Grafik.1 Fluktuasi Pola Aktivitas Harian Macaca fuscata

08.00-09.00

09.05-10.00

10.05-11.00

11.05-12.00

12.05-13.00

13.05-14.00

14.05-15.00

15.05-16.00

16.05-16.30

01234567

Feeding

Moving

Resting

Etc

Persentase Kegiatan dalam 1 Hari

Spesies

Kegiatan

∑Feeding Moving Rest Etc

Macaca fuscata 23,85% 30,28% 30,28% 15,59% 100%

Page 16: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

4.2 Pembahasan

Page 17: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

BAB V

KESIMPULAN

Page 18: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra HS. 1990. Studi ekologi bekantan (Nasalis larvatus) di Hutan Lindung Bukit

Soeharto Kalimantan Timur. Laporan penelitian kerjasama Depdikbud dan

JICA.

Anonim1, 2011. MONYET EKOR PANJANG DI PULAU PANAITAN.

http://duniaveteriner.com/2009/08/monyet-ekor-panjang-di-pulau-panaitan

/print

Asnawi, E. 1991. Studi Sifat-Sifat Biologis Kukang (Nycticebus coucang). Bogor :

Fakultas Peternakan Intitut Pertanian Bogor

Bennet, B. T., R. C. Abee, and R. Henrickson. 1995. Nonhuman Primates in

Biomedical Research Biology ang Management. New York : Academic Press.

Brown, H.W. 1983. Dasar Parasitologi Klinis, edisi ketiga. Jakarta : PT. Gramedia

Chalmers, N. 1979. Social Behaviour in Primates. Contemporary Biology. London :

Edward Arnold

Crockett & Wilson. 1980. Aktivitas Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca

fascicularis) di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur. Jakarta. Bogor :

Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Institut

Pertanian Bogor

Galdikas, B.M.F. 1986. Adaptasi Orang Utan di Suku Tanjung Putting, Kalimantan

Tengah. Jakarta : UIP

Page 19: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Groves, Colin, Wilson, D. E., dan Reeder, D. M. ed. Mammal Species of the World

(edisi ketiga). Johns Hopkins University Press.

Hanya G. 2003. Ages differences in food intake and dietary selection of wild male

Japanese macaques Primates.

Kartikasari, S. N. 1986. Studi Populasi dan Perilaku Lutung (Presbytis cristata,

Raffles) di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Bogor : Jurusan Konservasi

Suberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

McFarland. 1993. Aktivitas Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di

Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta. Bogor : Departemen Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Institut Pertanian Bogor.

Napier, J. R. and P. H. Napier. 1985. The Natural History of the Primates.

Cambridge, Massachusetts : The MIT Press

Nursahid, R. 1996. Jenis dan Estimasi Populasi Primata di TAHURA R. Soerjo.

Malang : FMIPA UNIBRAW

Putra et al. 2000. Aktivitas Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di

Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta: Bogor : Departemen Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Institut Pertanian Bogor

Rowe, N. 1996. The Pictorial Guide to The Living Primatas. New York : Pogonias

Press.

Scott, J.P., 1972. Animal Behaviour. 2nd ed. The University of Chicago Press.

Chicago.

Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Jilid 1. Bogor : Departemen Ilmu Makanan

Ternak Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Page 20: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

LAMPIRAN

Beristirahat duduk di kandang Beristirahat duduk di kayu

Berkelahi

Taksonomi :

Kingdom Animalia

Phylum Chordata

Class Mammalia

Page 21: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

Order Primates

Family Cercopithecidae

Genus Macaca

Species Macaca Fuscata (Blyth, 1875).

Tabel 2. Jumlah Scan Aktivitas per 5 menit dalam 1 hari

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

Feeding Moving Rest Etc

08:00 √ Duduk dan berkelahi

08:05 √

08:10 √

08:15 √

08:20 √

08:25 √

08:30 √

08:35 √ Duduk dibawah

08:40 √

08:45 √

08:50 √

08:55 √ Buang Air Besar

09:00 √ Duduk diatas kayu

09:05 √ Duduk diatas kayu

09:10 √ Duduk diatas kayu

09:15 √ Duduk diatas kayu

09:20 √

09:25 √

09:30 √ Duduk di dalam

kandang kecil

09:35 √ Duduk di dalam

Page 22: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

kandang kecil

09:40 √ Tidur

09:45 √ Tidur

09:50 √ Duduk diatas kayu

09:55 √

10:00 √

10:05 √

10:10 √

10:15 √ Tidur

10:20 √ Tidur

10:25 √ Tidur

10:30 √

10:35 √

10:40 √

10:45 √

10:50 √

10:55 √

11:00 √

11:05 √

11:10 √

11:15 √

11:20 √ Tidur sambil nyari kutu

11:25 √ Tidur sambil nyari kutu

11:30 √

11:35 √

11:40 √

11:45 √

11:50 √

11:55 √

Page 23: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

12:00 √

12:05 √

12:10 √

12:15 √

12:20 √ Garuk-garuk

12:25 √

12:30 √

12:35 √

12:40 √

12:45 √

12:50 √

12:55 √

13:00 √

13:05 √

13:10 √

13:15 √

13:20 √

13:25 √

13:30 √

13:35 √

13:40 √

13:45 √

13:50 √

13:55 √

14:00 √ Duduk di atas kayu

14:05 √ Duduk di atas kayu

14:10 √ Duduk di atas kayu

14:15 √ Duduk di atas kayu

14:20 √

Page 24: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

14:25 √

14:30 √

14:35 √

14:40 √

14:45 √

14:50 √ Buang air besar

14:55 √ Buang air besar

15:00 √

15:05 √

15:10 √

15:15 √

15:20 √

15:25 √

15:30 √ Duduk di bawah sambil

nyari kutu

15:35 √ Duduk di bawah sambil

nyari kutu

15:40 √ Duduk di bawah sambil

nyari kutu

15:45 √

15:50 √

15:55 √

16:00 √

16:05 √

16:10 √

16:15 √ Buang air kecil

16:20 √ Garuk-garuk

16:25 √

16:30 √

Page 25: LAPAK DAILY ACTIVITY.docx

16:35 √

16:40 √

16:45 √

16:50 √

16:55 √

17:00 √