Lap PBL 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    1/14

    LAPORAN DK II

    BLOK COMMUNITY HEALTH

    AND ENVIRONMENTAL MEDICINE I

    Tutor : dr. Nasid Abdullah

    KELOMPOK 2 :

    Mutia Milidiah G1A011003

    Irma Nuraeni Hidayat G1A011005

    Molyna Ulfah G1A011021

    Ageng Bella Dinata G1A011041

    Jatmiko Edy Nugroho G1A011043

    Diana Rizki R. G1A011045

    Brahma Putra Juliansyah G1A011077

    Dhea Danny Agisty G1A011078

    Setya Aji Priyatna G1A011079

    Mulia Sari G1A011112

    Tri Ujiana Sejati G1A011113

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

    JURUSAN KEDOKTERAN

    PURWOKERTO

    2009

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    2/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Saat ini ilmu kedokteran telah berkembang dengan pesat, tidak hanya

    dalam bidang teknologinya saja namun dalam upaya pelayanan terhadap pasien.

    Salah satu yang dikembangkan adalah dokter keluarga. Dokter keluarga

    menjadi salah satu komponen penting dalam upaya penanganan kesehatan

    karena mengedepankan pada keterlibatan keluarga sebagai komponen utama

    dalam mengatasi masalah kesehatan.

    Banyak masalah kesehatan yang sebenarnya terjadi bukan karena

    alasan medis. Hal ini karena alasan psikologis dan sosial juga menjadi hal

    yang penting untuk dipertimbangnkan dalam menangani masalah kesehatan.

    Dalam dokter keluarga konsep dari pemecahan masalah psikologis dan

    social perlu ditangani bukan hanya oleh psikiatri saja, melainkan keluarga

    pasien sebagai komponen unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki

    hubungan kedekatan secara biologis maupun psoikologis perlu juga ikut

    andil dalam pemecahan masalah kesehatan. Dengan begitu, diharapkan

    keluarga menjadi komponen penting yang dapat menangani masalah

    kesehatan. Di sinilah peran dokter kluarga untuk meningkatkan kemampuan

    dan daya guna dari kelurga pasien untuk dapat menyelesaikan masalah

    kesehatan yang terjadi dalam lingkungan keluarga mereka sendiri.

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    3/14

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. SKENARIO

    a. Informasi 1

    PASIENKU PENDIAM

    Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, sudah menikah, datang

    ke praktek Anda sebagai Primary Care Physician (PCP). Kunjungan ini

    merupakan yang pertama kali. Setelah masuk di ruang periksa, ternyata

    pasien banyak diam. Pasien tampak ragu-ragu untuk menyampaikan

    keluhan yang dialaminya. Pandangan matanya menyiratkan

    ketidakpercayaan. Anda sebagai PCP yang mampu menerapkan prinsip

    pendekatan pelayanan Family Medicine, maka mencoba membangun

    hubungan dokter-pasien agar pasien lebih percaya dengan Anda, sehingga

    pasien akan mau bercerita mengenai permasalahan yang dialaminya saat

    ini. (Keadaan seperti ini sering disebut sebagai ticket of entry yaitu

    sesuatu yang mempersulit kondisi pasien namun pasien kesulitan untuk

    mengekspresikan secara langsung permasalahannya, hal ini sering disebut

    juga sebagai hidden agenda).

    Komunikasi seperti apakah yang seharusnya PCP tersebut lakukan untuk

    membangun hubungan dokter-pasien (building doctor-patient

    relationship) yang baik sehingga upaya comprehensiveandcontinuity of

    care dapat terlaksana dengan baik?Bagaimana pentingnya bagi seorang PCP untuk memahami alasan

    kedatangan pasien (Reason For Encounter=RFE)?

    Bagaimanakah prinsip-prinsip pelayananFamily Medicine?

    Sebutkan dan jelaskan central values of Family Medicine?

    Sebagai PCP yang handal, maka tidak hanya melihat keluhan dan individu

    pasiennya, akan tetapi arti atau makna keluhan tersebut bagi individu

    pasien dengan tetap mempertimbangkanfamily as a unit of care. Informasi

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    4/14

    apa saja yang akan Anda gali dari pasien tersebut dalam upaya

    mempertimbangkanfamily as a unit of care ?

    a. Informasi 2

    Anda sebagai PCP mengajukan pertanyaan dengan prinsip open-

    ended & open-closed cone questions untuk menggali Family & Social

    history lebih lengkap. Dari hasil anamnesis tersebut diperoleh bahwa

    pasien sudah berkeluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan belum

    memiliki keturunan. Pasien berhenti bekerja sejak 2 bukan yang lalu.

    Sebelumnya, pasien bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan

    dengan jam kerja yang sangat padat. Pasien sudah 3 kali mengalami

    keguguran. Pasien berhenti bekerj atas inisiatif suami yang ingin

    agar pasien focus ke keluarga dan tidak terlalu lelah di kantor

    sehingga diharapkan bisa memiliki keturunan. Sebetulnya pasien

    kurang setuju untuk berhenti bekerja, namun ia tka kuasa menolak

    karena keluarga suami juga sangat mengharapkan agar pasien segera

    hamil. Akibatnya, pasien merasa tertekan, sehingga hubungan dengan

    pihak keluarga suami tidak lagi sehangat dulu.

    Bagaimanakah practical tips agar seorang PCP memperoleh informasi

    sebagai pertimbanganfamily as a unit of care?

    Bagaimanakah anda sebagai PCP menginterpretasikan informasi tersebut

    sebagai pertimbanganfamily as a unit of care?

    2. KALSIFIKASI ISTILAH

    1. Ticket of Entry atau Hidden AgendaCara seorang pasien datang pada dokter dengan alasan kesehatan atau

    keluhan fisik agar si pasien mendapatkan penanganan oleh dokter. Namun

    sebenarnya alasan keluhan fisiknya tersebut hanya sebagai tiket karena

    sebenarnya pasien ingin mendapatkan pengobatan psikisnya. Hal yang

    ditutupi oleh pasien ini yang disebut hidden agenda, sehingga seorang

    dokter harus menggali secara jelas apa yang sebenarnya menjadi keluhan

    pasien.

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    5/14

    2. Open ended

    Pertanyaan terbuka yang mengarah kepada penjelasan dari pasien. Dan

    pasien menjawab dengan wawancara medis. Pertanyaan ini dilakukan

    dengan tujuan agar pasien dapat menceritakan permasalahn kesehatannya

    secara gambling sehingga dokter mendapatkan cukup informasi dari psien

    untuk mengakkan diagnosis.

    3. Open closed cone

    Pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang mengarah kepada jawaban

    singkat, seperti ya dan tidak. Dengan pertanyaan ini dokter

    mendapatkan informasi yang sedikit dari pasien. Dokter cenderung lebih

    aktif daripada pasiennya. Sebaiknnya pertanyaan ini tidak digunakan

    karena dapat mempengaruhi proses penegakan diagnosis.

    4. Family and social history

    Informasi tentang keluarga dan penyakit-penyakit sebelumnya termasuk

    cara keluarga tersebut untuk menanggulangi stress.

    5. Anamnesis

    Anamnesis adalah salah satu cara pengumpulan data status pasien yang

    didapat dengan cara operator mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

    berhubungan dengan keadaan pasien.

    Anamnesis terbagi menjadi auto anamnesis, yaitu anamnesis

    terhadappasien itu sendirisecara langsung, dan aloanamnesis, yaitu

    anamnesis terhadap orang orang yang mengetahui konsdisi pasien.

    Anamnesis bertujuan untuk mengetahui maksud kedatangan pasien

    sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.6. Practical tips

    Tips-tips praktis yang dapat diterapkan dokter kepada pasien agar terjalin

    hubungan baik antara dokter dengan pasien.

    3. IDENTIFIKASI MASALAH

    1. Komunikasi seperti apakah yang seharusnya PCP tersebut lakukan untuk

    membangun hubungan dokter-pasien (building doctor-patient

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    6/14

    relationship) yang baik sehingga upaya comprehensiveandcontinuity of

    care dapat terlaksana dengan baik?

    2. Bagaimana pentingnya bagi seorang PCP untuk memahami alasan

    kedatangan pasien (Reason For Encounter=RFE)?

    3. Bagaimanakah prinsip-prinsip pelayananFamily Medicine?

    4. Sebutkan dan jelaskan central values of Family Medicine?

    5. Sebagai PCP yang handal, maka tidak hanya melihat keluhan dan individu

    pasiennya, akan tetapi arti atau makna keluhan tersebut bagi individu

    pasien dengan tetap mempertimbangkanfamily as a unit of care. Informasi

    apa saja yang akan Anda gali dari pasien tersebut dalam upaya

    mempertimbangkanfamily as a unit of care ?

    6. Bagaimanakah practical tips agar seorang PCP memperoleh informasi

    sebagai pertimbanganfamily as a unit of care?

    7. Bagaimanakah anda sebagai PCP menginterpretasikan informasi tersebut

    sebagai pertimbanganfamily as a unit of care?

    8. Apa yang dimaksud menjadikan pasien sebagai objek penyakit?

    9. Bagaimana tindakan dokter supaya tidak menjadikan pasien sebagai

    objek penyakit?

    10. Apa saja fungsi keluarga?

    11. Apakah yang dimaksud family life cycle?

    4. ANALISIS MASALAH

    1. Komunikasi Dokter-Pasien yang baik agar upaya comprehensive and

    continuity of care dapat terlaksana, harus mencakup:

    a. EksposisiEksposisi berupa penjelasan tentang gejala-gejala penyakit dan

    pemeriksaan-pemeriksaan yang harus dilakukan oleh dokter terhadap

    pasiennya.

    b. Reaksi pasien atau keluarganya

    Seorang dokter harus memperhatikan reaksi pasien dan keluarganya,

    sehingga ia bias memposisikan diri dalam bersikap secara tepat.

    c. Menerangkan obat

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    7/14

    Obat yang diberikan oleh dokter harus terlebih dulu dijelaskan, baik

    fungsinya, waktunya, dan dosis penggunaannya, agar tidak terjadi

    kesalahan obat ataupun dosisnya.

    d. Menerangkan prosedur

    Prosedur yang akan dilakukan oleh dokter dan pasien pun harus

    diterangkan kepada pasien, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang

    bisa mengakibatkan penuduhan malpraktik pada dokter.

    2. Seorang PCP harus memahami Reason For Encounter dari pasien karena

    alasan kedatangan pasien (Reason For Encounter) belum tentu sama

    dengan keluhan utama, Reason Forn Encounter merupakan deskripsi

    keluhan menurut sudut pandang pasien, ini sangat penting karena

    pasienlah yang paling tahu tentang rasa sakitnya karena ia sendiri yang

    merasakannya. Dokter akan berhasil mengetahuin Reason For Encounter

    jika ia dapat menjadi fasilitator yang baik, sehingga pasien dapat

    mengungkapkan alasan kedatangannya, harapan, dan kecemasannya secara

    terbuka dan jujur.

    Seorang dokter yang baik harus memahami itu semua karena yang ia obati

    adalah pasien, bukan hanya penyakitnya saja.

    3. Prinsip-prinsip pelayanan Family Medicine adalah

    a. Comprehensive

    b. Continuous

    c. Preventive priorityd. Coordiative & collaborative

    e. Integrate patien and family

    f. Considering family, work environment, & home environment

    g. Uphold ethics, moral, & law

    h. Cost effective & quality awareness

    i. Auditable & accountable

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    8/14

    4. Central Values of Family Medicine adalah

    a. Berpusat pada pasien. Dalam hubungan dan komunikasi dokter-pasien,

    hendaklah berpusat pada pasien. Dokter hanya menjadi fasilitator.

    b. Pendekatan holistik. Dalam menangani pasien, dokter harus

    menggunakan pendekatan holistik yang meliputi aspek biologis, social,

    dan psikologis.

    c. Kedokteran pencegahan. Lebih diutamakan pencegahan daripada

    pengobatan, karena kedokteran preventive akan berdampak lebih

    menguntungkan dan lebih lama dibandingkan jika harus terkena

    penyakit dahulu baru kemudian dilakukan proses curative.

    d. Mencakup semua usia. Family Medicine harus mencakup segala usia,

    karena anggota keluarga tidak memiliki batasan usia, mulai dari lahir,

    sampai meninggal.

    5. Informasi yang harus digali oleh Dokter kepada pasien adalah

    a. Identitas pasien

    b. Keluhan utama

    c. Riwayat penyakit sekarang

    d. Riwayat penyakit dulu

    e. Riwayat penyakit keluarga

    f. Riwayat kebiasaan

    g. Riwayat psiko-sosial

    6. Dalam menggali informasi pasien,dibutuhkan skill komunikasi efektif

    seperti:-empati -didukung saran dan prasarana yang memadai

    -audible -penampilan yang baik

    -clarity -mendengar aktif

    -humble -pertimbangan social budaya

    -SAJI =salam, ajak bicara, jelaskan, ingatkan.

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    9/14

    7. -Dengan cara tidak mengajukan open ended cone question. Karena

    dengan begitu, tidak banyak informasi yang bisa di dapat sehingga

    akan menyulitkan penanganan kesehatan bagi pasien.

    - menggunakan bahasa yang sopan, baik, dan mudah dimengerti

    pasien dan keluarga

    - tidak menjadikan pasien sebagai objek penyakit, tetapi sebagai

    seorang manusia yang mengharap pertolongan untuk dapat

    menyelesaikan masalah kesehatannya.

    - Jika penyakit pasien berkaitan dengan masalah psikologi dan

    social, maka dapat dilakukan pendekatan religi. Pendekatan religi

    juga bisa diajukan kepada semua pasien sebagai dorongan untuk

    dapat sembuh.

    8. Menganggap bahwa pasien adalah penyakit yang perlu hanya perlu

    disembuhkn bila ada gelaja klinis yang muncul. Dokter yang melihat

    pasien sebagai objek penyakit akan berhenti melakukan pengobatan

    bila gelaja pasien sudah tampak sehat secara objektif. Padahal,

    permasalahan kesehatan pasien bukan hanya pada gejala klinisnya

    saja, tetapi juga gejala psikologis, social, dan spiritual juga.

    9. Tindakan dokter tikak hanya sekedar memberi obat, tetapi memberi

    perhatian, dan terapi keluarga juga.

    10. Fungsi keluarga :

    a. Memberi dukungan

    b. Memberi saran

    c. Membuat aturan

    Menurut peraturan pemerintah no 21 tahun 1994 fungsi keluarga adalahsebagai berikut

    a. Pembinaan religi

    b. Reproduksi

    c. Memproteksi atau melindungi

    d. Afektif

    e. Eko-sosial

    f. Dan rekreatif

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    10/14

    Menurut Friedman 1986 mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga

    yaitu:

    a. Fungsi afektif

    Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif.

    Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan

    hubungan dalam keluarga.

    b. Fungsi sosialisasi

    Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.

    Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui

    interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan

    dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-

    norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi

    dengan keluarga.

    c. Fungsi reproduksi

    Keluarga berfunsi untuk melangsungkan / meneruskan keturunanya

    untuk meningkatkan sumberdaya manusia.

    d. Fungsi ekonomi

    Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

    kebutuhan semua anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan,

    tempat tinggal dan lain sebagainya.

    e. Fungsi perawatan kesehatan

    Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan

    kesehatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan/atau

    merawat anggota keluarga yang sakit.

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    11/14

    11. Siklus keluarga

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    12/14

    BAB III

    KESIMPULAN

    Kesehatan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga, bukan

    hanya oleh si pasien itu sendiri, atau oleh dokter yang menanganinya. Saat

    ini dokter memiliki peran untuk membina keluarga pasien untuk dapat

    menyelesaikan masalah kesehatan. Sehingga di masa yang akan dating

    keluarga dapat menangani keluarganya tanpa harus menunggu dokter yang

    merawatnya.

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    13/14

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardhana,Wayan dan Bagian Ortodonsia. 2009. ORTODONSIA I Prosedur

    Pemeriksaan Ortodontik. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    2009

    Andaner. 2009. Konsep Keperawatan Keluarga.

    http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/

    (Disadur tanggal 1 Desember 2011)

    Grabber, Mark A. 2006. Buku Saku Kedokteran Keluarga University of Lowa.

    EGC.

    Kesehatan Mental Anak. 2009.

    http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/

    (disadur tanggal 1 Desember 2011)

  • 7/27/2019 Lap PBL 2

    14/14

    Selecting a Primary Care Physician (PCP)

    http://www.globalfamilydoctor.com/MO/MO.asp?MOSearch=N&MOID=39

    (disadur tanggal 1 Desember 2011)