4
  2 Inkontinensia Urine bukan penyakit, tetapi merupakan gejala yang menimbulkan gangguan kesehatan, sosial, psikologi serta dapat menurunkan kualitas hidup. Dampak negatif dari Inkontinensia Urine adalah dijahui orang lain karena berbau pesing, minder, tidak percaya diri, timbul infeksi didaerah kemaluan, pemborosan uang untuk pemeliharaan kesehatan, tidak bisa beraktifitas dengan baik sehingga pendapatan menurun, tidak nyaman dalam hubungan seksual akhirnya dapat menurunkan kualitas hidupnya.(Potter & Perry, 2005) Di Panti Sosial Tresna Werdha “Puspakarma” mataram. berdasarkan hasil pencatatan medical reccorde jumlah penderita inkontinensia urine yang dirawat tiga tahun terakhir ini, Yaitu pada tahun 2009 dari bulan januari sampai bulan desember dengan jumlah penderita 10 orang dengan perincian jenis kelamin laki   laki berjumlah 3 orang ( 30%) dan perempuan berjumlah 7 orang (70 %). Tahun 2010 dari bulan januari sampai bulan desember berjumlah 10 orang dengan perincian jenis kelamin laki   laki berjumlah 3 orang(30%) dan perempuan berjumlah 7 orang (70 %). Tahun 2011 dari bulan januari sampai bulan juni berjumlah 8 orang perincian jenis kelamin laki   laki berjumlah 3 orang (37%) dan perempuan berjumlah 5 orang (75%). Dari hasil uraian data diatas dapat kita lihat bahwa terjadi penurunan angka pada kelayan lanjut usia yang mengalami gaangguan pada eliminasi urine yaitu inkontinensia urine. Berbagai komplikasi dapat menyertai Inkontinensia Urine seperti infeksi saluran kencing, gangguan tidur, masalah sosial higiene yang pada akhirnya mengakibatkan isolasi sosial, stress, luka, lecet, dan tak kalah pentingnya biaya perawatan yang tinggi. Secara tidak langsung masalah tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, karena umumnya pasien

lanjutan bab2

Embed Size (px)

Citation preview

5/17/2018 lanjutan bab2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lanjutan-bab2 1/4

 

2

Inkontinensia Urine bukan penyakit, tetapi merupakan gejala yang menimbulkan

gangguan kesehatan, sosial, psikologi serta dapat menurunkan kualitas hidup. Dampak 

negatif dari Inkontinensia Urine adalah dijahui orang lain karena berbau pesing, minder,

tidak percaya diri, timbul infeksi didaerah kemaluan, pemborosan uang untuk pemeliharaan

kesehatan, tidak bisa beraktifitas dengan baik sehingga pendapatan menurun, tidak nyaman

dalam hubungan seksual akhirnya dapat menurunkan kualitas hidupnya.(Potter & Perry,

2005)

Di Panti Sosial Tresna Werdha “Puspakarma” mataram. berdasarkan hasil pencatatan

medical reccorde jumlah penderita inkontinensia urine yang dirawat tiga tahun terakhir ini,

Yaitu pada tahun 2009 dari bulan januari sampai bulan desember dengan jumlah penderita 10

orang dengan perincian jenis kelamin laki  – laki berjumlah 3 orang ( 30%) dan perempuan

berjumlah 7 orang (70 %). Tahun 2010 dari bulan januari sampai bulan desember berjumlah

10 orang dengan perincian jenis kelamin laki – laki berjumlah 3 orang(30%) dan perempuan

berjumlah 7 orang (70 %). Tahun 2011 dari bulan januari sampai bulan juni berjumlah 8

orang perincian jenis kelamin laki – laki berjumlah 3 orang (37%) dan perempuan berjumlah

5 orang (75%).

Dari hasil uraian data diatas dapat kita lihat bahwa terjadi penurunan angka pada

kelayan lanjut usia yang mengalami gaangguan pada eliminasi urine yaitu inkontinensia

urine.

Berbagai komplikasi dapat menyertai Inkontinensia Urine seperti infeksi saluran

kencing, gangguan tidur, masalah sosial higiene yang pada akhirnya mengakibatkan isolasi

sosial, stress, luka, lecet, dan tak kalah pentingnya biaya perawatan yang tinggi. Secara tidak 

langsung masalah tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, karena umumnya pasien

5/17/2018 lanjutan bab2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lanjutan-bab2 2/4

 

3

mengurangi minum, karena kawatir terjadi Inkontinensia Urine, pada pasien yang kurang

aktifitas hanya berbaring di tempat tidur dapat menyebabkan ulkus dekubitus dan dapat

meningkatkan resiko infeksi lokal termasuk osteomyelitis dan sepsis. (http://Soetejo.Blog.

Unair.ac.id/2011)

Berbagai cara untuk mengurangi masalah Inkonotinensia urine adalah : megajarkan

cara Latihan Bledder Training tujuannya adalah untuk memperpanjang jarak berkemih yang

terkedali dengan tehnik relaksasi atau distraksi (mengalihkan pikiran dari keinginan

berkemih) sehingga kelayan dapat menahan atau menghambat keinginan berkemih,

megajarkan  Latihan Kandung Kemih tujuannya adalah untuk menghidari terjadinya distensi

berlebih. dan selain itu kita juga bisa mengajarkan  Latihan Kegel tujuannya adalah untuk 

mengkontraksikan otot dasar panggul dengan cara seolah-olah sedang menahan keluarnya

flatus atau feses. (Soeparman&Waspadji Sarwono, 2001)

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil Proposal Laporan Akhir

dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Kelayan Dengan Diagnosa Medis Inkontinensia

Urine Di Ruang Intensif Panti Sosial Tresna Werdha “Puspa Karma” Mataram. 

1.2 Tujuan Penulisan 

Adapun tujuan penulisan Proposal Laporan Akhir ini adalah sebagai berikut :

1.2.1 Tujuan Umum :

Penulis dapat menerapkan Asuhan Keperawatan pada Kelayan Lansia dengan

diagnosa medis Inkontinensia Urine dengan meggunakan proses keperawatan.

1.2.2 Tujuan Khusus :

Penulis mampu :

5/17/2018 lanjutan bab2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lanjutan-bab2 3/4

 

4

a. Menjelaskan konsep dasar proses menua mulai dari pengertian, batasan-batasan

pada lanjut usia, teori-teori proses menua, perubahan-peruhan yang terjadi pada lanjut

usia.

b. Menjelaskan konsep dasar Inkontinensia Urine mulai dari pengertian, klasifikasi,

etiologi, pathofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan,

komplikasi.

c. Melakukan pengkajian pada Klayan Lansia dengan diagnosa medis Inkontinensia

Urine.

d.Merumuskan diagnosa keperawatan pada Klayan Lansia dengan diagnosa medis

Inkontinensia Urine.

e. Menyusun rencana keperawatan pada Klayan Lansia dengan dianosa medis

Inkontinensia Urine.

f. Melaksanakan tindakan keperawatan pada Klayan Lansia dengan diagnosa medis

Inkontinensia Urine.

g.Melakukan evaluasi keperawatan pada Klayan Lansia dengan diagnosa medis

Inkontinensia Urine.

1.3 Waktu dan Tempat

1.3.1 Waktu

Waktu pengambilan Kasus Kelolaan dimulai pada bulan Januari 2011  1.3.2

Tempat

Tempat pengambilan data di Panti Sosial Tresna Werdha Mataram

5/17/2018 lanjutan bab2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lanjutan-bab2 4/4

 

5

1.4 Sistematika Penulisan

Pada tahap ini penulis menggambarkan secara keseluruhan sistematika yang ditawarkan,

meliputi :

BAB 1 berisi Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penelitian, tempat dan waktu

serta sistematika penulisan .

BAB 2 berisi Tinjauan Teori yang menguraikan tentang konsep dasar penyakit yang terdiri

dari pengertian,inkontinensia, anatomi fisiologi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi/pathways,

tanda dan gejala penatalaksanaan, komplikasi serta konsep asuhan keperawatan, mulai dari

pengkajian, diagnosa, perencanaan, penatalaksanaan, evaluasi