7
Beberapa contoh implementasi KKOP yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan A. Konsep KKOP KKOP di bagi menjadi beberapa kawasan, seperti : 1. Kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas ; 2. Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan ; 3. Kawasan di bawah permukaan transisi ; 4. Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam ; 5. Kawasan di bawah permukaan kerucut ; dan 6. Kawasan di bawah permukaan horizontal luar . Dalam pembahasan KKOP dijelaskan mengenai ketentuan batas-batas yang menjadi acuan keselamatan, seperti : B. Beberapa contoh implementasi KKOP 1. Bandara Internasional Soetta

Lampiran 3- Contoh2 KKOP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh kkop

Citation preview

Pak Satya Yth,

Beberapa contoh implementasi KKOP yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan

A. Konsep KKOP

KKOP di bagi menjadi beberapa kawasan, seperti:1. Kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas;2. Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan;3. Kawasan di bawah permukaan transisi;4. Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam;5. Kawasan di bawah permukaan kerucut; dan6. Kawasan di bawah permukaan horizontal luar.Dalam pembahasan KKOP dijelaskan mengenai ketentuan batas-batas yang menjadi acuan keselamatan, seperti:

B. Beberapa contoh implementasi KKOP 1. Bandara Internasional SoettaDengan luas kawasan Bandara Soetta saat ini yang mencapai 1.800 hektare + 880 hektare (lahan perluasan proyek grand desain Bandara Soetta 2014) terdapat tiga ring sudut lurus pergerakan pesawat lepas landas dan mendarat dari titik runway utama, yakni:

Ring pertama ketinggian 0-46 meter (kawasan di bawah permukaan transisi).

Ring kedua, ketinggian 46-151 meter (kawasan di bawah permukaan horizontal luar), dan Ring ketiga 151 meter hingga selanjutnya (kawasan memberikan tuntutan kepada pesawat dari landasan pacu guna melakukan pendaratan). Merujuk rencana induk KKOP, kawasan Bandara Soetta juga harus aman dari gedung bertingkat dengan radius 60 meter atau setidaknya dalam radius 500 meter dari titik tengah antena radar Bandara Soetta.

2. Rencana Bandara Internasinal Samarinda Baru

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan rencana Bandara`Samarinda Baru sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 26 tahun 2004 ditentukan sebagai berikut:

Batas-batas ketinggian pada Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas pada Landas Pacu 04 ditentukan dengan kemiringan dan jarak melalui perpanjangan sumbu landas pacu sebagai berikut:

Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% arah ke atas dank e luar, dimulai dari ujung Permukaan Utama pada ketinggian ambang landas pacu 04 sampai jarak mendatar 2.300 m pada ketinggian +46 m ambang landas pacu 04

Bagian kedua dengan kemiringan 0% sampai jarak mendatar tambahan 1.700 m pada ketinggian + 46 di atas ambang landas pacu 04

Bagian ketiga dengan kemiringn arah ke atas dan ke luar sampai jarak mendatar tambahan 1.133,3 m, pada ketinggian + 102,67 m di atas ambang lndas pacu 04.

Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2% arah ke atas dan keluar sampai jarak mendatar tambahan 2.416,66 m, pada bagia tepi dengan kemiringan pertama 5% sampai jarak mendatar tambahan 426,66 m, kemiringan kedua 2,5% samai jarak mendatar tambahan 1.080 m serta kemiringn ketiga 0% sampai jarak mendatar tambahan 910 m

Bagian kelima kemiringan 0% sampa jark mendatar tambahn 7.550 m pada keinggian + 151 m di ataas ambang batas landas pacu 04

Batas-batas keinggian pada Kawasan Lepas Landas pada Landas pacu 022 ditentukan denga kemiringn dna jarak melalui perpajangan sumbu landas pacu sebagai berikut:

Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% arah ke atas dan ke luar, dimulai dari ujung Permukaan Utama pada ketinggian ambang landas pacu 22 sampai jarak mendatar 2.137,5 m pada ketinggian +46 m ambang landas pacu 04

Bagian kedua dengan kemiringan 0% sampai jarak mendatar tambahan 1.862,5 m pada ketinggian + 46 di atas ambang plandas pacu 04

Bagian ketiga dengan kemiringan 5% sampai jarak mendatar tambahan 1.241,66 m, pada ketinggian + 108,08 m di atas ambang landas pacu 04.

Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2% arah ke atas dan ke luar sampai jarak mendatar tambahan 2.145,83 m, pada bagian tepi dengan kemiringan pertama 5% sampai jarak mendatar tambahan 448,33 m, kemiringan kedua 2,5% sampai jarak mendatar tambahan 820 m serta kemiringn ketiga 0% sampai jarak mendatar tambahan 878 m

Bagian kelima kemiringan 0% sampa jark mendatar tambahn 7.387,5 m pada ketinggian + 151 m di atas ambang batas landas pacu 04

Batas-batas ketinggian pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan ditentukan oleh keiringan 2% arah ke atas dan keluar dimulai ujung permukaan utama pada masing-masing ambang landas pacu sampai dengan keinggian +46 diatas ambang landas pacu epanjan jarak mendatar 3.000 m melalui perpanjangan sumbu landas pacu.

Batas-batas ketinggian pada Kawasan Di Bawah Permukaan Horizontal Dalam ditentukan +46 m di atas ketinggia ambang landas pacu.

Batas-batas ketinggian pada Kawasan Di Bawah Permukaan Horizontal Dalam ditentukan + 46 m di atas ketinggian ambang landas pacu 04

Batas-batas ketinggian pada Kawasan Di Bawah Permukaan Horizontal Luar ditentukan + 151 m di atas ketinggian ambang landas pacu 04

Batas-batas ketinggian pada Kawasan Di Bawah Permukan Kerucut dtentukan oleh kemiringan 5% arah ke atas dan keluar, dimulai dari tepi luar Kawasan Di Bawah Pemukaan Horizontal Dalam pada ketinggian +46 m sampai memotong Permukaan Horizontal Lua pada ketinggian 146 m

Batas-batas ketinggian pada pertemuan garis batas luar Kawasan Di Bawah Permukaan Kerucut dengan garis batas dalam Kawasan Di Bawah Permukaan Horizontal Luar ditentukan + 146 m di atas ketinggian ambang landas pacu 04

Batas-batas ketinggian pada Kawasan Di Bawah Permukan Transisi ditentukan oleh kemiringan 14,3% arah ke atas dan keluar, dimulai dari sisi panjang dan pada ketinggian sama seperti Pemukaan Utama serta Permukaan Pendekatan dan Lepas Landas menerus ampa memotong Permukaan Horizontal pada ketinggian + 46 m di atas ketinggian ambang landas pacu 04

Batas-batas ketinggan pada kawasan di sekitar Penempata Alat Bantu Navigasi Penerbangan ditentukan sebagai berikut:

Batas ketinggian di sekitar Non Direcional Beacon (NDB) ditentukan oleh kemiringan bidan kerucut denan sudut 3 derajat keatas dank e luar titik tengah dasar antenna dan sammpai rasius 300 m dari antenna dilarang ada bangunan dari metal seperti konstruksi rangka besi/baja, tiang listrik dan lain-lain melebih batas ketinggian tersebut.

Batas ketinggian di sekitar Doppler Vry High Frequncy Omni Directional Rage (DVOR)/ Distance Measuring Equipment (DME) ditentukan oleh kemiringan bidang kerut dengan sudut 1 derajat keatas dan keluar dari titik antenna pada ketinggian bidang counterpois dan pada jarak radial kurang 600 m dilarang adanya transmisi tegangan tinggi, bangnan dari metal seperti konstruksi rangka besi, tiang listrik dan lain-lain melebihi batas ketinggian tersebut.

3. Bandar Udara Pekon Serai di Kabupaten Lampung Barat 3.1 Batas-batas Ketinggian Kawasan

1. Batas-batas Ketinggian pada Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas