Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan Penelitian Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Nyeri
Akut Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Banjarangkan I Klungkung Tahun 2020
No Kegiatan
Waktu
Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Pendaftaran & Penyerahan Proposal
3 Seminar proposal
4 Perbaikan proposal
5 Pengurusan izin penelitian
6 Pengumpulan data
7 Penyusunan KTI
8 Pendaftaran & Penyerahan KTI
9 Sidang KTI
10 Revisi KTI
11 Penyerahan KTI
Lampiran 2
ANGGARAN BIAYA PENELITIAN
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI OTOT
PROGRESIF UNTUK MENGATASI NYERI AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BANJARANGKAN I TAHUN 2020
Alokasi dana yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
No Kegiatan Rencana Biaya
1 Tahap Persiapan
a. Penyusunan proposal
b. Penggandaan proposal
c. Revisi proposal
Rp 250.000
Rp 300.000
Rp 200.000
2 Tahap Pelaksanaan
a. Transportasi dan akomodasi untuk peneliti
b. Penggandaan lembar pengumpulan data
Rp 150.000
Rp 150.000
3
Tahap Akhir
a. Penyusunan laporan
b. Penggandaan laporan
c. Revisi Laporan
d. Biaya tidak terduga
Rp 250.000
Rp 250.000
Rp 200.000
Rp 180.000
Jumlah Rp 1.930.000
73
Lampiran 3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Saudara Calon Responden
Di
UPT Puskesmas Banjarangkan I Klungkung
Dengan hormat,
Saya mahasiswa D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Denpasar semester VI bermaksud akan melaksanakan penelitian tentang
“Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif
Untuk Mengatasi nyeri Akut di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Banjarangkan I
Klungkung Tahun 2020”, sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah
karya tulis ilmiah pada program studi D-III Jurusan Keperawatan di Poltekkes
Kemenkes Denpasar. Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara untuk bersedia menjadi responden yang merupakan sumber
informasi bagi penelitian ini.
Demikian permohonan ini saya sampaikan dan atas partisipasinya saya ucapkan
terimakasih.
Denpasar, 20 April 2020
Penulis
Ni Wayan Eka Ary Agustini
NIM. P07120017020
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Judul Penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi
Otot Progresif Untuk Mengatasi Nyeri Akut Pada Pasien
Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Banjarangkan I
Klungkung Tahun 2020
Peneliti : Ni Wayan Eka Ary Agustini
NIM : P07120017020
Pembimbing : 1. Dr. Komang Ayu Henny Achjar, SKM, M.Kep Sp.Kom
2. Ketut Sudiantara, S.Kep, Ns, M.Kes
Saya telah diminta dalam memberikan persetujuan untuk berperan serta dalam
Penelitian “Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi Otot
Progresif Untuk Mengatasi Nyeri Akut Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Banjarangkan I Klungkung Tahun 2020” yang dilakukan Ni
Wayan Eka Ary Agustini Saya mengerti bahwa catatan atau data mengenai
penelitian ini akan dirahasikan identitas subjek penelitian akan digunakan dalam
data.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya
bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Denpasar, 20 April 2020
(…………………………)
Lampiran 5
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
SEBAGAI PESERTA PENELITIAN
Yang terhormat Bapak / Ibu, Kami meminta kesediaannya untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Keikutsertaan dari penelitian ini bersifat sukarela / tidak memaksa. Mohon
untuk dibaca penjelasan dibawah ini dengan seksama dan silakan bertanya bila ada yang
belum dimengerti.
Judul Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi
Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Nyeri Akut
Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Banjarangkan I Klungkung Tahun 2020
Peneliti Utama Ni Wayan Eka Ary Agustini
Institusi Jurusan Keperawatan Poltekkes Denpasar
Lokasi Penelitian UPT Puskesmas Banjarangkan I Klungkung
Sumber Pendanaan Swadana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pemberian
terapi relaksasi otot progresif untuk mengatasi nyeri akut pada pasien hipertensi. Jumlah
peserta sebanyak 2 responden. Penelitian ini memiliki syarat yaitu pasien hipertensi
dengan nyeri akut yang datang ke UPT Puskesmas Banjarangkan I Klungkung, bersedia
menjadi responden dan menandatangani lembar
Persetujuan, Penderita hipertensi yang mengalami nyeri akut yang belum pernah
mendengar manfaat pemberian terapi relaksasi otot progresif untuk mengatasi nyeri nyeri
akut pada pasien hipertensi. Responden akan diberikan terapi relaksasi otot progresif
untuk mengatasi nyeri akibat hipertensi.
Atas kesediaan berpartisipasi dalam penelitian ini maka akan diberikan imbalan
sebagai pengganti waktu yang diluangkan untuk penelitian ini, yaitu berupa thermometer
dan handuk. Peneliti menjamin kerahasiaan semua data peserta penelitian ini dan
menyimpannya dengan baik serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Kepesertaan Bapak / Ibu pada penelitian ini bersifat sukarela. Bapak / Ibu dapat
menolak untuk diberikan kompres hangat air garam pada penelitian atau menghentikan
kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada sanksi. Keputusan Bapak / Ibu / Saudara
untuk menghentikan sebagai peserta penelitian tidak akan mempengaruhi mutu dan
akses / kelanjutan pelayanan yang akan diberikan.
Jika setuju untuk menjadi peserta penelitian ini, Bapak / Ibu / Saudara diminta untuk
menandatangani formulir “Persetujuan Setelah Penjelasan” (Informed Consent) sebagai
peserta penelitian setelah Bapak / Ibu benar-benar memahami tentang penelitian ini.
Bapak / Ibu akan diberi salinan persetujuan yang sudah ditandatangani.
Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang dapat
mempengaruhi keputusan Bapak / Ibu / Saudara untuk kelanjutan kepesertaan dalam
penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Bapak / Ibu / Saudara.
Bila ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silahkan menghubungi
peneliti; Eka Agustini dengan HP No 08814783621
77
Tanda tangan Bapak / Ibu dibawah ini menunjukkan bahwa Bapak / Ibu telah
membaca, telah memahami dan telah mendapat kesempatan untuk bertanya kepada
peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui untuk menjadi peserta penelitian.
Peserta/ Subyek Penelitian, Wali,
_____________________________
Tanggal (wajib diisi): / / 2020
Hubungan dengan Peserta/ Subyek Penelitian:
________________________________
Tanggal :
Peneliti
_____________________
Ni wayan Eka Ary Agustin
6 Asuhan Keperawatan
Format Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif
Untuk Mengatasi Nyeri Akut Pada Pasien Hipertensi
Di Wilayah UPT Puskesmas Banjarangkan Tahun 2020
1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama pasien :Tn.Y
Usia : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Buruh
Agama : Hindu
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Dusun Sema Agung, Banjarangkan, Klungkung
Diagnosa medis : Hipertensi
Penanggung jawab
Nama : Ny.C
Hubungan dengan pasien :Anak Kandung
Alamat dan no telepon : Dusun Sema Agung, Banjarangkan, Klungkung
08180705***
79
B. Status Kesehatan
Keluhan Utama :
Mengeluh sakit kepala dan nyeri pada tengkuk
Riwayat Kesehatan Saat Ini :
Klien mengeluh sakit kepala dan nyeri pada tengkuk dengan intensitas nyeri 4 dari skala
interval 0-10, nyeri yang dirasakan seperti tertekan, jenis nyeri bersifat akut, susah tidur
,lemas, dan pusing. Klien juga mengonsumsi obat hipertensi yaitu captropil.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan mengenai penyakitnya.
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, dan
yang lainnya.
C. Pengkajian Fisik
1. Vital Sign
TD : 160/ 100 mmHg S: 36 0C
N: 98 x/menit RR: 20 x/menit
2. Kesadaran
Compos mentis (CM) GCS: 15
Eye: 4 Verbal : 5 Motorik: 6
3. Keadaan Umum :
Sakit/nyeri : Sedang
80
Skala nyeri : 4 (0-10)
Nyeri di daerah : Kepala dan tengkuk
Status gizi : Normal
BB : 65 kg
TB : 164 cm
Sikap : Menahan nyeri
Personal hygiene : Bersih
Orientasi waktu/ tempat/ orang : Baik
D.Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Bentuk : Normochepal
Lesi/luka : Tidak ada
2. Rambut
Warna : Berwarna hitam
Kelainan : Tidak ada
3. Mata
Penglihatan : Normal
Sklera : Putih tidak ikterik
Konjungtiva : Merah muda tidak anemis
Pupil : Isokor
81
Kelainan : Tidak ada kelainan
4. Hidung
Penghidu : Normal
Sekret/ darah/ polip : Tidak ada
Tarikan caping hidung : Tidak
5. Telinga
Pendengaran : Normal
Skret/ cairan/ darah : Tidak
6. Mulut dan gigi
Bibir : Lembab
Mulut dan tenggorokan : Normal
Gigi : Bersih
7. Leher
Pembesaran tyroid : Tidak
Lesi : Tidak
Nadi karotis : Teraba
Pembesaran limfoid : Tidak
8. Thorax
Jantung : 1. Nadi : 83 x/menit
2. irama : Teratur
82
Paru : 1. frekuensi nafas : Teratur
2. kualitas : Normal
3. suara nafas : Vesikuler
4. batuk : Tidak
5. Retraksi dada : Tidak ada
9. Abdomen
Peristaltik usus : Ada : 12 x/menit
Kembung : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Asites : Tidak ada
10. Genetalia
Kelainan : Tidak terkaji
11. Kulit
Turgor : Elastis
Laserasi : Tidak ada
Warna kulit : Normal
12. Ekstremitas
Kekuatan otot : Normal
R O M : Penuh
Akral : Hangat
83
Capillary refill time : <2detik
Edema : Tidak ada
Lain-lain : Reflekbaik
D. Psikologis
Sub Kategori : Nyeri Dan Kenyamanan
Nyeri Akut
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh nyeri Tekanan darah meningkat
Tampak meringis
Pola napas berubah
Bersikap protektif (mis. Waspada,
posisimenghindarinyeri)
Nafsu maka nberubah
Gelisah Proses berpikir terganggu
Frekuensi nadi meningkat
Menarik diri
Sulit tidur Berfokus pada diri sendiri
Diaforesis
84
I. ANALISA DATA
Data (Symptom/ sign) Etiologi Masalah (Problem)
Data Subjektif :
P: Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan akibat
tekanan darah meningkat.
Q: Klien mengatakan nyeri
dirasakan seperti ditekan
R: Klien mengeluh nyeri
pada kepala leher dan
tengkuk
S: Klien mengatakan skala
nyeri 4 dari skala interval 0
sampai 10.
T: Klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
hilang timbul. Klien
mengeluh susah tidur dan
pusing.
Data Objektif : Klien
tampak meringis,tekanan
darah =160/100 mmHg, N
=83 x/menit, RR = 20
x/menit, S =36 ℃, BB: 65
kg, dan TB: 164 Cm
Hipertensi
↓
Kerusakan vaskuler
pembuluh darah
↓
Perubahan struktur
↓
Penyumbatan
pembuluh darah
↓
Vasokotriksi
↓
Gangguan sirkulasi
pada otak
↓
Resistensi pembuluh
darah otak meningkat
↓
Nyeri kepala
Nyeri akut
85
II. DIAGNOSIS KEPERAWATAN / PRIORITAS
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral ditandai
dengan klien mengatakan nyeri yang dirasakan akibat tekanan darah meningkat, klien
mengeluh sakit kepala dan nyeri pada tengkuk nyeri yang dirasakan seperti di tekan tekan
dengan intensitas skala nyeri 4 dari skala interval 0 sampai 10, klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau hilang timbul, susah tidur, pusing, klien tampak lemas, tampak
sedikit meringis, tekanan darah =160/100 mmHg, N =83 x/menit, RR = 20 x/menit, S =36
℃, BB: 65 kg, dan TB: 164
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan Luaran/ Outcome
(SLKI)
Intervensi Keperawatan
(SIKI)
Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera
fisiologis (tekanan vesicular
serebral Identifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri
meningkat) ditandai dengan
tampak meringis, bersikap
prorektif, gelisah, frekuensi
nadi meningkat, sulit tidur.
Setelah di lakukan
intervensi
keperawatan
selama.. 3x 30 menit
diharapkan nyeri
akut dapat berkurang
dengan kriteria hasil
:
a.Keluhan nyeri
menurun
b. Tekanan darah
membaik
SIKI :
Intervensi utama :
Manajemen nyeri
1. Identifikasi lokasi,
karekteristik, durasi,
frekuensi, kualitas
dan intensitas nyeri.
2. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
3. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
4. Berikan teknik
nonfarmakologi
86
untuk mengurangi
nyeri ( relaksasi otot
progresif)
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
( relaksasi otot
progresif)
6. Kolaborasi
pemberian
antihipertensi bila
diperlukan.
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu
Kunjungan
Diagnosis
Keperawatan
Implementasi Evaluasi
1 2 3 4
1 Nyeri akut Mengidentifikasi lokasi,
karekteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri.
Ds : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
akibat tekanan darah
meningkat, klien
mengeluh sakit kepala
dan nyeri pada tengkuk
dengan intensitas skala
nyeri 4 dari skala yang
diberikan 0 sampai 10,
87
klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
hilang timbul, susah
tidur, pusing.
Do : Klien tampak
meringis
TD=160/100 mmHg
N =83 x/menit
RR = 20 x/menit
S =36 ℃.
1 Medentifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Ds: Klien mengatakan
nyeri yang dialami
akibat meningkatnya
tekanan darah
Do: Klien tampak
memahami
penjelasaan tentang
penyebab dan pemicu
terjadinya nyeri
1 Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri ( relaksasi
otot progresif) 2x 15 menit
1) Menganjurkan pasien untuk
posisi berbaring atau duduk
bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
Ds : Klien mengatakan
merasa lebih rileks dan
nyaman setelah
melakukan penanganan
tersebut.
Do : Klien tampak
kooperatif dalam
pemberian teknik
relaksasi otot progresif.
88
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk
merasakan, dan tegangkan
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
89
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari ke
belakang mengarah ke muka,
tahan, relaks. Lipat ibu jari
secara serentak, kencangkan
betis paha dan bokong selama
lima sampai tujuh detik,
bimbing klien ke daerah yang
tegang, lalu anjurkan klien
merasakannya dan tegangkan
otot sepenuhnya, kemudian
relaks selama 12-30 detik.
2 Mengidentifikasi lokasi,
karekteristik,
durasi,frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri
Ds : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
akibat tekanan darah
meningkat, klien
mengeluh sakit kepala
dan nyeri pada tengkuk
dengan intensitas skala
nyeri 3 dari skala yang
diberikan 0 sampai 10,
klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
hilang timbul, susah
tidur, pusing
90
Do : Pasien tampak
meringis
TTV : TD =140/80
mmhg
N =82 x/menit.
RR = 20x/menit
S =35,8 ℃
2
Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (relaksasi
otot progresif) selama 2x 15
menit
1) Menganjurkan pasien untuk
posisi berbaring atau duduk
bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
Ds : Klien mengatakan
nyerinya sudah
berkurang dan kaku
pada teangkuknya
berkurang
Do: Klien tampak
kooperatif dan antusias
melakukan relaksasi
otot progresif.
91
anjurkan klien untuk
merasakan, dan tegangkan
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari
ke belakang mengarah ke
92
muka, tahan, relaks. Lipat ibu
jari secara serentak,
kencangkan betis paha dan
bokong selama lima sampai
tujuh detik, bimbing klien ke
daerah yang tegang, lalu
anjurkan klien merasakannya
dan tegangkan otot
sepenuhnya, kemudian relaks
selama 12-30 detik.
2
Mengajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
( relaksasi otot progresif)
selama 2x 15 menit
1) Menganjurkan pasien untuk
posisi berbaring atau duduk
bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk
Ds : Klien mengatakan
sudah sedikit
memahami apa yang
dijelaskan .
Do : Klien tampak
kooperatif.
93
merasakan, dan tegangkan
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari
ke belakang mengarah ke
muka, tahan, relaks. Lipat ibu
94
jari secara serentak,
kencangkan betis paha dan
bokong selama lima sampai
tujuh detik, bimbing klien ke
daerah yang tegang, lalu
anjurkan klien merasakannya
dan tegangkan otot
sepenuhnya, kemudian relaks
selama 12-30 detik.
2 Memonitor keberhasilan
terapi relaksasi otot progersif
yang sudah diberikan
Ds : Klien mengatakan
sudah paham cara
melakukan terapi
sendiri tetapi hanya
beberapa gerakan saja
yang diingat jika nyeri
muncul pasien
melakukan relaksasi
yang telah di berikan.
Do: Klien tampak
antusias dan kooperatif.
3 Mengidentifikasi lokasi,
karekteristik, durasi,frekuensi,
kualitas dan intensitas nyeri
Ds : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
akibat tekanan darah
meningkat sudah
menurun, Kllien
mengatakan skala nyeri
2 dari skala yang
diberikan 0 sampai 10,
klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
hilang timbul, pasien
95
mengatakan lebih
rileks.
Do : Klien tampak tidak
meringis lagi.
S : 36.0 o C.
N : 82 x/menit.
RR : 20 x/menit.
TD : 130/90 mmHg.
3 Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri ( relaksasi
otot progresif)
1) Menganjurkan pasien untuk
posisi berbaring atau duduk
bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk
Ds : Klien memahami
relaksasi yang
diberikan dan mampu
melakukan teknik
relaksasi yang sudah
diberikan.
Do : Klien tampak
kooperatif dalam
melakukan penanganan
tersebut, mampu
mengulanginya tanpa
bimbingan, lebih rileks
dan tenang.
96
merasakan, dan tegangkan
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari ke
belakang mengarah ke muka,
tahan, relaks. Lipat ibu jari
97
secara serentak, kencangkan
betis paha dan bokong selama
lima sampai tujuh detik,
bimbing klien ke daerah yang
tegang, lalu anjurkan klien
merasakannya dan tegangkan
otot sepenuhnya, kemudian
relaks selama 12-30 detik.
3 Memonitor keberhasilan
terapi relaksasi otot progresif
yang sudah diberikan
Ds :Klien mengatakan
sudah melakukan
edukasi yang diberikan
dan pasien mengatakan
jika nyeri pasien
melakukan relaksasi
yang telah diberikan
Do : Klien tampak
nyerinya sudah
berkurang.
3 Mengkolaborasi pemberian
antihipertensi bila diperlukan
Ds: Klien mengatakan
mengkonsumsi obat
antihipertensi
Captopril.
Do: Klien tampak
kooperatif.
98
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosis
Keperawatan
Evaluasi TTD
Nyeri akut
S : Klien mengatakan nyeri kepala berkurang dengan
skala nyeri 2 dari interval 0 – 10, klien mengatakan
merasa lebih nyaman setelah nyeri berkurang, klien
mengatakan mampu mengenali nyeri yang dialami dan
klien mengatakan telah melaksanakan anjuran yang
sudah diberikan yaitu relaksasi otot progresif.
O : Klien tampak nyaman setelah diberikan terapi
relaksasi otot progresif , klien mengerti setelah
diberikan edukasi.
S: 36.0 oC.
N: 82 x/menit.
RR : 20 x/menit,
TD :130/90 mmHg
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi klien .
Eka
99
Format Asuhan Keperawatan
Format Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif
Untuk Mengatasi Nyeri Akut Pada Pasien Hipertensi
Di Wilayah UPT Puskesmas Banjarangkan I Klungkung Tahun 2020
1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama pasien :Tn. Ww
Usia : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Hindu
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Dusun Sema Agung, Banjarangkan, Klungkung
Diagnosa medis : Hipertensi
Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung
Alamat dan no telepon : Dusun Sema Agung, Banjarangkan, Klungkung
08133365***
100
B. Status Kesehatan
Keluhan Utama :
Mengeluh sakit kepala dan nyeri pada tengkuk
Riwayat Kesehatan Saat Ini :
Klien mengeluh sakit kepala dan nyeri pada tengkuk sejak tadi pagi dengan intensitas
nyeri 5 dari skala interval 0-10, nyeri yang dirasakan seperti tertekan, jenis nyeri bersifat
akut, susah tidur ,lemas, dan pusing.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan mengenai penyakitnya.
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, dan
yang lainnya.
C. Pengkajian Fisik
4. Vital Sign
TD : 150/ 90 mmHg S: 36,1 0C
N: 84 x/menit RR: 20 x/menit
5. Kesadaran
Compos mentis (CM) GCS: 15
Eye: 4 Verbal : 5 Motorik: 6
6. Keadaan Umum :
Sakit/nyeri : Sedang
101
Skala nyeri : 5 (0-10)
Nyeri di daerah : Kepala dan tengkuk
Status gizi : Normal
BB : 73 kg
TB : 169 cm
Sikap : Menahan nyeri
Personal hygiene : Bersih
Orientasi waktu/ tempat/ orang : Baik
D.Pemeriksaan Fisik Head To Toe
13. Kepala
Bentuk : Normochepal
Lesi/luka : Tidak ada
14. Rambut
Warna : Berwarna hitam
Kelainan : Tidak ada
15. Mata
Penglihatan : Normal
Sklera : Putih tidak ikterik
Konjungtiva : Merah muda tidak anemis
Pupil : Isokor
102
Kelainan : Tidak ada kelainan
16. Hidung
Penghidu : Normal
Sekret/ darah/ polip : Tidak ada
Tarikan caping hidung : Tidak
17. Telinga
Pendengaran : Normal
Skret/ cairan/ darah : Tidak
18. Mulut dan gigi
Bibir : Lembab
Mulut dan tenggorokan : Normal
Gigi : Bersih
19. Leher
Pembesaran tyroid : Tidak
Lesi : Tidak
Nadi karotis : Teraba
Pembesaran limfoid : Tidak
20. Thorax
Jantung : 1. Nadi : 84 x/menit
2. irama : Teratur
103
Paru : 1. frekuensi nafas : Teratur
2. kualitas : Normal
3. suara nafas : Vesikuler
4. batuk : Tidak
5. Retraksi dada : Tidak ada
21. Abdomen
Peristaltik usus : Ada : 12 x/menit
Kembung : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Asites : Tidak ada
22. Genetalia
Kelainan : Tidak terkaji
23. Kulit
Turgor : Elastis
Laserasi : Tidak ada
Warna kulit : Normal
24. Ekstremitas
Kekuatan otot : Normal
R O M : Penuh
104
Akral : Hangat
Capillary refill time : <2detik
Edema : Tidak ada
Lain-lain : Reflek baik
D. Psikologis
Sub Kategori : Nyeri Dan Kenyamanan
Nyeri Akut
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh nyeri Tekanan darah meningkat
Tampak meringis
Pola napas berubah
Bersikap protektif (mis. Waspada,
posisimenghindarinyeri)
Nafsu maka nberubah
Gelisah Proses berpikir terganggu
Frekuensi nadi meningkat
Menarik diri
Sulit tidur Berfokus pada diri sendiri
Diaforesis
105
I. ANALISA DATA
Data (Symptom/ sign) Etiologi Masalah (Problem)
Data Subjektif :
P: Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan akibat
tekanan darah yang
meningkat.
Q: Klien mengatakan nyeri
dirasakan seperti di tekan.
R: Klien mengeluh sakit
kepala dan nyeri pada
tengkuk.
S : Klien mengatakan
Skala nyeri 5 dari skala
interval 0 sampai 10.
T: Klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
hilang timbul. Klien juga
mengeluh pusing.
Data Objektif:
Klien tampak meringis,
TTV =S : 36,1 ºC, N: 84 x/
menit, RR : 20 x/menit, TD
Hipertensi
↓
Kerusakan vaskuler
pembuluh darah
↓
Perubahan struktur
↓
Penyumbatan
pembuluh darah
↓
Vasokotriksi
↓
Gangguan sirkulasi
pada otak
↓
Resistensi pembuluh
darah otak meningkat
↓
Nyeri kepala
Nyeri akut
106
: 150/90 mmHg, BB: 73 kg,
dan TB: 169 cm
II. DIAGNOSIS KEPERAWATAN / PRIORITAS
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral ditandai
dengan klien mengatakan nyeri kepala sampai tengkuk akibat tekanan darah meningkat
nyeri yang dirasakan seperti ditekan tekan (kram/kaku) dengan skala nyeri 5 dari 0-10
skala yang diberika, klien mengatakan nyeri yang dirasakan Hilang timbul dan klien
tampak meringis dengan S: 36,1 ºC ,N : 84 x/ menit, RR : 20 x/menit, TD : 150/90
mmHg,,BB: 73 kg, dan TB: 169 cm.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan Luaran/ Outcome
(SLKI)
Intervensi Keperawatan
(SIKI)
Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera
fisiologis (tekanan vesicular
serebral Identifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri
meningkat) ditandai dengan
tampak meringis, bersikap
prorektif, gelisah, frekuensi
nadi meningkat, sulit tidur.
Setelah di lakukan
intervensi
keperawatan
selama.. 3x 30 menit
diharapkan nyeri
akut dapat berkurang
dengan kriteria hasil
:
a.Keluhan nyeri
menurun
b. Tekanan darah
membaik
SIKI :
Intervensi utama :
Manajemen nyeri
1. Identifikasi lokasi,
karekteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri.
1. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
2. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
107
3. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (
relaksasi otot progresif)
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (
relaksasi otot progresif)
7. Kolaborasi
pemberian
antihipertensi bila
diperlukan.
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu
Kunjungan
Diagnosis
Keperawatan
Implementasi Evalusi
1 2 3 4
1 Nyeri akut Mengidentifikasi lokasi,
karekteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri.
Ds : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
akibat tekanan darah
meningkat, klien
mengeluh sakit kepala
dan nyeri pada tengkuk
dengan intensitas skala
nyeri 5 dari skala yang
diberikan 0 sampai 10,
klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
108
hilang timbul, susah
tidur, pusing.
Do : Klien tampak
lemas dan meringis
TD : 150/90 mmHg.
N : 84 x/ menit
RR : 20 x/menit
S: 36,1 ºC .
-
1 Medentifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Ds : Klien mengatakan
nyeri yang dialami
akibat meningkatnya
tekanan darah
Ds: Klien tampak
memahami penjelasaan
tentang penyebab dan
pemicu terjadinya nyeri
1 Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri ( relaksasi
otot progresif) 2x 15 menit
1) Menganjurkan pasien
untuk posisi berbaring atau
duduk bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
Ds : Klien mengatakan
merasa lebih rileks dan
nyaman setelah
melakukan penanganan
tersebut.
Do : Klien tampak
kooperatif dalam
pemberian teknik
relaksasi otot progresif.
109
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk
merasakan, dan tegangkan
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
110
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari
ke belakang mengarah ke
muka, tahan, relaks. Lipat ibu
jari secara serentak,
kencangkan betis paha dan
bokong selama lima sampai
tujuh detik, bimbing klien ke
daerah yang tegang, lalu
anjurkan klien merasakannya
dan tegangkan otot
sepenuhnya, kemudian relaks
selama 12-30 detik.
2 Mengidentifikasi lokasi,
karekteristik,
durasi,frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri
Ds :Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
akibat tekanan darah
meningkat, klien
mengeluh sakit kepala
dan nyeri pada tengkuk
dengan intensitas skala
nyeri 4 dari skala yang
diberikan 0 sampai 10,
klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
hilang timbul, susah
tidur, pusing.
111
Do : Pasien tampak
meringis
TTV : TD = 150/90
mmHg.
N =83x/menit.
RR = 22x/menit.
S = 36,2 ℃
2
Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (relaksasi
otot progresif) selama 2x 15
menit
1) Menganjurkan pasien
untuk posisi berbaring atau
duduk bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
Ds : Klien mengatakan
nyerinya sudah
berkurang kaku pada
teangkuknya berkurang
Do: Klien tampak
kooperatif dan antusias
melakukan relaksasi
otot progresif.
112
anjurkan klien untuk
merasakan, dan tegangkan
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari
ke belakang mengarah ke
113
muka, tahan, relaks. Lipat ibu
jari secara serentak,
kencangkan betis paha dan
bokong selama lima sampai
tujuh detik, bimbing klien ke
daerah yang tegang, lalu
anjurkan klien merasakannya
dan tegangkan otot
sepenuhnya, kemudian relaks
selama 12-30 detik.
2
Mengajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
( relaksasi otot progresif)
selama 2x 15 menit
1) Menganjurkan pasien
untuk posisi berbaring atau
duduk bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk
Ds : Klien mengatakan
sedikit sulit memahami
penjelasan yang
diberikan, Klien tampak
masih bingung dalam
pemberian tindakan
relaksasi otot progresif
karena minimnya
informasi yang dimiliki.
Do : klien tampak
kooperatif.
114
merasakan, dan tegangkan
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari
ke belakang mengarah ke
muka, tahan, relaks. Lipat ibu
115
jari secara serentak,
kencangkan betis paha dan
bokong selama lima sampai
tujuh detik, bimbing klien ke
daerah yang tegang, lalu
anjurkan klien merasakannya
dan tegangkan otot
sepenuhnya, kemudian relaks
selama 12-30 detik.
2 Memonitor keberhasilan
terapi relaksasi otot progersif
yang sudah diberikan
Ds : Klien mengatakan
sudah paham cara
melakukan terapi
sendiri tetapi hanya
beberapa gerakan saja
yang diingat jika nyeri
muncul pasien
melakukan relaksasi
yang telah di berikan.
Do: Klien tampak
antusias dan kooperatif.
3 Mengidentifikasi lokasi,
karekteristik,
durasi,frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri
Ds : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
akibat tekanan darah
meningkat sudah
menurun, Kllien
mengatakan skala nyeri
3 dari skala yang
diberikan 0 sampai 10,
klien mengatakan nyeri
dirasakan sesekali atau
116
hilang timbul, pasien
mengatakan lebih rileks.
Do :
S : 36,2 oC
N : 81 x/menit
RR : 20 x/menit
TD 140/90 mmHg
3 Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri ( relaksasi
otot progresif)
1) Menganjurkan pasien
untuk posisi berbaring atau
duduk bersandar.
2) Membimbing pasien untuk
melakukan latihan nafas
dalam dan menarik nafas
melalui hidung dan
menghembuska dari mulut
seperti bersiul.
3) Mengkepalkan kedua
telapak tangan, lalu
kencangkan bisep dan lengan
bawah selama lima sampai
tujuh detik. Bimbing klien ke
daerah otot yang tegang,
anjurkan klien untuk
merasakan, dan tegangkan
Ds : Klien mengatakan
Sudah mulai paham
dengah terapi relaksasi
yang di berikan.
Do : Klien tampak
kooperatif dan antusias.
117
otot sepenuhnya kemudian
relaksasi 12-30 detik.
4) Mengkerutkan dahi ke atas
pada saat yang sama, tekan
kepala mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan
kebalikannya, kemudian
anjurkan klien untuk
mengerutkan otot seperti
kenari, yaitu cemburut, mata
di kedip – kedipkan,
monyongkan kedepan, lidah
di tekan kelangit - langit dan
bahu dibungkukan selama
lima sampai tujuh detik.
Bimbing klien ke daerah otot
yang tegang, anjurkan klien
untuk memikirkan rasanya,
dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks
selama 12-30 detik.
5) Melengkungkan punggung
kebelakang sambil menarik
nafas napas dalam, dan keluar
lambung, tahan, lalu relaks.
Tarik nafas dalam, tekan
keluar perut, tahan, relaks.
6) Menarik kaki dan ibu jari
ke belakang mengarah ke
muka, tahan, relaks. Lipat ibu
jari secara serentak,
118
kencangkan betis paha dan
bokong selama lima sampai
tujuh detik, bimbing klien ke
daerah yang tegang, lalu
anjurkan klien merasakannya
dan tegangkan otot
sepenuhnya, kemudian relaks
selama 12-30 detik.
3 Memonitor keberhasilan
terapi relaksasi otot progresif
yang sudah diberikan
Ds : Klien mengatakan
pada saat ia merasakan
tengkuknya kaku dan
nyeri klien melakukan
teknik relaksasi yang
sudah di berikan.
Do : Klien tampak
antusias.
3 Mengkolaborasi pemberian
antihipertensi bila diperlukan
.
Ds: Klien mengatakan
tidak pernah
mengkonsumsi obat
antihipertensi.
Do: Klien tampak
memahami edukasi
yang di berikan untuk
menkonsumsi obat
antihipertensi.
119
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosis
Keperawatan
Evaluasi TTD
Nyeri akut
S : Klien mengatakan nyeri kepala sampai tengkuk
sudah berkurang dengan skala nyeri 3 dari 0-10 skala
nyeri, klien mengatakan telah melaksanakan anjuran
yang sudah diberikan dan klien mengatakan jika nyeri
sudah melakukan relaksasi otot progresif.
O : Klien mengerti setelah diberikan edukasi,
S : 36,2 oC,
N : 81 x/menit
RR : 20 x/menit
TD : 140/90 mmHg.
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
Eka
120
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif
Pada Pasien Hipertensi
Nama responden : Tn Y
No Kunjungan Nama Kegiatan/
Tindakan
Respon Klien Keterangan
0 1-3 4-6 7-9 10
1 Kunjungan
ke 1
Terapi Otot
Progresif
Pasien mengeluh
nyeri pada kepala
hingga tengkuk
4
2 Kunjungan
ke 2
Terapi Otot
Progresif
Pasien mengeluh
nyeri pada kepala
hingga tengkuk
3
3 Kunjungan
ke 3
Terapi otot
Progresif
Pasien mengeluh
nyeri pada kepala
hingga tengkuk
2
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
4-6 : Nyeri sedang, secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dan dapat mengikuti perintah dengan
baik
7-9 : Nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respons terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi napas panjang dan
distraksi
10 : nyeri berat tidak terkontrol, klien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.
121
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif
Pada Pasien Hipertensi
Nama responden : Tn Ww.
No Kunjungan Nama
Kegiatan/
Tindakan
Respon Klien Keterangan
0 1-3 4-6 7-9 10
1 Kunjungan ke
1
Terapi Otot
Progresif
Pasien mengeluh
nyeri pada kepala
hingga tengkuk
5
2 Kunjungan ke
2
Terapi Otot
Progresif
Pasien mengeluh
nyeri pada kepala
hingga tengkuk
4
3 Kunjungan ke
3
Terapi otot
Progresif
Pasien mengeluh
nyeri pada kepala
hingga tengkuk
3
Keterangan :
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
4-6 : nyeri sedang, secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dan dapat mengikuti perintah dengan
baik
7-9 : nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respons terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi napas panjang dan
distraksi
10 : nyeri berat tidak terkontrol, klien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.