29
ANALISIS PENCEMAR LINGKUNGAN TUJUAN Mata Kuliah ini memberikan informasi dari beberapa sumber ilmu dan pedoman yang telah dipakai sebagai standart prosedur analisis di laboratorium lingkungan. MANFAAT MATA KULIAH Mahasiswa dapat mengerjakan berbagai metode analisis pemeriksaan laboratorium dasar dan menganalisis data hasil sample terhadap parameter-parameter pencemar Lingkungan. DESKRIPSI PERKULIAHAN (2 SKS) merupakan dasar untuk melakukan analisis laboratorium disamping itu mata Kuliah ini memberikan informasi dari beberapa sumber ilmu/PUSTAKA dan pedoman yang telah dipakai sebagai standart prosedur ANALISIS KUALITAS AIR di dalam laboratorium lingkungan. PRAKTIKUM (1 SKS) Membahas tentang metode/prosedur untuk analisis parameter-parameter pencemar di badan air, yang meliputi : analisis pH, kekeruhan, warna, koagulasi-flokulasi, zat padat, daya hantar listrik, klorida (CL - ), Sisa klor, DO,BOD,Zat Organik (angka Permanganant), Fe, COD, DPC dan sampah. HANDOUT APL 2010 2/27/2022 - 10:31 PM 1

LABORATORIUM LINGKUNGAN - E-Learningelearning.upnjatim.ac.id/courses/LKK31108/document/... · Web viewPengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman (fauna dan flora di

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENCEMAR LINGKUNGANTUJUAN

Mata Kuliah ini memberikan informasi dari beberapa sumber ilmu dan pedoman yang telah dipakai sebagai standart prosedur analisis di laboratorium lingkungan.MANFAAT MATA KULIAH

Mahasiswa dapat mengerjakan berbagai metode analisis pemeriksaan laboratorium dasar dan menganalisis data hasil sample terhadap parameter-parameter pencemar Lingkungan. DESKRIPSI PERKULIAHAN (2 SKS)

merupakan dasar untuk melakukan analisis laboratorium disamping itu mata Kuliah ini memberikan informasi dari beberapa sumber ilmu/PUSTAKA dan pedoman yang telah dipakai sebagai standart prosedur ANALISIS KUALITAS AIR di dalam laboratorium lingkungan.

PRAKTIKUM (1 SKS)Membahas tentang metode/prosedur untuk analisis

parameter-parameter pencemar di badan air, yang meliputi : analisis pH, kekeruhan, warna, koagulasi-flokulasi, zat padat, daya hantar listrik, klorida (CL-), Sisa klor, DO,BOD,Zat Organik (angka Permanganant), Fe, COD, DPC dan sampah.

STRATEGI PERKULIAHAN

Waktu : HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM

1

2 X 40 menit tiap kali tatap muka selama 14 kali dalam satu semester. Materi :

merupakan penjelasan ringkas dari literatur-literatur, oleh sebab itu mahasisiwa secara mandiri harus melakukan belajar mandiri sesuai waktu yang

ditetapkan oleh beban SKS. Peralatan :

Kuliah disajikan dalam bentuk paparan materi diselingi dengan tanya-jawab, latihan soal, menggunakan alat bantu, LCD, papan tulis,

kapur/spidol berwarna.Evaluasi dan Penilaian :

Ujian Evaluasi Dilaksanakan 2 (Dua) Kali Yaitu Ujian Tengah Semester Dan Ujian Akhir Semester. Waktu Pelaksanaan Dapat Dilihat Pada Kalender Akademik dengan Bobot Evaluasi Ditetapkan : UTS : 30 %, Tugas: 40 % Dan UAS : 30 %

ANALISIS PENCEMAR LINGKUNGAN Merupakan penilaian kualitas LINGKUNGAN sebagai

salah satu komponen lingkungan hidup yang merupakan gabungan antara proses identifikasi kualitatif dan kuantitatif secara analisis kimiawi dan mikrobiologi adanya polutan atau kontaminan didalam badan Air,Tanah & Udara.

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 2

PERATURAN DAN PERUNDANG UNDANGAN PENGELOLAAN LIMBAH

Peningkatan laju pertumbuhan industri di Indonesia yang demikian pesatnya akan mengakibatkan efek negatif yang dapat dirasakan secara langsung oleh lingkungan hidup. Upaya pemenuhan barang-barang dan energi yang dikonsumsi oleh masyarakat modern pada dasarnya akan selalu menghasilkan suatu sisa kegiatan atau yang disebut juga sebagai limbah yang dapat berupa limbah padat, cair, maupun gas.Pada periode PJPT II ini, pembangunan industri di Indonesia akan memasuki industri modern yang akan meningkatkan peranan teknologi dalam pemberdayaan sumber daya alam dalam upaya pemenuhan kebutuhan manusia modern. Pada tahap ini akan terjadi pergeseran pandangan masyarakat terhadap lingkungan hidup. Terjadi pergeseran dari masyarakat yang kurang peduli akan kualitas dan masalah lingkungan ke suatu masyarakat yang perduli dan menghendaki lingkungan yang bersih. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya pengelolaan lingkungan hidup. Salah satu upaya yang harus dan perlu dilakukan untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup ini adalah dikeluarkannya peraturan dan perundang-undangan. Peraturan dan perundang-undangan ini akan merupakan suatu mekanisme kontrol terhadap upaya-upaya pemanfaatan sumber daya alam yang efisien dan peningkatan mutu lingkungan hidup secara bersamaan. Peraturan dan perundangan yang berlaku dapat dijumpai pada tingkat nasional, sektoral, maupun regional/daerah.

SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIAUndang-undang yang mengatur sistem pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah UULH no. 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang lebih lanjut disempurnakan

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 3

dengan UULH no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sistem pengelolaan limbah cair merupakan bagian dari sistem pengelolaan lingkungan hidup yaitu suatu upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengembangan lingkungan hidup (pasal 1 butir 2 UULH no. 23/1997).Dalam mengendalikan pencemaran air, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa peraturan yang bertujuan untuk melindungi air dari pencemaran. Hal ini diperlukan dengan pertimbangan utama : Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang

banyak sehingga perlu dipelihara kualitasnya agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Agar air dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan.

KRITERIA DAN STANDAR KUALITASKriteria adalah persyaratan kualitas air untuk suatu jenis pemanfaatan sumber air yang didasarkan pada hasil penelitian ilmiah dengan melihat efek dan pengaruh konstituen yang terkandung dalam air terhadap manusia dan makhluk hiudp lainnya serta materi.Standar atau baku mutu air adalah kadar unsur-unsur dari suatu badan air yang dianalisis berdasarkan sifat fisis, kimiawi, maupun bakteriologis sehingga menujukkan mutu air tersebut. Baku mutu air merupakan suatu persyaratan kualitas air yang bertujuan untuk perlindungan serta pemanfaatan air tersebut. Baku mutu yang berlaku di Indonesia ada yang sifatnya naisonal maupun regional.Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam suatu sistem pengelolaan kualitas air terdapat dua metoda baku mutu, yaitu baku mutu perairan (stream standard) dan baku mutu efluen (effluent standard).

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 4

BAKU MUTU PERAIRAN (STREAM STANDARD)Baku mutu perairan berdasarkan PP no. 20 tahun 1990 didefinisikan sebagai batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lainnya yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai peruntukannya. Penggolongan badan air menurut peruntukannya ditetapkan sebagai berikut : Golongan A : air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu; Golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku air

minum; Golongan C : air yang dapat digunakan untuk keperluan

perikanan dan peternakan; Golongan D : air yang dapat digunakan untuk keperluan

pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.

Berdasarkan klasifikasi ini maka jumlah dan kualitas dari air buangan yang akan dibuang ke perairan dapat diatur sehingga kualitas dan peruntukkan perairan tersebut tetap terjaga. Tujuan baku mutu ini adalah menjaga dan melestarikan perairan untuk pemanfaatannya secara maksimal.

Baku mutu efluen (effluent standard)

Menurut PP no. 20 tahun 1990, baku mutu imbah cair adalah batas kadar dan jumlah unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam limbah cair untuk dibuang dari suatu jenis kegiatan tertentu. Sistem baku mutu efluen lebih mudah diaplikasikan dibandingkan dengan sistem baku mutu perairan, karena tidak diperlukan suatu analisis mendetail dan pengklasifikasian badan air penerima buangan.Tabel berikut memperlihatkan secara sistematik perbandingan antara kedua macam standar ditinjau dari sisi manfaat dan kerugiannya, yang berdasarkan PP no. 20/1990 keduanya diberlakukan di Indonesia.HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM

5

STANDAR KUALITAS DI INDONESIASeperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa dasar dari peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah cair di Indonesia adalah UU no. 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang kemudian disempurnakan kembali dalam bentuk UU no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang ini kemudian dijabarkan lebih jelas dalam bentuk Peraturan Pemerintah ditingkat nasional.Standar lingkungan dapat diatur pula di tingkat sektoral melalui peraturan Menteri sesuai bidangnnya masing-masing yang tetap mengacu kepada UU dan PP yang berlaku. Pada tingkat regional berbagai standar kualitas dapat diatur melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tk II, dan lain sebagainya. Secara skematis hirarki dari peraturan & perundangan lingkungan yg berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:

UU no. 4/82 UU no. 23/97

PP 20/90 PP 18/99 PP lainnya

Surat Keputusan Menteri Surat Keputusan Bersama Menteri

SK Gubernur SK Bupati

Nasional

Sektoral

Regional

Tabel 2.1. Perbandingan Baku Mutu Perairan dan Baku Mutu Effluen

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 6

Tinjauan Baku Mutu Perairan Baku Mutu Efluen

Dasar Pengertian

Klasifikasi & persyaratan berdasarkan tata manfaat sumber air.

Persyaratan beban pencemar berdasarkan pada daya pengenceran dan asimilasi sumber air.

Persyaratan kadar zat pencemar atau beban zat pencemar maksimum dalam air limbah yang dibuang ke dalam sumber air.

Persyaratan beban pencemar didasarkan pada tingkat pengolahan atau teknologi yang diperlukan untuk mengolah air limbah.

Manfaat Perhatian tidak ditujukan pada suatu jenis pencemar tertentu karena standar yang berlaku tidak dipengaruhi oleh tipe dan jenis industri

Beban pencemar yang tergantung pada daya asimilasi sumber air dapat membatasi secara ketat penempatan industri di sepanjang sumber air yang kritis.

Perizinan dari lokasi suatu kegiatan industri akan didasarkan pada pengendalian pencemaran

Dalam pelaksanaan pengawasan lebih mudah karena tidak diperlukannya analisis sumber air secara mendalam untuk menentukan tingkat pengolahan air limbah

Diterapkan untuk suatu daerah padat industri atau kawasan industri

Kerugian Dimungkinkannya suatu badan air memiliki kalsifikasi yg berbeda dari hulu ke hilir shingga akan menyulitkan dalam pengaturan pembuangan air limbah

Dapat menimbulkan keresahan sosial baik di masyarakat maupun industriawan

Dibutuhkan suatu survey yg kompleks dalam penentuan klasifikasi suatu sumber air

Perlindungan terhadap sumber air yg tercemar berat tidak dapat dilaksanakan secara efektif krn standar lebih melihat pada aspek ekonomi

Konservasi dan perbaikan kualitas dari sumber air kurang diutamakan sehingga perlindungan mutlak terhadap sumber air dikesampingkan.

ANALISIS PENCEMAR LINGKUNGAN Merupakan penilaian kualitas LINGKUNGAN sebagai

salah satu komponen lingkungan hidup yang merupakan gabungan antara proses identifikasi HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM

7

kualitatif dan kuantitatif secara analisis kimiawi dan mikrobiologi adanya polutan atau kontaminan didalam badan Air,Tanah & Udara.

Metode Analisis- Volumetri (titrasi)- Grafimetri (penimbangan)- spektofotometri (perbedaan intensitas cahaya)

- Kromatografi (GCMS,HPLC,AAS)

- Elektrokimia (Potensiometri & voltametri) (DHL,pH,DOmeter)

Manfaat Analisis Kualitas AirHasil analisis dimanfaatkan untuk menentukan dua

parameter yang memberikan penilaian terhadap keadaan badan air yang akan diteliti (Konsentrasi dan beban pencemar)

Konsentrasi

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 8

Konsentrasi suatu unsur di dalam air dinyatakan dengan besaran : mg/l, mmol/l atau g/m3 . Beban pencemar

Merupakan suatu informasi utama di dalam perencanaan satuan operasi. Beban pencemar adalah konsentrasi dikalikan debit limbah dalam badan air dan dinyatakan dalam kg/detik, mol/jam

Hasil kajian Mengenai analisis kualitas air akan menunjukkan informasi mengenai besarnya dampak yang terjadi terhadap :a. pengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dantanamanb. pengaruh terhadap kualitas tanah dan air tanahc. pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.d. Penentuan jenis/alat pengolahan limbah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR : 20 TAHUN 1990

TENTANGPENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Pasal 7.

Penggolongan air menurut peruntukannya ditetapkan sebagai berikut :•Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air

minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 9

•Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum•Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan•Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,industri, pembangkit listrik tenaga air.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 82 TAHUN 2001

TENTANGPENGELOLAAN KUALITAS AIR DANPENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Pasal 8(1) Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas:a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

kegunaan tersebutb. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan ,air

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 10

untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang memper- syaratkan mutu air yang sama

dengan kegunaan tersebutc. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan

untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut

d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi, pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

LAMPIRANPERATURAN PEMERINTAHNOMOR 82 TAHUN 2001

TANGGAL 14 DESEMBER 2001TENTANG

PENGELOLAAN KUALITAS AIR DANPENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Kriteria mutu air berdasarkan kelas

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 11

Ada lanjutannya ………………..

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 12

Manfaat Analisis Laboratorium Hasil analisis dilaboratorium dimanfaatkan untuk menentukan dua parameter yang memberikan penilaian terhadap keadaan badan air yang akan diteliti(konsentrasi & beban) :- KonsentrasiKonsentrasi suatu unsur di dalam air dinyatakan dengan besaran : mg/l, mmol/l atau g/m3 . Informasi Konsentrasi ini menunjukkan besarnya dampak yang akan terjadi terhadap :a. Pengaruh terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman (fauna dan flora di dalam air) b. Pengaruh terhadap kualitas tanah dan air tanah (bakteri, lumpur aktip)c. Pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Kasus Informasi Konsentrasi Manfaat dan Kerugian dari suatu parameter.

Salah satu contoh bahwa suatu unsur parameter kimia/pencemar dapat bermanfaat dapat bermanfaat dan dapat juga bersifat racun atau bersifat racun (merugikan) terhadap badan airMisaInya :

kadar PO43- --> merupakan hasil dari limbah domestik (cucian detergen)

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 13

unsur PO43- dimanfaatkan bakteri/mikroorganisme/ ganggang sebagai nutrien pertumbuhan tumbuh di Sungai,

Apabila kadar PO43- harus Cukup tinggi, maka pertumbuhan bakteri/mikroorganisme/ ganggang cukup cepat karena merupakan unsur gizi bagi bakteri tersebut;

Kondisi diatas dapat mengganggu keseimbangan biologis karena bakteri/mikroorganisme/ganggang yang tumbuh terlalu cepat, akan menghabiskan kadar oksigen dalam sungai terutama pada di malam hari

( DO rendah mencapai nilai 0 )fauna dan flora

di dalam air yang hidup tergantungdengan O2 mati.

- Beban pencemarmerupakan suatu informasi utama di dalam

perencanaan satuan operasi. Beban pencemar adalah konsentrasi x debit dan dinyatakan dalam kg/detik, mol/jam

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 14

SAMPLESample merupakan sejumlah kecil volume suatu

badan cair yang akan diteliti, dengan jumlah sekecil mungkin tetapi diharapkan masih mewakili sifat-sifat yang sama dari badan air tersebut.Langkah-langkah penelitian badan air meliputi :

-. Pengambilan sample - Pengiriman dan serta pengawetan sampel, - Analisis kimia sampel. Jelas bahwa hasil analisis kimia di laboratorium hanya berlaku kalau Langkah-langkah lain telah dilaksanakan secara mantap!

a. Pengambilan Sampel

Persiapan (tempat & sifat bahan penyimpanan, kebersihan)

- Botol yang akan digunakan untuk mengambil sampel harus bersih, telah dibilas dengan air suling dahulu, kemudian dengan cairan yang akan mengisi botol tersebut, dan dikering (kalau mungkin). - Perlakuan ini berlaku juga untuk alat pengambilan sampel yang lain misal : pipa, pompa dan lain-lain, harus bersih dan tidak boleh mengandung sisa-sisa dari bekas sampel terdahulu. Terutama tumbuhnya lumut dan jamur harus dicegah.

- Perhatikan bahan alat pengambilan sampel, yang dapat larut dalam sampel, harus dicegah.

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 15

Tempat penyimpanan yang harus diperhatikan

- Besi, kuningan, perunggu dapat larut dalam sample air yang

bersifat asam atau basa, - Plastik dan karet dapat larut dalam air buangan yang mengandung pelarut organik (minyak

&bensin).- Sample pengambilan harus diisi hingga penuh dan ditutup dengan baik untuk menghindari kontak dengan udara.

- Tempatkan sample tersebut dalam kotak suasana dingin; yang dilengkapi es biasa atau es kering (cool box suhu 4oC)

GANGGUAN2 YANG DPT TIMBUL SELAMA PENYIMPANAN & PENGANGKUTAN HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM

16

Gangguan ini dapat menyebabkan sampel dapat berubah dari sifat asli sampel (sampel menjadi ti-dak representatip)

- gas seperti 02 dan C02 dapat diserap air sampel atau dapat lenyap dari air sampel ke udara

- zat tersuspensi dan koloidal dapat membentuk flok-flok sendiri dan mengendap,

- zat dan cairan yang ringan lumpur seperti halnya : lemak, minyak dan seterusnya) dapat mengapung pada permukaan sampel

- Beberapa zat tertentu dapat dioksidasi oleh oksigen terlarut, seperti halnya Mn2+ terlarut dioksidasi menjadi MnO2 dan mengendap

- Bereaksinya zat terlarut, misal : Ca2+ akan bereaksi dengan CO2 dengan membentuk endapan CaCO3, hal tersebut terjadi karena adanya berubahan pH yang disebabkan karena CO2 dihasilkan dari respirasi tanaman/ganggang

- Populasi mikroorganisme, sehingga mengakibatkan gangguan pada analisis mikrobiologi.

CARA PENGAWETAN SAMPLEPengawetan sample tergantung dari analisis

parameter yang akan dilakukan.

No

Analisa Parameter Volume minimum

Cara Pengawetan Batas waktu max

1 Alkaliniti 200 didinginkan 14 hari2 BOD 1000 Didinginkan 6 jam3 CO2 10 Dianalisa segera 04 COD 100 di+H2SO4 sampai pH < 2 7 hari5 DHL 500 Didinginkan 28 hari6 Fosfat PO4- 100 Penyaringan: segera 2 hari

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:52 AM 17

dibekukan7 Kekeruhan 100 Disimpan di tempat gelap 18 Kesadahan Ca2+,Mg2+, 100 di+HNO3 sampai pH < 2 6 bulan9 Klor CL2 500 Dianalisa segera 0.5 jam10 Nitrogen-Amonia-NH3 500 Dianalisa segera, atau di+

H2SO4 sampai pH<2 dan didinginkan

7/28 hari

11 Nitrat NO3- 100 di+ H2SO4 sampai pH<2 dan didinginkan

2 hari

12 Nitrat+Nitrit 200 Dianalisa segera atau dibekukan

0/28 hari

13 Nitrit2- NO2- 100 Dianalisa segera atau dibekukan

0/2 hari

14 Nitrogen Kjeldahl 500 Didinginkan, atau di+ H2SO4 sampai pH<2

7/28 hari

15 Oksigen O2 300 Cara eletroda Dianalisa segeraCara Winkler- dianalisa segera, atau ditbh H2SO4 sampai pH<2

1 jam

8 jam

16 PH 100 Dianalisa segera 2 jam17 Suhu - Dianalisa segera -18 Warna 500 didinginkan 2 hari19 Zat tersuspensi 200 didinginkan 7 hari

PEMILIHAN TITIK PENGAMBILAN SAMPLE

Permasalahan- Kecepatan aliran sungai, saluran dsb senantiasa

tidak merata, - di dalam danau atau kolam sifat-sifat airpun tidak

homogen. - Musim, temperatur, letak badan air dengan laut.

Apabila diperlukan data-data keseluruhan mengenai badan air, maka titik pengambilan sampel harus dapat dianggap mewakili seluruh badan air. Karena setiap keadaan dan situasi berbeda, agak sulit untuk memberi Petunjuk yang umum.

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:53 AM 18

Beberapa usulan dan anjuran yang diharapkan berdasarkan pengalaman/permikiran mengenai pengambilan sampel,

1. Pengambilan sampel dari saluran, sungai dan sebagainya yang kedalamannya tidak lebih dari 5 meter, dan alirannya cukup turbulen bagi air tersebut untuk menjadi hornogen, sampel sebaiknya diambil pada kira-kira 1/2 sampai 2/3 tinggi penampang basah dari bawah permukaan air. Keterangan :a.Pada dasar sungai air inengandung terlalu hanyak

zat tersuspensi yang mengendap atau yang dapat tergerus oleh aliran air.

b.Di lapisan permukaan air, ada resiko bahwa lapisin mengandung banyak zat yang ringan seperti lurnut, minyak dan lernak, dan sebagainya.

Minyak,lemak,lumut Pompa penghisap

Letak kedalaman pengambilan sample : 1/2 s/d 2/3 dari ketinggian permukaan basah

End zat tersuspensi,lumut

Sampel tidak boleh diambil terlalu dekat dengan tepi penampang sungai atau tepi saluran yang tidlak diplester dengan baik karena air didaerah tersebuit kurang mewakili seluruh badan air; namun untul<

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:53 AM 19

saluran yang diplester dengan baik sampel dapat diambil ± 100 cm dari tepi saluran.

2. Pengambilan sampel dari saluran atau

sungai pada musim kering, maka sampel harus diambil dari bagian aliran yang paling besar dan dapat dianggap bersifat sama dengan keadaan asli air sungai tersebut. Bila penampang sungai tidak teratur, maka sampel harus diambil ditengah aliran utama, yaitu di mana tinggi penampang basah terbesar dan alirannya tidlak terganggu. Pengambilan sampel bisa dilakukan dari jem6atan, perahu, ponton dan sebagainya.

3. Pengambilan sampel dari saluran atau anak sungai yang bermuara di dalam sungai maupun laut, harus diingat bahwa tinggi permukaan sungai atau. laut tersebut dapat berubah pada waktu hujan atau air pasang. Pada saat itu, air sungai atau air laut masuk ke dalam anak-anak sungai sehingga sifat-sifat air dalam anak sungai dipengaruhi oleh induk sungai atau air laut. Sifat air di anaksungai pada saat itu sebenarnya merupakan campuran dari air anak sungai clan air sungai atau laut. Untuk menghindari hat tersebut, titik pcngambilan sampel harus dipilih cukup jauh dari muara, di mana aliran anak sungai

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:53 AM 20

atau saluran tidak terganggu. Hal yang sama berlaku untuk penentuan debit aliran pada anak sungai.

Bila antara tempat pengambilan sampel yang "aman" dan muara, yaitu tempat yang terganggu aliranhya, juga mcrupakan tempat pembuangan air tercemar yang harus diselidiki pula, cara pengambilan sampel yang khusus harus dipikirkan atau sampel dapat diambil dari daerah yang terganggu tersebut, namun jurnlah sampel harus diperbanyak dan pengukuran debit harus cukup teliti agar supaya interpretasi keadaan dapat didukung oleh data-data yang cukup lengkap dan tepat.

4 Pengambilan sumber pencemaran setempat (point source) dan sumber pencemaran yang tersebar (disperse source)

Data-data yang harus dipersiapkan apabila sumber pencemaran yang tersebar (disperse source), agar pengambilan sampel benar-benar dapat mewakili badan air tersebut

- debit diukur secara cukup teliti, - Peta daerah drainase yang menyebabkan

pencemaran dapat diketahui secara lengkap. Daerah tersebut, terdiri dari sumber pencemaran

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:53 AM 21

setempat (point source) dan sumber pencemaran yang tersebar (disperse source).

- Identifikasi letak surnber pencemaran setemnpat misal : pabrik, rumah sakit dan sebuah kampung yang seluruh air buangannya ditarnpung oleh satu saluran drainase atau anak sungaibeda.

Contoh 1. Pengambilan sample di daerah perkotaan.

Letak pengambilansample

Pemilihan titik pengambilan sampel di daerah perkotaan. Tilik A adalah tepat karena karena semua air buangan dari sumber-sumber pencemaran pada gambar akan mengalir dan melewali titih tersebut. seperti rumah sakit, benghel dan seholah merupahan sumber pencemaran setempat dengan saat

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:53 AM 22

pemnbuangan tertentu; kampung-hampung yang tidah dilenghapi dengan sistem pembuangan air kakus yang baik

Contoh 2. Pengambilan sample di suatu sungai.

Pemilihan titik pengambilan sampet sualu sungai yang menerima air limbah dari industri, pertanian dan sebagainya.

Titik A. Sumber pencemaran setempat seperti pabrik gula dan pabrik konstruksi besi mempunyai saluran air limbah tersendiri yang dapat diselidiki secara terpisah

Titik B. Tilik pengambilan sampel air anak sungai yang mengandung semua atau hampir semua air buangan dari sumber-sum ber pencemaran yang tersebar seperti air tanah yang dipengaruhi air rem besan dari tempat sampah, air behas irigasi dan air buangan penduduk.

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:53 AM 23

Titik C merupakan titik yang tepat untuk mengambil sampel yang melwakili sifat air dengan. keseluruhan pencemaran pada sungai tersebut

Titik D kurang tepat harena air limbah dari pabrik gula belum dirata-ratakan oleh turbulensi air pada semua penampang sungai. Pada keadaan yang tertentu, misalnya bila kecepatan aliran sungai agak rendah selama musim kering, zat tersuspensi,organis dapat mengendap dan di-cerna pada dasar sungai, hal tersebut dapat merupakan pencemaran baru

HANDOUT APL 2010 5/14/2023 - 5:53 AM 24