14
SANTA ANNA ERA LEN T volume 1, issue 2, 2015 25 September S K K D A L A M S E M I N A R K U R S U S K E L U A R G A K A T O L I K Z i e a r e k S e k s i K e r a s u l a n K e l u a r g a M O M IS A RA N G U DA Sem inar Lektor “Spiritualitas Lektor dalam PewartaSabdaAllah” R ek ol eks i K o m s o s K A J www.gerejastanna.org

L EN T ER A - gerejastanna.orggerejastanna.org/wp-content/uploads/2015/09/lentra-stanna-volume-1... · suara itu adalah rekaman dari suara itu maria oentoe. ... dilakukan tirakat

  • Upload
    lekhanh

  • View
    239

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

SANTA ANNA

ERALENTvolume 1, issue 2, 201525 September

SKK DALAM SEMINAR

“KURSUS KELUARGA KATOLIK”

Ziearek Seksi

Kerasulan Keluarga

M OM

ISA RANG UDA

Seminar Lektor “Spiritualitas Lektor dalam Pewarta Sabda Allah”

Rekoleksi Komsos KAJ

www.gerejastanna.org

Ke cerian terlihat dari

wajah-wajah umat yang

telah selesai mengikuti

misa di Stasi Maria Bintang

samudra, seperti biasa

setelah misa selesai di de-

pan pintu di siapkan beru-

pa minum teh dan kopi un-

tuk umat, misa di stasi MBS,

cuma ada 2 x selama 1 bu-

lan yaitu pada minggu 1

dan minggu ke 3.

Tetapi misa di tanggal 7

juni 2015, ada sedikit hal

yang berbeda, karena ada

sekelompok anak-anak

muda dengan baru putih,

ternyata setelah misa ada

acara seminar lektor,

dengan tema "Spiritualitas

Lektor sebagai Pewarta

Sabda Allah" yang di hadiri

oleh lektor di seluruh paro-

ki duren sawit, yaitu gereja

st anna, stasi yoakhim, dan

stasi MBS.

Peserta yang terdaftar ada

80 orang, selain lektor ada

juga peserta dari umum 2

orang dari biara ADM 4

orang , dari seksi ibadat 2

orang, seksi katekese 1

orang dan dari komsos 1

orang.

Tepat jam 10.00 WIB, acara

di mulai dibuka oleh romo

FX.Widiatjmaka,SJ, romo

sangat menghargai panitia

yang memgadakan seminar

ini, agar dapat meningkat-

kan kemampuan para

lektor.

Pembicara pertama yang

menyapaikan materi adalah

Ibu Lena Abdi dari komisi

liturgi KAJ, beliau menyam-

paikan arti dari seorang

lektor, bagaimana lektor

seharusnya melakukan tu-

gas nya, di mulai dari per-

siapan lektor , bagaimana

lektor berpenampilan, cara

berbicara. banyak sekali

panduan yang dapat men-

jadi acuan oleh para lektor.

Tanpa terasa waktu sudah

menunjukan jam 12.30,

sudah saat nya para peserta

mengisi perut, di awali

dengan doa makan yang

pimpin oleh bapak wahyu,

saat nya mereka mensantap

makan siang dengan hati

gembira, terdengar suara

gelak tawa pecah di tengah

-tengah makan siang.

Setelah para peserta

selesai, makan siang kini

saatnya memulai sesi ke 2,

yang di bawakan oleh ibu

Maria Oentoe. apabila anda

mendengarkan pengumu-

man di bioskop 21 atau XXI,

suara itu adalah rekaman

dari suara itu maria oentoe.

Materi yang di sampaikan

oleh ibu maria adalah

teknik tentang bagaimana

lektor berbicara, teknik

berbicara dengan suara

bulat, kuat dan tegas.

teknik bersuara dengan

benar sehingga para lektor

dapat menyampaikan fir-

man tuhan dengan baik dan

benar.

Teknik bernafas yang

benar juga di ajar kan oleh

ibu Maria.

Tanpa terasa waktu sudah

jam 15.35, sampailah pada

penghujung acara, dan

acara hari ini di tutup

dengan doa penutup dan

diakhir foto bersama,

semoga acara hari ini dapat

menjadi pencerahan bagi

seluruh lektor paroki duren

sawit, gereja santa anna.

"Spiritualitas Lektor sebagai Pewarta Sabda Allah"

Page 2

LENTERA SANTA ANNA

Page 3

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

perkembangan psikologi anak

dari bayi sampai umur 5 tahun,

hanlie muliani, M, Psi,Psit

dibtutup lagi rek ayo rek

di hari kedua tanggal 14 juni

2015, ini para peserta

melanjutkan kursus keluarga

katolik, di dinding jam menun-

jukan jam 7.45, tapi para

oeserta sudah banyak yang

datang, sebagian sedang

mendaftar, sebagian lagi su-

dah dulu di alua untuk mengi-

kuti materi berikutnya.

acara di mulai dengan

menyanyikan lagu jangan lelah

sambil bergoyang dan

berjoget bersama dengan ro-

mo erwin..,materi yang

dibawakan kali adalah tentang

pendidikan anak pada masa

remaja, bu vero sebagai pem-

bicara memaparkan materi

dengan gamblang apa saja

masalah-masalah yang di

hadapaj oleh anak remaja dan

b a g a i m a n a c a r a p e -

nanganannya.., di akhir materi

banyak peserta yamg bertan-

ya , ini menandakan bahwa

para peserta mendengatkan

dan menyimak materi yang di

sampaikan oleh ibu vero.

tanpa terasa 2 jam sudah berla-

lu., terjadi kesibukan yang luar

biasa oleh panitia , karena

setelah ini peserta di ajak misa

bersama, yang di pimpin oleh

romo vikjen.

misa di ikuti dengan khusuk

dan hikmat. setelah selesai

misa panitia segera meng-

giring para peserta ke ruang

makan untuk makan siang, dan

di beri waktu cuma 45 menit.

selamat pagi semua shalo-

me...., hari ini tanggal 13

Juni 2015,

seksi keras-

ulan keluar-

g a ( S K K ) ,

akan mengi-

kuti acara

yang di ada-

kan oleh

KAJ, yang

bertema "

k u r s u s

keluarga katolik",wisma

samadi duren sawit adalah

tempatn yang dipilih oleh

panitia, peserta yang di

umdang adalah para pem-

gurus SKK dari seluruh

keuskupan Agung jakarta.

pagi yang cerah ini acara di

mulai dengan misa pagi

jam 8.00 tepat yang di pim-

pin oleh romo Erwin, romo

moderator seksi kerasulan

keluarga, sudah banyak

peserta yang sudah hadir

kapel lantai 2 di wisma sa-

madi ini, mereka duduk

dengan tenang, dan mem-

persiapkan diri untuk ikut

misa pagi.

tanpa terasa misa berjalan

dengan hikmah dan

khusuk.., setelah selesai,

misa peserta di giring ke

ruang pertemuan di lantai

1. dalam homili romo Erwin

pagi ini, menerangkan bah-

wa para peserta kursus

orang tua katolik ini, di

harapkan dapat menjadi

pengajar. yang membantu

diparoki masing-masing.

Memang kursus ini adalah

kursus yang pertama di

adakan oleh komisi keras-

ulan keluarga KAJ, dan

acara ini menjadi pilot pro-

ject, untuk acara-acara

yang serupa di tahun de-

pan , yang rencana nya 1

tahun 2 kali.

k u r s u s

o r a n g t u a

k a t o l i k

segera akan

dimulai, di

a w a l i

d e n g a n

sepatah kata

dari romo

A lex ande r

Erwin santoso, MSF.

k e m ud i a n d i i k u t i

perkenalan oleh para pani-

tia.

Pembicara pertama di sam-

paikan oleh saudara dik-

dik , menjelaskan atau ma-

teri pembuka..., bagaimana

pasangan muda dapat men-

jadi orangtua katolik yang

baik, tepa jam 10.00, snack

time..., para peserta segera

bergegas keruangan untuk

menyantap snack yang di

siapkan oleh panitia, beru-

pa teh kopi dan 2 jenis

snack bakpao dan risol.

para peserta saling ber-

interaksi, karena memang

ini acara untuk SKK, maka

banyak dari para peserta

sudah saling kenal dan

m er ek a be rb inc a ng -

bincang dengan seru.

materi pertama di bawakan

oleh Romo Alexander Er-

win Santoso, MSF, dengan

judul peran orangtua dalam

pendidikan anak-anaknya

secara katolik. materi ini di

uraikan dalam :

- apa yang membedakan

orangtua katolik, disini ro-

mo menjelaskan konsep

sebagai orangtua katolik

dilanjutka oleh pak dikdik,

dengan materi : - menjadi

orang tua katolik, pak dik-

dik, menyampaikan materi

bagaimana caranya men-

jadi orangtua katolik.

Setelah sesi ini, panitia

menggiring para ke serta

kembali ke ruang makan

untuk makan siang bersa-

ma, santapan yang seder-

hana, membuat peserta

kenyang.., suasana masih

sama dengan tadi pagi

penuh dengan canda dan

tawa.

jam 12.05, peserta kembali

ke ruamgan, sesi berikut

mya di buka dengan se-

buah lagu, yang di bawak-

an oleh romo erwin, suara

indah dan lagu yang ba-

gus , dilanjutkan dengan

menari bersama dengan

lagu yang berlindung pa-

danya...,membuat para

peserta menjadi semangat

kembali.

sesi dengan judul menjadi

orangtua untuk bayi (0-5

tahun), oleh ibu ratih ibra-

him, sesi ini di mulai

dengan pembacaan puisi

yamg di iringi oleh lagu

bunda, sungguh suatu pem-

bukaan sesi yang sangat

cocok, dan sangat menyen-

tuh hati. konsep dari materi

ini adalah bahwa orangtua

di panggil menjadi orang-

tua anak-anakku, bukan

anak orang lain.

teologi tubuh adalah tubuh

kita adalah tanda sebagai

kehadiran tuhan.

materi seminar kali ini di

bawakan oleh Ibu Ratih

Ibrahim, beliau ada

seorang psikolog anak

yang sangat terkenal, be-

liau memaparkan bahwa

Seminar SKK “Kursus Keluarga Katolik”

Page 3

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Seminar SKK “Kursus Keluarga Katolik”

Page 4

Foto Galery

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Rabu, 13 Mei 2015 pukul

17.00 WIB, 28 orang

yang tergabung dalam

seksi Kerasulan, Keluar-

ga berkumpul di hala-

man gereja St Anna, kami

akan mengadakan per-

jalanan Ziarah ke-3, Goa

Maria di Jawa Tengah.

Kami berangkat, setelah

Romo Widi memimpin

doa dan memberkati

k a m i . D e n g a n

mengunakan bus Panora-

ma kami memulai perjal-

anan

Kami juga sempat

melakukan Doa Rosario

yang dipimpin oleh Pak

Rudi, memohon kepada

Gusti Allah untuk

melindungi perjalanan

ziarek kami.

Untuk memuaskan rasa

lapar dan dahaga kami,

kami berhenti di RM Sari

Rasa. Masakan hangat

yang cukup enak,

membuat kami merasa-

kan kantuk setelah

mencicipi makan malam.

Kamis, 14 Mei 2015,

pukul 07.30 WIB bus me-

masuki halaman parkir

gereja Santa Maria Tak

Bernoda Nanggulan.Kami

disambut oleh OMK Ger-

Ziarek Bersama Team SKK

Page 5

eja, setelah berbicang se-

jenak, dan menikmati sarapan

pagi yang ruar biasa nik-

matnya yang telah disediakan

oleh OMK Gereja, kami lang-

sung menuju ke Goa Maria

Lawangsih.

Tujuan kami yang pertama

adalah Gua Maria Lawangsih

yang bertempat di daerah

Palemdukuh Purwosari. Akibat

kondisi jalan yang tidak

memungkinkan untuk dilewati

oleh bus Panorama kami, per-

jalanan menuju Gua Maria

Lawangsih menggunakan bus

kecil, peserta terbagi kedalam

2 (dua) bus kecil.

Pak Bams sebagai Ketua

seksi KK, memimpin dengan

doa pembukaan yang

dilanjutkan Doa Rosario

Peristiwa I, Doa Penye-

rahan Kepada Bunda Ma-

ria, Doa penutup yang

ditutup dengan lagu pe-

nutup, setelah itu kami

meninggalkan GML. Pukul

12.40 WIB kami sampai

di Gua Maria Sen-

dangsono, dan sedang

berlangsung misa mem-

peringati Kenaikan JC.

Kami langsung mengikuti

misa tersebut.

Tujuan kami yang per-

tama adalah Gua Maria

Lawangsih yang ber-

tempat di daerah Palem-

dukuh Purwosari. Akibat

kondisi jalan yang tidak

memungkinkan untuk

dilewati oleh bus Panora-

ma kami, perjalanan

menuju Gua Maria

Lawangsih menggunakan

bus kecil, peserta terbagi

kedalam 2 (dua) bus kecil.

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Page 6

Setelah menikmati

makan siang yang

disediakan oleh Panitia

SKK, di Sendangsono,

kami melanjutkan per-

jalanan menuju Gereja

Santa Maria Assumpta

Pakem.

Pukul 17.10 kami tiba

di Gereja Santa Maria

Assumpta Pakem. Dida-

lam Gereja Santa Maria

Assumpta Pakem ter-

dapat sebuah sumur,

yang dinamakan Sumur

Kitiran Mas.Sumur Kiti-

ran Mas semula merupa-

kan sumur dengan diam-

eter yang sangat kecil,

yakni sekitar 20Cm x 20

Cm. Akan tetapi pada

perkembangannya su-

mur lainnya dibuat di

sisi utara sumur kecil.

Sumur baru ini berdiam-

eter 70 Cm.

Sumur Kitiran Mas atau

Sumur Kitiran Kencana

dibuat di bawah patung

Bunda Maria di dalam

Gereja St. Maria As-

sumpta. Penguatan untuk

dinding sumur dilakukan

dengan memasangkan

lempengan batu alam

(kali) pada keseluruhan

d i n d i n g s u m u r .

Ketebalan dinding batu

untuk penguat sumur ini

sekitar 20 Cm.SUMUR

KITIRAN MAS: OBJEK

PEZIARAHAN UMAT

KATOLIK SELAIN GUA

MARIA Sumur ini juga

dilengkapi dengan timba

dengan ember bergam-

bar salib.

Sumur Kitiran Mas dibuat

pada kisaran tahun 1985.

Keputusan membuat su-

mur ini merupakan kep-

SUMUR KITIRAN MAS:

OBJEK PEZIARAHAN

UMAT KATOLIK SELAIN

GUA MARIAutusan iman

umat Katolik di Pakem

saat itu. Pembuatan su-

mur kecil (sumur I) yang

berdiameter 20 Cm tentu

saja tidak mudah dil-

akukan. Oleh karena itu

pembuatan sumur ini

berjalan demikian lam-

bat. Lebih-lebih pembu-

a ta n n ya d i l ak uk an

dengan cara manual.

Sebelum sumur dibuat,

sebelumnya telah dil-

akukan tirakat selama

setahunan untuk mencari

tujuh sumber air dari

mata air yang berbeda di

lereng-lereng Gunung

Merapi. Kecuali itu, juga

dilakukan tirakat untuk

mencari tujuh jenis bun-

ga yang berbeda. Pembu-

atan sumur itu juga dipicu

oleh karena adanya kebia-

saan umat setempat yang

biasa meminum air dari

jambangan yang diletakkan

di bawah kaki patung Bunda

Maria Risang Sungkawa di

Gereja St. Maria Assumpta.

Berdasarkan pengakuan

beberapa umat mereka dis-

embuhkan dari berbagai

penyakit karena meminum

air dari jambangan

itu. Berdasarkan hal itulah

maka muncul gagasan untuk

membuat sumur di dalam

gereja sehingga bisa me-

menuhi kebutuhan lahir

maupun batin dari umat

setempat.

Ketujuh air yang didapatkan

dalam tirakat atau laku pri-

hatin itu berasal dari Tuk

(sumber air) Celeng, Tuk

Wengi, Tuk Sangkan Paran,

Tuk Rembulan, Tuk Ulam,

Tuk Cuwo, dan Tuk Macan.

Ziarek Bersama Team SKK

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Ziarek Bersama Team SKK

Page 7

Pencarian tujuh air dari

tujuh sumber yang dis-

ertai laku prihatin dan

doa itu akhirnya ditutup

dengan doa Novena

kepada Bunda Maria.

Akhirnya memang ber-

hasil dilakukan peng-

galian sumur di bawah

kaki patung Bunda Ma-

ria. Bersamaan dengan

itu air tujuh sumber dan

bunga tujuh macam pun

dimasukkan ke dalam

sumur tersebut. Semua

unsur itu menyatu dalam

sumur tersebut. Umat

setempat menandai su-

mur tersebut dengan

nama Sumur Kitiran Mas

atau Sumur Kitiran

Kencana. Berhasilnya

pembuatan sumur ber-

diameter 20 Cm itu tid-

ak lepas dari doa mere-

ka kepada Bunda Maria

yang menjadi perantara

berkat Tuhan Allah

bagi mereka.

Enam belas tahun

kemudian dibuatlah

sumur baru dengan

diameter 70 Cm di sisi

utara sumur lama. Su-

mur baru ini sering

disebut anak sumur

dari sumur yang per-

tama. Pembuatan su-

mur baru itu

perlu dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan

umat yang semakin

banyak datang ke tem-

pat ini untuk berdoa

dan memanfaatkan air

Sumur Kitiran Mas.

Pada sisi sumur ini ter-

dapat patung-patung

seperti Buto Bajang,

Kupu-kupu, Ikan Kotes

(Gabus), dan Katak.

Patung-patung batu ini

merupakan lambang

bahwa kita manusia

harus bekerja kerasa

untuk menghadapi

segala tantangan.

Patung Kupu-kupu mel-

ambangkan keikhlasan

menjalankan kewajiban

dan tugas hidup. Patung

Katak melambangkan

kepasrahan dan keseder-

hanaan, Patung Ikan Kotes

melambangkan bahwa

manusia adalah pendosa.

Manusia itu jelek dan

menakutkan seperti Ikan

Kotes, namun berkat air

kasihNya manusia bisa

menjadi indah berenang-

renang di dunia. Patung

Buto Bajang mengingatkan

manusia agar tidak som-

bong dan bersikap tulus.

Sumur Kitiran Mas ini telah

diberkati kembali pada

tanggal 14 Oktober 2001.

dengan itu umat ingin me-

nandai dan berharap agar

Sumur Kitiran Mas dapat

dungguh menjadi sumber

hidup bagi siapa pun.

Bukan hanya umat Katolik

Pakem, tetapi juga bagi

umat manapun yang haus

dan ingin menimba air

kehidupan.

Acara hari Kamis, 14 Mei

2015 ditutup dengan

mengunjungi RM The

Waroeng of Raminten yang

terletak di jalan Kaliurang

km 15.5 Sleman. Jumat, 15

mei 2015, setelah menikmati

istirahat yang ruar biasa nik-

mat yang disediakan oleh

saudara kami Bpk Sudianto,

di wisma YSP Banyusumilir

CSR, RS. Puri Husada, di-

daerah Seruen Balong

Danaharjo Ngaglik Sleman

serta disuguhi sarapan yang

taiada terlukiskan dengan

kata2, pukul 08.00 kami

meninggalkan wisma terse-

but.

Pk 10.30 WIB kami tiba di

area wisata Gua Pindul di

Gunung kidul,

Gua Pindul adalah objek

wisata berupa gua yang

terletak di Kecamatan Ka-

rangmojo, Kabupaten

Gunungkidul. Gua Pindul

dikenal karena cara me-

nyusuri gua yang dilakukan

dengan menaiki ban pelam-

pung di atas aliran sungai

bawah tanah di dalam gua,

kegiatan ini dikenal dengan

istilah cave tubing. Aliran

sungai bawah tanah dimulai

dari mulut gua sampai bagi-

an akhir gua, di dalam gua

terdapat bagian sempit

yang hanya bisa dilewati

satu ban pelampung, se-

hingga biasanya wisatawan

akan bergantian satu per

satu untuk melewati bagian

ini. Panjang gua Pindul ada-

lah 350 meter dengan lebar

5 meter dan jarak per-

mukaan air dengan atap

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Ziarek Bersama Team SKK

Page 8

gua 4 meter. Penelusuran

gua Pindul memakan wak-

tu kurang lebih selama

satu jam yang berakhir

pada sebuah dam. Aliran

sungai yang berada di

dalam Gua Pindul berasal

dari mata air Gedong

Tujuh.

Tidak diperlukan per-

siapan khusus untuk

melakukan cave tubing di

Gua Pindul. Peralatan

yang dibutuhkan hanyalah

ban pelampung, life vest,

serta head lamp yang

semuanya sudah dise-

diakan oleh pengelola.

Aliran sungai yang sangat

tenang menjadikan aktivi-

tas ini aman dilakukan

oleh siapapun, mulai dari

anak-anak hingga orang

dewasa. Sambil merasa-

kan dinginnya air sungai

yang membelai tubuh di

tengah gua yang minim

pencahayaan, seorang

pemandu bercerita ten-

tang asal-usul penamaan

Gua Pindul. Menurut leg-

enda yang dipercayai

masyarakat dan dikis-

ahkan turun temurun, na-

ma Gua Pindul dan gua-

gua lain yang ada di Beji-

harjo tak bisa dipisahkan

dari cerita pengembaraan

Joko Singlulung mencari

ayahnya. Setelah menjela-

jahi hutan lebat, gunung,

dan sungai, Joko Singlu-

lung pun memasuki gua-

gua yang ada di Bejiharjo.

Saat masuk ke salah satu

gua mendadak Joko Sin-

glulung terbentur batu,

sehingga gua tersebut

dinamakan Gua Pindul

yang berasal dari kata

pipi gebendul.

Selain menceritakan ten-

tang legenda Gua Pindul,

pemandu pun akan men-

jelaskan ornamen yang

ditemui di sepanjang

pengarungan. Di gua ini

terdapat beberapa orna-

men cantik seperti batu

kristal, moonmilk, serta

stalaktit dan stalagmit

yang indah. Sebuah pilar

raksasa yang terbentuk

dari proses pertemuan

stalaktit dan stalagmit

yang usianya mencapai

ribuan tahun menghadang di

depan. Di beberapa bagian

atap gua juga terdapat lukis-

an alami yang diciptakan

oleh kelelawar penghuni

gua. Di tengah gua terdapat

satu tempat yang me-

nyerupai kolam besar dan

biasanya dijadikan tempat

beristirahat sejenak sehing-

ga wisatawan dapat bere-

nang atau terjun dari keting-

gian.

Lelah dan rasa lapar menya-

darkan kami untuk segera

menikmati hidangan yang

disediakan oleh panitia di

Pendopo Bagoeng, Gua Pin-

dul

Acara pada hari Jumat 15 Mei

2015 diakhiri dengan

mengunjungi area wisata

pantai Drini yang terletak di

desa Banjarejo, Tanjungsari

Gn.Kidul.Menikmati suasana

matahari terbenam, dengan

rasa persaudaraan yang

teramat sulit untuk dilukis-

kan.

Sabtu 16 Mei 2015, adalah

hari terakhir Ziarek ka-

mi.Pukul 07.00, kami

meninggalkan tempat istira-

hat kami semalam di rumah

kediaman Bpk Rudi, menuju

tempat ziarah kami selanjut-

nya.

Pk. 07.45 WIB bus memasu-

ki halaman Kerkop Van Lith

di Muntilan. KERKOP be-

rasal dari bahasa Belanda

kerkhof, yang berarti taman

gereja (kerk-hof) Disebut

demikian karena dahulu di

taman gereja selalu ter-

dapat kuburan. Maka sam-

pai saat ini istilah kerkop

digunakan untuk menyebut

komplek pekuburan milik

gereja.

Kerkop di Muntilan,

Magelang (Jawa Tengah),

sekitar 20-km dari Yogya-

karta semula adalah makam

khusus bagi para rohaniwan

Jesuit (SJ). Karena alasan

tertentu, beberapa rohani-

wan di luar Jesuit juga di-

makamkan di sana. Salah

satunya adalah Romo Rich-

ardus Kardis Sandjaja

Pr.Richardus Kardis Sandja-

ja Pr dikenal juga dengan

panggilan Romo Sandjaja

(Sanjaya) lahir pada 20 Mei

1914. Beliau adalah

seorang pastor (gembala

umat) yang juga adalah

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Ziarek Bersama Team SKK

Page 9

seorang dosen seminari

tinggi. Beliau melayani

jemaat di Paroki Muntilan,

Magelang. Ditahbiskan

menjadi pastor dan men-

gucap kaul/janji imamat

pada 13 Januari 1943.

Walaupun pengabdiannya

sebagai pastor tergolong

singkat yakni 5 tahun

dan akhirnya wafat, na-

mun teladan hidup

s u c i n y a b a n y a k

menginspirasi umat Kris-

ten dan masyarakat di

sekitarnya (Jawa Tengah

dan sekitarnya). Gereja

Katolik telah menganuge-

rahi gelar kesucian yakni

Beato (yang artinya:

pribadi yang mencapai

kebahagiaan sejati).

Beato levelnya satu ting-

kat dibawah

santo/santa (saint).Romo

Sandjaja terbunuh bersa-

ma Frater Hermanus

Bouwens, SJ tanggal 20

Desember 1948 di dusun

Kembaran dekat Muntilan,

ketika penyerangan

pasukan Belanda ke Se-

marang yang berlanjut ke

Yogyakarta dalam Agresi

Militer Belanda II. Romo

Sandjaya dikenal sebagai

martir pribumi dalam

sejarah gereja Katolik

Indonesia.

Kompleks pekuburan

Kerkop ini terletak di

seberang SMU Van Lith.

Suasananya senyap lanta-

ran jauh dari keriuhan

kota. Tetumbuhan hijau

dengan beberapa jenis

perdu tertata rapi dan

bersih. Hamparan nisan-

nisan bertanda salib

menambahkan kesan

sakral.Dalam kompleks

ada sebuah bangunan

dengan bagian depan

terbuka. Mirip sebuah

gedung kapel atau tem-

pat doa. Di muka

bangunan itu bertulis-

kan, “Eripiam Eum et

Glorificabo Eum”,

a r t i n ya Ak u ak a n

m en ga mb i ln ya d a n

memuliakannya. Ru-

angan itu tidak begitu

luas. Di dalamnya ada

sebuah meja altar, per-

tanda bahwa di ruangan

itu biasa diadakan per-

ayaan Ekaristi. Se-

dangkan pada keliling

tembok sisi kanan dan

kiri melekat lempengan-

lempengan marmer ber-

tuliskan nama- nama

seseorang lengkap dengan

angkat lahit dan wafatnya.

Di balik lempengan marmer

adalah makam model locker,

makam bersusun di dinding

tembok. Di depan tiap locker

terdapat tempat untuk

menaruh lilin.

Dari pagi hingga petang

menjelang, silih berganti

orang berdatangan duduk

bersamadi di tempat yang

dibuka mulai pukul 06.00

WIB itu. Kalau diperhatikan

dari sekian makam yang ada,

makan Romo Richardus

Kardis Sandjaja Pr tak pernah

sepi oleh nyala lilin. Ini per-

tanda bahwa makam Romo

Sandjaja, demikian pastur

praja Keuskupan Agung Se-

marang itu lebih dikenal, tak

pernah sepi pengunjung.

Iman Katolik cukup memberi

tempat bagi naluri manusi-

awi yang menunjukkan adan-

ya pengalaman kedekatan

antara orang yang hidup

dengan yang sudah mati.

Asalkan tetap dilakukan

dalam keyakinan iman bah-

wa karya keselamatan semua

manusia, hidup maupun mati,

berada dalam diri Yesus

Kristus. Sebab Gereja adalah

persekutuan semua kaum

beriman. Dengan kata lain,

menjaga kedekatan dengan

yang sudah meninggal itu

harus tetap mengacu pada

hubungan kedekatan yang

vertical dengan Allah

sendiri.Setelah berbagai

peristiwa rahmat dengan

Yang Ilahi dialami, me-

nyeruaklah kesaksian sepu-

tar hidup Romo Sandjaja

sebagai perantara Tuhan

untuk ujud-ujud tertentu.

Ketika kesaksian itu sampai

ke telinga umat, mereka

berdatangan ke Kerkop

untuk mengendus rahmat

Allah.

Akhirnya tradisi ziarah ke

Makam Romo Sandjaja itu

menyebar dan diminati.

Bukan hanya oleh umat sep-

utar Muntilan atau Jawa Ten-

gah, tetapi juga di luar dae-

rah itu seperti Surabaya,

Jakarta, Sumatera, dan tem-

pat-tempat lainnya.Untuk

pelayanan ekaristi di

Kerkop, peziarah bisa

menghubungi pastor Paro-

ki St. Antonius Muntilan.

Untuk sekedar transit

(mandi, makan, istirahat

sejenak), peziarah bisa

singgah di Rumah Retret St.

Fransiskus di Jln. Kartini

No.11, Muntilan (samping

RSU Muntilan). Rumah retret

ini menyediakan pengina-

pan dengan kapasitas seki-

tar seratus orang.

Tentu segala sesuatunya

dikorfirmasikan jauh hari

sebelumnya. Untuk alamat

dan nomer telepon bisa

dilihat di akhir artikel

ini.Makam Romo Sandjaya

di Muntilan sampai saat ini

menjadi salah satu tempat

z iarah umat Kristen

(umumnya kalangan Ger-

eja Kristen Katolik) di

Indonesia. Namun pada

karena sifatnya yang me-

rakyat di masa hidupnya,

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Ziarek Bersama Team SKK

Page 10

tidak sedikit masyarakat

umum yang mengunjungi

makamnya, untuk sekedar

menghormati jasa per-

juangan beliau. Kesak-

sian kesembuhan mukji-

jat dan peristiwa

adikodrati lainnya sudah

sering terjadi sebagai

hasil buah doa kepada

yang Mahakuasa dan san-

gat berguna bagi-

pengembangan iman

jemaat.Namun pihak ger-

e j a m e w a n t i - w a n t i

(mengingatkan) bahwa

makam tersebut bukan

makam keramat. Apalagi

disalahgunakan untuk

kepentingan yang bukan-

bukan.

Lokasi ziarek kami selan-

jutnya menuju Goa Maria

Kerep, Ambarawa, yang

juga merupakan tempat

tujuan terakhir kami di

acara ziarek bersama SKK

kali ini.Dalam perjalanan

menuju Goa Maria Kerep

dilanjutkan Doa Rosario

Peristiwa III, yang dipandu

oleh Bapak Rudi.

Gua Maria Kerep Ambara-

wa (GMKA) atau yang

dikenal dengan Gua Kerep

bukanlah nama yang asing

lagi di telinga umat Katolik

Keuskupan Agung Sema-

rang (KAS). Bahkan sejak

beberapa tahun terakhir,

nama Gua Kerep juga mu-

lai diakrabi oleh umat dari

berbagai keuskupan di

Indonesia.

Lokasinya cukup strate-

gis, tak jauh dari jalan

raya Semarang - Mage-

lang, yakni di Kecamatan

Ambarawa, Kabupaten

Semarang. Dari arah Se-

marang, GMKA cuma

berjarak 900 meter dari

jalan raya Semarang. Bagi

peziarah yang baru per-

tama kali berkunjung ke

gua ini, cukup mengikuti

petunjuk papan nama

yang berada di seberang

jalan depan Terminal Am-

barawa. Atau tepatnya di

sebelah kanan SD

Pangudi Luhur Ambarawa

atau sebelah Timur SMP

Pangudi Luhur Ambarawa

kemudia ke arah utara.

Kerep Ambarawa. Hen-

ing, hening, dan hening.

Itulah yang dialami oleh

setiap hati peziarah.Untuk

bisa sampai ke kompleks

GMKA, ada beberapa

sarana yang bisa di-

pergunakan oleh para

peziarah. Peziarah bisa

menggunakan mobil atau

motor; angkutan desa, an-

dong (delman), atau bisa

meminta bantuan jasa dari

para tukang ojek. Bus besar

hanya bisa sampai di Termi-

nal Ambarawa, dari terminal,

peziarah bisa mencapainya

dengan berjalan kaki. Selain

tak terlalu jauh, dengan ber-

jalan kaki akan terasa lebih

khidmad sembari melakukan

tirakat atau mati raga. Bus

3/4 bisa masuk ke area

parkir GMKA.

Ziarah ini sungguh sangat

berarti karena kebersamaan

yang menyenangkan, bersa-

ma teman-teman, para lansia,

dan yang masih muda belia

(belum berkeluarga), yang

biasanya jarang bertemu

dapat saling mengenal dan

berbicara dalam suasana

yang menggembirakan dan

suka cita.Pk 15.30 WIB

setelah selesai member-

eskan semuanya, bus

berangkat meninggalkan

Goa Maria Kerep, tidak lupa

kami berdoa Rosario Peristi-

wa IV yang dipandu oleh

bpk. Rudi.Setelah selesai

rangkaian ziarah ini, kami

semuanya berjalan menuju

bus, untuk kembali ke Ger-

eja Marinus Yohanes. Tepat

pukul 01.00 WIB kami sampai

dihalaman gereja, dengan

ucapan syukur karena acara

ziarah telah berlangsung

dengan baik dan lancar. Ter-

imakasih Tuhan, semua ini

karena Berkat Kasih

KaruniaMu.

Terimakasih juga kami

haturkan kepada semua

pengurus, panitia dan umat

yang menyatu demi terse-

lenggaranya acara ziarah

ini. Tuhan Memberkati kita

semua !

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Rekolesi Komsos KAJ

Page 11

Kami tiba di Samadi pukul

13.30

S e t e l a h

melakukan pros-

es registrasi di

meja pintu masuk

dengan mengisi

nama lengkap,

nomor telpon dan

email, dari Pak

Bambang cs,

memberikan in-

formasi bahwa

acara baru akan

dimulai pukul

15.30 dengan

snack. Hingga pukul 15.30,

waktu disediakan oleh

panitia untuk peserta

rekoleksi melakukan pros-

es registrasi.

Setelah menikmati ma-

kanan ringan ditemani

kopi dan teh manis, pukul

16.00 acara rekoleksi kom-

sos KAJ dibuka olah mas

Raka dan Pak Bambang

selaku moderator acara,

yang diawali dengan

melakukan perkenalan

d a r i m a s i n g 2

dekenat.Perkenalan per-

tama dimulai dari dekenat

Timur sebanyak 3 paroki,

yaitu Duren Sawit, Otista

dan Bidara Cina

Dekenat Bekasi diwakil-

kan dengan 3 paroki juga,

Kampung Sawah, Ar-

noldus.

Dekenat Utara sebanyak

2 paroki, yaitu Tanjung

Priok dan Sunter.

Setelah Utara, dilanjutkan

d e k e n a t P us a t ,

sebanyak 3 paroki

juga, Cempaka Putih,

Katedral dan Men-

teng.Dekenat Selatan

yang hanya diwakil-

kan 2 paroki saja,

Tebet dan Blok

B.Dekenat Barat 1,

diwakilkan dari paro-

ki St Maria Fatima

dan Kampung Duri

Dekenat Barat 2,

p a r o k i K a p u k ,

Meruya, Cengkareng dan

Suryadi?

Penutup perkenalan

diberikan dari dekenat

Tangerang, antara lain St

Maria tak bernoda, Alam

Sutra, Serpong, Pamu-

lang, Lippo Karawaci,

Parung dan Bintaro.

Setelah perkenalan, acara

inti dibuka oleh rm Harry

Sulistyo Pr, selaku ketua

Komsos KAJ. Rm Harry

sendiri telah menjabat se-

bagai ketua Komsos KAJ sela-

ma 3 periode pemilihan 7

tahun lamanya. Rekoleksi

Komsos se-KAJ mengambil

tema “ Kom-

sos Inward

L o o k i n g ,

terlalu asyik

ke dalam”.

Bahasan di-

a w a l i

d e n g a n

m e m b a h a s

peran Kom-

sos dalam

membangun

reksa pastoral di bidang

komunikasi, yang ber-

landaskan ArDas 2011 - 2015,

Pedoman Pastoral dan doku-

men2 Gereja.

Melalui ArDas diharapkan

semakin dalam iman, per-

saudaraan dan pelayanan di

diri umat Allah.Komsos se-

bagai perangkat Keuskupan

yang bertugas mendorong,

memfasilitasi dan mengeval-

uasi terlaksananya reksa

pastoral komunikasi social

unutk mewartakan Injil da-

l a m a n e k a

macam karya

kerasulan, yang

b e k e r j a s a m a

dengan para

awam berperan

d a l a m

p e n g g u n a a n

media (cetak,

on-l ine, el-

ektronik dsb)

dan teknologi

in forma si /

komunikasi se-

bagai wujud kesaksian mere-

ka tentang Kristus. (bdk. Kan,

822; Inter Mirifica No. 13).

Komsos yang merupakan

media perkenalan Allah

dengan umatnya guna me-

nyegarkan hati, mengem-

bangkan budi, meman-

tabkan kerajaan Allah dan

mengkomunikasikan Kabar

Baik tentang keselamatan

dan cinta

kasih Al-

lah kepa-

da semua

m a h l u k

c i p t a a n -

Nya.

M e l a l u i

s t r a t e g i

p a s to r a l

yang ber-

basis data guna mem-

peroleh efektifitas karya2

Komsos dan kerjasama

Komsos dengan pihak2 lain,

se r ta p e mb er d a ya a n

komunitas basis teristorial

dan kategorial yang lebih

giat dan diikuti dengan me-

nyelenggarakan karya2

komunikasi social untuk

menjawab kebutuhan umat,

merespon tantangan umat

sekitar, khususnya yang

terkait dengan kemiskinan,

kerusakan lingkungan

hidup dan intoleransi dalam

hidup bersama, sehingga

tercapai partisipasi umat

untuk meneruskan nilai2

Injil, ajaran dan tradisi Ger-

eja Katolik, atau bisa juga

melalui kaderisasi dan pen-

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Rekolesi Komsos KAJ

Page 12

dampingan bagi pela-

yanan pastoral untuk

merekrut sdm2 baru.

Sehingga setiap pribadi

penggerak media komu-

nikasibaik di tingkat

Keuskupan, paroki mau-

pun kelompok2 kategorial

diharapkan mampu men-

jadi gembala2 yang baik

dan pelayan yang murah

hati dijaman sekarang ini

dengan memiliki seman-

gat missioner yang me-

wartakan nilai Injili serta

melayani tanpa batas,

mengembangkan kepedu-

lian kepada situasi social

kemasyarakatan demi

membangun rasa per-

saudaraan sejati, ber-

integrasi dalam mengem-

ban karya2 pastoral di

bidang komunikasi.

Sesi rm Harry ditutup pada

pukul 19.00, yang dilanjut-

kan dengan acara santap

malam untuk semua peser-

ta rekoleksi.Sesi rm Harry

ditutup pada pukul 19.00,

yang dilanjutkan dengan

acara santap malam untuk

semua peserta rekoleksi.

Sesi berikutnya dimulai

kembali pada pukul 20.20

dengan bahasan “Proses

menuju ArDas Pastoral

Evangelisasi 2016 – 2020”

yang dipaparkan oleh rm

Steve Dinarto, selaku wakil

komisi Komsos KAJ.

Apa yang bisa kita sum-

bangkan untuk pemben-

tukkan ArDas yang baru?

Komsos bukan hanya se-

bagai perpanjangan Ger-

eja, tetapi juga sebagai

media komunikasi dengan

dunia luar Katolik dan Ger-

eja2 lain.

Pada sesi rm Steve, se-

luruh peserta di bagi

menjadi 4 kelompok

diskusi, untuk dapat men-

jawab 5 pertanyaan yang

sudah disiapkan oleh rm

Steve, yaitu

1.Potensi apa yang ada

dalam jangkauan dan

ruang lingkup Komsos, yg

bisa dikembangkan?

2 . B e n a r k a h

Gereja Katolik

inward looking,

terlalu asyik ke

dalam?

3.Jika benar,

apa yang mem-

buat demikian?

4 . B a g a i m a n a

mengubahnya,

agar dapat

berorientasi ke

luar?

5.Usulan apa yang dapt

diberikan untuk ArDas

yang baru?Sesi diskusi

ditutup pada pukul 22.30,

setelah semua kelompok

menyerahkan jawaban

hasil diskusi ke mas Raka,

selaku moderator acara.

Minggu, 21 Juni 2015,

acara rekoleksi Komsos

dimulai pukul 06.00

dengan misa ekaristi

pagi, yang dipimpin oleh

rm ?.

Setelah misa, dilanjutkan

dengan sarapan pagi ut-

nuk peserta rekoleksi.

Pukul 08.20, dimulai sesi

bahasan lanjutan yang

dipaparkan oleh mas bro

Ignatius Untung S, selaku

Managing Buzz Through

SosMed grup Sinarmas,

sebelomnya pernah men-

jabat sebagai Direktur

Utama Kaskus.

Paparan yang diberikan

oleh bro Ignatius Untung,

mengenai dunia sosmed se-

bagai media yang banyak

digunakan saat ini oleh

berbagai usia, terutama usia

12 tahun s/d 34 tahun. Indo-

nesia yang merupakan nega-

ra social, dimana masih san-

gat dipertahankan adat-

istiadat, arisan, suku2, tradisi

serta peribahasa.

Berdasarkan survei yang

dilakukan Ignatius Untung,

media sosmed yang paling

banyak digunakan hingga

saat ini, dipegang oleh face-

book, diikuti oleh youtube,

twitter dan path. Dan media

elektronik yang paling ban-

yak diakses diduduki oleh

kompas.com sebanyak 1.2

juta orang membaca dalam 1

(satu) hari.

Beriklan di social media juga

dianggap lebih persuasif,

s a n g a t d i p e r c a y a

(tergantung sumber yang

menayangkan), dan target

sasaran lebih tercapai, dis-

banding menggunakan

iklan2 tradisional.

Menurut bro Ignatius Un-

t u n g , k e b a n y a k a n

p e n g g u n a s o s m e d

m e n g g u n a k a n un t u k

menaikan citra diri / image

seperti selalu tahu akan

berita2 terbaru, padahal

koran atau tv belom me-

nayangkan berita tsb. Sos-

m e d j u g a b a n y a k

digunakan jika ada sisi

emosional, seperti kasih

sayang, drama. Selain isi

berita yang menarik, sos-

med juga dapat digunakan

sebagai pengingat / wakil

dari suatu produk. Tetapi,

mesti mudah diakses oleh

publik, sehingga pengguna

dari awalnya hanya mem-

iliki keinginan untuk mau

lihat, menjadi memiliki

keinginan mau lihat lagi

(ada rasa nagih).

Sesi Ignatius Untung ditutup

pukul 10.25, setelah sebe-

lomnya disediakan kesem-

patan kepada peserta untuk

tanya – jawab dengan bro

Ignatius Untung.

Panitia memberikan istira-

hat dengan menyediakan

snack ditemani kopi dan

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Rekolesi Komsos KAJ

Page 13

teh, selama 30 menit.

Pukul 11.15, dilanjutkan

dengan sesi terakhir yaitu

evaluasi hasil diskusi

semalam. Sebagai pembu-

ka hasil diskusi, diberikan

dari kelompok 3, gabun-

gan dari dekanat barat 1

dan 2. Menurut kelompok

3, antara lain :

1.Komsos memiliki potensi

yang lebih baik dari seksi

dan komunitas2 kategorial

lainnya yang dapat

digunakan untuk memban-

tu.

2.Ada 2 jawaban, ada yang

menjawab benar masih

melihat ke dalam, tetapi

ada juga paroki yang su-

dah mulai melakukan

kegiatan2 keluar dunia

katolik.

3.Untuk jawaban yang

benar, diakibatkan penge-

tahuan yang cukup untuk

memberikan Kabar Baik

yang benar.

4.Perbaikan dapat dil-

akukan dengan mem-

berikan kursus2 pemba-

haruan dari KAJ.

5 . M e n u n g g u

basis data

Paparan selan-

jutnya disam-

paikan dari ke-

lompok 1, yang

m e r u p a k a n

gabungan dari

dekenat Timur,

Selatan dan

Pusat.

1.Komsos memiliki media

(cetak, elektronik, radio

dan on-line) yang dapat

disosialisasikan ke luar

2.Benar

3.Takut akibat pengala-

man penolakan

4.Melakukan publikasi

kegiatan disekitar paroki

didalam media katolik

degan Bahasa yg umum

dan universal.

5.Implementasi ardas

parokiPaparan ke 3

diberikan dari kelompok

4, dekanat Tangerang

1.Potensi untuk beker-

jasama dgn dunia luar

2.Benar

3.Sesuai hirarki, yang muda

mengikuti yang lebih tua,

dlam hal ini, KAJ sendiri

masih seperti itu

4.Gerakan, seman-

gat katolik yang

lebih tanpa embel2

katolik

5.?

Paparan terakhir

disampaikan oleh

k e l o m p o k 2 ,

gabungan dari

dekenat Bekasi dan

Utara.

1.Pengembangan media dan

pemanfaatan lebih baik

2.Benar

3.Dikira tugas komsos hanya

untuk didalam saja, ada seksi

& komunitas kategorial lain

yang bertugas ke luar.

Takut akibat rugi material

4 . P o s i t i v e t h i n k i n g ,

melakukan kegiatan bersa-

ma dgn dunia luar

5.Mengurangi kemiskinan

dan memperbaiki hubungan

antar keagamaan

Sesi evaluasi ditutup oleh rm

Harry, dengan kesimpulan :

1.Identitas Gereja Katolik

harus lebih nyata, dimana

nilai2 si pembuat sangat

p e n t i n g , t a p i ta n p a

menggunakan atribut Ger-

eja.

2.Benar

3.Sasaran belom focus, masih

banyak mengutamakan

keluarga sendiri dahulu, dis-

banding orang lain.

4.Pelatihan yang lebih baik,

kaderisasi pastoral

5.Gereja lebih memihak

kaum tertindas, menuju

gereja yg liturgis dan

devosiny, gereja yang

berani tampil di luar dan

gereja yang mau bekerjasa-

ma dengan dunia luar.

Acara rekoleksi Komsos di

Samadi ditutup pukul 12.50

oleh rm Harry dengan

menceritakan suatu kejadi-

an Natal disuatu paroki,

dimana saat hendak per-

ayaan , bayi Yesus hilang

dari kendang. Setelah sem-

pat menimbulakn kep-

anikan di Gereja, sebelom

room menghubungi pihak

berwajib untuk menyam-

paikan hilangnya bayi Ye-

sus, bayi Yesus itu

ditemukan diatas sebuah

kereta seorang anak kecil.

Seorang anak kecil yang

mempunyai janji, jika dia

diberikan hadiah Natal

berupa kereta, dia akan

membawa jalan2 bayi Ye-

sus. Dan dia memenuhi janji

nya.

Marilah kita memenuhi jan-

ji2 kecil kita…..

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org

Misa MOM di Paroki Cililitan

Page 14

NEWSLETTER TITLE

Tema “ Tuhan maaf saya

sedang sibuk ”, tema

inilah yang diangkat misa

OMK kali ini, yaitu misa

MOM yang di usung oleh

teman-teman dari OMK,

pada tanggal 30 Mei 2015,

jam 18.00. tapi ada yang

sedikit berbeda pada misa

MOM kali ini, ternyata

teman-teman dari OMK

memgadakan misa MOM

ini, tidak di gereja St.anna,

tetapi di gereja Robertus

Bellarminus, pakori cilili-

tan. OMK paroki yang di

kepalai oleh Romo Dedo

Da Gomez ini , sedang

bekerjasama dengan OMK

paroki Duren Sawit, untuk

membuat sebuah misa

unik yang di prakasai oleh

teman-teman OMK dari

kedua paroki tersebut.

tema yang di angkat pada

misa MOM kali ini,

berhubungan sangat dekat

dengan kegiatan-kegiatan

anak-anak muda zaman

sekarang, yang banyak

terpengaruh dengan ke-

duniawian dan sedikit

melupakan Tuhan. Teman-

teman OMK sudah me-

nyiapkan acara ini dari 1

bulan yang lalu, mereka

sudah pernah duduk ber-

sama, untuk membicaran

acara tersebut, dan

menghasilkan kombinasi

yang luar biasa, misa ini

murni di isi oleh teman -

teman OMK, baik dari

koor nya yang di

persembahkan oleh OMK

st anna, lalu petugas tatib

dan multimedia oleh OMK

st robertus bellarminus,

kemudia tanyangan be-

berapa video dan yang

menyampaikan kotbah

dari st anna dikombinasi

dengan persembahan

yang agak unik oleh omk

robertus bellarminus.

1 jam berla-

lu, pada

a k h i r n y a

misa selesai

juga, tapi

k e c e r i a n

teman-teman

OMK belum

b e r a k h i r ,

tepat di

s a m p i n g

gereja ada

sebuah alua,

ada bebera-

pa teman

dari OMK robertus, se-

dang sibuk menyiapkan

beberapa sound system

dan alat musik yang akan

di pakai oleh kita - kita

untuk melanjutkan acara

ramah tamah.

setelah semua kumpul ramah

tamah di mulai dengan doa

bersama dan segera kita

bersama-sama menyantap

beberapa snack berupa kue

dan makan malam bersama-

sama, disini kita saling

berbincang dan bertukar

pengalaman. ngobrol dan

makan malam selesai

saatnya kita bersenang-

senang, dimulai dari teman

OMK st anna, membawakan 2

buah lagu, yang diiringi oleh

2 buah gitar dan satu klicri-

kan sebagai alat perkusi, dan

OMK robertus juga menyam-

but dengan 2 buah lagu, di

iringi gitar, sakaofon dan alat

perkusi sederhana, demikian

mereka bernyanyi bersama-

sama, di tengah acara mas

budi dari st anna me-

nyumbangkan stand up com-

edy, semuanya tertawa dan

gembira, kita sudah mem-

baur menjadi satu, sudah

tidak terlihat terpisah-pisah,

kalo di lihat dari luar, cuma

ada sekelompok anak muda

yang sedang mengadakan

acara seru, dengan bern-

yanyi dan tertawa.

Tanpa terasa waktu sudah

menunjukan 21.00, akhir ya

kegembiraan dan keceriaan

ini harus berakhir, sebelum

pulang kita berdoa bersa-

ma dan di akhiri dengan

salaman satu sama lain,

yang menandakan kegiatan

ini harus selesai sampai

disini.

teman-teman dari st anna

sangat berharap kolaborasi

seperti ini bisa di lakukan

lagi suatu saat nanti, dan

OMK st anna sangat ber-

harap OMK robertus dapat

mengunjungi mereka di

gereja st anna, semoga

keceriaan dan kegembiraan

ini dapat terwujud lagi di

masa yang akan datang.

Komsos Santa Anna

Yulianus Hariantoro

(Ketua team)

Andrie Irawan

(Web Maintaince)

Yohanes Kristanto

(Web Maintaince)

Ardian Valentino

(Technical Support )

www.gerejastanna.or

WEBSITE

[email protected]

Kritik dan Saran

Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna

www.gerejastanna.org