37
selamatkan generasi mudah dari para perusak ْ نَ مَ وُ هَ لّ لِ ضُ مَ لاَ فُ له الِ هِ دْ هَ يْ نَ م اَ نِ ل اَ مْ عَ " اِ # اتَ " ّ يَ سَ ا وَ نِ سُ فْ نَ " اِ رْ وُ رُ . شْ نِ مِ له الِ 1 بُ ذْ وُ عَ نَ وُ هُ رِ فْ عَ # تْ سَ نَ وُ هُ نْ يِ عَ # تْ سَ نَ وُ هُ دَ مْ حَ نِ َ ّ ِ َ دْ مَ حْ ل اّ نِ C اُ هُ لْ وُ سَ رَ وُ هُ دْ 1 نَ ع اً دّ مَ حُ مّ نَ " اُ دَ هْ . شَ " اَ وُ له الّ لاِ C اَ لهِ C اَ لاْ نَ " اُ دَ هْ . شَ " اُ هَ لَ يِ اذَ هَ لاَ فْ لِ لْ ضُ يَ نْ وُ مِ لْ سُ مْ مُ # تْ نَ " اَ وّ لاِ C اّ نُ # تْ وُ مَ # تَ لاَ وِ هِ # اتَ # قُ # نّ # قَ حَ له وا الُ # قّ # ن ا اْ وُ نَ م اَ نْ تَ دّ ال اَ هّ يَ " اا يِ دَ الَ له وا الُ # قّ # ن اَ وً اءَ سِ نَ ا وً رْ يِ e ثَ كً لا اَ 1 جِ ا رَ مُ هْ نِ مّ . ثَ 1 بَ ا وَ هَ 1 جْ وَ ا رَ هْ نِ مَ # قَ لَ جَ وٍ # هَ دِ اجَ وٍ سْ فَ نْ نِ مْ مُ كَ # قَ لَ ج يِ دّ الُ مُ كّ 1 بَ ا رْ وُ # قّ # ن اُ اسَ ن ل ا اَ هّ يَ " ا اَ ب اً 1 نْ s يِt فَ رْ مُ كْ نَ لَ عَ انَ كَ له الّ نِ C اَ امَ جْ رَ " لاْ اَ وِ هِ 1 تَ نْ وُ لَ اءَ سَ # ن اً رْ وَ فَ ارَ فْ دَ # قَ فُ هَ لْ وُ سَ رَ وَ له الِ عِ طُ يْ نَ مَ وْ مُ كَ 1 بْ وُ نُ ذْ مُ كَ لْ رِ فْ عَ نَ وْ مُ كَ ل اَ مْ عَ " اْ مُ كَ لْ حِ لْ ضُ ي اً دْ بِ دَ سً لاْ وَ # ف اْ وُ لْ وُ # فَ وَ له وا الُ # قّ # ن ا اْ وُ نَ م اَ نْ تِ دّ ال اَ هّ يَ " ا اَ بُ دْ عَ 1 ن اّ مَ " ، ا اً مْ يِ ظَ عKaum Muslimin, rahimakumullah Tanggungjawab terhadap pertumbuhan pemuda merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Karena pemuda itu adalah amanah di pundak orang tua dan semua orang akan dimintai pertanggungjawaban terhadap orang- orang yang berada di bawah tanggungannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ْ مُ هَ رَ مَ " ‘ا اَ مَ له الَ ونُ صْ عَ نَ ّ لاٌ اذَ دِ . سٌ ظَ لاِ عٌ # هَ كِ " ب لاَ م اَ هْ نَ لَ عُ # هَ ارَ 1 جِ حْ ل اَ وُ اسَ ّ ن ل ا اَ هُ وذُ # فَ ا وً ارَ بْ مُ ك نِ لْ هَ " اَ وْ مُ كَ سُ ف نَ " وا اُ # ف واُ نَ م اَ ءَ ن تِ دَ ّ ال اَ هُ ّ يَ " ا اَ بَ ونُ رَ مْ " وُ ن اَ م َ ونُ لَ عْ قَ نَ و“Wahai orang-orang yang beriman , peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; para penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6) Kita sekarang berada pada zaman yang penuh dengan beragam keburukan dan cobaan yang bertebaran, sehingga karena saking banyaknya cobaan, seakan cobaan berikutnya membuat cobaan sebelumnya terasa lebih ringan.

kutbah jumat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

khutbah

Citation preview

selamatkan generasi mudah dari para perusak Kaum Muslimin,rahimakumullahTanggungjawab terhadap pertumbuhan pemuda merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Karena pemuda itu adalah amanah di pundak orang tua dan semua orang akan dimintai pertanggungjawaban terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggungannya. AllahSubhanahu wa Taalaberfirman: Wahai orang-orang yang beriman , peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; para penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim: 6)

Kita sekarang berada pada zaman yang penuh dengan beragam keburukan dan cobaan yang bertebaran, sehingga karena saking banyaknya cobaan, seakan cobaan berikutnya membuat cobaan sebelumnya terasa lebih ringan.Mungkin ini merupakan bukti kebenaran sabda Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam: . . Sesungguhnya umat kalian ini dijadikan keselamatannya di permulaannya, sedangkan masa akhirnya akan tertimpa musibah dan hal-hal yang kalian ingkari. Dan cobaan akan berdatangan sehingga dari cobaan tersebut (menyebabkan) cobaan yang lain terasa ringan. Saat cobaan terjadi, seorang mukmin akan mengatakan, Inilah masa kebinasaanku, kemudian cobaan itu berlalu. Lalu datang lagi cobaan (yang lain), seorang mukmin mengatakan, Ini masa kebinasaanku. Maka barangsiapa yang suka diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka hendaklah (saat) kematian mendatanginya dia dalam keadaan beriman kepada AllahSubhanahu wa Taaladan hari akhir.Pada zaman kita ini tupu daya orang-orang kafir semakin meningkat, sampai tipu daya ini memasuki rumah-rumah kaum Muslimin. Orang-orang kafir ini ingin mengikis agama kaum Muslimin, menggoncang keimanan mereka, menghancurkan perilaku mereka, menebarkan keburukan dan perbuatan hina di tengah kaum Muslimin, mengeluarkan mereka dari penjagaan Islam. semoga AllahSubhanahu wa Taalatidak mewujudkan keinginan busuk mereka.Kaum Muslimin,rahimakumullahPada zaman dahulu, orang-orang kafir tidak leluasa menyusupkan racun (pemikiran-pemikiran) mereka ke pemikiran-pemikiran para pemuda Muslim; mereka tidak mampu menampakkan kekufuran, penyelewengan, perbuatan tak senonoh mereka. Tapi sekarang, pemikiran mereka diterbangkan oleh angin, angin yang bisa membinasakan, bahkan angin-angin berapi yang menghancurkan agama dan prilaku terpuji, mencabut akar akhlak terpuji, kebaikan serta sendi-sendi al-haq dan keyakinan.Melalui channel-channel dan siaran langsung, orang-orang kafir itu mampu mamasuki akal-akal dan pikiran pemuda Muslim; mereka juga mampu menyelinap ke rumah-rumah kaum Muslimin guna membawa keburukan dan racun-racun mereka, menebarkan kekufuran, penyelewengan dan perbuatan tak senonoh mereka. Mereka menyebarkan perilaku hina dan rendahan mereka melalui pentas-pentas, pendidikan-pendidikan buruk dan keji. Semua ini akan membuat jiwa para pemudi dan pemuda Muslim menjadi suka bermesraan, kerusakan dan menenggak khamr. Bahkan itu sebagai jebakan yang menjerat hati yang lalai dan lemah, sehingga menyebabkan akidah mereka rusak, perilaku menyimpang dan terjerembab dalam lumpur keburukan. Dan tidak ada keburukan yang lebih besar dan lebih berbahaya dibandingkan dengan keburukan yang menyerang kaum Muslim di rumah-rumah mereka, serangan beracun yang membawa keburukan dan kerusakan.Kaum Muslimin,rahimakumullahIronisnya, meski bahayanya sudah demikian terlihat dan terbukti, masih ada saja anak-anak kaum Muslimin yang duduk berjam-jam bahkan sepanjang hari di depan layar yang bisa menghancurkan mereka. mereka mendengarkan dengan seksama ucapan-ucapan orang yang tidak benar itu; mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka semua yang disajikan oleh orang-orang kafir. Anak-anak ini menerima sepenuh hati semua yang diberikan oleh orang-orang kafir ini. sehingga dengan perjalanan waktu pemikiran-pemikiran kotor itu mulai menjalar ke seluruh tubuhnya, sendi-sendinya semakin menghujam, mulai menyerang pemikiran yang baik serta merealisasikan apa yang menjadi rencana dan keinginan orang-orang kafir.AllahSubhanahu wa Taalaberfirman: {8} {9}Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). Mereka ingin supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (QS. Al-Qalam: 8-9) Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 109)Demikianlah pemberitahuan dari AllahSubhanahu wa Taalakepada kaum Muslimin. Kenapa kita kurang memperhatikannya bahkan wal iyadzu billah- sebagian dari kaum Muslimin lebih mempercayai perkataan orang-orang kafir daripada firman AllahSubhanahu wa Taala. Semoga AllahSubhanahu wa Taalamemberikan taufiq-Nya kepada kita dan seluruh kaum Muslimin agar segera menyadari bahaya yang mengancam keselamatan kita ini. Khutbah Kedua: :Kaum Muslimin,rahimakumullahOrang yang mau memperhatikan dampak buruk yang menimpa para pemirsa tayangan-tayangan yang disajikan orang-orang kafir itu, dia akan dapati dampak buruk itu begitu banyak, tak terhitung, baik keburukan pada akidah, keburukan pada sosial kemasyarakatan, prilaku, pemikiran dan kejiwaan.Diantaranya yaitu kerusakan pada akidah (misalnya) menipisnya keyakinan; munculnya keraguan sehingga mengakibatkan seorang Muslim hidup dalam kebimbangan; juga melemahkan akidah al-wala wal bara (rasa suka dan benci karena Allah) sehingga menyebabkan seseorang hidup jauh dari rasa cinta kepada Allah, jauh dari rasa cinta kepada agamanya dan cinta kepada sesama muslim serta beralih mencintai kepada dan menyukai para pelaku keburukan, simbol-simbol kerusakan dan penyerunya. Ditambah lagi adanya seruan secara terang-terangan untuk mengikuti orang-orang kafir dalam hal akidah, kebiasaan, ritual dan perayaan-perayaan mereka.Sedangkan kerusakan dalam sosial kemasyarakatan dan penyimpangan prilaku yang disebarkan oleh channel-chennel itu adalah adanya ajakan untuk melakukan perbuatan kriminal dengan menayangkan tayangan kekerasan, pembunuhan, penculikan, perampasan; adanya seruan yang mengajak kepada fanatisme untuk melakukan tindak aniaya dan kriminal; adanya pembelajaran pencurian, penipuan dan perbuatan dosa; seruan untuk melakukan ikhtilath (campur baur antara laki dan perempuan), meninggalkan hijab, telanjang, perempuan yang menyerupai lelaki atau sebaliknya, dan lain sebagainyaCukuplah menjadi sebuah keburukan akibat dari tayangan-tayangan itu yaitu engkau melalaikan kewajiban-kewajiban dan berbagai perbuatan taat, terutama shalat lima waktu yang merupakan salah satu rukun Islam. Dan masih banyak lagi dampak buruknya yang tidak mungkin dihitung. AllahSubhanahu wa Taalaberfirman: {15} {16} {17}Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar (QS. At-Thariq: 15-17)Inilah sebagian kegiatan yang dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai oleh orang-orang kafir. Lalu apa kewajiban kita?Layakkah bagi seorang muslim untuk mendengarkan makar, keburukan dan kedustaan mereka ?Layakkah bagi seorang muslim untuk membiarkan dirinya dan keluarganya duduk menyaksikan apa yang mereka sebarkan?Layakkah bagi seorang muslim memilih untuk diri dan keluarganya suatu kehinaan, perbuatan tercela ?Sesungguhnya Allah telah memperingatkan kepada hamba-hamba-Nya untuk tidak condong kepada orang-orang kafir, dan telah menjelaskan besarnya keburukan mereka, juga menjelaskan jalan keselamatan, yaitu berpegang kepada agama Allah, mengikuti Sunnah Rasul-Nya, dan bersabar di atasnya, sampai menghadap kepada-Nya. . . . . . . . . .

Pentingnya Persatuan Kaum Muslimin Di Masa Fitnah dan UjianKhutbah Pertama : : . :Ibdallah,Kaum muslimin diliputi oleh ujian-ujian yang berat, dikepung oleh berbagai macam fitnah, tidak ada yang bisa melindungi dari itu semua kecuali berlindung kepada Allah disertai dengan taubat yang tulus dan kembali kepada AllahAzza wa Jalla. Allah berfirman ()Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. (QS. Ath-Tholaaq: 2).Maka dengan mewujudkan ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam, maka Allah akan menghilangkan bencana dan petaka dari kaum muslimin, Allah akan menghindarkan kerusakan dan fitnah-fitnah dari mereka. Karenanya telah shahih dalamShahih Muslimsabda Nabishallallahu alaihi wa sallam Ibadah di masa fitnah seperti berhijrah kepadaku.Saudara-saudaraku, dalam kondisi seperti ini, semakin ditekankan keharusan untuk berpegang teguh kepada pokok Islam yang agung, yaitu kewajiban untuk berkumpul dalam kebenaran, saling bekerja sama dalam kebaikan, dan bersatu dalam segala hal yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. (QS Ali Imron : 103).Sungguh di setiap masyarakat muslim kita sangat butuh agara menjadi cerminan terhadap bentuk yang diinginkan oleh Islam sebagaimana yang disifatkan oleh Nabishallallahu alaihi wa sallam, Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, saling menyayangi, saling lembut di antara mereka, seperti tubuh yang satu, jika ada satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh jasad akan ikut merasakan sakit sehingga begadang dan demam. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).Juga sebagai bentuk pengamalan dari firman Allah Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah dari yang munkar. (QS At-Taubah: 71).Dan sesungguhnya termasuk dari bentuk penentangan terhadapmaqoshid(tujuan) dan pengarahan Islami adalah terpecah belahnya kaum muslimin dan berselisihnya hati-hati mereka, serta saling menjauh arah mereka dengan perkara-perkara yang memalingkan mereka darimanhajyang terang yang telah diperintahkan oleh Allah dalam firmanNya: Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. (QS. Al-Anaam : 153).Maka perpecahan adalah adzab/penderitaan dan kehancuran, perselisihan adalah kehinaan dan ketercelaan, serta pertikaian adalah kelemahan dan kerugian. Allah berfirman, Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfaal: 46).Maka tidak ada keselamatan bersama perpecahan, tidak ada keselamatan bersama tercerai berainya persatuan, serta tidak ada kejayaan dan ketinggian bersama hilangnya kasih sayang dan persaudaraan keimanan. Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. (QS. Al-Anaam: 159).Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, Hendaknya kalian melazimi jamaah (persatuan), dan berhati-hatilah dari perpecahan, sesungguhnya setan bersama seorang yang sendiri, dan setan lebih jauh dari dua orang. Barang siapa yang ingin pemberian surga maka hendaknya ia melazimi jamaah. (Dishahihkan oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi)Wahai para pemuda umat iniKalian adalah tonggak umat ini dan generasi masa depan umat ini, karenanya kalian menjadi pusat perhatian untuk dijadikan target, maka berhati-hatilah terhadap seluruh jalan yang mengantarkan kepada perpecahan barisan, terkoyaknya persatuan, dan hancurnya bangunan. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang dengan sunnah dan jamaah, jauhilah sikap menyendiri dan perpecahan. As-Syathibirahimahullahberkata, Jika mereka berbuat bidah, maka mereka akan berdebat dan bermusuhan serta berpecah, maka merekapun berkelompok-kelompok.Syaikhul Islam berkata,Semua yang keluar dari seruan Islam dan Alquran baik berupa nasab atau negeri atau suku atau madzhab atau toriqoh maka merupakan seruan jahiliyah.Ketahuilah bahwasanya di antara sebab-sebab kesesatan dan faktor tergelincir dalam kesesatan adalah terjerumus dalam sikap terburu-buru dalam perkara yang sangat berbahaya, bencana yang besar, yang telah tergelincir padanya banyak penulis, dan tersesat padanya banyak orang dan karenanya pula terjatuh banyak kaum. Bahaya tersebut adalah bermudah-mudahan dalam mengkafirkan ahlul kiblat (kaum muslimin) dan para pengucap Laa ilaah illallah Muhammad Rasulullah. Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, Barang siapa yang berkata kepada saudaranya Wahai si kafir maka perkataannya itu akan kembali kepada salah satu diantara keduanya, jika memang saudaranya adalah kafir (maka tidak mengapa), akan tetapi jika ternyata saudaranya tidak kafir maka akan kembali kepadanya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).Beliau juga bersabda, Barang siapa yang menuduh seorang mukmin dengan kekafiran maka seperti telah membunuhnya. (HR. Al-Bukhari).Sesungguhnya Nabishallallahu alaihi wa sallamtelah mengingatkan umatnya dengan peringatan yang keras tentang hal ini, yaitu mudah mengkafirkan tanpa ada argument yang lebih terang daripada matahari, serta tanpa terikat dengan kaidah-kaidah Alquran dan As-Sunnah. Karenanya para ulama berkata, Kesalahan dalam meninggalkan seribu orang kafir sehingga dibiarkan hidup masih lebih ringan daripada kesalahan dalam menumpahkan darah seorang muslimWahai para pemuda IslamSesungguhnya orang yang paling tulus kepadamu, yang paling ingin kebaikan bagimu, serta yang paling cinta kepadamu adalah kedua orang tuamu. Mereka mendahulukan kemaslahatanmu daripada kepentingan mereka berdua, mereka mengorbankan diri mereka demi engkau, maka teruslah berbakti kepada mereka berdua. Berjihadlah dalam menaati mereka, jadilah engkau orang yang lembut terhadap mereka, taat terhadap arahan mereka, mengambil faedah dari nasehat mereka. Sungguh mereka adalah orang yang paling tulus dalam menyampaikan nasehat dan pengarahan kepadamu, maka janganlah engkau menjauh dari mereka, dan janganlah engkau menyembunyikan perkaramu baik yang kecil maupun besar- dari mereka.Dengarlah nasehat ini yang mengantarkanmu ke surga dan mendatangkan keridoan Ar-Rahman, dan dalil-dalil tentang hal ini terlalu banyak.Wahai para pemuda IslamKalian adalah tiang umat ini setelah Allah, loloskan lah diri kalian dari keinginan musuh-musuh Islam yang menghendaki keburukan bagi umat ini serta merusak citra agama ini. Maka bentengilah diri kalian dengan ketakwaan kepada Allah. Gunakanlah akal dan hikmah, dan jangan terburu-buru, serta bersikap rahmat, kasih sayang dan kelembutan. Tunjukan kepada dunia ini akan keindahan Islam, berdakwalah kepada Allah dengan menampilkan akhlak Islami yang agung dan tunjukkanlah besarnya kasih sayang Islam serta keindahan-keindahannya yang tiada habisnya.Kepada para ulama, para dai, dan para cendekiawanWajib bagi kalian untuk mengarahkan para pemuda kepada apa yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat, dan berhati-hatilah kalian dari seluruh perkara yang bisa menyebabkan mereka (para pemuda) terjerumus kepada perkara yang buruk kesudahannya dan tidak diketahui ujungnya dan tidak sesuai dengan bentuk Meraih kemaslahatan bagi umat dan menolak kerusakan dari umat, sesuai dengan kaidah-kaidah syariat. Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, Sesungguhnya seorang hamba berkata dengan suatu perkataan yang mendatangkan kemurkaan Allah yang ia tidak memperdulikan perkataan tersebut maka menyebabkan ia jatuh dalam neraka. (HR. Al-Bukhari).Mengamati pendapat-pendapat, perbuatan-perbuatan, serta tindakan-tindakan merupakan kaidah yang besar di sisi para ulama Islam, terutama di masa-masa munculnya fitnah dan ujian. Betapa banyak fatwa tentang perkara-perkara kontemporer umat ini yang tidak ditelurkan dari hasil pembahasan yang matang, pengamatan terhadap hikmah dan tidak terburu-buru, akhirnya mengakibatkan fitnah yang membuta, menimbulkan beragam mala petaka. Maka dalam berfatwa membutuhkan adanya ketenangan, tidak tergesa-gesa, kecerdasan, ketelitian, dan ketajaman pandangan, terutama jika perasaan telah ikut menyala dan berkobar.Wahai umat IslamAgungkanlah hak-hak persaudaraan Islam, jauhilah dari sikap mengganggu kaum muslimin dengan gangguan apapun, besar maupun kecil, sungguh Rasulullahshallallahu alaihi wa sallamtelah bersabda : Wahai manusia, sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan harga kalian adalah haram untuk kalian langgar, sebagaimana haramnya (terhormatnya) hari kalian ini, di bulan kalian ini, dan negeri kalian ini.Wahai umat IslamBertakwalah kalian kepada Allah dalam menjaga tali persaudaraan Islam, yang di mana pengarahan dan petunjuk Alquran dan nasehat-nasehat Nabi yang penuh rahmat adalah untuk melarang seluruh perkara yang bisa mengotori tali persaudaraan ini, mencegah sebab yang bisa memutuskan talinya. Hingga jadilah menjaga tali persaudaraan (ukhuwwah islamiyah) merupakan perkara yang sangat agung di sisi Nabi dan tujuan Nabi yang paling penting dalam kehidupan ini.Dan di antara kaidah sunnah adalah : Tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga ia menghendaki bagi saudaranya apa yang ia suka untuk dirinya.Kaum muslimin sekalianDengan hidup aman maka akan terwujudkan kehidupan yang baik, ketenangan pikiran, serta ketenteraman. Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, Barang siapa di antara kalian yang di pagi hari sehat tubuhnya, aman di rumahnya, dan di sisinya ada makanan untuk hari tersebut maka seakan-akan telah didatangkan baginya dunia.Maka wajib bagi anggota masyarakat Islam untuk bersatu dalam menolak bahaya dan kemudhorotan dari komunitas mereka. Hendaknya mereka menjadi satu shaf yang kokoh dalam mewujudkan sebab-sebab yang dengannya Allah menolak keburukan dan bahaya, serta timbulnya keamanan dan ketenteraman, serta mendatangkan kebahagiaan. Allah berfirman Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS. Al-Maidah: 2). . .Khutbah Kedua: , , . : Keamanan merupakan kenikmatan yang besar, dan hilangnya keamanan merupakan petaka yang besar. Maka wajib bagi kita seluruhnya untuk menjaga atas nikmat dan anugrah Allah ini. Yaitu dengan istiqomah di atas manhaj yang syari, dengan mewujudkan ketakwaan dalam segara urusan dalam kehidupan kita. Maka dengan demikian akan terwujudkanlah keamanan yang menyeluruh dari segala bahaya, dan ketenteraman yang sempurna yang selamat dari segala hal yang dibenci.Allah berfirman, ()Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Anaam: 82).Saudaraku sekalianDi antara amalan yang terbaik dan tersuci adalah bersholawat dan bersalam kepada Nabi yang termulia, Yaa Allah curahkanlah shalawat dan salamMu kepadanya dan keluarganya serta para sahabatnya.Ya Allah perbaikilah kondisi kami keadaan kaum muslimin, Ya Allah hilangkanlah kesedihan, angkatlah penderitaan, Ya Allah selamatkanlah hamba-hambaMu kaum muslimin dari segala fitnah dan bencana, Ya Allah hancurkanlah musuh-musuh kaum muslimin, sesungguhnya musuh-musuh tersebut tidaklah bisa melemahkanMu, Ya Allah jagalah saudara-saudara kami dimanapun mereka berada, Ya Allah jadilah Engkau Penolong bagi mereka wahai Yang Maha Perkasa dan Maha Kuat. Ya Allah berilah taufiqMu kepada Khodimul Haramain (Pelayan dua kota suci yang mulia) kepada perkara yang Engkau cintai dan Ridho, Ya Allah tolonglah agama ini dengan sebabnya, tinggikanlah kekuatan kaum muslimin dengan sebabnya.Ya Allah ampunilah kaum muslimin, kaum muslimat, baik yang hidup maupun yang telah meninggal, Ya Allah anugerahkan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksaan neraka. [:56] : (( )) . : . . . . . . . .

MUSIBAH, AKIBAT DARI MAKSIATKhutbah Jumat Pertama Wahai saudara-saudaraku kaum musliminSesungguhnya musibah-musibah yang menimpa kaum muslimin saat ini berupa penderitaan, kesulitan dan kesempitan baik pada harta maupun keamanan, baik yang menyangkut pribadi ataupun sosial, sesungguhnya disebabkan olehmaksiat-maksiatyang mereka lakukkan. Sikap mereka yang meninggalkan perintah-perintah Allah serta meninggalkan penegakkan syariat Allah, bahkan ada diantara mereka mencari-cari hukum selain dari syariat Allah yang telah menciptakan seluruh makhluk dan yang paling sayang terhadap mereka daripada kasih sayang ibu-ibu dan bapak-bapak mereka dan yang paling mengetahui kemaslahatan dan kebaikan bagi mereka daripada diri mereka sendiri.Allah berfirman, Dan apa sajamusibahyang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).(QS. Syura: 30) Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.(QS. Nisa:79)Kebaikan apa saja yang kita rasakan baik berupa kenikmatan ataupun keamanan sesungguhnya Allahlah yang telah mengaruniakannya kepada kita. Dialah yang telah memberikan karunia kepada kita (berupa kemudahan untuk bisa beribadah kepada-Nya, pen.) maka kitapun bisa melakukan hal-hal yang menyebabkan datangnya kebaikan-kebaikan. Dialah yang telah menyempurnakan kenikmatan bagi kita.Wahai saudara-saudaraku kaum musliminSesungguhnya kebanyakan orang-orang sekarang mengembalikan sebabmusibah-musibahyang mereka alami, baik musibah yang menyangkut harta atau yang menyangkut keamanan dan politik, mereka mengembalikan sebab-sebabmusibah-musibahini hanya kepada sebab-sebab alami, materi, atau kepada sebab pergolakan politik, atau sebab perekonomian, atau kepada sebab perselisihan tentang daerah perbatasan antara dua negara.Tidak disangsikan lagi, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mereka dan lemahnya iman mereka dan kelalaian mereka dari mentadabburi Alquran dan sunnah-sunnah Rasulullah.Wahai saudara-saudaraku kaum musliminSesungguhnya dibalik semua sebab-sebab materi, alami tersebut adalah sebabsyari, yang merupakan sebab timbulnya seluruhmusibah dan malapetaka. Pengaruhnya lebih kuat, lebih besar, daripada sebab-sebab materi di atas. Namun terkadang sebab-sebab materi merupakan sarana timbulnyamusibahdan bencana sesuai dengan konsekuensi dari sebab-sebabsyariyahberupa bencana dan hukuman. Allah berfirman, Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. Ar Ruum: 41)Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin, wahai ummat Nabi MuhammadBersyukurlah atas kenikmatan-kenikmatan yang Allah karuniakan kepada kalian. Nikmat yang telah kalian rasakan dan kalian nikmati. Wahai umat pengikut Nabi Muhammad, kalian adalah umat yang paling baik daripada umat nabi-nabi yang lain, kalian telah dimuliakan oleh Allah. Allah tidak menimpakan kebinasaan yang menyeluruh yang menghancurkan seluruh umat sekaligus sebagaimana yang telah Allah timpakan kepada kaum Aad tatkala Allah binasakan mereka dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Allah timpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus; maka kamu dengar kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan.Allah juga tidak menimpakan hukuman kepada umat ini sebagaimana hukuman yang Allah timpakan kepada kaum Tsamud, yang ditimpa suara yang sangat keras dan mengguntur dan gempa. Sehingga mereka menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka[1], tidak juga sebagaimana hukuman yang Allah timpakan kepada kaum Nabi Luth yang Allah kirimkan kepada mereka hujan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Allah membalikkan negeri kaum Luth.[2]Wahai saudara-saudaraku kaum musliminSesungguhnya Allah dengan kebijaksanaan-Nya dan rahmat-Nya kepada umat ini, Allah menjadikan hukuman kepada mereka akibatdosa-dosa dan kemaksiatanyang dikerjakan mereka berupa penguasaan sebagian mereka terhadap yang lain sesama kaum muslimin. Allah berfirman, Katakanlah, Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya). Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya. Katakanlah, Aku ini bukan orang yang diserahi mengurus urusanmu. Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. (QS. Al Anam: 65-67)Ibnu Katsir menyabutkan, banyak hadits berkaitan dengan ayat yang pertama. Di antaranya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari dari Jabir bin Abdillahradhiallahu anhu, beliau berkata, Tatkala turun firman Allah (yang artinya)Katakanlah, Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu, Nabi berkata, Aku berlindung dengan wajah-Mu (darinya adzab ini)(ketika firman Allah, yang artinya)atau dari bawah kaki kalian, Nabi berkata, Aku berlindung dengan wajah-Mu (darinya adzab ini)(ketika firman Allah, yang artinya)atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain, Nabi bersabda, Yang ini lebih ringan atau lebih mudah.(HR. Bukhari)Dan hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Saad bin Abi Waqqos, beliau berkata, : Kami pergi bersama Rasulullah hingga kami melewati sebuah mesjid bani Muawiyah maka Rasulullahpun masuk dalam masjid tersebut kemudian beliau shalat dua rakaat, maka kamipun sholat bersama beliau. Beliaupun lama bermunajat kepada Allah, setelah itu beliau berkata (kepada kami), Aku meminta kepada Rabb-ku tiga perkara. Aku meminta kepada-Nya agar Dia tidak membinasakan umatku dengan menenggelamkan mereka maka Dia mengabulkan permintaanku. Dan aku meminta kepada-Nya agar Dia tidak membinasakan umatku dengan musim kemarau yang berkepanjangan (yaitu sebagaimana yang menimpa kaum Firaun) maka Dia mengabulkan permintaanku. Dan aku meminta kepadaNya agar tidak menjadikan mereka saling betentangan (berperang satu dengan yang lainnya) maka Dia tidak mengabulkan permintaankuWahai saudara-saudaraku kaum musliminSesungguhnya kalian beriman dan mempercayai kebenaran ayat-ayat ini dan kalian beriman dan membenarkan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah, namun kenapakah kalian tidak merenungkannya ?? Kenapa kalian tidak merenungkan kandungannya.?? Kenapa kalian tidak mengembalikan sebab musibah dan malapetaka yang menimpa kalian kepada kekurangan dan kelemahan agama kalian hingga kalian kembali kepadaRabbkalian, sehingga kalian menyelamatkan jiwa kalian dari sebab-sebab kebinasaan dan kehancuran??Bertakwalah kepada Allah, takutlah kepada Allah wahai hamba-hamba Allah, lihatlah kepada kondisi kalian, bertaubatlah kepada Allah dan luruskanlah jalan kalian menuju kepadaNya.Wahai umat Muhammad, ketahuilah bahwa seluruhmusibahdan fitnah yang menimpa kalian akibat dari diri perbuatan kalian, akibat dari dosa-dosa kalian. Maka hendaklah kalian bertaubat dari setiap dosa yang kalian lakukan, kembalilah kepada jalan Allah dan berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah, ujian, dan bencana, baik bencana dunia maupun bencana yang berkaitan dengan agama, berupa syubhat-syubhat dan syahwat (hawa nafsu) yang telah merintangi umat ini dari agama Allah dan menjauhkannya dari jalan salaf. Sehingga umat ini terjerumus ke jurang api neraka.Sesungguhnya fitnah (bencana) yang menimpa hati lebih besar dan lebih bahaya dan lebih buruk akibatnya daripada bencana dunia, karena bencana dunia bagaimanapun juga akan musnah cepat atau lambat. Sedangkan bencana yang menimpa agama seseorang, maka akibatnya adalah kerugian di dunia dan akhirat. Allah berfirman (yang artinya),Katakanlah, Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat.Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.(QS. Az-Zumar/39:15)Ya Allah, jadikanlah termasuk orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Mu dan termasuk yang sadar dan bisa mengambil pejalaran tatkala turun hukuman-Mu.Ya Allah, jadikanlah kami termasuk mukmin yang sebenar-benarnya, yang mereka mengembalikansebab musibahyang melanda mereka kepada sebab yang hakiki yaitu sebabsyariyang telah Engkau jelaskan dalam Kitab-Mu dan melalui lisan Rasul-Mu Muhammad.Ya Allah, karuniakanlah bagi umat ini dan bagi para pemimpin-pemimpin mereka agar kembali taubat kepada Engkau dengan taubat yang sebenar-benarnya, karena kebaikan para pemimpin merupakan kebaikan bagi umat yaitu kebaikan mereka merupakan sebab kebaikan bagi umat. KHUTBAH JUMAT KEDUA Wahai hamba-hamba Allah bertakwalah dan takutlah kalian kepada Allah, waspadalah kalian dari sikap melalaikan syariat Allah.hati-hatilah kalian dari sikap lalai terhadap ayat-ayat Allah.hati-hatilah kalian dari sikap lalai dari mentadabburiKitabullah(Alquran)hati-hatilah kalian terhadap sikap lalai dari mengenal sunnah-sunnah Rasuluullah. Sesungguhnya pada Alquran dan sunnah-sunnah Nabi terdapat sumber kebahagiaan kalian di dunia dan di akhirat jika kalian memegang teguh kepada sunnah-sunnah Nabishallallahu alaihi wa sallamdengan membenarkan segala pengabaran Rasulullah dan melaksanakan perintah-perintah Rasulullah.Wahai hamba-hamba AllahMungkin ada sebagian orang ragu dan menanamkan keraguan pada orang lain tentang masalahmaksiat-maksiat merupakan sebab timbulnya musibah dan bencana. Hal ini karena kelemahan iman dan kurang mereka merenungkan kandungan isi Alquran. Saya akan bacakan kepada mereka dan yang sejenis mereka firman Allah, ) ) Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.(QS. Al Araf : 96-99)Sebagian salaf mengatakan, Jika engkau melihat Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang sedangkan engkau melihat orang ini terus melakukan kemaksiatan maka ketahuilah bahwa ini adalah tipuan Allah kepadanya, dan orang tersebut masuk dalam kategori firman Allah, Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.(QS. Al Qalam: 44-45)Wahai kaum muslimin, wahai hamba-hamba AllahSesungguhnyakemaksiatansangat mempengaruhi keamanan negara, sangat berpengaruh terhadap ketenteraman bangsa dan perekonomiannya, serta mempengaruhi hati-hati rakyat.Meskipun berbagaikemaksiatanterpampang di depan mata dengan berbagai macam can ragam, jika kita bahu-membahu mencegahnya sesuai dengan kemampuan kita,insya Allahsemuanya akan sirna dan barakah akan diturunkan ke muka bumiSaya mengajak diri saya sendiri dan kalian wahai saudara-saudaraku untuk bersatu di jalan Allah dan saling bergandengan tangan dalam menegakkan syariat Allah, saling menasihati satu dengan yang lainnya, berdialog dengan siapa saja yang memang butuh untuk diajak dialog namun dengan metode yang terbaik dan denganhujjah(argumentasi) dari Alquran dan As-Sunnah serta dengan argumentasi akal, tidak membiarkan para pelaku kebatilan tetap dalam kebatilan mereka karena mereka berhak untuk kita jelaskan kepada mereka kebenaran yang hakiki kemudian kita memotivasi mereka untuk melaksanakannya serta kita jelaskan juga kepada mereka kebatilan mereka dan kita memperingatkan mereka dari kebatilan tersebut.Kita mohon kepada Allah agar mengembalikan orang yang sesat dari umat ini kepada jalan yang benar, agar menjadikan kita saling bergandengan tangan dalam melaksanakan kebenaran, saling tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan ketakwaan hingga kita mengembalikan apa-apa yang telah sirna berupa kemuliaan dan ketinggiannya, sesungguhnya Allah yang menguasai hal itu dan maha mampu mewujudkannya.

Wahai Umat Islam, Bersatulah! Jangan Berpecah Belah! Khutbah Pertama: . : : ( ) [:217]Kaum muslimin rahimakumullah,Bertakwalah kepada AllahTaala. Berpegang teguhlah kepada agama-Nya agar kalian berada pada kalimat yang satu. Waspadailah tipu daya musuh kalian dari kalangan orang-orang kafir dan munafik. Karena sesungguhnya mereka selalu mengadakan provokasi dan keraguan terhadap umat Islam agar mereka murtad dari Islam. Hal itu telah mereka lakukan sedari zaman Nabi Muhammadshallallahu alaihi wa sallam. AllahTaalaberfirman, Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. (QS. Al-Baqarah: 217).Inilah yang selama-lamanya menjadi tujuan mereka. Jangan kita sangka tipu daya mereka ini hanya terjadi di awal kedatangan Islam saja, bahkan tipu daya yang mereka lakukan di zaman sekarang ini lebih dahsyat dan semakin menjadi. Tidak akan selamat seorang muslim dari tipu daya dan kejahatan mereka kecuali dengan menolaknya penuh kekuatan. Kekuatan di sini adalah kekuatan iman dan keyakinan, kemudian baru kekuatan persenjataan. AllahTaalaberfirman, Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (QS. Al-Anfal: 60).Harus ada dua kekuatan, yaitu kekuatan keimanan dan keyakinan kemudian kekuatan persenjataan.Kekuatan keimanan, atas izin Allah, akan menghalangi kejelekan yang dilakukan musuh. Kejelekan mereka tidak akan bisa dibendung dengan adanya perpecahan dan perselisihan dalam akidah dan tersebarnya kebidahan. Perpecahan dalam agama malah akan membuka pintu bagi orang-orang kafir untuk memasukkan tipu muslihat mereka terhadap umat Islam. Karena itu AllahJalla wa Alaberfirman, Berpegang teguhlah dengan tali Allah, dan jangalah kalian berpecah belah. (QS. Ali Imran: 103).AllahTaalajuga berfirman, Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (QS. Ali Imran: 105).Tidak akan dicapai persatuan umat Islam apabila:Pertama: Berselisih dan berpecah dalam akidah.Akidah kaum muslimin adalah akidah yang satu, akidah tauhid yang murni yang sesuai dengan Alquran dan sunnah. Di atas jalanlaa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Kalimat inilah yang menyatukan kaum muslimin dan menjadikan mereka berjaya, menguasai Timur dan Barat. Sebelum meyakini akidah ini, orang-orang Arab berpecah belah dan hina di bawah kekuasaan orang-orang kafir dari kalangan Yahudi, Nasrani, dan para penyembah berhala. Ketika Allah anugerahkan mereka dengan agama Islam, dengan kalimat tauhidnya, kemudian mereka berpegang teguh dengannya dan mengamalkannya, tidak ada kekuatan di dunia ini yang mampu mengalahkan mereka. Merekalah yang menguasai berbagai negeri di Timur dan di Barat. Demikian pula halnya, umat generasi akhir ini, tidak akan menjadi baik kecuali dengan sesuatu yang membuat generasi awal tersebut menjadi baik.Kedua: Berselisih dalam manhaj dakwah.Demikian juga perselisihan dalam manhaj dakwah. Dakwah haruslah sesuai dengan manhaj (metode) Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam. Jika dakwah itu hanya sesuai dengan metodenya para pembesar jamaah kemudian ia mengharuskan para pengikutnya tidak keluar dari batasan-batasan yang ia buat, maka setiap jamaah memiliki metode yang berbeda-beda. Inilah yang menyebabkan umat Islam berpecah dan orang-orang kafir kian semangat menggembosi mereka.Semakin ditemui banyaknya jamaah-jamaah yang menyimpang, semakin lemahlah kaum muslimin, dan semakin semangat pula musuh-musuh mereka mengalahkan mereka. AllahTaalaberfirman, Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (QS. Al-Anam: 153).Ketika kita beramal sesuai dengan Alquran dan sunnah, maka Alquran dan sunnah akan menjadi manhaj kita, bukan aturannya si fulan dan manhajnya fulan. Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bidah dan setiap bidah adalah kesesatan (HR. At Tirmidzi).Jadi, rujukan utama kita dalam beragama adalah Kitabullah dan sunnah Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam. Bukan metode beragamanya kelompok ini, organisasi itu, atau tokoh itu dan tokoh itu, karena tidak menutup kemungkinan metode-metode beragama yang dipraktikkan organisasi, kelompok, atau tokoh menyelisihi metode beragama yang Allah dan Rassul-Nya ajarkan sehingga memecah belah dan melemahkan kaum muslimin. Inilah rencana yang diberlakukan oleh orang-orang kafir. Jadi wajib bagi umat Islam untuk bersatu dengan landasan Alquran dan sunnah, jika mereka memang benar-benar menginginkan kejayaan di dunia dan akhirat. Jika tidak, maka yang ada hanyalah kehancuran dan kebinasaan.Walaa haula walaa quwwata illa billah.Ketiga: tidak menaati pemimpin.Menaati pemimpin adalah salah satu dari sebab tercapainya persatuan. Urusan umat Islam tidak akan berjalan tanpa adanya pengaturan dan pengorganisasian oleh seorang pemimpin. Dan seorang pemimpin tidak akan berfungsi kecuali didengar dan ditaati.Jika kaum muslimin menaati pemimpin yang mengarahkan mereka dan menjaga mereka, maka dengan izin Allah orang-orang kafir akan berputus asa terhadap mereka. Oleh karena itu, kita lihat orang-orang kafir saat ini berusaha menanamkan keraguan kepada para pemimpin, merusak hubungan masyarakat muslim dengan pemimpinnya. Mereka juga memprovokasi masyarakat untuk tidak menaati para pemimpin dan membuat onar dalam pemerintahannya, serta menyebarkan kejelekan dan dosa pemimpin. Ini merupakan bentuk dari tipu daya orang-orang kafir dan hal ini selama-lamanya tidak akan membawa kebaikan terhadap umat Islam.Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, : : ( )Telah berpecah belah Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan, dan Nashrani menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan akan terpecah belah ummatku menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya berada di neraka kecuali satu. Para Sahabat bertanya, Siapakah mereka wahai Rasulullah?, kemudian Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, Mereka adalah seperti apa yang aku dan para sahabatku pada hari ini. (HR. Abu Dawud).Tidak ada jalan keselamatan kecuali dengan mengikuti jalannya Rasulullahshallallahu alaihi wa sallamdan para sahabatnya dari kalangan muhajirin dan anshar. Sebagaimana firman AllahTaala, Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah (QS. At-Taubah: 100).Wajib bagi kita menempuh jalan yang telah mereka tempuh dan meneladani cara beragama mereka. Apabila terjadi kesalah-pahaman antara person tertentu atau antara masyarakat dan para pemimpin, solusinya adalah ishlah (perbaikan hubungan), bukan malah saling menjelekkan dan membuka aib di tengah khalayak. AllahTaalaberfirman, * Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berselisih hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai ia tunduk kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah tunduk, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat: 9-10).Seandainya ada sekelompok orang yang memberontak kepada pemimpin atau antara suku tertentu, maka hendaknya segera dilakukan ishlah, perbaikan hubungan. Apabila mereka kembali berselisih bahkan berperang, maka bagi mereka firman Allah Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi karena kelompok yang melanggar ini menebar kerusakan dan permusuhan. Kalau mereka diperangi, maka persatuan dapat kembali terwujud.Ada sebagian orang yang sempit pemahamannya, mereka menggemakan apa yang mereka sebut dengan revolusi. Mereka terus menyemangati dan mengajak orang lain bersatu dengan mereka. Mereka adalah orang-orang yang memecah belah barisan kaum muslimin dan melemahkan kekuatan kaum muslimin. Orang-orang yang demikian adalah penyeru kesesatan, penebar kegundahan, dan penghancur persatuan. Jangan dengarkan seruan mereka, seruan yang membahayakan dan merugikan kaum muslimin. AllahJalla wa Alaberfirman, Oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman. (QS. Al-Anfal: 1).Inilah peranan yang wajib kita jalankan. Wajib bagi kita untuk mewaspadai tipu daya musuh umat Islam, musuh agama, musuh persatuan, dan musuh rasa kasih sayang antara kaum muslimin.Untuk menghadapi isu-isu demikian, Allah pun telah memerintahkan kita untuk shalat berjamaah di masjid agar hati-hati kita saling bertaut, saling mengenal sesama umat Islam, satu dan yang lain saling mengisi kekurangan. Dengan demikian persatuan umat bisa diwujudkan. Demikian juga Allah syariatkan perkumpulan yang lebih besar lagi pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Dan perkumpulan yang lebih besar lagi, perkumpulan umat Islam sedunia saat menunaikan ibadah haji. Mereka menggemakan satu suara di sekitar Kabah. Sebagai perwujudan persatuan umat Islam dan saling mengenal antara sesama mereka.Setiap orang yang menyerukan untuk memprovokasi umat Islam dan menimbulkan perasaan benci sesama mereka, mereka adalah penyeru-penyeru kesesatan. Wajib bagi setiap muslim menolak perkataannya, dan wajib bagi orang-orang yang berilmu untuk membantahnya agar umat mewaspadai bahaya mereka. Nabi kita, Muhammadshallallahu alaihi wa sallammemerintahkan kita untuk saling mencintai. Beliau bersabda, Kalian tidak akan masuk surga hingga beriman dan tidak sempurna iman kalian hingga saling mencintai. Maukah aku kabarkan satu amalan jika kalian amalkan kalian akan saling mencintai? (Yakni) Sebarkan salam di antara kalian. (HR. Muslim no. 54).Ucapan salam memiliki pengaruh yang luar biasa bagi hati. Karena itulah kita dilarang untuk saling memboikot, tidak menegur sesama muslim. nabishallallahu alaihi wa sallambersabda, Tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari. Jika bertemu, keduanya saling cuek. Yang terbaik di antara keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam. (HR. Bukhari no. 6237).Hendaknya kita bertakwa kepada AllahAzza wa Jalla, memperhatikan keseharian kita, dan mewaspadai musuh-musuh agama. Wajib bagi kita berpegang teguh dengan agama dan mencari jalan keluar menuju kebaikan dengannya. AllahTaalaberfirman, Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-Syura: 13). .Khutbah Kedua: : Ketahuilah wahai kaum muslimin,Ada orang-orang yang memang hendak mengadakan kerusakan di muka bumi. Mereka menebar permusuhan dan bercita-cita melemahkan kekuatan umat Islam, dan menjadi agen-agen orang-orang kafir. Merekalah kelompok munafik dari kalangan umat ini. Menampakkan keislaman, namun di dalam batinnya tersimpan kejelekan. AllahJalla wa Alaberfirman kepada Nabi-Nya, Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (QS. At-Tahrim: 9).Dan firman-Nya, Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. (QS. Al-Ahzab: 1).Kedua kelompok ini -orang-orang kafir dan munafik-, layaknya saudara kembar yang saling menolong antara satu dengan yang lain dalam kejelekan. Orang-orang munafik adalah duta bagi orang-orang kafir, hidup di tengah-tengah umat Islam, menampakkan keislaman namun di dalam batin terdapat kekafiran. Kelihatannya seolah-olah menginginkan kebaikan bagi umat Islam, namun di hatinya menginginkan hal sebaliknya. Hendaknya kita mewaspadai mereka. Mewaspadai propaganda dan makar mereka. Mereka menyeru manusia dengan kata-kata yang terkesan bijak. AllahTaalaberfirman menyifati orang-orang munafik, Jika mereka berbicara, kalian akan mendengarkan perkataan mereka. (QS. Al-Munafiqun: 4).Orang-orang munafik berbicara dengan bahasa yang fasih dan indah. Terkadang menukilkan ayat dan hadits, akan tetapi malah digunakan untuk menghakimi Islam dan kaum muslimin, la haula wala quwwata illa billah.Waspadailah mereka sebagaimana Allah, Rasul-Nya, dan para sahabat memerintahkan untuk mewaspadai mereka. Karena pada saat ini, makar yang mereka lakukan kian menjadi dan berbahaya. Mereka memerangi Islam dan kaum muslimin, melemahkan kekuatan umat, dan senantiasa mengadu domba dengan dibungkus kata-kata yang terkesan bijaksana. AllahTaalaberfirman, * * Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa. (QS. Al-Qalam: 10-12).Tukang adu domba adalah mereka yang mengambil perkataan orang lain lalu disampaikan kepada yang lain dengan tujuan membuat kerusakan dan meretakkan hubungan antara satu dengan yang lain. Sebagian ulama mengatakan, tukang adu domba itu mampu merusak hubungan dalam waktu singkat, yang mampu dilakukan tukang sihir dalam waktu setahun. Kerusakan yang dilakukan oleh tukang adu domba lebih besar daripada kerusakan yang ditimbulkan oleh para penyihir. Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda, Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.AllahTaalaberfirman, Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat: 6).Wajib bagi kita mewaspadai tukang adu domba yang merusak hubungan harmonis sesama umat Islam, merusak hubungan antara para ulama dengan orang-orang awam, antara sesama ulama, dan sesama penuntut ilmu. Perkataan mereka lebih merusak dari pada sihir. Semoga Allah melindungi kita semua darinya.Bertakwalah kepada Allah wahai kaum muslimin. Berpegang teguhlah kepada Alquran dan sunnah Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam. Ingatlah sejelek-jelek perkara adalah sesuatu yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan dalam permasalahan agama adalah bidah, dan setiap bidah adalah kesesatan. Tetaplah bersatu dalam jamaah kaum muslimin, karena tangan Allah bersama jamaah kaum muslimin. Siapa yang melenceng darinya, maka ia melenceng menuju neraka. : ( ) [:56] . ( * ) [:90-91] .

Peringatan dari Bahaya Godaan Harta : Maasyiral muslimin rahimakumullah,Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat AllahTaalaatas berbagai limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah AllahTaalasatu-satu-Nya yang memberikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya. Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali hanya AllahTaalasemata, dan saya bersaksi bahwasanya Nabi Muhammadshallallahu alaihi wa sallamadalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada beliau, keluarga, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti jalannya.Hadirinrahimakumullah,Marilah kita senantiasa bertakwa kepada AllahTaaladan senantiasa memohon rahmat serta pertolongan-Nya. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, manusia tentu tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena manusia pada asalnya adalah makhluk yang lemah. Saat dilahirkan, dia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa serta tidak bisa memberikan manfaat bagi dirinya. Kemudian AllahTaalaberikan kepada hamba-hamba-Nya berbagai kenikmatan dan kemudahan untuk mendapatkan rezeki yang banyak dan beraneka ragam. Oleh karena itu, kewajiban kita adalah mensyukuri pemberian-pemberian tersebut dengan menjalankan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.Jamaah jumah rahimakumullah,Ketahuilah, bahwa pemberian-pemberian AllahTaalayang berupa makanan,hartabenda, anak, dan semisalnya merupakan ujian bagi manusia. AllahTaalaberfirman (yang artinya), Dan ketahuilah bahwa harta-harta kalian dan anak-anak kalian itu tidak lain hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Al-Anfal: 28)Di samping itu, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda, Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah dan fitnah umat-Ku adalah harta. (H.R. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)Hadirinrahimakumullah,Godaan hartaini akan datang dari berbagai sisi. Di antaranya adalah dari cara mencarinya. Dari sisi ini, sebenarnya AllahTaalatelah mensyariatkan berbagai cara dalam mendapatkan harta, yang semuanya dibangun di atas keadilan dan jauh dari perbuatan zalim, jahat, atau menyakiti orang lain. Maka orang-orang yang bertakwa kepada AllahTaalatentu akan senantiasa memerhatikan batasan-batasan syariat dalam mendapatkannya. Jauh dari unsur riba, judi, dan bentuk-bentuk kezaliman lainnya, yang semuanya termasuk dalam bentuk memakan harta orang lain dengan cara yang batil. Mereka mengetahui bahwa hal ini dilarang oleh AllahTaala, di antaranya dalam firman-Nya (yang artinya),Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan dengan suka sama suka di antara kalian. (An-Nisa: 29)Dengan sebab perhatian terhadap batas dan aturan-aturan AllahTaaladalam mencarinya, maka harta yang diperoleh pun menjadi barakah. Harta yang diperolehnya akan menjadi sebab kebaikan bagi yang memilikinya, baik saat diinfakkan, disedekahkan maupun di saat hartanya nanti menjadi warisan bagi ahli warisnya. Sehingga hartanya menjadi kebaikan bagi dirinya di dunia dan akhirat. Sedangkan orang-orang yang tidak bertakwa, mereka tidaklah memedulikan halal atau tidaknya mata pencaharian mereka. Yang halal bagi mereka adalah segala cara yang bisa mereka lakukan, meskipun di dalamnya ada unsur penipuan, riba, judi maupun menzalimi orang lain. Sehingga hartanya pun tidak barakah dan tidak ada manfaatnya. Apabila dimakan atau diinfakkan maka dia telah memakan atau menafkahi dengan harta yang haram. Apabila disedekahkan tidak akan diterima oleh AllahTaala. Apabila meninggal dunia, maka hartanya akan menjadi sebab masuknya dia ke dalam neraka.Nasalullaha as-salamah(Mudah-mudahan AllahTaalamenyelamatkan kita dari siksa neraka).Hadirinrahimakumullah,Godaan karenahartaini juga bisa datang dari sisi perhatian dan keinginan seseorang terhadapnya. Sehingga sebagian orang ada yang keinginannya terhadap harta membuat dirinya berambisi terhadapnya. Hal ini membuat kesibukannya hanyalah untuk mencari dunia. Dari saat memulai aktivitasnya setelah bangun tidur sampai dia kembali ke rumahnya untuk beristirahat, yang dipikirkannya hanyalah dunia. Di saat duduk, berdiri, maupun berjalan, yang di hatinya hanyalah mencari dunia. Bahkan saat tidurnya pun yang diimpikan adalah mencari dunia. Lebih dari itu, saat shalat pun pikirannya dipenuhi dengan dunia. Seakan-akan dirinya diciptakan untuk sekadar mencari dunia. Padahal dengan perhatian dan keinginan yang berlebihan hingga melalaikan akhirat seperti itu, seseorang tidak akan mendapatkan rezeki kecuali yang telah AllahTaalatetapkan untuk dirinya. Maka orang yang demikian keadaannya, tentunya adalah orang yang tertipu serta terjatuh pada godaan dunia. Sehingga dia memusatkan seluruh pikiran dan kesibukannya untuk dunia. Dia menjadikan dunia bersemayam di hatinya sehingga melalaikan dia dari beribadah kepada AllahTaala.Hadirin yang semoga dirahmati AllahTaala,Godaan harta juga akan muncul dari sisi penggunaannya. Dari sisi ini, kita dapatkan sebagian orang yang berharta memiliki sifat pelit sehingga tidak mau mengeluarkan zakatnya, tidak mau menjalankan kewajiban berinfak kepada kerabatnya yang wajib untuk dibantu, dan yang semisalnya. Sedangkan sebagian yang lainnya atau pada sisi lainnya, justru mengeluarkan hartanya tanpa ada perhitungan serta dihambur-hamburkan sia-sia. Padahal AllahTaalamenyebutkan di dalam firman-Nya (yang artinya),Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat haknya (mereka), (begitu pula) kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) sia-sia. Sesungguhnya orang-orang yang menghambur-hamburkan hartanya sia-sia adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.(Al-Isra: 26-27)Berkaitan dengan ayat ini, sebagaimana dinukilkan oleh Al-Imam Ibnu Katsirrahimahullahdalam tafsirnya, sahabat Abdullah ibn Masudradhiallahu anhuberkata,: Menghambur-hamburkan harta adalah mengeluarkannya tidak pada tempatnya.Al-Imam Mujahidrahimahullahberkata, Seandainya seseorang mengeluarkan seluruh hartanya pada tempat yang benar, maka dia bukanlah seorang yang menghambur-hamburkanharta. Namun seandainya seseorang mengeluarkan satu mud/cakupan tangan (dari hartanya) untuk sesuatu yang tidak pada tempatnya, maka dia telah menghambur-hamburkan hartanya dengan sia-sia.Hadirin yang semoga dirahmati AllahTaala,Oleh karena itu, siapa pun di antara kita harus hati-hati dan senantiasa takut terkenagodaan hartaini. Betapa banyak orang yang lebih berilmu dari kita telah terjatuh pada penyimpangan-penyimpangan karena godaan ini. Bahkan ada pula orang yang dahulunya istiqamah membela As-Sunnah dan melawan kebatilan serta bidah, namun kala tergoda dengan harta, kemudian terjatuh pada penyimpangan-penyimpangan. Hal itu di antaranya disebabkan oleh ketidakhati-hatian serta perasaan aman dari bahayagodaan harta. Padahal harta secara umum akan menarik pemiliknya untuk memenuhi keinginan-keinginan syahwatnya. Maka akibat adanya kemampuan untuk memenuhi keinginannya, seseorang akan terseret untuk hidup bermewah-mewah yang kemudian membuat dirinya sombong dan angkuh, serta akhirnya membuat dirinya tidak peduli dengan kemaksiatan-kemaksiatan kepada AllahTaala. Oleh karena itu, kita harus senantiasa memohon pertolongan kepada Allah l dan berupaya untuk senantiasa takut dari bahaya fitnah yang ada di hadapan kita. Sikap hati-hati dan rasa takut ini, insya Allah akan menjadi sebab yang mendorong seseorang untuk berusaha mencari jalan keluar dari fitnah yang ada di hadapannya. Dengan sebab itu, dia pun akan senantiasa mengharapkan datangnya pertolongan AllahTaala. Adapun orang-orang yang lalai dari mengingat AllahTaalaserta merasa aman dari ancaman dan bahaya godaan, sangat besar kemungkinannya untuk terjatuh dan terbawa oleh godaan sehingga semakin jauh dari petunjuk AllahTaala.

KHUTBAH JUMAT KEDUA Hadirinrahimakumullah,Segala puji bagi AllahTaalayang telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya jalan keluar dari berbagai fitnah atau ujian. Marilah kita senantiasa bertakwa kepada AllahTaaladan senantiasa mengingat bahwa dunia yang kita sekarang berada di dalamnya adalah tempat ujian. AllahTaalaakan memberikan ujian kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai kebaikan dan juga kejelekan, sehingga menjadi nampak serta terbedakanlah antara yang beriman dengan yang tidak beriman. Maka akan terus ada di muka bumi ini pertentangan dan perseteruan antara yang haq dengan yang batil, sejak diturunkan Nabi Adamalaihissalamke bumi, hingga waktu yang telah ditetapkan dan dikehendaki oleh AllahTaala. Kebatilan akan terus dibawa oleh setan dan bala tentaranya baik dari kalangan jin maupun manusia, serta terus akan ditawarkan dengan berbagai cara dan upaya. Kebatilan akan ditampilkan oleh mereka seakan-akan sebagai sesuatu yang indah. Sedangkan kebenaran akan ditampilkan seakan-akan sebagai sesuatu yang tidak bernilai. Maka akan tertipulah orang-orang tidak mau mengingat AllahTaaladan lalai akan kehidupan yang selamanya di akhirat kelak. Adapun kebenaran, yaitu petunjuk AllahTaalayang telah diturunkan melalui Rasul-Nya, maka akan terus dibawa oleh para ulama. Sehingga akan selamatlah orang-orang yang mendapat hidayah AllahTaalakarena mengikuti jejak para ulama dalam menempuh kebenaran yang datang dari AllahTaalamelalui Rasul-Nya.Hadirinrahimakumullah,Setiap orang yang mengetahui dirinya dalam bahaya tentunya akan berusaha mencari jalan keluar dari bahaya tersebut. Maka ketahuilah, wahai kaum muslimin, yang semoga dirahmati AllahTaala, bahwa kita semuanya sedang dalam bahaya yang luar biasa besar dan sangat banyak ragamnya. Tidak ada yang bisa selamat kecuali yang mendapatkan pertolongan AllahTaala. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah berupaya untuk mendapatkan pertolongan-Nya. Upaya itu tidak lain adalah dengan mengikuti petunjuk AllahTaalayang telah diturunkan melalui Rasul-Nya. Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda, Dan sungguh telah aku tinggalkan bagi kalian sesuatu yang kalian tidak akan tersesat setelahnya apabila kalian berpegang teguh dengannya, yaitu kitab Allah. (H.R. Muslim)Di dalam hadits tersebut, Nabishallallahu alaihi wa sallammenjelaskan bahwa berpegang teguh dengan Al-Quran adalah jalan keselamatan. Kewajiban berpegang teguh dengan Al-Quran berarti pula kewajiban berpegang teguh dengan Al-Hadits, karena di dalam Al-Quran juga ada kewajiban untuk menjalankan hadits. Dan sebaliknya, dengan berpaling dari keduanya maka seseorang akan tersesat dan tidak akan selamat dari berbagai fitnah yang akan dihadapinya. AllahTaalaberfirman,Allah berfirman (kepada Adam dan Hawa), Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Sehingga jika datang kepadamu petunjuk-Ku, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, Ya Rabb-ku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat? Allah berfirman, Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, namun kamu melupakannya, maka begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan. (Thaha: 123-126)Maka seseorang yang ingin selamat dari godaan, dia harus berpegang teguh dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Yaitu hendaknya dia senantiasa bersemangat dalam membaca dan mempelajarinya serta mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya. Dengan kembali dan berpegang teguh kepada keduanya, seseorang akan mengetahui bagaimana dia harus mencari harta dan bagaimana pula dia cara menginfakkannya. Dengan kembali kepada keduanya, seseorang akan tahu apa akibat dari pelanggaran terhadap batas-batas syariat AllahTaaladan apa keutamaan orang yang senantiasa memerhatikan syariat dalam mendapatkan maupunmenginfakkan hartanya. Mudah-mudahan AllahTaalasenantiasa memberikan pertolongan-Nya dan memudahkan kita untuk senantiasa berada di atas syariat-Nya. .