Upload
others
View
20
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017JENJANG SMP/MTs
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDABERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017JENJANG SMP/MTS
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN
2017
SUSUNAN TIM PENGEMBANGKURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDABERDASARKAN KURIKULUM 2013 REVISI 2017
Penanggung JawabKepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.
PengarahKepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Tenaga AhliProf. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI)Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd. (UPI)Dr. Dedi Koswara, M.Hum. (UPI)
Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Tim Pengembang Kurikulum SD/MIIda Widaningsih, S.Pd., M.M.Nita Rosyana, S.Pd., M.M.Pd.Sri Asdianwati, S.Pd., M.Pd.
Tim Pengembang Kurikulum SMP/MTsSusi Budiwati, S.Pd., M.Pd.
Elah, S.Pd., M.Pd.Uus Rustandi, S.Pd., M.Pd.
Tim Pengembang Kurikulum SMA/MADarpan, S.Pd., M.Pd.Dra. Hermin Ruliati
Ivan Adzam Wahyudin, S.Pd.
Tim Pengembang Kurikulum SMK/MAKDrs. Moch. Ridwan Iskandar, M.Pd.
Rani Rabiussani, S.Pd.Ilah Nurlelah, S.Pd.
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa BaratNomor : 819/8653-SetdisdikTanggal : 20 Pebruari 2017
vi
S AMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Sejak tahun 2001 rencana perubahan kurikulum sudah sampai ke sekolah. Kurikulum 1994 diganti dengan kurikulum baru yang berorientasi kepada kompetensi. Sementara itu, dalam rangka pemantapannya, beberapa mata pelajaran yang termasuk muatan nasional sudah diujicobakan, sehingga masa transisi pembelajaran antara kurikulum lama dengan yang baru makin terasa.
Balai Pengembangan Bahasa Daerah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat sejak tahun 2003 sudah mengadakan pemantauan terhadap kenyataan ini, khususnya yang berkaitan dengan (1) kurikulum, (2) bahan ajar, (3) sarana dan sumber belajar, dan (4) pelaksanaan pengajaran. Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing. Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa Sunda. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda ini dikeluarkan sebagai arahan atau pedoman bagi guru dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Isinya memuat kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), yang harus disusun dan dikembangkan lagi oleh guru dan sekolah menjadi kurikulum yang berisi KI, KD, indikator, pengalaman belajar, lingkup materi, dan jenis evaluasi. Penyusunan kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan dan kondisi setempat.
Masih berhubungan dengan keadaan setempat yang berbeda satu dengan lainnya, perlu dipertimbangkan pengelompokan keadaan (kategorisasi lokal), baik di wilayah pemakaian bahasa Sunda maupun wilayah yang memiliki dialek bahasa
Sunda atau bahasa daerah lain seperti Melayu-Betawi di daerah Depok dan Bekasi serta Bahasa Cirebon di wilayah Cirebon dan Indramayu. Bahasa-bahasa tersebut termasuk bahasa daerah yang hidup di Propinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan Daerah Jawa Barat No. 5/2003 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah yang kemudian diubah menjadi Perda No. 14/2014.
Sebagai Kurikukulum Tingkat Daerah Muatan Lokal yang bengacu pada Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda berbasis Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut berkaitan dengan perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Pergub Jabar Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan menengah di Jawa Barat, dan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari 2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Sunda
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum 2013. Semoga semua ini dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan kita.
Bandung, Maret 2017 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 196112311987031042
vii
viii
K ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah di sekolah-sekolah yang awalnya menggunakan Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum KTSP, mulai menggunakan Kurikulum Mulok yang baru, terutama di sekolah-sekolah yang menjadi percontohan. Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang mengacu pada Kurikulum 2013 ini terdiri dari Struktur Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) serta Silabusnya. Sebagai penunjang pembelajaran, BPBKD juga mengupayakan penyusunan buku ajar sesuai rambu-rambu yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Seperti diketahui, implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah hingga saat ini pun sangat dinamis. Berbagai revisi dan perubahan terjadi hampir setiap tahun, terutama menyangkut berbagai perangkat implementasinya di lapangan. Tahun 2016, revisi bahkan menyangkut struktur inti kurikulum dengan adanya perubahan pada tataran KIKD dan landasan konseptualnya. Sedikitnya ada empat Peraturan Mentri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan dikeluarkan untuk mengganti Permen lama berkaitan dengan revisi Kurikulum. Antara lain Permendikbud No. 20 tahun 2016 Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan menengah, Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dan Dasar dan Menengah, dan Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Melihat dinamika yang terjadi pada Kurikulum 2013 tersebut, sudah seharusnya pula Kurikulum Mulok Bahasa dan Sastra Daerah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di atas.
Di samping itu, implementasi Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sendiri menemui beberapa masalah, antara lain ditemukan pada struktur isi kurikulum yang masih dianggap kompleks dan sulit untuk dipahami oleh siswa. Kurikulum Bahasa dan Sastra Daerah juga dianggap tidak memiliki tujuan yang jelas di setiap jenjang pendidikan. Tidak dijelaskan apa skala prioritas yang ingin dicapai dari pengajaran bahasa Sunda di tingkat, SD, SMP, dan SMA, karena masih ditemukan materi-materi pelajaran yang bertumpuk dan berulang-ulang.
ix
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan karena berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Pergub. Kritik juga muncul dari masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut apa saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan poko-pokok pikiran yang jelas untuk nanti digunakan oleh tim pengembang Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran 2017/2018.
Semoga buku ini ada kemanfaatan di dalamnya dan pada akhirnya akan membawa pada perbaikan dalam pembinaan, pengembangan dan pelestarian bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan di Jawa Barat.
Bandung, Maret 2017
Kepala Balai
Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah,
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd. Pembina Tk. I
NIP. 196110051986031014
D AFTAR ISI
x
SAMBUTAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT .................................................................. v
KATA PENGANTAR KEPALA BALAI PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT .................................................................. vii
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH ..................... 1A. Rasional ................................................................................. 2B. Struktur Kurikulum Muatan Lokal .................................................. 6C. Perbaikan Kurikulum Tingkat Daerah Berbasis Kurikulum 2013 .... 10D. Kekhasan Kurikulum Tingkat Daerah ............................................ 13E. Keragaman Lokalitas dan Bahasa Pengantar Pembelajaran ........ 14F. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar ...................................... 16
BAB II: KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR (KIKD) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA ...... 19A. Rasional ...................................................................................... 20B. Pengertian .................................................................................... 21C. Fungsi .......................................................................................... 21D. Tujuan........................................................................................... 21E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Dan Sastra Sunda Jenjang SMP/MTs .............................. 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 29Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA SMP/MTS ............................................................... 30A. Pengertian SIlabus ....................................................................... 30B. Komponen Silabus ........................................................................ 30C. Pengembangan Silabus ................................................................ 31
xi
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTS) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA .......................................... 59A. Batasan ....................................................................................... 59B. Komponen RPP ............................................................................ 59C. Prinsip Penyusunan RPP .............................................................. 60D. Langkah Penyusunan RPP ........................................................... 61
B A B I
STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
2 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
A. RASIONAL Sejalan dengan keluarnya Kurikulum 2013 terdapat tiga jenis kurikulum,
yakni Kurikulum Tingkat Nasional, Kurikulum Tingkat Daerah, dan Kurikulum Tingkat Sekolah. Kurikulum Tingkat Nasional disusun dan diberlakukan secara nasional. Kurikulum Tingkat Daerah disusun dan diberlakukan di daerah berdasarkan Kurikulum Tingkat Nasional sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing. Sementara, Kurikulum Tingkat Sekolah disusun dan diberlakukan pada setiap jenjang sekolah.
Kurikulum Tingkat Nasional yang disebut Kurikulum 2013 telah mengalami revisi sehingga disebut Kurikulum 2013 edisi revisi. Kurikulum Tingkat Daerah pun turut mengalami perbaikan sehingga disebut Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal berbasis Kurikulum 2013 revisi 2017. Revisi ini dilakukan berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulus-an Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasa-rana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk
3BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
mencapai kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Dalam rangka memenuhi Kurikulum Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah. Selain disesuaikan dan didasarkan pada struktur Kurikulum Tingkat Nasional 2013, KIKD Mata Pelajaran Bahasa Sunda didasarkan pada Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-Disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA.
Di samping itu, penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah didasari pula oleh Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan pada pendidikan dasar di Jawa Barat. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD 1945 yang menyangkut Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan pula dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan dan Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa ibu di dunia”.
4 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Hal di atas sejalan pula dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, di antaranya menyatakan bahwa: Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Hal ini diperkuat dengan Permendikbud Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013, Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan lokal.
Bahasa Sunda, Bahasa Cirebon, dan Bahasa Melayu Betawi berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang juga merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Jawa Barat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis.
Berdasarkan kenyataan tersebut, bahasa daerah sebagai salah satu khasanah dalam kebhineka-tunggal-ikaan bahasa dan budaya Nusantara akan menjadi landasan bagi pendidikan karakter dan moral bangsa. Oleh karena itu, bahasa daerah harus diperkenalkan di Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA) dan diajarkan di sekolah-sekolah mulai Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliah (MA). Untuk kepentingan itu, telah disusun dan direvisi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai dengan satuan pendidikan tersebut.
Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya dan budaya Sunda, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
5BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Kompetensi inti mata pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang memiliki kesamaan dengan kompetensi inti mata pelajaran lainnya merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra daerah. Kompetensi Inti ini menjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, dan nasional. Secara substansial terdapat empat Kompetensi Inti yang sejalan dengan pembentukan kualitas insan yang unggul, yakni (1) sikap keagamaan (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) untuk menghasilkan manusia yang pengkuh agamana (spiritual quotient), (2) sikap kemasyarakatan (berakhlak mulia) untuk menghasilkan manusia yang jembar budayana (emotionalquotient), (3) menguasai pengetahuan, teknologi, dan seni (berilmu dan cakap) untuk menghasilkan manusia yang luhung élmuna (intellectualquotient), dan (4) memiliki keterampilan (kreatif dan mandiri) untuk menghasilkan manusia yang rancagé gawéna (actional quotient).
Keempat Kompetensi Inti tersebut merupakan pengejawantahan dari tujuan pendidikan nasional (Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3), yakni “untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah ini, selaras dengan alasan pengembangan kurikulum 2013, diharapkan peserta didik memiliki:
1. Kemampuan berkomunikasi;2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis;3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan;4. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab;5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan
yang berbeda;6. Kemampuan hidup dalam maysrakat yang mengglobal;7. Minat yang luas dalam kehidupan;8. Kesiapan untuk bekerja;9. Kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan10. Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
6 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
B. STRUKTUR KURIKULUM MUATAN LOKALDalam Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dinyatakan bahwa Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Dasar pendidikan muatan lokal adalah Permendikbud Nomor 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Dalam peraturan itu yang dimaksud dengan muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal dikembangkan atas prinsip: (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global.
Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan melalui pemerintah daerah, dalam hal ini Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerah diperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat (2) berbunyi sebagai berikut.
(1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
7BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
(2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan.
Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan membina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah, dan keberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan lokal maka untuk Kurikulum 2013 ditetapkan pendidikan bahasa daerah tetap menjadi wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan muatan lokal untuk pendidikan bahasa daerah dan pendidikan seni budaya.
Berkaitan dengan bunyi undang-undang tersebut, maka Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda termasuk mata pelajaran muatan lokal di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kedudukannya dalam proses pendidikan sama dengan kelompok mata pelajaran inti dan pengembangan diri. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Sunda juga diujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam buku rapor.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan No. 423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Kedudukan Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah dalam Struktur Kurikulum Nasional adalah sebagai berikut.
Tabel 1: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SD/MI
No. KomponenJumlah Jam Pelajaran Tiap
KelasI II III IV V VI
Kelompok A1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 42. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 6 6 4 4 43. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 74. Matematika 5 6 6 6 6 65. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B7. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 58. Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 49. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 34 36 38 38 38
8 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Tabel 2: Struktur Kurikulum Tingkat Daerah Jenjang SMP/MTs.
No. KomponenJumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas
VI VIII IXKelompok A 1. Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila &Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 64. Matematika 5 5 55. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 56. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 47. Bahasa Inggris 4 4 4Kelompok B8. Seni Budaya 3 3 3
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
10. Prakarya 2 2 211. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 40 40 40
Tabel 3: Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata Pelajaran Wajib
No. KomponenJumlah Jam Pelajaran Tiap Kelas
X XI XIIKelompok A (Wajib)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2.Pendidikan Pancasila &Kewarganegaraan
2 2 E
3. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7. Seni Budaya 2 2 2
8.Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
3 3 3
10. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 211. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 2
Jumlah Jampel A & B per Minggu 26 26 26
9BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Kelompok C (Peminataan)
Mata pelajaran peminatan Akademik (untuk SMA/MA)
18 20 20
Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu
44 46 46
Tabel 4: Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARANKELAS
X XI XIIKelompok A dan B (Wajib) 26 26 26C. Kelompok PeminatanI Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
1. Matematika 3 4 42. Biologi 3 4 43. Fisika 3 4 44. Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial1. Geografi 3 4 42. Sejarah 3 4 43. Sosiologi dan Antropologi 3 4 44. Ekonomi 3 4 4
III Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 42. Bahasa dan Sastra Daerah 3 4 43. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 44. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
3 4 4
5. Antropologi 3 4 4Mata Pelajaran Pilihan PendalamanPilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4Jumlah Pelajaran yang tersedia per minggu 71 82 82Jumlah Jampel yang harus ditempuh per minggu 44 46 46
10 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Tabel 5: Struktur Kurikulum SMK/MAK
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7. Seni Budaya 2 2 28. Bahasa dan Sastra Daerah 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 310. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 26 26 26Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK)
24 24 24
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 50 50 50
C. PERBAIKAN KURIKULUM TINGKAT DAERAH BERBASIS KURIKULUM 2013Dengan adanya revisi Kurikulum 2013 pada tingkat nasional, Kurikulum
Tingkat Daerah Kurikulum Muatan Lokal pun mengalami perubahan. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional, tapi tetap Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional.Perubahan tersebut didasarkan pada tiga Permendikbud, yakni Permendikbud No. 20 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi, Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, dan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
Meskipun ada revisi, struktur matapelajaran dan lama belajar di sekolah tidak diubah. Poin utama revisi Kurikulum 2013 adalah meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar
11BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
(KD). Jika diintisarikan, terdapat lima poin penting revisi Kurikulum 2013.
1. Peningkatan hubungan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti 1 (Aspek Keagamaan) dan Kompetensi Inti 2 (Aspek Sosial) tidak lagi dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar hanya dijabarkan dari Kompetensi Inti 2 (Pengetahuan) dan Kompetensi Inti 4 (Keterampilan). a. Penomoran KI dan KD tidak lagi ditandai dengan jenjang pendidikan
(kelas), tetapi sesuai dengan nomor urutan KI. Nomor KI sebanyak satu digit angka (KI 3), sedangkan nomor KD sebanyak dua digit angka (KD 3.1).
b. Dalam rumusan KD lama yang awalnya hanya menggambarkan materi kesastraan saja, pada rumusan KD baru ditambahkan unsur-unsur kebahasaan. Hal ini menunjukkan bahwa belajar bahasa daerah dilaksanakan melalui sastra daerah.
c. Permusan KD yang awalnya terlalu spesifik dan operasioal, kemudian pada edisi revisi diubah menjadi rumusan yang lebih umum agar tidak menyulitkan pendidik dalam menyusun indikator.
d. Rumusan KD pada jenjang SD/MI disesuaikan dengan materi pokok dan tema nasional. Untuk beberapa tema KD disesuaikan dengan tema kedaerahan.
e. Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan memperhatikan (1) perkembangan psikologis anak; (2) lingkup dan kedalaman; (3) kesinambungan; (4) fungsi satuan pendidikan; dan (5) lingkungan. Dipertimbangkan pula penguasaan pengetahuan dan keterampilan berbahasa dan bersastra secara gradual daerah sesuai dengan jenjang pendidikan.
f. Pemetaan materi ajar bahasa daerah mempertimbangkan keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan pola komunikasi yang berkembang di lingkungan masyarakat.
2. Proses berpikir siswa tidak lagi dibatasi. Pada kurikulum yang lama, berlaku sistem pembatasan, yaitu anak SD sampai memahami, SMP menganalisis, dan SMA mencipta. Pada kurikulum hasil revisi ini, anak SD boleh berpikir sampai tahap penciptaan. Tentunya dengan kadar penciptaan yang sesuai dengan usianya.
3. Penggunaan metode pembelajaran aktif. Guru berperan menjadi fasilitator pembelajaran yang membuat siswa menyenangi kegiatan belajar-
12 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
mengajar. Adanya penerapan Pendekatan 5M (Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis, dan Mencipta). Pendekatan Saintifik 5M bukanlah satu-satunya yang dapat diacu menjadi metode saat mengajar.Apabila digunakan, maka susunan 5Mitu tidak harus berurutan.Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri (inquiry) dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
4. Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada Kurikulum 2013 versi lawas, seluruh guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual (keagamaan) siswa. Sistem ini yang lantas dikeluhkan banyak guru.Dalam skema yang baru, penilaian sosial dan keagamaan siswa cukup dilakukan oleh guru PPKn dan guru Pendidikan Agama-Budi Pekerti. Sementara guru fisika dan mata pelajaran lainnya hanya menilai aspek akademik sesuai bidang yang diajarkan saja.Guru mata pelajaran lain boleh menilai aspek sosial sewajarnya. seperti terkait kenakalan atau misalnya saat siswa ketahuan mencontek.a. Penilaian sikap KI-1 dan KI-2 sudah ditiadakan di setiap mata
pelajaran hanya Matapelajaran Agama dan PPKn, namun KI tetap dicantumkankan dalam penulisan RPP.
b. Jika ada 2 nilai praktik dalam satu KD, maka yang diambil adalah nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan dalam satu KD ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata untuk pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.
c. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS menjadi Penilaian Akhir Semester untuk Semester 1 dan Penilaian Akhir Tahun untuk Semester 2. Oleh karena itu, sudah tidak ada lagi UTS, langsung ke Penilaian Akhir Semester.
d. Skala penilaian menjadi 1-100. Sementara itu, penilaian sikap diberikan dalam bentuk Predikat dan Deskripsi.
e. Remedial diberikan untuk nilai siswa yang kurang, namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.
13BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
f. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
5. Perencanaan pembelajaran mencakup silabus dan Recana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). a. Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping, hanya tiga kolom,
yakni KD, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembilajaran. b. Di dalam RPP tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran
yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika ada).
D. KEKHASAN KURIKULUM TINGKAT DAERAHKompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda di
dalamnya memuat materi yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pembelajarannya diatur secara mandiri serta menopang peningkatan kemampuan penguasaan kurikulum nasional.
Program pembelajaran bahasa dan sastra Sunda yang dikembangkanmemperhatikan rambu-rambu pengembangan muatan lokal yang tertuang dalam lampiran Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013, Pasal 9 dan Pasal 10, bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan muatan lokal. Permendikbud ini merupakan revisi dari Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, di antaranya kedekatan secara fisik dan secara psikis.Dekat secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuannya, yaitu bahasa, sastra, budaya Sunda sebagai kearifan lokal. Setiap sekolah wajib melaksanakannya agar peserta didik memperoleh pengalaman berbahasa, bersastra, dan berbudaya Sunda. Pendidik yang mengampu mata pelajaran ini diharapkan mampu membangkitkan minat belajar, rasa keingintahuannya, menumbuhkembangkan kesadaran, serta kemampuan apresiasi peserta didik terhadap budayanya masyarakatnya. Hal ini merupakan wujud pembentukan karakter yang
14 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
memungkinkan seseorang hidup secara beradab dan toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda dikemas sedemikian rupa agar menarik bagi perserta didik. Kemasan yang menarik dan perencanaan yang tepat akan mampu mengembangkan beragam kompetensi peserta didik baik secara konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur etika, estetika, logika, dan kinestetika.
E. KERAGAMAN LOKALITAS DAN BAHASA PENGANTAR PEMBELAJARANUntuk mewadahi keragaman lokalitas perlu dipertimbangkan bahasa
dan budaya yang berkembang di lingkungan belajar peserta didik. Kenyataan menunjukkan bahwa selain bahasa Sunda, di Jawa Barat terdapat pula bahasa-bahasa daerah lain yang wilayah pemakaiannya tidak berdasarkan daerah administrasi pemerintah. Misalnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah bahwa yang dimaksud dengan bahasa daerah di Jawa Barat adalah bahasa Sunda, bahasa Cirebon, dan bahasa Melayu-Betawi. Dalam hubungan itu, bagi daerah-daerah yang peserta didiknya berbahasa ibu bukan bahasa Sunda, kompetensi dasar itu perlu disesuaikan dengan keadaan kebahasaan dan budaya daerah setempat. Pembelajaran tidak berlangsung untuk semua kompetensi dasar, tetapi dipilih mana yang mungkin bisa dilaksanakan.
Berkaitan dengan kategorisasi lokal, di Jawa Barat ada masyarakat yang berbahasa ibu bahasa Sunda lulugu ada pula yang menggunakan bahasa Sunda wewengkon. Bahkan di pesisir utara dan sebagian besar wilayah Cirebon mempunyai bahasa ibu yang bukan bahasa Sunda. Masyarakat penuturnya menyebutnya sebagai bahasa Cirebon, yang awalnya merupakan perpaduan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa.
Sehubungan dengan kenyataan seperti itu, bahan pembelajaran bahasa Sunda tentu tidak akan seragam. Penentuan bahan pembelajaran diserahkan sepenuhnya kepada pendidik di tempatnya masing-masing dengan mengadakan perembukan terpumpun dalam wadah Pusat Kegiatan
15BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
Guru (PKG). Lebih jauh lagi, penentuan yang lebih spesifik lagi diserahkan kepada guru di sekolah yang bersangkutan.
Kategorisasi lokal dalam penentuan bahan pembelajaran dapat dibedakan atas tiga kategori A, B, dan C. Ketiga kategori lokal tersebut masing-masing memiliki ciri tersendiri.
1. Kategori A berlaku ditempat-tempat yang masyarakatnya menggunaan bahasa Sunda lulugu, yakni bahasa yang kini dianggap baku dan resmi menurut ukuran umum di Jawa Barat. Sebagi contoh yang termasuk kategori ini adalah daerah Bandung dan sekitarnya dengan mengabaikan beberapa kosakata wewengkon yang memang hanya sedikit.
2. Kategori B berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda wewengkon, yakni bahasa yang sampai saat ini dianggap sebagai ragam bahasa yang mempunyai perbedaan dengan bahasa lulugu, akan tetapi tetap dianggap sebagai bahasa Sunda. Perbedaan tersebut berada pada tataran fonetik dan semantik, di samping perbedaan onomasiologis (konsep yang sama dalam kosakata yang berbeda) dan perbedaan semasiologis (konsep yang berbeda dengan kosakata yang sama). Sebagai conto yang termasuk kategori B adalah bahasa Sunda di Kuningan dan Karawang.
3. Kategori C berlaku di tempat-tempat yang masyarakatnya kental menggunakan bahasa wewengkon atau bahasa daerah khusus seperti bahasa Cirebon (bahasa Sunda Dialek Cirebon atau bahasa Jawa Dialek Cirebon) dan bahasa Melayu Dialek Betawi. Misalnya, di sebagian wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon, selain diajarkan bahasa Sunda sebagai muatan lokal wajib, juga diperkenankan untuk mengajarkan bahasa Cirebon sebagai muatan lokal pilihan. Khusus di daerah ini, untuk Kelas I-III SD, alokasi waktu untuk pelajaran bahasa Sunda dapat digunakan untuk pelajaran bahasa daerah setempat. Keadaan yang sama dapat pula berlaku bagi sebagian Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kota Depok yang masyarakatnya menggunakan Bahasa Melayu Dialek Betawi, meskipun sampai saat ini belum dapat diajarkan di sekolah-sekolah.
Kategorisasi lokal tersebut dapat mengikuti perimbangan komponen kompetensi bahasa (pemahaman dan penggunaan), ragam bahasa (lulugu dan wewengkon), dan bahasa pengantar.
16 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
(a) Di wilayah kategori A, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa, materi bahasa Sunda baku, dan menggunakan pengantar bahasa Sunda baku.
(b) Di wilayah kategori B, diutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa, materi bahasa Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon seimbang, dan menggunakan pengantar bahasa Sunda baku.
(c) Di wilayah kategori C, diutamakan pemahaman bahasa, materi bahasa Sunda baku dan bahasa Sunda wewengkon atau bahasa setempat seimbang, dan dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Sunda wewengkon (bahasa setempat) atau menggunakan bahasa Indonesia.
Di sekolah-sekolah yang mempunyai kondisi khusus, seperti di sekolah-sekolah yang peserta didiknya banyak yang berbahasa ibu bukan bahasa Sunda, walaupun sebenarnya termasuk kategori A atau kategori B, dapat ditentukan kebijakan lain.
Pada prinsipnya bahasa pengantar yang digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Sunda adalah bahasa Sunda. Di sekolah-sekolah atau daerah yang mengalami kesulitan dengan pengantar bahasa Sunda dapat digunakan bahasa Indonesia atau bahasa setempat, baik sebagian maupun sepenuhnya, atau menggunakan dwibahasa Sunda-Indonesia. Akan tetapi, selalu disertai usaha untuk secara berangsur-angsur bisa memahami petunjuk dalam bahasa Sunda. Di daerah-daerah yang memiliki basa Sunda wewengkon, kata-kata dialek dapat difungsikan untuk mempercepat atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
F. PEMANFAATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi dapat berupa media cetak dan elektronik. Kini perkembangannya semakin pesat dan canggih. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi pembelajara bahasa dan sastra Sunda. Dalam batas-batas dan cara-cara tertentu semua itu dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kualitas dan kelancaran pembelajaran bahasa dan sastra Sunda.
17BAB I: STRUKTUR KURIKULUM TINGKAT DAERAH
2. Pemanfaatan Lingkungan Alam, Sosial, dan Budaya
Sumber pembelajaran bahasa dan sastra Sunda dapat pula berupa lingkungan alam, masyarakat, dan budaya Sunda. Peserta didik diupayakan agar berhubungan langsung dengan masyarakat untuk mengetahui kehidupan bahasa dan budaya Sunda saat ini, yang selanjutnya dijadikan informasi dalam pembelajaran bahasa Sunda. Berkaitan dengan pembelajaran sastra, peserta didik diupayakan untuk mengetahui kehidupan sastra secara eksplisit maupun implisit dengan mengapresiasi dan mengekspresikan isinya.
3. Bacaan Wajib
Pembelajaran bahasa dan Sastra Sunda harus didukung oleh adanya buku babon, buku pendukung pembelajaran, atau buku-buku bacaan kanonik untuk mendorong siswa gemar membaca dan membangkitkan minat dan kesenangannya mempelajari bahasa dan sastra Sunda.
Buku yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Sunda adalah buku-buku yang sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi penilaian oleh lembaga berwenang serta dan proses seleksinya harus memperhatikan kejujuran dan kualitas buku.
Sebagai upaya meningkatkan apresiasi sastra dan gemar membaca, setiap peserta didik pada setiap jenjang pendidikan diwajibkan membaca sejumlah karya sastra (puisi, prosa, dan drama) yang sesuai dengan tingkatannya dalam jumlah yang memadai. Pemilihan buku bacaan sastra ini disesuikan dengan tingkat perkembangan psikologis peserta. Upaya ini juga berkaitan dengan gerakan literasi sekolah yang menjadi unsur penunjang dalam kurikulum yang berlaku saat ini.
18 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR(KIKD)
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
B A B I I
20 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
A. RASIONAL
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda adalah mata pelajaran Muatan lokal yang berdiri sendiri. Ketetapan kebijakan ini sejalan dengan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pasal 1 s.d 4. Atas dasar itulah, maka materi pembelajaran yang tertuang dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mengutamakan keunggulan dan kearifan daerah.
KI-KD Kurikulum 2013 Muatan Lokal Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda serta revisinya diberlakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut. (1) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan; (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./ SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan; (4) Permendikbud No. 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; (5) Permendikbud No. 79/2014 tentang Kurikulum 2013, Pasal 5 (a) dan (b), yaitu materi mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Sunda yang dirumuskan dalam bentuk dokumen berupa KompetensiDasar dan Silabus; (6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian; (7) Perda No. 14/2014 tentang Pemeliharan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah; (8) Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; (9) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Set-disdik tertanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA; serta (10) Rekomendasi UNESCO tahun 1999 tentang Pemeliharaan Bahasa-bahasa Ibu di Dunia.
21BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
B. PENGERTIANDalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2014 tentang KIKD Pelajaran
pada Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas, sedangkan kompetensi dasar merupakan merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berba-hasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.
C. FUNGSIStandar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan
bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4) sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
D. TUJUANPertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar peserta didik mencapai tujuan-tujuan berikut.
22 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
1. Peserta didik menyenangi pengalamannya berbahasa Sunda baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
2. Peserta didik memahami dan mampu menggunakan bahasa Sunda dalam berbagai konteks komunikasi untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosi, dan kematangan sosial.
3. Peserta didik menghargai bahasa Sunda sebagai bagian dari warisan kebudayaan masyarakat Sunda dan bagian dari kekayaan kebudayaan nasional.
4. Peserta didik mampu menghargai, membanggakan, menikmati, dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan, dan memahami budaya serta intelektualitas manusia Sunda.
E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA JENJANG SMP/MTS
KELAS VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkanperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
23BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami dan mengidentifikasi kaidah, bentuk, struktur teks, dan unsur kebahasaan dalam paguneman tentang menyapa, memperkenalkan diri, berpamitan, meminta izin, mengucapkan terima kasih, dan meminta maaf, serta menanggapinya, sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.1 Menyusun dan mendemontrasikan teks paguneman tentang menyapa, memperkenalkan diri, berpamitan, meminta izin mengucapkan terima kasih, dan meminta maaf serta menanggapinya dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
3.2 Mengidentifikasi jenis, ragam (varian), istilah, prosedur kaulinan barudak sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.2 Mendemonstrasikan jenis, ragam (varian), dan prosedur kaulinan barudak melalui pengamatan langsung dari berbagai media sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
24 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengidentifikasi ragam/jenis informasi, bentuk dan struktur teks iklan layanan masyarakat tentang berbagai kegiatan sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.3 Menyusun dan mengomunikasikan iklan layanan masyarakat tentang berbagai kegiatan sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
3.4 Mengidentifi kasi bentuk, stuktur, dan isi teks narasi tentang pengalaman pribadi sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.4 Menyusun dan mengomunikasikan teks narasi tentang pengalaman pribadi sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
3.5 Mengidentifikasi nilai-nilai dongeng sasakala sesuai dengan fungsisosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.5.1 Menyusun peta fikiran/konsep dongeng sasakala yang telah disimaknya sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.5.2 Mengomunikasikan dongeng sasakala dengan bahasa sendiri sesuai dengan fungsisosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
3.6 Mengidentifikasi unsur-unsur bahasa, isi dan amanat sajak, sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.6 Mendeklamasikan sajak dengan penghayatan dan ekspresi yang tepat, sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
3.7 Mengidentifikasi bentuk, struktur dan isi teks pupujian sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
4.7 Melantunkan pupujian sesuai dengan ciri khas daerah masing-masing sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.
3.8 Mengidentifikasi isi teks narasi pengalaman perjalanan pribadi, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.8 Menyajikan isi teks narasi pengalaman perjalanan pribadi, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
25BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
KELAS VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
26 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari rumpaka kawih.
4.1 Mengomunikasikan rumpaka kawih atau melantunkannya dengan memperhatikan ekspresi dan teknik vokal.
3.2 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan dari teks warta.
4.2 Mengekspresikan teks warta dengan memperhatikan irama/tempo, artikulasi, dan lentong kalimat.
3.3 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan dari guguritan pupuh Durma dan Mijil.
4.3 Mengekspresikan guguritan dalam bentuk pupuh Durma dan Mijil dengan memperhatikan ekspresi dan teknik vokal.
3.4 Memahami dan mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan dari sisindiran.
4.4 Mengekspresikan sisindiran dalam bentuk tulisan dan lisan (misalnya melalui poster, meme, atau tempas sindir) dengan memperhatikan struktur, ekspresi, dan lentong kalimat.
3.5 Memahami dan mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan dari teks memandu acara formal dan non formal.
4.5 Menyajikan teks memandu acara formal dan nonformal dengan memperhatikan fungsi sosial, ekspresi, dan lagu kalimat (lentong).
3.6 Memahami dan mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan dari artikel seni budaya Sunda.
4.6 Menyajikan dan menanggapi artikel bertema seni budaya Sunda dengan memperhatikan fungsi sosial, serta struktur dan unsur kebahasaan.
3.7 Memahami dan mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan dari laporan lalampahan.
4.7 Menanggapi bahasa dan isi laporan lalampahan dengan memperhatikan kerunutan kalimat dan kesantunan berbahasa
3.8 Memahami dan mengidentifikasi fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan dari carita pondok.
4.8 Menanggapi nilai-nilai carita pondok dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik, fungsi sosial, serta aspek kebahasaan.
27BAB II: KIKD MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
KELAS IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
28 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR3.1 Memahamidan
mengidentifikasi teks biantara dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.1 Menyajikan teks biantara dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.
3.2 Mengidentifikasiisi teks deskripsi tentang kampong adat Sunda, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.2 Menemukan makna yang terkait dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan teks deskripsi tentang kampung adat Sunda.
3.3 Mengidentifikasi kekayaan bahasa Sunda (kosa kata, idiom, dan bahasa media sosial) melalui beragam media, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.3 Menafsirkan kekayaan bahasa Sunda (kosa kata, idiom, dan bahasa media sosial) yang berkaitan dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan melalui beragam media.
3.4 Mengidentifikasi unsur intrinsik dalam ringkasan novel remaja dengan memperhatikan fungsisosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.4 Mendreskripsikan isi ringkasan novel remaja, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
3.5 Mengidentifikasi unsur-unsur teks drama, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.5 Mendemontrasikan adegan drama dengan memperhatikan unsur-unsurnya, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Lampiran 1
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA SMP/MTs
A. PENGERTIAN SILABUSSilabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
B. KOMPONEN SILABUSDi dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa komponen, yakni:
1. Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda);2. Identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas
I);
31LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
5. Tema (khusus SD/MI), 6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
9. Alokasi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Komponen silabus tersebut termasuk komponen yang lengkap. Dalam perkembangan selanjutnya dan perbaikan Kurikulum 2013, komponen silabus hanya terdiri atas tiga komponen, yakni (1) kompetensi dasar, (2) materi pembelajaran, dan (3) kegiatan pembelajaran.
C. PENGEMBANGAN SILABUSPengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
32 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia, misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang, seperti tampak pada gambar 1.
Gambar 1
Kompetensi yang dimaksud yaitu: (1) menumbuhkan sikap religius dan etika sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; (2) menguasai pengetahuan; (3) memiliki keterampilan atau kemampuan menerapkan pengetahuan dalam rangka melakukan penyelidikan ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan karya kreatif yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran bahasa dan Sastra Sunda yang dikembangkan di setiap jenjang pendidikan harus mempertimbangkan pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi. Untuk itu kemampuan pendidik dalam menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi menjadi faktor penting agar pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda mampu menjawab tantangan abad moderen dewasa ini. Selain penggunaan dan pemanfaatan teknonolgi, pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda juga harus memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik, sehingga mata pelajaran ini dapat menjadi penyaring dari masuknya kebudayaan asing sekaligus mendorong peserta didik untuk memiliki kearifan terhadap budaya lokal atau budaya masyarakat setempatnya.
33LAMPIRAN-LAMPIRAN
Silabus mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/MAK disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.
KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kelas VIIAlokasi waktu : 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karaktersitik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
34 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Pen
umbu
han
dan
peng
emba
ngan
Kom
pete
nsi S
ikap
dila
kuka
n se
panj
ang
pros
es p
embe
laja
ran
berla
ngsu
ng
dan
dapa
t dig
unak
an s
ebag
ai p
ertim
bang
an g
uru
dala
m m
enge
mba
ngka
n ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
lebi
h la
njut
.
Pem
bela
jara
n un
tuk
kom
pete
nsi p
enge
tahu
an d
an k
ompe
tens
i ket
eram
pila
n se
baga
i ber
ikut
ini.
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.1
Mem
aham
i dan
m
engi
denti
fikas
i ka
idah
, be
ntuk
, st
rukt
ur te
ks, d
an
unsu
re k
ebah
asaa
n da
lam
pag
unem
an
tent
ang
men
yapa
, m
empe
rken
alka
n di
ri,
berp
amita
n, m
emin
ta
izin,
men
guca
pkan
te
rima
kasih
, dan
m
emin
ta m
aaf,
sert
a m
enan
ggap
inya
, se
suai
den
gan
fung
si so
sial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
ke
baha
saan
.
Fu
ngsi
sosia
lM
enja
ga h
ubun
gan
inte
rper
sona
l den
gan
guru
dan
tem
an•
Stru
ktur
teks
- Pe
mbu
ka p
agun
eman
- isi
pag
unem
an-
Penu
tup
• U
nsur
keb
ahas
aan
- U
ndak
usu
k ba
sa-
Kalim
ah-
Uca
pan,
teka
nan
kata
, in
tona
si, e
jaan
, tan
da
baca
• To
pik
Kegi
atan
seha
ri-ha
ri ya
ng
terk
ait d
enga
n m
enya
pa,
mem
perk
enal
kan
diri,
be
rpam
itan,
mem
inta
iji
n, m
engu
capk
an te
rima
kasih
, dan
mem
inta
maa
f
-M
enyi
mak
teks
pag
unem
an-
Mem
baca
con
toh
teks
pag
unem
an-
Men
gana
lisis
stru
ktur
teks
pag
unem
an-
Men
ulis
teks
pag
unem
an-
Mem
erag
akan
beb
erap
a co
ntoh
per
caka
pan,
den
gan
ucap
an
dan
teka
nan
kata
yan
g be
nar
-M
engi
denti
fikas
i und
ak-u
suk
basa
-M
engi
denti
fikas
i uca
pan,
teka
nan
kata
, int
onas
i, ej
aan,
tand
a ba
ca.
-M
enan
yaka
n ha
l-hal
yan
g tid
ak d
iket
ahui
ata
u ya
ng b
erbe
da.
-M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
r ten
tang
tek
s pa
gune
man
.
35LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.1
Men
yusu
n da
n m
ende
mon
tras
ikan
te
ks p
agun
eman
te
ntan
g m
enya
pa,
mem
perk
enal
kan
diri,
be
rpam
itan,
mem
inta
izi
n m
engu
capk
an
terim
akas
ih, d
an
mem
inta
maa
f ser
ta
men
angg
apin
ya
deng
an
mem
perh
atika
n fu
ngsis
osia
l, st
rukt
ur
teks
, dan
uns
ur
keba
hasa
an y
ang
bena
r dan
sesu
ai
kont
eks.
3.2
Men
gide
ntifik
asi j
enis,
ra
gam
(var
ian)
, isti
lah,
pr
osed
ur k
aulin
an
baru
dak
sesu
aide
ngan
fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur
teks
dan
uns
ur
keba
hasa
an.
• Fu
ngsi
sosia
l-
Men
gom
enta
ri je
nis,
ra
gam
, isti
lah
dan
pros
edur
kau
linan
ba
ruda
k.
-M
enan
amka
n sik
ap
yang
men
jung
jung
tin
ggi m
oral
dan
jiw
a so
sial
-M
enon
ton
taya
ngan
mel
aui m
edia
aud
io v
isual
tent
ang
kaul
inan
ba
ruda
k-
Men
yim
pulk
an c
iri-c
iri k
aulin
an b
arud
ak y
ang
tela
h di
tont
onny
a.-
Bert
anya
jaw
ab te
ntan
g ta
yang
an k
aulin
an b
arud
ak y
ang
terk
ait
deng
an c
iri-c
iriny
a -
Men
entu
kan
pand
anga
n da
n pe
ndap
at y
ang
terk
ait d
enga
n ka
ulin
an b
arud
ak.
36 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.2
Men
dem
onst
rasik
an
jeni
s, ra
gam
(var
ian)
, da
n pr
osed
ur k
aulin
an
baru
dak
mel
alui
pe
ngam
atan
lang
sung
da
ri be
rbag
ai m
edia
se
suai
den
gan
fung
si so
sial,
stru
ktur
teks
da
n un
sur k
ebah
asaa
n.
• St
rukt
ur te
ks k
aulin
an
baru
dak
- Pe
mbu
ka-
Isi
- Pe
nutu
p•
Uns
ur K
ebah
asaa
n-
Kalim
at d
ekla
ratif
-
Ung
kapa
n pe
rset
ujua
n-
Uca
pan,
teka
nan
kata
, in
tona
si, e
jaan
, tan
da
baca
• To
pik
Kaul
inan
bar
udak
-M
emer
agak
an je
nis k
aulin
an b
arud
ak d
enga
n m
empe
rhati
kan
pros
edur
(lan
gkah
-lang
kah)
yan
g te
pat.
-Be
rtan
ya ja
wab
tent
ang
pros
edur
(lan
gkah
-lang
kah)
dal
am
mem
erag
akan
kau
linan
bar
udak
.-
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
3.3
Men
gide
ntifik
asi
raga
m/je
nis i
nfor
mas
i, be
ntuk
dan
stru
ktur
te
ks ik
lanl
ayan
an
mas
yara
kat t
enta
ng
berb
agai
keg
iata
n se
suai
den
gan
fung
sisos
ial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
e ke
baha
saan
.
• Fu
ngsi
sosia
lM
ener
apka
n ko
saka
ta
dan
baha
sa d
alam
teks
ik
lan
laya
nan
mas
yara
kat,
deng
an b
ahas
a ya
ng
men
arik
dan
kom
unik
atif.
• St
rukt
ur Te
ks- P
enga
ntar
ikla
n- I
si ik
lan
- Pen
utup
ikla
n
-M
emba
ca d
an m
engi
denti
fikas
i ber
baga
i inf
orm
asi y
ang
tert
era
dala
m ik
lan
laya
nan
mas
yara
kat.
-M
enem
ukan
ciri
kha
s bah
asa
yag
digu
naka
n da
lam
ikla
n la
yana
n m
asya
raka
t-
Mem
beda
kan
bera
gam
info
rmas
i dar
i beb
erap
a ik
lan
laya
nan
mas
yara
kat y
ang
diba
cany
a/di
lihat
nya.
-M
enyu
sun
kosa
kat
a da
lam
satu
kal
imat
unt
uk m
enya
mpa
ikan
in
form
asi m
elal
ui b
entu
k ik
lan
laya
nan
mas
yara
kat
-M
empr
esen
tasik
an h
asil
kary
a se
ndiri
dal
am b
entu
k ik
lan
laya
nan
mas
yara
kat.
-M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
37LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.3
M
enyu
sun
dan
men
gom
unik
asik
an
ikla
n la
yana
n m
asya
raka
t ten
tang
be
rbag
ai k
egia
tan
sesu
ai d
enga
n fu
ngsis
osia
l, st
rukt
ur
teks
dan
uns
ur
keba
hasa
an.
• U
nsur
Keb
ahas
aan
- Isti
lah
khus
us te
rkai
t de
ngan
jeni
s inf
orm
asi
yang
dig
unak
an d
alam
te
ks ik
lan
laya
nan
mas
yara
kat
- Ka
limat
info
rmati
f dan
de
klar
atif
- Ta
ta b
ahas
a: p
enul
isan
kosa
kat
a de
ngan
tepa
t•
Topi
kJe
nis i
nfor
mas
i dan
st
rukt
ur d
alam
ikla
n la
yana
n m
asya
raka
t.
3.4
M
engi
denti
fikas
i be
ntuk
, stu
ktur
, da
n isi
teks
nar
asi
tent
ang
peng
alam
an
prib
adi s
esua
i den
gan
fung
sisos
ial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
ke
baha
saan
.
• Fu
ngsi
sosia
lM
enda
patk
an u
mpa
n ba
lik y
ang
men
gand
ung
nila
i-nila
i pos
itif d
ari t
eks
nara
sipen
gala
man
prib
adi
sete
lah
diba
ndin
gkan
de
ngan
nila
i-nila
i yan
g be
rlaku
di m
asya
raka
t.•
Stru
ktur
Teks
- Pa
ragr
af a
wal
yang
be
risi p
enda
hulu
an.
- Pa
ragr
af is
i.-
Para
graf
pan
utup
-M
emba
ca te
ks n
aras
i ten
tang
pen
gala
man
prib
adi y
ang
dise
diak
an.
-M
enyi
mpu
lkan
ciri
-ciri
teks
nar
asi t
enta
ng p
enga
lam
an p
ribad
i ya
ng te
lah
dipe
laja
ri.-
Men
yim
pulk
an is
i tek
s nar
asi t
enta
ng p
enga
lam
an p
ribad
i yan
g te
lah
dipe
laja
rinya
.-
Men
ulis
teks
nar
asi t
enta
ng p
enga
lam
an p
ribad
i yan
g se
suai
de
ngan
stru
ktur
teks
yan
g te
lah
dite
ntuk
an.
-M
emba
caka
n te
ks n
aras
i ten
tang
pen
gala
man
prib
adi y
ang
tela
h di
susu
n de
ngan
mem
perh
atika
n ka
idah
-kai
dah
penu
lisan
-M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
38 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.4
Men
yusu
n da
n m
engo
mun
ikas
ikan
te
ks n
aras
i ten
tang
pe
ngal
aman
prib
adi
sesu
ai d
enga
n fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur
teks
dan
uns
ur
keba
hasa
an.
• U
nsur
Keb
ahas
aan
- Ko
sa k
atak
husu
s te
rkai
t den
gan
kegi
atan
yan
g be
risi
peng
alam
an p
ribad
i.-
Fras
a no
min
al u
ntuk
m
enye
but b
enda
- U
capa
n, te
kana
n ka
ta,
into
nasi,
eja
an, t
anda
ba
ca, d
an tu
lisan
ta
ngan
• To
pik
Teks
nar
asi t
enta
ng
peng
alam
an p
ribad
i pe
sert
a di
dik
yang
dap
at
men
umbu
hkan
per
ilaku
ya
ng te
rmua
t di K
I.
3.5
Men
gide
ntifik
asi n
ilai-
nila
i don
geng
sasa
kala
se
suai
den
gan
fung
sisos
ial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
ke
baha
saan
.
• Fu
ngsi
sosia
l M
enem
ukan
nila
i-nila
i po
sitif d
ari l
ingk
unga
n ke
luar
gany
a.•
Stru
ktur
teks
- Ba
gian
aw
al-
Bagi
an is
i-
Bagi
an p
anut
up
-M
emba
ca te
ks n
aras
i don
geng
sasa
kala
den
gan
mem
perh
atika
n st
rukt
ur te
ks d
an u
capa
n, te
kana
n ka
ta, i
nton
asi,
ejaa
n, ta
nda
baca
.-
Men
emuk
an c
iri-c
iri te
ks n
aras
i don
geng
sasa
kala
den
gan
mem
perh
atika
n ci
ri kh
as y
ang
nam
pak
kasa
t mat
a.-
Bert
anya
jaw
ab te
ntan
g isi
teks
nar
asi d
onge
ng sa
saka
la y
ang
dika
itkan
den
gan
nila
i-nila
i mor
al y
ang
terk
andu
ng d
i dal
amny
a.
39LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.5.
1 M
enyu
sun
peta
fik
iran/
kons
ep
dong
eng
sasa
kala
ya
ng te
lah
disim
akny
a se
suai
de
ngan
fung
si so
sial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
ke
baha
saan
.
• U
nsur
keb
ahas
aan
- U
capa
n, te
kana
n ka
ta,
into
nasi,
eja
an, t
anda
ba
ca, d
an tu
lisan
tang
an•
Topi
kTe
ks n
aras
i ya
ng b
erisi
ni
lai-n
ilai d
onge
ng
sasa
kala
yan
g da
pat
men
umbu
hkan
per
ilaku
ya
ng te
rmua
t di K
I
-M
embu
at p
eta
piki
ran/
kons
ep d
ari c
erita
don
geng
sasa
kala
se
hing
ga m
engu
bah
bent
uks t
eks m
enja
di b
agan
yan
g m
enar
ik-
Men
ggun
akan
pet
a ko
nsep
/pik
iran
yang
tela
h di
buat
seba
gai
pija
kan
dala
m m
enya
mpa
ikan
don
geng
sasa
kala
.-
Men
cerit
akan
kem
bali
dong
eng
sasa
kala
den
gan
baha
sa se
ndiri
de
ngan
men
ggun
akan
pet
a pi
kira
n se
baga
i pija
kan
dala
m
men
yam
paik
an tu
tura
n ce
rita
-M
enem
pelk
an k
arya
nya
di d
indi
ng k
elas
ata
u m
ajal
ah d
indi
ng-
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
4.5.
2 M
engo
mun
ikas
ikan
do
ngen
g sa
saka
la
deng
an b
ahas
a se
ndiri
sesu
ai
deng
an fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur
teks
dan
uns
ur
keba
hasa
an.
3.6
Men
gide
ntifik
asi u
nsur
-un
sur b
ahas
a, is
i dan
am
anat
saja
k, se
suai
de
ngan
fung
si so
sial,
stru
ktur
teks
dan
uns
ur
keba
hasa
an.
• Fu
ngsi
sosia
l M
ende
skrip
sikan
, m
enem
ukan
, dan
m
erin
ci.
• St
rukt
ur te
ks-
Nad
a, ra
sa, a
man
at-
Suas
ana
dan
mus
ikal
itas (
rima)
-M
emba
ca c
onto
h te
ks sa
jak.
-M
enyi
mak
pem
baca
an sa
jak
mel
alui
med
ia a
udio
visu
al.
-Be
rtan
ya ja
wab
tent
ang
kosa
kat
a ya
ng a
da d
alam
teks
saja
k.-
Men
disk
usik
an u
nsur
bah
asa,
isi,
dan
aman
at sa
jak.
-Be
rlatih
men
dekl
amas
ikan
saja
k di
dal
am k
elom
pok
-M
ende
klam
asik
an sa
jak
di d
epan
kel
as.
-M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
40 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.6
Men
dekl
amas
ikan
saja
k de
ngan
pen
ghay
atan
da
n ek
spre
si ya
ng
tepa
t, se
suai
den
gan
fung
si so
sial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
ke
baha
saan
.
• U
nsur
keb
ahas
aan
- De
nota
tif, k
onot
atif,
- U
capa
n, te
kana
n ka
ta,
into
nasi,
eja
an, t
anda
ba
ca, d
an e
kspr
esi
• To
pik
Saja
k ya
ng b
erte
ma
ka
sih sa
yang
yan
g da
pat
men
umbu
hkan
peril
aku
yang
term
uat d
i KI.
3.7
Men
gide
ntifik
asi
bent
uk, s
truk
tur d
an
isi te
ks p
upuj
ian
sesu
ai
deng
an fu
ngsis
osia
l, st
rukt
ur te
ks d
an
unsu
re k
ebah
asaa
n.
• Fu
ngsis
osia
lM
enad
omka
n pu
pujia
n un
tuk
men
asih
ati d
an
penc
erah
an p
enga
jara
n ag
ama
Isla
m•
Stru
ktur
teks
-
Tem
a-
Nad
a-
Rasa
- Am
anat
- M
usik
alita
s•
Uns
ur k
ebah
asaa
n-
Kalim
at w
awar
an-
Kalim
at a
jaka
n-
Uca
pan,
teka
nan
kata
, in
tona
si, e
jaan
, tan
da
baca
.
-M
enyi
mak
gur
u se
baga
i mod
el c
ara
men
adom
kan
pupu
jian.
-M
enyi
mak
pem
baca
an p
upuj
ian
mel
alui
med
ia a
udio
visu
al.
-M
endi
skus
ikan
stru
ktur
teks
pup
ujia
n.-
Berk
elom
pok
berla
tih m
enad
omka
n pu
pujia
n.-
Tany
a ja
wab
tent
ang
kosa
kat
a ya
ng b
elum
dip
aham
i-
Tany
a ja
wab
tent
ang
kesu
litan
men
adom
kan
pupu
jian.
-Pr
akte
k m
enad
omka
n pu
pujia
n di
dep
an k
elas
.-
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
41LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.7
Mel
antu
nkan
pup
ujia
n se
suai
den
gan
cirr
i kh
as d
aera
h m
asin
g-m
asin
g se
suai
den
gan
fung
sisos
ial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
e ke
baha
saan
.
• To
pik
Pupu
jian
yang
ber
isi:
mem
uji A
llah,
sola
wat
ke
pada
Ras
ulul
lah
dan
peng
ajar
an a
gam
a Is
lam
dan
dap
at
men
umbu
hkan
peril
aku
yang
term
uat d
i KI
3.8
Men
gide
ntifik
asi i
si te
ks
nara
si pe
ngal
aman
pe
rjala
nan
prib
adi,
deng
an
mem
perh
atika
n fu
ngsis
osia
l, st
rukt
ur
teks
, dan
uns
ur
keba
hasa
an y
ang
bena
r dan
sesu
ai
kont
eks.
• Fu
ngsis
osia
lM
ence
ritak
an
isi p
enga
lam
an
perja
lana
n pr
ibad
i yan
g m
enge
sank
an, d
enga
n m
enge
mba
ngka
n ni
lai-
nila
i keh
idup
an d
an
kara
kter
yan
g po
sitif
• St
rukt
ur te
ks
- Pa
ragr
af p
embu
ka-
Para
graf
isi
- Pa
ragr
af p
enut
up
-M
emba
caco
ntoh
teks
nar
asi p
enga
lam
an p
erja
lana
n pr
ibad
i.-
Men
cerm
ati st
rukt
ur te
ks n
aras
i pen
gala
man
per
jala
nan
prib
adi.
-Be
rtan
ya ja
wab
tent
ang
isi te
ks n
aras
i pen
gala
man
per
jala
nan
prib
adi
-Pr
esen
tasi
peng
alam
an p
erja
lana
n pr
ibad
i mas
ing-
mas
ing
di
depa
n ke
las.
-M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
42 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.8
Men
yajik
anisi
teks
na
rasi
peng
alam
an
perja
lana
n pr
ibad
i, de
ngan
m
empe
rhati
kan
fung
sisos
ial,
stru
ktur
te
ks, d
an u
nsur
ke
baha
saan
yan
g be
nar d
an se
suai
ko
ntek
s.
• U
nsur
keb
ahas
aan
- Ka
limat
dek
lara
tif d
an
inte
roga
tif
- Ka
ta sa
mbu
ng-
Uca
pan,
teka
nan
kata
, in
tona
si, e
jaan
, tan
da
baca
, dan
tulis
an
tang
an•
Topi
kPe
ngal
aman
per
jala
nan
prib
adi d
i lin
gkun
gan
seki
tar s
iswa
yang
dap
at
men
umbu
hkan
per
ilaku
ya
ng te
rmua
t di K
I.
KEL
AS
VIII
Alo
kasi
Wak
tu: 2
jam
pel
ajar
an/m
ingg
u
Kom
pete
nsi S
ikap
Spi
ritua
l dan
Sik
ap S
osia
l dic
apai
mel
alui
pem
bela
jara
n tid
ak la
ngsu
ng (
indi
rect
teac
hing
) pa
da p
embe
laja
ran
Kom
pete
nsi P
enge
tahu
an d
an K
ompe
tens
i Ket
eram
pila
n m
elal
ui k
etel
adan
an, p
embi
asaa
n, d
an
buda
ya s
ekol
ah d
enga
n m
empe
rhat
ikan
kar
akte
rsiti
k m
ata
pela
jara
n se
rta k
ebut
uhan
dan
kon
disi
pes
erta
did
ik.
Pen
umbu
han
dan
peng
emba
ngan
Kom
pete
nsi S
ikap
dila
kuka
n se
panj
ang
pros
es p
embe
laja
ran
berla
ngsu
ng
dan
dapa
t dig
unak
an s
ebag
ai p
ertim
bang
an g
uru
dala
m m
enge
mba
ngka
n ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
lebi
h la
njut
.
43LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pem
bela
jara
n un
tuk
kom
pete
nsi p
enge
tahu
an d
an k
ompe
tens
i ket
eram
pila
n se
baga
i ber
ikut
ini.
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.1
M
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur te
ks, d
an
unsu
r keb
ahas
aan
dari
rum
paka
kaw
ih .
• Fu
ngsi
Sosia
lM
elan
tunk
an k
awih
ya
ng b
erte
ma
nase
hat.
• U
nsur
-uns
ur te
ks
rum
paka
kaw
ih-
Tem
a-
Nad
a-
Rasa
- Am
anat
- M
usik
alita
s•
Uns
ur k
ebah
asaa
n-
Gaya
bah
asa
- Ka
ta D
enoti
f-
Kata
Kon
otati
f•
Topi
kM
elan
tunk
an k
awih
ya
ng b
erisi
nas
ehat
.
•M
enyi
mak
kaw
ih y
ang
beris
i nas
ehat
bai
k m
elal
ui m
edia
au
dio
visu
al m
aupu
n gu
ru se
baga
i mod
el.
•M
enul
iskan
kem
bali
rum
paka
kaw
ih y
ang
disim
akny
a.•
Berd
iskus
i ten
tang
mat
eri k
awih
.•
Men
gide
ntifik
asi f
ungs
i sos
ial,
stru
ktur
teks
, dan
uns
ur
keba
hasa
an ru
mpa
ka k
awih
yan
g te
lah
disim
akny
a•
Mel
antu
nkan
sala
h sa
tu k
awih
yan
g be
rtem
a na
seha
t.•
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
4.1
Men
gom
unik
asik
an
rum
paka
kaw
ih a
tau
mel
antu
nkan
nya
deng
an
mem
perh
atika
n ek
spre
si da
n te
knik
vok
al.
44 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.2
Men
gide
ntifik
asi f
ungs
i so
sial,
stru
ktur
dan
un
sur k
ebah
asaa
n da
ri te
ks w
arta
.
• Fu
ngsi
Sosia
lM
enya
mpa
ikan
in
form
asi s
ecar
a sa
ntun
.•
Uns
ur-u
nsur
teks
w
arta
5 W
1 H
- W
hat (
Nao
n)-
Why
(Nah
a)-
Who
(Sah
a)-
Whe
re
(Dim
ana)
- W
hen
(Irah
a)-
How
(Kum
aha)
• U
nsur
keb
ahas
aan
- Ej
aan
- Ka
limat
ber
ita-
Und
ak U
suk
- La
fal/i
nton
asi
• To
pik
Teks
war
ta y
ang
berh
ubun
gan
deng
an
pend
idik
an.
- M
enga
mati
teks
war
ta, b
aik
yang
dip
erde
ngar
kan,
di
taya
ngka
n, a
tau
diba
ca.
- M
endi
skus
ikan
has
il pe
ngam
atan
bai
k ya
ng d
iper
deng
arka
n,
dita
yang
kan,
ata
u di
baca
unt
uk m
empe
role
h pe
mah
aman
te
ntan
g fu
ngsi
sosia
l, un
sur-u
nsur
tek
swar
ta5W
+ 1
H, u
nsur
ke
baha
saan
, dan
topi
k te
ks w
arta
.-
Men
yim
pulk
an fu
ngsi
sosia
l, un
sur-u
nsur
tek
s war
ta 5
W +
1
H, u
nsur
keb
ahas
aan,
dan
topi
k te
ks w
arta
dar
i tek
s war
ta
yang
did
enga
rkan
, dita
yang
kan,
ata
u ya
ng d
ibac
a.-
Mem
baca
ber
baga
i sum
ber u
ntuk
mem
aham
i str
uktu
r tek
s be
rita,
kai
dah
keba
hasa
an y
ang
digu
naka
n da
lam
men
ulis
ba
gian
-bag
ian
teks
war
ta.
- M
enda
ta o
bjek
dar
i ber
baga
i sum
ber t
enta
g be
rita,
bah
an,
dan
cara
/lang
kah-
lang
kah
kegi
atan
yan
g d
isusu
n m
enja
di te
ks
war
ta.
- M
endi
skus
ikan
lang
kah-
lang
kah
men
entu
kan
poko
k-po
kok/
unsu
r-uns
ur te
ks w
arta
.-
Men
ulis
teks
war
ta d
enga
n m
empe
rhati
kan
unsu
r-uns
ur te
ks
war
ta d
an p
ola
peny
ajia
nnya
.-
Mem
baca
kan
teks
war
ta y
ang
ditu
lis.
- M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
4.2
Men
geks
pres
ikan
te
ks w
arta
den
gan
mem
perh
atika
n ira
ma/
tem
po, a
rtiku
lasi,
dan
le
nton
g ka
limat
.
45LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.3
Men
gide
ntifik
asi f
ungs
i so
sial,
stru
ktur
dan
un
sur k
ebah
asaa
n da
ri gu
gurit
an p
upuh
Dur
ma
da
n M
ijil.
• Fu
ngsi
Sosia
l-
Mel
antu
nkan
pu
puh
Durm
a ya
ng
mem
bang
kitk
an
sem
anga
t, ci
nta
tana
h ai
r.-
Mel
antu
nkan
pup
uh
Miji
l yan
g b
erisi
na
seha
t unt
uk
men
anam
kan
nila
i-nila
i mor
al/
pend
idik
an.
• At
uran
Pup
uh:
- U
ngga
l pup
uh
bisa
diw
angu
n ku
sa
baba
raha
pad
a at
awa
bait.
- Pa
da a
taw
a ba
it di
wan
gun
ku
saba
bara
ha p
adal
isan
ataw
a ba
ris.
- U
ngga
l pad
alisa
n at
awa
baris
diw
angu
n sa
baba
raha
eng
ang.
•M
enyi
mak
pup
uh D
urm
a da
n pu
puh
Miji
lbai
k m
elal
ui m
edia
au
dio
visu
al m
aupu
n gu
ru se
baga
i mod
el.
•M
enyi
mak
pen
jela
san
mat
eri p
upuh
.•
Berd
iskus
i ten
tang
mat
eri p
upuh
.•
Men
gide
ntifik
asi r
umpa
ka p
upuh
Dur
ma
dan
pupu
h M
ijil
yang
tela
h di
simak
nya.
•Be
rlatih
mel
antu
nkan
pup
uh D
urm
a d
an M
ijil.
•Be
rlatih
men
yusu
n gu
gurit
an d
enga
n m
emak
ai p
atok
an
pupu
h Du
rma
dan
Miji
l min
imal
dua
bai
t den
gan
tem
a ya
ng
tela
h di
tent
ukan
.•
Mel
antu
nkan
pup
uh D
urm
a da
n M
ijil y
ang
tela
h di
susu
nnya
se
cara
per
oran
gan.
•M
enyi
mpu
lkan
mat
eri
sisin
dira
n.•
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
46 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.3
Men
geks
pres
ikan
gu
gurit
an d
alam
bent
uk
pupu
h Du
rmad
anM
ijil
deng
an m
empe
rhati
kan
eksp
resi
dan
tekn
ik v
okal
.
- Lo
bana
eng
ang
ungg
al p
adal
isan
dise
but g
uru
wila
ngan
.-
Sora
eng
ang
dina
tung
tung
pa
dalis
an d
isebu
t gu
ru la
gu.
• U
nsur
keb
ahas
aan
- Ga
ya b
ahas
a.-
Kata
den
otif.
- Ka
ta k
onot
atif.
• To
pik
Mel
antu
nkan
pup
uh
Durm
a da
n pu
puh
Miji
l.
3.4
Mem
aham
i da
n m
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur d
an u
nsur
ke
baha
saan
dar
i Sisi
ndira
n.
• Fu
ngsi
Sosia
lM
enya
mpa
ikan
m
aksu
d, k
eing
inan
, tu
juan
den
gan
seca
ra
tidak
lang
sung
.
•M
emba
ca m
ater
i sisi
ndira
n ya
ng te
rdap
at d
alam
buk
u pa
ket.
•Be
rdisk
usi t
enta
ng m
ater
i sisi
ndira
n.•
Mel
akuk
an p
enga
mat
an m
elal
ui m
emba
ca te
ks si
sindi
ran
yang
dib
agik
an g
uru.
- M
engi
denti
fikas
i fun
gsi s
osia
l, st
rukt
ur te
ks si
sindi
ran,
dan
un
sur
keba
hasa
an si
sindi
ran
deng
an m
engg
unak
an L
K.-
Mem
bagi
kan
kart
u ya
ng b
erisi
can
gkan
g da
n eu
si sis
indi
ran
yang
ber
beda
-bed
a.-
Men
cari
pasa
ngan
yan
g te
pat
untu
k m
enem
ukan
can
gkan
g at
au e
usi s
isind
iran
yang
dim
iliki
nya.
47LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
4.4
Men
geks
pres
ikan
sis
indi
ran
dala
m
bent
uk tu
lisan
dan
lis
an (m
isaln
ya m
elal
ui
post
er, m
eme,
ata
u te
mpa
s sin
dir)
den
gan
mem
perh
atika
n st
rukt
ur,
eksp
resi,
dan
lent
ong
kalim
at.
• St
rukt
ur te
ks
Sisin
dira
n-
Jum
lah
guru
la
gu je
ung
guru
w
ilang
an ti
na
ungg
al p
adal
isan
- Ju
mla
h pa
dalis
an
dina
ung
gal p
ada
- Ay
a ca
ngka
ng a
ya
eusin
a-
Eusi
sisin
dira
n ng
awen
gku
piw
uruk
, sili
h as
ih,
jeun
g sé
sébr
éd•
Uns
ur k
ebah
asaa
n -
Gaya
bah
asa.
- Ka
ta d
enoti
f.-
Kata
kon
otati
f.•
Topi
kM
embu
at si
sindi
ran
yang
isin
ya m
elip
uti
nase
hat,
perc
inta
an,
dan
hum
or.
- Be
rkel
ompo
k se
suai
den
gan
isi si
sindi
ran
yang
dim
iliki
nya.
- M
enem
pelk
an si
sindi
ran
yang
tela
h di
susu
n be
rsam
a-sa
ma
di
kert
as k
arto
n ya
ng te
lah
dise
diak
an.
- Be
rlatih
mem
buat
sisin
dira
n se
suai
den
gan
jeni
s sisi
ndira
n ya
ng d
itent
ukan
.-
Men
yam
paik
an se
cara
lisa
n sis
indi
ran
yang
dib
uatn
ya.
- M
enyi
mpu
lkan
mat
eri s
isind
iran.
•M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
48 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.5
Mem
aham
i da
n m
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur d
an u
nsur
ke
baha
saan
dar
iteks
m
eman
du a
cara
form
al
dan
nonf
orm
al.
• Fu
ngsi
sosia
l M
enja
ga h
ubun
gan
inte
rper
sona
l den
gan
oran
g la
in m
elal
ui
baha
sa y
ang
sant
un
dan
kom
unik
atif.
• St
rukt
ur Te
ks:
- Sa
lam
pem
buka
- Pa
ragr
af
pend
ahul
uan
- Pa
ragr
af is
i yan
g m
engu
raik
an
tent
ang
susu
nan
acar
a-
Para
grap
pen
utup
-
Sala
m p
enut
up•
Uns
ur k
ebah
asaa
n-
Und
ak u
suk
basa
- Pe
nggu
naan
kat
a-ka
ta b
aku
dan
tidak
bak
u/ fo
rmal
da
n tid
ak fo
rmal
- U
capa
n, te
kana
n ka
ta, i
nton
asi,d
an
ejaa
n•
Topi
kM
enya
jikan
teks
m
eman
du a
cara
fo
rmal
dan
non
form
al
- M
enga
mati
pen
yajia
n te
ks m
eman
du a
cara
mel
alui
taya
ngan
vid
eo a
tau
teks
- Be
rdisk
usi
tent
ang
fung
si so
sial,
stru
ktur
, dan
uns
ur
keba
hasa
an d
ari
tek
s mem
andu
aca
ra b
aik
form
al m
aupu
n no
n fo
rmal
- M
enyi
mak
pen
jela
san
tent
ang
lang
kah-
lang
kah
men
yusu
n te
ks
mem
andu
aca
ra
- M
emba
ngun
kon
teks
den
gan
bert
anya
jaw
ab te
ntan
g ha
l-hal
ya
ng b
erka
itan
deng
an te
ma
acar
a -
Men
gena
l, d
an m
endi
skus
ikan
ciri
bah
asa
teks
mem
andu
ac
ara
form
al d
an n
on fo
rmal
- M
emah
ami,
men
gide
ntifik
asi d
an m
ener
apka
n pe
nggu
naan
ka
ta b
aku,
tida
k ba
ku, f
orm
al d
an ti
dak
form
al d
alam
kal
imat
ya
ng d
igun
akan
dal
am m
eman
du a
cara
bai
k fo
rmal
dan
tida
k fo
rmal
- M
endi
skus
ikan
lang
kah-
lang
kah
men
yusu
n te
ks m
eman
du
acar
a ba
ik fo
rmal
mau
pun
non
form
al-
Men
yusu
n te
ks m
eman
du a
cara
bai
k fo
rmal
mau
pun
non
form
al-
Men
disk
usik
an c
ara
mem
andu
aca
ra y
ang
form
al d
an ti
dak
form
al-
Men
dem
ostr
asik
an te
ks m
eman
du a
cara
bai
k fo
rmal
mau
pun
non
form
al.
- M
enyi
mpu
lkan
mat
eri p
embe
laja
ran
mem
andu
aca
ra.
•M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
4.5
Men
yajik
an te
ks
mem
andu
aca
ra fo
rmal
da
n no
nfor
mal
den
gan
mem
perh
atika
n fu
ngsi
sosia
l, ek
spre
si, d
an la
gu
kalim
at (l
ento
ng).
49LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.5
Mem
aham
i da
n m
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur d
an u
nsur
ke
baha
saan
dar
iteks
m
eman
du a
cara
form
al
dan
nonf
orm
al.
• Fu
ngsi
sosia
l M
enja
ga h
ubun
gan
inte
rper
sona
l den
gan
oran
g la
in m
elal
ui
baha
sa y
ang
sant
un
dan
kom
unik
atif.
• St
rukt
ur Te
ks:
- Sa
lam
pem
buka
- Pa
ragr
af
pend
ahul
uan
- Pa
ragr
af is
i yan
g m
engu
raik
an
tent
ang
susu
nan
acar
a-
Para
grap
pen
utup
-
Sala
m p
enut
up•
Uns
ur k
ebah
asaa
n-
Und
ak u
suk
basa
- Pe
nggu
naan
kat
a-ka
ta b
aku
dan
tidak
bak
u/ fo
rmal
da
n tid
ak fo
rmal
- U
capa
n, te
kana
n ka
ta, i
nton
asi,d
an
ejaa
n•
Topi
kM
enya
jikan
teks
m
eman
du a
cara
fo
rmal
dan
non
form
al
- M
enga
mati
pen
yajia
n te
ks m
eman
du a
cara
mel
alui
taya
ngan
vid
eo a
tau
teks
- Be
rdisk
usi
tent
ang
fung
si so
sial,
stru
ktur
, dan
uns
ur
keba
hasa
an d
ari
tek
s mem
andu
aca
ra b
aik
form
al m
aupu
n no
n fo
rmal
- M
enyi
mak
pen
jela
san
tent
ang
lang
kah-
lang
kah
men
yusu
n te
ks
mem
andu
aca
ra
- M
emba
ngun
kon
teks
den
gan
bert
anya
jaw
ab te
ntan
g ha
l-hal
ya
ng b
erka
itan
deng
an te
ma
acar
a -
Men
gena
l, d
an m
endi
skus
ikan
ciri
bah
asa
teks
mem
andu
ac
ara
form
al d
an n
on fo
rmal
- M
emah
ami,
men
gide
ntifik
asi d
an m
ener
apka
n pe
nggu
naan
ka
ta b
aku,
tida
k ba
ku, f
orm
al d
an ti
dak
form
al d
alam
kal
imat
ya
ng d
igun
akan
dal
am m
eman
du a
cara
bai
k fo
rmal
dan
tida
k fo
rmal
- M
endi
skus
ikan
lang
kah-
lang
kah
men
yusu
n te
ks m
eman
du
acar
a ba
ik fo
rmal
mau
pun
non
form
al-
Men
yusu
n te
ks m
eman
du a
cara
bai
k fo
rmal
mau
pun
non
form
al-
Men
disk
usik
an c
ara
mem
andu
aca
ra y
ang
form
al d
an ti
dak
form
al-
Men
dem
ostr
asik
an te
ks m
eman
du a
cara
bai
k fo
rmal
mau
pun
non
form
al.
- M
enyi
mpu
lkan
mat
eri p
embe
laja
ran
mem
andu
aca
ra.
•M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
4.5
Men
yajik
an te
ks
mem
andu
aca
ra fo
rmal
da
n no
nfor
mal
den
gan
mem
perh
atika
n fu
ngsi
sosia
l, ek
spre
si, d
an la
gu
kalim
at (l
ento
ng).
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.6
Mem
aham
i da
n m
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur d
an u
nsur
ke
baha
saan
dar
i arti
kel
seni
bud
aya
Sund
a.
• Fu
ngsi
sosia
l M
eras
a ba
ngga
te
rhad
ap k
ekay
aan
se
nibu
daya
Sun
da•
Stru
ktur
teks
- Pa
ragr
af p
embu
ka-
Para
graf
isi
- Pa
ragr
af p
enut
up•
Uns
ur k
ebah
asaa
n-
Ejaa
n-
Kete
rpad
uan
para
graf
- Ke
sesu
aian
isi
deng
an te
ma
• To
pik
Artik
el m
enge
nai
kese
nian
Sun
da
sete
mpa
t.
- M
enga
mati
taya
ngan
/bac
aan
artik
el te
ntan
g se
ni b
uday
a Su
nda.
- M
emba
ca d
an m
ence
rmati
arti
kel s
eder
hana
tent
angs
eni
buda
ya S
unda
.-
Mel
engk
api k
alim
at d
enga
n ja
wab
an b
erup
a un
gkap
an-
ungk
apan
yan
g di
ambi
l tek
s, d
enga
n ej
aan
dan
tand
a ba
ca
yang
ben
ar.
- Be
rtan
ya ja
wab
tent
ang
artik
el se
ni b
uday
a Su
nda.
- M
engu
mpu
lkan
info
rmas
i ten
tang
seni
Sun
da m
elal
ui
taya
ngan
vid
eo, i
nter
net,
baca
an u
ntuk
mem
buat
arti
kel
pend
ek d
an se
derh
ana
tent
ang
seni
Sun
da.
- M
empr
esen
tasik
an, m
enyi
mak
dan
ber
tany
a ja
wab
tent
ang
artik
el se
ni b
uday
a Su
nda
mas
ing-
mas
ing
deng
an te
man
-te
man
nya,
seca
ra li
san,
den
gan
ucap
an d
an te
kana
n ka
ta y
ang
bena
r.-
Men
yim
pulk
an p
embe
laja
ran
men
gena
i arti
kel s
eni b
uday
a Su
nda.
- M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
4.6
M
enya
jikan
dan
m
enan
ggap
i arti
kel
bert
ema
seni
bud
aya
Sund
a de
ngan
m
empe
rhati
kan
fung
si so
sial,
sert
a st
rukt
ur d
an
unsu
r keb
ahas
aan.
50 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.7
Mem
aham
i da
n m
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur d
an u
nsur
ke
baha
saan
dar
i tek
s la
pora
n la
lam
paha
n.
• Fu
ngsis
osia
lM
enda
patk
an
hibu
ran
dan
men
cnta
i al
am/t
empa
t yan
g di
kunj
ungi
.•
Stru
ktur
teks
-
Lata
r bel
akan
g-
Mak
sud/
tuju
an-
Biay
a-
Hasil
• U
nsur
keb
ahas
aan
-U
capa
n,
teka
nan
kata
, in
tona
si, d
an
ejaa
n- K
eter
padu
an
para
graf
.-
Kese
suai
an is
i de
ngan
tem
a.•
Topi
kM
engi
denti
fikas
i da
n m
enan
ggap
i bah
asa
dan
isi y
ang
terd
apat
da
lam
lapo
ran
lala
mpa
han.
- M
emba
ca te
ks la
pora
n la
lam
paha
n da
lam
buk
u te
ks d
an a
tau
maj
alah
/sur
at k
abar
ber
baha
sa S
unda
.-
Berd
iskus
i ten
tang
fung
si so
sial,
stru
ktur
, uns
ur d
an to
pik
dala
m se
buah
teks
lapo
ran
lala
mpa
han.
- M
engi
denti
fikas
i per
istiw
a-pe
ristiw
a pe
nting
dal
am se
buah
te
ks la
pora
n la
lam
paha
n.-
Berd
iskus
i te
ntan
g ka
idah
-kai
dah
peny
usun
an te
ks la
pora
n la
lam
paha
n.-
Men
yusu
n te
ks la
pora
n la
lam
paha
n.-
Men
gide
ntifik
asi t
eks l
apor
an la
lam
paha
n y
ang
disu
sun
oleh
pe
sert
a di
dik
lain
.-
Men
yam
paik
an ta
ngga
pan
terh
adap
teks
lapo
ran
lala
mpa
han
yang
disu
suno
leh
pese
rta
didi
k la
in.
- M
enyi
mpu
lkan
mat
eri p
embe
laja
ran
lapo
ran
lala
mpa
han.
- M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
4.7
Men
angg
api b
ahas
a da
n isi
lapo
ran
lala
mpa
han
deng
an m
empe
rhati
kan
keru
nuta
n ka
limat
dan
ke
sant
unan
ber
baha
sa
51LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.7
Mem
aham
i da
n m
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur d
an u
nsur
ke
baha
saan
dar
i tek
s la
pora
n la
lam
paha
n.
• Fu
ngsis
osia
lM
enda
patk
an
hibu
ran
dan
men
cnta
i al
am/t
empa
t yan
g di
kunj
ungi
.•
Stru
ktur
teks
-
Lata
r bel
akan
g-
Mak
sud/
tuju
an-
Biay
a-
Hasil
• U
nsur
keb
ahas
aan
-U
capa
n,
teka
nan
kata
, in
tona
si, d
an
ejaa
n- K
eter
padu
an
para
graf
.-
Kese
suai
an is
i de
ngan
tem
a.•
Topi
kM
engi
denti
fikas
i da
n m
enan
ggap
i bah
asa
dan
isi y
ang
terd
apat
da
lam
lapo
ran
lala
mpa
han.
- M
emba
ca te
ks la
pora
n la
lam
paha
n da
lam
buk
u te
ks d
an a
tau
maj
alah
/sur
at k
abar
ber
baha
sa S
unda
.-
Berd
iskus
i ten
tang
fung
si so
sial,
stru
ktur
, uns
ur d
an to
pik
dala
m se
buah
teks
lapo
ran
lala
mpa
han.
- M
engi
denti
fikas
i per
istiw
a-pe
ristiw
a pe
nting
dal
am se
buah
te
ks la
pora
n la
lam
paha
n.-
Berd
iskus
i te
ntan
g ka
idah
-kai
dah
peny
usun
an te
ks la
pora
n la
lam
paha
n.-
Men
yusu
n te
ks la
pora
n la
lam
paha
n.-
Men
gide
ntifik
asi t
eks l
apor
an la
lam
paha
n y
ang
disu
sun
oleh
pe
sert
a di
dik
lain
.-
Men
yam
paik
an ta
ngga
pan
terh
adap
teks
lapo
ran
lala
mpa
han
yang
disu
suno
leh
pese
rta
didi
k la
in.
- M
enyi
mpu
lkan
mat
eri p
embe
laja
ran
lapo
ran
lala
mpa
han.
- M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
rnya
.
4.7
Men
angg
api b
ahas
a da
n isi
lapo
ran
lala
mpa
han
deng
an m
empe
rhati
kan
keru
nuta
n ka
limat
dan
ke
sant
unan
ber
baha
sa
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.8
Mem
aham
i da
n m
engi
denti
fikas
i fun
gsi
sosia
l, st
rukt
ur d
an u
nsur
ke
baha
saan
dar
i car
ita
pond
ok
• Fu
ngsi
sosia
l M
enem
ukan
mak
na
dan
nila
i-nila
i ke
hidu
pan
dari
carit
a po
ndok
yan
g di
baca
nya
• St
rukt
ur te
ks-
Tem
a-
Pela
ku-
Lata
r-
Alur
- Am
anat
• U
nsur
keb
ahas
aan
-Ko
sa k
ata
-Je
nis k
alim
at-
Uca
pan,
teka
nan
kata
, int
onas
i, da
n ej
aan
• To
pik
Men
gide
ntifik
asi d
an
men
agga
pi n
ilai-n
ilai
cerit
a pe
ndek
den
gan
mem
perh
atika
n un
sur-
unsu
r int
rinsik
- M
enyi
mak
gur
u m
emba
caka
n ca
rita
pond
ok, s
ambi
l ber
tany
a ja
wab
tent
ang
isi c
erita
.-
Mem
pela
jari
cara
mem
baca
kan
carit
a po
ndok
den
gan
men
yim
ak d
an m
eniru
gur
u m
emba
ca c
erita
, uca
pan,
dan
te
kana
n ka
ta y
ang
bena
r.-
Men
gide
ntifik
asi f
ungs
i sos
ial,
stru
ktur
, dan
uns
ur k
ebah
asaa
n ya
ng te
rdap
at d
alam
car
ita p
ondo
k ya
ng d
ibac
akan
.-
Men
yebu
tkan
bag
ian-
bagi
an c
arita
pon
dok
yang
mem
uat n
ilai-
nila
i keh
idup
an.
- M
embu
at k
elom
pok
keci
l unt
uk m
enyu
sun
poto
ngan
-pot
onga
n ca
rita
pond
ok m
enja
di c
arita
pon
dok
yang
sem
purn
a di
ata
s se
lem
bar k
arto
n.-
Men
yajik
an h
asil
tuga
s kel
ompo
k.-
Mem
berik
an ta
ngga
pan
terh
adap
has
il pe
kerja
an k
elom
pok
lain
di
dep
an k
elas
.-
Men
cata
t hal
-hal
pen
ting
yang
ber
kaita
n de
ngan
nila
i-nila
i pe
nting
keh
idup
an d
ari c
arita
pon
dok
yang
tela
h di
susu
nnya
.-
Mem
buat
ring
kasa
n ca
rita
pond
ok y
ang
disu
sunn
ya d
enga
n ka
ta-k
ata
dan
ungk
apan
yan
g te
pat s
esua
i cer
ita.
- M
emba
caka
n rin
gkas
an d
enga
n su
ara
nyar
ing
dala
m k
elom
pok
mas
ing-
mas
ing.
- M
enyi
mpu
lkan
pem
bela
jara
n m
ater
i car
ita p
ondo
k.-
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
4.8
Men
angg
apin
ilai-n
ilaic
arit
apon
dokd
enga
nmem
perh
atika
nuns
ur-u
nsur
in
trin
sik, f
ungs
i sos
ial,
sert
a as
pek
keba
hasa
an.
52 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
KEL
AS
IXA
loka
si W
aktu
: 2 ja
m p
elaj
aran
/min
ggu
Kom
pete
nsi S
ikap
Spi
ritua
l dan
Sik
ap S
osia
l dic
apai
mel
alui
pem
bela
jara
n tid
ak la
ngsu
ng (
indi
rect
teac
hing
) pa
da p
embe
laja
ran
Kom
pete
nsi P
enge
tahu
an d
an K
ompe
tens
i Ket
eram
pila
n m
elal
ui k
etel
adan
an, p
embi
asaa
n, d
an
buda
ya s
ekol
ah d
enga
n m
empe
rhat
ikan
kar
akte
rsiti
k m
ata
pela
jara
n se
rta k
ebut
uhan
dan
kon
disi
pes
erta
did
ik.
Pen
umbu
han
dan
peng
emba
ngan
Kom
pete
nsi S
ikap
dila
kuka
n se
panj
ang
pros
es p
embe
laja
ran
berla
ngsu
ng
dan
dapa
t dig
unak
an s
ebag
ai p
ertim
bang
an g
uru
dala
m m
enge
mba
ngka
n ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
lebi
h la
njut
.
Pem
bela
jara
n un
tuk
kom
pete
nsi p
enge
tahu
an d
an k
ompe
tens
i ket
eram
pila
n se
baga
i ber
ikut
ini.
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.1
Mem
aham
i dan
m
engi
denti
fikas
i tek
s bi
anta
ra d
enga
n m
empe
rhati
kan
fung
si so
sial,
stru
ktur
teks
, da
n un
sur k
ebah
asaa
n ya
ng b
enar
dan
sesu
ai
kont
eks.
Fung
si so
sial
• M
enja
ga h
ubun
gan
inte
rper
sona
l den
gan
guru
da
n te
man
.St
rukt
ur te
ks•
Mem
buka
- M
enya
mpa
ikan
isi b
iant
ara
- M
enut
up- U
nsur
keb
ahas
aan
• un
dak
usuk
bas
a -
Uca
pan,
teka
nan
kata
, -
into
nasi,
eja
an, t
anda
bac
aTo
pik
• Pa
tura
y Ti
neun
g ya
ng d
apat
m
enum
buhk
an p
erila
ku y
ang
term
uat d
i KI.
Men
yim
ak te
ks b
iant
ara
-
Mem
baca
con
toh
teks
bia
ntar
a.-
Men
gana
lisis
stru
ktur
teks
nas
kah
bian
tara
.-
Mem
pera
gaka
n be
bera
pa c
onto
h pe
rcak
apan
, den
gan
-uc
apan
dan
teka
nan
kata
yan
g be
nar.
Men
gide
ntifik
asi u
ndak
-usu
k ba
sa.
-M
enan
yaka
n ha
l-hal
yan
g tid
ak d
iket
ahui
ata
u ya
ng b
erbe
da.
-M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
r ten
tang
-
bian
tara
“Pa
tura
y Ti
neun
g”.
4.1
Men
yajik
an te
ks
bian
tara
den
gan
mem
perh
atika
n fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur te
ks,
dan
unsu
r keb
ahas
aan
yang
ben
ar se
suai
ko
ntek
s.
53LAMPIRAN-LAMPIRAN
KEL
AS
IXA
loka
si W
aktu
: 2 ja
m p
elaj
aran
/min
ggu
Kom
pete
nsi S
ikap
Spi
ritua
l dan
Sik
ap S
osia
l dic
apai
mel
alui
pem
bela
jara
n tid
ak la
ngsu
ng (
indi
rect
teac
hing
) pa
da p
embe
laja
ran
Kom
pete
nsi P
enge
tahu
an d
an K
ompe
tens
i Ket
eram
pila
n m
elal
ui k
etel
adan
an, p
embi
asaa
n, d
an
buda
ya s
ekol
ah d
enga
n m
empe
rhat
ikan
kar
akte
rsiti
k m
ata
pela
jara
n se
rta k
ebut
uhan
dan
kon
disi
pes
erta
did
ik.
Pen
umbu
han
dan
peng
emba
ngan
Kom
pete
nsi S
ikap
dila
kuka
n se
panj
ang
pros
es p
embe
laja
ran
berla
ngsu
ng
dan
dapa
t dig
unak
an s
ebag
ai p
ertim
bang
an g
uru
dala
m m
enge
mba
ngka
n ka
rakt
er p
eser
ta d
idik
lebi
h la
njut
.
Pem
bela
jara
n un
tuk
kom
pete
nsi p
enge
tahu
an d
an k
ompe
tens
i ket
eram
pila
n se
baga
i ber
ikut
ini.
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.1
Mem
aham
i dan
m
engi
denti
fikas
i tek
s bi
anta
ra d
enga
n m
empe
rhati
kan
fung
si so
sial,
stru
ktur
teks
, da
n un
sur k
ebah
asaa
n ya
ng b
enar
dan
sesu
ai
kont
eks.
Fung
si so
sial
• M
enja
ga h
ubun
gan
inte
rper
sona
l den
gan
guru
da
n te
man
.St
rukt
ur te
ks•
Mem
buka
- M
enya
mpa
ikan
isi b
iant
ara
- M
enut
up- U
nsur
keb
ahas
aan
• un
dak
usuk
bas
a -
Uca
pan,
teka
nan
kata
, -
into
nasi,
eja
an, t
anda
bac
aTo
pik
• Pa
tura
y Ti
neun
g ya
ng d
apat
m
enum
buhk
an p
erila
ku y
ang
term
uat d
i KI.
Men
yim
ak te
ks b
iant
ara
-
Mem
baca
con
toh
teks
bia
ntar
a.-
Men
gana
lisis
stru
ktur
teks
nas
kah
bian
tara
.-
Mem
pera
gaka
n be
bera
pa c
onto
h pe
rcak
apan
, den
gan
-uc
apan
dan
teka
nan
kata
yan
g be
nar.
Men
gide
ntifik
asi u
ndak
-usu
k ba
sa.
-M
enan
yaka
n ha
l-hal
yan
g tid
ak d
iket
ahui
ata
u ya
ng b
erbe
da.
-M
elak
ukan
refle
ksi t
enta
ng p
rose
s dan
has
il be
laja
r ten
tang
-
bian
tara
“Pa
tura
y Ti
neun
g”.
4.1
Men
yajik
an te
ks
bian
tara
den
gan
mem
perh
atika
n fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur te
ks,
dan
unsu
r keb
ahas
aan
yang
ben
ar se
suai
ko
ntek
s.
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.2
Men
gide
ntifik
asi
isi te
ks d
eskr
ipsi
tent
ang
kam
pung
ad
at S
unda
, den
gan
mem
perh
atika
n fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur te
ks,
dan
unsu
r keb
ahas
aan
yang
ben
ar d
an se
suai
ko
ntek
s.
Fung
si so
sial
•
Mer
asa
bang
ga te
rhad
ap
-ad
at k
ebia
saan
mas
yara
kat
yang
ting
gal d
i “Ka
mpu
ng
Adat
Sun
da”.
Stru
ktur
teks
• Pe
mbu
ka-
Isi
- Pe
nutu
p- U
nsur
Keb
ahas
aan
• Ka
limat
dek
lara
tif d
an
- in
tero
gatif
. U
ngka
pan
pers
etuj
uan
- U
capa
n, te
kana
n ka
ta,
- in
tona
si, e
jaan
, tan
da b
aca
Topi
k•
Kahi
rupa
n M
asya
raka
t Ka
mpu
ng A
dat S
unda
yan
g da
pat m
enum
buhk
an
peril
aku
yang
term
uat d
i KI.
Men
onto
n ta
yang
an fi
lm te
ntan
g ke
hidu
pan
mas
yara
kat
-ka
mpu
ng a
dat S
unda
.M
emba
ca b
eber
apa
teks
pen
dek
yang
ber
isi k
ahiru
pan
-m
asya
raka
t kan
pung
ada
t Sun
da.
Bert
anya
jaw
ab te
ntan
g isi
taya
ngan
film
mas
yara
kat
-ka
mpu
ng a
dat S
unda
.M
enyi
mak
, mem
baca
, dan
men
iruka
n, g
uru
mem
baca
kan
-te
ks-te
ks te
rseb
ut d
enga
n su
ara
lant
ang.
Men
anya
kan
hal-h
al y
ang
tidak
dik
etah
ui a
tau
yang
ber
beda
.-
Bert
anya
jaw
ab d
enga
n te
man
tent
ang
perb
edaa
n da
n -
pers
amaa
n ad
at k
ebia
saan
mas
yara
kat k
ampu
ng a
dat S
unda
. M
emap
arka
n ha
sil te
mua
nnya
dal
am b
entu
k te
ks p
ende
k -
tent
ang
kehi
dupa
n m
asya
raka
t kam
pung
ada
t Sun
da.
Mem
pres
enta
sikan
tem
uan
tent
ang
adat
keb
iasa
an
-ke
hidu
pan
mas
yara
kat k
ampu
ng a
dat S
unda
.Be
rtan
ya ja
wab
tent
ang
isi ta
yang
an fi
lm k
ahiru
pan
-m
asya
raka
t kam
pung
ada
t Sun
da.
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
-
4.2
Men
emuk
an m
akna
ya
ng te
rkai
t den
gan
fung
sisos
ial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
ke
baha
saan
teks
de
skrip
si te
ntan
g ka
mpo
ng a
dat S
unda
.
54 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.3
Men
gide
ntifik
asi
keka
yaan
bah
asa
Sund
a (k
osa
kata
, id
iom
, dan
bah
asa
med
ia so
sial)
mel
alui
ber
agam
m
edia
, den
gan
mem
perh
atika
n fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur te
ks,
unsu
r keb
ahas
aan
yang
ben
ar d
an se
suai
ko
ntek
s.
Fung
si so
sial
• M
ener
apka
n id
iom
, kos
akat
a da
n ba
hasa
dal
am m
edia
so
sial d
alam
inte
raks
i sos
ial
sisw
a.St
rukt
ur Te
ks•
- wac
ana
yang
ber
isi k
osa
k
ata,
dan
idio
m.
- bah
asa
yang
dig
unak
an
dal
am m
edia
sosia
lU
nsur
Keb
ahas
aan
• Isti
lah
khus
us te
rkai
t -
deng
an id
iom
dan
kos
a ka
ta, b
ahas
a ya
ng m
uncu
l di
med
ia so
sial y
ang
mer
upak
an k
ekay
aan
baha
sa S
unda
Kalim
at im
pera
tif-
Tata
bah
asa:
fras
a no
min
al
- un
tuk
men
yebu
t ben
da,
fras
a ve
rba,
dan
fras
a ad
verb
ia, a
jekti
va.
Uca
pan,
teka
nan
kata
, -
into
nasi,
eja
an, t
anda
ba
ca, d
an tu
lisan
tang
anTo
pik
• ke
kaya
an b
ahas
a Su
nda.
(id
iom
, kos
a ka
ta, b
ahas
a m
edia
Mem
baca
dan
men
gam
ati te
ks w
acan
a ya
ng m
enga
ndun
g -
berb
agai
mac
am k
osa
kata
, idi
om, d
an b
ahas
a di
med
ia so
sial
yang
mer
upak
an k
ekay
aan
baha
sa S
unda
.M
enyi
mak
dan
men
onto
n ta
yang
an fi
lm se
puta
r keh
idup
an
-sis
wa
yan
g m
engg
amba
rkan
kek
ayaa
n ba
hasa
Sun
da.
Men
gide
ntifik
asib
erba
gai i
nfor
mas
i yan
g te
rdap
at d
alam
-
taya
ngan
film
yan
g be
risi k
ekay
aan
baha
sa S
unda
. (id
iom
, ko
sa k
ata,
bah
asa
med
ia so
sial).
Men
ulisk
an k
emba
li in
form
asi y
ang
terd
apat
dal
am ta
yang
an
-fil
m y
ang
men
ggam
bark
an k
ekay
aan
baha
sa S
unda
(idi
om,
kosa
kat
a, b
ahas
a m
edia
sosia
l).M
empe
laja
ri co
ntoh
mem
pres
enta
sikan
has
il pe
ngam
atan
-
dari
berb
agai
med
ia p
erih
al k
ekay
aan
baha
sa S
unda
. (id
iom
, ko
sa k
ata,
bah
asa
med
ia.
Men
yam
paik
an se
cara
lisa
n de
ngan
uca
pan
dan
teka
nan
kata
-
yang
ben
ar.
Mem
pres
enta
sikan
has
il an
alisi
s sec
ara
lisan
di d
epan
-
kelo
mpo
k la
in.
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
-
4.3
Men
afsir
kan
keka
yaan
ba
hasa
Sun
da (k
osa
kata
, idi
om, d
an
baha
sa m
edia
sosia
l) ya
ng b
erka
itan
deng
an
fung
si so
sial,
stru
ktur
te
ks d
an u
nsur
e ke
baha
saan
mel
alui
be
raga
m m
edia
.
55LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.4
Men
gide
ntifik
asi
unsu
r int
rinsik
dal
am
ringk
asan
nov
el
rem
aja
deng
an
mem
perh
atika
n fu
ngsi
sosia
l, st
rukt
ur te
ks,
dan
unsu
r keb
ahas
aan
yang
ben
ar d
an se
suai
ko
ntek
s.
Fung
si so
sial
• M
enem
ukan
mak
na d
an
nila
i-nila
i keh
idup
an p
ara
rem
aja
dari
nove
l yan
g di
baca
nya.
Stru
ktur
Teks
• U
nsur
-uns
ur in
trin
sik n
ovel
.Te
ma
-Pe
laku
-La
tar
-Al
ur-
Poin
t of v
iew
-Am
anat
-U
nsur
Keb
ahas
aan
• Ko
sa k
atak
husu
s-
Jeni
s-je
nis k
alim
ah-
Uca
pan,
teka
nan
kata
, -
into
nasi,
dan
eja
an.
Topi
k•
Nov
el re
maj
a ya
ng k
aya
akan
nila
i-nila
i mor
al d
an
gam
bara
n ke
hidu
pan
para
re
maj
a/pe
sert
a di
dik
yang
da
pat m
enum
buhk
an
peril
aku
yang
term
uat d
i KI.
Men
gam
ati ri
ngka
san
nove
l rem
aja
untu
k m
enge
tahu
i fun
gsi
-so
sial.
Mem
baca
inte
nsif
ringk
esan
nov
el re
maj
a.-
Seca
ra b
erke
lom
pok
men
gana
lisis
unsu
r-uns
ur in
trin
sik n
ovel
-
rem
aja
untu
k m
enge
tahu
i fun
gsi s
osia
l.M
endi
skus
ikan
isi r
ingk
asan
nov
el re
maj
a ya
ng d
ibac
anya
-
untu
k m
enge
tahu
i fun
gsi s
osia
l.M
ence
ritak
an k
emba
li isi
ring
kasa
n no
vel r
emaj
a de
ngan
-
suar
a la
ntan
g, d
enga
n uc
apan
dan
teka
nan
kata
yan
g be
nar.
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya.
-4.
4 M
endr
eskr
ipsik
an
isirin
gkas
an n
ovel
re
maj
a, d
enga
n m
empe
rhati
kan
fung
si so
sial,
stru
ktur
teks
, da
n un
sur k
ebah
asaa
n ya
ng b
enar
dan
sesu
ai
kont
eks.
56 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
3.5
Men
gide
ntifik
asi
unsu
r-uns
ur te
ks
dram
a de
ngan
m
empe
rhati
kan
fung
si so
sial,
stru
ktur
teks
, da
n un
sur k
ebah
asaa
n ya
ng b
enar
dan
sesu
ai
kont
eks.
4.5
Men
dem
ontr
asik
an
adeg
an d
ram
a de
ngan
m
empe
rhati
kan
unsu
r-un
surn
ya, f
ungs
i sos
ial,
stru
ktur
teks
, dan
un
sur k
ebah
asaa
n.
Fung
si so
sial
• M
enge
mba
ngka
n ni
lai-n
ilai
-ke
hidu
pan
dan
kara
kter
ya
ng p
ositi
fM
enem
ukan
mak
na d
an
-ni
lai-n
ilai k
ehid
upan
da
ri na
skah
dra
ma
yang
di
pela
jarin
ya, y
ang
dapa
t di
tem
ukan
dar
i gam
bara
n sif
at to
koh
dan
jala
n ce
ritan
ya.
Stru
ktur
Teks
• U
nsur
-uns
ur d
ram
a di
anta
rany
a:Te
ma
-Ba
bak
dan
adeg
an-
Dial
og-
Prol
og d
an e
pilo
g-
Aman
at-
Uns
ur K
ebah
asaa
n•
Istila
h-isti
lah
khus
us y
ang
- te
rdap
at d
alam
isi d
ram
a Je
nis-
jeni
s kal
imah
tany
a,
- ka
limah
per
inta
h, k
alim
ah
seru
, dan
kal
imah
ber
ita.
Uca
pan,
teka
nan
kata
, -
into
nasi,
eja
an, t
anda
ba
ca.
Mem
baca
nas
kah
dram
a re
maj
a-
Seca
ra b
erke
lom
pok
men
gana
lisis
unsu
r-uns
ur n
aska
h dr
ama
-re
maj
a un
tuk
men
geta
hui f
ungs
i sos
ial.
Men
disk
usik
an is
i nas
kah
dram
a re
maj
a ya
ng d
ibac
anya
dan
-
pend
alam
an k
arak
ter t
okoh
.M
emer
anka
n n
aska
h dr
ama
rem
aja
deng
an su
ara
lant
ang,
-
deng
an u
capa
n, te
kana
n ka
ta y
ang
bena
r set
a pe
ngha
yata
n ka
rakt
er to
koh.
Men
disk
usik
an h
asil
peng
amat
an te
ntan
g isi
cer
ita d
ram
a.-
Mel
akuk
an re
fleks
i ten
tang
pro
ses d
an h
asil
bela
jarn
ya-
57LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kom
pete
nsi D
asar
Mat
eri P
embe
laja
ran
Kegi
atan
Pem
bela
jara
n
Topi
k•
Dram
a re
maj
a ya
ng
beris
i nila
i-nila
i mor
al
dan
pend
idik
an se
baga
i ga
mba
ran
kehi
dupa
n pa
ra
rem
aja
untu
k m
enum
buhk
an
peril
aku
yang
term
uat d
i KI
58 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
59LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs)
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
A. BATASAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
B. KOMPONEN RPPMenurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
60 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; 2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema; 3. Kelas/semester; 4. Materi pokok; 5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi; 8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.
C. PRINSIP PENyUSUNAN RPPDalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
61LAMPIRAN-LAMPIRAN
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
D. LANGKAH PENyUSUNAN RPPRPP merupakan panduan yang akan diimplementasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Inti dalam RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran.
1. Penetapan Identitas RPP Identitas RPP mencakup komponen:
a. Identitas sekolahb. Identitas matapelajaran c. Tema (khusus untuk SD/MI)d. Materi pokoke. Alokasi waktu
2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
62 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
3. Penetapan KD dan penyusunan indikator pencapaian kompetensi KD dipilih dan ditetapkan berdasarkan KI-KD, kemudian dijabarkan
menjadi indikator pencapaian kompetensi. Rumusan indikator disusun menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah kompetensi pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan (psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan ditetapkan sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran.
7. Pemilihan dan penetapan sumber belajar Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar yang digunakan dicantumkan dalam RPP.
8. Penyusunan langkah pembelajaran Langkah pembelajaran disusun dalam tiga tahap kegiatan, yakni kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup. a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib menyusun:
1) Orientasi, untuk menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dan memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan diajarkan;
2) Motivasi belajar peserta didik secara kontekstual dengan merumuskan manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
63LAMPIRAN-LAMPIRAN
3) Apersepsi, dengan merumuskan kaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) Pemberian acuan, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan materi.
b. Kegiatan Inti 1) Menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
2) Dalam memperkuat pendekatan saintifik, tematik, dan tematik terpadu, sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk men-dorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3) Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi pada pembelajaran. Sikap dimiliki melalui proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
c. Kegiatan Penutup 1) Menyusun refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; serta memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authenticassesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
64 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap. a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) refleksi.
c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: (1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian atau esai.
Contoh RPP:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP/MTs -------------------Mata Pelajaran : Bahasa SundaKelas/Semester : 8/1Materi Pokok : Ngaregepkeun KawihAlokasi Waktu : 8 JP (4x Pertemuan)
A. Tujuan PembelajaranSetelah kegiatan belajar mengajar materi kawih selesai, peserta didik
dapat:
a. Mengidentifikasi rumpaka kawih sesuai dengan kaidah-kaidahnyab. Menganalisis rumpaka kawih sesuai dengan kaidah-kaidahnyac. Menanggapi rumpaka kawih secara lisan dan tulisand. Mengekspresikan rumpaka kawih secara lisan
65LAMPIRAN-LAMPIRAN
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari rumpaka kawih
Peserta didik dapat:3.1.1 Menjelaskan tema kawih sesuai dengan
kaidah-kaidahnya3.1.2 Menjelaskan amanat yang terdapat
dalam rumpaka kawih sesuai dengan kaidah-kaidahnya
3.1.3 Mengidentifikasi purwakantikawih sesuai dengan kaidah-kaidahnya
3.1.4 Menerangkan isi/makna rumpaka kawih sesuai denga kaidah-kaidahnya
4.1 Mengomunikasikan rumpaka kawih atau melantunkannya dengan memperhatikan ekspresi dan teknik vokal.
Pertemuan KeduaPeserta didik dapat:4.1.1 Menceritakan kembali isi kawih“Jang”
dengan bahasa tulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
Pertemuan Ketiga dan KeempatPeserta didik dapat:4.1.2 Menyanyikan kawih Jang dengan lagam
yang benar.4.1.3 Menyanyikan kawih Jang dengan
ekspresi yang benar.
C. Materi Pembelajaran1. Pertemuan Kesatu Mengidentifikasi rumpaka kawih
Conto rumpaka kawih:
J A N GCipt. Oon B
Jang hirup téh teu gampangTeu cukup ku dipikiranBari kudu dilakonan
66 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Jang, jalan kahirupanHenteu sapanjangna datarAya mudun jeung tanjakanKudu sabar dina kurangUlah nepak dada beungharSalawasna kudu sukurÉling kanu Maha AgungKadé hidep bisi kufur
Jang, cing jadi jalma hadéCing jadi jalma gedéBeunghar harta jembar hatéJang hidep cing ngajalmaTurut paréntah agama Ulah jauh ti ulamaNyobat sareng ahli tobat Dalit sareng para kiaiHirup keuna ku owah gingsirNgarah aya anu ngageuingMangsa léngkah ninggang salah
Cing pinter tur benerCing jujur tong bohongUlah nganyerikeun baturNgarah hirup loba dulurRaksa ucap lampahTékad jeung tabéatNgarah pinanggih bagjaSalamet dunya ahératJang.....jang.....Cing jadi jalma soléh
- Purwakanti dina rumpaka kawih:Sora-sora engang anu padeukeut dina rumpaka kawih
- Topik kawih: Piwuruk ti nu jadi kolot keur anakna
67LAMPIRAN-LAMPIRAN
2. Pertemuan ke-2- Ngalengkepan rumpaka kawih nu copong- Nyaritakeun eusi kawih
3. Pertemuan ke-3- Nembangkeun kawih
4. Pertemuan ke-4- Nembangkeun kawih
D. Metode Pembelajaran• Model Pembelajaran Discopery• Teknik Diskusi, Pemberian Tugas
E. Media Pembelajaran Laptop, infocus, speaker active
F Sumber Pembelajaran :• Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 2013. Buku Siswa Pamekar Diajar
Basa Kelas VIII. Bandung. Hal 2-14.• Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 2013. Buku Pegangan Guru Pamekar
Diajar Basa Kelas VIII. Bandung.• Hadi, Ahmad, Drs. 1991. Peperenian. Bandung: Geger Sunten.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran1. Pertemuan Kesatu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan
• Guru mengkondisikan peserta didik untuk belajar.• Guru memotivasi peserta didik untuk berperan aktif
dalam pembelajaran.• Guru menyampaikan KD, tujuan, dan indikator materi
pembelajaran kawih.• Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang
akan ditempuh untuk mencapai kompetensi.• Guru mengecek kemampuan prasyarat peserta didik
dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan kawih.
10 menit
68 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kegiatan Inti
• Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai materi kawih.
• Peserta didik dan guru berdiskusi tentang materi kawih.
• Peserta didik menuliskan satu rumpaka kawih yang dihafalnya.
• Peserta didik mengidentifikasi rumpaka kawih yang dihafalnya.
60 menit
Penutup
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran materi kawih.
• Peserta didik bersama guru merefleksi kegiatan pembelajaran kawih.
• Peserta didik diberi kesempatan mengemukakan manfaat dari belajar rumpaka kawih.
• Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai materi kawih sesuai dengan indikator.
• Guru memberi tugas untuk menghafal salah satu kawih Sunda dengan judul bebas.
• Guru menyampaikan rancangan pembelajaran pada pertemuan yang akan datang.
• Guru mengakhiri pelajaran.
10 menit
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengkondisikan peserta didik untuk belajar.•Guru memotivasi peserta didik untuk berperan •aktif dalam pembelajaran.Guru menyampaikan KD, tujuan, dan indikator •materi pembelajaran kawih.Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan •yang akan ditempuh untuk mencapai kompetensi.Guru mengaitkan materi kawih yang akan •disampaikan dengan materi kawih yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.Guru mengecek kemampuan prasyarat peserta •didik dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan materi kawih yang telah disampaikan sebelumnya.
10 Menit
69LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kegiatan Inti
Peserta didik menyimak kawih • Jang yang diputar melalui tape recorder.Peserta didik dengan bimbingan guru belajar •menyanyikan lagu kawih Jang.Peserta didik dibentuk kelompok sebanyak empat •orang untuk mengidentifikasi rumpaka kawih Jang dengan mengisi LK.Peserta didik mewakili kelompoknya menyampaikan •hasil diskusinya.Guru memberikan penguatan.•
60 Menit
Penutup
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil •identifikasi rumpaka kawih Jang.Peserta didik bersama guru merefleksi kegiatan •pembelajaran kawih.Peserta didik diberi kesempatan mengemukakan •manfaat dari belajar rumpaka kawih.Peserta didik menjawab pertanyaan guru •mengenai materi kawih sesuai dengan indikator.Guru memberi tugas untuk menghafal kawih •Jang.Guru menyampaikan rancangan pembelajaran •pada pertemuan yang akan datang.Guru mengakhiri pelajaran.•
10 Menit
3. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengkondisikan peserta didik untuk belajar.•Guru memotivasi peserta didik untuk berperan •aktif dalam pembelajaran.Guru menyampaikan KD, tujuan, dan indikator •materi pembelajaran kawih.Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan •yang akan ditempuh untuk mencapai kompetensi.Guru mengaitkan materi kawih yang akan •disampaikan dengan materi kawih yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.Guru mengecek kemampuan prasyarat peserta •didik dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan materi kawih yang telah disampaikan sebelumnya.
10 Menit
70 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
Kegiatan Inti
Peserta didik secara individu ditunjuk •untuk menembangkan kawih Jang.Guru memberikan penguatan.• 60
Menit
Penutup
Peserta didik bersama guru merefleksi •kegiatan unjuk kerja menembangkan kawih Jang.Peserta didik diberi kesempatan •mengemukakan manfaat dari belajar rumpaka kawih.Peserta didik menjawab pertanyaan guru •mengenai materi kawih sesuai dengan indikator.Guru memberi tugas untuk menghafal •kawih Jang bagi yang belum tampil dan belum hafal.Guru menyampaikan rancangan •pembelajaran pada pertemuan yang akan datang.Guru mengakhiri pelajaran.•
10 Menit
4. Pertemuan Keempat
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengkondisikan peserta didik untuk belajar.•Guru memotivasi peserta didik untuk berperan aktif •dalam pembelajaran.Guru menyampaikan KD, tujuan, dan indikator •materi pembelajaran kawih.Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang •akan ditempuh untuk mencapai kompetensi.Guru mengaitkan materi kawih yang akan •disampaikan dengan materi kawih yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.Guru mengecek kemampuan prasyarat peserta •didik dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan materi kawih yang telah disampaikan sebelumnya.
10 Menit
71LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kegiatan Inti
Peserta didik secara individu ditunjuk untuk •menembangkan kawih Jang.Guru memberikan penguatan.• 60 Menit
Penutup
Peserta didik bersama guru merefleksi kegiatan •unjuk kerja menembangkan kawih Jang.Peserta didik diberi kesempatan mengemukakan •manfaat dari belajar rumpaka kawih.Peserta didik menjawab pertanyaan guru •mengenai materi kawih sesuai dengan indikator.Guru memberi tugas untuk menghafal kawih • Jang bagi yang belum tampil dan belum hafal.Guru menyampaikan rancangan pembelajaran •pada pertemuan yang akan datang.Guru mengakhiri pelajaran.•
10 Menit
H. Penilaian1. Aspek Kognitif
a. Teknik penilaian : Tes tertulisb. Bentuk instrumen : Soal uraianc. Kisi-kisi :
No. Indikator Pencapaian Kompetensi Aspek Kognitif
Jumlah Butir Soal
No Soal
1
8.3.1.1 Menjelaskan tema kawih yang dihafalnya sesuai dengan kaidah-kaidahnya. C2 1 1
2
8.3.1.2 Menjelaskan amanat yang terdapat dalam rumpaka kawih yang dihafalnya sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
C2 1 2
3
8.3.1.3 Mengidentifikasi purwakantikawih yang dihafalnya sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
C3 1 3
4
8.3.1.4 Menerangkan isi/makna rumpaka kawih yang dihafalnya sesuai denga kaidah-kaidahnya. C2 2 4 & 5
72 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
d. Instrumen Soal Pengetahuan1) Naon tema kawih Jang teh?2) Jelaskeun sacara ringkes amanat nu nyampak dina kawih Jang!3) Tuliskeun purwakanti kawih Jang paling saeutik dina sapada!4) Naon sababna urang kudu nyobat jeung ahli tobat jeung kudu
dalit jeung para kiayi?5) Terangkeun naon nu dimaksud yen hirup teh henteu sapanjangna
datar, aya mudun jeung tanjakan!e. Konci Jawaban
1) Papatah ti kolot ka anakna.2) Ulah aral lamun manggih kasusah, ulah sombong mun manggih
kabungah, urang kudu bisa ngajaga omongan jeung kalakuan, ulah nepi ka nyerikeun batur, kudu deukeut jeung ulama sangkan aya nu ngingetan lamun urang milampah kasalahan.
3) ang, an, an an, ar, an ang, ar, ur, ung, ur4) Ngarah aya anu ngingetan, lamun urang milampah kasalahan.5) Hirup teu salawasna senang, teu salawasna susah. Kadang-
kadang urang manggih kabungah, kadang-kadang manggih kasedih. Jadi dina nyorang kahirupan, kudu aya dina kasabaran.
f. Rublik Penilaian Soal
No. Uraian Skor
1 Jika jawaban benar dan lengkap 10
2 Jika jawaban benar dan lengkap 25
3 Jika jawaban benar dan lengkap 10
4 Jika jawaban benar dan lengkap 20
5 Jika jawaban benar dan lengkap 25
Jumlah Skor 100
73LAMPIRAN-LAMPIRAN
Perhitungan skor akhir:
Nilai Akhir = Jumlah Skor yang Diperoleh X 100Skor Maksimum
Keterangan: Sangat Baik (A) : 86 – 100 Baik (B) : 71 – 85 Cukup (C) : 56 – 70 Kurang (D) : ≤ 55
2. Aspek Keterampilana. Teknik peniaian : Tes Praktikb. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
Instrumen Penilaian Tes Praktik
No. IndikatorHasil Penilaian
3 2 1
18.4.1.1 Menceritakan kembali isi kawihJang dengan
bahasa tulisan dengan ejaan yang baik dan benar.
2 8.4.1.2 Menyanyikan kawih Jang dengan lagam yang benar.
3 8.4.1.3 Menyanyikan kawih Jang dengan ekspresi yang benar.
Jumlah Skor yang Diperoleh
c. Soal Aspek Keterampilan 1) Caritakeun deui eusi kawih Jang maké basa sorangan kalayan
ngagunakeun éjaan anu bener!2) Tembangkeun kawih Jang kalayan lagam anu bener!3) Tembangkeun kawih Jang kalayan éksprési nu bener!
74 KURIKULUM TINGKAT DAERAH MULOK MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 JENJANG SD/MI
d. Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1
Menceritakan kembali isi kawihJang dengan bahasa tulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
3 Mampu menceritakan kembali isi kawihJang dengan bahasa tulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidahnya
2 Kurang mampu menceritakan kembali isi kawihJang dengan bahasa tulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidahnya
1 Belum mampu menceritakan kembali isi kawihJang dengan bahasa tulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidahnya
Menyanyikan kawih Jang dengan lagam yang benar.
3 Mampu menyanyikan kawih Jang dengan lagam yang benar
2 Kurang mampu menyanyikan kawih Jang dengan lagam yang benar
1 Belum Mampu menyanyikan kawih Jang dengan lagam yang benar
Menyanyikan kawih Jang dengan ekspresi yang benar.
3 Mampu menyanyikan kawih Jang dengan ekspresi yang benar
2 Kurang mampu menyanyikan kawih Jang dengan ekspresi yang benar
1 Belum Mampu menyanyikan kawih Jang dengan ekspresi yang benar
Perhitungan skor akhir:
Nilai Akhir =Jumlah Skor yang Diperoleh
x 100Skor Maksimum
Keterangan:Sangat Baik (A) : 86 – 100 Cukup (C) : 56 – 70Baik (B) : 71 – 85 Kurang (D) : ≤ 55
MengetahuiKepala SMP .............................
..................................................
......................, ..........................Guru Mata Pelajaran,
................................................