Upload
frankytandi
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
1/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
2/172
Nilai : (I ) (2)
1. Kehadiran : 10 % 10%2. Tugas/Presentasi : 15 % 0%
Quiz : 10%
3. Praktikum : 20% 20%4. UTS : 20% 20%
5. UAS : 35% 40%
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
3/172
PENDAHULUAN
TEKNIK PEMBORAN 1
Pemboran Migas pada masa sekarang dilakukan
dengan sebuah rig dan umumnya rotary drilling(berputar) dalam usaha menembus batuan atau
lubang bornya.
Peralatan utama dapat dilihat pada Gb halaman
berikut.Pemboran dengan rotary drilling dilakukan
pertama kali oleh Captain Lucas di Spindletop
pada tahun 1901.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
4/172
Pada metode rotasi ini, pemboran dilakukan
dengan memutar bitnya dengan gaya kebawah.
Bit diikatkan dan dirotasikan oleh drill string,
yang terbuat dari besi kuat dan dibagi dua, drill
pipe dan drill collar dan sambungan (joint) yang
ditambahkan setiap kali maju kedalam lubang.
Pada saat sekarang dibawah peralatan tsb
sebelum bit biasanya ada Bottom Hole
Assembly (BHA) yang bisa terdiri antara laindari alat PDM (Positive Displacement Motor)
dan MWD (pengukur kemiringan dan arah)
bahkan peralatan logging (LWD).
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
5/172
Serpih pemboran atau cutting disirkulasikankeatas dengan aliran lumpur yang dipompakan
kedalam drill string dan masuk ke bit keluar lagi
naik keatas melalui annulus antara lubang bor
dan drill string tsb.
Di permukaan, lumpur dan cutting dilewatkan
melalui beberapa shale shaker dan tanki ataubak untuk mendapatkan aliran lambat sehingga
cutting bisa terpisah dari lumpurnya.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
6/172
Gambar.1.
Peralatan dasar Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
7/172
Lumpur yang sudah bersih diisap oleh pompa
lumpur untuk disirkulasikan kembali (lihat Gb. 1).
Gb. 2 sampai 5 menunjukkan operasi
penambahan sambungan (joint) pada pemboran.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
8/172Gb.2.Mouse Hole Connections
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
9/172
Gb.3.”Mouse Hole Connections”(lanjutan)
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
10/172
Gb.4. Melakukan “trip”.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
11/172
Gb. 5.Trip-lanjutan
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
12/172
RIG
Perkembangan teknologi, memungkinkan manusia mencari,
menemukan dan mengembangkan sumber energi.
Salah satu sumber energi yang menjadi idola untuk dikembangkansecara besar-besaran adalah minyak dan gas bumi yang tersimpan di
dalam bumi.
Berbagai cara dilakukan untuk dapat mengambilnya dengan cara yangpaling praktis, cepat dan tidak menimbulkan dampak yang besar padalingkungan.
Sampai saat ini, pemboran adalah solusi yang dikembangkan untukmengambil energi yang tersimpan ratusan hingga ribuan meterdibawah permukaan bumi.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
13/172
Gambar : Illustrasi Pemboran lapisan bumi
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
14/172
Untuk menemukan dan mengambil sumber sumber energi tersebut,digunakan alat bantu yang disebut RIG.
RIG adalah alat yang terdiri dari beberapa komponen untukmelakukan/ melaksanakan kegiatan pemboran.
Pemboran adalah kegiatan/pekerjaan bawah tanah beserta fasilitasnyayang digunakan untuk melakukan pekerjaan pemboran (drilling),
perbaikan sumur (workover) dan pemeliharaan sumur pada usahapertambangan minyak, gas bumi maupun panas bumi.
Berdasarkan wilayah (lokasi) kerjanya, rig dibagi dalam 2 (dua ) jenis :
1. Onshore : Rig yang bekerja pada wilayah daratan.Onshore rig dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu :- Mobile Mounted Rig- Trailer Mounted Rig- Conventional RigAda 2 jenis conventional rig yaitu :
- Land rig- Heli rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
15/172
2. Offshore : Rig yang bekerja pada wilayah perairan baik lautdangkal maupun dalam
Offshore rig dibagi menjadi beberapa type, berdasarkan kedalaman air yaitu :
- Swamp Barge / barge Mounted rig
: pada laut dangkal / rawa rawa- Jack Up Rig : kedalaman laut ± 400 ft
- Drillship Rig : tidak bergantung pada kedalaman laut
- Tender Supported Rig : pada platform dengan laut dangkal
- Semi Submersible Rig : kedalaman 300 – 2000 ft ( laut dalam )
- Permanent Platform Rig : banyak di laut Utara dgn salju yg extrem
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
16/172
1. ONSHORE
1.1. Mobile Mounted Rig :
Mast atau derrick berada pada mobil (carrier) atau satu chasisdengan mobil.
Berdasarkan bentuk fisiknya, ada yang single mast dan doublemast.
Rig jenis ini :
a) Memiliki mobilitas yang tinggi
b) Digunakan untuk pekerjaan kerja ulang (workover), well servicesdan drilling (explorasi).
c) Umumnya mempunyai kemampuan drawwork di bawah 750 Hp.
Pada umumnya, mobile rig digunakan untuk pekerjaan workover(kerja ulang)
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
17/172
Drilling line
Monkey board
Travelling Block
Locking Device
Prime Mover
Rig Carrier
Dog house
Substructure
Crown Block
Upper Mast
Lower Mast
Gambar : Mobile Rig
http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
18/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
19/172
Gambar : Trailer Mounted Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
20/172
1.3. Conventional Rig :
Mast atau derrick berada diatas substructure.
Umumnya rig type ini digunakan sebagai rig drilling, mempunyai
kemampuan drawwork diatas 1000 Hp.
Rig type ini sering juga disebut Rig 3 joint.
Conventional Rig dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Land Rig
- Heli Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
21/172
Gambar : Conventional Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
22/172
1.3.1. Land Rig :
Bagian dari Conventional rig, dimana perpindahan lokasi(moving) hanya dapat menggunakan sarana jalan.
Rig type ini efektif digunakan pada daerah yang bisa dijangkaudengan transportasi darat.
Gambar : Land Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
23/172
1.3.2. Heli Rig :
Bagian dari Conventional rig, dimana perpindahan lokasi (moving)
dapat menggunakan sarana helicopter.
Keunggulan rig type ini adalah dapat digunakan pada daerah yang
tidak terjangkau sarana transportasi darat.
Heli Rig memungkinkan dipindahkan dengan helicopter karena rigtype ini bisa diuraikan (dilepas-lepas) menjadi bagian-bagian kecil
yang memudahkan diangkat dengan dengan helicopter.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
24/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
25/172
Gambar : Barge Mounted Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
26/172
2.2. Jackup Rig :
Mast atau derrick berada diatas working platform yang ditopangdengan leg.
Rig tsb paling efficient untuk move dan digunakan dilaut kurang lebih400 ft.
Leg tersebut akan diturunkan sampai ke dasar laut dan workingplatform akan diangkat keatas air. Gap antara laut dan workingplatform harus tinggi untuk menghindari ombak.
Rig tsb digunakan untuk explorasi dan produksi. BOP diletakan padadasar laut dan tersambung dengan Riser sampai dengan surface.
Rig dilengkapi dengan compensator untuk menstabilkan posisi drillingstring apabila rig dalam keadaan goyang akibat gelombang dan jangkar
.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
27/172
Gambar : Jack Up Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
28/172
Gambar : Posisi Jack Up Rig pada saat membor
Gambar di atas memperlihatkan sebuah jack up rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
29/172
Gambar di atas memperlihatkan sebuah jack up rig.
Terlihat disebelah kanan rignya, dan dibawahnya ada lubang segi empat,disitulah letak anjungan yang akan ditaruh dibawahnya.
Rig itu didorong sedikit keluar dari kakinya agar bisa ditaruh diatas anjungandan bisa maju mundur atau kesamping sedikit untuk ditepatkan berada diatassumur yang akan dibor. Selama penempatan ini tetap akan diawasi oleh petugasasuransi.
Rig ini ada yang lengkap dengan tempat menginap (quarters) yang biasanya
dekat helideck (disebur self contained). Ada pula yang ada rig atau kapaldisebelahnya dan disebut tender .
Jack up akan dinaikkan ke suatu kapal/barge kalau jaraknya jauh, tetapi bisaditarik kapal kalau jaraknya dekat.Kecepatan di towed adalah 2-3 knots, tetapi dengan dinaikkan kapal khusus tsb
bisa 6 – 8 knots.
1 knots=1.875 miles laut/hour
BOP biasanya diletakkan (dibawah) rig jadi tidak dibawah air
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
30/172
BOP biasanya diletakkan (dibawah) rig jadi tidak dibawah air.
Kalau terjadi blow out biasanya rig seperti ini tidak akan sempat lari, karenapenempatan BOP di rig lebih memudahkan operator.
Adanya gelombang laut biasanya tidak akan berpengaruh banyak di pemboran karena tidak banyak bergerak.
Jack up dan jack down perlu dilakukan pada saat laut tenang (gelombang
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
31/172
Pada unit ini sewanya mahal (sekitar $40,000/hari pada 1999 unitnyasaja) sehingga akan menyebabkan:
1. Penggunaan top drive untuk mempercepat penggantianpipa.
2. Bit yang agak rusak langsung dibuang.
3. Waktu akan penting sehingga otomatisasi ataupercepatan operasi dianjurkan.
4. Peralatan biasanya berupa skid misalnya pompa semen,
logging dll yang didarat biasanya diatas truk.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
32/172
Pada Operasinya akan sedikit berbeda dengan di darat antara lain:
1. Operasi dan logistik bisa lebih terganggu oleh cuaca.
2. Lebih berhati-hati terhadap kick(misalnya mempersiapkan barite
plug,BOP maupun alat kontrol ganda)
3. Mengadakan latihan kebakaran setiap 2 minggu.
4. Dasar fluida untuk lumpur, completion dan semen adalah airlaut.
5. Logging terpaksa dilakukan tidak menggunakan Spontaneous
Potential tetapi lebih bergantung pada Gamma ray, kalaufluida dasarnya air laut
6. Gradient rekah bisa turun sampai 0.7 psi/ft di laut.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
33/172
7. Sering dilakukan untuk pemboran directional/horizontal
8. Rig move adalah tanggung jawab orang khusus, bukan drilling
operator.
9. Tempat sempit sehingga casing dll sering harus ditaruh di kapal.
10. Selalu ada kran untuk menaik-turunkan barang dari/ke kapal.
11. Kapal diharapkan mempunyai pompa untuk menaikkan cairan ke rig.
Diluar hal-hal ini, operasinya hampir sama kecuali tentu saja ada pipa
naik dari dasar laut ke rig (conductor casing di “drive” pakai palu ke
mud line vs. ke tanah dan selanjutnya operasi sama dengan rig darat).
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
34/172
2.3. Drill Ship Rig :Mast atau derrick berada diatas kapal,sehingga lebih efficient
untuk move dan tidak bergantung pada kedalaman laut.
Kerugian dari Drill ship ialah tidak stabil pada laut lepas yangberombak. Untuk menstabilkan posisi ,kapal dilengkapi denganThruster.
Drill ship rig biasanya digunakan untuk Wild cat dan developmentdrilling
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
35/172
Gambar : Drillship Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
36/172
2.4. Tender Supported Rig :
Mast atau derrick akan diangkat dan di install pada platformproduction permanent yang berada pada laut yang dangkal.
Tender supported rig pada umumnya dipergunakan untuk work overdan semua facility mempergunakan atau diletakkan di barge.
Gambar Tender Supported Rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
37/172
2.5. Semi Submersible Rig :
Rig atau derrick diletakan diatas structure yang mem pergunakansystem balancing sehingga rig tersebut dapat digunakan pada laut
dalam.Semi submarsible rig dilengkapi dengan propeller sehingga rigtersebut dapat moving jarak dekat tanpa mempergunakan kapal bantu(tug boat dll).
2.6. Permanent Platform Rig:Rig atau derrick diletakan pada platform untuk selama nya(parmanent) dan rig tersebut pada umumnya tidak didapat diIndonesia.
Permanent platform rig banyak didapat di laut utara atau daerahAmerika Utara dimana sering terjadi salju sehingga tidak efficient
untuk moving.
Pemboran Dengan Semi-Submersible.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
38/172
g
Submersible biasanya terbatas untuk laut 300 – 2000’.Pemboran dengan semi submersible hampir sama dengan jack up, hanya karenaia bisa terkena gelombang laut, maka diberi mooring (jangkar) lebih dari satu.Pada drill string terpaksa dipasang alat Drill String Compensator (DSC) yang
memberi respons pada gerakan naik turun kapalnya.
Gambar : Memperlihatkan satu Submersible
Semi submersible rig dibuat setelah berpengalaman dengan submersible. Bahkan
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
39/172
g g gbeberapa semisubmersible ada yang bisa bekerja dengan berpijak didasar laut.Keuntungan semisubmersible adalah rignya stabil terhadap posisi.
Roll, pitch, heave (gerakan arus dari segala arah) adalah minimum karena bagian
yang berada dipermukaan air sedikit.
Kerugiannya adalah karena tergantung pada bouyancy, maka beban yangditanggungnya harus disesuaikan dengan kapasitasnya bouyancynya.
Suatu semi submersible dengan 4 kolom tiang berdiameter 50’ akan
memindahkan air 62 ton untuk setiap displacement kolomnya.
Untuk 400 ft panjang dengan 60 ft lebar akan memindahkan air 756 ton disetiapkakinya. Karena bebannya variabel, maka agar kedalamannya konstant di kaki-kakinya bisa diisi air untuk ballast dan dikeluarkan bila beban diatasnyameningkat.
Rig ini bisa membor maksimum pada 1000’-3500’ kedalaman laut.Pada saat inisedangDiadakan riset di 6000 ft dengan special mooring system.
Gambar di bawah menunjukkan sistim mooring dari semisubmersible rig agar
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
40/172
Gambar : System Mooring (Jangkar)
tidak mudah terbawa arus.
Pada sistim ini agar tidak terjadi goncangan besar maka beberapa ft dibawahstrukturnya dibuat membesar. Pada rig seperti ini BOP dipasang didasar laut dan
digunakan untuk produksi dimana wellhead adalah subsea juga.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
41/172
Gambar : Istilah Gerakan di Kapal
Sterns,buritan
Haluan,head
portside
Starboard side
Drill Ship
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
42/172
Drill ship mudah pindah untuk jarak jauh dan kapasitasnya storage (gudang)besar , sehingga supply tidak usah terlampau sering.
Drill ships ini bisa lebih besar dari semi submersible dan lebih cepat.
Juga dia bisa lewat kanal seperti terusan Suez atau Panama sehingga bisamudah pindah-pindah keseluruh dunia.
Misalnya kalau dari Gulf Mexico ke West Coast lewat Panama Canal 4500miles, sedangkan kalau memutar di Argentina Selatan (Cape Horn) bisa 15,000miles.
Kecepatan ships ini 12- 13 knots dan semi submersible hanya 8 – 9 knots.Tetapi bentuk drill ship menyebabkan sensitive terhadap gerakan laut seperti
pitch, roll dan heave (Gambar di depan )
http://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.html
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
43/172
Komponen Rig
Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar :
1. Hoisting system :Fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipapemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick)termasuk dalam sistem ini.
2. Rotary system : berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalamsumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drillstrings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.
3. Circulation system :
Untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumurdan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan.Sistem ini meliputi :
- Pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar
masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk
mensirkulasikannya di permukaan,
- Peralatan untuk mengkondisikan lumpur:
http://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.htmlhttp://petroleum-zone.blogspot.com/2010/04/komponen-rig.html
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
44/172
a) Shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran(cutting) dari lumpur;
b) Desander untuk memisahkan pasir;
c) Degasser untuk mengeluarkan gas,d) Desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb.
4. Blowout prevention system : peralatan untuk mencegah blowout
(meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari
dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer)
yang tersusun atas beberapa stack dan dipasang di kepala
sumur (wellhead).
5. Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua
sistem di atas dan juga untuk suplai listrik.
Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel
berkapasitas besar.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
45/172
Gambar : Drilling rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
46/172
Gambar : Drilling rig dan formasi geologi
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
47/172
1. HOISTING SYSTEM
• 1. Hoisting system : fungsi utamanya menurunkan dan menaikkantubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi)masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick)termasuk dalam sistem ini.
Hoisting system terdiri atas :
Mast Substructure /carrierDraw workCrown block Traveling block Top DriveHook Elevator LinkDead anchor
BLOCK ASSEMBLY
http://maxwin%28%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
48/172
Drilling line
Monkey board
Travelling Block
Locking Device
Prime MoverRig Carrier
Dog house
Substructure
Crown Block
Upper Mast
Lower Mast
Gambar : Bagian hoisting system
http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/http://maxwin%28%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
49/172
MENARA (MAST / DERRICK / HOIST)
Menara adalah susunan struktur baja yang berdiri di atas carrier dan didirikan
dengan memakai hydraulic jack.
Fungsi Menara adalah tempat / ruang vertikal untuk menggantung peralatanpengangkat dan menyokong sistim putar dalam kerja ulang sumur
dengan menyediakan peralatan yang sesuai dan wilayah kerja yang
dibutuhkan untuk mengangkat, menurunkan dan menggatung beban
yang sedemikian rupa yang ditimbulkan oleh sistim putar.
Menara dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Conventional / Standard Derrick tidak dapat dipasang sebagai
1 unit tetapi bagian per bagian. Jarang dipakai lagi
2. Portable Skid type Mast.
Terdiri dari bagian bagian yang diikat satu sama lain dengan di las ataudisekrup dan dipasang sebagai satu unit penuh
3. Mobile/Trailer type Mast.
Menara ini dibuat untuk dapat dipakai dengan cepat dan mudah
sehingga dilengkapi dengan roda roda yang dapat ditarik atau bergerak
sendiri.
Pemilihan ukuran menara/derrick
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
50/172
Pemilihan ukuran menara/derrick.
Tergantung pada :
1. Beban compressive maksimal yg mungkin terjadi, termasuk
beban casingrumus : Fd = n+2 x W, di mana Fd = beban compressive total
2 n = jml total tali yg melalui travelling
block (dan menahan beban W )
W = beban hook
Jadi beban derrick selalu lebih besar dari beban hook dengan faktor n + 2n
Karena adanya 2 tali ( drawwork & dead line anchor) tambahan yg menarik
ke bawah.
Selama pengangkatan ( hoisting) berlaku :
VL
= n. Vh
; di mana VL
= kecep. Tali pada draw work
Vh = kecep. hook
( lihat gb di hal. Berikut ini )
2. Kecepatan angin.
Sangat mempengaruhi kekuatan menara apalagi bila pipa bersender ke
menara ( pipe set back). Ini kondisi terburuk.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
51/172
Gambar : Schmatic block and tackle pada rotary rig
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
52/172
Dengan tinggi menara 140, 147 & 189 ft ;- dengan pipe set back, kecep = 75 mph ;
- tanpa pipe set back, kecep = 115 mph.
Beban angin dihitung dg rumus : P = 0.004 V2
di mana : P = beban angin (wind load), lb/ft2
V = kecep angin, mph
• Tinggi menara.
Utk eff yang baik diambil patokan tinggi standpipe = 3 joint pipa maks ± 30 m
4. Luas dan tinggi lantai bor ( substructure )
Lantai bor berbentuk bujur sangkar atau segi 4 sedangkan pjg sisi dantingginya disesuaikan dg menara.
Hal ini dapat dilihat pada tabel di halaman berikut ini.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
53/172
Ukuran menara
Tinggi menara Sisi lantai bor Tinggi lantai bor
91’ ; 122’
136’
24’ (7.31 m)
26’ (7.92 m)
136’;140’;147’ 30’ (9.14 m) 7’3”(2.20 m); 10’ (3.05
m); 14’ (4.26 m)
189 ‘ 37’6” (11.43 m) 14’ (4.26 m)
7’3” (2.20 m)
Tinggi lantai bor ( substructure ) sangat penting, karena
1. Berpengaruh terhadap jenis dan susunan BOP ( BOP stack) yg dipakai
2. Pengukuran kedalaman sumur yang akan dimulai , selalu diukur dari
lantai bor
3. Pengukuran kedalaman sumur pada saat produksi, selalu dimulai dari
bottom flange
Klasifikasi unit pemboran
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
54/172
Klasifikasi unit pemboran
Kemampuan unit pemboran dinyatakan dalam
kedalaman ukuran DP ( 4½”,3½” atau 2 7/8” ).
Secara umum dibagi dalam :
1. Unit ringan : untuk membor spi 1200 m
2. Unit sedang : untuk membor dari 1200 – 2500m
3. Unit berat : untuk membor dari 2500 – 4000 m
4. Unit berat sekali : untuk membor > 4000 m
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
55/172
Gambar : Skema hoisting system pada peralatan pemboran
Jumper bar
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
56/172
Jumper bar
Crown block shaft
Crown block sheaves
Crown blockFrame work
Drilling line
Gambar : Crown Block
CROWN BLOCK
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
57/172
• CROWN BLOCK
Crown Block adalah serangkaian katrol yang ditempatkan di atas
menara dalam sebuah kerangka kerja ( pagar ).
Tali bor ( drilling line ) disematkan di atas katrol crown block dan di
bawah katrol traveling block, ini dilakukan supaya sistem
pengangkat berjalan.
Fungsi crown block adalah sebagai peralatan pengangkat yang
dibutuhkan untuk mengangkat, menurunkan dan meggantung beban
yang sedemikian rupa yang ditimbulkan oleh sistim putar.
Katrol crown block dibagi atas rangkaian utama untuk katrol drilling
line, katrol fast line dan katrol untuk tali mati ( dead line anchor ).
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
58/172
MONKEY BOARD
Locking device
Guy line
Monkey board
MONKEY BOARD
Monkey Board adalah sebuah lantai kerja diikatkan di samping menara di atas
lantai kerja / lantai rig, dimana derrickman dan rak tempat pipa ( string ) berdiri
selama operasi berlangsung
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
59/172
Locking device
LOCKING DEVICELocking Device adalah pengunci antara Upper Mast (menara bagian atas)dengan Lower Mast (menara bagian bawah)
T lli bl k
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
60/172
Travelling block
Housing protects(protect sheaves)
Safety latch for Hook &Swivel Bail
Hook
Sheaves
TRAVELING BLOCKSederetan dari katrol dimana tali bor ( drilling line ) disematkan langsung secaraberulang. Sehingga traveling block dapat berjalan naik dan turun pada saat
digantung di bawah crown block dan di atas lantai kerja.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
61/172
HOOK• Hook adalah sebuah kait besar ditempatkan di bawah traveling
block di mana swivel dan batang bor digantung selama operasi.
• Fungsi traveling block adalah sebagai peralatan pengangkat yangdibutuhkan untuk mengangkat, menurunkan dan menggantung
beban yang sedemikian rupa yang ditimbulkan oleh sistim putar.
LINK ELEVATORLink Elevator adalah peralatan yang bentuknya seperti kaca mata yang diikatkan disamping kait di bawah traveling block.Fungsi link elevator adalah tempat menggantung elevator yang dibutuhkan untuk
mengangkat dan menurunkan batang bor.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
62/172
ELEVATOR
Gambar Casing Elevator Gambar Elevator DP
ELEVATORElevator adalah peralatan yang bentuknya sangat kasar sebagai pengapit yangbekerja berat yang memegang pipa bor atau tubing pada batangnya sehinggamereka ( pipa bor atau tubing ) dapat diturunkan ke dalam lobang atau ditarik daridalam lobang sumur. Elevator digantungkan di link elevator yang diikatkan disamping traveling block.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
63/172
Gambar : Posisi elevator pada saat tidak bekerja dan saat bekerja
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
64/172
http://wopen%2819%2C0%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
65/172
Hydraulic brake system
Drawwork housing
Drilling line
Main drum
Crown “O” Matic
Sand line dr um
Prime mover
Drawwork adalah komponen pengangkat utama yang kuat yang ditempatkan di
http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/http://wopen%2819%2C0%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
66/172
Drawwork adalah komponen pengangkat utama, yang kuat yang ditempatkan diatas rig carrier.
Fungsi drawwork adalah
- Sebagai peralatan pengangkat yang dibutuhkan untuk mengangkat,
menurunkan dan menggantung beban yang sedemikian rupa yang ditimbulkan
oleh sistim putar termasuk round trip DP,DC atau casing.
- Untuk memindahkan tenaga dari penggerak utama ke peralatan pengangkat
dan peralatan putar selama operasi berlangsung
- Tempat atau rumah dari drilling line
Besar HP yang dihasilkan drawwork utk pengangkatan adalah :
HP = W x Vh X 1/e , di mana : Vh = kecep.pengangkatan traveling block,ft/mnt
33000 33000 = ft-lb/menit per HP
e = eff. drawwork
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
67/172
PRIME MOVER (Engines)Prime Mover adalah tenaga penggerak utama untuk mendistribusikan tenaga untuk
mengoperasikan komponen peralatan rig workover.Prime mover di tempatkan di atas rig carrier dekat drawwork digunakan jugasebagai tenaga penggerak mobile.
PRIME MOVER
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
68/172
Gambar Suatu Sistim Top Drive
TOP DRIVE adalah peralatan tambahan yangberfungsi sebagai pemutar batang bor dan
digunakan untuk menggantikan fungsi Rotarytable. (tetapi rotary table masih ada).Dg pemakaian top drive, kita tidak memakaiKelly lagi.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
69/172
DRILLING LINE (KABEL PEMBORAN)
Drilling line : Tali kawat baja yang
berfungsi menghubungkan semua
komponen dalam hoisting system. Tali inidililitkan secara bergantian melalui katrol
pada crown block dan traveling block
kemudian digulung pada rotating drawwork
drum (Gambar ).
Drilling line menghubungkan drawwork
dan dead line anchor.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
70/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
71/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
72/172
GAMBAR WIRE ROPE
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
73/172
CORE
STRAND,ADA 6
WIREADA 19
BAGIAN BAGIAN WIRE ROPE
MACAM MACAM WIRE ROPE
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
74/172
MACAM MACAM WIRE ROPE
CORE
1. FIBRE CORE : bahan terbuat dari
serabut,serat sisal dan bahan karung
2. WIRE ROPE CORE : bahan terbuat dari
kawat ( WIRE ) yg dijalin.
a. IWRC ( Independent Wire Rope Core ) Corenya
masih merupakan anyaman dr 6 buah STRAND
dg 1 INTI didalamnyab. WSR ( Wire Strand Core ) : Core terdiri 1 buah
STRAND saja.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
75/172
KONTRUKSI STRAND
FILLER : dalam setiap STRAND terdapat 25 buah WIRE dg susunan 1-6-6-12 dimana1 inti dibagian tengah ; 6 wire dg diameter sama mengelilingi INTI sbg lapisan kedua;6 wire dg diameter lebih kecil di sela sela lapisan kedua ; 12 wire dibagian terluarMengelilingi lapisan kedua
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
76/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
77/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
78/172
Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire
rope dibuat dari carbon steel yang didinginkan dengan
cepat dan mempunyai variasi ukuran dan kekuatan (lihat
Tabel 4.3)
API mengklasifikasikan ukuran wire rope sebagai berikut
:
Extra Improved Plow Steel (EIPS)
Improved Plow Steel (IPS)
Plow Steel (PS)
Mild Plow Steel (MPS)
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
79/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
80/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
81/172
• Abbreviation:
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
82/172
WS : Warrington Seale
S : SealeFW : Filler wire
PS : Plow steel
IPS : Improved plow steel
EIPS : Extra improved plow steel
PF : Preformed
NPF : Nonpreformed
RL : Right layLL : Left lay
FC : Fiber core
IWRC : Independent wire rope core
Ini yg sering digunakanUntuk Drilling line
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
83/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
84/172
Sebagai contoh, kekuatan nominal dari kawat ukuran 1 3/8 ", 6 x 37 untuk jenisEIPS adalah 192.000 lb.Sebagai contoh, kekuatan nominal dari kawat ukuran 3 ½ ", 6 x 37 untuk jenisEIPS adalah 982.000 lb.
Si i P l P ( R )
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
85/172
Sistim Peralatan Putar ( Rotary system )
Merupakan rangkaian peralatan yang digunakan utk meneruskan putaran darisumber pemutar ke bit.
Sumber tenaga putar adl Prime Mover yg kemudian diteruskan ke meja putar. Mejaputar akan memutar kelly yang akhirnya akan memutar rangkaian pipa bor danbit.
Sekg kita memakai Top Drive yg akan memutar pipa bor dan bit.
Peralatannya adalah : swivel, kelly, rotary table dan drill string
Gambar Swivel
Pin
Swivel bailGoose neck
Bonnet
Housing swivel
Rotary swivel stem
KELLY
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
86/172
KELLY
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
87/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
88/172
ROTARY TABLE
Rotary Table adalah peralatan yang bentuknya sangat kasar dan merupakanalat putar yang sangat kuat diletakkan pada rig floor dan digerakkan olehdrawwork.
Fungsi Rotary Table adalah sebagai pemutar batang bor selama operasi.jugasebagai pemegang atau penggantung batang bor pada saat menambah ataumencabut.
Pemilihan rotary table tergantung :
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
89/172
1. Besarnya diameter bit maks yang akan digunakan.
2. Besarnya beban di atas rotary table
DRILL STRINGTerdiri dari DP, DC dan bit
Fungsi : 1. meneruskan putaran dari RT ke bit
2. meneruskan aliran lumpur bor ke bit
3. memberikan beban pada bit, terutama DC
Panjang pipa bor dibagi menjadi 3 yaitu :
1. R 1 dengan panjang antara 16 – 25 ft
2. R 2 dengan panjang antara 25 – 34 ft
3. R 3 dengan panjang antara 34 – 45 ft atau lebih dari 34 ft.
Dipandang dari pembuatannya, DP dibagi menjadi :
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
90/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
91/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
92/172
Gambar Drill Collar
BIT ( PAHAT )
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
93/172
BIT ( PAHAT )
Merupakan alat untuk membor lapisanformasi.
Dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. DRAG BIT
2. ROLLING CUTTER BIT
3. DIAMOND BIT
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
94/172
Gambar bit : Drag bit
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
95/172
Gambar bit : Rolling Cutter (kanan) dan PDC (kiri)
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
96/172
DRAG BIT
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
97/172
DRAG BIT
• .Keuntungan bit ini adalah :ROP yang tinggi.
Umur yang panjang dalam soft formation.
• Kerugiannya adalah :
Memberikan torque yang tinggi.
Cenderung membuat lubang yang berbelok.
Pada formasi shale, sering terjadi balling
(dilapisi padatan).
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
98/172
ROLLING CUTTER BIT
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
99/172
ROLLING CUTTER BITRolling cutter bit adalah bit yang mempunyai kerucut-kerucut (cone)
yang berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali dibuatdengan 2 cone.
Barulah pada permulaan tahun 1930 dibuat bit dengan 3 cone (three
cone bit) yang mempunyai cutter untuk berbagai variasi formasi dari
yang lunak sampai keras.
Tipe dari rolling cutter bit dibagi menjadi :
1) Milled tooth cutter bit.
Gigi milled tooth bit dibuat dengan me-milling baja hingga berbentukkerucut. Milled tooth bit didesain untuk formasi lunak, biasanya dilapisi
dengan material yang kuat seperti tungsten carbide.Milled tooth bit
yang digunakan untuk membor formasi keras dibuat dengan proses
khusus dan pemanasan (heat treating).
2)Tungsten carbide insert bit
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
100/172
) g
Gigi bit ini dibuat dari tungsten carbide kemudian ditekandalam mesin yang mempunyai lubang berbentuk cone.
Untuk membor formasi yang lunak digunakan tungsten
carbide yang bergigi panjang dan ujungnya berbentuk pahat(chisel-shape end)
Sedangkan untuk formasi yang lebih keras digunakan
tungsten carbide yang bergigi pendek dan ujungnyaberbentuk hemispherical.
Bit ini biasanya disebut button bits.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
101/172
2. Klasifikasi standarisasi/IADC
(International Association of DrillingContractor).
• Sistem: 3 digit code
• Huruf D sebelum angka: Diamond• Digit I: angka seri bit:
- D1 – D5 : Diamond & PCD bit
- D7 – D9 : Diamond core & PCD
• Digit II: angka tipe
- 0 : PCD drag bit- 1 – 4 : klasifikasi kekerasan, dari lemah sampai keras.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
102/172
Untuk diamond & PCD drag bit ada 8 standar
bentuk dan profil: (Gambar 30A)
1. Step type profile
2. Long type taper profile
3. Short taper profile
4. Non-taper profile
5. Down-hole motor type
6. Side track type
7. Oil base type
8. Core ejector type
9. Dipersiapkan untuk bentuk dan profil khusus
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
103/172
Diamond Cutter & PCD Drag Bit
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
104/172
Untuk jenis Roling Cutter bit ada 8 standar
bentuk dan profile:1. Standard rolling cutter bit (jet/regular)
2. T-shaped heel teeth
3. Extra-insert teeth
4. Sealed roller bearing5. Kombinasi (3) dan (4)
6. Sealed friction bearing
7. Kombinasi (3) dan (6)
8. Untuk pemboran berarah (directional)
9. Dipersiapkan untuk bentuk dan profil khusus
Tabel 1 IADC Diamond dan PCD Drill Bit
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
105/172
Manufacture: American Coldset
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
106/172
Manufacture: Christensen
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
107/172
Manufacture: Dowdco
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
108/172
Manufacture: NL Hycalog
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
109/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
110/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
111/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
112/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
113/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
114/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
115/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
116/172
SISTIM PERALATAN SIRKULASI
(CIRCULATION SYSTEM)
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
117/172
(CIRCULATION SYSTEM)
Terdiri atas :1. Mud pump / slush pump – pompa lumpur
2. Standpipe
3. Rotary hose
1. Mud Pump.Fungsi : mensirkulasikan lumpur bor pada tek dan vol tertentu sesuai
yg diinginkan
Terdiri dari 2 tipe yaitu :1. Pompa piston /plunger : lebih banyak dipakai dg double acting
& duplex
2. Pompa centrifugal
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
118/172
Gambar : Mud pump / slush pump
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
119/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
120/172
Gambar : Standpipe
G b M d t k
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
121/172
Gambar : Mud tank
Gambar : Mud agitator
Mud Agitator adalah untukmengaduk lumpur sesuai dgkebutuhan. Pengadukan ini utkmembantu mencegahpegendapan bahan pemberat didalam cairan pemboran
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
122/172
Gambar : Shale shaker Gambar : Desander
Gambar : Desilter Gambar : Degasser
M d G S t di k
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
123/172
Gambar : Mud & gas separator
Mud Gas Separator digunakanuntuk memisahkan gas yang mudahterbakar, beracun dari area rig yang
masuk dari drilling fluid sebelumdikembalikan ke degasser.
Gambar : Mud Hopper
Mud Hopper digunakan untukmemasukkan material padat saatpembuatan drilling fluid pada mud pit.
PERALATAN TAMBAHAN
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
124/172
PERALATAN TAMBAHAN
WEIGHT INDICATOR
PANEL INSTRUMENCONSOLE’S
GAUGES
Gambar : Drilling instrumen
Pada Driiling Instrument terdapat indicator utama antara lain :
W i ht I di t di k t k t k b t d ill t d b t
http://wopen%280%2C0%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
125/172
Weight Indicator : digunakan untuk menentukan berat drill stem dan beratyang diterima bit. Titik ukur dari Dead Line Anchor
Tong Torque Indicator : untuk menentukan besarnya torque tarikan yangditeruskan Cat Head. Titik ukur dari tong
Rotary Torque Indicator : untuk menetukan besarnya torque yangditerima rotary table. Titik ukur dari rotary Drive Chain
Rotary Tachometer : menentukan kecepatan putar. Titik ukur padaDrawwork atau Rotary Drive.
Mud Pump Pressure : untuk mengukur tekanan di dalam pipa. Titik ukurpada mud pump discharge manifold dan stand pipe
Mud Pump Stroke Indicator : untuk mengetahui jumlah stroke per detikyang dipompa mud pump per menit. Titik ukur pada mud pump.
http://wopen%281%2C0%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
126/172
Gambar : Driller’s console
Gambar : Drilling recorder
Tempat driller bekerja sambil mengamatiparameter pemboran
Tempat recording ROP, bit time, gasmonitor dan trip time
http://wopen%281%2C0%29/
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
127/172
Pada Pumping Operation, alatalat yang dibutuhkan adalah :
1. MUD PUMP2. ENGINE
3. MUD TANK
4. HOSE
5. ALAT ALAT BANTU MUD
PUMP 127
I. MACAM MACAM POMPA
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
128/172
LUMPUR :
1. RECIPROCATING PUMP ( POMPA
TORAK/PISTON/PLUNGER )
Dimana pemindahan fluida dapat terjadikarena gerak isap/tekan oleh piston / torak /
plunger
2. CENTRIFUGAL PUMP
Dimana pemindahan fluida dapat terjadi
karena putaran IMPELLER/SUDU SUDU128
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
129/172
CARA KERJA POMPATORAK
DIBEDAKAN MENJADI 2 YAITU :1. SINGLE ACTING
2. DOUBLE ACTING
129
1 SINGLE ACTING : berarti
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
130/172
1.SINGLE ACTING : berarti
setiap 1 kali langkah kerja(langkah isap & tekan hanya
memberikan 1 kali debit
(flow rate).
Hal ini dapat dilihat pada
gambar di halaman sebelah
130
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
131/172
Gambar : Cara kerja single acting
Double Acting
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
132/172
Double Actingberarti setiap 1 kali langkah kerja ( langkah isap
dan tekan ) memberikan 2 kali debit atau hasil
pemompaan / flowrate, walaupun hasil
pemompaan pada saat langkah ISAP lebih
kecil dari langkah TEKAN, yang disebabkan
adanya volume piston rod.
Hal ini dapat dilihat pada gambar di
halaman sebelah
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
133/172
Gambar : Cara kerja Double Acting
Pada langkah TEKAN :
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
134/172
Discharge valve 1 - tertutup
Discharge valve 2 - terbukaSuction valve 1 - terbuka
Suction valve 2 - tertutup
Pada langkah ISAP :
Discharge valve 1 - terbuka
Discharge valve 2 - tertutupSuction valve 1 - tertutup
Suction valve 2 - terbuka
134
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
135/172
Dalam pemboran, pompa yang
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
136/172
sering digunakan adalah :
1. DUPLEX DOUBLE ACTING
Artinya pompa tersebut mempunyai 2 linerdan bekerja secara DOUBLE ACTING
2. TRIPLEX SINGLE ACTING Artinya pompa tersebut mempunyai 3 liner
dan bekerja secara SINGLE ACTING136
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
137/172
Gambar : Skema Simplex Single Acting
Pump
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
138/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
139/172
Gambar : Skema Simplex Double Acting Pump
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
140/172
BAGIAN BAGIAN MUD PUMP
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
141/172
:
1. POWER END
2. FLUID END
141
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
142/172
POWER END : bagian pompayang menimbulkan/memberikan
tenaga gerak mekanis
Pada Power End ini, alat yang
sering rusak adalahEXTENSION ROD.
142
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
143/172
143Gambar : POWER END
FLUID END : bagian pompa yang
menimbulkan/memberikan
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
144/172
menimbulkan/memberikan
tenaga hidrolis.
Pada Fluid End , alat yang sering rusak adalah :
1. LINER
2. LINER PACKING
3. ROD PACKING
4. PISTON ROD
5. PISTON
6. VALVE ( DISCHARGE & SUCTION )
7 VALVE SEAT ( DISCHARGE & SUCTION )
144
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
145/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
146/172
146Gambar : Bagian Fluid End yang sering rusak secara gambar teknik
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
147/172
II. MUD TANK :
Berfungsi sebagai :1. Menampung lumpur bor atau fluida
pemboran
2. Menunjukkan adanya perubahanvolume cairan yang kembali dari
sumur147
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
148/172
PERLENGKAPAN MUDTANK :
1. MUD MIXER2. MUD GUN
3. GATE VALVE
4. BUTTERFLY VALVE5. PLUG VALVE
148
III ALAT ALAT BANTU PADA
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
149/172
III. ALAT ALAT BANTU PADA
MUD PUMP :
1) PULSATION DAMPENER
2) SAFETY VALVE
3) STRAINER
4) PRESSURE GAUGE5) PUMP STROKE INDICATOR
149
PULSATION DAMPENER
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
150/172
PULSATION DAMPENER
Adalah alat yang berfungsi untuk
meredam fluktuasi aliran fluida
sehingga aliran fluida yang
dipindahkan / dipompakan dapat
bergerak smooth.
Alat ini dapat dipasang pada
DISCHARGE ATAU SUCTIONLINE
150
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
151/172
151Gambar : PULSATION DAMPENER
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
152/172
152Gambar : Hasil perekaman aliran fluida sebelum dan setelah
memakai Pulsation Dampener
SAFETY VALVE :
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
153/172
Adalah katup pengaman agar tekanan kerjapompa tidak dilewati oleh tekanan kerjapada sistim sirkulasi, sehingga dapatmelindungi pompa dari tekanan kerja yangberlebihan.
Misalkan : tekanan kerja pompa = 5000 psi
tekanan kerja sistim sirkulasi =3000 psi, maka pressure di SafetyValve di set pada 3500 psi,
sehingga apabila tekanan kerjasistim sirkulasi melebihi 3500 psiotomatis safety valve me“release” tekanan sehingga
pompa akan aman
153
STRAIN :
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
154/172
STRAIN :
Adalah alat untuk menyaring
fluida yang dipindahkan sehingga
dapat menghindari penyumbatanyang terjdi baik di dalam pompa
maupun pada Discharge Line.
Alat ini dapat dipasang pada awal
Discharge Line atau awal/akhir
Suction Line154
SISTIM PERALATAN PENCEGAH
SEMBURAN LIAR (BOP SYSTEM)
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
155/172
SEMBURAN LIAR (BOP SYSTEM)
Merupakan susunan alat yang dipakai untuk menahantekanan pada saat terjadi semburan liar ( blowout ).
Persyaratan :
- mempunyai ukuran tekanan kerja ( WP)
- Ukuran diameter BOP hrs dpt dilalui casing dan casinghanger juga peralatan yang lain.
Tekanan kerja ( WP ) harus sama atau lebih besar dari :
1. Maksimum tekanan permukaan yang harus dihadapi
2. Kemampuan casing terhadap tekanan bursting
3. Tekanan pecah formasi di bawah casing shoe
Tabel : Rating pressure B.O.P
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
156/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
157/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
158/172
Gambar : BOP stack arrangement
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
159/172
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
160/172
Gambar : Anular Preventer
Pada keadaan tertutup dapat diatur sedemikian rupa sehingga pipa masihdapat melewatinya ( stripping ).Ini perlu bila sewaktu terjadi blowout dan posisi bit jauh di atas lubang bor,bit perlu diturunkan untuk memperbaiki kondisi lumpur bor.
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
161/172
BLOW OUT PREVENTER SYSTEM
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
162/172
BLOW OUT PREVENTER SYSTEM
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
163/172
Annular Preventer
Pipe Ram Preventer
Choke/Kill line
Shear Ram
Blind Ram
OPERATION DRILLING ILLUSTRATION
RUN IN CONDUCTOR PIPE 30’’ or 24’’
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
164/172
RUN IN CONDUCTOR PIPE
DRILLINGRUN IN CASING
CEMENTING
30’’ or 24’’
17’’ ½ phase
13’’ 3/8 casing
DRILLING ILLUSTRATION – NEXT PHASE
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
165/172
DRILLINGWIRELINE LOGGING JOB
RUN IN CASING
12-1/4” hole(if any HC recognised)
9-5/8’’ Casing
CEMENTING
DRILLING ILLUSTRATION – NEXTPHASE
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
166/172
DRILLING
WIRELINE LOGGING JOB
RUN IN CASING
8.5’’ phase GR/Res
GR/Neutron/Density
Pressure Test/Fluid Analysis
7’’ Liner
CEMENTING
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
167/172
MUDLOGGINGSuatu metode untuk memonitor dan mencatat mud & drilling parameter yang
dapat digunakan sebagai data awal untuk mendeteksi reservoir/hidrokarbon
selama pada saat proses pemboran
MUDLOGGING SENSORS
SENSORS
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
168/172
MUDLOGGING DATA
REALTIME DATA
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
169/172
LAGTIME DATA
- RATE OF PENETRATION
- WEIGHT ON BIT + WEIGHT ON HOOK
- STAND PIPE PRESSURE
- ROTATION PER MINUTE
- FLOW RATE
- TORQUE
- MUD WEIGHT IN
- MUD TEMP IN
- GAS
- CUTTINGS
- MUD WEIGHT OUT
- MUD TEMP OUT
CONTOH MASTERLOG
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
170/172
CONTOH MASTERLOG
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
171/172
PROSES PEMBUATAN MASTERLOG
8/18/2019 Kuliah Teknik Bor 1 Slide
172/172