12
A. Jenis Alat Gambar Pada saat kita menggambar sket tangan, gambar yang kita rencanakan dan kita kerjakan haruslah sesuai dengan kaidah dan standarisasi Internasional dari gambar teknik. Acuan penggambaran sketsa meliputi : jenis alat gambar, jenis goresan garis gambar, bentuk standarisasi huruf, type proyeksi yang digunakan, jenis penempatan ukuran, sistem toleransi dan cara pengerjaan serta informasi lain sebagai pendukung kelengkapan dari gambar sketsa. Didalam melakukan penggambaran sket, diharapkan kelak nantinya akan menjadi suatu cikal bakal gambar kerja yang mampu memberikan informasi yang lengkap, maka kita harus mengenali dahulu salah satu syarat penggambaran, yaitu : peralatan gambar. Pada dasarnya, ketika kita menggambar sket, alat gambar yang kita gunakan adalah pensil, tanpa menggunakan penggaris. Berikut ini adalah jenis dan klasifikasi dari pensil : Jenis dan klasifikasi pensil Dari tabel diatas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa tingkat kekerasan atau kelunakan suatu pensil ditentukan oleh besarnya angka yang menyertainya, semakin tinggi angka pada huruf H (hard) maka semakin keraslah pensil tersebut, demikian juga sebaliknya semakin tinggi angka pada huruf B (black) maka semakin lunak pulalah pensil tersebut. Sedangkan untuk klasifikasi sedang terdapat type 3H, 2H, H dan ditambah dengan F (firm), HB (half black) dan B (black). Penggunaan standar pensil untuk menggambar sketsa, minimal mempunyai panjang inti pensil ± 7 – 10 mm, dan panjang serutan ± 25 mm.

Kuliah Menggambar Teknik - Copy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

A.    Jenis Alat Gambar

Pada saat kita menggambar sket tangan, gambar yang kita rencanakan dan kita kerjakan haruslah

sesuai dengan kaidah dan standarisasi Internasional dari gambar teknik. Acuan penggambaran

sketsa meliputi : jenis alat gambar, jenis goresan garis gambar, bentuk standarisasi huruf, type

proyeksi yang digunakan, jenis penempatan ukuran, sistem toleransi dan cara pengerjaan serta

informasi lain sebagai pendukung kelengkapan dari gambar sketsa. 

Didalam melakukan penggambaran sket, diharapkan kelak nantinya akan menjadi suatu cikal bakal

gambar kerja yang mampu memberikan informasi yang lengkap, maka kita harus mengenali dahulu

salah satu syarat penggambaran, yaitu : peralatan gambar. Pada dasarnya, ketika kita menggambar

sket, alat gambar yang kita gunakan adalah pensil, tanpa menggunakan penggaris. Berikut ini

adalah jenis dan klasifikasi dari pensil :

Jenis dan klasifikasi pensil

 Dari tabel diatas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa tingkat kekerasan atau kelunakan suatu

pensil ditentukan oleh besarnya angka yang menyertainya, semakin tinggi angka pada huruf H

(hard) maka semakin keraslah pensil tersebut, demikian juga sebaliknya semakin tinggi angka pada

huruf B (black) maka semakin lunak pulalah pensil tersebut. Sedangkan untuk klasifikasi sedang

terdapat type 3H, 2H, H dan ditambah dengan F (firm), HB (half black) dan B (black).

Penggunaan standar pensil untuk menggambar sketsa, minimal mempunyai panjang inti pensil ± 7

– 10 mm, dan panjang serutan ± 25 mm.

standar serutan pensil

Penggunaan antara pensil serut dan pensil mekanik sangatlah berbeda, apabila menggunakan

pensil mekanik, kita bisa langsung menggores untuk membuat suatu garis gambar dan tidaklah

diperlukan suatu teknik khusus. Namun pada saat menggunakan pensil serut, kita harus terus

menjaga ketajaman pensil saat digunakan. Pensil pada umumnya dapat diruncingkan dengan

menggunakan serutan ataupun cutter, namun ketika digunakan menggambar diperlukan suatu

teknik pada saat menggoreskannya agar tidak cepat tumpul.

Page 2: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah membuat kedudukan pensil terhadap garis yang akan

dibuat ± membentuk sudut 60°, kemudian  pensil ditekan secara pelan-pelan, dan ditarik dengan

diputar, sehingga akan didapatkan suatu garis yang rata dan tajam.

standar letak sudut, gerak dan posisi pensil

B.    Jenis Garis dan fungsinya

Jenis garis dan ukuran serta tebal dari suatu garis, sangat mutlak digunakan, baik pada gambar

sketsa maupun pada suatu gambar kerja. Perbedaan ukuran dari garis merupakan standar

internasional yang harus diikuti, meski yang kita kerjakan adalah suatu gambar sketsa. Standarisasi

garis yang telah dikeluarkan oleh ISO R 128 antara lain :

1. Garis tebal kontinyu : dipergunakan pada garis gambar kerja dan garis tepi.

2. Garis tipis kontinyu : digunakan pada garis pengukuran, garis arsiran, garis bantu, garis

proyeksi, garis petunjuk pengerjaan, garis tak-terlihat dan suatu garis nyata dari

penampang yang diputar ditempat.

3. Garis tipis kontinyu bebas : digunakan pada garis batas dari suatu potongan sebagian.

4. Garis tipis kontinyu zig-zag : digunakan pada garis batas dari suatu potongan sebagian.

5. Garis gores tebal : digunakan pada garis terhalang yaitu : garis nyata terhalang dan tepi

terhalang.

6. Garis gores tipis : digunakan pada garis terhalang yaitu : garis nyata terhalang dan tepi

terhalang.

7. Garis bergores tipis : digunakan pada garis lintasan, garis simetri dan garis sumbu.

8. Garis bergores tipis dan ditebalkan pada bagian ujung-ujungnya serta bagian perubahan

arah garis : digunakan pada garis potong.

9. Garis bergores tebal : digunakan pada penunjukan bagian yang harus mendapatkan suatu

perlakuan khusus.

10. Garis bergores ganda tipis : digunakan pada bagian yang berdampingan dan batas

kedudukan benda yang bergerak serta merupakan suatu garis sistem.

Page 3: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

Batas Area Penggambaran :

Pada gambar sketsa yang mengacu kepada standarisasi gambar teknik, ketika kita akan melakukan

penggambaran pada sebuah kertas, kita harus mempunyai batas wilayah kerja gambar, yang

dibatasi dengan garis tepi. Batas garis tepi yang dibuat adalah sisi kiri, kanan, atas dan bawah.

Ukuran batas garis tepi sisi kiri biasanya lebih lebar, ini dimaksudkan agar ketika gambar kerja

tersebut berjumlah banyak, maka diperlukan suatu penjepitan gambar, sehingga ketika gambar

tersebut dibundel atau dijilid, gambar yang dibuat tidak tertutup oleh jilidan tepi kertasnya.

Berikut batas margin dari wilayah penggambaran :

Batas Margin kertas gambar

Pada penggunaan posisi kertas gambar, dikenal dengan 2 posisi kertas yaitu landscape dan portrait.

Sedangkan batas dari tepi gambar berubah, yang terpenting batas kiri kertas lebih lebar

dibandingkan batas atas, kanan dan bawah kertas. Untuk ukuran kertas A4, posisi yang

Page 4: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

diperbolehkan hanyalah posisi tegak/portrait, sedang untuk ukuran A3, A2, A1 dan A0,

diperbolehkan menggunakan kedua posisi kertas.

Berikut tabel data batas margin yang sesuai dengan standar ISO

Batas Margin kertas gambar type A

Kepala gambar/Etiket

Kepala gambar atau etiket adalah suatu identitas yang dapat menjelaskan berbagai keterangan

pendukung sebagai pelengkap gambar. Didalam etiket biasanya tercantum : nama penggambar,

nama pemeriksa gambar, nama instansi yang mengeluarkan/menerbitkan rancangan gambar

tersebut, nomor gambar kerja, tahun pembuatan gambar, skala dari gambar kerja, ukuran dari

kertas gambar, satuan ukuran yang digunakan, lambang proyeksi yang digunakan, Judul gambar,

kebutuhan material beserta jumlah, jenis dan ukurannya dan berbagai data yang diperlukan

sebagai pelengkap. Berikut contoh jenis etiket yang sering kita jumpai :

Page 5: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

Ukuran huruf dan angka untuk gambar sketsa dan gambar teknik mempunyai ketentuan yang sama,

yaitu standarisasi ISO menurut type A dan type B

Page 6: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

Ukuran huruf dan Angka standar

Dicontohkan, apabila suatu huruf dan angka mempunyai tinggi huruf besar 7 mm maka didapatkan

data sebagai berikut :

Ukuran huruf dan Angka dengan tinggi huruf besar 7 mm

1. Model huruf & angka tegak jenis huruf Arial

2.  Model huruf & angka miring 15 derajat jenis huruf Arial

Page 7: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

3. Model huruf & angka tegak jenis huruf ISOCPEUR

4. Model huruf & angka Miring 15 derajat jenis huruf ISOCPEUR

Penunjukan ukuran didalam gambar sketsa, sangatlah diutamakan, karena selain bentuk gambar,

ukuran merupakan suatu komunikasi visual mutlak yang harus dipenuhi. Bisa kita bayangkan, bila

menggambar tanpa menggunakan suatu ukuran, maka ketika kita akan sangat kesulitan sewaktu

kita membuat rancangan skema ide menjadi suatu benda nyata.

Didalam teknik penunjukkan ukuran, yang perlu kita pelajari antara lain : panah, garis bantu dan

tata letak ukuran, simbol pengukuran dan jenis-jenis pengukuran.

1. Panah, garis bantu dan tata letak ukuran

Pada penunjukan ukuran, yang perlu kita perhatikan adalah jenis garis yang digunakan didalam

pengukuran, yaitu dengan membandingkan antara garis gambar dengan garis ukuran. Perhatikan

perbandingan antar kedua garis tersebut :

Perbandingan garis gambar dengan garis ukur

Page 8: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

Anak panah yang diijinkan didalam gambar teknik mempunyai perbandingan panjang dengan

lebarnya adalah 3 : 1 dengan dihitamkan pada bagian anak panahnya.

 

Pengukuran anak panah

Syarat-syarat pengukuran didalam gambar teknik :

a)    Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak diperbolehkan bertumpang tindih

ataupun berpotongan kecuali tidak dapat dihindari.

b)  Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan sebagai garis ukur.

c)   Pengukuran yang berururtan diletakkan dalam satu baris garis.

d)   Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak yang sama dengan

ukuran paling kecil didalam, sehingga garis bantu dan garis ukur tidak saling berpotongan.

Berikut contoh beberapa pengukuran yang salah dan kurang tepat, berupa tumpang tindih garis

ukuran, patokan pengukuran dan ketidaksejajaran dalam pengukuran berantai.

Pengukuran yang salah dan kurang tepat

Page 9: Kuliah Menggambar Teknik - Copy

Berikut contoh beberapa pengukuran yang benar didalam kaidah gambar :

Peletakan penunjukan pengukuran suatu benda haruslah mengacu kepada posisi kertas tegak dan

pemutaran