10
KELOMPOK 3 1. Intensitas gempa bumi 2. Dampak gempa 3. Potensi gempa di Indonesia

Kuliah Fisika Bumi

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK 31. Intensitas gempa bumi

2. Dampak gempa

3. Potensi gempa di Indonesia

INTENSITAS GEMPA

Intensitas gempa bumi adalah tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadinya. Angkanya ditentukan dengan menilai kerusakan yang dihasilkannya, pengaruhnya pada benda-benda, bangunan, dan tanah, dan akibatnya pada orang-orang. Skala ini disebut MMI (Modified Mercalli Intensity) diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Klasifikasi Intensitas Gempa

Pada 1902, seorang Vulkanolog Italia bernama Giuseppe Mercalli (1850-1914) mengklasifikasi skala intensitas gempa bumi dan pengaruhnya terhadap manusia, bangunan (gedung), dan alam (tanah). Klasifikasi tersebut bernama Skala Mercalli yang ditentukan berdasarkan kerusakan akibat gempa dan wawancara kepada para korban, sehingga bersifat sangat subyektif. Oleh karena itu, pada tahun 1931 seorang ilmuwan dari Amerika memodifikasi Skala Mercalli ini dan sampai sekarang digunakan di banyak wilayah gempa. Klasifikasi intensitas gempa dengan Skala Mercalli dapat dilihat di tabel berikut :

BERIKUT DAFTAR INTENSITAS GEMPA PADA SKALA RICHTER :

0-1,9 rata-rata pertahun :  700.000 intensitasnya tercatat tetapi tidak terasa.

2-2,9 rata-rata pertahun :  300.000 intensitasnya tercatat tetapi tidak terasa.

3-3,9 rata-rata pertahun : 40.000 termasuk kecil dan dirasakan oleh sedikit orang.

4-4,9 rata-rata pertahun : 6.200 termasuk ringan dan dirasakan oleh banyak orang.

5-5,9 rata-rata pertahun : 800 tergolong sedang dan intensitasnya agak merusak.

6-6,9 rata-rata pertahun : 120 tergolong kuat dan intensitasnya merusak.

7-7,9 rata-rata pertahun : 18 tergolong besar dan intensitasnya sangat merusak.

8-8,9 terjadi sekali dalam 10-20 tahun dan intensitasnya menghancurkan.

DAMPAK GEMPA BUMI

Akibat utama gempabumi adalah hancurnya bangunan-bangunan karena goncangan tanah. Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsor, dan kebakaran. Jika sumber gempabumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan gelombang tsunami yang tidak saja menghantam pesisir pantai di sekitar sumber gempa tetapiJuga mencapai beberapa km ke daratan.

Korban jiwa terbesar akibat gempabumi Indonesia terjadi di Nias pada bulan Maret 2005 sebanyak 300 jiwa. Sementara korban jiwa gempabumi yang kemudian membangkitkan tsunami terbesar memakan korban jiwa terjadi di Aceh dan Sumut pada Desember 2004, sebanyak 250.000 jiwa.

POTENSI GEMPA DI INDONESIA

Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi gempabumi.

PETA KEPULAUAN INDONESIA PADA PERTEMUAN 3 LEMPENG

Berikut ini adalah 25 Daerah Wilayah Rawan Gempabumi Indonesia yaitu: Aceh, Sumatera Utara (Simeulue), Sumatera Barat - Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung, Yogyakarta, Lasem, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kepulauan Aru, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sangir Talaud, Maluku Utara, Maluku Selatan, Kepala Burung-Papua Utara, Jayapura, Nabire, Wamena, dan Kalimantan Timur.