Upload
dinhthuan
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kualitas Macam-macam Pupuk Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kangkung
Laporan Penelitian Siswa
XII IPA 3
Oleh :
Apit Novianti
Bekti Farahtikasari
Rifka Afriati
Retno Sriwahyuni
Masitah Jasmine
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas taufik dan
hidayah yang dengan perkenan-Nya telah memberikan kekuatan bagi penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan penelitian. Laporan penelitian ini untuk memenuhi tugas
matapelajaran Biologi kelas XII IPA3. Adapun judul penelitian ini adalah “Kualitas Macam-
macam Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka
tidak mungkin laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan yang
baik ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang tulus
kepada Ibu Pantyani selaku pembina, serta semua pihak yang tidak mungkin untuk
disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa sesungguhnya laporan penelitian ini masih jauh dari segala
kesempurnaan. Oleh karena itu dengan tulus hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Akhir kata, semoga sedikit informasi dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua pihak.
Jakarta, September 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................... 4
I.I Latar Belakang................................................................................ 4
I.3 Batasan Masalah ..................................................................... 5
I.4 Rumusan Masalah ......................................................................... 5
I.5 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6
II.1 Kajian Teori ................................................................................... 6
II.2 Hipotesis ........................................................................................ 8
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 9
III.1 Tempat Penelitian.......................................................................... 9
III.2 Waktu Penelitian .......................................................................... 9
III.3 Alat dan Bahan ............................................................................. 9
III.4 Rancangan Penelitian..................................................................... 10
III.5 Teknik Penelitian........................................................................... 10
BAB IV: HASIL dan PEMBAHASAN ...................................................... 11
IV.1 Proses Perkecambahan................................................................... 11
IV.2 Kualitas pertumbuhan tanaman kangkung oleh pengaruh pupuk.. 12
IV.3 Upaya yang diusulkan.................................................................... 14
BAB V: SIMPULAN................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
LAMPIRAN ........................................................................................................ 17
3
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir.
Kangkung merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat tumbuh di darat maupun air.
Seiring pertumbuhan penduduk, khususnya yang terjadi di negara Indonesia, menuntut adanya
kesiapsiagaan dalam hal pangan. Laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat juga
berpengaruh terhadap luas wilayah pertanian yang semakin berkurang. Adanya tuntunan jumlah
produksi pangan serta berkurangnya luas wilayah pertanian di Indonesia, menggerakkan para
inovator dalam mengembangkan pupuk yang diharapkan dapat mempercepat dan menambah
kualitas tanaman.
Kualitas setiap pupuk padat maupun cair memiliki taraf yang berbeda dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal inilah yang menuntut peneliti untuk
mengadakan observasi lebih lanjut mengenai kualitas pupuk. Penelitian ini menggunakan
beberapa sampel pupuk cair maupun pupuk padat, diantaranya pupuk cair (EM) dan
pupuk padat yang diproduksi oleh pabrik, serta pupuk cair (EM) dan pupuk padat yang
diproduksi oleh siswa SMAN 34 Jakarta. Penelitian yang dilakukan lebih dikhususkan
untuk mengetahui perbandingan kualitas pupuk cair dan pupuk padat pada pertumbuhan
tanaman, serta membandingkan kualitas pupuk cair dan pupuk padat yang diproduksi oleh
siswa SMAN 34 Jakarta dengan pupuk produksi pabrik. Penelitian ini menggunakan
tanaman pangan sebagai variabel terikat, yaitu tanaman kangkung yang dikenal sebagai
tanaman yang memiliki kecepatan yang lebih dalam pertumbuhannya. Hal ini
dimaksudkan untuk mempercepat pengamatan pada tanaman kangkung dewasa.
4
I.2 Batasan MasalahKarena banyaknya masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman, maka
penelitian ini dibatasi pada kualitas jenis pupuk yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
I.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pupuk kompos dan pupuk cair terhadap pertumbuhan tanaman?
2. Bagaimana kualitas pupuk yang dihasilkan oleh SMA Negeri 34 Jakarta?
3. Apa perbedaan kualitas pupuk yang dihasilkan oleh SMA Negeri 34 Jakarta dengan
pupuk buatan pabrik?
Hal-hal inilah yang memberi semangat bagi penulis untuk memecahkan masalah tersebut dan
menuangkannya ke dalam karya tulis ilmiah secara detail.
I.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh pupuk padat (Kompos) dan pupuk cair (EM) terhadap
pertumbuhan tanaman.
2. Mengetahui kualitas pupuk yang dihasilkan oleh SMA Negeri 34 Jakarta.
3. Membandingkan kualitas pupuk yang dihasilkan oleh SMA Negeri 34 Jakarta
dengan pupuk buatan pabrik.
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi, serta saran kepada siswa SMAN 34 Jakarta mengenai
kualitas pupuk yang dihasilkan terhadap pertumbuhan tanaman.
2. Memenuhi tugas matapelajaran biologi di kelas 12IPA3
3. Menambah informasi dan pengetahuan mengenai proses pertumbuhan
tanaman.
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
II.1 Kajian Teori
Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi
pertambahan ukuran tubuh. Pertumbuhan bersifat irreversibel atau tidak dapat
kembali. Namun pertumbuhan bersifat kuantitatif, sehingga dapat dihitung
menggunakan alat ukur.
Pupuk
Pupuk adalah bahan pengubah sifat biologi tanah supaya menjadi lebih baik. Pupuk
selain berfungsi menggemburkan tanah juga untuk membantu pertumbuhan tanaman.
( Anne Ahira,2004 )
Pupuk adalah bahan bahan yang memberikan zat makanan kepada tanaman. Zat
makanan ( hara ) tersebut berupa unsur kimia yang digunakan oleh tanaman untuk
pertumbuhan dan mempertahankan pertumbuhannya ( Sudarmoto, AS, 1997 )
Bentuk-bentuk Pupuk
1. Pupuk Cair
Pupuk merupakan bahan yang mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan
bagi tanaman. Pemupukan adalah upaya pemberian nutrisi kepada tanaman guna
menunjang kelangsungan hidupnya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun
anorganik. Pemberian pupuk perlu memperhatikan kebutuhan tumbuhan, agar
tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan atau terlalu sedikit karena dapat
6
membahayakan tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke
daun. Sejak zaman purba sampai saat ini pupuk organik diketahui banyak dimanfaatkan
sebagai pupuk dalam sistem usahatani (Sutejo, 2002).
Menurut Sutiyoso (2003) pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk cairan, dibuat
dengan cara melarutkan kotoran ternak, daun jenis kacang-kacang dan rumput jenis
tertentu ke dalam air.
Menurut Purwowidodo (1992) bahwa pupuk organik cair mengandung unsur
kalium yang berperan penting dalam setiap proses metabolism tanaman, yaitu dalam
sintesis asam amino dan protein dari ion-ion ammonium serta berperan dalam
memelihara tekanan turgor dengan baik sehingga memungkinkan lancarnya proses-
proses metabolisme dan menjamin kesinambungan pemanjangan sel.
Menurut Salisbury & Ross (1995) bahwa pupuk organik cair selain mengandung
nitrogen yang menyusun dari semua protein, asam nukleat dan klorofil juga
mengandung unsur hara mikro antara lain unsur Mn, Zn, Fe, S, B, Ca dan Mg. Unsur
hara mikro tersebut berperan sebagai katalisator dalam proses sintesis protein dan
pembentukan klorofil.
Pupuk organik cair adalah jenis pupuk berbentuk cair tidak padat mudah sekali
larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting untuk pertumbuhan tanaman.
Pupuk organik cair mempunyai banyak kelebihan diantaranya, pupuk tersebut
mengandung zat tertentu seperti mikroorganisme jarang terdapat dalam pupuk organik
padat dalam bentuk kering. Pupuk organik cair apabila dicampur dengan pupuk organik
padat, dapat mengaktifkan unsur hara dalam pupuk organic padat (Syefani dan Lilia,
2003).
2. Pupuk Padat
Pupuk Padat merupakan pupuk yang berbentuk padat baik berupa butir
(granule) atau kristal. Pupuk padat ada yang diaplikasikan secara langsung pada
media tanam. Untuk membantu pertumbuhan tanaman dapat dilakukan dengan pupuk
yang padat. (Wikipedia)
Pupuk padat lebih lama untuk diserap tanaman. Karena harus diubah dan
mencampur dahulu didalam tanah agar dapat dimanfaatkan dengan baik
(Hardjowigeno,2004 )
7
II.2 Hipotesis1. Apabila tanaman diberi pupuk akan mengalami pertumbuhan lebih cepat
dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk
2. Jika tanaman yang diberi pupuk cair akan mengalami pertumbuhan lebih cepat
dibandingkan tanaman yang diberi pupuk padat, sebab pupuk padat lebih lama
untuk diserap tanaman. Karena harus diubah dan mencampur dahulu didalam
tanah agar dapat dimanfaatkan dengan baik (Hardjowigeno,2004 )
3. Apabila tanaman diberi pupuk produksi pabrik, maka akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk
produksi siswa.
8
BAB III
Metodologi Penelitian
III.1 Tempat Penelitian
Untuk perlakuan penanaman, pengamatan serta pengolahan dan penyusunan data
laporan tanaman kangkung dilakukan di Rumah.
III.2 Waktu Penelitian
Persiapan : 3 Agustus 2012
Penanaman : 10 Agustus 2012
Pengukuran : 1) Saat disemai 10 Agustus – 16 Agustus 2012
2) Setelah dipindahkan pengukuran diadakan tanggal :
Agustus 2012 : 20, 24, 28
September 2012 : 1, 5, 9, 13
III.3 Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
a) Wadah ( Nampan ) a) Sekam dan tanah
b) Gelas plastik bekas b) Benih kangkung
c) Gayung c) Pupuk padat dan cair produksi pabrik
d) Penggaris d) Pupuk padat dan cair produksi siswa
9
III.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini melibatkan satu faktor, yakni variasi penggunaan dan jenis pupuk yang
terdiri dari tanpa pupuk, pupuk kompos beli, pupuk kompos buat, pupuk cair ( EM ) beli, dan
pupuk cair (EM ) buat. Perlakuan terdiri dari 3 kali pemberian pupuk. Rancangan percobaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) sederhana.
III.5 Teknik Penelitian
Penanaman
1. Memilih bibit tanaman yang unggul
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyemai bibit pada wadah nampan dengan media tanam sekam
4. Mengukur tinggi tanaman selama seminggu mulai dari bibit disemai
5. Memindahkan bibit yang sudah disemai ke wadah gelas plastik dengan media tanah
dan sekam
6. Menyiram tanaman setiap hari
7. Memberikan pupuk pada hari ke 8, selanjutnya rutin tiap minggu sekali
8. Mengukur tinggi dan banyaknya daun tiap 3 hari sekali
Pengolahan Data
1. Melakukan observasi
2. Mengumpulkan data
3. Membuat laporan penelitian
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
IV.1 Proses Perkecambahan
Tabel 1.1 menunjukkan proses perkecambahan yang berlangsung selama 7 hari.
Tanaman kangkung merupakan tanaman yang berkecambah secara epigeal. Pada hari
pertama penyemaian terjadi proses imbibisi, yang menunjukkan berakhirnya masa dormansi
benih. Masuknya air kedalam benih menginduksi aktivitas enzim sehingga awal
perkecambahan mulai berjalan. Tahap selanjutnya tanaman kangkung akan melakukan proses
perbanyakan sel atau pembelahan aktif. Selanjutnya akan berlangsung tahap diferensiasi.
Tahap ini berlangsung pada hari ketiga perkecambahan tanaman kangkung, hal ini
ditunjukkan dengan mulai terbukanya kotiledon dan munculnya tunas. Pada hari keempat,
menunjukkan berlangsungnya proses organogenesis, yang ditunjukkan dengan mulai
terbentuknya daun. Tahap ini akan berkelanjutan hingga hari ke-7.
Tabel 1.1
Hari Tinggi Rata-Rata
Tanaman
Lebar Rata-Rata
Daun
Banyak Rata-Rata
daun
Keterangan
1 0 cm Kotiledon belum
lepas
- Terjadi imbibisi, bibit
membesar
2 1 cm Kotiledon belum
lepas
- Bibit mulai
berkecambah
3 1,5 cm Kotiledon belum
lepas
- Kotiledon mulai
sedikit terbuka
4 3 cm 1 cm 2 Mulai terlihat daun
5 4 cm 1 cm 2 Batang bercabang
6 4,6 cm 1,3 cm 2 Batang bertambah
tinggi
7 5 cm 1,3 2 Batang bertambah
tinggi
IV.2 Kualitas pertumbuhan tanaman kangkung oleh pengaruh pupuk
Tabel 1.2 menunjukkan pertumbuhan tanaman kangkung yang telah ditaruh dalam
pot. Perhitungan pertumbuhan tanaman tiap pot dilakukan 3 hari setelah pemberian masing-
masing pupuk yaitu hari ke-11 setelah penyemaian. Pada hari pertama pengamatan atau hari
ke-11, terlihat tanaman yang tidak diberi pupuk memilik ukuran batang yang lebih pendek
dibandingkan dengan tanaman lain yang diberi perlakuan, kecuali dengan tanaman yang
diberi pupuk cair produksi pabrik. Selain itu, juga menunjukkan tanaman yang memiliki
ukuran batang terpanjang yaitu tanaman yang diberi pupuk padat produksi pabrik. Hal ini
dikarenakan, dalam pengolahan pupuk padat di pabrik mengalami berbagai proses
penambahan unsur mineral.
Perbedaan pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk cair produksi siswa dengan produksi
pabrik pun terlihat jelas. tanaman yang diberi pupuk cair produksi siswa memiliki batang
yang lebih panjang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh komposisi pupuk cair yang diproduksi
siswa, yang merupakan campuran sampah sayuran dan buah-buahan serta tidak mengandung
zat kimia.
Pada hari ke-15, terlihat jelas tanaman yang tidak diberi pupuk mengalami pertumbuhan
namun tidak secepat tanaman yang diberi pupuk. Hal ini karena kurangnya unsur hara yang
terkandung dalam tanah. Sehingga terlihat adanya perkembangan yang dilakukan oleh pupuk
cair buatan pabrik, sebab sebelumnya tidak terlihat adanya percepatan pertumbuhan.
Pada pengamatan selanjutnya, masih terlihat pupuk padat buatan pabrik lebih mempercepat
pertumbuhan tanaman kangkung dari pada pupuk padat buatan siswa. Namun, untuk pupuk
cair buatan siswa lebih mempercepat pertumbuhan daripada pupuk cair buatan pabrik.
Pertumbuhan juga terlihat dari tumbuhnya daun dan tunas baru yang semakin bertambah.
Namun, untuk tanaman yang tidak diberi pupuk jenis apapun mulai melemah, hal ini terlihat
pada daun nya yang mulai menguning dan layu di hari ke-27. Hal tersebut disebabkan oleh
kurangnya faktor nutrien yang diserap tanaman dari dalam tanah. Tanaman yang semakin
bertambah panjang dan semakin dewasa akan membutuhkan nutrien yang lebih banyak
daripada saat tanaman masih berusia muda. Sebab energi yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan semakin besar.
Hari
Gelas
Ke-11
20 Agustus 2012
Ke-15
24 Agustus 2012
Ke-19
28 Agustus 2012
Tinggi
Tanaman KeteranganTinggi
Tanaman
Keterangan Tinggi
Tanaman Keterangan
Tanpa Pupuk 5 cm Kotiledon
sudah jatuh,
daun
berkembang
sempurna
6 cm Daun
bertambah
lebar, dan
muncul tunas
daun baru
6,4 cm Daun baru
semakin lebar.
Warna
tanaman lebih
tua
Kompos Beli 5,5 cm 7,5 cm 8 cm
Kompos Buat 5,2 cm 7 cm 7,6 cm
EM Beli 5 cm 7 cm 7,5 cm
EM Buat 5,3 cm 7,4 cm 8 cm
Tabel 1.2
Hari
Gelas
Ke-23
1 Septemper 2012
Ke-27
5 september 2012
Ke-31
9 September 2012
Tinggi
Tanaman KeteranganTinggi
Tanaman
Keterangan Tinggi
Tanaman Keterangan
Tanpa Pupuk
7,2 cm Kondisi daun
masih sama
seperti hari ke-
19
8,5 cm Total daun 4
helai dan daun
sedikit layu,
menguning
8,7 cm Daun semakin
kuning, batang
melemah
Kompos Beli
9,2 cm Daun baru
semakin lebar,
warna berubah
11 cm Muncul tunas
daun baru,
total daun 6
helai
13, 5 cm Tanaman
semakin tinggi,
daun melebar
Kompos Buat 8,5 cm Kondisi daun 10 cm Total daun 4 11,6 cm Tanaman
masih sama
seperti hari ke-
19
helai dan
berwarna lebih
tua
hanya semakin
tinggi
EM Beli
8 cm Daun
berkembang,
batang
membesar
9,5 cm Batang semakin
kokoh, warna
daun semakin
tua
11 cm Tanaman
semakin tinggi,
daun sedikit
melebar
EM Buat8,7 cm Daun melebar 10,5 cm Warna daun
semakin tua
12,5 cm Kondisi daun
masih sama
IV.3 Upaya yang diusulkan
Berdasarkan penelitian, peneliti merekomendasikan untuk:
1. Berdasarkan perbandingan hasil data perhitungan kecepatan pertumbuhan yang
dipengaruhi oleh unsur nutrien, perlu dilakukan pengawasan dalam produksi pupuk
oleh siswa SMA Negeri 34 Jakarta. Kurangnya kualitas pupuk padat produksi siswa,
bisa disebabkan dari proses pengolahannya yang kurang efektif.
2. Dilakukannya penelitian/studybanding/kerjasama lebih lanjut antara siswa yang
memproduksi dengan lembaga atau instansi pengelola pupuk.
3. Adanya pemanfaatan pupuk produksi siswa oleh warga sekolah, sehingga dapat
mengetahui seberapa besar kualitas dan manfaat pupuk yang dihasilkan, juga bisa
sebagai bahan motivasi.
BAB V
Simpulan
1. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya, tanaman membutuhkan unsur nutrien yang cukup.
2. Dari seluruh variabel yang ada, tanaman yang tidak diberi pupuk dapat tumbuh
namun tidak pesat, serta lebih cepat layu dan menguning.
3. Pupuk padat pabrik memiliki kualitas yang lebih baik daripada pupuk padat siswa.
Hal ini terlihat pada pertumbuhan tanaman di tabel 1.2. Kurangnya kualitas pupuk
padat siswa dapat disebabkan dari proses pengolahannya yang kurang efektif serta
pada pupuk pabrik adanya penambahan unsur mineral.
4. Pupuk cair pabrik dalam meningkatkan proses pertumbuhan tanaman kangkung
membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pupuk lainnya, terutama pupuk cair
siswa.
5. Pupuk cair siswa memiliki kualitas yang lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan
batang tanaman daripada pupuk cair pabrik. Hal ini dapat disebabkan komposisi
pupuk produksi siswa, yang tanpa bahan kimia yaitu terdiri dari sampah sayuran dan
buah-buahan.
6. Pupuk cair dan padat siswa hanya dapat mempercepat pertambahan panjang batang
tanaman. Tetapi tidak memperlebar ukuran daun di hari ke-31.
7. Pupuk cair tidak lebih cepat dalam memproses pertumbuhan tanaman daripada pupuk
padat. Sehingga teori bahwa-- pupuk cair lebih cepat bekerja pada tanaman dari pada
pupuk padat yang dikarenakan pupuk cair lebih mudah dan cepat diserap oleh
tanaman--tidaklah sepenuhnya dapat dibenarkan.
Daftar Pustaka
Aryulina,Diah., Muslim,Choirul., Manaf,Syalfinaf., & W.W,Endang. (2006). Biologi 3.
Jakarta: Esis
Hardjowigeno.2004. Pupuk dan pemupukan Tomat. Kanisius:Yogyakarta
http://wikipedia.org//
www.google.com
www.wikipedia.org
http://annehira.com//
Lampiran
Foto kegiatan
Perencanaan
Pelaksanaan